KAJIAN MOTIVASI DAN PENGETA HUAN UNTUK … · Dalam penyusunan skripsi ini penulis telah banyak ......
Transcript of KAJIAN MOTIVASI DAN PENGETA HUAN UNTUK … · Dalam penyusunan skripsi ini penulis telah banyak ......
KAJIAN MOTIVASI DAN PENGETAHUAN UNTUK MENGGUNAKAN PRODUK PELANGSING TUBUH PADA MAHASISWA KAMPUS III
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm.)
Program Studi Farmasi
Oleh :
Paulina Catur Pipera Sakti NIM : 028114074
FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA 2007
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
Penerimaan
Biarlah diriku tetap menjadi diriku,
Biarlah hidupku tetap menjadi hidupku
Biarlah Allahku tetap menjadi Allahku
Kasih Allah akan berlangsung pada setiap peristiwa
Dan hidupku akan selalu kuletakkan pada misbah-Mu
Oleh karena itu jadikanlah aku seperti yang Kau ingini
Inilah rahasia penerimaan
Karya kecil ini kupersembahkan untuk
Tuhan Yesus Kristus, dan Bunda Maria yang selalu menjagaku
Orang tuaku, Pakde-bude, kakakku, adikku, dan almamaterku……..
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
INTISARI
Kegemukan menjadi salah satu masalah karena membuat penampilan seseorang kurang menarik dan juga mengganggu perkembangan pribadi seseorang. Kegemukan tidak saja mengurangi daya tarik, tetapi juga menjadi masalah kesehatan, baik pada anak-anak, remaja maupun dewasa. Ukuran yang umum digunakan untuk mengatakan kegemukan adalah besarnya indeks massa tubuh (Body Mass Indeks).
Penelitian ini merupakan jenis penelitian observasional dengan menggunakan rancangan deskriptif non analitik dengan teknik purposive non random sampling. Kuisioner yang merupakan instrumen penelitian, disebar pada mahasiswa kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, yang memiliki nilai BMI ≥ 23. Data yang diperoleh, diolah secara statistik deskriptif.
Hasil yang diperoleh, responden mahasiswa FKIP (24%), berjenis kelamin perempuan (65,33%), berusia 22 tahun (28%), BMI antara 25-29,9 (66,67%), penghasilan/uang saku responden antara Rp 300.000,00 – Rp 400.000,00 (42,67%), dan tinggal di Yogyakarta dengan cara kos (65,33%). Responden (46,67%) mengenal produk pelangsing tubuh dari media elektronik. Iklan tidak mempengaruhi responden untuk menggunakan produk pelangsing tubuh (61,33%). Ada beberapa produk pelangsing tubuh yang dikenal, diantara produk pelangsing tubuh yang paling dikenal adalah slimming tea (22.54%). Responden mengatakan bahwa mereka tidak tertarik untuk menggunakan produk pelangsing tubuh (77,33%), dengan alasan mereka takut akan resiko, dan efek samping yang ditimbulkan produk pelangsing tubuh tersebut, dan juga mereka menganggap perlu untuk berkonsultasi lebih dahulu kepada dokter/apoteker ataupun ahli gizi (93,33%) sebelum menggunakan produk tersebut.
Kata kunci: produk pelangsing tubuh, motivasi, dan pengetahuan.
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
The one of the problems that makes the individual’s appearance less attractive and disturbes one’s personality development is obesity. In addition, obesity has become health problems among children, teenagers, and adults. The common measurement used to express the obesity is total body mass index (BMI).
This research was observational study with non-analytic descriptive design the respondents were selected using purposive non-random sampling. The research instrument was questioner, distributed to Campus III Sanata Dharma University whose BMI were more than 23. The obtained data were analyzed descriptive-statistically.
Result of the research, respondents were education faculty (24%), female (65.33%), 22 years old (28%), BMI 25 to 29.9 (66.67%), pocket money Rp 300,000.00 to Rp 400,000.00 (42.67%), and living in Yogyakarta at the boarding house (65.33%). Respondents (46.67%) knew the slimming product from electronic media. The product advertisements did not affect them in using slimming products (61.33%). There were several of slimming products have been known, but slimming tea was the most familiar among them (22.54%). Also, they said that they did not intend to use the slimming products (77.33%) for the reasons that they were afraid of the risks and side effects of the products. Respondents (93.33%) considered that consulting the physician or nutrition expert before the products usage was required.
Key words: slimming product, motivation, and knowledge
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PRAKATA
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus yang
setia menemani sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi yang
berjudul “Kajian Motivasi, dan Pengetahuan untuk Menggunakan Produk
Pelangsing Tubuh pada Mahasiswa Kampus III Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta” disusun untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar
Sarjana Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Dalam penyusunan skripsi ini penulis telah banyak memperoleh bantuan,
bimbingan, dan pengarahan, serta dorongan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis
ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak atas pengorbanannya baik
waktu, tenaga maupun pikiran sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Rasa
terima kasih yang sebesar-besarnya penulis sampaikan kepada :
1. Ibu Rita Suhadi, M.Si., Apt., selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta, dan juga dosen pembimbing yang telah menyediakan waktu
dan tenaga untuk berdiskusi serta memberi saran dan masukan dalam penyusunan
skripsi ini.
2. Ibu Aris Widayati, M.Si., Apt., selaku dosen penguji atas masukan-masukan dan
saran yang berharga.
3. Ibu dr. Lucia Kuswibawanti, M.Kes., selaku dosen penguji atas masukan-masukan
dan saran yang berharga.
4. Bapak P. Eddy Suhartanto, S.Psi., M.Si. dan Bapak Agung Santoso, S.Psi., yang
telah banyak membantu dalam pembuatan kuesioner.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5. Semua dosen fakultas farmasi yang telah banyak memberikan ilmunya kepada
penulis
6. Mahasiswa kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah
bersedia menjadi responden dan telah meluangkan waktu untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan dalam kuisioner tanpa mempertanyakan ijin penelitian.
7. Bapakku di surga “Walaupun Engkau tidak akan pernah ada disampingku lagi
tapi aku tahu engkau selalu ada dalam hidupku”.
8. Orang tuaku, dan pakde serta bude yang merupakan perpanjangan tangan Tuhan,
yang selalu berdoa dan mencurahkan kasih sayang sehingga penulis dapat meraih
salah satu bintang impiannya. Cinta dan ketulusan kalian merupakan kekuatan
bagiku untuk melompat menggapai bintang di langit mimpiku.
9. Mas Hendra, Mbak Vivin, Mas Gendhon, Mbak Ela, Taufan, Malik, dan Effar
terima kasih untuk perhatian, semangat dan canda tawanya. Dan semua keluarga
besar Mbah Warso penulis tahu kalian semua menyayangiku, dan
mendukungku.
10. Lena, Ayuk, Asti, Puri, Prima, Sinta, Riasa, Weny, dan Dian, kalian sahabat dan
saudara terbaik yang pernah penulis miliki, terima kasih telah berjalan bersamaku
melewati lorong kehidupan dalam gelap dan terang, “Tanpa kalian semua apalah
artinya diriku…Terima kasih…”.
11. Sahabat dan teman seperjuangan, Farmasi angkatan 2002 dan kelompok
praktikum C pada khususnya, terima kasih atas kerjasama dan persahabatan yang
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
telah kita lalui bersama . Kehadiran kalian telah menjadi warna dalam lukisan
hidupku.
12. Theresia Dian Pramudita, teman seperjuangan yang telah memberi motivasi,
saran, diskusi serta kerjasamanya dalam mengerjakan skripsi ini.
13. Teman- teman KKN kelompok 23 Ceporan, Anink, Csil, Dian, Lany, Tere,
Wulan, Taim, Richard, Ronald, Deny, dan Sigit yang telah banyak memberi
pembelajaran hidup, dan cinta akan persahabatan yang tanpa imbalan apapun.
14. Teman-teman kos Wisma Kurnia, dan kost Paingan VII, terima kasih untuk
sedikit waktu dalam kebersamaan kita, I’ll always remember you all.
15. Fretty, Surex, Mbak Ira, Bety, Andy, Buyung, Anto, dan Mbak Devi sekeluarga
atas dukungan, masukkan, ide dan doa yang membuat penulis terus maju dan
bersemangat.
16. Semua pihak yang telah banyak membantu dan tidak dapat penulis sebutkan satu
persatu, sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna dan masih
banyak kekurangannya, maka penulis sangat mengharapkan saran dan kritikan demi
sempurnanya skripsi ini. Mudah-mudahan skripsi ini bermanfaat bagi penulis
khususnya dan bagi pembaca pada umumnya, dan kiranya skripsi ini dapat menjadi
salah satu sumbangan bagi ilmu pengetahuan.
Yogyakarta, Februari 2007
Penulis
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL....................................................................................
HALAMAN PERSETUJUAN.....................................................................
HALAMAN PENGESAHAN......................................................................
HALAMAN PERSEMBAHAN..................................................................
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA......................................................
INTISARI.....................................................................................................
ABSTRACT...................................................................................................
PRAKATA...................................................................................................
DAFTAR ISI................................................................................................
DAFTAR TABEL........................................................................................
DAFTAR GAMBAR...................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................
BAB I. PENGANTAR................................................................................
A. Latar Belakang.................................................................................
1. Permasalahan ..................................................................................
2. Keaslian penelitian...........................................................................
3. Manfaat penelitian...........................................................................
B. Tujuan Penelitian..............................................................................
BAB II. PENELAAHAN PUSTAKA.......................................................
A. Teori Perilaku...................................................................................
1. Teori Weber.....................................................................................
i
ii
iii
iv
v
vi
vii
viii
xi
xv
xviii
xix
1
1
3
4
4
5
6
6
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Teori Adopsi Inovasi Rogers...........................................................
B. Kegemukan......................................................................................
1. Devinisi Kegemukan........................................................................
2. Faktor Penyebab Kegemukan..........................................................
3. Terapi Kegemukan...........................................................................
4. Penentuan Kelebihan Berat Badan ..................................................
5. Resiko Kegemukan ………………………………………………..
C. Produk Pelangsing Tubuh................................................................
D. Tanaman Tradisional yang Berkhasiat untuk Menurunkan Berat
Badan ...............................................................................................
E. Keterangan Empiris...........................................................................
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN...............................................
A. Jenis dan Rancangan Penelitian.......................................................
B. Definisi Operasional Penelitian........................................................
C. Subyek Penelitian..............................................................................
D. Teknik Sampling..............................................................................
E. Instrumen Penelitian........................................................................
F. Tata Cara Penelitian.........................................................................
G. Analisis Data Penelitian…………………………………………….
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN..................................................
A. Karakteristik Responden..................................................................
1. Jenis kelamin..................................................................................
2. Umur...............................................................................................
7
11
11
12
13
18
21
23
27
30
31
31
31
33
34
35
36
39
40
40
40
41
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3 Body mass indeks (BMI) ................................................................
4. Penghasilan/uang saku per bulan....................................................
5. Status tempat tingaal di Yogyakarta ................................................
B. Motivasi Responden.........................................................................
1. Ketertarikan responden untuk menggunakan produk pelangsing
tubuh .............................................................................................
2. Sumber pengenalan.........................................................................
3. Iklan mempengaruhi responden untuk menggunakan produk
pelangsing tubuh ...........................................................................
4. Alasan responden untuk menggunakan produk pelangsing tubuh
.......................................................................................................
5. Produk pelangsing tubuh digunakan dengan alasan supaya tidak
ketinggalan zaman ........................................................................
6. Memiliki berat badan yang ideal berati sehat ...............................
C. Pengetahuan Responden...................................................................
1. Merek produk pelangsing tubuh yang dikenal responden .............
2. Sumber informasi............................................................................
3. Efek samping produk pelangsing tubuh menurut responden..........
4. Pengetahuan responden tentang komposisi produk pelangsing
tubuh..............................................................................................
5. Peringatan dan larangan penggunaan produk pelangsing
tubuh..............................................................................................
6. Konsultasi pada dokter/apoteker ataupun ahli gizi mengenai
42
43
44
45
45
47
48
50
51
52
53
54
56
59
60
62
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
penggunaan produk pelangsing tubuh ..........................................
7. Pengetahuan responden untuk menggunakan produk pelangsing
tubuh diimbangi dengan olah raga dan makan yang teratur .........
8. Pentingnya mengkonsumsi produk pelangsing tubuh untuk orang
yang mengalami kelebihan berat badan ........................................
9. Keefektifan penggunaan produk pelangsing tubuh ..........................
10. Pengetahuan responden terhadap ketergantungan penggunaan
produk pelangsing tubuh yang berdampak pada kesehatan
seseorang .......................................................................................
D. Ringkasan pembahasan .....................................................................
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN....................................................
A. Kesimpulan......................................................................................
B. Saran.................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................
LAMPIRAN................................................................................................
BIOGRAFI ................................................................................................
63
65
67
68
69
72
75
75
76
77
80
103
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
halaman Tabel I
Tabel II
Tabel III
Tabel IV
Tabel V
Tabel VI
Tabel VII
Tabel VIII
Tabel IX
Tabel X
Tabel XI
Tabel XII
Tabel XIII
Klasifikasi BMI menurut WHO ...........................................
Klasifikasi BMI untuk penduduk dewasa Asia ....................
Jumlah mahasiswa aktif kampus III Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta .............................................................
Jumlah mahasiswa yang digunakan sebagai subyek
penelitian pada kampus III Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta ...........................................................................
Jumlah item pertanyaan pada kuesioner ...............................
Umur responden ...................................................................
Alasan responden tidak tertaruk untuk menggunakan
produk pelangsing tubuh ......................................................
Sumber pengenalan produk pelangsing tubuh .....................
Alasan iklan tidak mempengaruhi responden untuk
memutuskan menggunakan produk pelangsing tubuh .........
Alasan iklan mempengaruhi responden untuk memutuskan
menggunakan produk pelangsing tubuh ...............................
Alasan responden tertarik untuk menggunakan produk
pelangsing tubuh .................................................................
Sumber informasi tentang produk pelangsing tubuh ............
Responden mendapat informasi dari penjual ataupun
dokter/apoteker/ahli gizi .......................................................
18
19
30
30
32
41
46
48
49
49
50
57
58
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel XIV
Tabel XV
Tabel XVI
Tabel XVII
Tabel XVIII
Tabel XIX
Tabel XX
Tabel XXI
Tabel XXII
Tabel XXIII
Tingkat kepedulian responden terhadap bahan
penyusun/komposisi produk pelangsing tubuh ....................
Konsultasi kepada dokter/apoteker ataupun ahli gizi
mengenai penggunaan produk pelangsing tubuh .................
Alasan responden mengenai perlunya berkonsultasi
terlebih dahulu pada dokter/apoteker ataupun ahli gizi .......
Alasan responden mengenai tidak perlunya berkonsultasi
terlebih dahulu pada dokter/apoteker ataupun ahli gizi .......
Alasan responden mengenai perlunya penggunaan produk
pelangsing tubuh diimbangi dengan olah raga, dan
pengaturan pola makan .........................................................
Alasan reponden mengenai tidak pentingnya
mengkonsumsi produk pelangsing tubuh untuk orang yang
mengalami kelebihan berat badan ........................................
Alasan reponden mengenai tidak pentingnya
mengkonsumsi produk pelangsing tubuh untuk orang yang
mengalami kelebihan berat badan ........................................
Alasan responden mengenai ketidakefektifan produk
pelangsing tubuh untuk menurunkan berat badan ................
Alasan responden terhadap ketergantungan penggunaan
produk pelangsing tubuh yang dapat mempengaruhi
kesehatan seseorang .............................................................
Alasan responden mengenai dampak kesehatan, akibat
61
64
64
64 66 67 68 69 70
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
penurunan berat badan secara drastis dengan
mengkonsumsi produk pelangsing tubuh ............................. 71
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. (A) Teori aksi Weber dan (B) Parson …………………………… 7
Gambar 2. Proses adopsi Inovasi Rogers ......................................................... 9
Gambar 3. Penatalaksanaan berat badan dengan pendekatan holistik ………. 15
Gambar 4. Piramida makanan menurut Departemen Kesehatan...................... 17
Gambar 5. Jenis kelamin responden ................................................................ 41
Gambar 6. Body mass indeks (BMI) responden ……………………………... 42
Gambar 7. Penghasilan/ uang saku responden ………………………………. 43
Gambar 8 Status tempat tinggal responden …………………………………. 44
Gambar 9. Ketertarikan responden untuk menggunakan produk pelangsing
tubuh ……………………………………………………………. 47
Gambar 10. Produk pelangsing tubuh digunakan dengan alasan supaya tidak
ketinggalan zaman ....................................................................... 52
Gambar 11. Memiliki berat badan yang ideal berarti sehat ............................. 53
Gambar 12. Merek produk pelangsing tubuh yang dikenal responden ............ 55
Gambar 13. Keberadaan efek samping produk pelangsing tubuh menurut
Responden .................................................................................... 59
Gambar 14. Tingkat pengertian responden terhadap kegunaan masing-masing
bahan dalam produk pelangsing tubuh ......................................... 61
Gambar 15. Kepedulian responden terhadap peringatan dan larangan dalam
penggunaan produk pelangsing tubuh .......................................... 62
xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian Fakultas Teknik………………………….. 80
Lampiran 2. Surat Ijin Penelitian Fakultas MIPA ..............……………......... 81
Lampiran 3. Surat Ijin Penelitian Psikologi .............………………………… 82
Lampiran 4. Surat Ijin Penelitian Fakultas FKIP ..………………………..... 83
Lampiran 5. Surat Ijin Penelitian Fakultas Farmasi......................................... 84
Lampiran 6. Komposisi Produk Pelangsing Tubuh ....................................... 85
Lampiran 6. Kuisioner Penelitian ……………. …………………………… 87
Lampiran 7. Hasil wawancara ………………………………........................ 93
xix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
A. Latar Belakang Penelitian
Kegemukan merupakan masalah kesehatan yang prevalensinya cukup
tinggi. Di kawasan Asia, prevalensi obesitas meningkat tajam, di Korea Selatan,
1,5% dari 20,5% penduduk yang mengalami kelebihan berat badan tergolong
obesitas. Di Thailand, 16% penduduk mengalami kelebihan berat badan
(overweight) dan 4%-nya obesitas. Di daerah Cina, prevalensi overweight 12%
pada laki-laki, dan 14,4% pada perempuan, sedangkan di Indonesia prevalensi
overweight 8,1% pada laki-laki, dan 10,5% pada perempuan, sementara untuk
obesitasnya 6,8% pada laki-laki, dan 13,5% pada perempuan (Depkes, 2003).
Pada saat ini, kegemukan merupakan salah satu masalah yang banyak
diderita baik kaum wanita ataupun kaum pria bahkan anak-anak. Kegemukan
menjadi salah satu masalah karena mempengaruhi penampilan seseorang menjadi
kurang menarik dan juga mengganggu perkembangan pribadi (Priyani,1998).
Pada dasarnya kegemukan bukan merupakan suatu penyakit yang berbahaya,
tetapi dianggap cukup merisaukan karena pada kenyataan merupakan salah satu
faktor penyebab berbagai penyakit, seperti diabetes militus (DM) tipe II,
hipertensi, penyakit kardiovaskuler, dan penyakit ginjal (Priyani,1998). Meskipun
kegemukan terbukti mengganggu kesehatan dan penampilan, upaya-upaya untuk
menurunkan berat badan yang meliputi terapi diet, dan latihan fisik sering kali
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
menemui kendala baik dari individu itu sendiri maupun dari lingkungan
sekitarnya (Priyani, 1998).
Dewasa ini, kebanyakan orang menggunakan suatu produk berdasarkan
kegunaan produknya, dan jarang berpikir mengenai risiko yang akan diterima
ketika salah mengkonsumsi produk yang akan dikonsumsinya. Efek samping yang
ditimbulkan oleh produk pelangsing tubuh ini seperti gangguan ginjal, dehidrasi,
diuretik ataupun diare, kurang diperhatikan oleh kebanyakan orang, mereka hanya
berpikir bagaimana cara menurunkan berat badan secara cepat dan praktis.
