interaksi obat

148

Click here to load reader

Transcript of interaksi obat

  • EVALUASI KOMPOSISI, INDIKASI, DOSIS, DAN INTERAKSI OBAT

    RESEP RACIKAN UNTUK PASIEN PEDIATRI RUMAH SAKIT

    BETHESDA YOGYAKARTA PERIODE JULI 2007

    SKRIPSI

    Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

    Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

    Program Studi Ilmu Farmasi

    Oleh:

    Stefani Yuanita Cahyono

    NIM : 048114119

    FAKULTAS FARMASI

    UNIVERSITAS SANATA DHARMA

    YOGYAKARTA

    2008

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • ii

    EVALUASI KOMPOSISI, INDIKASI, DOSIS, DAN INTERAKSI OBAT

    RESEP RACIKAN UNTUK PASIEN PEDIATRI RUMAH SAKIT

    BETHESDA YOGYAKARTA PERIODE JULI 2007

    SKRIPSI

    Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

    Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

    Program Studi Ilmu Farmasi

    Oleh:

    Stefani Yuanita Cahyono

    NIM : 048114119

    FAKULTAS FARMASI

    UNIVERSITAS SANATA DHARMA

    YOGYAKARTA

    2008

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • iii

    SKRIPSI

    EVALUASI KOMPOSISI, INDIKASI, DOSIS, DAN INTERAKSI OBAT

    RESEP RACIKAN UNTUK PASIEN PEDIATRI RUMAH SAKIT

    BETHESDA YOGYAKARTA PERIODE JULI 2007

    Oleh ;

    Stefani Yuanita Cahyono

    NIM: 048114119

    telah disetujui oleh:

    Pembimbing Utama:

    Rita Suhadi, M.Si.,Apt.

    Tanggal 28 Januari 2008

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • iv

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • vAku hendak bersyukur kepada-Mu

    Ya Tuhan, Allahku

    Dengan segenap hatiku

    Dan memuliakan nama-Mu

    Untuk selama-lamanya

    (Mazmur 86: 12)

    KKKaaarrryyyaaa iiinnniii kkkuuupppeeerrrssseeemmmbbbaaahhhkkkaaannn uuunnntttuuukkk:::

    Allah Yang Maha Kuasa.

    Ayah dan Ibu tercinta sebagai ungkapan hormat

    dan terima kasihku atas semua doa dan

    dukungannya dalam menyelesaikan studi.

    Adikku dan Yo, terima kasih atas dukungan dan

    semangatnya.

    Dan untuk almamaterku tercinta.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • vi

    LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

    Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :

    Nama : Stefani Yuanita Cahyono

    Nomor Mahasiswa : 048114119

    Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada PerpustakaanUniversitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :Evaluasi Komposisi, Indikasi, Dosis, dan Interaksi Obat Resep Racikan untukPasien Pediatri Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta Periode Juli 2007beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikankepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, me-ngalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau medialain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupunmemberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagaipenulis.

    Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

    Dibuat di Yogyakarta

    Pada tanggal : 25 Januari 2008

    Yang menyatakan

    ( Stefani Yuanita Cahyono )

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • vii

    PRAKATA

    Puji dan syukur penulis ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas

    segala anugerah dan bimbingan-Nya kepada penulis selama menyelesaikan

    penelitian ini.

    Skripsi berjudul Evaluasi Komposisi, Indikasi, Dosis, dan Interaksi

    Obat Resep Racikan untuk Pasien Pediatri Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta

    Periode Juli 2007 ini ditulis dalam rangka untuk memenuhi salah satu syarat

    memperoleh gelar Sarjana Farmasi (S.Farm) Program Studi Ilmu Farmasi

    Universitas Sanata Dharma.

    Keberhasilan penelitian ini juga tidak terlepas dari bantuan dan perhatian

    orang-orang yang ada di sekitar penulis yang telah memberikan saran, kritik, dan

    dukungan kepada penulis.

    Penulis mengucapkan terima kasih kepada:

    1. Ibu Rita Suhadi, M.Si.,Apt. selaku dekan Fakultas Farmasi Universitas Sanata

    Dharma Yogyakarta.

    2. Ibu Rita Suhadi, M.Si.,Apt. selaku dosen pembimbing utama dan penguji yang

    telah membimbing serta memberikan kritik dan saran kepada penulis.

    3. Ibu Endang selaku apoteker pembimbing lapangan yang telah membimbing

    serta memberikan saran dan kritik kepada penulis selama pengambilan data.

    4. Ibu Aris Widayati, M.Si.,Apt. selaku dosen penguji yang telah memberikan

    kritik dan saran kepada penulis.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • viii

    5. Bapak Yosef Wijoyo, M.Si.,Apt. selaku dosen penguji yang telah memberikan

    kritik dan saran kepada penulis.

    6. Direktur Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta atas ijin yang diberikan kepada

    penulis untuk melakukan penelitian.

    7. Kepala Instalasi Farmasi Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta atas segala

    bantuannya.

    8. Seluruh Apoteker Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta atas bantuan dan

    dukungannya.

    9. Seluruh Asisten Apoteker Instalasi Farmasi Rawat Rumah Sakit Bethesda

    Yogyakarta atas bantuannya.

    10. Seluruh perawat yang bertugas di Bangsal Anak Rumah Sakit Bethesda

    Yogyakarta atas bantuan dan dukungannya.

    11. Ketua Pusmarsa Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta atas bantuannya.

    12. Kepala dan Staf Bidang Rekam Medik Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta

    yang telah banyak membantu penulis dalam mengumpulkan data dalam

    penelitian ini.

    13. Seluruh dokter anak Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta yang telah bersedia

    menjadi responden.

    14. Seluruh pasien pediatri Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta yang secara tidak

    langsung telah membantu dan mendukung penelitian ini.

    15. Ayah, Ibu, dan Adik atas doa, cinta, dan dukungan yang telah memberikan

    semangat bagi penulis untuk menyelesaikan skripsi.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • ix

    16. Yosia R.A.M terima kasih atas doa, cinta, dukungan, dan bantuannya yang

    telah memberi semangat penulis untuk menyelesaikan skripsi. Terima kasih

    untuk waktu yang telah diberikan untuk mendengar keluh kesahku.

    17. Amanda, Novi, Erlyn terima kasih atas dukungan, bantuan, dan kebersamaan

    kita selama penelitian ini.

    18. Cendani, Frengky, Brian teman pertamaku di Fakultas Farmasi USD. Terima

    kasih untuk kenangan indah kita, semoga persahabatan kita abadi.

    19. Ita, Henny, dan Dian terima kasih atas dukungannya.

    20. Kak Wilma, Cicil, Rosa, dan Limdra terima kasih atas dukungan dan

    bantuannya.

    21. Teman-teman Fakultas Farmasi angkatan 2004 kelas C dan kelas Farmasi

    Klinis-Komunitas (FKK) terima kasih atas kebersamaan kita selama ini.

    22. Teman-teman kost amakusa terima kasih atas dukungan yang telah diberikan

    kepada penulis.

    23. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah membantu

    penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

    Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan,

    untuk itu penulis dengan senang hati menerima segala saran dan kritik yang dapat

    membangun penelitian ini. Penulis berharap hasil penelitian ini dapat bermanfaat

    bagi pembaca sekalian.

    Penulis

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xPERNYATAAN KEASLIAN KARYA

    Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis

    ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah

    disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

    Yogyakarta, 17 Desember 2007

    Penulis

    Stefani Yuanita Cahyono

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xi

    INTISARI

    Keamanan dalam penggunaan obat untuk anak-anak harus diberi perhatiankarena penggunaan obat yang tidak tepat dapat membahayakan anak tersebut.Pemeriksaan pada penggunaan racikan untuk pasien pediatri belum pernahdilakukan untuk memastikan keamanan dan manfaatnya. Penelitian ini dilakukanuntuk mengkaji kerasionalan komposisi racikan dan indikasi berdasarkan rekammedik pasien pediatri di Bangsal Anak dan di Instalasi Farmasi Rawat JalanRumah Sakit Bethesda Yogyakarta periode Juli 2007.

    Penelitian ini termasuk penelitian non eksperimental dengan rancangandeskriptif evaluatif dan pengambilan data secara accidental. Pengambilan datadilakukan melalui resep dan rekam medik pasien. Penelitian dilakukan denganmengevaluasi komposisi, indikasi, dosis, dan interaksi obat resep racikan padapasien pediatri di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta periode Juli 2007.

    Di instalasi farmasi rawat jalan, sebesar 78% terapi untuk pasien pediatrimenggunakan sediaan racikan dan 22% sediaan bukan racikan. Di bangsal anaksebesar 52% menggunakan sediaan racikan dan 48% sediaan bukan racikan.Komposisi dan jumlah komposisi racikan Rumah Sakit Bethesda periode Juli2007 meliputi 2 komposisi terdapat 6 jenis racikan, 3 komposisi 7 jenis racikan, 4komposisi 4 jenis racikan, dan 5 komposisi 2 jenis racikan. Terdapat 17 jenisracikan yang digunakan sebanyak 401 penggunaan untuk pasien pediatri yangdigunakan belum sesuai dengan indikasi referensi. Terdapat 10 jenis racikan yangdigunakan sebanyak 81 penggunaan yang memerlukan penyesuaian dosis.Terdapat 5 jenis racikan yang digunakan sebanyak 209 penggunaan yangberpotensi terjadi interaksi obat.

    Kata kunci : Pediatri, racikan, komposisi, dosis, indikasi, dan interaksi obat

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xii

    ABSTRACT

    The safeness in giving medicine for children must be giving attentionbecause the inappropriate giving of the medicine can harm the children. Theanalyzing of using compound medicine for pediatric patient has never been doneto ascertain of it risk and benefit. This research has been done to study rationalityof composition of compound medicine and indication based on medical record forpediatric patient in children ward and outpatient clinic of Bethesda hospital periodJuly 2007.

    The research included to non experimental study with descriptiveevaluative design and the data got accidentally. Data was taken from patientsrecipe and medical record. This research has done by evaluated composition,indication, dose, and drug interaction of patients compound medicine recipe inBethesda hospital period July 2007.

    In the outpatient clinic, 78% therapy for pediatric patient used compoundmedicine and 22% used no compound medicine. In children ward 52% therapy forpediatric patient used compound medicine and 48% used no compound medicine.The composition and amount of composition of compound medicine in Bethesdahospital period July 2007 covered 2 compositions with 6 types of compoundmedicine, 3 compositions with 7 types or compound medicine, 4 compositionswith 4 types of compound medicine, 5 compositions with 2 types of compoundmedicine. There were 17 types of compound medicine that used for 401 times tothe pediatric patient which were inappropriate to the reference indication. Andthere were 10 types of compound medicine that used for 81 times which neededthe adjustment dose. Also there were 5 types of compound medicine that used 209times which had the potency to make the drug interaction happened.

