isu etik pengobatan ke luar negeri
-
Upload
bella-nabila-soraya -
Category
Documents
-
view
218 -
download
0
Transcript of isu etik pengobatan ke luar negeri
-
7/22/2019 isu etik pengobatan ke luar negeri
1/5
Sekitar lima persen atau 10 juta lebih penduduk Indonesia setiap tahunnya memilih
berobat ke luar negeri. Orang kaya yang ketika merasakan sakit langsung berobat ke luar
negeri karena tidak percaya pengobatan di dalam negeri. Kebanyakan ke Singapura dan
Malaysia. Mereka menginginkan pelayanan terbaik dan akurasi dari penyakit yang
dideritanya. Sementara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memprediksi gelombang
pasien asal Indonesia yang berobat ke luar negeri telah menerbangkan de!isa senilai "p100 triliun. (Sumber # "epublika Online$ "abu$ %& 'uli %011).
Sesungguhnya apa yang menyebabkan semakin banyak arga negara Indonesia berobat
keluar negeri. Sudah semakin parahkah pelayanan kesehatan terutama pelayanan
kedokteran di negeri ini *tau ada sebab+sebab lain ,agaimana kita harus bersikap dan
memperbaiki diri -al tersebut tentu akan lebih baik jika mendapatkan jaaban dari
seorang pakar yang ahli di bidangnya.
,erikut aancara dengan narasumber$ seorang pakar dan praktisi kedokteran dan juga
Ketua Konsil Kedokteran Indonesia$ ro/. Menaldi "asmin$ dr$ Sp..
Bagaimana pendapat Anda mengingat saat ini semakin banyak WNI yang justru
lebih memilih berobat ke LN?
Jika ada Warga Negara Indonesia yang berobat ke luar negeri, tentu bukanlah suatu hal
yang aneh, tetapi merupakan hal yang biasa dan wajar terjadi. Ada beberapa alasan
pasien yang berobat ke luar negeri, diantaranya : karena pasien punya uang, karena mau
mencoba bagaimana pengobatan di luar negeri, karena di luar negeri sudah ada obatnya
tetapi obat tersebut belum masuk ke Indonesia, sudah ada teknik terbaru dengan
peralatan terbaru untuk diagnosis maupun terapi yang belum masuk ke Indonesia atau
pasien tersebut dirujuk oleh dokter Indonesia. Hal tersebut tentu bukanlah hal yang salah,hanya merupakan kecenderungantrend yang biasa dan wajar terjadi.
Hal yang perlu kita sikapi adalah bagaimana kita harus menangani sekitar !"# juta
penduduk Indonesia dikurangi jumlah pasien yang berobat keluar negeri. $agaimana
mereka mendapatkan pelayanan yang baik, yang ramah, yang dengan kepastian, dengan
standar keilmuan yang tinggi, dengan standar keterampilan yang tinggi, dengan sarana
yang cukup, dengan kenyamanan buat pasiennya, dengan kecepatan pengobatan berjalan.
%ermasalahan yang menjadi alasan masyarakat Indonesia berobat ke luar negeri bisa
kita kaji sebagai berikut :
Pertama :&ari aspek budaya masyarakat. 'asyarakat kita agak gampang gunjing (red:
seperti masyarakat in)otainment*. +alau ada orang penting yang berobat ke sarana
pelayanan kesehatan di Indonesia, ketika ada salah satu teman atau tetangganya tahu
kemudian akan diceritakan ke orang lain. Ini tentu akan menjadi suatu hal yang tidak
nyaman, karena yang diceritakan belum tentu sakit. Jika seandainya betul yang
bersangkutan sakit, tentu bukan suatu hal yang perlu diceritakan kepada orang lain
bahkan masuk ke media massa. ebenarnya hal tersebut menjadi rahasia kedokteran yang
hanya boleh diketahui oleh dokter dan pasiennya. +erahasiaan itu sudah menjadi
pre-ilegehak pribadi seseorang, kecuali kalau ia mengumumkannya sendiri, maka itu
menjadi persoalan lain. Halhal semacam ini salah satu yang mendorong pasien yang
mempunyai uang untuk berobat ke luar negeri.
-
7/22/2019 isu etik pengobatan ke luar negeri
2/5
$udaya masyarakat kita gemar menjenguk. etiap ada orang yang sakit, banyak keluarga,
tetangga, temanteman yang datang menjenguk. Akhirnya pasien yang berobat tidak
pernah bisa istirahat. $erobat ke luar negeri sebagai alasan untuk berobat sekaligus
istirahat. Aspek budaya dan pendidikan pasien dan masyarakat kita yang kadangkadang
juga tidak mudah untuk kita benahi.
Kedua :&ari aspek rumah sakit. /ernyata sudah banyak rumah sakit di Indonesia yang
sudah berstandar internasional dengan serti)ikasi internasional, tetapi dengan kondisi
pelayanan yang masih seperti itu dan budaya masyarakatnya masih seperti itu, maka bagi
pasien yang mampu akan lebih memilih untuk berobat ke luar negeri.
Ketiga :&ari aspek sistem jenjang pelayanan kesehatan, sistem pelayanan kesehatan dan
sistem jaminan kesehatan. istem pelayanan kesehatan belum terjaga mutu dan jaminan
mutu. istem jaminan kesehatan belum terbangun dengan baik. istem jenjang pelayanan
kesehatan belum terjaga dan belum bisa diterapkan dengan baik, sehingga belum ada
rujukan secara berjenjang. Hal ini yang membuat masyarakat menjadi bingung. ebagai
contoh : rumah sakit besar seperti 01' didatangi oleh pasien dari seluruh pelosok
negeri justru untuk kasuskasus penyakit yang seharusnya bisa ditangani di rumah sakit
propinsi atau rumah sakit kabupatenkodya atau bahkan mungkin %uskesmas.
%engantar jemputpengunjung pasien berarti ada aspek biaya yang dikeluarkan tidak
hanya bagi keluarga pasien, tetapi juga bagi rumah sakit. %ada rumah sakit yang
kebanjiran pasien, dokter akan bingung dan sulit untuk mengukur kapan bisa
menyelesaikan suatu kasus, jika masalah tidak bisa diselesaikan maka kasusnya kian
menumpuk. $agi manajemen rumah sakit juga bingung, ketika pasien tidak tertampung di
ruang pelayanan, maka rumah sakit akan dituduh melalaikan pasien. &an jika pada
kondisi tersebut terpaksa pasien harus ditampung, maka kamar akan berjejaljejalmenampung pasien dan seolaholah pasien terlantar. %ersoalannya akan semakin rumit
bila sampai diberitakan di koran atau media massa lainnya.
Jadi ada permasalahan sistem, ada masalah pendidikan dan budaya masyarakat yang
belum siap untuk itu, pro)esional para penyedia jasa layanan kesehatan seperti
manajemen dan dokternya yang memang harus lebih baik lagi. 'emang permasalahan
tersebut tidak bisa kita tutuptutupi. &okternya harus lebih komunikati), harus lebih
banyak punya waktu yang cukup dengan pasien, lebih teliti dengan pekerjaannya, dan
harus terus memutakhirkan dirinya dengan ilmuilmu yang baru.
&i +onsil +edokteran Indonesia, pertama yang kita benahi adalah pro)esi dokternyasupaya dokternya lebih berkualitas. +ita senantiasa lebih terbuka untuk mendapatkan
asupanasupan yang lebih baik yang dibutuhkan agar kita bisa keluar dari persoalan
persoalan tersebut. +adangkadang para dokter dan direktur rumah sakit seolaholah
tidak pernah ber)ikir kalau suatu saat mereka bisa menjadi seorang pasien. 'ereka hanya
ber)ikir sebagai seorang sebagai dokter atau manajer rumah sakit. &okter seharusnya
bisa ber)ikir dari sudut pandang pasien.
Menanggapi opini sebagian masyarakat terhadap kualitas dokter lulusan luar negeri
yang dianggap lebih baik dibandingkan dokter lulusan dalam negeri. Bagaimana
pendapat Anda?
Itu merupakan hal yang biasa terjadi, seperti sebuah roti yang bermerk padahal
-
7/22/2019 isu etik pengobatan ke luar negeri
3/5
pabriknya berada di 2kampung3 juga. /ele-isi yang tidak bermerk dapat menghasilkan
gambar yang kualitasnya sama dengan yang bermerk. emua itu hanya kebiasaan
manusia saja. /etapi sebaiknya bagi kita yang berkecimpung di pro)esi kedokteran
melihat itu sebagai suatu tantangan untuk memperbaiki diri untuk melangkah maju
kedepan. 1oba tunjukkanlah bahwa dokter kita mempunyai kemampuan yang sama
baiknya, bahkan lebih baik jika dibandingkan dengan dokter lulusan luar negeri. (+etua++I meyakinkan bahwa dokter lulusan dalam negeri tidak kalah dengan lulusan luar
negeri*. &i beberapa hal bahkan dokter Indonesia mempunyai kemampuan yang lebih.
++I sendiri telah banyak mengeluarkan 4etter o) 5oodstanding (4o5* untuk dokter
dokter kita yang mengajar di )akultas kedokteran di luar negeri atau diminta untuk
melakukan tindakanpraktik kedokteran di luar negeri, artinya dokterdokter Indonesia
tidak kalah kualitasnya dibandingkan dengan dokter luar negeri. &okterdokter Indonesia
sudah banyak yang diminta sebagai dosen di )akultas kedokteran maupun sarana
pelayanan kesehatan di ingapura, Australia, Jepang bahkan Amerika erikat.
+alau masyarakat tidak mengetahui itu semua merupakan tantangan bagi kita semua
untuk lebih pro)esional. /antangannya adalah bagaimana meyakinkan dan memberikan
kepercayaan kepada masyarakat akan kepastian ketersediaan tenaga dokter. alah
satunya supaya dokter lebih pro)esional. 1aranya yaitu jangan terlalu banyak tempat
praktik. 1ukup satu atau dua tempat praktik yang betulbetul meyakinkan masyarakat
akan ketersediaan dokter. &okter jangan takut tidak mendapatkan pasien, sehingga harus
berlari dari satu tempat praktik ke tempat praktik yang lain, seolaholah takut tidak
mendapatkan pasien. +etika pasien membutuhkan seorang dokter disuatu tempat praktik,
maka dokter tersebut tidak ada ditempat tersebut karena sedang berada di tempat praktik
lainnya. Akibatnya pasien harus lama menunggu atau bahkan tidak tertolong karena
keterlambatan si dokter. Itu salah satu yang membuat citra pelayanan kedokteran menjadi
kurang baik. $erikan keyakinan kepada masyarakat akan ketersediaan dokterdokter gigiagar masyarakat punya penilaian yang baik terhadap pelayanan kedokteran.
&okterdokter gigi harus membiasakan diri untuk merasa tidak lebih pintar dibandingkan
yang lainnya. +erjakan dengan sungguh sungguh apa yang Anda bisa sesuai dengan
bidang keahliannya. egeralah melakukan rujukan sesuai dengan bidang yang tepat
dengan kebutuhan dan tepat yang seharusnya diperoleh oleh pasiennya. $erikan
kepercayaan kepada pasien bahwa dokter ini tahu tentang bidangnya dan juga tahu ini
bukan bidangnya, sehingga dengan cepat melakukan rujukan kepada dokter lain yang
sesuai dengan bidangnya. Jangan sampai seolah semuanya bisa ditangani sendiri tetapi
dirujuk kepada dokter lain yang lebih menguasai bidangnya sehingga apa yang dilakukan
dokter akan lebih aman untuk keselamatan pasien. &okterdokter gigi harus terusmemutakhirkan diri dengan perkembangan ilmu dan teknologi yang ada.
Ada opini yang mengatakan bahwa dokter luar negeri yang menangani pasien-pasien
WNI di luar negeri mempunyai pendapat minor terhadap dokter-dokter kita.
Itu hal yang tidak kita pungkiri. %ersoalannya mau kita apakan dokter tersebut. Apa mau
kita tangkap6 'au kita tuntut6 4ebih baik kita tunjukan bahwa kita lebih pro)esional
dibandingkan dengan dokter luar negeri. &okter luar negeri itu melakukan praktik
kedokteran itu moti-asinya apa sementara dokter kita melakukan praktik kedokteran
moti-asinya apa. +alau moti-asi kita jelasjelas untuk kemanusiaan dan untuk
kepentingan pasien maka kita tidak perlu ributribut dengan dokter luar negeri.
-
7/22/2019 isu etik pengobatan ke luar negeri
4/5
$arangkali bukan pasienkeluarganya mengobral cerita, atau memang pasiennya pernah
punya pengalaman diperlakukan seperti itu. +alau dokter luar negeri berperilaku
pro)esional yang baik, tentu tidak akan bercerita seperti itu.
Jadi intinya mulailah dari diri kita sendiri. $erbuatlah yang paling pro)esional. /idak
perlu peduli dengan apapun kata orang luar negeri. 7akinkan kepada pasienpasien kitayang pernah berobat ke luar negeri bahwa kita lebih santun, kita lebih hormat, kita lebih
berwibawa. Jika kita lebih tidak pernah menjelekan teman sesama pro)esi walaupun itu
dokter dari negara lain, pasti orang kita lebih dihormati pasien.
+alau saya sangat yakin betul kalau dokter kita pintar, ilmunya mumpuni, dan terampil.
%asien akan merasa rugi kalau tidak ditolong oleh dokter Indonesia. Itu seharusnya yang
bisa dibangun oleh dokter kita sehingga masyarakat akan semakin percaya kepada dokter
kita sendiri. Ilmu dan keterampilan yang dimiliki dokterdokter gigi tidak ada artinya
kalau dokterdokter gigi tersebut tidak bisa membuktikan kepada masyarakat. uatu
kerugian bagi dokter kalau masyarakat tidak percaya.
ari hasil aancara tersebut membuka aasan bagi kita$ bagaimana kualitas
dokterdokter gigi kita. Memang banyak hal yang perlu diperbaiki dan bukan hal yang
mudah untuk membuktikannya. erubahan harus terus dilakukan dari segala aspek dan
tingkatan.
ertama ! i tingkat pemerintahan. erubahan kebijakan mengenai sistem pelayanan
kesehatan$ sistem penjaminan kesehatan$ sistem rujukan dan lain sebagainya.
"edua !i tingkat organisasi$ rumah sakit harus melakukan perubahan dengan pelayanan
yang lebih ramah$ dan pro/esional serta terus memperbaiki diri dengan sarana$ /asilitas danperalatan terkini sesuai dengan kebutuhan. an yang penting harus ada dukungan SM
Kesehatan (dokter$ peraat$ dll) yang kompeten dan pro/esional. elayanan rumah sakit
tidak lagi doctor oriented$ tetapi lebih ditujukan untuk kepentingan dan kepuasan
pelangganpasien (customer oriented)$ dengan memberikan pelayanan yang bermutu
(2uality ser!ices)$ dan selalu meningkatkan mutu pelayanan (2uality impro!ement)$ serta
selalu mengutamakan keselamatan pasien (patients sa/ety).
"etiga ! erubahan di tingkat masyarakat$ tingkat pengetahuan masyarakat tentang
kesehatan$ budaya$ perilaku dan gaya hidup masyarakat gemar berobat keluar negeri$
alaupun /aktor lain ikut mempengaruhi yaitu tingkat sosial ekonomi. Masyarakat masih
bisa berubah$ masyarakat masih bisa di didik alaupun agak sulit. ara pemimpin bangsaataupun public /igure harus meneladani masyarakat dengan tidak memberikan contoh tidak
pergi berobat ke luar negeri kecuali dengan alasan lain. Masyarakat pun harus diberikan
keyakinan dan kepercayaan yang tinggi terhadap kualitas dokter kita yang baik dengan
pelayanan kedokteran yang lebih baik lagi.
"eempat ! erubahan di tingkat indi!idu. okterdokter gigi harus terus melakukan
upgrade keilmuannya sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi
kedokterankedokteran gigi dan harus sanggup membuktikan kepada publik kalau kualitas
dokter kita lebih baik dari dokter luar negeri yaitu dengan memberikan pelayanan
kedokteran yang bermutu$ ramah dan pro/esional. okter harus mampu menciptakan
hubungan dan komunikasi yang adekuat dengan pasien. Man/aatkan dengan baik 3momento/ trush4 saat pertama bertemu dengan pasien. isinilah citra dokterdokter gigi akan
-
7/22/2019 isu etik pengobatan ke luar negeri
5/5
terbangun$ masyarakat akan percaya dan yakin dengan kualitas dokter kita. 5akinlah dan
pastikan itu akan terjadi.
Sumber
Konsil kedokteran indonesia http://inamc.or.id/?open=detHome&id=243