IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH …... · SMA Negeri 1 Karanganyar sebesar 96 telah melebihi...

129
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL (RSBI) DI SMA NEGERI 1 KARANGANYAR SKRIPSI Oleh: RUTIANA ZUHRO K7408147 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Juli 2012

Transcript of IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH …... · SMA Negeri 1 Karanganyar sebesar 96 telah melebihi...

Page 1: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH …... · SMA Negeri 1 Karanganyar sebesar 96 telah melebihi standar minimal akreditasi ... terbukti KKM untuk setiap mata ... x ABSTRACT THE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH BERTARAF

INTERNASIONAL (RSBI) DI SMA NEGERI 1 KARANGANYAR

SKRIPSI

Oleh:

RUTIANA ZUHRO

K7408147

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

Juli 2012

Page 2: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH …... · SMA Negeri 1 Karanganyar sebesar 96 telah melebihi standar minimal akreditasi ... terbukti KKM untuk setiap mata ... x ABSTRACT THE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

Page 3: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH …... · SMA Negeri 1 Karanganyar sebesar 96 telah melebihi standar minimal akreditasi ... terbukti KKM untuk setiap mata ... x ABSTRACT THE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH BERTARAF

INTERNASIONAL (RSBI) DI SMA NEGERI 1 KARANGANYAR

Oleh:

RUTIANA ZUHRO

K7408147

Skripsi

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

Juli 2012

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan

Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi Program Studi Pendidikan Ekonomi

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

Page 4: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH …... · SMA Negeri 1 Karanganyar sebesar 96 telah melebihi standar minimal akreditasi ... terbukti KKM untuk setiap mata ... x ABSTRACT THE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

Page 5: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH …... · SMA Negeri 1 Karanganyar sebesar 96 telah melebihi standar minimal akreditasi ... terbukti KKM untuk setiap mata ... x ABSTRACT THE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

Page 6: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH …... · SMA Negeri 1 Karanganyar sebesar 96 telah melebihi standar minimal akreditasi ... terbukti KKM untuk setiap mata ... x ABSTRACT THE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

Page 7: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH …... · SMA Negeri 1 Karanganyar sebesar 96 telah melebihi standar minimal akreditasi ... terbukti KKM untuk setiap mata ... x ABSTRACT THE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

Rutiana Zuhro. (K7408147). IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN

SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL (RSBI) DI SMA NEGERI 1

KARANGANYAR. Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Sebelas Maret Surakarta. Juni 2012.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan program Rintisan

Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) di SMA Negeri 1 Karanganyar, hambatan-

hambatan penyelenggaraan program Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional

(RSBI) dan upaya yang dilakukan SMA Negeri 1 Karanganyar dalam menghadapi

hambatan pelaksanaan program Rintisan sekolah Bertaraf Internasional (RSBI).

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan

menggunakan strategi studi kasus tunggal terpancang. Teknik pengumpulan data

berupa wawancara, observasi, dan analisis dokumen atau arsip. Pengambilan

sample dengan purposive snowball sampling betujuan memperoleh infromasi

secara mendalam dan dapat dipercaya dari informan yang telah ditentukan

sebelumnya. Keabsahan data diperorel melalui triangulasi sumber dan triangulasi

metode dengan menggunakan analisis interaktif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa, pelaksanaan program RSBI SMA

Negeri 1 Karanganyar sebagai suatu sistem pendidikan memiliki standar layanan

pendidikan yang mengacu pada tiga aspek, yaitu: (1) Input, terdiri atas (a)

Kurikulum, tinjauan kurikulum yang digunakan pada program RSBI SMA Negeri

1 Karanganyar belum dapat mengadopsi dan/ atau mengadaptasi kurikulum

internasional melainkan menggunakan KTSP Plus yaitu dengan mengadopsi dan/

atau mengadaptasi materi-materi SNMPTN serta terdapat penambahan

penguasaan IT dan bilingual. (b) Tenaga pendidik dan kependidikan, umumnya

kualifikasi pendidikan baik tenaga pendidik maupun kependidikan SMA Negeri 1

Karanganyar telah memenuhi standar, yaitu lebih dari 30% tenaga pendidik

berpendidikan S-2 meskipun sebagian besar diantaranya tidak dapat linear dengan

latar belakang pendidikan S-1 sedangkan tenaga kependidikan sebagian besar

tamatan SMA namun terdapat beberapa yang berpendidikan S-1. Akan tetapi,

kompetensi yang dimiliki para tenaga pendidik dan kependidikan dalam

berbahasa Inggris masih rendah. (c) Sarana prasarana, ketersediaan sarana

prasarana SMA Negeri 1 Karanganyar belum dapat menunjang proses

pembelajaran program RSBI namun hanya sarana prasarana pembelajaran di

dalam kelas yang telah terpenuhi secara baik. (d) Pembiayaan, sumber pendanaan

program RSBI SMA Negeri 1 Karanganyar berasal dari pemerintah pusat,

pemerintah provinsi, pemerintah daerah, dan masyarakat. Pengalokasian dana dari

pemerintah dipergunakan untuk pemenuhan sarana prasana dan pengembangan

SDM sedangkan biaya operasional sekolah serta pembangunan gedung dipenuhi

melalui iuran rutin orang tua siswa. (e) Kesiswaan, untuk menjaga kualitas intake

RSBI terdapat beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh para calon siswa,

antara lain: minimal rata-rata nilai rapor dan Ujian Akhir Negara (UN) SMP

minimal 75, mengikuti tes potensi akademik, psycho test, tes keterampilan TIK,

dan wawancara bahasa Inggris. (2) Proses, meliputi (a) Proses pembelajaran,

keberlangsungan proses pembelajaran RSBI SMA Negeri 1 Karanganyar telah

berbasis IT, menggunakan bilingual meskipun pelaksanaannya belum optimal,

ABSTRAK

Page 8: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH …... · SMA Negeri 1 Karanganyar sebesar 96 telah melebihi standar minimal akreditasi ... terbukti KKM untuk setiap mata ... x ABSTRACT THE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

serta terdapat penerapan model-model pembelajaran dengan sumber belajar yang

bervariasi. (b) Penilaian, pelaksanaan penilaian hasil belajar SMA Negeri 1

Karanganyar sesuai dengan standar penilaian yang mengarah pada tiga aspek,

yaitu: aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek psikomotorik. Selain itu, terdapat

pengembangan penilaian hasil belajar yang berbasis IT sedangkan penilaian

(evaluasi) program dilakukan oleh pihak-pihak terkait setiap tahunnya. (c)

Pengelolaan, SMA Negeri 1 Karanganyar melakukan pengelolaan sekolah dengan

menerapkan Sistem Manajemen Mutu yang dibuktikan dengan perolehan

sertifikat ISO versi 9001: 2008 dari NQA UKAS dan sebagai usaha peningkatan

mutu sekolah melakukan kerja sama dengan sekolah/ lembaga/ institusi berataraf

internasional. (3) Output, terdiri atas (a) Akreditasi, perolehan angka akreditasi

SMA Negeri 1 Karanganyar sebesar 96 telah melebihi standar minimal akreditasi

RSBI yaitu 95. (b) Kompetensi lulusan, satuan pendidikan SMA Negeri 1

Karanganyar memiliki angka kelulusan setiap tahun mencapai 100% dan lulusan

yang diterima Perguruaan Tinggi Negeri (PTN) maupun kedinasan untuk tiga

tahun terakhir secara berturut-turut ditahun 2009 sebesar 63%, tahun 2010 sebsar

92%, dan tahun 2011 sebesar 70%. Selain itu, standar kelulusan SMA Negeri 1

Karanganyar telah melebihi SNP (Standar Nasional Pendidikan) terbukti KKM

untuk setiap mata pelajaran adalah 75. Penyelenggaraan RSBI di SMA Negeri 1

Karanganyar tidak selamanya berjalan dengan lancar. Hal ini terbukti dengan

adanya hambatan-hambatan yang dirasakan SMA Negeri 1 Karanganyar seperti

belum dapat mengadopsi dan/ atau mengadaptasi kurikulum internasional,

mayoritas kemampuan tenaga pendidik dan kependidikan dalam berbahasa Inggris

masih tergolong rendah, minimnya optimalisasi para tenaga pendidik dalam

menggunakan sarana prasarana pembelajaran yang telah tersedia, minimnya

pengertian masyarakat (stakeholders) terhadap fase pengembangan RSBI SMA

Negeri 1 Karanganyar, dan belum terpenuhinya sarana prasarana secara

keseluruhan. Upaya SMA Negeri 1 Karanganyar untuk memperbaiki dan

meningkatkan kualitas penyelenggaraan RSBI dengan cara meningkatkan

hubungan kerja sama dengan sekolah bertaraf internasional dalam kegiatan adopsi

dan/ atau adaptasi kurikulum internasional, meningkatkan kompetensi pendidik

dan tenaga kependidikan melalui pemberian pelatihan-pelatihan yang berupa

pelatihan bahasa Inggris dalam rangka peningkatan kemampuan berbahasa Inggris

agar pembelajaran yang berbilingual dapat terlaksana kemudian untuk

meningkatkan kemampuan mengoperasikan IT sekolah memberikan pelatihan IT.

SMA Negeri 1 Karanganyar menyelenggarakan In House Training kepada para

pendidik dalam hal pengembangan silabus dan pendampingan bimbingan

Olimpiade Sains Nasional (OSN). Selain itu, para tenaga pendidik diwajibkan

untuk mengikuti kegiatan seminar dan workshop yang berkaitan dengan

pengembangan kompetensi, inovasi pembelajaran, serta pengembangan metode

pembelajaran. Sekolah berusaha membangun komunikasi dua arah antara sekolah

dengan masyarakat (stakeholders) agar dapat terjalin hubungan kerja sama yang

baik. Untuk pemenuhan sarana prasarana SMA Negeri 1 Karanganyar melakukan

perbaikan maupun pengadaan agar dapat menunjang jalannya proses

pembelajaran.

Page 9: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH …... · SMA Negeri 1 Karanganyar sebesar 96 telah melebihi standar minimal akreditasi ... terbukti KKM untuk setiap mata ... x ABSTRACT THE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

Simpulan penelitian ini adalah pelaksanaan program RSBI SMA Negeri

1 Karanganyar telah berjalan sesuai dengan pedoman yang ada meskipun masih

terdapat beberapa komponen yang belum dapat memenuhi ketentuan indikator

kinerja kunci tambahan. Selain itu, adanya hambatan dalam pelaksanaan RSBI

mengakibatkan penyelenggaraan program RSBI SMA Negeri 1 Karanganyar

belum dapat optimal dan efektif. Oleh karena itu, SMA Negeri 1 Karanganyar

melakukan berbagai upaya untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas

penyelenggaraan program RSBI.

Kata Kunci : Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI), komponen

penjamin mutu RSBI dan/ atau SBI, penyelenggaraan RSBI, kendala pelaksanaan

RSBI, upaya mengatasi hambatan pelaksanaan RSBI.

Page 10: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH …... · SMA Negeri 1 Karanganyar sebesar 96 telah melebihi standar minimal akreditasi ... terbukti KKM untuk setiap mata ... x ABSTRACT THE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

ABSTRACT

Rutiana Zuhro.THE IMPLEMENTATION OF INTERNATIONAL SCHOOL

PROGRAM (RSBI) IN 1 SENIOR HIGH SCHOOL OF KARANGANYAR.

Thesis, Teacher Training and Education Faculty of Sebelas Maret University of

Surakarta. June 2012.

This research aims to determine the implementation of International

School Program (RSBI) in 1 Senior High School of Karanganyar, the barriers in

implementing international school (RSBI) and the efforts made 1 Senior High

School of Karanganyar facing the barriers of implementation of International

School Program ( RSBI).

This study is a qualitative descriptive research using a single fixed case

study strategy. Data collection techniques in the form of interviews, observation,

and analysis of documents or records. Taking sample by using purposive sampling

snowball which aimed to obtain in-depth and flow of information from reliable

informants that had been predetermined. Data validity through triangulation of

sources and triangulation method by using an interactive analysis.

The results showed that: (1) The RSBI program include: (a) Obtaining

accreditation number in 1 Senior High School of Karanganyar is 96 has exceeded

the minimum standards of accreditation RSBI, that is 95. (b) Review the

curriculum used in the program RSBI 1 Senior High School of Karanganyar not

been able to adopt and / or adapt the international curriculum using the curriculum

KTSP Plus is adopting and / or adapt the material to adapt SNMPTN and there are

the addition of mastery of IT and English. (c) The learning process RSBI 1 Senior

High School of Karanganyar has used IT-based and bilingual, even though the

implementation is not optimal, in addition there is implementation of models of

teaching and learning resources are used for students who have been varied. (d)

Graduate education standard unit in 1 Senior High School of Karanganyar has

exceeded SNP proved KKM each subject is 75 while the graduation rate each year

to reach 100% and received a graduate of High State University and the official

for three years in a row in the year 2009 was 63%, in 2010 sebsar 92%, and in

2011 by 70%. (e) The assessment implementation of learning outcomes 1 Senior

High School of Karanganyar in accordance with the standards of judgment that

led to the three aspects, namely: cognitive, affective aspects, and psychomotor

aspects. In addition, there is the development of learning outcomes-based

assessment of IT while the assessment (evaluation) program conducted by the

relevant parties every year. (f) The Qualifications of teachers and educational staff

RSBI Karanganyar SMA 1 has met the standard, which is more than 30% of

educators educated S-2 even though most can not be linear with the educational

background of S-1 while the staff's general high school education, but there are

some who S-1 has been educated. However, the competence of teachers and the

staff in English language is still low. (g) In general, the availability of educational

infrastructure in SMA Negeri 1 Karanganyar has not been able to support the

learning of RSBI but only in the classroom learning infrastructure that has been

fulfilled as well. (h) The Management of 1 Senior High School of Karanganyar

has implemented a Quality Management System as evidenced by the acquisition

Page 11: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH …... · SMA Negeri 1 Karanganyar sebesar 96 telah melebihi standar minimal akreditasi ... terbukti KKM untuk setiap mata ... x ABSTRACT THE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

of the ISO 9001 version: 2008 of NQA, UKAS as an attempt to improve the

quality of schools working with the school / agency / institution of international

program. (I) The Financing of RSBI program in SMA Negeri 1 Karanganyar

comes from central government, provincial governments, local governments, and

society. The Allocation of government funds used to meet infrastructure and

human resources development facilities while the school operating costs and

construction are met through regular contributions of parents. (j) To maintain the

quality of intake RSBI there are several requirements that must be met by the

prospective students, among others: at least average grades and the State Final

Examination (UN) at least 75 junior high school, take a test of academic potential,

psycho test, a test of ICT skills , and the interview in English. (2) The Barriers in

the implementation of the RSBI program in 1 Senior High School of Karanganyar

is the majority of English language ability of teachers was still low, the lack of

community sense (stakeholders) to RSBI development phase, not the fulfillment

of the overall infrastructure. (3) The Efforts made in the face of these obstacles by

conducting trainings, IHT, workshops, seminars, MGMP, and establish in two-

way communication between the school with the community (stakeholders).

The conclusions of this research is the implementation of RSBI program

in 1 Senior High School of Karanganyar has run in accordance with existing

guidelines although there are some components that have not been able to meet

the additional key performance indicators. In addition, the presence of obstacles in

the implementation of program implementation resulted organizing RSBI program

in SMA Negeri 1 Karanganyar not be optimal and effective. Therefore, the SMA

Negeri 1 Karanganyar made various efforts to improve and enhance the quality of

RSBI program.

Keywords: international school program (RSBI), quality assurance component of

RSBI and / or SBI, organizing RSBI, RSBI implementation constraints, the

barriers of RSBI implementation, the efforts to overcome the barriers in

implementation of RSBI.

Page 12: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH …... · SMA Negeri 1 Karanganyar sebesar 96 telah melebihi standar minimal akreditasi ... terbukti KKM untuk setiap mata ... x ABSTRACT THE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

MOTTO

“Semua yang ada di langit dan di bumi selalu meminta kepada-Nya. Setiap waktu

Dia dalam kesibukan. Maka nikmat Tuhan mu yang manakah

yang kamu dustakan”

(Ar-Rahman: 29-30)

”Tuhan mu tiada meninggalkan kamu dan tiada pula benci kepadamu. Dan

sesungguhnya akhir itu lebih baik bagimu daripada permulaan. Dan kelak Tuhan

mu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu lalu (hati) kamu menjadi puas”

(Ad-Duha: 3-5)

”Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya

sesudah kesulitan itu ada kemudahan”

(Al-Insyirah: 5-6)

”There’s a will, there’s a way”

(Anonim)

“God loves us in every moment,

He knows everything what we fell and need”

(Penulis)

Page 13: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH …... · SMA Negeri 1 Karanganyar sebesar 96 telah melebihi standar minimal akreditasi ... terbukti KKM untuk setiap mata ... x ABSTRACT THE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

PERSEMBAHAN

Teriring syukur pada-Mu, kupersembahkan karya ini untuk:

”Mami dan Papi”

Terima kasih untuk doa, kerja keras, dan pengorbanan kalian yang tiada henti.

Tak ada kasih sayang yang seindah dan setulus kasih sayangmu.

”Arsyan Fuadi”

Terima kasih karena senantiasa mendukung, memotivasi, membantu, dan

selalu mengajariku tuk tersenyum. I’m waiting you.

”My aunty, Agustin beserta keluarga”

Terima kasih atas perhatian dan bantuannya selama ini.

”Septi, Triska, Ira, Rista”

Terima kasih telah menambah warna dalam hidupku.

”Teman-teman Akuntansi angkatan 2008”

Terima kasih atas kerja samanya.

”Dek Olga dan Dek Danu”

Terima kasih untuk motivasi dan dorongannya.

Page 14: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH …... · SMA Negeri 1 Karanganyar sebesar 96 telah melebihi standar minimal akreditasi ... terbukti KKM untuk setiap mata ... x ABSTRACT THE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang, yang

memberi ilmu, inspirasi, dan kemuliaan. Atas kehendak-Nya penulis dapat

menyelesaikan skripsi dengan judul ”IMPLEMENTASI PROGRAM

RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL (RSBI) DI SMA

NEGERI 1 KARANGANYAR”.

Skripsi ini disusun guna memenuhi sebagian dari persyaratan untuk

mendapatkan gelar Sarjana pada Bidang Keahlian Khusus Akuntansi, Program

Studi Pendidikan Ekonomi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial,

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Penulis menyadari bahwa terselesaikannya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan,

bimbingan, dan pengarahan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis

menyampaikan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. H.M. Furqon Hidayatullah, M. Pd selaku Dekan Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Drs. Saiful Bachri, M.Pd, Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial.

3. Ketua Program Pendidikan Ekonomi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Ketua Bidang Keahlian Khusus Akuntansi, Program Pendidikan Ekonomi,

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

5. Drs. Wahyu Adi, M. Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan

bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.

6. Sri Sumaryati, S. Pd, M. Pd, selaku Pembimbing Akademik dan Pembimbing

II yang selalu memberikan pengarahan, bimbingan, dan motivasi dalam

penyusunan skripsi ini.

7. Kepala SMA Negeri 1 Karanganyar yang telah memberi kesempatan dan

tempat guna pengambilan data dalam penelitian.

Page 15: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH …... · SMA Negeri 1 Karanganyar sebesar 96 telah melebihi standar minimal akreditasi ... terbukti KKM untuk setiap mata ... x ABSTRACT THE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

8. Drs. Qomarudin, M. Hum, selaku Penanggung Jawab Program RSBI SMA

Negeri 1 Karanganyar yang telah bersedia menjadi informan dalam

pelaksanaan penelitian ini.

9. Sugiyarto, S. Pd, M. Pd, selaku Wakasek Kurikulum SMA Negeri 1

Karanganyar yang telah memberikan informasi dan bantuan dalam

pelaksanaan penelitian ini.

10. Bapak/ Ibu guru SMA Negeri 1 Karanganyar yang telah bersedia menjadi

informan bagi penelitan ini.

11. Para siswa SMA Negeri 1 Karanganyar yang telah bersedia untuk

berpartisipasi dalam pelaksanaan penelitian ini.

12. Semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak

mungkin disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan

karena keterbatasan penulis. Meskipun demikian, penulis berharap semoga

skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca umumnya.

