IV. Disfungsi Ereksi
-
Upload
ramadhani-fithra-subhiya-chaniago -
Category
Documents
-
view
286 -
download
9
Transcript of IV. Disfungsi Ereksi
![Page 1: IV. Disfungsi Ereksi](https://reader033.fdocuments.net/reader033/viewer/2022061523/557210a4497959fc0b8d7b72/html5/thumbnails/1.jpg)
Disfungsi EreksiMarianne
![Page 2: IV. Disfungsi Ereksi](https://reader033.fdocuments.net/reader033/viewer/2022061523/557210a4497959fc0b8d7b72/html5/thumbnails/2.jpg)
Disfungsi Ereksi• Disfungsi ereksi adalah ketidakmampuan pria untuk
mencapai atau mempertahankan ereksi.• Disfungsi ereksi = impotensi• Disfungsi ereksi dapat timbul sekali-sekali, sering atau
setiap kali pria berusaha untuk “berhubungan ”.• Disfungsi ereksi dapat disebabkan oleh faktor fisik atau
psikologis.• Fungsi Seksual Normal Pria :
1. Libido, dipengaruhi oleh penglihatan, penciuman, pendengaran, imajinasi, rangsangan hormonal
2. Kemampuan untuk menimbulkan dan mempertahankan ereksi3. Ejakulasi4. Detumescence (pelemasan kembali)
![Page 3: IV. Disfungsi Ereksi](https://reader033.fdocuments.net/reader033/viewer/2022061523/557210a4497959fc0b8d7b72/html5/thumbnails/3.jpg)
Fisiologi Ereksi
Rangsangan/stimulasi seksual → Libido ↑ → inisiasi syaraf → pegiriman sinyal melalui tulang belakang ke
penis → pelepasan NO di dinding pembuluh darah penis → enzim guanilat siklase ↑ → GTP berubah
menjadi siklik GMP → terjadi vasodilatasi pembuluh arteri penis → aliran darah meningkat ke penis → darah terperangkap dalam corpus cavernosa →
pembuluh vena terjepit, alirah darah balik terhambat → penis memanjang, kaku, membengkak
Fase ereksi :1. Fase lemas (flasid)2. Fase pengisian darah3. Fase tumesensi
(pembesaran)4. Fase ereksi (tegak)5. Fase rigid (tegak dan keras)6. Fase detumesensi
![Page 4: IV. Disfungsi Ereksi](https://reader033.fdocuments.net/reader033/viewer/2022061523/557210a4497959fc0b8d7b72/html5/thumbnails/4.jpg)
Fisiologi Ereksi
![Page 5: IV. Disfungsi Ereksi](https://reader033.fdocuments.net/reader033/viewer/2022061523/557210a4497959fc0b8d7b72/html5/thumbnails/5.jpg)
Epidemiologi
• Insidens DE tinggi pada pria dengan :– penggunaan obat :
• Obat DM• Obat Jantung• Dll
– Penyakit tertentu :• Diabetes mellitus• Obesitas• BPH• Penyakit jantung• Hipertensi• Penurunan HDL
– Terapi radiasi atau pembedahan pada kanker prostat
– Cedera spinal cord bawah
– Faktor psikologi • Depresi• Marah• Stress • Dll
![Page 6: IV. Disfungsi Ereksi](https://reader033.fdocuments.net/reader033/viewer/2022061523/557210a4497959fc0b8d7b72/html5/thumbnails/6.jpg)
Patofisiologi• DE disebabkan faktor fisik (organik) atau psikologis
• Agar penis mampu ereksi, diperlukan 3 syarat:– Persyarafan penis harus berfungsi dengan baik– Sirkulasi darah ke penis harus adekuat– Ada rangsangan yang kuat pada otak
• DE disebabkan 3 mekanisme dasar yaitu :1. Kegagalan untuk memulai (psikogenik, endokrinologik, neurogenik)2. Kegagalan untuk mengisi (arteriogenik)3. Kegagalan untuk menyimpan volume darah yang memadai dalam
jaringan lacunar (disfungsi venooklusi)
![Page 7: IV. Disfungsi Ereksi](https://reader033.fdocuments.net/reader033/viewer/2022061523/557210a4497959fc0b8d7b72/html5/thumbnails/7.jpg)
Patofisiologi
Vasculogenic
Neurogenic
Endocrinologic
Diabetic
Psychogenic
Medication Related
![Page 8: IV. Disfungsi Ereksi](https://reader033.fdocuments.net/reader033/viewer/2022061523/557210a4497959fc0b8d7b72/html5/thumbnails/8.jpg)
Vasculogenic• Vasculogenic adalah disfungsi ereksi yang disebabkan adanya
gangguan di pembuluh darah menyebabkan gangguan aliran darah ke dan dari penis. Hal ini merupakan penyebab paling sering yang terjadi.
