Kajian Desain Partisi Anjat dalam Melestarikan Budaya ...
Transcript of Kajian Desain Partisi Anjat dalam Melestarikan Budaya ...
Kajian Desain Partisi Anjat dalam Melestarikan Budaya
Lokal dengan Desain Kontemporer
Oleh: Katherine Suteja, S.Ds., M.A.
Sekolah Tinggi Desain LaSalle, Desain Interior
Abstrak:
Anjat merupakan tas jinjing serba guna yang digunakan oleh masyarakat Dayak, Kalimantan untuk
menyimpan barang ketika menjelajah hutan. Pola yang digunakan pada tas Anjat terinspirasi oleh hutan
dengan makna yang dalam dan berbeda di setiap desa, sehingga menjadi unik. Partisi Anjat oleh Mira
Sofiani ini, mengambil pola dari tas Anjat dan juga disesuaikan dengan kegunaan nya sebagai pemisah
ruang. Tidak hanya pola, namun juga menerapkan sistem serba guna, sehingga dapat digunakan sebagai
penyimpan barang dan juga tempat untuk meja rias. Penulisan ini akan mengkaji partisi Anjat sebagai
desain yang melestarikan budaya lokal dengan cara yang kontemporer.
Keywords: Desain, Partisi, Anjat, Budaya Lokal, Dayak, Kalimantan.
I. Pendahuluan
Indonesia merupakan negara yang kaya dengan budaya, adat istiadat serta kerajinan tangan.
Kerajinan tangan yang ada di Indonesia beragam, salah satunya adalah kerajinan anyaman
rotan. Dapat ditemukan para pengrajin rotan di banyak kota di Indonesia, dikarenakan
Indonesia merupakan produsen rotan terbesar di dunia (Teten Masduki, 2020).
Kerajinan anyaman rotan ini juga dapat ditemui di Kalimantan, terdapat berbagai produk yang
menggunakan anyaman rotan sebagai bahan utama nya, seperti anjat, simpai, butah dan lain-
lain. Anjat merupakan tas jinjing yang digunakan ketika berburu di hutan, dan juga digunakan
sebagai tempat untuk menyimpan barang ketika berkebun. Sehingga tas ini mempunyai
fungsi serba guna. Namun sayangnya mulai jarang ditemukan para pengrajin lokal anyaman
rotan ini sehingga dikhawatirkan lambat laun akan menghilang.
Seni kerajinan merupakan karya seni yang tercipta dari tangan yang terampil dan juga simbol
serta identitas budaya dan aset pariwisata. Sehingga produk kerajinan ini mempunyai peran
dalam mengdongkrak perekonomian rakyat dan kunjungan wisatawan. Kebudayaan juga
memegang peranan penting dalam kemajuan suatu bangsa.
Salah satu penunjang pertumbuhan ekonomi di suatu daerah adalah UKM (Usaha Kecil
Menengah), yang dituntut untuk dapat meningkatkan daya saing lokal dengan berbenah, ,
mempersiapkan diri dan berusaha memenangi persaingan dengan semakin pesatnya
persaingan pada dunia bisnis. Berdasarkan data dari Departemen Perdagangan Republik
Indonesia (2007), salah satu sektor UKM yang memungkinkan untuk dikembangkan adalah
industri kreatif, yang merupakan industri yang berasal dari pemanfaatan kreativitas,
keterampilan serta bakat individu untuk menciptakan kesejahteraan serta lapangan
pekerjaan melalui penciptaan dan pemanfaatan daya kreasi dan daya cipta individu tersebut.
Subsektor Industri kreatif yang diterapkan oleh pemerintah sebagai fokus pengembangan
ekonomi kreatif ini terbagi dari 14 yaitu: periklanan, penerbitan dan percetakan, TV dan
radio, film, video dan fotografi, musik, seni pertunjukan, arsitektur, desain, fesyen, kerajinan,
basar barang seni, permainan interaktif, layanan komputer piranti lunak, penelitian dan
pengembangan.
