Kajian Pustaka Housekeeping Hotel

14
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Hotel Hotel adalah suatu bentuk bangunan, lambang, perusahaan atau badan usaha akomodasi yang menyediakan pelayanan jasa penginapan, penyedia makanan dan minuman serta fasilitas jasa lainnya dimana semua pelayanan itu diperuntukan bagi masyarakat umum, baik mereka yang bermalam di hotel tersebut ataupun mereka yang hanya menggunakan fasilitas tertentu yang dimiliki hotel itu. Pengertian hotel berdasarkan beberapa definisi menurut para ahli : Menurut Sulastiyono (2011:5), hotel adalah suatu perusahaan yang dikelola oleh pemiliknya dengan menyediakan pelayanan makanan, minuman dan fasilitas kamar untuk tidur kepada orang-orang yang melakukan perjalanan dan mampu membayar dengan jumlah yang wajar sesuai dengan pelayanan yang diterima tampa adanya perjanjian khusus. Pengertian hotel menurut SK Menteri Pariwisata, Pos, dan Telekomunikasi No. KM 37/PW. 340/MPPT-86 dalam Sulastiyono (2011:6), adalah "Suatu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau seluruh bangunan untuk menyediakan jasa penginapan, makanan dan minuman, serta jasa penunjang lainnya bagi umum yang dikelola secara komersial. Berdasarkan definisi para ahli diatas maka penulis menyimpulkan bahwa hotel adalah sebagai suatu usaha jasa yang merupakan sarana pendukung kegiatan

description

Hotel adalah suatu bentuk bangunan, lambang, perusahaan atau badan usaha akomodasi yang menyediakan pelayanan jasa penginapan, penyedia makanan dan minuman serta fasilitas jasa lainnya dimana semua pelayanan itu diperuntukan bagi masyarakat umum, baik mereka yang bermalam di hotel tersebut ataupun mereka yang hanya menggunakan fasilitas tertentu yang dimiliki hotel itu.

Transcript of Kajian Pustaka Housekeeping Hotel

  • BAB II

    KAJIAN PUSTAKA

    2.1 Pengertian Hotel

    Hotel adalah suatu bentuk bangunan, lambang, perusahaan atau badan

    usaha akomodasi yang menyediakan pelayanan jasa penginapan, penyedia

    makanan dan minuman serta fasilitas jasa lainnya dimana semua pelayanan itu

    diperuntukan bagi masyarakat umum, baik mereka yang bermalam di hotel

    tersebut ataupun mereka yang hanya menggunakan fasilitas tertentu yang dimiliki

    hotel itu. Pengertian hotel berdasarkan beberapa definisi menurut para ahli :

    Menurut Sulastiyono (2011:5), hotel adalah suatu perusahaan yang

    dikelola oleh pemiliknya dengan menyediakan pelayanan makanan,

    minuman dan fasilitas kamar untuk tidur kepada orang-orang yang

    melakukan perjalanan dan mampu membayar dengan jumlah yang wajar

    sesuai dengan pelayanan yang diterima tampa adanya perjanjian khusus.

    Pengertian hotel menurut SK Menteri Pariwisata, Pos, dan

    Telekomunikasi No. KM 37/PW. 340/MPPT-86 dalam Sulastiyono (2011:6),

    adalah "Suatu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau seluruh

    bangunan untuk menyediakan jasa penginapan, makanan dan minuman, serta jasa

    penunjang lainnya bagi umum yang dikelola secara komersial.

    Berdasarkan definisi para ahli diatas maka penulis menyimpulkan bahwa

    hotel adalah sebagai suatu usaha jasa yang merupakan sarana pendukung kegiatan

  • pariwisata, dimana pengelolaannya dilakukan secara professional dan didukung

    oleh tenaga kerja yang memiliki keterampilan baik dalam bidang perhotelan.