Banyaknya iklan yang menawarkan produk pelangsing tubuh, dan juga tren pada
kebanyakan orang bahwa memiliki tubuh yang langsing berarti menarik, membuat
orang-orang berlomba-lomba menurunkan berat badannya dengan menggunakan
produk pelangsing tubuh, yang dianggap dapat menurunkan berat badan secara
cepat, praktis, dan mudah seperti yang diiklankan. Penelitian mengenai produk
pelangsing tubuh ini diharapkan bisa memberikan sedikit gambaran kepada
masyarakat pengkonsumsi ataupun masyarakat yang sekedar ingin untuk
mengkonsumsi produk pelangsing tubuh supaya nantinya dapat
mempertimbangkan faktor motivasi, dan pengetahuan untuk menggunakan
produk pelangsing tubuh tersebut. Berangkat dari beberapa faktor itulah penulis
menulis skripsi berjudul “KAJIAN MOTIVASI DAN PENGETAHUAN
UNTUK MENGGUNAKAN PRODUK PELANGSING TUBUH PADA
MAHASISWA KAMPUS III UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
1. Permasalahan
Berdasarkan latar belakang tersebut diatas maka permasalahan yang akan
diteliti dalam penelitian ini adalah:
a. seperti apa karakteristik subyek penelitian, yang meliputi jenis kelamin,
umur, BMI, uang saku perbulan, dan status tempat tinggal di Yogyakarta?
b. motivasi apa yang mendorong subyek penelitian, untuk menggunakan
produk pelangsing tubuh, seperti ketertarikan dalam menggunakan produk
pelangsing tubuh, sumber pengenalan, apakah iklan mempengaruhi untuk
menggunakan produk pelangsing tubuh, alasan untuk menggunakan
produk pelangsing tubuh, produk pelangsing tubuh digunakan dengan
alasan supaya tidak ketinggalan zaman, dan juga memiliki berat badan
yang ideal berarti sehat?
c. seperti apa pengetahuan subyek penelitian, mengenai merek produk
pelangsing tubuh yang dikenal, sumber informasi yang didapat, efek
samping, bahan penyusun (komposisi) dan kegunaannya, peringatan dan
larangannya, perlunya berkonsultasi kepada dokter/apoteker ataupun ahli
gizi, perlunya penggunaan produk pelangsing tubuh diimbangi dengan
olah raga dan pengaturan pola makan, pentingnya mengkonsumsi produk
pelangsing tubuh untuk orang yang mengalami kelebihan berat badan,
keefektifan penggunaan produk pelangsing tubuh, serta pengetahuan
terhadap ketergantungan penggunaan produk pelangsing tubuh yang
berdampak pada kesehatan?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
2. Keaslian Penelitian
Beberapa penelitian telah dilakukan berkaitan dengan permasalahan
produk pelangsing tubuh. Salah satu penelitian dilakukan oleh Rahayu (2005)
yang berjudul ”Hubungan Antara Persepsi terhadap Produk Susu Rendah Lemak
Niat Membeli dan Menggunakan Produk Susu Rendah Lemak”, dan juga
penelitian Widanenci (2007) yang berjudul “Persepsi Konsumen Tentang Iklan
Jamu Pelangsing di Televisi dan Pengaruhnya Terhadap Motivasi Pemilihan Iklan
Jamu Pelangsing di 5 Pusat Kebugaran di Kota Yogyakarta”. Penelitian tersebut
menggunakan metode deskriptif analitik sedangkan penelitian ini menggunakan
metode deskriptif non analitik, dan juga pada penelitian Widanenci melihat
pengaruh iklan terhadap motivasi. Penelitian ini memberikan gambaran tentang
motivasi, dan pengetahuan untuk menggunakan produk pelangsing tubuh di
kalangan mahasiswa kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan deskripsi yang jelas mengenai
perilaku mahasiswa kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, baik yang
sedang menggunakan, belum pernah menggunakan, dulu pernah menggunakan,
dan sekarang tidak menggunakan lagi, ataupun hanya sekedar keinginan untuk
menggunakan produk pelangsing tubuh yang meliputi motivasi, dan pengetahuan,
untuk menggunakannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
b. Manfaat praktis
1) Hasil penelitian dapat digunakan sebagai bahan acuan pertimbangan dalam
pemberian informasi yang meliputi penyuluhan atau iklan kepada
masyarakat khususnya kalangan mahasiswa tentang perilaku penggunakan
produk pelangsing tubuh, dan juga penggunaan obat tanpa resep dokter
secara rasional, khususnya produk pelangsing tubuh, dalam rangka
meningkatkan pengetahuan masyarakat sehingga penggunaan yang belum
tepat dan benar dapat dicegah dan dikurangi.
2) Data yang diperoleh diharapkan dapat digunakan sebagai bahan acuan bagi
pihak-pihak yang terkait untuk menggunakan produk pelangsing tubuh
dikalangan mahasiswa kampus III Universitas Sanata Dharma, sehingga
dalam penggunaannya tidak terjadi pengguna-salahan, dan
penyalahgunaan obat.
B. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari penelitian ini adalah mengetahui motivasi, dan
pengetahuan untuk menggunakan produk pelangsing tubuh pada mahasiswa
kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui gambaran karakteristik subyek penelitian.
b. Memperoleh gambaran motivasi dari subyek penelitian.
c. Memperoleh gambaran mengenai pengetahuan untuk menggunakan
produk pelangsing tubuh dari subyek penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II
PENELAAHAN PUSTAKA
A. Teori Perilaku
Notoatmodjo (1993) mendefinisikan perilaku manusia sebagai hasil
refleksi dari berbagai gejala kejiwaan, seperti pengetahuan, keinginan, kehendak,
minat, motivasi, persepsi, sikap, dan sebagainya. Namun demikian, pada
realitasnya sulit dibedakan gejala kejiwaan yang menentukan perilaku seseorang,
apabila ditelusuri lebih lanjut, gejala kejiwaan tersebut dipengaruhi oleh beberapa
faktor lain, diantaranya adalah faktor pengalaman, keyakinan, sarana fisik, sosio
budaya masyarakat, dan sebagainya. Perilaku merupakan respon dari seseorang
terhadap stimulus yang berasal dari luar atau dalam dirinya dan perilaku seseorang
dapat berubah dengan diperolehnya tambahan informasi tentang obyek tersebut
melalui persuasi serta tekanan dari kelompok sosialnya (Sarwono, 1997).
Beberapa teori yang sering digunakan untuk menganalisis perilaku
kesehatan individu maupun suatu kelompok masyarakat yaitu teori aksi Weber
dan teori adopsi inovasi Rogers.
1.Teori Weber
Dalam teori aksi yang dikenal sebagai teori bertindak, Max Weber
berpendapat bahwa individu melakukan suatu tindakan berdasarkan atas
pengalaman, persepsi, pemahaman, dan penafsiran atas suatu objek stimulus atau
situasi tertentu. Teori ini dikembangkan oleh Talcott dan Parsons, yang
menyatakan bahwa aksi merupakan respon mekanik terhadap suatu stimulus
6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
bukan perilaku, sedangkan perilaku adalah suatu proses mental yang aktif dan
kreatif. Menurut Parsons yang utama bukanlah tindakan individu, melainkan
norma-norma dan nilai-nilai sosial yang menuntun dan mengatur perilaku.
Gambar 1. (A) Teori aksi Weber dan (B) Parsons (Sarwono,1997)
PERILAKU INDIVIDU Sistem Sosial Sistem Budaya Sistem Kepribadian
TINDAKAN
INDIVIDU A. B.
Pengalaman Persepsi Pemahaman Penafsiran
Stimulus
Kondisi objektif disatukan dengan komitmen kolektif terhadap suatu nilai
akan mengembangkan suatu bentuk tindakan sosial tertentu. Parsons melihat
bahwa tindakan individu dan kelompok dipengaruhi oleh tiga sistem, yaitu sistem
sosial, sistem budaya, dan sistem kepribadian dari masing-masing individu.
Keterkaitan individu dengan sistem sosialnya melalui status dan perannya.
Individu menduduki suatu tempat tertentu dalam setiap sistem sosial dan
bertindak sesuai dengan norma atau aturan yang dibuat oleh sistem aturan tersebut
dan perilaku individu ditentukan pula oleh tipe kepribadiannya (Sarwono,1997).
2. Teori adopsi inovasi Rogers
Menurut teori inovasi Rogers, implisit dalam proses perubahan perilaku
adalah adanya suatu gagasan baru yang diperkenalkan kepada individu dan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
diharapkan untuk diterima oleh individu tersebut. Teori ini dikenal sebagai
innovation decisions prosess. Proses ini terdiri dari lima tahap, yaitu mengetahui
atau menyadari tentang adanya ide baru (awareness), menaruh perhatian terhadap
ide tersebut (interest), memberikan penilaian (evaluation), mencoba memakainya
(trial), dan apabila menyukainya maka setuju untuk menerima ide atau hal baru
tersebut (adaption).
Dari pengalaman di lapangan serta penelitian mengenai penerapan teori ini
ternyata membuat Rogers menyimpulkan bahwa proses adopsi ini tidak berhenti
setelah suatu inovasi diterima atau ditolak. Situasi ini kelak dapat berubah lagi
sebagai akibat dari pengaruh lingkungannya. Oleh karena itu, Rogers mengubah
teori itu dan membagi proses pembuatan keputusan menjadi empat tahap, yaitu:
a.tahap knowledge
Mula-mula individu menerima informasi dan pengetahuan yang berkaitan
dengan suatu ide baru, ini menimbulkan minat untuk mengenal lebih jauh tentang
objek atau topik tersebut.
b.tahap persusion
Oleh petugas kesehatan, tahap knowledge tersebut digunakan untuk
membujuk atau meningkatkan motivasi individu guna bersedia menerima objek
atau topik yang dianjurkan tersebut.
c. tahap decision
Tergantung pada hasil persuasi petugas atau pendidik kesehatan dan
pertimbangan pribadi individu maka dalam tahap decision dibuatlah keputusan
untuk menerima atau justru menolak ide tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
d. tahap confirmation
Pada tahap penguatan ini, individu akan meminta dukungan dari
lingkungan atas keputusan yang telah diambil tersebut. Bila lingkungan
memberikan dukungan positif maka perilaku yang baru tersebut tetap
dipertahankan, sedangkan bila ada keberatan dan kritik dari lingkungan terutama
dari kelompok acuannya, maka biasanya adopsi itu tidak jadi dipertahankan dan
individu tersebut kembali lagi pada perilaku semula. Sebaliknya suatu penolakan
pun akan dapat berubah menjadi adopsi apabila lingkungannya justru memberikan
dukungan agar individu menerima ide baru tersebut. Tidak setiap orang
mempunyai kecepatan yang sama dalam hal mengadopsi sesuatu yang baru, hal
ini dapat dilihat dalam gambar 2 di bawah ini (Sarwono,1997).
Pengetahuan
Pertimbangan
Keputusan
Diterima Ditolak
(adopsi)
Tetap Ditolak Tetap Ditolak
diadopsi ditolak
Penguatan
Gambar 2. Proses adopsi inovasi Rogers (Sarwono,1997)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
Proses pembentukan atau perubahan perilaku dapat dipengaruhi oleh
beberapa faktor dari dalam, maupun dari luar individu (Sarwono, 1997). Menurut
Dharmmesta dan Handoko (2000), Faktor-faktor lingkungan ekstern yang
mempengaruhi perilaku konsumen, meliputi kebudayaan, kelas sosial, kelompok-
kelompok sosial, kelompok referensi, dan keluarga, sedangkan faktor intern yang
berpengaruh pada perilaku konsumen, meliputi motivasi, pengamatan, belajar,
kepribadian, dan konsep diri, serta sikap. Faktor- faktor yang mempengaruhi
perubahan perilaku :
1. motivasi
Motivasi adalah suatu dorongan kebutuhan, dan keinginan individu yang
diarahkan pada tujuan untuk memperoleh kepuasan. Sumber yang mendorong
terciptanya suatu kebutuhan tersebut dapat berasal dari dalam orang itu sendiri
atau dari lingkungannya sekitar (Dharmmesta dan Handoko, 2000), sedangkan
menurut Sarwono (1997) motivasi adalah dorongan yang bertindak untuk
memuaskan suatu kebutuhan, dorongan ini diwujudkan dalam bentuk tindakan
atau perilaku. Motivasi timbul karena adanya suatu kebutuhan atau keinginan
yang harus dipenuhi. Keinginan itu akan mendorong individu untuk melakukan
suatu tindakan agar tujuan tercapai. Motivasi yang rendah biasanya menghasilkan
suatu tindakan yang kurang kuat, dan pengetahuan yang diketahui cukup tinggi.
2. pengetahuan
Pengetahuan adalah sebagai unsur-unsur yang mengisi akal dan alami jiwa
seseorang yang sadar, yang secara nyata terkandung didalam otaknya.
Pengetahuan akan menimbulkan suatu gambaran, persepsi, konsep, dan fantasi,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
terhadap segala hal yang diterima dari lingkungannya melalui panca indranya
(Dharmmesta dan Handoko, 2000).
Menurut Notoatmodjo (2003), pengetahuan adalah hasil dari tahu yang
terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu, dan
penginderaan terjadi melalui panca indera manusia, yaitu indera penglihatan,
pendengaran, penciuman, perasa, dan peraba. Pengetahuan atau kognitif
merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang.
Sebelum seseorang mengadopsi perilaku, ia harus tahu terlebih dahulu apa arti
atau manfaat perilaku tersebut bagi dirinya atau keluarganya. Berdasarkan
pengalaman, dan penelitian terlebih dahulu bukti bahwa perilaku yang didasari
oleh pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak didasari oleh
pengetahuan.
B. Kegemukan
1. Definisi kegemukan
Kegemukan didefinisikan sebagai terdapatnya lemak tubuh dalam jumlah
abnormal, yang mengakibatkan kegemukan dan overweight pada keadaan tinggi
badan, dan jumlah otot tertentu. Kegemukan dapat mencetuskan resistensi insulin
dan hiperinsulinemia, yang akhirnya bisa memicu terjadinya diabetes, dan juga
meningkatkan risiko akan hipertensi (Tjay dan Raharja, 2002).
Kegemukan sendiri ada 2 macam, yaitu overweight dan obesitas.
Overweight adalah penumpukan jaringan lemak tubuh yang abnormal dengan
batasan berat badan antara 10-20% dari berat badan normal. Sementara obesitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
atau kegemukan didefinisikan sebagai penumpukan jaringan lemak tubuh yang
abnormal, dengan batasan berat badan di atas 20% dari berat badan normal
(Anonim,2006).
2. Faktor penyebab kegemukan
Banyak faktor yang berpengaruh terhadap kelebihan berat badan atau
kegemukan pada seseorang, diantaranya faktor genetika (bawaan), serta pola dan
gaya hidup. Pola makan dan gaya hidup merupakan faktor yang memiliki peran
penting dalam terjadinya kegemukan. Pola makan dan gaya hidup yang dimaksud
antara lain yaitu pola intake (pemasukan) makanan, dan penggunaan energi yang
tidak seimbang. Pola intake adalah keseimbangan zat-zat makanan yang
dikonsumsi dalam tubuh, baik jumlah dan mutu gizinya. Penggunaan energi
merupakan pengeluaran kalori dalam tubuh melalui aktivitas sehari-hari dan olah
raga (Anonim, 2004). Faktor- faktor lain penyebab kegemukan :
a. kebiasaan makan yang buruk, seperti konsumsi makanan yang melebihi
kebutuhan tubuh
b. kebiasaan ”mengemil”
c. adanya anggapan yang salah, yaitu bahwa anak yang gemuk adalah sehat;
sehingga anak makan terus tanpa kontrol
d. gangguan hormonal, seperti kelainan hormon insulin dan tiroid. Kelainan ini
menyebabkan gangguan metabolisme zat gizi di dalam tubuh, namun kelainan
ini jarang ditemukan
e. faktor keturunan (genetik)
f. faktor psikologi (stres)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
3. Terapi kegemukan
Terapi kegemukan yang tepat pada dasarnya adalah mengatur pola makan,
dan latihan fisik atau gerak badan. Upaya untuk mengatasi kegemukan dapat
dilakukan dengan berbagai cara, tetapi perlu diingat bahwa untuk menurunkan
berat badan harus memperhatikan faktor-faktor seperti dibawah ini agar nantinya
tidak menimbulkan masalah baru bagi kesehatan.
a. kesadaran akan pentingnya penampilan maupun kesehatan membuat para
penderita kegemukan berupaya menurunkan berat badan mereka, tapi
sayangnya sebagian dari mereka menempuh cara yang kurang tepat untuk
menurunkan berat badannya, seperti menjalankan diet ketat dengan kandungan
kalori yang sangat rendah, sehingga melampaui batas aman dan
membahayakan tubuh.
b. penggunaan mesin-mesin modern penurun berat badan dalam waktu yang
sangat singkat dan tidak proporsional.
c. melakukan olah raga secara tidak teratur dan terukur.
d. minum pil dan obat-obatan penurun berat badan yang berdampak negatif bagi
kesehatan.
Penatalaksanaan berat badan merupakan upaya yang harus dijalankan
secara bersamaan dan terus menerus. Penerapan penatalaksanaan berat badan
harus secara terpadu (holistik) dengan 4 konsep pendekatan, yaitu: perencanaan
makan, aktivitas fisik/olahraga, perubahan perilaku dan pengobatan, hal ini dapat
dilihat pada gambar di bawah ini. Penurunan berat badan secara signifikan dapat
dicapai dengan pendekatan holistik yang meliputi:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
1) perencanaan makan pagi yang benar
Makan secara teratur tiga kali dalam sehari dengan komposisi yang tepat,
yaitu karbohidrat 50%, protein 20 % dan lemak 30 % dari total kalori.
2) aktivitas fisik/olah raga
Dengan berolah raga, energi yang kita keluarkan akan meningkat, otot tubuh
pun akan menjadi kencang dan secara psikologis orang yang rajin berolah raga
biasanya juga lebih fit dan lebih percaya diri. Jenis olahraga yang dianjurkan
adalah aerobik seperti jalan kaki, joging, ataupun berenang. Selain itu olahraga
yang teratur akan menjadikan tubuh menjadi mesin pembakar lemak yang
efektif.
3) perubahan tingkah laku
Perubahan tingkah laku yang dimaksudkan adalah menanamkan motivasi dan
disiplin diri dalam usaha penurunan berat badan. Termasuk di sini adalah
membiasakan diri merencanakan makan yang benar dan berolahraga sesuai
yang dianjurkan serta menghindari makanan berlemak sebagai pelampiasan
stres
4) pengobatan
Berkonsultasilah dengan dokter untuk mendapatkan pengobatan yang
memungkinkan penurunan berat badan yang lebih efektif dan menjaga
penurunan berat badan. Ada dua mekanisme kerja obat-obat penurun berat
badan, yaitu golongan penekan nafsu makan yang bekerja di susunan syaraf
pusat, dan penghambat penyerapan lemak yang bekerja secara lokal di usus.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Jenis obat yang bekerja secara lokal di usus ini relatif aman untuk dikonsumsi
dalam jangka panjang dan efek samping yang minimal
Dengan pendekatan holistik ini maka penurunan berat badan dapat
dipertahankan dalam jangka panjang. Namun lain halnya, jika penurunan berat
badan tidak secara holistik, maka yang sering terjadi adalah seseorang tersebut
akan mengalami sindroma yoyo, yaitu dimana berat tubuh dapat turun dengan
cepat tetapi kemudian melonjak kembali dengan total timbangan yang lebih
banyak (Anonim, 2006).
Gambar 3. Penatalaksanaan berat badan dengan pendekatan holistik
Prinsip terapi dari kegemukan dan obesitas adalah pengaturan pola
makan (diet) yang sehat dan meningkatkan aktifitas fisik. Untuk itu, sebaiknya
bagi penderita yang mengalami masalah ini, segera berkonsultasi kepada dokter,
bahkan jika perlu seorang ahli gizi medik. Hal ini penting untuk menentukan diet
dan aktifitas fisik yang sesuai dan aman untuk penderita obesitas ataupun
overweight. Hindarilah mencoba mengatur sendiri diet yang terlalu ketat, karena
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
hal ini seringkali menyebabkan tubuh kekurangan nutrisi. Upaya untuk
mengkonsumsi obat-obatan pelangsing tubuh yang dijual secara bebas tidaklah
selalu aman (Wahyu, 2006).
Hal penting yang perlu diingat, jika ingin menurunkan berat badan,
disarankan untuk tetap mengkonsumsi berbagai jenis asupan dengan komposisi
gizi seimbang terdiri dari karbohidrat 50%, protein 20% dan lemak 30 % dari total
kalori. Ini dikarenakan tubuh tetap memerlukan zat gizi tersebut untuk energi,
metabolisme, dan memperbaiki sel-sel tubuh yang rusak. Selain itu, tubuh juga
memerlukan vitamin dan mineral untuk mengatur cairan, pembentukan sel darah,
membantu proses metabolisme dan membentuk hormon/enzim yang tidak bisa
diperoleh dari satu jenis asupan/makanan.
