KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A113046_sitedi_Suryanto...i...

113
i KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM BURAS PADA UMUR DAN JENIS KELAMIN YANG BERBEDA SKRIPSI Oleh: SURYANTO NIM. L1A1 13 046 p JURUSAN PETERNAKAN FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS HALU OLEO KENDARI 2017

Transcript of KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A113046_sitedi_Suryanto...i...

Page 1: KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A113046_sitedi_Suryanto...i i KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM BURAS PADA UMUR DAN JENIS KELAMIN YANG BERBEDA

i

i

KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM BURAS

PADA UMUR DAN JENIS KELAMIN YANG BERBEDA

SKRIPSI

Oleh:

SURYANTO

NIM. L1A1 13 046 p

JURUSAN PETERNAKAN

FAKULTAS PETERNAKAN

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2017

Page 2: KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A113046_sitedi_Suryanto...i i KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM BURAS PADA UMUR DAN JENIS KELAMIN YANG BERBEDA

i

i

KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM BURAS PADA UMUR

DAN JENIS KELAMIN YANG BERBEDA

Skripsi

Oleh:

MUH. SURYANTO

NIM. L1A113046

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memeperoleh Gelar Sarjana Peternakan (S.Pt)

JURUSAN PETERNAKAN

FAKULTAS PETERNAKAN

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2017

Page 3: KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A113046_sitedi_Suryanto...i i KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM BURAS PADA UMUR DAN JENIS KELAMIN YANG BERBEDA

ii

ii

PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI

BENAR-BENAR HASIL KARYA SENDIRI DAN BELUM PERNAH

DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU LEMBAGA MANAPUN. APABILA

DI KEMUDIAN HARI TERBUKTI ATAU DAPAT DIBUKTIKAN BAHWA

SKRIPSI INI HASIL JIPLAKAN, MAKA SAYA BERSEDIA MENERIMA

SANKSI MELALUI PERATURAN YANG BERLAKU.

Kendari, Februari 2017

S U R Y A N T O

NIM. L1A1 13 046

Page 4: KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A113046_sitedi_Suryanto...i i KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM BURAS PADA UMUR DAN JENIS KELAMIN YANG BERBEDA

iii

iii

HALAMAN PENGESAHAN

Judul : Karakteristik Organ Non Karkas Ayam Buras pada Umur

: dan Jenis Kelamin yang Berbeda

Nama : Suryanto

NIM : L1A1 13 046

Jurusan/Fakultas : Peternakan/Peternakan

Menyetujui,

Pembimbing I, Pembimbing II,

Prof. Dr. Ir. Harapin Hafid, M.Si. Amiluddin Indi, S.Pt, M.Si.

NIP. 19670511 199303 1 055 NIP. 19761231 200212 1 025

Mengetahui,

Dekan Fakultas Peternakan Ketua Jurusan Peternakan,

Prof. Dr. Ir. Takdir Saili, M.Si. La Ode Arsad Sani, S.Pt, M.Sc.

NIP. 19690212 199403 1 003 NIP. 19731231 199903 1 005

Tanggal lulus : Februari 2017

Page 5: KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A113046_sitedi_Suryanto...i i KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM BURAS PADA UMUR DAN JENIS KELAMIN YANG BERBEDA

iv

iv

HALAMAN PERSETUJUAN PANITIA UJIAN

Judul : Karakteristik Organ Non Karkas Ayam Buras pada Umur

: dan Jenis Kelamin yang Berbeda

Nama : Suryanto

NIM : L1A1 13 046

Jurusan/Fakultas : Peternakan/Peternakan

Telah diajukan di depan Tim Penguji Skripsi dan telah diperbaiki sesuai

saran-saran saat ujian.

Kendari, Februari 2017

Tim Penguji Paraf

Ketua : Ir. Hj. Nuraini, M.Si. : ……………………..

Sekretaris : Dr. Ir. La Ode Baʼa, M.P. : ……………………..

Anggota : Fitrianingsih, S.Pt., M.Sc. : ……………………..

Anggota : Prof. Dr. Ir. Harapin Hafid, M.Si. : ……………………..

Anggota : Amiluddin Indi, S.Pt., M.Si. : ……………………..

Page 6: KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A113046_sitedi_Suryanto...i i KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM BURAS PADA UMUR DAN JENIS KELAMIN YANG BERBEDA

v

v

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama Suryanto dilahirkan di

Desa Tawamelewe, Kecamatan Uepai Kabupaten

Konawe, pada tanggal 30 mei 1995, Putra kelima

dari enam bersaudara pasangan Bapak I Nyoman

Swardana dan Ibu I Made Suratmini.

Menyelesaikan pendidikan formal Sekolah SDN 1

Tawamelewe pada Tahun 2007, SMPN 1 Uepai

pada Tahun 2010 dan SMKN 2 Kendari pada Tahun 2013. Pada tahun yang

sama, penulis diterima di Universitas Halu Oleo Fakultas Peternakan Jurusan

Peternakan melalui jalur SBNPTN.

Page 7: KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A113046_sitedi_Suryanto...i i KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM BURAS PADA UMUR DAN JENIS KELAMIN YANG BERBEDA

vi

vi

ABSTRACT

SURYANTO (L1A1 13 046) Non Carcass Characteristics Organ Native Chicken

on Age and Sex Different. Supervised by HARAPIN HAFID as Supervisor I and

AMILUDDIN INDI as Advisor II.

This study aims to determine the characteristics of non carcass organ-

range chicken at different ages and sexes. A total of 24 chickens free-range,

consisting of 12 chickens male and 12 female chickens aged 6, 12, 18 and 24

months are used in this study. Each consisting of 3 males and 3 females in every

age. This study uses a completely randomized design with 2x4 factorial design

with three replications. A factor is age and gender factor B. The variables

measured were weight cut, the percentage of non carcass, percentage of blood, the

percentage of feathers, the percentage of the head and neck, the percentage of the

claw, the percentage of esophagus and gizzards, percentage, percentage of

gizzard, the percentage of the intestine, the percentage of abdominal fat, the

percentage of the liver, the percentage of the heart, the percentage of lung -paru,

the percentage of the spleen, the percentage of the testes and ovaries percentage.

Data were analyzed by analysis of variance followed by LSD test. The results

showed that there was an interaction were highly significant (p <0.01) between

age and gender in influencing weight cut, persentse blood, feathers percentage,

persentse head and neck, abdominal fat percentage and heart persentse domestic

poultry.

Key Words: Native Chicken, Age, Sex and Percentage Non Carcass.

Page 8: KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A113046_sitedi_Suryanto...i i KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM BURAS PADA UMUR DAN JENIS KELAMIN YANG BERBEDA

vii

vii

ABSTRAK

SURYANTO (L1A1 13 046) Karakteristik Organ Non Karkas Ayam Buras pada

Umur dan Jenis Kelamin yang Berbeda. Dibimbing oleh HARAPIN HAFID

sebagai Pembimbing I dan AMILUDDIN INDI sebagai Pembimbing II.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik organ non karkas

ayam buras pada umur dan jenis kelamin berbeda. Sebanyak 24 ekor ayam

kampung, terdiri atas 12 ekor ayam kampung jantan dan 12 ekor ayam kampung

betina berumur 6, 12, 18 dan 24 bulan digunakan dalam penelitian ini. Masing-

masing terdiri dari 3 ekor jantan dan 3 ekor betina disetiap umur. Penelitian ini

menggunakan rancangan acak lengkap pola faktorial 2x4 dengan 3 ulangan.

Faktor A adalah umur dan faktor B jenis kelamin. Variabel yang diamati adalah

bobot potong, persentase non karkas, persentase darah, persentase rempela,

persentase usus dan persentase lemak abdominal. Data yang diperoleh dianalisis

berdasarkan analisis ragam dan dilanjutkan dengan uji BNT. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa terdapat interaksi yang sangat nyata (p<0,01) antara umur

dan jenis kelamin dalam mempengaruhi bobot potong, persentse darah, persentase

usus dan persentase lemak abdominal ayam kampung. Terdapat pengaruh tunggal

(p<0,01) faktor umur dan jenis kelamin terhadap persentase non karkas,

persentase darah dan persentase rempela ayam kampung. Disimpulkan bahwa

rataan persentase karkas tertinggi diperoleh pada ayam jantan pada umur 24

bulan.

Kata Kunci : Ayam Buras, Umur, Jenis Kelamin dan Persentase Non Karkas.

Page 9: KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A113046_sitedi_Suryanto...i i KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM BURAS PADA UMUR DAN JENIS KELAMIN YANG BERBEDA

viii

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah

memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi yang berjudul karakteristik organ non karkas ayam buras pada umur dan

jenis kelamin yang berbeda, sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Peternakan pada Jurusan Peternakan di Fakultas Peternakan Universitas

Halu Oleo, Kendari. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada

Rasulullah SAW. Beserta keluarga, parasahabat dan umatnya yang senantiasa

istiqomah hingga akhir zaman.

Penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada Bapak

Prof. Dr. Ir. Harapin Hafid, M.Si., selaku Pembimbing I, Amiluddin Indi, S.Pt.,

M.Si., selaku Pembimbing II dan Penasehat Akademik atas bimbingan selama

perkuliahan dan menyusun tugas akhir. Arahan dan masukan yang sangat

berharga bagi penulis untuk kesempurnaan Skripsi dengan penuh perhatian dan

kesabaran selalu dicurahkan. Ucapan terima kasih dengan penuh rasa hormat,

cinta dan kasih penulis persembahkan kepada Ayah tercinta I Nyoman Suardana

dan Ibu tersayang Ni Made Surat Mini atas segala cinta, kasih sayang, perhatian,

do’a yang tidak ada henti-hentinya dan pengorbanan yang tiada pernah bisa

terukur.

Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Supriadi Rustad, M.Si., selaku Rektor Universitas Halu Oleo,

Bapak Prof. Dr. Ir. Takdir Saili, M.Si. selaku Dekan Fakultas Peternakan dan

Bapak La Ode Arsad Sani, S.Pt., M.Sc. selaku Ketua Jurusan Peternakan yang

Page 10: KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A113046_sitedi_Suryanto...i i KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM BURAS PADA UMUR DAN JENIS KELAMIN YANG BERBEDA

ix

ix

telah memberikan kesempatan untuk mengikuti pendidikan di Universitas

Halu Oleo.

2. Ibu Ir. Hj. Nuraini, M.Si., Bapak Dr. Ir. La Ode Baʼa, M.P., dan Ibu

Fitrianingsih, S.Pt., M.Sc., selaku dosen penguji atas kesediaannya menguji,

memberikan saran dan koreksinya kepada penulis demi kesempurnaan skripsi.

3. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Peternakan yang telah memberikan ilmu dan

pengalaman yang sangat bermanfaat bagi penulis serta seluruh staf yang telah

memberikan fasilitas dan memudahkan dalam pengurusan administrasi selama

masa kuliah penulis.

4. Kakaku tercinta Yan Sugiartha, Adi Kusuma, Markus Iman Sucipto, Tutti

Nopianty dan adikku Agus Toni atas do’a dan dukungan serta fasilitas yang

telah diberikan selama penyelesaian tugas akhir penulis.

5. Orang-orang terdekat yang selalu membantu dan menemani dalam

penyelesaian tugas akhir penulis, V-ixion, Andarias Julias Wijaya S.Pt, Muh.

Yunus S.Pt, Muh. Akramulah S.Pt, La Rabia, Ali baco, Armansyah, Achmad

faiz, Neli Marlina S.Pt, Darni, Fifi Hariani, Febry Anugrah Yunus, Ida

yulianti, Euis Trikurniati, Ade Ratnasari, dan teman 13 orang teman-teman 45

Hariku “Posko Starla City” Kel. Mokoau, Kec. Kambu, yang selama KKN

hingga sekarang sudah menjadi saudara saudariku dan memberi warna baru

dalam massa perkuliahanku dan lain-lain yang penulis tidak dapat sebutkan

satu persatu saya ucapkan trimakasih Atas do’a, dukungan, nasehat, pelajaran

dan motivasi yang selalu diberikan kepada saya.

Page 11: KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A113046_sitedi_Suryanto...i i KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM BURAS PADA UMUR DAN JENIS KELAMIN YANG BERBEDA

x

x

6. Semua pihak yang telah terlibat dalam bentuk apapun itu selama menempuh

kuliah yang tidak sempat tertulis, dengan tulus penulis haturkan terima kasih

dan semoga Allah SWT. memberi balasan yang sesuai.

Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat kepada semua pihak yang

terkait dan semoga kita selalu dalam lindungan Allah SWT.

Kendari , Januari 2017

Penulis

Page 12: KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A113046_sitedi_Suryanto...i i KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM BURAS PADA UMUR DAN JENIS KELAMIN YANG BERBEDA

xi

xi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ................................................................................. i

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................... ii

RIWAYAT HIDUP ................................................................................... iii

ABSTRAK ................................................................................................. iv

KATA PENGANTAR ............................................................................... v

DAFTAR ISI .............................................................................................. viii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................. x

DAFTAR TABEL ..................................................................................... xi

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................... 3

C. Tujuan Penelitian ............................................................................. 3

D. Manfaat Penelitian............................................................................ 3

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori ............................................................................... 4

1. Tinjauan Umum Ayam Buras ..................................................... 4

2. Bagian-Bagian Non Karkas ........................................................ 8

a. Darah ...................................................................................... 8

b. Empedal atau Rampela .......................................................... 8

c. Tembolok ............................................................................... 9

d. Usus Halus ............................................................................. 9

e. Sekum .................................................................................... 10

f. Usus Besar .............................................................................. 10

g. Hati ........................................................................................ 11

h. Jantung ................................................................................... 12

h. Paru-Paru ................................................................................ 13

B. Kerangka Pikir ............................................................................... 14

C. Hipotesis ......................................................................................... 14

III. METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat ......................................................................... 15

B. Materi Penelitian ............................................................................ 15

C. Prosedur Penelitian ......................................................................... 16

D. Prosedur Pemotongan Ternak ......................................................... 16

Page 13: KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A113046_sitedi_Suryanto...i i KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM BURAS PADA UMUR DAN JENIS KELAMIN YANG BERBEDA

xii

xii

E. Rancangan Penelitian ...................................................................... 18

F. Parameter yang diamati .................................................................. 18

G. Analisis Data .................................................................................. 20

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Bobot Potong Ayam Buras ............................................................. 21

B. Persentase Non Karkas Ayam Buras ............................................. 23

C. Persentase Darah Ayam Buras ....................................................... 25

D. Persentase Bulu Ayam Buras .......................................................... 28

E. Persentase Kepala dan Leher .......................................................... 30

F. Persentase Ceker Ayam Buras ........................................................ 32

G. Persentase Oesophagus dan Tembolok Ayam Buras ...................... 34

H. Persentase Usus Ayam Buras .......................................................... 36

I. Persentase Lemak Abdominal Ayam Buras .................................... 38

J. Persentase Hati Ayam Buras ........................................................... 40

K. Persentase Jantung Ayam Buras ..................................................... 42

L. Persentase Paru-Paru Ayam Buras .................................................. 44

M. Persentase Limpa Ayam Buras ....................................................... 46

N. Persentase Testes Ayam Buras........................................................ 48

O. Persentase Ovarium Ayam Buras.................................................... 49

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan .................................................................................... 50

B. Saran ................................................................................................ 50

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 51

LAMPIRAN ............................................................................................... 56

Page 14: KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A113046_sitedi_Suryanto...i i KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM BURAS PADA UMUR DAN JENIS KELAMIN YANG BERBEDA

xiii

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Teks Halaman

1. Kerangka Pikir Penelitian ...................................................................... 14

2. Diagram Alir Pemotongan Ayam........................................................... 17

3. Bobot Potong Ayam Buras ................................................................... 22

4. Persentase Non Karkas Ayam Buras ................................................... 24

5. Persentase Darah Ayam Buras ............................................................. 26

6. Persentase Bulu Ayam Buras ................................................................ 29

7. Persentase Kepala dan Leher ................................................................ 31

8. Persentase Ceker Ayam Buras .............................................................. 33

9. Persentase Oesophagus dan Tembolok Ayam Buras ............................ 35

10. Persentase Usus Ayam Buras ................................................................ 37

11. Persentase Lemak Abdominal Ayam Buras .......................................... 39

12. Persentase Hati Ayam Buras ................................................................. 41

13. Persentase Jantung Ayam Buras ........................................................... 43

14. Persentase Paru-Paru Ayam Buras ........................................................ 45

15. Persentase Limpa Ayam Buras ............................................................. 47

Page 15: KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A113046_sitedi_Suryanto...i i KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM BURAS PADA UMUR DAN JENIS KELAMIN YANG BERBEDA

xiv

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel Teks Halaman

1. Bobot Potong Ayam Buras ................................................................... 21

2. Persentase Non Karkas Ayam Buras ................................................... 23

3. Persentase Darah Ayam Buras ............................................................. 25

4. Persentase Bulu Ayam Buras ................................................................ 28

5. Persentase Kepala dan Leher ................................................................ 30

6. Persentase Ceker Ayam Buras .............................................................. 32

7. Persentase Oesophagus dan Tembolok Ayam Buras ............................ 34

8. Persentase Usus Ayam Buras ................................................................ 36

9. Persentase Lemak Abdominal Ayam Buras .......................................... 38

10. Persentase Hati Ayam Buras ................................................................. 40

11. Persentase Jantung Ayam Buras ........................................................... 42

12. Persentase Paru-Paru Ayam Buras ........................................................ 44

13. Persentase Limpa Ayam Buras ............................................................. 46

14. Persentase Testes Ayam Buras.............................................................. 48

15. Persentase Ovarium Ayam Buras.......................................................... 49

Page 16: KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A113046_sitedi_Suryanto...i i KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM BURAS PADA UMUR DAN JENIS KELAMIN YANG BERBEDA

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ayam buras (bukan ras) merupakan ayam lokal di Indonesia yang

kehidupannya sudah lekat dengan masyarakat, ayam buras juga dikenal dengan

sebutan ayam kampung, atau ayam sayur. Penampilan ayam buras sangat

beragam, begitu pula sifat genetiknya, penyebarannya sangat luas karena populasi

ayam buras dijumpai di kota maupun desa. Potensinya patut dikembangkan untuk

meningkatkan gizi masyarakat dan menaikkan pendapatan keluarga. Ayam buras,

mempunyai peranan penting sebagai penghasil daging untuk memenuhi kebutuhan

pangan di Indonesia. Masyarakat menyukai rasa ayam buras dengan berbagai

menu olahan dari berbagai daerah di Indonesia. Sayangnya peluang ini tidak

diimbangi dengan produktivitas yang memadai.

Menurut biro statistik populasi ayam buras di indonesia tahun 2015

sebesar 285.304.305 ekor. Produksi daging ayam sudah dapat memenuhi

kebutuhan mesyarakat rata-rata per orangnya 0,103 kg (BPS, 2016). Setiap orang

minimal mengkonsumsi setidaknya 0,17 kg per hari daging agar kebutuhan

pertumbuhannya terpenuhi. Data tersebut menunjukkan bahwa walaupun

pemeliharaan ayam buras terutama dipedesaan dan dipelihara secara ekstensif

yaitu ayam dibiarkan mencari pakan sendiri dan pada malam hari tidur dibatang

pepohonan pemilik ayam tersebut, ternak ini mampu memberi andil yang besar

dalam produksi daging nasional.

