ISTI Homevisite

download ISTI Homevisite

of 38

Transcript of ISTI Homevisite

  • 8/19/2019 ISTI Homevisite

    1/38

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. IDENTITAS

    1. Identitas Pasien

     Nama : Nn.IPR 

    Umur : 22 tahun

    Jenis Kelamin : Perempuan

    Agama : Islam

    Pekerjaan : Tidak bekerja

    Status Pernikahan : elum menikah

    Pendidikan Terakhir : S!P

    Alamat : "#n#sari

    Tanggal Kunjungan ke RS : 2$ %esember 2&'(

    Tanggal )#me *isite : 2$ %esember 2&'(

    2. Identitas Keluarga

     Nama : N+. S

    Umur : ,- tahun

    Jenis Kelamin : Perempuan

    )ubungan Keluarga : Ibu Kandung

    Agama : Islam

    Pekerjaan : uruh

    Status Pernikahan : !enikah

    Alamat : )arg#sari "#n#sari

    B. ANAMNESIS

    Aut#anamnesis dan all#anamnesis dengan keluarga pasien dilakukan di

    P#liklinik Ji/a RSU% "#n#sari 02$ %esember 2&'(1 dan di rumah pasien

    02$ %esember1 selama 2 jam dari pukul '(.&& '3.&& "I.

  • 8/19/2019 ISTI Homevisite

    2/38

    1. Keluhan Utama

    !erasa 4uriga para tetangga dan teman5teman selalu

    menerta/akan dan mengejek pasien.

    2. i!a"at Pen"a#it Se#arang

    Pasien diba/a ibun+a ke P#li Ji/a untuk k#ntr#l rutin karena

     pasien merasa 4uriga pada para tetangga dan teman5temann+a selalu

    mengejek dan meneta/akan pasien padahal sebenarn+a para tetangga

    dan teman seba+an+a tidak pernah melakukan hal tersebut. Keluhan ini

    dikatahan #leh ibun+a kurang lebih 6 tahun. Keluhan lain +ang dialami

     pasien saat a/al keluhan adalah tidak mau keluar rumah karena

    menganggap para tetangga jahat selalu meneta/akan keadaan pasien.

    Apabila ada angg#ta keluarga dari pasien keluar rumah dan berinteaksi

    dengan para tenanggan+a pasien sangat kha/atir dan melarang angg#ta

    keluargan+a berkumpul dengan tetanggan+a karena menganggap bah/a

    nanti angg#ta keluargan+a tersebut dihina dan disakiti #leh tetanggan+a.

    7#nt#hn+a bila adik pasien 0An.I1 berusia $ tahun bila bermain dengan

    teman seba+an+a pasien selalu melarann+a dan nampak gaduh gelisah

    takut adikn+a dilukai #leh teman5temann+a +ang jahat. Keluarga tidak 

    mengetahui apa pen+ebab pasien berubah menjadi 4uriga terhadap para

    tetangga dan teman5teman pasien.

    Keluhan ini dialami saat pasien berusia '6 tahun saat kelas - S!P.

    Pasien tiba5tiba berubah selama satu minggu berdiam diri seperti

    melamun dan mengurung diri dan kemudian tiba5tiba pasien mau lari

    dari rumah tanpa sebab +ang jelas. Pasien tidak tahu mengapa pasien

    ingin lari dai umah dan tidak tahu pen+abab keluhan +ang dialami.

    Keluhan lain +ang dialami pasien adalah tidak mau makan dan susah

    memulai tidur pasien selalu tidur malam dan sangat menggangu

    keluarga.

    Pasien merupakan anak dengan keterlambatan p#la pikir dan sangat

     berbeda dengan teman5teman usia seba+an+a. Keluarga sudah men+adari

     bah/a pasien memiliki keterlambatan p#la pikir sejak TK dan S% karena

  • 8/19/2019 ISTI Homevisite

    3/38

     pasien tidak sepeti teman seba+an+a apabila ada tugas seperti mengarang

     pasien tidak bisa mengerjakan sendiri sehingga ibu pasien +ang selalu

    mengerjakan tugas5tugas pasien. Karena ketelambatan p#la pikir ini

     pasien sering diganggu teman5teman sek#lahn+a karena pasien mudah

    dib#h#ngi dan mudah dijahili sehingga para teman5teman laki5laki +ang

    usil sering menggangu pasien.

    Keluarga berusaha meng#bati pasien dengan men4ari dukun dan

    K+ai karena mereka beranggapan bah/a pasien diganggu #leh makluk 

    halus atau kesurupan sehingga perlu bantuan 8#rang pintar9 untuk 

    mengatasi perubahan pasien.Selama beberapa bulan pasien di#bati di

    dukun tapi tidak ada perubahan malahan pasien tambah parah +aitu

    sering men4#ba lari dari rumah selain itu keuangan keluarga menjadi

    sangat sulit karena harus memba+ar dukun tersebut dengan bia+a +ang

    dirasakan keluarga sangat mahal. Salah satu angg#ta keluarga dari pasien

    men+arankan untuk diperiksakan di P#li Ji/a karena mungkin ada

    hubungann+a dengan gangguan keji/aann+a. Akhirn+a setelah bebeapa

     bulan pasien mengalami keluhan tesebut dan dilakukan peng#batan ke

    dukun keluarga memutuskan untuk memeriksakan di P#li Ji/a RSU%

    "#n#sari dan mendapatkan terapi dengan diberikan #bat #leh d#kter 

    spesialis ji/a. Setelah mendapatkan peng#batan se4ara medis keluarga

    merasakan perubahan +ang lebih baik dari pasien. Pasien tidak murung

    lagi sudah mau makan dan tidak mengalami gangguan tidur lagi

    /alaupun masih 4uriga dengan para tenangga dan teman5temann+a tapi

    hal tersebut sudah sangat berkurang dibandingkan sebelum ber#bat ke

    d#kter.

    Pasien selalu rajin memeriksakan diri dengan k#ntr#l rutin ke P#li

    Ji/a dan teratur minum #bat akan tetepi pasien pernah putus peng#batan

    +aitu sekita tahun 2&',5an karena tidak memiliki jaminan kesehatan

    sehingga pasien tidak ber#bat lagi. )al tersebut men+ebabkan keluhan

     pasien +ang dahulun+a sudah membaik menjadi tambah parah seperti

    keluhan dia/al peng#batan. Kemudia keluarga berusaha menguus

  • 8/19/2019 ISTI Homevisite

    4/38

     jaminan kesehatan dan akhirn+a keluarga mendapatkan Jaminan

    Kesehatan JA!KSTA.

    $. i!a"at Pen"a#it Dahulu

    a. i!a"at gangguan mental

    Pasien belum pernah mengalami gangguan ji/a sebelumn+a.

    %. i!a"at #&ndisi medis

    !enurut keterangan keluarga pasien

    '1 Usia , bulan : Pasien pernah m#nd#k di RSU% "#n#sari

    saat usia , bulan karena %iare +ang tak kunjung reda.

    21 Usia '2 bulan : !endeita PKT ; bulan dan dit#l#ng dukun ba+i di rumah pasien. erat

     badan pasien saat lahir adalah -&&& gram. a+i lahir langsung

    menangis tidak 4a4at dan i/a+at luka saat lahir tidak ditemukan.

    Pasien mendapatkan ASI +ang 4ukup sampai usia sekitar 2 tahun.

  • 8/19/2019 ISTI Homevisite

    5/38

    %. i!a"at masa #ana# a!al )* + $ tahun,

    Saat masih ke4il pasien tidak mengalami hambatan dalam

     perkembangan. Perkembangan pasien sama dengan perkembangan

    anak seusian+a. Pasien mendapatkan imunisasi lengkap sampai usia >

     bulan +aitu imunisasi 4ampak.