    2.1.1 Bagian-bagian atau departement dalam hotel

    Bagian-bagian atau departemen yang terdapat dalam Hotel secara umum

    menurut teori sulastiyono (2011:63-186) adalah sebagai berikut :

    1. Kantor depan Hotel ( Front Office )

    Peranan dan fungsi utama dari bagian kantor depan hotel

    adalah menjual (dalam arti menyewakan) kamar kepada para tamu.

    Oleh karena fungsinya itu, maka lokasi atau letak kantor depan hotel

    seharusnya berada di tempat yang mudah dilihat atau diketahui oleh

    tamu. Untuk membantu pelaksanaan fungsi bagian kantor depan

    hotel terbagi menjadi beberapa sub-bagian yang masing-masing sub-

    bagian memiliki fungsi pelayanan yang berbeda, karena peranana

    dan fungsi utama bagian kantor depan hotel adalah pelayanan

    penjualan kamar, maka penggunaan Yield Managament sebagai

    strategi penjualan akan banyak berkaitan dengan sub-bagian

    pelayanan pemesanan kamar (reservation).

    2. Tata Graha Hotel (Housekeeping)

    Bagian tata graha (Housekeeping) adalah salah satu bagian

    yang mempunyai peranan dan fungsi yang cukup vital dalam

    memberikan pelayanan kepada para tamu, terutama yang

    menyangkut pelayanan kepada para tamu, terutama yang

    menyangkut pelayanan kenyamanan dan kebersihan ruang hotel.

  • Dalam melaksanakan tugas-tugas dibidang pelayanan kenyamanan

    dan kebersihan ruang hotel, maka bagian tata graha juga harus

    melakukan kerjasama dengan bagian-bagian lainnya yang terdapat di

    hotel, seperti bagian kantor depan hotel (Front office), bagian

    makanan dan minuman (Food & Beverage), bagian mesin

    (Engineering), bagian akunting, dan bagian personel.

    Tanggung jawab bagian tata graha dapat dikatakan mulai dari

    pengurusan tentang bahan-bahan yang terbuat dari kain seperti taplak

    meja ( table cloth ), sprei, sarung bantal, korden, menjaga kerapihan

    dan kebersihan ruangan beserta perlengkapannya, sampai pada

    program pengadaan/penggantian peralatan dan perlengkapan, serta

    pemeliharaan seluruh ruangan hotel. Melihat ruang lingkup tanggung

    jawab bagian tata graha tersebut, maka yang dimaksud ruangan-

    ruangan hotel terdiri dari kamar-kamar tamu, ruang rapat, ruang

    umum seperti lobby. Corridor, restoran yang kesemuanyaitu disebut

    sebagai front of the house. Disamping itu, bagian tata graha juga

    bertanggung jawab terhadap kebersihan dan kerapihan bagian back

    of-the-house seperti bagian dapur, ruang makan karyawan, ruang

    ganti pakaian karyawan, ruang kantor dan sebagainya.

    Berkaitan dengan peranan dan fungsi bagian tata graha, maka

    para karyawan bagian tata graha dituntut untuk memiliki perilaku,

    pengetahuan, dan keterampilan tentang bagaimana menjaga

    kerapihan dan kebersihan ruangan hotel dengan menggunakan teknik

  • dan prosedure serta peralatan yang benar. Dengan demikian dapat

    menjamin kualitas pelayanan yang sesuai dengan keinginan tamu.

    3. Makanan dan Minuman ( Food & Beverage )

    Bagian makanan dan minuman merupakan salah satu bagian

    yang terdapat dihotel, yang mempenyai fungsi melaksanakan

    penjualan makanan dan minuman. Sekalipun melakukan fungsi

    menjual makanan dan minuman, tetapi dibalik itu semuanya terdapat

    kegiatan-kegiatan yang sangat komplek. Kegiatan itu adalah

    melaksanakan usaha pengembangan produk makanan dan minuman,

    merencanakan kegiatan-kegiatan yang dapat menarik tamu untuk

    makan dan minum direstoran hotel, melakukan pembelian bahan-

    bahan makanan dan minuman, penyimpanan bahan-bahan makanan

    dan minuman, melakukan pengolahan, penyajian makanan dan

    minuman serta penghitungan produk.

