Karakterisasi Gas Ozon Di Dalam Penjerap Kalium Iodida ... · karakterisasi gas ozon di dalam...

41
KARAKTERISASI GAS OZON DI DALAM PENJERAP KALIUM IODIDA DENGAN MENGGUNAKAN METODE SPEKTROSKOPI DEDE YULIAS NURUL MIFTAH DEPARTEMEN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUR PERTANIAN BOGOR BOGOR 2012

Transcript of Karakterisasi Gas Ozon Di Dalam Penjerap Kalium Iodida ... · karakterisasi gas ozon di dalam...

Page 1: Karakterisasi Gas Ozon Di Dalam Penjerap Kalium Iodida ... · karakterisasi gas ozon di dalam penjerap kalium iodida dengan menggunakan metode spektroskopi . dede yulias nurul miftah

KARAKTERISASI GAS OZON DI DALAM PENJERAP KALIUM

IODIDA DENGAN MENGGUNAKAN METODE SPEKTROSKOPI

DEDE YULIAS NURUL MIFTAH

DEPARTEMEN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

INSTITUR PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2012

Page 2: Karakterisasi Gas Ozon Di Dalam Penjerap Kalium Iodida ... · karakterisasi gas ozon di dalam penjerap kalium iodida dengan menggunakan metode spektroskopi . dede yulias nurul miftah

ABSTRAK

DEDE YULIAS NURUL MIFTAH. Karakterisasi gas ozon di dalam penjerap kalium

iodida dengan menggunakan metode spektroskopi. Dibimbing oleh AKHIRUDDIN

MADDU dan MAMAT RAHMAT.

Metode pengukuran yang sering digunakan dalam pengukuran gas ozon adalah metode

neutral buffer kalium iodida (NBKI). Hasil pengukuran tidak ditampilkan pada saat itu

tetapi beberapa jam bahkan hari sesudahnya. Pada penelitian ini gas ozon dijerap

menggunakan larutan penjerap kalium iodida (KI) kemudian diukur menggunakan

metode spektroskopi sebagai tahapan awal pembuatan sensor kristal fotonik untuk

mendeteksi gas ozon. Gas ozon bereaksi dengan larutan penjerap KI menghasilkan

larutan berwarna kuning muda tetapi panjang gelombang absorpsinya berada di daerah

ultraviolet yaitu 351.58 nm. Penelitian ini mengkarakterisasi gas ozon dengan metode

spektroskopi, menghitung konsentrasi gas ozon yang terjerap, menentukan kurva

kalibrasi, menentukan konsentrasi secara real-time pada saat penjerapan beserta

menentukan α (koefisien absorpsi) sebagai dasar pembuatan sensor kristal fotonik. Kurva

kalibrasi yang diperoleh menunjukkan peningkatan konsentrasi gas ozon yang terjerap

menyebabkan intensitas yang ditransmisikan semakin menurun secara eksponensial. Nilai

koefisien absorpsi yang diperoleh adalah 43.5 m2/μg.

Kata kunci : kalium iodida, koefisien absorpsi, gas ozon, sensor kristal fotonik

Page 3: Karakterisasi Gas Ozon Di Dalam Penjerap Kalium Iodida ... · karakterisasi gas ozon di dalam penjerap kalium iodida dengan menggunakan metode spektroskopi . dede yulias nurul miftah

KARAKTERISASI GAS OZON DI DALAM PENJERAP KALIUM

IODIDA DENGAN MENGGUNAKAN METODE SPEKTROSKOPI

DEDE YULIAS NURUL MIFTAH

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Sains pada

Departemen Fisika

DEPARTEMEN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2012

Page 4: Karakterisasi Gas Ozon Di Dalam Penjerap Kalium Iodida ... · karakterisasi gas ozon di dalam penjerap kalium iodida dengan menggunakan metode spektroskopi . dede yulias nurul miftah

Judul : Karakterisasi Gas Ozon Di dalam Penjerap Kalium Iodida dengan

Menggunakan Metode Spektroskopi

Nama : Dede Yulias Nurul Miftah

NRP : G74070048

Disetujui,

(Dr. Akhiruddin Maddu, M.Si) (Mamat Rahmat, M.Si)

Pembimbing I Pembimbing II

Diketahui,

(Dr. Akhiruddin Maddu, M.Si)

Kepala Departemen Fisika

Tanggal lulus :

Page 5: Karakterisasi Gas Ozon Di Dalam Penjerap Kalium Iodida ... · karakterisasi gas ozon di dalam penjerap kalium iodida dengan menggunakan metode spektroskopi . dede yulias nurul miftah

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, atas segala rahmat, nikmat

kesehatan, kekuatan dan karunia-Nya sehingga dapat menyelesaikan karya ilmiah ini

dengan topik karakterisasi gas ozon di dalam penjerap kalium iodida dengan

menggunakan metode spektroskopi. Tugas akhir ini disusun sebagai salah satu syarat

kelulusan program sarjana di Departemen Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor.

Semoga tulisan ini dapat memberikan manfaat untuk semuanya. Kritik dan saran

yang membangun sangat penulis harapkan demi kemajuan dari aplikasi material yang

dikembangkan ini.

Bogor, Januari 2012

Dede Yulias Nurul Miftah

Page 6: Karakterisasi Gas Ozon Di Dalam Penjerap Kalium Iodida ... · karakterisasi gas ozon di dalam penjerap kalium iodida dengan menggunakan metode spektroskopi . dede yulias nurul miftah

UCAPAN TERIMAKASIH

Penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Allah Subhanahu wa Ta’ala, atas segala rahmat, nikmat kesehatan, kekuatan dan

karunia-Nya.

2. Bapak Dr. Akhiruddin Maddu, M.Si sebagai pembimbing utama penulis dalam

penelitian ini atas nasehat dan saran yang telah di berikan kepada penulis.

3. Bapak Mamat Rahmat, M.Si sebagai pembimbing kedua sekaligus sebagai ketua

tim, yang mengusulkan serangkaian proyek, sangat membantu dalam mengolah

data penelitian dan dengan sabar membimbing penulis selama penelitian.

4. Bapak Ir Hanedi Darmasetiawan sebagai tim editor yang telah banyak

memberikan masukan cara penulisan kepada penulis.

5. Bapak Dr Toni Ibnu dan Bu Ani sebagai penguji yang telah menyempatkan

waktunya dan memberikan masukan kepada penulis.

6. Bapak/Ibu, Adik dan Kakak yang selalu memberikan fasilitas beserta dukungan

do’a dan semangat kepada penulis.

7. Kementrian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) yang telah memberikan

Beasiswa Unggulan sehingga penelitian ini berjalan dengan lancar.

8. Silvira Septiana, S.Pd yang selalu memberikan dukungan beserta semangat kepada

penulis.

9. Dita Rahayu, Arianti Tumanggor, Anggi dan Nissa, kalian selalu ada membantu

penulis ketika sedang melakukan penelitian, tanpa kalian penelitian ini terasa sepi,

tetap jaga kekompakan tim kita.

10. Kak Erus Rustami, Kak Wenny Maulina, Kak Azis, Kak Ais dan Kak Fabian,

kalian semua selalu memberikan inspirasi dan pencerahan ketika penulis sedang

mengalami ketidak pahaman tentang teori penelitian.

11. Izzatu Yazzidah dan Switenia Wanna Putri sahabat seperjuangan, sukses untuk

kalian semua.

12. Bu Eti, Pak Gamal, Pak Deni dan seluruh staf Laboratorium PPLH yang telah

bersedia membantu dan menyampaikan ilmu mengenai serangkaian kegiatan

penelitian ini.

13. Teman-teman fisika 42, 43, 44, 45, 46, 47 dan semua pihak yang tidak bisa saya

sebutkan satu per satu.

Page 7: Karakterisasi Gas Ozon Di Dalam Penjerap Kalium Iodida ... · karakterisasi gas ozon di dalam penjerap kalium iodida dengan menggunakan metode spektroskopi . dede yulias nurul miftah

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Tasikmalaya, 21 Juli 1988 dari

pasangan Abdul Patah dan Omah Rohmah. Merupakan anak

kedua dari tiga bersaudara. Penulis menyelesaikan pendidikan

dasar dari SDN 1 Cineam pada tahun 2001 dan pada tahun

2004, menamatkan pendidikan tingkat pertama dari SMPN 1

Cineam yang dilanjutkan dengan pendidikan atas di SMAN 1

Manonjaya Tasikmalaya.

Pada tahun 2007, penulis diterima sebagai mahasiswa

Institut Pertanian Bogor melalui jalur USMI (Undangan

Seleksi Masuk IPB) di Departemen Fisika.

Saat menjadi mahnnasiswa IPB, penulis tercatat sebagai

asisten praktikum Fisika Dasar, Elektronika Dasar S1 dan D3,

asisten Elektronika Lanjut, asisten Eksperimen Fisika II,

Pengajar fisika di MSC Education (2010), Statistic Center (2010-2011) dan Katalis Corp

(2010-2011). Selain itu penulis juga pernah aktif di Himpunan Mahasiswa Tasikmalaya

(HIMALAYA), Himpunan Mahasiswa Fisika (HIMAFI) menjabat sebagai wakil ketua

pada tahun 2009.

Page 8: Karakterisasi Gas Ozon Di Dalam Penjerap Kalium Iodida ... · karakterisasi gas ozon di dalam penjerap kalium iodida dengan menggunakan metode spektroskopi . dede yulias nurul miftah

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ......................................................................................................... viii

DAFTAR GAMBAR .................................................................................................... ix

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................. x

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 1 1.1. Latar Belakang ............................................................................................. 1 1.2. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 1 1.3. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 1 1.4. Perumusan Masalah ..................................................................................... 1 1.5. Hipotesis ....................................................................................................... 1 1.6. Batasan Masalah ........................................................................................... 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................................. 1 2.1. Definisi ......................................................................................................... 1 2.2. Gas Ozon ...................................................................................................... 2

2.2.1. Dampak polusi ozon .............................................................................. 3

2.3. Metode Spektroskopi dan Hukum Beer-Lambert ....................................... 3 2.4. Kristal Fotonik ............................................................................................. 4

BAB III METODOLOGI .............................................................................................. 5 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian ...................................................................... 5 3.2. Alat dan Bahan ............................................................................................. 5 3.3. Metode Pengukuran dan Pengujian .............................................................. 5

3.3.1. Menentukan panjang gelombang absorpsi gas ozon yang terjerap di

dalam larutan KI. .................................................................................. 5 3.3.2. Proses penjerapan gas ozon dan menentukan kurva real-time dengan

metode spektroskopi ............................................................................. 5

3.3.2.1. Pembilasan tabung ........................................................................... 5

3.3.2.2. Proses pengisian gas ozon ............................................................... 5

3.3.2.3. Penjerapan gas ozon dengan larutan KI dan pengambilan data

real-time .......................................................................................... 5

3.3.3. Pengenceran dan pembuatan kurva kalibrasi........................................ 6 3.3.4. Menentukan nilai α (koefisien absorpsi) untuk desain pembuatan

sensor kristal fotonik. ........................................................................... 7

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................................................... 6 4.1. Karakterisasi Absorpsi Gas Ozon dalam Larutan Penjerap KI .................... 6 4.2. Data Real-time dan Konsentrasi Gas Ozon yang Terjerap. .......................... 7 4.3. Kurva Kalibrasi dan Nilai Koefisien Absorpsi............................................. 9