Rendahnya produktivitas ayam buras sangat berpengaruh terhadap tingkat

konsumsi pada masyarakat. Konsumsi ayam buras sangat jauh dibandingkan

Page 17: KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A113046_sitedi_Suryanto...i i KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM BURAS PADA UMUR DAN JENIS KELAMIN YANG BERBEDA

2

dengan konsumsi ayam ras. Jumlah produksi ayam buras kampung yang sedikit

menyebabkan harga ayam buras menjadi mahal. Faktor harga menjadi faktor

penentu yang signifikan terhadap keputusan konsumen membeli bahan pangan,

untuk negara berkembang dengan tingkat kemiskinan seperti di Indonesia.

Jenis kelamin merupakan faktor yang sangat berpengaruh pada tenunan

tubuh yang sekaligus mempengaruhi bobot karkas dan non karkas ternak. Rahman

(2014), menyatakan bahwa perbedaan persentase karkas dan non karkas pada

ternak berdasarkan jenis kelamin dipengaruhi oleh hormon pertumbuhan. Bobot

hidup ternak jantan lebih tinggi dibandingkan dengan bobot hidup ternak betina

sehingga persentase karkas dan non karkas ternak betina lebih tinggi daripada

ternak jantan.

Informasi mengenai bobot potong dan bagian karkas ayam buras pada

berbagai umur pemotongan diperlukan, guna memperoleh pertumbuhan yang

maksimal dan efisien. Ayam buras diteliti pada umur potong 6, 12, 18 dan 24

bulan untuk mencari bobot potong dan persentase karkas yang sesuai dengan

permintaan konsumen. Non karkas yang dihasilkan merupakan sisa ternakyang

memiliki nilai ekonomi yang kurang tetapi sisa karkas ini masih layakdikomsumsi

yang mampu meningkatkan pendapatan.

Berdasarkan hal tersebut maka dilakukan penelitian tentang karakteristik

organ non karkas ayam buras pada umur dan jenis kelamin berbeda, sehingga

dapat memberikan informasi terbaru tentang produktivitas non karkas ayam buras.

Page 18: KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A113046_sitedi_Suryanto...i i KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM BURAS PADA UMUR DAN JENIS KELAMIN YANG BERBEDA

3

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang, maka masalah yang dirumuskan dalam

penelitian ini adalah bagaimana karakteristik organ non karkas ayam buras pada

umur dan jenis kelamin berbeda.

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik organ non karkas

ayam buras pada umur dan jenis kelamin berbeda.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui karakteristik

organ non karkas ayam buras pada umur dan jenis kelamin berbeda, (2) data dasar

untuk penelitian selanjutnya.

Page 19: KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A113046_sitedi_Suryanto...i i KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM BURAS PADA UMUR DAN JENIS KELAMIN YANG BERBEDA

4

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Tinjauan Umum Ayam Buras

Ayam buras merupakan salah satu jenis ternak unggas yang telah

memasyarakat dan tersebar diseluruh pelosok nusantara. Bagi masyarakat

Indonesia ayam buras sudah bukan hal asing, istilah “Ayam Buras” semula adalah

kebalikan dari istilah “Ayam Ras” dan sebutan ini mengacu pada ayam yang

ditemukan berkeliaran bebas disekitar rumah. Untuk memudahkan pembedaannya

maka kelompok ayam domestik (non komersial) disebut ayam buras (bukan ras).

Ayam buras berasal dari hasil domestikasi, yang mempunyai empat spesies yakni

Gallus varius (Ayam hutan hijau), Gallus-gallus (Ayam hutan merah), Gallus

sonnerati (Ayam hutan abu-abu india), dan Gallus lavayeti (Ayam hutan

jingga(Ceylon) (Cahyono 2005).

Rasyaf (2003) mengemukakan bahwa walaupun ayam buras sudah sering

dilihat dan begitu akrab dengan kehidupan manusia, tetapi banyak dari orang

hanya melihat ayam sepintas memandang saja, akan tetapi tidak banyak mengenal

secara mendalam. Karena salah satu unsur itu pula menyebabkan pengembangan

dan pemeliharaan ayam buras tertinggal dengan ayam ras.

Menurut Sayuti (2002), terdapat tiga sistem pemeliharaan dalam usaha

ternak ayam buras yaitu:

1. Sistem pemeliharaan ekstensif (tradisional), yang umum dilakukan rumah

tangga dipedesaan dengan produksi yang masih rendah, ayam tidak

Page 20: KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A113046_sitedi_Suryanto...i i KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM BURAS PADA UMUR DAN JENIS KELAMIN YANG BERBEDA

5

dikandangkan, pakan yang seadanya yang dapat diperoleh disekitar pekarangan

petani dan pada sistem ini belum diperhatikan aspek teknismaupun perhitungan

ekonomisnya.

2. Sistem pemeliharaan semi intensif, dalam sistem ini sudah disediakan kandang

dengan pagar disekeliling tempat ayam berkeliaran, telah dilakukan

penyapihan anak ayam dari induknya dan diberikan pakan tambahan.

3. Sistem pemeliharaan intensif, dimana pada sistem ini ayam sudahdikurung

sepanjang hari dengan pemberian pakan dan pencegahanpenyakit yang

dilakukan secara teratur dan intensif.

Ayam Buras paling banyak menyebar di Indonesia. Ayam ini disukai

masyarakat karena kualitas daging dan telur yang baik. Ayam Buras banyak

dipelihara secara tradisional atau ekstensif di pekarangan atau dibiarkan bebas

(Nataamijaya, 2000) dan mudah ditemukan di desa-desa hampir di seluruh

wilayah Indonesia (Sulandari et al., 2007).

Suprijatna dkk., (2005) mengemukakan taksonomi ayam Buras di dalam

dunia hewan sebagai berikut :

Kingdom : Animalia

Phylum : Chordata

Class : Aves

Subclass : Neonithes

Ordo : Galliformes

Genus : Gallus

Spesies : Gallus domesticus

Ayam Buras memiliki keragaman fenotip dan genotip yang cukup tinggi.

Secara umum, ciri-ciri ayam Buras adalah memiliki tubuh yang ramping, kaki

panjang dan warna bulu beragam. Bobot badan dewasa ayam buras adalah 1,5-17

Page 21: KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A113046_sitedi_Suryanto...i i KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM BURAS PADA UMUR DAN JENIS KELAMIN YANG BERBEDA

6

1,8 kg pada jantan dan 1,0-1,4 kg pada betina (Sulandari et al., 2007). Sistem

pemeliharaan sangat mempengaruhi produksi telur ayam buras.

Ayam Buras digolongkan ke dalam bangsa Galliformes (unggas). Ayam

Buras merupakan salah satu keluarga ayam lokal yang berukuran kecil dan

bentuknya agak ramping, serta memiliki keragaman genetis tinggi. Menurut

Sulandri et al., (2007), ayam buras termasuk kedalam kelas aves, subkelas

neonithes, ordo Galliformis, genus gallus, spesies gallus domesticus.Variasi

individu dalam satu jenis tidak hanya terbatas pada warna bulu, tetapi juga pada

ukuran tubuh, produktivitas telur dan suara. Ayam buras memiliki produktivitas

telur yang rendah dan pertumbuhan tubuh lambat. Ayam Buras memiliki kelebihn

yaitu lebih tahan terhadap cekaman dan dagingnya disukai terutama untuk olahan

tertentu. Kekurangan ayam buras adalah perkembangbiakannya lambat,

pertumbuhan lambat, dan kerangka tubuh kecil sehingga pertumbuhan daging

memerlukan waktu yang lebih lama ( Hardjosworo dan Rukmiasih, 2000).

Produksi telur ayam buras yang dipelihara secara tradisional berkisar

antara 135 butir/tahun, karena adanya aktivitas mengeram dan mengasuh anak

yang lama, yakni 107 hari (Sulandari et al., 2007). Unggas ini mempunyai

prospek yang menjanjikan baik secara ekonomi maupun sosial karena merupakan

bahan pangan bergizi tinggi (Gunawan dan Sundari, 2003) serta permintaannya

cukup tinggi (Bakrie et al., 2003). Pangsa pasar nasional untuk daging dan telur

ayam buras masing-masing mencapai 40% dan 30%. Hal ini dapat mendorog

peternak kecil dan menengah untuk mengusahakan ayam buras sebagai penghasil

daging dan telur (Rohaeni et al., 2004). Untuk meningkatkan populasi, produksi,

Page 22: KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A113046_sitedi_Suryanto...i i KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM BURAS PADA UMUR DAN JENIS KELAMIN YANG BERBEDA

7

produktivitas, dan efisiensi usaha tani ayam buras, pemeliharaannya perlu

ditingkatkan dari tradisional kearah agribisnis.

Produktivitas ayam buras tergolong rendah. Produksi telur pertahun rata-

rata 60 butir, bobot badan ayam jantan tua 1,9 kg, sedangkan yang betina lebih

rendah lagi (Rasyaf, 2001). Menurut iswanto (2002), produksi telur rata-rata

pertahun sebesar 36 butir dengan berat rata-rata 30g/butir. Bobot badan 1,4-1,8 kg

dicapai pada umur enam bulan. Hasil penelitian Ramdani (2001) mengenai

dinamika populasi ayam buras di Desa Karacak Kecamatan Leuwiliang

Kabupaten Bogor melaporkan bahwa seekor induk ayam buras dapat

menghasilkan telur 33 butir dalam sati tahun. Bobot badan ayam buras jantan

muda dan dewasa masing-masing 0,9-1,3 kg dan 1,7-2,5 kg, sedangkan untuk

ayam buras betina muda dan dewasa masing-masing 0,75-1,2 kg dan 1,3-1,8 kg.

Ayam buras memiliki daya adaptasi yang lebih tinggi terhadap lingkungan

dan kondisi pakan yang buruk (Abidin, 2002). Rendahnya produktivitas ayam

buras tersebut disebabkan oleh beberapa faktor yaitu mutu genetiknya yang

rendah, manajemen yang buruk, serta kualitas pakan yang rendah. Selama ini

persilangan ayam buras tidak terkontrol sehingga menghasilkan kualitas gen yang

rendah. Pemeliharaan ayam buras pada umumnya dilakukan secara ekstensif,

ayam dibiarkan mencari makan sendiri pada siang hari dan pada malam hari

dimasukan ke kandang (Abidin, 2002).

Page 23: KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A113046_sitedi_Suryanto...i i KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM BURAS PADA UMUR DAN JENIS KELAMIN YANG BERBEDA

8

2. Bagian Bagian Non Karkas

a. Darah

Fungsi darah unggas untuk mengedarkan O2 dan mengeluarkan CO2 dari

sel tubuh, absorbsi nutrisi dari saluran pencernaan dan mengedarkan ke seluruh

tubuh, mengeluarkan sisa metabolisme tubuh, mengedarkan hormon, mangatur

cairan tubuh dan melawan bibit penyakit yang masuk ke dalam tubuh (Nesheim

dkk, 1979).

Darah ayam berisi sekitar 2,5 sampai 3,5 juta sel darah merah per

milimeter kubik dan tergantung pada umur dan jenis kelamin. Darah ayam jantan

dewasa memiliki 500.000 sel darah merah lebih banyak dibanding betina (Akoso,

1993). Ayam mempunyai kisaran jumlah sel darah putih 15 sampai 35 ribu per

milimeter kubik. Sel darah merah ayam mengandung nukleus dan hemoglobin.

Hemoglobin ini berfungsi untuk membawa oksigen pada darah. Hemoglobin

terdapat sekitar 30% dari total darah pada ayam muda dan ayam petelur dan pada

jantan sekitar 40% (Nesheim dkk, 1979).

b. Empedal atau Rempela (gizzard)

Empedal atau rempela (gizzard) disebut juga perut muskular yang

merupakan perpanjangan dari proventrikulus. Fungsi utama empedal adalah

memecah atau melumatkan pakan dan mencampurnya dengan air menjadi pasta

(chyme). Kekuatan empedal dipengaruhi dari kebiasaan makan ayam, ayam yang

hidup bebas berkeliaran memiliki empedal yang lebih kuat daripada empedal

ayam yang dikurung dengan pakan yang lebih lunak. Empedal mensekresikan

Page 24: KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A113046_sitedi_Suryanto...i i KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM BURAS PADA UMUR DAN JENIS KELAMIN YANG BERBEDA

9

coilin untuk melindungi permukaan empedal terhadap kerusakan yang disebabkan

oleh pakan atau benda lain yang tertelan (Scanes dan Ensminger, 2004).

c. Tembolok (Crop)

Tembolok adalah modifikasi dari oesophagus. Fungsi utama tembolok

adalah untuk menyimpan pakan sementara, terutama pada saat ayam makan dalam

jumlah banyak. Jenis makanan atau benda lain yang mempunyai ukuran besar

dapat menyumbat saluran tembolok. Jika hal ini terjadi maka makanan yang ada

dalam saluran tembolok tidak dapat lewat dan akan terjadi fermentasi. Kapasitas

tembolok mampu menampung pakan hingga 250 g (Sturkie, 2000).

d. Usus Halus

Usus halus merupakan tempat terjadinya pencernaan secara enzimatis.

Usus halus terbagi menjadi tiga bagian yaitu duodenum, jejunum dan ileum.

Duodenum adalah bagian paling atas dari usus halus. Duodenum merupakan

tempat terjadinya pencernaan yang paling aktif dengan hidrolisis dari nutrient

kasar yang berupa pati lemak dan protein. Penyerapan hasil pencernaan sebagian

besar terjadi di duodenum ini. Duodenum mensekresikan enzim dari pankreas dan

dari getah empedu. Selanjutnya proses pencernaan terjadi di jejunum. Jejunum

adalah kelanjutan duodenum yang berfungsi seperti duodenum yaitu penyerapan

makanan yang belum selesai saat di duodenum. Lalu proses pencernaan berlanjut

ke ileum, dimana ileum merupakan kelanjutan dari jejunum dengan fungsi yang

sama yaitu penyerapan makanan dan pencernaan secara enzimatis. Panjang dari

usus halus ini bervariasi tergantung pada kebiasaan makan dari ayam tersebut

(Scanes dan Ensminger, 2004).

Page 25: KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A113046_sitedi_Suryanto...i i KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM BURAS PADA UMUR DAN JENIS KELAMIN YANG BERBEDA

10

e. Sekum

Sekum terdiri atas dua seka atau saluran buntu yang berukuran panjang 17-

20 cm. Beberapa nutrien yang tidak tercerna mengalami dekomposisi oleh

mikrobia sekum, tetapi jumlah dan penyerapannya kecil sekali. Beberapa jenis

penyakit (misalnya koksidiosis pada ayam dan blackhead pada kalkun) dapat

berkembang dengan baik pada sekum (Scanes dan Ensminger, 2004).

f. Usus Besar

Usus besar dinamakan juga intestinum crasum, merupakan tempat

terjadinya perombakan partikel pakan yang tidak tercerna oleh mikroorganisme

menjadi feses. Bagian ini juga merupakan muara ureter dari ginjal, sehingga urin

dan feses akan keluar menjadi satu dan disebut ekskreta. Feses dan urin juga akan

mengalami penyerapan air sekitar 72-75%. Disini juga terdapat muara saluran

reproduksi, dan proses pencernaan akan berakhir di kloaka, dimana kloaka adalah

tempat keluarnya ekskreta dan juga telur pada ayam betina. Pakan dalam saluran

pencernaan ayam kurang lebih empat jam (Scanes dan Ensminger, 2004).

g. Lemak Abdominal

Lemak abdominal adalah lemak yang terletak diantara proventiculus,

gizzard, duodenum dan disekitar kloaka (Setiawan dan Sujana, 2010). Bobot

lemak abdominal unggas dipengaruhi oleh bobot hidupnya. Hal ini sesuai dengan

siklus pertumbuhan unggas yang dimulai dari pertumbuhan tulang, otot, dan

lemak. Lemak merupakan bagian yang paling akhir terbentuk setelah tulang dan

otot. Tulang dan otot adalah bagian yang paling besar porsinya terhadap bobot

hidup unggas. Oleh sebab itu, lemak abdominal terbentuk seiring meningkatnya

Page 26: KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A113046_sitedi_Suryanto...i i KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM BURAS PADA UMUR DAN JENIS KELAMIN YANG BERBEDA

11

bobot hidup unggas. Bobot lemak yang tidak berpengaruh nyata disebabkan oleh

bobot hidup yang tidak berbeda pula (Saputra dan syam, 2015). Faktor yang

mempengaruhi kandungan lemak tubuh adalah komposisi ransum. Pembentukan

lemak tubuh terjadi karena adanya kelebihan energi yang dikomsumsi (Setiawan

dan Sujana, 2010).

Persentase lemak abdomen ayam pedaging 2,6–3,6%. Hal ini antara lain

disebabkan perbedaan strain dan kandungan nutrisi ransum, tingkat energi dan

asam amino pada ransum nyata mempengaruhi lemak abdomen. Bertambahnya

umur ayam pedaging dan meningkatnya energi dalam ransum makin

meningkatkan lemak abdomen. Perbedaan strain nyata mempengaruhi bobot

lemak abdomen (Resnawati, 2004).

Kelebihan energi dalam tubuh ayam akan disimpan dalam bentuk lemak,

sedangkan metabolisme pembentukan lemak tersebut membutuhkan banyak

energy, maka secara tidak langsung terjadi pemborosan energi ransum. Sedangkan

penimbunan lemak abdomen termasuk kedalam hasil ikutan, merupakan

penghamburan energi dan pengurangan berat karkas, karena lemak tersebut

dibuang pada waktu pengolahan. Lemak abdomen merupakan salah satu

komponen lemak tubuh, yang terdapat dalam rongga perut (Sumarni, 2015).

h. Hati

Menurut Tanudimadja (1981), hati terdiri dari dua gelambir yang besar,

berwarna coklat kemerahan, terletak pada lengkungan duodenum dan rempela.

Ressang (1984) menyatakan bahwa salah satu fungsi hati adalah untuk menyaring

racun yang masuk kedalam darah. Hati yang mengalami keracunan akan

Page 27: KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A113046_sitedi_Suryanto...i i KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM BURAS PADA UMUR DAN JENIS KELAMIN YANG BERBEDA

12

memperlihatkan kelainan secara fisik, yaitu adanya perubahan warna hati,

pembengkakan, pengecilan pada salah satu lobi atau tidak adanya kantong

empedu. Nilai kisaran bobot hati menurut Putnam (1991) yaitu antara 1,70-2,80%

dari bobot.

Hati merupakan organ terbesar di dalam tubuh. Hati memiliki beberapa

fungsi yaitu pertukaran zat dari protein, lemak, sekresi empedu, detoksifikasi

senyawa-senyawa yang beracun dan ekskresi senyawa-senyawa metabolit yang

tidak berguna lagi bagi tubuh (Amrullah, 2004). Hati menerima aliran darah yang

mengandung zat makanan dari arteri hapatik yaitu suatu cabang arteri celiac yang

masuk kedalam porta hati. Aliran darah yang masuk kedalam hati kemungkinan

membawa zat-zat toksik termasuk tumbuhan, fungsi dan produk bakteri serta

logam yang dapat merusak hati (Sumarni, 2015).

