Kasus TB HIV

41
LAPORAN KASUS TB DENGAN HIV PEMBIMBING dr. Sukaenah She bubakar, SpP. DISUSUN OLEH Ebr! "haure#!a Da$!%an &'('.').'))* Tara#h Burhanudd!n &'('.+'.-* KEPANITERAAN KLINIK ILMU PEN/AKIT DALAM RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BUDHI ASIH PERIODE ') MARET '+- 0 +1 MEI '+- 2AKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI '+- 1

Transcript of Kasus TB HIV

Page 1: Kasus TB HIV

8/18/2019 Kasus TB HIV

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-tb-hiv 1/41

LAPORAN KASUS

TB DENGAN HIV

PEMBIMBING

dr. Sukaenah Shebubakar, SpP.

DISUSUN OLEH

Ebr! "haure#!a Da$!%an &'('.').'))*

Tara#h Burhanudd!n &'('.+'.-*

KEPANITERAAN KLINIK ILMU PEN/AKIT DALAM

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BUDHI ASIH

PERIODE ') MARET '+- 0 +1 MEI '+-

2AKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS TRISAKTI

'+-

1

Page 2: Kasus TB HIV

8/18/2019 Kasus TB HIV

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-tb-hiv 2/41

LEMBAR PERSETU3UAN PEMBIMBING

LAPORAN KASUS

TB DENGAN HIV

Presentasi Kasus

Diajukan kepada SMF Penyakit Dalam RSUD Budhi Asih Untuk Memenuhi

Persyaratan Mengikuti Ujian Kepaniteraan Klinik SMF Penyakit Dalam

Periode 07 Maret 0!" # !$ Mei 0!"

%leh&

Ebr! "haure#!a Da$!%an &'('.').'))*

Tara#h Burhanudd!n &'('.+'.-*

Pem'im'ing

dr. Sukaenah Shebubakar, SpP

K(PA)*+(RAA) K,*)*K SMF P()-AK*+ DA,AM RSUD BUD.* AS*.

FAKU,+AS K(D%K+(RA) +R*SAK+*

/AKAR+A

0!"

2

Page 3: Kasus TB HIV

8/18/2019 Kasus TB HIV

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-tb-hiv 3/41

DA2TAR ISI

Ha$a4an 3udu$  !

Le4bar Pe#r#e%u5uan Pe4b!4b!n6 

Da%ar I#! 

BAB I

,aporan Kasus $

BAB II

+injauan Pustaka !1

Da%ar Pu#%aka  1

3

Page 4: Kasus TB HIV

8/18/2019 Kasus TB HIV

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-tb-hiv 4/41

BAB I

LAPORAN KASUS

I. IDENTITAS PASIEN

 )ama & +n2 (di Pur3anto

Umur & 0 tahun

/enis Kelamin & ,aki4laki

Alamat & Menteng Atas R+ 0$ R5 ! /aksel

Pekerjaan & Supir  

Agama & *slam

Status pernikahan & Menikah

Pendidikan terakhir & SMA

Asuransi & BP/S

+anggal masuk RS & !6 Maret 0!"

II. ANAMNESIS

Dilakukan autoanamnesis di 'angsal lantai 6 RSUD Budhi Asih

 pada tanggal !7 Maret 0!" pukul !2002

a. Ke$uhan U%a4a

Sesak yang dirasakan sejak !6 'ulan SMRS2

b. Ke$uhan Ta4bahan

Demam yang naik4turun dan hilang4tim'ul sejak !6 'ulan SMRS2

Dada terasa nyeri 'atuk 'erdahak 'er3arna putih mual dan terdapat

 'enjolan di skrotum2

7. R!8a9a% Pen9ak!% Sekaran6 &RPS*Pasien datang ke U8D RSUD Budhi Asih dengan keluhan sesak yang

dirasakan sejak !6 'ulan SMRS disertai demam yang hilang tim'ul2

Pasien juga mengeluh 'atuk 'erdahak 'er3arna putih dan dada terasa

nyeri2 Pasien juga merasa mual tetapi muntah disangkal2 )a9su makan

menurun dan 'erat 'adan pasien menurun kira4kira !!kg selama !6

4

Page 5: Kasus TB HIV

8/18/2019 Kasus TB HIV

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-tb-hiv 5/41

 'ulan terakhir2 Buang air ke:il dan 'uang air 'esar normal2 Pasien juga

mengeluhkan terdapat 'enjolan di skrotum pasien2

d. R!8a9a% Pen9ak!% Dahu$u &RPD*

Ri3ayat penyakit asma jantung hipertensi gastritis dan DM

disangkal2 Ri3ayat sakit paru se'elumnya disangkal2

e. R!8a9a% Pen9ak!% Ke$uar6a &RPK*

+idak ada anggota keluarga %S yang mengalami keluhan yang sama2

Ri3ayat dia'etes mellitus asam urat +B paru hipertensi serta alergi

dalam keluarga disangkal2

. R!8a9a% Keb!a#aan

Ri3ayat menerima trasn9usi darah dan ri3ayat menggunakan narko'a

dengan jarum suntik disangkal2 Pasien mengaku mengkonsumsi pil

koplo dan minuman keras tetapi sudah 'erhenti ! tahun terakhir2 Pasien

mengaku melakukan seks 'e'as tanpa kondom se'elum menikah2

Pasien merokok tetapi 'erhenti semenjak merasakan keluhan !6 'ulan

yang lalu2

6. R!8a9a% Pen6:ba%an

Pasien konsumsi o'at Mi;agrip untuk mengatasi keluhannya2 Pasien

 juga 'ero'at ke Puskesmas tetapi tidak ada per'aikan2

III. PEMERIKSAAN 2ISIK 

Keadaan Umum & +ampak sakit sedang

Kesadaran & <ompos mentis

Status gi=i & Kurang+anda >ital & +ekanan darah& 10?"0 mm.g

  )adi& @@ ;?menit

  Respirasi& 0;?menit

  Suhu& 7 <

Berat 'adan & !"0 :m

+inggi 'adan & $6 kg

5

Page 6: Kasus TB HIV

8/18/2019 Kasus TB HIV

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-tb-hiv 6/41

+aksiran umur & Sesuai usia

<ara 'er'aring & Akti9  

<ara 'erjalan & tidak dapat dinilai

<ara 'er'i:ara & Baik

Sikap & Kooperati9  

Penampilan & Baik  

Status mental & +ingkah laku & 3ajar  

  Alam perasaan & 'iasa

  Proses pikir & 3ajar  

+idak ada :a:at tu'uh2

STATUS GENERALIS

!2 Kulit&

5arna & sa3o matang tidak pu:at tidak ikterik tidak sianosis

tidak ada ruam dan tidak terdapat hipopigmentasi maupun

hiperpigmentasi

,esi & tidak terdapat lesi primer seperti makula papul >esikuler

 pustul maupun lesi sekunder seperti jaringan parut atau keloid pada

 'agian tu'uh yang lain2

Ram'ut & ram'ut hitam merata tidak mudah di:a'ut

+urgor & 'aik 

Suhu ra'a & hangat

2 Mata

Bentuk & normal kedudukan 'ola mata simetris

Palpe'ra & normal tidak ptosis tidak lago9talmus tidak edema tidak ada perdarahan tidak 'le9aritis tidak ;anthelasma

8erakan & normal tidak terdapat stra'ismus nistagmus

Konjungti>a & tidak anemis

Sklera & tidak ikterik  

Pupil & 'ulat isokor diameter mm re9le; :ahaya langsung ?

re9le; :ahaya tidak langsung ?

6

Page 7: Kasus TB HIV

8/18/2019 Kasus TB HIV

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-tb-hiv 7/41

(kso9talmus & tidak ditemukan

(ndo9talmus & tidak ditemukan

2 +elinga

*nspeksi & )ormotia tidak hiperemis tidak mikrotia tidak 

cauliflower ear liang telinga lapang serumen 4?4 sekret 4?4 kotor 4?42

Palpasi & )yeri tarik tragus 4?4 nyeri tekan tragus 4?4

$2 .idung

Bagian luar & normal tidak ada de9ormitas tidak ada na9as :uping

hidung tidak sianosis

Septum & di tengah simetris

Mukosa hidung & tidak hiperemis konka nasalis eutro9i

<a>um nasi & tidak ada perdarahan tidak kotor tidak ada sekret

62 Mulut dan tenggorok 

Bi'ir & normal tidak pu:at tidak sianosis tidak kering

8igi4geligi & oral hygiene :ukup

Mukosa mulut & normal tidak hiperemis %erdapa% #ar!a8an

,idah & normoglosia tidak tremor k:%:r 

+onsil & ukuran +!?+! tenang tidak hiperemis kripti tidak 

mele'ar tidak ada detritus

Faring & tidak hiperemis ar:us 9aring simetris u>ula di tengah

"2 ,eher

Bendungan >ena & tidak ada 'endungan >ena

Kelenjar tiroid & tidak mem'esar mengikuti gerakan simetris

+rakea & di tengah

72 Kelenjar getah 'ening,eher & %erdapa% pe4be#aran d! KGB $eher kanan

Aksila & tidak terdapat pem'esaran di K8B aksila

@2 +hora;