Furniture merupakan elemen penting pada suatu ruangan atau bangunan, selain berfungsi
untuk menambah kenyamanan, furniture juga berperan sebagai elemen dekoratif atau
aksesoris. Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi desain seperti perubahan sosial,
teknologi, pengaruh politik, letak geografis serta identitas budaya.
Mendesain dengan menggunakan fitur lokal pada sebuah produk menjadi hal yang semakin
penting pada market global dimana produk-produk yang ada di pasar global tidak mempunyai
identitas dikarenakan adanya kesamaan bentuk dan fungsi. Identitas lokal kemudian dianggap
menjadi sebuah karakter yang unit yang dapat meningkatkan daya jual dan juga memberikan
pengalaman yang berbeda kepada para pembeli atau pengguna. Sehingga Pada masa
globalisasi ini, diharapkan desain menerapakan lokalisasi. Hal ini juga sudah diterapkan oleh
para desain Indonesia pada karya nya dengan cara kontemporer.
Sehingga, dengan desain kontemporer pada partisi Anjat, diharapkan budaya seperti
kerajinan tangan seperti Anjat dapat dilestarikan. Diperlukan juga adanya kolaborasi para
desainer untuk dapat menjadikan budaya sebagai ciri khas dari hasil maupun proses desain.
Maksud dan Tujuan
1. Mengkaji desain partisi Anjat dalam hal penerapan budaya lokal dengan desain
kontemporer.
2. Melestarikan budaya tas Anjat sehingga pengrajin anyaman di Kalimantan dapat
bertahan dan tidak dilupakan.
II. Desain kontemporer.
Menurut Suryajaya (2016), Istilah modern dan kontemporer seringkali disamaratakan,
walaupun terdapat kedekatan makna antara keduanya, akan tetapi mempunyai arti yang
berbeda. Istilah ‘Modern’ berarti baru saja (modo), sedangkan istilah ‘kontemporer’ adalah
‘sezaman’ atau yang sedang berlangsung pada saat ini.
Desain kontemporer mulai berkembang pada tahun 1940-1980 an, yang mengacu pada
desain yang menggunakan atau menyesuaikan dengan material, teknologi yang sedang ada
pada masa sekarang.
Menurut Susanto, Angelia dan Ningsih (2017), material lokal juga dapat menjadi karakter
desain interior kontemporer di Indonesia. Material akan merepresentasikan kekayaan lokal
dan memberikan identitas kepada produk yang diciptakan, karena material merupakan
bagian dari tata Bahasa arsitektur, termasuk di dalam nya adalah modul, elemen dan struktur.
Desain yang baik adalah desain yang mempunyai identitas, sehingga melalui material, desain
dapat diidentifikasi oleh kualitas desain tersebut.
Anjat (Dayak, Kalimantan)
Menurut BPCbKaltim, Anjat merupakan tas punggung atau keranjang yang terbuat dari rotan
yang dianyam yang merupakan hasil kerajinan anyam suku Dayak Kenyah Bakung di
Kalimantan Timur. Keranjang ini berbentuk seperti tabung dengan tinggi sekitar 70 cm dan
garis lingkaran sekitar 50 cm. keranjang ini tidak hanya diguankan sebagai alat untuk
membawa barang-barang ketika berpergian, bagi kamu pria suku Dayak, Anjat juga digunakan
sebagai wadah untuk perbekalan saat berburu ke hutan. Bagi kaum wanita, Anjat digunakan
untuk menyimpan baju atau makanan ketika pergi berkebun. Anjat memiliki bentuk dan
ukuran yang berbeda sesuai dengan fungsi nya, dan memiliki kunci pada bagian atas
permukaan dengan cara ditraik atau menyatu dengan tali bagian atas Anjat.
