JURUSAN MATEMATIKA Drs. Lukman Hanafi, M.Sc FAKULTAS...

58
Nurlita Wulansari (1210100045) Dosen Pembimbing: Drs. M. Setijo Winarko, M.Si Drs. Lukman Hanafi, M.Sc JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2014

Transcript of JURUSAN MATEMATIKA Drs. Lukman Hanafi, M.Sc FAKULTAS...

Page 1: JURUSAN MATEMATIKA Drs. Lukman Hanafi, M.Sc FAKULTAS ...digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-33601-1210100045-Presentation.pdfFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI

Nurlita Wulansari (1210100045)

Dosen Pembimbing:

Drs. M. Setijo Winarko, M.SiDrs. Lukman Hanafi, M.ScJURUSAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAMINSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

SURABAYA2014

Page 2: JURUSAN MATEMATIKA Drs. Lukman Hanafi, M.Sc FAKULTAS ...digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-33601-1210100045-Presentation.pdfFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI

KesimpulanPembahasan

Pendahuluan

Home

Tinjauan Pustaka

Metodelogi Penelitian

Page 3: JURUSAN MATEMATIKA Drs. Lukman Hanafi, M.Sc FAKULTAS ...digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-33601-1210100045-Presentation.pdfFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI

Pada Tugas Akhir ini menganalisis tentang model penyebaran penyakitmenular . Model ini mempunyai kelas terisolasi dari kontak sexual yangbertujuan untuk mengurangi pertumbuhan jumlah populasi terinfeksi danjumlah kematian pada populasi terinfeksi. Namun, model penyakit ini tidakmemberi kelas kesembuhan. Pada model ini akan dicari titik setimbang daribebas penyakit, titik setimbang endemik dan titik setimbang kepunahanpopulasi Susceptible. Selanjutnya akan dilakukan analisa kestabilan padasetiap titik setimbang tersebut dengan tujuan untuk mengetahui tingkatpenyebaran suatu penyakit. Selain itu dilakukan penyelesaian numerikuntuk model SIA menggunkan metode Runge- Kutta orde empat. Metode inidigunakan untuk menyelesaikan persamaan diferensial yang menyangkutnilai awal, dan memudahkan dalam menganalisa sehingga akan diketahuierror selisih antara nilai eksak dengan numerik pada titik setimbang.Kata kunci — Model Epidemik Transmisi vertikal SIA, Metode Runge-Kutta orde 4.

Abstrak

Home

Page 4: JURUSAN MATEMATIKA Drs. Lukman Hanafi, M.Sc FAKULTAS ...digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-33601-1210100045-Presentation.pdfFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI

1.5 Manfaat

1.2 Rumusan Masalah

1.3 Batasan Masalah

1.4 Tujuan

1.1 Latar Belakang

Pendahuluan

Bertambahnya masyarakat pengidap

penyakit yang disebabkan keturunan dan dari pasangannya

Model epidemik

Transmisi vertikal SIA

Tugas Akhir Sebelumnya

HSVMetode Numerik

Runge-Kutta

Page 5: JURUSAN MATEMATIKA Drs. Lukman Hanafi, M.Sc FAKULTAS ...digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-33601-1210100045-Presentation.pdfFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI

1.2 Rumusan Masalah

1.3 Batasan Masalah 1.4 Tujuan1.1 Latar

Belakang1.5

Manfaat

1. Bagaimana menentukan kestabilan lokal dari setiap titik kesetimbangan pada model dengan transmisi vertikal?

2. Bagaimana interpretasi hasil analisis dari model epidemik transmis ivertikal dengan menggunakan metode Runge-Kutta?

Page 6: JURUSAN MATEMATIKA Drs. Lukman Hanafi, M.Sc FAKULTAS ...digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-33601-1210100045-Presentation.pdfFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI

1.2 Rumusan Masalah

1.3 Batasan Masalah 1.4 Tujuan1.1 Latar

Belakang1.5

Manfaat

Permasalahan yang dibahas pada proposal tugas akhir ini akan dibatasi pada model epidemik tipe SIA dengan

S adalah individu rentan penyakit (Susceptible)

I adalah individu terinveksi (Infected)

A adalah individu yang terisolasi (Abstained class).