    Pasien pernah menderita sakit %iare saat usia , bulan sampai

    harus m#nd#k di RSU% "#n#sari selama - hari.

    -. i!a"at masa #ana# (ertengahan )$ + 11 tahun,

    Saat pasien berusia , tahun ; saat TK keluarga pasien merasa

     bah/a pasien memiliki ke4edasan +ang kurang. Saat TK 0,56 tahun1

     pasien sering merebut baang5barang bilik temann+a dengan 4ara +ang

    kasar dan pasien kurang bisa k#nsentrasi saat pr#ses belajar. Saat S%

    kelas '52 pasien masih bisa mengikuti pelajaran akan tetapi saat kelas

    - S% 0usia > tahun1 pasien sangat kesulitan mengikuti pelajaan

    terutama pelajaan matematika dan bahasa ind#nesia karena pasien

    kesulitan untuk hitung berhitung dan tidak bisa mengejakan tugas

    mengaang. Tugas5tugas itu dikerjakan #leh ibu pasien. Saat kelas 2

    S% 0 usia $ tahun1 pasien seting berkelahi dengan temann+a tanpa

    alasan +ang jelas.

    d. i!a"at masa #ana# a#hir )(u%ertas, dan remaa

    Pasien melanjutkan sek#lahn+a ke S!P meskipun dibandingkan

    teman seusian+a pasien sangat telambat untuk men+erap pelajaran

    dari gurun+a. Pasien tidak disek#lahkan di Sek#lah ?ua iasa karena

    #rang tua pasien tidak memiliki bia+a untuk men+ek#lahkann+a

    sehingga pasien disek#lahkan di S!P biasa. Saat pasien kelas '52 0',5

    '( tahun1 S!P pasien masih sangat baik /alaupun sangat lambat

    untuk menerima pelajaran. Saat kelas - S!P pasin sering dikerjai #leh

    teman laki5lakin+a. Sering sekali pasien dile4ehkan. Paa teman5

    temann+a men+uuh salah satu teman laki5laki +ang memiliki

    keterlambatan p#la pikir seperti pasien untuk men4ium pasien

    sehingga pasien sering ketakutan.

  • 8/19/2019 ISTI Homevisite

    6/38

    !enuut keterangan ibu dulu sebelum mengalami keluhan5

    keluhan sepeti sekarang pasien pernah patah hati. Pasien dekat dengan

    se#rang laki5laki teman S!Pn+a kemudian teman S!P n+a tesebut

    men4ampakann+a dan memilih /anita lain. Saat kelas - inilah pasien

    mulai mengalami keluhan keluhan sepeti mengurung diri dan merasa

    4uriga terhadap teman5teman beserta tetanggan+a +ang selalu

    mengejek dan menerta/akann+a.

    e. i!a"at masa de!asa

    / i!a"at Pendidi#an

    Pasien merupakan lulusan S!P.

    / i!a"at Pe#eraan

    Pasien tidak penah bekerja. Setelah lulus S!P dan

    mengalami gangguan ji/a pasien han+a berdiam diri di rumah.

    Pasien han+a seing mengurung diri terkadang pasien juga

    membantu #rang tuan+a membantu memasak selain itu pasien

    tidak han+a tekadang sering melamun.

    / i!a"at Perni#ahan

    Pasien belum menikah sampai sekarang.

    / Agama

    Pasien merupakan se#rang pemeluk agama Islam.

    Semasa ke4il pasien rajin beribadah s#lat lima /aktu. Namun

    semenjak pasien mengalami gangguan ji/a pasien jarang

     beribadah s#lat lima /aktu.

    / A#ti0itas S&sial

    %ulu sebelum mengalami gangguan ji/a pasien

    termasuk anak +ang rajin suka membantu #rang dan suka

     bermain bersama teman seumurann+a. Akan tetapi saat usia

     pasien '6 tahun sampai sekaang 22 tahun pasien tidak mau lagi

     beinteraksi dengan para tetangga dan teman5teman seba+an+a

    karena pasien merasa bah/a meraka selalu meneta/akan

  • 8/19/2019 ISTI Homevisite

    7/38

     pasien dan mengejek pasien padahal menurut keterangan ibu

     pasien paa tetangga tidak penah melakukan hal tersebut tapi

     pasien sselalu merasa bah/a semua tetanggan+a jahat

    tehadapn+a.

    )ubungan pasien dengan para angg#ta keluarga sangat

     baik pasien tinggal bersama kedua #rang tuan+a adik kandung

    kakak nenek paman bibi dan anak dari paman. Keluarga

    sangat mendukung peng#batan pasien.

    / Situasi Kehidu(an Se#arang

    Pasien merupakan anak pertama dari dua bersaudara.

    Pasien sangat dekat dengan ibu n+a. Akti@itas +ang dilakukan

    setiap harin+a pasien han+a tinggal diumah tidak mau keluar 

    dan berinteraksi dengan para tetanggan+a. Pasien mau keluar 

    rumah asal ada ibun+a +ang menemani. Kegiatan di rumah

     pasien han+a tidur makan membantu mem#t#ng sa+ur

     bermain dengan adik kandungn+a dan terkadang masih sering

    melamun.

    . i!a"at Pen"a#it Keluarga

    a. i!a"at angguan Mental

    Adik dari nenek 0#rang tua ibu pasien1 ada +ang mengalami

    gangguan ji/a sering beteriak5teriak dan mengamuk.

    %. i!a"at Pen"a#it 3isi# 

    Ri/a+at kakak 0#rang tua ibu pasien1 memiliki ri/a+at

    Asma.Ri/a+at darah tinggi 051 ri/a+at ken4ing manis 051 ri/a+at

     pen+akit jantung 051 Ri/a+at str#ke 051 Ri/a+at pen+akit metab#lik 

    dan keganasan lainn+a 051.

  • 8/19/2019 ISTI Homevisite

    8/38

    en#gram Keluarga

    4. i!a"at Pers&nal S&sialPasien tinggal bersama kedua #ang tuan+a adik kandung kakek 

    nenek dari ibu paman dan bibi beserta anak dai pamann+a. )ubungan

     pasien dengan keluaga sangat baik saling mendukung satu sama lain.

    Keluarga selalu memberikan dukungan kepada pasien untuk kesembuhan

     pasien. )ubungan pasien dengan adikn+a sangat dekat akan tetepi adikn+a

    seing menggangu pasien mengikat dan kadang men+eret pasien tapi pasien

  • 8/19/2019 ISTI Homevisite

    9/38

    han+a diam saja. Sebenan+a adik pasien men+a+angi pasien tapi sering

    menjahili pasien.

    Pasien tinggal disatu rumah induk k#ndisi rumah pasien agak 

    k#t#r ban+ak barang5barang +ang tertumpuk didepan dan dalam rumah.

    ?antai rumah pasien sebagian ada +ang berkeramik sebagian juga ada

    +ang lantain+a belum berkeramik. %i halaman depan rumah pasien

    terdapat tiga buah kandang +aitu dua kandang sapi dan satu kandang

    kambing. K#ndisi kandang tersebut 4ukup bersih.

    K#ndisi perek#n#mian keluarga bisa dikatakan 4ukup bahkan

    mungkin kurang. Semua kebutuhan pasien sehari5hari meman=aatkanlahan +ang ada di ladang dan di rumah. %i rumah pasien memiliki ternak 2

    sapi ke4il dan 3 kambing di ladang ditanami beberapa tanaman seperti

     jagung padi dan tanaman sa+uran. )asil dari ladang tersebut digunakan

    untuk memenuhi kebutuhan sehari5hari bila masih ada sisa hasil ladang

    dijual.

    )ubungan pasien dengan tetangga kurang baik. Sebenarn+a

    tetangga mereka sangat baik memahami bah/a pasien menderita

    gangguan ji/a akan tetapi pasien merasa para tetangga sering

    meneta/akann+a dan meng#l#k5#l#k pasien padahal menurut keterangan

    ibu pasien para tetangga tidak pernah melakukann+a. )al tesebut

    men+ebabkan pasien tidak mau berinteaksi dengan para tetanggan+a.