Sebagai panduan untuk memilih jenis asupan sesuai dengan nilai gizi yang
dibutuhkan oleh tubuh, piramida makanan yang telah ditetapkan oleh Departemen
Kesehatan RI akan sangat membantu, jika diperhatikan, piramida makanan di
bawah ini terdiri atas beberapa bagian, bagian tersebut berdasarkan banyak
sedikitnya makanan yang harus dikonsumsi setiap hari.
i. Bagian paling bawah adalah kumpulan makanan yang mengandung
karbohidrat dan serat seperti : nasi, mie, roti, sereal, sayuran-sayuran, dan
sebagainya. Makanan jenis inilah yang dapat dikonsumsi lebih banyak,
karena kalori yang berasal dari karbohidrat akan jauh mudah diubah menjadi
energi atau tenaga ketimbang makanan yang berasal dari lemak, sementara
sayur-sayuran akan sangat membantu untuk sistem pencernaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
ii. Bagian tengah adalah makanan yang dapat dikonsumsi secara wajar seperti:
ikan, ayam, telur ataupun susu. Sebaiknya jika mengkonsumsi ayam,
buanglah kulitnya, sementara untuk susu carilah yang rendah lemak.
iii. Bagian yang paling atas adalah kumpulan makanan yang harus dihindari
atau paling tidak makanan yang paling sedikit/jarang dikonsumsi seperti :
mentega, minyak, dan gula, karena makanan ini kaya akan lemak.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar piramida makanan di bawah ini.
Gambar 4. Piramida makanan yang ditetapkan oleh DepKes. RI (2003)
4. Penentuan kelebihan berat badan
a. Body Mass Index (BMI)
Body Mass Index (BMI) atau Indek Massa Tubuh (IMT) merupakan angka
pengukuran massa tubuh, dan erat kaitannya dengan kandungan lemak tubuh.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Body Mass Index (BMI) menggunakan persamaan matematika berdasarkan tinggi
dan berat badan seseorang. Body Mass Index (BMI) merupakan hasil bagi antara
berat badan dalam kg, dengan tinggi badan dalam m2. Pada tabel klasifikasi BMI,
tidak menunjukkan perbedaan antara kelebihan lemak tubuh, dan otot. Meskipun
demikian, BMI lebih berkolerasi dengan pengukuran lemak tubuh. Nilai BMI
yang didapat ini tidak akan berpengaruh terhadap umur, dan jenis kelamin
seseorang (Anonim, 2005).
Keterbatasan BMI tidak dapat digunakan bagi anak-anak yang dalam masa
pertumbuhan, wanita hamil, orang yang sangat berotot, contohnya atlet. Body
Mass Indeks (BMI) dapat digunakan untuk menentukan seberapa besar seseorang
dapat terkena resiko penyakit tertentu yang disebabkan karena berat badannya.
Seseorang dikatakan obesitas dan membutuhkan pengobatan bila mempunyai
BMI di atas 30, dengan kata lain orang tersebut memiliki kelebihan berat badan
sebanyak 20%.
Tabel I. Klasifikasi BMI menurut WHO (1998) BMI (kg/m2)
Klasifikasi Resiko Penyakit Penyerta
< 18,5 Underweight (kekurangan berat badan)
Rendah (tetapi resiko terhadap masalah-masalah klinis lain meningkat)
18,5 – 24,9 Normal Rata-rata ≥ 25 Overweight (kelebihan
berat badan)
25-29,9 Pre-obesitas Meningkat 30 – 34,9 Obesitas I Sedang 35 – 39,9 Obesitas II Berbahaya ≥ 40 Obesitas III Sangat berbahaya
Untuk penduduk Asia, para ahli membuat klasifikasi BMI tersendiri
seperti tabel dibawah ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Tabel II. Klasifikasi berat badan yang diusulkan berdasarkan BMI untuk penduduk dewasa Asia (IOTF, WHO, 2000)
BMI (kg/m2) Klasifikasi Resiko Penyakit Penyerta < 18,5 Underweight
(kekurangan berat badan)
Rendah (tetapi resiko terhadap masalah-masalah klinis lain meningkat)
18,5 – 22,9 Normal Rata-rata ≥ 23 Overweight (kelebihan
berat badan)
23 - 24,9 kg/m2 Pre-obesitas Meningkat 25 – 29,9 kg/m2 Obesitas I Sedang ≥ 30 kg/m2 Obesitas II Berbahaya
b. Lingkar pinggang
Lingkar pinggang dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai
jumlah lemak total dalam tubuh, dan lemak di rongga perut. Semakin besar
lingkar pinggang, semakin besar pula resiko akan terkena penyakit diabetes,
kolesterol tinggi, hipertensi, dan sesak nafas. Lingkar pinggang mudah di ukur
dengan otot perut kendur (relaksasi) antara bagian bawah iga terendah dan bagian
atas dari panggul (pelvis).
Alat untuk mengukur lingkar pinggang dinamai waist-hip ratio, bentuknya
cukup unik, kecil, dan mudah dibawa. Waist-hip ratio merupakan perbandingan
antara lingkar pinggang dan pangkal paha, yang dapat digunakan sebagai ukuran
untuk menentukan pembagian lemak dalam tubuh. Waist-hip ratio (WHR) ini
dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai timbunan lemak dalam tubuh,
semakin tinggi ratio yang didapatkan, maka semakin banyak lemak yang
tertimbun dalam tubuh, tetapi WHR ini tidak dapat memberikan informasi
mengenai jumlah total lemak dalam tubuh. Kategori pengukuran dalam WHR,
dikatakan mempunyai berat badan normal, jika perbandingan rationya adalah ≤ 1
untuk laki-laki, dan ≤ 0, 85 untuk perempuan. Lingkar pinggang normal untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
laki-laki adalah 90 cm dan 80 cm untuk wanita di Asia, sedangkan di Eropa
adalah lebih dari 102 cm untuk laki-laki dan 88 cm untuk wanita.
c. Indeks broca
Perhitungan kelebihan berat badan dengan menggunakan indeks broca,
dapat dihitung dengan menggunakan rumus, tinggi badan - 100 - 10% (tinggi
badan - 100), rumus ini di gunakan untuk usia ≤ 30 tahun, sedangakan untuk
usia > 30 tahun digunakan rumus, tinggi badan – 100, satuan tinggi badan yang
digunakan adalah dalam centi meter (cm). Kategori pengukuran dalam indeks
broca:
i. normal : 10% dari berat badan ideal
ii. overweight : 10 - 20% dari berat badan ideal
iii. obesitas : 20% dari berat badan ideal
e. Relative body weight
Relative body weight (RBW), merupakan perbandingan antara berat badan
dengan tinggi badan dikurangi seratus, perbandingan ini ditampilkan dalam
bentuk persentase. Kategori pengukuran dalam RBW:
i. normal : 90-110%
ii. gemuk : > 110%
iii. kurus : < 90%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
f. Mengukur komposisi lemak tubuh
Komposisi lemak tubuh dapat diukur dengan menggunakan alat skin told
atau body fat analyzer. Pengukuran lemak tubuh pada perempuan, dan laki-laki
berbeda, untuk perempuan dikatakan obesitas jika komposisi lemak tubuhnya
lebih dari 20% berat badan, sedangkan untuk laki-laki lebih dari 25% berat badan.
5. Risiko kegemukan
Risiko kegemukan dapat digolongkan menjadi dua yaitu psikososial dan
medis. Risiko psikososial meliputi hambatan fisik, sosial dan psikologis. Orang
gemuk mempunyai banyak kesulitan dalam melakukan aktivitas fisik sehingga
mengurangi kesempatan untuk mengikuti berbagai kegiatan sosial. Pengeluaran
biaya sehari-hari untuk pakaian dan makanan juga lebih banyak pada orang
gemuk, walaupun masyarakat menganggap kegemukan sebagai suatu hal yang
wajar, yakni pertanda kemakmuran, sebenarnya mereka kurang menyukai hal
tersebut, pada orang yang bersangkutan dapat timbul rasa rendah diri, tertekan,
serta keputusasaan (Noer, 1996).
Orang gemuk cenderung sering sakit, untuk 1ebih mengerti secara
keseluruhan adanya hubungan antara risiko dan kegemukan, perlu diketahui
kalainan metabolik yang mungkin timbul pada orang gemuk. Kelainan metabolik
yang terjadi pada orang gemuk berhubungan dengan besarnya lapisan lemak, dan
akan menjadi normal kembali dengan pengurangan berat badan. Kelainan
metabolik tersebut umumnya berupa (Noer, 1996) :
a. resistensi terhadap insulin muncul pada jaringan lemak yang luas dan sel
otot yang berdekatan dengan hipertrofi sel lemak tersebut. Sebagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
kompensasi akan dibentuk insulin yang lebih banyak (hiperinsulinisme).
Kegemukan berhubungan dengan adanya kekurangan reseptor insulin pada
otot, hati, monosit dan permukaan sel lemak. Hal ini akan memperberat
resistensi terhadap insulin.
b. hiperglikemia yang terjadi merupakan konsekuensi kelainan tersebut,
karena sel beta pankreas tidak dapat memenuhi kebutuhan insulin yang
semakin meningkat.
c. regulasi growth hormone yang abnormal dimana tidak terjadi kenaikan
kadar hormon tersebut pada keadaan kelaparan/puasa, hipoglikemia dan
stimulasi oleh arginin.
d. akibat lain dari kurangnya pengaruh insulin adalah adanya mobilisasi
lemak yang dapat dilihat dari adanya kenaikan kadar free fatty acid (FFA)
dan gliserol. Pada orang gemuk tanpa komplikasi maka toleransi glukosa,
kadar FFA dan gliserol masih normal.
e. aktivitas lipoprotein lipase yang meningkat pada sel lemak yang
hipertropik, dapat menyebabkan tendensi untuk penimbunan lemak bagian
endogen maupun eksogen pada jaringan lemak.
f. terdapatnya defisiensi glikofosfat dehidrogenase intra-mitokondrial yang
secara teoritis dapat menyebabkan pengaruh pada lipogenesis.
g. hipertrigliseridemia yang terjadi mungkin berhubungan dengan resistensi
terhadap insulin.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
h. tampak adanya hubungan metabolisme antara kegemukan, kadar gula
darah dan kadar lipid darah, yang erat kaitannya dengan tendensi dalam
menimbulkan komplikasi aterosklerosis.
dari berbagai uraian diatas dapat disimpulkan, bahwa kegemukan dapat
mengancam kesehatan manusia, dan tidak memberikan keuntungan apapun.
C. Produk Pelangsing Tubuh
Obat pelangsing artinya obat yang dapat membuat orang tidak ingin
makan. Obat pelangsing tubuh mempunyai sifat dan cara kerjanya yang
bermacam-macam. Ada yang menekan nafsu makan, mempercepat rasa kenyang,
meningkatkan absorpsi lemak, dan bulk fillers.
1. Penekan Nafsu Makan (anorexan)
Obat golongan ini berfungsi untuk merangsang susanan saraf pusat
(sentral). Cara kerjanya adalah dengan menekan pusat lapar di otak dan
mengaktifkan pusat kenyang. Akibatnya, orang tidak nafsu makan. Banyak obat
pelangsing di pasaran yang termasuk anorexan. Biasanya golongan obat
amfetamine, dekstroamfetamine, metaamfetamine, detilpropion, mazindol dan,
benzfetamin.
Amfetamin merupakan psikotropika golongan II yang berkhasiat untuk
pengobatan dan dapat digunakan dalam terapi dan atau untuk tujuan ilmu
pengetahuan serta mempunyai potensi kuat mengakibatkan sindrom
ketergantungan, jika penggunaannya salah, jenis obat ini dapat menyebabkan
tremor, jantung berdebar, tidak bisa tidur, gelisah, mulut kering, sembelit, hingga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
alergi. Obat ini tidak boleh digunakan untuk penderita hipertensi, jika orang
hipertensi tidak mengerti dan langsung mengonsumsi obat ini, akan menyebabkan
tekanan darahnya naik, pembuluh darahnya pecah, dan berakibat kematian.
2. Mempercepat rasa kenyang
Sibutramin hidroklorida termasuk golongan ini. Cara kerjanya juga
memengaruhi otak, yaitu memperbanyak produksi serotonin sehingga orang
merasa cepat kenyang. Pemakaian obat ini harus sepengetahuan dokter, karena
efek sampingnya berbahaya. Obat ini bekerja di ujung serabut saraf, sehingga
dapat menyebabkan efek tekanan darah naik, gelisah, sulit buang air, dan sakit
kepala.
Sibutramin hidroklorida adalah golongan obat keras yang hanya dapat
diperoleh dan digunakan berdasarkan resep dokter. Obat keras ini merupakan
senyawa kimia yang bekerja dengan cara menghambat ambilan (reuptake)
norepinefrin, serotonin dan dopamin. Dengan pengawasan dokter, sibutramin
hidroklorida digunakan untuk pengobatan obesitas (kegemukan).
3. Menghambat absorpsi lemak
Orlistat termasuk golongan obat yang dapat menghambat absorpsi lemak.
Di usus kita ada enzim lipase yang berfungsi memecah lemak agar bisa di serap
tubuh. Orlistat ini bekerja dengan cara menghambat aktivitas lipase hingga 30%
lemak tidak dapat diserap tubuh, melainkan langsung dikeluarkan bersama feses.
Enzim lipase memecah lemak menjadi asam lemak yang lebih kecil, yang bisa
diserap ke dalam aliran darah, dengan menghambat kerja lipase, Orlistat
mencegah penyerapan lemak dari makanan sampai dengan sepertiganya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Obat ini tak memiliki efek samping karena Orlistat tak bekerja pada
susunan saraf pusat dan tak beredar ke organ-organ tubuh lain, sehingga organ
dalam seperti jantung, ginjal dan hati tak terpengaruh. Terapi Orlistat yang efektif
tidak hanya membantu pasien untuk menurunkan berat badan tetapi juga
membantu mereka mempertahankan penurunan berat badan yang telah dicapai.
Tidak seperti obat penekan nafsu makan yang bekerja di susunan syaraf pusat,
Orlistat dapat ditoleransi dengan baik oleh tubuh.
Orang yang mengonsumsi orlistat berlebih tak jarang terkena diare,
kembung, dan memiliki feses yang berminyak, yang lebih parah, ada orang yang
harus memakai popok karena dari anus keluar cairan minyak berlebih. Padahal
yang keluar itu bukanlah lemak tubuh, melainkan lemak makanan yang baru saja
dimakan. Selain itu, konsumsi orlistat berlebih mengakibatkan vitamin penting
dalam tubuh ikut terbuang.
4. Bersifat bulk fillers (pengganjal perut)
Produk pelangsing tubuh yang bersifat bulk fillers adalah larutan atau
tablet yang berasal dari serat tumbuhan dan buah. Bersifat mengenyangkan karena
akan mengembang dalam perut, tetapi jika dikonsumsi berlebih akan menghambat
penyerapan vitamin dan mineral (Ekky, 2005).
Produk pelangsing dengan komposisi yang tercantum dalam racikan
dari tumbuh-tumbuhan namun mengklaim dapat mengurangi rasa mudah lapar
diduga adanya kemungkinan pencampuran dengan bahan obat
(seperti: fenfluramin, dietil propion, dan amfetamin). Hal ini mengingat
hingga saat ini belum ada penelitian yang menyatakan bahwa tumbuh-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
tumbuhan tertentu terbukti efektif mampu mengurangi rasa mudah lapar.
Adanya kemungkinan pencampuran dengan bahan obat tersebut justru dapat
menimbulkan efek buruk pada penggunanya, seperti amfetamin dapat
menimbulkan adiksi, rasa lelah, pusing, aritmia jantung.
Upaya melangsingkan tubuh dengan mengkonsumsi jamu/obat,
ataupun suplemen pelangsing tubuh tidak selalu memberikan efek yang
diharapkan. Adanya peredaran produk pelangsing tubuh yang tidak memiliki
nomor registrasi Departemen Kesehatan dan Badan pengawas Obat dan
Makanan menjadi salah satu indikator kemungkinan penggunaan berbagai
bahan yang justru berakibat fatal bagi tubuh.
Guna menghindari efek yang tidak diinginkan dari produk tersebut
bagi kesehatan, sebaiknya sebelum mengkonsumsi suatu produk pelangsing
tubuh yakinkanlah terlebih dahulu keamanan produk tersebut dengan memilih
produk yang pada kemasan/labelnya tercantum nomor registasi Depkes
ataupun Badan POM, pahami indikasi, kontra indikasi, efek samping, cara dan
takaran (dosis) penggunaan beserta informasi penting lainnya.
Hal penting yang perlu diingat untuk mengetahui produk pelangsing
tubuh yang sesuai bagi tubuh kita, sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu
kepada ahlinya (dokter/ahli gizi) untuk perencanaan diet dan penggunaan
produk pelangsing yang aman dikonsumsi. Hal ini penting sebagai langkah
antisipasi terhadap kemungkinan terjadinya reaksi negatif dari produk yang
dikonsumsi (Anonim, 2004).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
D. Tanaman Tradisional yang Berkhasiat untuk Menurunkan Berat Badan
Diperkirakan sekitar 30.000 tumbuhan ditemukan di dalam hutan hujan
tropika, dan sekitar 1.260 spesies di antaranya berkhasiat sebagai obat, baru
sekitar 180 spesies yang telah digunakan untuk berbagai keperluan industri obat
dan jamu, tetapi baru beberapa spesies saja yang telah di budidayakan secara
intensif. Indonesia sudah sejak lama mengenal khasiat berbagai ragam jenis
tanaman sebagai sarana perawatan kesehatan, pengobatan serta untuk
mempercantik diri yang selama ini dikenal sebagai jamu. Dikalangan
internasional, jamu dikenal dengan istilah Herba yang berasal dari bahasa latin.
Herba yang berarti rumput, tangkai, tangkai hijau yang lunak dan kecil dan agak
berdaun. Tanaman tradisional yang terdapat di Indonesia yang berkhasiat sebagai
penurun berat badan, di antaranya:
1. jati belanda (Guazuma ulmifolia var. Tomentosa / G. Tomentosa)
Jati belanda atau jati londo sudah dikenal sebagai obat tradisional untuk
menurunkan berat badan. Jati belanda (Guazuma ulmifolia) berfungsi meluruhkan
gliserida, dan membuang lemak dari dalam tubuh, bahkan sebuah perusahaan
jamu tradisional memproduksi tanaman asal Amerika ini sebagai teh pelangsing
(slimming tea) yang siap diseduh atau dicelup ke dalam air panas. Membuat teh
pelangsing dapat dilakukan dengan merendam daunnya bersama air panas,
diamkan sampai hangat, saring lalu airnya diminum. Konsumsi berlebihan dapat
mengakibatkan kerusakan usus karena kandungan taninnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
2. mengkudu (Morinda Citrifolia)
Mengkudu sudah dikenal sebagai tumbuhan multikhasiat, tak banyak yang tahu
tanaman ini juga berkhasiat menurunkan berat badan. Buahnya dapat mengurangi
lemak berlebihan. Mengkudu mengandung asetilester, kapron, dan soranidiol.
3. bengle (Zingiber cassumunar)
Rimpang bengle mengandung asam organik yang berkhasiat mengurangi lemak
dalam tubuh, dan berfungsi sebagai anti radang dan anti keracunan empedu,
biasanya akibat diet atau efek samping jamu. Air rebusan bengle, dan kulit
kayunya, jika diminum segelas sehari dapat menurunkan berat badan. Bengle juga
dikenal sebagai bunglai, panglai (Sunda), atau banglai (Sumatera).
4. nenas (Ananas Comosus)
Nenas selain dikenal sebagai sumber vitamin C, juga dapat menjadi obat
pelangsing dengan cara menghaluskan nenas lalu airnya diminum satu gelas
sehari. Buah nenas mengandung protein, asam organik, dan dektrosa yang
membantu menurunkan berat badan, jika diminum secara teratur. Namun
konsumsi juga berdampak negatif karena buah nenas mengandung kalsium
oksalat yang dapat mengakibatkan batu ginjal.
5. delima putih (Punica granatum L.)