Menurut Surianto, motif pada tas Anjat bergantung pada kegunaan nya, apabila digunakan
untuk kegiatan sehari-hari, Anjat ini tidak bermotif dan sederhana, namun apabila
diperuntukan sebagai aksesori, maka biasanya dilengkapi dengan motif yang beragam. Motif
Anjat pada suku Dayak Kenyah umumnya lebih bervariasi terutama dari filosifi tumbuhan dan
hewan, sedangkan motif Anjat pada Daya Tunnjung dan Benuaq biasanya memiliki motif
sirkuler, persegi dan kotak-kotak. Bahan motif pada Anjat Dayak Kenyak biasanya dilengkapi
dan dilapisi dengan manik-manik yang dominan dan berwana-warni (kuning, putih, merah dan
hitam), sedangkan pada Dayak Tunjung atau Benuaq menggunakan warna hitam, dengan
mewarnai rotan dengan warna hitam.
Tas Anjat ini dibuat melalui 3 (tiga) tahapan yaitu nonjak (membentuk lubang bakal tali),
dilanjutkan dengan ngerara yaitu proses membuat motif, dan kemudian adalah klikar yaitu
menganyam bagian bawah tas yang berbentuk lingkaran.
Bahan baku rotan yang digunakan untuk Anjat masyarakat Dayak Benuaq dari Kutai
Kalimantan Timur ini adalah rotan yang berasal dari hutan tropis yang berada pada catchment
area yang berperan sangat penting bagi kelestarian habitat satwa dan flora di sepanjang
Sungai Mahakam, Kalimantan Timur. Menurut Sellato , rotan yang digunakan untuk Anjat
merupakan rotan dengan jenis terbaik yaitu rotan segah (Calamus caesius Bl.), dan Anjat ini
berasalah dari Kayan dan Kenyah, masyarakat Sarawak dan Kalimantan Timur.
Motif Anyaman Anjat
Menurut beberapa sumber, anyaman khas Dayak belum terdokumentasi dengan baik. Berikut
beberapa motif yang ada pada motif anyaman pada tas Anjat:
1. Motif naga, pola dasar dari naga ini banyak digunakan dalam gambaran lukisan suku
Dayak. Menurut masyarakat suku Dayak, naga yang dikenal dengan sebutan Jata atau
Juata dianggap sebagai symbol penguasa alam bawah (tanah/air), sehingga dianggap
sebagai simbol yang suci.
(Gambar II.1)
Motif Naga
2. Motif Anyaman yang digunakan untuk tas ini adalah “Pakis Jangan Buer”, namun
beberapa artikel menyebutkan bahwa anyaman ini adalah merupakan bagian dari motif
naga.
(Gambar II.2)
Motif Pakis Jangan Buer
3. Beberapa ragam hias lain yang umum ditemukan pada anyaman Kalimantan adalah
sebagai berikut:
(Gambar II.3)
Ragam hias pada anyaman Kalimantan
4. Simplifikasi bentuk Naga
(Gambar II.4)
Ragam hias pada anyaman Kalimantan
5. Beberapa motif ukiran suku Dayak Lundayeh disebut juga dengan masyarakat Lun Bawang
Kalimantan Timur. Motif 1 adalah motif Arit LInawan, motif 2 adalah motif Arit Pawad dan
motif 3 adalah motif bebas yang digunakan sebagai ukiran pada Buluh atau Sarung
Parang.
(Gambar II.5)
Motif ukiran suku Dayak
III. Partisi Anjat
Partisi yang di desain oleh Mira Sofiani, merupakan partisi serbaguna yang menggunakan
Anjat sebagai inspirasi dan juga konsep dari desain. Penggunakan budaya pada desain
furniture ini tidak hanya pada penggunaan material anyaman tas Anjat, akan tetapi juga dari
filosofi tas tersebut dimana mempunyai fungsi yang beragam.
(Gambar II.6)
Sketsa Desain Partisi Anjat.