    4. Marketing and sales Departement

    Bagian ini berfungsi dalam memasarkan produk hotel, serta

    kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan pemasaran hotel,

    dengan berbagai cara bagian ini berusaha untuk mendapatkan tamu

    sebanyak mungkin ke dalam hotel, agar dapat menentukan

    banyaknya peningkatan pendapatan yang diperoleh melalui tamu-

    tamu yang menginap dan menggunakan fasilitas-fasilitas hotel.

  • 5. Accounting Departement

    Accounting Departement ini merupakan sebuah pusat bagi

    perusahaan hotel dalam menyelenggarakan penyusunan, pencatatan

    dan administrasi keuangan, dengan adanya departement ini maka

    pihak manajemen akan dapat mengetahui seberapa banyak

    pendapatan yang telah diperoleh serta bagaimana perkembangan

    perusahaan tersebut untuk masa yang akan datang.

    6. Human Resource Depertement

    Bagian ini berfungsi melakukan kegiatan yang ada kaitannya

    dengan sumber daya manusia yang ada di lingkungan kerja hotel.

    Departement ini juga memiliki tugas dalam mengembangkan tenaga

    kerja yang ada serta mengatur dan menyelenggarakan pendidikan

    maupun latihan kerja bagi kariyawan dari semua tingkatan.

    7. Engineering Departement.

    Departemen ini bertanggung jawab dalam kegiatan yang

    berhubungan dengan perencanaan dan kontstruksi bangunan hotel,

    selain itu juga bagian ini peralatan dan perlengkapan hotel yang

    bersifat mekanik (mesin) serta mengurus pengadaan dan

    pemeliharaan instalasi listrik dan pengadaan air bersih untuk

    keperluan tamu maupun untuk keperluan kariyawan hotel.

    Disamping fungsi dan tugas diatas, departement engineering

    juga mengurus perlengkapan dan peralatan yang bisa digunakan

    dalam hal yang berhubungan dengan pencegahan dan

  • penanggulangan kebakaran maupun yang berhubungan dengan

    keselamatan kerja

    8. Security Departement

    Bagian ini bertugas dalam hal yang berhubungan dengan

    masalah yang ada kaitannya dengan keamanan di dalam hotel

    maupun di luar hotel serta memelihara ketertiban di wilayah

    kerjanya.

    2.2 Departemen Housekeeping

    2.2.1 Pengertian Housekeeping

    Menurut Dimyati (2002:59). Housekeeping adalah bagian yang

    bertugas memelihara, kebersihan, kerapihan, dan kelengkapan kamar-kamar

    tamu, restoran, bar, dan tempat-tempat umum dalam hotel, termasuk tempat

    untuk karyawan, kecuali tempat yang menjadi tanggung jawab standar

    misalnya kitchen area.

    Pendapat Nawar (2002:2) Housekeeping adalah bagian departemen

    yang mengatur atau menata peralatan, menjaga kebersihan, memperbaiki

    kerusakan, dan memberi dekorasi dengan tujuan agar rumah (hotel) tersebut

    tampak rapi, bersih, menarik dan menyenangkan bagi penghuni atau tamu

    yang menginap.

    Rizal dan Saksono (2006:15) menyatakan bahwa Housekeeping terbagi

    atas beberapa seksi yaitu, Housekeeping Office Section, General Linen, Room

  • section, Public Area Section, Gardening And Flower Section, Laundry

    section.

    Sedangkan menurut Rumesko (2002:1) dalam Nawar Housekeeping

    Departement juga berarti bagian yang bertugas dan bertanggung jawab untuk

    menjaga kebersihan, kerapihan, keindahan, dan kenyamanan di seluruh area

    hotel, baik di luar gedung maupun di dalam gedung, termasuk kamar-kamar

    tamu, ruangan-ruangan yang disewa oleh para tamu, restaurant, office serta

    toilet.