Fungsi fisiologis hati yaitu sekresi empedu untuk mengemulsi lemak,

penetralisir lemak, penetralisir racun, tempat penyimpanan energi yang siap untuk

dipakai glikogen serta menguraikan hasil sisa protein menjadi asam urat untuk

dikeluarkan oleh ginjal. Senyawa beracun akan mengalami proses

didoktifikasidalam hati. Namun senyawa beracun yang berlebihan tentu saja tidak

dapat didoktifikasi seluruhnya. Hal inilah yang dapat mengakibatkan kerusakan

dan pembengkakan hat. Presentase hati ayam broiler yaitu 2,16% dari bobot

badan (Suyanto dkk, 2013).

i. Jantung

Jantung adalah suatu struktur muscular berongga yang bentuknya

menyerupai kerucut yang berfungsi memompakan darah ke dalam bilik-bilik atrial

Page 28: KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A113046_sitedi_Suryanto...i i KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM BURAS PADA UMUR DAN JENIS KELAMIN YANG BERBEDA

13

dan kemudian memompakan darah tersebut dari ventrikel menuju ke jaringan dan

kembali lagi. Katup-katup jaringan terbuka dan tertutup mengikuti urutan yang

tepat agar darah mengalir. Organ ini memungkinkan terjadinya peredaran darah

secara efisien kedalam paru-paru untuk pergantian O2 dan CO2 dalam menyokong

proses metabolisme (Setiadi dan Sujana, 2012).

Ressang (1984) menyatakan bahwa pembesaran ukuran jantung biasanya

diakibatkan oleh adanya penambahan jaringan otot jantung, pada dinding jantung

terjadi penebalan, sedangkan volume ventrikel relatif menyempit apabila otot

menyesuaikan diri pada kontraksi berlebihan. Presentase jantung ayam broiler

yaitu 0,47% dari bobot hidup (Suyanto dkk, 2013).

j. Paru-Paru

Paru-paru merupakan organ penting pada unggas, karena organ inilah yang

berfungsi sebagai alat respirasi dengan cara menyuplai O2 yang akan diedarkan

oleh darah ke seluruh tubuh ayam. Anatomi paru-paru ayam terdiri atas jaringan

yang kenyal dan banyak pembuluh darah, sehingga memudahkan proses

pertukaran udara (Anonim, 2012).

Paru-paru ayam merupakan organ yang elastis, berbentuk kerucut, dan

terletak di dalam rongga dada dan toraks. Kedua paru-paru saling terpisah oleh

mediastinum sentral yang berisi jantung dan beberapa pembuluh darah besar. Tiap

paru-paru mempunyai apeks (bagian atas paru-paru), basis (bagian bawah paru–

paru), pembuluh darah paru-paru, bronkhial, saraf dan pembuluh limfe yang

memasuki tiap paru-paru, terutama pada bagian hilus dan akan membentuk akar

paru-paru (Hutapea, J.R., 2000).

Page 29: KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A113046_sitedi_Suryanto...i i KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM BURAS PADA UMUR DAN JENIS KELAMIN YANG BERBEDA

14

B. Kerangka Pikir

Gambar 1. Skema Kerangka Pikir Penelitian

C. Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini adalah diduga terdapat perbedaan persentase

non karkas dan bagian-bagian non karkas ayam buras jantan dan betina pada

berbagai umur.

Ayam Buras

Umur berbeda :

6, 12, 18 dan 24 bulan

Pencabutan bulu dan eviscerasi

Jantan Betina

Potong

Pemisahan bagian non karkas

Timbang bobot bagian-bagian

non karkas

Puasakan dari pakan,

6 jam, kemudian

timbang bobot

potong

Timbang Bulu

Timbang bobot bagian-bagian

karkas

Page 30: KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A113046_sitedi_Suryanto...i i KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM BURAS PADA UMUR DAN JENIS KELAMIN YANG BERBEDA

15

III. METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat

Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Desember 2016 sampai

Januari 2017. di Unit Teknologi Hasil Ternak Jurusan Peternakan, Fakultas

Peternakan, Universitas Halu Oleo Kendari.

B. Materi Penelitian

1. Bahan Penelitian

Bahan-bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah ayam buras jantan

dan betina yang berumur 6, 12, 18, dan 24 bulan diperoleh dari peternak ayam

buras di Desa Kasaeda, Kelurahan Uepai, Kecamatan Uepai, Kabupaten Konawe.

Jumlah ayam buras yang digunakan adalah sebayak 24 ekor ayam jenis kelamin

jantan dan betina. Penentuan umur ayam dilakukan melalui informasi dari

peternak berdasarkan waktu telur menetas. Umumnya peternak memiliki catatan

penetasan. Untuk memastikan informasi tersebut juga dibandingkan dengan

karakteristik fisik morfologi ayam sesuai dengan petunjuk Hafid (2009) sebagai

berikut:

- Ukuran postur tubuh

- Pertumbuhan jengger di atas kepala dan pial pada paruh

- Panjang taji pada ayam jantan

- Ukuran dan konformasi tubuh

- Keadaan pertumbuhan bulu badan

Page 31: KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A113046_sitedi_Suryanto...i i KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM BURAS PADA UMUR DAN JENIS KELAMIN YANG BERBEDA

16

2. Peralatan Penelitian

Peralatan yang dibutuhkan adalah pisau pemotong, cutter, karung, stiker

label, timbangan ayam, timbangan digital, wadah plastik penampungan darah,

panci, kompor, minyak tanah, tabel tabulasi, alat tulis menulis dan kamera.

C. Prosedur Penelitian

Sebelum pemotongan dilakukan pemuasaan pakan selama 6 jam untuk

memperoleh ketelitian bobot potong akibat variasi isi saluran pencernaan. Air

minum tetap disiapkan. Sebelum pemotongan dilakukan penimbangan bobot

badan ayam buras dan dicatat sebagai bobot potong.

D. Prosedur Pemotongan Ternak

Ayam dipotong secara halal menurut syariat islam yaitu dengan

memotong bagian oesofagus, trachea, vena jugularis dan arteri carotis communis

pada leher. Setelah itu ayam dibiarkan digantung pada bagian kaki selama 1-3

menit hingga darah berhenti menetes. Selanjutnya ayam ditimbang lalu

pdicelupkan ke dalam air panas pada suhu lebih kurang 80°C selama 10 menit

hingga bulu mudah dicabut. Bulu dicabut secara manual dan ayam tanpa bulu

ditimbang lagi.

Non karkas diperoleh dengan cara penampungan darah pada saat ayam

dipotong, pengumpulan bulu, pemisahan antara karkas dan non karkas yang

berupa kepala dan leher, kaki/ceker, serta organ-organ dalam seperti usus,

jantung, hati, rampela, limfa, organ reproduksi (testis dan ovarium), lemak

abdominal, oesofagus dan tembolok.

Page 32: KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A113046_sitedi_Suryanto...i i KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM BURAS PADA UMUR DAN JENIS KELAMIN YANG BERBEDA

17

Prosedur pemotongan ayam dapat dilihat pada Gambar 2 :

Gambar 2. Diagram alir pemotongan ayam buras

Ayam dipilih secara

acak

Diistrahatkan selama 2 jam dan

Pemuasaan pakan selama 6 jam

Sembelih

Pencelupan dalam Air Panas

Pencabutan Bulu

Pengeluaran jeroan,

kepala-leher dan Kaki

Penimbangan Bagian-Bagian non karkas (darah, bulu, kaki/ceker,

lemak abdominal, hati, jantung, oesofagus+tembolok, rampela,

limfa, usus, kepala dan leher

Timbang bobot badan

Darah di tampung,Timbang

Darah

Karkas

Timbang bobot tampung

darah

Non Karkas

Timbang bobot tanpa bulu

Pemisahan bagian non karkas internal

Timbang

Bobot bagian bagian karkas Persentase bagian bagian non karkas

Page 33: KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A113046_sitedi_Suryanto...i i KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM BURAS PADA UMUR DAN JENIS KELAMIN YANG BERBEDA

18

E. Rancangan Penelitian

Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap pola Faktorial 2 × 4

dengan tiga kali ulangan (Gasperz, 2010). Perlakuan terdiri dari dua faktor:

Faktor Pertama Jenis Kelamin Ayam (J), terdiri dari dua taraf yaitu:

K1 = Jantan

K2 = Betina

Faktor Kedua Umur Ayam (U), terdiri dari empat taraf yaitu:

U1 = Ayam buras umur 6 bulan

U2 = Ayam buras umur 12 bulan

U3 = Ayam buras umur 18 bulan

U4 = Ayam buras umur 24 bulan

Model matematik rancangan yang digunakan adalah sebagai berikut :

Yij = µ + Ai + Bj + (AB)ij + Ԑijk; i= 1, 2; j = 1, 2, 3, k= 1, 2, 3,

Keterangan :

Yij = Hasil pengamatan bobot dan persentase karkas dan non karkas

ayam ke-i dan ulangan ke-j.

µ = Nilai tengah perlakuan.

Ai = Pengaruh jenis kelamin ayam ke-i.

Bj = Pengaruh umur ayam ke-j

(AB)ij = Pengaruh interaksi jenis kelamin ayam ke-i dan umur ayam ke-j.

Ԑ ijk = Galat percobaan

F. Parameter yang diamati

Parameter yang diamti dalam penelitian ilmiah adalah :

1. bobot potong yaitu bobot yang diperoleh dari hasil penimbangan ayam

setelah di potong.

2. persentase non karkas yaitu bobot total non karkas dibagi bobot potong di

kali 100%.

Page 34: KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A113046_sitedi_Suryanto...i i KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM BURAS PADA UMUR DAN JENIS KELAMIN YANG BERBEDA

19

3. persentase organ non karkas terdiri dari:

Persentase darah

%

Persentase bulu

%

Persentase ceker

%

Persentase tembolok

Persentase kepala dan leher

%

Persentase lemak abdominal

%

Persentase hati

%

Persentase jantung

%

Persentase profentrikulus

Persentase gizzard

%

Persentaselimfa

%

Persentase usus

Page 35: KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A113046_sitedi_Suryanto...i i KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM BURAS PADA UMUR DAN JENIS KELAMIN YANG BERBEDA

20

G. Analisis Data

Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis sidik ragam

(analysis of variance). Apabila terdapat pengaruh perlakuan maka akan dilakukan

uji lanjut dengan uji beda nyata terkecil (BNT) sesuai petunjuk Gazperz (2010).

Page 36: KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A113046_sitedi_Suryanto...i i KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM BURAS PADA UMUR DAN JENIS KELAMIN YANG BERBEDA

21

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Bobot Potong Ayam Buras

Hasil bobot potongayam buras pada berbagai umur dan jenis kelamin

yang berbeda disajikan pada Tabel 1.

Tabel 1. Bobot Potong (g) Ayam Buras pada Berbagai Umur dan Jenis Kelamin

yang Berbeda.

Umur (Bulan) Jenis Kelamin

Rataan Jantan Betina

6 1139,67n±46,09 810,67

p±26,69 975,17

d±183,32

12 1605,95k±110,90 1040,38

o±31,06 1323,16

c±318,22

18 2007,28j±49,91 1238,69

m±58,44 1622,98

b±423,77

24 2022,61j±33,10 1377,28

l±24,00 1699,95

a±354,40

Rataan 1693,88a±416,80 1116,75

b±246,49 1405,31±329,63

Keterangan : Superskrip yang berbeda pada baris dan kolom yang sama

menunjukkan perbedaan yang sangat nyata (p<0,01).

Berdasarkan analisis sidik ragam menunjukkan bahwa pengaruh interaksi

maupun pengaruh tunggal faktor umur dan fakor jenis kelamin memberikan

pengaruh yang sangat nyata (p<0,01) terhadap bobot potong ayam buras. Dari

hasil data yang diperoleh terlihat bahwa secara signifikan rataan bobot potong

semakin meningkat bertambahnya umur. Hal ini sesuai dengan pendapat Hafid

(2005) yang menyatakan bahwa proporsi jaringan tulang, daging, dan lemak akan

dipengaruhi oleh umur, bangsa, bobot tubuh, jenis kelamin dan makanan. Menurut

Soeparno (1998) menyatakan bahwa bobot potong dipengaruhi oleh pertambahan

bobot badan dan umur ternak, sedangkan pertambahan bobot badan dipengaruhi

oleh asupan nutrien. Tampilan mengenai bobot potong ayam buras pada umur dan

jenis kelamin yang berbeda disajikan pada Gambar 3.

Page 37: KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A113046_sitedi_Suryanto...i i KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM BURAS PADA UMUR DAN JENIS KELAMIN YANG BERBEDA

22

Gambar 3. Bobot Potong Ayam Buras pada Berbagai Umur dan

Jenis Kelamin yang Berbeda

Pada (Gambar 3) menunjukkan bahwa rataan bobot potong ayam jantan

tertinggi diperoleh pada umur 24 bulan (2022,61 g), dan yang terendah pada umur

6 bulan (1139,67 g). Rataan bobot potong ayam buras betina tertinggi diperoleh

pada umur 24 bulan (1238,69 g) dan yang terendah pada umur 6 bulan (810,67 g).

Bobot potong ayam buras jantan lebih tinggi dibandingkan ayam betina

dikarenaka pada ayam jantan memiliki proporsi tubuh dan pertumbuhan yang

lebih besar dibandingkan ayam betina. Menurut Wiradisastra (1986) bahwa ayam

jantan memiliki bobot yang lebih tinggi sehingga konsumsi pakan juga lebih

banyak dibandingkan ayam betina, keadaan ini disebabkan pertumbuhan ayam

jantan lebih besar dari pada ayam betina dalam periode yang sama.

1139.67

1605.95

2007.28 2022.61

810.67

1040.38

1238.69 1377.28

0

500

1000

1500

2000

2500

6 12 18 24

Umur (Bulan)

Bobot Potong (g) Ayam Buras

Jenis Kelamin Jantan Jenis Kelamin Betina

Page 38: KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A113046_sitedi_Suryanto...i i KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM BURAS PADA UMUR DAN JENIS KELAMIN YANG BERBEDA

23

B. Persentase Non Karkas Ayam Buras

Hasil persentase non karkasayam buras pada berbagai umur dan jenis

kelamin yang berbeda disajikan pada Tabel 2.

Tabel 2. Persentase Non Karkas (%) Ayam Buras pada Berbagai Umur dan

Jenis Kelamin yang Berbeda.

Umur (Bulan) Jenis Kelamin

Rataan Jantan Betina

6 35,79±0,59 37,79±0,49 36,79a±0,89

12 34,24±0,28 37,03±0,78 35,63ab

±1,62

18 33,34±0,62 36,46±1,14 34,90b±1,89

24 31,23±0,87 34,08±1,47 32,66c±1,90

Rataan 33,65b±33,65 36,34

a±1,64 35,00±2,17

Keterangan : Superskrip yang berbeda pada baris dan kolom yang sama

menunjukkan perbedaan yang sangat nyata (p<0,01).

Berdasarkan analisis sidik ragam menunjukkan bahwa pengaruh interaksi

maupun pengaruh tunggal faktor umur dan fakor jenis kelamin memberikan

pengaruh yang sangat nyata (p<0,01) terhadap persentase non karkas ayam buras.

Menurut Soeparno (2009), bahwa persentase karkas terhadap berat hidup biasanya

meningkat sesuai dengan peningkatan berat hidup, tetapi persentase non karkas

seperti kulit, darah, lambung, usus kecil, rempela dan hati menurun. Tombuku

dkk. (2014) bahwa umur berpengaruh terhadap berat karkas yang disebabkan oleh

adanya perubahan alat-alat tubuh terutama penambahan dari lemak karkas.

Mahfudz dkk. (2009) Persentase non karkas berbanding terbalik dengan bobot

badan akhir, semakin tinggi persentase karkas mengakibatkan persentase non

karkas semakin rendah dan sebaliknya. Tampilan mengenai persentase non karkas

ayam buras pada umur dan jenis kelamin yang berbeda disajikan pada Gambar 4.

Page 39: KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A113046_sitedi_Suryanto...i i KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM BURAS PADA UMUR DAN JENIS KELAMIN YANG BERBEDA

24

Gambar 4. Persentase Non Karkas Ayam Buras pada Berbagai

Umur dan Jenis Kelamin yang Berbeda

Pada (Gambar 4) menunjukkan bahwa persentase non karkas ayam buras

tertinggi diperoleh pada umur 24 bulan (35,79%), dan yang terendah pada umur

24 bulan (31,23%). Persentase non karkas ayam buras betina tertinggi diperoleh

pada umur 6 bulan (37,79%) dan yang terendah pada umur 24 bulan (34,08%).

Pada gambar diatas terlihat bahwa dengan bertambahnya umur ayam buras

persentase karkasnya juga secara signifikan mengalami penurunan. Hal ini sesuai

dengan pendapat Mahfudz (2009) bahwa umur dapat mempengaruhi bobot hidup,

karkas dan non karkas yang terdiri dari kepala, leher, kaki, viscera, bulu dan

darah. Umur juga mempengaruhi persentase karkas.

35.79

34.24

33.34

31.23

37.79

37.03 36.46

34.08

30

31

32

33

34

35

36

37

38

39

6 12 18 24Umur (Bulan)

Persentase Non Karkas (%) Ayam Buras

Jenis Kelamin Jantan Jenis Kelamin Betina

Page 40: KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A113046_sitedi_Suryanto...i i KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM BURAS PADA UMUR DAN JENIS KELAMIN YANG BERBEDA

25

C. Persentase Darah Ayam Buras

Hasil persentase darahayam buras pada berbagai umur dan jenis kelamin

yang berbeda disajikan pada Tabel 3.

Tabel 3. Persentase Darah (%) Ayam Buras pada Berbagai Umur dan Jenis

Kelamin yang Berbeda.

Umur (Bulan) Jenis Kelamin

Rataan Jantan Betina

6 12,47±0,00 11,64±0,19 12.09a±0.44

12 12,60±0,10 12,14±0,54 12.37ab

±0.43

18 12,82±0,09 12,28±0.13 12.55b±0.31

24 12,84±0,18 12,29±0.10 12.56b±0.33

Rataan 12,68a±0,19 12,09

b±0.35 12.39±0.41

Keterangan : Superskrip yang berbeda pada baris dan kolom yang sama

menunjukkan perbedaan yang sangat nyata (p<0,01).

Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa faktor umur memberikan pengaruh

yang sangat nyata (p<0,01) terhadap persentase darah ayam buras. Berdasarkan

hasil uji BNT menunjukkan bahwa ayam buras pada umur 6 bulan memiliki

persentase darah yang berbeda sangat nyata (p<0,01) terhadap umur 18 dan 24

bulan, namun tidak berbeda nyata (p>0.01) pada umur 12 bulan. Peningkatan

persentase darah ayam buras yang signifikan diduga dipengaruhi oleh faktor

umur, karena semakin bertambahnya umur ternak maka bobot potong serta

jantung yang berfungsi memompa darah keseluruh tubuh juga meningkat. Hal ini

sesuai dengan pendapat Kusnadi (2012), bahwa ayam broiler umur 6 minggu

memiliki sel darah merah yang lebih tinggi (2133±297bx1000/mL) dibandingkan

umur 4 minggu yaitu (2043±147bx1000/mL), hal ini berkaitan dengan bobot

badan dan pakan yang dikonsumsi dalam menyuplai asupan gizi, sehingga

berguna dalam pembentukan sel darah merah.

Page 41: KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A113046_sitedi_Suryanto...i i KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM BURAS PADA UMUR DAN JENIS KELAMIN YANG BERBEDA

26

Berdasarkan hasil sidik ragam, diketahui bahwa faktor jenis kelamin

memberikan pengaruh sangat nyata (p<0,01) terhadap persentase darah ayam

buras. Hasil uji lanjut BNT menunjukkan bahwa jenis kelamin yang berbeda

berpengaruh sangat nyata (p<0,01) terhadap persentase darah ayam buras.Rataan

persentase darah tertinggi diperoleh pada ayam jantan (12,68%), sedangkan yang

terendah diperoleh pada ayam betina (12,09%). Perbedaan persentase darah yang

dihasilkan berkaitan dengan besarnya bobot potong pada ayam jantan dan betina.