Page 7: JURUSAN MATEMATIKA Drs. Lukman Hanafi, M.Sc FAKULTAS ...digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-33601-1210100045-Presentation.pdfFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI

1.2 Rumusan Masalah

1.3 Batasan Masalah 1.4 Tujuan1.1 Latar

Belakang1.5

Manfaat

1. Mengetahui syarat-syarat terjadinya penyakit endemik didalam masyarakat.

2. Mengintrepetasikan hasil analisis dari model epidemik transmisi vertikal dengan menggunakan metode Runge-Kutta.

Page 8: JURUSAN MATEMATIKA Drs. Lukman Hanafi, M.Sc FAKULTAS ...digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-33601-1210100045-Presentation.pdfFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI

1.2 Rumusan Masalah

1.3 Batasan Masalah 1.4 Tujuan1,1 Latar

Belakang1.5

Manfaat

1. Mengetahui dinamika penyebaran per laju penyakit dan berusaha mengurangi penyebaran dengan memperhatikan syarat terjadinya endemik

2. Sebagai referensi bagi pihak medis/ badan pemerintahan yang terkait dalammenyelesaikan masalah mewabahnya penyakit HSV-2 (Herpes SimpleksVirus tipe 2)

Home

Page 9: JURUSAN MATEMATIKA Drs. Lukman Hanafi, M.Sc FAKULTAS ...digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-33601-1210100045-Presentation.pdfFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI

2.1 Penelitian Terdahulu

2.2 Bilangan Reproduksi dasar (R0)

2.3 Kestabilan Titik Tetap

2.4 Stabil Asimtotis

Lokal

2.5 Metode Runge-Kutta

Model kestabilan transmisi vertikal sudah pernah dibahas sebelumnya.Diantaranya oleh :1. Widiarto, Henry. 2010. membahas tentang model epidemik transmisi

vertikal bertipe SIPA.2. Inderajati, Setyanti Wibawaning. 2010. membahas tentang model

epidemik transmisi vertikal bertipe SIQS.3. Pada tugas akhir akan dibahas model epidemik transmisi vertikal

bertipe SIA.

Page 10: JURUSAN MATEMATIKA Drs. Lukman Hanafi, M.Sc FAKULTAS ...digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-33601-1210100045-Presentation.pdfFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI

Bilangan Reproduksi dasar adalah bilangan yang menunjukkanjumlah individu rentan yang dapat menderita penyakit disebabkanoleh satu individu infeksi. Kondisi yang akan timbul adalah satudiantara tiga kemungkinan berikut ( Giesecke, 1994):

Jika Ro<1 , maka penyakit akan menghilang dalam populasi Jika Ro=1 , maka penyakit akan menetap dalam populasi. Jika Ro>1, maka penyakit akan meningkat menjadi wabah dalam

populasi.

2.1 Penelitian Terdahulu

2.2 Bilangan Reproduksi dasar (R0)

2.3 Kestabilan Titik Tetap

2.4 Stabil Asimtotis

Lokal

2.5 Metode Runge-Kutta

Page 11: JURUSAN MATEMATIKA Drs. Lukman Hanafi, M.Sc FAKULTAS ...digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-33601-1210100045-Presentation.pdfFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI

Pandang persamaan diferensial

2.1 Penelitian Terdahulu

2.2 Bilangan Reproduksi dasar (R0)

2.3 Titik setimbang

2.4 Stabil Asimtotis

Lokal

2.5 Metode Runge-Kutta

Sebuah titik merupakan titik kesetimbangan dari persamaan(1) jika memenuhi dan karena turunansuatu konstanta sama dengan nol, maka sepasang fungsi konstan.

merupakan penyelesaian kesetimbangandari persamaan (1) untuk semua t. ( Thieme HR.1992)

Page 12: JURUSAN MATEMATIKA Drs. Lukman Hanafi, M.Sc FAKULTAS ...digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-33601-1210100045-Presentation.pdfFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI

Kestabilan asimtotis lokal pada titik kesetimbangan ditentukan oleh tanda pada bagian real dari akar-akar karakteristik sistem. (Thieme HR.1992)

Teorema 1 :Titik setimbang stabil asimtotis jika dan hanya jika nilai karakteristikdari matriks j=

mempunyai tanda negatif pada bagian realnya dan tidak stabil jikasedikitnya satu dari nilai karakteristik mempunyai tanda positif padabagian realnya.