4.4. Desain Sensor Kristal Fotonik Satu Dimensi ............................................... 10

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................................ 11 5.1. Kesimpulan .................................................................................................. 11 5.2. Saran ............................................................................................................. 11

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 11

LAMPIRAN .................................................................................................................. 13

vii

Page 9: Karakterisasi Gas Ozon Di Dalam Penjerap Kalium Iodida ... · karakterisasi gas ozon di dalam penjerap kalium iodida dengan menggunakan metode spektroskopi . dede yulias nurul miftah

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 1. Nilai indeks standar pencemar udara ................................................................ 2

Tabel 2. Batas indeks standar pencemar udara untuk gas ozon ...................................... 2

Tabel 3. Panjang gelombang absorbsi gas ozon dalam larutan penjerap KI ................... 7

viii

Page 10: Karakterisasi Gas Ozon Di Dalam Penjerap Kalium Iodida ... · karakterisasi gas ozon di dalam penjerap kalium iodida dengan menggunakan metode spektroskopi . dede yulias nurul miftah

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Pengaturan alat spektrofotometer .................................................................. 3

Gambar 2. Prinsip penyerapan cahaya ............................................................................ 3

Gambar 3. Bentuk kristal fotonik berdasarkan arah penjalaran gelombang ................... 4

Gambar 4. Hubungan transmitansi dan panjang gelombang pada kristal

fotonik satu dimensi tanpa defect ................................................................ 4

Gambar 5. Model kristal fotonik satu dimensi dengan dua defect .................................. 4

Gambar 6. Hubungan transmitansi dan panjang gelombang pada kristal fotonik

satu dimensi dengan defect .......................................................................... 5

Gambar 7. Ilustrasi perangkat sensor kristal fotonik mendeteksi larutan ....................... 5

Gambar 8. Perubahan transmitansi terhadap panjang gelombang gas ozon di dalam

larutan penjerap ........................................................................................... 6

Gambar 9. Karakteristik LED UV emitter ..................................................................... 7

Gambar 10.Perubahan intensitas cahaya terhadap waktu ketika gas

ozon dilewatkan ke dalam larutan KI. (a) pada tekanan

-40 kPa. (b) pada tekanan -70 kPa ........................................................... 7

Gambar 11. Hubungan konsentrasi gas ozon yang terjerap terhadap

waktu secara real-time. (a) pada tekanan -40 kPa.

(b) pada tekanan -70 kPa. ......................................................................... 8

Gambar 12. Hubungan konsentrasi gas ozon yang terjerap dalam

skala ppb terhadap waktu secara real-time. (a) pada

tekanan -40 kPa. (b) pada tekanan -70 kPa. ............................................. 8

Gambar 13. Hubungan nilai ISPU dari gas ozon yang terjerap terhadap

waktu secara real-time. (a) pada tekanan -40 kPa.

(b) pada tekanan -70 kPa. ......................................................................... 8

Gambar 14. Total konsentrasi gas ozon yang terjerap setiap menit

(a) pada tekanan -40 kPa. (b) pada tekanan -70 kPa ................................ 9

Gambar 15. Kalibrasi hubungan transmitansi dan konsentrasi.

(a) pada tekanan -40 KPa. (b) pada tekanan -70 KPa. ............................. 10

Gambar 16. Linearitas untuk mendeteksi gas ozon dengan konsep

Beer-Lambert. (a) pada tekanan -40 KPa. (b) pada tekanan

-70 KPa. ................................................................................................... 10

Gambar 17. Desain PPB kristal fotonik pada panjang gelombang absorpi gas

ozon dalam larutan penjerap KI. ............................................................. 11

Gambar 18. Desain kristal fotonik satu dimensi dengan dua defect. .............................. 11

ix

Page 11: Karakterisasi Gas Ozon Di Dalam Penjerap Kalium Iodida ... · karakterisasi gas ozon di dalam penjerap kalium iodida dengan menggunakan metode spektroskopi . dede yulias nurul miftah

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Data lapangan proses penjerapan dan perhitungan konsentrasi

gas ozon .......................................................................................... 14

Lampiran 2. Perhitungan menentukan nilai konsentrasi pada setiap

titik pengenceran. .......................................................................... 21

Lampiran 3. Perhitungan normalisasi menentukan nilai intensitas dari

transmitansi pada proses pengenceran. .......................................... 21

Lampiran 4. Konversi satuan nilai intensitas dari counts menjadi watt/m2 ........ 21

Lampiran 5. Perhitungan untuk menentukan nilai indeks standar pencemar

udara (ISPU) dari konsentrasi gas ozon yang terjerap.. ............... 22

Lampiran 6. Cara uji kadar oksidan dengan metode neutral buffer

kalium iodida (NBKI) menggunakan spektrofotometer ................ 23

Lampiran 7. Skema penjerapan gas ozon untuk menentukan panjang

gelombang absorpsi ........................................................................ 26

Lampiran 8. Skema pengujian dengan metode spektroskopi .............................. 27

Lampiran 9. Simulasi perubahan transmitansi terhadap perubahan indeks bias

larutan penjerap KI pada sensor kristal fotonik pendeteksi gas

ozon ................................................................................................ 28

Lampiran 10. Gambar – gambar alat yang digunakan ........................................ 29

Page 12: Karakterisasi Gas Ozon Di Dalam Penjerap Kalium Iodida ... · karakterisasi gas ozon di dalam penjerap kalium iodida dengan menggunakan metode spektroskopi . dede yulias nurul miftah

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Pada masa kini tingkat pencemaran udara

terus meningkat baik yang dihasilkan oleh

kendaraan bermotor, pembakaran hutan

maupun hasil dari mesin industri. Udara yang

tercemar dapat merusak lingkungan dan

berpotensi mengganggu kesehatan masyarakat

sekitar. Selain mengakibatkan pencemaran

lingkungan, dapat juga mengakibatkan global

warming, meningkatnya suhu bumi akibat

efek rumah kaca.1

Ozon terdiri atas tiga molekul oksigen dan

amat berbahaya pada kesehatan manusia.

Secara alamiah, ozon dihasilkan melalui

percampuran cahaya ultraviolet dengan

atmosfer bumi dan membentuk suatu lapisan

ozon pada lapisan stratosfer ketinggian 50

kilometer. Pada lapisan stratosfer bermanfaat

untuk menyaring ultraviolet yang dihasilkan

oleh sinar matahari tetapi pada lapisan

troposfer dapat membahayakan kelangsungan

mahluk hidup termasuk manusia. Ozon telah

menjadi suatu isu aktual karena kaitannya

dengan satu efek global pencemaran udara

yaitu penipisan lapisan ozon di atmosfer

bumi. Ozon merupakan salah satu pencemaran

udara yang terus meningkat konsentrasinya,

sehingga pengukuran ozon ini sangat penting

untuk dilakukan agar dapat diketahui tingkat

konsentrasi ozon di atmosfer.1

Metode pengukuran yang digunakan saat

ini adalah neutral buffer kalium iodida

(NBKI) sesuai dengan standar nasional

indonesia (SNI) untuk mengetahui konsentrasi

ozon di atmosfer, tetapi masih kurang efisien

masalah data yang tidak real-time, data yang

ditampilkan bukan pada saat itu tetapi

beberapa jam bahkan beberapa hari

sebelumnya. Dengan menggunakan sensor

berbasis kristal fotonik yang tersusun dari

bahan periodik dengan indek bias yang

berbeda, pengukuran dapat dilakukan secara

kontinu dan data yang diperoleh real-time

karena proses pengukuran yang cepat.2

1.2. Tujuan Penelitian a. Menentukan panjang gelombang absorpsi

gas ozon di dalam larutan penjerap.

b. Menentukan kurva real-time penjerapan

gas ozon dan menghitung konsentrasi gas

ozon yang bereaksi dengan larutan

penjerap.

c. Membuat kurva kalibrasi antara

transmitansi dengan konsentrasi gas ozon

yang terjerap. d. Menentukan nilai α (koefisien absorpsi)

untuk desain pembuatan sensor kristal

fotonik.

1.3. Manfaat Penelitian Penelitian ini bermanfaat untuk

mengetahui tingkat konsentrasi gas ozon yang

terjerap dalam larutan penjerap KI dan

menentukan desain sensor kristal fotonik

sebagai sensor gas ozon.

1.4. Perumusan Masalah Bagaimana menentukan kurva kalibrasi

pengukuran gas ozon di dalam larutan

penjerap KI menggunakan metode

spektroskopi untuk desain sensor kristal

fotonik ?

1.5. Hipotesis Variasi konsentrasi gas ozon yang terjerap

akan memberikan respon yang eksponensial

terhadap transmitansi ketika dilewatkan

gelombang elektromagnetik dengan panjang

gelombang tertentu.

1.6. Batasan Masalah Penelitian ini meliputi uji penentuan

panjang gelombang absorpsi gas ozon dalam

larutan penjerap KI, pengukuran konsentrasi

gas ozon, sampai penentuan kurva kalibrasi

sebagai dasar pembuatan sensor kristal

fotonik untuk mendeteksi gas ozon.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Definisi Pencemaran udara adalah akibat dari

adanya satu atau lebih substansi fisik, kimia,

atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang

dapat membahayakan kesehatan manusia,

hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika

dan kenyamanan, atau merusak properti.

Pencemaran udara dapat ditimbulkan oleh

sumber-sumber alami maupun kegiatan

manusia.2

Indeks standar pencemar udara (ISPU)

adalah angka yang tidak mempunyai satuan

yang menggambarkan kondisi kualitas udara

lingkungan di lokasi dan waktu tertentu yang

didasarkan kepada dampak terhadap

kesehatan manusia, nilai estetika dan makhluk

hidup lainnya.2 Rentang dan batas dari nilai

indeks dapat dilihat pada Tabel 1 dan Tabel 2.

Page 13: Karakterisasi Gas Ozon Di Dalam Penjerap Kalium Iodida ... · karakterisasi gas ozon di dalam penjerap kalium iodida dengan menggunakan metode spektroskopi . dede yulias nurul miftah

2

Tabel 1 Nilai indeks standar pencemar udara.

2

Kategori Rentang Penjelasan

Baik

0 – 50

Tingkat kualitas yang tidak memberikan efek bagi

kesehatan manusia atau hewan dan tidak

berpengaruh pada tumbuhan, bangunan ataupun

nilai estetika

Sedang

51 – 100

Tingkat kualitas udara yang tidak berpengaruh

pada kesehatan manusia ataupun hewan tetapi

berpengaruh pada tumbuhan yang sensitif, dan

nilai estetika

Tidak Sehat

101 – 199

Tingkat kualitas udara yang bersifat merugikan

pada manusia ataupun kelompok hewan yang

sensitif atau bisa menimbulkan kerusakan pada

tumbuhan ataupun nilai estetika

Sangat Tidak Sehat

200 – 299

Tingkat udara yang dapat merugikan kesehatan

pada sejumlah segmen populasi yang terpapar

Berbahaya

300 – lebih

Tingkat kualitas udara berbahaya yang secara

umum dapat merugikan kesehatan yang serius

pada populasi

Tabel 2 Batas indeks standar pencemar udara

untuk gas ozon.2

Indeks standar

pencemar udara

1 jam O3

µg/m3

50 120

100 235

200 400

300 800

400 1000

500 1200

Udara lingkungan merupakan udara bebas

di permukaan bumi pada lapisan troposfer

yang dibutuhkan dan mempengaruhi

kesehatan manusia, mahluk hidup dan unsur

lingkungan hidup lainnya.3

2.2. Gas Ozon Ozon memiliki bau yang menyengat

sehingga keberadaannya mudah diketahui

walaupun dalam konsentrasi yang rendah.

