Juknis Bokb 2016-Vweb
-
Upload
usup-nasti -
Category
Documents
-
view
220 -
download
0
Transcript of Juknis Bokb 2016-Vweb
-
8/16/2019 Juknis Bokb 2016-Vweb
1/60
-
8/16/2019 Juknis Bokb 2016-Vweb
2/60
-
8/16/2019 Juknis Bokb 2016-Vweb
3/60
PETUNJUK TEKNIS
PENGGUNAANDANA BANTUAN OPERASIONALKELUARGA BERENCANA (BOKB)
BADAN KEPEND UDUKAN DAN KELUARGA BERENANCA NASIONALJAKARTA 2016
-
8/16/2019 Juknis Bokb 2016-Vweb
4/60
-
8/16/2019 Juknis Bokb 2016-Vweb
5/60
i
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,penyusunan Buku Petunjuk Teknis Penggunaan Dana BantuanOperasional Keluarga Berencana (BOKB) dapat diselesaikan. Tahun2016 merupakan tahun pertama pelaksanaan Dana BantuanOperasional Keluarga Berencana bersumber dari Dana AlokasiKhusus (DAK) yang dipergunakan untuk mendukung penyediaansarana dan prasarana program KB di Kabupaten dan Kota yangmemperoleh DAK fisik.
Pada hakekatnya BOKB ditujukan untuk membantu membiayaikegiatan-kegiatan khusus di Kabupaten dan Kota yang menjadiurusan daerah sebagaimana ditetapkan dalam lampiran 1 huruf (N)Undang-undang 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, yangmengamanatkan bahwa Pemerintah Pusat bertanggungjawab padapengelolaan dan penyediaan alat dan obat kontrasepsi untukkebutuhan PUS nasional. Sementara Daerah Kabupaten/Kotabertanggungjawab dalam pengendalian dan pendistribusian
kebutuhan alat dan obat kontrasepsi serta pelaksanaan pelayananKB di Daerah Kabupaten/Kota. BOKB bersifat membantupemerintah daerah Kabupaten/Kota, bukan sebagai pengganti dana
APBD yang selama ini telah membiayai penyelenggaraan programKKBPK di daerah.
Dana BOKB diperuntukkan pada 1) pembiayaan operasional BalaiPenyuluhan KB ditingkat kecamatan, dan 2) distribusi alat dan obatkontrasepsi dari gudang kabupaten/kota ke faskes/klinik KB.Mempertimbangkan kondisi dan pentingnya kegiatan ini untukmencapai tujuan nasional, maka pemerintah menetapkanpenyediaan Dana Bantuan Operasional KB dalam rangka penguatanpenggerakkan dan untuk menjamin ketersediaan kontrasepsi disetiap fasilitas pelayanan serta terlaksananya pelayanan KB didaerah.
-
8/16/2019 Juknis Bokb 2016-Vweb
6/60
i i
Ucapan terima kasih disampaikan kepada TIM DAK serta semuapihak yang telah memberikan kontribusi dan kerjasamanya dalammenyusun Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Operasional KB.Petunjuk Teknis ini disusun dengan mengacu pada penjabaran
berbagai peraturan perundangan yang terkait, kebutuhanKabupaten dan Kota sesuai data berkala yang dilaporkan kepadaBKKBN melalui Perwakilan BKKBN Provinsi masing-masing.
Agar pelaksanaan BOKB dapat mencapai hasil yang optimal, makaPetunjuk Teknis ini diharapkan dapat dijadikan acuan dalampelaksanaan DAK Non Fisik/BOKB secara efektif dan efisien sesuaidengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.Terima Kasih.
Jakarta, Desember 2015
Kepala BKKBN
Surya Chandra Surapaty
-
8/16/2019 Juknis Bokb 2016-Vweb
7/60
i i i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................... i
DAFTAR ISI ............................................................................... iii
PERATURAN KEPALA BADAN KEPENDUDUKANDAN KB NASIONAL................................................................... v
I. Pendahuluan ..................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................. 1
B. Maksud dan Tujuan ...................................................... 3
C. Ruang Lingkup ............................................................. 3
D. Pengertian.................................................................... 4
II. Kebijakan dan Strategi BOKB............................................. 7
A. Kebijakan ..................................................................... 7
B. Strategi......................................................................... 7
III. Mekanisme Pengelolaan.................................................... 9
A. Prosedur Pelaksanaan BOKB ...................................... 9
B. Penggunaan Dana BOKB............................................. 10
C. Pelaporan..................................................................... 10
D. Pemantauan................................................................. 12
E. Evaluasi ....................................................................... 15
F. Pengawasan Pelaksanaan BOKB ................................ 15
IV. Penutup ............................................................................. 17
LAMPIRAN ................................................................................ 19
-
8/16/2019 Juknis Bokb 2016-Vweb
8/60
i v
-
8/16/2019 Juknis Bokb 2016-Vweb
9/60
PERATURANKEPALA BADAN KEPENDUDUKAN
DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL
NOMOR: 291/PER/B1/2015
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAANDANA BANTUAN OPERASIONAL KELUARGA BERENCANA
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KEPALA BADAN KEPENDUDUKANDAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL,
Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan pasal 298 ayat
(7) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014tentang pemerintahan Daerah bahwa belanjaDAK diprioritaskan untuk mendanai kegiatanfisik dan dapat digunakan untuk kegiatannonfisik
b. bahwa untuk mendukung pelaksanaanProgram Kependudukan Keluarga Berencanadan Pembangunan Keluarga yang bersifat nonfisik di Kabupaten dan Kota sebagaimanadimaksud pada huruf a tersebut, ditetapkanPeraturan Kepala Badan Kependudukan danKeluarga Berencana Nasional tentangPetunjuk Teknis Penggunaan Dana BantuanOperasional Keluarga Berencana.
v
-
8/16/2019 Juknis Bokb 2016-Vweb
10/60
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 tahun 2003 tentangKeuangan Negara (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2003 Nomor 47, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4286);
2. Undang-Undang Nomor 1 tahun 2004 tentangPerbendaharaan Negara (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5,Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 4355);
3. Undang-Undang Nomor 15 tahun 2004 tentangPemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung
Jawab Keuangan Negara (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66,Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 4400);
4. Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009tentang Perkembangan Kependudukan danPembangunan Keluarga (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2009 Nomor 161,Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 5080);
5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014tentang Pemerintahan Daerah (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor224, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 5587), sebagaimana telahbeberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor58, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 5679);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005tentang Pengelolaan Keuangan Daerah,(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 4578);
vi
-
8/16/2019 Juknis Bokb 2016-Vweb
11/60
7. Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi ,Kewenangan, Susunan Organisasi dan TataKerja Lembaga Pemerintah Non Departemen
yang telah beberapa kali diubah, terakhirdengan Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun2013;
8. Keputusan Presiden Nomor 110 Tahun 2001tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon ILembaga Pemerintah Non Departemen yangtelah beberapa kali diubah, terakhir denganPeraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2013;
9. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013tentang Tata Cara Pelaksanaan AnggaranPendapatan dan Belanja Negara (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor103, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 5423);
10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 71Tahun 2012 tentang Koordinasi Penyusunan
Petunjuk Teknis Dana Alokasi Khusus;11. Peraturan Menteri Dalam Nomor 52 Tahun
2015 tentang Pedoman Penyusunan AnggaranPendapatan dan Belanja Daerah Tahun
Anggaran 2016;
12. Peraturan Menter i Keuangan Nomor6/PMK.07/2012 tentang Pelaksanaan danPertanggungjawaban Anggaran Transfer ke
Daerah;13. Peraturan Menter i Keuangan Nomor
190/PMK.05/2012 tentang Tata CaraPembayaran dalam Rangka Pelaksanaan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;
vi i
-
8/16/2019 Juknis Bokb 2016-Vweb
12/60
Memperhatikan : Surat Direktur Jenderal Per imbanganKeuangan Kementerian Keuangan Nomor S-101/MK.7/2015 tanggal 2 Juli 2015 PerihalPenyampaian Proposal DAK 2016;
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN KEPALA TENTANG PETUNJUKTEKNIS PENGGUNAAN DANA BANTUANOPERASIONAL KELUARGA BERENCANA.
Pasal 1
Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Bantuan
Operasional Bidang Keluarga Berencana adalahsebagaimana tercantum dalam lampiran yangmerupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkandengan Peraturan ini.
Pasal 2
Petunjuk teknis Penggunaan Dana BantuanOperasional Bidang Keluarga Berencanasebagaimana dimaksud dalam Pasal 1
dimaksudkan untuk memberikan acuan bagiPemerintahan Daerah Kabupaten dan Kota dalampelaksanaan Bantuan Operasional BidangKeluarga Berencana.
Pasal 3
Petunjuk teknis Penggunaan Dana BantuanOperasional Bidang Keluarga Berencanasebagaimana dimaksud dalam Pasal 1, bertujuan
untuk:a. Menyediakan dukungan dana operasional
kegiatan bagi Balai Penyuluhan KB, dalamupaya pencapa ian t u j uan p rog ramKependudukan, KB dan PembangunanKeluarga secara Nasional.
v i i i
-
8/16/2019 Juknis Bokb 2016-Vweb
13/60
b. Menyediakan dukungan dana pendistribusianalat dan obat kontrasepsi dari Gudang SKPD-KB Kabupaten/kota ke setiap tempat FasilitasPelayanan KB.