Buahnya dipercaya sebagai pelangsing tubuh dan obat penyakit keputihan,
meskipun demikian semua bagian tumbuhannya dapat dimanfaatkan, untuk
menurunkan berat badan cukup memakan buahnya tanpa ada tambahan bahan
yang lain, dapat pula memanfaatkan air rebusan bunganya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
6. kunci pepet (Kaempferia angustifolia)
Tanaman umbi-umbian ini mampu meredam nafsu makan, hal ini dikarenakan
kayu pepet mengandung alkaloid, saponin, minyak asiri, dan polifenol. Unsur-
unsur inilah yang membuat nafsu makan penggunanya menurun. Kunci pepet
mempunyai efek mengurangi selera makan, sehingga cukup baik jika penggunaan
kunci pepet untuk mengurangi berat badan dicampurkan dalam masakan harian.
7. pinang (Arecacatechu)
Untuk menurunkan berat badan, biji pinang diiris tipis lalu jemur hingga kering.
Tumbuk lumat menjadi serbuk. Setengah sendok teh serbuk tersebut direndam ke
dalam air panas semalaman lalu minum keesokan harinya dan petang bersama
ampasnya. Ramuan tersebut diminum selama kurang lebih dua minggu.
8. kemuning (Murraya paniculata)
Daun kemuning dipercaya berkhasiat mempertahankan sel tubuh agar tidak
terganggu lemak. Untuk melangsingkan tubuh satu genggam daun kemuning
segar, satu genggam daun mengkudu ditambah temugiring setengah jari
kelingking, tumbuk halus lalu ditambah satu cangkir air masak, peras dan
disaring, airnya diminum pada pagi hari sebelum sarapan.
9.wortel dan mentimun
Jus wortel dengan mentimun juga dapat dijadikan ikhtiar menurunkan berat
badan. Caranya dua atau tiga batang wortel dan satu buah mentimun berukuran
sedang diparut. Airnya diperas. Untuk memperkaya rasa dapat dibubuhi sari jeruk
nipis. Jus ini dapat diminum sedikitnya dua hari sekali sampai Anda memiliki
berat yang sesuai (Hasanah,2003).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
E. Keterangan Empiris
Dari penelitian ini diharapkan dapat menggali informasi mengenai
perilaku mahasiawa Kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, baik
yang sedang menggunakan, belum pernah menggunakan, dulu pernah
menggunakan, dan sekarang tidak menggunakan ataupun hanya sekedar keinginan
untuk menggunakan produk pelangsing tubuh, yang meliputi motivasi dan
pengetahuan untuk menggunakan produk pelangsing tubuh itu sendiri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis dan rancangan Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan ini termasuk dalam jenis penelitian
observasional dengan rancangan penelitian deskriptif melalui pendekatan waktu
sesaat (point time approach), dengan kata lain tiap subyek hanya diobservasi
sekali saja (Pratiknya, 2001). Penelitian observasional adalah penelitian yang
observasinya dilakukan terhadap sejumlah ciri (variabel) subjek menurut keadaan
yang apa adanya (in nature), tanpa adanya manipulasi peneliti (Pratiknya, 2001),
sedangkan rancangan penelitian deskriptif adalah jenis penelitian yang
memberikan gambaran atau uraian atas suatu keadaan sejelas mungkin tanpa ada
perlakuan terhadap objek yang diteliti (Kountour, 2003). Penelitian ini terbatas
pada usaha mengungkapkan suatu masalah atau keadaan atau peristiwa
sebagaimana adanya sehingga bersifat sekedar untuk mengungkapkan fakta
(Nawawi, 1998). Metode yang digunakan dalam pengambilan data adalah metode
wawancara terstruktur dengan menggunakan kuisioner.
B. Definisi Operasional Penelitian
1. Kajian adalah studi yang dilakukan untuk memperdalam atau mengetahui
dengan lebih jelas kejadian, kasus, atau sesuatu hal dari suatu fenomena.
2. Motivasi adalah besarnya dorongan dan keinginan individu untuk melakukan
tindakan, yang dimiliki mahasiswa kampus III Universitas Sanata Dharma
31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Yogyakarta, untuk memenuhi suatu kebutuhan yang meliputi; latar belakang
dan tujuan mereka dalam menggunakan suatu produk pelangsing tubuh.
3. Pengetahuan adalah tingkat pemahaman yang dimiliki mahasiswa kampus III
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, tentang produk pelangsing tubuh,
meliputi aturan pakai, waktu pemakaian, efek samping, komposisi, dan fungsi
tiap komponen penyusun obat yang mereka yakini sebagai obat yang dapat
menurunkan berat badan tubuh, yang didapatkan dari berbagai informasi atau
sumber seperti; teman, keluarga, lingkungan tempat tinggal, media elektronik
maupun media cetak, dan lainnya.
4. Kegemukan sendiri terdiri dari 2 macam, yaitu overweight dan obesitas.
Overweight adalah penumpukan jaringan lemak tubuh yang abnormal dengan
batasan berat badan antara 10-20% dari berat badan normal. Sementara
obesitas atau kegemukan didefinisikan sebagai penumpukan jaringan lemak
tubuh yang abnormal, dengan batasan berat badan di atas 20% dari berat
badan normal
5. Produk pelangsing tubuh adalah produk yang dapat dipercaya untuk
menurunkan berat badan baik yang berbentuk obat, jamu, ataupun produk
susu, yang dapat dibeli secara bebas di toko, warung, supermarket, kios jamu,
ataupun apotek.
6. Subyek penelitian adalah mahasiswa kampus III Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta yang memiliki BMI ≥ 23, baik yang sedang menggunakan, belum
pernah mengunakan, dulu pernah, dan sekarang sudah tidak menggunakan lagi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
ataupun sekedar keinginan untuk menggunakan produk pelangsing tubuh
(untuk selanjutnya dalam hal ini disebut responden).
C. Subyek penelitian
Subyek penelitian (responden) adalah mahasiswa kampus III Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta yang memiliki BMI (Body Mass Indeks) ≥ 23, baik
yang sedang menggunakan, belum pernah mengunakan, dulu pernah dan sekarang
sudah tidak menggunakan lagi ataupun yang sekedar keinginan untuk
menggunakan produk pelangsing tubuh. Nilai BMI yang digunakan adalah ≥ 23,
hal ini dikarenakan menurut klasifikasi berat badan yang diusulkan berdasarkan
BMI untuk penduduk dewasa Asia nilai ≥ 23 termasuk dalam kategori overweight.
Nilai BMI didapat dari, berat badan dalam kilogram (kg) dibagi dengan tinggi
badan meter persegi (m2).
Dalam penelitian ini, jumlah responden minimal yaitu 68 orang, dihitung
berdasarkan rumus (Nawawi, 1985):
N = 2
2
dxPxQZ
N : ukuran cuplikan terkecil
Z : koefisien keterandalan (reability coefficient) yang besarnya
ditentukan oleh tingkat kepercayaan yaitu 90% sehingga Z = 1,64
PQ : variasi atau keanekaragaman individu di populasi, PQ maksimal
bila P = Q = 0,5
d : presisi yang ingin dicapai, yaitu 10%
Jadi ukuran cuplikan terkecil :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
N = 2
2
1,05,05,064,1 xx = 67,24 responden ≈ 68 responden
D. Teknik Sampling
Penelitian ini menggunakan teknik sampling purposive non random
sampling. Sampel diambil secara purposif, artinya peneliti dengan selektif
memilih kelompok atau setting tertentu sebagai sampel. Kusnanto (1999),
mengatakan bahwa gagasan jenis sampling semacam ini bukan untuk generalisasi
keseluruhan populasi, tetapi untuk menunjukkan hubungan atau kategori umum
yang dimiliki oleh setting yang diteliti dengan setting lain yang sejenis.
Ukuran cuplikan terkecil berjumlah 68 responden, tetapi untuk
mengantisipasi pengisian kuesioner yang tidak lengkap, maka diambil responden
sebanyak 90 yang dihitung dari 30% jumlah ukuran cuplikan terkecil. Jumlah
responden yang digunakan sebanyak 75 yang terbagi dalam 5 fakultas yang ada di
kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Tabel III. Jumlah mahasiswa aktif kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
No. Fakultas Laki-laki Perempuan Jumlah total 1. FKIP 149 358 507 2. MIPA 167 194 361 3. Teknik 1094 245 1339 4. Farmasi 180 463 643 5. Psikologi 253 478 731
Tabel IV. Jumlah mahasiswa yang digunakan sebagai subyek penelitian pada
kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta No. Fakultas Laki-laki Perempuan Jumlah total 1. FKIP 2 16 18 2. MIPA 6 4 10 3. Teknik 9 5 14 4. Farmasi 3 13 16 5. Psikologi 6 11 17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
E. Instrumen penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner yang dibuat
dengan melakukan observasi awal terlebih dahulu. Prawitasari (1998)
mendefinisikan kuesioner sebagai kelompok atau urutan pertanyaan yang dibuat
untuk memperoleh informasi dari sumber informasi atau responden yang
ditanyakan oleh pewawancara. Menurut Ridwan (2002), kuisioner adalah daftar
pertanyaan yang diberikan kepada orang lain yang bersedia memberikan respons,
dalam hal ini informasi sesuai dengan permintaan peneliti.
Jumlah pertanyaan dalam kuisioner ada 24 nomor dengan 5 pertanyaan
lanjutan sesuai jawaban pertanyaan sebelumnya, sehingga secara keseluruhan
terdapat 29 pertanyaan yang memuat operasional penelitian. Dari pertanyaan yang
diajukan, sebanyak 15 pertanyaan bersifat tertutup dan sisanya, yaitu 14
pertanyaan bersifat semi terbuka, pada pertanyaan terbuka terdapat pilihan
jawaban yang dapat diisi sendiri oleh responden atau berupa alasan yang dapat
diisi bebas oleh responden. Jumlah pertanyaan dalam kuisioner tersebut belum
termasuk data responden dengan 7 pertanyaan, yang bersifat terbuka yaitu dalam
bentuk isian bebas, ada 6 pertanyaan, dan 1 pertanyaan bersifat tertutup.
Data responden untuk melihat karakteristik subyek penelitian untuk
menggunakan produk pelangsing tubuh yang mencakup fakultas, jenis kelamin,
umur, berat badan, tinggi badan, uang saku rata-rata per bulan dan status tempat
tinggal di Yogyakarta. Pertanyaan yang diajukan dalam kuisioner memuat
operasional penelitian, mencakup motivasi, dan pengetahuan untuk menggunakan
produk pelangsing tubuh.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
F. Tata cara penelitian
1. Obsevasi awal
Observasi dilakukan pada tempat penelitian yang digunakan, yaitu pada
Kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Observasi dilakukan terhadap
mahasiswa kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang memiliki
BMI ≥ 23, hal ini berguna untuk melihat fakultas mana yang banyak terdapat
mahasiswa dengan BMI ≥ 23.
2. Pembuatan kuesioner
Pembuatan kuisioner dilakukan setelah observasi dilakukan. Pada
kuisioner, terdapat 7 pertanyaan mengenai data responden berupa karakteristik
responden seperti fakultas, jenis kelamin, umur, berat badan, tinggi badan,
pendapatan per bulan, dan status tempat tinggal di Yogyakarta. Pertanyaan dalam
kuisioner dibuat berdasarkan operasional penelitian, yaitu sebanyak 24 pertanyaan
yang mencakup motivasi, dan pengetahuan responden untuk menggunakan produk
pelangsing tubuh.
Tabel V. Jumlah item pertanyaan pada kuesioner No. Item pada kuesioner Jumlah 1. Karakteristik responden 7 2. Motivasi 11 3. Pengetahuan 13
3. Uji validitas dan uji pemahaman bahasa
Setelah kuisioner dibuat, dilakukan uji validitas dan uji pemahaman
bahasa terhadap kuisioner tersebut. Hadi (1991) mendefinisikan validitas sebagai
tingkat kemampuan suatu instrumen untuk mengungkapkan sesuatu yang menjadi
sasaran pokok pengukuran yang dilakukan dengan instrumen tersebut. Hadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
(2000) menambahkan bahwa suatu alat ukur dikatakan mempunyai validitas tinggi
apabila alat tersebut dapat mengungkap secara jitu gejala yang hendak diukur dan
seberapa jauh alat memiliki ketelitian dalam memberikan status.
Uji validitas dapat dilakukan dengan melakukan uji coba alat ukur tersebut
pada sekelompok subyek (Pratiknya, 2001). Pada penelitian ini, uji validitas
dilakukan bersamaan dengan uji pemahaman bahasa. Ini dilakukan agar
pertanyaan yang diajukan nantinya benar-benar dapat dipahami oleh responden
sehingga responden dapat memberikan jawaban yang sesuai dengan informasi
yang diinginkan. Uji validitas isi dilakukan bersama dengan pihak yang lebih
kompeten, dalam hal ini dosen Fakultas Psikologi. Kemudian setelah itu
dilakukan uji coba terhadap 20 mahasiswa kampus III Universitas Sanata Dharma
yang memiliki BMI ≥ 23, tetapi responden uji yang digunakan dalam uji validitas
ini tidak digunakan lagi untuk responden penelitian. Pada uji ini dilakukan dengan
melihat kesesuaian isi kuesioner dengan kawasan isi obyek yang akan diukur.
Tujuan dilakukannya uji ini adalah untuk melihat kesesuaian pertanyaan dengan
tujuan yang akan dicapai.
4. Penyebaran kuesioner
Penyebaran kuesioner dilakukan pada pagi sampai siang hari, dimana
waktu tersebut merupakan waktu kuliah intensif. Pengisian kuesioner dilakukan
sendiri oleh responden, responden diberi kesempatan mengerjakan kuesioner saat
itu juga dan langsung dikembalikan. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari
responden mengakses sumber-sumber informasi mengenai pengetahuan tentang
produk pelangsing tubuh.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Pada penelitian ini, kuisioner yang disebar sebanyak 90, jumlah ini
dihitung dari 30% jumlah ukuran sampel minimal, hal ini dimaksudkan untuk
mengantisipasi jika ada kuesioner yang tidak lengkap. Namun karena ketidak
lengkapan kuesioner yang terkumpul, maka 15 kuisioner yang terkumpul tidak
digunakan, sehingga kuisioner yang digunakan untuk analisis data sebanyak 75
kuisioner.
5. Wawancara terstruktur
Dilakukan dengan bantuan kerangka atau garis-garis besar yang
dibutuhkan dan berkaitan dengan tema, melalui pembicaraan informal dan
pembicaraan yang dikaitkan dengan tema.
6. Pengolahan hasil
a. Pengolahan hasil dilakukan dengan cara melakukan pengelompokan jawaban
dan perhitungan jumlah dari masing-masing jawaban kuesioner yang telah
diisi oleh responden, kemudian dilakukan interpretasi data hasil penelitian
dengan melihat persentase jawaban responden.
b. Pada bagian tertentu, pengolahan hasil jawaban dari responden lebih dari 75,
hal ini dikarenakan responden diberikan pilihan untuk menjawab pertanyaan
boleh lebih dari 1 jawaban. Selain itu ada juga jawaban dari responden kurang
dari 75, hal ini dikarenakan responden menjawab pertanyaan dengan alasan
setuju atau tidak setuju, sehingga jawaban dari responden dihitung satu
persatu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
G. Analisis Data Penelitian
Data yang diperoleh diolah dengan menggunakan analisis data statistik
yang berupa statistik deskriptif dalam bentuk persentase, dan ditampilkan dalam
bentuk tabel, dan grafik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang motivasi,
dan pengetahuan untuk menggunakan produk pelangsing tubuh pada mahasiswa
Kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
A. Karakteristik Responden
Karakteristik responden pada penelitian ini meliputi jenis kelamin, usia,
BMI, uang saku per bulan, dan status tempat tinggal pada mahasiswa kampus III
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang mempunyai BMI ≥ 23.
1. Jenis kelamin
Dari data yang dapat, diketahui bahwa jenis kelamin perempuan lebih
banyak, dan lebih rentan mengalami masalah kelebihan berat badan ataupun
overweight. Hal ini dikarenakan kaum perempuan tidak dapat mengontrol pola
makannya terlebih jika sedang menghadapi suatu masalah dibandingkan dengan
kaum laki-laki, dan juga kebiasaan “ngemil” yang sering dilakukan oleh
kebanyakan kaum perempuan. Selain itu perempuan mempunyai hormon
progesteron, dan estrogen yang dapat memicu peningkatan lemak. Peningkatan
massa lemak ini terjadi setelah melewati masa pubertas, sedangkan laki-laki tidak
mempunyai hormon progesteron, dan estrogen sehingga peningkatan lemak yang
terjadi tidak setinggi pada perempuan.
40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
JENIS KELAMIN
34.67%
65.33%
PRIAWANITA
Gambar 5. Jenis kelamin responden
2. Umur
Dari hasil penelitian, umur responden yaitu mahasiswa kampus III
Universitas Sanata Dharma yang mempunyai BMI ≥ 23 berkisar antara 18 tahun
sampai dengan umur 26 tahun. Umur tersebut dapat dikatakan sebagai umur yang
dewasa sehingga sudah dapat mengambil keputusan sendiri dan bertanggung
jawab atas keputusan tersebut, dalam hal ini utamanya pengambilan keputusan
untuk menggunakan produk pelangsing tubuh.
Tabel VI. Umur responden NO Usia responden Jumlah Presentase
(%) 1. 18 tahun 1 1,33 2. 19 tahun 7 9,33 3. 20 tahun 11 14,67 4. 21 tahun 8 10,67 5. 22 tahun 21 28,00 6. 23 tahun 15 20,00 7. 24 tahun 8 10,67 8. 25 tahun 2 2,67 9. 26 tahun 2 2,67
Total 75 100,00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
3. Body Mass Indeks (BMI)
Body mass indeks (BMI), didapat dari berat badan dalam kilo gram di bagi
dengan kuadrat tinggi badan dalam meter. Menurut klasifikasi berat badan yang
diusulkan untuk orang Asia berdasarkan BMI, maka dari hasil yang didapat
diketahui jumlah responden yang paling banyak adalah responden yang memiliki
BMI antara 25-29,9: kategori BMI ini dapat diklasifikasikan sebagai obesitas I,
dengan tingkat risiko penyakit penyerta sedang. Body mass indeks ini dihitung
untuk mengetahui kategori kegemukan dari seseorang, apakah seseorang tersebut
termasuk dalam tingkat kegemukan yang wajar, sedang, ataupun beresiko tinggi.
BMI responden
23 - 24,9 kg/m225 – 29,9 kg/m230 kg/m2
Gambar 6. Body Mass Indeks Responden
Dari responden yang termasuk dalam kategori obesitas I, keinginan
mereka untuk menggunakan produk pelangsing tubuh rendah. Hal ini terlihat dari
responden yang mempunyai BMI antara 25-29,9 (50 responden) mengatakan,
bahwa mereka tidak tertarik untuk menggunakan produk pelangsing tubuh dengan
alasan takut efek samping yang ditimbulkan produk pelangsing tubuh tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
4. Penghasilan/uang saku per bulan.
Hasil yang didapat, mengenai tingkat uang saku/penghasilan per bulan dari
responden, dapat dikatakan bahwa tingkat pendapatan mempengaruhi sikap
seseorang dalam memelihara kesehatan. Seperti yang dinyatakan
Schwartz & Hoopes (1990), bahwa tingkat pendapatan turut menentukan
pengambilan keputusan dalam pengobatan sendiri. Tingkat penghasilan dapat
mendorong seseorang untuk mengambil suatu tindakan, sehingga akan
mempengaruhi motivasi seseorang, dengan kata lain bahwa tingkat penghasilan
yang tinggi maka motivasi seseorang untuk melakukan suatu tindakan juga tinggi,
demikian juga sebaliknya jika tingkat penghasilan rendah maka motivasi untuk
melakukan suatu tindakan juga rendah. Pada penelitian ini, responden dengan
uang saku/penghasilan per bulan yang sedang yaitu antara 300-400 ribu, hal ini
menunjukkan bahwa sebagian responden berada pada tingkat ekonomi menengah.
6.67%
42.67%38.67%
12%
Penghasilan/ Uang saku Responden
Antara Rp 100.000,00 –Rp 250.000,00Antara Rp 300.000,00 –Rp 400.000,00Antara Rp 450.000,00 –Rp 700.000,00Antara Rp 750.000,00 –>Rp 1.000.000,00
Gambar 7. Penghasilan/uang Saku Responden
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
5. Status tempat tinggal di Yogyakarta
Dari hasil penelitian didapat, bahwa responden sebagian besar tinggal di
Yogyakata dengan cara kos, responden tertarik untuk menggunakan produk
pelangsing tubuh karena bujukan teman ataupun ikut-ikutan teman satu kosnya.
Hal ini sesuai dengan pernyataan Kotler (1997) bahwa teman, keluarga (orang
tua), dan saudara merupakan kelompok acuan yang mempunyai pengaruh secara
langsung pada diri konsumen, karena teman, keluarga (orang tua), dan saudara
selalu berinteraksi dengan konsumen.
17.33%
65.33%
13.33%
4%
Status tempat tinggal responden
dengan orang tuakoskontrakdengan saudara
Gambar 8. Status tempat tinggal responden
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
B. Motivasi Responden
Pada pembahasan bagian ini akan menjelaskan motivasi responden untuk
menggunakan produk pelangsing tubuh pada mahasiswa Kampus III Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta. Motivasi yang diteliti dalam penelitian ini meliputi:
1. Ketertarikan responden untuk menggunakan produk pelangsing tubuh
Hasil yang ingin dicapai dalam penelitian ini, untuk melihat seberapa besar
keinginan responden untuk menggunakan produk pelangsing tubuh, terkait
dengan kelebihan berat badan yang dialami oleh responden. Dari 75 responden
yang mengisi kuesioner 7 responden (9,33%) sedang menggunakan produk
pelangsing tubuh, diantaranya 1 laki-laki, dan 6 perempuan, sedangkan yang
menjawab belum pernah menggunakan 38 responden (50,67%), diantaranya 14
laki-laki, dan 24 perempuan, sisanya 30 responden (40%) menjawab dulu pernah
menggunakan tetapi sekarang tidak menggunakan lagi, diantaranya 10 laki-laki,
dan 20 perempuan.
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa 17 responden (22,67%)
mengatakan bahwa mereka tertarik untuk menggunakan produk pelangsing tubuh,
dan sisanya 58 responden (77,33%) mengatakan bahwa mereka tidak tertarik
untuk menggunakan produk pelangsing tubuh. Dari 58 responden yang tidak
tertarik untuk menggunakan produk pelangsing tubuh, 51 responden memberikan
alasan, dan sisanya 7 responden tidak memberikan alasan. Alasan-alasan
responden tidak tertarik untuk menggunakan produk pelangsing tubuh ini dapat
dilihat, pada tabel VII di bawah ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Tabel VII. Alasan responden tidak tertarik untuk menggunakan produk pelangsing tubuh
No. Alasan Jumlah Persentase (%)
1. Takut resiko/efek samping yang ditimbulkan
21 36,20
2. Lebih baik mengatur pola makan, dan berolah raga
16 27,58
3. Sudah merasa nyaman dengan bentuk tubuhnya
14 24,14
4. Tidak memberikan alasan 7 12,08 Total 58 100,00
Dari tabel diatas responden menyadari betul akan efek samping yang dapat
ditimbulkan oleh produk pelangsing tubuh, mereka tidak ingin mendapat penyakit
baru yang ditimbulkan setelah penggunaan produk pelangsing tubuh, mereka lebih
memilih mengatur pola makan, dan diimbangi dengan olah raga yang teratur. Hal
ini diperkuat dengan hasil wawancara (pada lampiran). Hasil wawancara
menunjukkan, baik responden yang tertarik menggunakan produk pelangsing
tubuh, ataupun yang tidak tertarik menggunakan produk pelangsing tubuh, mereka
sama-sama takut akan efek samping yang dapat ditimbulkan oleh produk
pelangsing tubuh. Menurut mereka lebih baik dengan cara mengatur pola makan,
dan diimbangi dengan olah raga yang teratur, tetapi cara ini dianggap merepotkan,
dan tidak praktis, dan juga mereka meyakini bahwa sesuatu yang instan hasilnya
tidak akan bertahan lama.
Selanjutnya kepada responden diajukan pertanyaan jika teman anda
menggunakan produk pelangsing tubuh, dan berhasil menurunkan berat badannya,
apa yang akan anda lakukan. Dari 75 responden, sebagian besar responden
menjawab tidak tertarik untuk memakai 74,67%, dan sisanya 25,33% menjawab
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
tertarik, dan ikut-ikutan untuk memakainya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
pada gambar 9 di bawah ini.
Ketertarikan responden untuk menggunakan produk pelangsing tubuh
74,67%
25.33%
tertarik dan ikut-ikutan untukmemakainyatidak tertarik untukmemakainya
Gambar 9. Ketertarikan responden untuk menggunakan produk pelangsing
tubuh Banyaknya efek samping yang ditimbulkan dari produk pelangsing tubuh
membuat seseorang berpikir dua kali untuk menggunakan produk pelangsing
tubuh, demikian juga dengan responden yang mengisi kuesioner ini. Responden
tidak tertarik untuk menggunakan produk pelangsing tubuh, meskipun sudah ada
bukti, bahwa teman mereka berhasil menurunkan berat badannya, mereka lebih
percaya dengan cara yang alami, yaitu dengan mengatur pola makan, dan
diimbangi dengan olah raga, cara ini terbukti lebih efektif, dan hasilnya akan
bertahan lama, dibanding dengan mengkonsumsi produk pelangsing tubuh yang
hasilnya bersifat sesaat.
2. Sumber pengenalan
Sumber pengenalan produk pelangsing tubuh dapat diperoleh responden
dari berbagai sumber. Pada bagian ini, responden boleh menjawab lebih dari satu
jawaban. Gambaran mengenai sumber pengenalan tentang produk pelangsing
tubuh dapat dilihat pada tabel VIII di bawah ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Tabel VIII. Sumber pengenalan produk pelangsing tubuh NO. Sumber pengenalan produk
pelangsing tubuh Jumlah Persentase
(%) 1. Keluarga 6 4,00 2. Teman 23 15,33 3. Iklan media cetak 40 26,67 4. Iklan media elektronik 64 42,67 5. Supermarket/toko 17 11,33
Total 150 100,00 Iklan media elektronik mengandung unsur suara, gambar, dan gerak
sehingga pesan yang disampaikan melalui media ini sangat menarik perhatian.
Melalui iklan media elektronik produk yang diiklankan lebih menarik, baik dari
modelnya, suara, dan warna kemasan produk sehingga pesan yang disampaikan
dapat mengena, dan dapat diingat terus oleh konsumen. Hal ini juga sesuai dengan
jawaban pada wawancara (pada lampiran), mereka mengatakan bahwa mereka
mengenal produk pelangsing tubuh dari iklan media elektronik. Pada iklan media
elektronik, setiap hari pasti ditawarkan produk pelangsing tubuh, dengan model
yang menarik, dan janji-janji yang meyakinkan. Iklan produk pelangsing tubuh
pada media elektronik, biasanya ditayangkan pada acara-acara yang ditujukan
untuk kaum ibu, ataupun remaja putri, seperti, sinetron, telenovela, ataupun acara
infotaimen, hal ini dikarenakan kaum ibu ataupun remaja putri mudah tergiur
dengan iklan produk pelangsing tubuh, dan juga sebagian besar pengguna produk
pelangsing tubuh adalah kaum ibu, dan remaja putri.
3. Iklan mempengaruhi responden untuk memutuskan menggunakan produk pelangsing tubuh
Menurut Kotler (2000), kesadaran konsumen terhadap suatu produk yang
diiklankan berbanding lurus dengan frekuensi penayangan iklan. Hasil penelitian
menunjukkan 46 responden (61,33%) mengatakan bahwa iklan tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
mempengaruhi responden untuk menggunakan produk pelangsing tubuh,
sedangkan sisanya 29 responden (38,67%) mengatakan bahwa iklan
mempengaruhi responden untuk menggunakan produk pelangsing tubuh. Dari 46
responden yang mengatakan iklan tidak mempengaruhi responden untuk
memutuskan menggunakan produk pelangsing tubuh 33 responden memberikan
alasan, dan 13 responden tidak memberikan alasan, sedangkan 29 responden yang
mengatakan iklan dapat mempengaruhi responden untuk memutuskan
menggunakan produk pelangsing tubuh 24 responden memberikan alasan, dan
sisanya 5 responden tidak memberikan alasan. Alasan-alasan yang diberikan
responden tersebut, di tampilkan dalam Tabel IX dan Tabel X di bawah ini.
Tabel IX. Alasan responden, iklan tidak mempengaruhi responden untuk memutuskan menggunakan produk pelangsing tubuh
No Alasan responden Jumlah Persentase (%)
1. Iklan tidak meyakinkan 18 39,13 2. Takut efek samping 10 21,74 3. Lebih baik berdiet 5 10,87 4. Tidak memberi alasan 13 28,26
Total 46 100,00
Tabel X. Alasan responden, iklan mempengaruhi responden untuk memutuskan menggunakan produk pelangsing tubuh
No Alasan responden Jumlah Persentase (%)
1. Iklannya meyakinkan 18 62,06 2. Ingin kurus 6 20,70 3. Tidak memberi alasan 5 17,24
Total 29 100,00 Pada tabel IX dapat terlihat bahwa iklan tidak dapat mempengaruhi
responden untuk menggunakan produk pelangsing tubuh dikarenakan iklan
tersebut tidak dapat meyakinkan responden. Ketidakyakinan responden ini dapat
dikarenakan pada iklan yang ditayangkan tidak tercantum kandungan zat aktif dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
produk pelangsing tubuh, dan juga responden memperhatikan efek samping,
keamanan, dan risiko yang dapat ditimbulkan setelah menggunakan produk
pelangsing tubuh ini, sedangkan pada tabel X dapat terlihat bahwa iklan dapat
mempengaruhi responden untuk menggunakan produk pelangsing tubuh,
dikarenakan iklan yang ditampilkan meyakinkan. Responden percaya, jika
menggunakan produk pelangsing tubuh yang diiklankan, berat badan mereka akan
cepat turun seperti yang diiklankan.
4. Alasan responden untuk menggunakan produk pelangsing tubuh
Memiliki tubuh langsing atau ramping merupakan dambaan setiap orang
untuk saat ini. Tubuh yang penuh dengan timbunan lemak terasa kurang indah
dipandang mata. Oleh karena itu banyak orang melakukan berbagai cara untuk
mendapatkan berat badan yang ideal.
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden
mengatakan, mereka tertarik untuk menggunakan produk pelangsing tubuh
dengan alasan supaya terlihat menarik (langsing). Alasan-alasan responden
tertarik untuk menggunakan produk pelangsing tubuh, dapat dilihat dalam tabel
dibawah ini.
Tabel XI. Alasan responden tertarik untuk menggunakan produk pelangsing tubuh
No. Alasan Jumlah Persentase (%)
1. Untuk menbambah rasa percaya diri 58 35,58 2. Supaya terlihat menarik (langsing) 67 41,10 3. Untuk meningkatkan stamina tubuh 17 10,43 4. Banyak tersedia dipasaran, dan
harganya murah 11 6,75
5. Lain-lain 10 6,14 Total 163 100,00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Alasan responden menjawab lain-lain disini, diantaranya adalah anjuran
teman, anjuran keluarga, supaya mudah dalam mencari baju, dan ingin coba-coba.
Dari tabel XI di atas, jumlah totalnya adalah 163, ini berarti satu orang responden
dapat memberikan lebih dari 1 alasan ketertarikan mereka untuk menggunakan
produk pelangsing tubuh. Kegemukan bukan hanya persoalan kecantikan, tetapi
juga menyangkut masalah kesehatan seseorang. Kegemukan dapat disebabkan
karena faktor genetik, tetapi masih banyak faktor lain yang mempengaruhi
seseorang menjadi gemuk misalnya pola hidup tidak benar. Kalau orang
mengalami kegemukan karena faktor genetik, pola hidupnya benar, makannya
baik, olahraga teratur maka tidak akan mengalami kegemukan walaupun bapak
dan ibunya gemuk.
5. Produk pelangsing tubuh digunakan dengan alasan supaya tidak ketinggalan zaman
Setiap orang yang merasa gemuk atau yang mengalami masalah
kegemukan berusaha menurunkan berat badannya, hal ini dilakukan agar orang
tersebut diangggap tidak ketinggalan zaman. Kegemukan yang dulu dianggap
menjadi lambang kemakmuran seseorang sudah bergeser, dan setiap orang
menginginkan mempunyai bentuk tubuh yang langsing, dan menjadi langsing
mungkin merupakan idaman hampir semua orang. Hal itu tidak lepas dari
pandangan masyarakat bahwa perempuan yang cantik, atau laki-laki yang tampan
pasti identik dengan tubuh yang langsing. Dari hasil penelitian dapat di lihat dari
gambar 10 di bawah ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Produk pelangsing tubuh digunakan dengan alasan biar tidak ketinggalan
zaman
6.67%
93.33%
setujutidak setuju
Gambar 10. Produk pelangsing tubuh digunakan dengan alasan supaya tidak
ketinggalan zaman
6. Memiliki berat badan yang ideal berarti sehat
Kesehatan seseorang tidak dapat ditentukan dengan ideal atau tidaknya
berat badan seseorang. Seseorang dapat dikatakan sehat apabila orang tersebut
melakukan pemeriksaan secara menyeluruh terhadap tubuhnya kepada ahlinya,
dalam hal ini dokter. Pasalnya, tubuh langsing atau berat badan ideal tidak
semata-mata karena keindahan. Lebih dari itu, langsing yang merupakan keadaan
berat badan orang normal dengan bentuk tubuh proporsional, terkait dengan
kesehatan. Orang-orang yang kegemukan (obesitas) berisiko tinggi mengidap
berbagai penyakit seperti diabetes mellitus (DM), ginjal, hipertensi, dan stroke.
Hasil penelitian dapat dilihat pada gambar 11 di bawah ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Memiliki berat badan yang ideal berarti sehat
28%
72%
setujutidak setuju
Gambar 11. Memiliki berat badan yang ideal berarti sehat
Motivasi responden untuk menggunakan produk pelangsing tubuh, cukup
rendah, hal ini berdasarkan jumlah responden yang ingin menggunakan produk
pelangsing tubuh sedikit, yaitu sebesar 22,67%, dan juga responden menganggap
menggunakan produk pelangsing tubuh bukanlah cara yang efektif. Menurut
responden cara yang efektif, dan aman untuk menurunkan berat badan adalah
dengan cara berolah raga (aktifitas fisik), dan mengatur pola makan yang
berimbang.
C. Pengetahuan Responden
Notoatmodjo (2003) mengatakan bahwa pengetahuan/kognitif merupakan
domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang. Selain itu,
pengetahuan mempengaruhi kemanfaatan yang akan diterima atau dirasakan
nantinya. Ini berkait dengan benar tidaknya pengetahuan yang dimiliki tersebut
dan berlanjut pada benar atau tidaknya tindakan yang akan diambil sehingga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
akhirnya menentukan keamanan ataupun hasil/manfaat dari penggunaan produk
pelangsing tubuh. Pengetahuan yang diteliti dalam penelitian ini meliputi:
1. Merek produk pelangsing tubuh yang dikenal responden
Dewasa ini banyak produk pelangsing tubuh yang beredar di pasaran, dan
diiklankan baik di media cetak ataupun media elektronik. Hal ini membuat banyak
konsumen asal menggunakan produk pelangsing tubuh, tanpa memperhatikan
keamanan, dan efek samping dari produk pelangsing tubuh. Maka dari itu,
konsumen harus pintar-pintar dalam memilih, dan mengambil keputuskan untuk
menggunakan produk pelangsing tubuh, dengan melihat keefektifan produk, serta
efek samping yang akan ditimbulkan dari produk tersebut.
Menurut Kotler (2000), melalui pengumpulan informasi, konsumen
mengetahui merek-merek bersaing, dan keistimewaan masing-masing merek
kemudian akan mempertimbangkan, dan memilih produk yang sesuai. Konsumen
cenderung memilih produk yang telah terkenal, ataupun yang telah terbukti
khasiat, dan keamanannya. Oleh karena itu konsumen harus selektif dalam
memilih, dan mengambil keputusan untuk menggunakan produk pelangsing
tubuh.
Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden mengenal produk
pelangsing tubuh yang bermerek Slimming Tea. Hal ini dikarenakan iklan
Slimming Tea sering muncul di televisi ataupun iklan media cetak, selain itu
Slimming Tea banyak dijual bebas dan harganya terjangkau. Merek lainnya yang
disebutkan responden disini adalah Vegeta. Menurut Widiastuti (2005), Vegeta
berfungsi untuk membantu program diet, jadi Vegeta tidak secara langsung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
berfungsi menurunkan berat badan, hal ini dikarenakan Vegeta mengandung serat
yang tinggi. Salah satu fungsi serat adalah menimbulkan rasa kenyang, atau bisa
memperpanjang rasa kenyang sehingga bisa mengurangi frekuensi mengonsumsi
makanan. Merek-merek yang dikenal oleh responden dapat dilihat dari gambar 12
berikut.
22.54%20.42%
18.66%
14.44%11.97%
7.39%4.58%
Merek produk pelangsing tubuh yang diketahui responden
Sliming TeaMeritProduk WRPNaturslimTrim SpaDiyetLainnya
Gambar 12. Merek produk pelangsing tubuh yang dikenal responden.
Secara farmakologis, teh pelangsing, dalam hal ini Slimming Tea dapat
dikategorikan sebagai diuretik (pelancar air seni), namun demikian, minum teh
pelangsing ini tidaklah akan berbahaya (kecuali kalau sangat berlebihan karena
akan mengakibatkan dehidrasi) karena tidak ada efek samping. Thea folium atau
daun teh dalam teh pelangsing mengandung kafein sekira 1-2,5% yang bisa
mendorong aktivitas dan teofilin yang berfungsi sebagai bahan pelancar air
seninya. Tambahan sediaan lainnya di antaranya kayu rapat atau Parameni
barbata yang bermanfaat untuk mengerutkan rahim yang membesar dan
mencegah rahim melorot, jadi sebenarnya tidak ada kaitannya dengan hal
melangsingkan tubuh. Merek produk pelangsing tubuh yang lain adalah Merit,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Diyet dan Natur Slim, komposisi bahan utamanya sama yaitu Guazumae foliume
ekstrak 25%, dan Rhei radix 50 mg. Guazumae foliume ekstrak berfungsi untuk
mengurangi penyerapan sari makanan dan membentuk lapisan yang melindungi
selaput lendir saluran pencernaan sehingga akan memperlancar dan
mempersingkat keberadaan makanan di dalam saluran pencernaan. Rhei radix
berfungsi sebagai pencahar, dan juga untuk mengurangi penyerapan sari makan
dan lemak oleh tubuh, sedangkan merek lainnya yang disebutkan dalam penelitian
ini adalah produk WRP. Komposisi utama dari produk WRP adalah L-carnitin,
dan CLA, merupakan turunan dari asam amino yang berfungsi untuk membantu
membakar lemak.
Pada dasarnya komposisi dari produk pelangsing tubuh ini berasal dari
tanaman tradisional (jamu), diantaranya jati belanda yang dipercaya dapat
meluruhkan lemak, Adas (Foeniculum vulgare) yang dikenal sebagai obat
pembuang gas, dan bisa untuk melancarkan air seni, serta Granati Fructus Cortex
yang berfungsi untuk menyempitkan pori-pori usus sehingga dapat mengurangi
penyerapan sari makanan. Bahan-bahan yang terkandung dalam produk
pelangsing tubuh ini relatif aman untuk dikonsumsi, karena produk pelangsing
tubuh yang disebutkan di atas telah disetujui oleh Departemen Kesehatan sebelum
diedarkan.
2. Sumber informasi
Sumber informasi yang dimaksud di sini adalah informasi tentang
komposisi dan kegunaan, cara pemakaian, peringatan dan larangan ataupun efek
samping mengenai obat tradisional yang digunakan. Informasi yang diketahui
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
oleh responden dapat berasal dari kemasan, brosur, penjualnya,
dokter/apoteker/ahli gizi, pengalaman ataupun sumber lainnya. Responden
diperbolehkan untuk memilih lebih dari satu jawaban dari pertanyaan yang
diajukan. Sumber-sumber tentang produk pelangsing tubuh yang didapat
responden, dapat dilihat dalam tabel di bawah ini.
Tabel XII. Sumber informasi tentang produk pelangsing tubuh
No. Sumber informasi tentang produk pelangsing tubuh Jumlah
Persentase (%)
1 Kemasan 57 41,01 2 Brosur 41 29,50 3 Penjual produk pelangsing tubuh 16 11,51 4 Dokter/apoteker/ahli gizi 11 7,91 5 Pengalaman pribadi 2 1,44 6 Lainnya 12 8,63
Total 139 100,00 Responden yang mengisi jawaban lain-lain disini diantaranya
6 responden (dari 12 responden) mengatakan mendapat informasi dari teman,
4 responden mendapat informasi dari iklan, dan 2 responden lainnya mendapat
informasi dari keluarga. Dari tabel XII di atas, jumlah totalnya adalah 139, ini
berarti satu orang responden dapat memperoleh informasi lebih dari satu sumber.