• Keadaan yang menyebabkan terjadinya disfungsi ereksi adalah :– Atherosklerosis atau penyakit arteri traumatik– Perubahan struktur komponen fibroelastik korpora– Usia– Peningkatan cross-linking collagen fibers– Hipoksia– Gangguan sintesis kolagen yang berhubungan dengan
hiperkolesterolemia
![Page 9: IV. Disfungsi Ereksi](https://reader033.fdocuments.net/reader033/viewer/2022061523/557210a4497959fc0b8d7b72/html5/thumbnails/9.jpg)
Neurogenic
• Neurogenic adalah disfungsi ereksi yang disebabkan oleh gangguan sacral spinal cord atau saraf otonom ke penis
![Page 10: IV. Disfungsi Ereksi](https://reader033.fdocuments.net/reader033/viewer/2022061523/557210a4497959fc0b8d7b72/html5/thumbnails/10.jpg)
Endocrinologic
• Kadar testosteron normal diketahui penting untuk fungsi ereksi
• Androgen Replacement Therapy (ART) dapat memperbaiki disfungsi ereksi, jika diketahui penyebab disfungsi ereksi adalah hipogonadisme. Jika kadar testosteron endogen normal, pemberian ART tidak bermanfaat.
• Peningkatan prolaktin menurunkan libido dengan menghambat GnRH, juga menyebabkan penurunan kadar testosteron.
• Peningkatan prolaktin ditangani dengan agonis dopamin, yang dapat memperbaiki libido dan testosteron.
Diabetic
• DE terjadi pada 35-75% pria diabetes melitus.
• Patologinya berhubungan dengan komplikasi vaskular dan saraf.
• Pasien dengan DM mengalami penurunan jumlah nitrit oksida sintetase pada endotelial dan jaringan saraf.
![Page 11: IV. Disfungsi Ereksi](https://reader033.fdocuments.net/reader033/viewer/2022061523/557210a4497959fc0b8d7b72/html5/thumbnails/11.jpg)
Psikogenik• Penyebab utama :
– Kecemasan– Depresi– Konflik dalam hubungan– Kehilangan ketertarikan– Hambatan seksual– Kekerasan seksual pada saat anak-anak, dll
• Dua mekanisme yang berkontribusi pada DE :1. Rangsangan psikogenik ke sacral cord dapat menghambat
respons refleksogenik, sehingga menghambat aktivasi aliran vasodilator ke penis
2. Kelebihan stimulasi simpatis pada pria yang mengalami kecemasan dapat meningkatkan penile-smooth muscle tone.
![Page 12: IV. Disfungsi Ereksi](https://reader033.fdocuments.net/reader033/viewer/2022061523/557210a4497959fc0b8d7b72/html5/thumbnails/12.jpg)
Obat
![Page 13: IV. Disfungsi Ereksi](https://reader033.fdocuments.net/reader033/viewer/2022061523/557210a4497959fc0b8d7b72/html5/thumbnails/13.jpg)
• DE akibat obat terjadi 25% pada pria• Obat-obat tersebut bekerja secara langsung
pada korporal atau secara tidak langsung dengan menurunkan tekanan darah pelvik, yang penting dalam rigiditas penis.
• Estrogen, GnRH agonis, H2 antagonis, dan spironolakton menyebabkan DE dengan mensupresi produksi gonadotropin atau menghambat aktivitas androgen.
![Page 14: IV. Disfungsi Ereksi](https://reader033.fdocuments.net/reader033/viewer/2022061523/557210a4497959fc0b8d7b72/html5/thumbnails/14.jpg)
Diagnosis
![Page 15: IV. Disfungsi Ereksi](https://reader033.fdocuments.net/reader033/viewer/2022061523/557210a4497959fc0b8d7b72/html5/thumbnails/15.jpg)
Terapi
Non Farmakologi
Edukasi Pasien
Alat Konstriksi vakum
Pembedahan
Terapi Seks
Farmakologi
PDE-5 inhibitor
Androgen
Intraurethral alprostadil
Intracavernosal self injection
![Page 16: IV. Disfungsi Ereksi](https://reader033.fdocuments.net/reader033/viewer/2022061523/557210a4497959fc0b8d7b72/html5/thumbnails/16.jpg)
TERAPI NON FARMAKOLOGI
![Page 17: IV. Disfungsi Ereksi](https://reader033.fdocuments.net/reader033/viewer/2022061523/557210a4497959fc0b8d7b72/html5/thumbnails/17.jpg)
Edukasi Pasien
• Diberikan pemahaman (konseling) tentang :– Penyakit, hasil tes, dan pemilihan pengobatan.– Diskusi pilihan terapi membantu untuk
menjelaskan bagaimana pengobatan terbaik– Gaya hidup, seperti merokok, konsumsi alkohol,
atau penggunaan narkoba, berperan dalam perkembangan DE
– Merubah gaya hidup
![Page 18: IV. Disfungsi Ereksi](https://reader033.fdocuments.net/reader033/viewer/2022061523/557210a4497959fc0b8d7b72/html5/thumbnails/18.jpg)
Alat Konstriksi Vakum• Alat konstriksi vakum = vacuum
constriction devices (VCD)• Terapi non inasiv• Indikasi : pasien yang tidak bisa
mengkonsumsi PDE5I• Mekanisme : Tekanan negatif alat
menarik darah ke penis, dan cincin konstriksi menghambat venous return dan mempertahankan ereksi.
• Efek samping : nyeri, kesemutan, memar.
• Caranya :– Oleskan jelly pada penis agar tabung
menjadi ketat – Aktifkan pompa – Cincin konstriksi diletakkan disekitar
pangkal penis– Lepaskan cincin konstriksi setelah
berhubungan
![Page 19: IV. Disfungsi Ereksi](https://reader033.fdocuments.net/reader033/viewer/2022061523/557210a4497959fc0b8d7b72/html5/thumbnails/19.jpg)
Pembedahan• Jenis pembedahan :
– Pembedahan implantasi– Prostesis penis
• Indikasi :– Gagal dengan terapi lainnya
• Karakteristik :– Invasif– Potensi komplikasi– Biaya tinggi– Tingkat kepuasan pasien tinggi– Pilihan terakhir
![Page 20: IV. Disfungsi Ereksi](https://reader033.fdocuments.net/reader033/viewer/2022061523/557210a4497959fc0b8d7b72/html5/thumbnails/20.jpg)
Terapi Seks
• Terapi seks adalah sebuah kursus untuk mengatasi faktor interpersonal tertentu yang dapat mempengaruhi fungsi seksual.
• Terapi seks umumnya terdiri dari sesi diskusi dan latihan di rumah bagi pasangan.
![Page 21: IV. Disfungsi Ereksi](https://reader033.fdocuments.net/reader033/viewer/2022061523/557210a4497959fc0b8d7b72/html5/thumbnails/21.jpg)
TERAPI FARMAKOLOGI
![Page 22: IV. Disfungsi Ereksi](https://reader033.fdocuments.net/reader033/viewer/2022061523/557210a4497959fc0b8d7b72/html5/thumbnails/22.jpg)
PDE5 Inhibitor
• Obat : Sildenafil, Tadalavil, Vardenifil (disetujui penggunaannya)
• Mekanisme kerja : menghambat enzim phosfodiesterase 5 yang terdapat di sel otot polos pada corpus cavernosum, sehingga vasodilatasi dan ereksi dapat dipertahankan
![Page 23: IV. Disfungsi Ereksi](https://reader033.fdocuments.net/reader033/viewer/2022061523/557210a4497959fc0b8d7b72/html5/thumbnails/23.jpg)
• Indikasi : DE dengan berbagai sebab, termasuk psikogenik, diabetic, vasculogenic, postradical prostatectomy, spinal cord injury.