Pasal 4
Peraturan Kepala ini mulai berlaku sejak tanggalditetapkan sampai dengan pelaksanaan BOKBtahun 2018 dan apabila ada perubahan maka akandiubah dengan Surat Edaran Kepala BKKBN.
Ditetapkan di Jakartapada tanggal 8 Desember 2015
KEPALA BADAN KEPENDUDUKANDAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL,
SURYA CHANDRA SURAPATY
i x
-
8/16/2019 Juknis Bokb 2016-Vweb
14/60
x
-
8/16/2019 Juknis Bokb 2016-Vweb
15/60
BADAN KEPENDUDUKAN
DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL
LAMPIRAN PERATURAN KEPALA
BADAN KEPENDUDUKAN
DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL
NOMOR : 291/PER/B1/2015
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS
PENGGUNAAN DANA BANTUAN OPERASIONAL
KELUARGA BERENCANA
xi
-
8/16/2019 Juknis Bokb 2016-Vweb
16/60
xi i
-
8/16/2019 Juknis Bokb 2016-Vweb
17/60
BAB IPENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sesuai amanat Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 tentangPerkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga,penduduk harus menjadi titik sentral dalam pembangunanberkelanjutan di Indonesia. Pembangunan berkelanjutan adalahpembangunan terencana di segala bidang untuk menciptakanperbandingan ideal antara perkembangan kependudukandengan daya dukung dan daya tampung lingkungan sertamemenuhi kebutuhan generasi sekarang tanpa harusmengurangi kemampuan dan kebutuhan generasi mendatang,sehingga menunjang kehidupan bangsa. Dua hal pokok yangperlu diperhatikan dalam membahas integrasi penduduk danpembangunan, yaitu: 1) penduduk tidak hanya diperlakukansebagai obyek tetapi juga subyek pembangunan. Paradigmapenduduk sebagai obyek telah mengeliminir partisipasipenduduk dalam pembangunan, 2) ketika penduduk memilikiperan sebagai subyek pembangunan, maka diperlukan upayapemberdayaan untuk menyadarkan hak penduduk danmeningkatkan kapasitas penduduk dalam pembangunan. Hal inimenyangkut “pembangunan sumber daya manusia yangberkualitas”.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 TentangPemerintahan Daerah, Pengendalian Penduduk dan KeluargaBerencana merupakan urusan Pemerintahan Wajib yang tidak
berkaitan dengan Pelayanan Dasar yang kewenangannyasecara konkuren menjadi kewenangan pusat, provinsi dankabupaten/kota. Dalam Undang-undang ini secara tegasdijelaskan 4 (empat) Sub urusan yang menjadi kewenanganbersama, yaitu; 1) Pengendalian Penduduk, 2) KeluargaBerencana (KB), 3) Keluarga Sejahtera, 4) Pengelolaan
1
-
8/16/2019 Juknis Bokb 2016-Vweb
18/60
penyuluh KB/PLKB, Standarisasi Pelayanan KB dan SertifikasiTenaga Penyuluh KB (PKB/PLKB) ditetapkan menjadi urusanpusat .
Lebih lanjut ditetapkan pada pasal 298 ayat (7) Undang-UndangRepublik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 TentangPemerintahan Daerah, bahwa belanja DAK diprioritaskan untukmendanai kegiatan fisik dan dapat digunakan untuk kegiatannonfisik, yang dalam hal ini dalam bentuk dana bantuanoperasional Keluarga Berencana ( BOKB).
Kesemuanya ini untuk mewujudkan tujuan nasionalsebagaimana arah pembangunan Pemerintahan periode 2015-
2019, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional(BKKBN) merupakan salah satu Kementerian/Lembaga (K/L)yang diberi mandat untuk mewujudkan Agenda PrioritasPembangunan (Nawacita), terutama pada Agenda Prioritasnomor 5 (lima) yaitu “Meningkatkan Kualitas Hidup ManusiaIndonesia” melalui “Pembangunan Kependudukan dan KeluargaBerencana”. Kemudian di dalam Strategi PembangunanNasional 2015-2019 (Dimensi Pembangunan), BKKBN beradapada Dimensi Pembangunan Manusia, yang didalamnya
berperan serta pada upaya mensukseskan DimensiPembangunan Kesehatan serta Mental/Karakter (RevolusiMental). BKKBN bertanggung jawab untuk meningkatkan perankeluarga dalam mewujudkan revolusi mental.
Kebijakan, strategi, dan upaya yang optimal melalui ProgramKependudukan, Keluarga Berencana dan PembangunanKeluarga (KKBPK), terutama melalui upaya pencapaiantarget/sasaran Rencana Pembangunan Jangka MenengahNasional (RPJMN) 2015-2019 untuk menurunkan laju
pertumbuhan penduduk (LPP), angka kelahiran total (TFR),meningkatkan pemakaian kontrasepsi (CPR), menurunnyakebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi (unmet need),menurunnya Angka kelahiran pada remaja usia 15-19 tahun(ASFR 15-19 tahun), serta menurunnya kehamilan yang tidakdiinginkan dari WUS (15-49 tahun).
2
-
8/16/2019 Juknis Bokb 2016-Vweb
19/60
B. Maksud dan Tujuan
1. Maksud :
Secara umum maksud pemberian dana bantuan operasional
keluarga berencana adalah mendukung tercapainyasasaran prioritas pembangunan Kependudukan danKeluarga Berencana untuk mendukung tercapainya TFR2,36 pada akhir tahun 2016, TFR 2,33 pada akhir tahun 2017dan TFR 2,31 pada akhir tahun 2018.
2. Tujuan :
a. Menyediakan dukungan dana operasional kegiatan bagi
Balai Penyuluhan KB, dalam upaya pencapaian tujuanprogram Kependudukan, KB dan PembangunanKeluarga secara Nasional.
b. Menyediakan dukungan dana pendistribusian alat danobat kontrasepsi dari Gudang SKPD-KB Kabupaten/kotake setiap tempat Fasilitas Pelayanan KB.
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup dan sasaran pemberian Bantuan OperasionalKeluarga Berencana (BOKB) adalah:
1. Seluruh Balai Penyuluhan KB yang telah dibangun sejaktahun 2010 sampai dengan tahun 2015.
2. Pendistribusian alat dan obat kontrasepsi ke seluruh tempatfasilitas kesehatan (klinik keluarga berencana) yangmelayani KB dan telah teregistrasi.
3. Besaran jumlah bantuan dana operasional untuk setiap BalaiPenyuluhan KB diberikan dengan menggunakan standarpembiayaan yang sama.
4. Besaran dana bantuan operasional pendistribusian alat danobat kontrasepsi secara nasional disesuaikan dengankondisi sosio demografis dan geografis yang dikategorikanmenjadi 3 wilayah yaitu ;
3
-
8/16/2019 Juknis Bokb 2016-Vweb
20/60
a. Daerah yang masuk wilayah tertinggal, terpencil danperbatasan (galciltas)
b. Daerah yang tidak termasuk wilayah galciltas danc. Daerah yang masuk wilayah perkotaan.
5. Realisasi Penyaluran Dana dibedakan sebagai berikut;a. Bantuan Dana operasional bagi Balai Penyuluhan KB
dibiayai selama 12 bulan dengan periode realisasipendanaan sesuai ketentuan perundangan yangditetapkan oleh Kementerian Keuangan,
b. Bantuan Dana operasional KB untuk dukunganpendistribusian alat dan obat kontrasepsi diberikanberdasarkan klasifikasi sebagaimana dimaksud pada
point 4 untuk seluruh fasilitas kesehatan yang telahteregistrasi.
D. Pengertian
1. Satuan Kerja Perangkat Daerah-bidang KeluargaBerencana, yang selanjutnya disingkat SKPD-KB adalahSatuan Kerja Perangkat Daerah yang bertanggung jawabterhadap pelaksanaan tugas pemerintahan di bidang
pengendalian penduduk dan Keluarga Berencana di daerahprovinsi, kabupaten, atau kota.
2. Fasilitas Kesehatan adalah fasilitas pelayanan kesehatanyang digunakan untuk menyelenggarakan upaya pelayanankesehatan perorangan, baik promotif, preventif, kuratifmaupun rehabilitatif yang dilakukan oleh Pemerintah,Pemerintah Daerah, dan/atau Masyarakat.
3. Balai Penyuluhan Keluarga Berencana adalah Bangunan
yang merupakan wadah kelembagaan penyuluhanpengendalian penduduk dan keluarga berencana ditingkatKecamatan sebagai lembaga non struktural yang beradadibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala SatuanKerja Perangkat Daerah(SKPD)-KB di Kabupaten dan Kota.
4
-
8/16/2019 Juknis Bokb 2016-Vweb
21/60
4. Penyuluhan keluarga berencana adalah merupakan proseskomunikasi informasi dan edukasi kepada masyarakat dankeluarga bertujuan untuk membantu keluarga agar dapatmemahami dan berperilaku menuju terwujudnya keluarga
kecil bahagia dan sejahtera.
5. Bantuan Operasional Keluarga Berencana (BOKB) adalahDana bantuan operasional KB yang bersifat non fisik berupabiaya operasional Balai Penyuluhan KB dan bantuan biayapendistribusian alat dan obat kontrasepsi dari gudangKabupaten dan Kota ke fasilitas kesehatan.