Menurut Budiman (2007), mengatakan bahwa elemen-elemen darah meliputi sel-

sel darah merah, sel-sel darah putih, dan keping darah (platelet). Elemen-elemen

tersebut membentuk total volume darah yang pada ayam berkisar antara 5%-13%

dari bobotbadan. Menurut Swenson (1984) total volume darah dipengaruhi oleh

spesies, umur, jenis kelamin, dan status fungsional ternak. Tampilan mengenai

persentase darah ayam buras pada umur dan jenis kelamin yang berbeda disajikan

pada Gambar 5.

Page 42: KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A113046_sitedi_Suryanto...i i KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM BURAS PADA UMUR DAN JENIS KELAMIN YANG BERBEDA

27

Gambar 5. Persentase Darah Ayam Buras pada Berbagai Umur

dan Jenis Kelamin yang Berbeda

Pada (Gambar 5) menunjukkan bahwa persentase darah ayam buras

tertinggi diperoleh pada umur 24 bulan (12,84%), dan yang terendah pada umur 6

bulan (12,47%). Persentase ayam buras betina tertinggi diperoleh pada umur 24

bulan (12,09%) dan yang terendah pada umur 6 bulan (11,64%). Selain itu baik

jenis kelamin jantan maupun betina terlihat mengalami peningkatan persentase

darah dengan bertambahnya umur. Hal ini diduga karena pertumbuhan otot dan

tulang diiringi dengan bertambahnya jumlah volume darah yang ada pada tubuh

ayam.

12.47 12.6

12.82 12.84

11.64

12.14 12.28 12.29

11.2

11.6

12

12.4

12.8

13.2

6 12 18 24

Umur (Bulan)

Jenis Kelamin Jantan Jenis Kelamin Betina

Page 43: KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A113046_sitedi_Suryanto...i i KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM BURAS PADA UMUR DAN JENIS KELAMIN YANG BERBEDA

28

D. Persentase Bulu Ayam Buras

Hasil persentase bulu ayam buras pada berbagai umur dan jenis kelamin

yang berbeda disajikan pada Tabel 4.

Tabel 4. Persentase Bulu (%) Ayam Buras pada Berbagai Umur dan Jenis

Kelamin yang Berbeda.

Umur (Bulan) Jenis Kelamin

Rataan Jantan Betina

6 19,80o±0,13 21,47

l±0,04 20,59

a±0,95

12 20,01n±0,12 22,49

k±0,14 21,25

b±1,36

18 20,15n±0,09 22,80

j±0,10 21,48

c±1,45

24 20,44m±0,02 22,70

j±0,17 21,57

c±1,24

Rataan 20,10b±0,28 22,36

a±0,57 21,22±1,24

Keterangan : Superskrip yang berbeda pada baris dan kolom yang sama

menunjukkan perbedaan yang sangat nyata (p<0,01).

Berdasarkan analisis sidik ragam menunjukkan bahwa intraksi maupun

pengaruh tunggal faktor umur dan fakor jenis kelamin memberikan pengaruh yang

sangat nyata (p<0,01) terhadap persentase bulu ayam buras. Meningkatnya

persentase bulu berdasarkan umur yang berbeda berhubungan dengan bobot

potong ayam buras, semakin tinggi bobot badan maka jumlah bulu juga semakin

banyak yang menutupi tubuhnya. Ayam betina memiliki persentase bulu yang

tinggi dikarenakan bulu pada ayam betina lebih lebat yang berfungsi untuk

memberi suhu panas pada saat mengerami telurnya. Tampilan mengenai

persentase bulu ayam buras pada umur dan jenis kelamin yang berbeda disajikan

pada Gambar 6.

Page 44: KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A113046_sitedi_Suryanto...i i KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM BURAS PADA UMUR DAN JENIS KELAMIN YANG BERBEDA

29

Gambar 6. Persentase Bulu Ayam Buras pada Berbagai Umur

dan Jenis Kelamin yang Berbeda

Pada (Gambar 6) menunjukkan bahwa persentase bulu ayam burasjantan

tertinggi diperoleh pada umur 24 bulan (20,44%), dan yang terendah pada umur 6

bulan (19,8%). Persentase ayam buras betina tertinggi diperoleh pada umur 18

bulan (22,8%) dan yang terendah pada umur 6 bulan (21,47%). Hampir seluruh

tubuh unggas ditutupi oleh bulu, hal ini tidak lepas dari fungsinya untuk

menyesuaikan kondisi lingkungan dan melindungi kulitnya. Semakin tinggi bobot

potong maka persentase bulu juga cenderung meningkat. Menurut Daryanti

(1982) menyatakan bahwa persentase karkas ditentukan oleh persentase non

karkas, bagian tubuh yang terbuang seperti bulu, darah dan organ viscera.

19.8 20.01 20.15

20.44

21.47

22.49 22.8 22.7

18

18.5

19

19.5

20

20.5

21

21.5

22

22.5

23

23.5

6 12 18 24

Umur (Bulan)

Persentase Bulu (%) Ayam Buras

Jenis Kelamin Jantan Jenis Kelamin Betina

Page 45: KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A113046_sitedi_Suryanto...i i KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM BURAS PADA UMUR DAN JENIS KELAMIN YANG BERBEDA

30

E. Persentase Kepala dan Leher

Hasil persentase kepala dan leher ayam buras pada berbagai umur dan

jenis kelamin yang berbeda disajikan pada Tabel 5.

Tabel 5. Persentase Kepala dan Leher(%) Ayam Buras pada Berbagai Umur dan

Jenis Kelamin yang Berbeda

Umur (Bulan) Jenis Kelamin

Rataan Jantan Betina

6 25,18k±0,00 26,20

p±0,26 25,74

a±0,63

12 24,44m±0,24 24,80

q±0,10 24,62

c±0,26

18 24,23n±0,09 22,50

l±0,10 23,36

b±0,95

24 23,81o±0,15 22,57

l±0,06 23,19

b±0,69

Rataan 24,42a±0,53 24,02

b±1,68 24,23±1,23

Keterangan : Superskrip yang berbeda pada baris dan kolom yang sama

menunjukkan perbedaan yang sangat nyata (p<0,01).

Berdasarkan analisis sidik ragam menunjukkan bahwa intraksi maupun

pengaruh tunggal faktor umur dan fakor jenis kelamin memberikan pengaruh yang

sangat nyata (p<0,01) terhadap persentase kepala dan leher ayam buras. Ayam

buras pada umur 6 bulan memiliki persentase kepala dan leher lebih tinggi

dibandingkan pada umur 24 bulan. Hal ini dikarenakan pada saat masa

pertumbuhan bagian dada dan paha dominan memiliki pertumbuhan yang lebih

cepat dibandingkan bagian kepala dan leher. Menurut Yaman (2011), Ayam

memiliki bagian otot yang sangat respon terhadap kondisi nutrisi, yaitu proporsi

otot dada dan otot paha otot-otot ini merupakan bagian tubuh yang paling

dominan mengalami pertumbuhan. Tampilan mengenai persentase kepala dan

leher ayam buras pada umur dan jenis kelamin yang berbeda disajikan pada

Gambar 7.

Page 46: KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A113046_sitedi_Suryanto...i i KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM BURAS PADA UMUR DAN JENIS KELAMIN YANG BERBEDA

31

Gambar 7. Persentase Kepala dan Leher Ayam Buras pada Berbagai

Umur dan Jenis Kelamin yang Berbeda

Pada (Gambar 7) menunjukkan bahwa persentase kepala dan leher ayam

burasjantan tertinggi diperoleh pada umur 6 bulan (25,18%), dan yang terendah

pada umur 24 bulan (23,81%). Persentase kepala dan leher ayam buras betina

tertinggi diperoleh pada umur 6 bulan (26,20%) dan yang terendah pada umur 18

bulan (22,50%). Hampir seluruh tubuh unggas ditutupi oleh bulu, hal ini tidak

lepas dari fungsinya untuk menyesuaikan kondisi lingkungan dan melindungi

kulitnya. Semakin tinggi bobot potong maka persentase bulu juga cenderung

meningkat. Menurut Daryanti (1982) menyatakan bahwa persentase karkas

ditentukan oleh persentase non karkas, bagian tubuh yang terbuang seperti bulu,

darah dan organ viscera.

25.18

24.44 24.23

23.81

26.20

24.80

22.50 22.57

20

21

22

23

24

25

26

27

6 12 18 24

Umur (Bulan)

Persentase Kepala dan Leher (%) Ayam Buras

Jenis Kelamin Jantan Jenis Kelamin Betina

Page 47: KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A113046_sitedi_Suryanto...i i KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM BURAS PADA UMUR DAN JENIS KELAMIN YANG BERBEDA

32

F. Persentase Ceker Ayam Buras

Hasil persentase ceker ayam buras pada berbagai umur dan jenis kelamin

yang berbeda disajikan pada Tabel 6.

Tabel 6. Persentase Ceker (%) Ayam Buras pada Berbagai Umur dan Jenis

Kelamin yang Berbeda.

Umur (Bulan) Jenis Kelamin

Rataan Jantan Betina

6 12,37±0,06 10,35±0,06 11,35a±1,11

12 12,20±0,10 10,00±0,20 11,10b±1,21

18 12,10±0,00 9,67±0,06 10,88c±1,33

24 12,00±0,00 9,70±0,17 10,84c±1,25

Rataan 12,16a±0,16 9,93

b±0,30 11,00±1,17

Keterangan : Superskrip yang berbeda pada baris dan kolom yang sama

menunjukkan perbedaan yang sangat nyata (p<0,01).

Berdasarkan analisis sidik ragam menunjukkan bahwa pengaruh tunggal

faktor umur dan fakor jenis kelamin memberikan pengaruh yang sangat nyata

(p<0,01) terhadap persentase ceker ayam buras. Ayam jantan memiliki persentase

ceker yang lebih besar dibandingkan dengan ayam betina. Hal ini terjadi karena

adanya sifat anggota tubuh yang harus tumbuh secara dini untuk melindungi

bagian tubuh lainnya. Menurut Suparyanto dkk. (2004), bahwa panjang dan

lingkar kaki, memiliki tanggung jawab yang cukup besar dalam menopang bobot

tubuh, sehingga pola pertumbuhan ini diharapkan akan dapat mengantisipasi

pertumbuhan bobot hidup yang terus bertambah.

Page 48: KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A113046_sitedi_Suryanto...i i KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM BURAS PADA UMUR DAN JENIS KELAMIN YANG BERBEDA

33

Gambar 8. Persentase Ceker Ayam Buras pada Berbagai Umur dan Jenis

Kelamin yang Berbeda

Pada (Gambar 8) menunjukkan bahwa persentase ceker ayam burasjantan

tertinggi diperoleh pada umur 6 bulan (12,37%), dan yang terendah pada umur 6

bulan (12,00%). Persentase ceker ayam buras betina tertinggi diperoleh pada umur

6 bulan (10,30%) dan yang terendah pada umur 18 bulan (9,67%).

Berdasarkan hasil persentase ceker ayam buras yang diperoleh tidak

terdapat pengaruh interaksi (p>0,01) berdasarkan umur dan jenis kelamin yang

berbeda. Hal ini diduga karena komponen kaki sebagian besar terdiri dari tulang

yang pertumbuhannya pada saat dewasa adalah konstan. Menurut Soeparno

(1994) bahwa pertumbuhan komponen tubuh yaitu tulang pada saat mencapai

kedewasaan hampir konstan. Ceker/shank juga organ yang didominasi tulang dan

kulit. Rosyidi (2000) menyatakan bahwa perubahan berat kepala dan kaki

terutama berhubungan dengan umur potong karena kedua organ ini kurang sensitif

terhadap perlakuan pakan.

12.37 12.20 12.10 12.00

10.35

10.00 9.67 9.70

9

9.5

10

10.5

11

11.5

12

12.5

13

6 12 18 24

Umur (Bulan)

Persentase Ceker (%) Ayam Buras

Jenis Kelamin Jantan Jenis Kelamin Betina

Page 49: KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A113046_sitedi_Suryanto...i i KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM BURAS PADA UMUR DAN JENIS KELAMIN YANG BERBEDA

34

G. Persentase Oesophagus dan Tembolok Ayam Buras

Hasil persentase oesophagus dan tembolok ayam buras pada berbagai

umur dan jenis kelamin yang berbeda disajikan pada Tabel 7.

Tabel 7. Persentase Oeshofagus dan Tembolok (%) Ayam Buras pada Berbagai

Umurdan Jenis Kelamin yang Berbeda.

Umur (Bulan) Jenis Kelamin

Rataan Jantan Betina

6 3,36j±0,06 3,08

k±0,01 3,21

a±0,14

12 3,19jk±0,19 2,47

l±0,06 2,83

b±0,42

18 3,14k±0,06 2,36

l±0,07 2,75

b±0,43

24 3,10k±0,00 2,36

l±0,07 2,73

b±0,41

Rataan 3,20a±0,08 2,57

b±1,10 2,88±0,40

Keterangan : Superskrip yang berbeda pada baris dan kolom yang sama

menunjukkan perbedaan yang sangat nyata (p<0,01).

Berdasarkan analisis sidik ragam menunjukkan bahwa interaksi maupun

pengaruh tunggal faktor umur dan fakor jenis kelamin memberikan pengaruh yang

sangat nyata (p<0,01) terhadap persentase oesphagus dan tembolok ayam buras.

Ayam jantan memiliki persentase oesophagus dan tembolok yang lebih besar

dibandingkan dengan ayam betina. Hal ini dikarenakan ayam jantan memiliki

ukuran tubuh yang lebih besar sehingga memiliki ukuran alat pencernaan yang

besar juga. Oesophagus dan tembolok berfungsi untuk menampung pakan yang di

konsumsi. Menurut Kamal (1994), bahwa secara garis besar fungsi saluran

pencernaan adalah sebagai tempat penampung pakan, tempat pakan dicerna,

tempat pakan diabsorbsi dan tempat pakan sisa yang dikeluarkan.

Page 50: KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A113046_sitedi_Suryanto...i i KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM BURAS PADA UMUR DAN JENIS KELAMIN YANG BERBEDA

35

Gambar 9. Persentase Oeshofagus dan Tembolok Ayam Buras pada

Berbagai Umur dan Jenis Kelamin yang Berbeda

Pada (Gambar 9) menunjukkan bahwa persentase Oeshofagus dan

Tembolok ayam buras jantan tertinggi diperoleh pada umur 6 bulan (3,36%), dan

yang terendah pada umur 24 bulan (3,10%). Persentase oeshofagus dan tembolok

ayam buras betina tertinggi diperoleh pada umur 6 bulan (3,08%) dan yang

terendah pada umur 18 dan 24 bulan (2,36%). Esophagus membentang

disepanjang leher dan thorax, kemudian berakhir di proventrikulus, esophagus

menghasilkan mukosa yang berfungsi melicinkan pakan menuju crop (tembolok)

merupakan kantong tempat penyimpan makanan sementara (Crompton, 1999).

3.36

3.19 3.14 3.1 3.08

2.47 2.36 2.36

2

2.2

2.4

2.6

2.8

3

3.2

3.4

3.6

6 12 18 24

Umur (Bulan)

Persentase Oeshofagus dan Tembolok (%) Ayam Buras

Jenis Kelamin Jantan Jenis Kelamin Betina

Page 51: KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A113046_sitedi_Suryanto...i i KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM BURAS PADA UMUR DAN JENIS KELAMIN YANG BERBEDA

36

H. Persentase Rempela Ayam Buras

Hasil persentase Usus ayam buras pada berbagai umur dan jenis kelamin

yang berbeda disajikan pada Tabel 9.

Tabel 8. Persentase Rempela (%) Ayam Buras pada Berbagai Umur dan Jenis

Kelamin yang Berbeda.

Umur (Bulan) Jenis Kelamin

Rataan Jantan Betina

6 7,91±0,07 7,60±0,01 7,73a±0,16

12 7,78±0,07 7,40±0,02 7,59b±0,22

18 7,62±0,07 7,30±0,02 7,46c±0,18

24 7,61±0,01 7,26±0,05 7,43c±0,19

Rataan 7,73a±0,13 7,39

b±0,14 7,55±0,21

Keterangan : Superskrip yang berbeda pada baris dan kolom yang sama

menunjukkan perbedaan yang sangat nyata (p<0,01).

Berdasarkan analisis sidik ragam menunjukkan bahwa faktor umur dan

fakor jenis kelamin memberikan pengaruh yang sangat nyata (p<0,01) terhadap

persentase rempela ayam buras. Rataan persentase rempela ayam jantan (7,73%)

cenderung lebih tertinggi dibandingan pada ayam betina (7,39%). Tingginya

persentase rempela pada ayam jantan dikarenakan memiliki proporsi tubuh yang

lebih besar dibandingkan ayam betina. Menurut Ihsan (2006), nahwa bobot

rempela dipengaruhi bobot badan dan makanan. Pemberian makanan yang lebih

banyak akan menyebabkan aktivitas rempela lebih besar untuk mencerna makanan

sehingga urat daging rempela menjadi lebih tebal dan memperbesar ukuran

rempela.

Menurut Syukron (2006), bahwa peningkatan serat kasar dalam ransum

menyebabkan beban rempela menjadi lebih besar untuk memperkecil ukuran

partikel ransum secara fisik. Otot dari rempela pada saat bekerja akan semakin

meningkat aktivitasnya, akibatnya akan terjadi penebalan urat daging rempela

Page 52: KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A113046_sitedi_Suryanto...i i KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM BURAS PADA UMUR DAN JENIS KELAMIN YANG BERBEDA

37

sehingga ukuran berat dari rempela menjadi meningkat. Tampilan mengenai

persentase rempela ayam buras pada umur dan jenis kelamin yang berbeda

disajikan pada Gambar 10.

Gambar 10. Persentase Rempela Ayam Buras pada Berbagai Umur dan

Jenis Kelamin yang Berbeda

Pada (Gambar 10) menunjukkan bahwa persentase rempela ayam buras

jantan tertinggi diperoleh pada umur 6 bulan (7,91%), dan yang terendah pada

umur 24 bulan (7,61%). Persentase usus ayam buras betina tertinggi diperoleh

pada umur 6 bulan (7,60%) dan yang terendah pada umur 24 bulan (7,26%).

Menurut Pond et al. (1995) rempela berfungsi menggiling atau memecah

partikel makanan supaya ukurannya menjadi lebih kecil. Penggilingan makanan

akan lebih cepat dengan adanya bahan abrasif seperti grit (kerikil), batu dan pasir

yang masuk melalui mulut.

Di dalam rempela berlangsung proses penggilingan bahan makanan secara

mekanis. Bahan makanan kasar atau bijian digiling oleh otot kuat berlapis epitel

7.91

7.78

7.62 7.61 7.60

7.40

7.30 7.26

7.20

7.30

7.40

7.50

7.60

7.70

7.80

7.90

8.00

6 12 18 24Umur (Bulan)

Persentase Rempela (%) Ayam Buras

Jenis Kelamin Jantan Jenis Kelamin Betina

Page 53: KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A113046_sitedi_Suryanto...i i KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM BURAS PADA UMUR DAN JENIS KELAMIN YANG BERBEDA

38

tanduk sehingga sempurna halusnya. Ukuran rempela mudah berubah tergantung

jenis makanan yang biasa dimakan oleh unggas (Amrullah, 2003).

I. Persentase Usus Ayam Buras

Hasil persentase Usus ayam buras pada berbagai umur dan jenis kelamin

yang berbeda disajikan pada Tabel 9.

Tabel 9. Persentase Usus (%) Ayam Buras pada Berbagai Umurdan Jenis

Kelamin yang Berbeda.

Umur (Bulan) Jenis Kelamin

Rataan Jantan Betina

6 3,20m±0,00 4,59

j±0,08 3,90

a±0,76

12 2,96n±0,09 4,17

k±0,02 3,57

b±0,66

18 2,86no

±0,07 4,00l±0,11 3,43

c±0,63

24 2,89o±0,01 3,91

l±0,13 3,40

c±0,57

Rataan 2,98b±0,15 4,17

a±0,29 3,57±0,65

Keterangan : Superskrip yang berbeda pada baris dan kolom yang sama

menunjukkan perbedaan yang sangat nyata (p<0,01).

Berdasarkan analisis sidik ragam menunjukkan bahwa interaksi maupun

pengaruh tunggal faktor umur dan fakor jenis kelamin memberikan pengaruh yang

sangat nyata (p<0,01) terhadap persentase usus ayam buras. Ayam betina

memiliki persentase usus yang lebih besar dibandingkan dengan ayam jantan. Hal

ini dikarenakan ayam betina mengonsumsi pakan lebih sering dibandingkan ayam

jantan. Semakin tinggi konsumsi pakanukuran usus halusakan semakin besar

karena akan dipaksa untuk kerja keras. Menurut Sundari (1986) bahwa

peningkatan berat usus dikarenakan meningkatnya kerja usus dalam mencerna

sejumlah pakan dengan kandungan zat anti nutrisi, sehingga kerja usus lebih

kerasdalam pencernaan.

Page 54: KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A113046_sitedi_Suryanto...i i KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM BURAS PADA UMUR DAN JENIS KELAMIN YANG BERBEDA

39

Gambar 11. Persentase Usus Ayam Buras pada Berbagai Umur dan Jenis

Kelamin yang Berbeda

Pada (Gambar 11) menunjukkan bahwa persentase usus halus ayam buras

jantan tertinggi diperoleh pada umur 6 bulan (4,59%), dan yang terendah pada

umur 24 bulan (3,91%). Persentase usus ayam buras betina tertinggi diperoleh

pada umur 6 bulan (3,20%) dan yang terendah pada umur 18 bulan (2,86%).

Menurut Suprijatna dkk. (2008), usus merupakan organ utama tempat

berlangsungnya pencernaan dan absorbsi. Berbagai enzim yang masuk ke dalam

saluran ini berfungsi mempercepat dan mengefisiensikan pemecahan karbohidrat,

protein, dan lemak untuk mempermudah proses absorbsi. Pada ayam dewasa,

panjang usus halus sekitar 62 inci atau 1,5 meter. Secara anatomis, usus halus

dibagi menjadi 3 bagian yaitu duodenum, jejunum, ileum. Segmen yang pertama,

duodenum, bermula dari ujung distal gizzard. Bagian ini berbentuk kelokan,

disebut duodenal loop.Pancreas menempel pada kelokan ini. Pankreas

mensekresikan pancreatic juice yang mengandung enzim amylase, lipase, dan

tripsin. Jeujenum dan ileum merupakan segmen yang sulit dibedakan pada saluran

3.2

2.96 2.86 2.89

4.59

4.17 4

3.91

2.5

3

3.5

4

4.5

5

6 12 18 24

Umur (Bulan)

Persentase Usus (%) Ayam Buras

Jenis Kelamin Jantan Jenis Kelamin Betina

Page 55: KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A113046_sitedi_Suryanto...i i KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM BURAS PADA UMUR DAN JENIS KELAMIN YANG BERBEDA

40

pencernaan ayam. Beberapa ahli menyebutkan kedua segmen ini sebagai usus

halus bagian bawah. Sepanjang permukaan lumen usus halus terdapat banyak vili.

Setiap vilus mengandung pembuluh limpa yang disebut lacteal dan pembuluh

kapiler. Pada permukaan vili terdapat banyak mikrovili yang berfungsi melakukan

absorbsi hasil pencernaan.

J. Persentase Lemak Abdominal Ayam Buras

Hasil persentase lemak abdominal ayam buras pada berbagai umur dan

jenis kelamin yang berbeda disajikan pada Tabel 10.

Tabel 10. Persentase Lamak Abdominal (%) Ayam Buras pada Berbagai Umur

dan Jenis Kelamin yang Berbeda.

Umur (Bulan) Jenis Kelamin

Rataan Jantan Betina

6 0,21l±0,02 0,29

l±0,00 0,26

a±0,04

12 0,30l±0,01 0,90

k±0,53 0,60

a±0,47

18 0,32l±0,04 2,63

j±0,49 1,48

b±1,30

24 0,42l±0,08 2,47

j±0,31 1,44

b±1,14

Rataan 0,31b±0,08 1,57

a±1,10 0,94±1,00

Keterangan : Superskrip yang berbeda pada baris dan kolom yang sama

menunjukkan perbedaan yang sangat nyata (p<0,01).

Berdasarkan analisis sidik ragam menunjukkan bahwa interaksi maupun

pengaruh tunggal faktor umur dan fakor jenis kelamin memberikan pengaruh yang

sangat nyata (p<0,01) terhadap persentase lemak abdominal ayam buras. semakin

meningkatnya umur maka persentase lemak abdominal juga meningkat. Maryuni

(2003), bahwa penimbunan lemak dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain

suhu lingkungan, tingkat energi dalam ransum, umur dan jenis kelamin.

Persentase lemak abdominal ayam jantan (1,44%) lebih rendah dari pada ayam

betina (1,93%) pertambahan bobot badan dan umur menyebabkan lemak

abdominal meningkat.

Page 56: KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A113046_sitedi_Suryanto...i i KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM BURAS PADA UMUR DAN JENIS KELAMIN YANG BERBEDA

41

Gambar 12. Persentase Lemak Abdominal Ayam Buras pada Berbagai

Umur dan Jenis Kelamin yang Berbeda

Pada (Gambar 12) menunjukkan bahwa persentase usus ayam buras jantan

tertinggi diperoleh pada umur 24 bulan (0,42%), dan yang terendah pada umur 6

bulan (0,21%). Persentase lemak abdominal ayam buras betina tertinggi diperoleh

pada umur 18 bulan (2,63%) dan yang terendah pada umur 6 bulan (0,29%).

Ayam betina memiliki persentase lemak yang tinggi dibandingkan oleh

jantan, namun pada ayam betina memiliki bobot badan yang rendah. Hal yang

sama dilaporkan oleh Tillman dkk. (1998) bahwa pada umumnya meningkatnya

bobot hidup ayam diikuti oleh menurunnya kandungan lemak abdominal yang

menghasilkan produksi daging yang tinggi.

Maryuni dan Wibowo (2005) bahwa berat lemak abdominal cenderung

meningkat dengan bertambahnya umur. Pada periode pertumbuhan awal lemak

yang disimpan dalam tubuh jumlahnya sedikit namun pada pertumbuhan akhir

0.21 0.30 0.32

0.42 0.29

0.90

2.63 2.47

0

0.5

1

1.5

2

2.5

3

6 12 18 24Umur (Bulan)

Persentase Lemak Abdominal (%) Ayam Buras

Jenis Kelamin Jantan Jenis Kelamin Betina

Page 57: KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A113046_sitedi_Suryanto...i i KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM BURAS PADA UMUR DAN JENIS KELAMIN YANG BERBEDA

42

proses penimbunan lemak berlangsung cepat dan lemak akan disimpan di bawah

kulit, sekitar organ dalam anatara lain empedal, usus dan otot.

K. Persentase Hati Ayam Buras

Hasil persentase hati ayam buras pada berbagai umur dan jenis kelamin

yang berbeda disajikan pada Tabel 11.

Tabel 13. Persentase Hati (%) Ayam Buras pada Berbagai Umur dan Jenis

Kelamin yang Berbeda.

Umur (Bulan) Jenis Kelamin

Rataan Jantan Betina

6 4,86±0,03 3,64±0,16 4,24c±0,71

12 5,07±0,11 3,94±0,07 4,51b±0,62

18 5,13±0,13 4,17±0,24 4,65ab

±0,56

24 5,18±0,18 4,24±0,12 4,71a±0,54

Rataan 5,06a±0,16 4,00

b±0,29 4,53±0,60

Keterangan : Superskrip yang berbeda pada baris dan kolom yang sama

menunjukkan perbedaan yang sangat nyata (p<0,01).

Berdasarkan analisis sidik ragam menunjukkan bahwa faktor umur dan

fakor jenis kelamin memberikan pengaruh yang sangat nyata (p<0,01) terhadap

persentase hati ayam buras. Ayam betina memiliki persentase hati yang lebih

besar dibandingkan dengan ayam jantan. Hal ini dimungkinkan bahwa kondisi

hatipada semua perlakuan ada pada kondisi normal. Hal ini dibuktikan dengan

hasil pengukuran prosentase berat hati berdasarkan bobot badan yaitu berkisar

2%,sesuai dengan pernyataan Getty (1975) dalam Hatta (2005) bahwa bobot

normal hati ayam berkisar antara 2–5% dari bobot badan.

Page 58: KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A113046_sitedi_Suryanto...i i KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM BURAS PADA UMUR DAN JENIS KELAMIN YANG BERBEDA

43

Gambar 13. Persentase Hati Ayam Buras pada Berbagai Umur dan Jenis

Kelamin yang Berbeda

Pada (Gambar 13) menunjukkan bahwa persentase hati ayam buras jantan

tertinggi diperoleh pada umur 24 bulan (5,18%), dan yang terendah pada umur 6

bulan (4,86%). Persentase hati ayam buras betina tertinggi diperoleh pada umur

24 bulan (4,24%) dan yang terendah pada umur 6 bulan (3,64%).

Hati mempunyai fungsi yang kompleks. Menurut Wirapati (2008), hati

berperan dalam sekresi empedu, metabolisme lemak, metabolism protein,

metabolisme karbohidrat, metabolisme zat besi, fungsi detoksifikasi,

pembentukan darah merahserta metabolisme dan penyimpanan vitamin.

Bangsa burung mempunyai hati yang cukup besar dan terdiri dari dua lobi

(kiridan kanan). Saluran hepatik dari setiap lobi tersebut berhubungan dengan

duodenum (Sturkie, 2000). Kelainan-kelainan hati secara fisik ditandai dengan

adanya perubahan warna, pembengkakan, pengecilan pada salah satu lobi atau

tidak adanya kantong empedu (Wirapati, 2008).

4.86

5.07 5.13 5.18

3.64

3.94

4.17 4.24

3.5

3.7

3.9

4.1

4.3

4.5

4.7

4.9

5.1

5.3

6 12 18 24

Umur (Bulan)

Persentase Hati (%) Ayam Buras

Jenis Kelamin Jantan Jenis Kelamin Betina

Page 59: KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A113046_sitedi_Suryanto...i i KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM BURAS PADA UMUR DAN JENIS KELAMIN YANG BERBEDA

44

L. Persentase JantungAyam Buras

Hasil persentase jantung ayam buras pada berbagai umur dan jenis

kelamin yang berbeda disajikan pada Tabel 12.

Tabel 12. Persentase Jantung (%) Ayam Buras pada Berbagai Umur dan Jenis

Kelamin yang Berbeda.

Umur (Bulan) Jenis Kelamin

Rataan Jantan Betina

6 1,40±0,04 1,30±0,06 1,38c±0,07

12 1,47±0,00 1,44±0,04 1,46c±0,03

18 1,60±0,00 1,52±0,07 1,56a±0,06

24 1,60±0,00 1,53±0,06 1,56a±0,06

Rataan 1,52a±0,08 1,45

b±0,10 1,49±0,09

Keterangan : Superskrip yang berbeda pada baris dan kolom yang sama

menunjukkan perbedaan yang sangat nyata (p<0,01).

Berdasarkan analisis sidik ragam menunjukkan bahwa faktor umur dan

fakor jenis kelamin memberikan pengaruh yang sangat nyata (p<0,01) terhadap

persentase jantung ayam buras. Ayam jantan memiliki persentase hati yang lebih

besar dibandingkan dengan ayam betina. Menurt Arief (2000) bahwa unggas

dengan ukuran yang lebih kecil memiliki dnyut jantung yang cepat dibandingkan

dengan unggas dengan ukuran tubuh yang lebih besar. Denyut jantung meningkat

cepat pada umur 0-1 minggu, setelah itu menurun secara bertahap. Denyut jantung

dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti ukuran tubuh, umur dan tempratur

lingkungan.

Page 60: KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A113046_sitedi_Suryanto...i i KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM BURAS PADA UMUR DAN JENIS KELAMIN YANG BERBEDA

45

Gambar 14. Persentase Hati Ayam Buras pada Berbagai Umur dan Jenis

Kelamin yang Berbeda

Pada (Gambar 14) menunjukkan bahwa persentase hati ayam burasjantan

tertinggi diperoleh pada umur 18 dan 24 bulan (1,60%), sedangkan yang terendah

pada umur 6 bulan (1,40%). Persentase jantung ayam buras betina tertinggi

diperoleh pada umur 24 bulan (1,53%) dan yang terendah pada umur 6 bulan

(1,30%).

Pembesaran jantung biasanya diakibatkan oleh adanya penambahan

jaringan otot jantung. Pada dinding jantung terjadi penebalan, sedangkan volume

ventrikel relative menyempit apabila otot menyesuaikan diri pada kontraksi yang

berlebihan (Arief, 2000).

Sistem sirkulasi yaitu proses transper darah dari jantung ke sel-sel tubuh

dan mengembalikannya. Menurut Arief (2000) bahwa jantung unggas terdiri dari

2 atrium dan 2 ventrikel, ukuran jantung bervariasi pada setiap jenis unggas.

Perbedaan laoran Putnam (1991) berat jantung berkisar antara 0,42-0,70% dari

berat hidupnya.

1.40

1.47

1.60 1.60

1.30

1.44

1.52 1.53

1.20

1.25

1.30

1.35

1.40

1.45

1.50

1.55

1.60

1.65

6 12 18 24

Umur (Bulan)

Persentase Jantung (%) Ayam Buras Jenis Kelamin Jantan Jenis Kelamin Betina

Page 61: KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A113046_sitedi_Suryanto...i i KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM BURAS PADA UMUR DAN JENIS KELAMIN YANG BERBEDA

46

M. Persentase Paru-Paru Ayam Buras

Hasil persentase paru-paru ayam buras pada berbagai umur dan jenis

kelamin yang berbeda disajikan pada Tabel 13.

Tabel 13. Persentase Paru-Paru (%) Ayam Buras pada Berbagai Umur dan Jenis

Kelamin yang Berbeda.

Umur (Bulan) Jenis Kelamin

Rataan Jantan Betina

6 1,35n±0,06 1,36

n±0,05 1,35

d±0,05

12 1,53m±0,06 1,54

m±0,05 1,54

c±0,05

18 1,73kl±0,06 1,62

lm±0,03 1,68

b±0,07

24 1,93j±0,15 1,78

k±0,20 1,86

a±0,18

Rataan 1,64a±0,15 1,57

b±0,29 1,61±0,21

Keterangan : Superskrip yang berbeda pada baris dan kolom yang sama

menunjukkan perbedaan yang sangat nyata (p<0,01).

Berdasarkan analisis sidik ragam menunjukkan bahwa faktor umur dan

fakor jenis kelamin memberikan pengaruh yang sangat nyata (p<0,01) terhadap

persentase paru-paru ayam buras. Paru-paru ayam jantan cenderung memiliki

persentase yang lebih tinggi dibandingkan ayam betina. Hal ini tidak lepas dari

fungsi paru-paru sebagai tempat pertukaran O2 dan CO2 keseluruh tubuh, sehingga

ukurannya menyesuaikan dengan bentuk tubuh ayam.

Menurut Marchelinda (2011), bahwa Paru-paru ayam normal terdiri dari

bronkhus intrapulmonum, parabronkhus, dan alveoli. Bronkhus intrapulmonum

memiliki mukosa dan adventisia. Tulang rawan jarang sekali tampak, karena sejak

di vestibulum tulang rawan sudah tidak ada. Epitel mukosa berbentuk silinder

banyak baris bersilia, dengan propria submukosa banyak mengandung

pembuluh.Kapiler pembuluh darah berfungsi untuk tempat pertukaran gas yang

kaya O2 danmiskin O2, sistem tersebut dikenal dengan blood air barrier.

Parabronkhus pada paru–paru ayam merupakan saluran yang berfungsi

Page 62: KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A113046_sitedi_Suryanto...i i KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM BURAS PADA UMUR DAN JENIS KELAMIN YANG BERBEDA

47

menyalurkan udara dari danatau ke paru-paru. Epitel parabronkhus berbentuk

kubus, di bawahnya terdapat jaringan ikat dan otot polos. Alveoli merupakan

bagian terpenting dari paru-paru, karena di jaringan ini dapat mengembang bila

terisi udara (fleksibel). Alveolus juga berperan atas terjadinya pertukaran gas yang

kaya O2 dan miskin O2 bersamadengan kapiler sekitarnya.

Gambar 15. Persentase Paru-Paru Ayam Buras pada Berbagai Umur dan

Jenis Kelamin yang Berbeda

Pada (Gambar 15) menunjukkan bahwa persentase hati ayam buras jantan

tertinggi diperoleh pada umur 24 bulan (1,93%), sedangkan yang terendah pada

umur 6 bulan (1,35%). Persentase paru-paru ayam buras betina tertinggi diperoleh

pada umur 24 bulan (1,78%) dan yang terendah pada umur 6 bulan (1,35%).

Paru-paru merupakan organ yang elastis, berbentuk kerucut, dan terletakdi

dalam rongga dada dan toraks. Kedua paru-paru saling terpisah oleh mediastinum

sentral yang berisi jantung dan beberapa pembuluh darah besar. Tiap paru-paru

mempunyai apeks (bagian atas paru-paru), basis (bagian bawahparu–paru),

pembuluh darah paru-paru, bronkhial, saraf dan pembuluh limfe yang memasuki

1.35

1.53 1.73

1.93

1.36 1.54 1.62

1.78

0

0.5

1

1.5

2

2.5

6 12 18 24

Umur (Bulan)

Persentase Paru-Paru (%) Ayam Buras

Jenis Kelamin Jantan Jenis Kelamin Betina

Page 63: KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A113046_sitedi_Suryanto...i i KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM BURAS PADA UMUR DAN JENIS KELAMIN YANG BERBEDA

48

tiap paru-paru, terutama pada bagian hilus dan akan membentuk akar paru-paru

(Johnson, 2008).

Paru-paru ayam bentuknya berlobus, secara utuh menempel pada pleura,

dan memiliki berat normal sekitar 40-60 gram. Jika paru–paru berukuran terlalu

besar maka bisa saja merupakan patologi, seperti bengkak karena berbagai

penyakit atau terjadi akumulasi peradangan yang menimbulkan eksudat berlebih.

Paru–paru yang baik berwarna merah jingga dan seperti spons, dapat terisi udara

dengan baik. Secara umum, paru-paru dibagi menjadi system penyalur udara

intrapulmonari, parenkim ataupun sistem respirasi dan pleura (Marchelinda,

2011).

N. Persentase Limpa Ayam Buras

Hasil persentase limpa ayam buras pada berbagai umur dan jenis kelamin

yang berbeda disajikan pada Tabel 14.

Tabel 14. Persentase Limpa(%) Ayam Buras pada Berbagai Umurdan Jenis

Kelamin yang Berbeda.

Umur (Bulan) Jenis Kelamin

Rataan Jantan Betina

6 0,36±0,01 0,55±0,03 0,45c±0,10

12 0,32±0,03 0,46±0,03 0,39b±0,08

18 0,27±0,01 0,43±0,01 0.35a±0.09

24 0,31±0,00 0,41±0,02 0,36a±0,06

Rataan 0,31b±0,04 0,46

a±0,05 0,39±0,09

Keterangan : Superskrip yang berbeda pada baris dan kolom yang sama

menunjukkan perbedaan yang sangat nyata (p<0,01).