Surakarta, Juni 2012

Penulis

Page 16: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH …... · SMA Negeri 1 Karanganyar sebesar 96 telah melebihi standar minimal akreditasi ... terbukti KKM untuk setiap mata ... x ABSTRACT THE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i

HALAMAN PERNYATAAN .......................................................................... ii

HALAMAN PENGAJUAN ............................................................................. iii

HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................ iv

HALAMAN REVISI ........................................................................................ v

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... vi

HALAMAN ABSTRAK .................................................................................. vii

HALAMAN ABSTRAC ................................................................................... ix

HALAMAN MOTTO ...................................................................................... xi

HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... xii

KATA PENGANTAR ...................................................................................... xiii

DAFTAR ISI ..................................................................................................... xv

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xviii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xix

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xx

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .................................................................................. 5

C. Tujuan Penelitian ................................................................................... 5

D. Manfaat Penelitian ................................................................................. 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA .......................................................................... 7

Page 17: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH …... · SMA Negeri 1 Karanganyar sebesar 96 telah melebihi standar minimal akreditasi ... terbukti KKM untuk setiap mata ... x ABSTRACT THE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvii

A. Kajian Teori ........................................................................................... 7

1. Tinjauan tentang Pendidikan ........................................................... 7

a. Pengertian Pendidikan ............................................................... 7

b. Tujuan Pendidikan ..................................................................... 8

2. Tinjauan tentang Kategori Sekolah ................................................. 9

a. Sekolah Standar ......................................................................... 10

b. Sekolah Mandiri ......................................................................... 11

c. Sekolah Bertaraf Internasional .................................................. 11

3. Tinjauan tentang Program RSBI ...................................................... 12

a. Pengertian RSBI ........................................................................ 12

b. Karakteristik RSBI ..................................................................... 13

c. Landasan Hukum RSBI ............................................................. 14

d. Pelaksanaan Program RSBI ................................................... .... 16

e. Kendala Pelaksanaan RSBI ....................................................... 26

B. Hasil Penelitian Relevan ........................................................................ 27

C. Kerangka Berpikir ................................................................................. 30

BAB III METODE PENELITIAN ................................................................. 33

A. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................ 33

B. Bentuk dan Strategi Penelitian ............................................................... 34

C. Sumber Data ...................................................................................... .... 35

D. Teknik Sampling ............................................................................... ..... 36

E. Teknik Pengumpulan Data .................................................................... 37

F. Validitas Data ........................................................................................ 39

G. Teknik Analisis Data ............................................................................. 40

H. Prosedur Penelitian ................................................................................ 43

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................... 45

A. Deskripsi Lokasi Penelitian ................................................................... 45

1. Sejarah Singkat SMA Negeri 1 Karanganyar .................................. 45

2. Visi, Misi, Sasaran, dan Tujuan SMA Negeri 1 Karanganyar ......... 46

3. Kondisi Lingkungan Belajar ............................................................ 48

4. Struktur Organisasi SMA Negeri 1 Karanganyar ............................ 49

Page 18: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH …... · SMA Negeri 1 Karanganyar sebesar 96 telah melebihi standar minimal akreditasi ... terbukti KKM untuk setiap mata ... x ABSTRACT THE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xviii

5. Sumber Daya Manusia ..................................................................... 52

B. Deskripsi Temuan Penelitian ................................................................. 53

1. Kronologi Penyelenggaraan Program RSBI

di SMA Negeri 1 Karanganyar ........................................................ 53

2. Pelaksanaan Program RSBI di SMA Negeri 1 Karanganyar ........... 56

a. Input ...........................................................................................

1) Kurikulum ............................................................................ 56

2) Pendidik dan Tenaga Kependidikan ..................................... 58

3) Sarana dan Prasarana Pendidikan ........................................ 62

4) Pembiayaan .......................................................................... 64

5) Kesiswaan ............................................................................ 67

b. Proses ......................................................................................... 68

1) Proses Pembelajaran ............................................................ 68

2) Penilaian (Evaluasi) ............................................................. 72

3) Pengelolaan .......................................................................... 75

c. Output ........................................................................................ 77

1) Akreditasi ............................................................................ 77

2) Kompetensi Lulusan ............................................................ 78

3. Hambatan Penyelenggaraan Program RSBI di SMA Negeri 1

Karanganyar ..................................................................................... 82

4. Upaya SMA Negeri 1 Karanganyar dalam Mengatasi Hambatan

Penyelenggaraan Program RSBI ..................................................... 87

C. Pembahasan ........................................................................................... 92

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN ........................................ 100

A. Simpulan .............................................................................................. 100

B. Implikasi .............................................................................................. 104

C. Saran .................................................................................................... 105

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 107

LAMPIRAN ..................................................................................................... 109

Page 19: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH …... · SMA Negeri 1 Karanganyar sebesar 96 telah melebihi standar minimal akreditasi ... terbukti KKM untuk setiap mata ... x ABSTRACT THE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xix

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

3.1 Jadwal Kegiatan ................................................................................... 33

4.1 Daftar Guru dan Karyawan SMA Negeri 1 Karanganyar .................... 52

4.2 Daftar Jumlah Siswa Tahun Ajaran 2011/ 2012 Program Akselerasi

dan RSBI SMA Negeri 1 Karanganyar ............................................... 53

4.3 Hasil Penilaian Akreditasi SMA Negeri 1 Karanganyar ...................... 78

4.4 Daftar Kelanjutan Studi Lulusan SMA Negeri 1 Karanganyar ke

Perguruan Tinggi ................................................................................ 81

Page 20: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH …... · SMA Negeri 1 Karanganyar sebesar 96 telah melebihi standar minimal akreditasi ... terbukti KKM untuk setiap mata ... x ABSTRACT THE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xx

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Skema Kerangka Berpikir ......................................................... 32

3.1 Kompone-komponen Analisis Data Model Interaktif ............... 41

3.2 Prosedur Penelitian .................................................................... 44

4.1 Kegiatan Diskusi Pembelajaran ................................................ 72

4.2 Pembelajaran Berbasis IT ......................................................... 72

4.3 Penggunaan Media Pembelajaran ............................................. 72

4.4 Sumber Pembelajaran melalui Blog Guru ................................. 72

Page 21: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH …... · SMA Negeri 1 Karanganyar sebesar 96 telah melebihi standar minimal akreditasi ... terbukti KKM untuk setiap mata ... x ABSTRACT THE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Pedoman Wawancara ................................................................................. 109

2. Field Note Informan ................................................................................... 116

3. Validitas Data (Triangulasi) ....................................................................... 172

4. Profile SMA Negeri 1 Karanganyar ........................................................... 203

5. Denah SMA Negeri 1 Karanganyar ........................................................... 206

6. Surat Keputusan Penetapan Sekolah Penyelenggara Program Rintisan

Sekolah Menengah Atas Bertaraf Internasional (RSMABI) ...................... 207

7. Surat Keputusan Hasil Akreditasi TK/ RA, SD/ MI, SMP/MTs,

SMA/ MA, SMK, dan SLB Tingkat Provinsi Jateng Tahun 2011 ............. 212

8. Struktur Organisasi SMA Negeri 1 Karanganyar ....................................... 218

9. Data Sumber Daya Manusia SMA Negeri 1 Karanganyar ......................... 219

10. Muatan Kurikulum dan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

SMA Negeri 1 Karanganyar ....................................................................... 235

11. Contoh Silabus SMA Negeri 1 Karanganyar ............................................. 238

12. Daftar Kelanjutan Studi Lulusan SMA Negeri 1 Karanganyar .................. 243

13. Daftar Distribusi Nilai Ujian Nasional Siswa ............................................ 244

14. Daftar Perolehan Trophy Kejuaraan ........................................................... 250

15. Contoh Instrumen Penilaian SMA Negeri 1 Karanganyar ......................... 251

16. Sertifikat ISO 9001: 2008 NQA, UKAS SMA Negeri 1 Karanganyar ...... 259

17. Daftar Sister School Program RSBI SMA Negeri 1 Karanganyar ............. 260

18. Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah (RAPBS)

SMA Negeri 1 Karanganyar ....................................................................... 261

19. Dokumentasi Penelitian .............................................................................. 265

20. Surat Permohonan Ijin Menyusun Skripsi .................................................. 270

21. Surat Keputusan tentang Ijin Penyusunan Skripsi/ Makalah ..................... 271

22. Surat Permohonan Ijin Research/ Try Out I ............................................... 272

23. Surat Permohonan Ijin Research/ Try Out II .............................................. 273

24. Surat Tidak Keberatan (STB) Badan Kesatuan Bangsa dan Politik

Page 22: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH …... · SMA Negeri 1 Karanganyar sebesar 96 telah melebihi standar minimal akreditasi ... terbukti KKM untuk setiap mata ... x ABSTRACT THE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxii

Pemerintah Kabupaten Karanganyar .......................................................... 274

25. Surat Rekomendasi Research/ Survey Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah Pemerintah Kabupaten Karanganyar ...................... 275

26. Surat Rekomendasi Research Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga

Pemerintah Kabupaten Karanganyar .......................................................... 276

27. Surat Keterangan Penelitian SMA Negeri 1 Karanganyar ......................... 277

Page 23: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH …... · SMA Negeri 1 Karanganyar sebesar 96 telah melebihi standar minimal akreditasi ... terbukti KKM untuk setiap mata ... x ABSTRACT THE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Era persaingan global mengakibatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan

teknologi yang ditandai dengan kemudahan dan kecepatan dalam mengakses

informasi. Sebagaimana pendapat Tilaar (2004) bahwa “Salah satu gelombang

dahsyat yang melanda kehidupan manusia dewasa ini adalah globalisasi, hal ini

telah menyebabkan perubahan yang sangat besar dalam kehidupan manusia yang

tidak diperkirakan sebelumnya”. Untuk dapat bertahan dalam era globalisasi

dibutuhkan upaya peningkatan kualitas diri suatu bangsa melalui pembangunan.

Menurut Sudarja (2005), ”Pembangunan adalah upaya suatu bangsa untuk

meningkatkan mutu dengan memanfaatkan sumber daya yang ada, baik sumber

daya manusia maupun sumber daya alam melalui proses perencanaan,

pelaksanaan, dan evaluasi yang berkelanjutan”. (hlm. 1)

Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor kunci dalam

menghadapi persaingan global karena SDM memiliki peran penting dalam

mempertahankan kelangsungan hidup dan perkembangan suatu negara.

Berdasarkan data Human Development Index (HDI) yang dikeluarkan oleh United

Nations Development Programme (UNDP) melaporkan bahwa pada tahun 2011

Indonesia menduduki peringkat ke-124 dari 187 negara dengan kata lain HDI

Indonesia mengalami kenaikan dari 125 menjadi 124 (Asmanto, 2011). Usaha

peningkatan kualitas SDM akan selalu berkaitan erat dengan pendidikan. Oleh

karena itu, langkah selanjutnya dalam peningkatan kualitas SDM Indonesia

rancangan dan program pendidikan harus dibuat dengan kualitas yang baik, sebab

hal tersebut membawa implikasi positif bagi Indonesia untuk berkompetisi secara

luas dalam forum internasional.

Saat ini dunia pendidikan Indonesia telah mengupayakan penyediaan

layanan pendidikan berkualitas guna meningkatkan kualitas SDM, yakni dengan

menyelenggarakan program Sekolah Bertaraf Internasional (SBI) yang terlebih

Page 24: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH …... · SMA Negeri 1 Karanganyar sebesar 96 telah melebihi standar minimal akreditasi ... terbukti KKM untuk setiap mata ... x ABSTRACT THE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

dahulu diawali oleh program Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI).

Sekolah Bertaraf Internasional (SBI) merupakan suatu kebijakan pemerintah

Indonesia untuk memperbaiki kualitas pendidikan nasional agar lulusan (output)

yang dihasilkan memiliki potensi dan prestasi berdaya saing secara nasional

maupun internasional. Keberadaan Sekolah Bertaraf Internasional (SBI) secara

yuridis telah diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional Pasal 50 ayat (3) dan Peraturan Pemerintah (PP)

Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal 61 ayat (1)

yang mengisyaratkan bahwa,”Sekurang-kurangnya satu satuan pendidikan pada

jenjang pendidikan dasar dan menengah untuk dikembangkan menjadi satuan

pendidikan bertaraf internasional”. Selain itu, pada Rencana Strategis Departemen

Pendidikan Nasionl Tahun 2005-2009 menyebutkan bahwa,

Untuk meningkatkan daya saing bangsa perlu dikembangkan sekolah

bertaraf internasional pada tingkat kabupaten/ kota melalui kerja sama yang

konsisten antara pemerintah pusat dengan pemerintah kabupaten/ kota yang

bersangkutan untuk mengembangkan SD, SMP, SMA, dan SMK menjadi

bertaraf internasional.

Menurut Direktorat Jendral Mandikdasmen (2009), ”Sekolah Bertaraf

Internasional adalah satuan pendidikan yang diselenggarakan dengan

menggunakan Standar Nasional Pendidikan (SNP) yang diperkaya dengan salah

satu standar negara anggota Organization for Economic Co-operation and

Development (OECD) dan/ atau negara maju lainnya”. (hlm. 9). Tujuan

penyelenggaraan SBI yang tertuang dalam Permendiknas no. 78 tahun 2009 yaitu

untuk menghasilkan lulusan yang memiliki : a) Kompetensi sesuai dengan standar

lulusan dan diperkaya dengan standar kompetensi pada salah satu sekolah

terakreditasi di negara anggota OECD atau negara maju lainnya; b) Daya saing

komparatif tinggi yang dibuktikan dengan kemampuan menampilkan keunggulan

lokal di tingkat internasional; c) Kemampuan bersaing dalam berbagai lomba

internasional yang dibuktikan dengan perolehan medali emas, perak, perunggu

dan bentuk penghargaan internasional lainnya; d) Kemampuan bersaing ke luar

negeri terutama bagi lulusan sekolah menengah kejuruan; e) Dapat berbahasa

Page 25: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH …... · SMA Negeri 1 Karanganyar sebesar 96 telah melebihi standar minimal akreditasi ... terbukti KKM untuk setiap mata ... x ABSTRACT THE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

Inggris (skor TOEFL >7,5 dalam skala internet based test) dan/ atau bahasa asing

lainnya; f) Kemampuan berperan aktif secara internasional dalam menjaga

kelangsungan hidup dan perkembangan dunia dari perspektif ekonomi, sosio-

kultural, dan lingkungan hidup; dan g) Kemampuan menggunakan dan

mengembangkan teknologi komunikasi dan informasi secara internasional.

Untuk menyelenggarakan program RSBI dan/ atau SBI pada satuan

pendidikan terdapat beberapa ketentuan yang wajib dipenuhi, antara lain:

terciptanya kultur “masyarakat belajar” dengan tujuan menciptakan masyarakat

yang mau belajar dan bekerja keras; terpenuhinya kompetensi tenaga pendidik dan

kependidikan sehingga menciptakan pendidikan yang bermakna, menyenangkan,

kreatif, dinamis, dan dialogis; dan ketersediaan sarana prasarana belajar yang

memadai dan sesuai standar. Ketentuan-ketentuan tersebut mengindikasikan

bahwa untuk menyelenggarakan program RSBI dan/ atau SBI standar minimal

yang telah dilaksanakan oleh setiap satuan pendidikan adalah Standar Nasional

Pendidikan.

Berlandaskan peraturan perundangan dan kebijakan pendidikan, saat ini

banyak bermunculan sekolah bertaraf internasional, baik sekolah negeri maupun

sekolah swasta berlomba-lomba menaikkan statusnya menjadi sekolah bertaraf

internasional. Berdasarkan catatan Kemendiknas, jumlah sekolah RSBI di

Indonesia mencapai 1.110 sekolah, terdiri dari 997 sekolah negeri dan 113

sekolah swasta (Dharmaningtyas, 2010). Penyelenggaraan program RSBI dan/

atau SBI sebagai upaya peningkatan kualitas SDM mendapat sambutan baik dari

masyarakat. Hal tersebut terlihat dari minat masyarakat, khususnya para orang tua

untuk mempercayakan putra-putrinya menempuh pendidikan di sekolah bertaraf

internasional tinggi sebab para orang tua percaya bahwa dengan adanya program

RSBI dan/ atau SBI kualitas layanan pendidikan yang diberikan berbeda dengan

sekolah biasa, seperti penggunaan bahasa inggris sebagai bahasa pengantar,

pembelajaran berbasis IT (Information Technology), terciptanya suasana belajar

yang menyenangkan, kreatif, dan dialogis, serta terpenuhinya ketersediaan

fasilitas-fasilitas belajar. Akan tetapi, pelaksanaan RSBI dan/ atau SBI pada

Page 26: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH …... · SMA Negeri 1 Karanganyar sebesar 96 telah melebihi standar minimal akreditasi ... terbukti KKM untuk setiap mata ... x ABSTRACT THE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

komponen pendidikan, beberapa diantaranya masih terdapat kendala seperti yang

diungkapkan berikut ini;

Surya Dharma, MPA, PhD selaku Direktur Tenaga Kependidikan, Ditjen

Peningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga Kependidikan, Depdiknas,

bahwa dari 260 kepala sekolah Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional

(RSBI) yang mengikuti tes bahasa Inggris, sekitar 50% nilai TOEIC (Test of

English for International Communication) di bawah 245 dengan kata lain

tingkat kemampuannya di bawah elementary (dasar). Kepala sekolah yang

benar-benar mampu berbahasa Inggris dengan baik hanya sekitar 10%

dimana sebagian besar berlatar belakang sarjana pendidikan bahasa Inggris.

(Oetomo, 2012)

Para pengamat pendidikan dan masyarakat merasakan biaya pendidikan program

RSBI dan/ atau SBI sangat tinggi (mahal) sehingga menimbulkan diskriminasi

terhadap kelompok anak-anak berekonomi lemah namun memiliki kecerdasan

lebih. Fakta empiris menunjukkan bahwa jumlah siswa tidak mampu yang

menikmati subsidi silang umumnya berjumlah kecil. Selain itu, umumnya satuan

pendidikan yang menyelenggarakan program RSBI dan/ atau SBI belum dapat

melaksanakan adaptasi maupun adopsi kurikulum Internasional dari negara-

negara OECD/ negara maju lainnya.

Sekolah Menengah Atas (SMA) merupakan satuan pendidikan atau sub

sistem dari jalur pendidikan formal yang dikembangkan pemerintah untuk

menyelenggarakan program RSBI dan/ atau SBI sebagai bentuk layanan

berkualitas. Oleh karena itu, pada tahun 2008 tepatnya tanggal 3 Juni Dinas P dan

K Provinsi Jawa Tengah melalui keputusannya No. 193/DIKMEN/VI/2008

merekomendasikan SMA Negeri 1 Karanganyar menjadi sekolah penyelenggara

Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional dengan tujuan mencetak para lulusan

yang memiliki daya saing tinggi dan berwawasan Internasional. Selanjutnya

tanggal 24 Juni 2009, SMA Negeri 1 Karanganyar resmi ditetapkan sebagai

sekolah penyelenggara program Rintisan Sekolah Menengah Atas Bertaraf

Internasional (RSMABI) sesuai dengan SK Direktur Pembinaan SMA No.

1823/C.C4/LL/2009.

Page 27: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH …... · SMA Negeri 1 Karanganyar sebesar 96 telah melebihi standar minimal akreditasi ... terbukti KKM untuk setiap mata ... x ABSTRACT THE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

Berdasarkan pengamatan selama Program Pengalaman Lapangan (PPL)

dapat diketahui bahwa SMA Negeri 1 Karanganyar merupakan salah satu sekolah

berpotensi di Kabupaten Karanganyar. Adapun visi dan misi SMA Negeri 1

Karanganyar telah berorientasi pada perwujudan insan yang berdaya saing

komparatif tinggi secara nasional maupun internasional. Di samping itu, SMA

Negeri 1 Karanganyar dapat menyelenggarakan pendidikan bermutu dengan cara

memfasilitasi dan mengembangkan potensi para peserta didik maupun tenaga

pendidik untuk berprestasi serta menyediakan layanan pendidikan yang baik

dengan menerapkan kedisiplinan pada segala aspek. Sejauh ini SMA Negeri 1

Karanganyar telah menghasilkan output yang berkualitas dan berdaya saing

terbukti 70% dari lulusan SMA Negeri 1 Karanganyar dapat melanjutkan jenjang

pendidikan di Perguruan Tinggi Negeri, seperti UNS, UGM, UNDIP, ITB, UI,

dan lain-lain.