6. Distribusi alat dan obat kontrasepsi adalah prosespenyaluran alat dan obat kontrasepsi dari gudang SKPD KB
Kabupaten dan Kota ke seluruh fasilitas kesehatan yangditetapkan dengansurat keputusan Kepala SKPD KBKabupaten dan Kota.
7. Dana BOKB adalah belanja langsung yang diperuntukanbelanja barang dan jasa untuk kegiatan operasional yanghasilnya diserahkan ke masyarakat.
8. Biaya operasional penyuluhan adalah biaya yang digunakanuntuk mendukung biaya transport dan/atau belanja
makanan-minuman (konsumsi) kegiatan penyuluhanprogram KKBPK
9. Biaya operasional pengolahan data adalah biaya untukmembayar langganan paket pulsa data internet dan/ataubelanja makanan-minuman (konsumsi).
10. Staff meeting/rapat teknis adalah pertemuan teknis evaluasidan pelaksanaan program Kependudukan KB danPembangunan Keluarga setiap minggu yang dipimpin oleh
Kepala UPT/Koordinator/PPLKB yang dihadiri olehPKB/PLKB.
11. Biaya staff meeting/rapat teknis adalah biaya untukmembayar belanja makanan-minuman (konsumsi) rapatdan/atau transport dan/atau narasumber sesuai denganketentuan yang berlaku.
5
-
8/16/2019 Juknis Bokb 2016-Vweb
22/60
12. Biaya Pemeliharaan Balai Penyuluhan KB adalah biayauntuk pembelian lampu, cat, kran, peralatan kebersihan.
13. Biaya langganan daya dan jasa adalah biaya untuk
membayar listrik dan/atau telephone dan/atau air.14. Biaya Bahan Bakar Minyak adalah biaya untuk pembelian
bahan bakar minyak yang digunakan untuk operasionaldistribusi alat dan obat kontrasepsi ke faskes yang dibuktikandengan surat tugas dari atasan langsung.
15. Biaya jasa pengiriman / ekspedisi adalah biaya untukpengiriman alokon dari gudang SKPD ke faskes yangdibuktikan dengan tanda terima uang dan alokon.
6
-
8/16/2019 Juknis Bokb 2016-Vweb
23/60
BAB IIKEBIJAKAN DAN STRATEGI BOKB
A. Kebijakan
1. Pemerintah daerah agar tetap mengalokasikan danaoperasional untuk Balai Penyuluhan KB yang telah diberikanselama ini, karena BOKB bukan merupakan penerimaanfungsional pemerintah daerah dan bukan dana utama dalampenyelenggaraan upaya Program KKBPK di BalaiPenyuluhan KB.
2. Pemanfaatan dana BOKB diperuntukan untuk membiayaipengelolaan dan pelaksanaan kegiatan Balai Penyuluhan KBsesuai alokasi jumlah biaya yang telah ditetapkan.
3. Pemanfaatan dana BOKB untuk pendistribusian alat danobat kontrasepsi diberikan berdasarkan klasifikasisebagaimana dimaksud pada point 4 untuk seluruh fasilitaskesehatan yang telah teregistrasi.
4. Pemanfaatan dana BOKB di Balai penyuluhan KB,pendistribusian alat dan obat kontrasepsi agar disinergikandengan pendanaan yang bersumber dari APBD dan sumberdana lainnya.
B. Strategi
1. Setiap Balai Penyuluhan KB wajib membuat alokasi jadwalkegiatan sesuai dengan menu dalam petunjuk teknis dandisetujui oleh kepala SKPD-KB Kabupaten dan Kota.
2. Memperkuat peran Balai penyuluhan KB sebagai pusatpengendali operasional program KKBPK di setiapkecamatan.
7
-
8/16/2019 Juknis Bokb 2016-Vweb
24/60
3. Setiap fasilitas pelayanan KB (Klinik KB) mengajukanpermintaan kebutuhan alokon ke SKPD-KB Kabupaten danKota.
4. SKPD-KB menganalisis kelayakan permintaan kebutuhanalokon.
5. Melakukan monitoring ketersediaan alokon disetiap fasilitaskesehatan (Klinik KB).
8
-
8/16/2019 Juknis Bokb 2016-Vweb
25/60
BAB IIIMEKANISME PENGELOLAAN BOKB
A. Prosedur Pelaksanan BOKB
1. Penguatan Koordinasi pelaksanaan
a. Bupati/walikota menetapkan pedoman pengendalian danpendistribusian kebutuhan alat dan obat kontrasepsiserta pelaksanaan pelayanan KB di daerah Kabupatendan Kota mengacu pada Undang-undang No. 23 Tahun
2014 tentang Pemerintah Daerah Lampiran 1 huruf N.b. Kepala SKPD KB Kabupaten dan Kota menetapkan
pengelola keuangan BOKB di Balai Penyuluhan KBtingkat kecamatan dengan Surat Keputusan KepalaSKPD KB Kabupaten dan Kota.
c. Kepala SKPD KB Kabupaten dan Kota menetapkanfasilitas kesehatan (klinik keluarga berencana) penerimaalokon dengan Surat Keputusan Bupati dan Walikota.
d. Kepala SKPD KB Kabupaten dan Kota menetapkan BalaiPenyuluhan KB yang mendapat biaya operasional KBdengan Surat Keputusan Kepala SKPD KB Kabupatendan Kota.
e. Kepala SKPD KB Kabupaten dan Kota melakukan stockopname di faskes secara berkala paling sedikit satu tahunsekali.
2. M e k an i s m e P e n g a ng g a r an , pe l a ks a n a an da npertanggungjawaban BOKB dalam APBD
a. Mekanisme penganggaran, pelaksanaan danpertanggungjawaban belanja program/kegiatan DAK subbidang KB oleh Pemerintah Daerah berpedoman padaperaturan perundang-undangan yang mengaturpengelolaan keuangan daerah.
9
-
8/16/2019 Juknis Bokb 2016-Vweb
26/60
b. Mekanisme Pelaksanaan dan Pertanggungjawaban Anggaran Transfer ke Daerah program/ kegiatan DAKsub bidang KB oleh Pemerintah Daerah berpedomanpada peraturan perundang-undangan yang mengatur
Pelaksanaan dan Pertanggungjawaban Transfer keDaerah dan Dana Desa.
B. Penggunaan Dana BOKB
Dana BOKB adalah belanja langsung yang diperuntukan belanjabarang dan jasa untuk kegiatan operasional yang hasilnyadiserahkan ke masyarakat.
1. Biaya operasional bagi Balai Penyuluhan KB dengan rincianmenu dan urutan prioritas kegiatan sebagai berikut:
a. Biaya operasional penyuluhan KB
b. Biaya operasional pengolahan data
c. Staff meeting/rapat teknis
d. Alat Tulis Kantor
e. Biaya langganan daya dan jasaf. Biaya pemeliharaan Balai Penyuluhan KB
2. Biaya distribusi alat dan obat kontrasepsi dapat digunakanuntuk:
a. Biaya Bahan Bakar Minyak/biaya transport
b. Biaya jasa pengiriman/ekspedisi
C. Pelaporan
Pelaporan BOKB dilakukan secara berjenjang dan berkala daritahap persiapan, pelaksanaan sampai dengan penyaluran dimasing-masing Kecamatan di Kabupaten dan Kota. Agarpelaporan BOKB dapat berjalan sesuai dengan yangdiharapkan, maka diperlukan langkah sebagai berikut:
10
-
8/16/2019 Juknis Bokb 2016-Vweb
27/60
1. Kepala SKPD-KB Kabupaten dan Kota, melaporkanperkembangan pelaksanaan BOKB secara triwulanandikirimkan ke Perwakilan BKKBN Provinsi c.q Timpengendalian DAK sub bidang KB Provinsi dan tembusannya
disampaikan kepada ketua tim pengendali DAK sub bidangKB tingkat Pusat (Sekretaris Utama) c.q Biro Keuangan danPengelolaan BMN;
2. Pelaksanaan pencatatan dan pelaporan merujuk padaketentuan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor39 Tahun 2006 Tentang Tata Cara Pengendalian danEvaluasi Pelaksanaan Rencana;
3. Sesuai dengan Surat Edaran Bersama (SEB) 3 (tiga) Menteri
yaitu Menteri Negara Perencanaan PembangunanNasional/Kepala Bappenas, Menteri Keuangan dan MenteriDalam Negeri Nomor 0239/M.PPN/11/2008, SE 1722/MK07/2008, 900/2556/SJ tanggal 21 November 2008, SKPD-KBKabupaten dan Kota berkewajiban menyampaikan laporanTriwulan DAK sub bidang KB kepada Sekretaris Daerah;
4. Penanggungjawab dan pengelola dana BantuanOperasional Balai Penyuluhan KB wajib menyampaikan
laporan triwulan Keuangan kepada Kepala SKPD-KB Kabdan Kota (Fomulir 1);
5. Kepala SKPD-KB Kab dan Kota untuk menyampaikan laporantriwulan penggunaan dana distribusi alat dan obat kontrasepsikepada Tim Pengendali DAK Provinsi (Formulir 4);
6. Kepala SKPD-KB Kabupaten dan Kota merekap seluruhlaporan dari Balai Penyuluhan KB dan menyampaikanlaporan triwulan kepada Perwakilan BKKBN Provinsi c.q Tim
Pengendalian DAK KB Provinsi dan tembusan disampaikankepada ketua tim pengendali DAK sub bidang KB tingkatPusat (Sekretaris Utama) c.q. Biro Keuangan danPengelolaan BMN di masing-masing Kabupaten dan Kotapaling lambat 10 hari setelah triwulan bersangkutanberakhir (Formulir 2);
11
-
8/16/2019 Juknis Bokb 2016-Vweb
28/60
7. Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi c.q. Tim PengendalianDAK Sub bidang KBmelakukan rekapitulasi laporan triwulanyang disampaikan oleh Kepala SKPD-KB Kabupaten danKota dan menyampaikan kepada ketua tim pengendali DAK
Sub bidang KB tingkat Pusat (Sekretaris Utama) c.q BiroKeuangan dan Pengelolaan BMN, sesuai dengan laporansebagaimana dalam formulir 2 paling lambat 15 hari setelahtriwulan bersangkutan berakhir (Formulir 3 dan Formulir 5).