    Keyword: pediatric, compound medicine, composition, dose, indication, and druginteraction

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xiii

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL ..................................................................................... ii

    HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING.............................................. iii

    HALAMAN PENGESAHAN.........................................................................iv

    HALAMAN PERSEMBAHAN.......................................................................v

    LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

    UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ........................................................vi

    PRAKATA ....................................................................................................vii

    PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...........................................................x

    INTISARI.......................................................................................................xi

    ABSTRACT ....................................................................................................xii

    DAFTAR ISI ............................................................................................... xiii

    DAFTAR TABEL .......................................................................................xvii

    DAFTAR GAMBAR....................................................................................xix

    DAFTAR LAMPIRAN..................................................................................xx

    BAB I. PENDAHULUAN ...............................................................................1

    A. Latar Belakang...........................................................................................1

    1. Permasalahan .......................................................................................4

    2. Keaslian Penelitian ...............................................................................4

    3. Manfaat Penelitian................................................................................5

    B. Tujuan Penelitian .......................................................................................6

    1. Tujuan Umum .....................................................................................6

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xiv

    2. Tujuan Khusus .....................................................................................6

    BAB II. PENELAAHAN PUSTAKA ..............................................................8

    A. Pediatri.......................................................................................................8

    1. Absorpsi Obat ......................................................................................9

    2. Distribusi Obat ...................................................................................10

    3. Metabolisme Obat ..............................................................................11

    4. Ekskresi Obat .....................................................................................11

    B. Penyesuaian Dosis dan Bentuk Sediaan Obat untuk Pediatri.....................11

    1. Bentuk Sediaan Obat ..........................................................................11

    2. Dosis Obat .........................................................................................12

    C. Peresepan Rasional ..................................................................................13

    1. Manfaat (Efikasi) ...............................................................................14

    2. Risiko Rendah ....................................................................................14

    3. Penggunaan Klinis dan Data Kinetik Tersedia ....................................14

    4. Harga .................................................................................................14

    5. Bentuk Sediaan yang Tersedia............................................................15

    6. Risiko Keracunan ...............................................................................15

    7. Kombinasi Produk..............................................................................15

    D. Interaksi Obat...........................................................................................15

    1. Interaksi Farmasetik ...........................................................................16

    2. Interaksi Farmakodinamik ..................................................................16

    3. Interaksi Farmakokinetik....................................................................17

    E. Kombinasi Obat .......................................................................................19

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xv

    F. Keterangan Empiris..................................................................................20

    BAB III. METODE PENELITIAN ................................................................21

    A. Jenis dan Rancangan Penelitian................................................................21

    B. Definisi Operasional.................................................................................21

    C. Tempat dan Waktu Penelitian...................................................................24

    D. Obyek Penelitian......................................................................................24

    E. Bahan Penelitian ......................................................................................26

    F. Jalannya Penelitian...................................................................................26

    1. Tahap Orientasi ..................................................................................26

    2. Tahap Pengambilan Data....................................................................27

    3. Tahap Pengolahan Data ......................................................................27

    G. Tata Cara Analisis Hasil...........................................................................28

    1. Presentase Distribusi Racikan.............................................................28

    2. Komposisi dan Jumlah Penggunaan Racikan ......................................28

    3. Indikasi Obat......................................................................................29

    4. Dosis Obat .........................................................................................29

    5. Interaksi Obat.....................................................................................29

    H. Kesulitan Penelitian .................................................................................30

    BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................31

    A. Latar Belakang Penggunaan Racikan pada Pasien Pediatri .......................31

    1. Dokter ................................................................................................31

    2. Apoteker ............................................................................................33

    B. Penggunaan Racikan pada Pasien Pediatri ................................................35

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xvi

    1. Jumlah Penggunaan Racikan ..............................................................35

    C. Komposisi dan Jumlah Komposisi Resep Racikan Untuk Pasien Pediatri .37

    1. Komposisi dan jumlah komposisi racikan...........................................37

    D. Indikasi Obat............................................................................................41

    1. Rawat Jalan ........................................................................................43

    2. Rawat Inap .........................................................................................49

    E. Dosis Obat ...............................................................................................51

    1. Rawat Jalan ........................................................................................51

    2. Rawat Inap .........................................................................................55

    F. Interaksi Obat...........................................................................................57

    BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN.........................................................61

    A. Kesimpulan..............................................................................................61

    B. Saran........................................................................................................62

    DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................63

    LAMPIRAN ..................................................................................................66

    BIOGRAFI PENULIS .................................................................................128

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xvii

    DAFTAR TABEL

    Tabel I. Komposisi dan Jumlah Komposisi Racikan untuk PasienPediatri Di Instalasi Farmasi Rawat Jalan Rumah SakitBethesda Periode Juli 2007................................................ 39

    Tabel II. Komposisi dan Jumlah Komposisi Racikan untuk PasienPediatri Di Bangsal Anak Rumah Sakit Bethesda YogyakartaPeriode Juli 2007 39

    Tabel III. Total Komposisi dan Jumlah Komposisi Racikan untukPasien Pediatri Di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta PeriodeJuli 2007..................................................................... 40

    Tabel IV. Perbandingan antara Indikasi Penggunaan dengan IndikasiBerdasarkan Referensi Resep Racikan yang Terdiri dari 2Komposisi untuk Pasien Pediatri di Instalasi Farmasi RawatJalan Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta Periode Juli 2007. 44

    Tabel V. Perbandingan antara Indikasi Penggunaan dengan IndikasiBerdasarkan Referensi Resep Racikan yang Terdiri dari 3Komposisi untuk Pasien Pediatri di Instalasi Farmasi RawatJalan Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta Periode Juli 2007. 46

    Tabel VI. Perbandingan antara Indikasi Penggunaan dengan IndikasiBerdasarkan Referensi Resep Racikan yang Terdiri dari 4Komposisi untuk Pasien Pediatri di Instalasi Farmasi RawatJalan Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta Periode Juli 2007. 47

    Tabel VII. Perbandingan antara Indikasi Penggunaan dengan IndikasiBerdasarkan Referensi Resep Racikan yang Terdiri dari 5Komposisi untuk Pasien Pediatri di Instalasi Farmasi RawatJalan Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta Periode Juli 2007. 48

    Tabel VIII. Perbandingan antara Indikasi Penggunaan dengan IndikasiBerdasarkan Referensi Resep Racikan yang Terdiri dari 2Komposisi untuk Pasien Pediatri di Bangsal Anak RumahSakit Bethesda Yogyakarta Periode Juli 2007....... 49

    Tabel IX. Perbandingan antara Indikasi Penggunaan dengan IndikasiBerdasarkan Referensi Reep Racikan yang Terdiri dari 4Komposisi untuk Pasien Pediatri di Bangsal Anak RumahSakit Bethesda Yogyakarta Periode Juli 2007........... 50

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xviii

    Tabel X. Racikan yang Terdiri dari 2 Komposisi untuk Pasien PediatriDi Instalasi Farmasi Rawat Jalan Rumah Sakit BethesdaPeriode Juli 2007 yang Memerlukan Penyesuaian Dosis.. 52

    Tabel XI. Racikan yang Terdiri dari 3 Komposisi untuk Pasien PediatriDi Instalasi Farmasi Rawat Jalan Rumah Sakit BethesdaPeriode Juli 2007 yang Memerlukan Penyesuaian Dosis...... 53

    Tabel XII. Racikan yang Terdiri dari 4 Komposisi untuk Pasien PediatriDi Instalasi Farmasi Rawat Jalan Rumah Sakit BethesdaPeriode Juli 2007 yang Memerlukan Penyesuaian Dosis.. 54

    Tabel XIII. Racikan yang Terdiri dari 5 Komposisi untuk Pasien PediatriDi Instalasi Farmasi Rawat Jalan Rumah Sakit BethesdaPeriode Juli 2007 yang Memerlukan Penyesuaian Dosis.. 54

    Tabel XIV. Racikan yang Terdiri dari 2 Komposisi untuk Pasien PediatriDi Bangsal Anak Rumah Sakit Bethesda Periode Juli 2007yang Memerlukan Penyesuaian Dosis... 56

    Tabel XV. Racikan yang Diberikan pada Pasien Pediatri Di InstalasiFarmasi Rawat Jalan dan di Bangsal Anak Rumah SakitBethesda Periode Juli 2007 yang Berpotensi Terjadi InteraksiObat 58

    Tabel XVI. Signifikansi Interaksi Obat Racikan pada Pasien Pediatri DiInstalasi Farmasi Rawat Jalan dan di Bangsal Anak RumahSakit Bethesda Periode Juli 2007... 60

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xix

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 1. Bagan Obyek Penelitian.. 24

    Gambar 2. Tahap Jalannya Penelitian... 26

    Gambar 3. Rata-rata Distribusi Penggunaan Obat pada Pasien Pediatri diInstalasi Farmasi Rawat Jalan Rumah Sakit BethesdaYogyakarta Periode Juli 2007. 36

    Gambar 4. Rata-rata Distribusi Penggunaan Obat pada Pasien Pediatri diBangsal Anak Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta Periode Juli2007. 36

    Gambar 5. Perbandingan Jumlah Komposisi dan Jumlah PenggunaanRacikan pada Pasien Pediatri Rumah Sakit BethesdaYogyakarta Periode Juli 2007. 41

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xx

    DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran 1. Daftar Racikan untuk Pasien Pediatri Rumah SakitBethesda Yogyakarta Periode Juli 2007 66

    Lampiran 2. Distribusi Resep Racikan untuk Pasien Pediatri RumahSakit Bethesda Yogyakarta Periode Juli 2007.. 68

    Lampiran 3. Daftar Racikan untuk Pasien Pediatri Rumah SakitBethesda yang teramati pada Periode Juli 2007 70

    Lampiran 4. Evaluasi Indikasi dan Dosis Racikan untuk Pasien PediatriDi Bangsal Anak Rumah Sakit Bethesda YogyakartaPeriode Juli 2007... 81

    Lampiran 5. Evaluasi Indikasi dan Dosis Racikan untuk Pasien PediatriDi Instalasi Farmasi Rawat Jalan Rumah Sakit BethesdaYogyakarta Periode Juli 2007............................................... 90

    Lampiran 6. Evaluasi Interaksi Obat untuk Pasien Pediatri Rumah SakitBethesda Yogyakarta Periode Juli 2007............................... 111

    Lampiran 7. Hasil Wawancara Dokter Anak Rumah Sakit BethesdaYogyakarta.............................................................................. 114

    Lampiran 8. Hasil Wawancara Apoteker Penanggung Jawab InstalasiFarmasi Rawat Jalan Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta...... 122

    Lampiran 9. Hasil Wawancara Apoteker Penanggung Jawab InstalasiFarmasi Bagian Produksi Rumah Sakit BethesdaYogyakarta.............................................................................. 125

    Lampiran 10. Hasil Wawancara Asisten Apoteker Instalasi FarmasiBagian Produksi Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta............. 127

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 1BAB I

    PENGANTAR

    A. Latar Belakang

    Anak-anak merupakan salah satu kelompok di masyarakat yang rentan

    terhadap penyakit. Di rumah sakit sering dijumpai kelompok pasien anak-anak

    yang disebut juga pasien pediatri. Dalam pengobatan, anak-anak tidak dapat

    diperlakukan sebagai orang yang berukuran kecil. Pengobatan pada anak

    merupakan hal yang bersifat khusus dikaitkan dengan perkembangan tubuh anak

    yang belum sempurna. Obat pada anak dapat berbahaya jika tidak diberikan

    dengan tepat karena organ-organ pada anak belum sempurna pertumbuhannya.