Sumber: Mira Sofiani, 2019
Ide awal adalah menciptakan sebuah partisi yang serba guna yang dapat menggabungkan
beberapa fungsi seperti tempat menyimpan atau menggantung pakaian/baju serta tempat
untuk berhias.
(Gambar II.7)
Sketsa Desain Partisi Anjat.
Sumber: Anna Illina, 2019
Ilustrasi di atas memberikan gambaran bagaiman partisi dapat digunakan sebagai tempat
duduk ketika berias. Tempat duduk tersebut juga dilengkapi dengan tempat penyimpanan
barang.
\
(Gambar II.8)
Foto Proses Pembuatan Partisi Anjat
Sumber: Mira Sofiani, 2019
Pada desain ini, Mira menggunakan anyaman tas Anjat sebagai material utama dari partisi.
(Gambar II.9)
Partisi Anjat
Sumber: pribadi, 2019
Partisi Anjat ini merupakan partisi serba guna yang dapat digunakan sebagai lemari
penyimpanan dan juga meja rias. Sehingga partisi ini cocok digunakan pada area residensial,
baik itu di ruang keluarga atau kamar tidur.
Partisi ini dibagi menjadi 3 bagian, yang dapat dipisah sesuai dengan kebutuhan. Bagian 1
merupakan area untuk menggantung baju dan pakaian, serta juga dilengkapi dengan tempat
penyimpanan, bagian kedua merupakan partisi yang dilengkapi dengan motif anyaman yang
digunakan di tas Anjat dengan bahan rotan. bagian ketiga adalah area yang dilengkapi dengan
cermin dan tempat duduk.
Tempat duduk juga mempunyai dua fungsi yaitu sebagai tempat duduk dan juga tempat
penyimpanan barang. Struktur cukup kuat untuk diduduki. Untuk menambah kenyamanan,
tempat duduk juga dilengkapi dengan bantalan yang ketika tidak digunakan dapat disimpan
di area penyimpanan.
Motif Pada Partisi Anjat
(Gambar II.10)
Motif anyaman Anjat pada partisi
Sumber: pribadi, 2019
Motif anyaman Anjat yang digunakan pada partisi adalah sebagai berikut:
1. Motif naga
2. Motif motif bebas yang digunakan sebagai ukiran pada Buluh atau Sarung Parang,
menurut beberapa sumber juga bisa dikaitkan dengan motif simplifikasi dari motif Naga.
3. Motif naga, (beberapa sumber menyebutkan bahwa motif tersebut adalah motif “Pakis
Jangan Buer”)
Material
Material yang digunakan adalah rotan dengan diameter 3 cm yang di cat berwarna hitam,
alasan menggunakan material ini antara lain sehingga partisi ini mudah di pindahkan dan
digunakan sesuai dengan fungsi namun juga tetap kuat ketika menggantung beberapa
pakaian atau aksesoris. Material rotan yang digunakan juga disesuaikan dengan material lokal
yang ada di Indonesia sehingga memberikan identitas pada desain dari Mira Sofiani. Selain
itu, anyaman tas Anjat menjadi material utama pada partisi ini, dilengkapi dengan leather
sebagai aksesoris pada bagian pengikat cermin.
Warna
Warna yang digunakan pada partisi ini hitam dan cokelat, Warna cokelat berasal dari anyaman
anjat dan juga rotan. Warna hitam yang digunakan dengan maksud untuk membuat anyaman
Anjat menjadi lebih mencolok. Warna hitam juga sangat baik digunakan agak tidak mudah
kotor dan juga membuat rotan terlihat lebih kontemporer.