Dari matriks jacobian yang dihitung disekitar titik kesetimbangan didapatkan akar-akar karakteristik sistem

2.1 Penelitian Terdahulu

2.2 Bilangan Reproduksi dasar (R0)

2.3 Titik Setimbang

2.4 Stabil Asimtotis

Lokal

2.5 Metode Runge-Kutta

Page 13: JURUSAN MATEMATIKA Drs. Lukman Hanafi, M.Sc FAKULTAS ...digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-33601-1210100045-Presentation.pdfFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI

Definisi 2.4.4 ( Finizion, N. 1992)Jika J adalah matriks yang berukuran n x n maka vektor tak nol dinamakan vektorkarakteristik dari J jika memenuhi

(2)Skalar disebut nilai karakteristik dari j dan dikatakan vektor karakteristik yang

bersesuaian dengan .. Untuk mencari nilai karakteristik matrik j yang berkuran n xn, maka persamaan (2) dapat ditulis (3)(3) mempunyai penyelesaian tak nol jika dan hanya jika

(4)Jika matriks maka persamaan (4) dapat ditulis

Atau

2.4.1 Akar- Akar Karakteristik

Page 14: JURUSAN MATEMATIKA Drs. Lukman Hanafi, M.Sc FAKULTAS ...digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-33601-1210100045-Presentation.pdfFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI

Akar-akar karakteristik

Sifat stabilitas titik setimbang berdasarkan tanda bagian real dibagi menjadi 3 yaitu:1.Stabil

Titik setimbang dikatakan stabil jika dan hanya jika akar karakteristik mempunyaibagian real yang bernilai negatif atau mempunyai bagian real tak positif.2. stabil asimtostis

Titik setimbang dikatakan stabil asimtotis jika dan hanya jika akar karakteristikmempunyai bagian real negatif .

3.tidak stabilTitik setimbang dikatakan tidak stabil jika dan hanya jika terdapat sedikitnya satu

akar karakteristik yang mempunyai bagian positif.

Lanjutan Akar- Akar Karakteristik

Page 15: JURUSAN MATEMATIKA Drs. Lukman Hanafi, M.Sc FAKULTAS ...digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-33601-1210100045-Presentation.pdfFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI

Kriteria kestabilan Routh –Hurwitz adalah suatu metode untuk menunjukkkankestabilan sistem dengan memperhatikan koefisien dari persamaan karakteristik tanpamenghitung akar-akar karakteristik secara langsung.

Jika diketahui suatu persamaan karakteristik dengan derajat n sebagai berikut

Kemudian disusun koefisien persamaan karakteristik sehingga menjadi sebuah tabel sebagai berikut:

Tabel 2.1. tabel koefisien persamaan karakteristik

2.4.2 Kriteria kestabilan Routh-Hurwitz

Page 16: JURUSAN MATEMATIKA Drs. Lukman Hanafi, M.Sc FAKULTAS ...digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-33601-1210100045-Presentation.pdfFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI

Dimana nilai

Didefinisikan sebagai berikut:

Tabel (2.1) tersebut dilanjutkan mendatar dan menurun hingga diperoleh nilai nol.Semua akar tersebut dilanjutkan bernilai negatif pada bagian realnya jika dan hanyajika elemen-elemen dari kolom pertama tabel (2.1) mempunyai tanda yang sama.

Lanjutan Kriteria kestabilan Routh-Hurwitz

Page 17: JURUSAN MATEMATIKA Drs. Lukman Hanafi, M.Sc FAKULTAS ...digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-33601-1210100045-Presentation.pdfFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI

Pada metode ini nilai sebelumnya digunakan. Perhitungan dan bergantian

dan

Dengan

2.1 Penelitian Terdahulu

2.2 Bilangan Reproduksi dasar (R0)

2.3 Titik Setimbang

2.4 Stabil Asimtotis

Lokal

2.5 Metode Runge-Kutta

Home

Page 18: JURUSAN MATEMATIKA Drs. Lukman Hanafi, M.Sc FAKULTAS ...digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-33601-1210100045-Presentation.pdfFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI

Studi Literatur

Mengkaji model transmisi vertikal SIA

. Mencari titik kesetimbangan dari model

Menganalisis stabilitas titik kesetimbangan

Menginterpretasikan model dengan menggunakan metode runge-kutta

Menarik kesimpulan dan saran serta menyusun laporan tugas akhir.