Paru4paru

• *nspeksi & simetris tidak ada hemithora; yang tertinggal

7

Page 8: Kasus TB HIV

8/18/2019 Kasus TB HIV

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-tb-hiv 8/41

• Palpasi & gerak simetris vocal fremitus  simetris pada kedua

hemithora;

• Perkusi & sonor pada kedua hemithora; 'atas paru4hepar pada

sela iga C* pada linea midkla>ikularis de;tra dengan peranjakan

jari pemeriksa 'atas paru4lam'ung pada sela iga ke C*** pada

linea a;illaris anterior sinistra2

• Auskultasi & suara napas >esikuler ronkhi ;<;, 3hee=ing 4?4

/antung

• *nspeksi & tidak tampak pulsasi i:tus :ordis

• Palpasi & terdapat pulsasi i:tus :ordis pada *<S C ! :m medial

linea midkla>ikularis sinistra

• Perkusi &

Batas jantung kanan & *<S *** 4 C linea sternalis de;tra

Batas jantung kiri & *<S C 4 :m dari linea midkla>ikularis

sinistra

Batas atas jantung & *<S *** linea sternalis sinistra

• Auskultasi & 'unyi jantung * ** normal regular murmur 4E

gallop 4E

12 A'domen

• *nspeksi & a'domen datar tidak ada  sagging of the flanks tidak 

 'un:it tidak smiling umbilicus

• Palpasi & tera'a supel hepar dan lien tidak tera'a nyeri tekan 4E

nyeri lepas 4E 'allottement 4E

Perkusi & timpani pada keempat kuadran a'domen tidak adanyeri ketok <CA2

• Auskultasi & 'ising usus positi9 6;?menit

!02 (kstremitas

+idak tampak de9ormitas akral tera'a hangat pada keempat

ekstremitas edema di ekstremitas 4E

8

Page 9: Kasus TB HIV

8/18/2019 Kasus TB HIV

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-tb-hiv 9/41

!!2 8enital

Ada ben5:$an d! #kr:%u4 k!r!

IV. PEMERIKSAAN PENUN3ANG

• Lab:ra%:r!u4

Pemeriksaan ,a'oratorium di U8D RSUD Budhi Asih tanggal !6 Maret

0!"

3ENIS PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI NORMAL

HEMATOLOGI

,eukosit626 ri'u?l 2" # !!

(ritrosit 21 juta?l 2@ # 62

He4:6$:b!n +',+ 6<dL ++.) 0 +.

He4a%:kr!% (' = ( 0 1)

+rom'osit !17 ri'u?l !60 # $$0

LED ++ 44<5a4 ' ; +

M"V

)>. L >' 0 +''M<. "2! pg " # $

M<.< 2 g?d, # "

RD? +-.( = @ +1

KIMIA KLINIK 

METABOLISME KARBOHIDRAT

8lukosa Darah Se3aktu 1 mg?dl G!!0

ELEKTROLIT SERUM

Na%r!u4 &Na* +1 6<d$ +(;+Kalium KE $2$ g?dl 2"4626

K$:r!da &"$* - 6<d$ >;+'

Pemeriksaan ,a'oratorium di Bangsal lantai 6 RSUD Budhi Asih tanggal !"

Maret 0!"

9

Page 10: Kasus TB HIV

8/18/2019 Kasus TB HIV

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-tb-hiv 10/41

3ENIS PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI NORMAL

KIMIA KLINIK 

HATI

SGOT 1' 46<d$ @((S8P+ !7 mg?d, G60

IMUNOSEROLOGI

Anti .*C

S7reen!n6<Rap!d %e#% Reak%! N:n reak%!  

Me%:de I Reak%! N:n reak%!  

Me%:de II Reak%! N:n reak%!  

Me%:de III Reak%! N:n reak%!  

3ENIS PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI NORMAL

IMUNOSEROLOGI

HEPATITIS

.BsAg Kualitati9 )on

Reakti9  )on Reakti9 

HEPATITIS "

Anti .<C )on

Reakti9  )on Reakti9 

3ENIS PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI NORMAL

MIKROBIOLOGI

Sediaan B+A ; sputumE

B+A !

B+A

B+A

 )egati9 

!

!

 )egati9 

 )egati9 

 )egati9 

Pemeriksaan ,a'oratorium tanggal !7 Maret 0!"

3ENIS PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI NORMAL

KIMIA KLINIK 

ELEKTROLIT SERUM

Na%r!u4 &Na* +(( 6<d$ +(;+

Kalium KE $2$ g?dl 2"4626

Klorida <lE !06 g?dl 1@4!01

Pemeriksaan ,a'oratorium tanggal !@ Maret 0!"

3ENIS PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI NORMAL

10

Page 11: Kasus TB HIV

8/18/2019 Kasus TB HIV

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-tb-hiv 11/41

IMUNOSEROLOGI

 IMUNODEDEFICIENCY PROFILE 

<D $ A'solut $ <ell?u, $!0 4 !610

V. RINGKASAN

Pasien datang ke U8D RSUD Budhi Asih dengan keluhan sesak yang

dirasakan sejak !6 'ulan SMRS disertai demam yang hilang tim'ul2

Pasien juga mengeluh 'atuk 'erdahak 'er3arna putih dan dada terasa

nyeri2 Pasien juga merasa mual tetapi muntah disangkal2 )a9su makan

menurun dan 'erat 'adan pasien menurun kira4kira !! kg selama !6 'ulan

terakhir2 Buang air ke:il dan 'uang air 'esar normal2 Pasien juga

mengeluhkan terdapat 'enjolan di skrotum pasien2

Ri3ayat menerima trasn9usi darah dan ri3ayat menggunakan narko'a

dengan jarum suntik disangkal2 Pasien mengaku mengkonsumsi pil koplo

dan minuman keras tetapi sudah 'erhenti ! tahun terakhir2 Pasien mengaku

melakukan seks 'e'as tanpa kondom se'elum menikah2 Pasien merokok 

tetapi 'erhenti semenjak merasakan keluhan !6 'ulan yang lalu2 Pasien

konsumsi o'at Mi;agrip untuk mengatasi keluhannya2 Pasien juga 'ero'at

ke Puskesmas tetapi tidak ada per'aikan2

Dari hasil pemeriksaan 9isik didapatkan +ekanan darah& 10?"0mm.g

 )adi& @@ ;?menit Respirasi& 0;?menit Suhu& 7<2 +erdapat saria3an

 pada mukosa mulut2 +erdapat pem'esaran kelenjar getah 'ening di leher 

kiri2 Serta tedapat pem'esaran skrotum kiri2

Dari hasil pemeriksaan penunjang didapatkan anemia .' !0! ,(D

meningkat tajam !!6 hiponatremi )a !$ S8%+ meningkat $0

 pemeriksaan anti .*C reakti9 positi9 penurunan <D$2

VI. DA2TAR MASALAH

• +B .*C

• SAR*

11

Page 12: Kasus TB HIV

8/18/2019 Kasus TB HIV

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-tb-hiv 12/41

• Prolong Fe>er 

• .iponatremia

• Anemia

VII. ANALISA MASALAH

!2 +B .*C

.*C human immunode9i:ien:y >irusE adalah >irus yang

menyerang sistem imunitas pasien sehingga mudah terkena

 penyakit in9eksi oportunistik2 Pada pasien ini terkena .*C

dise'a'kan oleh ri3ayat ke'iasaan pasien yaitu melakukan seks

tanpa menggunakan kondom se'elum menikah2

Penyakit +B pun menjadi in9eksi oportunistik yang sering terjadi

 pada .*C2 Pre>elansi +B meningkat pada tahun !1@0an ini

dise'a'kan .*C2 Pada pasien ini terdapat 'atuk !6 'ulan dengan

dahak putih penurunan 'erat 'adan hasil B+A serta pada 9oto

ronsen didapatkan adanya inl9itrat pada pulmo dekstra2

.arus kita diperhatikan pengo'atan +B .*C perlu dilihat <D$

 pada pasien2 Pada pasien ini <D$ pasien sangat rendah sehingga

harus di'erikan ARC2 ARC di'erikan setelah 4 @ minggu dari %A+

agar %A+ dapat ditoleransi tu'uh2

2 SAR*

Severe Acute Respiratory Infection  SAR*E pada pasien ini

dise'a'kan oleh adanya demam dan 'atuk le'ih dari !0 hari

dengan suhu le'ih dari @o<2 SAR* digunakan oleh 5.% untuk 

menandai adanya penyakit4penyakit saluran na9as yang 'er'ahaya

dan dapat dilakukan penanggulangan agar tidak terjadi 3a'ah2

 Prolong fever  pada pasien ini dise'a'kan oleh .*C yang mem'uat

sistem imunitas pasien menjadi rendah yang menye'a'kan in9eksi

+B atau in9eksi lainnya mem'uat menjadi demam2 Pada pasien

2 .iponatremia dan anemia

12

Page 13: Kasus TB HIV

8/18/2019 Kasus TB HIV

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-tb-hiv 13/41

Pada pasien ini hiponatremia dan anemia terjadi dikarenakan

asupan pasien yang mengurang selama !6 'ulan2

VIII. PENATALAKSANAAN

• MEDIKA MENTOSA

o *CFD )a<l H ?!jam

o %ndan:entron $mg k?p

o Metronida=ole ; 600mg

o ,e>o9lo;a:in ! ; 600mg

o Para:etamol 600mg k?p

o Ri9ampisin !;00

o *). !;00

o (tam'utol !;!000

• Terap! N:n;Med!ka4en%:#a

!2 Konsul ke 'agian Bedah dengan orkitis sinistra

2 %S dihim'au untuk minum o'at se:ara teratur 2 Kontrol ke Poliklinik Paru se'elum o'at ha'is

$2 Men:egah penularan kepada orang4orang sekitar 

IC. PROGNOSIS

Ad >itam & du'ia ad malam

Ad sanationam & du'ia ad malam

Ad 9ungsionam & du'ia ad malam

13

Page 14: Kasus TB HIV

8/18/2019 Kasus TB HIV

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-tb-hiv 14/41

C. 2OLLO? UP

+) Mare% '+-

S Demam E Sesak E 'atuk 'erdahak E 'enjolan pada leher E

% +D& !00?"0 ) & 10;

RR& ;

S &1" <

Mata& <A 4?4 S* 4?4,eher& tera'a massa

/antung& S*?** reg m4 g4

Pulmo& S)C ? Rh4?4 5h4?4

A'd& Supel BU ;?m )+ 4

(ks& d'n

A +B .*C

SAR*

P %ndan:entron ; $ mg

Metronida=ole ; 600 mg

,e>o9lo;a:in ! ; 600 mg

P<+ drip ; !000 mg

+> Mare% '+-

S Keringat malam 'atuk E sesak E na9su makan menurun

% +D& 10?"0

 ) & @0;

RR& ";S &7$

Mata& <A 4?4 S* 4?4

/antung& S*?** reg m4 g4

Pulmo& S)C ? Rh4?4 5h4?4A'd& Supel BU ; )+ 4

(ks& d'n

A +B .*C

SAR*

P %ndan:entron ; $ mg

Metronida=ole ; 600

,e>o9lo;a:in ! ; 600 mg

P<+ ; 600+ Mare% '+-

S Sesak E demam E

% +D& 10?"0

 ) & "@;?m

RR& $;?m

S &76

Mata& <A 4?4 S* 4?4

/antung& S*?** reg m4 g4

Pulmo& S)C ? Rh4?4 5h4?4

A'd& Supel BU ; )+ 4

(ks& d'n

14

Page 15: Kasus TB HIV

8/18/2019 Kasus TB HIV

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-tb-hiv 15/41

A +B .*C

SAR*

P %ndan:entron ; $ mg

Metronida=ole ; 600

,e>o9lo;a:in ! ; 600 mg

P<+ ; 600

Ri9ampisin 00

*). 00

(tam'utol !000

' Mare% '+-

S Sesak E 'atuk E

% +D& 10?"0

 ) & "@;?m

RR& $;?m

S &"

Mata& <A 4?4 S* 4?4

/antung& S*?** reg m4 g4

Pulmo& S)C ? Rh4?4 5h4?4

A'd& Supel BU ; )+ 4

(ks& d'n

A +B .*C

SAR*

P %ndan:entron ; $ mg

Metronida=ole ; 600

,e>o9lo;a:in ! ; 600 mg

P<+ ; 600

Ri9ampisin 00

*). 00

(tam'utol !000

15

Page 16: Kasus TB HIV

8/18/2019 Kasus TB HIV

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-tb-hiv 16/41

BAB II

TIN3AUAN PUSTAKA

I. EPIDEMIOLOGI

+u'erkulosis +BE merupakan masalah kesehatan masyarakat yang penting di

dunia ini2 Pada tahun !11 World Health Organiation 5.%E telah men:anangkan

tu'erkulosis se'agai ! "lobal #mergency $% ,aporan 5.% tahun 00$ menyatakan

 'ah3a terdapat @@ juta kasus 'aru tu'erkulosis pada tahun 00 1 juta adalah

kasus B+A Basil +ahan AsamE positi92 Sepertiga penduduk dunia telah terin9eksi

kuman tu'erkulosis dan menurut regional 5.% jumlah ter'esar kasus +B terjadi di

Asia tenggara yaitu H dari seluruh kasus +B di dunia namun 'ila dilihat dari

 jumlah penduduk terdapat !@ kasus per !002000 penduduk2 Di A9rika hampir kali

le'ih 'esar dari Asia tenggara yaitu 60 per !002000 pendduduk seperti terlihat pada

ta'el !

Diperkirakan angka kematian aki'at +B adalah @000 setiap hari dan 4 juta

setiap tahun2 ,aporan 5.% tahun 00$ menye'utkan 'ah3a jumlah ter'esar 

kematian aki'at +B terdapat di Asia tenggara yaitu "62000 orang atau angka mortaliti

se'esar 1 orang per !002000 penduduk2 Angka mortaliti tertinggi terdapat di A9rika

yaitu @ per !002000 penduduk pre>alens .*C yang :ukup tinggi mengaki'atkan

 peningkatan :epat kasus +B yang mun:ul2

*ndonesia masih menempati urutan ke di dunia untuk jumlah kasus +B

setelah *ndia dan <ina2 Setiap tahun terdapat 602000 kasus 'aru +B dan sekitar 

!$02000 kematian aki'at +B2 Di *ndonesia tu'erkulosis adalah pem'unuh nomor satu

diantara penyakit menular dan merupakan penye'a' kematian nomor tiga setelah

 penyakit jantung dan penyakit pernapasan akut pada seluruh kalangan usia2

II. DE2INISI

+u'erkulosis adalah penyakit yang dise'a'kan oleh in9eksi  &ycobacterium

tuberculosis :omple;2

III. PATOGENESIS

16

Page 17: Kasus TB HIV

8/18/2019 Kasus TB HIV

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-tb-hiv 17/41

A. TUBERKULOSIS PRIMER 

Kuman tu'erkulosis yang masuk melalui saluran napas akan 'ersarang di

 jaringan paru sehingga akan ter'entuk suatu sarang pneumoni yang dise'ut sarang

 primer atau a9ek primer2 Sarang primer ini mungkin tim'ul di 'agian mana saja dalam

 paru 'er'eda dengan sarang reakti>asi2 Dari sarang primer akan kelihatan peradangan

saluran getah 'ening menuju hilus lim9angitis lokalE2 Peradangan terse'ut diikuti

oleh pem'esaran kelenjar getah 'ening di hilus lim9adenitis regionalE2 A9ek primer 

 'ersama4sama dengan lim9angitis regional dikenal se'agai kompleks primer2

Kompleks primer ini akan mengalami salah satu nasi' se'agai 'erikut &

!2 Sem'uh dengan tidak meninggalkan :a:at sama sekali restitution ad

integrumE

2 Sem'uh dengan meninggalkan sedikit 'ekas antara lain sarang 8hon

garis 9i'rotik sarang perkapuran di hilusE

2 Menye'ar dengan :ara &

a2 Perkontinuitatum menye'ar ke sekitarnyaSalah satu :ontoh adalah

epitu'erkulosis yaitu suatu kejadian penekanan 'ronkus 'iasanya

 'ronkus lo'us medius oleh kelenjar hilus yang mem'esar sehingga

menim'ulkan o'struksi pada saluran napas 'ersangkutan dengan

aki'at atelektasis2 Kuman tu'erkulosis akan menjalar sepanjang

 'ronkus yang tersum'at ini ke lo'us yang atelektasis dan

menim'ulkan peradangan pada lo'us yang atelektasis terse'ut

yang dikenal se'agai epitu'erkulosis2

 '2 Penye'aran se:ara 'ronkogen 'aik di paru 'ersangkutan maupun

ke paru se'elahnya atau tertelan

:2 Penye'aran se:ara hematogen dan lim9ogen2 Penye'aran ini 'erkaitan dengan daya tahan tu'uh jumlah dan >irulensi kuman2

Sarang yang ditim'ulkan dapat sem'uh se:ara spontan akan

tetetapi 'ila tidak terdapat imuniti yang adekuat penye'aran ini

akan menim'ulkan keadaan :ukup ga3at seperti tu'erkulosis

milier meningitis tu'erkulosis typhobacillosis 'andouy%

Penye'aran ini juga dapat menim'ulkan tu'erkulosis pada alat

17

Page 18: Kasus TB HIV

8/18/2019 Kasus TB HIV

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-tb-hiv 18/41

tu'uh lainnya misalnya tulang ginjal anak ginjal genitalia dan

se'againya2 Komplikasi dan penye'aran ini mungkin 'erakhir 

dengan& Sem'uh dengan meninggalkan sekuele misalnya

 pertum'uhan ter'elakang pada anak setelah mendapat

ense9alomeningitis tu'erkuloma E atau Meninggal2 Semua kejadian

diatas adalah perjalanan tu'erkulosis primer2

B. TUBERKULOSIS POSTPRIMER 

+u'erkulosis postprimer akan mun:ul 'ertahun4tahun kemudian setelah

tu'erkulosis primer 'iasanya terjadi pada usia !64$0 tahun2 +u'erkulosis postprimer 

mempunyai nama yang 'erma:am4ma:am yaitu tu'erkulosis 'entuk de3asa

localied tuberculosis tu'erkulosis menahun dan postprimer mempunyai nama yang

 'erma:am4ma:am yaitu tu'erkulosis 'entuk de3asa localied tuberculosis

tu'erkulosis menahun dan se'againya2 Bentuk tu'erkulosis inilah yang terutama

menjadi masalah kesehatan masyarakat karena dapat menjadi sum'er penularan2

+u'erkulosis postprimer dimulai dengan sarang dini yang umumnya terletak di

segmen apikal lo'us superior maupun lo'us in9erior2 Sarang dini ini a3alnya

 'er'entuk suatu sarang pneumoni ke:il2 Sarang pneumoni ini akan mengikuti salah

satu jalan se'agai 'erikut &

!2 Diresopsi kem'ali dan sem'uh tanpa meninggalkan :a:at

2 Sarang terse'ut akan meluas dan segera terjadi proses penyem'uhan dengan

 penye'ukan jaringan 9i'rosis2 Selanjutnya akan terjadi pengapuran dan akan

sem'uh dalam 'entuk perkapuran2 Sarang terse'ut dapat menjadi akti9 

kem'ali dengan mem'entuk jaringan keju dan menim'ulkan ka>iti 'ila

 jaringan keju di'atukkan keluar2

2 Sarang pneumoni meluas mem'entuk jaringan keju jaringan kaseosaE2 Ka>itiakan mun:ul dengan di'atukkannya jaringan keju keluar2 Ka>iti a3alnya

 'erdinding tipis kemudian dindingnya akan menjadi te'al ka>iti sklerotikE2

Ka>iti terse'ut akan menjadi&

a2 meluas kem'ali dan menim'ulkan sarang pneumoni 'aru2 Sarang

 pneumoni ini akan mengikuti pola perjalanan seperti yang dise'utkan

di atas

18

Page 19: Kasus TB HIV

8/18/2019 Kasus TB HIV

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-tb-hiv 19/41

 '2 memadat dan mem'ungkus diri enkapsulasiE dan dise'ut

tu'erkuloma2 +u'erkuloma dapat mengapur dan menyem'uh tetapi

mungkin pula akti9 kem'ali men:air lagi dan menjadi ka>iti lagi

c.  'ersih dan menyem'uh yang dise'ut open healed cavity atau ka>iti

menyem'uh dengan mem'ungkus diri dan akhirnya menge:il2

Kemungkinan 'erakhir se'agai ka>iti yang ter'ungkus dan men:iut

sehingga kelihatan seperti 'intang stellate shapedE2

8am'ar !2 Skema perkem'angan sarang tu'erkulosis postprimer dan perjalanan

 penyem'uhannya

IV. KLASI2IKASI TUBERKULOSISA. TUBERKULOSIS PARU

+u'erkulosis paru adalah tu'erkulosis yang menyerang jaringan paru tidak 

termasuk pleura2

+. Berda#arkan ha#!$ pe4er!k#aan dahak &BTA*

+B paru di'agi atas&

a2 +u'erkulosis paru B+A E&

19

Page 20: Kasus TB HIV

8/18/2019 Kasus TB HIV

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-tb-hiv 20/41

• Sekurang4kurangnya dari spesimen dahak menunjukkan hasil

B+A positi9 

• .asil pemeriksaan satu spesimen dahak menunjukkan B+A positi9 

dan kelainan radiologi menunjukkan gam'aran tu'erkulosis akti9 

• .asil pemeriksaan satu spesimen dahak menunjukkan B+A positi9 

dan 'iakan positi9 

 '2 +u'erkulosis paru B+A 4E&

• .asil pemeriksaan dahak kali menunjukkan B+A negati9

gam'aran klinis dan kelainan radiologi menunjukkan tu'erkulosis

akti9 

• .asil pemeriksaan dahak kali menunjukkan B+A negati9 dan

 'iakan &% tuberculosis

. Berda#arkan %!pe pa#!en

+ipe pasien ditentukan 'erdasarkan ri3ayat pengo'atan se'elumnya2 Ada

 'e'erapa tipe pasien yaitu &

!2 Kasus 'aru

Adalah pasien yang 'elum pernah mendapat pengo'atan dengan %A+ atau

sudah pernah menelan %A+ kurang dari satu 'ulan2

2 Kasus kam'uh relapsE

Adalah pasien tu'erkulosis yang se'elumnya pernah mendapat pengo'atan

tu'erkulosis dan telah dinyatakan sem'uh atau pengo'atan lengkap

kemudian kem'ali lagi 'ero'at dengan hasil pemeriksaan dahak B+A

 positi9 atau 'iakan positi92Bila B+A negati9 atau 'iakan negati9 tetapi

gam'aran radiologi di:urigai lesi akti9 ? per'urukan dan terdapat gejala

klinis maka harus dipikirkan 'e'erapa kemungkinan&

• ,esi nontu'erkulosis pneumonia 'ronkiektasis jamur

keganasan dllE

20

Page 21: Kasus TB HIV

8/18/2019 Kasus TB HIV

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-tb-hiv 21/41

• +B paru kam'uh yang ditentukan oleh dokter spesialis yang

 'erkompeten menangani kasus tu'erkulosis

2 Kasus defaulted atau drop out 

Adalah pasien yang telah menjalani pengo'atan I ! 'ulan dan tidak 

mengam'il o'at 'ulan 'erturut4turut atau le'ih se'elum masa

 pengo'atannya selesai2

$2 Kasus gagal

Adalah pasien B+A positi9 yang masih tetap positi9 atau kem'ali menjadi

 positi9 pada akhir 'ulan ke46 satu 'ulan se'elum akhir pengo'atanE atau

akhir pengo'atan2

62 Kasus kronik 

Adalah pasien dengan hasil pemeriksaan B+A masih positi9 setelah selesai

 pengo'atan ulang dengan pengo'atan kategori dengan penga3asan yang

 'aik

"2 Kasus Bekas +B&

• .asil pemeriksaan B+A negati9 'iakan juga negati9 'ila ada ( dan

gam'aran radiologi paru menunjukkan lesi +B yang tidak akti9

atau 9oto serial menunjukkan gam'aran yang menetap2 Ri3ayat

 pengo'atan %A+ adekuat akan le'ih mendukung

• Pada kasus dengan gam'aran radiologi meragukan dan telah

mendapat pengo'atan %A+ 'ulan serta pada 9oto toraks ulang

tidak ada peru'ahan gam'aran radiologi

B. TUBERKULOSIS EKSTRA PARU

+u'erkulosis ekstraparu adalah tu'erkulosis yang menyerang organ tu'uh lain

selain paru misalnya kelenjar getah 'ening selaput otak tulang ginjal saluran

ken:ing dan lain4lain2

Diagnosis se'aiknya didasarkan atas kultur positi9 atau patologi anatomi dari

tempat lesi2 Untuk kasus4kasus yang tidak dapat dilakukan pengam'ilan spesimen

maka diperlukan 'ukti klinis yang kuat dan konsisten dengan +B ekstraparu akti92

V. DIAGNOSIS

21

Page 22: Kasus TB HIV

8/18/2019 Kasus TB HIV

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-tb-hiv 22/41

GAMBARAN KLINIK 

Diagnosis tu'erkulosis dapat ditegakkan 'erdasarkan gejala klinis

 pemeriksaan 9isis?jasmani pemeriksaan 'akteriologi radiologi dan pemeriksaan

 penunjang lainnya

A. Ge5a$a k$!n!k 

8ejala klinis tu'erkulosis dapat di'agi menjadi golongan yaitu gejala lokal

dan gejala sistemik 'ila organ yang terkena adalah paru maka gejala lokal ialah gejala

respiratori gejala lokal sesuai organ yang terli'atE

• 8ejala respiratorik

 'atuk J minggu 'atuk darah sesak napas nyeri dada

8ejala respiratori ini sangat 'er>ariasi dari mulai tidak ada gejala sampai

gejala yang :ukup 'erat tergantung dari luas lesi2 Kadang pasien terdiagnosis

 pada saat medical check up2 Bila 'ronkus 'elum terli'at dalam proses

 penyakit maka pasien mungkin tidak ada gejala 'atuk2 Batuk yang pertama

terjadi karena iritasi 'ronkus dan selanjutnya 'atuk diperlukan untuk 

mem'uang dahak ke luar2

• 8ejala sistemik 

Demam gejala sistemik lain adalah malaise keringat malam anoreksia dan

 'erat 'adan menurun

• 8ejala tu'erkulosis ekstraparu

8ejala tu'erkulosis ekstraparu tergantung dari organ yang terli'at misalnya

 pada lim9adenitis tu'erkulosis akan terjadi pem'esaran yang lam'at dan tidak 

nyeri dari kelenjar getah 'ening pada meningitis tu'erkulosis akan terlihat

gejala meningitis sementara pada pleuritis tu'erkulosis terdapat gejala sesak 

napas dan kadang nyeri dada pada sisi yang rongga pleuranya terdapat :airan2

B. Pe4er!k#aan 3a#4an!

Pada pemeriksaan jasmani kelainan yang akan dijumpai tergantung dari organ

yang terli'at2Pada tu'erkulosis paru kelainan yang didapat tergantung luas

kelainan struktur paru2 Pada permulaan a3alE perkem'angan penyakit umumnya

tidak atau sulit sekaliE menemukan kelainan2 Kelainan paru pada umumnya

22

Page 23: Kasus TB HIV

8/18/2019 Kasus TB HIV

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-tb-hiv 23/41

terletak di daerah lo'us superior terutama daerah apeks dan segmen posterior S!