Ozon adalah gas yang secara alami terdapat di

dalam atmosfer. Masing-masing molekul ozon

terdiri dari tiga buah atom oksigen dan

dinyatakan sebagai O3. Ozon bisa dijumpai di

dua wilayah atmosfer. Sekitar 10% ozon

berada di lapisan troposfer, yaitu wilayah

atmosfer yang paling dekat dengan

permukaan bumi dengan ketinggian 10-16

kilometer. Sekitar 90% ozon berada di lapisan

stratosfer, yaitu wilayah atmosfer yang

terletak mulai dari puncak troposfer hingga

ketinggian sekitar 50 kilometer. Ozon yang

berada di stratosfer sering kali disebut lapisan

ozon.4

Konsentrasi molekul-molekul ozon di

atmosfer jauh lebih sedikit dibandingkan

dengan gas-gas lainnya seperti oksigen (O2)

dan nitrogen (N2). Di lapisan stratosfir

disekitar puncak lapisan ozon, terdapat sekitar

12 molekul ozon untuk setiap satu juta

molekul udara. Di lapisan troposfer dekat

permukaan bumi, konsentrasi ozon lebih

sedikit, berkisar antara 0.02 hingga 0.1

molekul ozon untuk setiap satu juta molekul

udara. Konsentrasi tertinggi ozon permukaan

berasal dari udara yang tercemar oleh aktivitas

manusia.4

2.2.1. Dampak polusi ozon Ozon adalah gas beracun sehingga bila

berada dekat permukaan tanah berbahaya bila

terhisap dan dapat merusak paru-paru.

Sebaliknya, lapisan ozon di stratosfer

melindungi kehidupan di bumi karena

menyaring sinar ultraviolet yang dapat

menyebabkan kanker.5

Dampak ozon terhadap kesehatan manusia

adalah konsentrasi 0.3 ppm selama 8 jam

menyebabkan iritasi pada mata, konsentrasi

0.3 – 1 ppm (part per million) selama 3 menit

sampai dengan 2 jam memberikan reaksi

seperti tercekik, batuk, kelesuan dan

Page 14: Karakterisasi Gas Ozon Di Dalam Penjerap Kalium Iodida ... · karakterisasi gas ozon di dalam penjerap kalium iodida dengan menggunakan metode spektroskopi . dede yulias nurul miftah

3

konsentrasi 1.5 – 2 ppm selama 2 jam

mengakibatkan sakit dada, batuk-batuk, sakit

kepala, kehilangan koordinasi serta sulit

ekspresi dan gerak.5

Walaupun ozon pada atmosfer teratas

melindungi bumi dari sinar ultraviolet yang

berbahaya, ozon yang mendekati permukaan

tanah membahayakan makhluk hidup karena

ozon merupakan oksidan potensial dan

berkontribusi bagi kabut asap fotokimia.

Selama bulan-bulan musim panas, gas ozon

bisa menjadi semakin rendah keberadaannya,

memperburuk kondisi-kondisi seperti asma

pada orang-orang yang rentan. Ini juga

dianggap mengganggu fotosintesis dan telah

dibuktikan menghambat pertumbuhan

beberapa tanaman pangan.6

2.3. Metode Spektroskopi dan Hukum

Beer-Lambert Spektroskopi adalah ilmu yang

mempelajari materi dan atributnya

berdasarkan cahaya, suara atau partikel yang

dipancarkan, diserap atau dipantulkan oleh

materi tersebut. Spektroskopi juga dapat

didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari

interaksi antara cahaya dan materi. Interaksi

dari energi radiasi dengan bahan adalah

merupakan dasar dari teori spektroskopi.

Radiasi yang berasal dari sinar terdiri dari

beberapa panjang gelombang dari yang sangat

pendek sampai yang sangat panjang.7

Spektrofotometer adalah instrumen yang

digunakan untuk menghasilkan spektrum

optik, baik spektrum emisi, spektrum

absorpsi, spektrum transmisi dari sebuah

benda atau objek.8

Spektroskopi UV-Vis adalah teknik

analisis spektroskopik yang memakai sumber

REM (radiasi elektromagnetik) ultraviolet

dekat (190-380 nm) dan sinar tampak (380-

780 nm) dengan memakai instrumen

spektrofotometer. Spektroskopi UV-Vis

melibatkan energi elektronik yang cukup

besar pada molekul yang dianalisis, sehingga

spektroskopi UV-Vis lebih banyak dipakai

untuk analisis kuantitatif dibandingkan

kualitatif.9

Gambar 1 Pengaturan alat spektrofotometer.8

Susunan komponen dan prinsip kerja dari

spektrofotometer ditunjukan pada Gambar 1

sumber cahaya polikromatik dihasilkan dari

sumber cahaya, kemudian dilewatkan pada

monokromator (prisma atau kisi difraksi)

sehingga menjadi cahaya monokromatik,

cahaya diteruskan pada sampel sehingga

intensitas cahaya berkurang karena adanya

penyerapan oleh sampel kemudian dideteksi

oleh fotodetektor dan diproses beserta

ditampilkan pada interface komputer.8

Menurut hukum beer-lambert, serapan

berbanding lurus dengan ketebalan bahan

yang disinari dan hanya berlaku untuk cahaya

monokromatik dan larutan yang encer.10

Berkas cahaya yang datang pada medium

dengan daya Po dan yang menembus medium

dengan daya P. Jumlah sinar yang diserap atau

diteruskan oleh suatu larutan adalah

merupakan suatu fungsi eksponensial dari

konsentrasi larutan dan ketebalan larutan yang

disinari.7

Gambar 2 Prinsip penyerapan cahaya.

11

Transmitansi didefinisikan sebagai nisbah

daya cahaya yang ditransmisikan melewati

sampel terhadap daya cahaya datang, yang

diukur pada panjang gelombang yang sama

(Gambar 2).

………………………...…...…(1)

Keterangan :

T Transmitansi (%)

P Daya cahaya setelah menembus medium

/ bahan (watt)

Po Daya cahaya yang datang (watt)

Besar daya cahaya yang hilang sebanding

dengan Po, ketebalan medium berupa larutan

dan sebuah konstanta absorpsivitas (α).

Absorpsivitas atau koefisien absorpsi

merupakan karakteristik material dan fungsi

panjang gelombang.9

Persamaan Beer-

Lambert :

…………………….….(2)

Keterangan :

Po Daya cahaya yang datang (watt)

P Daya cahaya setelah menembus medium

/ bahan (watt)

Page 15: Karakterisasi Gas Ozon Di Dalam Penjerap Kalium Iodida ... · karakterisasi gas ozon di dalam penjerap kalium iodida dengan menggunakan metode spektroskopi . dede yulias nurul miftah

4

α koefisien absorpsi (m2/μg)

x ketebalan medium / bahan (m)

c konsentrasi larutan (μg/m3)

Panjang gelombang yang digunakan

untuk melakukan analisis kuantitatif suatu zat

biasanya merupakan panjang gelombang yang

menghasilkan serapan yang maksimum, sebab

keakuratan pengukurannya menjadi lebih

besar. Hal tersebut dapat terjadi karena pada

panjang gelombang maksimum bentuk

serapan pada umumnya landai sehingga

perubahan yang tidak terlalu besar pada kurva

serapan tidak menyebabkan kesalahan

pembacaan yang terlalu besar pula (dapat

diabaikan).12

2.4. Kristal Fotonik Kristal fotonik adalah material dielektrik

yang memiliki indeks bias atau permitivitas

berbeda secara periodik, sehingga dapat

mencegah perambatan cahaya dengan

frekuensi dan arah tertentu.13

Kristal fotonik

paling sederhana dibuat dari dua medium

berseling yang transparan dengan indek bias

yang berbeda.14

Kristal fotonik dalam penjalaran

gelombangnya dapat dibedakan yaitu satu

dimensi, dua dimensi dan tiga dimensi seperti

terlihat pada Gambar 3.

Gambar 3 Bentuk kristal fotonik berdasarkan

arah penjalaran gelombang.15

Interferensi antara gelombang transmisi

dengan refleksi dapat mengakibatkan

pemblokiran perambatan gelombang

elektromagnetik pada rentang panjang

gelombang tertentu. Rentang ini dikenal

dengan istilah photonic band gap (PBG).16

Kurva dari PBG dapat dilihat pada Gambar 4

dengan hubungan antara panjang gelombang

dengan transmitansi.

Struktur kristal fotonik didesain memiliki

satu atau lebih lapisan defect (cacat), yaitu

lapisan yang memiliki ketebalan optik

berbeda dengan ketebalan lapisan reguler,

sehingga muncul fenomena photonic pass

band (PPB) seperti terlihat pada Gambar 6.

Gambar 4 Hubungan transmitansi dan

panjang gelombang pada

kristal fotonik satu dimensi

tanpa defect.17

Pada penelitian ini yang akan

menggunakan adalah kristal fotonik satu

dimensi dengan dua defect agar sensitivitas

dari sensor ini meningkat. Model kristal

fotonik satu dimensi dengan dua defect seperti

pada Gambar 5, pada defect pertama dibuat

dua kali ketebalan indek bias yang tinggi, dan

defect kedua dibuat kosong untuk sampel

yang akan diuji. Fenomena PBB ini

mengakibatkan ada gelombang

elektromagnetik yang diteruskan dalam

rentang PBG (Gambar 6).16

Gambar 5 Model kristal fotonik satu dimensi

dengan dua defect.18

Gambar 6 Hubungan transmitansi dan

panjang gelombang pada

kristal fotonik satu dimensi

dengan defect.18

Karakteristik PPB tersebut sangat sensitif

terhadap perubahan indeks bias material pada

lapisan defect. Fenomena inilah yang

dimanfaatkan untuk pembuatan sensor optik

berbasis kristal fotonik, material sampel yang

dideteksi diperlakukan sebagai lapisan defect

(Gambar 7).

2-D

periodic in two directions

3-D

periodic in three directions

1-D

periodic in one direction

Page 16: Karakterisasi Gas Ozon Di Dalam Penjerap Kalium Iodida ... · karakterisasi gas ozon di dalam penjerap kalium iodida dengan menggunakan metode spektroskopi . dede yulias nurul miftah

5

Gambar 7 Ilustrasi perangkat sensor kristal

fotonik mendeteksi larutan.18

Prinsip kerja dari sensor ini adalah

dengan merambatkan gelombang

elektromagnetik yang dihasilkan dari sumber

cahaya melewati kristal fotonik disisipi

material sampel pada defect kedua, kemudian

diterima oleh fotodetektor yang mengubahnya

menjadi tegangan listrik. Tegangan keluaran

dari fotodetektor sangat kecil sehingga

tegangan tersebut diperkuat oleh rangkaian

penguat. Tegangan yang dihasilkan pada

prinsipnya dapat dikonversi dan dikalibrasi ke

dalam satuan parameter yang dibutuhkan.16

BAB III

METODOLOGI

3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan mulai bulan

Desember 2010 hingga Desember 2011 di

Laboratorium Biofisika, Laboratorium Fisika

Material Departemen Fisika, Pusat Penelitian

Lingkungan Hidup (PPLH), yang seluruhnya

berkedudukan di Institut Pertanian Bogor.

3.2. Alat dan Bahan Alat yang digunakan pada penelitian ini

adalah tabung isolasi gas berkapasitas 5 liter,

tabung penjerap, pompa vakum, sumber ozon

(ozonizer), ocean optic spectrophotometer

USB 4000 UV-VIS, perangkat komputer, LED ultraviolet (UV) 355 nm, termometer digital,

flowmeter, cuvette, pipet, gelas ukur, tabung

centrifuge dan beaker glass. Sedangkan bahan

yang digunakan adalah aquades dan larutan

penjerap KI.

3.3. Metode Pengukuran dan Pengujian Metode pengukuran gas ozon pada

penelitian ini dengan metode spektroskopi di

Laboratorium Fisika Material Departemen

Fisika dan hasil pengujian dibandingkan

dengan hasil analisis kimia yang di uji di

Laboratorium PPLH Institut Pertanian Bogor.

Analisis spektroskopi ini mengacu pada

standar nasional indonesia (SNI) tentang cara

uji kadar oksidan dengan metoda neutral

buffer kalium iodida (NBKI) menggunakan

spektrofotometer (Lampiran 6).

.3.1. Menentukan panjang gelombang

absorpsi gas ozon yang terjerap

di dalam larutan KI Larutan penjerap dipersiapkan sebanyak

10 ml dan dimasukan ke dalam tabung

penjerap yang telah disambungkan dengan

pompa vakum dilakukan penghisapan dengan

udara lingkungan selama satu jam. Hasil dari

pengujian dianalisis dengan spektrofotometer

untuk mendapatkan panjang gelombang

dengan transmitansi yang paling besar

perubahannya.

3.3.2. Proses penjerapan gas ozon dan

menentukan kurva real-time

dengan metode spektroskopi

3.3.2.1. Pembilasan tabung Tabung isolasi dihisap dengan pompa

vakum sampai tekanan -80 kPa (tanda negatif

menunjukkan di bawah tekanan lingkungan),

kemudian diisi dengan udara lingkungan

sampai tekanan 0 kPa (sama dengan tekanan

lingkungan).

3.3.2.2. Proses pengisian gas ozon Tabung isolasi kembali dihisap dengan

pompa vakum sampai tekanan -40 kPa

(perlakuan pertama) dan -70 kPa (perlakuan

kedua), kemudian gas ozon yang dihasilkan

oleh ozonizer dimasukan ke dalam tabung

dengan laju alir 2 liter/menit sampai tekanan

tabung 0 kPa.

3.3.2.3. Penjerapan gas ozon dengan

larutan KI dan pengambilan

data real-time Sumber cahaya LED UV dipasang pada

ulir tabung penjerap dan serat optik yang telah

dihubungkan dengan ocean optic

spectrophotometer USB 4000 UV-VIS

dipasang pada ulir sebelahnya, kemudian

tabung penjerap dihubungkan dengan tabung

gas menggunakan selang. Keran-keran yang

dihubungkan dengan tabung penjerap dibuka

dan gas ozon dalam tabung gas dialirkan

dengan bantuan pompa sirkulasi dengan laju

alir 0,4 liter/menit selama 30 menit. Data

diamati dan dicatat pada panjang gelombang

absorpsi gas ozon dalam larutan penjerap

setiap 1 menit adalah transmitansi, suhu,

kelembaban, laju alir dan tekanan. Setelah

penjerapan selesai kurva real-time hubungan

antara intensitas dan waktu dapat dibuat dan

dianalisis.

Page 17: Karakterisasi Gas Ozon Di Dalam Penjerap Kalium Iodida ... · karakterisasi gas ozon di dalam penjerap kalium iodida dengan menggunakan metode spektroskopi . dede yulias nurul miftah

6

3.3.3. Pengenceran dan pembuatan

kurva kalibrasi a) Optimalisasi alat spektrofotometer sesuai

dengan petunjuk penggunaan alat.

b) Larutan penjerap 10 mL yang sudah

dilakukan penjerapan dibagi dua, 5 mL

pertama disimpan dalam tabung

centrifuge untuk dianalisis di Lab PPLH

IPB sehingga mendapatkan nilai

konsentrasi gas ozon yang terjerap.

c) Sisa sampel 5 mL dimasukan ke dalam

gelas ukur dan di uji transmitansinya

dengan menggunakan spektrofotometer

terlebih dahulu sebagai “sampel murni”

sebelum dencerkan. Sampel diamati pada

panjang gelombang absorpsi gas ozon

dalam larutan penjerap.

d) Setiap kali penambahan larutan penjerap

murni sebanyak 1 mL data transmitansi

dicatat.

e) Setiap kali penambahan larutan penjerap

murni sebanyak 5 mL sampel di bagi dua

5 mL pertama disimpan dalam tabung

centrifuge untuk dianalisis di Lab PPLH

IPB sebagai “sampel 1” dan seterusnya.

f) Pengenceran dilakukan sampai nilai

transmitansi mendekati 100%.

g) Kurva kalibrasi dapat dibuat hubungan

antara transmitansi dan konsentrasi.

3.3.4. Menentukan nilai α (koefisien

absorpsi) untuk desain

pembuatan sensor kristal fotonik Nilai α dapat ditentukan dari persamaan

regresi kurva kalibrasi hubungan antara

transmitansi dan konsentrasi. Hal ini

mengikuti persamaan Beer-Lambert sehingga

nilai α dapat diperoleh untuk mendesain

pembuatan sensor kristal fotonik pendeteksi

gas ozon.

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Karakterisasi Absorpsi Gas Ozon

dalam Larutan Penjerap KI Untuk menjerap gas ozon menggunakan

larutan kalium iodida (KI) sesuai dengan

metode NBKI. Gas ozon bereaksi dengan ion

iodida dan membebaskan iod yang berwarna

kuning muda. Hal ini menjadi dasar untuk

menentukan panjang gelombang absorpsi gas

ozon untuk pembuatan sensor kristal fotonik.

Spektrum absorpsi paling besar untuk gas

ozon ketika dilewatkan pada larutan penejerap

KI ditampilkan pada Gambar 8. T1 adalah

transmitansi ulangan pertama, T2 adalah

transmitansi ulangan kedua dan selanjutnya.

Secara keseluruhan selang panjang gelombang

untuk serapan gas ozon berada pada 310 –

400 nm (daerah ultraviolet) dengan puncak

serapan masing-masing berbeda tetapi tidak

signifikan ditunjukan pada Tabel 3. Diperoleh

panjang gelombang rata-rata serapan gas ozon

adalah 351.58 nm dan panjang gelombang ini

dijadikan sebagai acuan pembuatan sensor

kristal fotonik. PPB kristal fotonik untuk

mendeteksi gas ozon dalam larutan penjerap

spesifik pada panjang gelombang tersebut.

Sumber cahaya yang digunakan berupa

LED UV di uji dengan spektrofotometer dan

spektrumnya ditampilkan pada Gambar 9.

Spektrum emisi LED berada pada selang

panjang gelombang antara 330 – 390 nm dan

puncak intensitas berada pada panjang

gelombang 355.52 nm.

Gambar 8 Perubahan transmitansi terhadap panjang gelombang gas ozon di dalam larutan

penjerap.

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

300 320 340 360 380 400 420 440

Tra

nsm

itan

si (

%)

Panjang gelombang (nm)

T1

T2

T3

T4

T5

T6

T7

T8

T9

Page 18: Karakterisasi Gas Ozon Di Dalam Penjerap Kalium Iodida ... · karakterisasi gas ozon di dalam penjerap kalium iodida dengan menggunakan metode spektroskopi . dede yulias nurul miftah

7

Tabel 3 Panjang gelombang absorpsi gas

ozon dalam larutan penjerap KI.

Transmitansi

Ke

Panjang Gelombang

(nm)

T1 355.32

T2 349.50

T3 353.66

T4 353.86

T5 347.22

T6 353.24

T7 345.14

T8 351.79

T9 354.49

Rata-rata 351.58

Gambar 9 Karakteristik LED UV emitter.

Sedangkan panjang gelombang absorpsi gas

ozon dalam larutan penjerap KI pada 351.58

nm. Panjang gelombang ini masih berada

pada selang panjang gelombang emisi LED,

sehingga LED ini bisa digunakan pada

penelitian.

4.2. Data Real-time dan Konsentrasi

Gas Ozon yang Terjerap. Data real-time ini menunjukkan

konsentrasi gas ozon yang terjerap pada setiap

waktu, sehingga konsentrasi gas ozon yang

terjerap dapat diketahui secara langsung tidak

harus menunggu waktu yang lama dalam

pengujian dan analisis sampel di laboraturium.

Hal ini yang menjadi kelebihan dibandingkan

metode NBKI secara konvensional (Lampiran

6).

Proses ini dilakukan dengan beberapa

perlakuan, pada perlakuan pertama gas ozon

dimasukan pada tekanan -40 kPa sampai

tekanan 0 kPa ditunjukan pada Gambar 10a.

Intensitas menurun sebagai fungsi waktu,

pada menit pertama sampai menit ke-20

intensitas mengalami penurunan menunjukkan

ada gas ozon yang terjerap dalam larutan KI

meningkat. Pada menit ke-21 tidak mengalami

perubahan secara signifikan, gas ozon tidak

ada yang terjerap lagi karena gas ozon di

dalam tabung isolasi sudah habis.

Pada perlakuan kedua dilakukan pada

waktu yang berbeda dan tempat yang sama.

Gas ozon diisi pada tekanan -70 kPa sampai

tekanan 0 kPa, konsentrasi gas ozon yang

dimasukan ke dalam tabung isolasi lebih besar

dibandingkan perlakuan sebelumnya (Gambar

10b). Pada menit ke-22 dan 23 intensitas

mengalami kenaikan, hal ini terjadi karena

kesalahan teknis pada alat pengujian. Secara

keseluruhan transmisi mengalami penurunan

seiring kenaikan gas ozon yang terjerap dalam

larutan KI. Proses penjerapan gas ozon

dengan larutan penjerap KI bersifat

akumulatif, semakin lama waktu penjerapan

larutan penjerap semakin tinggi (Gambar 10).

Saat penjerapan gas ozon di dalam larutan

penjerap dan saat proses pengenceran

menggunakan sumber cahaya yang berbeda,

sehingga harus dilakukan proses normalisasi

untuk mendapatkan nilai konsentrasi secara

real-time dari kurva kalibrasi (Lampiran 1).

(a)

(b)

Gambar 10 Perubahan intensitas cahaya

terhadap waktu ketika gas

ozon dilewatkan ke dalam

larutan KI. (a) pada tekanan -

40 kPa. (b) pada tekanan -70

kPa.

Konsentrasi gas ozon yang terjerap setiap

menit dapat ditampilkan pada kurva

perubahan konsentrasi terhadap perubahan

waktu (Gambar 11) yang berkebalikan dengan

kurva perubahan intensitas cahaya terhadap

waktu penjerapan (Gambar 10). Hal ini karena

semakin besar konsentrasi gas ozon yang

terjerap mengakibatkan intensitas cahaya yang

0.00E+00

5.00E+04

1.00E+05

1.50E+05

2.00E+05

300 350 400

Inte

nsi

tas

(wat

t/m

2)

Panjang gelombang (nm)

0.00E+00

1.00E+04

2.00E+04

3.00E+04

4.00E+04

0 10 20 30

Inte

nsi

tas

(wat

t/m

2)

Waktu (menit)

0.00E+00

1.00E+04

2.00E+04

3.00E+04

0 10 20 30

Inte

nsi

tas

(wat

t/m

2)

Waktu (menit)

Page 19: Karakterisasi Gas Ozon Di Dalam Penjerap Kalium Iodida ... · karakterisasi gas ozon di dalam penjerap kalium iodida dengan menggunakan metode spektroskopi . dede yulias nurul miftah

8

(a)

(b)

Gambar 11 Hubungan konsentrasi gas ozon

yang terjerap terhadap waktu

secara real-time. (a) pada tekanan

-40 kPa. (b) pada tekanan -70

kPa.

ditransmisikan semakin kecil. Pada menit

pertama sampai menit ke-23 konsentrasi gas

ozon yang terjerap mengalami kenaikan, pada

menit selanjutnya mengalami penurunan

intensitas dengan perubahan yang sangat kecil

dan hal ini dianggap bahwa tidak ada

perubahan konsentrasi secara signifikan.

Secara keseluruhan kurva hubungan antara

konsentrasi dengan waktu (Gambar 11a)

memiliki trend naik secara eksponensial, dan

mendekati titik jenuh larutan ketika secara

terus-menerus dilakukan penjerapan.

Perlakuan kedua mengalami fenomena yang

sama, memiliki bentuk kurva yang naik

(Gambar 11b). Konsentrasi gas ozon yang

terjerap semakin lama semakin tinggi

konsentrasinya.

Kurva real-time dapat ditampilkan juga

hubungan antara konsentrasi dalam ppb (part

per billion) terhadap waktu (Gambar 12).

Secara umum data konsentrasi gas ozon yang

terjerap ditampilkan dalam satuan ppb.

Konsentrasi dalam satuan ppb setara dengan

satuan μg/m3, sehingga bentuk kurva real-

time hubungan konsentrasi gas ozon yang

terjerap terhadap waktu (Gambar 11) sama

dengan kurva real-time hubungan konsentrasi

gas ozon yang terjerap dalam skala ppb

terhadap waktu (Gambar 12). Selain dalam

bentuk satuan ppb, konsentrasi gas ozon juga

dapat ditampilkan dalam skala ISPU (Gambar

(a)

(b)

Gambar 12 Hubungan konsentrasi gas ozon

yang terjerap dalam skala ppb

terhadap waktu secara real-time.

(a) pada tekanan -40 kPa. (b)

pada tekanan -70 kPa.

(a)

(b)

Gambar 13 Hubungan nilai ISPU dari gas

ozon yang terjerap terhadap

waktu secara real-time. (a)

pada tekanan -40 kPa. (b) pada

tekanan -70 kPa.

13). Nilai ISPU tertinggi 34.91 (Gambar 14a)

sedangkan nilai ISPU pada selang 0 – 50

dinyatakan bahwa kualitas udara masih

dikategorikan baik (Tabel 1).

0

20

40

60

80

100

0 10 20 30Ko

nse

ntr

asi

(μg/m

3)

Waktu (menit)

0

10

20

30

40

50

60

0 10 20 30Ko

nse

ntr

asi

(μg/m

3)

Waktu (menit)

0

20

40

60

80

100

0 10 20 30

Ko

nse

ntr

asi

(pp

b)

Waktu (menit)

0

10

20

30

40

50

60

0 10 20 30

Ko

nse

ntr

asi

(pp

b)

Waktu (menit)

0

10

20

30

40

0 10 20 30

ISP

U

Waktu (menit)

0

5

10

15

20

25

0 10 20 30

ISP

U

Waktu (menit)

Page 20: Karakterisasi Gas Ozon Di Dalam Penjerap Kalium Iodida ... · karakterisasi gas ozon di dalam penjerap kalium iodida dengan menggunakan metode spektroskopi . dede yulias nurul miftah

9

Pengujian gas ozon secara kovensional,

daftar data ditampilkan setelah beberapa jam

kemudian dari pengambilan sampel dan data

yang ditampilkan adalah data akumulatif

selama penjerapan dilakukan. Pada penelitian

ini data konsentrasi yang terjerap setiap menit

dapat ditampilkan sehingga informasi yang

disampaikan dapat secara real-time.

Pada Gambar 14a, menunjukkan

konsentrasi gas ozon yang terjerap dalam

larutan penjerap. Pada menit pertama gas

ozon yang terjerap sangat kecil dan pada

menit ke-2 konsentrasi yang terjerap cukup

besar, fenomena ini terjadi dikarenakan alat

yang belum stabil pada awal pengukuran

sehingga memerlukan waktu untuk

beradaptasi sampai kondisi stabil. Pada proses

penjerapan gas ozon dimasukan dalam tabung

isolasi kemudian dilewatkan pada tabung

penjerap yang berisi larutan penjerap KI

dengan bantuan pompa sirkulasi, sehingga

semakin lama konsentrasi gas ozon dalam

tabung isolasi berkurang seiring dengan

proses penjerapan (Gambar 14a). Konsentrasi

gas ozon di dalam tabung isolasi yang terjerap

(a)

(b)

Gambar 14 Total konsentrasi gas ozon yang

terjerap setiap menit (a) pada

tekanan -40 kPa. (b) pada

tekanan -70 kPa.

setiap menit terus berkurang sampai suatu saat

habis.

Pada Gambar 14b, pada menit ke-20

konsentrasi yang terjerap mengalami

kenaikan. Secara keseluruhan trend kurva

konsentrasi gas ozon yang terjerap pada setiap

menit adalah menurun (Gambar 14). Pada

penjerapan gas ozon di udara lingkungan tidak

ada batasan bentuk kurva dari konsentrasi gas

ozon yang terjerap setiap menit, karena gas

ozon di udara tidak dapat diperkirakan

perubahan setiap saatnya.

4.3. Kurva Kalibrasi dan Nilai

Koefisien Absorpsi Pengenceran dan validasi data konsentrasi

gas ozon yang terjerap berdasarkan data Lab

PPLH IPB (Lampiran 1). Kurva kalibrasi

antara transmitansi dan konsentrasi (Gambar

15) menunjukkan bahwa konsentrasi gas ozon

yang terjerap semakin besar sehingga

mengakibatkan cahaya yang diteruskan

semakin kecil karena diserap oleh larutan

pada panjang gelombang absorpsi gas ozon

dalam larutan KI. Hasil perhitungan

konsentrasi dengan pengujian di PPLH IPB

ditunjukan pada Gambar 15, semakin besar

konsentrasi gas ozon yang terjerap semakin

kecil cahaya yang ditransmisikan dan

perubahan ini terjadi secara eksponensial.

Pada penelitian ini memanfaatkan perubahan

konsentrasi dan ketebalan dibuat tetap.

Koefisien absorpsi merupakan sifat

penyerapan cahaya oleh larutan, hal ini

menandakan bahwa seberapa besar larutan

tersebut menyerap cahaya saat dilewatkan.

Berdasarkan pada Gambar 15, diperoleh rata-

rata koefisien absorpsi 43.5 m2/μg dari

persamaan garis sesuai dengan persamaan

Beer-Lambert dan nilai ini digunakan sebagai

dasar untuk desain kristal fotonik untuk

mendeteksi gas ozon sesuai dengan panjang

gelombang absorpsi gas ozon dalam larutan

penjerap. Berdasarkan kurva kalibrasi dapat diambil

linearitas karakteristik sensor pada selang

konsentrasi tertentu. Gambar 16 menunjukkan

kurva hasil linearitas dengan selang

konsentrasi sekitar 1.5 – 17 μg/m3

dan dengan

menggunakan metode spektroskopi diperoleh

nilai rata-rata sensitivitas sekitar 0.0312

%/(μg/m3), satuan dinyatakan dalam persen

per konsentrasi.

0

2

4

6

8

10

0 10 20 30Ko

nse

ntr

asi

(μg/m

3)

Waktu (menit)

0

2

4

6

8

0 10 20 30

Ko

nse

ntr

asi

(μg/m

3)

Waktu (menit)

Page 21: Karakterisasi Gas Ozon Di Dalam Penjerap Kalium Iodida ... · karakterisasi gas ozon di dalam penjerap kalium iodida dengan menggunakan metode spektroskopi . dede yulias nurul miftah

10

(a)

(b)

Gambar 15 Kalibrasi hubungan transmitansi dan konsentrasi. (a) pada tekanan -40 kPa. (b) pada

tekanan -70 kPa.

(a)

(b)

Gambar 16 Linearitas untuk mendeteksi gas

ozon dengan konsep Beer-

Lambert. (a) pada tekanan -40

kPa. (b) pada tekanan -70 kPa.

4.4. Desain Sensor Kristal Fotonik Satu

Dimensi Simulasi dengan bantuan software filmstar

dilakukan sebelum melakukan fabrikasi.

Puncak transmitansi PPB pada kristal fotonik

di desain pada panjang gelombang absorpsi

gas ozon dalam larutan penjerap KI yaitu 352

nm (Gambar 17). Sehingga sensor berbasis

kristal fotonik satu dimensi untuk mendeteksi

gas ozon spesifik pada panjang gelombang

absorpsinya.

Sensor kristal fotonik dibuat dengan

lapisan tipis dengan pola M=5, N=6 dan L=1.

Lapisan defect pertama dibuat tetap

dengandua kali ketebalan indeks bias tinggi

(high index) yang berfungsi sebagai regulator

dan defect kedua dikosongkan yang berfungsi

sebagai reseptor, untuk pendeteksian sampel

yang dilewatkan. Material yang digunakan

adalah OS-5 dengan indeks bias 2.1 (high

index) dan MgF2 dengan indeks bias 1.38 (low

index). Substrat-1 (S1) dan substrat-2 (S2)

menggunakan material BK-7 dengan indeks

bias 1.52 (Gambar 18).

y = 116.67e-0.041x

R² = 0.999

y = 86.761e-0.039x

R² = 0.971

0

20

40

60

80

100

120

0 50 100

Tra

nsm

itan

si (

%)

konsentrasi (μg/m3)

Hasil Perhitungan

Validasi PPLH

y = 107.93e-0.046x

R² = 0.9955

y = 94.69e-0.047x

R² = 0.9954

0

20

40

60

80

100

120

0 20 40 60

Tra

nsm

itan

si (

%)

konsentrasi (μg/m3)

Hasil Perhitungan

Validasi PPLH

y = -0.0301x + 2.086 R² = 0.9841

0

0.5

1

1.5

2

2.5

0 5 10 15 20

Log (

T)

Konsentrasi (μg/m3)

y = -0.0323x + 2.042 R² = 0.9984

0

0.5

1

1.5

2

2.5

0 5 10 15 20

Log (

T)

Konsentrasi (μg/m3)

Page 22: Karakterisasi Gas Ozon Di Dalam Penjerap Kalium Iodida ... · karakterisasi gas ozon di dalam penjerap kalium iodida dengan menggunakan metode spektroskopi . dede yulias nurul miftah

11

Gambar 17 Desain PPB kristal fotonik pada panjang gelombang absorpi gas ozon dalam larutan

penjerap KI.

Gambar 18 Desain kristal fotonik satu dimensi dengan dua defect.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan Panjang gelombang absorpsi gas ozon

dalam larutan KI berada pada daerah

ultraviolet yaitu 351.58 nm.

Data real-time menunjukkan nilai

konsentrasi gas ozon yang terjerap dalam

larutan KI, memberikan respon yang

eksponensial terhadap perubahan intensitas

cahaya yang dilewatkan.

Konsentrasi gas ozon yang terjerap dalam

larutan KI dapat ditentukan melalui

pengenceran sampel dan membandingkan data

hasil analisis dari Lab PPLH. Semakin sedikit

cahaya yang diteruskan maka konsentrasi gas

ozon yang terjerap semakin besar, sehingga

kurva kalibrasi hubungan antara konsentrasi

dengan transmitansi dapat ditentukan.

Konsentrasi gas ozon yang terjerap semakin

lama semakin tinggi dan transmitansi semakin

rendah.

Koefisien absorpsi gas ozon di dalam

larutan penjerap KI ditentukan dari persamaan

garis pada kurva kalibrasi diperoleh 43.5

m2/μg dan nilai ini menjadi dasar desain

pembuatan sensor kristal fotonik untuk

mendeteksi gas ozon dengan panjang

gelombang absorpsinya.

5.2. Saran Penelitian selanjutnya diharapkan

pengukuran gas ozon tanpa menggunakan

reagent dan membuat luas penampang sensor

berukuran lebih besar sehingga peluang

partikel terdeteksi lebih besar.

DAFTAR PUSTAKA

1. [Anonim]. Dampak polusi udara. 1 April

2010. web. 20 Oktober 2010. <http://wart

awarga.gunadarma.ac.id/2010/04/dampak

-polusi-udara-2/>

2. [BAPEDAL] Badan Pengendalian

Dampak Lingkungan. 1998. Pedoman

Teknis Perhitungan dan Pelaporan Serta

Informasi Indeks Standar Pencemar

Udara ISPU).

3. [SNI] Standar Nasional Indonesia. 2005.

Udara ambien – Bagian 8: cara uji kadar

oksidan dengan metoda neutral buffer

kalium iodida (NBKI) menggunakan

spektrofotometer. SNI 19-7119.8-2005.

Jakarta : Badan Standarisasi Nasional.

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

0

10

20

30

40

50

60

70

80

300 350 400

Tra

nsm

itan

si (

%)

Tra

nsm

itan

si (

%)

Panjang gelombang (nm)

Panjanggelombangoperasi

PPB kristalfotonik

Page 23: Karakterisasi Gas Ozon Di Dalam Penjerap Kalium Iodida ... · karakterisasi gas ozon di dalam penjerap kalium iodida dengan menggunakan metode spektroskopi . dede yulias nurul miftah

12

4. [Anonim]. Lapisan ozon. Asdep Urusan

Pengendalian Dampak Perubahan Iklim

Kementerian Negara Lingkungan Hidup

Republik Indonesia. 2010. Web. 20

Oktober 2010. <http://www.ozonindonesi

a.org/index.php?table=ozon&view=true&

no=2>

5. West B, Sandman PM, Greenberg MR.

1998. Paduan Pemberitaan Lingkungan

Hidup. Yayasan Obor Indonesia.

6. Soetrisno. Peringatan polusi global ozon.

24 Oktober 2008. Web. 20 Oktober

2010.<http://www.chem-is-

try.org/artikel_kimia/kimia_lingkungan/p

eringatan-polusi-ozon-global/>

7. Winarno FG, Fardiaz D, Fardiaz S. 1973.

Spektroskopi. Bogor : Departemen

Teknologi Hasil Pertanian, IPB.

8. Maddu A. 2010. Pedoman praktikum

eksperimen fisika II. Bogor :

Laboraturium Fisika Lanjut, Departemen

Fisika, Institut Pertanian Bogor.

9. Tim penyusun. 2007. Spektroskopi.

Yogyakarta : Fakultas Farmasi,

Universitas Shanata Dharma.

10. Sirait RA. 2009. Penerapan metode

spektrofotometri ultraviolet pada

penetapan kadar nifedipin dalam sediaan

tablet [Skripsi]. Medan: Universitas

Sumatra Utara.

11. Carlos RC. Beer lambert. 2006. Web. 12

November 2011.<http://en.wikipedia.org/

wiki/File:Beer_lambert.png>

12. Joni IM. 2007. Diktat Mata Kuliah

Pengantar Biospektroskopi. Bandung:

Universitas Padjajaran.

13. Kurniawan C. 2010. Analisis kopling

medan elektromagnetik transverse

magnetic (TM) pada kristal fotonik 2D

dengan defect indeks bias simetrik

menggunakan metode tensor green

[Skripsi]. Bogor: Institut Pertanian

Bogor, IPB.

14. Hardhienata H. 2005. Analisis relasi

disperse gelombang elektromagnetik

datar stasioner dalam kristal fotonik

kuasi-periodik satu dimensi [Skripsi].

Bogor: Institut Pertanian Bogor, IPB.

15. Joannopoulos JD, Johnson SG, Winn JN.

2008. Photonic Crystal, Molding the

Flow of Light. United Kingdom:

Princeton University Press.

16. Alatas H. OptIPB sensor, sensor optik

berbasis kristal fotonik satu dimensi. 27

Maret 2010. Web . 20 Oktober 2010.

<http://alatas.staff.ipb.ac.id/2010/03/27/o

ptip/>

17. Rahmat M. 2010. Development of air

quality index measurement system based

on 1D photonic crystal [Disertasi].

Bogor: Institut Pertanian Bogor, IPB.

18. Rahmat M. 2009. Design and fabrication

of one-dimensonal photonic crystal as a

real time optical sensor for sugar solution

concentration detection [Tesis]. Bogor:

Institut Pertanian Bogor, IPB.

19. Hardhienata H. 2005. Analisis relasi

disperse gelombang elektromagnetik

datar stasioner dalam kristal fotonik

kuasi-periodik satu dimensi [Skripsi].

Bogor: Institut Pertanian Bogor, IPB.

20. Joannopoulos JD, Johnson SG, Winn JN.

2008. Photonic Crystal, Molding the

Flow of Light. United Kingdom:

Princeton University Press.

21. Alatas H. OptIPB sensor, sensor optik

berbasis kristal fotonik satu dimensi. 27

Maret 2010. Web . 20 Oktober 2010.

<http://alatas.staff.ipb.ac.id/2010/03/27/o

ptip/>

22. Rahmat M. 2010. Development of air

quality index measurement system based

on 1D photonic crystal [Disertasi].

Bogor: Institut Pertanian Bogor, IPB.

23. Rahmat M. 2009. Design and fabrication

of one-dimensonal photonic crystal as a

real time optical sensor for sugar solution

concentration detection [Tesis]. Bogor:

Institut Pertanian Bogor, IPB.

Page 24: Karakterisasi Gas Ozon Di Dalam Penjerap Kalium Iodida ... · karakterisasi gas ozon di dalam penjerap kalium iodida dengan menggunakan metode spektroskopi . dede yulias nurul miftah

13

LAMPIRAN

Page 25: Karakterisasi Gas Ozon Di Dalam Penjerap Kalium Iodida ... · karakterisasi gas ozon di dalam penjerap kalium iodida dengan menggunakan metode spektroskopi . dede yulias nurul miftah

Lampiran 1. Data lapangan proses penjerapan dan perhitungan konsentrasi gas ozon.

Hari/Tanggal : Rabu, 19 Oktober 2011

Tekanan : -40 kPa

Panjang Gelombang : 354,28 nm

Data penjerapan gas ozon secara real-time dengan laju alir 0.4 liter/menit

Waktu

(menit)

Suhu

(oC)

Kelembaban

(%)

Tekanan

(kPa)*

Intensitas

(counts)

Intensitas

(watt /m2)**

Konsentrasi

(μg/m3)***

Perubahan

konsentrasi

(μg/m3)****

ppb ISPU Status

0 28.9 67 -0.3 5039.00 - - - - - -

1 28.9 67 -0.9 4750.72 2.91E+04 -12.52300 0.000000 - - - 2 28.9 67 -1.2 4490.88 2.76E+04 -4.487590 8.035359 - - - 3 28.9 67 -1.6 4235.06 2.60E+04 3.891145 8.378740 3.891145 1.62 Baik 4 28.9 67 -1.7 3967.40 2.43E+04 13.21779 9.326647 13.21779 5.51 Baik 5 28.9 67 -1.8 3750.81 2.30E+04 21.23767 8.019879 21.23767 8.85 Baik 6 28.9 67 -1.8 3553.24 2.18E+04 28.96795 7.730279 28.96795 12.07 Baik 7 29 66 -1.8 3375.24 2.07E+04 36.30987 7.341919 36.30987 15.13 Baik 8 29 67 -1.8 3224.96 1.98E+04 42.81642 6.506555 42.81642 17.84 Baik 9 29.2 71 -1.8 3082.44 1.89E+04 49.27343 6.457008 49.27343 20.53 Baik 10 29.3 70 -1.9 2977.26 1.83E+04 54.23316 4.959725 54.23316 22.60 Baik 11 29.3 69 -1.9 2868.22 1.76E+04 59.56341 5.330255 59.56341 24.82 Baik 12 29.3 68 -1.9 2776.78 1.70E+04 64.19193 4.628521 64.19193 26.75 Baik 13 29.3 67 -1.8 2703.91 1.66E+04 67.99095 3.799016 67.99095 28.33 Baik 14 29.2 67 -1.9 2637.38 1.62E+04 71.54993 3.558982 71.54993 29.81 Baik 15 29.2 66 -1.9 2590.20 1.59E+04 74.12863 2.578701 74.12863 30.89 Baik

14

Page 26: Karakterisasi Gas Ozon Di Dalam Penjerap Kalium Iodida ... · karakterisasi gas ozon di dalam penjerap kalium iodida dengan menggunakan metode spektroskopi . dede yulias nurul miftah

Lanjutan Lampiran 1

Keterangan :

Tanda – menunjukkan tidak ada gas ozon yang terdeteksi

*) Tanda negatif (-) menunjukkan di bawah tekanan lingkungan.

**) Nilai intensitas dikonversi berdasarkan Lampiran 4.

***) Nilai konsentrasi diperoleh dengan persamaan y=4352e-0.007x

, dari kurva kalibrasi hasil dari normalisasi

****) Nilai konsentrasi merupakan selisih konsentrasi dengan waktu sebelumnya

Waktu

(menit)

Suhu

(oC)

Kelembaban

(%)

Tekanan

(kPa)*

Intensitas

(counts)

Intensitas

(watt /m2)**

Konsentrasi

(μg/m3)***

Perubahan

konsentrasi

(μg/m3)****

ppb ISPU Status

16 29.2 66 -1.9 2546.01 1.56E+04 76.58687 2.458238 76.58687 31.91 Baik 17 29.2 66 -1.9 2502.00 1.53E+04 79.07787 2.491002 79.07787 32.95 Baik 18 29.2 66 -1.9 2484.86 1.52E+04 80.05988 0.982013 80.05988 33.36 Baik 19 29.2 66 -1.9 2464.15 1.51E+04 81.25551 1.195628 81.25551 33.86 Baik 20 29.2 66 -1.9 2442.52 1.50E+04 82.51503 1.259518 82.51503 34.38 Baik 21 29.2 65 -1.9 2436.74 1.49E+04 82.85349 0.338459 82.85349 34.52 Baik 22 29.2 65 -1.9 2430.11 1.49E+04 83.24271 0.389222 83.24271 34.68 Baik 23 29.2 65 -1.9 2420.96 1.49E+04 83.78162 0.538910 83.78162 34.91 Baik 24 29.2 65 -1.9 2423.28 1.49E+04 83.64479 0.000000 83.64479 34.85 Baik 25 29.2 65 -1.9 2436.45 1.49E+04 82.87049 0.000000 82.87049 34.53 Baik 26 29.2 65 -1.9 2430.49 1.49E+04 83.22038 0.349883 83.22038 34.68 Baik 27 29.2 65 -1.9 2444.18 1.50E+04 82.41797 0.000000 82.41797 34.34 Baik 28 29.2 65 -1.9 2461.94 1.51E+04 81.38369 0.000000 81.38369 33.91 Baik 29 29.3 65 -1.9 2472.60 1.52E+04 80.76647 0.000000 80.76647 33.65 Baik 30 29.3 65 -1.9 2488.28 1.53E+04 79.86340 0.000000 79.86340 33.28 Baik

15

Page 27: Karakterisasi Gas Ozon Di Dalam Penjerap Kalium Iodida ... · karakterisasi gas ozon di dalam penjerap kalium iodida dengan menggunakan metode spektroskopi . dede yulias nurul miftah

0

500

1000

1500

2000

2500

3000

3500

4000

4500

5000

0 20 40 60 80 100 120

Inte

nsi

tas

(Co

unts

)

Konsentrasi (μg/m3)

y = 4352e-0.007x

R² = 0.8596

Lanjutan Lampiran 1

Data proses pengencearan sampel gas ozon, 19 Oktober 2011.