III. METODELOGI PENELITIAN

Home

Page 19: JURUSAN MATEMATIKA Drs. Lukman Hanafi, M.Sc FAKULTAS ...digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-33601-1210100045-Presentation.pdfFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI

4.1 Diagram Kompartemen

4,2 Model

4.8 Kestabilan Lokal titik kesetimbangan kepunahan populasi susceptible

4,7 Kestabilan lokal titik kesetimbangan Endemik

4.3 Titik Kesetimbangan Bebas Penyakit

4.4 Titik Kesetimbangan Endemik

4.6 Kestabilan lokal titik kesetimbangan bebas penyakit

4.5 Titik Kesetimbangan kepunahan populasi susceptible

4.9 Runge- Kutta

4.. 10 Simulasi

IV. PEMBAHASAN

Home

Page 20: JURUSAN MATEMATIKA Drs. Lukman Hanafi, M.Sc FAKULTAS ...digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-33601-1210100045-Presentation.pdfFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI

Gambar 1. Diagram kompartemen model epidemik transmisi vertikal bertipe SIAdengan

4.1 Diagram Kompartemen

Page 21: JURUSAN MATEMATIKA Drs. Lukman Hanafi, M.Sc FAKULTAS ...digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-33601-1210100045-Presentation.pdfFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI

Model dapat dituliskan sebagai berikut

dengan

4.2 MODEL

Page 22: JURUSAN MATEMATIKA Drs. Lukman Hanafi, M.Sc FAKULTAS ...digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-33601-1210100045-Presentation.pdfFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI

Titik Kesetimbangan Bebas Penyakittitik kesetimbangan model didapatkan dengan

Dari persamaan (1), (2) dan (3) ketikaTitik kesetimbangan bebas penyakit adalah

dengan

4.3 Titik Kesetimbangan Bebas Penyakit

Page 23: JURUSAN MATEMATIKA Drs. Lukman Hanafi, M.Sc FAKULTAS ...digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-33601-1210100045-Presentation.pdfFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI

Titik Kesetimbangan Endemik

Dari persamaan (1), (2), dan (3) ketika

Titik kesetimbangan endemik adalah

Dengan (4)

Dan (5)

Ketika dan didapatkan (6) sehingga titik kesetimbanganendemik ada jika memenuhi

4.4 Titik Kesetimbangan Endemik

Page 24: JURUSAN MATEMATIKA Drs. Lukman Hanafi, M.Sc FAKULTAS ...digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-33601-1210100045-Presentation.pdfFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI

Titik kesetimbangan kepunahan populasi susceptibleDari persamaan (1), (2), dan (3) ketikaTitik kesetimbangann kepunahan populasi susceptible adalah

dengan (7)

dan (8)

dimana

4.5 Titik Kesetimbangan Kepunahan Populasi Susceptible

Page 25: JURUSAN MATEMATIKA Drs. Lukman Hanafi, M.Sc FAKULTAS ...digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-33601-1210100045-Presentation.pdfFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI

Kestabilan lokal titik kesetimbangan bebas penyakitAnalisis kestabilan dilakukan untuk mengetahui tingkat penyebaran suatu penyakit.Model epidemik transmisi vertikal SIA merupakan model persamaan yang taklinier, sehingga perlu dilakukan pelinieran dengan menggunakan ekspansi derettaylor pada persamaan (1) sampai (3).Matriks Jacobian persamaan (1) sampai (3) adalah

dengan

4.6 Kestabilan lokal titik kesetimbangan bebas penyakit

Page 26: JURUSAN MATEMATIKA Drs. Lukman Hanafi, M.Sc FAKULTAS ...digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-33601-1210100045-Presentation.pdfFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI

Teorema 1Jika maka titik kesetimbangan kepunahan populasi susceptible,infected, dan abstained class stabil asimtotik lokal

Jika dan maka titik kesetimbangan bebas

penyakit stabil asimstotik lokal.

Lanjutan Kestabilan lokal titik kesetimbangan bebas penyakit 1

Page 27: JURUSAN MATEMATIKA Drs. Lukman Hanafi, M.Sc FAKULTAS ...digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-33601-1210100045-Presentation.pdfFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI

Bukti matriks Jacobian kepunahan populasi susceptible, infected, abstained class sebagai berikut

Selanjutnya akan dicari persamaan karakteristik dari matriks Jacobian tersebut dengan menggunakan

Sehingga menjadi

atau atau

Lanjutan Kestabilan lokal titik kesetimbangan bebas penyakit 2

Page 28: JURUSAN MATEMATIKA Drs. Lukman Hanafi, M.Sc FAKULTAS ...digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-33601-1210100045-Presentation.pdfFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI

Berdasarkan Teorema 1 jikadan maka titik kesetimbangan kepunahan populasi

susceptible, infected, dan abstained class stabil asimtotik lokal.Dengan diberikan dan ,SehinggaSedangkan untuk titik kesetimbangan bebas penyakit padaJika makaMatriks Jacobian dari titik kesetimbangan bebas penyakit adalah

dengan

Lanjutan Kestabilan lokal titik kesetimbangan bebas penyakit 3

Page 29: JURUSAN MATEMATIKA Drs. Lukman Hanafi, M.Sc FAKULTAS ...digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-33601-1210100045-Presentation.pdfFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI

Selanjutnya akan dicari akar- akar karakteristiknya menggunakan Sehingga menjadi

dengan

Didapatkan

Akar karakteristiknya adalah(9)

Dan akar- akar karakteristik yang lain dapat ditulis dalam bentuk matriks

Lanjutan Kestabilan lokal titik kesetimbangan bebas penyakit 4

Page 30: JURUSAN MATEMATIKA Drs. Lukman Hanafi, M.Sc FAKULTAS ...digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-33601-1210100045-Presentation.pdfFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI

Maka didapatkandan

Sehingga nilai dari M mempunyai bagian real negatif.Jika nilai eigen (9)Maka stabil asimtotik lokal untuk bebas penyakit dan ekuivalen dengan

jadi titik kesetimbangan bebas penyakit stabil asimtotik lokal

Lanjutan Kestabilan lokal titik kesetimbangan bebas penyakit 5

Page 31: JURUSAN MATEMATIKA Drs. Lukman Hanafi, M.Sc FAKULTAS ...digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-33601-1210100045-Presentation.pdfFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI

Seperti kestabilan lokal titik bebas penyakit dilakukan pelinieran terlebih dahulusebelum melakukan analisis kestabilan. Pada persamaan (1) sampai (3) denganTeorema 2Jika salah satu

dan

Terpenuhi maka titik kesetimbangan endemik ada dan stabil asimtotik lokal.Jika

Maka titik kesetimbangan kepunahan populasi susceptible ada dan stabilasimtotik lokal

4.7 Kestabilan lokal titik kesetimbangan Endemik

Page 32: JURUSAN MATEMATIKA Drs. Lukman Hanafi, M.Sc FAKULTAS ...digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-33601-1210100045-Presentation.pdfFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI

Bukti :Matriks Jacobian dari titik setimbang endemik adalah

Selanjutnya akan dicari akar- akar karakteristiknya

didapatkan (10)dengan

Lanjutan Kestabilan lokal titik kesetimbangan Endemik 1

Page 33: JURUSAN MATEMATIKA Drs. Lukman Hanafi, M.Sc FAKULTAS ...digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-33601-1210100045-Presentation.pdfFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI

Untuk menentukan nilai dari akar- akar karakteristik pada persamaan (10)dapat digunakan rumus Ruth- Hurrwitz.

Didapatkan karena . Elemen pada kolom pertama padaTabel 1 memiliki tanda yang sama yaitu positif maka titik kesetimbangan endemikstabil asimtotik lokalDari persamaan (4) dan (5) didapatkan

(11)

Lanjutan Kestabilan lokal titik kesetimbangan Endemik 2

Page 34: JURUSAN MATEMATIKA Drs. Lukman Hanafi, M.Sc FAKULTAS ...digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-33601-1210100045-Presentation.pdfFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI

Dan dari persamaan (9) substitusi ke persamaan (6) didapatkan(12)

Pertama akan ditentukan bahwa sisi sebelah kiri positif .Dan juga ekuivalen dengan kuadrat dari sisi sebelah kiri pada persamaan (12)

Untuk pertidaksamaan sebelah kanan pada persamaan (12) didapatkan .Dan kuadrat dari sisi sebelah kanan pada persamaan (12) didapatkan

Sehingga kesetimbangan endemik ada dan stabil asimtotik lokal karena kondisi padateorema 2 terpenuhi.

Lanjutan Kestabilan lokal titik kesetimbangan Endemik 3

Page 35: JURUSAN MATEMATIKA Drs. Lukman Hanafi, M.Sc FAKULTAS ...digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-33601-1210100045-Presentation.pdfFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI

Matriks Jacobian dari persamaan (1) sampai (3) dengan pada titik setimbang kepunahan populasi susceptible adalah

Selanjutnya akan dicari akar- akar karakteristik dari matriks Jacobian kepunahan populasi susceptible

Sehingga akar karakteristiknya adalah

ketika

4.8 Kestabilan lokal titik kesetimbangan kepunahan populasi susceptible

Page 36: JURUSAN MATEMATIKA Drs. Lukman Hanafi, M.Sc FAKULTAS ...digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-33601-1210100045-Presentation.pdfFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI

Dan ekuivalen dengan

Dan akar- akar karakteristik yang lain dapat ditulis dalam bentuk matriks

Didapatkan

Dari persamaan (7) dan (8) didapatkan Jadi titik kesetimbangan kepunahan populasi susceptible stabil asimtotik lokal dengan memenuhi teorema 2.

Lanjutan Kestabilan lokal titik kesetimbangan kepunahan populasi susceptible 1

Page 37: JURUSAN MATEMATIKA Drs. Lukman Hanafi, M.Sc FAKULTAS ...digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-33601-1210100045-Presentation.pdfFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI

dengan

4.9 Runge- Kutta

Page 38: JURUSAN MATEMATIKA Drs. Lukman Hanafi, M.Sc FAKULTAS ...digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-33601-1210100045-Presentation.pdfFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI

dengan

Lanjutan Runge- Kutta 1

Page 39: JURUSAN MATEMATIKA Drs. Lukman Hanafi, M.Sc FAKULTAS ...digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-33601-1210100045-Presentation.pdfFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI

Dan h adalah langkah waktu

Lanjutan Runge- Kutta 1

Page 40: JURUSAN MATEMATIKA Drs. Lukman Hanafi, M.Sc FAKULTAS ...digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-33601-1210100045-Presentation.pdfFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI

Berikut ini adalah tabel parameter untuk Bebas penyakit, Endemik, dan Kepunahan populasi susceptible pada penyakit HSV, yaitu

Tabel Parameter 1

Page 41: JURUSAN MATEMATIKA Drs. Lukman Hanafi, M.Sc FAKULTAS ...digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-33601-1210100045-Presentation.pdfFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI

Tabel Parameter 2

GUI

Page 42: JURUSAN MATEMATIKA Drs. Lukman Hanafi, M.Sc FAKULTAS ...digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-33601-1210100045-Presentation.pdfFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI

Pada Gambar 2 menunjukkan bahwa populasi susceptible menuju ke titik setimbangS = 86, 1325 yang berarti 86 juta jiwa mulai dari hari ke 4.998. Populasi Infectedmenuju titik setimbang I = 0 mulai dari hari ke 27 dan populasi Abstained classmenuju titik setimbang A= 13,87 yang berarti 14 juta jiwa mulai dari hari ke 4.902.sehingga menunjukkan tidak terjadinya penyebaran penyakit.

Simulasi model SIA bebas penyakit

Page 43: JURUSAN MATEMATIKA Drs. Lukman Hanafi, M.Sc FAKULTAS ...digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-33601-1210100045-Presentation.pdfFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI

Pada Gambar 3 menunjukkan bahwa populasi susceptible menuju ke titik setimbangS = 86, 130 yang berarti 86 juta jiwa mulai dari hari ke 4.242. Populasi Infectedmenuju titik setimbang I = 0 mulai dari hari ke 23 dan populasi Abstained classmenuju titik setimbang A= 13,8696 yang berarti 14 juta jiwa mulai dari hari ke 4.021.sehingga menunjukkan tidak terjadinya penyebaran penyakit.

