ISTI OKTAFIANI - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/23298/3/SKRIPSI TANPA BAB...

76
REAKSI PASAR TERHADAP PENGUMUMAN PEMBELIAN KEMBALI (BUY BACK) SAHAM PADA SELURUH PERUSAHAAN DI SELURUH SEKTOR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE 2010-2014 (Skripsi) Oleh ISTI OKTAFIANI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2016

Transcript of ISTI OKTAFIANI - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/23298/3/SKRIPSI TANPA BAB...

Page 1: ISTI OKTAFIANI - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/23298/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmelakukan pengumuman pembelian kembali (buy back) saham pada tahun 2010-2014 yang terdaftar

REAKSI PASAR TERHADAP PENGUMUMAN PEMBELIAN KEMBALI(BUY BACK) SAHAM PADA SELURUH PERUSAHAAN DI SELURUH

SEKTOR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)PERIODE 2010-2014

(Skripsi)

Oleh

ISTI OKTAFIANI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNISUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2016

Page 2: ISTI OKTAFIANI - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/23298/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmelakukan pengumuman pembelian kembali (buy back) saham pada tahun 2010-2014 yang terdaftar

ABSTRAK

REAKSI PASAR TERHADAP PENGUMUMAN PEMBELIAN KEMBALI(BUY BACK) SAHAM PADA SELURUH PERUSAHAAN DI SELURUH

SEKTOR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)PERIODE 2010-2014

Oleh

Isti Oktafiani

Penelitian ini merupakan studi peristiwa yang bertujuan untuk menemukan buktiempiris mengenai ada atau tidaknya pengaruh pengumuman buy back terhadaprespon pasar di Bursa Efek Indonesia berdasarkan peraturan BAPEPAM-LKNomor X.K.1 dan XI.B.2 tentang tata cara pelaksanaan buy back. Penilaianrespon pasar dianalisis melalui average abnormal return harian dan averagetrading volume activity harian perusahaan.

Populasi pada penelitian ini adalah seluruh perusahaan di seluruh sektor yangmelakukan pengumuman pembelian kembali (buy back) saham pada tahun 2010-2014 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang berjumlah 48 perusahaan,sedangkan sampelnya berjumlah 44 perusahaan. Data yang digunakan dalampenelitian ini adalah data sekunder berupa harga saham harian, volumeperdagangan harian, dan jumlah saham yang diperdagangkan selama periodejendela. Uji statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah uji beda duarata-rata (Paired Sample t-Test).

Hasil uji statistik menggunakan uji beda dua rata-rata pada average abnormalreturn menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan sebelum dansesudah perusahaan melakukan pengumuman buy back. Hasil beda dua rata-ratapada average trading volume activity juga menunjukan hasil yang sama yaknitidak terdapat perbedaan yang signifikan sebelum dan sesudah perusahaanmelakukan pengumuman buy back.

Kata kunci : buy back, event study, abnormal return, trading volume activity

Page 3: ISTI OKTAFIANI - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/23298/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmelakukan pengumuman pembelian kembali (buy back) saham pada tahun 2010-2014 yang terdaftar

REAKSI PASAR TERHADAP PENGUMUMAN PEMBELIAN KEMBALI(BUY BACK) SAHAM PADA SELURUH PERUSAHAAN DI SELURUH

SEKTOR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)PERIODE 2010-2014

Oleh

ISTI OKTAFIANI

SKRIPSI

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai GelarSARJANA EKONOMI

Pada

Jurusan ManajemenFakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNISUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDARLAMPUNG2016

Page 4: ISTI OKTAFIANI - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/23298/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmelakukan pengumuman pembelian kembali (buy back) saham pada tahun 2010-2014 yang terdaftar
Page 5: ISTI OKTAFIANI - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/23298/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmelakukan pengumuman pembelian kembali (buy back) saham pada tahun 2010-2014 yang terdaftar
Page 6: ISTI OKTAFIANI - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/23298/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmelakukan pengumuman pembelian kembali (buy back) saham pada tahun 2010-2014 yang terdaftar
Page 7: ISTI OKTAFIANI - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/23298/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmelakukan pengumuman pembelian kembali (buy back) saham pada tahun 2010-2014 yang terdaftar

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Tanjung Karang, Bandarlampung pada tanggal 12 Oktober

1993, sebagai anak kedua dari empat bersaudara, dari Bapak Sopian dan Ibu

Sumarni.

Penulis memulai pendidikannya di Taman Kanak-kanak (TK) Aisyiyah Bustanul

Athfal 1 diselesaikan tahun 2000. Melanjutkan pendidikannya ke Sekolah Dasar

(SD) diselesaikan di SDN 2 Labuhan Ratu, Bandarlampung pada tahun 2006.

Kemudian Sekolah Menengah Pertama (SMP) di SMPN 4 Bandarlampung yang

diselesaikan pada tahun 2009, dan Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMAN 9

Bandarlampung yang diselesaikan pada tahun 2012.

Tahun 2012, penulis diterima sebagai mahasiswa Jurusan Manajemen Fakultas

Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Lampung melalui jalur SNMPTN tertulis.

Pada tahun 2015, Penulis melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Kampung

Karya Cipta Abadi, Kecamatan Rawajitu Selatan, Kabupaten Tulang Bawang.

Page 8: ISTI OKTAFIANI - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/23298/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmelakukan pengumuman pembelian kembali (buy back) saham pada tahun 2010-2014 yang terdaftar

PERSEMBAHAN

Assalamu’alaikumWr. Wb…

Alhamdulillahirobbila’lamin, terimakasih ya Allah karena kemudahan dari Mu lahskripsi ini bisa terselesaikan…

Ku Persembahkan Skripsi Ku Ini:

Untuk Kedua Orangtuaku Tercinta, Ayahanda Sopian dan Ibunda Sumarni yangselalu memberikan cinta, dukungan, semangat, kasih sayang, serta doa setiap waktu

sujudnya untuk keberhasilanku dimasa depan…

Kepada kakakku Nurma Sopian dan kedua Adikku Tersayang Ana Triana danMuhammad Rasyid…

Kepada para Bapak/Ibu Dosen yang Telah Membimbing dan MembantuMenyelesaikan Skripsi Ini…

Kepada Teman – teman yang telah Membantu Ku dalam Penulisan Skripsi Ini…

Almamater Tercinta

Wassalamu’alaikumWr. Wb…

Page 9: ISTI OKTAFIANI - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/23298/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmelakukan pengumuman pembelian kembali (buy back) saham pada tahun 2010-2014 yang terdaftar

Moto

“Barang siapa yang melepaskan satu kesusahan seorangmukmin, pasti Allah akan melepaskan darinya satu kesusahan

pada hari kiamat. Barang siapa yang menjadikan mudahurusan orang lain, pasti Allah akan memudahkannya di dunia

dan di akhirat.”(HR. Abu Hurairah)

“Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan(pula)”(Ar-Rahman: 60)

Setiap yang kita kerjakan tak ada yang sia-sia, semuanyaterjadi dengan izin Allah dan jadi ladang ilmu, amal,

penggugur dosa, pembersih hati, penguat iman, bila ditafakuridan disikapi dengan hati jernih, tidak dengan nafsu.

(Abdullah Gymnastiar)

Living according to the words of the Al-Quran

Page 10: ISTI OKTAFIANI - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/23298/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmelakukan pengumuman pembelian kembali (buy back) saham pada tahun 2010-2014 yang terdaftar

SANWACANA

Puji syukur Penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan

hidayah-Nya skripsi ini dapat diselesaikan. Skripsi dengan judul “Reaksi Pasar

Terhadap Pengumuman Pembelian Kembali (Buy Back) Saham Pada Seluruh

Perusahaan Diseluruh Sektor yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI)

Periode 2010-2014.” adalah salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana

Ekonomi di Universitas Lampung.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis menyadari banyak sekali kesulitan yang

dihadapi dari awal hingga akhir penulisan. Berkat bantuan, bimbingan, dorongan,

saran dan do’a dari berbagai pihak, segala kesulitan tersebut alhamdulillah dapat

diatasi dengan baik.

Dalam kesempatan ini dengan segala kerendahan hati, penulis mengucapkan

terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Satria Bangsawan, S.E., M.Si., selaku Dekan Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

2. Ibu Dr. Hj. Rr. Erlina, S.E., M.Si. Selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

3. Ibu Yuningsih, S.E.,M.M., selaku sekretaris Jurusan Manajemen Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

Page 11: ISTI OKTAFIANI - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/23298/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmelakukan pengumuman pembelian kembali (buy back) saham pada tahun 2010-2014 yang terdaftar

4. Bapak Prof. Dr. Mahatma K., S.E., M.Sc., selaku Pembimbing Utama atas

kesediannya untuk memberikan bimbingan, saran dan kritik dalam proses

penyelesaian skripsi ini.

5. Bapak Prakarsa Panjinegara, S.E., M.E., selaku Pembimbing Kedua atas

kesediaan memberikan bimbingan, saran dan kritik dalam proses

penyelesaian skripsi ini.

6. Bapak Hidayat Wiweko, S.E., M.Si., selaku Penguji Utama pada ujian

skripsi. Terimakasih untuk masukan dan saran-saran pada seminar proposal

dan seminar hasil terdahulu.

7. Bapak Habibullah Jimad, S.E., M.Si.selaku Pembimbing Akademik yang

telah banyak membimbing kami dalam proses perkuliahan.

8. Bapak dan Ibu dosen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

Terimakasih atas semua ilmu, pelajaran, dan waktu yang telah diberikan

diberikan selama ini.

9. Bapak dan Ibu Staf Administrasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Lampung. Terimakasih atas segala bantuannya kepada penulis dalam segala

proses administrasi selama ini.

10. Keluarga saya Ayahanda Sopian, Ibunda Sumarni, dan Kakakku Nurma

Sopian, serta Adik-adikku Ana Triana dan Muhammad Rasyid, yang selalu

mendukung, mendo’akan, memotivasi, memberikan semangat dan

perhatiannya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.

11. Keluarga Besar dan saudara-saudaraku, terimakasih untuk semangat dan

kebersamaannya.

Page 12: ISTI OKTAFIANI - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/23298/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmelakukan pengumuman pembelian kembali (buy back) saham pada tahun 2010-2014 yang terdaftar

12. Kedua orang sahabatku Ika Yuliati dan Septi Adella yang telah banyak

membantu selama penulis menyelesaikan skirpsinya.

13. Sahabat-sahabatku sejak Sekolah Menengah Petama My Dorie Putri Ayu

Handika, Mita Wijayanti, Nurmalia Pajrin, Shinta Martha Bastari, Zenicko

Hasabi. Terimakasih atas segala do’a dan dukungannya selama ini.

14. Sahabat-sahabatku tercinta Cisca Dian Vianti, Chyntia Dwi Sapta, Alnia

Puastri Saras. Terima kasih atas perhatian, kesetiaan, keikhlasan dan do’a

dalam setiap waktu kebersamaan yang telah kita lewati.

15. Teman seperjuangan skripsi mbak Delly Septasari, Merta Gunanto, mbak

Windi, Cipta Ajeng Pratiwi, Wenika Anisa Putri, Donna Vitasari, Lucyana

Dewi, Evi, mbak Rara Puji Lestari, Derri Kurniawan, M. Ilham Firdaus, Kak

Mersa. Terima kasih atas kebersamaan, canda tawa dan dukungan yang luar

biasa yang menjadi penyemangat selama ini.

16. Seluruh teman –teman Manajemen 2012. Terimakasih atas kebersamaan dan

segala kebaikan kalian

17. Keluarga Besar Bapak Sirmono yang telah banyak membantu selama KKN.

18. Keluarga Besar Bapak Andi Akbar, Keluarga Besar Bapak Andi Syamsu, dan

keluarga Besar Bapak Andi Bohang terimakasih atas segala bantuannya

selama KKN.

19. Teman-teman KKN Kampung Karya Cipta Abadi dan Yuda Karya Jitu, Kec.

Rawajitu Selatan, Tulang Bawang, Mbak Eka Susilowati, Yusuf Bachtiar,

Inaz Kemala Dewi, Elva, Glady M Nasution, Kak Ridel P Tambunan, dan

Kak MM Prabudya M Sesunan. Terimakasih atas kenangan indah selama

KKN.

Page 13: ISTI OKTAFIANI - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/23298/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmelakukan pengumuman pembelian kembali (buy back) saham pada tahun 2010-2014 yang terdaftar

20. Serta seluruh pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini yang tidak dapat dicantumkan satu persatu, Terimakasih semuanya.

21. Almamater tercinta, Universitas Lampung.

Akhir kata, Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan, akan tetapi sedikit harapan semoga skripsi yang sederhanan

ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua. Amiin.

Bandarlampung, Juli 2016

Penulis

Isti Oktafiani

Page 14: ISTI OKTAFIANI - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/23298/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmelakukan pengumuman pembelian kembali (buy back) saham pada tahun 2010-2014 yang terdaftar

DAFTAR ISI

HalamanDAFTAR ISI...................................................................................................iDAFTAR TABEL ......................................................................................... iiDAFTAR GAMBAR.....................................................................................iiiDAFTAR LAMPIRAN .................................................................................iv

I. PENDAHULUAN ...................................................................................... 11.1 Latar Belakang................................................................................. 11.2 Rumusan masalah ............................................................................ 81.3 Tujuan Penelitian ............................................................................ 91.4 Manfaat Penelitian .......................................................................... 91.5 Kerangka Pemikiran ...................................................................... 101.6 Hipotesis penelitian ....................................................................... 12

II. TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................... 142.1 Definisi Pasar Modal ...................................................................... 142.2 Efisiensi Pasar................................................................................. 15

2.2.1. Asumsi Efisiensi Pasar ........................................................ 182.3 Instrumen Keuangan Saham........................................................... 192.4 Corporate Action ............................................................................ 202.5 Pembelian Kembali Saham/ Stock Buy back .................................. 222.6 Abnormal Return ............................................................................ 242.7 Trading Volume Activity ................................................................. 252.8 Penelitian Terdahulu....................................................................... 26

Page 15: ISTI OKTAFIANI - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/23298/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmelakukan pengumuman pembelian kembali (buy back) saham pada tahun 2010-2014 yang terdaftar

III.METODOLOGI PENELITIAN ........................................................... 313.1 Sifat Penelitian ............................................................................... 313.2 Event Study ..................................................................................... 31

3.2.1 Tipe Studi Peristiwa.............................................................. 333.2.2 Tipe Peristiwa ....................................................................... 34

3.3 Jenis dan Sumber Data.................................................................... 353.4 Populasi dan sampel ....................................................................... 353.5 Periode Penelitian ........................................................................... 403.6 Definisi Operasional Variabel ....................................................... 42

3.6.1 Abnormal Return ................................................................. 423.6.2 Trading Volume Activity ....................................................... 47

3.7 Metode Analisis Data ..................................................................... 473.7.1 Uji normalitas ....................................................................... 48

3.8. Pengujian hipotesis ........................................................................ 493.8.2. Uji Beda Dua Rata-rata........................................................ 49

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN............................................................. 524.1. Hasil analisis ................................................................................. 52

4.1.1 Analisis Return Actual.......................................................... 524.1.2 Analisis Return Market......................................................... 534.1.3 Analisis Abnormal Return Sebelum dan Setelah

Pengumuman Pembelian Kembali (Buy Back) Saham ...... 554.1.4 Perbedaan Abnormal Return Sebelum dan Setelah

Pengumuman Buy Back ....................................................... 574.1.5 Analisis Trading Volume Activity (TVA) Sebelum

dan Setelah Pengumuman Pembelian Kembali (Buy Back)Saham................................................................................... 59

4.1.6 Perbedaan Trading Volume Activity (TVA)Sebelum dan Setelah Pengumuman Buy Back .................... 61

4.2. Pembahasan Hasil.......................................................................... 664.2.1. Analisis Abnormal Return ................................................... 664.2.2. Analisis Trading Volume Activity........................................ 67

V. KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................... 685.1. Kesimpulan .................................................................................... 685.2. Saran .............................................................................................. 69

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................ivLAMPIRAN................................................................................................... v

Page 16: ISTI OKTAFIANI - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/23298/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmelakukan pengumuman pembelian kembali (buy back) saham pada tahun 2010-2014 yang terdaftar

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Ringkasan Peneletian-penelitian Terdahulu ............................................. 28

2. Abnormal Return pada saat pengumuman peristiwa................................. 32

3. Jumlah Sampel Emiten yang Terdaftar Dalam BEI dan MelakukanBuy Back Periode 2010 – 2014.................................................................. 37

4. Daftar Nama Perusahaan yang Melakukan Pengumuman Buy backSaham Pada Tahun 2010-2014.................................................................. 37

5. Hasil Perhitungan Rata-rata Return Actual ............................................... 52

6. Hasil Perhitungan Rata-rata Return Market .............................................. 54

7. Rata-rata Abnormal Return ....................................................................... 56

8. Hasil Uji Normalitas Average Abnormal Return Sebelum dan SesudahPengumuman Buy Back.................................................................................... 58

9. Hasil Uji Beda Dua Rata-Rata Abnormal Return Sebelum Dan SetelahPengumuman Buy Back Saham................................................................. 58

10. Average Trading Volume Activity. ........................................................... 60

11. Hasil Uji Normalitas Average Trading Volume Activity Sebelum danSesudah Pengumuman Buy Back. ............................................................. 62

12. Hasil Uji Normalitas 2 Average Trading Volume Activity Sebelum danSesudah Pengumuman Buy Back. ............................................................. 65

13. Hasil uji beda dua rata-rata trading volume activity sebelum dansetelah pengumuman buy back saham....................................................... 65

Page 17: ISTI OKTAFIANI - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/23298/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmelakukan pengumuman pembelian kembali (buy back) saham pada tahun 2010-2014 yang terdaftar

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Hubungan antara suatu peristiwa dengan reaksi pasar. .............................. 4

2. Kerangka Pemikiran .................................................................................. 11

3. Periode Event Window Penelitian.............................................................. 41

4. Kawasan H0 dan Ha ................................................................................... 51

5. Pergerakan Rata-rata Return Actual Sebelum dan Sesudah MelakukanPengumuman Buy back Tahun 2010-2014................................................ 53

6. Pergerakan Rata-rata Return Market Sebelum, Saat, dan SesudahPerusahaan Melakukan Pengumuman Buy back Tahun 2010-2014. ........ 54

7. Pergerakan Rata-rata Abnormal Return Perusahaan disekitarPengumuman Buy back Tahun 2010-2014. .............................................. 56

8. Pergerakan Rata-rata Trading Volume Activiy Disekitar PengumumanBuy back Tahun 2010-2014....................................................................... 60

9. Box Plot Outlier Average Trading Volume Activity SebelumPengumuman Buy Back Saham................................................................. 63

10. Box Plot Outlier Average Trading Volume Activity SetelahPengumuman Buy Back Saham................................................................. 64

Page 18: ISTI OKTAFIANI - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/23298/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmelakukan pengumuman pembelian kembali (buy back) saham pada tahun 2010-2014 yang terdaftar

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran1. Return Actual Seluruh Perusahaan yang Melakukan PengumumanBuy Back Pada Tahun 2010-2014.

Lampiran 2. Return Market Selama Periode Penelitian (Tahun 2010-2014)

Lampiran 3. Hasil perhitungan abnormal return dan rata-rata abnormal return.

Lampiran 4. Hasil perhitungan trading volume activity dan rata-rata tradingvolume activity

Lampiran 5. Hasil uji normalitas abnormal return.

Lampiran 6. Hasil uji Normalitas trading volume activity.

Lampiran 7. Avreage Trading Volume Activity Setelah Outlier Dibuang.

Lampiran 8. Hasil uji Normalitas 2 trading volume activity.

Lampiran 9. Hasil uji beda dua rata-rata abnormal return sebelum dansesudah pengumuman buy back saham dengan pairedsample t-test.

Lampiran 10. Hasil uji beda dua rata-rata trading volume activitysebelum dan sesudah peristiwa dengan paired sample t-test.

Page 19: ISTI OKTAFIANI - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/23298/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmelakukan pengumuman pembelian kembali (buy back) saham pada tahun 2010-2014 yang terdaftar

1

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Undang-Undang Republik Indonesia, Nomor 8 Tahun 1995 tentang “Pasar

Modal” mendifinisikan bahwa pasar modal merupakan kegiatan yang

bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan

publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan

profesi yang berkaitan dengan efek.

Awalnya di Indonesia terdapat dua pasar modal, yakni Bursa Efek Jakarta

dan Bursa Efek Surabaya. Tahun 2007 Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek

Surabaya bergabung dan membentuk Bursa Efek Indonesia (BEI). Hingga

saat ini, total emiten yang tercatat di BEI berjumlah 517. Sesuai dengan

ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang relevan dan valid, serta

mewakili karakteristik perusahaan, BEI mengklasifikasikan perusahaan

kedalam sektor dan sub-sektor industri. Keseluruhan sektor dan subsektor

yang telah ada, berdasarkan kesamaan format penyajian laporan keuangan,

diklasifikasikan menjadi 8 bagian besar industri (entry point), yaitu:

industri umum (general industry), industri properti (property industry),

industri infrastruktur (infrastructure industry), industri keuangan dan

syariah (financial and sharia industry), industri sekuritas (securities

Page 20: ISTI OKTAFIANI - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/23298/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmelakukan pengumuman pembelian kembali (buy back) saham pada tahun 2010-2014 yang terdaftar

2

industry), industri asuransi (insurance industry), kontrak investasi kolektif

(collective investment contract), industri pembiayaan (financing industry).

Seperti yang telah dibahas sebelumnya, pasar modal merupakan kegiatan

yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek yang

diterbitkan perusahaan, efek-efek tersebut diantaranya saham, obligasi,

dan lain-lain. Bagi investor yang takut terhadap risiko (risk aferse)

biasanya lebih dianjurkan untuk berinvestasi pada obligasi, sedangkan

bagi mereka yang tidak memiliki keahlian dan waktu biasanya akan

berinvestasi pada reksa dana, dan bagi investor yang risk taker biasanya

akan berinvestasi pada saham.

Harga saham suatu perusahaan dapat menggambarkan baik atau tidaknya

kondisi dan kinerja keuangan perusahaan tersebut, sehingga dapat

dikatakan dalam kondisi yang wajar dan normal, semakin baik kinerja

keuangan suatu perusahaan, maka harga sahamnya juga semakin membaik

(meningkat). Berbagai aksi atau tindakan dilakukan oleh perusahaan

dalam menjaga kestabilan harga dan meningkatkan harga saham dipasar

modal. Aksi-aksi ini disebut dengan corporate action.

Terdapat beberapa jenis informasi yang harus segera diumumkan kepada

publik. Dalam peraturan yang dibuat BAPEPAM-LK No: X.K.I

Informasi-informasi tersebut berkaitan dengan aksi-aksi perusahaan yang

biasa disebut corporate action. Ada banyak alasan perusahaan untuk

melakukan corporate action dan salah satunya adalah untuk meningkatkan

Earning Per Shares (EPS) perusahaan tersebut. Peraturan tersebut

Page 21: ISTI OKTAFIANI - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/23298/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmelakukan pengumuman pembelian kembali (buy back) saham pada tahun 2010-2014 yang terdaftar

3

menjelaskan bahwa pembelian kembali saham atau buy back masuk ke

dalam kelompok corporate action. Buy back merupakan tindakan yang

dilakukan oleh emiten maupun perusahaan publik untuk membeli kembali

saham yang telah ditawarkan kepada masyarakat, baik melalui bursa

maupun di luar bursa (Bapepam-LK). Buy back memiliki tujuan

meningkatkan kembali harga saham yang telah jatuh di pasar.

Buy back yang dilakukan emiten atau perusahaan selain berakibat pada

meningkatnya Earning Per Share (EPS), juga akan berakibat pada

kepemilikan saham yang dimiliki oleh masyarakat. Buy back saham yang

dilakukan oleh perusahaan atau emiten akan mengakibatkan saham yang

dimiliki oleh masyarakat akan berkurang (supply berkurang), akibatnya

adalah harga saham akan naik (dengan asumsi jumlah permintaan terhadap

saham tersebut tetap) (Fakhruddin, 2008). Kedua hal tersebut tentunya

akan memengaruhi investor, sehingga para investor akan membeli saham

perusahaan yang akan melakukan buy back, maka hal ini tentunya akan

menimbulkan reaksi di pasar.

Pasar akan bereaksi pada peristiwa yang mengandung informasi. Suatu

peristiwa dapat diibaratkan sebagai suatu kejutan (suprised) atau sesuatu

yang unexpected. Sesuatu yang bukan suatu kejutan atau yang sudah

diantisipasi atau diekspektasi sebelumnya tidak akan menimbulkan suatu

reaksi (Jogiyanto, 2010).

Page 22: ISTI OKTAFIANI - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/23298/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmelakukan pengumuman pembelian kembali (buy back) saham pada tahun 2010-2014 yang terdaftar

4

Reaksi pasar terhadap pengumuman buy back dapat dilihat dengan cara:

pertama, bisa dilihat melalui perubahan harga saham yang diukur dengan

menggunakan abnormal return selama pengamatan, jika pasar bereaksi

terhadap suatu peristiwa, maka akan diperoleh abnormal return signifikan

berbeda dengan nol (Jogiyanto, 2010). Kedua, melihat trading volume

activity saham pada hari-hari selama pengamatan (Ariyanto, 2009).

Trading Volume Activity (TVA) merupakan indikator yang digunakan

untuk menunjukkan besarnya minat investor pada suatu saham (Budiman

dkk, 2009).

sumber: Jogiyanto, 2010

Gambar 1. Hubungan antara suatu peristiwa dengan reaksi pasar.

Untuk menghitung abnormal return perlu diketahui return pasar (return

market) nya. Menghitung return market digunakan harga pasar harian

dengan menggunakan ukuran Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Indeks Harga Saham Gabungan (disingkat IHSG atau Jakarta Composite

Index, disingkat JSX Composite) merupakan salah satu indeks pasar saham

yang digunakan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI). Indeks ini mencakup

pergerakan harga seluruh saham biasa dan saham preferen yang tercatat di

BEI.

Reaksi pasar yangdiproksi dengan

abnormal return danTrading VolumeActivity (TVA)

Peristiwa atauinformasi yangberupa suatu

kejutan.

Page 23: ISTI OKTAFIANI - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/23298/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmelakukan pengumuman pembelian kembali (buy back) saham pada tahun 2010-2014 yang terdaftar

5

Peristiwa buy back merupakan salah satu faktor yang dapat memengaruhi

naik turunnya harga saham perusahaan terkait. Ketika transaksi buy back

dipandang sebagai suatu sinyal informasi menguntungkan bagi pihak

pemegang saham, maka peristiwa tersebut akan dipandang sebagai

momentum yang baik dalam berspekulasi. Apakah pemegang saham akan

tetap mempertahankan investasinya atau malah memanfaatkan momentum

tersebut untuk menjual saham yang dimiliki (Junizar, 2013).

Pengujian variabel Trading Volume Activity (TVA) mengacu pada

penelitian terkait dengan event study yang menguji pengaruh suatu

peristiwa terhadap aktivitas volume perdagangan (trading volume activity)

menunjukkan reaksi pasar yang signifikan (Junizar,2013)

Trading volume activity merupakan salah satu indikator yang digunakan

untuk melihat reaksi pasar terhadap berbagai informasi yang masuk

kepasar modal. Reaksi tersebut dilihat melalui parameter pergerakan

aktivitas volume perdagangan saham dipasar modal. Perubahan pada

volume perdagangan saham dipasar modal menggambarkan bagaimana

aktivitas perdagangan saham di bursa saham dan mencerminkan keputusan

investasi investor.

Penelitian mengenai pengaruh pengumuman buy back saham terhadap

pasar modal sebelumnya telah beberapa kali dilakukan, hasilnya terdapat

perbedaan yang signifikan baik dilihat dari average abnormal return

selama penelitian, maupun average trading volume activity selama periode

penelitian.

Page 24: ISTI OKTAFIANI - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/23298/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmelakukan pengumuman pembelian kembali (buy back) saham pada tahun 2010-2014 yang terdaftar

6

Hasil penelitian Junizar (2013) menujukan bahwa pengumuman buy back

memiliki pengaruh signifikan dan terdapat perbedaan rata-rata abnormal

return kumulatif sebelum dan setelah pengumuman buy back

dilaksanakan. Pengumuman informasi buy back juga memberikan

pengaruh yang signifikan terhadap trading volume activity dan terdapat

perbedaan rata-rata trading volume activity sebelum dan saat transaksi

dilakukan.

Penelitian yang dilakukan Agustina (2014) menyatakan bahwa terdapat

perbedaan average abnormal return kumulatif yang signifikan pada saat

sebelum dan sesudah pengumuman buy back dilakukan. Artinya, pasar

bereaksi atas informasi yang mereka dapatkan.

Penelitian yang dilakukan Chaerunnisa (2014) menujukan bahwa

pengumuman buy back tidak berpengaruh signifikan dan tidak

ditemukannya perbedaan yang signifikan antara rata-rata abnormal return

kumulatif sebelum dan sesudah pengumuman buy back dilaksanakan.

Namun, pengumuman informasi buy back memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap trading volume activity dan diikuti dengan adanya

perbedaan yang signifikan antara rata-rata trading volume activity sebelum

dan sesudah pengumuman buy back dilakukan.

Penelitian Komaeroh (2014) menyatakan bahwa informasi yang diterima

oleh investor adalah sama, sehingga tidak terdapat investor yang mendapat

keuntungan secara berlebihan dari kondisi pasar tersebut. Reaksi

signifikan dan perbedaan signifikan juga tidak dapat dilihat dalam waktu

Page 25: ISTI OKTAFIANI - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/23298/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmelakukan pengumuman pembelian kembali (buy back) saham pada tahun 2010-2014 yang terdaftar

7

yang pendek karena biasanya buy back tidak langsung dilakukan

perusahaan saat rencana buy back dilakukan, sehingga investor tidak

langsung memberikan reaksi dari informasi buy back yang diperoleh.

Investor cenderung bersikap “wait and see”. Hal ini menunjukkan bahwa

pengumuman buy back saham tersebut belum mempunyai kandungan

informasi yang cukup kuat untuk dapat mempengaruhi investor dalam

pengambilan keputusannya dikarenakan investor lebih memilih untuk

menunggu aksi sebenarnya dari pengumuman yang dilakukan perusahaan.

Adanya reaksi pasar modal yang juga ditunjukkan dengan average trading

volume activity, tetapi tidak ditunjukkan dengan average abnormal return,

membuktikan bahwa pengumuman buy back meningkatkan minat investor

terhadap saham perusahaan tersebut tetapi belum bisa meningkatkan

abnormal return secara signifikan karena investor lebih memilih untuk

menunggu aksi buy back yang sebenarnya.

Penelitian sebelumnya mendapatkan hasil yang sama, yakni pasar

memberikan reaksi, namun pada penelitian yang dilakukan Komaeroh

reaksi tersebut tidak ditunjukkan dengan average abnormal return,

membuktikan bahwa pengumuman buy back belum bisa meningkatkan

abnormal return secara signifikan. Penelitian Agustina dikatakan bahwa

terdapat perbedaan average abnormal return kumulatif yang signifikan

pada saat sebelum dan sesudah pengumuman dilakukan dan tidak terdapat

kenaikan rata-rata trading volume activity di sekitar peristiwa transaksi

pengumuman pembelian kembali saham. Meskipun keduanya menyatakan

hasil yang sama, yakni pasar bereaksi terhadap pengumuman buy back,

Page 26: ISTI OKTAFIANI - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/23298/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmelakukan pengumuman pembelian kembali (buy back) saham pada tahun 2010-2014 yang terdaftar

8

namun hasil pengujiannya berbeda, meskipun menggunakan perhitungan

yang sama. Hampir seluruh penelitian menujukan hasil yang sama yakni

pasar bereaksi terhadap pengumuman buy back, namun reaksi tersebut

dicerminkan dengan cara yang berbeda. Pencerminan reaksi pasar tersebut

dilihat baik dari average abnormal return, maupun average trading

volume activity.

Sesuai dengan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, hal ini

menarik untuk dicermati lebih lanjut mengenai besarnya pengaruh

pengumuman pembelian kembali saham terhadap abnormal return dan

aktivitas perdagangan saham di pasar modal, sehingga penulis merasa

perlu untuk melakukan sebuah penelitian yang berhubungan dengan hal

tersebut. Penulis merumuskan penelitian dengan judul “REAKSI PASAR

TERHADAP PENGUMUMAN PEMBELIAN KEMBALI (BUY

BACK) SAHAM PADA SELURUH PERUSAHAAN DI SELURUH

SEKTOR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

(BEI) PERIODE 2010-2014”.

1.2 Rumusan Masalah

Sesuai dengan latar belakang masalah yang ada, maka permasalahan yang

akan dibahas pada penelitian ini adalah:

“Apakah terdapat reaksi pasar yang dicerminkan oleh perbedaan yang

signifikan pada abnormal return dan trading volume activity

perusahaan-perusahaan secara keseluruhan sebelum dan sesudah

perusahaan melakukan pengumuman buy back”

Page 27: ISTI OKTAFIANI - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/23298/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmelakukan pengumuman pembelian kembali (buy back) saham pada tahun 2010-2014 yang terdaftar

9

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk:

1. Menguji ada atau tidaknya pengaruh pengumuman buy back terhadap

pasar modal yang dicerminkan oleh perbedaan yang signifikan pada

abnormal return saham perusahaan sebelum dan sesudah

pengumuman buy back berlangsung.

2. Menguji ada atau tidaknya pengaruh pengumuman buy back terhadap

pasar modal yang dicerminkan oleh perbedaan yang signifikan pada

trading volume activity (jumlah aktivitas penjualan) saham perusahaan

sebelum dan sesudah pengumuman buy back berlangsung.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Memberikan informasi bagi pihak-pihak yang berkepentingan dengan

investasi dalam pasar modal, terkait dengan pengaruh buy back

terhadap abnormal return.

2. Memberikan informasi bagi pihak-pihak yang berkepentingan dengan

investasi dalam pasar modal, terkait dengan pengaruh buy back

terhadap aktivitas volume perdagangan (trading volume avctivity/TVA).

3. Dapat menjadi referensi dan pedoman bagi penelitian-penelitian

selanjutnya, terutama yang berkaitan dengan pengumuman buy back.

Page 28: ISTI OKTAFIANI - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/23298/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmelakukan pengumuman pembelian kembali (buy back) saham pada tahun 2010-2014 yang terdaftar

10

1.5 Kerangka Pemikiran

Event study merupakan suatu pendekatan metodologikal yang penting.

Metoda studi peristiwa banyak digunakan untuk menguji reaksi pasar dari

suatu peristiwa atau pengumuman (Jogiyanto, 2010). Event study juga

merupakan sebuah teknik penelitian yang memungkinkan untuk menilai

dan mempelajari pengaruh dari suatu peristiwa terhadap harga saham di

pasar modal. Studi peristiwa mengukur langsung pengaruh peristiwa

terhadap harga saham perusahaan pada saat sebelum peristiwa, saat

peristiwa, dan setelah peristiwa. Data yang digunakan pada studi peristiwa

juga mudah diperoleh, yakni berupa tanggal peristiwa, harga-harga saham

perusahaan bersangkutan dan indeks pasar. Event study digunakan sebagai

alat analisis dalam mengetahui adakah reaksi signifikan dalam pasar

modal terhadap kejadian yang diperkirakan dapat mempengaruhi harga

saham suatu perusahaan di pasar modal (Yolanda, 2015). Seperti

permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini yakni untuk mengetahui

reaksi pasar modal terhadap pengumuman buy back periode 2010-2014.

Reaksi pasar terhadap pengumuman buy back saham dilihat dari ada tidak

nya perbedaan yang signifikan pada abnormal return dan trading volume

activity sebelum peristiwa, saat peristiwa, dan setelah peristiwa. Uji beda

digunakan dalam penelitian ini untuk mengetahui ada tidak nya perbedaan

yang signifikan sebelum dan setelah pengumuman buy back.

Pengumuman buy back saham merupakan salah satu pengumuman

pendanaan (financing announcements). Pada saat perusahaan melakukan

Page 29: ISTI OKTAFIANI - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/23298/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmelakukan pengumuman pembelian kembali (buy back) saham pada tahun 2010-2014 yang terdaftar

11

pengumuman buy back, peristiwa ini dapat mempengaruhi harga saham –

saham yang diperdagangkan di pasar modal apabila peristiwa tersebut

dinilai memiliki kandungan informasi bagi para investor dan informasi

tersebut diterima dengan baik oleh para investor.

Sesuai dengan latar belakang permasalahan, rumusan permasalah dan

tujuan penelitian yang telah dikemukakan penulis pada bagian

sebelumnya, maka dapat dibuat kerangka pemikiran sebagai berikut :

Gambar 2. Kerangka Pemikiran

Analisis TradingVolume Activity

(TVA)

Analisis AbnormalReturn (AR)

Perusahaan yang MelakukanBuy back Saham Pada Tahun

2010-2014

Perbandinganmenggunakan

Uji Beda Dua Rata-rataBerpasangan

Bursa Efek Indonesia(BEI)

Reaksi Pasar Terhadap BuyBack Saham

AR SebelumPeristiwa

AR SetelahPeristiwa

TVA SebelumPeristiwa

TVA SebelumPeristiwa

Page 30: ISTI OKTAFIANI - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/23298/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmelakukan pengumuman pembelian kembali (buy back) saham pada tahun 2010-2014 yang terdaftar

12

1.6 Hipotesis

Pengumuman buy back saham merupakan salah satu pengumuman

pendanaan (financing announcements). Langkah buy back dimaksudkan

untuk meningkatkan nilai (value) pemegang saham. Karena saham yang

dibeli tidak mempunyai hak suara dan hak atas deviden, maka hak suara

dan deviden menjadi pemilik saham yang ada, dengan demikian value

saham tersebut meningkat, dengan asumsi tidak ada faktor lain yang

mempengaruhi. Alasan lainnya perusahaan melakukan buy back adalah

investasi. Ketika harga saham tersebut baik (meningkat), saham dapat

dijual kembali dan perusahaan akan mendapatkan capital gain. Buy back

saham juga akan meningkatkan laba per saham karena jumlah saham

beredar lebih sedikit. Ketika laba per saham meningkat hal ini akan

menarik minat investor terhadap saham tersebut, dengan demikian harga

saham akan naik ketika perusahaan mengumumkan akan melakukan

pembelian kembali saham.

Ketika peristiwa dianggap mengandung informasi atau dengan kata lain

peristiwanya mengandung nilai ekonomis yang dapat mengubah nilai

perusahaan dan ketika informasi tersebut dapat diserap dengan baik oleh

pasar maka akan menimbulkan reaksi pasar. Ketika informasi tersebut

dianggap positive maka reaksi pasar yang ditimbulkan pun akan positive,

seperti meningkatkan nilai perusahaan.

Page 31: ISTI OKTAFIANI - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/23298/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmelakukan pengumuman pembelian kembali (buy back) saham pada tahun 2010-2014 yang terdaftar

13

Telah dijelaskan sebelumnya bahwa suatu peristiwa dianggap sebagai

kejutan atau sesuatu yang tidak diharapkan (unexpected), ketika suatu

peristiwa dapat diantisipasi atau di ekspektasi, maka tidak akan

menimbulkan suatu reaksi. Semakin besar kejutan atau sesuatu yang tidak

dapat di ekspektasi semakin besar maka semakin besar reaksi pasarnya.

Reaksi pasar dari suatu peristiwa dapat dilihat melalui abnormal return

dan trading volume activity.

Pengujian hipotesis dilakukan agar dapat mengetahui apakah Buy back

yang dilakukan perusahaan mengakibatkan reaksi pada pasar, dilihat dari

abnormal return dan trading volume activity. Sesuai dengan penjelasan

latar belakang dan permasalahan yang telah dirumuskan, maka hipotesis

yang akan diteliti adalah sebagai berikut:

H1: Terdapat perbedaan abnormal return yang signifikan sebelum dan

sesudah pengumuman buy back dilakukan.

H2: Terdapat perbedaan trading volume activity sebelum dan sesudah

pengumuman buy back dilakukan.

Page 32: ISTI OKTAFIANI - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/23298/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmelakukan pengumuman pembelian kembali (buy back) saham pada tahun 2010-2014 yang terdaftar

14

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Pasar Modal

Undang-Undang Republik Indonesia, Nomor 8 Tahun 1995 tentang “Pasar

Modal” menyatakan bahwa :

”Pasar modal juga memiliki peran penting bagi perekonomian suatunegara, karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu pertamasebagai sarana bagi pendanaan usaha atau sebagai sarana bagiperusahaan untuk mendapatkan dana dari masyarakat pemodal (investor).Dana yang diperoleh dari pasar modal dapat digunakan untukpengembangan usaha, ekspansi, penambahan modal kerja dan lain-lain.Kedua, pasar modal menjadi sarana bagi masyarakat untuk berinvestasipada instrument keuangan seperti saham, obligasi, reksa dana, dan lain-lain. Dengan demikian, masyarakat dapat menempatkan dana yangdimilikinya sesuai dengan karakteristik keuntungan dan risiko masing-masing instrument”

Pasar modal adalah semua pasar yang terorganisir dan lembaga-lembaga

yang memperdagangkan warkat-warkat kredit (biasanya berjangka waktu

lebih dari satu tahun) termasuk saham, obligasi, hipotek, dan tabungan

serta deposito berjangka (Sundjaja dan Barlian, 2003).

Tujuan pasar modal Indonesia:

1. Mempercepat proses perluasan pengikutsertaan masyarakat dalam

pemilikan saham perusahaan.

2. Pemerataan pendapatan masyarakat melalui kepemilikan saham

Page 33: ISTI OKTAFIANI - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/23298/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmelakukan pengumuman pembelian kembali (buy back) saham pada tahun 2010-2014 yang terdaftar

15

3. Menggairahkan partisipasi masyarakat dalam pengerahan dan

penghimpunan dana untuk digunakan secara produktif.

Pasar modal merupakan salah satu bagian dari pasar financial yang

menjalankan fungsi ekonomi dan fungsi keuangan (Husnan, 2003).

Pasar modal dalam menjalankan fungsi ekonomi yaitu dengan

mengalokasikan dana secara efisien dari pihak yang memiliki dana

kepada pihak yang membutuhkan dana, sedangkan fungsi

keuangannya dapat ditunjukkan oleh adanya perolehan imbalan bagi

pihak yang memberi dana sesuai dengan karakteristik investasi yang

mereka pilih. Pasar modal menjadi salah satu pilihan bagi investor

dalam menyalurkan dana yang mereka miliki (Telaumbanua dkk.,

2007).

2.2 Efifsiensi Pasar

Fama (1970) menyatakan efisiensi pada pasar modal disefinisikan sebagai

kecepatan dan kelengkapan suatu harga sekuritas dalam merespon

informasi yang relevan. Dalam pasar modal yang efisien, harga suatu

saham pasti telah mencerminkan seluruh informasi yang berkaitan dengan

aktivitas manajemen dan prospek perusahaan dimasa yang akan datang

dan ketika muncul informasi baru tentang perusahaan tersebut maka harga

saham akan spontan berubah mencerminkan adanya informasi baru

tersebut (Arifin, 2007).

Page 34: ISTI OKTAFIANI - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/23298/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmelakukan pengumuman pembelian kembali (buy back) saham pada tahun 2010-2014 yang terdaftar

16

Pasar yang efisien merupakan suatu pasar bursa dimana efek yang

diperdagangkan merefleksikan semua informasi yang terjadi dengan cepat

dan akurat. Konsep dari pasar yang efisien ini menyatakan bahwa pemodal

selalu memasukkan faktor informasi yang tersedia dalam keputusan

mereka, sehingga terefleksi pada harga yang mereka transaksikan. Jadi,

harga yang berlaku di pasar sudah mengandung faktor informasi tersebut

(Telaumbanua dkk., 2007).

Fama (1976) menyatakan “a securities market is efficient if security prices

fully reflect the information available“. Profesor Eugene Fama (1970)

telah mengklasifikasikan pasar menjadi bentuk lemah (weak-form), bentuk

setengah kuat (semistrong-form), dan bentuk kuat (strong-form).

1. Efisiensi Bentuk Lemah (Weak-Form Efficiency)

Pasar dikatakan efisien dalam bentuk lemah jika harga – harga dari

sekuritas tercermin secara penuh (fully reflect) informasi masa lalu.

Informasi masa lalu ini merupakan informasi yang sudah terjadi.

Perubahan harga pada hari ini tidak ada hubungannya dengan

perubahan harga yang terjadi kemarin. Jika informasi datangnya

secara acak banyak orang menyukai karena bisa mendapatkan

keuntungan dari perubahan harga yang terjadi secara acak. Bentuk

efisiensi secara lemah ini berkaitan dengan teori acak (random-walk

theory) yang menyatakan bahwa data masa lalu tidak berhubungan

dengan nilai sekarang. Jika pasar efisien secara bentuk lemah, maka

nilai – nilai masa lalu tidak dapat digunakan untuk memprediksi harga

Page 35: ISTI OKTAFIANI - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/23298/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmelakukan pengumuman pembelian kembali (buy back) saham pada tahun 2010-2014 yang terdaftar

17

sekarang. Implikasinya adalah investor tidak dapat menggunakan

informasi masa lalu untuk mendapatkan keuntungan yang tidak

normal.

2. Efisiensi Bentuk Setengah Kuat (Semistrong-Form Efficiency)

Pasar dikatakan efisien setengah kuat jika harga – harga sekuritas

secara penuh mencerminkan (fully reflect) semua informasi yang

dipublikasikan (all publicly available information) termasuk informasi

yang berada di laporan – laporan keuangan perusahaan emiten.

Implikasinya adalah tidak ada investor atau grup dari investor yang

dapat menggunakan informasi yang dipublikasikan untuk mendapatkan

keuntungan tidak normal dalam jangka waktu yang lama (Zaqi, 2006).

Teori ini memberikan tekanan pada kecepatan informasi yang diterima

para pemodal, artinya informasi tersebar dan diterima oleh para

pemodal pada waktu yang hampir bersamaan, sehingga harga secara

langsung dan cepat melakukan penyesuaian (Telaumbanua dkk.,

2007).

3. Efisiensi Bentuk Kuat (Strong-Form Efficiency)

Pasar modal yang efisien dalam bentuk kuat merupakan tingkat

efisiensi pasar yang tertinggi. Pasar dikatakan efisien dalam bentuk

kuat jika harga – harga sekuritas secara penuh mencerminkan (fully

reflect) semua informasi yang tersedia termasuk informasi yang privat.

Implikasinya adalah tidak terdapat individual investor atau grup dari

Page 36: ISTI OKTAFIANI - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/23298/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmelakukan pengumuman pembelian kembali (buy back) saham pada tahun 2010-2014 yang terdaftar

18

investor, meskipun dengan kemampuan yang superior, mampu

memperoleh abnormal return dengan menggunakan semua informasi

yang relevan, baik historis yang dipublikasikan, maupun yang tidak

dipublikasikan (Zaqi, 2006).

Efisiensi pasar modal tergantung pada kondisi tertentu, terutama volume

perdagangan. Pasar dengan volume perdagangan yang relatif kecil

menyulitkan investor untuk bereaksi terhadap informasi baru dan

memudahkan bagi pedagang besar untuk memanipulasi.

2.2.1. Asumsi Efisiensi Pasar

Jogiyanto (2010) menyatakan bahwa pasar efisien dapat terjadi

karena peristiwa-peristiwa sebagai berikut ini:

1. Investor adalah penerima harga (price takers), yang berarti

bahwa sebagai pelaku pasar, investor seorang diri tidak dapat

mempengaruhi harga dari suatu sekuritas. Harga dari suatu

sekuritas ditentukan oleh banyak investor yang menentukan

demand dan supply. Hal ini dapat terjadi jika pelaku – pelaku

pasar terdiri dari sejumlah besar individu dan institusi rasional

yang mampu mengartikan dan menginterpretasikan informasi

dengan baik untuk digunakan menganalisis, menilai, dan

melakukan transaksi.

2. Informasi tersedia secara luas kepada semua pelaku pasar pada

saat yang bersamaan dan harga untuk memperoleh informasi

tersebut murah. Informasi yang ada dapat dengan mudah

Page 37: ISTI OKTAFIANI - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/23298/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmelakukan pengumuman pembelian kembali (buy back) saham pada tahun 2010-2014 yang terdaftar

19

diperoleh dan hampir setiap saat sama seperti halnya informasi

yang disampaikan lewat radio atau televisi. Fleksibilitas dan

bervariasinya sumber dan jenis informasi memungkinkan

investor untuk mendapatkan informasi secara gratis dan

informasi tersebut dapat diperoleh dengan waktu yang

bersamaan.

3. Informasi dihasilkan secara acak (random) dan tiap – tiap

pengumuman informasi sifatnya random satu dengan yang

lainnya. Informasi dihasilkan secara random mempunyai arti

bahwa investor tidak dapat memprediksi kapan emiten akan

mengumumkan informasi baru yang penting.

4. Investor bereaksi dengan cepat dan sepenuhnya terhadap

informasi baru yang masuk di pasar, yang menyebabkan harga

sekuritas segera mengalami penyesuaian untuk mencapai

keseimbangan yang baru. Kondisi ini dapat terjadi jika pelaku

pasar merupakan indivdu-individu yang canggih

(shopisticcated) yang mampu memahami dan

menginterpretasikan informasi dengan cepat dan baik.

2.3 Instrumen Keuangan Saham

Samsul (2006) menyatakan terdapat dua jenis pembiayaan melalui pasar

modal yaitu melalui hutang (dalam bentuk penerbitan obligasi) dan

berbagi kepemilikan modal (dalam bentuk penerbitan sekuritas saham).

Kedua instrumen ini biasanya dikombinasikan dalam struktur modal

Page 38: ISTI OKTAFIANI - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/23298/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmelakukan pengumuman pembelian kembali (buy back) saham pada tahun 2010-2014 yang terdaftar

20

perusahaan. Besar kecilnya persentase masing-masing instrumen yang

diterbitkan tergantung dengan kebutuhan perusahaan tersebut.

Anoraga dkk.. (2006) mendefinisikan saham sebagai surat berharga

sebagai bukti penyertaan atau pemilikan individu maupun institusi dalam

suatu perusahaan. Saham berwujud selembar kertas yang menerangkan

bahwa pemilik perusahaan yang menerbitkan surat berharga tersebut.

Saham yang diperdagangkan di bursa ada dua jenis, yaitu saham biasa

(common stock) dan saham preferen (prefered stock). Saham biasa adalah

saham yang tidak memiliki hak istimewa. Pemegang saham biasa

mempunyai hak untuk memperoleh dividen sepanjang perseroan

memperoleh keuntungan. Saham preferen merupakan saham yang

memiliki karakteristik gabungan antara saham biasa dan obligasi, karena

menghasilkan pendapatan yang tetap (seperti bunga pada obligasi)

(Sundjaja dkk., 2003).

2.4 Corporate Action

Ang (1997) mendefinisikan corporate action sebagai kegiatan yang

dilakukan oleh suatu perusahaan yang bobotnya cukup material sehingga

mempunyai kemungkinan mempengaruhi harga saham dari perusahaan

yang bersangkutan di bursa efek. Makna “cukup material” yaitu

mengandung bobot yang cukup tinggi, tetapi tingkat bobot ini tentunya

bersifat relatif tergantung persepsi dari yang mendengarnya. “Setiap

tindakan atau aksi dari emiten yang cukup material“ mempunyai makna

Page 39: ISTI OKTAFIANI - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/23298/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmelakukan pengumuman pembelian kembali (buy back) saham pada tahun 2010-2014 yang terdaftar

21

bahwa tindakan atau aksi ini merupakan suatu usaha yang disadari dan

direncanakan oleh manajemen perseroan.

Samsul (2006) mendefinisikan corporate action adalah suatu tindakan

perusahaan yang dimaksudkan untuk memberi sinyal positif atau negatif

terhadap harga sekuritas perusahaan terkait. Corporate action juga dapat

digunakan sebagai suatu sinyal berharga bagi para pemegang sekuritas

yaitu stockholder dalam mengambil keputusan investasi.

Darmadji dkk. (2006) menyatakan tindakan atau aksi korporasi (corporate

action) merupakan aktivitas emiten yang berpengaruh terhadap jumlah

saham yang beredar maupun terhadap harga saham di pasar. Corporate

action merupakan informasi yang umumnya menarik perhatian pihak –

pihak yang terkait di pasar modal, khususnya para pemegang saham.

Corporate action diajukan oleh dewan direksi perusahaan dalam Rapat

Umum Pemegang Saham (RUPS) untuk mendapatkan persetujuan dari

para pemegang saham. Selanjutnya emiten wajib melaporkan rencana

corporate action tersebut kepada Bapepam-LK dan bursa efek.

Peraturan BAPEPAM-LK No: X.K.I tentang “keterbukaan informasi yang

harus segera diumumkan kepada publik”, tertuang jelas bahwa informasi

atau fakta material yang diperkirakan dapat mempengaruhi harga efek atau

keputusan investasi pemodal, antara lain hal-hal sebagai berikut:

1. Penggabungan usaha, pembelian saham, peleburan usaha, atau

pembentukan usaha patungan.

2. Pemecahan saham atau pembagian deviden saham.

Page 40: ISTI OKTAFIANI - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/23298/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmelakukan pengumuman pembelian kembali (buy back) saham pada tahun 2010-2014 yang terdaftar

22

3. Pendapatan dari deviden yang luar biasa sifatnya.

4. Perolehan atau kehilangan kontrak penting.

5. Produk atau penemuan baru yang berarti.

6. Perubahan dalam pengendalian atau perubahan penting dalam

manajemen.

7. Pengumuman pembelian kembali atau pembayaran efek yang

bersifat utang.

8. Penjualan tambahan efek kepada masyarakat atau secara terbatas

yang material jumlahnya.

9. Pembelian atau kerugian penjualan aktiva secara material.

10. Perselisihan tenaga kerja yang relatif penting.

11. Tuntutan hukum yang penting terhadap perusahaan, atau direktur

dan komisaris perusahaan.

12. Pengajuan tawaran untuk pembelian efek perusahaan lain.

13. Penggantian akuntan yang mengaudit perusahaan.

14. Penggantian wali amanat.

15. Perubahan tahun fiskal perusahaan.

2.5 Pembelian Kembali Saham/ Stock Buy back.

Pembelian kembali saham bertujuan untuk mengurangi jumlah saham

yang beredar sehingga harga pasar saham akan meningkat (Halim, 2005).

Stock repurchase atau pembelian kembali saham atau yang biasa dikenal

dengan stock buy back adalah tindakan yang dilakukan oleh emiten

maupun perusahaan publik untuk membeli kembali saham yang telah

Page 41: ISTI OKTAFIANI - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/23298/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmelakukan pengumuman pembelian kembali (buy back) saham pada tahun 2010-2014 yang terdaftar

23

diterbitkan oleh perusahaan dan ditawarkan kepada masyarakat baik

melalui bursa maupun di luar bursa. Maksud dan tujuan dari pelaksanaan

aksi korporasi ini antara lain adalah untuk meningkatkan likuiditas saham,

memperoleh keuntungan dengan menjual kembali setelah harga

mengalami kenaikan atau sebagai langkah untuk mengurangi modal

disetor (Annual Report BAPEPAM-LK, 2008).

Terdapat berbagai alasan perusahaan melakukan buy back, diantaranya

untuk menghindari akuisisi untuk pengambil alihan secara paksa, atau

untuk mencegah jatuhnya harga saham pada posisi yang lebih dalam

(Tambunan, 2008).

Fabozzi et al. (2010) menyatakan bahwa pembelian kembali saham

merupakan sebuah alternatif bagi perusahaan untuk mendistribusikan

kasnya kepada pemegang saham dengan biaya yang rendah bagi

perusahaan maupun pemegang saham. Bagaimanapun, dikarenakan

masing- masing pemegang saham dikenakan tingkat wajib pajak yang

berbeda, manfaat yang diperoleh bagi masing- masing pemegang saham

adalah beragam.

Buy back juga merupakan salah satu cara yang dilakukan perusahaan

untuk mendistribusikan cashflow yang dimiliki perusahaan kepada para

pemegang sahamnya selain dalam bentuk deviden. Pada saat membeli

kembali sahamnya, biasanya perusahaan akan membeli dengan harga di

atas harga pasar. Kelebihan atas harga pasar inilah yang menjadi

Page 42: ISTI OKTAFIANI - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/23298/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmelakukan pengumuman pembelian kembali (buy back) saham pada tahun 2010-2014 yang terdaftar

24

keuntungan bagi para pemegang saham yang dikenal dengan istilah capital

gain (Chairunnisa, 2014).

BAPEPAM-LK memuat dua peraturan mengenai pengumuman kegiatan

buy back. Pertama adalah peraturan Bapepam-LK Nomor X.K.1 tentang

keterbukaan informasi yang harus segera diumumkan kepada publik,

peraturan kedua terkait buy back yakni peraturan XI.B.2 yang mewajibkan

adanya persetujuan pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang

Saham (RUPS). Peraturan Nomor XI.B.2 menyebutkan bahwa perusahaan

yang melakukan buy back wajib mengungkapkan rencana pembelian

kembali saham kepada seluruh pemegang saham. Peraturan Otoritas Jasa

Keuangan Nomor: 2/Pojk.04/2013, dalam Bab 2 pasal 4, menyatakan

bahwa dalam hal terjadi kondisi pasar yang berfluktuasi secara signifikan,

perusahaan dapat melakukan pembelian kembali saham tanpa persetujuan

Rapat Umum Pemegang Saham. Bab II Pasal 5 juga menyebutkan bahwa

pembelian kembali saham oleh perusahaan sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 4 paling banyak 20% (dua puluh perseratus) dari modal disetor.

2.6 Abnormal Return

Abnormal return adalah selisih antara return aktual dan return yang

diharapkan (expected return) yang dapat terjadi sebelum informasi resmi

diterbitkan atau telah terjadi kebocoran informasi (leakage of information)

dan sesudah informasi resmi diterbitkan (Samsul, 2006).

Page 43: ISTI OKTAFIANI - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/23298/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmelakukan pengumuman pembelian kembali (buy back) saham pada tahun 2010-2014 yang terdaftar

25

Abnormal return merupakan proksi dari reaksi pasar, apabila terdapat

informasi pada peristiwa yang diobservasi, maka abnormal return akan

mengikuti peristiwa tersebut, begitu juga sebaliknya, jika peristiwa

tersebut tidak memiliki kandungan informasi, maka peristiwa tersebut

tidak memberikan abnormal return (Wirajaya dkk., 2011).

2.7 Trading Volume Activity (TVA)

Volume perdagangan saham adalah total saham yang diperdagangkan di

pasar sekunder pada periode pengamatan ke-t. Besar kecilnya volume

perdagangan mengindikasikan tingkat ketertarikan para investor dalam

berinvestasi terhadap saham (Junizar, 2013).

Pergerakan volume perdagangan di pasar saham dapat digunakan oleh

investor untuk menilai apakah saham yang dibeli tersebut merupakan

saham yang aktif diperdagangkan atau sebaliknya. Saham yang fluktuatif

diharapkan meningkatkan volume perdagangan, sehingga akan

menghasilkan return saham yang tinggi. Penilaian aktivitas perdagangan

saham melalui indikator TVA digunakan untuk melihat apakah investor

individual mengamati laporan keuangan informatif dalam arti apakah

informasi tersebut membuat keputusan perdagangan di atas keputusan

perdagangan normal (Chairunnisa, 2014).

Pendekatan TVA digunakan untuk menguji hipotesis pasar efisien dalam

bentuk lemah. Hal tersebut terjadi karena keadaan pasar yang belum

efisien dalam bentuk lemah, perubahan harga sebelum dengan cepat

Page 44: ISTI OKTAFIANI - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/23298/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmelakukan pengumuman pembelian kembali (buy back) saham pada tahun 2010-2014 yang terdaftar

26

mencerminkan informasi yang ada, sehingga peneliti hanya dapat

mengamati reaksi pasar modal melalui pergerakan volume perdagangan

(Chairunnisa, 2014).

Aktivitas volume perdagangan (trading volume activity) dapat dijadikan

sebagai indikator kegiatan perdagangan saham di pasar sekunder.

Aktivitas volume perdagangan (TVA) merupakan instrumen yang dapat

digunakan untuk melihat reaksi pasar modal terhadap informasi melalui

pergerakan aktivitas volume perdagangan (Ariyanto, 2009)

2.8 Penelitian Terdahulu

Penelitian mengenai pengaruh suatu event atau kejadian yang berupa

pengumuman pembelian kembali (buy back) saham terhadap reaksi pasar

antara lain dilakukan oleh Zumaila (2014) yang berjudul “Analisis Reaksi

Pasar dan Kinerja Saham atas Pengumuman dan Peristiwa Buy Back di

BEI. Penelitiannya bertujuan untuk menguji adanya reaksi pasar yang

positif dan peningkatan kinerja saham pada pengumuman dan peristiwa

program buy back di BEI. Penelitian menggunakan abnormal return dan

TVA sebagai proksi reaksi pasar dan return realisasi sebagai proksi kinerja

saham. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa program buy back yang

dicanangkan pemerintah tidak efektif dalam jangka panjang untuk

menjaga harga saham supaya tidak jatuh lebih dalam lagi pada kasus tahun

2013.

Page 45: ISTI OKTAFIANI - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/23298/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmelakukan pengumuman pembelian kembali (buy back) saham pada tahun 2010-2014 yang terdaftar

27

Junizar (2013) dalam penelitiannya bertujuan untuk mengetahui pengaruh

pengumuman buy back terhadap respon pasar pada perusahaan yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia berdasarkan peraturan BAPEPAM-LK

Nomor XI.B.2 dan XI.B.3 tata cara buy back. Penelitian yang dilakukan

Junizar menggunakan rata-rata abnormal return harian dan rata-rata

trading volume activity harian untuk menguji pengumuman informasi buy

back benar-benar berpengaruh signifikan terhadap pasar. Penelitian ini

juga menggunakan rata-rata abnormal return kumulatif dan trading

volume activity kumulatif untuk menguji perbedaan abnormal return dan

trading volume activity sebelum dan saat transaksi buy back. Hasil dari

penelitiannya menujukan bahwa pengumuman buy back memiliki

pengaruh signifikan dan terdapat perbedaan rata-rata abnormal return

kumulatif sebelum dan setelah pengumuman buy back dilaksanakan.

Pengumuman informasi buy back juga memberikan pengaruh yang

signifikan terhadap trading volume activity dan terdapat perbedaan rata-

rata trading volume activity sebelum dan saat transaksi dilakukan.

Penelitian serupa juga dilakukan oleh Komaeroh (2014) yang berjudul

reaksi pasar terhadap pengumuman pembelian kembali saham (buy back)

pada perusahaan yang terdaftar di BEI tahun 2013-2014. Tujuan dari

penelitian adalah untuk menentukan reaksi pasar terhadap pembelian

kembali saham (buy back) pengumuman yang ditunjukkan oleh perubahan

abnormal return dan aktivitas volume perdagangan saham secara

signifikan. Model penelitian ini adalah event study yang dilakukan dengan

menggunakan 18 perusahaan sebagai sampel, yang tampil membeli

Page 46: ISTI OKTAFIANI - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/23298/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmelakukan pengumuman pembelian kembali (buy back) saham pada tahun 2010-2014 yang terdaftar

28

dukungan pada periode 2013-2014 di Bursa Efek Indonesia (BEI). Teknik

pengambilan sampel penelitian ini adalah metode purposive sampling.

Hasil pengujian hipotesis, penelitian ini menemukan bahwa investor

melakukan reaksi yang signifikan terhadap pembelian kembali

pengumuman sebagaimana yang muncul dengan aktivitas volume

perdagangan rata-rata semua hari periode pengamatan. Namun, penelitian

ini tidak menemukan hasil yang signifikan rata-rata abnormal (AAR)

antara pengumuman pembelian kembali saham (buy back), dan juga tidak

menemukan perbedaan rata-rata abnormal return dan rata-rata aktivitas

volume perdagangan sebelum dan sesudah membeli kembali

pengumuman.

Penelitian yang dilakukan oleh Listiyani (2015) yang bertujuan untuk

mengetahui pengaruh pengumuman pembelian kembali (buy back)

terhadap respon pasar pada perusahaan yang terdaftar di Daftar Efek

Syariah. Penelitiannya ini menggunakan average abnormal return harian

dan average trading volume activity harian untuk menguji pengumuman

informasi buy back benar-benar berpengaruh signifikan terhadap pasar.

Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa pengumuman buy back tidak

memiliki perbedaan yang signifikan pada average abnormal return

sebelum dan sesudah pengumuman dilaksanakan.

Tabel 1. Ringkasan Penelitian – Penelitian Terdahulu.

NoNama

PenelitiEvent Indikator Hasil Peneltian

1 Zumaila

(2014)

Pengumuman

dan Peristiwa

Abnormal

Return dan

Terdapat reaksi pasar positif

atas pengumuman buy back

Page 47: ISTI OKTAFIANI - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/23298/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmelakukan pengumuman pembelian kembali (buy back) saham pada tahun 2010-2014 yang terdaftar

29

Buy Back di

BEI Tahun

2013.

TVA berdasarkan hasil pengujian

variabel abnormal return dan

TVA

Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa

program buy back yang

dicanangkan pemerintah

tidak efektif dalam jangka

panjang untuk menjaga harga

saham supaya tidak jatuh

lebih dalam lagi pada kasus

tahun 2013.

2 Junizar

(2013)

Pengumuman

Pembelian

Kembali

Saham (Buy

Back)

Abnormal

Return dan

TVA

Hasil dari penelitiannya

menujukan bahwa

pengumuman buy back

memiliki pengaruh signifikan

dan terdapat perbedaan rata-

rata abnormal return

kumulatif sebelum dan

setelah pengumuman buy

back dilaksanakan

Pengumuman informasi buy

back memberikan pengaruh

yang signifikan terhadap

trading volume activity dan

terdapat perbedaan rata-rata

trading volume activity

sebelum dan saat transaksi

dilakukan..

3 Komaeroh

(2014)

Pengumuman

Pembelian

Kembali

Saham (Buy

Abnormal

Return dan

TVA

Penelitian ini menemukan

bahwa investor melakukan

reaksi yang signifikan

terhadap pembelian kembali

Page 48: ISTI OKTAFIANI - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/23298/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmelakukan pengumuman pembelian kembali (buy back) saham pada tahun 2010-2014 yang terdaftar

30

Back) Pada

Perusahaan

Yang

Terdaftar di

BEI Tahun

2013-2014.

pengumuman sebagaimana

yang muncul dengan

aktivitas volume

perdagangan rata-rata semua

hari periode pengamatan

Tidak ditemukan hasil yang

signifikan rata-rata abnormal

(AAR) antara sebelum dan

sesudah pengumuman

pembelian kembali saham

(buy back)

Tidak ditemukan perbedaan

rata-rata aktivitas volume

perdagangan sebelum dan

sesudah pengumuman

pemebelian kembali saham.

4 Listiyani

(2015)

Pengumuman

Pembelian

Kembali (Buy

Back) Pada

Perusahaan

Yang

Terdaftar di

Daftar Efek

Syariah Tahun

2013-2014

Rata-rata

abnormal

return

harian dan

rata-rata

trading

volume

activity

harian

Penelitian ini menunjukan

bahwa pengumuman buy

back tidak memiliki

perbedaan yang signifikan

pada rata-rata abnormal

return sebelum dan sesudah

pengumuman dilaksanakan.

Informasi pengumuman buy

back memberikan reaksi

pasar dengan terdapatnya

perbedaan yang signifikan

sebelum dan sesudah

pengumuman dilakukan

Page 49: ISTI OKTAFIANI - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/23298/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmelakukan pengumuman pembelian kembali (buy back) saham pada tahun 2010-2014 yang terdaftar

31

III. METODE PENELITIAN

3.1 Sifat Penelitian

Penelitian ini merupakan studi peristiwa (event study), yaitu merupakan

suatu pendekatan metodologikal yang penting dan digunakan dipenelitian-

penelitian keuangan, ekonomi, akuntansi, pemasaran, politik, sistem

informasi dan penelitian sosial lainnya. Metode study peristiwa (event

study) digunakan untuk mengkaji reaksi pasar (dalam hal ini pasar modal)

dari suatu peristiwa atau pengumuman. Penelitian ini dilakukan pada

periode tahun 2010 hingga tahun 2014. Penelitian ini dilakukan dalam

jangka waktu 11 hari dengan periode jendela selama 5 hari sebelum, 1hari

pada saat event dan 5 hari sesudah pelaksanaan buy back.

3.2 Event Study (Studi Peristiwa)

Studi peristiwa (event study) disebut juga dengan nama analisis residual

(residual analysis) atau pengujian kinerja tak normal (abnormal

performance index test) atau pengujian reaksi pasar (market reaction test).

Studi peristiwa adalah studi yang melibatkan analisis perilaku harga

sekuritas sekitar waktu suatu kejadian atau pengumuman informasi

(Jogiyanto, 2010).

Page 50: ISTI OKTAFIANI - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/23298/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmelakukan pengumuman pembelian kembali (buy back) saham pada tahun 2010-2014 yang terdaftar

32

Menurut McWillliams et al. (1997) metoda studi peristiwa didasarkan

pada tiga asumsi dasar, yaitu asumsi efisiensi pasar (market efficiency),

peristiwa-peristiwa tidak diantisipasi (unanticipated events), dan tidak ada

efek-efek pengganggu (no confounfing effects) sepanjang jendela

peristiwa.

Tabel 2. Abnormal Return pada saat pengumuman peristiwa.

PeristiwaTanda abnormalreturn pada saatpengumuman.

IPO (Ibbotson, 1975; Loughran dan Ritter,1995) +Seasoned Equity Offering atau SEO (Loughrandan Ritter,1995)

-

Perusahaan dimerjer (Asquith, 1983; Agrawal etal., 1992)

0

Inisiasi dividen (Michaeley et al., 1995) +Pengumuman laba (Ball and Brown, 1968;Bernard dan Thomas, 1990)

+

Pendaftaran baru dibursa efek (Dharan danIkenberry, 1995)

+

Pembelian kembali saham dipasar terbuka(Ikenberry et al., 1995; Mithcell dan Stafford,1997)

+

Pembelian kembali saham (tender offer)(Lakonishok dan Vermalen, 1990; Mitchell danStafford, 1997)

+

Kontes Proksi (Proxy fights) (Ikenberry danLakonshok, 1993)

+

Pemecahan saham (Dharan dan Ikenberry, 1995;ikenberry et al., 1996)

+

Spinoffs (Milles dan Rosenfeld, 1983; Casutis etal., 1983)

+

sumber: Fama, Eugene F. 1998. Market efficiency, long-term returns, andbehavioral finance. Journal of Financial Ekonomic 49. P, 290.

Page 51: ISTI OKTAFIANI - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/23298/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmelakukan pengumuman pembelian kembali (buy back) saham pada tahun 2010-2014 yang terdaftar

33

3.2.1 Tipe Studi Peristiwa

Penelitian-penelitian studi peristiwa dapat digolongkan ke dalam

empat kategori (Jogiyanto, 2010), yaitu sebagai berikut ini:

1. Kandungan informasi (Information content).

2. Efisiensi pasar (Market efficiency).

3. Evaluasi model (Model evaluation).

4. Penjelasan metrik (Metric explanation).

Studi peristiwa kategori pertama digunakan untuk menguji

kandungan informasi (Information content) dari suatu peristiwa.

Kategori kedua digunakan untuk menguji pasar efisien. Pengujian

pasar efisien adalah lanjutan dari pengujian kandungan informasi.

Pengujian terhadap kandungan informasi hanya menguji

abnormal return sebagai reaksi dari pasar, sedangkan pengujian

pasar efisien meneruskan dengan menguji kecepatan reaksi pasar

tersebut. Kategori ketiga adalah penelitian yang mengevaluasi

model-model yang digunakan di studi peristiwa untuk

menentukan model mana yang paling sesuai untuk kondisi

tertentu. Kategori keempat dari penelitian adalah mencoba untuk

menjelaskan penyebab reaksi pasar lebih lanjut.

Sesusai dengan penjelasan sebelumnya pada latar belakang dan

rumusan masalah. Penelitian ini termasuk pada event study

kategori kedua. Penelitian ini melihat reaksi pasar yang menguji

kandungan informasi dari suatu peristiwa, kandungan inromasi ini

Page 52: ISTI OKTAFIANI - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/23298/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmelakukan pengumuman pembelian kembali (buy back) saham pada tahun 2010-2014 yang terdaftar

34

diuji melalui abnormal return dan menguji kecepatan reaksi

pasar tersebut, dilihat dari pergerakan aktivitas volume

perdagangan yang di uji menggunakan Trading Volume Activity

(TVA).

3.2.2 Tipe Peristiwa

Dilihat dari tipenya, suatu peristiwa (event) dapat dikelompokan

menjadi peristiwa pengumuman atau peristiwa kejadian. Berikut

adalah contoh peristiwa pengumuman-pengumuman (Jogiyanto,

2010) :

1. Pengumuman yang berhubungan dengan laba (earnings-

related announcements), seperti pengumuman laporan

tahunan.

2. Pengumuman-pengumuman peramalan oleh pejabat

perusahaan (forecast announcements by company officials),

seperti pengumuman peramalan penjualan.

3. Pengumuman-pengumuman dividen (dividen

announcements), seperti pengumuman dividen saham.

4. Pengumuman-pengumuman pendanaan (financing

announcements), seperti pengumuman pembelian kembali

saham.

5. Pengumuman-pengumuman investasi (investment

announcements), seperti pengumuman usaha baru.

Page 53: ISTI OKTAFIANI - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/23298/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmelakukan pengumuman pembelian kembali (buy back) saham pada tahun 2010-2014 yang terdaftar

35

6. Pengumuman-pengumuman ketenaga kerjaan (labor

announcement), seperti pengumuman negosiasi.

7. Pengumuman-pengumuman industri sekuritas (securities

industry announcements), seperti pengumuman perubahan-

perubahan kepemilikan saham.

3.3 Jenis dan Sumber Data

Penelitian ini menggunakan jenis data sekunder. Data sekunder merupakan

data yang tidak langsung diperoleh dari pihak pertama. Data ini bersumber

dari pusat referensi pasar modal di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan

Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Data yang digunakan dalam penelitian ini

berupa, data harga penutupan (closing prices) saham harian, indeks pasar,

dan data tahunan yang diperoleh melalui situs – situs sekuritas.

3.4 Populasi dan Sampel

Populasi pada penelitian ini adalah seluruh perusahaan diseluruh sektor

yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2010 – 2014 yang

melakukan pengumuman buy back saham. Total emiten yang melakukan

pengumuman buy back saham pada tahun 2010 hingga tahun 2014 adalah

sebanyak 48 perusahaan. Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah

semua perusahaan yang terdaftar diseluruh sektor di Bursa Efek Indonesia

(BEI) dan yang melakukan pengumuman buy back sejak tahun 2010

sampai dengan tahun 2014 yang sesuai dengan kriteria yang telah

ditentukan.

Page 54: ISTI OKTAFIANI - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/23298/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmelakukan pengumuman pembelian kembali (buy back) saham pada tahun 2010-2014 yang terdaftar

36

Sampel penelitian yang diambil dalam penelitian ini merupakan sampel

bertujuan (purposive sampling). Tipe pengambilan sampel dalam

purposive sample dengan melakukan pengambilan sampel berdasarkan

pertimbangan tertentu (judgement sampling). Judgement sampling

melibatkan pemilihan subjek yang berada di tempat paling

menguntungkan atau dalam posisi terbaik untuk memberikan informasi

yang diperlukan (Sekaran, 2009). Kriteria- kriteria yang akan diambil

sebagai sampel adalah sebagai berikut:

1. Perusahaan tidak melakukan corporate action lain, seperti stock

split, right issue,divestasi, akuisisi, merger, konsolidasi, dan

kegiatan lain pada periode pengujian yang dapat mempengaruhi

harga saham untuk menghindari adanya bias terhadap hasil

penelitian.

2. Perusahaan melakukan buy back berdasarkan peraturan Bapepam-

LK nomor XI.B.2 dan peraturan nomor XI.B.3 (lampiran B dan C).

3. Tanggal pengumuman buy back dapat diketahui dengan jelas.

Alasan penulis memasukkan tanggal pengumuman sebagai kriteria

sampel adalah untuk memudahkan proses penelitian, dan sampel

yang digunakan yang sesuai dengan periode penelitian dan tujuan

dari penelitian, yakni menguji adanya reaksi pasar dan kinerja

saham atas pengumuman dan peristiwa buy back.

4. Saham perusahaan yang aktif diperdagangkan selama periode

estimasi dan periode jendela.

Page 55: ISTI OKTAFIANI - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/23298/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmelakukan pengumuman pembelian kembali (buy back) saham pada tahun 2010-2014 yang terdaftar

37

5. Ketersediaan data harga saham perusahaan untuk kemudahan

pengolahan data.

Tabel 3. Jumlah Sampel Emiten yang Terdaftar Dalam BEIdan Melakukan Buy Back Periode 2010 – 2014.

Keterangan JumlahJumlah Emiten yang melakukan buy back 48Tidak berdasarkan peraturan OJK No. 2/POJK/2013 dansurat Edaran OJK No. 1/SEOJK.04.2013.

0

Melakukan corporate action lainnya di sekitar periodepenelitian seperti right issue, warrant, stock dividens,bonus share, merger, buy back, partial listing dan lain-lain.

0

Tanggal pengumuman buy back tidak diketahui denganjelas

4

Jumlah 44

Berdasarkan kriteria yang telah ditentukan, maka jumlah perusahaan yang

sesuai untuk dijadikan sampel adalah sebanyak 44 perusahaan.

Berikut adalah daftar perusahaan yang melakukan buy back saham pada

tahun 2010-2014:

Tabel 4. Daftar Nama Perusahaan yang Melakukan PengumumanBuy Back Saham Pada Tahun 2010-2014.

Tahun No PerusahaanKode

SahamSektor

TanggalPengumuman

2010

1PT Arha KaryaPrima Industry

TbkAKPI

Basic Industryand Chemicals

19/02/2010

2PT Global

Mediacom TbkBMTR

Trade, Services,and Investment

08/04/2010

3PT CharoenPokphand

Indonesia TbkCPIN

Basic Industryand Chemicals

19/10/2010

2011 1PT Global Land

Development TbkKPIG

Property, RealEstate andBuilding

Construction

28/01/2011

Page 56: ISTI OKTAFIANI - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/23298/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmelakukan pengumuman pembelian kembali (buy back) saham pada tahun 2010-2014 yang terdaftar

38

2

PTTelekomunikasi

Indonesia(Persero) Tbk

TLKMInfrastructure,

Utilities &Transportation

19/05/2011

3PT Bumi

Resources TbkBUMI Mining 15/08/2011

4PT Lippo

Karawaci TbkLPKR

Property, RealEstate andBuilding

Construction

15/11/2011

5PT Ciputra

Property TbkCTRP

Property, RealEstate andBuilding

Construction

23/11/2011

6PT Bukit Asam

TbkPTBA Mining 22/12/2011

2012

1PT CharoenPokphand

Indonesia TbkCPIN

Basic Industryand Chemicals

02/01/2012

2PT Resources

Alam IndonesiaTbk

KKGI Mining 18/09/2012

2013

1PT Media

Nusantara CitraTbk

MNCNTrade, Services,and Investment

28/08/2013

2PT Mitra

PinasthikaMustika Tbk

MPMXTrade, Services,and Investment

28/08/2013

3PT MNC

Investama TbkBHIT

Trade, Services,and Investment

29/08/2013

4PT MNC Kapital

Indonesia TbkBCAP Finance 29/08/2013

5PT Global

Mediacom TbkBMTR

Trade, Services,and Investment

29/08/2013

6PT Ace Hardware

IndonesiaACES

Trade, Services,and Investment

30/08/2013

7PT Jaya RealProperty Tbk

JRPT

Property, RealEstate andBuilding

Construction

03/09/2013

8PT Ramayana

Lestari SentosaTbk

RALSTrade, Services,and Investment

04/09/2013

9PT Gajah

Tunggal TbkGJTL Miscellaneous 04/09/2013

10PT Wijaya Karya

(Persero) TbkWIKA

Property, RealEstate andBuilding

Construction

04/09/2013

Page 57: ISTI OKTAFIANI - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/23298/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmelakukan pengumuman pembelian kembali (buy back) saham pada tahun 2010-2014 yang terdaftar

39

11PT Budi Starch &

Sweetener TbkBUDI

Basic Industryand Chemicals

04/09/2013

12PT Bank Panin

TbkPNBN Finance 04/09/2013

13PT Dyandra

MediaInternasional Tbk

DYANTrade, Services,and Investment

10/09/2013

14PT Ristia Bintang

MahkotasejatiTbk

RBMS

Property, RealEstate andBuilding

Construction

10/09/2013

15PT Surya Semesta

Internusa TbkSSIA

Property, RealEstate andBuilding

Construction

11/09/2013

16PT Bukit Asam

TbkPTBA Mining 13/09/2013

17PT ElektronicCity Indonesia

TbkECII

Trade, Services,and Investment

16/09/2013

18PT Intiland

Development TbkDILD

Property, RealEstate andBuilding

Construction

17/09/2013

19PT Semen

Baturaja TbkSMBR

Basic Industryand Chemicals

17/09/2013

20PT Panin

Insurance TbkPNIN Finance 18/09/2013

21PT Perdana

Gapura PrimaTbk

GPRA

Property, RealEstate andBuilding

Construction

02/10/2013

22PT PelayaranNasional BinaBuana Raya

BBRMInfrastructure,

Utilities &Transportation

16/12/2013

23PT Wintermar

Offshore MarineTbk

WINSInfrastructure,

Utilities &Transportation

21/05/2013

24PT PP London

SumateraIndonesia Tbk

LSIP Agriculture 23/04/2013

25PT Salim Ivomas

Pratama TbkSIMP Agriculture 23/04/2013

26PT MNC SkyVision Tbk

MSKYTrade, Services,and Investment

28/08/2013

2014

1PT Danayasa

ArthamaSCBD

Properti DanReal Estate

10/01/2014

2PT Wijaya Karya

(Persero) TbkWIKA

Property, RealEstate AndBuilding

Construction

15/01/2014

Page 58: ISTI OKTAFIANI - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/23298/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmelakukan pengumuman pembelian kembali (buy back) saham pada tahun 2010-2014 yang terdaftar

40

3PT TrimegaSecurities

TRIMFinance:

PerusahaanEfek

24/01/2014

4PT Bukit Asam

TbkPTBA Mining 07/03/2014

5

PT JakartaInternasional

Hotels &Development Tbk

JIHDProperti DanReal Estate 02/04/2014

6PT Asiaplast

Industries TbkAPLI

Industri DasarDan Kimia 12/04/2014

7PT Resource

Alam IndonesiaTbk

KKGI Pertambangan 06/05/2014

8PT Global

Mediacom TbkBMTR

Trade, Services,And Investment

TidakMengumumkan

Tanggal

9PT Colorpak

Indonesia TbkCLPI

Perdagangan,Jasa DanInvestasi

TidakMengumumkan

Tanggal

10PT Nusantara

Infrastructure TbkMETA

Infrastruktur,Utilitas DanTransportasi

TidakMengumumkan

Tanggal

11PT Media

Nusantara CitraMNCN

Trade, Services,And Investment

TidakMengumumkan

TanggalSumber: data sekunder yang diolah, 2015

3.5 Periode Penelitian

Periode penelitian atau jendela penelitian (window period) merupakan

perioda terjadinya peristiwa dan pengaruhnya. Beberapa penelitian

menunjukan sempit atau lebarnya penelitian tergantung dari peristiwanya.

Ryngaert et al. (1990) menyatakan bahwa periode jendela yang sempit,

lebih mampu menangkap efek signifikan dari peristiwanya. Periode

jendela yang pendek juga mempunyai konsekuensi. Periode jendela yang

terlalu pendek kemungkinkan tidak akan dapat menangkap peristiwanya

secara utuh. Periode jendela yang terlalu panjang juga tidak baik, karena

Page 59: ISTI OKTAFIANI - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/23298/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmelakukan pengumuman pembelian kembali (buy back) saham pada tahun 2010-2014 yang terdaftar

41

peristiwa lainnya yang mengganggu dapat tertangkap dijendela (Jogiyanto,

2010).

Panjang dari jendela ini juga bervariasi. Panjang dari jendela yang umum

digunakan berkisar 3 hari sampai dengan 250 hari untuk data harian dan 3

bulan sampai dengan 121 bulan untuk data bulanan (Jogiyanto, 2010).

Jendela penelitan yang akan digunakan pada umumnya dibagi menjadi

tiga, yakni periode estimasi (estimation period), periode peristiwa (event

period), dan periode setelah peristiwa (post event window) (Zumaila,

2014). Pada penelitian ini penulis menggunakan periode sebelum

peristiwa, periode peristiwa, dan peiode setelah peristiwa.

Gambar 3 menunjukan bahwa jangka waktu penelitian adalah 11 hari

dengan periode jendela 5 hari sebelum,1 hari saat peristiwa dan 5 hari

sesudah melakukan buy back. Periode jendela dapat dilihat pada gambar di

bawah ini :

H – 5 H + 50

(Pengumuman Buy Back)Tahun 2010 – Tahun 2014

Gambar 3. Periode Event Window Penelitian

Penelitian ini tidak menggunakan periode estimasi karena pengukuran

return ekspektasi menggunakan model disesuaikan pasar (market adjusted

model).

Page 60: ISTI OKTAFIANI - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/23298/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmelakukan pengumuman pembelian kembali (buy back) saham pada tahun 2010-2014 yang terdaftar

42

3.6 Definisi Operasional Variabel Penelitian

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya adalah:

3.6.1 Abnormal Return

Jogiyanto (2003) dalam bukunya menulis beberapa alternatif yang

digunakan dalam mengukur expected return :

1. Persamaan Mean-adjusted Model Abnormal Return.

Persamaan ini mengurangkan return saham i pada hari t

dengan rata-rata aritmatik return pada periode tertentu.

ARit = Rit - Rit

Keterangan:

RIt = ∑ i

N

Rata-rata aritmatik return diperoleh berdasarkan periode

estimasi tertentu. Umumnya, periode estimasi yang digunakan

adalah sebanyak 30 hari. Melihat bahwa banyak aksi korporasi

(corporate action) yang dilakukan perusahaan dan untuk

menghindari bias hasil yang dapat mempengaruhi abnromal

return, serta trading volume activity.

2. Persamaan Market Model Abnormal Return

Persamaan ini digunakan untuk mengukur nilai pengambilan

pasar berdasar regresi Security Characteristic Line (SLC) dari

Capital Asset Pricing Model (CAPM) :

Rit = αit + βiRMt + εit

Page 61: ISTI OKTAFIANI - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/23298/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmelakukan pengumuman pembelian kembali (buy back) saham pada tahun 2010-2014 yang terdaftar

43

Keterangan :

Rit = Tingkat pengembalian sekuritas i yangdiharapkan pada hari t.

Rmt = Tingkat pengembalian pasar pada hari t.

A = Intercept.

B = Koefisien derajat kemiringan grafik return danrisk pada security market line (SML)

Ε = Gangguan kesalahan atau error

Nilai return saham masing-masing perusahaan dan IHSG dapat

dihitung dengan cara:

RMt = IHSGt - IHSGt-1

IHSGt-1

Ri,t =Pi,t - Pi,t-1

Pi,t-1

Nilai α dan β dapat diperoleh dengan cara meregres return

IHSG dengan return masing-masing perusahaan selama

periode estimasi tertentu. Setelah mendapat nilai return yang

diharapkan, maka abnormal return dapat dihitung dengan

rumus:

ARit = Rit – E (Rit)

Keterangan :

ARit = Abnormal Return sekuritas i pada hari t

Rit = Tingkat pengembalian sekuritas i aktual pada

hari t

Page 62: ISTI OKTAFIANI - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/23298/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmelakukan pengumuman pembelian kembali (buy back) saham pada tahun 2010-2014 yang terdaftar

44

Pi,t = Harga saham i pada hari ke-t

Pi,t-1 = Harga saham i pada satu hari sebelum hari ke-t

E(Rit) = Tingkat pengembalian sekuritas i yang diharapkan

pada hari t

3. Persamaan Market Adjusted Abnormal Return Model

Persamaan ini mengukur abnormal return dengan cara

mengurangkan return pasar untuk hari t dari return saham

biasa perusahaan i pada hari t.

ARit = Rit – E (Rit)

Jogiyanto (2003) menyatakan dalam menghitung Expected

Return ( tingkat pengembalian yang diharapkan investor)

menggunakan market-adjusted model, return pasar dianggap

sama dengan expected return, sehingga :

E(Rit) = Rmt.

Maka terbentuklah persamaan sebagai berikut:

ARit = Rit – Rm,t

Keterangan:

RMt =IHSGt - IHSGt-1

IHSGt-1

= ( )+ Dt

Diasumsikan dividen tidak dihitung atau dianggap nol

(Jogiyanto, 2003).

Page 63: ISTI OKTAFIANI - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/23298/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmelakukan pengumuman pembelian kembali (buy back) saham pada tahun 2010-2014 yang terdaftar

45

Keterangan:

ARi,t = Abnormal return sekuritas ke-i pada periode t

Ri,t

E(Ri,t)

=

=

Actual Return sekuritas ke-i pada periode t

Expected return sekuritas ke-i pada periode t

Pi,t = Harga saham i pada hari ke-t

Pi,t-1 = Harga saham i pada satu hari sebelum hari ke-t

RMt Return pasar pada periode estimasi t

IHSGt = Indeks Harga Saham Gabungan pada periode

estimasi ke-t

IHSGt-1 =Indeks Harga Saham Gabungan periode estimasi

sebelum t

Penelitian ini menggunakan persamaan market adjusted abnormal

return model. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya pada

periode penelitian tidak terdapat periode estimasi.

Komponen pokok atau indikator yang digunakan dalam

menghitung abnormal return menggunakan persamaan market

adjusted abnormal return model adalah sebagai berikut:

1. Return Aktual

Actual return (return aktual) merupakan return atau

keuntungan yang sebenarnya. Return aktual dihitung

berdasarkan data historis. Return aktual ini sangat penting

karena digunakan sebagai salah satu pengukur kinerja

perusahaan dan juga digunakan sebagai landasan penghitungan

return ekspektasi di masa yang akan datang (Jogiyanto, 2003).

Adapun rumus menghitung return aktual adalah:

Ri,t =Pi,t - Pi,t-1

Pi,t-1

Page 64: ISTI OKTAFIANI - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/23298/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmelakukan pengumuman pembelian kembali (buy back) saham pada tahun 2010-2014 yang terdaftar

46

Keterangan :

Ri,t = Actual Return sekuritas ke-i pada periode t

Pi,t = Harga saham i pada hari ke-t

Pi,t-1 = Harga saham i pada satu hari sebelum hari ke-t

2. Return Pasar (RMt)

Return Pasar dapat didefinisikan sebagai selisih dari rata-rata

(average) setiap bulan dari seluruh saham dengan risk-free rate

bulanan.

Paulia dkk. (2010) menyatakan untuk menghitung return pasar

(market return) pada saat periode estimasi digunakan harga

pasar harian dengan menggunakan ukuran Indeks Harga

Saham Gabungan (IHSG) masing-masing saham untuk periode

5 hari diseputar tanggal pengumuman, return pasar dapat

dihitung dengan rumus sebagai berikut :

RMt = IHSGt - IHSGt-1

IHSGt-1

Keterangan:

RMt = Return pasar pada periode estimasi t

IHSGt = Indeks Harga Saham Gabungan pada periode

estimasi ke-t

IHSGt-1 = Indeks Harga Saham Gabungan periode

estimasi

Page 65: ISTI OKTAFIANI - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/23298/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmelakukan pengumuman pembelian kembali (buy back) saham pada tahun 2010-2014 yang terdaftar

47

3.6.2 Trading Volume Activity (TVA)

Cara menghitung TVA dapat dilakukan dengan cara membandingkan

total saham perusahaan ke-i yang diperdagangkan dalam periode

pengamatan t dengan total jumlah saham perusahaan ke-i yang

beredar dalam periode pengamatan yang sama. Menghitung volume

perdagangan saham dengan menggunakan indikator Trading Volume

Activity (TVA) (Junizar, 2013):

TVAit = ,,Keterangan:

TVAit = Trading Volume Activity

Vi,t = Total Volume perdagangan saham perusahaan I

pada waktu t

Vm,t = Volume saham perusahaan ke- I

Formulasi yang digunakan untuk mengetahui besaran volume transaksi

diluar normal (unexpected trading volume) yaitu perbedaan antara

volume transaksi actual sebelum periode transaksi buyback dilkasanakan

dan pada saat periode transaksi buy back dilaksanakan, sehingga dapat

digunakan untuk mengetahui perubahan lonjakan volume saham

(Chairunnisa, 2014).

3.7 Metode Analisis Data

Tahapan pengujian meliputi uji normalitas data dengan menggunakan

Kolmogorov-Smirnov. Dilanjutkan dengan pengujian hipotesis, yaitu uji

Page 66: ISTI OKTAFIANI - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/23298/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmelakukan pengumuman pembelian kembali (buy back) saham pada tahun 2010-2014 yang terdaftar

48

beda dua rata-rata (Paired Sample T-test). Tingkat signifikansi pada

penelitian ini yang ditetapkan untuk pengujian adalah sebesar 0,05 atau

(5%).

3.7.1 Uji Normalitas Data

Pengujian normalitas data dimaksudkan untuk menguji apakah

sebuah data berdistribusi normal atau mendekati normal. Hasil uji

normalitas akan menentukan alat uji yang digunakan dalam

pengujian hipotesis (Mason et al. 1999).

Uji normalitas data dilakukan dengan menggunakan Kolmogorov-

Smirnov Test, dengan membandingkan asymptotic significance

dengan α = 0,05. Dasar penarikan kesimpulan adalah data

dikatakan berdistribusi normal apabila nilai asymptotic

significance-nya > 0,05 (Santoso, 2004). Uji Kolmogorov-Smirnov

dipilih karena lebih peka untuk mendeteksi normalitas data

dibandingkan pengujian dengan menggunakan grafik (Santoso,

2004).

Penentuan normal atau tidaknya data ditentukan sebagai berikut :

1. Apabila hasil signifikan lebih besar dari tingkat signifikan

yang sudah ditentukan (> 0,05), maka H0 diterima dan data

tersebut terdistribusi normal.

Page 67: ISTI OKTAFIANI - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/23298/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmelakukan pengumuman pembelian kembali (buy back) saham pada tahun 2010-2014 yang terdaftar

49

2. Apabila hasil signifikan lebih kecil dari tingkat signifikan yang

sudah ditentukan (< 0,05), maka H0 ditolak dan data tersebut

tidak terdistribusi normal.

Jika data tidak berdistribusi normal, maka metode analisis data

akan menggunakan uji statistik non parametrik. Jika data

berdistribusi normal maka pengujian menggunakan teknik uji beda

dua sampel berpasangan yaitu Paired Sampel t-Test yang

merupakan uji statistik parametrik, dengan level of significance (α)

= 5%. Akan tetapi, jika data tidak berdistribusi normal, maka

teknik uji beda dua sampel berpasangan yang digunakan adalah

Uji Peringkat Wilcoxon (Wilcoxon Signed Rank Test) yang

merupakan uji statistik non parametrik, dengan level of

significance (α) = 5% (Santoso, 2004).

3.8 Pengujian Hipotesis

Langkah-langkah dalam melakukan pengujian hipotesis dilakukan sebagai

berikut :

Uji Asumsi Klasik

Uji Statistik

3.8.1 Uji Beda Dua Rata-rata

Uji beda dua rata-rata merupakan prosedur yang digunakan untuk

membandingkan rata-rata dua variabel dalam satu group. Artinya

analisis ini berguna untuk melakukan pengujian terhadap dua

Page 68: ISTI OKTAFIANI - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/23298/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmelakukan pengumuman pembelian kembali (buy back) saham pada tahun 2010-2014 yang terdaftar

50

sampel yang berhubungan atau dua sampel berpasangan. Terdapat

dua jenis uji beda dua rata-rata yaitu, uji parametik menggunakan

paired sampel t-test, dan non-parametik menggunakan wilcoxon

signed rank test. Untuk menentukan uji beda dua rata-rata yang

akan digunakan, sebelumnya dilakukan uji normalitas. Ketika hasil

uji normalitas menyatakan bahwa data berdistribusi normal maka

uji yang digunakan adalah uji parametik (paired sampel t-test),

namun jika data tidak berdistribusi normal maka digunakan uji

non-parametik (wilcoxon signed rank test).

Penelitian ini menggunakan uji parametik yaitu menggunakan

paired sampel t-test. Jogiyanto (2010) menyatakan bahwa

pengujian parametrik lebih kuat dibandingkan dengan pengujian

non-parametrik, karena pengujian parametrik menggunakan nilai

(magnitude) dari data, sedang pengujian non-parametrik

menggunakan jarak (range) atau tanda (sign) atau urutan (rank)

dari datanya. Karena pengujian parametrik menggunakan nilai

(magnitude) dari data, maka pengujian ini diterapkan untuk data

dengan sekala pengukuran interval dan rasio.

Uji beda digunakan digunakan untuk mengetahui ada tidaknya

perbedaan rata-rata dua sample. Dua sampel yang dimaksud adalah

sampel yang sama namun mempunyai dua data, dengan kata lain

uji beda dua rata-rata digunakan untuk membandingkan abnormal

Page 69: ISTI OKTAFIANI - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/23298/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmelakukan pengumuman pembelian kembali (buy back) saham pada tahun 2010-2014 yang terdaftar

51

return dan trading volume activity sebelum dan setelah

pengumuman buy back saham.

o Kriteria Pengambilan Keputusan:

1. Jika – t tabel < t hitung dan –t hitung < -t tabel maka Ho

diterima.

2. Jika – t hitung < t tabel dan -t hitung > -t tabel maka Ho

ditolak.

Gambar 4. Kawasan H0 dan Ha

Page 70: ISTI OKTAFIANI - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/23298/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmelakukan pengumuman pembelian kembali (buy back) saham pada tahun 2010-2014 yang terdaftar

68

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis reaksi pasar, yang

dicerminkan dengan abnormal return dan trading volume activity terhadap

pengumuman buy back saham. Proksi tersebut diteliti dengan periode

pengamatan selama 11 hari, t-5 hingga t+5. Berdasarkan hasil penelitian

dan pembahasan serta hasil analisis statistik yang telah dijelaskan pada bab

empat maka dapat dikemukakan kesimpulan sebagai berikut :

1. Hasil uji beda dua rata-rata abnormal return yang menggunakan alat

analisis paired sample t-test pada Tabel 9 menunjukkan bahwa H0

ditolak yang ditunjukan oleh hasil uji paired sample t-test, yaitu

dengan taraf signifikansi 5%, nilai -t-hitung > -t-tabel, yakni -1,348 >

-2,017. Hal ini menunjukan bahwa pada periode yang diuji tidak

terdapat perbedaan yang signifikan antara average abnormal return

sebelum dan sesudah pengumuman buy back.

2. Berdasarkan hasil uji beda dua rata-rata trading volume activity

dengan menggunakan uji parametik, paired sampel t-test, pada Tabel

13 menunjukan bahwa H0 ditolak yang ditunjukan oleh hasil uji

paired sample t-test, yaitu dengan taraf signifikansi 5%,

Page 71: ISTI OKTAFIANI - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/23298/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmelakukan pengumuman pembelian kembali (buy back) saham pada tahun 2010-2014 yang terdaftar

69

nilai –t-hitung > -t-Tabel, yakni -1.054> -2,017. Hal ini berarti bahwa

dalam penelitian ini tidak ditemukan adanya perbedaan yang

signifikan antara average trading volume activity (ATVA) sebelum

dan sesudah pengumuman buy back.

3. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa

pengumuman buy back saham tidak memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap pasar modal.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, penulis sadar bahwa

penelitian ini memiliki keterbatasan dan masih banyak kekurangan. Oleh

karena itu, penulis mengajukan beberapa saran untuk pihak-pihak yang

berkepentingan dengan investasi dalam pasar modal, dan bagi penelitian

selanjutnya. Adapun saran-saran yang akan diajukan sebagai berikut :

1. Bagi perusahaan sebaiknya dalam melakukan corporate action, yakni

berupa pengumuman buy back hendaknya sangat diutamakan untuk

memerhatikan kondisi pasar, apakah pasar dalam kondisi yang stabil

atau tidak. Karena berdasarkan hasil penelitian ini pengumuman tidak

memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pasar, sehingga sangat

perlu untuk memerhatikan kondisi pasar agar tujuan dari perusahaan

melakukan corporate action dapat tercapai..

2. Bagi pihak-pihak yang berkepentingan dengan investasi dipasar modal

hendaknya dalam mengambil keputusan tidak hanya melihat satu

Page 72: ISTI OKTAFIANI - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/23298/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmelakukan pengumuman pembelian kembali (buy back) saham pada tahun 2010-2014 yang terdaftar

70

peristiwa saja, dalam hal ini pengumuman buy back saham, namum

juga memerhatikan faktor-faktor (informasi-informasi) lain yang dapat

memengaruhi harga saham, seperti informasi perubahan kebijakan

pemerintah, insider information, dan january effect, sehingga

informasi yang diperoleh dapat digunakan dalam mempertimbangkan

tindakan yang akan diambil.

Page 73: ISTI OKTAFIANI - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/23298/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmelakukan pengumuman pembelian kembali (buy back) saham pada tahun 2010-2014 yang terdaftar

DAFTAR PUSTAKA

Agustina, Niken Arya. 2014. Analisis Reaksi Pasar Terhadap PengumumanPembelian Kembali Saham (Studi Pada Perusahaan yang Terdaftar DiBEI Periode 2009-2013). (Skripsi) Universitas Gadjah Mada,Yogyakarta.

Ang, Robert. 1997. Buku Pintar Pasar Modal Indonesia (Terjemahan). Jakarta.Media Staff Indonesia.

Annual Report BAPEPAM-LK, 2008

Anoraga, Pandji & Piji, Pakarti. 2006. Pengantar Pasar Modal. Jakarta. PTRineka Cipta.

Arifin, Zaenal. 2007. Teori Keuangan dan Pasar Modal. Yogyakarta.EKONISTA.

Ariyanto, Budi. 2009. Pengaruh Merger atau Akuisisi Terhadap VolumePerdagangan dan Harga Saham. (Skripsi) Fakultas Ekonomika dan BisnisUniversitas Diponegoro, Semarang.

Bahrum, Devina. 2009. Pengarus Pengumuman Mergar dan Akuisisi TerhadapReaksi Pasar pada Perusahaan di Bursa Efek Indonesia. (Skripsi)Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro, Semarang.

Budiarto, A., dan Z . Baridwan, 1999. Pengaruh pengumuman Right Issueterhadap Tingkat Keuntungan dan Likuiditas di Bursa Efek JakartaPeriode 1994 – 1996. Journal Riset Akuntansi Indonesia. Vol. 2. No. 1.hal 91 – 116.

Budiman, Ferry dan Supatmi. 2009. Pengaruh Pengumuman IndonesiaSustainability Reporting Award (ISRA) Terhadap Abnormal Return danVolume Perdagangan Saham(Studi Kasus Pada Perusahaan PemenangISRA Periode 2005-2008). Simposium Nasional Akuntansi (SNA) XIIPalembang.

Page 74: ISTI OKTAFIANI - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/23298/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmelakukan pengumuman pembelian kembali (buy back) saham pada tahun 2010-2014 yang terdaftar

Chairunnisa S, Erra. 2014. Pengaruh Pembelian Kembali (Buy Back) SahamTerhadap Respon Pasar Di Bursa Efek Indonesia (BEI). (Skripsi)Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, Medan.

Darmadji, Tjiptono dan Hendi M. Fakhrudin, 2006. Pasar Modal di Indonesia:Pendekatan Tanya Jawab. Jakarta. Salemba Empat.

Dony. 2013. Modul 1 Sample T-Test. Yogyakarta. Universitas Islam Indonesia.

Fabozzi, Frank J.& Drake, Pamela Peterson. 2010. Frank J. Fabozzi Series :Basics of Finance : An Introduction to Financial Markets, BusinessFinance, and Portfolio Management. Hoboken: John Wiley& Sons.

Fakhruddin, H.M. 2008. Go Public Strategi Pendanaan dan Peningkatan NilaiPerusahaan. Jakarta. PT Elex Media Komputindo.

Fama, Eugene F. 1970. Efficient Capital Markets: A Review of Theory andEmpirical Work. Journal of Finance. 25, 2, 383-417.

Fama, Eugene F. 1998. Market efficiency, long-term returns, and behavioralfinance. Journal of Financial Ekonomic 49. P, 290.

Grullon, G. & Michaely, R. 2004. The Information Content of Share RepurchasePrograms. The Journal Of Finance, 59(2), 651-680.

Halim, Abdul. 2005. Analisis Investasi. Jakarta. Salemba Empat.

Hartono, J. 2000. Teori Portofolio dan Analisis Investasi, Edisi Kedua, PenerbitBPFE, Yogyakarta.

Husnan, Suad. 2003. Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas, UPPSTIM YKPN, Yogyakarta.

Jogiyanto, H.M. 2003. Teori Portofolio dan Analisis Investasi Edisi Ke-3.Yogyakarta. BPFE.

Jogiyanto, H.M. 2010. Study Peristiwa: Menguji Reaksi Pasar Modal AkibatSuatu Peristiwa Edisi Pertama. Yogyakarta. BPFE.

Jogiyanto, H.M. 2004. Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah danPengalaman – Pengalaman. Yogyakarta. BPFE.

Junizar, Muhammad Lucky. 2013. Pengaruh Pengumuman Pembelian KembaliSaham (Buy Back) Terhadap Respon Pasar: Studi Pada Perusahaan YangTerdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI). (Skripsi) Fakultas Ekonomikadan Bisnis Universitas Diponegoro, Semarang.

Page 75: ISTI OKTAFIANI - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/23298/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmelakukan pengumuman pembelian kembali (buy back) saham pada tahun 2010-2014 yang terdaftar

Komaeroh, Siti. 2014. Reaksi Pasar Terhadap Pengumuman Pembelian KembaliSaham (Buy Back) Pada Perusahaan yang Terdaftar di BEI tahun 2013-2014. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya, Malang.

Listiyani, Dhiyah. 2015. Analisis Reaksi Pasar Sebelum Dan SesudahPengumuman Pembelian Kembali Saham (Buyback) (Study KasusPerusahaan Yang Masuk Daftar Efek Syariah 2013-2014). (Skripsi)Fakultas Syari’ah dan Hukum Universitas Islam Negeri Sunan Kalijogo,Yogyakarta.

Lasfer, M. A. 2000. The Market Valuation Of Share Repurchases In Europe. CityUniversity Business School.

Malkiel, B. G., & Fama, E. F. 1970. Efficient Capital Markets: A Review OfTheory And Empirical Work. The Journal Of Finance, 25(2), 383-417.

Mason And Lind. 1999. Study Guide For Use With Basic Statistics For BusinessAnd Economic.

McWilliams, Abgail., and Siegel, Donald., 1997, Event Studies in managementresearch: Theoritical and empirical issues, Academy of ManagementJournal 40, 3, 626-657.

OJK.2013.Statistik Pasar Modal Desember-minggu-4-2013.Jakarta

OJK.2013.Statistik Pasar Modal Januari-minggu-1-2014.Jakarta

OJK.2013.Statistik Pasar Modal Maret-minggu-2-2014.Jakarta

OJK.2013.Statistik Pasar Modal November-minggu-4-2013.Jakarta

OJK.2013.Statistik Pasar Modal Oktober-minggu-2-2013.Jakarta

Paulia Y.S, Saint, Thoyib, Armanu dan Idrus, M. Syafiie. 2010. Analisis ReaksiPasar Modal Setelah Pengumuman Initial Public Offering (IPO) padaPerusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Wacana Vol. 13 No. 3.

Rinaningtias, Resti D. 2009. Reaksi Pasar Modal Terhadap Peristiwa BomJ.W.Marriott dan Ritz Carlton 17 Juli 2009. (Skripsi) FakultasEkonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro, Semarang.

Ryngaert, M., dan Netter, J. 1990. Shareholder Wealth Effects Of The 1986 Ohioantitakeover law revisited: Its Real Effects. Journal of Law, Economics,and organization 6, 253-262.

Samsul, M. 2006. Pasar Modal & Manajemen Portofolio. Jakarta. Erlangga.

Page 76: ISTI OKTAFIANI - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/23298/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmelakukan pengumuman pembelian kembali (buy back) saham pada tahun 2010-2014 yang terdaftar

Santoso, Singgih. 2004. Statistik Multivariat Konsep dan Aplikasi dengan SPSS.Jakarta. PT Elex Media Komputindo.

Sekaran, Umma. 2009. Research Methods For Business Book 1 Edition 4th.Jakarta. Salemba 4.

Sundjaja, Ridwan S. dan Barlian, Inge. 2003. Manajemen Keuangan 1, Edisikelima. Jakarta. Literata Lintas Media

Telaumbanua , Binsar I. K. dan Sumiyana . 2007. Event Study: PengumumanLaba Terhadap Reaksi Pasar Modal (Study Empiris, Bursa EfekIndonesia 2004-2006). Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Tambunan, A. P. 2008. Menilai Harga Wajar Saham (Stock Valuation). Jakarta.PT Elex Media Komputindo.

Undang-Undang Republik Indonesia, Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal

Vermaelen, T. 2005. Share Repurchases. Now Publishers Inc.

Wirajaya, I, GD, A. 2011. Reaksi Pasar Atas Pengumuman CorporateGorvernance Perception Index (Studi Peristiwa di Bursa Efek Indonesia).Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Bisnis, 6(1).

Yolanda, Tiara. 2015. Pengaruh Kebijakan Buy Back Tahun 2013 YangDikeluarkan OJK Terhadap Return Saham Di Bursa Efek Indonesia(Studi Kasus Pada Perusahaan-Perusahaan Yang Melakukan Buy Back diBursa Efek Indonesia). (Skripsi) Universitas Lampung, BandarLampung.

Zaqi, Mochamad. 2006. Reaksi Pasar Modal Indonesia Terhadap Peristiwa –Peristiwa Ekonomi Dan Peristiwa – Peristiwa Sosial-Politik DalamNegeri. Universitas Diponegoro, Malang.

Zumaila,Ellis Afri 2014. Analisis Reaksi Pasar dan Kinerja Saham AtasPengumuman dan Peristiwa Buy Back Di BEI. Fakultas Ekonomi danBisnis Universitas Brawijaya, Malang.

http://duniainvestasi.com/

http://finance.yahoo.com/

http://katadata.co.id/

http://www.ojk.go.id/

http://www.sahamok.com (Perusahaan Go Publik di Bursa Efek Indonesia (BEI)).Diakses pada 7 Oktober 2015.