• Dosis : Dosis bertingkat. Penurunan dosis awal harus dilakukan untuk pasien yang sudah tua, mengkonsumsi alfa blocker, insufisiensi ginjal, obat yang menghambat CYP3A4
• Jika terapi gagal dapat dikombinasi dengan testosterone.
• Obat ini tidak mempengaruhi ejakulasi, orgasme, atau rangsangan seksual.
• Onset of action : 60-120 menit
• Efek Samping : sakit kepala, kemerahan di wajah, dispepsia, hidung tersumbat, pandangan kabur, nyeri pinggang.
• Koontra indikasi : pasien dengan terapi nitrat, pasien gagal jantung kongestif, kardiomiopati.
![Page 24: IV. Disfungsi Ereksi](https://reader033.fdocuments.net/reader033/viewer/2022061523/557210a4497959fc0b8d7b72/html5/thumbnails/24.jpg)
Androgen
• Terapi penggantian hormon testosterone digunakan untuk mengatasi penyebab primer dan sekunder hipogonadisme.
• Suplemen androgen pada keadaan testosterone yang normal tidak efektif dan tidak dianjurkan.
• Metode dari terapi ini yaitu dengan plaster (patch) dan gel transdermal, pemberian parenteral dari testosterone ester long-acting (enenthate dan cypionate), dan sediaan oral (17 -alkylated derivatives).
• Pemberian testosterone transdermal menggunakan patch atau gel (50-100mg/d) lebih mendekati kadar testosterone fisiologik. Pemberian 200-300mg intramuskuler setiap 2-3 minggu memberikan pilihan lain namun jauh ideal daripada terapi penggantian fisiologis.
• Sediaan androgen oral memiliki potensi hepatotoxic dan sebaiknya dihindari. • Saran :
– Dianjurkan untuk mengukur kadar PSA sebelum melakukan terapi testosteron. – Fungsi hati sebaiknya diperiksa sebelum dan selama terapi testosterone berjalan.
• Kontraindikasi : – pria dengan kanker yang sensitive dengan androgen (mis. Kanker prostat)– obstruksi kantung kemiih (buli-buli).
![Page 25: IV. Disfungsi Ereksi](https://reader033.fdocuments.net/reader033/viewer/2022061523/557210a4497959fc0b8d7b72/html5/thumbnails/25.jpg)
Intraurethral Alprostadil• IUA adalah injeksi zat vasoaktif, yaitu prostaglandin E1, dalam
bentuk butir semisolid (dosis 125 – 1000 g), diberikan melalui sebuah aplikator.
• Invasif• Efektif pada 70-80% pasien DE• Indikasi : gagal berespon terhadap terapi oral• Efek samping : priapismus (ereksi yang terjadi secara terus
menerus selama 6 jam), insiden terjadi lebih rendah dibandingkan injeksi intracavernosal.
![Page 26: IV. Disfungsi Ereksi](https://reader033.fdocuments.net/reader033/viewer/2022061523/557210a4497959fc0b8d7b72/html5/thumbnails/26.jpg)
Intracavernosal Self Injection • Dosisnya : 1 - 40 g.• Efek samping :
– efek lokal seperti, ereksi berkepanjangan, nyeri, dan jaringan parut pada pemakaian lama.
• Kontraindikasi : – pria dengan riwayat hipersensitivitas terhadap obat tersebut– pria yang beresiko priaprismus (keadaan hypercoagulable, penyakit
sickle cell). Kombinasi beragam alprostadil, phentolamine, dan/atau papaverine seringkali digunakan pula.