MEKANISME PELAPORAN BOKB
SESTAMA(Tim DAK Sub Bidang KB Pusat /
Biro Perencanaan)
PERWAKILAN BKKBN PROVINSI(Tim Pengendali DAK
Sub Bidang KB Provinsi)
SEKRETARIS DAERAHKABUPATEN DAN KOTA
BALAI PENYULUHAN KB
SKPD KBKABUPATEN DAN KOTA
D. Pemantauan
Pemantauan pengelolaan dana BOKB dilakukan secaraberjenjang dari BKKBN ke pemerintah daerah Kabupaten danKota dalam hal ini adalah SKPD KB dan/atau dari PerwakilanBKKBN Provinsi ke pemerintah daerah Kabupaten dan Kotadalam hal ini adalah SKPD KB.
12
-
8/16/2019 Juknis Bokb 2016-Vweb
29/60
Agar pemantauan dapat terselenggara dengan baik,dilaksanakan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Mekanisme Pemantauan BOKB
a) Ketua Tim Pengendalian DAK subbidang KB tingkatPusat (Sekretaris Utama BKKBN) secara berkalamelakukan pemantauan pelaksanaan BOKB ke Provinsidan Kabupaten dan Kota dan melaporkan hasilnyakepada Kepala BKKBN;
b) Ketua Tim Pengendali DAK sub bidang KB Provinsi(Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi) secara berkalamelakukan pemantauan pelaksanaan BOKB ke
Kabupaten dan Kota dan melaporkan hasilnya kepadaKetua Tim Pengendalian DAK sub bidang KB Pusat(Sekretaris Utama BKKBN)
c) Ketua Tim Pengendali DAK Bidang KB Kabupaten danKota (Kepala SKPD-KB Kabupaten dan Kota)secaraberkala melakukan pemantauan pelaksanaan BOKB kekecamatan dan desa serta melaporkan hasilnya kepadaSekretaris Daerah Kabupaten dan Kota.
MEKANISME PEMANTAUAN BOKBKABUPATEN DAN KOTAOLEH BKKBN
KetuaKB Kab dan Kota
(Kepala SKPD-KB KAB DAN KOTA)
Tim Pengendali DAK subbidang
Ketua(KEPALA PERWAKILAN BKKBN PROVINSI)Tim Pengendali DAK sub bidang KB Provinsi
KetuaDAK sub bidang KB(KEPALA BKKBN)
Tim Pengendalian
13
-
8/16/2019 Juknis Bokb 2016-Vweb
30/60
2. Mekanisme Pemantauan BOKB Kabupaten Dan Kotaoleh Pemerintah Provinsi
a. Gubernur berkoordinasi dengan Ketua Tim Pengendali
DAK sub bidang KB Provinsi (Kepala Perwakilan BKKBNProvinsi) dan Kepala SKPD KB Provinsi secara berkalamelakukan pemantauan pelaksanaan BOKB keKabupaten dan Kota;
b. Ketua Tim Pengendali DAK sub bidang KB Provinsi(Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi) dan Ketua TimPengendali DAK SKPD KB Provinsi secara berkalamelakukan pemantauan pelaksanaan BOKB keKabupaten dan Kota serta melaporkan hasilnya kepada
Ketua Tim Pengendalian DAK sub bidang KB Pusat(Sekretaris Utama BKKBN) dan kepada SekretarisDaerah.
c. Ketua Tim Pengendali DAK Sub Bidang KB Kabupatendan Kota (Kepala SKPD-KB Kabupaten dan Kota) secaraberkala melakukan pemantauan pelaksanaan BOKB kekecamatan dan desa serta melaporkan hasilnya kepadaSekretaris Daerah Kabupaten dan Kota.
MEKANISME PEMANTAUAN BOKBKABUPATEN DAN KOTA OLEH PEMERINTAH PROVINSI
GUBERNUR
SKPD-KB Kabupaten dan Kota
Perwakilan BKKBN
di Provinsi
SKPD -KB
PROVINSI
14
-
8/16/2019 Juknis Bokb 2016-Vweb
31/60
E. Evaluasi
Evaluasi dilaksanakan untuk menilai atau mengukur sejauhmana pelaksanaan pengelolaan BOKB telah dilakukan sesuai
dengan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Apabilaternyata dalam pelaksanaannya masih ditemui kekeliruan makadapat segera dilakukan perbaikan dengan disertai dukungandata yang akurat.
Agar pelaksanaan evaluasi dapat terselenggara dengan baik,dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Ketua Tim Pengendalian DAK sub bidang KB tingkat Pusat(Sekretaris Utama BKKBN) setiap 3 (tiga) bulan melakukan
evaluasi pelaksanaan BOKB dan melaporkan hasilnyakepada Kepala BKKBN;
2. Ketua Tim Pengendali DAK sub bidang KB Provinsi cq(Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi) setiap 3 (tiga) bulan melakukan evaluasi pelaksanaan BOKB dan melaporkanhasilnya kepada Tim Pengendali DAK sub bidang KB TingkatPusat(Sekretaris Utama BKKBN)
3. Tim Pengendali DAK sub bidang KB Kabupaten dan Kota cq
(Kepala SKPD-KB) setiap 3 (tiga) bulan melakukan evaluasipelaksanaan BOKB dan melaporkan hasilnya kepadaSekretaris Daerah Kabupaten dan Kota.
F. Pengawasan Pelaksanaan BOKB
Pengawasan pelaksanaan BOKB dilaksanakan olehpengawasan eksternal maupun APIP. Jika terjadi penyimpangan,hasil audit akan dijadikan rekomendasi untuk diberikan sanksi
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yangberlaku.
Untuk itu, setiap SKPD-KB Kabupaten dan Kota yangmendapatkan BOKB wajib melakukan beberapa hal sebagaiberikut:
15
-
8/16/2019 Juknis Bokb 2016-Vweb
32/60
1. Menggunakan dana BOKB untuk membayar transaksi sesuaidengan menu yang telah ditetapkan dalam petunjuk teknispenggunaan dana BOKB.
2. Membukukan seluruh transaksi dan menyelesaikanpertanggungjawaban laporan keuangan tepat waktu.
16
-
8/16/2019 Juknis Bokb 2016-Vweb
33/60
BAB IVPENUTUP
Pedoman penggunaan dana Bantuan Operasional KB (BOKB)disusun sebagai acuan dalam pembiayaan operasional BalaiPenyuluhan KB di kecamatan dan pendistribusian alat dan obatkontrasepsi ke seluruh fasilitas kesehatan yang teregistrasi melayanikontrasepsi. Dukungan Dana bantuan operasional KB ini bukanlahmerupakan satu-satunya sumber pembiayaan untuk pengelolaankedua kegiatan tersebut akan tetapi BOKB merupakan biaya
pendukung yang selama ini telah menjadi kewenangan pemerintahdaerah.
Tentunya bantuan biaya ini masih sangat terbatas dan khususnyabagi daerah yang belum memiliki Balai Penyuluhan Kecamatan tentubelum dapat menggunakan BOKB ini. Keberadaan BalaiPenyuluhan KB Kecamatan yang teregistrasi adalah merupakanprasyarat dan sekaligus dijadikan Pusat Pengendalian OperasionalKB di kecamatan dan desa di wilayah tersebut. Untuk itu bagi daerah
yang belum memiliki Balai Penyuluhan KB di kecamatan diharapkandapat melakukan advokasi secara terus menerus kepadastakeholder terkait agar pembangunan Balai Penyuluhan segeraterealisasi dan diajukan pembiayaan BOKB pada tahun berikutnya.
Berkaitan dengan penerapan pedoman ini di daerah diharapkanpedoman ini dapat ditindaklanjuti dengan petunjuk pelaksanaanyang lebih operasional yang ditetapkan dengan Keputusan Bupati/Walikota untuk menampung variasi kebutuhan daerah dengan tetap
mengacu pada pedoman yang telah ditetapkan BKKBN.
Apabila dikemudian hari terjadi perubahan kebijakan yang berkaitandengan BOKB maka pedoman akan dilakukan penyesuaian danpenyempurnaan pada penyusunan pedoman BOKB selanjutnya.