Lanjutan Lampiran 1

V + dV T(%)

Konsentrasi

perhitungan

(μg/m3)

Konsentrasi

PPLH

(μg/m3)

Intensitas

(counts)*

5 1.210 111.6533 111.653300 2420.960

6 2.327 93.04439

2447.549

7 4.990 79.75234

2510.940

8 6.811 69.78329

2554.287

9 9.429 62.02960

2616.606

10 12.439 55.82664 34.715090 2688.257

6 17.393 46.52220

2806.183

7 23.215 39.87617

2944.770

8 28.462 34.89165

3069.671

9 33.944 31.01480

3200.165

10 38.323 27.91332 24.930230 3304.404

6 42.651 23.26110

3407.428

7 50.153 19.93808 3586.007

8 55.475 17.44582 3712.692

9 61.274 15.50740 3850.733

10 66.000 13.95666 7.139563 3963.231

6 73.355 11.63055 4138.311

7 75.361 9.969042 4186.062

8 81.763 8.722912 4338.456

9 83.128 7.753699 4370.949

10 87.671 6.978329 1.579980 4479.091

6 92.732 5.815275 4599.564

7 97.537 4.984521 4713.943

8 99.082 4.361456 1.357597 4750.720

Dari data pengenceran dapat dibuat hubungan konsentrasi dan

intensitas cahaya. Persamaan kurva dapat digunakan untuk

menentukan nilai konsentrasi dari data real-time.

Keterangan :

*) Nilai intensitas dari hasil normalisasi pada Lampiran 3.

16

Page 28: Karakterisasi Gas Ozon Di Dalam Penjerap Kalium Iodida ... · karakterisasi gas ozon di dalam penjerap kalium iodida dengan menggunakan metode spektroskopi . dede yulias nurul miftah

Lanjutan Lampiran 1

Hari/Tanggal : Kamis, 27 Oktober 2011

Tekanan : - 70 kPa

Panjang Gelombang : 357,39 nm

Data penjerapan gas ozon secara real-time dengan laju alir 0.4 liter/menit

Waktu

(menit)

Suhu

(oC)

Kelembaban

(%)

Tekanan

(kPa)*

Intensitas

(counts)

Intensitas

(watt /m2)**

Konsentrasi

(μg/m3)***

Perubahan

konsentrasi

(μg/m3)****

ppb ISPU Status

0 28.9 70 -0.3 4124.43 - - - - - -

1 28.9 70 0.0 4067.68 2.50E+04 0.414021 0.414021 0.414021 0.173 Baik 2 28.9 70 0.2 3893.72 2.39E+04 2.235180 1.821159 2.235180 0.931 Baik 3 28.9 70 0.3 3497.12 2.15E+04 6.711231 4.476051 6.711231 2.796 Baik 4 28.9 70 0.3 3127.10 1.92E+04 11.37097 4.659738 11.37097 4.738 Baik 5 29.0 69 0.3 2744.44 1.69E+04 16.80968 5.438709 16.80968 7.004 Baik 6 29.0 69 0.3 2542.49 1.56E+04 19.99439 3.184714 19.99439 8.331 Baik 7 29.0 69 0.3 2479.27 1.52E+04 21.04355 1.049156 21.04355 8.768 Baik 8 29.0 68 0.3 2306.65 1.42E+04 24.05054 3.006996 24.05054 10.021 Baik 9 29.0 68 0.2 2196.07 1.35E+04 26.09750 2.046952 26.09750 10.874 Baik 10 29.0 68 0.3 2137.68 1.31E+04 27.22034 1.122845 27.22034 11.342 Baik 11 29.0 68 0.4 2056.46 1.26E+04 28.83430 1.613961 28.83430 12.014 Baik 12 29.0 68 0.2 1978.52 1.22E+04 30.44418 1.609874 30.44418 12.685 Baik 13 29.0 68 0.3 1904.23 1.17E+04 32.03882 1.594640 32.03882 13.350 Baik 14 29.0 68 0.3 1860.53 1.14E+04 33.00616 0.967347 33.00616 13.753 Baik 15 29.0 68 0.2 1808.41 1.11E+04 34.19005 1.183891 34.19005 14.246 Baik 16 29.0 68 0.2 1756.87 1.08E+04 35.39481 1.204758 35.39481 14.748 Baik 17 29.0 68 0.2 1673.70 1.03E+04 37.41552 2.020711 37.41552 15.590 Baik 1

7

Page 29: Karakterisasi Gas Ozon Di Dalam Penjerap Kalium Iodida ... · karakterisasi gas ozon di dalam penjerap kalium iodida dengan menggunakan metode spektroskopi . dede yulias nurul miftah

Lanjutan Lampiran 1

Keterangan :

Tanda – menunjukkan tidak ada gas ozon yang terdeteksi

*) Tanda negatif (-) menunjukkan di bawah tekanan lingkungan

**) Nilai intensitas dikonversi berdasarkan Lampiran 4.

***) Nilai konsentrasi diperoleh dengan persamaan y=4108.3e-0.024x

, dari kurva kalibrasi hasil dari normalisasi

****) Nilai konsentrasi merupakan selisih konsentrasi dengan waktu sebelumnya

Waktu

(menit)

Suhu

(oC)

Kelembaban

(%)

Tekanan

(kPa)*

Intensitas

(counts)

Intensitas

(watt /m2)**

Konsentrasi

(μg/m3)***

Perubahan

konsentrasi

(μg/m3)****

ppb ISPU Status

18 29.0 68 0.2 1623.42 9.98E+03 38.68643 1.270905 38.68643 16.119 Baik 19 29.0 68 0.2 1611.01 9.91E+03 39.00617 0.319738 39.00617 16.253 Baik 20 29.0 68 0.2 1522.14 9.36E+03 41.37050 2.364336 41.37050 17.238 Baik 21 29.0 68 0.3 1471.04 9.05E+03 42.79332 1.422817 42.79332 17.831 Baik 22 29.0 68 0.4 1720.43 1.06E+04 36.26813 0.000000 36.26813 15.112 Baik 23 29.1 68 0.2 1693.55 1.04E+04 36.92427 0.656139 36.92427 15.385 Baik 24 29.1 67 0.2 1441.49 8.86E+03 43.63883 6.714567 43.63883 18.183 Baik 25 29.1 67 0.2 1438.33 8.84E+03 43.73027 0.091441 43.73027 18.221 Baik 26 29.1 67 0.3 1375.14 8.46E+03 45.60224 1.871966 45.60224 19.001 Baik 27 29.1 67 0.3 1370.01 8.42E+03 45.75797 0.155729 45.75797 19.066 Baik 28 29.1 67 0.2 1335.89 8.22E+03 46.80882 1.050846 46.80882 19.504 Baik 29 29.1 67 0.2 1238.02 7.61E+03 49.97900 3.170184 49.97900 20.825 Baik 30 29.1 67 0.3 1192.00 7.33E+03 51.55736 1.578365 51.55736 21.482 Baik

18

Page 30: Karakterisasi Gas Ozon Di Dalam Penjerap Kalium Iodida ... · karakterisasi gas ozon di dalam penjerap kalium iodida dengan menggunakan metode spektroskopi . dede yulias nurul miftah

Lanjutan Lampiran 1

Data proses pengencearan sampel gas ozon, 27 Oktober 2011.

Lanjutan Lampiran 1

V + dV T(%)

Konsentrasi

perhitungan

(μg/m3)

Konsentrasi

PPLH

(μg/m3)

Intensitas

(counts)* V + dV T(%)

Konsentrasi

perhitungan

(μg/m3)

Konsentrasi

PPLH

(μg/m3)

Intensitas

(counts)* V + dV T(%)

Konsentrasi

perhitungan

(μg/m3)

Konsentrasi

PPLH

(μg/m3)

Intensitas

(counts)*

5.0 6.437 56.96240 56.9624 1192.00 10.0 58.373 14.24060 11.6246 2852.79 10.0 90.036 3.560150 1.0089 3865.29

5.5 10.173 51.78400

1311.47 5.5 61.444 12.94600 2950.99 5.5 90.061 3.236500 3866.09

6.0 12.303 47.46867

1379.58 6.0 63.746 11.86717 3024.60 6.0 91.828 2.966792 3922.60

6.5 13.496 43.81723

1417.73 6.5 64.867 10.95431 3060.45 6.5 91.892 2.738577 3924.64

7.0 17.17 40.68743

1535.22 7.0 70.072 10.17186 3226.89 7.0 93.157 2.542964 3965.10

7.5 19.34 37.97493

1604.61 7.5 72.204 9.493733 3295.07 7.5 94.081 2.373433 3994.64

8.0 19.474 35.60150

1608.89 8.0 72.442 8.900375 3302.68 8.0 94.567 2.225094 4010.18

8.5 21.755 33.50729

1681.83 8.5 75.593 8.376824 3403.44 8.5 94.534 2.094206 4009.13

9.0 23.295 31.64578

1731.08 9.0 76.515 7.911444 3432.92 9.0 95.154 1.977861 4028.96

9.5 28.423 29.98021

1895.06 9.5 77.224 7.495053 3455.60 9.5 95.518 1.873763 4040.59

10.0 30.535 28.48120 25.5577 1962.60 10.0 77.521 7.120300 1.672 3465.09 10.0 96.365 1.780075 0.5666 4067.68

5.5 34.357 25.89200

2084.81 5.5 79.601 6.473000 3531.61

6.0 38.458 23.73433

2215.95 6.0 81.112 5.933583 3579.93

6.5 39.361 21.90862

2244.83 6.5 80.346 5.477154 3555.43

7.0 44.803 20.34371

2418.85 7.0 83.929 5.085929 3670.01

7.5 46.705 18.98747

2479.67 7.5 84.769 4.746867 3696.87

8.0 50.908 17.80075

2614.08 8.0 86.698 4.450188 3758.55

8.5 52.787 16.75365

2674.16 8.5 86.739 4.188412 3759.86

9.0 54.103 15.82289

2716.24 9.0 87.966 3.955722 3799.10

9.5 55.343 14.99011

2755.90 9.5 88.323 3.747526 3810.52

Keterangan :

*) Nilai intensitas dari hasil normalisasi pada Lampiran 3.

