Dari analisis lahan yang sudah dilakukan, petani menggunakan sistem irigasi furrow air dimbil dari sungai kemudian dialirkan kelahan melalui saluran yang dibuat oleh petani. Permasalahan dari irigasi furrow ini adalah kurang terawatnya aliran-aliran irig

Dari analisis lahan yang sudah dilakukan, petani menggunakan sistem irigasi furrow air dimbil dari sungai kemudian dialirkan kelahan melalui saluran yang dibuat oleh petani. Permasalahan dari irigasi furrow ini adalah kurang terawatnya aliran-aliran irigasi, hal ini dapat dilihat dari banyaknya rumput yang menutupi saluran irigasi. Pada saat musim penghujan jumlah air sangat memadi untuk penanaman bawang daun sedangkan pada musim kemarau. Untuk mengalirkan air petani menggunakan ember untuk mengambil air dari sumber air kemudian di siramkan ke tanaman.

Teknologi irigasi furrow pada lahan yang ditanamai tanaman bawang daun yang digunakan petani sudah benar, namun perlu adanya pembersihan aliran dari rumput yang mengganggu dan pembenahan pengaturan alur irigasinya. Dilahan petani membiarkan rumput tumbuh bebas di alur irigasi dan alur irigasi tidak dibuat dengan benar salah satunya yakni pintu air tidak di buat dengan benar sehingga air tidak masuk kelahan dan terjadi run off.

Dalam penggunaan irigasi furrow jarak antar bedengan yang digunakan yaitu sebesar 50cm. Dalam mengatur kebutuhan air harusnya petani membuat pintu air untuk mempermudah air yang masuk ke lahan.