    Pengobatan pada anak harus dilakukan dengan tepat dan dipantau untuk

    memastikan keamanan pengobatan yang diterima oleh pasien (Sanjoyo, 2007).

    Penelitian tentang penggunaan obat pada anak-anak masih terbatas.

    Oleh karena itu keamanan dan manfaat dari banyak obat pada anak-anak belum

    dapat diketahui. Banyak obat yang belum mempunyai ijin untuk digunakan pada

    anak-anak bahkan oleh produsennya beberapa obat tersebut dikontraindikasikan

    untuk anak-anak. Apabila obat-obat ini digunakan untuk anak-anak maka

    keamanan obat tersebut harus diperhatikan (Anonim, 2003). Kesalahan

    pengobatan pada anak-anak merupakan salah satu masalah yang penting. Jika

    terjadi kesalahan dalam perhitungan dosis yang diberikan ataupun dalam

    pemilihan obat untuk anak-anak dapat menimbulkan kejadian yang tak diinginkan

    seperti kematian (Sutcliffe, 1999).

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 2Dari penelitian di Kanada dalam setahun ditemukan 4 juta resep

    diresepkan untuk pasien pediatri. Seribu empat ratus obat yang diresepkan untuk

    pasien pediatri digunakan tidak sesuai dengan usia yang diperbolehkan oleh badan

    kesehatan Kanada dan keamanan dan manfaatnya untuk anak-anak belum

    diketahui (Hall, 2004).

    Menurut Jong, Vulto, Hoog, Schimmel, Tibboel, Anker (2001) terdapat

    2139 resep untuk pasien pediatri yang teramati di suatu rumah sakit di Belanda,

    sebesar 34% obat yang diresepkan diijinkan digunakan untuk anak-anak

    sedangkan 48% obat yang diresepkan tak diijinkan digunakan untuk anak-anak,

    dan 18% obat yang diresepkan off label yaitu obat yang digunakan tidak sesuai

    dengan usia yang diijinkan atau melalui rute pemberian yang tak diijinkan. Di

    Amerika Serikat sebesar 80% obat tidak diijinkan untuk digunakan pada anak-

    anak (Sutcliffe, 1999).

    Sebagian besar obat-obat yang tersedia hanya diijinkan untuk digunakan

    pada orang dewasa dan tidak memiliki ijin untuk digunakan pada anak-anak.

    Obat-obat yang tersedia memiliki formulasi yang kurang sesuai untuk digunakan

    pada anak-anak. Penggunaan obat pada anak biasanya berdasarkan pada

    modifikasi dari formulasi bentuk dan dosis obat. Dosis untuk anak-anak biasanya

    merupakan ekstrapolasi dari dosis dewasa (Jong et al, 2001).

    Pada umumnya obat-obat yang tersedia di masyarakat diformulasikan

    untuk orang dewasa sedangkan obat untuk anak-anak jarang tersedia. Pasien anak

    pada umumnya susah menerima obat dalam bentuk tablet, kapsul dan pil. Dalam

    pemberian obat pada anak biasanya dilakukan peracikan obat menjadi puyer

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 3(serbuk terbagi) atau sirup. Obat-obat untuk anak memiliki jumlah yang terbatas

    di pasaran, sehingga untuk pengobatan pada anak dilakukan peracikan dan

    pembuatan racikan untuk pengobatan anak-anak masih berlangsung sampai

    sekarang. Sediaan racikan yang digunakan oleh pasien pediatri biasanya berasal

    dari obat yang sudah diformulasi di pabrik kemudian digerus dan dicampur

    menjadi sediaan yang baru. Obat yang sudah menjadi produk akhir tak layak

    untuk direformulasi ulang atau dicampur dengan sediaan jadi lainnya. Penggunaan

    racikan untuk anak-anak sendiri belum pernah dilakukan pemeriksaan secara

    kualitatif dan kuantitatif sehingga tidak ada jaminan dalam keamanan dan khasiat

    penggunaannya.

    Banyaknya penggunaan sediaan racikan dan terbatasnya penelitian obat

    pada pasien pediatri mendorong peneliti untuk mengetahui penggunaan resep

    racikan pada pasien pediatri. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Sakit Bethesda

    Yogyakarta yang merupakan salah satu rumah sakit swasta terbesar di Daerah

    Istimewa Yogyakarta (DIY). Selain itu rumah sakit ini termasuk dalam rumah

    sakit swasta tipe utama dengan akreditasi ISO 9000. Rumah Sakit Bethesda

    memiliki 8 orang apoteker yang telah menjalankan kegiatan farmasi klinis. Dalam

    kerjasamanya dengan Universitas Sanata Dharma, pihak Rumah Sakit Bethesda

    mengajukan isu patient safety untuk pasien anak. Penelitian ini merupakan salah

    satu bagian dari penelitian tentang patient safety untuk pasien anak Rumah Sakit

    Bethesda Yogyakarta.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 41. Permasalahan

    Berikut adalah permasalahan yang akan diteliti dalam penelitian ini:

    a. apakah alasan atau latar belakang pemilihan dan penggunaan sediaan racikan

    untuk pasien pediatri yang diberikan oleh dokter (medicine prescriber) dan

    apoteker (medicine dispenser) di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta?

    b. berapa jumlah atau proporsi penggunaan resep racikan untuk pasien pediatri di

    Bangsal Anak dan Instalasi Farmasi Rawat Jalan Rumah Sakit Bethesda

    Yogyakarta periode Juli 2007?

    c. berapa jumlah komposisi dan komposisi racikan untuk pasien pediatri di

    Bangsal Anak dan Instalasi Farmasi Rawat Jalan Rumah Sakit Bethesda

    Yogyakarta periode Juli 2007?

    d. apakah resep racikan yang diberikan pada pasien pediatri di Rumah Sakit

    Bethesda Yogyakarta periode Juli 2007 digunakan sesuai dengan indikasi?

    e. apakah resep racikan untuk pasien pediatri di Rumah Sakit Bethesda

    Yogyakarta periode Juli 2007 memerlukan penyesuaian dosis?

    f. apakah terdapat kemungkinan adanya interaksi obat secara teoritis dalam resep

    racikan untuk pasien pediatri di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta periode

    Juli 2007?

    2. Keaslian penelitian

    Penelitian mengenai evaluasi komposisi, dosis, indikasi, dan interaksi

    obat resep racikan untuk pasien pediatri Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta

    periode Juli 2007 belum pernah dilakukan. Penelitian tentang penggunaan dan

    evaluasi kerasionalan resep pada pasien pediatri telah banyak dilakukan oleh

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 5peneliti lain, akan tetapi penelitian ini berbeda dalam hal tujuan penelitian, subyek

    penelitian, waktu penelitian, dan lokasi penelitian.

    Beberapa penelitian tentang penggunaan resep pada pasien pediatri

    antara lain:

    a. Unlicensed and Off-Label Drug Use in Pediatric Wards: Prospective Study

    yang diteliti oleh Sean Turner, Alexandra Longworth, Anthony J. Nunn, dan

    Imti Choonara pada tahun 1998.

    b. Off-Label and Unlicensed Drug Use among French Office Based

    Paediatricians yang diteliti oleh M. Chalumeau, J. M. Treluyer, B. Salanave,

    R. Assathiany, G. Cheron, N. Crocheton, C. Rougeron, M. Mares, G. Breart,

    dan G.Pons pada tahun 2000.

    c. Evaluasi Peresepan Obat Bagi Penderita Gastroenteritis Akut Anak di Instalasi

    Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih pada Tahun 1998 yang diteliti oleh Pati

    pada tahun 2000.

    3. Manfaat penelitian

    Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai berikut:

    a. Manfaat teoritis

    Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai sumber informasi

    atau wacana mengenai penggunaan resep racikan pada pasien pediatri di Rumah

    Sakit.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 6b. Manfaat praktis

    Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan pertimbangan

    dalam evaluasi, pemilihan dan penggunaan resep racikan untuk terapi pasien anak

    di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta.

    B. Tujuan penelitian

    1. Tujuan umum

    Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kerasionalan komposisi obat

    racikan dan indikasi berdasarkan rekam medik pasien pediatri di Bangsal Anak

    dan Instalasi Farmasi Rawat Jalan Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta periode Juli

    2007.

    2. Tujuan khusus

    Dalam penelitian ini tujuan khusus yang ingin dicapai adalah:

    a. mengetahui latar belakang pemilihan dan penggunaan resep racikan untuk

    pasien pediatri yang diberikan oleh dokter (medicine prescriber) dan apoteker

    (medicine dispenser) di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta.

    b. mengetahui jumlah atau proporsi penggunaan sediaan racikan untuk pasien

    pediatri di Bangsal Anak dan Instalasi Farmasi Rawat Jalan Rumah Sakit

    Bethesda Yogyakarta periode Juli 2007.

    c. mengetahui komposisi dan jumlah komposisi resep racikan untuk pasien

    pediatri di Bangsal Anak dan Instalasi Farmasi Rawat Jalan Rumah Sakit

    Bethesda Yogyakarta periode Juli 2007.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 7d. mengkaji ketepatan indikasi resep racikan yang diberikan pada pasien pediatri

    Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta periode Juli 2007.

    e. mengkaji ketepatan dosis resep racikan untuk pasien pediatri Rumah Sakit

    Bethesda Yogyakarta periode Juli 2007.

    f. mengkaji adanya kemungkinan terjadinya interaksi obat secara teoritis dalam

    resep racikan untuk pasien pediatri Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta periode

    Juli 2007.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 8BAB II

    PENELAAHAN PUSTAKA

    A. Pediatri

    Pasien pediatri dapat dikelompokkan menjadi beberapa kelompok yaitu:

    1. bayi yang baru lahir (premature) berusia kurang dari 37 minggu di dalam

    kandungan

    2. neonatus adalah dari awal kelahiran hingga berusia 1 bulan

    3. bayi berusia 1 bulan hingga 1 tahun

    4. anak-anak berusia 1 hingga 11 tahun

    5. remaja berusia 12 hingga 16 tahun (Nahata dan Takemoto, 2005).

    Terapi pada pasien pediatri berbeda dengan terapi pada orang dewasa.