    Berdasarkan definisi para ahli diatas maka penulis menyimpulkan

    bahwa pengertian housekeeping adalah salah satu bagian yang terdapat dalam

    organisasi hotel yang mempunyai peranan memberikan pelayanan

    kenyamanan dan kebersihan kamar atau area hotel.

    2.2.2 Pengertian Room Attendant

    Menurut Rumesko (2001:35) Room attendant adalah petugas floor

    section yang menjaga kebersihan, kerapihan, kenyamanan dan kelengkapan

    kamar tamu. Definisi tersebut menunjukkan bahwa room attendant sangat

    berjasa dalam operasional hotel.

    Sependapat dengan Sulastiyono (2011:124) Room attendant adalah

    petugas kamar tamu yang mempunyai tanggung jawab untuk menjaga

    kebersihan, kerapihan dan kelengkapan kamar. Adapun petugas yang

    melaksanakan pembersihan, merapihkan dan melengkapi kebutuhan tamu di

    kamar adalah pramugraha atau (Room boy) sedangkan pengawasan terhadap

  • proses pekerjaan yang dilaksanakan oleh room boy tersebut adalah Room

    supervisor.

    Menurut Shite (2006:35) Room attendant adalah suatu posisi atau

    jabatan yang bertanggung jawab dalam kebersihan, kerapihan, keindahan dan

    kenyamanan tamu selama tamu berada di hotel.

    Sedangkan menurut Rumesko (2011:42) dalam Sulastiyono Room

    attendant adalah petugas yang mempersiapkan tempat tidur pada waktu

    membersikan kamar. Harus diingat bahwa pada waktu tamu masuk kamar,

    pandangan pertamanya akan ditunjukan pada kerapihan tempat tidur.

    Berdasarkan pengertian para ahli diatas maka penulis menyimpulkan

    pengertian room attendant adalah petugas yang bertanggung jawab atas

    kebersihan kamar tamu, perlengkapan-perlengkapan kamar, serta memberikan

    apa saja yang dibutuhkan / diperlukan oleh tamu selama menginap di hotel.

    2.2.3 Tugas dan Tanggung Jawab Room Attendant

    Menurut Nawar (2000:42) room attendant mempunyai tugas dan

    tanggung jawab antara lain :

    1. Menerima penugasan dan pengarahan dari floor Supervisor.

    2. Melakukan handing over dari Room attendant night shift,morning shift dan

    evening shift.

    3. Menyiapkan trolley degan perlatan kerja, guest suplies, cleaning supplies

    dan linen untuk setiap floor section (dilakukan room attendant night shift).

    4. Memerikasa kondisi atau status kamar, dan melaporkan status kamar

    sesuai dengan hasil pemeriksaan.

  • 5. Melaporkan kepada Floor Supervisor jika terjadi perbedaan status kamar.

    6. Membersihkan kamar sesuai degan SOP.

    - Mendorong trolley kedepan pintu, mengetuk pintu sebanyak 3 kali

    sambil mengucapkan identitas, bila tidak ada jawaban buka pintu

    perlahan-lahan.

    - Periksa seluruh ruangan barangkali ada barang tamu yang tertinggal ,

    jika ada laporkan ke office Housekeeping.

    - Periksa keadaan semua lampu , AC , Televisi , dan Mini bar apabila

    ada kerusakan hubungi langsung Handyman / Engenering.

    - Membuka night curtain dan membuka jendela.

    - Melakuka stripping sampai seluruh ruangan baik yang terdapat pada

    astrai maupun yang berserakan dilantai lalu buang ke garbage humper

    yang ada di trolley. Dan srtipping gelas , cangkir dan sendok teh lalu

    rendam dengan air panas di washbahsin.