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk mengadakan

penelitian tentang penyelenggaraan RSBI di SMA Negeri 1 Karanganyar dengan

judul penelitian “Implementasi Program Rintisan Sekolah Bertaraf

Internasional (RSBI) di SMA Negeri 1 Karanganyar”.

B. Perumusan Masalah

1. Bagaimana pelaksanaan program Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional

(RSBI) di SMA Negeri 1 Karanganyar?

2. Hambatan apa saja yang dihadapi dalam pelaksanaan program Rintisan

Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) di SMA Negeri 1 Karanganyar?

3. Bagaimana upaya SMA Negeri 1 Karanganyar dalam menghadapi hambatan-

hambatan yang terjadi pada pelaksanaan program Rintisan Sekolah Bertaraf

Internasional (RSBI)?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah

sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui pelaksanaan program Rintisan Sekolah Bertaraf

Internasional (RSBI) di SMA Negeri 1 Karanganyar.

Page 28: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH …... · SMA Negeri 1 Karanganyar sebesar 96 telah melebihi standar minimal akreditasi ... terbukti KKM untuk setiap mata ... x ABSTRACT THE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

2. Untuk mengetahui hambatan-hambatan yang dihadapi SMA Negeri 1

Karanganyar dalam pelaksanaan program Rintisan Sekolah Bertaraf

Internasional (RSBI).

3. Untuk mengetahui upaya SMA Negeri 1 Karanganyar dalam menghadapi

hambatan-hambatan pada pelaksanaan program Rintisan Sekolah Bertaraf

Internasional (RSBI).

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoretis

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah dan mengembangkan

wawasan peneliti tentang Pelaksanaan Rintisan Sekolah Bertaraf

Internasional (RSBI).

b. Sebagai bahan referensi peneliti lain yang akan meneliti permasalahan

yang berhubungan dengan pelaksanaan Rintisan Sekolah Bertaraf

Internasional (RSBI).

2. Manfaat Praktis

a. Bagi lembaga pendidikan khususnya SMA Negeri 1 Karanganyar sebagai

bahan pertimbangan untuk mengambil keputusan atau menentukan

kebijakan dalam rangka penyelenggaraan dan usaha memperbaiki

penyelenggaraan Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional pada SMA

Negeri 1 Karanganyar.

b. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan profesi yang penulis tekuni

sehingga dapat menerapkan ilmu yang telah didapat selama perkuliahan

secara nyata.

Page 29: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH …... · SMA Negeri 1 Karanganyar sebesar 96 telah melebihi standar minimal akreditasi ... terbukti KKM untuk setiap mata ... x ABSTRACT THE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Tinjauan tentang Pendidikan

a. Pengertian Pendidikan

Istilah pendidikan secara terminologis, menurut McLeod (dalam

Muhibbinsyah) pengertian sempit pendidikan berarti perbuatan atau

proses perbuatan untuk memperoleh pengetahuan (2011: 10). Selain itu,

Muhibbinsyah (2011) berpendapat dalam pengertian yang agak luas

“Pendidikan diartikan sebagai sebuah prooses dengan metode-metode

tertentu sehingga orang memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan cara

bertingkah laku yang sesuai dengan kebutuhan” (hlm. 10).

George F. Kneller mendefinisikan pendidikan dalam tiga cakupan

yaitu luas, teknik, dan hasil. Pengertian luas dari pendidikan adalah

menunjukkan pada suatu tindakan atau pengalaman yang

mempunyai pengaruh dan berhubungan dengan pertumbuhan atau

perkembangan pikiran (mind), watak (character), dan kemampuan

fisik (physical ability). Pengertian teknis dari pendidikan adalah

suatu proses dimana masyarakat, melalui lembaga-lembaga

pendidikan dengan sengaja mentransformasikan warisan

budayanya, yaitu pengetahuan, nilai-nilai dan ketrampilan dari

generasi ke generasi. Pengertian hasil dari pendidikan merupakan

apa yang boleh kita peroleh melalui belajar (Rohman, 2009: 7).

Ki Hajar Dewantara (Bapak Pendidikan Nasional Indonesia.

1889-1959) mengartikan “Pendidikan sebagai usaha menuntun segenap

kekuatan kodrat yang ada pada anak baik sebagai individu manusia

maupun sebagai anggota masyarakat agar dapat mencapai kesempurnaan

hidup”. (Rohman, 2009: 8). Makna pendidikan menurut yuridis atau

perundang-undangan yang berlaku, yakni UU No. 20 tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa:

Page 30: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH …... · SMA Negeri 1 Karanganyar sebesar 96 telah melebihi standar minimal akreditasi ... terbukti KKM untuk setiap mata ... x ABSTRACT THE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara

aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan

spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,

akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya,

masyarakat, bangsa, dan negara.

Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan

bahwa pendidikan merupakan aktivitas atau usaha sadar untuk

meningkatkan kepribadian dan kedewasaan baik secara fisik, psikologik,

maupun sosial melalui penciptaan suasana belajar atau proses belajar

dengan jalan membina potensi-potensi pribadi, baik jasmani (panca

indera serta ketrampilan-ketrampilan) maupun rohani (cipta, rasa, dan

karsa).

b. Tujuan Pendidikan

Pendidikan merupakan serangkaian aktivitas pengembangan

kepribadian dan kecakapan seseorang melalui proses pembelajaran,

sehingga dalam pelaksanaan aktivitas tersebut terdapat tujuan yang

hendak dicapai. Menurut Rohman (mengutip dari Dirto Hadisusanto,

1995),”Yang dimaksud dengan tujuan pendidikan adalah seperangkat

sasaran kemana pendidikan itu diarahkan” (2009: 87). Selain itu, terdapat

beberapa rumusan tujuan pendidikan menurut para ahli dalam Rohman

(2009: 92), antara lain: Crow and Crow berpendapat bahwa tujuan

pendidikan yang baik dan sehat adalah mendorong anak didik untuk

berfikir efektif, jernih, dan objektif di dalam suasana yang bagaimana

pun. MJ. Langeveld menyebutkan bahwa tujuan pendidikan adalah

terwujudnya manusia dewasa. Ki Hadjar Dewantara berpendapat bahwa

tujuan pendidikan adalah tercapainya kesempurnaan hidup pada anak

didik. Bangsa Indonesia merumuskan tujuan pendidikan dalam

peraturaturan perundang-undangan, yakni UU No. 20 Tahun 2003

tentang Sistem Pendidikan Nasional disebutkan bahwa:

Page 31: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH …... · SMA Negeri 1 Karanganyar sebesar 96 telah melebihi standar minimal akreditasi ... terbukti KKM untuk setiap mata ... x ABSTRACT THE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

Pendidikan bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta

didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada

Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,

kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta

bertanggung jawab.

Secara akademik, pendidikan memiliki beberapa tujuan.

Pertama, mengoptimalisasi potensi kognitif, afektif, dan psikomotorik

yang dimiliki oleh siswa. Kedua, mewariskan nilai-nilai budaya dari

generasi ke generasi untuk menghindari pengikisan budaya maupun

kehidupan berbangsa dan bernegara. Ketiga, mengembangkan daya

adaptabilitas siswa untuk menghadapi kondisi masa depan yang terus

mengalami perubahan. Keempat, meningkatkan dan mengembangkan

tanggung jawab moral siswa, berupa kemampuan untuk membedakan

kebenaran dan kesalahan. Kelima, mendorong dan mengembangkan rasa

harga diri, kemandirian hidup, kejujuran dalam bekerja, dan integrasi.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan

pendidikan umumnya bersifat universal, yakni mencerdaskan kehidupan

bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya sehingga

menjadi manusia yang berkualitas, yaitu manusia yang beriman dan

bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, beretos

kerja profesional, berkepribadian, mandiri, berdisiplin, cerdas, kreatif,

terampil, serta memiliki rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan

berbangsa yang berdasar atas falsafah negara Pancasila.

2. Tinjauan Tentang Kategori Sekolah

Pada umumnya proses pendidikan akan selalu berhubungan dengan

lingkungan karena keberlangsungan proses pendidikan terjadi di dalam

lingkungan tersebut. Salah satu jenis lingkungan pendidikan yang berkaitan

erat dengan proses pendidikan peserta didik adalah sekolah. Sekolah

merupakan lembaga pendidikan formal yang dibentuk oleh pemerintah dan

masyarakat dengan fungsi untuk mendidik anak. Menurut Young Pai

(1990),”Ada dua fungsi utama pendidikan sekolah (primary function school)

Page 32: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH …... · SMA Negeri 1 Karanganyar sebesar 96 telah melebihi standar minimal akreditasi ... terbukti KKM untuk setiap mata ... x ABSTRACT THE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

yaitu: sebagai instrumen untuk mentransmisikan nilai-nilai sosial masyarakat

(to transmit societal values) dan sebagai agen untuk transformasi sosial (to be

agent of social transform)” (Rohman, 2009: 201). Oleh karena itu, sekolah

memiliki peran penting dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

Berlandaskan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional Pasal (2) dan (3) yang berisi tentang dasar,

fungsi, dan tujuan pendidikan nasional, pemerintah mengkategorikan sekolah

berdasarkan Standar Nasional Pendidikan (SNP), yaitu Sekolah Standar,

Sekolah Mandiri, dan Sekolah Bertaraf Internasional. Hal tersebut dilakukan

dengan maksud untuk peningkatan pencapaian kualitas pendidikan nasional.

Adapun penjelasan pada masing-masing kategori sekolah adalah sebagai

berikut:

a. Sekolah Standar

Menurut Aqib (2010), ”Sekolah Standar adalah sekolah yang

masih relatif banyak memiliki kekurangan atau kelemahan untuk

memenuhi kriteria sekolah sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan

(SNP)” (hlm. 4). Umumnya Sekolah Standar berada di daerah pinggiran/

terpencil/ terisolir dan baru dapat memenuhi sebagian kecil dari Standar

Nasional Pendidikan (SNP) sehingga mengakibatkan kualitas pendidikan

yang dimiliki bervariasi dan relatif rendah baik dari kualitas lulusan atau

perolehan prestasi akademik dan/ atau non-akademik, sarana prasarana,

dan aspek pendidikan lainnya

Pada dasarnya Sekolah Standar dapat dikembangkan menjadi

Sekolah Mandiri dengan ketetentuan seluruh aspek pendidikan pada

Sekolah Standar telah memenuhi delapan aspek Standar Nasional

Pendidikan (SNP) mencakup standar isi, standar proses, standar

kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar

sarana prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan dan standar

penilaian. Upaya pengembangan dan peningkatan aspek pendidikan

Sekolah Standar diperlukan adanya kegiatan analisis SWOT beserta

Page 33: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH …... · SMA Negeri 1 Karanganyar sebesar 96 telah melebihi standar minimal akreditasi ... terbukti KKM untuk setiap mata ... x ABSTRACT THE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

perumusan target yang akan dicapai (berkaitan dengan output) sehingga

sekolah dapat menggunakannya sebagai acuan dalam mencapai kategori

Sekolah Mandiri.

b. Sekolah Mandiri

Menurut Dirjen Mandikdasmen (2009),”Sekolah Kategori

Mandiri merupakan sekolah yang telah atau hampir memenuhi Standar

Nasional Pendidikan (SNP), mampu menerapkan dan mengelola

pembelajaran dengan sistem SKS” (hlm. 10). Hal ini berarti kualitas

pendidikan yang dihasilkan Sekolah Mandiri memiliki daya saing

nasional dan pengelolaan aspek-aspek pendidikan dapat berjalan dengan

baik. Seperti halnya dengan Sekolah Standar, terlaksananya keseluruhan

komponen Standar Nasional Pendidikan (SNP) di Sekolah Mandiri dapat

mendorong Sekolah Mandiri menjadi Sekolah Bertaraf Internasional. Hal

ini disebabkan untuk pengembangan program rintisan Sekolah Bertaraf

Internasional pencapaian Standar Nasional Pendidikan (SNP) merupakan

syarat utama yang harus dipenuhi.

c. Sekolah Bertaraf Internasional

Menurut Dirjen Mendikdasmen (2009) Sekolah Bertaraf

Internasional (SBI) merupakan Sekolah Mandiri yang telah

memenuhi seluruh Standar Nasional Pendidikan (SNP),

menerapkan sistem kredit semester serta mengembangkan

keunggulan yang mengacu pada peningkatan daya saing setara

dengan mutu sekolah-sekolah unggul dari negara maju (hlm. 10).

Berdasarkan pengertian tersebut, sekolah dikategori sebagai

Sekolah Bertaraf Internasional adalah sekolah yang telah memenuhi dan

melaksanakan delapan Standar Nasional Pendidikan (SNP) sebab

pencapaian dan pelaksanaan keseluruhan SNP merupakan indikator kunci

kinerja minimal bagi Sekolah Bertaraf Internasional. Selain itu, pada

kategori Sekolah Bertaraf Internasional terdapat indikator kinerja kunci

tambahan, seperti penyelenggaraan sistem administrasi akademik

Page 34: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH …... · SMA Negeri 1 Karanganyar sebesar 96 telah melebihi standar minimal akreditasi ... terbukti KKM untuk setiap mata ... x ABSTRACT THE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

berbasis IT (Information and Technology), memiliki muatan pelajaran

setara atau lebih tinggi dari muatan pelajaran sekolah unggul dari salah

satu negara OECD, menerapkan standar kelulusan yang lebih tinggi dari

SKL, penyelenggaraan proses pembelajaran dengan dwi bahasa

(billingual) pada kelompok mata pelajaran sains dan inti kejuruan dan

lain-lain.

3. Tinjauan Tentang Program Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional

(RSBI)

a. Pengertian RSBI

Guna meningkatkan kualitas SDM, bangsa Indonesia telah

mengupayakan penyediaan layanan pendidikan berkualitas dengan

menyelenggarakan program Sekolah Bertaraf Internasional (SBI) yang

terlebih dahulu diawali oleh program Rintisan Sekolah Bertaraf

Internasional (RSBI). Dirjen Mendikdasmen (2009) menyatakan bahwa:

“Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) adalah sekolah nasional

yang telah memenuhi seluruh Standar Nasional Pendidikan (SNP),

menerapkan sistem kredit semester, dan dalam sistem pendidikan

nasional Sekolah Bertaraf Internasional” (hlm. 10). Oleh karenanya,

Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) merupakan suatu fase

bagi sekolah untuk melaksanakan uji coba atau pembinaan awal menuju

sekolah bertaraf internasional yang dilakukan secara bertahap dalam

mencapai standar sekolah bertaraf internasional, sehingga RSBI bersifat

sementara karena apabila selama masa uji coba atau pembinaan sekolah

telah memenuhi kriteri sebagai Sekolah Bertaraf Internasional maka

selanjutnya disebut dengan SBI (tidak lagi sebagai rintisan).

“Sekolah Bertaraf Internasional (SBI) merupakan sekolah

nasional dengan standar mutu Internasional yang proses pembelajarannya

menekankan pada pengembangan daya kreasi, inovasi, dan

eksperimentasi untuk memacu ide-ide baru” (Dian, 2010). Menurut

Permendiknas Nomor 78 Tahun 2009, “Sekolah Bertaraf Internasional

Page 35: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH …... · SMA Negeri 1 Karanganyar sebesar 96 telah melebihi standar minimal akreditasi ... terbukti KKM untuk setiap mata ... x ABSTRACT THE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

(SBI) adalah sekolah yang sudah memenuhi Standar Nasional Pendidikan

(SNP) yang diperkaya dengan keunggulan mutu tertentu yang berasal

dari negara anggota the Organization for Economic Cooperation and

Development (OECD) atau negara maju lainnya”. Jadi, SBI adalah

sekolah yang sudah memenuhi dan melaksanakan Standar Nasional

Pendidikan (SNP), meliputi: standar isi, standar proses, standar

kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar

sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan

standar penilaian. Selanjutnya aspek-aspek SNP tersebut diperkaya,

diperkuat, dan dikembangkan melalui adaptasi atau adopsi standar

pendidikan dari salah satu negara OECD dan/ atau negara maju lain

yang mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan, reputasi

mutu yang diakui internasional, serta lulusan (output) berdaya saing

internasional seperti Cambridge, IB, TOEFL/ TOEIC, UNESCO, ISO.

Berdasarkan pengertian di atas, maka konsep SBI dapat

dirumuskan sebagai berikut: SBI = SNP + X yang berarti Sekolah

Bertaraf Internasional merupakan sekolah yang telah melaksanakan dan

memenuhi delapan aspek SNP sebagai indikator kinerja kunci minimal

dan ditambah dengan (X), yaitu penambahan, pengayaan,

pengembangan, perluasan, dan pendalaman dari delapan unsur SNP

sebagai indikator kinerja kunci tambahan yang berstandar internasional

dari salah satu anggota OECD dan/ atau negara maju lainnya.

b. Karakteristik RSBI dan/ atau SBI

Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) dan/ atau SBI

harus memiliki karakteristik keunggulan yang ditunjukkan dengan

pengakuan internasional terhadap masukan (input), proses, dan hasil

(output) pendidikan yang berkualitas dan teruji dalam berbagai aspek.

Pengakuan tersebut diperoleh melalui penggunaan standar pendidikan

internasional dan mendapatkan sertifikat berpredikat baik dari salah satu

Page 36: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH …... · SMA Negeri 1 Karanganyar sebesar 96 telah melebihi standar minimal akreditasi ... terbukti KKM untuk setiap mata ... x ABSTRACT THE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

negara anggota OECD dan/ atau negara maju lainnya yang mempunyai

keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan.

Tolak ukur karakteristik RSBI dan/ atau SBI adalah sekolah

harus memenuhi delapan unsur pendidikan yang secara rinci dijabarkan

dalam standar indikator-indikator kinerja kunci minimal sebagai jaminan

mutu pendidikan telah berstandar nasional. Selain itu, sekolah harus

mampu memenuhi indikator-indikator kinerja kunci tambahan sebagai

nilai plusnya, yaitu indikator-indikator kinerja sekolah yang berstandar

internasional dari salah satu negara OECD dan/ atau negara maju lainnya.

Menurut Badan Penelitian dan Pengembangan, Departemen Pendidikan

Nasional, 2007 indikator kinerja kunci minimal dan kinerja kunci

tambahan adalah sebagai berikut :

Indikator kinerja kunci minimal:

- Menerapkan Kurikulum Tingkat satuan Pendidikan (KTSP);

- Menerapkan sistem satuan kredit semester di SMA/ SMK/ MA;

- Memenuhi Isi; dan

- Memenuhi Standar Kompetensi Lulusan.

Keberhasilan tersebut juga ditandai dengan pencapaian indikator

kerja kunci tambahan sebagai berikut:

- Sistem administrasi akademik berbasis Teknologi Informasi dan

Komunikasi (TIK) dimana setiap saat siswa dapat mengakses

transkipnya masing-masing.

- Muatan mata pelajaran setara atau lebih tinggi dari muatan

pelajaran yang sama pada sekolah unggul dari salah satu negara

anggota OECD dan/ atau negara maju lainnya yang mempunyai

keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan.

- Menerapkan standar kelulusan sekolah/ madrasah yang lebih

tinggi dari Standar Kompetensi Lulusan.

Haryana (2007) menjelaskan bahwa karakteristik esensial dalam

indikator kunci minimal sesuai dengan SNP dan indikator kunci

tambahan (X) sebagai jaminan mutu pendidikan bertaraf

internasional meliputi beberapa objek yakni: akreditasi, Kurikulum

Standar Isi (ISI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL), proses

pembelajaran, penilaian, pendidik, kepala sekolah, sarana

prasarana, pengelolaan, dan pembiayaan (hlm. 159).

Page 37: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH …... · SMA Negeri 1 Karanganyar sebesar 96 telah melebihi standar minimal akreditasi ... terbukti KKM untuk setiap mata ... x ABSTRACT THE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

c. Landasan Hukum Penyelenggaraan RSBI dan/ atau SBI

Penyelenggaraan program Rintisan Sekolah Bertaraf

Internasional (RSBI dan/ atau SBI) merupakan suatu kebijakan

pemerintah Indonesia yang berkekuatan hukum guna memperbaiki

kualitas pendidikan nasional. Oleh karena itu, pedoman penyelenggaraan

dan pengembangan program RSBI dan/ atau SBI berlandaskan atas

beberapa peraturan perundangan dan kebijakan sebagai berikut :

1) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan

Nasional dalam pasal 50 ayat 3 yang menyebutkan bahwa

Pemerintah dan/ atau pemerintah daerah menyelenggarakan

sekurang-kurangnya satu sekolah pada semua jenjang pendidikan

untuk dikembangkan menjadi sekolah bertaraf internasional.

2) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah.

3) Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.

4) Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar

Nasional Pendidikan (SNP) pasal 61 ayat (1) menyatakan bahwa:

“Pemerintah bersama-sama pemerintah daerah menyelenggarakan

sekurang-kurangnya satu sekolah pada jenjang pendidikan dasaar

dan sekurang-kurangnya satu sekolah pada jenjang pendidikan

menengah untuk dikembangkan menjadi sekolah bertaraf

internasional”.

5) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 22

Tahun 2006 tentang Standar Isi (ISI).

6) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 23

Tahun 2006 Standar Kelulusan (SKL).

7) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 24

Tahun 2006 tentang Pelaksanaan Permendiknas Nomor 22 dan 23

tahun 2006.

Page 38: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH …... · SMA Negeri 1 Karanganyar sebesar 96 telah melebihi standar minimal akreditasi ... terbukti KKM untuk setiap mata ... x ABSTRACT THE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

8) Kebijakan Pokok Pembangunan Pendidikan Nasional dalam

Rencana Strategis Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2005-

2009.

a) Pemerataan dan perluasan akses.

b) Peningkatan mutu, relevansi, dan daya saing. Salah satunya

pembangunan sekolah bertaraf internasional untuk

meningkatkan daya saing bangsa. Dalam hal ini, pemerintah

perlu mengembangkan SBI pada tingkat kabupaten/ kota melalui

kerja sama yang konsisten antara pemerintah pusat dengan

kabupaten/ kota yang bersangkutan untuk mengembangkan SD,

SMP, SMA dan SMK yang bertaraf internasional sebanyak 112

unit di seluruh Indonesia.

c) Penguatan tata kelola, akuntabilitas dan pencitraan publik.

Dari beberapa landasan hukum yang digunakan untuk

penyeleggaraan dan pengembangan program RSBI dan/ atau SBI,

Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 merupakan landasan yang kuat

untuk menyelenggrakan satuan pendidikan bertaraf internasional. Setiap

kabupaten atau kota harus memiliki minimal sekolah SD/ MI, SMP/

MTs, SMA/ MA, dan SMK yang bertaraf internasional dan disesuaikan

dengan pemerintah daerah masing-masing yang telah diberi otonomi

daerah untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dan

kepentingan masyarakat sesuai dengan perundang-undangan.

d. Pelaksanaan Program RSBI

Sebagai suatu sistem pendidikan, setiap sekolah (SD, SMP,

SMA dan SMK) yang telah menyelenggarakan program RSBI dan/ atau

SBI harus memenuhi berbagai komponen yang sekaligus menjadi sasaran

untuk pencapaian tujuan pendidikan, yaitu terdiri dari komponen

akreditasi, komponen kurikulum, komponen standar kompetensi lulusan,

komponen pembelajaran, komponen penilaian, komponen tenaga

pendidik dan kependidikan, komponen sarana dan prasarana, komponen

Page 39: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH …... · SMA Negeri 1 Karanganyar sebesar 96 telah melebihi standar minimal akreditasi ... terbukti KKM untuk setiap mata ... x ABSTRACT THE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

pengelolaan, dan komponen pembiayaan. Pada praktek

penyelenggaraannya seluruh komponen tersebut merupakan objek

penjaminan mutu pendidikan.

Menurut Dirjen Mendikdasmen (2009) pelaksanaan program

Rintisan SMA Bertaraf Internasional meliputi sebelas komponen

sebagai berikut:

1) Akreditasi.

2) Pengembangan Kurikulum (KTSP).

3) Proses pembelajaran.

4) Peningkatan mutu penilaian.

5) Peningkatan mutu kompetensi lulusan.

6) Peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan.

7) Sarana dan prasarana pendidikan.

8) Pengelolaan.

9) Pembiayaan.

10) Kesiswaan.

11) Sosialisasi program Rintisan SMA Bertaraf Internasional.

(hlm. 18)

Pengembangan Rintisan SMA Bertaraf Internasional Bertaraf

Internasional (RSMABI) berdasarkan Pedoman Penjaminan Mutu

Sekolah/ Madrasah Bertaraf Internasional pada jenjang pendidikan dasar

dan menengah yang dikeluarkanMenteri Pendidikan Nasional tanggal 27

Juli 2007 terdiri dari dua fase, yaitu fase rintisan dan fase kemandirian.

Fase rintisan terdiri dari dua tahap, yaitu tahap pengembangan

(pendampingan) dan tahap konsolidasi. Tahap pengembangan

(pendampingan) berlangsung selama 3 tahun mencakup pengembangan

kemampuan SDM dan modernisasi manajemen serta kelembagaan.

Tahap konsolidasi berlangsung selama 2 tahun, pada tahap ini sekolah

diharapkan telah menemukan praktek-praktek yang baik (the best

practices), inovasi, serta kreasi keunggulan yang mendukung

pengembangan tahap berikutnya. Upaya ini dapat dilakukan melalui

diskusi secara terbatas dalam lingkungan sekolah maupun diskusi secara

luas melalui lokakarya atau seminar. Selain itu, sekolah diharapkan dapat

menemukan kendala dan pelajaran-pelajaran yang dapat dipetik selama

fase rintisan.

Page 40: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH …... · SMA Negeri 1 Karanganyar sebesar 96 telah melebihi standar minimal akreditasi ... terbukti KKM untuk setiap mata ... x ABSTRACT THE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

Fase kemandirian dimulai pada tahun keenam dimana SMA

bertaraf internasional diharapkan telah dapat bersaing secara

internasional yang ditunjukkan dengan kemampuan yang tangguh dalam

kurikulum, proses belajar mengajar, penilaian, pendidik dan tenaga

kependidikan, sarana prasarana, pembiayaan, pengelolaan, serta

kempemimpinan sehingga dapat menghasilkan lulusan yang berdaya

saing internasional. Dengan kata lain, sekolah bertaraf internasional telah

memiliki kemampuan dan kesanggupan untuk mengembangkan dirinya

secara mandiri dan bersaing di forum internasional. Indikasi bahwa

sekolah bertaraf internasional telah mencapai fase kemandirian antara

lain (1) tumbuhnya prakarsa sendiri untuk memajukan sekolah bertaraf

internasional, (2) kemampuan berpikir dan kesanggupan bertindak secara

kreatif dalam penyelenggaraan sekolah bertaraf internasional, (3)

kemantapan sebagai sekolah bertaraf internasional untuk bersaing di

forum internasional.

Berikut adalah uraian masing-masing komponen pada

pelaksanaan program Rintisan SMA Bertaraf Internasional, antara lain:

1) Akreditasi

Mutu setiap sekolah bertaraf internasional dijamin dengan

keberhasilan memperoleh akreditasi yang sangat baik dalam bentuk

serifikat berpredikat A dari BAN S/M (Badan Akreditasi Nasional

Sekolah/ Madrasah) dengan perolehan nilai minimal 95. Selain itu,

terdapat pencapaian hasil akreditasi internasional dalam bidang

pendidikan dari salah satu lembaga di negara maju.

2) Pengembangan Kurikulum (KTSP)

Pada tahap pendampingan, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

(KTSP) pada RSBI dan/ atau SBI disusun berdasarkan standar isi dan

standar kompetensi lulusan yang ditulis dalam Bahasa Indonesia dan

Bahasa Inggris. RSBI dan/ atau SBI menggunakan kurikulum yang

diperkaya dengan cara mengadopsi dan/ atau mengadaptasi kurikulum

sekolah negara maju yang memiliki keunggulan dalam bidang

Page 41: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH …... · SMA Negeri 1 Karanganyar sebesar 96 telah melebihi standar minimal akreditasi ... terbukti KKM untuk setiap mata ... x ABSTRACT THE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

pendidikan. Pengembangan kurikulum dapat dilakukan dengan

beberapa alternatif, antara lain: alternatif pertama dengan

mengembangkan Standar Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar (KD),

dan indikator dari beberapa mata pelajaran yaitu Matematika, Fisika,

Kimia, Biologi, Bahasa Inggris dan mata pelajaran lainnya, sedangkan

alternatif kedua adalah dengan mengembangkan Standar Kompetensi

(SK), Kompetensi Dasar (KD) dan Standar Kompetensi Lulusan

(SKL) tambahan, untuk dijadikan mata pelajaran tertentu. Cakupan

serta kedalaman Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar

(KD) tersebut disesuaikan dengan kondisi sekolah masing-masing.

Idealnya, sekolah mampu mengembangkan SK, KD, dan SKL sesuai

dengan standar yang ada dan berlaku di sekolah bertaraf internasional.

Selain itu, pengayaan muatan kurikulum berbentuk sumber belajar,

buku teks siswa, buku pegangan guru, student worksheet, dan bahan

ajar elektronik (seperti; video cassette, compact disc, audio cassette

dan digital video disc). Menerapkan sistem administrasi akademik

berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) serta

mengembangkan kesiapan sekolah dalam menerapkan Sistem Kredit

Semester (SKS).

Pada tahap konsolidasi sekolah melaksanakan dan meningkatkan

kualitas hasil yang sudah dikembangkan pada tahap pengembangan.

Oleh karena itu, hal terpenting dalam proses ini adalah melakukan

refleksi terhadap pelaksanaan kegiatan untuk keperluan

penyempurnaan. Selain itu, melakukan realisasi program kemitraan

dengan sekolah mitra dalam dan luar negeri serta lembaga sertifikasi

pendidikan internasional.

3) Proses Pembelajaran

Proses pembelajaran yang tercipta di RSBI dan/ atau SBI harus

interaktif, inspiratif, menyenangkan dan menantang sehingga dapat

memotivasi siswa untuk berpartisipasi aktif. Mutu proses

pembelajaran ditingkatkan dengan menerapkan model-model

Page 42: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH …... · SMA Negeri 1 Karanganyar sebesar 96 telah melebihi standar minimal akreditasi ... terbukti KKM untuk setiap mata ... x ABSTRACT THE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

pembelajaran yang telah berhasil diterapkan dengan baik pada sekolah

unggulan dari negara maju yang didukung dengan penerapan

Teknologi Informasi dan Komunikasi pada semua mata pelajaran serta

menggunakan bahasa Inggris untuk kelompok sains dan matematika.

Pengembangan berikutnya untuk mata pelajaran ekonomi pada

jurusan IPS, selain itu setiap satuan pendidikan dapat menentukan

mata pelajaran lain yang termasuk dalam pelayanan bertaraf

internasional apabila sekolah memiliki sumber daya yang memenuhi

kriteria mutu yang telah ditetapkan.

Adapun rincian tahapan pelaksanaan proses pembelajaran pada

program RSMABI yang ideal adalah sebagai berikut :

a) Pendampingan Tahun I

(1) 20% pelaksanaan pembelajaran telah mengacu pada standar

proses SMA bertaraf internasional.

(2) 20% pembelajaran mata pelajaran dilakukan secara bilingual.

(3) 20% pelaksanaan pembelajaran bilingual telah dilengkapi

perangkat pembelajaran berdasarkan potensi, karakteristik

peserta didik, dan lingkungan sekolah.

(4) 20% pembelajaran bilingual telah menggunakan media

pembelajaran yang inovatif dan/ atau berbasis TIK.

(5) Intensitas pendampingan (In-house training) oleh tenaga ahli

(dosen) dengan proporsi minimal 2 kali seminggu.

(6) 20% pelaksanaan pembelajaran bilingual dirancang dengan

berpusat pada siswa (student centered).

(7) 20% pelaksanaan pembelajaran bilingual dirancang secara

terintegrasi dan berbasis masalah (integrated and problem-

based instruction)

b) Pendampingan Tahun II

(1) 50% pelaksanaan pembelajaran telah mengacu pada standar

proses.

(2) 50% pembelajaran dilakukan secara bilingual.

Page 43: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH …... · SMA Negeri 1 Karanganyar sebesar 96 telah melebihi standar minimal akreditasi ... terbukti KKM untuk setiap mata ... x ABSTRACT THE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

(3) 50% pelaksanaan pembelajaran bilingual telah dilengkapi

perangkat pembelajaran berdasarkan potensi dan karakteristik

peserta didik dan lingkungan sekolah .

(4) 50% pembelajaran bilingual telah menggunakan media

pembelajaran yang inovatif dan/ atau berbasis TIK.

(5) Intensitas pendampingan (In-house training) oleh tenaga ahli

(dosen) dengan proporsi sekali dalam seminggu.

(6) 50% pelaksanaan pembelajaran bilingual dirancang dengan

berpusat pada siswa (student centered).

(7) 50% pelaksanaan pembelajaran bilingual dirancang secara

terintegrasi dan berbasis masalah (integrated and problem-

based learning).

c) Pendampingan Tahun III

Pada tahap ini sekolah sudah mempunyai perangkat pembelajaran

sesuai dengan standar proses yang telah dikembangkan.

(1) 100% pelaksanaan pembelajaran telah mengacu pada standar

proses.

(2) 100% pembelajaran dilakukan secara bilingual .

(3) 100% pelaksanaan pembelajaran bilingual telah dilengkapi

perangkat pembelajaran berdasarkan potensi dan karakteristik

peserta didik dan lingkungan sekolah.

(4) 100% pembelajaran bilingual telah menggunakan media

pembelajaran yang inovatif dan/ atau berbasis TIK .

(5) Intensitas pendampingan (In-house training)/IHT oleh tenaga

ahli (dosen) dengan proporsi sekali dalam sebulan.

(6) 100% pelaksanaan pembelajaran bilingual dirancang dengan

berpusat pada siswa (student centered).

(7) 100% pelaksanaan pembelajaran bilingual dirancang secara

terintegrasi dan berbasis masalah (integrated and problem-

based learning).

Page 44: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH …... · SMA Negeri 1 Karanganyar sebesar 96 telah melebihi standar minimal akreditasi ... terbukti KKM untuk setiap mata ... x ABSTRACT THE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

4) Peningkatan Mutu Penilaian

Penilaian pada program Rintisan SMA bertaraf internasional

mencakup dua aspek, yakni penilaian hasil belajar dan penilaian

program. Kedua jenis penilaian ini berfungsi sebagai strategi

pengumpulan data dalam rangka pemantauan maupun pengambilan

keputusan tentang siswa dan pelaksanaan program.

(a) Penilaian Hasil Belajar

Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005

tentang Standar Nasional Pendidikan, rintisan SMA bertaraf

internasional sebagai sekolah di Indonesia wajib mengikuti

ketentuan standar penilaian yang berlaku secara nasional. Namun

demikian karena rintisan SMA bertaraf internasional adalah

sekaligus juga sekolah yang merujuk sekolah bertaraf

internasional, maka sekolah harus memfasilitasi para siswa yang

ingin mengikuti ujian internasional untuk mendapatkan ijazah /

sertifikat internasional guna melanjutkan pendidikan di luar

negeri.

(b) Penilaian Program

Penilaian program merupakan bagian integral dalam program

rintisan SMA bertaraf internasional. Kegiatan ini bertujuan untuk

mengetahui ketercapaian dan kesesuaian antara rencana yang

telah ditetapkan dengan proses dan hasil yang dicapai. Kegiatan

penilaian ini meliputi kegiatan pemantauan (monitoring) dan

evaluasi. Kegiatan monitoring dan evaluasi juga dilakukan oleh

pihak eksternal seperti Depdiknas, Dinas Pendidikan Provinsi,

dan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota.

5) Peningkatan Mutu Kompetensi Lulusan

Penetapan kompetensi lulusan RSBI dan/ atau SBI menerapkan

standar kelulusan yang lebih tinggi daripada standar nasional

pendidikan, meraih prestasi tingkat internasional pada bidang sains,

matematika, teknologi, seni dan olahraga. Lulusan memperoleh

Page 45: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH …... · SMA Negeri 1 Karanganyar sebesar 96 telah melebihi standar minimal akreditasi ... terbukti KKM untuk setiap mata ... x ABSTRACT THE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

pengakuan internasional dengan bukti mendapat sertifikat

internasional, mampu mengembangkan logika dan imajinasi secara

tertulis, menguasai penggunaan bahasa Inggris, serta menguasai

teknologi informasi dan komunikasi sebagai modal dasar dalam

berinteraksi dan berkolaaborasi dalam menghadapi kompetisi global.

6) Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Dalam rangka peningkatan mutu sumber daya manusia (SDM)

sekolah harus mengembangkan program peningkatan kompetensi guru

melalui peningkatan kualifikasi pendidikan guru, minimal 30% guru

berpendidikan S2/ S3 dari perguruan tinggi yang program studinya

terakreditasi A dengan program studi sesuai dengan mata pelajaran

yang diampu dan diajarkan disekolah. Selain itu, kompetensi guru

dalam pengelolaan sistem pembelajaran perlu ditingkatkan untuk

menuju pada proses pembelajaran yang setara dengan proses

pembelajaran pada sekolah unggul bertaraf internasional. Oleh karena

itu, sekolah perlu mengembangkan kompetensi bahasa Inggris dan

kompetensi pada bidang TIK terutama untuk kelompok guru sains dan

matematika. Peningkatan mutu SDM dilakukan dengan melalui

kegitan pelatihan dalam bentuk pemagangan, studi banding, workshop

(on the job training atau off the job training) dan seminar yang

diadakan oleh masing-masing sekolah atau bekerja sama dengan

lembaga pendidikan di luar sekolah yang memiliki kewenangan dan

kompetensi yang relevan.

7) Sarana dan Prasarana Pendidikan

RSBI dan/ atau SBI secara bertahap harus memenuhi standar sarana

dan prasarana agar dapat mendukung efektifitas proses pembelajaran

yang setara dengan proses pembelajaran sekolah unggul di salah satu

negara maju. Terdapat bebarapa pengembangan sarana dan prasarana,

antara lain: pengembangan perpustakaan yang perlu dilengkapi

dengan buku-buku pelajaran berbahasa Inggris, buku referansi, jurnal

nasional dan internasional, buletin, koran, majalah, serta perangkat

Page 46: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH …... · SMA Negeri 1 Karanganyar sebesar 96 telah melebihi standar minimal akreditasi ... terbukti KKM untuk setiap mata ... x ABSTRACT THE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

audio visual sehingga diharapkan dapat membantu mengasah otak,

memperluas dan memperdalam pengetahuan, serta melahirkan

kreatifitas. Ketersediaan laboratorium yang memadai dapat

menunjang proses pembelajaran, seperti laboratorium fisika, biologi,

dan kimia yang setiap sekolah bertaraf internasional harus

memilikinya masing-masing minimal satu; laboratorium bahasa;

laboratorium multimedia; laboratorium komputer yang disesuaikan

dengan kebutuhan siswa; dan laboratorium Ilmu Pengetahuan Sosial.

Untuk pengembangan diri guru baik secara indivual maupun

kelompok diperlukan Teacher Resource & Reference Centre guna

membahas masalah yang dihadapi guru dalam pembelajaran, berlatih

menggunakan alat, dan persiapan untuk melakukan Penelitian

Tindakan Kelas. Selanjutnya sekolah bertaraf internasional harus

dilengkapi dengan sarana lainnya seperti ruang kelas, ruang kepala

sekolah, ruang guru, ruang TU, ruang BK, ruang OSIS dan ruang

serba guna yang dilengkapi dengan sarana pembelajaran berbasis TIK.

Selain itu juga dilengkapi dengan ruang UKS, kantin, ruang ibadah,

WC, koperasi, ruang kesenian, gudang, lapangan upacara dan olahraga

dalam jumlah yang memadai dan berfungsi dengan baik.

8) Pengelolaan

Pengelolaan RSBI dan/ atau SBI menerapkan manajemen berbasis

sekolah yang ditunjukkan dengan kemandirian, kemitraan, partisipasi,

keterbukaan, dan akuntabilitas. Kultur sekolah yang perlu mendapat

perhatian adalah menegakkan disiplin, budaya baca, semangat

kompetitif, kejujuran, sopan santun, budaya malu dan kekeluargaan.

Untuk mendukung itu sekolah juga perlu menciptakan lingkungan

yang sehat dan kondusif dengan lebih meningkatkan kebersihan,

kerapian, keamanan, keindahan, dan kerindangan. Administrasi

sekolah meliputi proses pembelajaran, kurikulum, ketenagaan,

kesiswaan, sarana prasarana, dan keuangan, harus dilakukan secara

tertib, rapi, efisien dan efektif. Pada usaha peningkatan mutu

Page 47: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH …... · SMA Negeri 1 Karanganyar sebesar 96 telah melebihi standar minimal akreditasi ... terbukti KKM untuk setiap mata ... x ABSTRACT THE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

pengelolaan, sekolah mengembangkan jaringan kerja sama tingkat

lokal, nasional, dan internasional dalam bentuk sister school. Untuk

meningkatkan mutu prosedur pengelolaan secara bertahap, sekolah

perlu mengusahakan untuk memperoleh sertifikat ISO 9001 versi

2000 dan ISO 14000.

9) Pembiayaan

Sumber pembiayaan RSBI dan/ atau SBI berdasarkan Peraturan

Pemerintah (PP) Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan, “Biaya

penyelenggaraan SBI berasal dari Pemerintah, Pemerintah Provinsi,

Pemerintah Kabupaten/ Kota, orang tua siswa, pihak asing yang tidak

mengikat, Dunia usaha dan Dunia industri (DU/ DI)”. Pada tahap

pendampingan dan konsolidasi pembiayaan program RSMABI masih

menekankan pada subsidi dari pemerintah, baik pusat maupun daerah

dengan penerapan sistem block grant.

10) Kesiswaan

Kualitas siswa di RSBI dan/ atau SBI harus diperhatikan sejak pada

saat penerimaaan siswa baru sampai pada proses dan kegiatan

pembinaan siswa hingga lulus.

Menurut Dirjen Mendikdasmen (2009), Tahapan seleksi yang

digunakan pada program Rintisan SMA Bertaraf Internasional,

antara lain:

a. Seleksi Administrasi, meliputi:

1) Nilai rapor SMP kelas VII sampai dengan kelas IX untuk

mata pelajaran Matematika, IPA, IPS, Bahasa Indonesia,

dan Bahasa Inggris rata-rata minimal 7,5.

2) Penghargaan prestasi akademik.

3) Sertifikat dari lembaga kursus bahasa Inggris.

b. Achievement Test, meliputi: Bahasa Indonesia, Matematika,

IPA, dan IPS dengan skor minimal 7 (rentang nilai 0-10).

c. Tes kemampuan bahasa Inggris, meliputi: reading, listening,

writiing, dan speaking dengan skor minimal 7 (rentang nilai 0-

10).

d. Lulus tes psikologi (psycho test), meliputi: minat dan bakat

(aptitude test) dan kepribadian (personality test).

e. Wawancara kepada siswa dan orang tua. Wawancara dengan

siswa dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana minat siswa

Page 48: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH …... · SMA Negeri 1 Karanganyar sebesar 96 telah melebihi standar minimal akreditasi ... terbukti KKM untuk setiap mata ... x ABSTRACT THE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

untuk masuk program rintisan SMA bertaraf internasional.

Wawancara dengan orangtua dimaksudkan untuk mengetahui

minat dan dukungan orangtua. (hlm. 81)

11) Sosialisasi Program Rintisan SMA Bertaraf Internasional

Sosialisasi program RSBI di SMA dilakukan agar program yang

direncanakan mendapat dukungan dari pemangku kepentingan

(stakeholder). Sosialisasi ini mengikutsertakan kepala sekolah, guru,

tenaga administrasi sekolah, komite sekolah, pengawas sekolah,

pejabat dinas pendidikan, pemerintah daerah, komisi bertaraf

internasional, dan dewan pendidikan. Materi sosialisasi meliputi

rasional, tujuan, manfaat, arah pengembangan program RSBI dan

peran lembaga terkait terhadap keberhasilan dan keberlanjutan

program rintisan SMA bertaraf internasional.

e. Kendala-Kendala Pelaksanaan RSBI

Pada umumnya pelaksanaan program RSBI dan/ atau SBI di

tingkat sekolah menengah masih terdapat kekurangan yang berdampak

terhadap mutu pendidikan maupun bagi kemajuan pendidikan.

Berdasarkan hasil temuan studi awal Balitbang Kementerian Pendidikan

Nasional pada bulan Agustus 2010 terhadap sejumlah sekolah RSBI di

enam provinsi menunjukkan potret kesuraman, terbukti penguasaan

materi (content knowledge), paedagogis, serta bahasa Inggris para guru

dan kepala sekolah yang berhasil direkam oleh instrumen tes Puspendik

menunjukkan hasil pada tingkatan medokerdan (lebih rendah). Sebagai

contoh, skor rerata guru biologi kelas RSBI hanya memperoleh 4,6

sedangkan guru kelas reguler memperoleh skor 6,0 dan hasil tes bahasa

Inggris kepala sekolah beserta guru menunjukkan kemampuan pada

kategori novice (beginner). Menurut Haryana (2007) terdapat beberapa

kendala dalam implementasi RSBI, antara lain:

1) Kurikulum sekolah RSBI pada umumnya belum mampu secara

maksimal mengadopsi dan beradaptasi dengan kurikulum dari

negara-negara OECD.

Page 49: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH …... · SMA Negeri 1 Karanganyar sebesar 96 telah melebihi standar minimal akreditasi ... terbukti KKM untuk setiap mata ... x ABSTRACT THE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

2) Penguasaan kemampuan TIK dan bahasa Inggris yang meliputi

guru dan staf masih tergolong rendah.

3) Kualifikasi akademik guru S-2 dan tenaga administrasi masih

belum memenuhi sesuai ketentuan dan masih terkait dengan

keterbatasan dalam pendanaan.

4) Dukungan dana untuk memenuhi kebutuhan sarana prasarana yang

berstandar internasional baik dari pemerintah kabupaten maupun

dari komite sekolah masih belum sesuai dengan harapan.

Adanya kendala-kendala yang terjadi dalam pelaksanaan

Sekolah Bertaraf Internasional tersebut maka diperlukan suatu upaya

untuk mengatasinya.

Haryana (2007) menyatakan bahwa untuk mengatasi kendala-

kendala dalam pengimplementasian RSBI, sekolah dapat

melakukan cara-cara sebagai berikut:

1) Sikap dan SDM: kerja keras, kursus, IHT (In House Tranning),

workshop.

2) Kurikulum dan pembelajaran: mengadopsi dan/ atau

mengadaptasi kurikulum Cambridge dengan krikulum

nasional, perangkat pembelajaran, PBM, dan alat evaluasi

bilingual dan berbasis IT.

3) Anggaran dan sarana/ prasarana: moving class, penjadualan,

kerja sama dengan pihak ketiga.

4) Fasilitator kurang aktif untuk dapat sharing dengan fasilitator

yang aktif.

5) Mengubah pola pikir : memperbaiki PBM, kepala sekolah

bersikap informatif dan terbuka.

6) Perubahan kebijakan sekolah berupa komitmen yang tinggi

dari tim RSBI sekolah.

Selain itu, Direktor Pembinaan SMA menentukan beberapa kebijakan

pokok untuk lebih meningkatkan efektivitas program RSBI, diantaranya

yaitu:

1) Pelaksanaan RSBI berarti mengembangkan sekolah yang fokus

pada mutu.

2) Peningkatan derajat mutu diaktualisasikan dalam indikator

pemenuhan standar.

3) Mutu berarti memenuhi kriteria target mutu tiap standar.

4) Pembaharuan mutu merupakan bagian dari perubahan budaya,

membiasakan kegiatan yang bermakna terhadap terwujudnya

mutu lulusan.

Page 50: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH …... · SMA Negeri 1 Karanganyar sebesar 96 telah melebihi standar minimal akreditasi ... terbukti KKM untuk setiap mata ... x ABSTRACT THE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

5) Pembelajaran pada RSBI menggunakan bahasa Indonesia yang

baik dan benar.

6) Penggunaan bahasa inggris sebagai pengantar dapat dilakukan

oleh pendidik yang berkompeten dalam berbahasa Inggris serta

teruji.

7) Pengembangan RSBI adalah sekolah yang menjamin siswanya

menguasai bahasa Inggris dan peningkatan kompetensi siswa

dilakukan oleh ahlinya.

8) Warga sekolah perlu ditingkatkan kompetensi bahasa

Inggrisnya agar sekolah adaptif terhadap perkembangan ilmu

pengetahuan dunia.

9) Sekolah perlu mendorong tumbuhnya budaya ramah sosial dan

kultur mutu.

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan adalah penelitian yang telah dilakukan oleh

peneliti sebelumnya, sehingga dapat dijadikan sebagai pendukung dalam sebuah

penelitian baru. Pada bagian ini akan dikemukakan beberapa penelitian yang

relevan dengan penelitian yang dilakukan. Beberapa diantaranya adalah sebagai

berikut:

1. Mariati, 2007. “Menyoal Profil Sekolah Bertaraf Internasional”. Jurnal

Pendidikan dan Kebudayaan. Tahun ke-13, No. 067: 566-597.

Studi ini berisi tentang pengkajian penyelenggaraan sekolah bertaraf

internasional (SBI) sehingga diketahui profil SBI dan sekolah yang

menyelenggarakan kelas bertaraf internasional. Hasil studi menunjukkan

bahwa pemahaman responden atas definisi dan karakteristik SBI bervariasi,

umumnya responden menyatakan bahwa proses pembelajaran menggunakan

bahasa Inggris, didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai untuk

menciptakan lulusan yang dapat bersaing secara global. Pelaksanaan SBI

menggunakan kurikulum berbasis kompetensi (KBK) atau kurikulum tingkat

satuan pendidikan (KTSP) sebagai acuan utama yang diperkaya dengan

adaptasi atau adopsi kurikulum negara lain, seperti IB (International

Baccalaureate) dan Cambridge. Proses KBM menggunakan dwibahasa

(billingual) , sedangkan sistem pembelajaran menggunakan moving class,

serta team teaching. Di sisi lain, sebagian sekolah sampel masih terlihat

Page 51: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH …... · SMA Negeri 1 Karanganyar sebesar 96 telah melebihi standar minimal akreditasi ... terbukti KKM untuk setiap mata ... x ABSTRACT THE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

seperti kelas reguler berbahasa Inggris, penilaian belum menggunakan multi

teknik yang masih didominasi oleh tes baik tes tertulis maupun lisan.

Persamaan antara penelitian di atas dengan penelitian yang akan

dilakukan terletak pada variabel yang diteliti yakni Sekolah Bertaraf

Internasional (SBI), meliputi: Definisi dan karakteristik SBI; Latar belakang

pendirian SBI; Seleksi input, lulusan, dan sertifikasi siswa; Kriteria tenaga

pendidik dan kependidikan; Kelengkapan sarana dan prasarana untuk

mendukung keberlangsungan SBI; Pelaksanaan proses belajar mengajar

termasuk penilaian. Oleh karena itu, peneliti menjadikan penelitian di atas

sebagai informasi pendukung pada penelitian yang akan dilakukan.

2. Kir Haryana. 2007. “Sekolah Bertaraf Internasional”. Jurnal Pendidikan dan

Kebudayaan. Edisi Khusus II Tahun Ke-13: 152-175.

Penelitian tersebut mengkaji tentang Sekolah Bertaraf Internasional

(SBI) yang meliputi: konsep SBI, pemenuhan Indikator Kinerja Kunci

Minimal (IKKM) pada SBI, dan pemenuhan Indikator Kinerja Kunci

Tambahan (IKKT) pada SBI. Adapun hasil penelitiannya adalah Sekolah

Bertaraf Internasional (SBI) merupakan suatu sekolah yang telah memenuhi

Standar Nasional Pendidikan (SNP) atau Indikator Kinerja Kunci Minimal

(IKKM) serta memenuhi Indikator Kinerja Kunci Tambahan (IKKT).

Pemenuhan SNP atau IKKM bagi SBI meliputi standar kompetensi lulusan,

standar isi, standar proses pembelajaran, standar penilaian, standar tenaga

pendidik dan kependidikan, standar pengelolaan, standar sarana prasarana,

dan standar pembiayaan. Pemenuhan IKKT bagi SBI merupakan perluasan

dan pendalaman terhadap IKKM atau SNP melalui adaptasi atau adopsi dari

salah satu negara anggota OECD atau negara maju lainnya yang memiliki

keunggulan dalam bidang pendidikan.

Setelah mengetahui hasil penelitian Kir Haryana diperoleh informasi

pendukung berupa konsep umum beserta karateristik SBI. Hal tersebut dapat

menjadi landasan teori, khususnya pada pembahasan pelaksanaan Sekolah

Bertaraf Internasional berdasar IKKM dan IKKT dengan demikian penelitian

Page 52: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH …... · SMA Negeri 1 Karanganyar sebesar 96 telah melebihi standar minimal akreditasi ... terbukti KKM untuk setiap mata ... x ABSTRACT THE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

Kir Haryana memiliki relevansi bagi penelitian yang akan dilakukan

selanjutnya.

3. Idris HM Noor, 2011. “Evaluasi Penyelenggaraan Sekolah Bertaraf

Internasional (SBI) di Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama

(SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), dan Sekolah Menengah Kejuruan

(SMK)”. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan. 17. No. 2: 254-267.

Penelitian tersebut dilakukan untuk mengevaluasi PPDB (Penerimaan

Peserta Didik Baru), prestasi, pengelolaan pendanaan, dan sistem tata kelola

serta akuntabilitas penyelenggaraannnya. Sampel sebanyak 4.575.910 orang

yang diambil secara purposive dengan responden komite sekolah, kepala

sekolah, guru bahasa Inggris, matematika, dan IPA yang mengajar di kelas

reguler dan RSBI. Hasil temuannya menunjukkan kemampuan bahasa Ingsris

pendidik dan tenaga kependidikan RSBI di semua tingkat masih level novice

(skor TOEIC 10-225). Kemampuan guru bahasa Inggris kelas RSBI dan

reguler relatif sama. Di SD dan SMP, kemampuan siswa dan guru RSBI

sedikit lebih tinggi daripada kelas reguler. Kemampuan guru biologi dan

fisika kelas RSBI di SMA lebih rendah daripada guru kelas reguler serta

penggunaan dana yang kurang transparan.

Seperti halnya dengan penelitian sebelumnya, penelitian di atas dapat

dijadikan sebagai penelitian relevan pada penelitian yang akan dilakukan. Hal

ini disebabkan, hasil penelitian diatas yang berupa evaluasi penyelenggaraan

Sekolah Bertaraf Internasional (SBI) dapat dijadikan informasi pendukung

dalam pembahasan kendala-kendala penyelenggaraan SBI pada penelitian

yang akan dilakukan.

C. Kerangka Berpikir

Era globalisasi membawa dampak tersendiri bagi pendidikan Indonesia,

khususnya pada fungsi pendidikan dalam membangun sumber daya manusia yang

berkualitas. Oleh karenanya, Indonesia dituntut untuk melakukan peningkatan

kualitas SDM guna mempertahankan kelangsungan hidup bangsa dan negara.

Salah satu cara peningkatan kualitas SDM Indonesia yakni dengan meningkatkan

Page 53: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH …... · SMA Negeri 1 Karanganyar sebesar 96 telah melebihi standar minimal akreditasi ... terbukti KKM untuk setiap mata ... x ABSTRACT THE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

kualitas rancangan dan program pendidikan sehingga membawa implikasi positif

bagi Indonesia untuk berkompetisi secara luas dalam forum internasional.

Rintisan Sekolah bertaraf Internasional (RSBI) dan/ atau Sekolah

Bertaraf Internasional (SBI) merupakan wujud upaya pemerintah dalam

menyelenggarakan pendidikan bermutu yang bertujuan menghasilkan lulusan

(output) yang memiliki kompetensi tinggi serta berdaya saing komparatif tinggi

secara nasional maupun internasional. Sekolah Menengah Atas (SMA) adalah

satuan pendidikan atau sub sistem dari jalur pendidikan formal yang

dikembangkan pemerintah untuk menyelenggarakan program RSBI dan/ atau SBI

sebagai bentuk layanan pendidikan berkualitas. Oleh karena itu, saat ini banyak

Sekolah Menengah Atas baik negeri maupun swasta yang menyelenggarakan

program RSBI dan/ atau SBI. Salah satunya adalah SMA Negeri 1 Karanganyar

yang merupakan sekolah menengah atas berpotensi di kabupaten Karanganyar dan

telah berpredikat RSBI (Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional).

Pengembangan RSBI dan/ atau SBI terdiri dari dua fase, yaitu fase

rintisan dan kemandirian. Pada fase rintisan terdiri atas dua tahap yakni tahap

pengembangan (pendampingan) yang dilakukan selama 3 tahun pertama dan

tahap konsolidasi dilakukan 2 tahun setelah tahap pengembangan setelah itu

memasuki fase kemandirian (tahun ke-6). Penyelenggaraan program RSBI dan/

atau SBI sebagai suatu sistem pendidikan memiliki standar layanan pendidikan

yang mengacu pada tiga aspek, yaitu input, proses, dan output. Adapun

komponen-komponen yang dijadikan sebagai objek penjaminan mutu dalam

pelaksanaan program RSBI dan/ atau SBI meliputi: Input terdiri dari kurikulum

(KTSP), mutu tenaga pendidik dan kependidikan, sarana dan prasarana

pendidikan, pembiayaan, dan kesiswaan. Proses terdiri dari proses pembelajaran,

mutu penilaian, dan pengelolaan. Output terdiri dari mutu kompetensi lulusan, dan

akreditasi.

Tentunya dalam pelaksanaan program RSBI dan/ atau SBI pada satuan

pendidikan tidak selama berjalan dengan lancar, sering kali hambatan muncul

secara umum dalam pelaksanaan program tersebut. Adapun hambatan-hambatan

yang biasa dialami oleh SMA RSBI dan/ atau SBI adalah:

Page 54: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH …... · SMA Negeri 1 Karanganyar sebesar 96 telah melebihi standar minimal akreditasi ... terbukti KKM untuk setiap mata ... x ABSTRACT THE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

1. Ketidakmampuan sekolah dalam mengadopsi atau beradaptasi dengan

kurikulum negara-negara OECD.

2. Penguasaan TIK dan bahasa Inggris masih tergolong rendah.

3. Belum terpenuhinya kualifikasi akademik tenaga pendidik berpendidikan S-2.

4. Dukungan dana untuk memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana yang

berstandar internasional baik dari pemerintah kabupaten maupun komite

sekolah masih belum sesuai dengan yang diharapkan.

Adanya hambatan yang dialami dalam pelaksanaan program RSBI dan/

atau SBI, maka hendaknya sekolah dapat berupaya dalam mengatasi hambatan

tersebut. Adanya upaya sekolah dalam mengatasi hambatan tersebut, maka akan

berdampak pada pelaksanaan program RSBI dan/ atau SBI yang lebih baik. Selain

itu, sekolah yang berstatus RSBI (Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional) dapat

meningkat menjadi SBI (Sekolah Bertaraf Internasional).

Adapun skema dari kerangka berpikir diatas adalah sebagai berikut:

Page 55: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH …... · SMA Negeri 1 Karanganyar sebesar 96 telah melebihi standar minimal akreditasi ... terbukti KKM untuk setiap mata ... x ABSTRACT THE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

Gambar 2.1 Skema Kerangka Berpikir

Tuntutan era globalisasi

untuk menghasilkan SDM

berkualitas secara

nasional maupun

internasional

Pendirian Rintisan Sekolah

Bertaraf Internasional (RSBI)

Pelaksanaan RSBI, meliputi:

Input (kurikulum, sarana

prasarana, tenaga pendidik dan

kependidikan, pembiayaan,

dan kesiswaan).

Proses (proses pembelajaran,

penilaian, dan pengelolaan).

Ouput (kompetensi lulusan dan

akreditasi).

Hambatan pelaksanaan

RSBI

Upaya untuk menghadapi

hambatan yang terjadi

Pelaksanaan RSBI yang lebih baik

dan peningkatan status menjadi

SBI sehingga dapat menghasilkan

lulusan yang berdaya saing baik

nasional maupun internasional

Page 56: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH …... · SMA Negeri 1 Karanganyar sebesar 96 telah melebihi standar minimal akreditasi ... terbukti KKM untuk setiap mata ... x ABSTRACT THE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di SMA Negeri 1 Karanganyar Tahun

Ajaran 2011/ 2012. Alasan yang mendasari pelaksanaan penelitian di SMA

Negeri 1 Karanganyar sebagai berikut:

a. Tersedianya data-data yang dibutuhkan peneliti di SMA Negeri 1

Karanganyar sehingga, lebih memudahkan dan mendukung kelancaran

dalam pelaksanaan penelitian.

b. Saat ini SMA Negeri 1 Karanganyar merupakan satu-satunya SMA di

kabupaten Karanganyar yang menyelenggarakan program Rintisan

Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) sehingga, peneliti tertarik ingin

mengetahui implementasi RSBI di sekolah tersebut.

c. Sekolah tersebut memberikan ijin kepada peneliti untuk melakukan

penelitian.

2. Waktu Penelitian

Waktu yang diperlukan penulis untuk melakukan penelitian kurang

lebih dengan jadwal sebagai berikut:

Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan

No Jenis Kegiatan Tahun 2012

Jan Feb Maret April Mei Juni

A. Perencanaan Penelitian :

1. Pengajuan Judul

2. Penyusunan Proposal

3. Perijinan Penelitian

B. Pelaksanaan Penelitian :

1. Pengumpulan Data

2. Analisis Data

3. Penarikan Kesimpulan

C. Penyusunan Laporan

Page 57: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH …... · SMA Negeri 1 Karanganyar sebesar 96 telah melebihi standar minimal akreditasi ... terbukti KKM untuk setiap mata ... x ABSTRACT THE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

B. Bentuk dan Strategi Penelitian

1. Bentuk Penelitian

Untuk mengkaji suatu permasalahan secara utuh dan lengkap

diperlukan suatu pendekatan permasalahan melalui bentuk penelitian yang

tepat. Bentuk penelitian yang tepat akan mencerminkan kedalaman materi

permasalahan yang disajikan. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif

yang bertujuan agar permasalahan yang diteliti dapat diungkap secara

mendalam dengan mencari kebenaran secara ilmiah dan memandang objek

secara keseluruhan.

Sukmadinata menyatakan bahwa, “Penelitian kualitatif adalah suatu

penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan dan menganalisis

fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran

orang secara individual maupun kelompok” (2008:60). Pendapat lain

Moleong (2009) menyatakan bahwa:

Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk

memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian

misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dll, secara holistik dan

dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu

konteks khusus yang alami dengan memanfaatkan berbagai metode

ilmiah (hlm. 6).

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa penelitian

kualitatif merupakan penelitian yang menganalisis fenomena, peristiwa

maupun aktivitas yang ada secara mendalam oleh peneliti atau dengan

bantuan orang lain sebagai sumber data primer dari permasalahan penelitian.

Pada penelitian ini, peneliti berusaha memecahkan masalah dengan

menggambarkan keadaan obyek penelitian sesungguhnya berdasarkan fakta-

fakta yang tampak sebagaimana mestinya, yaitu tentang implementasi

program Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) di SMA Negeri 1

Karanganyar.

Page 58: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH …... · SMA Negeri 1 Karanganyar sebesar 96 telah melebihi standar minimal akreditasi ... terbukti KKM untuk setiap mata ... x ABSTRACT THE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

2. Strategi Penelitian

Strategi penelitian merupakan pola dan cara yang digunakan

berdasarkan rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai tujuan

dan sasaran. Menurut Sukmadinata (2008), “Penelitian deskriptif adalah suatu

bentuk penelitian yang paling dasar. Ditujukan untuk mendeskripsikan dan

menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena yang bersifat

alamiah ataupun rekayasa manusia” (hlm. 72).

Berdasarkan penjelasan Sutopo (2002:112), penelitian deskriptif

dibagi menjadi 2 jenis, yaitu:

a. Studi kasus terpancang (embedded research), yaitu penelitian yang sudah

terarah pada batasan atau fokus tertentu yang dijadikan sasaran dalam

penelitian.

b. Studi kasus tidak terpancang (grounded research), yaitu penelitian yang

sejak awal penelitiannya tidak menyusun pertanyaan yang mengarah ke

fokus tertentu, karena sasaran penelitiannya dengan beragam masalahnya

belum diketahui atau sama sekali asing baginya.

Dari penjelasan di atas, penelitian kualitatif terdapat dua macam, antara lain:

a. Studi kasus tunggal, yaitu apabila penelitian tersebut terarah pada satu

sasaran karakteristik.

b. Studi kasus ganda, yaitu apabila penelitian tersebut memiliki lebih dari

satu sasaran yang memiliki perbedaan karakteristik.

Strategi penelitian yang digunakan peneliti adalah penelitian

deskriptif dengan studi kasus tunggal terpancang karena penelitian dilakukan

pada suatu unit tertentu (satu ruang lingkup) yaitu SMA Negeri 1

Karanganyar dan terpancang berarti terpusat pada tujuan untuk mengetahui

implementasi program Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI).

C. Sumber Data

Arikunto mengemukakan bahwa, “Sumber data dalam penelitian adalah

subjek dari mana data dapat diperoleh” (2006: 129). Pada penelitian kualitatif

yang menjadi sumber data adalah manusia sebagai responden (narasumber),

Page 59: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH …... · SMA Negeri 1 Karanganyar sebesar 96 telah melebihi standar minimal akreditasi ... terbukti KKM untuk setiap mata ... x ABSTRACT THE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

sumber tertulis, sumber tempat dan peristiwa. Oleh karena itu, peneliti

menggunakan berbagai macam sumber data, antara lain:

1. Narasumber (informan)

Narasumber adalah orang yang bersedia memberikan informasi

kepada peneliti sesuai dengan informasi yang dimilikinya berdasarkan

pertanyaan-pertanyaan peneliti, baik pertanyaan tertulis maupun lisan. Pada

penelitian ini yang menjadi narasumber adalah Wakasek Kurikulum,

Pengelola RSBI, Guru pengajar RSBI, dan Siswa kelas RSBI SMA Negeri 1

Karanganyar. Oleh karena informan-informan tersebut dianggap berkompeten

dan terlibat dalam implementasi program Rintisan Sekolah Bertaraf

Internasional (RSBI) di SMA Negeri 1 Karanganyar.

2. Sumber Tertulis

Sumber tertulis yang berhubungan dengan permasalahan sangat

diperlukan untuk dimanfaatkan sebagai sumber data dalam penelitian.

Sumber tertulis yang dijadikan sumber data dalam penelitian ini berupa arsip,

laporan, buku serta dokumen-dokumen lain yang berhubungan dengan

implementasi RSBI seperti buku paduan penyelenggaraan program RSBI,

sertifikat RSBI, dan lain-lain .

3. Sumber Tempat dan Peristiwa

Tempat yang dijadikan lokasi penelitian adalah SMA Negeri 1

Karanganyar, berasal dari lokasi tersebut akan muncul berbagai fenomena

dan data yang diperlukan dalam penelitian, yakni implementasi RSBI.

D. Teknik Sampling

Moleong (2009) mengatakan bahwa, “Sampling ialah untuk menjaring

sebanyak mungkin informasi dari pelbagai macam sumber dan bangunanya

(constructions)” (hlm. 224). Sampling digunakan untuk menggali informasi yang

menjadi dasar dari rancangan dan teori. Teknik sampling digunakan untuk

menyeleksi agar pemilihan sampel sesuai dengan tujuan permasalahan yang

diteliti. Menurut Moleong, “Pada penelitian kualitatif tidak ada sampel acak tetapi

Page 60: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH …... · SMA Negeri 1 Karanganyar sebesar 96 telah melebihi standar minimal akreditasi ... terbukti KKM untuk setiap mata ... x ABSTRACT THE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

sampel bertujuan (purposive sample)” (2009: 224). Sampel bertujuan dapat

diketahui dari ciri-cirinya sebagai berikut:

1. Rancangan sampel yang muncul: sampel tidak dapat ditentukan atau ditarik

terlebih dahulu.

2. Pemilihan sampel secara berurutan: tujuan memperoleh variasi sebanyak-

banyaknya hanya dapat dicapai apabila pemilihan satuan sampel dilakukan

jika satuannya sebelumnya sudah dijaring dan dianalisis.

3. Penyesuaian berkelanjutan dari sampel: pada mulanya setiap sampel dapat

sama kegunaannya. Namun sesudah semakin banyak informasi yang masuk

maka, sampel semakin dipilih atas dasar fokus penelitian.

4. Pemilihan berakhir jika sudah terjadi pengulangan: pada sampel bertujuan

seperti ini jumlah sampel ditentukan oleh pertimbangan-pertimbangan

informasi yang diperlukan. Jika tidak ada informasi yang dapat dijaring, maka

penarikan sampel pun sudah dapat diakhiri. Jadi jika sudah terjadi

pengulangan informasi maka penarikan sampel sudah harus dihentikan.

Selain itu, Patton (1984) menegaskan bahwa dalam pengumpulan data

dengan teknik purposive sampling, pilihan informan dapat berkembang sesuai

dengan kebutuhan dan kemantapan peneliti dalam memperoleh data (Sutopo,

2002: 56). Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan Purposive snowball

sampling dengan tujuan memperoleh informasi secara mendalam dan dapat

dipercaya dari informan yang telah ditentukan sebelumnya.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara khusus yang digunakan untuk

memperoleh data dalam penelitian. Data adalah bahan informasi untuk proses

berpikir eksplisit atas kemungkinan-kemungkinan pemecahan permasalahan.

Sesuai dengan sumber data yang digunakan dalam penelitian, maka teknik

pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Wawancara

Pada penelitian deskriptif kualitatif wawancara merupakan salah satu

bentuk teknik pengumpulan data. Sukmadinata (2006) meyatakan bahwa,

Page 61: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH …... · SMA Negeri 1 Karanganyar sebesar 96 telah melebihi standar minimal akreditasi ... terbukti KKM untuk setiap mata ... x ABSTRACT THE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

“Wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang sering

digunakan dalam penelitian deskriptif kualitatif yang dilaksanakan secara

lisan dalam pertemuan tatap muka secara individual” (hlm. 216). Selain itu,

Moleong berpendapat, “Wawancara adalah percakapan dengan maksud

tertentu dan dilakukan oleh dua belah pihak yaitu pewawancara (interviewer)

yang mengajukan pertanyaan serta pihak yang diwawancarai (interviewee)”

(2009: 186).

Menurut Moleong (mengutip dari Patton, 1980: 197) wawancara dibagi

menjadi beberapa jenis, antara lain:

a) Wawancara pembicaraan informal

Jenis wawancara ini memiliki ciri spontanitas dalam mengajukan

pertanyaan kepada yang diwawancarai dan berlatar alamiah.

b) Pendekatan menggunakan petunjuk umum wawancara

Jenis wawancara ini mengharuskan pewawancara membuat kerangka

dan garis besar pokok-pokok yang akan ditanyakan selama

wawancara berlangsung.

c) Wawancara baku terbuka

Merupakan jenis wawancara yang menggunakan seperangkat

pertanyaan baku yang bercirikan urutan pertanyaan, kata-katanya

dan cara penyajiaannya untuk setiap responden sama sehingga

keluwesan mengadakan pertanyaan pendalaman (probing) terbatas

(2009: 187).

Berdasarkan jenis wawancara tersebut, peneliti menggunakan

pendekatan dengan petunjuk umum wawancara dimana sebelum melakukan

wawancara terlebih dahulu menyusun kerangka pertanyaan yang relevan

dengan permasalahan.

2. Observasi

Sukmadinata (2006) mengemukakan, “Observasi adalah satu teknik

atau cara mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan

terhadap kegiatan yang sedang berlangsung” (hlm. 220). Observasi dapat

dilakukan dengan secara partisipatif ataupun nonpartisipatif. Ciri observasi

partisipatif adalah pengamat ikut serta dalam kegiatan yang sedang

berlangsung, sedangkan observasi nonpartisipatif pengamat tidak ikut dalam

kegiatan hanya berperan mengamati kegiatan. Jenis observasi yang digunakan

pada penelitian ini adalah observasi nonpartisipatif yang berarti peneliti

Page 62: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH …... · SMA Negeri 1 Karanganyar sebesar 96 telah melebihi standar minimal akreditasi ... terbukti KKM untuk setiap mata ... x ABSTRACT THE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

mengamati secara langsung terhadap hal-hal yang berkaitan dengan

implementasi RSBI di SMA Negeri 1 Karanganyar. Disamping itu, observasi

ini dilakukan secara informal dan formal. Observasi secara informal

dilakukan pada waktu peneliti kunjungan awal, sebelum secara formal

mendapatkan ijin, sedangkan observasi formal dilakukan peneliti setelah

mendapatkan ijin secara penuh dari sekolah untuk mengamati lingkungan

sekolah beserta memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam penelitian.

3. Analisis Dokumen

Menurut Sukmadinata, “Studi dokumenter (documentary study)

adalah suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis

dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, gambar maupun elektronik yang

dihimpun dan dipilih sesuai dengan tujuan dan fokus masalah” (2006: 221).

Pada penelitian ini teknik yang dilakukan adalah menganalisis dokumen

dengan cara mengamati, mencatat, dan menyimpulkan dari dokumen-

dokumen yang berkaitan dengan implementasi RSBI.

F. Validitas Data

Arikunto (2006) mengemukakan, “Validitas adalah suatu ukuran yang

menunjukkan tingkatan-tingkatan kevalidan dan keshahihan suatu instrument”

(hlm. 168). Oleh karena itu, data-data yang telah terkumpul pada kegiatan

penelitian harus teruji kebenarannya (keabsahan data). Pada penelitian ini

validitas data yang digunakan adalah dengan teknik triangulasi. Menurut Moleong

(2009), “Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang

memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data ini untuk keperluan pengecekan atau

sebagai pembanding terhadap data itu” (hlm. 330). Moleong (mengutip dari

Denzim 1978) membedakan triangulasi menjadi empat macam, antara lain:

1. Triangulasi sumber, yaitu dengan jalan membandingkan data hasil

pengamatan dengan data hasil wawancara, membandingkan apa yang

dikatakan orang didepan umum dengan apa yang dikatakannya secara pribadi,

membandingkan hasil wawancara dengan dokumen. Dari hasil pembandingan

tersebut tidak akan banyak mendapatkan kesamaan pandangan, pikiran, dan

Page 63: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH …... · SMA Negeri 1 Karanganyar sebesar 96 telah melebihi standar minimal akreditasi ... terbukti KKM untuk setiap mata ... x ABSTRACT THE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

pendapat tetapi yang terpenting adalah mengetahui alasan-alasan terjadi

perbedaan-perbedaan tersebut.

2. Triangulasi metode, yaitu pengecekan derajat kepercayaan penemuan hasil

penelitian dengan beberapa teknik pengumpulan data dan beberapa sumber

data dengan metode sama.

3. Triangulasi penyidik, yaitu dengan jalan memanfaatkan peneliti atau

pengamat lainnya untuk keperluan pengecekan kembali derajat kepercayaan

data.

4. Triangulasi teori, yaitu dalam membahas permasalahan menggunakan lebih

dari satu teori. (2009: 330).

Pada penelitian ini peneliti menggunakan triangulasi sumber dan

triangulasi metode. Triangulasi sumber digunakan untuk membandingkan data

sejenis yang berkaitan dengan pengumpulan data dari sumber data yang berbeda.

Hal ini dilakukan dengan cara membandingkan hasil wawancara informan yang

satu dengan informan yang lain sehingga dapat diketahui keabsahan dari data

yang diperoleh. Triangulasi metode dalam penelitian ini digunakan untuk

mengumpulkan data yang sejenis tetapi teknik pengumpulan data yang digunakan

berbeda, yaitu dalam mengumpulkan data peneliti menggunakan teknik

wawancara dan disisi lain juga menggunakan observasi dan studi dokumentasi.

Hal ini dilakukan untuk mendapatkan informasi yang jelas dan sesuai dengan

tujuan penelitian.

G. Analisis Data

Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan bersamaan dengan

proses pengumpulan data sampai diperoleh suatu kesimpulan, sehingga analisis

data tersebut dapat mencapai tujuan yang diinginkan.

Menurut Miles dan Huberman (1974),“Ada dua model dalam

melaksanakan analisis penelitian kualitatif yaitu model analis jalinan atau

mengalir (flow model of analysis) dan model analisis interaktif (interactive model

of analysis)” (Sutopo, 2002: 94). Untuk lebih jelasnya kedua model tersebut

diarahkan sebagai berikut:

Page 64: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH …... · SMA Negeri 1 Karanganyar sebesar 96 telah melebihi standar minimal akreditasi ... terbukti KKM untuk setiap mata ... x ABSTRACT THE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

1. Analisis jalinan (flow model of analysis) adalah model analisis yang berkaitan

dengan hubungan yang mengalir dari tiga komponen pokok yaitu reduksi

data, penarikan simpulan dan verifikasi, serta proses pengumpulan data di

lapangan, proses dengan tiga komponen analisisnya tersebut bila aktivitasnya

terjadi saling menjalin dalam bentuk arus alur kegiatan menyusun setiap

komponen analisisnya, dan dilakukan secara terus-menerus dalam proses

pelaksanaan data.

2. Analisis interaktif (interactive model of analysis) adalah peneliti tetap

bergerak di antara tiga komponen analisisnya (redukssi data, penarikan

simpulan, dan verifikasi) dengan proses pengumpulan data selama kegiatan

pengumpulan data berlangsung. Kemudian sesudah pengumpulan data

berakhir, peneliti bergerak diantara tiga komponen analisisnya dengan

menggunakan waktu yang tersissa bagi penelitiannya.

Penelitian ini menggunakan model analisis interaktif (interactive model

of analysis). Gambar pemahaman analisis dengan metode interaktif adalah:

Gambar 3.1 Komponen-kompenen Analisis Data Model Interaktif

(Sumber: Sutopo, 2002: 96)

Penjelasan mengenai komponen analisis data adalah sebagai berikut:

Pengumpulan

Data

Reduksi

Penyajian Data

Penarikan kesimpulan

atau Verifikasi

Page 65: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH …... · SMA Negeri 1 Karanganyar sebesar 96 telah melebihi standar minimal akreditasi ... terbukti KKM untuk setiap mata ... x ABSTRACT THE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

1. Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan kegiatan yang dilakukan untuk

menjaring data sebanyak mungkin. Pengumpulan data akan dilakukan selama

data yang diperlukan belum cukup apabila telah cukup dan dapat digunakan

dalam pengambilan keputusan maka pengumpulan data dapat dihentikan.

2. Reduksi Data

Reduksi data merupakan proses pemilihan, penyederhanaan,

mengarahkan, dan membuang yang tidak perlu data “kasar” yang muncul dari

catatan-catatan lapangan. Proses reduksi berlangsung terus sampai laporan

akhir penelitian disusun. Reduksi merupakan bagian analisis yang

mempertegas, memperpendek, membuat fokus, membuang hal-hal yang tidak

penting sehingga peneliti dapat menarik kesimpulan dengan mudah.

3. Penyajian Data

Penyajian data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah

mengorganisasikan informasi secara sistematis, menggabungkan dan

merangkai keterkaitan antar data, menggambarkan proses dan fenomena yang

ada dari obyek penelitian.

4. Penarikan Kesimpulan

Penarikan kesimpulan merupakan bagian dari suatu kegiatan

konfigurasi yang utuh. Kesimpulan dapat berupa kegiatan pengembangan

ketelitian dalam satuan data sehingga penarikan dalam penelitian ini

dihubungkan dengan pihak yang relevan.

Jadi, tahapan analisis data dapat dilakukan setelah kegiatan pengumpulan

data dirasa cukup kemudian dilakukan reduksi data dan dilanjutkan penyajian

data. Apabila penyajian data telah terlaksana dapat dilakukan penarikan

kesimpulan sementara atau verifikasi tetapi apabila masih ada kesalahan dapat

diperbaiki melalui pengumpulan data yang masih berlangsung. Pengumpulan data

akan tetap berlajan dan analisis tetap berjalan sampai seluruh data terkumpul dan

disusun menjadi laporan penelitian.