Berdasarkan analisis sidik ragam menunjukkan bahwa faktor umur dan

fakor jenis kelamin memberikan pengaruh yang sangat nyata (p<0,01) terhadap

persentase limpa ayam buras. Secara setatistik limpa baik pada ayam jantan dan

betina pada umur yang sama tidak berbeda nyata (p>0,01). Menurut Dwipayanti

Page 64: KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A113046_sitedi_Suryanto...i i KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM BURAS PADA UMUR DAN JENIS KELAMIN YANG BERBEDA

49

(2008), bahwa ukuran limpa bervariasi dari waktu ke waktu tergantung dari

banyaknya darah dalam tubuh. Limpa merupakan organ kompleks yang memiliki

banyak fungsi. Beberapa fungsi limpa yaitu untuk menyimpan darah, bersama hati

dan sumsum tulang belakang berperan dalam pembinasaan eritrosit-eritrosit tua,

metabolisme nitrogenterutama pembentukan asam urat serta membentuk limfosit

yang berhubungan dengan pembentukan antibodi.

Gambar 16. Persentase Limpa Ayam Buras pada Berbagai Umur dan

Jenis Kelamin yang Berbeda

Pada (Gambar 16) menunjukkan bahwa persentase limpaayam burasjantan

tertinggi diperoleh pada umur 6 bulan (0,55%), sedangkan yang terendah pada

umur 24 bulan (0,41%). Persentase paru-paru ayam buras betina tertinggi

diperoleh pada umur 6 bulan (0,36%) dan yang terendah pada umur 18 bulan

(0,27%).

Limpa merupakan organ tubuh yang kompleks dengan banyak fungsi.

Menurut Istichomah (2007), bahwa selain menyimpandarah, limpa bersama hati

dan sumsum tulang berperan dalam pembinasaan eritrosit-eritrosit tua dan ikut

0.36 0.32

0.27 0.31

0.55

0.46 0.43 0.41

0

0.1

0.2

0.3

0.4

0.5

0.6

6 12 18 24

Umur (Bulan)

Persentase Limpa (%) Ayam Buras Jenis Kelamin Jantan Jenis Kelamin Betina

Page 65: KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A113046_sitedi_Suryanto...i i KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM BURAS PADA UMUR DAN JENIS KELAMIN YANG BERBEDA

50

serta dalam metabolisme nitrogen terutama pembentukan asam urat serta

membentuk sel limfosit yang berhubungan dengan pembetukan antibodi. Ukuran

limpa bervariasi dari waktu ke waktu tergantung dari banyaknya darah yang ada

dalam tubuh.

O. Persentase Testes Ayam Buras

Hasil persentase testes ayam buras pada berbagai umur dan jenis kelamin

yang berbeda disajikan pada Tabel 15.

Tabel 15. Persentase Testes (%) Ayam Buras Jantan pada Berbagai Umur

Ulangan Umur (Bulan)

6 12 18 24

U1 1,76 2,24 2,40 2,40

U2 2,24 2,24 2,40 2,56

U3 2,02 2,24 2,39 2,57

Rataan 2,01d±0,24 2,24

c±0,00 2,39

b±0,00 2,51

a±0,10

Keterangan : Superskrip yang berbeda pada baris yang sama menunjukkan

perbedaan yang sangat nyata (p<0,01).

Berdasarkan hasil sidik ragam menunjukkan bahwa faktor umur yang

berbeda berpengaruh sangat nyata (p<0,01) terhadap ukuran testes ayam jantan.

Hal ini dikarenakan semakin bertambahnya umur dan bobot makan ukuran testes

juga bertambah. Mengacu pada pendapat Soeparna dkk. (2014), bobot sepasang

testes ayam jantan yang aktif secara seksual mencapai 1% dari berat badan

totalnya. Konsekuensi dari keadaan tersebut ayam bobotnya lebih besar mampu

memproduksi semen lebih banyak daripada ayam-ayam yang berukurantubuh

lebih kecil.Volume semen yang diperoleh secara artifisial selain tergantung pada

umur dan bangsa ayam.

Page 66: KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A113046_sitedi_Suryanto...i i KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM BURAS PADA UMUR DAN JENIS KELAMIN YANG BERBEDA

51

P. Persentase OvariumAyam Buras

Hasil persentase Ovarium ayam buras pada berbagai umur dan jenis

kelamin yang berbeda disajikan pada Tabel 16.

Tabel 16. Persentase Ovarium (%) Ayam Buras Betina pada Berbagai Umur

Ulangan Umur (Bulan)

6 12 18 24

U1 1,80 2,50 2,80 2,80

U2 1,90 2,70 2,80 2,90

U3 1,70 2,40 3,30 2,70

Rataan 1,80c±0,10 2,53

b±0,15 2,97

a±0,29 2,80

a±0,10

Keterangan : Superskrip yang berbeda pada baris yang sama menunjukkan

perbedaan yang sangat nyata (p<0,01).

Berdasarkan hasil sidik ragam menunjukkan bahwa faktor umur yang

berbeda berpengaruh sangat nyata (p<0,01) terhadap ukuran ovarium ayam betina.

Berat ovarium yang besar dapat menunjukkan ovarium dalam tingkat

produktivitas yang tinggi (Ihsan, 2012). Hal ini yang menjadi faktor penyebab

perbedaan berat ovarium yang diperoleh pada penelitian ini. Ayam pada umur 24

bulan memiliki persentase ovarium sebesar 2,80% lebih tinggi dibandingkan ayam

umur 6 bulan yaitu 1,80%. Menurut Toelihere (1985) menyatakan bahwa berat

ovarium ayam dewasa yang sedang aktif bertelur atau secara normal mencapai

40-60 g. Variasi jumlah dan diameterfolikel serta berat ovarium (indung telur)

unggas dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya umur dan status reproduksi

unggas. Unggas yang berumur lebih tua relatif memiliki jumlah folikel lebih

banyak, ukuran setiap folikel lebih besar, serta berat ovarium yang lebih besar.

Page 67: KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A113046_sitedi_Suryanto...i i KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM BURAS PADA UMUR DAN JENIS KELAMIN YANG BERBEDA

52

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kesimpulan pada penelitian ini yaitu:

1. Interaksi antara umur dan jenis kelamin yang berbeda berpengaruh sangat

nyata (p<0,01) terhadap bobot potong, persentase bulu, persentase kepala dan

leher, persentase oesophagus dan tembolok, persentase usus, persentase lemak

abdominal dan persentase paru-paru ayam buras.

2. Pengaruh tungggal baik faktor umur dan jenis kelamin yang berbeda

berpengaruh sangat nayata (p<0,01) terhadap persentase non karkas,

persentase darah, persentase ceker, persentase hati dan persentase limpa ayam

buras.

3. Pengaruh tunggal faktor umur berpengaruh sangat nyata terhadap persentase

testes dan persentase ovarium ayam buras.

B. Saran

Umur potong ayam buras yang baik disarankan 6-18 bulan, karena dapat

menghasilkan bagian non karkas yang lebih banyak.

Page 68: KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A113046_sitedi_Suryanto...i i KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM BURAS PADA UMUR DAN JENIS KELAMIN YANG BERBEDA

53

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Z. 2002. Meningkatkan produktivitas ayam buras pedaging. AgroMedia

Pustaka. Depok

Arief, D. A. 2000. Evaluasi ransum yang menggunakan kombinasi pollard dan

duckweed terhadap persentase berat karkas, bulu, organ dalam, lemak

abdominal, panjang usus dan sekum ayam kampung. Skripsi. Fakultas

Peternakan. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Bakrie, B., D. Andayani, M. Yanis, & D. Zainuddin. 2003. Pengaruh penambahan

jamu ke dalam air minum terhadap preferensi konsumen dan mutu karkas

ayam buras. hlm. 490495. Prosiding Seminar Nasional Teknologi

Peternakan dan Veteriner “Iptek untuk Meningkatkan Kesejahteraan

Petani melalui Agribisnis Peternakan yang Berdaya Saing”. Bogor, 2930

September 2003. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan, Bogor.

Budiman, Rachmad. 2007. Pengaruh penambahan bubuk bawang putih pada

ransum terhadap gambaran darah ayam kampung yang diinfeksi cacing

nematoda (Ascaridia galli).Skripsi.Program Studi Ilmu Nutrisi dan

Makanan Ternak. Fakultas Peternakan. Bogor, Bogor.

Crompton, D.W. 1999. A study of the growth of the alimentary tractof the young

cockerel. Br. Poult. Sci.

Daryanti. 1982. Perbandingan komposisi tubuh ayam petelur harco dengan ayam

jantan broiler. Karya Iliah Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Dwipayanti, N. M. Y. 2008. Profil organ dalam serta histopatologi usus dan hati

ayam kampung terinfeksi cacing Ascaridia galli yang diberi tepung daun

jarak (jathropa curcas l.). Skripsi. Program Studi Ilmu Nutrisi dan

Makanan Ternak Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Gunawan dan M. M. S. Sundari. 2003. Pengaruh penggunaan probiotik dalam

ransum terhadap produktivitas ayam. Wartazoa 13(3): 9298.

Hafid, H. 2005. Kajian pertumbuhan dan distribusi daging serta estimasi

produktivitas karkas sapi hasil penggemukan. Disertasi Sekolah Pasca

Sarjana, Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Hardjosworo, P. S & Rukmiasih. 2000. Meningkatkan Produksi Daging Unggas.

Penebar Swadaya, Depok.

Page 69: KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A113046_sitedi_Suryanto...i i KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM BURAS PADA UMUR DAN JENIS KELAMIN YANG BERBEDA

54

Hatta, U. 2005. Performan Hati dan Ginjal Ayam Broiler yang diberi Ransum

Menggunakan Ubi kayu Fermentasi dengan Penambahan Lysine. J.

Agroland.

Ihsan, M. N. 2012. Pengaruh Umur Induk Terhadap Potensi Ketersediaan Sumber

Oosit Kambing. Jurnal Ternak Tropika 13(1): 33-37.

Istichomah, N. 2007. Pengaruh pemberian bungkil biji jarak pagar (Jatropha

curcas L) terfermentasi dalam ransum terhadap berat karkas, organ dalam

serta histopatologi hati dan ginjal ayam broiler. Skripsi. Fakultas

Peternakan. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Iswanto, H. 2002. Ayam buras pedaging . Agromedia pustaka Jakarta.

Kamal, M., 1994. Nutrisi Ternak 1. Fakultas Peternakan Universitas Gadjah

Mada. Yogyakarta.

Kusnadi, E. 2012. Pengaruh temperatur kandang terhadap konsumsi ransum dan

komponen darah ayam broiler.J. Pengembangan Peternakan Tropis,

33(3):197-202.

Mahfudz, L. D., Maulana, F. L., Atmomarsono, U. dan Sarjana, T. A. 2009.

Karkas dan lemak abdominal ayam broiler yang diberi ampas bir dalam

ransum. Seminar Nasional Kebangkitan Peternakan. Fakultas Peternakan

Universitas Dipenegoro

Marchelinda, C. 2011. Kajian Histopatologi Paru–Paru Ayam Broiler yang Diuji

Tantang Virus Avian Influenza (H5N1) Setelah Pemberian Ekstrak

Tanaman Sirih Merah (Piper Crocatum). Skripsi. Fakultas Peternakan.

Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Maryuni, S.S. 2003. Pengaruh Kandungan Lisin dan Energi Metabolis Berbeda

dalam Ransum yang Mengandung Ubikayu Fermentasi Terhadap Lemak

Ayam Broiler. Diss. Program Pascasarjana Universitas Diponegoro.

Maryuni, S. S., dan C. H. Wibowo. 2005. Pengaruh kandungan lisin dan energi

metabolis dalam ransum yang mengandung ubi kayu fermentasi terhadap

konsumsi ransum dan lemak ayam broiler. Jurnal Pengembangan

Peternakan Tropis 30(1): 26-33.

Putnam, P. A. 1991. Handbook of animal science. Academic Press. San Diego.

Ramdani, I. 2001. Dinamika populasi dan prospek pengembangan ayam buras

(studi kasus di desa karacak kecamatan leuwiliang kabupaten bogor).

Skripsi. Fakultas peternakan. Institute pertanian bogor, bogor.

Page 70: KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A113046_sitedi_Suryanto...i i KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM BURAS PADA UMUR DAN JENIS KELAMIN YANG BERBEDA

55

Rohaeni, E.S., D. Ismadi, A. Darmawan, Suryana, & A. Subhan. 2004. Profil

usaha peternakan ayam lokal di Kalimantan Selatan (Studi kasus di Desa

Murung Panti Kecamatan Babirik, Kabupaten Hulu Sungai Utara dan Desa

Rumintin Kecamatan Tambarangan, Kabupaten Tapin). hlm. 555-562.

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner 2004.

Buku II. Bogor, 45 Agustus 2004. Pusat Penelitian dan Pengembangan

Peternakan, Bogor.

Soeparna, K. H. dan Lestari, T. D. 2014. Penampilan Reproduksi Tiga Jenis

Ayam Lokal Jawa Barat. JITV, 19(3).

Soeparno. 1998. Ilmu dan teknologi daging. Yogjakarta (Indonesia) Gadjah Mada

University Press.

Soeparno. 2009. Ilmu dan Teknologi Daging. Gadjah Mada University Press,

Yogyakarta.

Sulandari, S., M.S.A. Zein, S. Priyanti, T. Sartika, M. Astuti, T. Widjastuti, E.

Sujana, S. Darana, I. Setiawan, & G. Garnida. 2007. Sumber daya genetic

ayam lokal Indonesia. hlm. 45 104. Dalam Keanekaragaman Sumber Daya

Hayati Ayam Lokal lndonesia: Manfaat dan Potensi. Pusat Penelitian

Biologi, Lembaga IImu Pengetahuan Indonesia, Bogor.

Sundari, S. 1986. Toleransi ayam broiler terhadap kandungan serat kasar, serat

detrgen asam, lignin dan silika dalam ransum yang mengandung tepung

daun alang-alang. Disertasi. Fakultas Pasca Sarjanan IPB. Bogor.

Suparyanto, A., Martojo, H., Hardjosworo, P. S., dan Prasetyo, L. H. 2014. Kurva

Pertumbuhan Morfologi Itik Betina Hasil Silang antara Pekin dengan

Mojosari Putih. JITV, 19(3): 87-97.

Suprijatna, Endjeng dan Atmomarsono, Umiyati. 2008. Ilmu Dasar Ternak

Unggas. Jakarta: Penebar Swadaya.

Sturkie, P. 2000. Avian Physiology. Academic Press, San Diego, CA.

Swenson, M. J. 1984. Physiology properties and cellular and chemical constituent

of blood In Swenson, M. J. (Ed). Duke’s Physiology of Domestic Animals.

10th

Edit.Cornell University Press, Ithaca and London.

Swenson, M. J. 1984. Physiology properties and cellular and chemical constituent

of blood In Swenson, M. J. (Ed). Duke’s Physiology of Domestic Animals.

10th

Edit. Cornell University Press, Ithaca and London.

Page 71: KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A113046_sitedi_Suryanto...i i KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM BURAS PADA UMUR DAN JENIS KELAMIN YANG BERBEDA

56

Tombuku, A. T., R. Vonny., M. Martina dan P. Zulkifli. 2014. Pengaruh

berbagai macam ransum komersial dengan menggunakan sistem kandang

yang berbeda terhadap kualitas karkas ayam pedaging. Jurnal zootek. 34

(Edisi Khusus) : 76–84.

Toelihere, M. R. 1985. Fisiologi Reproduksi pada Ternak. Bandung: Penerbit

Angkasa

Tillman, A.D., H. Hartadi, S. Reksohadiprojo dan S. Ledosukojo. 1998. Ilmu

Makanan Ternak Dasar. Cetakan ke-6. Gadjah Mada University Press,

Yogyakarta.

Wiradisastra, M. Datta H. Efektifitas keseimbangan energi dan asam lamino, dan

efisiensi absorpsi dalam memenuhi persyaratan kecepatan tumbuh ayam

broiler. 1986. IPB.

Wirapati, R. D. 2008. Efektivitas pemberian tepung kencur (Kaempferia galanga

linn) pada ransum ayam broiler rendah energi dan protein terhadap

performan ayam broiler, kadar kolestrol, persentase berat hati, dan bursa

fabrisius. Skripsi. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Yaman, I. M. A. 2011. Ayam Kampung Unggul. PT. Niaga Swadaya.

Page 72: KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A113046_sitedi_Suryanto...i i KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM BURAS PADA UMUR DAN JENIS KELAMIN YANG BERBEDA

57

Page 73: KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A113046_sitedi_Suryanto...i i KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM BURAS PADA UMUR DAN JENIS KELAMIN YANG BERBEDA

58

Lampiran 1.