    Ri/a+at kebiasaan pasien tidak pernah mer#k#k ataupun

    mengk#nsumsi minuman beralk#h#l atau #bat5#batan terlarang. 

    5. Perse(si Pasien tentang Dirin"a dan Ling#ungann"a

    !enurut pasien pasien sekarang dalam keadaan sakit dan inginsembuh dari sakitn+a sehingga pasien rutin meminum #bat dan k#ntr#l

    rutin ke d#kter.

  • 8/19/2019 ISTI Homevisite

    10/38

    6. STATUS MENTAL

    1. Des#ri(si Umum

    a. Kesan Umum

    Se#rang perempuan berusia 22 tahun penampilan tampak lebih muda

    daripada usian+a kulit sa/# matang berbadan kurus ra/at diri 4ukup

     baik ekspresi tenang kadang berperilaku autistik melamun dengan

     pandangan k#s#ng dan mulut terbuka.

     b. Kesadaran

    7#mp#s mentis

    4. Perilaku dan akti@itas psik#m#t#r  Nampak tenang tidak tampak gaduh gelisah.

    d. Sikap terhadap pemeriksa :

    K##perati= 

    e. Pembi4araan

     Nada bi4ara lambat pasien menja/ab pertan+aan dengan singkat dan

    menggunakan bahasa sederhana mengu4apkan antara kata satu

    dengan kata +ang lain kadang berjeda.

    2. Keadaan A7e#ti7 

    a. A=ek : N#rm#a=ek 

     b. !##d : Senang

    4. Kesan : Appr#priate

    $. Pi#iran

    a. entuk : n#n realistik  

     b. Isi pikir : /aham 4uriga 0B1

    '. Perse(si

    a. )alusinasi : halusinasi @isual 051 audit#rik 051 taktil 051

     b. Ilusi : Tidak ada

    4. %erealisasi : Tidak ada

    d. %epers#nalisasi : Tidak ada

    . K&gniti7 a. Tara= pendidikan pengetahuan dan ke4erdasan

    Tara= pendidikan: pasien mengaku pernah sek#lah sampai jenjang

    S!P dan berhenti sek#lah karena mengalami gangguan +ang

    dialamin+a hingga saat ini.

     b. %a+a k#nsentrasi

    %a+a k#nsentrasi pasien baik pasien dapat mengikuti /a/an4ara

    dengan baik dari a/al sampai akhir.

    4. %a+a ingat mem#ri jangka pendek 

  • 8/19/2019 ISTI Homevisite

    11/38

    aik pasien dapat mengingat dengan baik saat kemarin berangkat ke

    rumah sakit ditemani ibun+a dan bertemu dengan para d#kter muda.

    d. %a+a ingat mem#ri jangka panjang

    Sedang pasien dapat mengingat beberapa hal5hal tentang masa ke4il

    dan sek#lahn+a.

    e. %a+a ingat segera

    7ukup baik pasien dapat dengan segera men+ebutkan kembali - nama

     benda 0mangga kangkung tempe1 +ang disebutkan #leh pemeriksa.

    =. Crientasi : #rientasi #rang /aktu dan tempat baik 

    g. Pikiran Abstrak : kurang baik 0membedakan apel dengan jeruk1

    4. Da"a Nilai

    5 N#rma s#sial :Pasien tidak dapat bers#sialisasi dengan lingkungan sekitarn+a.

    5 Penilaian realita :

    Pada pasien terdapat gangguan penilaian realitas +aitu adan+a

    gangguan /aham 4uriga.

    5. Im(uls

    Pasien dapat mengendalikan dirin+a dan melakukan /a/an4ara

    dengan baik dan tidak ada gerakan in@#lunter akan tetapi selama pr#ses

    /a/an4ara pasien terkadang melamun dengan pandangan k#s#ng.

    8. Insight

    Tilikan derajat 2 Pasien sedikit men+adari keadaan sakitn+a dan

    memerlukan pert#l#ngan tetepi pada saat bersamaan men+angkal dan

    masih men#lak sakitn+a.

    9. elia%ilitas )Tara7 Da(at Di(er-a"a,

    Pemeriksa memper#leh kesan bah/a ja/aban pasien dapat

    diper4a+a karena terkadang pasien memberikan ja/aban pada pertan+aan

    tertutup dengan mengulangi kalimat akhir pertan+aan +ang diberikan

    0e4h#lalia1.

    D. PEMEIKSAAN 3ISIK 

    1. Kesan dan Keadaan Umum : 7#mp#s !entis baik.

    2. Tanda:tanda ;ital

    • Tekanan %arah : ''&;3& mm)g

    •  Nadi : $, D;menit regular isi dan tegangan 4ukup

    • Suhu : -6(#7

    • Perna=asan : 2' D;menit

    $. Antr&(&metri

      Tinggi adan : '(( 4m

  • 8/19/2019 ISTI Homevisite

    12/38

     

    erat adan : ,& kg

     

    I!T : '33

    Status i

  • 8/19/2019 ISTI Homevisite

    13/38

    Ta%el (emei#saan e#stremitas

    Tungkai ?engan

    Kanan Kiri Kanan Kiri

    erakan ebas ebas ebas ebas

    T#nus N#rmal N#rmal N#rmal N#rmal

    Tr#=i utr#=i utr#=i utr#=i utr#=i

    dema 5 5 5 5

    Akral )angat )angat )angat )angat

    Kekuatan B( B( B( B(

    Trem#r 5 5 5 5

    Pulsatil N#rmal N#rmal N#rmal N#rmal

     Nadi Reguler Reguler Reguler Reguler

    E. IKHTISA TEMUAN BEMAKNA

     

    Perempuan 22 tahun belum menikah merasa 4uriga dengan para tetangga

    dan teman5temann+a selalu menerta/akan pasien dan selalu mengejek 

     pasien padahal menurut ibu pasien para tetangga dan teman pasien tidak 

     pernah melakukan hal tesebut.

     

    Keluhan ini dialami pasien selama 6 tahun saat pasien berusia '6 tahun0kelas - S!P1 dan belum pernah sembuh a/aln+a pasien diam

    mengurung diri selama satu minggu tidak mau makan sulit tidur dan

     penah hampir lari dari rumah tapi sekarang k#ndisi pasien baik sudah tidak 

    mengurung diri sudah mau makan teratur mudah untuk tidur akan tetapi

    tidak mau untuk berkumpul dan berinteraki dengan para tetangga dan

    teman5teman pasien.

    • Pen+ebab perubahan si=at pasien tidak diketahui pasti.

    • A/aln+a pasien di#batkan di dukun tapi tidak ada perubahan kemudian

    diperiksakan di P#li Ji/a RSU% "#n#sari dan terjadi perubahan +ang

     baik.

    • Pasien merupakan anak dengan keterlambatan p#la pikir sangat sulit

    menerima pelajaan terutama berhitung dan mengarang. Keluarga pasien

    men+adari sejak kelas -S%.

    Pasien memiliki kepribdian tertutup sensiti= dan mudah tersinggung.

  • 8/19/2019 ISTI Homevisite

    14/38

    • Pasien menempuh pendidikan sampai tamat S!P dan tidak bisa

    melanjutkan sek#lah karena p#la pikin+a tidak mampu menangkap pelajaran dan pasien mengalami gangguan ji/a.

    • Keluarga dan tetangga sangat mendukung kesembuhan pasien.

    • Pasien memiliki ri/a+at trauma kepala sebelum keluhan pasien mun4ul.

    Pasien bukan se#rang per#k#k peminum alk#h#l dan tidak pernah

    menggunakan #bat5#batan terlarang.