Kesimpulan
Partisi Anjat merupakan salah satu contoh dalam desain yang merepresentasikan budaya
lokal dengan cara kontemporer. Dalam hal ini, yaitu dengan menggunakan material anyaman
tas anjat dan juga menggunakan rotan sebagai material utama. Namun, Tidak hanya
menggunakan motif anyaman dari tas Anjat, partisi ini juga mengimplementasikan filosofi dari
tas serbaguna, sehingga tidak hanya berguna sebagai pembatas ruang, namun juga
mempunyai fungsi lain sebagai tempat penyimpanan dan juga untuk berias. Desain dan
budaya saling berkaitan satu sama lain, terdapat banyak cara untuk mengintegrasikan desain
dengan kekayaan lokal. Desain Partisi ini diharapakan dapat membantu untuk melestarikan
budaya setempat, dengan penggunaan anyaman Anjat sebagai material utama, sehingga para
pengrajin anyaman Anjat dapat mempertahankan kearifan budaya dan juga dapat
mendukung perekonomian lokal. Diharapkan juga, warisan budaya seperti motif anyaman
dapat terdokumentasi dengan baik agar berbagai kalangan dapat mendapatkan akses
mengenai definisi dan juga filosofi secara menyeluruh.
Reference lists:
Book
Suryajaya, M. (2016). Sejarah Estetika. Gang Kabel: Indie Book Corner.
Online Journals:
Larasati, G.R., Rais, Z. ‘Teknik Anyam dan Motif Dayak Ngaju pada Material Kulit untuk
Produk Tas’, Jurnal Tingkat Sarjana Bidang Senirupa dan Desain ITB, viewed 30 August 2020,
< https://media.neliti.com/media/publications/242869-teknik-anyam-dan-motif-dayak-
ngaju-pada-692e3ed3.pdf>
Sellato, B. (2015). ‘Craft, culture and economics between resilience and instability.
Borrowing from and trading to farmers among Borneo’s Nomads’, Before Farming: The
Archaeology and Anthropolofy of Hunter-Gatherers 1 (2) : 157-195, viewed 18 August 2020,
https://www.researchgate.net/publication/281415104_2015_Crafts_culture_and_economic
s_between_resilience_and_instability_Borrowing_from_and_trading_to_farmers_among_B
orneo's_nomads
Susanto, D. (2017). ‘Local Material as a Character of Contemporary Interior Design in
Indonesia’. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science. 99 012021, viewed 18
August 2020. <https://iopscience.iop.org/article/10.1088/1755-1315/99/1/012021/pdf>
Purwanto, S.A., Haryono. (2019). ‘Dimensi Adat dan Dinamika Komunitas Dayak di
Kalimantan Timur’. Antropologi Indonesia Vol. 40, No. 1, viewed 20 August 2020.
<https://www.researchgate.net/publication/341448536_Dimensi_Adat_dan_Dinamika_Ko
munitas_Dayak_di_Kalimantan_Timur>
News (Articles) online:
Budaya Indonesia, 2020. ‘Anjat Suku Dayak’, viewed 18 August 2020, <https://budaya-
indonesia.org/Anjat-1>
Dewan Kerajinan Nasional Indonesia. ‘Anjat dan Lanjung’, viewed 20 August 2020,
<https://dekranasdakaltimweb.wordpress.com/produk/anjat-dan-lanjung/>
Dishut Prov Kalsel, 2019. Kerajinan Simpai yang Saat ini Hampir Punah, viewed 20 August
2020, <https://kanalkalimantan.com/kerajinan-anyaman-simpai-yang-saat-ini-hampir-
punah/>
Fimela, 2019. Motif Tas Anjat Kalimantan, Inspirasi Label Kaenina di Indonesia Fashion Week
2019, viewed 21 August 2020, <https://www.fimela.com/fashion-
style/read/3929688/motif-tas-anjat-kalimantan-inspirasi-label-kaenina-di-indonesia-
fashion-week-2019>
HIMKI, 2020. Produksi Melimpah, Industri Furnitur Justru Sulit Dapatkan Bahan Baku Rotan,
viewed 18 August 2020, <https://www.himki-indonesia.com/post/view/171-id-produksi-
melimpah-industri-furnitur-justru-sulit-dapatkan-bahan-baku-rotan>
InfoPublik, 2017. Motif Anyaman Dayak Meratus Belum Terdokumentasi, viewed 21 August
2020. <http://infopublik.id/read/194077/motif-anyaman-dayak-meratus-belum-
terdokumentasi.html>
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Kebudayaan, 2016. Anjat, Tas
Punggung Suku Dayak, viewed 18 August 2020. <
https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbkaltim/anjat-tas-punggung-suku-dayak>
Pemerintah Kabupaten Banjar, 2020. Generasi Muda Harus Mampu Melestarikan dan
Mengembangkan Budaya Indonesia, viewed 20 August 2020, <
https://banjarkab.go.id/generasi-muda-harus-mampu-melestarikan-dan-mengembangkan-
budaya-indonesia/>
Solihin, A. ‘Inilah Motif Lukisan dan Ukiran Suku Dayak Beserta Maknanya!’, viewed 25
August 2020, <http://indoborneonatural.blogspot.com/2016/04/inilah-motif-lukisan-dan-
ukiran-suku.html>
Website:
Borneo Chic, 2016. Anjat Pakis Jangan Buer, viewed 21 August 2020.
<https://borneochic.com/shop/anjat-borneo-chic-7309/>
Pdf Online:
Kusumaningrum, T.A. (2018). Jelajah Arsitektur Lamin Suku Dayak Kenyah. Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, viewed 18
Augsut 2020.
<http://repositori.kemdikbud.go.id/10870/1/Jelajah%20Arsitektur%20Lamin%20Dayak%20
Kenyah-Agustin-Final_0.pdf>
Sumber gambar:
Gambar II.1 : Solihin, A. ‘Inilah Motif Lukisan dan Ukiran Suku Dayak Beserta Maknanya!’,
viewed 25 August 2020, <http://indoborneonatural.blogspot.com/2016/04/inilah-motif-
lukisan-dan-ukiran-suku.html>
Gambar II.2 : Tokopedia, ‘Anjat basket- Pakis Jangan Buer’, viewed 20 August 2020, <
https://www.tokopedia.com/naturebeauty-1/anjat-basket-pakis-jangan-buer>
Gambar II.3 : Larasati, G.R., Rais, Z. ‘Teknik Anyam dan Motif Dayak Ngaju pada Material
Kulit untuk Produk Tas’, Jurnal Tingkat Sarjana Bidang Senirupa dan Desain ITB, viewed 30
August 2020, < https://media.neliti.com/media/publications/242869-teknik-anyam-dan-
motif-dayak-ngaju-pada-692e3ed3.pdf>
Gambar II.4 : Larasati, G.R., Rais, Z. ‘Teknik Anyam dan Motif Dayak Ngaju pada Material
Kulit untuk Produk Tas’, Jurnal Tingkat Sarjana Bidang Senirupa dan Desain ITB, viewed 30
August, < https://media.neliti.com/media/publications/242869-teknik-anyam-dan-motif-
dayak-ngaju-pada-692e3ed3.pdf>
Gambar II.5 : Larasati, G.R., Rais, Z. ‘Teknik Anyam dan Motif Dayak Ngaju pada Material
Kulit untuk Produk Tas’, Jurnal Tingkat Sarjana Bidang Senirupa dan Desain ITB, viewed 30
August, < https://media.neliti.com/media/publications/242869-teknik-anyam-dan-motif-
dayak-ngaju-pada-692e3ed3.pdf>
Gambar II.6 : Sketsa Partisi Anjat (2019), Mira Sofiani. Pribadi
Gambar II.7 : Sketsa Partisi Anjat (2019), Anna Illina. Pribadi
Gambar II.8 : Foto Proses Pembuatan Partisi Anjat (2019). Mira Sofiani. Pribadi
Gambar II.9 : Partisi Anjat (2019). Mira Sofiani. Pribadi
Gambar II.10 : Motif Anyaman Anjat Pada Partisi (2019). Mira Sofiani. Pribadi