    Terapi pada pasien pediatri harus memperhatikan efek samping obat karena pasien

    pediatri rentan terhadap efek samping obat dan tidak jarang dapat menimbulkan

    kematian pada anak. Selain itu, terapi pada pasien pediatri harus memperhatikan

    dosis obat. Dosis untuk pasien pediatri tak dapat ditentukan secara mudah hanya

    dengan mengekstrapolasikan dosis dewasa pada anak. Pada pengaturan dosis

    untuk pasien pediatri, faktor bioavailabilitas, farmakokinetik, farmakodinamik,

    manfaat, dan efek samping obat harus diperhatikan karena pasien pediatri

    mempunyai usia, fungsi organ dan tingkat penyakit yang berbeda dengan orang

    dewasa (Nahata dan Takemoto, 2005).

    Hal lain yang mempengaruhi terapi pada pasien pediatri adalah tidak

    tersedianya sediaan obat yang cocok untuk anak. Karena tidak tersedianya sediaan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 9 yang cocok tidak jarang sediaan obat yang sudah jadi mengalami reformulasi

    untuk penyesuaian terhadap dosis dan bentuk sediaan yang dibutuhkan oleh anak

    (Nahata dan Takemoto, 2005).

    Pemberian obat untuk pasien pediatri harus memperhatikan karakteristik

    fisiologi anak seperti kematangan organ penyusun tubuh karena hal ini akan

    mempengaruhi keamanan dan efektifitas dari terapi obat (Doyle, 2000). Proses

    fisiologis anak mempengaruhi profil farmakokinetika, profil ini akan berubah

    secara bermakna pada tahun pertama kehidupan khususnya beberapa bulan

    pertama kehidupan (Koren, 2004).

    Faktor-faktor farmakokinetika yang mempengaruhi terapi pada pediatri

    meliputi absorpsi, distribusi, metabolisme, dan ekskresi obat.

    1. Absorpsi obat

    Faktor-faktor yang mempengaruhi absorpsi obat antara lain adalah aliran

    darah pada tempat pemberian obat dan fungsi saluran cerna. Pada pemberian obat

    secara intramuskuler ataupun subkutan pada bayi yang baru lahir dipengaruhi oleh

    aliran darah di tempat absorpsi. Jika anak mempunyai massa otot yang sedikit,

    maka absorpsi obat dapat menjadi tidak terduga karena obat dapat tetap tinggal

    dalam otot dan diabsorpsi lambat sehingga jika perfusi meningkat dapat

    menyebabkan peningkatan konsentrasi obat dan menimbulkan efek toksik (Koren,

    2004).

    Pada pemberian obat secara peroral pada anak-anak dan bayi, proses

    absorpsi biasanya terjadi di lambung berbeda dengan orang dewasa dimana

    absorpsi terjadi di usus halus. Melihat hal ini maka pH dan waktu pengosongan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 10

    lambung mempengaruhi absorpsi obat di saluran cerna. Pada bayi pH saluran

    cerna lebih tinggi (kurang asam) jika dibandingkan dengan pH lambung orang

    dewasa sehingga akan mempengaruhi absorpsi beberapa obat. pH lambung pada

    anak seiring dengan kematangan organ akan menjadi semakin asam hingga

    mencapai pH 2. Pemberian susu pada anak-anak akan meningkatkan pH lambung

    dan menghambat absopsi obat yang bersifat asam sehingga pemberian obat

    diusahakan saat perut kosong (Doley, 2000).

    Pada bayi waktu pengosongan lambung lama dan tak dapat diperkirakan

    sehingga akan mempengaruhi kontak obat dengan lapisan epitelium lambung.

    Seiring dengan kematangan organ maka waktu pengosongan lambung akan

    meningkat (Doley, 2000).

    2. Distribusi obat

    Distribusi obat dipengaruhi oleh volume distribusi obat, pada anak-anak

    memiliki proporsi cairan lebih banyak daripada padatan sebagai komposisi

    penyusun tubuh sehingga volume distribusi pada anak akan menjadi semakin

    besar. Hal ini menjadi penting untuk obat-obat yang larut dalam air (Doley, 2000).

    Faktor lainnya yang mempengaruhi distribusi obat adalah ikatan obat

    pada protein plasma. Pada bayi, ikatan protein berkurang sehingga dapat

    meningkatkan konsentrasi obat dalam plasma. Hanya obat dalam keadaan bebas

    yang dapat memberikan efek sehingga dengan meningkatnya konsentrasi obat

    dalam plasma dapat meningkatkan efek obat dan dapat menyebabkan efek toksik

    jika berlebihan (Koren, 2004).

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 11

    3. Metabolisme obat

    Metabolisme obat kebanyakan terjadi di hepar. Pada bayi, besar hepar

    adalah 40% dari keseluruhan massa tubuh sehingga hal ini menyebabkan luasnya

    permukaan yang dapat digunakan untuk metabolisme obat. Tetapi kematangan

    organ pemetabolisme dan enzim pemetabolisme mempengaruhi metabolisme

    obat, jika organ dan enzim tidak matang maka akan menghambat metabolisme

    dari obat (Doley, 2000). Karena rendahnya kemampuan memetabolisme obat pada

    bayi maka akan banyak obat memiliki laju klirens yang lambat dan perpanjangan

    waktu paruh eliminasi. Apabila dosis obat dan aturan pakai obat tak diubah

    dengan tepat dapat menimbulkan efek yang tak diinginkan dari obat yang

    dimetabolisme di hati (Koren, 2004).

    4. Ekskresi obat

    Tingkat filtrasi glomerulus pada bayi yang baru lahir lebih rendah

    dibandingkan dengan anak yang lebih besar usianya ataupun pada orang dewasa.

    Tingkat filtrasi glomerulus pada bayi hanya 30-40% dari orang dewasa. Oleh

    karena itu obat yang eliminasinya tergantung pada fungsi ginjal akan mengalami

    klirens perlahan dari tubuh terutama pada minggu pertama kehidupan (Koren,

    2004).

    B. Penyesuaian Dosis dan Bentuk Sediaan Obat untuk Pediatri

    1. Bentuk sediaan obat

    Pemberian obat pada pasien pediatri, dosis obat dipengaruhi oleh bentuk

    sediaan obat dan cara pemberian obat pada anak. Pada anak-anak pemberian obat

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 12

    biasanya diberikan dalam bentuk eliksir ataupun suspensi. Eliksir adalah larutan

    alkohol dengan molekul obat dilarutkan dan didistribusikan secara merata.

    Suspensi mengandung partikel obat yang tidak larut dan harus didistribusikan ke

    seluruh pelarut dengan pengocokan (Koren, 2004).

    Pada anak-anak yang belum dapat menelan tablet dan obat tak tersedia

    dalam bentuk sirup, obat biasanya diberikan dalam bentuk serbuk. Untuk

    meningkatkan kepatuhan minum obat pada anak terutama jika anak menerima

    banyak jenis obat, maka dilakukan pencampuran obat menjadi satu jenis sediaan

    obat dan biasanya diberikan dalam bentuk serbuk. Serbuk yang biasa digunakan

    adalah serbuk terbagi (pulveres/puyer). Serbuk terbagi mengandung satu atau

    lebih bahan aktif dengan zat tambahan yang bersifat inert untuk memproduksi

    berat minimum 120 mg. Zat tambahan yang paling sering digunakan adalah

    laktosa (Collet dan Aulton, 1990).

    2. Dosis Obat

    Pemberian dosis pada pasien pediatri biasanya berdasarkan pada berat

    badan dari bayi ataupun anak sebagai contoh miligram per kilogram berat badan

    setiap hari (Nahata dan Takemoto, 2005). Untuk pemberian dosis berdasarkan

    luas permukaan tubuh lebih dianjurkan karena luas permukaan tubuh berhubungan

    langsung dengan kecepatan metabolisme tubuh (Laurence, 1997).

    Dosis untuk pasien pediatri dapat dihitung berdasarkan usia, berat badan,

    dan luas permukaan tubuh. Dosis pediatri dari perhitungan sebaiknya tidak

    melampaui dosis orang dewasa. Rumus perhitungan dosis obat untuk pasien

    pediatri:

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 13

    Umur (Dalil Young) :

    12)(

    +=

    UmurtahunumurxdewasaDosisDosis

    Berat Badan (Dalil Clark) :

    70)(kgBadanBeratxdewasaDosisDosis =

    (Koren, 2004)

    C. Peresepan Rasional

    Resep merupakan dokumen legal, sebagai sarana komunikasi profesional

    dari dokter dan penyedia obat, untuk memberikan obat kepada pasien sesuai

    dengan kebutuhan medis yang telah ditentukan (Anonim, 2000).

    Suatu terapi obat yang rasional pada pasien pediatri membutuhkan

    pemahaman yang luas tentang berbagai faktor dalam menangani obat dan respon

    yang muncul pada anak, terutama pada tahun pertama kehidupan (Rylance, 1987).

    Prinsip peresepan rasional merupakan bagian penting untuk penggunaan

    obat yang efektif, aman, dan ekonomis. Peresepan dikatakan rasional bila

    memenuhi beberapa kriteria yaitu tepat indikasi, tepat obat, tepat penderita, tepat

    dosis, tepat informasi, pemantauan dan tindak lanjut pengobatan (Santoso, 1996).

    Agar tercapai peresepan yang rasional dalam pemilihan terapi untuk

    pasien harus memperhatikan keuntungan terapi dan risiko terapi seminimal

    mungkin untuk pasien sehingga terapi yang dihasilkan adalah terapi yang optimal.

    Pemilihan obat untuk terapi dan dosis obat penting untuk menghasilkan suatu

    terapi yang rasional (Collet dan Aulton,1990).

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 14

    Dalam memilih obat ada tujuh pertimbangan yang harus diperhatikan

    yaitu:

    1. Manfaat (efikasi)

    Manfaat harus ditetapkan melalui suatu uji klinik ataupun uji pada anak.

    Jika memungkinkan, obat yang baru sebaiknya dicobakan dulu pada orang dewasa

    sebelum diujikan pada anak-anak dan pada anak-anak yang lebih tua sebelum

    diujikan pada bayi.

    2. Risiko rendah

    Risiko dihubungkan dengan perbandingan antara risiko dan manfaat.

    Pada anak-anak pertumbuhan dan perkembangan anak selalu menjadi bahan

    pertimbangan. Pertumbuhan yang terlambat pada penggunaan steroid secara

    sistemik dan noda pada gigi pada penggunaan tetrasiklin adalah beberapa contoh

    yang penting. Pengobatan harus memperhatikan indek terapi, jika tidak diketahui

    data pada anak maka sebaiknya digunakan obat yang memiliki indek terapi lebar

    atau dilakukan pengawasan terhadap kadar obat dalam darah.

    3. Penggunaan klinis dan data kinetik tersedia

    Lebih baik menggunakan obat yang memiliki informasi lengkap.

    Beberapa obat telah lama digunakan tetapi informasi yang dibutuhkan belum

    mencukupi.

    4. Harga

    Obat yang digunakan untuk terapi sebaiknya obat yang memiliki harga

    termurah.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 15

    5. Bentuk sediaan yang tersedia

    Hal ini merupakan masalah yang paling sering timbul. Sebagai contoh

    anak dengan usia dibawah 4 tahun belum dapat menggunakan inhaler, sehingga

    cara penghantaran obat yang lain perlu dipilih.

    6. Risiko keracunan

    Risiko anak untuk keracunan setelah pemberian obat harus sudah dinilai.

    7. Kombinasi produk

    Penggunaan dari sediaan kombinasi ini memiliki beberapa keuntungan

    antara lain menjadi lebih murah daripada kombinasi harga dari tiap-tiap

    komponen, ketaatan dapat ditingkatkan dengan mengurangi jumlah obat yang

    diberikan, mengurangi risiko efek samping obat, dan memungkinkan memperoleh

    efek kerja yang sinergis. Penggunaan kombinasi ini bagaimanapun tetap harus

    diawasi, karena dapat menimbulkan efek yang tak diinginkan (Rylance, 1987).

    D. Interaksi Obat

    Dalam pemilihan obat untuk pasien selain memperhatikan hal-hal di atas

    juga harus mempertimbangkan ada atau tidaknya interaksi dari agen terapi yang

    dipilih. Interaksi obat dapat terjadi jika 2 obat atau lebih diberikan secara

    bersama-sama sebagai contoh saat obat pertama diberikan memunculkan respon

    dan saat obat kedua diberikan maka respon obat menjadi terhambat hal ini

    menunjukan adanya interaksi obat. Interaksi obat dapat berupa potensiasi,

    antagonisme satu obat oleh obat lainnya, atau kadang efek terapi yang lain.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 16

    Interaksi obat mungkin diharapkan karena memberikan keuntungan dan dapat

    juga tidak diinginkan karena merugikan (Laurence, 1997).

    Interaksi obat dapat berupa interaksi farmasetik, interaksi

    farmakodinamik, dan interaksi farmakokinetik.

    1. Interaksi farmasetik

    Interaksi farmasetik berhubungan dengan sifat fisika-kima dari obat.

    Suatu interaksi farmasetik dapat menyebabkan obat kehilangan potensinya,

    meningkatkan toksisitas ataupun efek samping. Biasanya interaksi terjadi di luar

    tubuh manusia dan menimbulkan salah satu obat menjadi tidak aktif (Collet dan

    Aulton, 1990).

    2. Interaksi farmakodinamik

    Interaksi farmakodinamik dapat terjadi jika kedua obat bekerja pada satu

    sisi aktif (reseptor) yang sama. Interaksi dapat berupa antagonisme ataupun

    sinergisme. Antagonisme terjadi jika aksi salah satu obat melawan aksi obat yang

    lain. Terjadi jika kedua obat memiliki efek kerja yang berlawanan.

    Sinergisme dapat terjadi jika:

    a. kedua obat memiliki efek farmakodinamik yang sama

    b. potensiasi (membuat semakin kuat) jika obat yang satu meningkatkan kerja

    obat yang lainnya (Laurence, 1997).

    3. Interaksi farmakokinetik

    Interaksi farmakokinetik terjadi jika satu obat mengubah absorpsi,

    distribusi, metabolisme atau ekskersi obat yang lain. Interaksi farmakokinetik

    dapat meningkatkan atau mengurangi jumlah obat yang tersedia dalam tubuh

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 17

    (plasma). Interaksi farmakokinetik dapat digolongkan menjadi beberapa

    kelompok:

    a. mempengaruhi absorpsi

    Interaksi dapat mengubah kecepatan absorpsi atau jumlah total obat yang

    diabsorpsi. Pengurangan jumlah total obat yang diabsorpsi dapat berakibat pada

    pengobatan yang tidak efektif

    b. perubahan ikatan protein plasma

    Sebagian besar obat terikat secara longgar pada protein plasma. Oleh

    karena ikatan protein tidak spesifik maka satu obat dapat menggeser obat lain dari

    ikatannya dengan protein plasma sehingga meningkatkan jumlah obat yang bebas

    untuk berdifusi dari plasma ke tempat kerjanya. Peningkatan khasiat akibat

    peristiwa ini hanya terdeteksi apabila obat terikat kuat pada protein plasma lebih

    dari 90% dan tidak terdistribusi secara luas dalam tubuh.

    c. mempengaruhi metabolisme

    Banyak obat dimetabolisme di hati. Induksi enzim mikrosom hati oleh

    suatu obat dapat mempengaruhi laju metabolisme obat lain. Penghentian obat

    penginduksi dapat menyebabkan kadar obat yang dipengaruhi meningkat dan

    toksisitas dapat terjadi.

    d. mempengaruhi ekskresi ginjal

    Obat dieliminasi melalui ginjal, baik secara filtrasi glomerulus maupun

    secara sekresi aktif di tubulus ginjal. Kompetisi ini terjadi antara obat-obat yang

    menggunakan mekanisme transpor aktif yang sama di tubulus proksimal. (Collet

    dan Aulton, 1990).

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 18

    Interaksi obat berdasarkan waktu munculnya efek dari interaksi obat

    (onset) dapat digolongkan menjadi:

    1. cepat (rapid) jika efek dari interaksi obat muncul dalam 24 jam setelah

    penggunaan obat

    2. tertunda (delayed) jika efek dari interaksi obat muncul dalam beberapa hari

    atau minggu setelah penggunaan obat.

    Interaksi obat berdasarkan tingkat keparahan efek yang timbul akibat

    interaksi obat dapat dikelompokan menjadi:

    1. utama (major) jika menimbulkan kerusakan pada tubuh yang menetap atau

    dapat menyebabkan kematian

    2. sedang (moderate) jika menyebabkan semakin memburuknya kondisi pasien

    3. kecil (minor) jika efek yang timbul menyusahkan atau hanya memberikan efek

    yang kecil

    Interaksi obat berdasarkan dokumentasi yang ada dapat digolongkan

    menjadi:

    1. established jika interaksi obat yang timbul telah dibuktikan melalui suatu

    kontrol studi.

    2. probable jika interaksi obat sangat mungkin terjadi tetapi tidak terbukti secara

    klinis

    3. suspected jika interaksi obat mungkin muncul, terdapat beberapa data yang

    menunjukan adanya interaksi obat, membutuhkan penelitian yang lebih lanjut

    4. possible jika dapat terjadi tetapi data yang menunjukan adanya interaksi obat

    sangat terbatas

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 19

    5. unlikely jika interaksi obat yang terjadi masih diragukan, tidak ada bukti dari

    efek klinik yang muncul.

    (Tatro, 2001)

    E. Kombinasi Obat

    Menurut American Medical Association (AMA), 1994, peresepan

    kombinasi obat secara umum perlu memperhatikan beberapa hal, meliputi:

    1. mengandung tidak lebih dari 3 macam obat dengan aksi farmakologis yang

    berbeda dan tidak boleh mengandung lebih dari satu macam obat dengan aksi

    farmakologis yang sama

    2. setiap komponen aktif terdapat dalam dosis yang efektif dan aman serta

    mempunyai efek terapetik

    3. kombinasi obat dapat diberikan untuk mengobati penyakit yang kompleks

    4. kombinasi obat mempunyai nilai terapetik untuk mengatasi gejala sesuai

    dengan tipe dan tingkat keparahannya

    5. interaksi obat yang merugikan antar komponen sudah diperhitungkan.

    Lebih khusus lagi, kombinasi antibiotika direkomendasikan pada

    keadaan sebagai berikut:

    1. untuk memperoleh efek sinergistik

    2. untuk memperluas spektrum kerja antibiotika

    3. untuk mengatasi masalah resistensi terutama pada penyakit tuberkulosis .

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 20

    F. Keterangan Empiris

    Penelitian ini diharapkan mampu memberikan gambaran mengenai

    penggunaan racikan untuk pasien pediatri di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta

    yang meliputi komposisi racikan, indikasi obat, dosis obat dan interaksi obat yang

    mungkin muncul serta memberikan gambaran tentang latar belakang penggunaan

    racikan untuk pasien pediatri di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 21

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    A. Jenis Dan Rancangan Penelitian

    Penelitian tentang evaluasi komposisi, indikasi, dosis, dan interaksi obat

    resep racikan untuk pasien pediatri Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta periode

    Juli 2007 termasuk penelitian non-eksperimental dengan rancangan penelitian

    bersifat deskriptif evaluatif.

    Penelitian ini disebut penelitian non-eksperimental karena penelitian ini

    hanya melakukan pengamatan terhadap sejumlah ciri (variabel) yang ada pada

    subyek penelitian tanpa adanya manipulasi atau intervensi dari peneliti.

    Rancangan penelitian pada penelitian ini adalah deskriptif evaluatif. Penelitian ini

    termasuk penelitian deskriptif karena penelitian ini menggambarkan dengan rinci

    fenomena yang terjadi tanpa menganalisis bagaimana dan mengapa fenomena

    tersebut terjadi, evaluatif karena penelitian ini menilai upaya penyehatan atau

    tindakan medik tertentu yang ada pada masyarakat (Pratiknya, 1986). Evaluasi

    dilakukan berdasarkan standar referensi terhadap komposisi, indikasi, dosis, dan

    interaksi obat resep racikan untuk pasien pediatri Rumah Sakit Bethesda

    Yogyakarta periode Juli 2007.

    B. Definisi Operasional

    1. Pasien pediatri adalah pasien di bangsal anak atau rawat jalan yang menjalani/

    menerima pengobatan dari dokter anak Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 22

    2. Dokter anak adalah setiap dokter yang praktek di klinik kesehatan anak

    Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta.

    3. Resep dalam pembahasan penelitian ini bila tidak disebutkan lebih rinci

    berarti meliputi resep racikan dan resep bukan racikan.

    4. Resep racikan adalah resep dengan komposisi campuran yang disiapkan/

    diproduksi/ diracik di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta

    5. Lembar resep racikan adalah catatan yang berisikan resep racikan. Dalam 1

    lembar resep dapat berisi lebih dari satu resep racikan.

    6. Racikan adalah campuran 2 obat atau lebih yang mengalami proses peracikan

    di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Bethesda dan frekuensi penggunaannya

    teramati lebih atau sama dengan 5 kali selama satu bulan pengamatan oleh 2

    orang pengamat.

    7. Periode Juli 2007 merupakan periode penelitian yang berlangsung dari tanggal

    4 Juli 2007-4 Agustus 2007.

    8. Alasan/latar belakang pemilihan atau penggunaan racikan adalah sesuatu yang

    mendasari dokter anak ataupun apoteker dalam meresepkan dan menyediakan

    sediaan racikan dalam pengobatan untuk pasien pediatri di Rumah Sakit

    Bethesda Yogyakarta.

    9. Jenis racikan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan nama dagang

    obat.