Simulasi model SIA bebas penyakit

Page 44: JURUSAN MATEMATIKA Drs. Lukman Hanafi, M.Sc FAKULTAS ...digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-33601-1210100045-Presentation.pdfFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI

Pada Gambar 3 menunjukkan bahwa populasi susceptible menuju ke titik setimbangS = 86, 130 yang berarti 86 juta jiwa mulai dari hari ke 4.242. Populasi Infectedmenuju titik setimbang I = 0 mulai dari hari ke 23 dan populasi Abstained classmenuju titik setimbang A= 13,8696 yang berarti 14 juta jiwa mulai dari hari ke 4.021.sehingga menunjukkan tidak terjadinya penyebaran penyakit.

Simulasi model SIA bebas penyakit

Page 45: JURUSAN MATEMATIKA Drs. Lukman Hanafi, M.Sc FAKULTAS ...digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-33601-1210100045-Presentation.pdfFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI

Pada Gambar 4 tidak menunjukkan kestabilan pada populasi karena h yang begitu besar.

Simulasi model SIA bebas penyakit

Page 46: JURUSAN MATEMATIKA Drs. Lukman Hanafi, M.Sc FAKULTAS ...digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-33601-1210100045-Presentation.pdfFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI

Sehingga didapatkan perilaku sistem berdasarkan nilai h sebagai berikut:

Grafik akan stabil jika nilai h kurang dari 159

PERILAKU SISTEM BERDASARKAN NILAI h PADA MODEL SIA BEBAS

PENYAKIT

Page 47: JURUSAN MATEMATIKA Drs. Lukman Hanafi, M.Sc FAKULTAS ...digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-33601-1210100045-Presentation.pdfFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI

Pada Gambar 5 menunjukkan bahwa populasi susceptible menuju ke titiksetimbang S = 73, 4732 yang berarti 74 juta jiwa mulai dari hari ke 14. 998.Populasi Infected menuju titik setimbang I = 5, 2637 yang berarti 5 juta jiwa mulaidari hari ke 14. 983 dan populasi Abstained class menuju titik setimbang A=15,7299 yang berarti 16 juta jiwa mulai dari hari ke 14. 994. sehingga terjadinyapenyebaran penyakit.

Simulasi model SIA Endemik

Page 48: JURUSAN MATEMATIKA Drs. Lukman Hanafi, M.Sc FAKULTAS ...digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-33601-1210100045-Presentation.pdfFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI

Pada Gambar 6 menunjukkan bahwa populasi susceptible menuju ke titik setimbangS = 73, 4734 yang berarti 74 juta jiwa mulai dari hari ke 11. 143. Populasi Infectedmenuju titik setimbang I = 5,2637 yang berarti 5 juta jiwa mulai dari hari ke 11.301dan populasi Abstained class menuju titik setimbang A= 15,7299 yang berarti 16 jutajiwa mulai dari hari ke 10.257. sehingga terjadinya penyebaran penyakit.

Simulasi model SIA Endemik

Page 49: JURUSAN MATEMATIKA Drs. Lukman Hanafi, M.Sc FAKULTAS ...digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-33601-1210100045-Presentation.pdfFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI

Pada Gambar 7 tidak menunjukkan kestabilan pada populasi karena h yang begitubesar

Simulasi model SIA Endemik

Page 50: JURUSAN MATEMATIKA Drs. Lukman Hanafi, M.Sc FAKULTAS ...digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-33601-1210100045-Presentation.pdfFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI

Sehingga didapatkan perilaku sistem berdasarkan nilai h sebagai berikut:

Grafik akan stabil jika nilai h kurang dari 140

Perilaku sistem berdasarkan nilai h pada model SIA Endemik

Page 51: JURUSAN MATEMATIKA Drs. Lukman Hanafi, M.Sc FAKULTAS ...digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-33601-1210100045-Presentation.pdfFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI

Pada Gambar 8 menunjukkan bahwa populasi susceptible menuju ke titik setimbangS = 0 mulai dari hari ke 16. Populasi Infected menuju titik setimbang I = 934,9515yang berarti 935 juta jiwa mulai dari hari ke 1.049 dan populasi Abstained classmenuju titik setimbang A= 1.165 yang berarti 1.165 juta jiwa mulai dari hari ke 488.sehingga terjadi kepunahan pada populasi susceptible maka sebaliknya populasiinfected dan Abstained class meningkat.