17
-
8/16/2019 Juknis Bokb 2016-Vweb
34/60
18
-
8/16/2019 Juknis Bokb 2016-Vweb
35/60
LAMPIRAN
19
-
8/16/2019 Juknis Bokb 2016-Vweb
36/60
20
-
8/16/2019 Juknis Bokb 2016-Vweb
37/60
F o r m u l i r 1
B a l a i P e n y u l u h a n K B K e c a m a t a n
:
K a b u p a t e n d a n K o t a
:
S K P D - K B
:
P r o v i n s i
:
P e r i o d e P e l a p o r a n
: T r i w u l a n I / I I / I I I / I V *
F o r m u l i r 1 : F
1 / B O K B / B P / 2 0 1 6
N O
T O T A L D A N A
( R p )
R E A L I S A S I
( R p )
P E R S E N T A S E
( % )
S I S A D A N A
( R p )
1
3
4
5
6
4 5 , 0 0 0 , 0 0 0
R p
1 2 3 4 5 6 K e t e r a n g a n :
* C o r e t y a n g t i d a k p e r l u
… …
… … … … . . , … … . … … … … … . 2 0
1 6
K e p a l a U n i t P e l a k s a n a T e k n i s D a e r a h B i d a n g K B /
K o o r d i n a t o r P K B / P P L K B ,
N I P
. … … … … … … … … … … … … … … …
. . . . . . . . . . . . . . . .
F o r m u l i r 1 - D i i s i o l e h B a l a i P
e n y u l u h a n K B T i n g k a t K e c a m a t a n
d a n
d i s a m p a i k a n k e p a d a S K P D - K
B K a b u p a t e n d a n K o t a
L A P O R A N T R I W U L A N A N
P E L A K S A N A A
N B A N T U A N O P E R A S I O N A L
K E L U A R G A B E R E N C A N A ( B
O K B ) B A L A I P E N Y U L U H A N K B
T A H U N A N G G A R A N 2 0 1 6
B a n t u a n O p e r a s i o n a l K e l u a r g
a B e r e n c a n a ( B O K B )
B i a y a l a n g g a n a n d a y a d a n j a s a
B i a y a P e m e l i h a r a a n B a l a i P e n y u l u h a n K B
B i a y a O p e r a s i o n a l p e n y u l u h a n
J E N I S K E G I A T A N
2
B i a y a o p e r a s i o n a l p e n g o l a h a n d
a t a
S t a f f M e e t i n g / R a p a t T e k h n i s
A l a t T u l i s K a n t o r
21
-
8/16/2019 Juknis Bokb 2016-Vweb
38/60
F o r m u l i r 2
K a b u p a t e n d a n K o t a
:
S K P D - K B
:
P r o v i n s i
:
P e r i o d e P e l a p o r a n
: T r i w u l a n I / I I / I I I / I V *
F o r m u l i r 2 : F 2 / R E K / B O K B / B P / 2 0 1 6
R E A L I S A S I
( R p )
P E R S E N T A S E
( % )
R E A
L I S A S I
( R p )
P E R S E N T A S E
( % )
R E A L I S A S I
( R p )
P E R S E N T A S E
( % )
R E A L I S A S I
( R p )
P
E R S E N T A S E
( % )
R E A L I S A S I
( R p )
P E R S E N T A S E
( % )
R E A L I S A S I
( R p )
P E R S E N T A S
E
( % )
S I S A D A N A
( R p )
P E R S E N T A S E
( % )
1
3
4
5
6
7
8
9
1 0
1 1
1 2
1 3
1 4
1 5
1 6
1 7
1 2 3 4 5 6 7 8 K e t e r a n g a n :
* C o r e t y a n g t i d a k p e r l u
… … … … … … . . , … … . … … …
… … … … … … … … … .
2 0 1 6
K e p a l a S K P D K B K a b u p
a t e n d a n K o t a ,
N I P . … … … … … … … … … … …
… … … … … … … … … … … …
R E K A P
I T U L A S I L A P O R A N T R I W U L A N A N
P E L A K S A N A A N B A N T U A N O P E R A S I O N A L K E L U A R G A B E R E N C A N A ( B O K B ) B A L A I P E N Y U L U H A N K B
T A H U N A N G G A R A N 2 0 1 6
N O
K E C A M A T A N
B a l a i P e n y u l u h a n K B K e c a m a t a n …
2
B a l a i P e n y u l u h a n K B K e c a m a t a n …
B a l a i P e n y u l u h a n K B K e c a m a t a n …
B a n t u a n O p e r a s i o n a l K e l u a r g a B e r e n c a n a ( B O K B )
F o r m u l i r 2 - D i i s i o l e h S K P D - K B d a n d i s a m p a i k a n k e p a d a K e p a l a P e r w a k i l a n B K K B N P r o v i n s i
B i a y a P e m e l i h a r a a n B a l a i
P e n y u l u h a n
B i a y a O p e r a s i o n a l
p e n y u l u h a n
T O T A L S I S A D A N A
B a l a i P e n y u l u h a n K B K e c a m a t a n …
B a l a i P e n y u l u h a n K B K e c a m a t a n …
T O T A L D A N A
B i a y a l a n g g a n a n d a y a d a n
j a s a
B i a y a
o p e r a s i o n a l p e n g o l a h a n
d a t a
S t a f f M e e t i n g / R a p a t T e k h n i s
A l a t T u l i s
K a n t o r
B a l a i P e n y u l u h a n K B K e c a m a t a n …
B a l a i P e n y u l u h a n K B K e c a m a t a n …
… … … … … … … … … … … … … . .
22
-
8/16/2019 Juknis Bokb 2016-Vweb
39/60
F o r m u l i r 3 ( R e k a p L a p o r a n P e l a k s a n a
a n B O K B - B P T i n g k a t P r o v i n s i )
P r o v i n s i
:
F o r m u l i r 3 : F
3 / B O K B / B P / 2 0 1 6
P e r i o d e P e l a p o r a n
: T r i w u l a n I / I I /
I I I / I V *
T O T A L
D A N A
( R
p )
R E A L I S A S I
( R p )
P E R S E N T A S E
( % )
S I S A D A N A
( R p )
T O T A L D A N A
( R p )
R E A L I S A S I
( R p )
P E R S E N T A S E
( % )
S
I S A D A N A
( R p )
T O T A L D A N A
( R p )
R E A L I S A S I
( R p )
P E R S E N T A S E
( %
)
S I S A D A N A
( R p )
1
3
4
5
6
7
8
9
1 0
1 1
1 2
1
3
1 4
1 2 3 4 5 6 7 8 K e t e r a n g a n :
* C o r e t y a n g t i d a k p e r l u
… … … … … … . . , … … . …
… … … … . 2 0 1 6
K e p a l a P e r w a k i l a n B K K B N P r o v i n s i ,
N I P . … … … … … … … … …
… … … … … … …
S T A F F M E E T I N G / R A P A T T E K H N I S
N O
K A B U P A T E N D A N K O T A
B I A Y A L A N G G A N A N D A Y A D A N J A S A
B I A Y A O P E R A S I O N A L P E N G O L A H A N D A T A ( P A K E T
D A T A I N T E R N E T )
L A P O R A N T R I W U L A N A N
P E L A K
S A N A A N B A N T U A N O P E R A S I O N
A L K E L U A R G A B E R E N C A N A ( B O
K B ) B A L A I P E N Y U L U H A N
D A N A A L O K A S I K H U S U
S S U B B I D A N G K E L U A R G A B E R
E N C A N A
T A H U N A N G G A R A N 2 0 1 6
2
F o r m u l i r 3 d i s a m p a i k a n k e p a d a K e p a
l a B K K B N P u s a t
23
-
8/16/2019 Juknis Bokb 2016-Vweb
40/60
F o r m u l i r 3 L a n j u t a n 1
P r o v i n s i
:
F o r m u l i r 3 : F 3 / R E K / B O K B / B P / 2 0 1 6
P e r i o d e P e l a p o r a n
: T r i w u l a n I / I I / I I I / I V *
T O T A L D A N A
( R p )
R E
A L I S A S I
( R p )
P E R S E N T A S E
( % )
S I S A D A N A
( R p )
T O T A L D A N A
( R p )
R E A L I S A S I
( R p
)
P E R S E N T A S E
( % )
S I S A D A N A
( R p )
T O T A L D A N A
( R p )
R E A L I S A S I
( R p )
P E R S E N T A S E
( % )
S I S A D A N A
( R p )
T O T A L D A N A
( R p )
R E A L I S A S I
( R p )
P
E R S E N T A S E
( % )
S I S A D A N A
( R p )
1
3
4
5
6
7
8
9
1 0
1 1
1 2
1 3
1 4
1 5
1 6
1 7
1 8
1 2 3 4 5 6 7 8 K e t e r a n g a n :
* C o r e t y a n g t i d a k p e r l u
… … … … … … . . , … … . … … … … …
. 2 0 1 6
K e p a l a P e r w a k i l a n B K K B N
P r o v i n s i ,
N I P . … … … … … … … … … … … … …
… … …
F o r m u l i r 3 - D i i s i o l e h T i m D
A K P e r w a k i l a n B K K B N P r o v i n s i d a n d i s a m p a i k a n k e p a d a
S e k r e t a r i s U t a m a B K K B N c q .
B i r o K e u a n g a n d a n P e n g e l o l a a n B M N
A L A T T U L I S K A N T O R
B I A Y A P E M E L I H A R
A A N B A L A I P E N Y U L U H A N K B
B I A Y A O P E R A S I O N A L P E N Y U L U H A N
R E K A P I T U L A S I L A P O R A N T
R I W U L A N A N
P E L A K S A N A A N B A N T U A N O P E R A S I O N A L K E L U A R G A B
E R E N C A N A ( B O K B ) B A L A I P E N Y U L U H A N
T A H U N A N G G A R A N
2 0 1 6
J U M L A H
K E S
E L U R U H A N
N O
K A B U P A T E N D A N K O T A
2
24
-
8/16/2019 Juknis Bokb 2016-Vweb
41/60
F o r m u l i r 4
K a b u p a t e n d a n K o t a
:
S K P D - K B
:
P r o v i n s i
:
P e r i o d e P e l a p o r a n
:
T r i w u l a n I / I I / I I I / I V *
F o r m u l i r 4 : F 4 /
D I S / B O K B / 2 0 1 6
N O
T O T A L D A N A
( R p )
R E A L I S A S I
( R p )
P E R S E N T A S E
( % )
S I S A D A N A
( R p )
1
3
4
5
6
1 2 K e t e r a n g a n :
* C o r e t y a n g t i d a k p e r l u
… … … … … … . . , … … . … … … … … .
2 0 1 6
K e p a l a S K P D K B K a b u p a t e n d a n K o
t a ,
N I P . … … … … … … … … … … … … … … … …
F o r m u l i r 4 - D i i s i o l e h
S K P D - K B K a b u p a t e n d a n d i s a m p a i k a n k e p a d a T i m
D A K P e r w a k i l a n
B K K B N P r o v i n s i
L A P
O R A N T R I W U L A N A N
P E L A K S A N A A N D I S T R I B U S I A L O K O N
B A N T U A N O P E R A S I O
N A L K E L U A R G A B E R E N C A N A ( B O K B )
T A H
U N A N G G A R A N 2 0 1 6
D i s t r i b u s i A l o k o n
B i a y a B a h a n B a k a r M i n y a k ( B B M ) , a t a u
B i a y a J a s a P e n g i r i m a n / E k s p e d i s i
J E N I S K E G I A T A N
2
25
-
8/16/2019 Juknis Bokb 2016-Vweb
42/60
F o r m u l i r 5
P r o v i n s i
:
F o r m u l i r 5 : F
5 / R E K / B O K B / 2 0 1 6
P e r i o d e P e l a p o r a n
: T r i w u l a n I / I I / I I I / I V *
T O T A L D A N A
( R p )
R E A L I S A S I
( R p )
P E R S E N T A S E
( % )
S
I S A D A N A
( R p )
T O T A L D A N A
( R p )
R E A L I S A S I
( R p )
P E R S E N T A S E
( %
)
S I S A D A N A
( R p )
1
3
4
5
6
1 1
1 2
1 3
1 4
1 2 3 4 5 6 7 8 K e t e r a n g a n :
* C o r e t y a n g t i d a k p e r l u
… … … … … … . . , … … . … …
… … … . 2 0 1 6
K e p a l a P e r w a k i l a n B
K K B N P r o v i n s i ,
N I P . … … … … … … … … … … … … … … … …
R E K A P I T U
L A S I L A P O R A N T R I W U L A N A N
B A N T U A N O P E R A S I O N A L K E L U A R G A B E R E N C A N A ( B
O K B )
T A H U N A N G G A R A N 2 0 1 6
N O
K A B
U P A T E N D A N K O T A
B I A Y A B A H A N B A K A R M I N Y A K ( B B M )
B I A Y A J A S A P E N G I R I M A N / E
K S P E D I S I
P E L A K S A
N A A N D I S T R I B U S I A L O K O N
2
F o r m u l i r 5 - D i i s i o l e h T i m D
A K P e r w a k i l a n P r o v i n s i d a n d i s a m p a i k a n k e p a d a
S e k r e t a r i s U t a m a c q . B i r o K e u a n g a n d a n P e n g e l o l a a n B M N
26
-
8/16/2019 Juknis Bokb 2016-Vweb
43/60
PENETAPAN ALOKASI BANTUAN OPERASIONALKELUARGA BERENCANA TAHUN ANGGARAN 2016
MENURUT PROVINSI/KABUPATEN/KOTA
1 Provinsi Aceh
2 Kab. Aceh Barat 591.840.000
3 Kab. Aceh Besar 779.040.000
4 Kab. Aceh Selatan 757.440.000
5 Kab. Aceh Singkil 515.160.000
6 Kab. Aceh Tengah 663.600.000
7 Kab. Aceh Tenggara 280.650.000
8 Kab. Aceh Timur 860.400.000
9 Kab. Aceh Utara 1.122.000.000
10 Kab. Bireuen 792.300.000
11 Kab. Pidie 506.550.000
12 Kab. Simeulue 375.840.000
13 Kota Banda Aceh 259.500.000
14 Kota Sabang 97.590.000
15 Kota Langsa 144.660.000
16 Kota Lhokseumawe 195.180.00017 Kab. Gayo Lues 428.040.000
18 Kab. Aceh Barat Daya 423.720.000
19 Kab. Aceh Jaya 432.360.000
20 Kab. Nagan Raya 501.840.000
21 Kab. Aceh Tamiang 428.100.000
22 Kab. Bener Meriah 473.040.000
23 Kab. Pidie Jaya 293.040.000
24 Kota Subulussalam 228.450.00025 Provinsi Sumatera Utara -
26 Kab. Asahan 1.143.000.000
27 Kab. Dairi 474.150.000
28 Kab. Deli Serdang 1.055.100.000
29 Kab. Karo 594.600.000
30 Kab. Labuhanbatu 429.150.000
NO PAGU BOKBNAMA PROVINSI/KABUPATENDAN KOTA
27
-
8/16/2019 Juknis Bokb 2016-Vweb
44/60
31 Kab. Langkat 858.450.000
32 Kab. Mandailing Natal 272.250.00033 Kab. Nias 477.360.000
34 Kab. Simalungun 1.041.450.000
35 Kab. Tapanuli Selatan 531.750.000
36 Kab. Tapanuli Tengah 337.680.000
37 Kab. Tapanuli Utara 399.000.000
38 Kab. Toba Samosir 703.350.000
39 Kota Binjai 248.460.000
40 Kota Medan 755.580.000
41 Kota Pematang Siantar 388.980.000
42 Kota Sibolga 197.940.000
43 Kota Tanjung Balai 285.180.000
44 Kota Tebing Tinggi 240.870.000
45 Kota Padang Sidempuan 286.560.000
46 Kab. Pakpak Bharat 372.960.000
47 Kab. Nias Selatan 495.720.000
48 Kab. Humbang Hasundutan 17.850.000
49 Kab. Serdang Bedagai 795.450.00050 Kab. Samosir 422.850.000
51 Kab. Batu Bara 298.350.000
52 Kab. Padang Lawas 161.250.000
53 Kab. Padang Lawas Utara 329.700.000
54 Kab. Labuhanbatu Selatan 116.250.000
55 Kab. Labuhanbatu Utara 296.250.000
56 Kab. Nias Utara 201.240.000
57 Kab. Nias Barat 155.160.00058 Kota Gunungsitoli 203.460.000
59 Provinsi Sumatera Barat -
60 Kab. Limapuluh Kota 610.200.000
61 Kab. Agam 745.200.000
62 Kab. Kepulauan Mentawai 464.400.000
63 Kab. Padang Pariaman 828.360.000
NO PAGU BOKBNAMA PROVINSI/KABUPATEN
DAN KOTA
28
-
8/16/2019 Juknis Bokb 2016-Vweb
45/60
64 Kab. Pasaman 557.850.000
65 Kab. Pesisir Selatan 743.040.00066 Kab. Sijunjung 423.720.000
67 Kab. Solok 709.200.000
68 Kab. Tanah Datar 661.500.000
69 Kota Bukit Tinggi 143.280.000
70 Kota Padang Panjang 94.140.000
71 Kota Padang 433.980.000
72 Kota Payakumbuh 250.530.000
73 Kota Sawahlunto 190.080.000
74 Kota Solok 94.140.000
75 Kota Pariaman 194.490.000
76 Kab. Pasaman Barat 533.880.000
77 Kab. Dharmasraya 516.600.000
78 Kab. Solok Selatan 335.160.000
79 Provinsi Riau -
80 Kab. Bengkalis 64.950.000
81 Kab. Indragiri Hilir 440.700.000
82 Kab. Indragiri Hulu 88.050.00083 Kab. Kampar 756.900.000
84 Kab. Kuantan Singingi 74.400.000
85 Kab. Pelalawan 120.450.000
86 Kab. Rokan Hilir 64.950.000
87 Kab. Rokan Hulu 74.400.000
88 Kab. Siak 64.950.000
89 Kota Dumai 59.490.000
90 Kota Pekanbaru 93.300.00091 Kab. Kepulauan Meranti 55.500.000
92 Provinsi Jambi -
93 Kab. Batang Hari 201.000.000
94 Kab. Bungo 794.400.000
95 Kab. Kerinci 662.550.000
96 Kab. Merangin 568.350.000
NO PAGU BOKBNAMA PROVINSI/KABUPATEN
DAN KOTA
29
-
8/16/2019 Juknis Bokb 2016-Vweb
46/60
97 Kab. Muaro Jambi 519.150.000
98 Kab. Sarolangun 476.250.00099 Kab. Tanjung Jabung Barat 66.000.000
100 Kab. Tanjung Jabung Timur 514.950.000
101 Kab. Tebo 563.100.000
102 Kota Jambi 386.220.000
103 Kota Sungai Penuh 369.660.000
104 Provinsi Sumatera Selatan -
105 Kab. Lahat 411.840.000
106 Kab. Musi Banyuasin 176.250.000
107 Kab. Musi Rawas 801.720.000
108 Kab. Muara Enim 430.500.000
109 Kab. Ogan Komering Ilir 862.560.000
110 Kab. Ogan Komering Ulu 106.950.000
111 Kota Palembang 275.760.000
112 Kota Prabumulih 310.710.000
113 Kota Pagar Alam 159.840.000
114 Kota Lubuk Linggau 403.470.000
115 Kab. Banyuasin 948.600.000116 Kab. Ogan Ilir 514.800.000
117 Kab. Ogan Komering Ulu Timur 931.500.000
118 Kab. Ogan Komering Ulu Selatan 756.000.000
119 Kab. Empat Lawang 546.480.000
120 Kab. Penukal Abab Lematang Ilir 117.300.000
121 Kab. Musi Rawas Utara 68.100.000
122 Provinsi Bengkulu -
123 Kab. Bengkulu Selatan 543.300.000124 Kab. Bengkulu Utara 829.050.000
125 Kab. Rejang Lebong 583.050.000
126 Kota Bengkulu 460.200.000
127 Kab. Kaur 520.920.000
128 Kab. Seluma 673.200.000
129 Kab. Mukomuko 712.440.000
NO PAGU BOKBNAMA PROVINSI/KABUPATEN
DAN KOTA
30
-
8/16/2019 Juknis Bokb 2016-Vweb
47/60
130 Kab. Lebong 385.920.000
131 Kab. Kepahiang 385.920.000132 Kab. Bengkulu Tengah 491.760.000
133 Provinsi Lampung -
134 Kab. Lampung Barat 435.240.000
135 Kab. Lampung Selatan 574.650.000
136 Kab. Lampung Tengah 185.400.000
137 Kab. Lampung Utara 947.520.000
138 Kab. Lampung Timur 518.400.000
139 Kab. Tanggamus 926.250.000
140 Kab. Tulang Bawang 389.400.000
141 Kab. Way Kanan 661.680.000
142 Kota Bandar Lampung 395.190.000
143 Kota Metro 241.560.000
144 Kab. Pesawaran 469.800.000
145 Kab. Pringsewu 427.050.000
146 Kab. Mesuji 328.650.000
147 Kab. Tulang Bawang Barat 370.500.000
148 Kab. Pesisir Barat 190.500.000149 Provinsi DKI Jakarta
150 Provinsi Jawa Barat -
151 Kab. Bandung 1.663.800.000
152 Kab. Bekasi 122.700.000
153 Kab. Bogor 636.750.000
154 Kab. Ciamis 1.347.450.000
155 Kab. Cianjur 1.572.300.000
156 Kab. Cirebon 283.950.000157 Kab. Garut 1.947.600.000
158 Kab. Indramayu 1.509.450.000
159 Kab. Karawang 1.069.950.000
160 Kab. Kuningan 1.016.550.000
161 Kab. Majalengka 1.221.450.000
162 Kab. Purwakarta 304.950.000
NO PAGU BOKBNAMA PROVINSI/KABUPATEN
DAN KOTA
31
-
8/16/2019 Juknis Bokb 2016-Vweb
48/60
163 Kab. Subang 1.318.050.000
164 Kab. Sukabumi 913.680.000165 Kab. Sumedang 670.950.000
166 Kab. Tasikmalaya 168.750.000
167 Kota Bandung 182.460.000
168 Kota Bekasi 664.890.000
169 Kota Bogor 83.640.000
170 Kota Cirebon 252.600.000
171 Kota Depok 165.750.000
172 Kota Sukabumi 375.030.000
173 Kota Tasikmalaya 111.240.000
174 Kota Cimahi 163.290.000
175 Kota Banjar 220.020.000
176 Kab. Bandung Barat 804.000.000
177 Kab. Pangandaran 68.100.000
178 Provinsi Jawa Tengah -
179 Kab. Banjarnegara 860.400.000
180 Kab. Banyumas 996.600.000
181 Kab. Batang 706.500.000182 Kab. Blora 773.550.000
183 Kab. Boyolali 425.100.000
184 Kab. Brebes 419.850.000
185 Kab. Cilacap 642.750.000
186 Kab. Demak 445.950.000
187 Kab. Grobogan 798.750.000
188 Kab. Jepara 757.800.000
189 Kab. Karanganyar 794.400.000190 Kab. Kebumen 959.850.000
191 Kab. Kendal 683.550.000
192 Kab. Klaten 369.750.000
193 Kab. Kudus 233.550.000
194 Kab. Magelang 719.100.000
195 Kab. Pati 987.000.000
NO PAGU BOKBNAMA PROVINSI/KABUPATEN
DAN KOTA
32
-
8/16/2019 Juknis Bokb 2016-Vweb
49/60
196 Kab. Pekalongan 620.700.000
197 Kab. Pemalang 452.250.000198 Kab. Purbalingga 672.000.000
199 Kab. Purworejo 773.550.000
200 Kab. Rembang 656.250.000
201 Kab. Semarang 227.250.000
202 Kab. Sragen 781.950.000
203 Kab. Sukoharjo 616.650.000
204 Kab. Tegal 644.850.000
205 Kab. Temanggung 309.900.000
206 Kab. Wonogiri 858.300.000
207 Kab. Wonosobo 540.150.000
208 Kota Magelang 62.940.000
209 Kota Pekalongan 215.880.000
210 Kota Salatiga 196.560.000
211 Kota Semarang 648.480.000
212 Kota Surakarta 254.670.000
213 Kota Tegal 189.660.000
214 Provinsi DI Yogyakarta -215 Kab. Bantul 596.700.000
216 Kab. Gunung Kidul 760.050.000
217 Kab. Kulon Progo 613.500.000
218 Kab. Sleman 384.300.000
219 Kota Yogyakarta 172.950.000
220 Provinsi Jawa Timur -
221 Kab. Bangkalan 847.440.000
222 Kab. Banyuwangi 559.050.000223 Kab. Blitar 945.150.000
224 Kab. Bojonegoro 1.180.650.000
225 Kab. Bondowoso 989.640.000
226 Kab. Gresik 730.650.000
227 Kab. Jember 607.200.000
228 Kab. Jombang 60.900.000
NO PAGU BOKBNAMA PROVINSI/KABUPATEN
DAN KOTA
33
-
8/16/2019 Juknis Bokb 2016-Vweb
50/60
229 Kab. Kediri 134.250.000
230 Kab. Lamongan 997.500.000231 Kab. Lumajang 667.800.000
232 Kab. Madiun 706.500.000
233 Kab. Magetan 573.600.000
234 Kab. Malang 1.348.200.000
235 Kab. Mojokerto 528.600.000
236 Kab. Nganjuk 709.650.000
237 Kab. Ngawi 884.400.000
238 Kab. Pacitan 569.400.000
239 Kab. Pamekasan 619.560.000
240 Kab. Pasuruan 803.850.000
241 Kab. Ponorogo 989.100.000
242 Kab. Probolinggo 677.250.000
243 Kab. Sampang 619.560.000
244 Kab. Sidoarjo 46.200.000
245 Kab. Situbondo 721.080.000
246 Kab. Sumenep 1.105.350.000
247 Kab. Trenggalek 658.350.000248 Kab. Tuban 628.050.000
249 Kab. Tulungagung 920.100.000
250 Kota Blitar 150.180.000
251 Kota Kediri 145.350.000
252 Kota Madiun 283.110.000
253 Kota Malang 84.330.000
254 Kota Mojokerto 99.660.000
255 Kota Pasuruan 190.350.000256 Kota Probolinggo 245.700.000
257 Kota Surabaya 169.200.000
258 Kota Batu 146.730.000
259 Provinsi Kalimantan Barat -
260 Kab. Bengkayang 214.560.000
261 Kab. Landak 612.360.000
NO PAGU BOKBNAMA PROVINSI/KABUPATEN
DAN KOTA
34
-
8/16/2019 Juknis Bokb 2016-Vweb
51/60
262 Kab. Kapuas Hulu 623.880.000
263 Kab. Ketapang 853.200.000264 Kab. Mempawah 424.950.000
265 Kab. Sambas 700.560.000
266 Kab. Sanggau 581.760.000
267 Kab. Sintang 621.000.000
268 Kota Pontianak 110.550.000
269 Kota Singkawang 246.390.000
270 Kab. Sekadau 155.160.000
271 Kab. Melawi 377.280.000
272 Kab. Kayong Utara 282.960.000
273 Kab. Kubu Raya 323.550.000
274 Provinsi Kalimantan Tengah -
275 Kab. Barito Selatan 151.800.000
276 Kab. Barito Utara 88.050.000
277 Kab. Kapuas 279.750.000
278 Kab. Kotawaringin Barat 108.000.000
279 Kab. Kotawaringin Timur 334.350.000
280 Kota Palangkaraya 284.340.000281 Kab. Katingan 316.200.000
282 Kab. Seruyan 538.200.000
283 Kab. Sukamara 304.650.000
284 Kab. Lamandau 242.850.000
285 Kab. Gunung Mas 250.200.000
286 Kab. Pulang Pisau 303.600.000