    10. Komposisi adalah komponen dan jumlah komponen yang terdapat dalam 1

    jenis racikan. Dimana komponen yang ada menggunakan nama generik obat.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 23

    11. Kerasionalan resep racikan adalah kesesuaian atau ketepatan indikasi dan

    dosis untuk pasien pediatric serta tidak adanya kemungkinan timbulnya

    interaksi obat dari resep racikan.

    12. Indikasi obat adalah manfaat atau efek terapi yang diberikan oleh obat jika

    obat digunakan dalam dosis terapi. Evaluasi indikasi berdasarkan referensi

    Standar Pelayanan Medis Kesehatan Anak, Standar Pelayanan Medis

    Kelompok SMF Anak Rumah Sakit Bethesda, Drug Information Handbook,

    dan British National Formulary (BNF) 52.

    13. Indikasi penggunaan adalah manfaat obat yang digunakan oleh dokter.

    Indikasi penggunaan didapatkan dari rekam medik pasien pada kolom

    diagnosa.

    14. Dosis obat adalah takaran obat yang diberikan dokter anak kepada pasien

    pediatri di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta. Dosis obat meliputi dosis dan

    aturan pemakaian obat. Evaluasi dosis berdasarkan referensi Drug Information

    Handbook, British National Formulary (BNF) 52, Infomatorium Obat

    Nasional Indonesia tahun 2000, MIMS.

    15. Interaksi obat adalah reaksi antara obat dengan senyawa kimia (obat lain) di

    dalam tubuh maupun di permukaan tubuh yang dapat mempengaruhi kerja

    obat jika digunakan bersamaan pada pengobatan pasien pediatri dalam bentuk

    racikan. Interaksi obat berdasarkan referensi Drug Interaction Fact, dan

    Stockley?s Drug Interaction dan interaksi ini berupa interaksi farmakokinetik.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 24

    16. Data yang tidak dapat dievaluasi adalah data berat badan pasien, diagnosa

    dokter, dan dosis obat yang diberikan oleh dokter yang tidak tercantum dalam

    rekam medik pasien.

    C. Tempat dan Waktu Penelitian

    Penelitian evaluasi komposisi, indikasi, dosis, dan interaksi obat resep

    racikan untuk pasien pediatri Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta periode Juli 2007

    dilakukan di Bangsal Anak dan di Instalasi Farmasi Rawat Jalan Rumah Sakit

    Bethesda Yogyakarta. Pada instalasi farmasi rawat jalan penelitian dilakukan di

    instalasi farmasi rawat jalan timur atas pada pukul 10.00-14.00 WIB dan di

    instalasi farmasi rawat jalan timur bawah pada pukul 19.00-21.00 WIB. Penelitian

    dilakukan selama 1 bulan dari tanggal 4 Juli 2007-4 Agustus 2007.

    D. Obyek Penelitian

    Penggunaan ? 5 kali

    58 lembar resep racikan tidak tercantum rekam mediknya

    Gambar 1. Bagan Obyek Penelitian

    Populasi: 112 jenis racikan dalam 1069 lembar resep racikan

    rawat jalan 401 resep racikanbangsal anak 112 resep racikan

    19 jenis racikan dalam 466 lembar resep racikan

    513 resep racikan

    19 jenis racikan dalam 408 lembar resep racikan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 25

    Populasi pada penelitian ini adalah resep racikan yang diresepkan oleh

    dokter anak untuk pasien pediatri di bangsal anak (rawat inap) dan di rawat jalan

    (instalasi farmasi rawat jalan). Populasi penelitian ini terdapat 112 jenis racikan

    dalam 1069 lembar resep racikan yang meliputi 974 lembar resep racikan di

    instalasi farmasi rawat jalan dan 95 rekam medik di bangsal anak. Obyek

    penelitian adalah resep racikan yang diresepkan oleh dokter anak untuk pasien

    pediatri di bangsal anak dan di instalasi farmasi rawat jalan dan mengandung

    racikan yang frekuensi penggunaannya teramati lebih atau sama dengan 5 kali

    selama 1 bulan oleh 2 orang pengamat. Sebesar 93 jenis racikan dalam 661 lembar

    resep racikan penggunaannya teramati kurang dari 5 kali. Terdapat 19 jenis

    racikan dalam 466 lembar resep racikan yang frekuensi penggunaannya teramati

    lebih atau sama dengan 5 kali.

    Data pada penelitian ini, untuk instalasi farmasi rawat jalan diperoleh

    melalui resep dan rekam medik pasien pediatri dan untuk rawat inap melalui

    rekam medik pasien. Di Instalasi farmasi rawat jalan terdapat sejumlah data yang

    hanya berasal dari resep saja tanpa adanya data pendukung dari rekam medik

    pasien sehingga data ini tidak diikutsertakan dalam penelitian ini. Dari 466 lembar

    resep racikan yang teramati, sejumlah 58 lembar resep racikan tidak memiliki data

    dari rekam medik pasien. Sejumlah 408 lembar resep racikan memiliki data dari

    resep dan rekam medik pasien.

    Dengan demikian obyek penelitian adalah 19 jenis racikan dalam 408

    lembar resep racikan meliputi 321 lembar resep racikan di instalasi farmasi rawat

    jalan dan 87 rekam medik di bangsal anak. Dalam 408 lembar resep racikan ini

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 26

    terdapat 513 resep racikan untuk pasien pediatri yang meliputi 112 resep racikan

    di bangsal anak dan 401 resep racikan di instalasi farmasi rawat jalan. Pemilihan

    frekuensi penggunaan lebih atau sama dengan 5 kali diasumsikan bahwa jenis

    racikan tersebut banyak digunakan untuk pasien anak di Rumah Sakit Bethesda

    Yogyakarta.

    E. Bahan Penelitian

    Bahan penelitian yang digunakan adalah resep dan rekam medik pasien

    pediatri Rumah Sakit Bethesda yang menerima resep racikan selama periode Juli

    2007. Data penunjang didapatkan dari hasil wawancara dokter, apoteker, dan

    asisten apoteker.

    F. Jalannya Penelitian

    Gambar 2. Tahap jalannya penelitian

    1. Tahap Orientasi

    Tahap ini merupakan tahap awal jalannya penelitian. Tahap ini diawali

    dengan mencari informasi tentang penggunaan sediaan racikan untuk pasien

    pediatri di Rumah Sakit Bethesda. Pada tahap ini juga dilakukan penyesuaian

    teknis pengambilan data di instalasi farmasi rawat jalan dan di bangsal anak.

    Penyesuaian teknis pengambilan data ditujukan supaya proses pengambilan data

    Tahap orientasi

    Pengambilan data

    Pengolahan data

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 27

    tidak mengganggu kegiatan pelayanan di bangsal anak dan di instalasi farmasi

    rawat jalan. Tahap orientasi ini berlangsung selama satu minggu.

    2. Tahap pengambilan data

    Data yang diambil meliputi distribusi racikan, jumlah penggunaan dan

    komposisi racikan di bangsal anak dan di instalasi farmasi rawat jalan, jenis

    racikan, diagnosis, dosis obat, dan identitas pasien.

    Pengambilan data dilaksanakan secara accidental, data diamati oleh 2

    orang pengamat pada saat pengambilan data berlangsung. Bahan penelitian yang

    diamati adalah resep untuk melihat jenis obat, komposisi racikan dan dosis obat,

    rekam medik untuk melihat diagnosa dokter dan identitas pasien berupa berat

    badan dan umur pasien.

    Selain melakukan pengamatan terhadap resep racikan pediatri, pada

    penelitian ini juga dilakukan wawancara terhadap apoteker dan dokter anak untuk

    mengetahui latar belakang penggunaan sediaan racikan untuk anak-anak di

    Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta.

    3. Tahap pengolahan data

    Data yang diperoleh disajikan dalam bentuk tabel yang memuat

    komposisi racikan, dosis obat, diagnosa dokter, berat badan, umur pasien, dan

    interaksi obat yang mungkin terjadi. Data tersebut dicatat setiap hari selama satu

    bulan penelitian. Data tersebut digunakan untuk mengevaluasi komposisi,

    indikasi, dosis, dan interaksi obat yang mungkin terjadi.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 28

    G. Tata Cara Analisis Hasil

    Data yang diperoleh kemudian diolah dengan cara: menghitung

    presentase distribusi racikan di Bangsal Anak dan Instalasi Farmasi Rawat Jalan

    Rumah Sakit Bethesda, menghitung komposisi racikan dan jumlah

    penggunaannya, mengevaluasi kesesuaian indikasi obat, dosis, dan adanya

    interaksi obat.

    1. Presentase distribusi racikan

    Perhitungan distribusi racikan dilakukan dengan mencatat jumlah resep

    racikan dan tidak racikan untuk pasien pediatri selama satu hari di bangsal anak

    dan di instalasi farmasi rawat jalan. Dengan menjumlahkan resep racikan dan

    tidak racikan selama satu hari akan didapatkan jumlah resep racikan untuk pasien

    pediatri selama satu hari. Presentase penggunaan resep racikan dihitung dengan

    membandingkan antara jumlah penggunaan resep racikan dengan jumlah resep

    selama satu hari. Kemudian dilakukan rata-rata presentase penggunaan resep

    racikan setiap hari selama satu bulan.

    2. Komposisi dan jumlah penggunaan racikan

    Evaluasi tentang komposisi dilakukan dengan menghitung komposisi

    racikan yang digunakan untuk pasien pediatri di bangsal anak dan di instalasi

    farmasi rawat jalan. Selain itu dilakukan juga perhitungan terhadap jumlah

    penggunaan resep racikan untuk pasien pediatri di bangsal anak dan di instalasi

    farmasi rawat jalan.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 29

    3. Indikasi obat

    Evaluasi indikasi obat dilakukan tanpa wawancara dengan dokter,

    dengan cara membandingkan indikasi yang digunakan oleh dokter (diagnosa

    dokter) dengan indikasi yang ada pada referensi. Referensi yang digunakan adalah

    Drug Information Handbook, BNF 52, IONI 200, MIMS, Standar Pelayanan

    Medis Kesehatan Anak, dan Standar Pelayanan Medis Kelompok SMF Anak

    Rumah Sakit Bethesda. Racikan yang digunakan sesuai dengan indikasi referensi

    selanjutnya akan dievaluasi ketepatan penggunaan dosisnya.

    4. Dosis obat

    Evaluasi dosis dilakukan tanpa wawancara dengan dokter, dengan cara

    membandingkan dosis yang ada pada peresepan dengan dosis yang ada pada buku

    standar. Buku standar yang digunakan adalah Drug Information Handbook, BNF

    52, IONI 200, dan MIMS. Untuk menghitung dosis untuk anak-anak jika tidak

    diketahui dosis anak per kilogram berat badan menggunakan rumus perhitungan

    dosis berdasarkan berat badan (Dalil Clark):

    dewasadosisxanakbadanberatanakdosis70

    =

    5. Interaksi Obat

    Evaluasi interaksi dilakukan berdasarkan kombinasi obat yang diracik

    bersama-sama, kemudian dibandingkan dengan data kombinasi obat yang

    potensial menimbulkan interaksi obat yang terdapat pada buku Drug reInteraction

    Fact, dan Stockley?s Drug Interaction.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 30

    H. Kesulitan Penelitian

    Pada tahap pengambilan data dalam penelitian ini, peneliti menemui

    beberapa kesulitan. Kesulitan yang peneliti temui antara lain peneliti kesulitan

    membaca tulisan dokter yang berada di resep ataupun di rekam medik pasien.

