(649147117) ITS-Undergraduate-16948-2309105020-2309105028-presentationpdf
ITS Undergraduate 14539 Presentationpdf
-
Upload
akfaditadikaparira -
Category
Documents
-
view
54 -
download
4
Transcript of ITS Undergraduate 14539 Presentationpdf
PERENCANAAN KEGIATAN PERAWATAN
PADA TOWER CRANE MILIK PT.
TATAMULIA NUSANTARA INDAH
MENGGUNAKAN RCM II (RELIABILITY
CENTERED MAINTENANCE)
Oleh:
Mirza Imesya Nialda
6506.040.004
ABSTRAK
Perusahaan ini sering menggunakan tower crane. Jika
ada kerusakan akan menghambat penyelesaian
proyek. Sehingga diperlukan adanya perawatan
optimal.
RCM II
Perhitungan Kuantitatif (TM, CM, CR)
Penilaian Resiko (Likelihood danPenilaian Resiko (Likelihood dan
Consequence)
Benefit-Cost Analysis
Dari penelitian ini teridentifikasi 67 kegagalan yang
menyebabkan tower crane gagal beroperasi. Untuk itu dapat
diantisipasi dengan melakukan SOT, SRT, SDT, CoT. Sehingga
diketahui yang memiliki resiko yang tinggi adalah motor hist,
seal as motor hoist, gigi primer dan as gearbox. Untuk itu saat
dilakukan analisa B/C menghasilkan nilai 2,31.
Latar Belakang
• Saat proyek Mall Galaxy 2 pada tahun 2005 yang dikerjakan PT. Tatamulia
Nusantara Indah pernah terjadi kecelakaan yang dikarenakan kerusakan salah
satu komponen tower crane .
• Akibatnya tower crane berhenti beroperasi 2 hari dan mengalami kerugian
sebesar Rp. 40.000.000,00 untuk mengganti main jib yang patah.
• Pada proyek tahun 2008 maupun 2009 juga sering mengalami kerusakan pada
komponen tower crane.
• Perawatan dilakukan jika ada kerusakan komponen saja
• RCM digunakan untuk menganalisa fungsi komponen, jenis & penyebab
kerusakan, efek yang timbul akibat kerusakan, dan tindakan yang harus
dilakukan untuk mengatasi kerusakan tersebut.
PERUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana cara mengidentifikasi kegagalan atau kerusakan yang terjadi
pada tower crane?
2. Bagaimana cara melakukan penilaian resiko kegagalan pada komponen
tower crane?
3. Bagaimana menentukan interval kegiatan perawatan?
4. Bagaiman menganalisa perbandingan manfaat yang nantinya akan4. Bagaiman menganalisa perbandingan manfaat yang nantinya akan
diterima perusahaan (benefit) dan biaya yang akan dikeluarkan (cost)
untuk melakukan kegiatan perawatan?
BATASAN MASALAH
1. Penelitian ini dilakukan pada tower crane dengan tipe Raimondi
berkapasitas pengangkatan 12 ton yang digunakan pada tahun 2008
hingga proyek pembangunan gedung perkantoran dan perdagangan.
2. Penentuan distribusi dengan menggunakan software Weibull 7++.
3. Identifikasi kerusakan hanya dilakukan pada komponen utama tower
crane, yaitu pada sistem hoist, sistem trolley, sistem slewing, dan sistemcrane, yaitu pada sistem hoist, sistem trolley, sistem slewing, dan sistem
jacking.
4. Kerusakan komponen yang terjadi adalah yang tercatat pada data historis
perawatan, bukan yang disebabkan oleh human error.
RCM II Information Worksheet
RCM II Information Worksheet digunakan untuk mengidentifikasi kegagalan yang
terjadi pada komponen tower crane. Kolom – kolom dalam RCM II Information
Worksheet adalah:
-Function
Fungsi dari peralatan tower crane
-Function Failure-Function Failure
Kegagalan fungsi dari tower crane
-Failure Mode
Jenis kegagalan yang dapat mengakibatkan tower crane berhenti beroperasi
-Failure Effect
Efek yang ditimbulkan pada tower crane jika komponen tersebut rusak
RCM II Decision Worksheet
Kolom-kolom dalam RCM II Decision Worksheet adalah:
1. Information Reference
Mengacu pada informasi yang diperoleh dari RCM II Information Worksheet.
Terdiri dari: Function (F), Functional Failure (FF), Failure Mode (FM)
2. Consequence Reference
Konsekuensi yang ditimbulkan karena terjadinya kegagalan fungsi. Dibedakan
menjadi Hidden failure, Safety Effect, Enviromental Effect dan Operational Effect
3. Proactive task and Default Action
Dalam penentuan tindakannya dibantu dengan RCM II Decision Diagram
4. Proposed Task
Tindakan perencanaan yang digunakan diletakkan dalam kolom ini.
5. Initial Interval
Untuk mencatat interval perawatan untuk scheduled restoration task/discard task
6. Can be Done By
Untuk mencatat siapa yang diberikan wewenang dalam melaksanakan aktifitas
perawatan tersebut
Penilaian ResikoLikelihood Consequence
Negligible1
Minor2
Moderate3
Major4
Severe5
1 (Almost Certain)
M H H VH VH
2 (Likely) M M H H VH
3(Possible) L M H H H
4(Unlikely) L L M M H
5 (Rare) L L M M H
(Sumber : Australia/New Zealand Standard 4360:2004)
Keterangan :
• VH and H : Very High Risk dan High Risk, perlu perhatian dari senior
management, perencanaan tindakan penanggulangan, dan menetapkan
tanggungjawab suatu management yang lebih terperinci
• M : Medium Risk, Diatasi dengan monitoring secara spesifik atau tindakan
penanggulangan dengan menetapkan tanggungjawab dari suatu management
yang lebih terperinci
• L : Low Risk, Diatasi dengan menggunakan prosedur rutin.
5 (Rare) L L M M H
Benefit-Cost Analysis
Benefit-Cost Analysis adalah suatu cara pengambilan keputusan dengan
menggunakan metode evaluasi untuk menjamin efisiensi dan untuk
mencapai keuntungan yang maksimum.
Suatu proyek dikatakan layak atau bisa dilaksanakan apabila rasio antara
manfaat dari suatu proyek terhadap biaya yang dibutuhkannya lebih besar
dari satu (B/C > 1).
Dimana:
B / C ≥ 1 Dikatakan alternatif tersebut layak secara ekonomi
B / C < 1 Dikatakan alternatif tersebut tidal layak secara ekonomi
(Sumber: I Nyoman Pujawan)
dari satu (B/C > 1).
Studi Lapangan
Penetapan Masalah
Studi Pustaka
Identifikasi dan Perumusan Masalah
Mulai
Tahap Pengumpulan Data:1. Data Kuantitatif: Data Waktu Antar Kerusakan mesin (time failure), data waktu perbaikan (time to repair),biaya akibat kerusakan/kegagalan.
2. Data Kualitatif: Data fungsi tower crane, data penyebab kegagalan komponen tower crane, data efek yangditimbulkan dari kegagalan yang terjadi.
Functional Block Diagram (FBD)
RCM II Information Worksheet(Identifikasi kegagalan/kerusakan) Flowchart RCM II
Perhitungan Benefit-Cost Analysis(Analisa Perbandingan biaya & manfaat)
Penentuan matriks penilaian resiko(Penentuan resiko pada masing-
masing komponen)
Penentuan distribusi waktu antar kerusakan dan waktu antar perbaikan
Penentuan interval perawatan(Penentuan Interval Perawatan)
Kesimpulan dan Saran
Analisa Data
Selesai
Penentuan Biaya Perbaikan
RCM II Decision Worksheet
(Identifikasi kegagalan/kerusakan) Flowchart RCM II
RCM II Information Worksheet
RCM II Information Worksheet didefinisikan sama seperti Failure Mode
and Effect Analysis (FMEA) yang digunakan untuk mengidentifikasi
penyebab kegagalan dari suatu komponen serta akibat yang
ditimbulkannya. Pada RCM II Information Worksheet ini terdapat empat
komponen utama yang dianalisa penyebab kegagalannya dari fungsi
komponen yang mengalami gagal beroperasi sesuai dengan fungsi yang
seharusnya. Dari keempat komponen utama tersebut terdapat 67seharusnya. Dari keempat komponen utama tersebut terdapat 67
penyebab kegagalan (failure modes) yang mengakibatkan komponen
mengalami kegagalan fungsi (functional failure). Dari masing-masing
failure modes tersebut dapat diketahui pula dampak yang ditimbulkan
apabila failure modes itu terjadi.
Contoh Tabel RCM II Information Worksheet pada Motor Hoist
RCM II Decision Worksheet
Pada tahap pengerjaan RCM II Decision Worksheet, akan ditentukan dampak
atau konsekuensi yang ditimbulkan oleh kegagalan apakah berpengaruh
terhadap keselamatan (S), lingkungan (E), dan operasional (O) serta dapat
pula menentukan tindakan proactive maintenance untuk mencegah atau
meminimalisir dampak yang timbul ketika kegagalan terjadi. Dalam
menentukan consequence evaluation, proactive task, dan default action
dibantu dengan menggunakan RCM II decision diagram. Dari langkahdibantu dengan menggunakan RCM II decision diagram. Dari langkah
tersebut, dapat diketahui kegiatan maintenance yang sesuai untuk tiap
kegagalan pada tower crane yaitu scheduled on-condition task, restoration
task, discard task, atau combination of task.
Contoh Tabel RCM II Decision Worksheet pada Motor Hoist
Perhitungan Kuantitatif
Menentukan jenis distribusi dan
parameternya dari data kerusakan
dan perbaikan perusahaan,
kemudian menghitung MTTF dan
MTTR yang nantinya akan
digunakan untuk menghitung
biaya perbaikan (CR).
Biaya perbaikan (CR) didapat dari perhitungan dari biaya alokasi untuk
perawatan, biaya tenaga kerja,biaya konsekuensi operasional, dan rata-rata
waktu perbaikan (MTTR). Setelah itu dapat dilakukan untuk perhitungan
interval perawatan optimal.
Berdasarkan perhitungan
interval perawatan
optimal bahwa besarnya
nilai TM harus lebih
rendah daripada nilai
MTTF nya. Hal tersebut
bertujuan untuk
menunjukkan bahwa
interval waktu perawatan
akan ditujukan untuk akan ditujukan untuk
menghindari terjadinya
kegagalan sebelum waktu
kerusakannya.
PENILAIAN
RESIKORESIKO
Benefit-Cost Analysis
Berdasarkan hasil perhitungan manfaat (benefit) dan biaya (cost) yang akan
diterima akan dikeluarkan oleh perusahaan untuk melakukan kegiatan
perawatan yang direkomendasikan, maka dapat dilakukan perhitungan Benefit-
Cost Analysis (BCA) sebagai berikut:
= 2,31 (B/C > 1, dinyatakan layak secara ekonomis digunakan)
Click Tower Crane
KESIMPULAN
1. Hasil identifikasi bahaya terhadap tower crane dalam penentuan
penyebab yang paling mendasar sehingga menyebabkan tower crane
tersebut gagal beroperasi sebanyak 67 jenis kerusakan. Sedangkan dalam
kenyataanya, kerusakan yang dialami dalam periode 2005 – 2009
sebanyak 25 jenis kerusakan. Untuk kerusakan lainnya yang belum
pernah terjadi dalam periode 2005 - 2009 harus tetap diwaspadai.
2. Hasil penilaian resiko menunjukkan bahwa komponen kritis yang
mendapatkan prioritas utama dengan tingkat kepentingan resiko yangmendapatkan prioritas utama dengan tingkat kepentingan resiko yang
tinggi (high)untuk diperhatikan adalah motor hoist terbakar, seal as
motor hoist aus, gigi primer gearbox patah dan as gearbox hoist aus.
3. Dalam penentuan interval perawatan (TM) yang merekomendasikan
adanya scheduled restoration task dan scheduled discard task dalam RCM
II Decision Worksheet dipengaruhi oleh biaya perawatan (CM), biaya
perbaikan (CR) meliputi biaya konsekuensi operasional, biaya tenaga
kerja, dan biaya penggantian komponen. Diketahui dari nilai interval
perawatan yang didapat dalam mencegah terjadinya kegagalan pada
komponen tower crane berada dibawah nilai MTTF-nya.
4. Hasil perhitungan benefit-cost analysis pada tower crane menunjukkan
bahwa rekomendasi kegiatan perawatan layak untuk digunakan B/C adalah
2,31 (B/C > 1). Hal ini disebabkan karena nilai manfaat yang akan diterima
oleh perusahaan lebih besar dari biaya yang akan dikeluarkan.
SARAN
1. Penelitian ini diharapkan dapat dilakukan pada komponen tower crane yang
lebih spesifik yang belum tercantum dalam penelitian ini untuk dilakukan
perencanaan kegiatan perawatannya.
2. Pencatatan terhadap hasil yang telah dicapai selama menjalankan kegiatan
perawatan harus dilakukan secara kontinyu sebagai bahan evaluasi bagi
perencanaan kegiatan perawatan selanjutnya.
3. Perbaikan secara berkelanjutan dibutuhkan untuk mendapatkan hasil dari
kegiatan perawatan dengan melakukan review secara periodik oleh pihakkegiatan perawatan dengan melakukan review secara periodik oleh pihak
maintenance.
4. Pekerja yang melakukan kegiatan perawatan terhadap tower crane harus teliti
dalam menjalankan proposed task yang telah direncanakan yang tercantum
dalam RCM II Decision Worksheet sehingga dapat meminimalkan kegagalan
fungsi dan konsekuensi yang akan ditimbulkan.
TERIMA KASIH