    •  )asil pemeriksaan status mental ditemukan: keadaan umum nampak lebih

    muda dari usian+a/aham 4uriga 0B1 halusinasi audi#@isual 051 halusinasi

    @isual 051 a=ek n#rm#a=ek da+a ingat sedang

    • Pemeriksaan =isik lainn+a dalam batas n#rmal.

    3. DIAN=SIS MULTI AKSIAL

    A>is 1 ? 3 22 angguan @aham Meneta(

    A>is 2 ? angguan kepribadian paran#id

    A>is $ ? Retardasi !ental dan Pen+akit Nutrisi 0iEi Kurang1A>is ' ? Terdapat masalah psik#s#sial dan ek#n#mi

    A>is ? A< S4ale 6& ('

    . DIAN=SIS BANDIN

  • 8/19/2019 ISTI Homevisite

    15/38

    F !enghindari termenung dan men+endiri.

    F !en+arankan agar pasien lebih ban+ak berd#a dan mendekatkan

    diri kepada Allah agar dirin+a diberi ketenangan dalam

    menghadapi masalah +ang ada.

     b. Pada keluarga

    / dukasi tentang keadaan pen+akit pasien dan k#ndisi pasien

    mengingatkan pasien untuk minum #bat teratur mengingatkan

     pasien untuk menjaga dan mera/at diri dengan baik.

    / !emberikan perhatian dukungan serta semangat penuh terhadap

     pasien.

    F !endampingi pasien untuk k#ntr#l berikutn+a.

    I. P=N=SIS

    '. Pr#gn#sis ke arah baik 

    a. Pasien mempun+ai keinginan untuk sembuh.

     b. Resp#n terhadap peng#batan baik.

    4. Pasien dapat bers#sialisasi baik dengan keluarga.

    d. Keluarga pasien mendukung pasien untuk sembuh dengan memberikan

    d#r#ngan dan semangat.

    e. Pasien adalah peserta PJS semua bia+a peng#batan ditanggung.

    2. Pr#gn#sis ke arah buruk 

    a. Perjalanan pen+akit sudah berlangsung lama 0G6 tahun1.

     b. Terdapat masalah ek#n#mi pada keluarga

    4. Pasien masih ditemukan ada /aham 4uriga terhadap para tetangga dan

    teman5temann+a sehingga tidak mau berinteraksi dengan lingkungan

    sekitar.

     erdasarkan data5data diatas dapat disimpulkan pr#gn#sis pasien adalah :

    Ad @itam : dubia ad malam

    Ad =un4ti#nam : dubia ad malam

    Ad sanati#nam : dubia ad malam

  • 8/19/2019 ISTI Homevisite

    16/38

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    A. GANGGUAN WAHAM

    1. De7inisi angguan @aham

    Kaplan dan Sad#4k 02&'&1 mengatakan bah/a /aham adalah suatu

    ke+akinan +ang salah didasarkan pada kesimpulan +ang salah mengenai

    realita eksterna +ang sangat kuat bertahan meskipun isi /aham tersebut

    membuktikan bah/a ken+ataan terbukti berbeda dengan +ang dipe4a+ai.

    Ke+akinan +ang se4ara umum tidak diterima angg#ta lain dalam buda+a

    atau subkultur sese#rang. 07#nt#h bukan merupakan ke+akinan

    agaman+a1. ila melibatkan penilaian +ang berharga ke+akinan +ang

    salah akan dianggap /aham han+a bila penilaian sangat ekstrim

    sehingga menentang kredibilitas. Ke+akinan mengenai /aham terjadi

    terus5menerus dan terkadang dapat disimpulkan dari perilaku sese#rang.

    Sering sulit membedakan antara /aham dan ide +ang berlebihan

    0se#rang mempun+ai ke+akinan atau ide tidak masuk akal tapi tidak 

    sekuat /aham1.

    "aham adalah ke+akinan tentang suatu isi pikir +ang tidak sesuai

    dengan ken+ataan+a atau tidak 4#4#k dengan intelegensi dan latar 

     belakang kebuda+aan biarpun dibuktikan kemustahilan hal itu

    0!aramis 2&&(1.

    2. E(idemi&l&gi

    Pre@alensi gangguan /aham sekitar &&2( sampai &&- persen.

    angguan /aham lebih jarang dari SkiE#=renia +ang mempun+ai

     pe@alensi ' persen dan gangguan m##d +ang memiliki pe@alensi sekitar 

    (5'& persen. Insiden tahunan gangguan /aham adalah ' sampai - kasus

     baru per '&&.&&&. A/itan gangguan bekisar dari remaja sampai #rang

  • 8/19/2019 ISTI Homevisite

    17/38

    de/asa 0'$ sampai $& tahun1 tetapi sebagian besa kasus terdiagn#sis

     pada #ang usia pertengahan 0,& sampai ,( tahun1.

    $. Eti&l&gi

    T#/nsend menagatakan bah/a Hhal5hal +ang men+ebabkan

    gangguan isi pikir : /aham adalah ketidakmampuan untuk memper4a+ai

    #rang lain pani4 menekan rasa takut stress +ang berat +ang mengan4am

    eg# +ang lemah. kemungkinan =a4t#r herediter9. Se4ara khusus =a4t#r 

     pen+ebab timbuln+a /aham dapat diuraikan dalam beberapa te#ri +aitu :

    a.

  • 8/19/2019 ISTI Homevisite

    18/38

    #rang tua dan masuk kepada masa de/asa dimana di masa ini

    anak tidak akan mampu memenuhi tugas perkembangan

    de/asan+a.

     b1 Te#ri interpers#nal men+atakan bah/a #rang +ang mengalami

     psik#sis akan menghasilkan hubungan #rang tua anak +ang

     penuh akan ke4emasan. Anak menerima pesan5pesan +ang

    membingungkan dan penuh k#n=lik dan #rang tua tidak mampu

    membentuk rasa per4a+a tehadap #rang lain.

    41 Te#ri psik#dinamik menegaskan bah/a psik#sis adalah hasil

    dari suatu eg# +ang lemah. Perkembangan +ang dihambat dan

    suatu hubungan saling mempengaruhi #rang tua dan anak .

    Karena eg# menjadi lebih lemah penggunaan mekanisme

     pertahanan itu pada /aktu ke4emasan +ang ekstrem mennjadi

    suatu +ang maladapti@e dan perilakun+a sering kali merupakan

     penampilan dan sekmen diri dalam kepribadian.

     b.

  • 8/19/2019 ISTI Homevisite

    19/38

    keletihan rasa bermusuhan atau lingkunag +ang penuh kritik

    masalah perumahan kelainan terhadap penampilan stress

    agngguan dalam berhubungan interpers#nal kesepian tekanan

     pekerjaa kemiskinan keputusasaan dan sebaigain+a.

    '. Pat&7isi&l&gi

    Adapun rentang resp#n manusia terhadap stress +ang

    menguraikan tentang resp#n gangguan adapti= dan malladapti= dapat

    dijelaskan sebagai berikut

    %ari rentang resp#n neur#bi#l#gis di atas dapat dijelaskan bila

    indi@idu meresp#n se4ara adapti= maka indi@idu akan ber=ikir se4ara

    l#gis. Apabila indi@idu berada pada keadaan diantara adapti= dan

    maladapti= kadang5kadang pikiran men+impang atau perubahan isi pikir 

    terganggu. ila indi@idu tidak mampu ber=ikir se4ara l#gis dan pikiran

    indi@idu mulai men+impang maka ia makan beresp#n se4ara maladapti= 

    dan ia akan mengalami gangguan isi pikir : /aham 4uriga.

    Agar indi@idu tidak beresp#n se4ara maladapti@e maka setiap

    indi@idu harus mempun+ai mekanisme pertahanan k#ping +ang baik.

    !enurut se#rang ahli medis dalam penelitiann+a memberikan de=inisi

    tentang mekanisme k#ping +aitu semua akti@ita k#gniti= dan m#t#rik 

    Rentang resp#n

    Resp#n maladapti=  Resp#n adapti= 

    angguan pr#ses

     pikir;delusi;/aham%ist#rsi pikiranPikiran l#gis

    Persepsi akurat

    m#si k#nsisten

    dengan pengalaman

    Prilaku sesuai

    erhubungan s#4ial

    Ilusi

    Reaksi em#si

     berlebihan atau

    kurang

    Prilaku aneh

    )alusinasi

    Sulit bresp#n em#si

    Prilaku dis#rganisasi

    Is#lasi s#sial

  • 8/19/2019 ISTI Homevisite

    20/38

    +ang dilakukan #leh sese#rang +an sakit untuk mempertahanakaa

    intrgritas tubuh dan psikisn+a memulihkan =ungsi +ang rusak dan

    membatasi adan+a kerusakan +ang tidak bisa dipulihkan 0%ip#/ski

    2&&>1.

    7amer#n dalam Kaplan dan Sad#4k 0'>>31 menggambarkan 3

    situasi +ang memungkinkan perkembangan /aham +aitu : peningkatan

    harapan untuk mendapat terapi sadistik situasi +ang meningkatkan

    ketidakper4a+aan dan ke4urigaan is#lasi s#sial situasi +ang

    meningkatkan ke4emburuan situasi +ang memungkinkan menurunn+a

    harga diri 0harga diri rendah1 situasi +ang men+ebabkan sese#rang

    melihat ke4a4atan dirin+a pada #rang lain situasi +ang meningkatkan

    kemungkinan untuk perenungan tentang arti dan m#ti@asi terhadap

    sesuatu.

    . 3ase:3ase @aham

    a. ?a4k #= Sel=esteen

    Tidak ada pengakuan lingkungan dan meningkatn+a kesenjangan

    antara ken+ataan dan harapan. D : per4eraian  berumah tangga

    tidak diterima #leh lingkungann+a.

     b. 7#ntr#l Internal ksternal

    !en4#ba ber=ikir rasi#nal menutupi kekurangan dan tidak sesuai

    dengan ken+ataan. D : sese#rang +ang men4#ba menutupi

    kekurangan.

    4. n@ir#nment supp#rt

    Kerusakan 4#ntr#l dan tidak ber=ungsi n#rmal ditandai dengan tidak 

    merasa bersalah saat berb#h#ng. D : sese#rang +ang mengaku

    dirin+a adalah guru tari. Adan+a beberapa #rang +ang memper4a+ai

    klien dalam lingkungan klien merasa didukung klien menganggap

    hal +ang dikatakan sebagai kebenaran kerusakan 4#ntr#l diri dan

    tidak ber=ungsi n#rmal 0super eg#1

    d.

  • 8/19/2019 ISTI Homevisite

    21/38

    Jika tidak ada k#n=r#ntasi dan k#relasi maka ke+akinan +ang salah

    akan meningkat.

    6. enis:enis @aham

    Adapun jenis5jenis /aham menurut !arasmis dan Keliat 02&&61 /aham

    terbagi atas beberapa jenis +aitu:

    a. "aham agama : ke+akinan klien terhjadap suatu agama se4ara

     berlebihan diu4apkan beulang kali tetapi tidak sesuai dengan

    ken+ataan.

     b. "aham kebesaran : klien +akin se4ara berlebihan bah/a ia

    memiliki kebesaran atau kekuatan khusus diu4apkan beulang kali

    tetapi tidak sesuai dengan ken+ataan.

    4. "aham s#mati4 : klien me+akini bah/a tubuh atau bagian

    tubuhn+a teganggu dan terserang pen+akit diu4apkan beulang kali

    tetapi tidak sesuai dengan ken+ataan.

    d. "aham 4uriga : ke4urigaan +ang berlebihan dan tidak rasi#nal

    dimana klien +akin bah/a ada sese#rang atau kel#mp#k #rang

    +ang berusaha merugikan atau men4urigai dirin+a diu4apkan

     beulang kali tetapi tidak sesuai dengan ken+ataan.

    e. "aham nihilisti4 : klien +akin bah/a dirin+a sudah ridak ada di

    dunia atau sudah meninggal diu4apkan beulang kali tetapi tidak 

    sesuai dengan ken+ataan.

    =. "aham biEar 

    '1 Sisip pikir : klien +akin ada ide pikiran #rang lain +ang

    dsisipkan di dalam pikiran +ang disampaikan se4ara berulang

    dan tidak sesuai dengan ken+ataan.

    21 Siar pikir : klien +akin bah/a #rang lain mengetahui apa +ang

    dia pikirkan /alaupun dia tidak men+atakan kepada #rang

    tersebut diu4apkan beulang kali tetapi tidak sesuai dengan

    ken+ataan.

    -1 K#ntr#l pikir : klien +akin pikirann+a dik#ntr#l #leh kekuatan

    dari luar.

  • 8/19/2019 ISTI Homevisite

    22/38

    5. eala dan Kriteria Diagn&sis

    !enurut Kaplan dan Sad#4k 0'>>31 k#ndisi klien +ang mengalami

    /aham adalah:

    a. Status mental

    '1 Pada pemeriksaan status mental menunjukan hasil +ang sangat

    n#rmal ke4uali bila ada sistem /aham abn#rmal +ang jelas.

    21 !##d klien k#nsisten dengan isi /ahamn+a.

    -1 Pada /aham 4uriga didapatkan perilaku pen4uriga.

    ,1 Pada /aham kebesaran ditemukan pembi4araan tentang

     peningkatan identitas diri mempun+ai hubungan khusus dengan

    #rang +ang terkenal.

    (1 Adapun sistem /ahamn+a pemeriksa kemungkinan merasakan

    adan+a kualitas depresi ringan.

    61 Klien dengan /aham tidak memiliki halusinasi +ang men#nj#l;

    menetap ke4uali pada klien dengan /aham raba atau 4ium. Pada

     beberapa klien kemungkinan ditemukan halusinasi dengar.

     b. Sens#ri dan k#gnisi

    '1 Pada /aham tidak ditemukan kelainan dalam #rientasi ke4uali

    +ang memiliki /aham spesi=ik tentang /aktu tempat dan situasi.

    21 %a+a ingat dan pr#ses k#gniti= klien adalah intak 0utuh1.

    -1 Klien /aham hampir selalu memiliki insight 0da+a titik diri1 +ang

     jelek.

    ,1 Klien dapat diper4a+a in=#rmasin+a ke4uali jika membaha+akan

    dirin+a. Keputusan terbaik bagi pemeriksa dalam menentukan

    k#ndisi klien adalah dengan menilai perilaku masa lalu masa

    sekarang dan +ang diren4anakan.

    Kriteria diagn#sis angguan "aham !enetap menurut PP%J III :

  • 8/19/2019 ISTI Homevisite

    23/38

  • 8/19/2019 ISTI Homevisite

    24/38

    lemen penting dalam psik#terapi adalah menegakkan

    hubungan saling per4a+a antara pasien dan terapis. Terapi indi@idu

    lebih e=ekti= dari pada terapi kel#mp#k. Terapis tidak b#leh

    mendukung ataupun menentang /aham dan tidak b#leh terus5

    menerus membi4arakan tentang /ahamn+a. Terapis harus tepat

    /aktu jujur dan membuat perjanjian seteratur mungkin. Tujuan

    +ang dikembangkan adalah hubungan +ang kuat dan saling per4a+a

    dengan klien. Kepuasan +ang berlebihan dapat meningkatkan

    ke4urigaan dan permusuhan klien karena disadari bah/a tidak 

    semua kebutuhan dapat dipenuhi. Terapis perlu men+atakan pada

    klien bah/a keas+ikan dengan /ahamn+a akan menegangkan diri

    mereka sendiri dan mengganggu kehidupan k#nstrukti=. ila klien

    mulai ragu5ragu dengan /ahamn+a terapis dapat meningkatkan tes

    realitas.

    Terapis perlu bersikap empati terhadap pengalaman internal

    klien dan harus mampu menampung semua ungkapan perasaan

    klien misaln+a dengan berkata : 8Anda pasti merasa sangat lelah

    mengingat apa +ang anda lalui 8tanpa men+etujui setiap mis

     persepsi /ahamn+a sehingga menghilangn+a ketegangan klien.

    %alam hal ini tujuann+a adalah membantu klien memiliki keraguan

    terhadap persepsin+a. Saat klien menjadi kurang kaku perasaan

    kelemahan dan in=eri#ritasn+a +ang men+ertai depresi dapat timbul.

    Pada saat klien membiarkan perasaan kelemahan memasuki terapi

    suatu hubungan terapeutik p#siti= telah ditegakkan dan akti=itasterpeutik dapat dilakukan.

    Pemberian terapi perlu menemui atau melibatkankeluarga

    klien. Keluaga dapat dijadikan rekan dalam pr#ses peng#batan

    Keluarga akan memper#leh man=aat dalam membantu ahli terapi dan

    membantu pera/atan klien.

     b.

  • 8/19/2019 ISTI Homevisite

    25/38

    • Pada k#ndisi ga/at darurat klien +ang teragitasi parah harus

    diberikan #bat antipsik#tik se4ara intramuskular. Sedangkan jikaklien gagal beresp#n dengan #bat pada d#sis +ang 4ukup dalam

    /aktu 6 minggu anti psik#tik dari kelas lain harus diberikan.

    • !ulai dengan d#sis rendah anti psik#tik 0)al#perid#l 2 mg1 dan

    naikan bertahap.

    • %#sis maintenan4e biasan+a rendah

    • ila gagal dengan anti psik#tik maka dihentikan

    • Pen+ebab kegagalan peng#batan +ang paling sering adalah

    ketidakpatuhan klien minum #bat. K#ndisi ini harus

    diperhitungkan #leh d#kter dan pera/at. Sedangkan terapi +ang

     berhasil dapat ditandai adan+a suatu pen+esuaian s#sial dan

     bukan hilangn+a /aham pada klien.

    '. Perjalanan dan Pr#gn#sis

    Perjalanan Pen+akit angguan "aham !enetap

    a. Kurang dari 2( menjadi skiE#=renia b. Kurang dari '& menjadi gangguan a=ekti=

    4. (& sembuh untuk /aktu +ang lama

    d. 2& han+a penurun gejala

    e. -& tidak mengalami perubahan gejala

    Pr#gn#sis ke arah baik :

    • ri/a+at pekerjaan dan hubungan s#sial +ang baik

    • kemampuan pen+esuaian +ang tinggi

    • /anita

    • #nset sebelum -& tahun

    • #nset tiba5tiba

    • laman+a sakit singkat

    • adan+a =akt#r pen4etus

    !eskipun data +ang dapat diandalkan terbatas pasien dengan /aham

    kejar s#matik dan er#tik dianggap memiliki pr#gn#si +ang lebih baik 

    daripada pasien dengan /aham 4emburu dan kebesaran.

  • 8/19/2019 ISTI Homevisite

    26/38

    B. RETARDASI MENTAL

    1. Pengertian etardasi Mental ?Retardasi mental ialah keadaan dengan inteligensi+ang kurang

    0subn#rmal1 sejak masa perkemabngan 0sejak lahir atau sejak masa anak1.

    iasan+a terdapat perkembangan mental +ang kruang se4ara keseluruhan

    0seperti juga pada demensia1 tetapi gejala utama 0+ang men#nj#l1 iala

    inteligensi +ang terkebelakang. Retardasi !ental disebut juga sebagai

    #lig#=renia 0oligo = kurang atau sedikit dan fren = ji/a1 atau tuna mental.

    American Psychiatric Association’s Diagnostic and

    Statistical Manual of Mental Disorders, Fifth Edition, (DSM-5) ,

    mencirikan Intellectual Decit / gangguan intelektual / retardasi

    mental (gangguan perkembangan intelektual ) sebagai desit

    dari kemampuan mental secara umum, seperti pemecahan

    masalah, perencanaan, rasionalisasi, pola pikir abstrak,

    penilaian, kemampuan akademik (kognitif) dan kemampuan

    seorang individu untuk belajar dari pengalaman Akibat desit

    ini ialah gangguan terhadap fungsi adaptasi seperti gagalnya

    seseorang mencapai standar kemandirian personal dan

    responsibilitas sosial pada satu atau lebih aspek kehdupan,

    termasuk komunikasi, partisipasi sosial, fungsi akademik, fungsi

    okupasi dan sosial baik pada kehidupan sehari!hari dalam

    kehidupan pribadi maupun komunitas

    2. Pen"e%a% retardasi mental

    !ungkin =akt#r keturunan 0retardasi mental genetik1 mungkin jua tidak 

    diketahui 0retardasi mental simpleD1. Kedua5duan+a ini dinamakan juga

    retardasi mental primer. Retardasi mental sekunder disebabkan =akt#r5=akt#r 

    dari luar +ang diketahui dan =akt#r5=akt#r ini memengaruhi #tak mungin pada

    /aktu prenatal perinatal atau p#stnatal. Ped#man pengg##ngan diagn#sis

    gangguan ji/a ke5' 0PP%J5'1 memberikan subkateg#ri klinis atau keadaan

    +ang sering disertai retardasi mental sebagai berikut :

    a Akibat infeksi dan/atau intoksikasi

  • 8/19/2019 ISTI Homevisite

    27/38

    %alam kel#mp#k ini termasuk ekadaan retardasi mental karena kerusakan

     jaringan #tak akibat in=eksi intrakrainal karena serum #bat atau t#ksik 

    lainn+a. eberapa 4#nt#h adalah :

    − Par#titis epidemika rubella si=ilis dan t#D#plasm#sis k#ngenital

    − nse=al#patia karena in=eksi p#stnatal

    − nse=al#patia karena t#Demia gra@idarum atau karena int#Dikasi lain

    − nse=al#patia bilirubin 0Kernikterik1

    − nse=al#patia p#st5imunisasi

    b Akibat rudapaksa dan/atau sebab sik lain

    Rudapaksa : rudapaksa sebelum lahir serta juga trauma lain seperti

    sinar5 bahan k#ntrasepsi dan usaha melakukan ab#rtus dapat

    mengakibatkan kelainan dengan retardasi mental. Rudapaksa kepada

    sesusdah lahir tidak begitu sering mengakibatkan retardasi mental.

    Pada /aktu lahir 0perinatal1 kepala dapat mengalami tekanan

    sehingga timbul perdarahan di dalam #tak. Ungkin juga terjadi kekurangan

    C2  0as=iksia ne#nat#rum1 +ang terjadi pada ';( dari semua kelahiran. )al

    ini dapat terjadi karena aspirasi lender aspirasi liu#r amniii anesthesia

    ibu dan prematuritas. ila kekurangan Eat asam berlangsung terlalu lama

    maka akan terjadi degenerasi sel5sel k#rteD +ang kelak mengakibatkan

    retardasi mental.

    PP%J5' men+ebutkan :

    − nse=al#patia karena kerusakan prenatal

    − nse=al#patia karena kerusakan pada /aktu lahir 

    − nse=al#patia karena kerusakan p#stnatal.

    c Akibat gangguan metabolisme, pertumbuhan atau gi"i

    Semua retardasi mental +ang langusng disebabkan #leh gangguan

    metab#lsiem 0misaln+a gangguan metab#lisme Eat lipid karb#hidrat dan

     pr#tein1 pertumbuhan atau giEi termasuk dalam gangguan ini.

    Tern+ata bah/a gangguan giEi +ang bert dan +ang berlangusng lama

    sebelum umur , tahun sangat memengaruhi perkembangan #tak dan dapat

    mengakibatkan retardasi mental. Keadaan dapat diperbaiki dengan

    memperbaiki Eat giEi sebelum umur 6 tahu sesudah ini biarpun anak itu

    dibanjiri dengan makanan +ang bergiEi inteligensi +ang rendah itu sudah

  • 8/19/2019 ISTI Homevisite

    28/38

    sukar ditingkatkan. eberapa 4#nt#h keadaan +ang sering mengakibatkan

    retadasi mental dalam subkateg#ri ini adalah :

    − ?ipid#sis #tak in=antile 0Ta+ 5 Sa4h1

    − )isti#sit#sis lipidum jenis keratin 0au4her1

    − )isti#sit#sis lipidum jenis =#s=atid 0Niemann5Pi4k1

  • 8/19/2019 ISTI Homevisite

    29/38

    2(&& gram dan;atau dengan masa hamil kurang dari -$ minggu serta tidak 

    terdapat sbab5sebab lain eperti daalm subkateg#ri sebelum ini.

    h Akibat gangguan ji#a berat

    Retardasi mental mungkin juga suatu gangguan ji/a +ang berat

    dalam masa anak5anak. Untuk membuat diagn#sis ini harus jelas telah

    terjadi gangguan ji/a +ang berat dan tidak tedapat tanda5tanda pat#l#gi

    #tak. Penderita skiE#=renia residual dengan deteri#rasi mental tidak 

    termasuk dalam kel#mp#k ini.

    i Akibat deprivasi psikososial

    Retardasi mental dapat disebabkan #leh =akt#r bi#medis ataupun

    s#si#buda+a +ang berhubungan dengan depri@asi psik#s#sial dan

     pen+esuaian diri untuk membuat diagn#sis ini harus teradapt ri/a+at

    depri@asi psik#s#sial dan idak terdapat tanda5tanda pat#l#gi susunan sara=.

    Keadaaan +ang mengakibatkan retardasi mental ini mungkin 4ultural5

    =amilial atau;dan depri@asi lingkungan s#sial.

    − Retardasi mental kultural =amilial

    erdasarkan pada dua buah anggapan +aitu bah/a depri@asi 4ultural

    dapat mengakibatkan retardasi mental ringan dan bah/a depri@asi

    4ultural itu mungkin merupakan akibat retardasi =amilial. %engan

    demikian untuk mendiagn#sis retardasi mental 4ultural5=amilial

    harus didapatkan retardasi mental paling sedikit pada salah se#rang

    dari #rang tua penderita dan pada se#rang atau lebih saudaran+a.

    Retardasi mental jenis ini biasan+a ringan.

    − Retardasi mental akibat depri@asi lingkungan

    Timbul karena kurangn+a rangsangan dari lingkungan. Penelitiantentang depri@asi ini membuktikan pentingn+a rangsangan sens#rik 

    +ang memadai bagi perkembangan intelekutal anak ke4il. Tingkat

    rangsangan sens#rik itu mungkin terlalu rendah 0terlalu tinggi juga

    menegangkan dan membingungkan1 misaln+a terlalu kurang

    k#munikasi @erbal mengakibatkan kesukaran mengutarakan isi

     pikiran dalam kata5kata dan penalaran k#nkret serta menghambat

     perkembangan pemikiran abstrak. %epri@asi lingungan mungkin

  • 8/19/2019 ISTI Homevisite

    30/38

     juga karena gangguan pan4aindera. Tingkat retardasi biasan+a ringan

    atau perbatasan.

    $. Ting#at:Ting#at etardasi Mental

    )asil5bagi inteligensi 0)I atau IL M  Intelligence quotient 1 bukanlah

    merupakan satu5satun+a pat#kan +ang dapat dipakai untuk menentukan berat5

    ringann+a retardasi menal. Sebagai 4riteria dapat dipakai juga kemampuan

    untuk dididik atau dilatih dan kemampuan s#sial atau kerja 0@#kasi#nal1

     $ingkat!tingkat retardasi mental dalam PP%&'! dibagi

    menjadi

    − *etardasi mental taraf perbatasan

    − *etardasi mental ringan

    − *etardasi mental sedang

    − *etardasi mental berat

    − *etardasi mental sangat berat

    Adapun pembagian tingkat5tingkat inteligensi berdasar pat#ksan s#sial atas

    dasar keadaan mas+arakat +ang n#rmal :

    Tabel '. Pembagian tingkat5tingkat intelegensi

     Nama )I 0IL1 Tingkat Pat#kan S#sial Pat#kan Pendidikan

    Sangat

    Superi#r '-& Tinggi Sekali

    ila berguna bagi

    mas+arakat disebut

    Oeni 0eni#us1

    Terlalu pandai buat

    sek#lah biasa

    Superi#r ''& '-& Tinggi %apat ber=ungsi biasa

    %apat men+elesaikan

     perguruan tinggi

    dengan mudah

     N#rmal $6 '&> N#rmal %apat ber=ungsi biasa

    %apat men+elesaikan

    S?A : sedikit

    kesukaran di

     perguruan tinggi

    #d#h bebal 6$ $( Tara= Perbatasan

    Tidak sanggup

     bersaing dalam

    men4ari na=kah

    eberapa kali tidak

    naik di S%

    %ebilitas

    0t#l#l1(2 $( R! ringan

    %apat men4ari na=kah

    se4ara sederhana

    dalam keadaan baik 

    %apat dilatih dan

    dididik di sek#lah

    khusus

    Imbesilitas

    0dungu1

    -6 (' R! sedang !engenal baha+a

    tidak dapat men4ari

    na=kah

    Tidak dapat dididik

    dapat dilatih2& 5 -( R! berat

    Idi#si

    0pandir1

    2& R! Sangat erat Tidak mengenal

     baha+a tidak dapat

    Tidak dapat dididik

    tidak dapat dilatih.

  • 8/19/2019 ISTI Homevisite

    31/38

    mengurus diri sendiri

    !engenai 4iri54iri perkembangan penderita retardasi mental di4antumkan pada

    tabel 4iri perkembangan penderita retardasi mental berdasarkan kel#mp#k usia

    dan tingkatn+a.

    Tabel 2. 7iri54iri perkembangan penderita retardasi mental

    Tingkat

    Retardasi

    !ental

    Umur pra5sek#lah

    0& ( tahun1

    Umur sek#lah

    06 2& tahun1

    !asa %e/asa

    02' tahun ke atas1

    Pematangan dan

     perkembangan?atihan Q Pendidikan

    Ke4ukupan s#sial

    dan pekerjaan

    erat sekali

    Retardasi berat :kemampuan minimal

    untuk ber=ungsi dalam

     bidang sens#ri5m#t#rikk

    membutuhkan pera/atan

    Perkembangan m#t#riksedikit dapat bereaksi

    terhadap latihan mengurus

    diri sendiri se4ara minimal

    atau terbatas.

    Perkembangan #t#rik dan

     bi4ara sedikit dapat

    men4apai mengurus diri

    sendiri se4ara sangat

    terbats membutuhkan

     pera/atan.

    erat

    Perkembangan m#t#rik

    kurang bi4araminimal

     pada umumn+a tidak

    dapat dilatih untuk

    mengurus diri sendiriketerampilan k#munikasi

    tidak ada atau han+a

    sedikit sekali

    %apat berbi4ara atau

     belajar ber#munikasi

    dapat dilatih dalam

    kebiasaan kesehatan dasardapat dilatih se4ara

    sistematik dalam kebiasaan

    %apat men4apai sebagian

    dalam mengurus diri

    sendiri di ba/ah

     penga/asan penuh dapat

    mengembangkan se4ara

    minimal berguna

    keterampilan menjaga diri

    dalam lingkungan +ang

    terk#ntr#l

    Sedang

    %apat berbi4ara atau

     belajar berk#munikasi

    keasadaran s#sial

    kurangperkembangan

    m#t#rik 4ukup dapat

     belajar mengurus diri

    sendiri dapat diatur

    dengan penga/asan

    sedang

    %apat dilatih dalam

    keterampilan s#sial dan

    dan pekerjaan sukar untuk 

    majul e/at kelas 2 S%

    dalam mata pelajaran

    akademik : dapat belajar bepergian sendirian di

    tempat +ang sudah dikenal

    %apat men4ari na=kah

    dalam pekerjaan kasar

    0unskilled 1 atau setengah

    terlatih dalam keadaan

    +ang terlindung

    memerlukan penga/asan

    dan bimbingan bilamengalami stress s#sial

    atau steres ek#n#mi +ang

    ringan

    Ringan %apat mengembangkan

    keterampilan s#sial dan

    k#munikasi

    keterbelakangan minimal

    dalam bidan g

    sens#rim#t#rik sering

    tidak dapat dibedakan dari

    %apat belajar keterampilan

    akademik sampai kira5kira

    kelas 6 pada umur belasan

    tahun 0dekat umur 2&

    tahun1 dapat dibimbing ke

    arah k#n=#rmitas s#sial

    iasan+a dapat men4apai

    keterampilan s#sial dan

     pekerjaan +ang 4ukup

    untuk men4ari na=kah

    tetapi memerlukan

     bimbingan dan bantuan

     bila mengalami stress

  • 8/19/2019 ISTI Homevisite

    32/38

    n#rmal hingga usia lebih

    tua

    s#sial atau stres ek#n#mi

    +ang luar biasa.

    '. Penanganan Masalah etardasi Mental

    Tern+ata bah/a ban+ak penderita retardasi mental tara= perbatasn

    ringan bahkan +ang berat dapat mengalami perkembangan kepribadian

    +ang n#rmal seperti #rang dengan inteligensi n#rmal. Sebagian besar 

     jumlah penderita retardasi mental dapat mengembangkan pen+esuaian

    s#sial dan @#kasi#nal +ang baik serta kemapuan hubungan dan kasih5

    sa+ang antar manusia +ang /ajar bila terdapat lingkungan keluarga +angmau memahamin+a dan member semangat keapdan+a se4ara meamdai

    serta =asilitas pendidkan dan latihan @#asi#nal +ang tepat.

    . 3a#t&r:3a#t&r "ang Memengaruhi Per#em%angan Ke(ri%adian

    Sese#rang dengan retardasi mental karena keadaann+a sepanjang

    hidupn+a menghadapi lebih ban+ak resi# daripada #rang n#rmal. Risik#

    ini ruan+a bertambah sesuai dengan beratn+a retardasi mental.

    Karena keterbelakangan inteligensin+a terdapat juga

     perkembangan hidup em#si +ang dapat memengaruhi hubungan

    antarmanusia. ila di dalam keluarga terdapat anak lain +ang pandai

    maka ketidakmampuan untuk bersaing dapat merupakan taum abagin+a.

    ila #rangtua tidak mengetahui bah/a anak mereka menderita retardasi

    mental 0karena ketidak tahuan atua karena mekanisme pembelaan

     pen+angkalan1 maka harapan atau tuntutan mengenai perilaku n#rmal

    akan men+ebabkan =rustasi +ang dapat men+ebabkan ketegangankebingunan atau kerenggangan hubungan antara #rang tua dan anak.

    Sikap umum mas+arakat tehradap retardasi mental sangat

    memengaruhi reaksi #rangtua terhadap adan+a anak dengan retardasi

    mental dalam keluraga mereka. !as+arakat dengan tek#n#l#gi tinggi

    +ang mengutamakan pendidkan dan kemampuan intelektual tidak 

     begitu t#leran terhadap penderita retardasi mental dibandingkan dengan

    mas+arakat dengan tekn#l#gi +ang lebih rendah. ila anak dengan

    retardasi mental menjadi lebih besaar maka diteriman+a dia #leh anak5

  • 8/19/2019 ISTI Homevisite

    33/38

    anak +ang lain dipengaruhi #leh sikap t#leransi dan em#si pribadi #rang

    tua anak5anak itu terhadap dengan retardasi mental.

    4. Diagn&sis dan Diagn&sis Banding

    Untuk mendiagn#sis retardasi mental dengan tepat perlu diambil

    anamnesis dari #rangtua dengan teliti mengenai kehamilan persalinan

    dan perkembangan anak. ila mungkin dilakukan juga pemeriskaan

     psik#l#gis. ila perlu diperiksa juga di lab#rat#rium diadakan e@aluasi

     pendengaran dan bi4ara. Cbser@asi psikiatrik dikerjakan untuk 

    mengetahui adan+a gangguan psikiatrik di samping retardasi mental.

    %iagn#sis banding ialah : anak5anak dari keluarga +ang sangat melarat

    dengan depri@asi rangsangan +ang berat 0retardasi mental ini re@ersible

     bila diberi rangsangan +ang baik se4ara dini1. Kadang5kadang anak 

    dengan gangguan pendengaran atau penglihatan dikira menderita

    retardasi mental. !ungkin juga gangguan bi4ara dan 8cerebral palsy9

    membuat anak kelihatan terbelakang biarpun inteligensin+a n#rmal.

    angguan em#sis dapat menghambat kemampuan belajar singga dikira

    anak itu b#d#h. 8early infantile autism9 dan skiE#=renia anak juga sering

    menunjukkan gejala +ang mirip retardasi mental.

    5. Pen-egahan dan Peng&%atan

    Pen4egahan dapat dilakukan se4ara primer 0penerangan kepada

    mas+arakat perbaikan s#si#5ek#n#mi k#nseling geneti4 dan tindakan

    ked#kteran +ang baik1 sekunder 0diagn#sis dan peng#batan dini

    terutama pada retardasi mental +ang sekunder1 dan pen4egahan tersier 

    0latihan dan pendidikan di sek#lah luar biasa #bat5#bat +ang diberi

    misaln+a neur#leptika untuk mengatasi hiperkinesia atau ganggua

     psikiatrik +ang lain atau #bat5#bat +ang dapat memperbaiki

    mikr#sirkulasi dan metab#lisme #tak.1

    K#nseling pada #rangtua dilakukan se4ara =leksibel dan pragmatis

    dengan tujuan antara lain membantu mereka dalam mengatasi =urstasi

    #leh karena mempun+ai anak dengan retardasi mental. !ereka sering

  • 8/19/2019 ISTI Homevisite

    34/38

     pelru idtenangkan dan sekaligus dianjurkan dengan mengatakan bah/a

     bukanlah salah mereka anak ini menderita retardasi mental tetapi adalah

    salah bila mereka tidak mau berusaha untuk mengatasi keadaan nak itu. Karena

    #rang tua sering menhendaki anak itu dierik #bat dapat diberi penerangan

     bah/a sampai sekarang belum ada #bat +ang dapat membantu pertukaran Eat

    0metab#lisme1 sel5sel #tak akan tetapi biarpu anak itu menelan #bat sema4am

    itu ban+ak dan lama sekali 0tidak menggangu badan1 ia tidak akan maju kalau

    ia tidak belajar melalui latihan dan pendidikan.

  • 8/19/2019 ISTI Homevisite

    35/38

    D=KUMENTASI

    K=NDISI UMAH PASIEN

  • 8/19/2019 ISTI Homevisite

    36/38

    TESSNAK MILIK KELUAA PASIEN

  • 8/19/2019 ISTI Homevisite

    37/38

    P=SES @A@AN6AA

    KELUAA BESA PASIEN

  • 8/19/2019 ISTI Homevisite

    38/38

    %A