Simulasi model SIA Kepunahan Populasi Susceptible

Page 52: JURUSAN MATEMATIKA Drs. Lukman Hanafi, M.Sc FAKULTAS ...digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-33601-1210100045-Presentation.pdfFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI

Pada Gambar 9. tidak menunjukkan kestabilan pada populasi karena h yangbegitu besar

Simulasi model SIA Kepunahan Populasi Susceptible

Page 53: JURUSAN MATEMATIKA Drs. Lukman Hanafi, M.Sc FAKULTAS ...digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-33601-1210100045-Presentation.pdfFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI

Sehingga didapatkan perilaku sistem berdasarkan nilai h sebagai berikut

Grafik akan stabil jika nilai h kurang dari 50

Perilaku sistem berdasarkan nilai h pada model SIA Kepunahan Populasi Susceptible

Page 54: JURUSAN MATEMATIKA Drs. Lukman Hanafi, M.Sc FAKULTAS ...digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-33601-1210100045-Presentation.pdfFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI

1. Titik Setimbang dan analisis kestabilan dari model epidemik bertipe SIA dengantransmisi vertikal.

a. Titik setimbang bebas penyakit adalah

Stabil asimtotik lokal jika dan

b. Titik setimbang endemik adalah

stabil asimtotik lokal jika

KESIMPULAN

Page 55: JURUSAN MATEMATIKA Drs. Lukman Hanafi, M.Sc FAKULTAS ...digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-33601-1210100045-Presentation.pdfFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI

Dan

c. Titik setimbang kepunahan populasi susceptible adalah

stabil asimtotik jika

2. Simulasi model epidemik bertipe SIA dengan menggunakan metode numerikRunge- Kutta langkah waktu (h) mempengaruhi waktu yang dibutuhkan untukmendekati titik setimbang, semakin besar langkah waktu (h) yang digunakanmaka semakin pendek pula waktu yang dibutuhkan untuk mendekati titiksetimbang.

3. Error antara nilai eksak dan nilai numerik dengan menggunakan metodeRunge- Kutta pada titik kesetimbngan sangat kecil

LANJUTAN KESIMPULAN 1

Page 56: JURUSAN MATEMATIKA Drs. Lukman Hanafi, M.Sc FAKULTAS ...digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-33601-1210100045-Presentation.pdfFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI

.[1] Guihua Li, dkk. 2005. ”Global Stability of SEIR Epidemic Model with Infectious Force to Latent, Infected and Immune Period”. Chaos, Solitions and Fractals. hal.1177-1184.

[2] Daniel Maxin, TIM Olson, Adam Shull. 2011. ”Vertical Transmission in EpidemicModels of Sexually Transmitted Diseases with Isolation from Reproduction”

[3] Didit BN. 2009. Diktat kuliah. Program Studi Matematika Fakultas Sains danMatematika Universitas Kristen Satya Wacana.

[4] Widiarto, Henry. 2010. ”Analisa Stabilitas Dari Model Epidemik AIDS DenganTransmisi Vertikal”. Tugas Akhir. Matematika ITS

[5]. Inderajati, Setyanti Wibawaning. 2010. “ Pengaruh Karantina Terhadap PenyebaranPenyakit Menular dalam Model Epidemik Tipe SIQS”. Tugas Akhir. Matematika ITS.

Page 57: JURUSAN MATEMATIKA Drs. Lukman Hanafi, M.Sc FAKULTAS ...digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-33601-1210100045-Presentation.pdfFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI

[6] Maxin, Daniel. 2007. “The Effect of Nonreproductive Groups on Persistent Sexually Transmitted Diseases”. Mathematical Biosciences and Enginering

[7] Anonim. 2012. “ Penyakit Infeksi dan Menular”. (http://mhs.blog.ui.ac.id/putu01/2012/01/09/penyakit-infeksi-dan-menular/, diakses pada tangal 27 Agustus 2013 pukul 12.02)

[8] Sun, Changjun, Hsieh, Ying-Hen. 2010.”Global Analysis of an SEIR Model with Varying Population Size and Vaccination”. Applied Mathematical Modelling

Page 58: JURUSAN MATEMATIKA Drs. Lukman Hanafi, M.Sc FAKULTAS ...digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-33601-1210100045-Presentation.pdfFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI