Jenis Penghasilan Yang Dikenai PPh Final
Transcript of Jenis Penghasilan Yang Dikenai PPh Final
Berikut ini adalah jenis penghasilan yang dikenai PPh Final :
No Jenis Penghasilan Tarif Keterangan Dasar Hukum
1 Bunga Deposito/tabungan diskonto obligasi SBI
20% Jumlah bruto bagi WP dalam negeri dan jumlah bruto bagi luar negeri
Pasal 4 ayat (2) PP 131/2000.Kep 51/KMK04/2001,jo Kep-217/PJ/2001-DJP
Pemotongan PPh tidak dilakukan terhadap:a. Bunga dan diskonto yang diterima dari Bank yang didirikan di Indonesia atau canang luar negeri di Indonesiab. Bunga deposito dan tabungan serta SBI yang tidak lebih dari Rp 7.500.000,00 dan bukan merupakan jumlah
yang dipecah-pecahc. Bunga deposito dan tabungan, serta diskonto SBI yang diterima /diperoleh oleh dana pensiun yang
pendiriannya disahkan oleh menteri keuangand. Bunga tabungan pda bank yang ditunjuk oleh pemerintah dalam rangka permilikan rumah sederhana dan
sangat sederhana, kaveling siap bangun untuk rumah sederhana dan sangat sederhana atau rumah susun sederhana sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan dihuni sendiri.
2 Hadiah undian 25% Jumlah bruto hadiah (barang atau uang)
Pasal 4 ayat (2) PP-132/2000
PT Angirn dalam rangka mempromosikan produk barunya menyelenggarakan undian dengan memberikan hadiah berupa uang tunai senilai Rp 100.000.000,00. PPh pasal 4 ayat (2) yang dipotong oleh PT Angin adalah:25% x Rp 100.000.000,00 = Ro 25.000.000,00
3 Bunga simpanan anggota koperasi
15% Seluruh tabungan diatas Rp 240.000/sebulan
Pasal 23 ayat (4) g, Kep.552/KMK.04/98 SE-43/PJ/1998
4 Bunga Obligasi dan diskonto yang dijual di bursa efek
20% bagi WP BUT dan 20% tariff sesuai P3B bagi WP LN
Jumlah bruto bunga Pasal 4 ayat (2) PP No.6/2002
Bunga dan diskonto obligasi yang diterima WP :a. Bank yang didirikan di Indonesia atau canang luar negeri di Indonesiab. Dana Pensiun yang pendirian/pembentukannya telah disahakan oleh Menteri Keuanganc. Reksadana yang terdaftas pada BAPEPAM selama 5 tahun pertama sejak sendirian dan perizinan usaha
Maka tidak dikenakan pemotongan PPh yang bersifat Final
5 Penjualan saham pendiri 0,5% Jumlah bruto transaksi penjualan saham pendiri
PP No.4/1995.Kep.81/KMK/04/1995
6 Penjualan bukan saham pendiri
0,1% Tambahan bagi pemilik saham pendiri
PP No.4/1995.Kep.81/KMK/04/1995
7 Penyalur/Dealer/Agen produk pertamina, Premix
0,25% 0,30% Premium, solar, premix-SPBU Pertamina SPBU milik swasta, Minyak tanah, Gas LPG, dan pelumas
Pasal 22, joKep 254/KMK.03/2001.Kep 392/KMK.03/2001
8 Penyalur/Agen/Distributor Rokok
0,15% Harga banderol, dari penjualan rokok DN
Sda. NO. 7 Kep 529/PJ/2001
9 Penjualan/Pengalihan hak atas Tanah/Bangunan
5% Jumlah bruto penjualan/pengalihan, bagi WP badan, yayasan dan sejenisnya tidak bersifat final
PP 27/1996Kep 392/KMK 04/1996.PP No. 79/1999KMK-566/99
Jika transaksi dilakukan oleh WP Badan dan pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan di luar usaha pokoknya maka diwajibkan menyetor PPh sebesar 5% melalui Bank persepsi. PPh tidak bersifat final sehingga merupakan
angsuran PPh dalam tahun berjalan dapat dikreditkan.
10 Penghasilan dari persewaan tanah dan atau bangunan
10% Jumlah bruto yang diterima/diperoleh WP OP dan WP badan
Pasal 4 ayat (2)PP No. 5/2002Kep.227/2002PP No 29 th 1996
PT. PANTURA menyewa sebuah ruko dan Tuan Dadang untuk dijadikan kantor dengan nilai sewa sebesar Rp 400.000.000,00. PPh Pasal 4 ayat (2) yang dipotong oleh PT PANTURA adalah sebagai berikut:10% x Rp 400.000.000,00 = Rp 40.000.000,00
11 Usaha Jasa Konstruksi 2%
4%
3%
4%
6%
Atas jasa pelaksana yang dilakukan oleh penyedia jasa jasa dengan kualifikasi usaha kecilPelaksana konstruksi oleh:Penyedia jasa konstruksi yang tidak memiliki kualifikasiUntuk pelaksana skonstruksi selain penyedia konstruksi yang disebut di atasUntuk perencanaan kostruksi atau pengawasan yang dilakukan oleh yang memiliki kualifikasiUsaha untuk perencana konstruksi atau pengawas konstruksi yang tidak memiliki kualifikasi usaha
PP No. 51 tahun 2008 jo PMK No. 187/PMK.03/2008 tanggal 20 November 2008
a. PPh atas jasa konstruksi dipotong oleh pengguna jasa pada saat pembayaran, dalam hal pengguna jasa merupakan pemotong pajak
b. PPh disetor sendiri oleh penyedia jasa jika pengguna jasa bukan merupakan pemotong pajak.
12 Uang pesangon, uang pensiun sekaligus, THT, JHT, dibayarkan sekaligus
5%10%15%25%
Diatas 25 jt – 50 jtDiatas 50 jt – 100 jtDiatas 100 jt – 200 jtDiatas 200 juta
Pasal 4 ayat (2) PP 149/2000Kep.545/PJ/2000
13 Penghasilan WP yang bergerak dibidang usaha pelayaran dalam negeri
1,2 Penghasilan bruto Pasal 15 UU jo Kep.416/KMK.04/1996
14 Penghasilan WP yang bergerak usaha pelayaran penerbangan luar negeri
2,64% Penghasilan bruto Pasal 15 UU jo Kep.417/KMK.04/1996
15 Perwakilan dagang asing yang mempunyai kantor di Indonesia
0,44% Nilai ekspor bruto Pasal 15 UU joKep.634/KMK.04/1996Kep.667/PJ/2001
16 Honorarium kepada PNS Gol. III A keatas, POLRI Ajun Inspektur ke atas, TNI Pelty ke atas dari APBN/APBD
15% Penghasilan bruto Pasal 21 ayat (1) PP 45 tahun 1994PMK 15 tahun 2005
17 Nilai bangunan yang 5% Nilai pasar atau NJOP Pasal 15 UU
diserahkan selesai perjanjian bangu, guna, serah
yang tertinggi Kep 248/KMK.04/95SE-38/PJ.4/95
18 Penjualan saham milik perusahaan modal ventura
0,1% Jumlaah bruto transaksi penjualan saham atau pengalihan saham
Pasal 4 ayat (2) PP 4/1995Kep 250/1995SE-33/PJ.4/95
19 Selisih penilaian kembali asset tetap perusahaan
10%
15%
Dari selisih penilaian kembaliTambahan kalau dijual/dialihkan sebelum waktunya
Pasal 19 UU joKMK 486/02,PMK No 79/PMK.03/2008 23 Mei 2008
20 Diskonto atau surat Perbendaharaan Negara (SPN), SUN, ORI
20% (WP DN atau LN)
Dari imbalan bunga PP No. 11 tahun 2006 tgl 15 April 2006PMK No. 63/PMK.03/2008 tgl 28 April 2008
21 Dividen yang dibagikan kepada WP OP DN
10% Dividen bruto UU PPh No. 36 Th 2008 pasal 17 ayat (2c)
22 Penghasilan dari transaksi derivatif berupa kontrak berjangka yang diperdagangkan di bursa
2,5% Margin awal PP No 19 tahun 2009