ANALISIS DATA

1. Bobot Potong

Faktor Umur Ulangan Faktor Kelamin

Rataan Total Jantan Betina

6 Bulan

1 1143.00 807

975.17 5851.00 2 1092.00 786

3 1184.00 839

Total 3419.00 2432.00

Rataan 1139.67 810.67

Standar Deviasi 46.09 26.69

12 Bulan

1 1726.18 1068.87

1323.16 7938.98 2 1584.00 1007.26

3 1507.67 1045.00

Total 4817.85 3121.13

Rataan 1605.95 1040.38

Standar Deviasi 110.90 31.06

18 Bulan

1 1952.17 1250.97

1622.98 9737.89 2 2020.22 1175.08

3 2049.44 1290.01

Total 6021.83 3716.06

Rataan 2007.28 1238.69

Standar Deviasi 49.91 58.44

24 Bulan

1 2019.95 1352.19

1699.95 10199.67 2 2056.96 1379.67

3 1990.91 1400.00

Total 6067.82 4131.85

Rataan 2022.61 1377.28

Standar Deviasi 33.10 24.00

Total umum 20326.50054 13401.04716 1405.31 33727.55

Rataan umum 1693.88 1116.75

Faktor Umur Faktor Jenis Kelamin

Total Jantan Betina

6 BLN 3419.00 2432.00 5851.00

12 BLN 4817.85 3121.13 7938.98

18 BLN 6021.83 3716.06 9737.89

24 BLN 6067.82 4131.85 10199.67

Total 20326.50 13401.05 33727.55

Page 74: KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A113046_sitedi_Suryanto...i i KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM BURAS PADA UMUR DAN JENIS KELAMIN YANG BERBEDA

59

FK 47397811.42

JKT 4156056.28

JK A 1955773.68

JK B 1998412.68

JK AB 154514.29

JKG 47355.62

SK DB JK KT FH F Tabel

5% 1%

JK A 3 1955773.68 651924.56 220.27 3.24 5.29

JK B 1 1998412.68 1998412.68 675.20 4.49 8.53

JK AB 3 154514.29 51504.76 17.40 3.24 5.29

JKG 16 47355.62 2959.73

Total 23

BNT1% = tα/2 √

= 2,921 x √

= 74.91

Faktor Interaksi

24j 18j 12j 24b 18b 6j 12b 6b

2022.61 2007.28 1605.95 1377.28 1238.69 1139.67 1040.38 810.67

24j 2022.61 15.33 416.66 645.32 783.92 882.94 982.23 1211.94

18j 2007.28 401.33 629.99 768.59 867.61 966.90 1196.61

12j 1605.95 228.67 367.26 466.28 565.57 795.28

24b 1377.28 138.60 237.62 336.91 566.62

18b 1238.69 99.02 198.31 428.02

6j 1139.67 99.29 329.00

12b 1040.38 229.71

6b 810.67

Faktor Umur

24 18 12 6

1699.95 1622.98 1323.16 975.17

24 1699.95 76.96 376.78 724.78

18 1622.98 299.82 647.81

12 1323.16 348.00

6 975.17

Page 75: KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A113046_sitedi_Suryanto...i i KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM BURAS PADA UMUR DAN JENIS KELAMIN YANG BERBEDA

60

Faktor Jenis Kelamin

jantan betina

1693.88 1116.75

jantan 1693.88 577.12

betina 1116.75

Page 76: KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A113046_sitedi_Suryanto...i i KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM BURAS PADA UMUR DAN JENIS KELAMIN YANG BERBEDA

61

2. Persentase Non Karkas

Faktor Umur Ulangan Faktor Kelamin

Rataan Total Jantan Betina

6 Bulan

1 35.8 37.8

36.82 220.94 2 35.8 37.8

3 36.8 36.9

Total 108.41 112.53

Rataan 35.79 37.79

Standar Deviasi 0.59 0.49

12 Bulan

1 34.1 37.0

35.63 213.80 2 34.1 36.2

3 34.6 37.8

Total 102.71 111.08

Rataan 34.24 37.03

Standar Deviasi 0.28 0.78

18 Bulan

1 33.4 35.3

34.90 209.37 2 32.7 36.6

3 33.9 37.5

Total 100.01 109.37

Rataan 33.34 36.46

Standar Deviasi 0.62 1.14

24 Bulan

1 32.2 35.1

32.66 195.94 2 30.6 32.4

3 30.8 34.7

Total 93.70 102.24

Rataan 31.23 34.08

Standar Deviasi 0.87 1.47

Total umum 404.83 435.22 35.00 840.05

Rataan umum 33.65 36.34

Faktor Umur Faktor Jenis Kelamin

Total Jantan Betina

6 BLN 108.41 112.53 220.94

12 BLN 102.711199 111.0842698 213.7954689

18 BLN 100.006065 109.3650514 209.371116

24 BLN 93.696421 102.2416692 195.9380902

Total 404.83 435.22 840.05

Page 77: KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A113046_sitedi_Suryanto...i i KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM BURAS PADA UMUR DAN JENIS KELAMIN YANG BERBEDA

62

FK 29403.30

JKT 108.41

JK A 55.38

JK B 38.49

JK AB 2.79

JKG 11.75

SK DB JK KT FH F Tabel

5% 1%

JK A 3 55.38 18.46 25.14 3.24 5.29

JK B 1 38.49 38.49 52.42 4.49 8.53

JK AB 3 2.79 0.93 1.27 3.24 5.29

JKG 16 11.75 0.734

Total 23

BNT1% = tα/2 √

= 2,921 x √

= 1.18

Faktor Umur

6 12 18 24

36.82 35.63 34.90 32.66

6 36.82 1.19 1.93 4.17

12 35.63

0.74 2.98

18 34.90

2.24

24 32.66

Faktor Jenis Kelamin

betina jantan

36.34 33.65

betina 36.34 2.69

jantan 33.65

Page 78: KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A113046_sitedi_Suryanto...i i KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM BURAS PADA UMUR DAN JENIS KELAMIN YANG BERBEDA

63

3. Persentase Darah

Faktor Umur Ulangan Faktor Kelamin

Rataan Total Jantan Betina

6 Bulan

1 4.5 4.3

4.45 26.69 2 4.5 4.5

3 4.6 4.4

Total 13.52 13.17

Rataan 4.46 4.40

Standar Deviasi 0.07 0.06

12 Bulan

1 4.3 4.3

4.40 26.42 2 4.3 4.6

3 4.4 4.5

Total 12.94 13.48

Rataan 4.31 4.49

Standar Deviasi 0.06 0.14

18 Bulan

1 4.3 4.5

4.44 26.61 2 4.2 4.7

3 4.3 4.6

Total 12.82 13.80

Rataan 4.27 4.60

Standar Deviasi 0.05 0.13

24 Bulan

1 4.2 4.3

4.14 24.86 2 3.9 4.3

3 4.0 4.2

Total 12.03 12.83

Rataan 4.01 4.28

Standar Deviasi 0.15 0.06

Total umum 51.31 53.27 4.36 104.58

Rataan umum 4.27 4.44

Faktor Umur Faktor Jenis Kelamin

Total Jantan Betina

6 BLN 13.52 13.17 26.69

12 BLN 12.94 13.48 26.42

18 BLN 12.82 13.80 26.61

24 BLN 12.03 12.83 24.86

Total 51.31 53.27 104.58

Page 79: KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A113046_sitedi_Suryanto...i i KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM BURAS PADA UMUR DAN JENIS KELAMIN YANG BERBEDA

64

FK 455.71

JKT 0.87

JK A 0.37

JK B 0.16

JK AB 0.17

JKG 0.16

SK DB JK KT FH F Tabel

5% 1%

JK A 3 0.374 0.125 12.551 3.24 5.29

JK B 1 0.160 0.160 16.077 4.49 8.53

JK AB 3 0.173 0.058 5.824 3.24 5.29

JKG 16 0.159 0.010

Total 23

BNT1% = tα/2 √

= 2,921 x √

= 0,14

Faktor Interaksi

18b 12b 6j 6b 12j 24b 18j 24j

4.60 4.49 4.46 4.40 4.31 4.28 4.27 4.01

18b 4.60 0.11 0.14 0.20 0.28 0.32 0.33 0.59

12b 4.49 0.03 0.09 0.18 0.22 0.22 0.48

6j 4.46 0.06 0.15 0.19 0.19 0.45

6b 4.40 0.08 0.12 0.13 0.39

12j 4.31 0.04 0.04 0.30

24b 4.28 0.00 0.27

18j 4.27 0.26

24j 4.01

Faktor Umur

6 18 12 24

4.45 4.44 4.40 4.14

6 4.45 0.01 0.04 0.30

18 4.44 0.03 0.29

12 4.40 0.26

24 4.14

Page 80: KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A113046_sitedi_Suryanto...i i KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM BURAS PADA UMUR DAN JENIS KELAMIN YANG BERBEDA

65

Faktor Jenis Kelamin

betina jantan

4.44 4.27

betina 4.44 0.18

jantan 4.27

Page 81: KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A113046_sitedi_Suryanto...i i KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM BURAS PADA UMUR DAN JENIS KELAMIN YANG BERBEDA

66

4. Persentase Bulu

Faktor Umur Ulangan Faktor Kelamin

Rataan Total Jantan Betina

6 Bulan

1 7.1 8.1

7.59 45.52 2 7.1 8.1

3 7.2 7.9

Total 21.39 24.14

Rataan 7.09 8.11

Standar Deviasi 0.07 0.11

12 Bulan

1 6.9 8.3

7.59 45.54 2 6.8 8.2

3 6.9 8.5

Total 20.56 24.98

Rataan 6.85 8.33

Standar Deviasi 0.06 0.19

18 Bulan

1 6.7 8.8

7.81 46.86 2 6.6 8.7

3 6.8 9.2

Total 20.15 26.71

Rataan 6.72 8.90

Standar Deviasi 0.10 0.28

24 Bulan

1 6.6 8.3

7.32 43.95 2 6.3 8.0

3 6.3 8.5

Total 19.15 24.80

Rataan 6.38 8.27

Standar Deviasi 0.17 0.23

Total umum 81.24 100.63 7.58 181.87

Rataan umum 6.76 8.40

Faktor Umur Faktor Jenis Kelamin

Total Jantan Betina

6 BLN 21.39 24.14 45.52

12 BLN 20.56 24.98 45.54

18 BLN 20.15 26.71 46.86

24 BLN 19.15 24.80 43.95

Total 81.24 100.63 181.87

Page 82: KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A113046_sitedi_Suryanto...i i KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM BURAS PADA UMUR DAN JENIS KELAMIN YANG BERBEDA

67

FK 1378.23

JKT 18.17

JK A 0.71

JK B 15.65

JK AB 1.36

JKG 0.45

SK DB JK KT FH F Tabel

5% 1%

JK A 3 0.710 0.237 8.330 3.24 5.29

JK B 1 15.654 15.654 550.695 4.49 8.53

JK AB 3 1.356 0.452 15.898 3.24 5.29

JKG 16 0.455 0.028

Total 23

BNT1% = tα/2 √

= 2,921 x √

= 0,23

Faktor Interaksi

18b 12b 24b 6b 6j 12j 18j 24j

8.90 8.33 8.27 8.11 7.09 6.85 6.72 6.38

18b 8.90 0.58 0.64 0.79 1.81 2.05 2.19 2.52

12b 8.33 0.06 0.21 1.24 1.48 1.61 1.94

24b 8.27 0.15 1.18 1.41 1.55 1.88

6b 8.11 1.02 1.26 1.39 1.73

6j 7.09 0.24 0.37 0.71

12j 6.85 0.13 0.47

18j 6.72 0.33

24j 6.38

Faktor Umur

18 12 6 24

7.81 7.59 7.59 7.32

18 7.81 0.22 0.22 0.49

12 7.59 0.00 0.26

6 7.59 0.26

24 7.32

Page 83: KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A113046_sitedi_Suryanto...i i KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM BURAS PADA UMUR DAN JENIS KELAMIN YANG BERBEDA

68

Faktor Jenis Kelamin

betina jantan

8.40 6.76

betina 8.40 1.64

jantan 6.76

Page 84: KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A113046_sitedi_Suryanto...i i KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM BURAS PADA UMUR DAN JENIS KELAMIN YANG BERBEDA

69

5. Persentase Ceker

Faktor Umur Ulangan Faktor Kelamin

Rataan Total Jantan Betina

6 Bulan

1 4.3 4.3

4.30 25.78 2 4.3 4.3

3 4.4 4.2

Total 12.99 12.79

Rataan 4.29 4.30

Standar Deviasi 0.07 0.07

12 Bulan

1 4.1 4.3

4.26 25.56 2 4.1 4.3

3 4.3 4.4

Total 12.44 13.12

Rataan 4.15 4.37

Standar Deviasi 0.11 0.05

18 Bulan

1 4.0 3.5

3.86 23.15 2 3.9 3.8

3 4.1 3.8

Total 11.98 11.17

Rataan 3.99 3.72

Standar Deviasi 0.07 0.18

24 Bulan

1 3.9 3.7

3.65 21.89 2 3.7 3.4

3 3.7 3.6

Total 11.23 10.66

Rataan 3.74 3.55

Standar Deviasi 0.10 0.15

Total umum 48.63 47.75 4.02 96.38

Rataan umum 4.04 3.99

Faktor Umur Faktor Jenis Kelamin

Total Jantan Betina

6 BLN 12.99 12.79 25.78

12 BLN 12.44 13.12 25.56

18 BLN 11.98 11.17 23.15

24 BLN 11.23 10.66 21.89

Total 48.63 47.75 96.38

Page 85: KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A113046_sitedi_Suryanto...i i KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM BURAS PADA UMUR DAN JENIS KELAMIN YANG BERBEDA

70

FK 387.03

JKT 2.23

JK A 1.79

JK B 0.03

JK AB 0.21

JKG 0.19

SK DB JK KT FH F Tabel

5% 1%

JK A 3 1.788 0.596 49.483 3.24 5.29

JK B 1 0.033 0.033 2.720 4.49 8.53

JK AB 3 0.213 0.071 5.893 3.24 5.29

JKG 16 0.193 0.012

Total 23

BNT1% = tα/2 √

= 2,921 x √

= 0,15

Faktor Interakasi

12b 6b 6j 12j 18j 24j 18b 24b

4.37 4.30 4.29 4.15 3.99 3.74 3.72 3.55

12b 4.37 0.07 0.08 0.23 0.38 0.63 0.65 0.82

6b 4.30 0.01 0.16 0.31 0.56 0.58 0.75

6j 4.29 0.14 0.29 0.55 0.56 0.73

12j 4.15 0.15 0.40 0.42 0.59

18j 3.99 0.25 0.27 0.44

24j 3.74 0.02 0.19

18b 3.72 0.17

24b 3.55

Faktor Umur

6 12 18 24

4.30 4.26 3.86 3.65

6 4.30 0.04 0.44 0.65

12 4.26 0.40 0.61

18 3.86 0.21

24 3.65

Page 86: KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A113046_sitedi_Suryanto...i i KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM BURAS PADA UMUR DAN JENIS KELAMIN YANG BERBEDA

71

6. Persentase Kepala dan Leher

Faktor Umur Ulangan Faktor Kelamin

Rataan Total Jantan Betina

6 Bulan

1 9.0 9.5

9.27 55.64 2 9.0 9.5

3 9.3 9.3

Total 27.30 28.34

Rataan 9.01 9.52

Standar Deviasi 0.15 0.12

12 Bulan

1 8.4 9.3

8.87 53.22 2 8.3 9.1

3 8.5 9.5

Total 25.24 27.97

Rataan 8.41 9.32

Standar Deviasi 0.09 0.20

18 Bulan

1 8.1 6.8

7.53 45.17 2 7.9 7.1

3 8.1 7.2

Total 24.09 21.08

Rataan 8.03 7.03

Standar Deviasi 0.13 0.22

24 Bulan

1 7.6 6.8

7.00 42.02 2 7.3 6.2

3 7.4 6.7

Total 22.31 19.71

Rataan 7.44 6.57

Standar Deviasi 0.16 0.28

Total umum 98.94 97.10 8.17 196.04

Rataan umum 8.22 8.11

Faktor Umur Faktor Jenis Kelamin

Total Jantan Betina

6 BLN 27.30 28.34 55.64

12 BLN 25.24 27.97 53.22

18 BLN 24.09 21.08 45.17

24 BLN 22.31 19.71 42.02

Total 98.94 97.10 196.04

Page 87: KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A113046_sitedi_Suryanto...i i KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM BURAS PADA UMUR DAN JENIS KELAMIN YANG BERBEDA

72

FK 1601.39

JKT 25.46

JK A 20.88

JK B 0.14

JK AB 3.93

JKG 0.51

SK DB JK KT FH F Tabel

5% 1%

JK A 3 20.883 6.961 218.421 3.24 5.29

JK B 1 0.142 0.142 4.454 4.49 8.53

JK AB 3 3.925 1.308 41.055 3.24 5.29

JKG 16 0.510 0.032

Total 23

BNT1% = tα/2 √

= 2,921 x √

= 0,25

Faktor Interaksi

6b 12b 6j 12j 18j 24j 18b 24b

9.52 9.32 9.01 8.41 8.03 7.44 7.03 6.57

6b 9.52 0.19 0.50 1.10 1.49 2.08 2.49 2.95

12b 9.32 0.31 0.91 1.29 1.89 2.30 2.76

6j 9.01 0.60 0.98 1.58 1.99 2.45

12j 8.41 0.38 0.98 1.39 1.84

18j 8.03 0.59 1.00 1.46

24j 7.44 0.41 0.87

18b 7.03 0.46

24b 6.57

Page 88: KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A113046_sitedi_Suryanto...i i KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM BURAS PADA UMUR DAN JENIS KELAMIN YANG BERBEDA

73

Faktor Umur

24 18 12 6

9.27 8.87 7.53 7.00

24 9.27 0.40 1.74 2.27

18 8.87 1.34 1.87

12 7.53 0.53

6 7.00

Page 89: KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A113046_sitedi_Suryanto...i i KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM BURAS PADA UMUR DAN JENIS KELAMIN YANG BERBEDA

74

7. Persentase Oesofagus dan Tembolok

Faktor Umur Ulangan Faktor Kelamin

Rataan Total Jantan Betina

6 Bulan

1 0.9 1.3

1.22 7.30 2 1.3 1.4

3 1.2 1.2

Total 3.39 3.91

Rataan 1.09 1.35

Standar Deviasi 0.22 0.11

12 Bulan

1 1.2 1.2

1.26 7.54 2 1.2 1.3

3 1.3 1.3

Total 3.75 3.80

Rataan 1.25 1.27

Standar Deviasi 0.04 0.03

18 Bulan

1 1.1 0.9

1.02 6.12 2 1.1 0.9

3 1.2 0.8

Total 3.52 2.60

Rataan 1.17 0.87

Standar Deviasi 0.06 0.04

24 Bulan

1 1.2 0.9

0.95 5.72 2 1.1 0.8

3 1.0 0.8

Total 3.27 2.44

Rataan 1.09 0.81

Standar Deviasi 0.06 0.07

Total umum 13.92 12.76 1.11 26.68

Rataan umum 1.15 1.07

Faktor Umur Faktor Jenis Kelamin

Total Jantan Betina

6 BLN 3.39 3.91 7.30

12 BLN 3.75 3.80 7.54

18 BLN 3.52 2.60 6.12

24 BLN 3.27 2.44 5.72

Total 13.92 12.76 26.68

Page 90: KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A113046_sitedi_Suryanto...i i KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM BURAS PADA UMUR DAN JENIS KELAMIN YANG BERBEDA

75

FK 29.66

JKT 0.85

JK A 0.39

JK B 0.06

JK AB 0.24

JKG 0.16

SK DB JK KT FH F Tabel

5% 1%

JK A 3 0.395 0.132 13.561 3.24 5.29

JK B 1 0.057 0.057 5.868 4.49 8.53

JK AB 3 0.244 0.081 8.395 3.24 5.29

JKG 16 0.155 0.010

BNT1% = tα/2 √

= 2,921 x √

= 0,14

Faktor Interakasi

6b 12b 12j 18j 24j 6j 18b 24b

1.35 1.27 1.25 1.17 1.09 1.09 0.87 0.81

6b 1.35 0.08 0.10 0.17 0.26 0.26 0.48 0.53

12b 1.27 0.02 0.09 0.18 0.18 0.40 0.45

12j 1.25 0.08 0.16 0.16 0.38 0.43

18j 1.17 0.09 0.09 0.31 0.36

24j 1.09 0.00 0.22 0.27

6j 1.09 0.22 0.27

18b 0.87 0.05

24b 0.81

Faktor Umur

12 6 18 24

1.26 1.22 1.02 0.95

12 1.26 0.04 0.24 0.30

6 1.22 0.20 0.26

18 1.02 0.07

24 0.95

Page 91: KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A113046_sitedi_Suryanto...i i KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM BURAS PADA UMUR DAN JENIS KELAMIN YANG BERBEDA

76

8. Persentase Rempela

Faktor Umur Ulangan Faktor Kelamin

Rataan Total Jantan Betina

6 Bulan

1 2.6 2.9

2.79 16.73 2 2.6 2.8

3 2.7 3.0

Total 7.95 8.78

Rataan 2.63 2.87

Standar Deviasi 0.04 0.10

12 Bulan

1 2.5 2.7

2.65 15.87 2 2.5 2.9

3 2.5 2.7

Total 7.53 8.34

Rataan 2.51 2.78

Standar Deviasi 0.02 0.09

18 Bulan

1 2.5 2.5

2.50 15.00 2 2.4 2.6

3 2.5 2.6

Total 7.34 7.67

Rataan 2.45 2.56

Standar Deviasi 0.05 0.08

24 Bulan

1 2.4 2.4

2.36 14.18 2 2.2 2.6

3 2.3 2.3

Total 6.87 7.31

Rataan 2.29 2.44

Standar Deviasi 0.06 0.17

Total umum 29.69 32.10 2.57 61.79

Rataan umum 2.47 2.66

Faktor Umur Faktor Jenis Kelamin

Total Jantan Betina

6 BLN 7.95 8.78 16.73

12 BLN 7.53 8.34 15.87

18 BLN 7.34 7.67 15.00

24 BLN 6.87 7.31 14.18

Total 29.69 32.10 61.79

Page 92: KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A113046_sitedi_Suryanto...i i KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM BURAS PADA UMUR DAN JENIS KELAMIN YANG BERBEDA

77

FK 159.08

JKT 1.00

JK A 0.60

JK B 0.24

JK AB 0.03

JKG 0.12

SK DB JK KT FH F Tabel

5% 1%

JK A 3 0.603 0.201 25.990 3.24 5.29

JK B 1 0.240 0.240 31.049 4.49 8.53

JK AB 3 0.032 0.011 1.371 3.24 5.29

JKG 16 0.124 0.008

Total 23

BNT1% = tα/2 √

= 2,921 x √

= 0,12

Faktor Umur

6 12 18 24

2.79 2.65 2.50 2.36

6 2.79 0.14 0.29 0.42

12 2.65 0.14 0.28

18 2.50 0.14

24 2.36

Faktor Jenis Kelamin

betina jantan

2.66 2.47

betina 2.66 0.19

jantan 2.47

Page 93: KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A113046_sitedi_Suryanto...i i KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM BURAS PADA UMUR DAN JENIS KELAMIN YANG BERBEDA

78

9. Persentase Usus

Faktor Umur Ulangan Faktor Kelamin

Rataan Total Jantan Betina

6 Bulan

1 1.9 1.9

1.97 11.79 2 1.8 2.2

3 2.1 1.9

Total 5.87 5.92

Rataan 1.87 2.01

Standar Deviasi 0.14 0.16

12 Bulan

1 1.9 2.0

1.93 11.58 2 2.0 1.5

3 2.0 2.1

Total 5.91 5.67

Rataan 1.97 1.89

Standar Deviasi 0.07 0.32

18 Bulan

1 1.9 1.7

1.89 11.37 2 1.9 1.9

3 2.0 2.0

Total 5.80 5.56

Rataan 1.93 1.85

Standar Deviasi 0.02 0.13

24 Bulan

1 2.0 1.7

1.79 10.74 2 1.8 1.7

3 1.9 1.7

Total 5.58 5.15

Rataan 1.86 1.72

Standar Deviasi 0.10 0.02

Total umum 23.17 22.31 1.89 45.48

Rataan umum 1.91 1.87

Faktor Umur Faktor Jenis Kelamin

Total Jantan Betina

6 BLN 5.87 5.92 11.79

12 BLN 5.91 5.67 11.58

18 BLN 5.80 5.56 11.37

24 BLN 5.58 5.15 10.74

Total 23.17 22.31 45.48

Page 94: KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A113046_sitedi_Suryanto...i i KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM BURAS PADA UMUR DAN JENIS KELAMIN YANG BERBEDA

79

FK 86.17

JKT 0.52

JK A 0.10

JK B 0.03

JK AB 0.02

JKG 0.36

SK DB JK KT FH F Tabel

5% 1%

JK A 3 0.103 0.034 1.513 3.24 5.29

JK B 1 0.031 0.031 1.341 4.49 8.53

JK AB 3 0.020 0.007 0.296 3.24 5.29

JKG 16 0.365 0.023

Total 23

Page 95: KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A113046_sitedi_Suryanto...i i KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM BURAS PADA UMUR DAN JENIS KELAMIN YANG BERBEDA

80

10. Persentase Lemak Abdominal

Faktor Umur Ulangan Faktor Kelamin

Rataan Total Jantan Betina

6 Bulan

1 0.1 0.1

0.09 0.57 2 0.1 0.1

3 0.1 0.1

Total 0.24 0.33

Rataan 0.08 0.11

Standar Deviasi 0.01 0.00

12 Bulan

1 0.1 0.1

0.11 0.64 2 0.1 0.1

3 0.1 0.1

Total 0.31 0.33

Rataan 0.10 0.11

Standar Deviasi 0.01 0.00

18 Bulan

1 0.1 2.0

1.07 6.44 2 0.1 2.0

3 0.1 2.1

Total 0.32 6.11

Rataan 0.11 2.04

Standar Deviasi 0.01 0.08

24 Bulan

1 0.1 1.9

0.99 5.97 2 0.1 1.7

3 0.1 2.0

Total 0.39 5.58

Rataan 0.13 1.86

Standar Deviasi 0.02 0.15

Total umum 1.26 12.35 0.57 13.61

Rataan umum 0.10 1.03

Faktor Umur Faktor Jenis Kelamin

Total Jantan Betina

6 BLN 0.24 0.33 0.57

12 BLN 0.31 0.33 0.64

18 BLN 0.32 6.11 6.44

24 BLN 0.39 5.58 5.97

Total 1.26 12.35 13.61

Page 96: KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A113046_sitedi_Suryanto...i i KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM BURAS PADA UMUR DAN JENIS KELAMIN YANG BERBEDA

81

FK 7.72

JKT 15.38

JK A 5.24

JK B 5.12

JK AB 4.96

JKG 0.06

SK DB JK KT FH F Tabel

5% 1%

JK A 3 5.243 1.748 493.465 3.24 5.29

JK B 1 5.122 5.122 1446.153 4.49 8.53

JK AB 3 4.958 1.653 466.627 3.24 5.29

JKG 16 0.057 0.004

Total 23

BNT1% = tα/2 √

= 2,921 x √

= 0,08

Faktor Interaksi

18b 24b 24j 6b 12b 18j 12j 6j

2.04 1.86 0.13 0.11 0.11 0.11 0.10 0.08

18b 2.04 0.18 1.91 1.93 1.93 1.93 1.93 1.96

24b 1.86 1.73 1.75 1.75 1.75 1.75 1.78

24j 0.13 0.02 0.02 0.02 0.03 0.05

6b 0.11 0.00 0.00 0.01 0.03

12b 0.11 0.00 0.00 0.03

18j 0.11 0.00 0.03

12j 0.10 0.03

6j 0.08

Page 97: KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A113046_sitedi_Suryanto...i i KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM BURAS PADA UMUR DAN JENIS KELAMIN YANG BERBEDA

82

Faktor Umur

18 24 12 6

1.07 0.99 0.11 0.09

18 1.07 0.08 0.97 0.98

24 0.99 0.89 0.90

12 0.11 0.01

6 0.09

Faktor Jenis Kelamin

betina jantan

1.03 0.10

betina 1.03 0.92

jantan 0.10

Page 98: KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A113046_sitedi_Suryanto...i i KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM BURAS PADA UMUR DAN JENIS KELAMIN YANG BERBEDA

83

11. Persentase Hati

Faktor Umur Ulangan Faktor Kelamin

Rataan Total Jantan Betina

6 Bulan

1 1.7 1.3

1.56 9.34 2 1.7 1.4

3 1.8 1.3

Total 5.29 4.05

Rataan 1.74 1.38

Standar Deviasi 0.04 0.07

12 Bulan

1 1.7 1.5

1.62 9.70 2 1.8 1.6

3 1.7 1.5

Total 5.21 4.49

Rataan 1.74 1.50

Standar Deviasi 0.02 0.06

18 Bulan

1 1.8 1.5

1.62 9.69 2 1.6 1.6

3 1.8 1.5

Total 5.14 4.56

Rataan 1.71 1.52

Standar Deviasi 0.07 0.06

24 Bulan

1 1.7 1.5

1.53 9.19 2 1.6 1.4

3 1.5 1.4

Total 4.86 4.33

Rataan 1.62 1.44

Standar Deviasi 0.09 0.06

Total umum 20.49 17.44 1.58 37.92

Rataan umum 1.70 1.46

Faktor Umur Faktor Jenis Kelamin

Total Jantan Betina

6 BLN 5.29 4.05 9.34

12 BLN 5.21 4.49 9.70

18 BLN 5.14 4.56 9.69

24 BLN 4.86 4.33 9.19

Total 20.49 17.44 37.92

Page 99: KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A113046_sitedi_Suryanto...i i KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM BURAS PADA UMUR DAN JENIS KELAMIN YANG BERBEDA

84

FK 59.92

JKT 0.53

JK A 0.03

JK B 0.39

JK AB 0.05

JKG 0.06

SK DB JK KT FH F Tabel

5% 1%

JK A 3 0.033 0.011 2.912 3.24 5.29

JK B 1 0.388 0.388 103.714 4.49 8.53

JK AB 3 0.052 0.017 4.644 3.24 5.29

JKG 16 0.060 0.004

Total 23

BNT1% = tα/2 √

= 2,921 x √

= 0,08

Faktor Jenis Kelamin

jantan betina

1.70 1.46

jantan 1.70 0.24

betina 1.46

Page 100: KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A113046_sitedi_Suryanto...i i KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM BURAS PADA UMUR DAN JENIS KELAMIN YANG BERBEDA

85

12. Persentase Jantung

Faktor Umur Ulangan Faktor Kelamin

Rataan Total Jantan Betina

6 Bulan

1 0.52 0.43

0.50 3.00 2 0.53 0.55

3 0.54 0.42

Total 1.59 1.41

Rataan 0.53 0.49

Standar Deviasi 0.01 0.07

12 Bulan

1 0.50 0.54

0.52 3.14 2 0.50 0.53

3 0.51 0.55

Total 1.51 1.63

Rataan 0.50 0.54

Standar Deviasi 0.00 0.01

18 Bulan

1 0.49 0.52

0.51 3.04 2 0.45 0.54

3 0.50 0.55

Total 1.44 1.60

Rataan 0.48 0.53

Standar Deviasi 0.03 0.02

24 Bulan

1 0.47 0.53

0.49 2.93 2 0.42 0.55

3 0.45 0.51

Total 1.34 1.59

Rataan 0.45 0.53

Standar Deviasi 0.03 0.02

Total umum 5.88 6.23 0.50 12.11

Rataan umum 0.49 0.52

Faktor Umur Faktor Jenis Kelamin

Total Jantan Betina

6 BLN 1.59 1.41 3.00

12 BLN 1.51 1.63 3.14

18 BLN 1.44 1.60 3.04

24 BLN 1.34 1.59 2.93

Total 5.88 6.23 12.11

Page 101: KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A113046_sitedi_Suryanto...i i KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM BURAS PADA UMUR DAN JENIS KELAMIN YANG BERBEDA

86

FK 6.11

JKT 0.04

JK A 0.00

JK B 0.01

JK AB 0.02

JKG 0.02

SK DB JK KT FH F Tabel

5% 1%

JK A 3 0.004 0.001 1.287 3.24 5.29

JK B 1 0.005 0.005 5.340 4.49 8.53

JK AB 3 0.017 0.006 6.091 3.24 5.29

JKG 16 0.015 0.001

Total 23

BNT1% = tα/2 √

= 2,921 x √

= 0,06

Faktor Interaksi

12b 18b 24b 6j 12j 6b 18j 24j

0.54 0.53 0.53 0.53 0.50 0.49 0.48 0.45

12b 0.54 0.01 0.01 0.02 0.04 0.05 0.06 0.10

18b 0.53 0.01 0.01 0.03 0.04 0.06 0.09

24b 0.53 0.00 0.03 0.04 0.05 0.08

6j 0.53 0.02 0.03 0.05 0.08

12j 0.50 0.01 0.02 0.05

6b 0.49 0.01 0.04

18j 0.48 0.03

24j 0.45

Page 102: KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A113046_sitedi_Suryanto...i i KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM BURAS PADA UMUR DAN JENIS KELAMIN YANG BERBEDA

87

13. Persentase Paru-Paru

Faktor Umur Ulangan Faktor Kelamin

Rataan Total Jantan Betina

6 Bulan

1 0.4 0.5

0.49 2.95 2 0.4 0.6

3 0.4 0.6

Total 1.23 1.73

Rataan 0.40 0.57

Standar Deviasi 0.04 0.07

12 Bulan

1 0.4 0.4

0.47 2.79 2 0.4 0.6

3 0.5 0.6

Total 1.25 1.54

Rataan 0.42 0.51

Standar Deviasi 0.04 0.12

18 Bulan

1 0.4 0.6

0.50 3.02 2 0.4 0.6

3 0.4 0.6

Total 1.24 1.78

Rataan 0.41 0.59

Standar Deviasi 0.02 0.03

24 Bulan

1 0.4 0.6

0.53 3.20 2 0.5 0.7

3 0.5 0.6

Total 1.38 1.82

Rataan 0.46 0.61

Standar Deviasi 0.02 0.04

Total umum 5.10 6.86 0.50 11.97

Rataan umum 0.42 0.57

Faktor Umur Faktor Jenis Kelamin

Total Jantan Betina

6 BLN 1.23 1.73 2.95

12 BLN 1.25 1.54 2.79

18 BLN 1.24 1.78 3.02

24 BLN 1.38 1.82 3.20

Total 5.10 6.86 11.97

Page 103: KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A113046_sitedi_Suryanto...i i KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM BURAS PADA UMUR DAN JENIS KELAMIN YANG BERBEDA

88

FK 5.97

JKT 0.20

JK A 0.01

JK B 0.13

JK AB 0.01

JKG 0.05

SK DB JK KT FH F Tabel

5% 1%

JK A 3 0.014 0.005 1.391 3.24 5.29

JK B 1 0.129 0.129 38.031 4.49 8.53

JK AB 3 0.005 0.002 0.540 3.24 5.29

JKG 16 0.054 0.003

Total 23

BNT1% = tα/2 √

= 2,921 x √

= 0,08

Faktor Jenis Kelamin

betina jantan

0.57 0.42

betina 0.57 0.15

jantan 0.42

Page 104: KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A113046_sitedi_Suryanto...i i KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM BURAS PADA UMUR DAN JENIS KELAMIN YANG BERBEDA

89

14. Persentase Limpa

Faktor Umur Ulangan Faktor Kelamin

Rataan Total Jantan Betina

6 Bulan

1 0.1 0.2

0.17 1.00 2 0.1 0.2

3 0.1 0.2

Total 0.39 0.61

Rataan 0.13 0.21

Standar Deviasi 0.00 0.01

12 Bulan

1 0.1 0.2

0.14 0.84 2 0.1 0.2

3 0.1 0.2

Total 0.33 0.51

Rataan 0.11 0.17

Standar Deviasi 0.01 0.01

18 Bulan

1 0.1 0.2

0.12 0.74 2 0.1 0.2

3 0.1 0.2

Total 0.27 0.47

Rataan 0.09 0.16

Standar Deviasi 0.00 0.01

24 Bulan

1 0.1 0.1

0.12 0.71 2 0.1 0.1

3 0.1 0.1

Total 0.29 0.42

Rataan 0.10 0.14

Standar Deviasi 0.00 0.01

Total umum 1.28 2.01 0.14 3.29

Rataan umum 0.11 0.17

Faktor Umur Faktor Jenis Kelamin

Total Jantan Betina

6 BLN 0.39 0.61 1.00

12 BLN 0.33 0.51 0.84

18 BLN 0.27 0.47 0.74

24 BLN 0.29 0.42 0.71

Total 1.28 2.01 3.29

Page 105: KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A113046_sitedi_Suryanto...i i KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM BURAS PADA UMUR DAN JENIS KELAMIN YANG BERBEDA

90

FK 0.450

JKT 0.032

JK A 0.009

JK B 0.022

JK AB 0.001

JKG 0.001

SK DB JK KT FH F Tabel

5% 1%

JK A 3 0.009 0.003 47.840 3.24 5.29

JK B 1 0.022 0.022 360.554 4.49 8.53

JK AB 3 0.001 0.000 3.068 3.24 5.29

JKG 16 0.001 0.0001

Total 23

BNT1% = tα/2 √

= 2,921 x √

= 0,01

Faktor Umur

24 18 12 6

0.17 0.14 0.12 0.12

24 0.17 0.03 0.04 0.05

18 0.14 0.02 0.02

12 0.12 0.01

6 0.12

Faktor Jenis Kelamin

betina jantan

0.17 0.11

betina 0.17 0.06

jantan 0.11

Page 106: KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A113046_sitedi_Suryanto...i i KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM BURAS PADA UMUR DAN JENIS KELAMIN YANG BERBEDA

91

15. Persentase Testis

Ulangan Umur (Bulan)

6 12 18 24

U1 0.63 0.76 0.80 0.77

U2 0.80 0.77 0.78 0.78

U3 0.74 0.78 0.81 0.79

jumlah 2.17 2.31 2.39 2.35

rataan 0.72 0.77 0.80 0.78

SD 0.09 0.01 0.01 0.01

FK 7.0896

JKT 0.0256

JKP 0.0091

JKG 0.0165

KTP 0.0030

KTG 0.0021

SK DB JK KT F HIT F TABEL

5% 1%

PERLAKUAN 3 0.01 0.003 1.46 4.07 7.59

GALAT 8 0.0 0.002

Page 107: KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A113046_sitedi_Suryanto...i i KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM BURAS PADA UMUR DAN JENIS KELAMIN YANG BERBEDA

92

16. Persentase Ovarium

Ulangan Umur (Bulan)

6 12 18 24

U1 0.62 0.61 0.58 0.58

U2 0.62 0.60 0.60 0.53

U3 0.61 0.62 0.62 0.57

jumlah 1.86 1.83 1.80 1.69

rataan 0.62 0.61 0.60 0.56

SD 0.01 0.01 0.02 0.02

FK 4.2931

JKT 0.0080

JKP 0.0057

JKG 0.0023

KTP 0.0019

KTG 0.0003

SK DB JK KT F HIT F TABEL

5% 1%

PERLAKUAN 3 0.01 0.002 6.44 4.07 7.59

GALAT 8 0.0 0.000

Page 108: KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A113046_sitedi_Suryanto...i i KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM BURAS PADA UMUR DAN JENIS KELAMIN YANG BERBEDA

93

Lampiran 2. Dokumentasi Penelitian

Persiapan Penelitian ditinjau Ayam betina umur 6 bulan

Oleh Pembimbing I

Ayam jantan umur 6 bulan Ayam betina umur 12 bulan

Ayam jantan umur 12 bulan Ayam betina umur 18 bulan

Page 109: KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A113046_sitedi_Suryanto...i i KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM BURAS PADA UMUR DAN JENIS KELAMIN YANG BERBEDA

94

Ayam jantan umur 18 bulan Ayam betina umur 24 bulan

Ayam jantan umur 24 bulan Pelabelan jantan dan betina

Penimbangan Ayam Penyembelihan dan penampungan

darah

Page 110: KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A113046_sitedi_Suryanto...i i KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM BURAS PADA UMUR DAN JENIS KELAMIN YANG BERBEDA

95

Penimbangan darah Penuntasan darah

Pencelupan kedalam air panas Pencabutan bulu

Pengeluaran organ dalam Bagian-bagian non karkas

Page 111: KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A113046_sitedi_Suryanto...i i KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM BURAS PADA UMUR DAN JENIS KELAMIN YANG BERBEDA

96

Penimbangan kepala+leher Penimbangan kaki/ceker

Penimbangan hati Penimbangan rampela+isi

Page 112: KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A113046_sitedi_Suryanto...i i KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM BURAS PADA UMUR DAN JENIS KELAMIN YANG BERBEDA

97

Penimbangan rampela tanpa isi Penimbangan limpa

Penimbangan usus tanpa isi Penimbangan jantung

Penimbangan oesofagus+tembolok+isi Penimbangan oesofagus+tembolok

Tanpa isi

Page 113: KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A113046_sitedi_Suryanto...i i KARAKTERISTIK ORGAN NON KARKAS AYAM BURAS PADA UMUR DAN JENIS KELAMIN YANG BERBEDA

98

Penimbangan testis Penimbangan ovarium

Penimbanan lemak adominal Penimbangan bulu