    - Stripping linen kotor yang terdapat dikamar maupun di kamar mandi

    - Proses making bed.

    - Membersihkan kamar mandi.

    - Lengkapi guest supplies untuk dikamar / tempat tidur.

    - Dusting seluruh furniture yang ada didalam kamar dengan

    menggunakan dushcloth dan chemical.

    - Vacuum seluruh ruangan dimulai dan sudut yang terjauh dari pintu

    sampai keluar kamar.

    - Memeriksa semua kelengkapan guest supplies baik yang ada di bath

    room maupun yang ada dikamar.

    - Tutup jendela, rapihkan night curtain, hidupkan AC dan TV

    semprotkan by fresh didalam ruangan.

  • - Setelah semua lengkap dan bersih melakukan pengecekan kembali

    apakah sudah benar benar bersih dan tidak meniggalkan sampah lagi.

    - Tutup pintu

    - Mengisi room boy control sheet

    7. Melakukan turn down service dan membersihkan kamar yang late check-

    out, membantu pengiriman laundry yang bersih (diilakukan room

    attendant evening shift).

    8. Membuat room attendant report dan mengembalikan kunci pada saat akhir

    penugasan.

    9. Melaporkan kepada Floor Supervisor / order taker jika ada barang tamu

    yang tertinggal.

    10. Menjaga penggunaan dan pemakaian atas biaya yang dikeluarkan untuk

    penggunaan guest suplies dan cleaning supplies.

    2.3 Keluhan Tamu

    2.3.1 Pengertian Keluhan Tamu

    Dijelaskan oleh Yoeti (1998:56) dalam bukunya Hotel Costemer Service

    bahwa pengertian dari keluhan (Complaint) adalah ketidakpuasan tamu

    terhadap pelayanan yang telah diberikan atau diterima. Pengertian tentang

    keluhan tamu adalah adanya kesenjangan antara yang diharapkan dengan yang

    didapatkan oleh tamu. Sementara itu, Sugiarto (2000:67) mengemukakan

    bahwa keluhan tamu adalah tidak puasnya tamu terhadap produk atau

    pelayanan yang diterima sehingga tamu merasa dirugikan.

    Beberapa macam keluhan tamu adalah sebagai berikut :

  • 1. Mechanical Complaint ( Keluhan Mekanik )

    Keluhan mekanik suatu keluhan yang disampaikan oleh pelanggan

    sehubungan dengan tidak berfungsinya suatu peralatan yang diperoleh dari

    suatu interaksi pelayanan. Contoh : ruang sewa yang suhunya tidak bias

    diatur, cahaya yang tidak baik, kerusakan listrik, hiasan dan mebel yang

    tidak memuaskan, kerusakan mesin, dan lain-lain. Meskipun tampaknya

    sepele, namun bila keluhan seperti ini tidak diperhatikan dengan baik,

    maka para pelanggan akan pergi secara perlahan-lahan.

    2. Attitudinal Complaint ( Keluhan akibat sikap petugas )

    Keluhan akibat sikap petugas adalah keluhan pelanggan yang muncul

    karena sikap negative yang ditampilka oleh petugas pelayanan pada saat

    berhadapan dengan pelanggan.

    3. Servis Related Problem (Keluhan yang berhubungan dengan pelayanan)

    Keluhan yang termasuk ke dalam kelompok ini adalah suatu keluhan

    pelanggan yang datang karena hal-hal yang berhubungan dengan

    pelayanan itu sendiri. Contoh : di sebuah hotel , dimana waktu Guest

    Check in ternyata kamar belum siap, terpaksa guest makan siang sambil

    menunngu kamar dibersihkan membuat tamu bosan.

    4. Unusual Complaint ( Keluhan yang aneh )

    Keluhan yang aneh adalah keluhan pelanggan yang dimata petugas

    merupakan keluhan yang tidak wajar ( aneh ).