dan SE serta daerah apeks lo'us in9erior S"E2 Pada pemeriksaan jasmani dapat

ditemukan antara lain suara napas 'ronkial am9orik suara napas melemah ronki

 'asah tanda4tanda penarikan paru dia9ragma dan mediastinum2Pada pleuritis

tu'erkulosis kelainan pemeriksaan 9isis tergantung dari 'anyaknya :airan di

rongga pleura2 Pada perkusi ditemukan pekak pada auskultasi suara napas yang

melemah sampai tidak terdengar pada sisi yang terdapat :airan2Pada lim9adenitis

tu'erkulosis terlihat pem'esaran kelenjar getah 'ening tersering di daerah leher 

pikirkan kemungkinan metastasis tumorE kadang4kadang di daerah ketiak2

Pem'esaran kelenjar terse'ut dapat menjadi :old a's:essL2

". Pe4er!k#aan Bak%er!:$:6!k 

• Bahan pemeriksasan

Pemeriksaan 'akteriologi untuk menemukan kuman tu'erkulosis

mempunyai arti yang sangat penting dalam menegakkan diagnosis2 Bahan

untuk pemeriksaan 'akteriologi ini dapat 'erasal dari dahak :airan pleura

li)uor cerebrospinal  'ilasan 'ronkus 'ilasan lam'ung kurasan

 'ronkoal>eolar 'ron:hoal>eolar la>age?BA,E urin 9ae:es dan jaringan

 'iopsi termasuk 'iopsi jarum halus?B/.E

• <ara pengumpulan dan pengiriman 'ahan

<ara pengam'ilan dahak kali SPSE&

; Se3aktu ? spot dahak se3aktu saat kunjunganE

4 Pagi keesokan harinya E

4 Se3aktu ? spot pada saat mengantarkan dahak pagiE atau setiap pagi

hari 'erturut4turut2

Bahan pemeriksaan?spe:imen yang 'er'entuk :airan dikumpulkan ?

ditampung dalam pot yang 'ermulut le'ar 'erpenampang " :m atau le'ih

dengan tutup 'erulir tidAk mudah pe:ah dan tidak 'o:or2 Apa'ila ada 9asiliti

spesimen terse'ut dapat di'uat sediaan apus pada gelas o'jek di9iksasiE

se'elum dikirim ke la'oratorium2

Bahan pemeriksaan hasil B/. dapat di'uat sediaan apus kering di gelas

23

Page 24: Kasus TB HIV

8/18/2019 Kasus TB HIV

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-tb-hiv 24/41

o'jek atau untuk kepentingan 'iakan dan uji resistensi dapat ditam'ahkan

 )a<l 01H 46 ml se'elum dikirim ke la'oratorium2 Spesimen dahak yang ada

dalam pot jika pada gelas o'jek dimasukkan ke dalam kotak sediaanE yang

akan dikirim ke la'oratorium harus dipastikan telah tertulis identiti pasien

yang sesuai dengan 9ormulir permohonan pemeriksaan la'oratorium2Bila

lokasi 9asiliti la'oratorium 'erada jauh dari klinik?tempat pelayanan pasien

spesimen dahak dapat dikirim dengan kertas saring melalui jasa pos2

D. Pe4er!k#aan Rad!:$:6!k 

Pemeriksaan standar ialah 9oto toraks PA2 Pemeriksaan lain atas indikasi& 9oto

lateral top4lordotik o'lik <+4S:an2 Pada pemeriksaan 9oto toraks tu'erkulosis

dapat mem'eri gam'aran 'erma:am 4ma:am 'entuk multi9ormE% 8am'aran

radiologi yang di:urigai se'agai lesi +B akti9 &

• Bayangan 'era3an ? nodular di segmen apikal dan posterior lo'us atas paru

dan segmen superior lo'us 'a3ah

• Ka>iti terutama le'ih dari satu dikelilingi oleh 'ayangan opak 'era3an atau

nodular 

• Bayangan 'er:ak milier 

• (9usi pleura unilateral umumnyaE atau 'ilateral jarangE

8am'aran radiologik yang di:urigai lesi +B inakti9&

• Fi'rotik 

• Kalsi9ikasi

• S:h3arte atau pene'alan pleura

,uluh paru destroyed ,ung E &

8am'aran radiologi yang menunjukkan kerusakan jaringan paru yang 'erat

 'iasanya se:ara klinis dise'ut luluh paru% 8am'aran radiologi luluh paru terdiri

dari atelektasis ektasis? multika>iti dan 9i'rosis parenkim paru2 Sulit untuk 

menilai akti>iti lesi atau penyakit hanya 'erdasarkan gam'aran radiologi terse'ut2

Perlu dilakukan pemeriksaan 'akteriologi untuk memastikan akti>iti proses

 penyakit

24

Page 25: Kasus TB HIV

8/18/2019 Kasus TB HIV

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-tb-hiv 25/41

,uas lesi yang tampak pada 9oto toraks untuk kepentingan pengo'atan dapat

dinyatakan se'agai 'erikut terutama pada kasus B+A negati9E&

• ,esi minimal  'ila proses mengenai se'agian dari satu atau dua paru dengan

luas tidak le'ih dari sela iga depan >olume paru yang terletak di atas

chondrostemal *unction dari iga kedua depan dan prosesus spinosus dari

>erte'ra torakalis $ atau korpus >erte'ra torakalis 6E serta tidak dijumpai

ka>iti

• ,esi luas

Bila proses le'ih luas dari lesi minimal2

VI. PENGOBATAN TUBERKULOSIS

Pengo'atan tu'erkulosis ter'agi menjadi 9ase yaitu 9ase intensi9 4 'ulanE dan 9ase

lanjutan $ atau 7 'ulan2 Paduan o'at yang digunakan terdiri dari paduan o'at utama

dan tam'ahan2

A. OBAT ANTI TUBERKULOSIS &OAT*

!2 %'at yang dipakai&!2 /enis o'at utama lini !E yang digunakan adalah&

A2 *). Ri9ampisin

B2 Pira=inamid

<2 Streptomisin

D2 (tam'utol

2 /enis o'at tam'ahan lainnya lini E

A2 Kanamisin

B2 Amikasin

<2 Kuinolon

D2 %'at lain masih dalam penelitian yaitu makrolid dan amoksilin asam

kla>ulanat

(2 Be'erapa o'at 'erikut ini 'elum tersedia di *ndonesia antara lain&

Kapreomisin Sikloserino PAS dulu tersediaE Deri>at ri9ampisin dan

*). +hioamides ethionamide dan prothionamideE

Ke4a#an

• %'at tunggal%'at disajikan se:ara terpisah masing4masing *). ri9ampisin

25

Page 26: Kasus TB HIV

8/18/2019 Kasus TB HIV

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-tb-hiv 26/41

 pira=inamid dan etam'utol2

• %'at kom'inasi dosis tetap Fi;ed Dose <om'ination # FD<E Kom'inasi dosis

tetap ini terdiri dari atau $ o'at dalam satu ta'let

Pengem'angan pengo'atan +B paru yang e9ekti9 merupakan hal yang penting

untuk menyem'uhkan pasien dan menghindari MDR +B multidrug resistant

tu'er:ulosisE2 Pengem'angan strategi D%+S untuk mengontrol epidemi +B

merupakan prioriti utama 5.%2 *nternational Union Against +u'er:ulosis and ,ung

Disease *UA,+DE dan 5.% menyarakan untuk menggantikan paduan o'at tunggal

dengan kom'inasi dosis tetap dalam pengo'atan +B primer pada tahun !11@2 Dosis

o'at tu'erkulosis kom'inasi dosis tetap 'erdasarkan 5.% seperti terlihat pada ta'el

2 Keuntungan kom'inasi dosis tetap antara lain&

• Penatalaksanaan sederhana dengan kesalahan pem'uatan resep minimal

• Peningkatan kepatuhan dan penerimaan pasien dengan penurunan

kesalahan pengo'atan yang tidak disengaja

• Peningkatan kepatuhan tenaga kesehatan terhadap penatalaksanaan yang

 'enar dan standar 

• Per'aikan manajemen o'at karena jenis o'at le'ih sedikit

• Menurunkan risiko penyalahgunaan o'at tunggal dan MDR aki'at

 penurunan penggunaan monoterapi

26

Page 27: Kasus TB HIV

8/18/2019 Kasus TB HIV

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-tb-hiv 27/41

Penentuan dosis terapi kom'inasi dosis tetap $ o'at 'erdasarkan rentang dosis

yang telah ditentukan oleh 5.% merupakan dosis yang e9ekti9 atau masih termasuk 

dalam 'atas dosis terapi dan non toksik2Pada kasus yang mendapat o'at kom'inasidosis tetap terse'ut 'ila mengalami e9ek samping serius harus dirujuk ke rumah

sakit ? dokter spesialis paru ? 9asiliti yang mampu menanganinya2

B. PADUAN OBAT ANTI TUBERKULOSIS

Pengo'atan tu'erkulosis di'agi menjadi&+B paru kasus 'aruE B+A positi9 atau

 pada 9oto toraks& lesi luas

Paduan o'at yang dianjurkan

R.( ? $ R. atau

R.(? ".( atau

R.( ? $R.

Paduan ini dianjurkan untuk 

• +B paru B+A E kasus 'aru

• +B paru B+A 4E dengan gam'aran radiologi lesi luas termasuk luluh paruE

Bila ada 9asiliti 'iakan dan uji resistensi pengo'atan disesuaikan dengan hasil

uji resistensi

• +B Paru kasus 'aruE B+A negati9 pada 9oto toraks& lesi minimal

Paduan o'at yang dianjurkan & R.( ? $ R. atau & " R.( atau R.(?

$R.

• +B paru kasus kam'uh

27

Page 28: Kasus TB HIV

8/18/2019 Kasus TB HIV

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-tb-hiv 28/41

Se'elum ada hasil uji resistensi dapat di'erikan R.(S?! R.(2 Fase

lanjutan sesuai dengan hasil uji resistensi2 Bila tidak terdapat hasil uji

resistensi dapat di'erikan o'at R.( selama 6 'ulan2

• +B Paru kasus gagal pengo'atan

Se'elum ada hasil uji resistensi seharusnya di'erikan o'at lini :ontoh

 paduan& 4" 'ulan kanamisin o9loksasin etionamid sikloserin dilanjutkan !64

!@ 'ulan o9loksasin etionamid sikloserinE2 Dalam keadaan tidak 

memungkinkan pada 9ase a3al dapat di'erikan R.(S ? ! R.(2 Fase

lanjutan sesuai dengan hasil uji resistensi2 Bila tidak terdapat hasil uji

resistensi dapat di'erikan o'at R.( selama 6 'ulan2

Dapat pula dipertim'angkan tindakan 'edah untuk mendapatkan hasil yang

optimal2 Se'aiknya kasus gagal pengo'atan dirujuk ke dokter spesialis paru

• +B Paru kasus putus 'ero'at

Pasien +B paru kasus lalai 'ero'at akan dimulai pengo'atan kem'ali sesuai

dengan kriteria se'agai 'erikut&

o Bero'at I $ 'ulan

o B+A saat ini negati9 

Klinis dan radiologi tidak akti9 atau ada per'aikan maka pengo'atan

%A+ dihentikan2 Bila gam'aran radiologi akti9 lakukan analisis le'ih

lanjut untuk memastikan diagnosis +B dengan mempertim'angkan

 juga kemungkinan penyakit paru lain2 Bila ter'ukti +B maka

 pengo'atan dimulai dari a3al dengan paduan o'at yang le'ih kuat dan

 jangka 3aktu pengo'atan yang le'ih lama2

o B+A saat ini positi9 

Pengo'atan dimulai dari a3al dengan paduan o'at yang le'ih kuat dan

 jangka 3aktu pengo'atan yang le'ih lama

o Bero'at G $ 'ulan

Bila B+A positi9 pengo'atan dimulai dari a3al dengan paduan o'at

yang le'ih kuat dan jangka 3aktu pengo'atan yang le'ih lama

28

Page 29: Kasus TB HIV

8/18/2019 Kasus TB HIV

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-tb-hiv 29/41

Bila B+A negati9 gam'aran 9oto toraks positi9 +B akti9 pengo'atan

diteruskan /ika memungkinkan seharusnya diperiksa uji resistensi

terhadap %A+2

• +B Paru kasus kronik 

Pengo'atan +B paru kasus kronik jika 'elum ada hasil uji resistensi 'erikan

R.(S2 /ika telah ada hasil uji resistensi sesuaikan dengan hasil uji resistensi

minimal terdapat $ ma:am %A+ yang masih sensiti9E ditam'ah dengan o'at

lini seperti kuinolon 'etalaktam makrolid dll2 Pengo'atan minimal !@

 'ulan2 /ika tidak mampu dapat di'erikan *). seumur hidup Pertim'angkan

 pem'edahan untuk meningkatkan kemungkinan penyem'uhan2 Kasus +B paru

kronik perlu dirujuk ke dokter spesialis paru

". E2EK SAMPING OBAT

<atatan & N %'at yang disediakan oleh Program )asional +B

Se'agian 'esar pasien +B dapat menyelesaikan pengo'atan tanpa e9ek samping2

29

Page 30: Kasus TB HIV

8/18/2019 Kasus TB HIV

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-tb-hiv 30/41

 )amun se'agian ke:il dapat mengalami e9ek samping oleh karena itu

 pemantauan kemungkinan terjadinya e9ek samping sangat penting dilakukan

selama pengo'atan2(9ek samping yang terjadi dapat ringan atau 'erat terlihat

 pada ta'el $E 'ila e9ek samping ringan dan dapat diatasi dengan o'at simptomatis

maka pem'erian %A+ dapat dilanjutkan2

• *sonia=id *).E

Se'agian 'esar pasien +B dapat menyelesaikan pengo'atan tanpa e9ek 

samping2 )amun se'agian ke:il dapat mengalami e9ek samping oleh karena

itu pemantauan kemungkinan terjadinya e9ek samping sangat penting

dilakukan selama pengo'atan2(9ek samping yang terjadi dapat ringan atau

 'erat terlihat pada ta'el $E 'ila e9ek samping ringan dan dapat diatasi dengan

o'at simptomatis maka pem'erian %A+ dapat dilanjutkan2

• Ri9ampisin

(9ek samping ringan yang dapat terjadi dan hanya memerlukan pengo'atan

simptomatis ialah &

• Sindrom 9lu 'erupa demam menggigil dan nyeri tulang

• Sindrom perut 'erupa sakit perut mual tidak na9su makan muntah

kadang4kadang diare

• Sindrom kulit seperti gatal4gatal kemerahan(9ek samping yang 'erat tetapi

 jarang terjadi ialah &4 .epatitis im'as o'at atau ikterik 'ila terjadi hal

terse'ut %A+ harus distop dulu dan penatalaksanaan sesuai pedoman +B

 pada keadaan khusus4 Purpura anemia hemolitik yang akut syok dan

gagal ginjal2 Bila salah satu dari gejala ini terjadi ri9ampisin harus segera

dihentikan dan jangan di'erikan lagi 3alaupun gejalanya telah menghilang

4 Sindrom respirasi yang ditandai dengan sesak napasRi9ampisin dapat

menye'a'kan 3arna merah pada air seni keringat air mata dan air liur2

5arna merah terse'ut terjadi karena proses meta'olisme o'at dan tidak 

 'er'ahaya2 .al ini harus di'eritahukan kepada pasien agar mereka

mengerti dan tidak perlu kha3atir2

• Pira=inamid

30

Page 31: Kasus TB HIV

8/18/2019 Kasus TB HIV

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-tb-hiv 31/41

(9ek samping utama ialah hepatitis im'as o'at penatalaksanaan sesuai

 pedoman +B pada keadaan khususE2 )yeri sendi juga dapat terjadi 'eri

aspirinE dan kadang4kadang dapat menye'a'kan serangan arthritis 8out hal

ini kemungkinan dise'a'kan 'erkurangnya ekskresi dan penim'unan asam

urat2 Kadang4kadang terjadi reaksi demam mual kemerahan dan reaksi kulit

yang lain2

• (tam'utol

(tam'utol dapat menye'a'kan gangguan penglihatan 'erupa 'erkurangnya

ketajaman 'uta 3arna untuk 3arna merah dan hijau2 Meskipun demikian

kera:unan okuler terse'ut tergantung pada dosis yang dipakai jarang sekali

terjadi 'ila dosisnya !646 mg?kg BB perhari atau 0 mg?kg BB yang

di'erikan kali seminggu2 8angguan penglihatan akan kem'ali normal dalam

 'e'erapa minggu setelah o'at dihentikan2 Se'aiknya etam'utol tidak di'erikan

 pada anak karena risiko kerusakan okuler sulit untuk dideteksi

• Streptomisin

(9ek samping utama adalah kerusakan syara9 kedelapan yang 'erkaitan dengan

keseim'angan dan pendengaran2 Risiko e9ek samping terse'ut akan meningkat

seiring dengan peningkatan dosis yang digunakan dan umur pasien2 Risiko

terse'ut akan meningkat pada pasien dengan gangguan 9ungsi ekskresi ginjal2

8ejala e9ek samping yang terlihat ialah telinga mendenging tinitusE pusing

dan kehilangan keseim'angan2 Keadaan ini dapat dipulihkan 'ila o'at segera

dihentikan atau dosisnya dikurangi 06gr 2 /ika pengo'atan diteruskan maka

kerusakan alat keseim'angan makin parah dan menetap kehilangan

keseim'angan dan tuliE2

Reaksi hipersensiti>iti kadang terjadi 'erupa demam yang tim'ul ti'a4ti'a

disertai sakit kepala muntah dan eritema pada kulit2 (9ek samping sementara

dan ringan jarang terjadiE seperti kesemutan sekitar mulut dan telinga yang

mendenging dapat terjadi segera setelah suntikan2 Bila reaksi ini mengganggu

maka dosis dapat dikurangi 06grStreptomisin dapat menem'us sa3ar 

 plasenta sehingga tidak 'oleh di'erikan pada perempuan hamil se'a' dapat

merusak syara9 pendengaran janin2

31

Page 32: Kasus TB HIV

8/18/2019 Kasus TB HIV

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-tb-hiv 32/41

D. PENGOBATAN SUPORTI2<SIMPTOMATIK 

Pada pengo'atan pasien +B perlu diperhatikan keadaan klinisnya2 Bila keadaan

klinis 'aik dan tidak ada indikasi ra3at pasien dapat di'erikan ra3at jalan2 Selain

%A+ kadang perlu pengo'atan tam'ahan atau suporti9?simptomatis untuk 

meningkatkan daya tahan tu'uh atau mengatasi gejala?keluhan2

Pasien ra3at jalan

• Makan makanan yang 'ergi=i 'ila dianggap perlu dapat di'erikan >itamin

tam'ahan pada prinsipnya tidak ada larangan makanan untuk pasien

tu'erkulosis ke:uali untuk penyakit komor'idnyaE

• Bila demam dapat di'erikan o'at penurun panas?demam:2 Bila perlu dapat

di'erikan o'at untuk mengatasi gejala 'atuk sesak napas atau keluhan

lain2

32

Page 33: Kasus TB HIV

8/18/2019 Kasus TB HIV

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-tb-hiv 33/41

Pasien ra3at inap

• *ndikasi ra3at inap &

o +B paru disertai keadaan?komplikasi s''& Batuk darah massi9

Keadaan umum 'uruk Pneumotoraks (mpiema (9usi pleura masi9 ?

 'ilateral Sesak napas 'erat 'ukan karena e9usi pleuraE

o +B di luar paru yang mengan:am ji3a &

o +B paru milier Meningitis +B

Pengo'atan suporti9 ? simptomatis yang di'erikan sesuai dengan keadaan

klinis dan indikasi ra3at

E. TERAPI PEMBEDAHAN

*ndikasi operasi

a2 *ndikasi mutlak 

• Semua pasien yang telah mendapat %A+ adekuat tetetapi dahak tetap

 positi9

• Pasien 'atuk darah yang masi9 tidak dapat diatasi dengan :ara

konser>ati9

• Pasien dengan 9istula 'ronkopleura dan empiema yang tidak dapat

diatasi se:ara konser>ati9

 '2 lndikasi relati>e

• Pasien dengan dahak negati9 dengan 'atuk darah 'erulang

• Kerusakan satu paru atau lo'us dengan keluhan

• Sisa ka>iti yang menetap2

• +indakan *n>asi9 Selain Pem'edahanEO BronkoskopiO Punksi pleuraO

Pemasangan 5SD 5ater Sealed DrainageE2. EVALUASI PENGOBATAN

(>aluasi pasien meliputi e>aluasi klinis 'akteriologi radiologi dan e9ek samping

o'at serta e>aluasi keteraturan 'ero'at2

• Ea$ua#! k$!n!k 

Pasien die>aluasi setiap minggu pada ! 'ulan pertama pengo'atan

selanjutnya setiap ! 'ulan4 (>aluasi & respons pengo'atan dan ada tidaknya

33

Page 34: Kasus TB HIV

8/18/2019 Kasus TB HIV

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-tb-hiv 34/41

e9ek samping o'at serta ada tidaknya komplikasi penyakit 4 (>aluasi klinis

meliputi keluhan 'erat 'adan pemeriksaan 9isis2

• Ea$ua#! bak%er!:$:6!k &' ; ; - < bu$an pen6:ba%anE

+ujuan untuk mendeteksi ada tidaknya kon>ersi dahak O Pemeriksaan

e>aluasi pemeriksaan mikroskopik 

!2 Se'elum pengo'atan dimulai

2 Setelah 'ulan pengo'atan setelah 9ase intensi9E

3. Pada akhir pengo'atan O Bila ada 9asiliti 'iakan & dilakukan pemeriksaan

 'iakan dan uji resistensi

• Ea$ua#! rad!:$:6!k &' ; 0 -< bu$an pen6:ba%an*

Pemeriksaan dan e>aluasi 9oto toraks dilakukan pada&

o Se'elum pengo'atan

o Setelah 'ulan pengo'atan ke:uali pada kasus yang juga dipikirkan

kemungkinan keganasan dapat dilakukan ! 'ulan pengo'atanE

o Pada akhir pengo'atan

• Ea$ua#! eek #a4p!n6 #e7ara k$!n!k

o Bila mungkin se'aiknya dari a3al diperiksa 9ungsi hati 9ungsi ginjal

dan darah lengkap

o Fungsi hatiQ S8%+S8P+ 'iliru'in 9ungsi ginjal & ureum kreatinin

dan gula darah serta asam urat untuk data dasar penyakit penyerta

atau e9ek samping pengo'atan

o Asam urat diperiksa 'ila menggunakan pira=inamid

o Pemeriksaan >isus dan uji 'uta 3arna 'ila menggunakan etam'utol

'ila ada keluhanE

o Pasien yang mendapat streptomisin harus diperiksa uji keseim'angan

dan audiometri 'ila ada keluhanE

o Pada anak dan de3asa muda umumnya tidak diperlukan pemeriksaan

a3al terse'ut2 -ang paling penting adalah e>aluasi klinis kemungkinan

terjadi e9ek samping o'at2 Bila pada e>aluasi klinis di:urigai terdapat

e9ek samping maka dilakukan pemeriksaan la'oratorium untuk 

34

Page 35: Kasus TB HIV

8/18/2019 Kasus TB HIV

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-tb-hiv 35/41

memastikannya dan penanganan e9ek samping o'at sesuai pedoman

• Ea$u#! ke%era%uran ber:ba%

-ang tidak kalah pentingnya adalah e>aluasi keteraturan 'ero'at dan diminum

? tidaknya o'at terse'ut2 Dalam hal ini maka sangat penting penyuluhan atau

 pendidikan mengenai penyakit dan keteraturan 'ero'at2 Penyuluhan atau

 pendidikan dapat di'erikan kepada pasien keluarga dan lingkungannya2

Ketidakteraturan 'ero'at akan menye'a'kan tim'ulnya masalah resistensi2

Kriteria Sem'uh&

• B+A mikroskopis negati9 dua kali pada akhir 9ase intensi9 dan akhir 

 pengo'atanE dan telah mendapatkan pengo'atan yang adekuat

• Pada 9oto toraks gam'aran radiologi serial tetap sama? per'aikan

• Bila ada 9asiliti 'iakan maka kriteria ditam'ah 'iakan negati9 

• Ea$ua#! pa#!en 9an6 %e$ah #e4buh

Pasien +B yang telah dinyatakan sem'uh se'aiknya tetap die>aluasi minimal

dalam tahun pertama setelah sem'uh hal ini dimaksudkan untuk 

mengetahui kekam'uhan2 .al yang die>aluasi adalah mikroskopis B+A dahak 

dan 9oto toraks2 Mikroskopis B+A dahak "! dan $ 'ulan sesuai

indikasi?'ila ada gejalaE setelah dinyatakan sem'uh2 (>aluasi 9oto toraks "

! $ 'ulan setelah dinyatakan sem'uh 'ila ada ke:urigaan +B kam'uhE2

VII. TB PARU DENGAN HIV < AIDS

Pada daerah dengan angka pre>alens .*C yang tinggi di populasi dengan

kemungkinan koin9eksi +B4.*C maka konseling dan pemeriksaan .*C diindikasikan

untuk seluruh +B pasien se'agai 'agian dari penatalaksanaan rutin2 Pada daerah

dengan pre>alens .*C yang rendah konseling dan pemeriksaan .*C hanya diindikasi

 pada pasien +B dengan keluhan dan tanda tanda yang diduga 'erhu'ungan dengan

.*C dan pada pasien +B dengan ri3ayat risiko tinggi terpajan .*C2

/adi tidak semua pasien +B paru perlu diuji .*C2 .anya pasien +B paru tertentu saja

yang memerlukan uji .*C misalnya&

a2 Ada ri3ayat perilaku risiko tinggi tertular .*C

35

Page 36: Kasus TB HIV

8/18/2019 Kasus TB HIV

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-tb-hiv 36/41

 '2 .asil pengo'atan %A+ tidak memuaskan

:2 MDR +B ? +B kronikPemeriksaan minimal yang perlu dilakukan untuk

memastikan diagnosis +B paru adalah pemeriksaan B+A dahak 9oto

toraks dan jika memungkinkan dilakukan pemeriksaan <D$2

Pengo'atan %A+ pada +B4.*C&

• Pada dasarnya pengo'atannya sama dengan pengo'atan +B tanpa .*C?A*DS2

• Prinsip pengo'atan adalah menggunakan kom'inasi 'e'erapa jenis o'at

dalam jumlah :ukup dan dosis serta jangka 3aktu yang tepat

• Pem'erian tiaseta=on pada pasien .*C?A*DS sangat 'er'ahaya karena akan

menye'a'kan e9ek toksik 'erat pada kulit4 *njeksi streptomisin hanya 'oleh

di'erikan jika tersedia alat suntik sekali pakai yang steril2

• Desensitisasi o'at *). ri9ampisinE tidak 'oleh dilakukan karena

mengaki'atkan toksik yang serius pada hati

• Pada pasien +B dengan .*C?A*DS yang tidak mem'eri respons terhadap

 pengo'atan selain dipikirkan terdapat resistensi terhadap o'at juga harus

dipikirkan terdapatnya mala'sorpsi o'at2 Pada pasien .*C?A*DS terdapat

korelasi antara imunosupresi yang 'erat dengan derajat penyerapan

karenanya dosis standar %A+ yang diterima su'optimal sehingga konsentrasi

o'at rendah dalam serum

• Saat pem'erian o'at pada koin9eksi +B4.*C harus memperhatikan jumlah

36

Page 37: Kasus TB HIV

8/18/2019 Kasus TB HIV

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-tb-hiv 37/41

lim9osit <D$ dan sesuai dengan rekomendasi yang ada seperti terlihat pada

ta'el @E

Keterangan&

a2 Saat menga3ali AR+ harus didasarkan atas pertim'angan klinis sehu'ungan

dengan adanya tanda lain dari imunode9isiensi2 Untuk +B ekstraparu AR+

harus di'erikan se:epatnya setelah terapi +B dapat ditoleransi tanpa

memandang <D$

 '2 Se'agai alternati9 untuk (FC adalah& SC?r $00?$00 mg kali sehari atau

:g: !"00?00 ! kali sehariE ,PC?r $00?$00 mg kali sehariE dan AB< 00

mg kali sehariE

:2 )CP 00 mg sehari selama minggu diikuti dengan 00 mg kali sehariE

se'agai pengganti (FC 'ila tidak ada pilihan lain2 Rejimen yang

mengandung )CP adalah d$+?+<?)CP atau DC?+<?)CP

d2 Paduan yang mengandung (FC adalah d$+?+<?(FC dan DC ? +< ? (FC

37

Page 38: Kasus TB HIV

8/18/2019 Kasus TB HIV

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-tb-hiv 38/41

e2 Ke:uali pada .*C stadium *C mulai AR+ setelah terapi +B selesai

92 Bila tidak ada tanda lain dari imunode9isiensi dan penderita menunjukkan

 per'aikan setelah pem'erian terapi +B AR+ di'erikan setelah terapi +B

diselesaikan

*nteraksi o'at +B dengan ARC Anti Retro>irusE

• Pemakaian o'at .*C?A*DS misalnya =ido>udin akan meningkatkan

kemungkinan terjadinya e9ek toksik %A+

• +idak ada interaksi 'ermakna antara %A+ dengan ARC golongan nukleosida

ke:uali Didanosin dd*E yang harus di'erikan selang ! jam dengan %A+

karena 'ersi9at se'agai buffer antasida

• *nteraksi dengan %A+ terutama terjadi dengan AR+ golongan nonnukleotida

dan inhi'itor protease2 Ri9ampisin jangan di'erikan 'ersama dengan

nel9ina>ir karena ri9ampisin dapat menurunkan kadar nel9ina>ir sampai @H2

Ri9ampisin dapat menurunkan kadar ne>irapin sampai 7H tetapi sampai

saat ini 'elum ada peningkatan dosis ne>irapin yang direkomendasikan

3en!# ART

VIII. KOMPLIKASI

Pada pasien tu'erkulosis dapat terjadi 'e'erapa komplikasi 'aik se'elum pengo'atan

atau dalam masa pengo'atan maupun setelah selesai pengo'atan2Be'erapa komplikasi

yang mungikin tim'ul adalah &

a2 Batuk darah

38

Page 39: Kasus TB HIV

8/18/2019 Kasus TB HIV

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-tb-hiv 39/41

 '2 Pneumotoraks

:2 ,uluh paru

d2 8agal napas

e2 8agal jantung

92 (9usi pleura

39

Page 40: Kasus TB HIV

8/18/2019 Kasus TB HIV

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-tb-hiv 40/41

DA2TAR PUSTAKA

!2 5.% +u'er:ulosis Fa:t Sheet no2 !0$2 A>aila'le at&

http??33323ho2+u'er:ulosis2htm2 A::esed on Mar:h 00$22 8lo'al tu'er:ulosis :ontrol2 5.% Report 002

2 Rasjid R2 Pato9isiologi dan diagnostik tu'erkulosis paru2 Dalam& -usu9 A

+jokronegoro A2 +u'erkulosis paru pedoman penataan diagnostik dan terapi2 /akarta

Balai Pener'it FKU* !1@6&!4!!2

$2 Pedoman )asional Penanggulangan +u'erkulosis eds 12 /akarta Departemen

Kesehatan Repu'lik *ndonesia 0062

62 Aditama +- ,uthni (2 Buku petunjuk teknik pemeriksaan la'oratorium tu'erkulosis

eds 2 /akarta ,a'oratoirum Mikro'iologi RS Persaha'atan dan 5.% <enter 9or 

+u'er:ulosis 002

"2 .ope3ell P< Bloom BR2 +u'er:ulosis and other my:o'a:terial disease2 *n& Murray

/F )adel /A2 +e;t'ook o9 respiratory medi:ine nd ed2 Philadelphia 5B Saunders

<o !11$Q!0164!002

72 M:Murray D)2 My:o'a:teria and no:ardia2 *n& Baron S2 Medi:al mi:ro'iology rd

ed2 )e3 -ork <hur:hil ,i>ingstone !11!Q $6!4@2

@2 Besara 8S <hatherjee D2 ,ipid and :ar'ohydrate o9 My:o'a:terium tu'er:ulosis2 *n&

Bloom BR2 +u'er:ulosis2 5ashington D< ASM Preess !11$Q@640!2

12 (d3ard < Kirkpatri:k <.2 +he imunology o9 my:o'a:terial disease2 Am Re> Respir 

Dis !1@"Q!$&!0"47!2

!02 Andersen AB Brennan P2 Proteins and antigens o9 My:o'a:terium +u'er:ulosis2 *n&

*n& Bloom BR2 +u'er:ulosis2 5ashington D< ASM Preess !11$Q0742

!!2 Rosila3ati M,2 Deteksi My:o'a:terium tu'er:ulosis dengan reaksi 'erantaiPolimerasa ? Polymerase <hain Rea:tion P<RE2 +esis Akhir Bidang *lmu Kesehatan

*lmu Biomedik Program Pas:a Sarjana Uni>ersitas *ndonesia2 /akarta !11@2

!2 )etter F.2 Respiratory system2 *n& Di>ertie MB Brass A2 +he <i'a :olletion o9 

medi:al illustrations2 <*BA Pharma:euti:als <ompany !171&!@12

!2 5inariani2 Pedoman penanganan tu'erkulosis paru dengan resistensi multi o'at

MDR4+BE2 Kumpulan naskah ilmiah tu'erkulosis2 Pertemuan *lmiah )asional

+u'erkulosis PDP* Palem'ang !1172

!$2 Ameri:an +hora:i: So:iety 5orkshop2 Rapid diagnosti: test 9or tu'er:ulosis2 Am /

Respir <rit <are Med !117Q!66&!@0$4!$2

!62 *<+ Diagnosti:2 Per9orman:e :hara:teristi:s o9 the *<+ tu'er:ulosis test in <hina

!117Q!412!"2 <ole RA ,u .M Shi - 5ang / De .ua + hun A+2 <lini:al e>aluation o9 a rapid

immuno:hromatographi: assay 'ased on the @ kDa antigen o9 My:o'a:terium

tu'er:ulosis in <hina2 +u'er:le ,ung Dis !11"Q77&"4@2

!72 My:odot test kit untuk mendeteksi anti'odi terhadap My:o'a:terium spp se'agai alat

Bantu dalam mendiagnosis +B akti92 My:odot diagnosa :epat tu'er:ulosis2 P+2

(nse>al Putera Megatrading2

!@2 Kelompok Kerja +B4.*C +ingkat Pusat2 Prosedur tetap pen:egahan dan pengo'atan

tu'erkulosis pada orang dengan .*C ? A*DS2 /akarta Departemen Kesehatan R*

40

Page 41: Kasus TB HIV

8/18/2019 Kasus TB HIV

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-tb-hiv 41/41

002

!12 Soepandi P2 Stop mutation 3ith 9i;ed dose :om'inantion2 Departemen o9 

Respiratory Medi:ine Fa:ulty o9 Medi:ine Uni>ersity o9 *ndonesia Persaha'atan

.ospital /akarta4*ndonesia2

02 Soepandi P2 Penatalaksanaan kasus +B dengan resistensi ganda Multi DrugResistan:e?MDRE2 Bagian Pulmonologi dan *lmu Kedokteran Respirasi FKU* RS

Persaha'atan 4 /akarta2

!2 Khaled )A (narson D2 +u'er:ulosis a manual 9or medi:al students2 5.% 002

2 +reatment o9 +u'er:ulosis2 8uidelines 9or )ational Programmes rd ed2 5.% # 

8ene>a 002

2 Pedoman Pengo'atan Antiretro>iral AR+E di *ndonesia2 Departemen Kesehatan R*

Direktorat /enderal Pem'erantasan Penyakit Menular dan Penyehatan ,ingkungan

00$2

$2 Prihatini S2 Dire:tly o'ser>ed treatment short:ourse2 Simposium tu'er:ulosis

terintegrasi2 Kegiatan dies natalis Uni>ersitas *ndonesia ke4$12 FKU* /akarta !11@2

62 Strategi: dire:tions2 +he glo'al plan to stop +B 00" # 0!62 A>aila'le

at&http?3332stopt'2org?glo'anplan?plan2 A::esed on /une $ 00"2