    Selain itu, peneliti sering menemui beberapa istilah yang tidak dimengerti di

    rekam medik pasien. Kesulitan ini dapat diatasi dengan bertanya pada asisten

    apoteker yang bertugas di rawat jalan, petugas di rekam medik, dan perawat yang

    bertugas di bangsal anak.

    Peneliti juga menemui kesulitan saat mengevaluasi data karena adanya

    data yang tidak lengkap di catatan rekam medik pasien. Data yang tidak lengkap

    ini dapat berupa tidak adanya data berat badan pasien ataupun diagnosa dari

    dokter.

    Kesulitan lain yang peneliti temui adalah kesulitan pada saat

    mengevaluasi indikasi. Indikasi penggunaan pada penelitian ini didasarkan pada

    diagnosa yang tertera di rekam medik pasien. Kurangnya informasi mengenai

    indikasi penggunaan dari tiap obat racikan dan mengingat 1 obat dapat memiliki

    beberapa indikasi, peneliti mengalami kesulitan untuk menentukan indikasi

    penggunaan dari setiap obatnya. Selain itu peneliti kurang memiliki pengalamam

    klinik sehingga untuk menentukan indikasi penggunaan dari tiap obat racikan

    peneliti mengalami kesulitan. Hal lain yang menyebabkan peneliti mengalami

    kesulitan untuk menentukan indikasi penggunaan dari tiap obat adalah peneliti

    tidak mengetahui dengan tepat kondisi pasien karena pada penelitian ini data

    diambil dari rekam medik pasien tanpa melihat kondisi pasien secara langsung.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 31

    BAB IV

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    Penelitian tentang evaluasi komposisi, indikasi, dosis, dan interaksi obat

    resep racikan untuk pasien pediatri Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta Periode

    Juli 2007 dilakukan dengan mencatat secara langsung resep racikan pasien

    pediatri di bangsal anak melalui rekam medik dan di instalasi farmasi rawat jalan

    melalui resep.

    Hasil penelitian ini terdiri dari 6 bagian. Bagian pertama berisi tentang

    latar belakang penggunaan racikan pada pasien pediatri. Bagian kedua berisi

    tentang jumlah penggunaan racikan untuk pasien pediatri. Bagian ketiga berisi

    komposisi dan jumlah komposisi racikan untuk pasien pediatri. Bagian keempat

    berisi tentang ketepatan indikasi obat. Bagian kelima berisi tentang kesesuaian

    dosis dan bagian keenam berisi tentang interaksi obat yang mungkin terjadi secara

    teoritis.

    A. Latar Belakang Penggunaan Racikan pada Pasien Pediatri

    1. Dokter

    Berdasarkan wawancara dengan dokter anak di Rumah Sakit Bethesda

    terdapat beberapa alasan tentang penggunaan racikan untuk pasien pediatri (lihat

    lampiran 7). Alasan penggunaan sediaan racikan untuk pasien pediatri antara lain:

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 32

    a. penggunaan racikan memudahkan pemberian obat untuk pasien yang

    menerima beberapa jenis obat dan penggunaan racikan lebih efisien dan

    nyaman bagi pasien

    b. penggunaan racikan dalam terapi memberikan hasil yang lebih baik daripada

    obat diberikan sendiri-sendiri

    c. ketepatan dosis, dimana dosis dapat disesuaikan dengan berat badan dan

    kondisi penyakit pasien

    d. sesuai untuk anak yang belum dapat menelan tablet dan harga racikan lebih

    murah daripada sediaan sirup untuk anak-anak.

    Dalam memilih obat untuk digabungkan menjadi 1 jenis racikan pihak

    dokter telah mempertimbangkan dosis pemakaian, interaksi obat, kontraindikasi,

    dan kesesuaian obat dengan penyakit. Dalam 1 jenis racikan tidak ada jumlah

    maksimal obat yang diracik. Jumlah obat yang diracik disesuaikan dengan

    kebutuhan pasien. Satu pasien pediatri dapat menerima 1 sampai 5 jenis racikan

    tergantung penyakit pasien. Penentuan dosis untuk pasien pediatri didasarkan

    pada berat badan, umur, dan kondisi penyakit pasien. Dalam meresepkan sediaan

    racikan dokter sudah mempertimbangkan adanya interaksi obat yang mungkin

    terjadi. Untuk stabilitas sediaan racikan, dokter kurang mempertimbangkan karena

    hal ini sudah dikaji oleh bagian farmasi. Oleh karena itu, jika ada interaksi dalam

    racikan dan ketidakstabilan dari sediaan racikan diharapkan pemberitahuan dari

    pihak farmasi sehingga dapat dilakukan penggantian obat. Dibutuhkan

    komunikasi antara dokter dan farmasis untuk mengatasi masalah adanya interaksi

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 33

    obat secara farmasetik, farmakodinamik, dan farmakokinetik sehingga dapat

    memberikan terapi yang optimal untuk pasien.

    Dari wawancara diketahui bahwa dalam memberikan obat sediaan racikan

    dokter menghitung dosis berdasarkan berat badan. Pemberian dosis obat

    berdasarkan berat badan pasien dirasa lebih tepat dalam pemberiannya

    dibandingkan pemberian dosis berdasarkan umur. Selain itu dokter juga telah

    mempertimbangkan kenyamanan dan kepatuhan pasien dalam menggunakan obat.

    Dalam pemberian racikan juga harus dipertimbangkan tentang jumlah obat yang

    diracik, dalam hal ini dokter tidak memiliki jumlah maksimal obat yang diracik.

    Semakin banyak obat yang diracik kemungkinan terjadi interaksi antara komposisi

    dalam racikan akan semakin besar. Selain itu, kestabilan dari sediaan racikan

    hendaknya juga dipertimbangkan. Jika sediaan racikan tidak stabil maka dapat

    berpengaruh pada keberhasilan terapi yang diberikan.

    2. Apoteker

    Proses pembuatan racikan dilakukan di instalasi farmasi. Terdapat dua

    jenis racikan di Rumah Sakit Bethesda yaitu racikan standar dan racikan tidak

    standar. Racikan standar Rumah Sakit Bethesda merupakan racikan yang telah

    disepakati oleh dokter dan farmasi dan diproduksi oleh instalasi farmasi dalam

    jumlah yang cukup besar. Racikan tidak standar merupakan racikan yang diracik

    oleh instalasi farmasi jika ada permintaan dari dokter.

    Berdasarkan wawancara, latar belakang penggunaan sediaan racikan

    untuk pasien pediatri di Rumah Sakit Bethesda antara lain:

    a. komposisi obat paten yang tersedia di pasaran kurang mendukung

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 34

    b. permintaan dari dokter, berdasarkan pengalaman dokter sediaan racikan sesuai

    untuk pasien.

    Latar belakang disediakannya racikan standar Rumah Sakit Bethesda antara lain

    untuk efisiensi waktu pelayanan, racikan tersebut sering diresepkan oleh dokter,

    dan tidak adanya komposisi racikan tersebut di pasaran.

    Produksi racikan standar Rumah Sakit Bethesda biasanya dilakukan 1

    minggu sekali dengan jumlah produksi 120 bungkus untuk puyer, 100 atau 500

    kapsul untuk produksi kapsul, dan produksi sirup yang disesuaikan dengan

    permintaan dari satelit-satelit farmasi. Dalam pembuatan racikan standar Rumah

    Sakit Bethesda ini telah dipertimbangkan kemungkinan terjadinya interaksi obat

    secara farmasetik.

    Pelayanan resep racikan di Instalasi Farmasi Rawat Jalan Rumah Sakit

    Bethesda membutuhkan waktu 10 menit untuk racikan standar Rumah Sakit

    Bethesda dan 45 menit untuk racikan tidak standar. Dalam 1 hari instalasi farmasi

    dapat melayani 50-60 resep racikan. Pembuatan racikan di instalasi farmasi rawat

    mempertimbangkan adanya interaksi obat secara farmasetik, farmakodinamik, dan

    farmakokinetik. Jika ditemukan adanya interaksi obat biasanya akan dilakukan

    pemisahan dalam pembuatan racikan dan hal ini diberitahukan ke dokter yang

    meresepkan racikan tersebut.

    Dalam pembuatan racikan untuk pasien pediatri ditemukan adanya

    peracikan ulang dari tablet yang disalut. Berdasarkan wawancara, latar belakang

    peracikan dari tablet salut karena obat tersebut hanya tersedia dalam bentuk tablet

    salut. Peracikan tablet salut gula ataupun film masih diperbolehkan sedangkan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 35

    untuk tablet salut enterik tidak boleh dilakukan peracikan ulang. Jika ada resep

    racikan yang komposisinya terdapat tablet salut enterik, akan dilakukan

    pemberitahuan ke dokter.

    Berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa instalasi farmasi

    memproduksi racikan atas dasar permintaan dari dokter dan tidak tersedianya obat

    di pasaran dengan komposisi yang mendukung. Dalam memproduksi sediaan

    racikan farmasis telah memperhatikan adanya interaksi obat yang mungkin terjadi.

    Ketidakstabilan dari racikan yang dihasilkan hendaknya diperhatikan oleh

    farmasis. Jika terjadi ketidakstabilan hendaknya dilakukan komunikasi dengan

    dokter untuk dilakukan penggantian obat ataupun pemisahan racikan.

    B. Penggunaan Racikan pada Pasien Pediatri

    1. Jumlah penggunaan racikan

    Racikan untuk pasien pediatri di Rumah Sakit Bethesda digunakan pada

    pasien di bangsal anak dan rawat jalan. Untuk pasien pediatri bentuk sediaan

    racikan yang sering digunakan adalah sirup, suspensi, dan pulveres (puyer). Selain

    menggunakan racikan, dalam terapi pada pasien pediatri, juga menggunakan obat

    yang bukan racikan. Obat yang tidak diracik tersebut biasanya berupa obat yang di

    jual di pasaran seperti sirup obat batuk, penurun demam, antibiotika, dan

    multivitamin.

    Terapi pada pasien pediatri lebih banyak menggunakan obat racikan

    daripada menggunakan obat bukan racikan. Dari gambar 3 diketahui penggunaan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 36

    oabt racikan untuk terapi pada pasien pediatri di instalasi farmasi rawat jalan lebih

    banyak dibandingkan dengan penggunaan obat bukan racikan

    Gambar 3. Rata-rata Distribusi Penggunaan Obat pada PasienPediatri di Instalasi Farmasi Rawat Jalan Rumah Sakit Bethesda

    Yogyakarta Periode Juli 2007

    Gambar 4. Rata-rata Distribusi Penggunaan Obat pada PasienPediatri di Bangsal anak Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta Periode

    Juli 2007

    Di bangsal anak penggunaan obat racikan dan bukan racikan cukup

    seimbang, berbeda dengan penggunaan di rawat jalan yang lebih banyak

    menggunakan obat racikan untuk pasien pediatri dibandingkan dengan obat bukan

    racikan. Obat racikan yang banyak digunakan dalam bentuk pulveres (puyer),

    sedangkan bentuk sediaan sirup jarang digunakan. Obat bukan racikan banyak

    digunakan dalam bentuk sirup, obat tetes, dan tablet.

    78%

    22%

    racikan tidak racikan

    52%

    48%

    racikan tidak racikan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 37

    C. Komposisi dan Jumlah Komposisi Resep Racikan untuk Pasien Pediatri

    1. Komposisi dan junlah komposisi racikan

    Terdapat 19 jenis racikan untuk pasien pediatri yang digunakan di

    bangsal anak dan di instalasi farmasi rawat jalan meliputi 6 jenis racikan standar

    Rumah Sakit Bethesda dan 13 jenis tidak standar.

    Racikan standar Rumah Sakit Bethesda adalah racikan yang telah

    disepakati oleh dokter dan farmasi dan diproduksi dalam jumlah besar oleh

    instalasi farmasi. Jenis-jenis racikan standar yang digunakan untuk pasien pediatri

    adalah:

    a. ketotifen dan siproheptadin ada 2 jenis dosis yaitu tablet dan tablet,

    tablet dan 1/8 tablet

    b. parasetamol dan fenobarbital yang terdiri dari 5 jenis dosis yaitu: 1/6 tablet dan

    10mg, 1/5 tablet dan 10mg, tablet dan 15mg, 1/3 tablet dan 15mg, tablet

    dan 15mg

    c. siproheptadin dan ko-enzim B12 yang terdapat dalam 2 dosis yaitu tablet

    dan kapsul, tablet dan kapsul

    d. ketotifen dan setrizin yang terdapat dalam 2 dosis yaitu tablet dan tablet,

    tablet dan tablet

    e. ketotifen, siproheptadin, dan setrizin yang terdapat dalam 2 dosis yaitu

    tablet, tablet serta tablet dan tablet, 1/8 tablet serta tablet

    f. parasetamol, deksametason, karbazokrom Na sulfonat dan vitamin K yang

    teradapat dalam 4 dosis yaitu 100mg, 2/5 tablet, 1/5 tablet, dan 1/5 tablet,

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 38

    150mg, tablet, tablet, dan tablet, 200mg, 2/3 tablet, 1/3 tablet, dan 1/3

    tablet, 250mg, tablet, tablet, dan tablet.

    Racikan tidak standar adalah racikan yang diproduksi oleh instalasi

    farmasi jika ada permintaan dari dokter. Jenis-jenis racikan tidak standar untuk

    pasien pediatri adalah:

    a. pirazinamid dan ko-enzim B12

    b. colistin dan vitamin B1

    c. ketotifen, setrizin, dan ko-enzim B12

    d. ketotifen, setrizin, prokaterol HCl

    e. rifampisin, isoniazid, dan vitamin B6

    f. eritromisin, homoklorsiklizin HCl, dekstrometorfan

    g. isoniazid, vitamin B6, dan ko-enzim B12

    h. aminofilin, deksametason, dan prokaterol HCl

    i. rifampisin, isoniazid, vitamin B6, dan siproheptadin

    j. eritromisin, prokaterol HCl, ambroksol, dekstrometorfan

    k. eritromisin, prokaterol HCl, dekstrometorfan, homoklorsiklizin HCl

    l. sirup thymi, mebhidrolina napadisilat, ketotifen, gliseril guaiakolat, dan

    terbutalin

    m. pseudoefedrin, terfenadin, ambroksol, homokorsiklizin HCl, metil

    prednisolon.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 39

    Tabel I. Komposisi dan Jumlah Komposisi Racikan untuk Pasien Pediatri DiInstalasi Farmasi Rawat Jalan Rumah Sakit Bethesda Periode Juli 2007

    No JumlahKomposisi KomposisiJumlah

    penggunaan1 Ketotifen + Siproheptadin 1132 Parasetamol + Fenobarbital 723 Ketotifen + Setrizin 324 Siproheptadin + Ko-enzim B12 225

    2

    Pirazinamid + Ko-enzim B12 206 Ketotifen + Setrizin + Ko-enzim B12 227 Ketotifen + Siproheptadin + setrizin 218 Ketotifen + Setrizin + Prokaterol HCl 79 Rifampisin + Isoniazid + Vitamin B6 6

    10 Eritromisin + Homoklorsiklizin HCl +Dekstrometorfan

    6

    11 Isoniazid + Vitamin B6 + Ko-enzim B12 512

    3

    Aminofilin + Deksametason + Prokaterol HCl 113 Rifampisin + Isoniazid + Vitamin B6 +

    Siproheptadin49

    14 Parasetamol + Deksametason + KarbazokromNa sulfonat + Vitamin K

    6

    15 Eritromisin + Prokaterol HCl +Dekstrometorfan + Ambroksol

    6

    16

    4

    Eritromisin + Prokaterol HCl +Dekstrometorfan + Homoklorsiklizin HCl

    5

    17 Sirup thymi + Mebhidrolina napadisilat +Ketotifen + Gliseril guaiakolat + Terbutalin

    2

    18 5 Pseudoefedrin + Terfenadin + Ambroksol +Homoklorsiklizin HCl + Metil prednisolon

    6

    Tabel II. Komposisi dan Jumlah Komposisi Racikan untuk Pasien PediatriDi Bangsal Anak Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta Periode Juli 2007

    No JumlahKomposisi

    Komposisi JumlahPenggunaan

    1 Parasetamol + Fenobarbital 752 Ketotifen + Siproheptadin 133 Colistin (Polimiksin B sulfat) + Vitamin B1 84

    2

    Siproheptadin + Ko-enzim B12 75 4 Parasetamol + Deksametason + KarbazokronNa sulfonat + Vitamin K

    9

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 40

    Tabel III. Total Komposisi dan Jumlah Komposisi Racikan untuk PasienPediatri Di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta Periode Juli 2007

    No JumlahKomposisi

    Komposisi JumlahPenggunaan

    1 Parasetamol + Fenobarbital 1472 Ketotifen + Siproheptadin 1263 Siproheptadin + Ko-enzim B12 294 Pirazinamid + Ko-enzim B12 205 Ketotifen + Setrizin 326

    2

    Colistin (Polimiksin B sulfat) + Vitamin B1 87 Ketotifen + Setrizin + Ko-enzim B12 228 Ketotifen + Siproheptadin + Setrizin 219 Ketotifen + Setrizin + Prokaterol HCl 7

    10 Rifampisin + Isoniazid + Vitamin B6 611 Eritromisin + Homoklorsiklizin HCl +

    Dekstrometorfan6

    12 Isoniazid + Vitamin B6 + Ko-enzim B12 513

    3

    Aminofilin + Deksametason + Prokaterol HCl 114 Rifampisin + Isoniazid + Vitamin B6 +

    Siproheptadin49

    15 Parasetamol +Deksametason + KarbazokromNa sulfonat + Vitamin K

    15

    16 Eritromisin + Prokaterol HCl + Ambroksol +Dekstrometorfan

    6

    17

    4

    Eritromisin + Prokaterol HCl +Dekstrometorfan + Homoklorsiklizin HCl

    5

    18 Sirup thymi + Mebhidrolina napadisilat +Ketotifen + Gliseril guaiakolat + Terbutalin

    2

    19 5 Pseudoefedrin + Terfenadin + Ambroksol +Homoklorsiklizin HCl + Metil prednisolon

    6

    Racikan untuk pasien pediatri lebih banyak digunakan pada pasien

    pediatri di rawat jalan daripada pasien di bangsal anak. Selain jumlah penggunaan

    yang lebih banyak, racikan untuk pasien pediatri di rawat jalan memiliki jenis

    racikan yang lebih beragam dibandingkan dengan jenis racikan di bangsal anak.

    Di rawat jalan terdapat 18 jenis racikan untuk pasien pediatri yang meliputi 5 jenis

    racikan dengan 2 komposisi, 7 jenis racikan dengan 3 komposisi, 4 jenis racikan

    dengan 4 komposisi, dan 2 jenis racikan dengan 5 komposisi. Di bangsal anak

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 41

    terdapat 5 jenis racikan yang meliputi 4 jenis racikan dengan 2 komposisi dan 1

    jenis racikan dengan 4 komposisi.

    Seperti pada gambar 5, di bangsal anak dan instalasi farmasi rawat jalan

    racikan dengan 2 komposisi lebih banyak digunakan daripada racikan dengan 3

    komposisi atau lebih. Penggunaan racikan dengan 2 komposisi sejumlah 417

    penggunaan, 3 komposisi sejumlah 74 penggunaan, 4 komposisi sejumlah 81

    penggunaan, dan 5 komposisi sejumlah 16 penggunaan

    Gambar 5. Perbandingan Jumlah Komposisi dan Jumlah PenggunaanRacikan pada Pasien Pediatri Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta periode

    Juli 2007

    D. Indikasi Obat

    Dalam memilih terapi untuk pasien pediatri perlu diperhatikan ketepatan

    pemilihan obat dengan diagnosa yang diberikan. Jika agen terapi yang dipilih

    dengan diagnosa tidak sesuai maka kesembuhan/ keberhasilan terapi sulit tercapai.

    Ketidaksesuaian terapi dengan kondisi pasien dapat mempengaruhi

    kesembuhan pasien. Jika obat yang diberikan tidak tepat indikasi maka dapat

    menyebabkan pasien tidak sembuh dari penyakitnya ataupun proses kesembuhan

    0

    50

    100

    150

    200

    250

    300

    2 3 4 5

    Jumlah Komposisi

    Jum

    lahP

    engg

    unaa

    n

    Rawat jalanRawat Inap

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 42

    pasien dapat berlangsung lama. Ketepatan pemilihan obat diperlukan dalam

    menentukan kerasionalan terapi.

    Beberapa jenis racikan yang digunakan untuk terapi pada pasien pediatri

    di Instalasi Farmasi Rawat Jalan dan Bangsal Anak Rumah Sakit Bethesda

    Yogyakarta Periode Juli 2007 tidak sesuai ataupun kurang sesuai antara indikasi

    penggunaan dengan indikasi dari referensi. Ketidaksesuaian indikasi obat dengan

    keadaan penyakit pasien dapat menyebabkan terapi yang diberikan yang tidak

    optimal.

    Evaluasi indikasi dilakukan dengan membandingkan indikasi referensi

    dari obat racikan dengan indikasi penggunaan obat racikan tersebut yang didapat

    dari diagnosa dokter dan evaluasi ini dilakukan tanpa adanya wawancara dengan

    do