19

Page 31: Karakterisasi Gas Ozon Di Dalam Penjerap Kalium Iodida ... · karakterisasi gas ozon di dalam penjerap kalium iodida dengan menggunakan metode spektroskopi . dede yulias nurul miftah

y = 4108.3e-0.024x

R² = 0.986

0

500

1000

1500

2000

2500

3000

3500

4000

4500

0 10 20 30 40 50 60

Inte

nsi

tas

(co

unts

)

Konsentrasi (μg/m3)

Lanjutan Lampiran 1

Dari data pengenceran dapat dibuat kurva hubungan intensitas cahaya

dan konsentrasi. Persamaan kurva dapat digunakan untuk menentukan

nilai konsentrasi dari data real-time.

20

Page 32: Karakterisasi Gas Ozon Di Dalam Penjerap Kalium Iodida ... · karakterisasi gas ozon di dalam penjerap kalium iodida dengan menggunakan metode spektroskopi . dede yulias nurul miftah

21

Lampiran 2. Perhitungan menentukan nilai konsentrasi pada setiap titik

pengenceran.

(

)

Keterangan :

V0 = volum awal sampel (mL)

dV = penambahan volum setelah sampel ditambahkan dengan larutan kalium

iodida (mL)

C = konsentrasi sampel yang dihitung (g/m3)

C0 = konsentrasi awal sampel (g/m3)

Lampiran 3. Perhitungan normalisasi menentukan nilai intensitas dari transmitansi

pada proses pengenceran.

( )

( )

Keterangan :

Imax = intensitas maximum pada proses penjerapan secara real-time (counts)

Imin = intensitas minimum pada proses penjerapan secara real-time (counts)

I = intensitas pada waktu tertentu untuk proses pengenceran sampel (counts)

Tmax = transmitansi maximum pada proses pengenceran sampel (%)

Tmin = transmitansi minimum pada proses pengenceran sampel (%)

T = transmitansi pada waktu tertentu untuk proses pengenceran sampel (%)

Lampiran 4. Konversi satuan nilai intensitas dari counts menjadi watt/m2.

(

) ( )

sedangkan

Keterangan :

E = energi cahaya (joule)

h = konstanta planck (6.63x10-34

J.s)

c = kecepatan cahaya (3x108 m/s)

λop = panjang gelombang operasi gas ozon (nm)

A = luas penampang sumber cahaya (m2)

Page 33: Karakterisasi Gas Ozon Di Dalam Penjerap Kalium Iodida ... · karakterisasi gas ozon di dalam penjerap kalium iodida dengan menggunakan metode spektroskopi . dede yulias nurul miftah

22

Lampiran 5. Perhitungan untuk menentukan nilai indeks standar pencemar udara

(ISPU) dari konsentrasi gas ozon yang terjerap.

( )

Keterangan :

I = ISPU terhitung

Ia = ISPU batas atas

Ib = ISPU batas bawah

Xa = konsentrasi udara lingkungan batas atas (µg/m3)

Xb = konsentrasi udara lingkungan batas bawah (µg/m3)

Xx = konsentrasi udara lingkungan hasil pengukuran (µg/ m3)

Page 34: Karakterisasi Gas Ozon Di Dalam Penjerap Kalium Iodida ... · karakterisasi gas ozon di dalam penjerap kalium iodida dengan menggunakan metode spektroskopi . dede yulias nurul miftah

23

Lampiran 6. Cara uji kadar oksidan dengan metode neutral buffer kalium iodida

(NBKI) menggunakan spektrofotometer.

1. Prinsip

Oksidan dari udara lingkungan yang telah dijerap oleh larutan NBKI dan

bereaksi dengan ion iodida membebaskan iod yang berwarna kuning muda.

Konsentrasi larutan ditentukan secara spektrofotometri pada panjang gelombang

352 nm.

2. Bahan

2.1. Larutan penjerap oksidan

a) 10 g kalium iodida (KI) dilarutkan dalam 200 mL air suling.

b) Pada tempat yang lain 35,82 g dinatrium hidrogen fosfat dodekahidrat

(Na2HPO4.12H20) dan 13,6 g kalium dihidrogen fosfat (KH2PO4)

dilarutkan dengan 500 mL air suling dalam gelas piala.

c) Larutan kalium iodida ditambahkan dan diaduk sampai homogen,

berfungsi sebagai larutan penyangga.

d) Larutan ini diencerkan sampai volum 1000 mL dalam labu ukur dan

disimpan selama paling sedikit 1 hari.

e) Kemudian pH diatur pada 6,8 ± 0,2 menggunakan larutan natrium

hidroksida (NaOH) 1% (b/v) atau asam fosfat (H3PO4) 1% (b/v).

Catatan : 35,82 g Na2HPO4.12H20 dapat diganti dengan 14,2 g dinatrium

hidrogen fosfat (Na2HPO4).

2.2. Larutan induk iodida (I2) 0,05 N

a) 16 g KI dan 3,173 g kristal I2 dimasukan secara berturut-turut ke dalam

labu ukur 500 mL.

b) Kemudian dilarutkan dengan air suling, dan labu diisi hingga tepat tanda

tera dan dihomogenkan.

c) Larutan disimpan pada suhu ruang paling sedikit selama 1 hari.

d) Larutan dipindahkan ke dalam botol gelap dan disimpan di lemari

pendingin.

2.3. Pembuatan larutan standar iodida (I2)

a) 5 mL larutan induk iodida 0,05 N dimasukan menggunakan pipet ke dalam

labu ukur 100 mL, kemudian diencerkan dengan air suling sampai tanda

tera lalu dihomogenkan.

b) 4 mL larutan hasil pengerjaan pada 2.3 butir a) dimasukan menggunakan

pipet ke dalam labu ukur 100 mL, dan ditepatkan dengan larutan penjerap.

Larutan ini digunakan untuk membuat kurva kalibrasi.

Catatan : Larutan ini stabil selama 1 sampai 2 hari.

Page 35: Karakterisasi Gas Ozon Di Dalam Penjerap Kalium Iodida ... · karakterisasi gas ozon di dalam penjerap kalium iodida dengan menggunakan metode spektroskopi . dede yulias nurul miftah

24

Lanjutan Lampiran 6

3. Pengujian contoh uji

a) Dalam jangka waktu 30 menit – 60 menit setelah pengambilan contoh uji,

larutan contoh uji dimasukan ke dalam cuvette pada alat spektrofotometer,

lalu diukur intensitas warna kuning yang terbentuk pada panjang

gelombang 352 nm.

b) Serapan contoh uji dapat diamati kemudian dihitung jumlah oksidan (μg)

dengan menggunakan kurva kalibrasi.

4. Perhitungan

4.1. Jumlah oksidan dalam larutan standar iodida

Jumlah (μg) oksidan (dihitung sebagai ozon) dalam 1 mL Iarutan standar iodida

yang digunakan dalam pembuatan kurva kalibrasi dapat dihitung dengan rumus

sebagai berikut:

Keterangan:

O3 = jumlah oksidan (μg)

N2 = normalitas iodida 0.05 N hasil standarisasi

16 = jumlah ekivalen O3 (0.8 μg/mL) dibagi dengan normalitas iodida 0.05 N.

4.2. Volum contoh uji udara yang diambil

Volum contoh uji udara yang diambil, dikoreksi pada kondisi normal (25oC, 760

mmHg) dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

V = volum udara yang dihisap dikoreksi pada kondisi normal 25oC, 760 mmHg

(liter)

F1 = laju alir volum awal (liter/menit)

F2 = laju alir volum akhir (liter/menit)

t = durasi pengambilan contoh uji (menit)

Pa = tekanan barometer rata-rata selama pengambilan contoh uji (mmHg)

Ta = suhu rata-rata selama pengambilan contoh uji (oK)

298 = konversi suhu pada kondisi normal (25oC) ke dalam kelvin

760 = tekanan udara standar (mmHg).

Page 36: Karakterisasi Gas Ozon Di Dalam Penjerap Kalium Iodida ... · karakterisasi gas ozon di dalam penjerap kalium iodida dengan menggunakan metode spektroskopi . dede yulias nurul miftah

25

Lanjutan Lampiran 6

4.3. Konsentrasi oksidan di udara lingkungan

Konsentrasi oksidan dalam contoh uji dapat dihitung dengan rumus sebagai

berikut :

Keterangan:

C = konsentrasi oksidan di udara (μg/Nm3)

a = jumlah oksidan dalam contoh uji yang diperoleh dari kurva kalibrasi (μg)

V = volum udara yang dihisap dikoreksi pada kondisi normal 25oC, 760 mmHg.

5. Linieritas kurva kalibrasi

Koefisien korelasi (r) lebih besar atau sama dengan 0,998 (atau sesuai dengan

kemampuan laboratorium yang bersangkutan) dengan intersepsi lebih kecil atau

sama dengan batas deteksi.

5.1. Pembuatan kurva kalibrasi

a) Optimalisasi alat spektrofotometer sesuai petunjuk penggunaan alat.

b) Larutan standar iodida dimasukkan ke dalam masing-masing tabung uji 10

mL, lalu pipet 0 mL, 0.5 mL, 1.0 mL, 1.5 mL, 2.0 mL, dan 3.0 mL.

c) Larutan penjerap ditambahkan sampai volum larutan 10 mL dan

dihomogenkan.

d) Masing-masing larutan standar diukur dengan spektrofotometer pada

panjang gelombang 352 nm.

e) Kurva kalibrasi dibuat antara serapan dengan jumlah oksidan (μg).

Page 37: Karakterisasi Gas Ozon Di Dalam Penjerap Kalium Iodida ... · karakterisasi gas ozon di dalam penjerap kalium iodida dengan menggunakan metode spektroskopi . dede yulias nurul miftah

26

Lampiran 7. Skema penjerapan gas ozon untuk menentukan panjang gelombang

absorpsi

a. Penjerapan gas ozon dari udara lingkungan

b. Penjerapan gas ozon dari sumber ozon (ozonizer)

Page 38: Karakterisasi Gas Ozon Di Dalam Penjerap Kalium Iodida ... · karakterisasi gas ozon di dalam penjerap kalium iodida dengan menggunakan metode spektroskopi . dede yulias nurul miftah

27

Lampiran 8. Skema pngujian dengan metode spektroskopi

Page 39: Karakterisasi Gas Ozon Di Dalam Penjerap Kalium Iodida ... · karakterisasi gas ozon di dalam penjerap kalium iodida dengan menggunakan metode spektroskopi . dede yulias nurul miftah

28

Lampiran 9. Simulasi perubahan transmitansi terhadap perubahan indeks bias

larutan penjerap KI pada sensor kristal fotonik pendeteksi gas ozon.

Page 40: Karakterisasi Gas Ozon Di Dalam Penjerap Kalium Iodida ... · karakterisasi gas ozon di dalam penjerap kalium iodida dengan menggunakan metode spektroskopi . dede yulias nurul miftah

29

Lampiran 10. Gambar – gambar alat yang digunakan

a. Skema tabung penjerap

b. Lampu LED UV emitter c. Tabung isolasi berkapasitas 5 liter

Jalur udara masuk

Jalur udara keluar

Pemecah gelembung (bubbler)

Adapter serat optik

Page 41: Karakterisasi Gas Ozon Di Dalam Penjerap Kalium Iodida ... · karakterisasi gas ozon di dalam penjerap kalium iodida dengan menggunakan metode spektroskopi . dede yulias nurul miftah

30

Lanjutan Lampiran 9

d. Sumber ozon (ozonizer) e. Pengukur laju alir (flowmeter)

f. Spektrofotometer USB4000 ocean optics

g. Hasil sampel gas ozon yang terjerap dalam larutan kalium iodida

Sampel berwarna kuning muda