  • 2.3.2 Cara Menangani Keluhan Tamu

    Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menangani keluhan tamu,

    sehingga keluhan dapat ditangani dengan baik dan bahkan mampu

    meningkatkan citra hotel oleh Sunarno (2006:325 328), menyatakan bahwa

    dalam mengatasi keluhan dapat menggunakan metode heat yaitu :

    1. Heat them out adalah mendengarkan dengan seksama apa yang dikeluhkan

    tamu, jangan menanggapinya dengan emosi meskipun sikap tamu

    menyakitkan dan menyinggung perasaan.

    2. Empathize adalah menunjukan rasa empati kepada tamu, ikut merasakan

    apa yang dirasakan oleh tamu dan kemudian berusaha mencarikan

    solusinya. Kalimat yang dapat menegaskan rasa empati kepada tamu

    misalnya, I understand how do you feel, if I were you I will be upset, etc.

    3. Apologize adalah meminta maaf kepada tamu dalam menangani keluhan

    tamu, tidak ada yang harus disalahkan. Pada prinsipnya staff meminta

    maaf karena telah membuat tamu merasa tidak nyaman. sorry for the

    inconvenience. Kalimat ini mengandung kata netral tidak ada yang

    dikorbankan apalagi menyalahkan orang lain.

    4. Taking proper action and follow up. Memberitahu tamu bahwa masalah

    telah diusahakan penyelesaiannya, dan menguucapkan terima kasih kepada

    tamu atas kritik dan keluhan tersebut termasuk memberi kesempatan untuk

    memperbaikinya.

  • 2.4 Pengertian Kualitas Pelayanan

    Menurut Suwithi dalam Anwar (2002:84) Kualitas pelayanan adalah

    mutu dari pelayanan yang diberikan kepada pelanggan, baik pelanggan internal

    maupun pelanggan eksternal berdasarkan standar prosedur pelayanan.

    Kemudian menurut Kotler (2000:25), kualitas pelayanan merupakan

    totalitas dari bentuk karakteristik barang dan jasa yang menunjukkan

    kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan pelanggan, baik yang nampak jelas

    maupun yang tersembunyi. Bagi perusahaan yang bergerak di sektor jasa,

    pemberian pelayanan yang berkualitas pada pelanggan merupakan hal mutlak

    yang harus dilakukan apabila perusahaan ingin mencapai keberhasilan.

    Dan Menurut Fitzsimmons bersaudara dalam Sulastiyono (2011:35-36)

    menjelaskan bahwa kualitas pelayanan adalah sesuatu yang kompleks, dan tamu

    akan menilai kualitas pelayanan melalui lima prinsip dimensi pelayanan sebagai

    ukuranya, yaitu sebagai berikut :

    1. Reliabilitas ( Reliability ), adalah kemampuan untuk memberikan secara

    tepat dan benar jenis pelayanan yang telah dijanjikan kepada tamu.

    2. Responsif ( Responsiveness ), yaitu kesadaran atau keinginan untuk cepat

    bertindak membantu tamu dan memberikan pelayanan yang tepat waktu.

    3. Kepastian/jaminan ( Assurance ), adalah pengetahuan dan kesopan

    santunan serta kepercayaan diri para pegawai. Dimensi assurance memiliki

    ciri-ciri : kompetensi untuk memberikan pelayanan, sopan dan memiliki

    sifat respek terhadap tamu.

  • 4. Empati ( Empathy ), memberikan perhatian individu tamu secara khusus.

    Dimensi empathy ini memiliki ciri-ciri : kemauan untuk melakukan

    pendekatan, memberikan perlindungan dan usaha untuk mengerti

    keinginan, kebutuhan dan perasaan tamu.

    5. Nyata ( Tangibles ), yaitu sesuatu yang nampak atau yang nyata , yaitu :

    penampilan para pegawai, dan fasilitas-fasilitas pisik, lainnya seperti

    peralatan dan perlengkapan yang menunjang pelaksanaan pelayanan.