287 Kab. Murung Raya 69.150.000
288 Kab. Barito Timur 352.800.000289 Provinsi Kalimantan Selatan -
290 Kab. Banjar 399.900.000
291 Kab. Barito Kuala 441.000.000
292 Kab. Hulu Sungai Selatan 523.350.000
293 Kab. Hulu Sungai Tengah 525.450.000
294 Kab. Hulu Sungai Utara 397.440.000
NO PAGU BOKBNAMA PROVINSI/KABUPATEN
DAN KOTA
35
-
8/16/2019 Juknis Bokb 2016-Vweb
52/60
295 Kab. Kotabaru 361.200.000
296 Kab. Tabalong 66.000.000297 Kab. Tanah Laut 111.000.000
298 Kab. Tapin 240.750.000
299 Kota Banjarbaru 189.660.000
300 Kota Banjarmasin 222.780.000
301 Kab. Balangan 62.850.000
302 Kab. Tanah Bumbu 67.050.000
303 Provinsi Kalimantan Timur -
304 Kab. Berau 69.150.000
305 Kab. Kutai Kartanegara 523.500.000
306 Kab. Kutai Barat 75.240.000
307 Kab. Kutai Timur 84.900.000
308 Kab. Paser 90.150.000
309 Kota Balikpapan 80.880.000
310 Kota Bontang 71.220.000
311 Kota Samarinda 135.540.000
312 Kab. Penajam Paser Utara 57.600.000
313 Kab. Mahakam Ulu 50.250.000314 Provinsi Sulawesi Utara
315 Kab. Bolaang Mongondow 197.850.000
316 Kab. Minahasa 437.700.000
317 Kab. Kepulauan Sangihe 703.800.000
318 Kota Bitung 380.010.000
319 Kota Manado 519.840.000
320 Kab. Kepulauan Talaud 390.240.000
321 Kab. Minahasa Selatan 812.250.000322 Kota Tomohon 239.490.000
323 Kab. Minahasa Utara 442.800.000
324 Kab. Kep. Siau Tagulandang Biaro 336.600.000
325 Kota Kotamobagu 194.490.000
326 Kab. Bolaang Mongondow Utara 281.550.000
327 Kab. Minahasa Tenggara 516.000.000
NO PAGU BOKBNAMA PROVINSI/KABUPATEN
DAN KOTA
36
-
8/16/2019 Juknis Bokb 2016-Vweb
53/60
328 Kab. Bolaang Mongondow Timur 231.300.000
329 Kab. Bolaang Mongondow Selatan 234.450.000330 Provinsi Sulawesi Tengah -
331 Kab. Banggai 892.080.000
332 Kab. Banggai Kepulauan 561.600.000
333 Kab. Buol 536.760.000
334 Kab. Toli-Toli 569.520.000
335 Kab. Donggala 804.960.000
336 Kab. Morowali 479.880.000
337 Kab. Poso 533.160.000
338 Kota Palu 278.130.000
339 Kab. Parigi Moutong 749.520.000
340 Kab. Tojo Una Una 485.640.000
341 Kab. Sigi 662.760.000
342 Kab. Banggai Laut 208.350.000
343 Kab. Morowali Utara 175.950.000
344 Provinsi Sulawesi Selatan -
345 Kab. Bantaeng 376.800.000
346 Kab. Barru 340.200.000347 Kab. Bone 1.127.400.000
348 Kab. Bulukumba 566.550.000
349 Kab. Enrekang 568.350.000
350 Kab. Gowa 843.600.000
351 Kab. Jeneponto 385.920.000
352 Kab. Luwu 832.050.000
353 Kab. Luwu Utara 555.750.000
354 Kab. Maros 653.100.000355 Kab. Pangkajene dan Kepulauan 329.040.000
356 Kota Palopo 417.420.000
357 Kab. Luwu Timur 512.850.000
358 Kab. Pinrang 605.100.000
359 Kab. Sinjai 442.800.000
360 Kab. Kepulauan Selayar 516.600.000
NO PAGU BOKBNAMA PROVINSI/KABUPATEN
DAN KOTA
37
-
8/16/2019 Juknis Bokb 2016-Vweb
54/60
361 Kab. Sidenreng Rappang 293.100.000
362 Kab. Soppeng 302.550.000363 Kab. Takalar 431.250.000
364 Kab. Tana Toraja 611.250.000
365 Kab. Wajo 665.700.000
366 Kota Pare-pare 195.180.000
367 Kota Makassar 472.620.000
368 Kab. Toraja Utara 529.560.000
369 Provinsi Sulawesi Tenggara -
370 Kab. Buton 338.040.000
371 Kab. Konawe 1.044.720.000
372 Kab. Kolaka 562.050.000
373 Kab. Muna 1.192.680.000
374 Kota Kendari 434.670.000
375 Kota Bau-bau 284.490.000
376 Kab. Konawe Selatan 816.840.000
377 Kab. Bombana 391.680.000
378 Kab. Wakatobi 255.240.000
379 Kab. Kolaka Utara 609.480.000380 Kab. Konawe Utara 160.920.000
381 Kab. Buton Utara 285.840.000
382 Kab. Konawe Kepulauan 280.500.000
383 Kab. Kolaka Timur 280.500.000
384 Kab. Muna Barat 61.800.000
385 Kab. Buton Tengah 56.550.000
386 Kab. Buton Selatan 52.350.000
387 Provinsi Bali -388 Kab. Badung 94.350.000
389 Kab. Bangli 108.900.000
390 Kab. Buleleng 451.200.000
391 Kab. Gianyar 153.900.000
392 Kab. Jembrana 76.500.000
393 Kab. Karangasem 291.000.000
NO PAGU BOKBNAMA PROVINSI/KABUPATEN
DAN KOTA
38
-
8/16/2019 Juknis Bokb 2016-Vweb
55/60
394 Kab. Klungkung 67.050.000
395 Kab. Tabanan 350.700.000396 Kota Denpasar 87.780.000
397 Provinsi Nusa Tenggara Barat -
398 Kab. Bima 929.520.000
399 Kab. Dompu 440.640.000
400 Kab. Lombok Barat 673.200.000
401 Kab. Lombok Tengah 753.120.000
402 Kab. Lombok Timur 1.252.800.000
403 Kab. Sumbawa 1.306.080.000
404 Kota Mataram 321.060.000
405 Kota Bima 262.950.000
406 Kab. Sumbawa Barat 446.400.000
407 Kab. Lombok Utara 282.750.000
408 Provinsi Nusa Tenggara Timur -
409 Kab. Alor 798.120.000
410 Kab. Belu 567.360.000
411 Kab. Ende 781.560.000
412 Kab. Flores Timur 256.680.000413 Kab. Kupang 295.920.000
414 Kab. Lembata 419.400.000
415 Kab. Manggarai 436.680.000
416 Kab. Ngada 560.160.000
417 Kab. Sikka 414.720.000
418 Kab. Sumba Barat 195.840.000
419 Kab. Sumba Timur 761.760.000
420 Kab. Timor Tengah Selatan 725.400.000421 Kab. Timor Tengah Utara 432.300.000
422 Kota Kupang 299.670.000
423 Kab. Rote Ndao 473.040.000
424 Kab. Manggarai Barat 242.280.000
425 Kab. Nagekeo 325.080.000
426 Kab. Sumba Barat Daya 513.720.000
NO PAGU BOKBNAMA PROVINSI/KABUPATEN
DAN KOTA
39
-
8/16/2019 Juknis Bokb 2016-Vweb
56/60
427 Kab. Sumba Tengah 143.640.000
428 Kab. Manggarai Timur 436.680.000429 Kab. Sabu Raijua 190.080.000
430 Kab. Malaka 197.850.000
431 Provinsi Maluku -
432 Kab. Maluku Tenggara Barat 339.480.000
433 Kab. Maluku Tengah 421.920.000
434 Kab. Maluku Tenggara 468.900.000
435 Kab. Buru 200.160.000
436 Kota Ambon 274.680.000
437 Kab. Seram Bagian Barat 298.800.000
438 Kab. Seram Bagian Timur 288.720.000
439 Kab. Kepulauan Aru 224.640.000
440 Kota Tual 145.750.000
441 Kab. Maluku Barat Daya 100.080.000
442 Kab. Buru Selatan 230.760.000
443 Provinsi Papua -
444 Kab. Biak Numfor 786.240.000
445 Kab. Jayapura 160.200.000446 Kab. Jayawijaya 108.720.000
447 Kab. Merauke 114.480.000
448 Kab. Mimika 86.760.000
449 Kab. Nabire 213.120.000
450 Kab. Paniai 188.640.000
451 Kab. Puncak Jaya 57.960.000
452 Kab. Kepulauan Yapen 262.440.000
453 Kota Jayapura 245.265.100454 Kab. Sarmi 53.640.000
455 Kab. Keerom 195.840.000
456 Kab. Yahukimo 288.720.000
457 Kab. Pegunungan Bintang 97.200.000
458 Kab. Tolikara 49.320.000
459 Kab. Boven Digoel 70.920.000
NO PAGU BOKBNAMA PROVINSI/KABUPATEN
DAN KOTA
40
-
8/16/2019 Juknis Bokb 2016-Vweb
57/60
460 Kab. Mappi 152.280.000
461 Kab. Asmat 57.960.000462 Kab. Waropen 168.120.000
463 Kab. Supiori 280.080.000
464 Kab. Mamberamo Raya 49.320.000
465 Kab. Mamberamo Tengah 46.440.000
466 Kab. Yalimo 47.880.000
467 Kab. Lanny Jaya 46.440.000
468 Kab. Nduga 50.760.00