Dengan banyaknya sumber informasi yang tersedia, responden dapat
dibingungkan dengan informasi yang mereka dapatkan, karena kemungkinan
setiap sumber memberi informasi yang berbeda utamanya mengenai aturan pakai.
Suatu obat jika penggunaannya tidak disertai informasi yang benar dan tepat akan
menyebabkan tidak tercapainya sasaran upaya kesehatan bahkan dapat
memungkinkan terjadinya efek yang merugikan seperti keracunan dan timbulnya
efek samping. Obat akan bermanfaat apabila digunakan secara tepat dan benar,
demikian juga dengan produk pelangsing tubuh.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Seperti dinyatakan sebelumnya, informasi dapat diperoleh dari berbagai
sumber, salah satunya yaitu dari penjual/doter/apoteker/ahli gizi.
Penjual/dokter/apoteker/ahli gizi di sini termasuk sumber informasi primer karena
merupakan orang yang berinteraksi secara langsung dengan responden. Bagian ini
dimaksudkan untuk mengetahui apakah responden mendapat informasi dari
penjual produk pelangsing tubuh ataupun dokter/apoteker/ahli gizi, mengenai
kejelasan informasi yang disampaikan tersebut. Gambaran mengenai responden
yang mendapat informasi dari penjual ataupun dokter/apoteker/ahli gizi dapat
dilihat pada tabel XIII berikut.
Tabel XIII. Responden mendapat informasi dari penjual ataupun dokter/apoteker/ahli gizi
No.
Responden mendapat informasi dari penjual produk pelangsing
tubuh/dokter/apoteker/ahli gizi Jumlah Persentase
(%) 1 Ya 24 322 Tidak 51 68
Total 75 100 Pemberian informasi sangatlah diperlukan berkait dengan kemanfaatan
dan keamanan untuk menggunakan produk pelangsing tubuh ini. Dari 24
responden yang mendapat tambahan informasi dari penjual ataupun
dokter/apoteker/ahli gizi sebanyak 10 responden (41,67%) mengatakan bahwa
informasi yang didapat dari penjual cukup jelas dan sebanyak 14
responden (58,33%) mengatakan tidak jelas. Dari keterangan tersebut, sudah
cukup banyak penjual/dokter/apoteker/ahli gizi yang memberikan informasi
dengan jelas, namun persentase sebesar 41,67% bukanlah jumlah yang kecil dan
tidak dapat diabaikan begitu saja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
3. Efek samping produk pelangsing tubuh menurut responden
Mengenai efek samping produk pelangsing tubuh, sebagian besar
responden mengatakan bahwa produk pelangsing tubuh mempunyai efek samping
yaitu sebesar 78,67%, responden yang mengatakan bahwa tidak semua produk
pelangsing tubuh mempunyai efek samping, contohnya produk herbal yaitu
sebesar 21,33% dan sisanya yaitu sebesar 0% responden mengatakan bahwa
produk pelangsing tubuh tidak mempunyai efek samping.
78.67%
0%
21.33%
keberadaan efek samping produk pelangsing tubuh menurut responden
ada efek samping
tidak ada efek samping
tidak semua produkpelangsing tubuhmempunyai efeksamping
Gambar 13. Keberadaan efek samping produk pelangsing tubuh menurut
responden
Selanjutnya untuk responden yang menjawab bahwa produk pelangsing tubuh
mempunyai efek samping, diajukan pertanyaan lanjutan penyakit berbahaya apa
yang paling ditakuti setelah menggunakan produk pelangsing tubuh. Disini
responden diperbolehkan untuk memilih lebih dari satu pilihan jawaban. Dari
berbagai macam penyakit yang ditakuti sebanyak 29,93% mengatakan bahwa
penyakit ginjal yang paling berbahaya, kemudian disusul dengan penyakit
dehidrasi hebat sebanyak 28,57%. Selanjutnya penyakit yang berbahaya menurut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
responden berturut-turut adalah kanker usus 18,36%, gangguan kehamilan
10,88%, jantung 6,80%, dan terakhir penyakit lainnya sebanyak 5,44%.
Responden yang mengisi jawaban penyakit lainnya disini, diantaranya penyakit
diare, kencing terus, dan penyakit anoreksia. Penyakit ginjal yang ditimbulkan
akibat mengkonsumsi produk pelangsing tubuh ini dikarenakan kebanyakan dari
produk pelangsing tubuh ini bersifat diuretik. Obat golongan diuretika merupakan
zat-zat yang dapat memperbanyak pengeluaran air seni/urine. Berkurangnya air
dalam tubuh memang dapat menyusutkan berat badan, tetapi berkurangnya berat
badan itu bukan karena menjadi kurus, melainkan karena cairan tubuhnya
bekurang sehingga sel-selnya mengecil, itu pun bersifat sementara. Bila cairan
keluar berlebihan, mengakibatkan terjadi dehidrasi dan ini sangat membahayakan
tubuh dan berisiko pada fungsi ginjal yang tidak normal, sehingga dapat
menyebabkan gagal ginjal.
4. Pengetahuan responden tentang komposisi produk pelangsing tubuh
Pada bagian ini dimaksudkan untuk mengetahui tingkat kepedulian
responden terhadap komposisi/bahan penyusun produk pelangsing tubuh. Dari
data yang diperoleh, tingkat kepedulian responden terhadap bahan
penyusun/komposisi produk pelangsing tubuh adalah 16 responden (21,33%)
memperhatikan bahan penyusun dari produk pelangsing tubuh yang diketahui, dan
59 responden (78,67%) tidak memperhatikan bahan penyusun dari produk
pelangsing tubuh yang diketahui.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Tabel XIV. Tingkat kepedulian responden terhadap bahan penyusun/komposisi produk pelangsing tubuh
No. Kepedulian responden terhadap
komposisi obat tradisional Jumlah Persentase
(%) 1 Memperhatikan 16 21,33 2 Tidak memperhatikan 59 78,67
Total 75 100,00
Disamping tingkat kepedulian terhadap bahan penyusun, juga diajukan
pertanyaan untuk mengetahui tingkat pengetahuan responden terhadap kegunaan
masing-masing bahan yang digunakan dalam produk pelangsing tubuh tersebut.
Ternyata sebanyak 33 responden (44%) tidak mengerti kegunaan masing-masing
bahan dari produk pelangsing tubuh. Selanjutnya sebanyak 40 responden
(53,33%) mengerti hanya sebagian, dan hanya 2 orang responden (2,67%) yang
mengerti kegunaan masing-masing bahan penyusun dari produk pelangsing tubuh.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 14 di bawah ini.
2.67%
44%53.33%
Tingkat pengertian responden terhadap kegunaan masing-masing bahan dalam produk
pelangsing tubuh
mengerti
tidak mengerti
mengerti hanyasebagian
Gambar 14. Tingkat pengertian responden terhadap kegunaan masing-
masing bahan dalam produk pelangsing tubuh
Banyaknya komponen penyusun produk pelangsing tubuh dan penulisan
komposisi dengan bahasa latin membuat banyak responden tidak mengetahui, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
mengerti kegunaan masing-masing bahan penyusun produk pelangsing tubuh.
Minimnya pengetahuan yang dimiliki responden ini dikarenakan latar belakang
pendidikan mereka yang bukan dari dunia kesehatan. Pengetahuan tentang
kegunaan masing-masing bahan dari produk pelangsing tubuh yang digunakan
sangat penting agar tidak terjadi tumpang tindih khasiat dari bahan penyusun
produk pelangsing tubuh sehingga didapatkan hasil/efek terapi seperti yang
diharapkan. Oleh karena itu diharapkan peran dari dokter, apoteker, ahli gizi,
tenaga kesehatan, ataupun pihak-pihak yang terkait untuk memberikan informasi
yang lebih lengkap.
5. Peringatan dan larangan penggunaan produk pelangsing tubuh
Dari data yang diperoleh, sebagian besar responden memperhatikan
peringatan dan larangan tentang penggunaan produk pelangsing tubuh, yaitu
sebesar 58,67%, sedangkan responden yang tidak memperhatikan peringatan dan
larangan tentang penggunaan produk pelangsing tubuh sebesar 41,33%. Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 15 berikut.
Kepedulian responden terhadap peringatan dan larangan dalam penggunaan produk pelangsing
tubuh
58.67%
41.33%memperhatikantidak memperhatikan
Gambar 15. Tingkat kepedulian responden terhadap peringatan dan
larangan penggunaan produk pelangsing tubuh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Sebelum memutuskan untuk menggunakan produk pelangsing tubuh,
sebaiknya memperhatikan peringatan, dan larangan yang tercantum dalam
kemasan, jika belum jelas jangan malu-malu untuk bertanya kepada penjual,
dokter, apoteker, ataupun ahli gizi. Hal ini perlu dilakukan untuk menghindari
kesalahan dalam penggunaan.
Menurut Supardi (1997) mengatakan, bahwa obat dalam hal ini yang
dimaksud adalah produk pelangsing tubuh, yang aman bagi kebanyakan orang
belum tentu aman untuk orang tertentu, juga dapat membahayakan bila digunakan
secara tidak benar. Oleh karena itu, peringatan dan larangan penggunaan produk
pelangsing tubuh perlu diperhatikan.
6. Konsultasi pada dokter/apoteker ataupun ahli gizi mengenai penggunaan produk pelangsing tubuh
Pada bagian ini dimaksudkan untuk mengetahui pendapat/pengetahuan
responden mengenai perlu atau tidaknya berkonsultasi pada ahli yang paham
tentang produk pelangsing tubuh, dalam hal ini dokter, apoteker, ataupun ahli gizi
sebelum menggunakan produk pelangsing tubuh. Hasil yang didapat
menunjukkan 70 responden (93,33%) mengatakan perlu berkonsultasi lebih
dahulu dengan ahli yang mengerti tentang produk pelangsing tubuh dan sisanya,
sebanyak 5 responden (6,67%) mengatakan tidak perlu berkonsultasi dengan ahli
yang mengerti tentang produk pelangsing tubuh terlebih dahulu sebelum
menggunakan produk pelangsing tubuh. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
tabel XV berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Tabel XV. Konsultasi lebih dahulu kepada dokter/apoteker ataupun ahli gizi
No. Konsultasi lebih dahulu pada ahli yang
mengerti tentang produk pelangsing tubuh menurut responden Jumlah
Persentase
(%)
1 Perlu 70 93,332 Tidak perlu 5 6,67
Total 75 100,00
Dari 70 responden yang mengatakan perlu berkonsultasi lebih dahulu pada
dokter/apoteker ataupun ahli gizi, sebanyak 61 responden memberikan alasan dan
9 responden lainnya tidak memberikan alasan, sedangkan dari 5 responden yang
mengatakan tidak perlu berkonsultasi lebih dahulu pada dokter/apoteker ataupun
ahli gizi, sebanyak 2 responden memberikan alasan dan 3 responden lainnya tidak
memberikan alasan. Alasan-alasan yang diberikan responden tersebut,
ditampilkan dalam Tabel XVI dan Tabel XVII di bawah ini.
Tabel XVI. Alasan responden mengenai perlunya berkonsultasi lebih dahulu pada dokter/apoteker ataupun ahli gizi
No. Alasan Jumlah Persentase
(%) 1 Menghindari hal yang tidak diinginkan 12 17,14
2 Untuk mengetahui efek samping yang ditimbulkan 16 22,86
3 Agar lebih aman 15 21,43 4 Agar tidak salah penggunaan 18 25,71 5 Tidak memberikan alasan 9 12,86
Total 70 100,00
Tabel XVII. Alasan responden mengenai tidak perlunya berkonsultasi lebih dahulu pada dokter/apoteker ataupun ahli gizi
No. Alasan Jumlah Persentase
(%) 1 Dapat dilihat dikemasan 2 40 2 Tidak memberikan alasan 3 60
Total 5 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Dari pendapat responden mengenai perlunya berkonsultasi lebih dahulu
pada dokter/apoteker ataupun ahli gizi, menggambarkan bahwa kesadaran
responden sudah cukup tinggi, namun masih banyak juga responden yang
mempunyai anggapan bahwa produk pelangsing tubuh tidaklah berbahaya
sehingga konsultasi dengan dokter/apoteker ataupun ahli gizi tidak diperlukan.
Sebenarnya penggunaan produk pelangsing tubuh sebaiknya dilakukan dibawah
pengawasan dokter/apoteker ataupun ahli gizi, hal ini dikarenakan untuk
menghindari timbulnya penyakit berbahaya yang dapat ditimbulkan akibat efek
samping dari produk pelangsing tubuh yang digunakan. Peran dokter/apoteker
ataupun ahli gizi disini sebagai monitoring untuk menghindari penyakit-penyakit
yang dapat ditimbulkan akibat penggunaan produk pelangsing tubuh yang tidak
tepat.
7. Pengetahuan responden untuk menggunakan produk pelangsing tubuh diimbangi dengan olah raga dan makan yang teratur
Pada bagian ini dimaksudkan untuk mengetahui seberapa besar
pengetahuan responden mengenai perlu tidaknya penggunaan produk pelangsing
tubuh diimbangi dengan olah raga, dan pengaturan pola makan. Dari hasil yang
didapat menunjukkan bahwa 72 responden (96%) menyatakan bahwa untuk
penggunaan produk pelangsing tubuh perlu diimbangi dengan melakukan olah
raga, dan pengaturan pola makan, dan sisanya 3 responden (4%) menyatakan
bahwa untuk penggunaan produk pelangsing tubuh tidak perlu diimbangi dengan
olah raga dan mengatur pola makan. Dari 72 responden yang mengatakan bahwa
penggunaan produk pelangsing tubuh perlu diimbangi dengan melakukan olah
raga, dan mengatur pola makan, sebanyak 58 responden memberikan alasan dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
14 responden lainnya tidak memberikan alasan. Alasan-alasan yang diberikan
responden tersebut, ditampilkan dalam Tabel XVIII di bawah ini:
Tabel XVIII. Alasan responden mengenai perlunya penggunaan produk pelangsing tubuh diimbangi dengan olah raga, dan pengaturan pola makan
No. Alasan Jumlah Persentase (%)
1. Supaya hasilnya lebih maksimal 30 41,672. Supaya lebih efektif 15 20,833. Supaya tambah sehat 13 18,064. Tidak memberikan alasan 14 19,44
Total 72 100,00sedangkan dari 3 responden yang mengatakan bahwa untuk penggunaan produk
pelangsing tubuh tidak perlu diimbangi dengan olah raga dan mengatur pola
makan, semuanya memberikan alasan. Alasan tersebut adalah cukup olah raga,
dan mengatur pola makan tanpa menggunakan produk pelangsing tubuh. Dari
hasil yang didapat, olah raga dan pengaturan pola makan dapat dijadikan tolak
ukur keberhasilan seseorang dalam upaya menurunkan berat badannya, dengan
kata lain olah raga, dan pengaturan pola makan sebagai kunci utama seseorang
dalam menurunkan berat badannya.
Sebelum memutuskan untuk menggunakan produk pelangsing tubuh untuk
menurunkan berat badannya, perlu dipikirkan motivasi apa yang mendasari
seseorang tersebut menurunkan berat badannya. Setelah itu, lebih baik, dan lebih
aman mengatur pola makan, serta pemasukan dan pengeluaran energi. Juga
mengontrol pikiran agar sehat. Jangan sampai stres, karena itu bisa menimbulkan
night eating syndrome, yaitu nafsu makan banyak tiap sebelum tidur. Untuk
menurunkan berat badan seseorang perlu diimbangi dengan olah raga yang ringan
tetapi intensitasnya lama, hal ini dilakukan agar hasil yang ingin dicapai benar-
benar maksimal sesuai dengan yang diinginkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
8. Pentingnya mengkonsumsi produk pelangsing tubuh untuk orang yang mengalami kelebihan berat badan
Dari data yang diperoleh, sebagian besar responden mengatakan tidak
penting untuk mengkonsumsi produk pelangsing tubuh untuk orang yang
mengalami kelebihan berat badan, yaitu sebesar 72 responden (96%), dan sisanya
mengatakan penting untuk mengkonsumsi produk pelangsing tubuh untuk orang
yang mengalami kelebihan berat badan, yaitu sebesar 3 responden (4%). Dari 72
responden yang mengatakan tidak penting untuk mengkonsumsi produk
pelangsing tubuh untuk orang yang mengalami kelebihan berat badan, sebanyak
55 responden memberikan alasan, dan sisanya 17 responden tidak memberikan
alasan, sedangkan dari 3 responden yang mengatakan penting untuk
mengkonsumsi produk pelangsing tubuh untuk orang yang mengalami kelebihan
berat badan, sebanyak 2 responden memberikan alasan, dan 1 responden tidak
memberikan alasan. Alasan-alasan yang diberikan responden tersebut,
ditampilkan dalam Tabel XIX dan Tabel XX di bawah ini.
Tabel XIX. Alasan responden mengenai tidak pentingnya mengkonsumsi produk pelangsing tubuh untuk orang yang mengalami kelebihan berat
badan No. Alasan Jumlah Persentase
(%) 1. Olah raga, dan mengatur pola makan 33 45,832. Sudah merasa nyaman, dan percaya diri
dengan bentuk tubuhnya 11 15,28
3. Bukan merupakan satu-satunya cara 11 15,284. Tidak memberikan alasan 17 23,61
Total 72 100,00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Tabel XX. Alasan responden mengenai pentingnya mengkonsumsi produk pelangsing tubuh untuk orang yang mengalami kelebihan berat badan
No. Alasan Jumlah Persentase
(%) 1 Disarankan oleh keluarga/teman 2 66,67 2 Tidak memberikan alasan 1 33,33
Total 3 100,00
Produk pelangsing tubuh sering menjadi jalan pintas bagi seseorang yang
ingin memiliki tubuh ideal. Padahal, jika dikonsumsi sembarangan, efek
sampingnya berbahaya. Bahkan, bisa mengancam jiwa. Dari tabel XIX dapat
terlihat bahwa cara menurunkan berat badan yang paling efektif adalah dengan
mengatur pola makan, dan diimbangi dengan olah raga yang teratur. Cara ini
dianggap paling aman, dan tanpa efek samping dibandingkan dengan
mengkonsumsi produk pelangsing tubuh.
9. Keefektifan penggunaan produk pelangsing tubuh
Pada bagian ini dimaksudkan untuk mengetahui seberapa efektifnya
penggunaan produk pelangsing tubuh untuk menurunkan berat badan seseorang.
Dari data didapat sebesar 10,67% (8 responden) mengatakan bahwa produk
pelangsing tubuh efektif untuk menurunkan berat badan seseorang, sedangkan
sebanyak 89,33% (67 responden) mengatakan bahwa produk pelangsing tubuh
tidak efektif untuk menurunkan berat badan seseorang. Dari 67 responden yang
mengatakan bahwa produk pelangsing tubuh tidak efektif untuk menurunkan berat
badan seseorang, 59 responden memberikan alasan dan 8 responden tidak
memberikan alasan. Alasan responden mengatakan bahwa produk pelangsing
tubuh tidak efektif untuk menurunkan dapat dilihat dalam tabel XXI berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Tabel XXI. Alasan responden mengenai ketidak efektifan produk pelangsing tubuh untuk menurunkan berat badan
No. Alasan Jumlah Persentase (%)
1. Perlu diimbangi dengan olag raga, dan mengatur pola makan
36 53,73
2. Hasil yang didapat tidak menjamin 7 10,45 3. Dapat mempengaruhi kesehatan 7 10,45 4. Tergantung cara pakainya 9 13,44 5. Tidak memberikan alasan 8 11,93
Total 67 100,00
Dari tabel XXI dapat terlihat, bahwa produk pelangsing tubuh tidak efektif
untuk menurunkan berat badan seseorang. Produk pelangsing tubuh disini hanya
sebagai produk pembantu saja, bukan produk utamanya. Cara paling efektif untuk
menurunkan berat badan yaitu dengan cara mengatur pola makan, dan diimbangi
dengan olah raga. Jika ingin menggunakan produk pelangsing tubuh sebaiknya
dibawah pengawasan dokter/apoteker ataupun ahli gizi, hal ini dilakukan karena
tubuh kita belum tentu dapat menerima produk pelangsing tubuh yang kita
konsumsi, sebab dalam produk pelangsing tubuh, ada bahan kimia, bahan herbal
ataupun zat-zat lain yang tidak kita ketahui apakah aman bagi tubuh.
10. Pengetahuan responden terhadap ketergantungan penggunaan produk pelangsing tubuh yang berdampak pada kesehatan seseorang
Pada bagian ini dimaksudkan untuk mengetahui seberapa jauh
pengetahuan responden terhadap ketergantungan penggunaan produk pelangsing
tubuh yang berdampak pada kesehatan seseorang. Dari data didapat sebanyak 71
responden (94,67%) mengatakan akan mempengaruhi kesehatan seseorang, dan
sisanya sebanyak 4 responden (5,33%) mengatakan tidak akan mempengaruhi
kesehatan seseorang. Dari 71 responden yang mengatakan akan mempengaruhi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
kesehatan seseorang, sebanyak 53 responden memberikan alasan, dan sisanya 18
responden tidak memberikan alasan. Alasan-alasan yang diberikan responden
tersebut, ditampilkan dalam Tabel XXII di bawah ini:
Tabel XXII. Alasan responden terhadap ketergantungan penggunaan produk pelangsing tubuh yang mempengaruhi kesehatan seseorang
No. Alasan Jumlah Persentase (%)
1. Mempunyai efek samping 15 21,13 2. Hasil yang didapat tidak seperti
yang diinginkan 8 11,27
3. Setelah tidak memakai, badan akan kembali seperti keadaan semula
5 7,04
4. Dapat menimbulkan penyakit yang berbahaya
25 35,21
5. Tidak memberikan alasan 18 25,35 Total 71 100,00
sedangkan dari 4 responden yang mengatakan tidak akan mempengaruhi
kesehatan seseorang, semuanya tidak memberikan alasan.
Selanjutnya kepada responden diajukan pertanyaan apakah penurunan
berat badan secara drastis dengan mengkonsumsi produk pelangsing tubuh dapat
menimbulkan dampak kesehatan seseorang. Dari 75 responden (100%) semuanya
mengatakan bahwa penurunan berat badan secara drastis dengan mengkonsumsi
produk pelangsing tubuh dapat menimbulkan dampak kesehatan seseorang. Dari
keseluruhan responden tersebut yang memberikan alasan sebanyak 54 responden,
dan sisanya 21 responden tidak memberikan alasan. Alasan-alasan yang diberikan
responden tersebut, ditampilkan dalam Tabel XXIII di bawah ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Tabel XXIII. Alasan responden mengenai dampak kesehatan seseorang akibat penurunan berat badan secara drastis dengan mengkonsumsi
produduk pelangsing tubuh No. Alasan Jumlah Persentase
(%) 1. Tubuh akan kehilangan cairan 8 10,67 2. Akan mempengaruhi kerja organ
dalam tubuh 10 13,33
3. Tubuh akan kekurangan nutrisi 5 6,67 4. Mempunyai efek samping yang
merugikan tubuh 11 14,66
5. Pengaturan organ dalam tubuh akan berubah
12 16,00
6. Gangguan metabolisme tubuh 8 10,67 7. Tidak memberikan alasan 21 28,00
Total 75 100,00
Tidak dibenarkan penurunan berat badan secara drastis. Cara ini akan
menyebabkan guncangan atau gangguan kinerja organ dan metabolisme di dalam
tubuh. Oleh karena itu untuk menurunkan berat badan haruslah bertahap, jangan
sampai tubuh mengalami gangguan metabolisme yang dapat berdampak bagi
kesehatan, bahkan bisa-bisa menimbulkan penyakit baru.
Pengetahuan responden untuk menggunakan produk pelangsing tubuh,
cukup tinggi karena responden mengerti akan komposisi bahan yang terkandung
dalam produk pelangsing tubuh, dan juga larangan-larangannya. Responden juga
takut akan efek samping yang ditimbulkan oleh produk pelangsing tubuh, dan
juga mereka akan berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter/apoteker ataupun
ahli gizi sebelum memutuskan untuk menggunakan produk pelangsing tubuh ini,
hal ini dilakukan untuk menghindari efek samping yang dapat ditimbulkan oleh
produk pelangsing tubuh.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
D. Rangkuman Pembahasan
Sebagian besar responden adalah mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan (24%), berjenis kelamin perempuan (65,33%), berusia 22 tahun
(28%), dengan nilai BMI antara 25 - 29,9 (66,67%), penghasilan/ uang saku
responden terbesar adalah antara Rp 300.000,00 – Rp 400.000,00 (42,67%), dan
tinggal di Yogyakarta dengan cara kos (65,33%).
Responden (46,67%) mengenal produk pelangsing tubuh dari iklan media
elektronik. Responden mengatakan iklan tidak mempengaruhi mereka untuk
menggunakan produk pelangsing tubuh (61,33%), alasan mereka dikarenakan
iklan yang ada kurang meyakinkan (39,13%). Untuk menggunakan produk
pelangsing tubuh, responden mengatakan bahwa mereka tidak tertarik untuk
menggunakan produk tersebut (77,33%), alasan mereka tidak tertarik untuk
menggunakan produk pelangsing tubuh, dikarenakan responden takut akan resiko,
dan efek samping yang ditimbulkan akibat penggunaan produk pelangsing tubuh,
terkait dengan masalah kesehatan. Alasan utama responden tertarik untuk
menggunakan produk pelangsing tubuh adalah supaya terlihat menarik/langsing
(41,10%). Mereka tidak setuju dengan pernyataan bahwa produk pelangsing tubuh
digunakan dengan alasan supaya tidak ketinggalan zaman (93,33%). Responden
juga tidak setuju dengan pernyataan bahwa memiliki berat badan yang ideal
berarti sehat (72%).
Motivasi responden untuk menggunakan produk pelangsing tubuh, cukup
rendah, hal ini berdasarkan jumlah responden yang ingin menggunakan produk
pelangsing tubuh sedikit, yaitu sebesar 22,67%, sedangkan sisanya sebesar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
77,33% tidak tertarik untuk menggunakan produk pelangsing tubuh, dan juga
responden menganggap menggunakan produk pelangsing tubuh bukanlah cara
yang efektif. Menurut responden cara yang efektif, dan aman untuk menurunkan
berat badan adalah dengan cara berolah raga (aktifitas fisik), dan mengatur pola
makan yang berimbang.
Informasi tentang produk pelangsing tubuh diperoleh dari kemasan
(41,01%), responden yang mendapat tambahan informasi dari penjual
mendapatkan tambahan informasinya dengan tidak jelas (58,33%). Responden
menganggap produk pelangsing tubuh mempunyai efek samping (78,67%).
Kebanyakan responden tidak memperhatikan komposisi bahan (78,67%), dan
mereka hanya mengerti sebagian kegunaan dari produk pelangsing tubuh
(53,33%), disamping itu responden juga memperhatikan peringatan dan larangan
(58,67%). Selain itu, menurut mereka perlu untuk berkonsultasi lebih dahulu
kepada dokter/apoteker ataupun ahli gizi (93,33%) alasan mereka perlu
berkonsultasi kepada dokter/apoteker ataupun ahli gizi, agar tidak salah dalam
penggunaan produk pelangsing tubuh.
Responden mengatakan bahwa produk pelangsing tubuh tidak efektif
untuk menurunkan berat badan (89,33%), menurut mereka cara yang paling
efektif untuk menurunkan berat badan adalah dengan cara olah raga, dan
mengatur pola makan. Sebagian besar responden mengatakan tidak penting untuk
mengkonsumsi produk pelangsing tubuh untuk orang yang mengalami kelebihan
berat badan (96%), menurut mereka lebih penting olah raga, dan mengatur pola
makan yang berimbang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Responden menganggap bahwa ketergantungan penggunaan produk
pelangsing tubuh akan berdampak bagi kesehatan (94,67%), disamping itu 100%
responden mengatakan bahwa penurunan berat badan secara drastis dengan
mengkonsumsi produk pelangsing tubuh dapat menimbulkan dampak kesehatan
seseorang, alasan mereka penurunan berat badan secara drastis akibat konsumsi
produk pelangsing tubuh dapat membuat pengaturan organ dalam tubuh, dan
metabolisme tubuh berubah.
Pengetahuan responden untuk menggunakan produk pelangsing tubuh,
sangat tinggi karena responden mengerti akan komposisi bahan yang terkandung
dalam produk pelangsing tubuh, dan juga larangan-larangannya. Responden juga
takut akan efek samping yang ditimbulkan oleh produk pelangsing tubuh, dan
juga mereka akan berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter/apoteker ataupun
ahli gizi sebelum memutuskan untuk menggunakan produk pelangsing tubuh ini,
hal ini dilakukan untuk menghindari efek samping yang dapat ditimbulkan oleh
produk pelangsing tubuh.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Karakteristik responden: perempuan (65,33%), berusia 22 tahun (28%), BMI
antara 25 - 29,9 (66,67%), penghasilan/uang saku perbulan antara
Rp 300.000,00 – Rp 400.000,00 (42,67%), dan tinggal di Yogyakarta dengan
cara kos (65,33%).
2. Motivasi responden: responden tidak tertarik untuk menggunakan (77,33%),
sumber pengenalan dari iklan media elektronik (42,67%), iklan tidak
mempengaruhi untuk menggunakan (61,33%), alasan menggunakan supaya
terlihat menarik/langsing (41,10%), tidak dibenarkan penggunaan produk
pelangsing tubuh dengan alasan supaya tidak ketinggalan zaman (93,33%), dan
anggapan yang salah memiliki berat badan ideal berarti sehat (72%).
3. Pengetahuan responden: merek produk pelangsing tubuh yang dikenal Sliming
tea (22,54%), sumber informasi didapat dari kemasannya (41,01%), mempunyai
efek samping 78,67%, bahan penyusun tidak di perhatikan (78,67%), peringatan
serta larangannya diperhatikan (58,67%), perlu berkonsultasi kepada
dokter/apoteker/ahli gizi sebelum menggunakan (93,33%), perlunya diimbangi
dengan pengaturan pola makan, dan olah raga (96%), tidak penting
mengkonsumsi produk pelangsing tubuh untuk orang yang mengalami
kelebihan berat badan (96%), produk pelangsing tubuh tidak efektif untuk
menurunkan berat badan (89,33%), dan ketergantungan penggunaan produk
pelangsing tubuh akan mempengaruhi kesehatan (94,67%).
75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
B. Saran
1. Perlu penelitian lebih lanjut mengenai hubungan antara karakteristik demografi,
motivasi dan pengetahuan dengan pola penggunaan produk pelangsing tubuh
menggunakan rancangan cross sectional, dan juga dilakukan kepada responden
yang benar-benar menggunakan produk pelangsing tubuh.
2. Perlu dilakukan penyuluhan, dan ceramah mengenai pemakaian produk
pelangsing tubuh yang rasional kepada mahasiswa kampus III Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta supaya tidak terjadi penggunasalahan obat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Agras, S.W., 2003, Scientific American Medicine, Volume 1, 669-676, Web MD Inc., New York.
Anonim, 2001, Understanding Adult Obesity, Weight-Control Information
Network National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases of The National Institutes of Health, NIH Publication No. 01-3680, http : // www.niddknih, diakses pada tanggal 1 April 2006.
Anonim, 2004, Konsumen dan Produk Pelangsing Tubuh,
htt://www.cybermed.cbn.net.id/detil.asp?kategori=konsumen&newsno=129, diakses pada tanggal 1 April 2006.
Anonim, 2005, Kemukan Merupakan Masalah Kesehatan di Seluruh Dunia,
http://www.pdpresi.co.id/?show=detailnews&kode=908&tbl=artikel-56k diakses pada tanggal 1 Mei 2006.
Anonim, 2006, Hati-hati Mengkonsumsi Obat Pelangsing, http://new.merapi.net/
index.php?view=news/169&PHPSESSID=a9b2547ac71450691b5241480e diakses pada tanggal 4 Oktober 2006.
Atikah, 2004, 15 Kiat Jitu Menurunkan Berat Badan, http://www.waspada.co.id/
cetak/index.php?article_id=50818, diakses pada tanggal 4 Oktober 2006. Azwar, S., 2003, Reliabilitas dan Validitas, 4-8, Pustaka Pelajar, Yogyakarta. Dharmesta, B.S., dan Handoko, H., 2000, Manajemen Pemasaran Analisis
Perilaku Konsumen, Edisi I, Cetakan 1, 55-58; 75-85, BPFE, Yogyakarta.
Ekky, 2005, Serba-Serbi Obat pelangsing......................................, http://www.kompas.com/kesehatan/news/0509/12/115324.htm, diakses pada tanggal 4 Oktober 2006.
Flier, J.S., 2001, Principles of International Medicine, Horrison’s 15th edition, volume 1, Mc Graw-Hill medical Publising Division, New York.
Ganong, W.F., 1995, Review of Medical Physiology, edisi ke-14, diterjemahkan oleh Petrus Andrianto, dengan judul Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, 220-222,267-270,450-451, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
Hadi, S., 1991, Analisis Butir untuk Instrumen, cetakan pertama, Andi Offset, Yogyakarta.
77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Hadi, S., 2000, Metodologi Research, Jilid 2, cetakan ke-27, Andi Offset, Yogyakarta.
Kalim, N., 2006, Minuman Pelangsing: Cara Pas Menguras Obesitas?, http://www.pdat.co.id/info/suplemen/52022002-1.htm, diakses pada tanggal 4 Oktober 2006.
Kotler, P., 1997, Manajemen Pemasaran Analisis, Perencanaan, Implementasi, dan Kontrol, 152-179, Jilid I, Prenhallindo, Jakarta.
Kusnanto, H., 1999, Metode Kualitatif dalam Riset Kesehatan, Program Magister
Managemen Pelayanan Kesehatan, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Lunggana, L.I., 2001, Tubuh Langsing Idaman Perempuan,
http://www.kompas.com/kompas-cetak/0110/08/dikbud/tubu42.htm, diakses pada tanggal 4 Oktober 2006.
Nainggolan, N., 2004, Tubuh Langsing Tidak Sekadar untuk Keindahan,
http://www.suarapembaruan.com/News/2004/12/19/Gaya/gaya1.htm, 16/12/04, diakses pada tanggal 4 Oktober 2006.
Nawawi, H., 1998, Metode Penelitian Bidang Sosial, Gadjah Mada University
Press, Yogyakarta.
Notoatmojo, S., 1993, Pengantar Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku Kesehatan, 93-107, Penerbit Andi Offset, Yogyakarta.
Papadakis, M.A., and McPhee, S.J., 2005, Current Consult Medicine 2005,
40-41,686-687, Lange Medical Books, Mc Graw-Hill, New York. Pratiknya, A.W., 2001, Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kedokteran dan
Kesehatan, 85-99, Edisi I, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta. Prawitasari, J.E., 1998, Catatan Kuliah Metode Kualitatif untuk Digunakan dalam
kancah Penelitian, Fakultas Psikologi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Priyani, 1998, Obesitas dan Pengelolaannya, Widya Dharma, edisi Oktober,
99-109. Sarwono, 1997, Sosiologi Kesehatan Beberapa Konsep Beserta Aplikasinya,
111-132, Cetakan Kedua, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Schwartz, W., K., and Hoopes, J., M., 1990, Patient Assessment and Drug Consultation, In American Pharmaceutical Association (AphA), Handbook of Nonprescription Drugs, 9 th Ed, 11-20, AphA, Washington DC.
Smet, B., 1994, Psikologi Kesehatan, Penerbit PT. Grasindo, Jakarta. Tjay, T.H., dan Raharja, K., 2002, Obat- obat Penting, Khasiat, Penggunaan, dan
Efek-efek sampingnya, edisi V, cetakan ke-1, 461-469, Penerbit PT> Elex Media Komputindo Gramedia, Jakarta.
Wahyu, G., 2006, Kegemukan dan Obesitas..............................., http://www.ukhuwah.or.id/?q=node/44, diakses pada tanggal 4 oktober 2006.
Yulianto, W., 2006, Diet Ideal Pelangsing Tubuh, http://www.sinarharapan.co.id/iptek/kesehatan/2003/0801/kes2.html, diakses pada tanggal 4 oktober 2006
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Komposisi Produk Pelangsing Tubuh
Nama Produk Komposisi Khasiat Dan Kegunaan Perhatian Cara Pakai
Diyet (Peluruh Lemak) Borobudur
Guazumae Folium Ekstrak 25% Zingiberis purpurei Rhizoma Ekstrak 25% Rhei Radix 50 mg Murrayae Folium Ekstark 35%
mengurangi penyerapan sari makanan dan membentuk lapisan yang melindungi selaput lendir saluran pencernaan dan akan memperlancar dan mempersingkat keberadaan makanan di dalam saluran pencernaan sehingga penyerapan sari-sari makanan dan lemak akan dikurangi. Lunturkan lemak, mengencangkan perut besar dan otot perut yang kendor, membantu menurunkan BB pencahar juga untuk mengurangi penyerapan sari makan dan lemak oleh tubuh. Mempertahankan sel tubuh agar tidak terganggu lemak
Wanita hamil dan penderita diare
1x @ 2 kapsul sblm tidur
Merit (pelangsing tubuh alami) Sari Sehat
Guazumae Folium 150 mg Rhei Radix 50 mg Granati Fructus Cortex 50 mg
mengurangi penyerapan sari makanan dan membentuk lapisan yang melindungi selaput lendir saluran pencernaan dan akan memperlancar dan mempersingkat keberadaan makanan di dalam saluran pencernaan sehingga penyerapan sari-sari makanan dan lemak akan dikurangi. pencahar juga untuk mengurangi penyerapan sari makan dan lemak oleh tubuh. menyempitkan pori-pori usus sehingga dapat mengurangi penyerapan sari makanan.
Wanita hamil dan penderita diare
1x3 pil sblm tidur
Natur Slim Deltomed
Rhei Radix 500 mg Guazuame Folium 500 mg Glacilaria Sp 500 mg
pencahar juga untuk mengurangi penyerapan sari makan dan lemak oleh tubuh. mengurangi penyerapan sari makanan dan membentuk lapisan yang melindungi selaput lendir saluran pencernaan dan akan memperlancar dan mempersingkat keberadaan makanan di dalam saluran pencernaan sehingga penyerapan sari-sari makanan dan lemak akan dikurangi. membantu pencernaan, dan memperlancar buang air besar
3-6 pil sblm tidur dlm 1 hari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Nama Produk Komposisi Khasiat dan Kegunaan Perhatian Cara Pakai
Slimming tea Mustika Ratu
Kayu rapet Jati belanda Adas Teh daun, batang, dan bunganya
Mengerutkan rahimyang memperbesar, dan mencegah rahim turun. Meluruhkan lemak Pembuang gas, dan dapat unuk melancarkan air seni Pelancar air seni
2 x sehari diminum pagi dan malam hari
Produk WRP Nutrifood
Susu krim, protein susu, vitamin dan mineral L-carnitin, dan CLA aspartame 35 mg/serving (ADI 40 mg/kg BB/hr) biru berlian.
Pengganti karbohidrat, protein, vitamin, lemak, dan mineral yang dibutuhkan oleh tubuh Asam amino yang membantu membakar lemak Pemanis buatan pewarna
Penderita diare tidak diperbolehkan mengkonsumsi
2 x sehari diminum pagi dan malam hari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
KUESIONER PENELITIAN
Catatan: Produk Pelangsing tubuh adalah produk yang dapat menurunkan
berat badan tubuh baik yang berbentuk obat, jamu, susu, pil,
kapsul, ataupun serbuk yang dapat dibeli secara bebas diwarung,
supermarket, kios jamu, toko obat, ataupun apotek.
A. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini, yang sesuai dengan
keadaan Anda yang sesungguhnya
Fakultas :……………………………………..
Jenis kelamin :……………………………………..
Umur :………………………………………
Berat badan :………………………………….....
Tinggi badan :……………………………………...
Penghasilan/uang saku per bulan :………………………………………
Status tempat tinggal : a. tinggal dengan orang tua
b. Kos
c. kontrak
B. Lingkarilah jawaban yang sesuai dengan pilihan (keadaan/kondisi), dan
isilah titik-titik jawaban yang sesuai dengan keadaan Anda yang
sesungguhnya
1.Apakah Anda mengenal Produk Penurun Berat Badan?
a. Ya
b. Tidak
2 Dari mana Anda mengenal Produk Penurun Berat Badan?
a. Keluarga
b. Teman
c. Iklan media cetak
d. Iklan media elektronik
e. Langsung dari supermarket/ toko yang yang menjual produk tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
3.Bentuk Produk Penurun Berat Badan apa yang Anda ketahui? (jawaban boleh
lebih dari satu)
a. Serbuk d. Tablet
b. Pil e. Susu
c. Kapsul f. Lainnya (tolong sebutkan)
..............................................
4.Apa merk Produk Penurun Berat Badan yang Anda ketahui? (jawaban boleh
lebih dari satu)
a. Trim Spa e. Diyet
b. Naturslim f. Merit
c. Sliming Tea g. Lainnya (tolong sebutkan)
d. WRP .............................................
5.Apakah iklan dapat mempengaruhi Anda, untuk memutuskan menggunakan
Produk Penurun Berat Badan?
a. Ya
b. Tidak
Alasan……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
6.Apakah Anda pernah menggunakan/mengkonsumsi Produk Penurun Berat
Badan?
a. Pernah
b. Belum pernah
c. Dulu pernah, sekarang sudah tidak lagi
Jika belum pernah atau dulu pernah, sekarang sudah tidak lagi, apakah Anda
tertarik untuk menggunakan/mengkonsumsi Produk Penurun Berat Badan?
a. Ya
b. Tidak
Alasan……………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………….
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
7.Saat ini sedang merebak tren penggunaan Produk Penurun Berat Badan. Apakah
Anda setuju bila Produk Penurun Berat Badan digunakan dengan alasan supaya
tidak dianggap ketinggalan zaman?
a. Ya
b. Tidak
8.Apakah Anda setuju dengan pernyataan bahwa memiliki berat badan yang ideal
berarti sehat?
a. Ya
b. Tidak
9.Jika harga Produk Penurun Berat Badan terjangkau, apakah Anda tertarik untuk
menggunakannya?
a. Ya
b. Tidak
10.Menurut Anda, mengapa sebagian orang tertarik untuk menggunakan Produk
Penurun Berat Badan? (jawaban boleh lebih dari satu)
a. Untuk menambah rasa percaya diri
b. Supaya terlihat menarik (langsing/ideal)
c. Untuk meningkatkan stamina (kesehatan) tubuh
d. Banyak tersedia dipasaran, dan harganya murah
e. Lainnya (tolong sebutkan)
…………………………………………………………
11.Seandainya berat badan Anda berlebih, apakah Anda akan menggunakan
produk penurun berat badan?
a. Ya
b. Tidak
Jika tidak, alasan ..............................................................................................
............................................................................................................................
12.Seadainya teman Anda menggunakan Produk Penurun Berat Badan, dan
berhasil menurunkan berat badannya apa yang akan anda lakukan?
a. Ikut-ikutan memakai
b. Tetap tidak tertarik untuk memakai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
13.Menurut Anda, apakah Produk Penurun Berat Badan benar-benar efektif untuk
menurunkan berat badan?
a. Ya
b. Tidak
Jika tidak, alasan ................................................................................................
............................................................................................................................
14.Menurut Anda, apakah Produk Penurun Berat Badan mempunyai efek
samping?
a. Ya
b. Tidak
c. Tidak semua Produk Penurun Berat Badan mempunyai efek samping,
contohnya produk Herbal
Jika ya, penyakit berbahaya apa yang anda takuti? (jawaban boleh lebih dari
satu)
a. Ginjal d. Kanker usus
b. Jantung e. Dehidrasi hebat (kekurangan cairan)
c. Gangguan kehamilan f. Lainnya, (tolong sebutkan)
………………………………………
15.Dari mana Anda mendapatkan sumber informasi utama tentang Produk
Penurun Berat Badan (meliputi komposisi, kegunaan, cara pakai, aturan pakai,
dosis/takaran, peringatan, dan larangan) ?
a. kemasan
b. brosur
c. penjual produk pelangsing tubuh
d. dokter/apoteker/ahli gizi
e. pengalaman pribadi
f. lainnya (tolong sebutkan)
....................................................................................................................
16.Apakah Anda mendapat tambahan informasi tentang Produk Penurun Berat
Badan dari penjual produk pelangsing tubuh ataupun dokter/apoteker/ahli
gizi?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
a. Ya
b. tidak
Jika ya, apakah informasi yang Anda dapatkan cukup jelas?
a. Ya
b.Tidak
17.Apakah Anda selalu mengetahui bahan penyusun (komposisi) Produk Penurun
Berat Badan?
a. Ya
b. Tidak
18.Apakah Anda mengerti kegunaan masing-masing bahan yang digunakan dalam
Produk Penurun Berat Badan tersebut?
a. Ya
b. Tidak
c. Hanya sebagian
19.Menurut Anda, apakah perlu konsultasi terlebih dahulu kepada ahlinya,
sebelum menggunakan Produk Penurun Berat Badan?
a. Ya
b. Tidak
Alasan…………………………………………………………………………
…….……………………………………………………………………………
20.Apakah Anda mengetahui peringatan, dan larangan dalam penggunaan Produk
Penurun Berat Badan?
a. Ya
b. Tidak
21.Menurut Anda, apakah ketergantungan penggunaan produk pelangsing tubuh
akan mempengaruhi kesehatan seseorang?
a. Ya
b. Tidak
Alasan …………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………….....
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
22.Menurut Anda, apakah perlu penggunaan produk pelangsing tubuh diimbangi
dengan olah raga, dan makan yang teratur?
a. Perlu
b. Tidak perlu
Alasan…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
23.Apakah mengkonsumsi Produk Penurun Berat Badan merupakan hal yang
penting untuk orang yang kelebihan berat badan?
a. Ya
b. Tidak
Alasan
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
24.Menurut Anda, apakah penurunan berat badan secara drastis dengan
menggunakan/mengkonsumsi produk pelangsing tubuh dapat menimbulkan
dampak bagi kesehatan?
a. Ya
b. Tidak
Alasan…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
Periksalah kembali jawaban anda, pastikan semua soal terjawab
@@ TERIMA KASIH ATAS PARTISIPASI ANDA @@
(^_
^)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Data Responden 1
Fakultas : MIPA
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 23 tahun
Berat badan : 70 kg
Tinggi badan : 160 cm
Uang saku : 400.000
Status tempat tinggal : kos
(P) = Peneliti
(R) = Responden
(P) : ”Selamat pagi Mbak! Maaf bisa minta waktunya sebentar?”
(R) : ”Pagi..., ada apa ya?”
(P) : ”Begini Mbak, saya sedang melakukan penelitian tentang Produk
pelangsing tubuh. Maaf, saya mau tanya apakah mbak memakai produk
pelangsing tubuh?”
(R) : “Oh… saya dulu pernah pake, tapi sekarang sudah gak pake lagi.”
(P) : ”Trus kenapa sekarang berhenti pake, Mbak?”
(R) : ”karena saya pake selama 3 bulan ga ada hasilnya, badan saya tetap gemuk
gini, lagian sayang uangnya mbak.”
(P) : ”Oh... emangnya, Mbak pake produk pelangsing tubuh itu dalam bentuk
apa?”
(R) : “Saya pake yang bentuk pil, yang merknya Merit itu lho, Mbak!.”
(P) : ” Selama mengkonsumsi produk pelangsing tubuh itu, apakah Mbak
merasakan efek sampingnya?”
(R) : ” Ya... saya jadi sering buang air kecil, dan buang air besar.”
(P) : ” Apakah Mbak tau komposisi, dan kegunaan dari tiap komponen produk
pelangsing tubuh yang mbak konsumsi?”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
(R) : ” Saya sih ga tau secara pasti, dulu awalnya saya mengkonsumsi produk
pelangsing tubuh itu, karena teman saya ada yang pake produk itu dan
berhasil turun beberapa kilo, ya sudah saya jadi tertarik untuk
menggunakan, tapi kok hasilnya beda ya, Mbak?”
(P) : ” Memang sih Mbak hasil tiap orang khan berbeda-beda, trus apakah
Mbak tertarik untuk menggunakan produk pelangsing tubuh lagi?”
(R) : ” Sepertinya gak deh Mbak soalnya saya takut akan efek samping
produk pelangsing tubuh itu, saya denger banyak orang sakit gara-gara
mengkonsumsi produk pelangsing tubuh”
(P) : ”O.. ya sudah Mbak. Ehm.. Mbak bisa tolong isi kuisioner ini?”
(R) : “Bisa-bisa.”
(P) : ” Trimakasih ya Mbak atas waktunya.”
(R) : ” Ya....., sama-sama Mbak.”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Data Responden 2
Fakultas : Psikologi
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 21 tahun
Berat badan : 75 kg
Tinggi badan : 163 cm
Uang saku : 800.000
Status tempat tinggal : kos
(P) = Peneliti
(R) = Responden
(P) : “ Selamat pagi Mbak, maaf saya mau mengganggu sebentar, bisa khan
Mbak?”
(R) : “ Selamat pagi juga, apa yang bisa saya bantu ya Mbak?”
(P) : “ Begini Mbak saya sedang melakukan penelitian tentang produk
pelangsing tubuh, dan saya mau tanya-tanya tentang produk pelangsing
tubuh, ga papa khan, Mbak?”
(R) : “ Silahkan, tapi pertanyaannya jangan susah-susah ya Mbak!”
(P) : “ Enggak kok Mbak. Em…. Apakah Mbak mengenal produk pelangsing
tubuh?”
(R) : “ Ya kenal banget donk Mbak, khan kelihatan dari postur tubuh saya, saya
juga pake produk pelangsing tubuh lho Mbak!”
(P) : “ Emangnya Mbak kenal produk pelangsing tubuh itu dari mana, dan Mbak
pake produk itu yang bentuk apa?”
(R) : “ Saya pertama kali tau pas lihat iklan di TV, trus saya tertarik iklannya
kok meyakinkan sekali, dan akhirnya saya menggunakan produk
pelangsing tubuh yang bentuknya susu.”
(P) : “ Sudah sejak kapan Mbak ,menggunakan produk penurun berat badan ini,
dan suadah terlihat hasilnya belum?”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
(R) : “ Saya sudah 3 bulan ini menggunakan produk penurun berat badan, kalau
hasilnya ya lumayanlah Mbak, sudah turun 5 kilo.”
(P) : “ Menurut Mbak apakah ada efek samping dari produk penurun berat
badan yang Mbak gunakan?”
(R) : “ kalau efek sampingnya saya gak tau secara pasti, tapi menurutku produk
yang saya gunakan aman, kan cuma susu sama biskuit, lagian saya juga
mengimbanginya dengan mengkonsumsi buah, dan sayur secara rutin.”
(P) : “ Sejauh ini, apakah informasi yang Mbak dapatkan tentang produk
penurun berat badan yang Mbak gunakan sudah cukup jelas?
(R) : “ Sebenarnya sich, ga jelas-jelas banget, tapi saya tinggal ngikuti instruksi,
dan informasi yang tercantum dalam kemasan produk penurun berat badan
yang saya gunakan, dan ternyata ga ada masalah yang timbul setelah saya
menggunakan produk tersebut.”
(P) : “ Menurut Mbak, cara yang paling efektif, dan aman untuk menurunkan
berat badan itu yang bagaimana?”
(R) : “ Sebenarnya ich dengan cara olah raga, dan mengatur pola makan, tapi itu
kan susah dilakukan, soalnya banyak godaannya, he...he...., kalau
mengkonsumsi produk penurun berat badan ini bisa jadi alternatif yang
kedua, asalkan kita tau cara menggunakan yang benar, dan pintar-pintar
kita untuk memilih produk penurun berat badan yang akan kita gunakan.”
(P) : ”O.. ya sudah Mbak. Ehm.. Mbak bisa tolong isi kuisioner ini?”
(R) : “Bisa-bisa.”
(P) : ” Trimakasih ya Mbak atas waktunya.”
(R) : ” Ya....., sama-sama Mbak.”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
Data Responden 3
Fakultas : Teknik
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 23 tahun
Berat badan : 80 kg
Tinggi badan : 170 cm
Uang saku : 500.000
Status tempat tinggal : kontrak
(P) = Peneliti
(R) = Responden
(P) : ” Selamat siang Mas, maaf saya bisa mengganggu sebentar? ”
(R) : ” Ya ada apa, ya Mbak? ”
(P) : ” Begini Mas, saat ini saya sedang melakukan penelitian tentang produk
penurun berat badan, saya boleh tanya-tanya sebentar ga’ ya Mas? ”
(R) : ” Ya silakahkan, tapi kalau bisa saya jawab ya, Mbak? ”
(P) : ” Apa Mas mengenal produk penurun berat badan? ”
(R) : ” Ya, kalau sekedar kenal sih, ya kenal khan setiap hari kita melihat
iklannya di televisi ataupun dikoran, dan majalah.”
(P) : ” Apa Mas pernah memakai produk penurun berat badan? ”
(R) : ” Kalau pakai sih belum pernah, ga’ tertarik sama sekali, Mbak. ”
(P) : ” Kenapa mas ga’ tertarik untuk menggunakan produk penurun berat
badan? ”
(R) : ” Males, repot, dan juga setiap produk penurun berat badan pasti ada efek
sampingnya, mendingan badan saya berlebih, tapi tetap sehat. ”
(P) : ” Ya sudah kalau begitu, bisa tolong sekalian isi kuesioner ini, Mas? ”
(R) : ” Bisa-bisa, Mbak. ”
(P) : ” Terimakasih atas waktunya, Mas. ”
(R) : ” sama-sama.”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Data Responden 4
Fakultas : Pendidikan Matematika
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 23 tahun
Berat badan : 70 kg
Tinggi badan : 165 cm
Uang saku : 400.000
Status tempat tinggal : kos
(P) = Peneliti
(R) = Responden
(P) : “ Maaf selamat siang Mas, bisa minta waktunya sebentar untuk mengisi
kuesioner ini Mas? “
(R) : “ Bisa-bisa, Mbak! “
(P) : “ Maaf Mas sekalian mau tanya-tanya bisa kan? ”
(R) : ” Ya, tapi kalau bisa saya jawab ya Mbak. ”
(P) : ” Apa Mas mengenal produk penurun berat badan? ”
(R) : ” Ya kenal sih Mbak, jadi malu saya ngakuinnya! Saya dulu sudah pernah
menggunakan, tapi sekarang sudah tidak lagi.”
(P) : ” Ya ga’ papa kan Mas, mengapa mesti malu. Kapan Mas menggunakan
produk penurun berat badan? ”
(R) : ” He....he..... Saya dulu menggunakan produk penurun berat badan waktu
SMA, ya selama kurang lebih 1 tahunan lah.”
(P) : ” Kenapa Mas berhenti untuk menggunakan produk penurun berat badan? ”
(R) : ” Saya takut akan resiko, dan efek sampingnya, soalnya saya banyak
mendengar cerita-cerita yang serem tentang penggunaan produk penurun
berat badan ini.”
(P) : ” Cerita-cerita itu seperti apa Mas? “
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
(R) : “ Ya yang ginjalnya rusak lah, yang diare terus menerus sampai orang yang
harus cuci darah seminggu 2 kali, ya cerita itulah yang membuat saya
berhenti untuk mengkonsumsi produk penurun berat badan, dan juga saya
masih bersyukur diberi badan sehat, meskipun berat badan saya berlebih. “
(P) : “ Dari mana Mas mengetahui tentang informasi mengenai larangan, dosis,
efek samping, serta cara penggunaan produk penurun berat badan? “
(R) : “ Saya sih tinggal baca di brosur ataupun kemasan dari produk penurun
berat badan yang saya gunakan. “
(P) : “ Apakah informasi yang Mas dapatkan sudah cukup jelas. “
(R) : ” Sebenarnya sih belum, tapi saya malu untuk tanya-tanya pada penjual
ataupun pada dokter.”
(P) : “ Menurut Mas, bagaimana cara menurunkan berat badan yang efektif? ”
(R) : ” Menurut saya sih dengan cara olah raga, dan diet, tapi cara ini sulit untuk
dilakukan karena banyak godaannya.”
(P) : ” Ya sudah, terimakasih untuk waktunya mengisi kuesioner, dan tanya
jawabnya, Mas! ”
(R) : ” Ya, sama-sama Mbak! ”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Data Responden 5
Fakultas : Farmasi
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 21 tahun
Berat badan : 75 kg
Tinggi badan : 163 cm
Uang saku : 600.000
Status tempat tinggal : kos
(P) = Peneliti
(R) = Responden
(P) : “ Selamat siang Mbak, maaf mengganggu sebentar bisa, Mbak? “
(R) : “ Ya, ada apa ya Mbak? “
(P) : “ Begini Mbak, saya sedang selakukan penelitian tentang produk penurun
berat badan, bisa saya tanya-tanya sebentar, dan sekalian Mbak, tolong isi
kuesioner ini ya? “
(R) : “ Ya, bisa-bisa! “
(P) : “ Apakah Mbak mengenal produk penurun berat badan? ”
(R) : ” Saya sih mengenal produk itu, khan dulu saya pernah menggunakan
produk itu, tapi sekarang sudah tidak lagi. ”
(P) : ” Menurut Mbak, apa yang Mbak rasakan setelah menggunakan produk
penurun berat badan itu? ”
(R) : ” Waktu dulu saya menggunakan produk itu berat badan saya turun kira-
kira 5 kiloan lah, tapi pada waktu minum produk itu saya sering buang air
besar, dan buang air kecil terus, dan juga setelah saya tidak menggunakan
produk itu berat saya malah naik 7 kiloan. ”
(P) : ” Apakah alasan itu yang mendorong Mbak untuk berhenti menggunakan
produk penurun berat badan ini? ”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
(R) : ” Sedikit banyak sih iya, saya lebih meentingkan kesehatan saya, karena
saya takut akan efek samping, dan resiko yang ditimbulkan oleh produk
tersebut. ”
(P) : ” Menurut Mbak efek samping apa yang ditimbulkan oleh produk penurun
berat badan ini? ”
(R) : ” Sebenarnya saya tidak tahu secara pasti, tapi yang saya tahu produk
penurun berat badan itu pasti mengandung zat kimia, dan pastinya juga
mempunyai efek samping seperti sering buang air kecil terus-menerus,
gangguan pencernaan, diare, bahkan ginjalnya terganggu sampai-sampai
harus cuci darah segala. ”
(P) : ” Maaf kalau boleh saya tahu, produk penurun berat badan apa yang Mbak
gunakan? ”
(R) : ” Saya sih dulu menggunakan produk penurun berat badan yang bentuknya
pil, yang merknya merit itu lho Mbak! ”
(P) : ” Dari mana Mbak mendapatkan informasi tentang produk penurun berat
badan yang Mbak gunakan? ”
(R) : ” Saya pertama tahu dari teman saya yang pernah pake produk itu, dan dia
berhasil turun beberapa kilo, ya sudah saya jadi ikut-ikutan pake produk
itu.”
(P) : ” Apakah informasi yang Mbak dapatkan sudah cukup jelas? ”
(R) : ” Sebenarnya sih belum, tapi ya saya binggung mau tanya sapa lagi, ya
sudah saya baca brosur ataupun kemasan dari produk penurun berat badan
yang saya gunakan itu. ”
(P) : ” Kalau disuruh milih, Mbak lebih suka produk penurun berat badan yang
buatan pabrik atau yang alami dari buah-buahan, dan sayuran? ”
(R) : ” Ya saya sih lebih memilih yang asli dari alam donk, Mbak. Kan yang dari
alam ga’ ada efek sampingnya, tapi karena saya lebih suka cara yang mudah
dan praktis ya saya pake yang instan saja tinggal beli ditoko obat ataupun
apotek. ”
(P) : ” Menurut Mbak cara menurunkan berat badan yang paling efektif, dan
aman yang bagaimana? ”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
(R) : ” Kalau menurut saya sih ya dengan mengatur pola makan yang seimbang,
dan diimbangi dengan olah raga secara rutin. ”
(P) : ” Ya sudah, terimakasih untuk waktunya mengisi kuesioner, dan tanya
jawabnya, Mbak! ”
(R) : ” Ya, sama-sama Mbak! ”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
BIOGRAFI PENULIS
Paulina Catur Pipera Sakti merupakan anak
keempat dari pasangan (Alm.) P. Soejasto dan
G. Suharni. Dilahirkan di Temanggung pada
tanggal 10 Juni 1983. Menempuh pendidikan di
Taman Kanak-Kanak Cor Yesu Temanggung
pada tahun 1988-1990, dilanjutkan ke
SD Pangudi Utami pada tahun 1990-1996.
Penulis melanjutkan ke SLTP Negeri 2
Temanggung pada tahun 1996 - 1999. Pendidikan
Sekolah Menengah Atas ditempuh di SMA
Negeri 2 Temanggung pada tahun 1999-2002 dan melanjutkan jenjang S1 di
Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta tahun 2002-2007.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI