KARYA TULIS XI.IS 2 sonia edit.docx
Transcript of KARYA TULIS XI.IS 2 sonia edit.docx
SEJARAH KAWAH PUTIH
DI BANDUNG
KARYA TULIS
Disusun Untuk Melengkapi Tugas
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Kelas XI.IS.2
Tahun Pelajaran 2013/2014
OLEH
Sonia meirani NIS 6344
Titin prasetyowati NIS
Uli amrina NIS 6460
Jurusan Ilmu Sosial
MADRASAH ALIYAH NEGERI SALATIGA
2013
i
11
HALAMAN PERSETUJUAN
Karya tulis ini telah di setujui oleh pembimbing dan Kepala Madrasah Aliyah
Negeri Salatiga pada :
Hari :
Tanggal :
Mengetahui
Kepala MAN Salatiga Pembimbing
Drs.H.Sudar, M.Ag Makmun Ansori, S.PdNIP 1956 0820198105009 NIP.19690424200901 1008
ii
12
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
1. Otak yang cerdas tidak akan berguna jika terdapat jiwa yang malas.
2. Gunakanlah waktu sebaik-baiknya untuk belajar.
3. Sekecil apapun ilmu pasti bermanfaat bagi kita.
4. Kita akan bisa merasakan manisnya keberhasilan bila kita pernah merasakan
pahitnya kegagalan.
5. Sekecil apapun langkah kita pasti ada artinya.
6. Kita belajar dari pengalaman.
7. Kegagalan adalah kunci dari kesuksesan.
iii
PERSEMBAHAN
13
1. Ayah dan Ibu kami yang telah memberikan dukungan dan bimbingan kepada
kami dan selalu mendoakan kami agar berguna bagi diri sendiri maupun
orang lain.
2. Bapak Drs.H.Sudar, M.Ag selaku kepala MAN Salatiga.
3. Bapak/Ibu Guru MAN Salatiga yang telah memberikan kami bekal ilmu yang
bermanfaat bagi kami.
4. Teman-teman yang telah memberi dukungan kepada penulis untuk kearah
yang lebih baik.
5. Semua pihak penulis, serta pembaca karya tulis ini.
Iv
14
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum wr.wb
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat,
karunia dan petunjuk-Nya dan shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada
Rasulullah SAW, sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis yang berjudul
“ KAWAH PUTIH”.
Karya tulis ini penulis susun dengan segala keterbatasan yang penulis
punyai, namun dengan bantuan berbagai pihak dan akhirnya dapat penulis
selesaikan. Untuk itu penulis sampaikan terimakasih kepada :
1. Bapak Drs.H.Sudar. M,Ag selaku Kepala Madrasah Aliyah Negeri Salatiga
yang telah memberi kesempatan kepada penulis untuk menyusun karya tulis
ini.
2. Bapak Makmun Ansori,S.Pd selaku pembimbing yang telah membimbing,
mengawasi dan mengarahkan sehingga penulis karya tulis ini dapat di
selesaikan.
3. Semua Guru MAN Salatiga yang telah mendidik kami.
4. Orang tua yang telah memberi motivasi kepada kami.
5. Semua pihak yang telah memberi bantuan dan dukungan.
v
15
Tidak ada manusia yang sempurna dan penulis menyadari segala upaya yang telah
dilakukan masih ada kekurangan. Namun penulis berharap semoga karya tulis ini
bermanfaat. Segala tegur sapa dari pembaca akan kami sambut dengan baik, demi
kesempurnaan karya tulis ini.
Salatiga , Januari 2014
Penulis
Vi
16
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN.................................................................................ii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN.....................................................ii
HALAMAN KATA PENGANTAR.......................................................................iv
HALAMAN DAFTAR ISI.......................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.................................................................................1
B. Pembatasan Masalah.......................................................................................2
C. Rumusan masalah...........................................................................................2
D. Tujuan penelitian............................................................................................3
E. Manfaat penelitian..........................................................................................4
F. Sistematika Penulisan.....................................................................................4
BAB II LANDASAN TEORI
A. Sejarah lengkap kawah putih..........................................................................5
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian.......................................................................14
B. Metode Pengumpulan Data...........................................................................15
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Sejarah kota Bandung...................................................................................17
17
B. Sejarah singkat Kawah putih........................................................................21
BAB V PENUTUP
A. Simpulan.......................................................................................................23
B. Saran.............................................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................25
LAMPIRAN...........................................................................................................26
18
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Mengingat akhir-akhir ini banyak sekali pemuda-pemuda yang jarang
pergi ketempat bersejarah. Dan sedikit pengetahuan mereka tentang sejarah
bangsanya sendiri.
Maka dari itu penulis berharap dengan adanya karya tulis ini kita
khususnya generasi muda lebih mengenal sejarah bangsa kita tentang “KAWAH
PUTIH”
Setidaknya dengan karya tulis ini kita menjadi lebih mengenal dan
menghargai sejarah. Karena apalaj arti hidup tanpa sejarah, setiap manusia punya
sejarah yang berbeda-beda baik itu hal yang baik maupun hal yang buruk. Maka
dari itu hargailah sejarah mulai sekarang. Semoga dengan adanya karya tulis ini
pengetahuan kita tentang sejarah dapat bertambah dan bermanfaat bagi kita
semua.
B. Pembatasan Masalah
Dari latar belakang masalah diatas dapat diambil pembatasan masalah, yaitu
mengenai “KAWAH PUTIH ” Sehingga dapat menjadi tempat wisata yang indah
sampai sekarang ini.
C. Rumusan Masalah
Dari latar belakang dan pembatasan masalah di atas dapat diambil
rumusan masalah sebagai berikut :
19
1. Legenda Kawah Putih ?
2. Bagaimana sejarah berdirinya Kawah Putih ?
3. Dimana letak geografis Kawah Putih ?
D. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian dalam karya tulis ini yaitu :
1. Mengetahui sejarah berdirinya Kawah Putih.
2. Mengetahui Letak geografis Kawah Putih.
3. Mengetahui isi dalam Kawah Putih.
4. Untuk melengkapi tugas Bahasa Indonesia kelas XI.IS.2 tahun pelajaran
2013-2014.
E. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian dalam karya tulis ini adalah :
1. Menambah wawasan pembaca tentang Kawah Putih.
2. Sebagai panduan saat pembaca berkunjung ke Kawah putih.
3. Penulis dapat melengkapi tugas Bahasa Indonesia.
F. Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan karya tulis sebagai berikut :
BAB I : Pendahuluan, berisi tentang latar belakang masalah,
pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian,
manfaat penelitian dan sistematika penulisan.
110
BAB II : Landasan teori.
BAB III : Metodologi penelitian, berisi waktu dan tempat penelitian dan
metode pengumpulan data.
BAB IV :Hasil penelitian dan pembahasan.
BAB V : Penutup berisi simpulan dan saran.
111
BAB II
LANDASAN TEORI
Sejarah lengkap KAWAH PUTIH
Wilayah Kabupaten Bandung memiliki banyak tempat wisata yang
menawarkan pemandangan yang indah beserta legenda-legenda yang menarik.
Salah satunya adalah Kecamatan Ciwidey yang berada di selatan Kabupaten
Bandung. Di kawasan ini terdapat objek wisata menarik yaitu Kawah Putih.
Kawah Putih adalah sebuah danau kawah dari Gunung Patuha dengan ketinggian
2.434 meter di atas permukaan laut dengan suhu antara 8-22°C. Di puncak
Gunung Patuha itulah terdapat Kawah Saat, saat berarti surut dalam Bahasa
Sunda, yang berada di bagian barat dan di bawahnya Kawah Putih dengan
ketinggian 2.194 meter di atas permukaan laut. Kedua kawah itu terbentuk akibat
letusan yang terjadi pada sekitar abad X dan XII silam.Kawah Putih ini terletak
sekitar 46 km dari Kota Bandung atau 35 km dari ibukota Kabupaten Bandung,
Soreang, menuju Ciwidey.
Legenda Kawah Putih
Gunung Patuha konon berasal dari nama Pak Tua atau ”Patua”.
Masyarakat setempat sering menyebutnya dengan Gunung Sepuh.Dahulu
masyarakat setempat menganggap kawasan Gunung Patuha dan Kawah Putih ini
sebagai daerah yang angker, tidak seorang pun yang berani menjamah atau
112
menuju ke sana. Konon karena angkernya, burung pun yang terbang melintas di
atas kawah akan mati.
Misteri keindahan danau Kawah Putih baru terungkap pada tahun 1837
oleh seorang peneliti botanis Belanda kelahiran Jerman, Dr. Franz Wilhelm
Junghuhn (1809-1864) yang melakukan penelitian di kawasan ini. Sebagai
seorang ilmuwan, Junghuhn tidak mempercayai begitu saja cerita masyarakat
setempat. Saat ia melakukan perjalanan penelitiannya menembus hutan belantara
Gunung Patuha, akhirnya ia menemukan sebuah danau kawah yang indah.
Sebagaimana halnya sebuah kawah gunung, dari dalam danau keluar semburan
aliran lava belerang beserta gas dan baunya yang menusuk hidung. Dari hal
tersebut terungkap bahwa kandungan belerang yang sangat tinggi itulah yang
menyebabkan burung enggan untuk terbang melintas di atas permukaan danau
Kawah Putih.
Karena kandungan belerang di danau kawah tersebut sangat tinggi, pada
zaman pemerintahan Belanda sempat dibangun pabrik belerang dengan
nama Zwavel Ontgining ‘Kawah Putih’. Kemudian pada zaman Jepang, usaha
tersebut dilanjutkan dengan nama Kawah Putih Kenzanka Gokoya Ciwidey yang
langsung berada di bawah penguasaan militer Jepang
Di sekitar kawasan Kawah Putih terdapat beberapa makam leluhur, antara
lain makam Eyang Jaga Satru, Eyang Rongga Sadena, Eyang Camat, Eyang
Ngabai, Eyang Barabak, Eyang Baskom, dan Eyang Jambrong. Salah satu puncak
Gunung Patuha yakni Puncak Kapuk, konon merupakan tempat pertemuan para
113
leluhur yang dipimpin oleh Eyang Jaga Satru. Konon, di tempat ini terkadang
secara gaib terlihat sekumpulan domba berbulu putih yang oleh masyarakat
disebut domba lukutan.
Danau Kawah Putih memiliki ciri khas dan keunikan tersendiri. Air di
danau kawahnya dapat berubah warna, kadangkala berwarna hijau apel kebiru-
biruan bila terik matahari dan cuaca terang, terkadang pula berwarna coklat susu.
Paling sering terlihat airnya berwarna putih disertai kabut tebal di atas permukaan
kawah. Selain permukaan kawah yang berwarna putih, pasir dan bebatuan di
sekitarnya pun didominasi warna putih, oleh karena itu kawah tersebut dinamakan
Kawah Putih.
Menuju ke Kawah Putih
Sejak tahun 1987 PT. Perhutani (Persero) Unit III Jabar dan Banten
mengembangkan kawasan Kawah Putih ini menjadi sebuah objek wisata. Untuk
tiket masuk areal objek wisata Kawah Putih, setiap orang dikenakan biaya Rp
10.000,00, (update harga tiket lihat keterangan di bawah) sudah termasuk premi
asuransi. Objek wisata Kawah Putih dibuka mulai pukul 07.00 dan tutup pada
pukul 17.00, setiap hari Senin sampai dengan Minggu. Fasilitas bagi pengunjung
di sekitar Kawah Putih sudah cukup memadai dengan adanya areal parkir,
transportasi transit menuju kawah, pusat informasi, mushala, dan warung-warung
makanan.
114
Untuk menuju ke sana, pengunjung dari Jakarta dapat melewati tol
Cipularang terus menuju pintu keluar tol Kopo menuju Soreang ke arah selatan ke
kota Ciwidey. Sekitar 20 – 30 menit dari kota Ciwidey terlihat tanda masuk
menuju gerbang masuk objek wisata Kawah Putih yang ada di sebelah kiri
jalan. Untuk menuju Kawah Putih dari gerbang masuk kawasan objek wisata
Kawah Putih disarankan menggunakan kendaraan, jangan berjalan kaki karena
jalan yang agak menanjak dan cukup jauh, yaitu sekitar 5,6 km atau sekitar 10 –
15 menit dengan kendaraan. Kendaraan pribadi dapat langung menuju tempat
parkir luas yang tersedia tidak jauh dari kawah. Sementara pengunjung dengan
rombongan besar yang menggunakan bis, atau transportasi umum dapat
menggunakan kendaraan khusus yang ada di areal parkir dekat gerbang masuk
untuk mencapai kawah dari pintu masuk. Kondisi jalan yang kecil dan menanjak
tidak memungkinkan untuk dilalui kendaraan jenis bis besar maupun sedang.
Transportasi umum menuju Ciwidey dari Bandung dapat ditemui di
Terminal Kebun Kalapa maupun Leuwi Panjang. Setelah sampai di Kota Ciwidey
maka perjalanan dilanjutkan dengan menggunakan angkutan pedesaan tujuan Situ
Patengan. Angkutan pedesaan yang menuju Situ Patengan ini melintasi objek-
objek wisata yang ada di kawasan Ciwidey yaitu Perkebunan Strawberry, Kawah
Putih, Ranca Upas, & kolam renang air panas Cimanggu. Untuk dapat menjelajahi
dan menikmati keindahan alam kawasan Ciwidey dan sekitarnya rasanya tidak
cukup hanya satu hari.
115
Keindahan wisata alam Kawah Putih yang berada di kota Bandung ini
memang sangat luar biasa. Walaupun saya belum pernah kesana namun dari
pemaparan beberapa teman saya yang sudah memijakkan kakinya disana, mereka
sangat takjub akan keindahan kawasan wisata kawah putih ini. Buat para
wisatawan yang hadir di Kota Bandung, tidak lengkap rasanya jika belum
mengunjungi kawah putih ini.
116
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Dalam metodologi penulisan terdapat waktu dan tempat penelitian serta
metode pengumpulan data yang digunakan. Dalam mengelompokkan metode
penelitian, para ilmuan menggunakan kriteria tertentu. Kriteria tersebut berupa
teknik penelitian yang digunakan dalam memperoleh jawaban atas fenomena yang
dijadikan masalah penelitian. Dalam penelitian ini digunakan metode observasi
dan metode historis. Untuk lebih lanjut dapat diuraikan sebagai berikut
A. WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN
Studi tour MAN Salatiga dilaksanakan pada hari Rabu-Sabtu pada tanggal
18-21 Desember 2013.
Dengan mengambil tujuan kunjungan ke KAWAH PUTIH. Untuk mengambil data
dari kawah putih Di Bandung dilaksanakan pada :
Hari : Jum’at, 20 Desember 2013
Pukul : 12.30 – 15.00 WIB
Tempat : kawah putih
B. METODE PENGUMPULAN DATA
Metode yang di gunakan sebagai berikut :
1. Observasi
Suatu cara pengumpulan data dengan mengamati secara langsung ke kawah
putih untuk mendapatkan data yang faktual.
117
2. Wawancara
Suatu cara yang digunakan seseorang untuk mencapai tujuan tertentu,
mencoba mendapatkan keterangan atau penjelasan secara lisan dari seseorang
responden dengan bercakap-cakap dan berhadapan langsung dengan
narasumber tersebut atau pemberi informasi.
3. Dokumentasi
Sebagai suatu laporan tertulis dari suatu peristiwa yang isinya terdiri dari
penjelasan dan pemikiran terhadap suatu peristiwa serta di tulis secara
sengaja untuk menyimpulkan atau merumuskan keterangan mengenai
peristiwa tersebut.
4. Studi pusaka
Cara mendapatkan informasi dengan mencari atau mengumpulkan data
melalui internet yang berkaitan dengan peristiwa tersebut.
118
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. SEJARAH KOTA BANDUNG
Kata “Bandung” berasaldari kata bendung atau bendungan karena
terbendungnya sungai Citarumoleh lava Gunung Tangkuban Perahu yang lalu
membentuk telaga. Legenda yang diceritakan oleh orang-orang tua di Bandung
mengatakan bahwa nama “Bandung” diambil dari sebuah kendaraan air yang
terdiri dari dua perahu yang diikat berdampingan yang disebut perahu bandung
yang digunakan oleh Bupati Bandung, R.A. Wiranatakusumah II, untuk melayari
CiTarum dalam mencari tempat kedudukan kabupaten yang baru untuk
menggantikan ibukota yang lama di Dayeuhkolo.
Kota Bandung mulai dijadikan sebagai kawasan pemukiman sejak
pemerintahan kolonial Hindia-Belanda, melalui Gubernur Jenderalnya waktu itu
Herman Willem Daendels, mengeluarkan surat keputusan tanggal 25 September
1810 tentang pembangunan sarana dan prasarana untuk kawasan ini. Di kemudian
hari peristiwa ini diabadikan sebagai hari jadikota Bandung.
Sejak dibukanya Jalan Tol Padaleunyi, kota Bandung telah menjadi tujuan
utama dalam menikmati liburan akhir pekan terutama dari masyarakat yang
berasal dari Jakarta sekitarnya. Selain menjadi kota wisata belanja, kota Bandung
juga dikenal dengan sejumlah besar bangunan lama berarsitektu rpeninggalan
Belanda, diantaranya Gedung Sate sekarang berfungsi sebagai kantor pemerintah
provinsi Jawa Barat, Gedung Pakuan yang sekarang menjadi tempat tinggal resmi
119
gubernur provinsi Jawa Barat, Gedung Dwi Warna atau Indische Pensioen fonds
sekarang digunakan oleh Kementerian Keuangan Republik Indonesia untuk
Kantor Wilayah XII Ditjen Pembendaharaan Bandung, Villa Isola sekarang
digunakan Universitas Pendidikan Indonesia, Stasiun Hall atau Stasiun Bandung
dan Gedung Kantor Pos Besar Kota Bandung.
Kota Bandung juga memiliki beberapa ruang publik seni seperti museum,
gedung pertunjukan dan galeri diantaranya Gedung Merdeka, tempat
berlangsungnya Konferensi Tingkat Tinggi Asia-Afrika pada tahun 1955, Museum
Sri Baduga, yang didirikan pada tahun 1974 dengan menggunakan bangunan lama
bekas Kawedanan Tegallega, Museum Geologi Bandung, Museum Wangsit
Mandala Siliwangi, Museum Barli, Gedung Yayasan Pusat Kebudayaan, Gedung
Indonesia Menggugat dahulunya menjadi tempat Ir. Soekarno menyampaikan
pledoinya yang fenomenal (Indonesia Menggugat) pada masa penjajahan Belanda,
Taman Budaya Jawa Barat (TBJB) dan Rumentang Siang.
Kota ini memiliki beberapa kawasan yang menjadi taman kota, selain
berfungsi sebagai paru-paru kota juga menjadi tempat rekreasi bagi masyarakat di
kota ini. Kebun Binatang Bandung merupakan salah satu kawasan wisata yang
sangat minati oleh masyarakat terutama pada saat hari minggu maupun libur
sekolah, kebun binatang ini diresmikan pada tahun 1933 oleh pemerintah kolonial
Hindia-Belanda dan sekarang dikelola oleh Yayasan Margasatwa Tamansari.
Selain itu beberapa kawasan wisata lain termasuk pusat perbelanjaan
maupun factory outlet juga tersebar di kota ini diantaranya, di kawasan Jalan
120
Braga, kawasan Cihampelas, Cibaduyut dengan pengrajin sepatunya dan
Cigondewah dengan pedagang tekstilnya. Puluhan pusat perbelanjaan sudah
tersebar di kota Bandung, beberapa di antaranya Istana Plaza Bandung, Bandung
Supermal, Cihampelas Walk, Paris Van Java Mall, dan Bandung Indah Plaza.
Sementara beberapa kawasan pasar tradisional yang cukup terkenal di kota ini
diantaranya Pasar Baru, Pasar Gede bage dan Pasar Andir. Potensi kuliner
khususnya tutug oncom, serabi, pepes, dan colenak juga terus berkembang di kota
ini. Selain itu Cireng juga telah menja disajian makanan khas Bandung,Sementara
Peuyeum sejenis tapai yang dibuat dari singkong yang difermentasi, secara luas
juga dikenal oleh masyarakat di pulau Jawa.
Kota Bandung dikenal juga dengan kota yang penuh dengan kenangan
sejarah perjuangan rakyat Indonesia pada umumnya, beberapa monumen telah di
dirikan dalam memperingati beberapa peristiwa sejarah tersebut, diantaranya
Monumen Perjuangan Jawa Barat, Monumen Bandung LautanApi, Monumen
Penjara Banceuy, Monumen Kereta Api dan Taman Makam Pahlawan Cikutra
B. SEJARAH SINGKAT KAWAH PUTIH
Sejarah Kawah Putih ini berawal sejak tahun 1837, yang saat itu seorang
Belanda peranakan Jerman bernama Dr. Franz Wilhelm Junghuhn (1809-1864)
sedang mengadakan perjalanan ke daerah Bandung Selatan. Ketika sampai di
kawasan tersebut, dia merasakan suasana yang sunyi dan sepi bahkan tak ada
seekor binatangpun yang melintas ke daerah tersebut. Ketika Junghuhn
menanyakan kawasan tersebut kepada masyarakat, masyarakat disana mengatakan
121
bahwa kawasan Gunung Patuha tersebut sangat angker karena merupakan tempat
bersemayamnya arwah para leluhur serta merupakan pusat kerajaan bangsa jin.
Oleh karena itu, jika ada burung yang melintas ke kawasan tersebut akan jatuh
dan mati.
Meskipun mendengar berita seperti itu, Junghuhn tidak begitu mempercayai
akan ucapan masyarakat. Lalu dia melanjutkan perjalanannya menembus hutan
belantara di gunung itu untuk membuktikan kejadian yang sebenarnya. Namun
sebelum mencapai puncak dari gunung tersebut, Junghuhn terkejut melihat pesona
alam yang begitu indah, dimana terhampar sebuah danau yang cukup luas dengan
air berwarna putih kehijauan, serta dari dalam danau tersebut keluar semburan
lava serta bau belerang yang menusuk hidung.
Dari tempat inilah awal mula berdirinya pabrik belerang Kawah Putih dengan
sebutan pada zaman belanda “Zwavel Ontgining Kawah Putih”. Lalu pada zaman
Jepang, usaha pabrik ini dilanjutkan dengan sebutan baru yaitu “Kawah Putih
Kenzanka Yokoya Ciwidey” yang berada dibawah pengawasan militer.
Cerita mengenai Kawah Putih ini terus berkembang dari satu generasi ke
generasi berikutnya. Hingga kini masih ada sebagian masyarakat yang
mempercayai bahwa kawasan Kawah Putih merupakan tempat berkumpulnya roh
para leluhur. Meskipun Franz Wilhem Junghuhn sudah lama tiada, namun
penemuannya terhadap Kawah Putih ini masih tetap anggun mempesona hingga
sekarang.
122
BAB V
PENUTUP
A. SIMPULAN
Dari pengamatan yang penulis lakukan maupundata yang kami dapatkan,
memberi banyak wawasan dan pengetahuan mengenai Kawah Putih.
Kesimpulan yang dapat diambil dari karya tulis dengan judul “Kawah Putih” ini
adalah :
1. Kawah Putih adalah sebuah danau kawah dari Gunung Patuha dengan
ketinggian 2.434 meter di atas permukaan laut dengan suhu antara 8-22°C.
2. Kawah Putih ini terletak sekitar 46 km dari Kota Bandung atau 35 km dari
ibukota Kabupaten Bandung, Soreang, menuju Ciwidey.
3. Kawah putih mangeluarkan semburan aliran lava belerang beserta gas dan
baunya yang menusuk hidung.
B. SARAN
1. Sebaiknya bila berkunjung ketempat wisata harus berhati-hati dan
waspada.
2. Sebaiknya bila berkunjung ke kawah putih lebih berhati-hati karena
bau belerang yang menyengat.
3. Sebaiknya siswa MAN SALATIGA lebih terfokus pada pencarian data
yang akan dijadikan penelitian agar tidak ada kesalahan yang fatal.
4. Alangkah baiknya jika mengerjakan sesuatu dengan hati yang ikhlas
dan tulus.
123
5. Siswa MAN SALATIGA harus senantiasa menjaga nama baik
madrasah.
124
DAFTAR PUSTAKA
www.google.com
www.ariesaksono.wordpress.com
Kumpulansejarah.com
125