Page 66: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH …... · SMA Negeri 1 Karanganyar sebesar 96 telah melebihi standar minimal akreditasi ... terbukti KKM untuk setiap mata ... x ABSTRACT THE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

H. Prosedur Penelitian

Menurut Moleong (mengutip dari Bogdan, 1972) bahwa,“Dalam

penelitian kualitatif ada tiga tahapan yaitu: (1) pra lapangan, (2) kegiatan

lapangan, (3) analisis data” (2002: 127). Prosedur dalam penelitian ini

digambarkan melalui skema yang terencana dari awal sampai akhir pembuatan

laporan. Langkah-langkah penelitian yang dilakukan adalah:

1. Tahap Penyusunan Proposal dan Perijinan

Tahapan ini merupakan tahap pra lapangan, yakni dengan

merencanakan segala sesuatu yang berhubungan dengan pelaksanaan

penelitian. Mulai dari pengajuan mini proposal, pembuatan proposal, dan

mengurus perijinan.

2. Tahap Pengumpulan Data

Pada tahapan ini peneliti terjun kelapangan untuk mengumpulkan

data yang menjadi sumber data penelitian. Teknik yang digunakan dalam

pengumpulan data adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Ketiga

teknik tersebut digunakan agar data yang dikumpulkan benar-benar valid.

3. Tahap Analisis Data Awal

Hal ini dilakukan agar data yang diperlukan dapat terpisah dari data

yang tidak digunakan. Analisis data awal dilakukan untuk mengetahui apakah

data yang telah terkumpul sesuai dengan yang diharapkan atau tidak.

4. Tahap Analisis Data Akhir

Data yang dianalisis dalam tahapan ini adalah keseluruhan data yang

diperoleh dalam pengumpulan data dan merupakan data yang sangat

mendukung tujuan penelitian. Data ini sudah di analisis di awal dan dapat

dikatakan relevan dan valid.

5. Tahap Penarikan Kesimpulan

Setelah analisis data dilakukan tahapan selanjutnya adalah penarikan

kesimpulan yang berdasarkan tujuan penelitian dengan didukung data yang

valid, maka hasil penelitian dapat dipertanggungjawabkan.

Page 67: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH …... · SMA Negeri 1 Karanganyar sebesar 96 telah melebihi standar minimal akreditasi ... terbukti KKM untuk setiap mata ... x ABSTRACT THE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

6. Tahap Penulisan dan Penggandaan Laporan

Pada tahapan ini kegiatan yang dilakukan adalah menyajikan hasil

penelitian dalam bentuk laporan yang disusun berdasarkan ketentuan dan

selanjutnya disampaikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

Gambar 3.2 Prosedur Penelitian

Penyusunan Proposal dan

Perijinan

Persiapan

Penelitian

Pengumpulan

Data dan

Analisis Data

Analisis

data Akhir

Penarikan

Kesimpulan

Penulisan

Laporan

Penggandaan

Laporan

Page 68: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH …... · SMA Negeri 1 Karanganyar sebesar 96 telah melebihi standar minimal akreditasi ... terbukti KKM untuk setiap mata ... x ABSTRACT THE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian

1. Sejarah Singkat SMA Negeri 1 Karanganyar

Pada awalnya Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1

Karanganyar bernama SMA Negeri Gaya Baru yang telah berdiri sejak

tahun1961. Berdasarkan SK Menteri Pendidikan No. 21/SK/B/II tanggal 10

September 1962 SMA Negeri 1 Karanganyar dinyatakan resmi berdiri dan

yang bertindak sebagai kepala sekolah pertama adalah Bapak Sri Wirasmo.

Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Karanganyar terletak di

Jalan A. W. Monginsidi 03 Kabupaten Karanganyar. Sekolah Menengah Atas

(SMA) Negeri 1 Karanganyar memiliki tanah seluas 11.740 m2 dengan luas

bangunan 6.625 m2 yang terbagi menjadi dua gedung yaitu gedung utara dan

gedung selatan, luas lapangan 2.330 m2, luas halaman 1.150 m

2, luas taman

240 m2, dan pagar keliling 1.395 m

2. Saat ini gedung utara SMA Negeri 1

Karanganyar masih dalam tahap renovasi dan terdiri dari beberapa ruangan,

yaitu: ruang Kepala Sekolah, ruang Tata Usaha, ruang Wakil Kepala Sekolah,

ruang Bimbingan dan Konseling, 18 ruang kelas RSBI, 2 ruang Aksel, ruang

Guru, perpustakaan, laboratorium IPA, laboratorium bahasa, kantin, kamar

mandi, kantin, ruang TIK, tempat parkir, dan masjid. Untuk gedung selatan

terdiri dari 9 ruang kelas RSBI, aula, 2 buah sanggar, mushola, lapangan,

kantin, tempat parkir, dan kamar mandi.

Sejalan dengan bergantinya waktu, SMA Negeri 1 Karanganyar telah

mengalami pergantian Kepala Sekolah sebanyak tiga belas kali. Berikut ini

nama-nama pejabat Kepala Sekolah sejak berdirinya SMA Negeri 1

Karanganyar sampai sekarang :

a. Sri Wirasmo ( 01-08-1961 s.d 30-09-1962 )

b. Drs. RM Gunawan Prawiro Atmojo ( 01-10-1962 s.d 06-01-1973 )

c. Drs. Wiranto Notodihardjo ( 07-01-1973 s.d 17-02-1983)

Page 69: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH …... · SMA Negeri 1 Karanganyar sebesar 96 telah melebihi standar minimal akreditasi ... terbukti KKM untuk setiap mata ... x ABSTRACT THE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

d. Badroen Broto Kesowo, BA (18-02-1982 s.d 20-10-1992)

e. Winarno, BA (21-10-1992 s.d 31-05-1995)

f. Y. Soewardo sastro Soemarto, BA (01-06-1995 s.d 02-02-1996)

g. Drs. Soengkono (04-03-1996 s.d 20-12-2000)

h. Drs. Soeparmo (21-12-2000 s.d 13-04-2003)

i. Drs. Maryanto, MM (14-4-2003 s.d 05-06-2006)

j. Drs. Sugiyarto, M.Hum (05-06-2006 s.d 22-10-2007)

k. Drs. H. Sukiman, B.Sc, MM (22-10-2007 s.d 31-11-2008)

l. Drs. Sri Wardoyo, B.Sc, MT (1 -12-2008 s.d 18-3-2009)

m. Drs. H. Sobirin M, M.Pd (18 -3-2009 s.d sekarang)

2. Visi, Misi, Sasaran dan Tujuan SMA Negeri 1 Kranganyar

a. Visi SMA Negeri 1 Karanganyar

Visi merupakan gambaran tentang masa depan (future) yang

realistik dan ingin diwujudkan dalam kurun waktu tertentu. Bagi satuan

pendidikan visi adalah imajinasi moral yang menggambarkan profil

sekolah yang diinginkan di masa datang.

Visi SMA Negeri 1 Karanganyar adalah ” Berbasis Teknologi,

Unggul dalam Prestasi, Luhur dalam Budi Pekerti dan Berwawasan

Internasional”.

b. Misi SMA Negeri 1 Karanganyar

Misi merupakan penjabaran visi dalam bentuk rumusan tugas,

kewajiban, dan rancangan tindakan yang dijadikan arahan untuk

mewujudkan visi. Berikut ini merupakan misi SMA Negeri 1

Karanganyar:

1) Menyelenggarakan pelayanan sekolah yang berbasis Teknologi

Informasi.

2) Meningkatkan prestasi akademik dan non akademik sesuai bakat,

minat dan potensi siswa sesuai tuntutan era globalisasi.

3) Membentuk karakter siswa beriman, bertaqwa, berbudi luhur sesuai

dengan agama dan nilai-nilai budaya daerah.

Page 70: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH …... · SMA Negeri 1 Karanganyar sebesar 96 telah melebihi standar minimal akreditasi ... terbukti KKM untuk setiap mata ... x ABSTRACT THE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

4) Mewujudkan rasa kebersamaan, kerukunan, kekeluargaan yang

harmonis serta saling menghormati intern dan antar warga sekolah

dengan masyarakat.

5) Menjalin hubungan dengan sekolah bertaraf internasional dalam

negeri maupun luar negeri.

c. Tujuan SMA Negeri 1 Karanganyar

Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam

jangka waktu yang telah ditentukan. Oleh karena itu, tujuan SMA Negeri

1 Karanganyar terdiri dari:

1) Menyelenggarakan pendidikan dan pembelajaran berbasis teknologi

dan informasi.

2) Memberikan pelayanan yang berkualitas dan berbasis teknologi

informasi dan komunikasi.

3) Meningkatkan prestasi akademik terutama dalam nilai Ujian Nasional

dan Olimpiade Sains Nasional dan event-event pada tingkat regional,

nasional maupun internasional.

4) Meningkatkan prestasi non akademik pada kompetisi olahraga

maupun seni pada tingkat regional, nasional maupun internasional.

5) Menciptakan kerukunan antar umat beragama dan saling menghormati

antar sesama warga sekolah.

6) Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan agama untuk meningkatkan

keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.

7) Mengadakan kerja sama dengan sekolah bertaraf internasional dalam

negeri maupun luar negeri.

8) Menjalin kerja sma untuk pendampingan dengan Perguruan Tinggi

dalam negeri maupun luar negeri.

9) Meyelenggarakan manajemen sekolah yang berbasis teknologi

informasi.

10) Meningkatkan SDM para pendidik dan tenaga kependidikan dengan

teknologi informasi danberbahasa Inggris.

Page 71: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH …... · SMA Negeri 1 Karanganyar sebesar 96 telah melebihi standar minimal akreditasi ... terbukti KKM untuk setiap mata ... x ABSTRACT THE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

d. Sasaran SMA Negeri 1 Karanganyar

1) Terwujudnya pembelajaran berbasis teknologi dan informasi.

2) Terselenggaranya pelayananan yang cepat, tepat dan memuaskan.

3) Tercapainya prestasi akademik yang unggul dalam Ujian Nasional dan

OSN.

4) Tercapainya prestasi olahraga dan seni budaya pada tingkat regional,

nasional maupun internasional.

5) Terwujudnya insan yang beriman, bertaqwa dan berbudi pekerti luhur.

6) Terwujudnya kerukunan antar warga sekolah dengan anggota

masyarakat sekitar.

7) Terciptanya jalinan kerja sama dengan SMAbertaraf internasional

dalam negeri maupun luar negeri.

8) Terwujudnya kerja sama dengan Perguruan Tinggi dalan negeri

maupun luar negeri.

9) Tersedianya Sumber Daya Manusia yang berkualitas dan profesional.

10) Terselenggaranya manajemen sekolah yang berbasis teknologi

informasi.

3. Kondisi Lingkungan Belajar

Pada umumnya lingkungan belajar dibagi menjadi 2 macam, yaitu;

lingkungan belajar di dalam kelas dan lingkungan belajar di luar kelas.

Kondisi proses belajar mengajar SMA Negeri 1 Karanganyar di dalam kelas

berlangsung dengan lancar dan didukung dengan sarana prasarana yang

lengkap. Setiap ruang kelas memiliki ukuran seluas 8 X 9 m2 dan rata-rata

terdiri dari 34 siswa. Adapun sarana prasarana yang tersedia disetiap ruang

kelas berupa meja dan kursi untuk siswa, meja dan kursi untuk guru,

whiteboard, satu set komputer, satu buah LCD, satu buah layar proyektor dan

dua buah AC.

Kelangsungan proses belajar mengajar SMA Negeri 1 Karanganyar

tidak hanya sebatas di dalam kelas melainkan juga di luar kelas, seperti

laboratorium, perpustakaan, lapangan olahraga, dan fasilitas peribadatan.

Page 72: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH …... · SMA Negeri 1 Karanganyar sebesar 96 telah melebihi standar minimal akreditasi ... terbukti KKM untuk setiap mata ... x ABSTRACT THE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

Oleh karena itu, dengan adanya berbagai fasilitas penunjang tersebut

pelaksanaan belajar mengajar di SMA Negeri 1 Karanganyar dapat berjalan

dengan maksimal meskipun kondisi SMA Negeri 1 Karanganyar sekarang

dalam proses renovasi untuk pengembangan gedung.

Selain memiliki lingkungan belajar yang kondusif dan ketersediaan

sarana prasarana cukup memadai, interaksi antara siswa dan guru terjalin

dengan baik, baik di saat jam pelajaran maupun di luar jam pelajaran. Hal

tersebut dapat terlihat ketika siswa berpapasan dengan Bapak/ Ibu guru tidak

hanya mengucapkan salam namun juga menjabat tangan Bapak/ Ibu guru.

Adanya keakraban dan rasa kekeluargaan tersebut diharapkan antara guru

dengan siswa dapat saling bekerjasama dalam meningkatkan kualitas

pembelajaran sehingga prestasi siswa dapat mengalami peningkatan.

4. Struktur Organisasi SMA Negeri 1 Karanganyar

Struktur organisasi sekolah merupakan gambaran tentang garis

koordinasi dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah. Struktur organisasi

SMA Negeri 1 Karanganyar adalah:

a. Kepala Sekolah

Kepala sekolah berfungsi sebagai educator, manajer, administrator dan

supervisor.

1) Kepala sekolah sebagai edukator

Kepala sekolah sebagai edukator bertugas melaksanakan proses

belajar mengajar secara efektif dan efisien.

2) Kepala sekolah selaku manajer mempunyai tugas sebagai berikut :

Menyusun perencanaan, pengorganisasian kegiatan, mengarahkan

kegiatan, melaksanakan pengawasan, melakukan evaluasi terhadap

kegiatan, mengadakan rapat, mengambil keputusan, mengatur proses

belajar mengajar.

3) Kepala sekolah selaku administrator bertugas menyelenggarakan

administrasi:

Page 73: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH …... · SMA Negeri 1 Karanganyar sebesar 96 telah melebihi standar minimal akreditasi ... terbukti KKM untuk setiap mata ... x ABSTRACT THE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

Kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, peng-

koordinasian dan pengawasan.

4) Kepala sekolah sebagai supervisor

Bertugas menyusun program supervisi, melaksanakan program

supervisi, dan memanfaatkan hasil supervisi.

b. Wakil Manajemen Mutu

Memiliki wewenang mengatur, menumbuhkan kesadaran tentang

pentingnya harapan stakeholders, mengendalikan dan mengembangkan

sistem mutu serta kewenangan untuk menjalin hubungan dengan pihak

luar khususnya mengenai Sistem Manajemen Mutu.

c. Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum

1) Menyusun program pengajaran.

2) Menyusun pembagian tugas guru dan jadwal pelajaran.

3) Menyusun jadwal pekan ulangan dan tes semester serta UAN/UAS.

4) Menyiapkan kriteria kenaikan kels dan pelaksanaan ujian.

5) Mengatur jadwal penerimaan buku laporan penilaian hasil belajar,

STTB/ STL.

6) Mengkoordinasikan dan mengarahkan satuan pelajaran dan silabus

kurikulum.

7) Menyusun laporan pelaksanaan ujian.

8) Mengkoordinasi pelaksanaan KBM sesuai jadwal KBM .

9) Membina lomba-lomba dalam bidang akademik.

10) Pengelolaan penjurusan.

d. Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan

1) Menyusun program pembinaan kesiswaan.

2) Melaksanakan bimbingan, pengarahan, pengendalian kegiatan

kesiswaan/OSIS dalam rangka menegakkan disiplin dan tertib

sekolah serta pemilihan pengurus OSIS.

3) Membina pengurus OSIS dalam berorganisasi.

4) Sebagai aparatur STP2K.

Page 74: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH …... · SMA Negeri 1 Karanganyar sebesar 96 telah melebihi standar minimal akreditasi ... terbukti KKM untuk setiap mata ... x ABSTRACT THE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

e. Wakil Kepala sekolah Bidang Sarana Prasarana

1) Menyusun rencana kebutuhan sarana dan prasarana sekolah (KBM,

guru, Tata Usaha, Siswa, Perpustakaan, laboraturium, kafetaria,

ekstrakurikuler, dll).

2) Mengkoordinasikan pendayagunaan sarana-prasarana.

3) Mengelola pembiayaan alat-alat pengajaran.

4) Menyusun laporan pelaksanaan urusan sarana prasarana secara

berkala.

5) Pemeliharaan dan pengembangan perpustakaan, laboraturium dan

penataan halaman.

6) Pengendalian dalam pemeliharaan dan penjagaan kebersihan,

keindahan dan kesehatan kelas/ruang serta lingkungan sekolah

sepanjang hari.

f. Wakil Kepala Sekolah Bidang Hubungan Masyarakat

1) Mengatur dan menyelenggarakan hubungan sekolah dengan orang

tua/wali dan masyarakat secara harmonis.

2) Membina pengembangan hubungan antara sekolah dengan lembaga

pemerintah, dunia usaha dan lembaga sosial.

3) Melakukan kegiatan promosi sekolah.

g. Kepala Tata Usaha

1) Mengkoordinasi administrasi sekolah.

2) Melaksanakan administrasi umum ke dalam dan ke luar.

3) Mengelola ketatausahaan.

4) Membuat daftar gaji.

5) Mengelola administrasi.

h. Guru

1) Melaksanakan Kegiataan Pembelajaran.

2) Mengelola kelas.

3) Membinan siswa.

4) Membuat perangkat program pengajaran.

Page 75: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH …... · SMA Negeri 1 Karanganyar sebesar 96 telah melebihi standar minimal akreditasi ... terbukti KKM untuk setiap mata ... x ABSTRACT THE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

5) Melaksanakan kegiatan penilaian PBM meliputi ulangan harian dan

tes semester.

6) Melaksanakan analisis hasil ulangan umum.

i. Wali Kelas

1) Pengelolaan kelas.

2) Penyelenggaraan administrasi kelas.

3) Pengisian daftar kumpulan nilai siswa.

4) Pembuatan catatan khusus tentang siswa.

5) Pengisian dan pembagian buku laporan penilaian hasil belajar

5. Sumber Daya Manusia

a. Dewan Guru dan Karyawan

Berdasarkan data yang diperoleh peneliti jumlah tenaga pendidik

(guru) SMA Negeri 1 Karanganyar adalah 80 orang sedangkan karyawan

SMA Negeri 1 Karanganyar berjumlah 24 dengan klasifikasi sebagai

berikut:

Tabel 4.1 Daftar Guru dan Karyawan SMA Negeri 1 Karanganyar

Status Guru Karyawan

1) Tetap (PNS)

2) Tidak Tetap

63

17

8

16

JUMLAH 80 24

Sumber : Dokumen TU SMA Negeri Karanganyar

b. Siswa

Siswa SMA Negeri 1 Karanganyar terbagi menjadi dua program

yaitu siswa akselerasi dan siswa RSBI. Jumlah siswa di SMA Negeri 1

Karanganyar tahun ajaran 2011/ 2012 adalah sebagai berikut:

Page 76: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH …... · SMA Negeri 1 Karanganyar sebesar 96 telah melebihi standar minimal akreditasi ... terbukti KKM untuk setiap mata ... x ABSTRACT THE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

Tabel 4.2 Daftar Jumlah Siswa Tahun Ajaran 2011/ 2012 Program

Akselerasi dan RSBI

Jenis Program Kelas L P Jumlah

1) Akselerasi X

XI

2

5

22

19

24

24

2) RSBI

X

XI

XII

92

112

134

215

194

170

307

306

304

JUMLAH 345 620 965

Sumber : Dokumen TU SMA Negeri 1 Karanganyar

B. Deskripsi Temuan Penelitian

Berdasarkan data yang telah dikumpulkan peneliti baik melalui

wawancara, observasi dan dokumentasi maka langkah selanjutnya adalah

melakukan analisis terhadap data-data tersebut agar diperoleh informasi yang

berguna untuk menjawab rumusan masalah penelitian. Penelitian ini akan

membahas tentang pelaksanaan program Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional

(RSBI) SMA 1 Karanganyar, hambatan pelaksanaan program RSBI dan upaya

yang dilakukan dalam menghadapi hambatan pelaksanaan program RSBI SMA

Negeri 1 Karanganyar. Berikut ini merupakan temuan penelitian implementasi

program Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) di SMA Negeri 1

Karanganyar:

1. Kronologi Penyelenggaraan Program Rintisan Sekolah Bertaraf

Internasional (RSBI) di SMA Negeri 1 Karanganyar

Pada awalnya SMA Negeri 1 Karanganyar merupakan satuan

pendidikan menengah atas yang hanya menyelenggarakan layanan pendidikan

kelas reguler. Keberadaan dan eksistensi SMA Negeri 1 Karanganyar dalam

berprestasi membawa dampak positif bagi SMA Negeri 1 Karanganyar

sehingga dapat menciptakan pencitraan yang baik di hadapan masyarakat

sekitar maupun stakeholders. Oleh karena itu, SMA Negeri 1 Karanganyar

dikenal sebagai sekolah favorit di Kabupaten Karanganyar. Sejalan dengan

perkembangan dunia pendidikan SMA Negeri 1 Karanganyar selalu

Page 77: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH …... · SMA Negeri 1 Karanganyar sebesar 96 telah melebihi standar minimal akreditasi ... terbukti KKM untuk setiap mata ... x ABSTRACT THE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

meningkatkan kualitas sekolah dan mengembangkan potensi yang dimiliki

agar dapat bersaing dengan SMA lain baik tingkat kabupaten, korwil,

provinsi, dan bahkan nasional.

Seiring dengan adanya pengkategorian sekolah oleh pemerintah

berdasarkan pemenuhan Standar Nasional Pendidikan (SNP) pada tahun 2006

SMA Negeri 1 Karanganyar ditunjuk sebagai Sekolah Kategori Mandiri

(SKM). Setelah berjalan selama dua tahun SMA Negeri 1 Karanganyar

melakukan pengembangan kembali dan ditahun 2008 SMA Negeri 1

Karanganyar mengajukan diri agar dapat menyelenggarakan program

Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI). Hal tersebut sesuai dengan

pernyataan PJP RSBI SMA Negeri 1 Karanganyar yang menyebutkan

bahwa,”Pada awalnya di tahun 2006 SMA Negeri 1 Karanganyar ditunjuk

sebagai Sekolah Kategori Mandiri (SKM) setelah berjalan dua tahun kami

melakukan pengembangan lagi ke arah RSBI tepatnya di tahun 2008 dengan

mengajukan diri...” (Field note Informan I, 11 April 2012)

Berdasarkan rekomendasi Dinas P dan K Provinsi Jawa Tengah No.

193/DIKMEN/VI/2008, SMA Negeri 1 Karanganyar mengembangkan satu

kelas sebagai kelas percobaan Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional

(RSBI). Selanjutnya pada tanggal 24 Juni 2009, SMA Negeri 1 Karanganyar

resmi ditetapkan sebagai sekolah penyelenggara program Rintisan Sekolah

Bertaraf Internasional (RSBI) berdasarkan SK Direktur Pembinaan SMA No.

1823/C.C4/LL/2009 (terlampir). Hal tersebut sesuai dengan perkataan PJP

RSBI SMA Negeri 1 Karanganyar, ”... Pada tahun 2008 kami baru membuka

satu kelas percobaan RSBI kemudian baru di tahun 2009 SMA Negeri 1

Karanganyar diverifikasi menjadi RSMABI secara by school (keseluruhan)

oleh Dirjen Pendidikan”. (Field note Informan I, 11 April 2012). Senada

dengan pernyataan Informan I, Wakasek Kurikulum mengungkapkan bahwa:

Untuk program RSBI di SMA Negeri 1 Karanganyar telah

diselenggarakan sejak empat tahun yang lalu, yakni pada tahun 2008.

Akan tetapi, pada tahun tersebut penyelenggaraannya hanya satu kelas

sebagai percobaan kemudian di tahun 2009 penyelenggaraan RSBI

sudah menyeluruh (by school) untuk kelas X nya dengan jumlah

Page 78: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH …... · SMA Negeri 1 Karanganyar sebesar 96 telah melebihi standar minimal akreditasi ... terbukti KKM untuk setiap mata ... x ABSTRACT THE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

sembilan kelas RSBI sedangkan kelas XI dan XII menyesuaiakan (ada

kelas reguler dan satu kelas RSBI)... (Fiel note Informan II, 12 April

2012)

Selain itu, Bapak/ Ibu guru juga memberikan informasi yang sama

mengenai awal waktu penyelenggaraan RSBI di SMA Negeri 1 Karanganyar.

Menurut guru akuntansi,” Untuk RSBI pertama kali hanya percobaan satu

kelas saja di tahun 2008 kemudian di tahun 2009 pelaksanaan RSBI sudah

secara keseluruhan untuk kelas X nya” (Field note Informan IV, 24 April

2012) sedangkan guru fisika mengemukakan,” SMA Negeri 1 Karanganyar

menyelenggarakan program RSBI sejak tiga tahun yang lalu yaitu tahun 2009

secara by school jadi seluruh kelas X sudah RSBI dengan jumlah kelas 9

ruangan tetapi di tahun sebelumnya yaitu 2008 SMA negeri 1 Karanganyar

membuka 1 kelas percobaan RSBI”. (Field note Informan III, 24 April 2012)

Penyelenggaraan program RSBI bertujuan untuk meningkatkan

kualitas pendidikan, menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi dan

daya saing komparatif tinggi baik secara nasional maupun internasional.

Berlandaskan pada tujuan penyelenggaraan program RSBI tersebut, PJP

RSBI SMA Negeri 1 Karanganyar mengutarakan alasan SMA Negeri 1

Karanganyar menyelenggarakan program RSBI, bahwa:

Alasannya sendiri berhubungan dengan program pemerintah yakni

sebagai upaya peningkatan kualitas pendidikan. Program RSBI meliputi

delapan Standar Nasional Pendidikan (SNP) plus X dimana X

merupakan suatu kelebihannya seperti PBM yang berbasis IT, sarana

prasarana yang lengkap, minimal 30% guru berpendidikan S-2, dan

lain-lain. Jadi, tujuan utama program RSBI adalah meningkatkan mutu

pendidikan agar para siswa dapat melanjutkan jenjang pendidikan di

Perguruan Tinggi serta memiliki daya saing yang tinggi baik lokal,

nasional, dan bahkan internasional (Filed note Informan I, 11 April

2012)

Selain itu, Wakasek Kurikulum menuturkan alasan penyelenggaraan program

RSBI di SMA Negeri 1 Karanganyar adalah sebagai upaya peningkatan

kualitas pembelajaran. Jadi, berdasarkan keterangan di atas dapat disimpulkan

bahwa tujuan penyelenggaraan program RSBI di SMA Negeri 1 Karanganyar

adalah sebagai upaya peningkatan kualitas pendidikan karena konsep RSBI

Page 79: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH …... · SMA Negeri 1 Karanganyar sebesar 96 telah melebihi standar minimal akreditasi ... terbukti KKM untuk setiap mata ... x ABSTRACT THE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

dan/ atau SBI adalah SNP + X dimana X merupakan pengembangan dan

pendalaman dari delapan unsur SNP sebagai indikator kinerja kunci tambahan

yang berstandar internasional.

2. Pelaksanaan Program Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) di

SMA Negeri 1 Karanganyar

Sebagai suatu sistem pendidikan penyelenggaraan RSBI di SMA

Negeri 1 Karanganyar memiliki standar layanan pendidikan yang mengacu

pada tiga aspek, yaitu:

a. Input

Input pendidikan adalah segala sesuatu yang harus ada dan

tersedia karena dibutuhkan untuk berlangsungnya sutau proses. Segala

sesuatu yang tersebut berupa sumber daya, perangkat lunak, dan harapan-

harapan yang beruguna sebagai alat pemandu saat berlangsungnya proses.

Input bagi penyelenggaraan program Rintisan Sekolah Bertaraf

Internasional (RSBI) di SMA Negeri 1 Karanganyar terdiri dari;

1) Kurikulum

Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan

mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan

sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk

mencapai tujuan pendidikan tertentu. Berdasarkan ketentuan

Permendiknas No. 78 Tahun 2009, kurikulum RSBI dan/ atau SBI

harus berdasarkan standar isi dan standar kompetensi lulusan yang

diperkaya dengan standar dari negara anggota OECD atau negara

maju lainnya.

Kurikulum yang digunakan RSBI dan/ atau SBI harus

menambahkan komponen ”X” yang belum ada dalam kurikulum

(standar isi) dimana ”X” merupakan hasil adopsi maupun adaptasi.

Hasil penambahan tersebut kemudian dioperasionalkan ke dalam

KTSP meliputi silabus, RPP, perangkat pembelajaran, media belajar,

sumber belajar, dan perangkat pendukung lainnya. Oleh karena itu,

Page 80: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH …... · SMA Negeri 1 Karanganyar sebesar 96 telah melebihi standar minimal akreditasi ... terbukti KKM untuk setiap mata ... x ABSTRACT THE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

diperlukan adanya kerjasama dengan lembaga/ tenaga profesional

independen dan/ atau lembaga terkait dalam pengembangan

kurikulum.

Tinjauan kurikulum program RSBI SMA Negeri 1

Karanganyar menurut PJP RSBI :

Sebenarnya untuk kurikulum itu sama dengan sekolah-sekolah

yang ada di Indonesia yaitu dengan menggunakan KTSP tetapi

karena SMA Negeri 1 Karanganyar telah RSBI maka terdapat

plus nya, plus nya adalah seperti yang tercantum dalam

Permendiknas No. 78 bahwa RSBI/ SBI harus mengadopsi dan/

atau adaptasi kurikulum negara-negara OECD atau negara maju

lainnya tetapi untuk jangka waktu dekat ini SMA Negeri 1

Karanganyar belum melaksanakan. Sebagai nilai plus nya kami

tambahkan terlebih dahulu materi-materi SNMPTN dimana

materi tersebut membekali para siswa untuk dapat diterima di

Perguruan Tinggi Negeri sehingga target kami masih Nasional

dulu karena melihat perekonomian masyarakat Karanganyar

berbeda dengan masyarakat kota tetapi kami telah membangun

kerja sama dengan lembaga-lembaga baik lokal maupun luar

negeri untuk adaptasi dan/ atau adopsi kurikulum. Misalnya,

dalam mapel biologi terdapat materi-materi tertentu yang

didalam kurikulum negara-negara maju ada sedangkan didalam

Standar Isi kami belum ada maka kami masukkan tentunya

dengan pertimbangan-pertimbangan. Selain itu, juga tidak lupa

ciri khas RSBI dengan mengembangkan pembelajaaran berbasis

IT dan juga billingual. (Field note Informan I, 11 April 2012)

Selain itu, Wakasek Kurikulum menjelaskan bahwa:

Kurikulum yang digunakan RSBI SMA Negeri 1 Karanganyar

adalah KTSP Plus, plusnya adalah mengadopsi dan adaptasi

dengan rekan-rekan sekolah RSBI dan/ atau SBI lokal selain itu

masih ditambah adaptasi/ adopsi materi-materi SNMPTN yang

bekerja sama dengan Perguruan Tinggi Negeri UNS. Bentuk

kerja sama dengan UNS berupa pengembangan silabus semua

mata pelajaran dimana kami (SMA Negeri 1 Karanganyar)

dibimbing para dosen UNS untuk bersama-sama menyusun

silabus yang dikembangkan dan disesuaikan dengan materi-

materi SNMPTN misalnya, untuk materi yang ada dalam

SNMPTN tetapi didalam Standar Isi belum ada maka kami

masukan ke dalam kurikulum sehingga kurikulum di SMA

Negeri 1 Karanganyar jelas berbeda dengan kurikulum SMA

lain. Dengan demikian, muatan mata pelajaran terdapat

pengembangan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi

Page 81: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH …... · SMA Negeri 1 Karanganyar sebesar 96 telah melebihi standar minimal akreditasi ... terbukti KKM untuk setiap mata ... x ABSTRACT THE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

Dasar (KD) dari kegiatan adaptasi maupun adopsi dari beberapa

SMA RSBI/ SBI lokal dan saat ini kami lebih mengacu pada

materi-materi SNMPTN yang bekerja sama dengan UNS sebab

kami memiliki harapan agar ouput SMA Negeri 1 Karanganyar

dapat diterima di Perguruan Tinggi Negeri...(Field note

Informan II, 12 April 2012)

Hal senada disampaikan oleh Bapak/ Ibu guru mata pelajaran

akuntansi dan fisika yang menegaskan kurikulum RSBI SMA Negeri

1 Karanganyar adalah KTSP Plus dimana plus nya mengarah pada

penguasaan bahasa Inggris dan kemampuan IT serta materi

pembelajaran diperkaya dengan materi SNMPTN. (Field note

Informan III & IV, 24 April 2012)

Berdasarkan keterangan di atas dapat disimpulkan, kurikulum

yang digunakan pada RSBI SMA Negeri 1 Karanganyar berbeda

dengan sekolah reguler pada umumnya karena di dalam kurikulum

tersebut terdapat pengembangan dan pendalam SK, KD, dan indikator.

Pengembangan dan pendalaman SK, KD, dan Indikator tersebut

mengarah pada penyesuaian materi-materi SNMPTN. Sebagai ciri

RSBI pada muatan pelajaran SMA Negeri 1 Karanganyar

menambahkan keterampilan bahasa asing seperti bahas Inggris toefl

dan bahasa mandarin (terlampir).

2) Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Menurut Undang-Undang Guru dan Dosen Tahun

2005,”Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama

mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai,

dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur

pendidikan formal, pendidikan dasar, dan menengah”. Secara garis

besar beberapa tugas utama pendidik di satuan pendidikan

penyelenggara program RSBI dan/ atau SBI adalah sebagai berikut: a)

mengembangkan silabus; b) membuat RPP berkarakter; c) mengajar

dengan bilingual yaitu menggunakan bahasa asing salah satunya,

khususnya bahasa Inggris dan bahasa Indonesia dengan demikian guru

Page 82: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH …... · SMA Negeri 1 Karanganyar sebesar 96 telah melebihi standar minimal akreditasi ... terbukti KKM untuk setiap mata ... x ABSTRACT THE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

harus memiliki kemampuan berbahasa Inggris; d) menerapkan model

pembelajaran agar dapat menciptakan pembelajaran yang PAIKEM;

e) mampu menggunakan perangkat IT untutk proses pembelajaran

atau untuk pengembangan profesinya; f) mengembangkan media

pembelajaran dan sumber belajar sesuai dengan tuntutan kurikulum

bertaraf internasional. Selain itu, sesuai dengan Permendiknas No. 78

Tahun 2009 kualifikasi tenaga pendidik RSMABI dan/ atau SMA-BI

minimal 30% pendidik berpendidikan S-2 atau S-3 sesuai dengan

bidang studi yang diampu dan berasal dari perguruan tinggi yang

program studinya terakreditasi.

Keadaan kualifikasi tenaga pendidik SMA Negeri 1

Karanganyar lebih dari 30% berpendidikan S-2, tepatnya berjumlah

27 tenaga pendidik. Selain itu, dari 70 tenaga pendidik yang telah

berstatuskan sebagai PNS sejumlah 63 guru dan 46 diantaranya telah

bersertifikasi sedangkan sisanya masih berstatuskan sebagai Guru

Tidak Tetap (GTT). Sesuai dengan pernyataan Wakasek kurikulum,

bahwa:

Kualifikasi akademik untuk guru SMA Negeri 1 Karanganyar

sudah memenuhi yaitu minimal S-1 sedangkan untuk guru yang

berpendidikan S-2 sebagai salah satu syarat RSBI sudah lebih

dari 30% tetapi kendalanya pendidikan S-2 nya tidak linear

sebab seperti yang kita ketahui bahwa sekarang belum banyak

penyelenggara program S-2 yang sesuai dengan pendidikan S-1

(Field note Informan II, 12 April 2012)

Senada dengan pernyataan Wakasek Kurikulum, PJP RSBI

menegaskan,”...Tenaga pendidik (guru) di SMA Negeri 1

Karanganyar sudah lebih dari 30% yang berpendidikan S-2 dan

sebagian besar sudah linear dengan mata pelajaran yang diampu...”

(Fied note Informan I, 11 April 2012)

Sejalan dengan program RSBI yang telah diselenggarakan

SMA Negeri 1 Karanganyar, selama tiga tahun ini kemampuan

pendidik dalam menerapkan bilingual khususnya bahasa Inggris masih

Page 83: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH …... · SMA Negeri 1 Karanganyar sebesar 96 telah melebihi standar minimal akreditasi ... terbukti KKM untuk setiap mata ... x ABSTRACT THE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

belum dapat optimal sedangkan penguasaan IT telah mengalami

peningkatan tetapi masih terdapat beberapa pendidik yang belum

dapat mengoptimalkan IT dalam pembelajaran, khususnya tenaga

pendidik senior. Hal tersebut sesuai dengan ungkapan Wakasek

Kurikulum berikut;

Penguasaan guru dalam menggunakan IT pada proses

pembelajaran masih 50:50 karena basic SMA Negeri 1

Karanganyar adalah SMA reguler sehingga otomatis para guru

yang dimiliki adalah guru reguler bukan guru RSBI. Akan

tetapi, melihat SMA Negeri 1 Karanganyar yang saat ini telah

berstatus RSBI kami mengusahakan perbaikan dan peningkatan

kualitas tenaga pendidik sehingga sekarang masih dalam taraf

pengembangan SDM. Untuk penguasaan IT oleh para guru baru

didominasi oleh guru-guru muda sedangkan guru-guru senior

yang sudah hampir pensiun masih perlu waktu untuk

beradaptasi, bukan berarti sudah tua tidak bisa IT jika mereka

mau belajar pasti bisa. Untuk penggunaan billingual oleh Bapak/

Ibu guru seperti yang saya sampaikan diawal bahwa billingual

digunakan baru sebatas bahasa komunikasi sebab jika dalam

menyampaikan materi pokok dengan bahasa Inggris pasti

mengalami kesulitan, belum lagi penguasaan bahasa Inggris

yang dimiliki belum menguasai sepenuhnya jadi sekarang kami

bertatih-tatih dan sedikit demi sedikit belajar bahasa Inggris

melalui pelatihan yang diberikan sekolah... (Field note Informan

II, 12 April 2012).

Di samping itu, PJP RSBI SMA Negeri 1 Karanganyar

membenarkan pernyataan di atas dengan mengungkapkan,

....Kompetensi guru dalam berbahasa Inggris dalam PBM masih

belum memenuhi dan penguasaan IT pun juga belum. Umumnya

baru Bapak/ Ibu guru yang masih muda yang sudah dapat

menggunakan IT tetapi bukan berarti Bapak/ Ibu guru yang

senior tidak dapat menggunakan IT secara penuh mereka juga

ikut belajar dalam pelatihan-pelatihan yang kami berikan...

(Fieldnote Informan I, 11 April 2012)

Senada dengan pernyataan PJP RSBI dan Wakasek

Kurikulum, sebagai customer pendidikan siswa kelas XII merasakan

kemampuan Bapak/ Ibu guru dalam menerapkan bilingual belum

optimal dan kompetensi dalam menggunakan IT juga belum baik. Hal

Page 84: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH …... · SMA Negeri 1 Karanganyar sebesar 96 telah melebihi standar minimal akreditasi ... terbukti KKM untuk setiap mata ... x ABSTRACT THE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

tersebut disebabkan oleh mayoritas tenaga pendidik yang mengajar di

kelas XII adalah Bapak/ Ibu guru senior sedangkan untuk kelas X dan

XI karena mayoritas tenaga pendidik yang mengajar masih muda

maka penggunaan IT dapat teroptimalkan tetapi kemampuan

menerapkan bahasa Inggris rendah.

Pada umumnya tenaga kependidikan sekolah terdiri dari

tenaga administrasi, tenaga perpustakaan, tenaga laboratorium, dan

tenaga kebersihan. Kompetensi utama yang harus dimiliki oleh tenaga

kependidikan, antara lain: a) memiliki kompetensi sesuai dengan

bidang tugasnya; b) memiliki keterampilan dalam sesuai dengan

bidang tugasnya; c) memiliki kemampuan berkomunikasi bahasa

asing (bahasa Inggris); d) memiliki kemampuan IT.

Saat ini tenaga kependidikan yang dimiliki SMA Negeri 1

Karanganyar sebanyak 24 orang dan 8 orang diantaranya adalah

pegawai tetap sedangkan sisanya Tenaga Tidak Tetap (TTT). Pada

umumnya kualifikasi pendidikan pegawai minimal lulusan SMA

namun ada juga yang berpendidikan S-1. Berikut ini merupakan

keterangan dari PJP RSBI SMA Negeri 1 Karanganyar kaitannya

dengan kualifikasi dan kompetensi tenaga kependidikan. “Untuk

tenaga kependidikan rata-rata minimal lulusan SMA tetapi ada juga

yang Sarjana dan selain itu kebanyakan para staff kependidikan masih

TTT (Tenaga Tidak Tetap)…” (Field note Informan I, 11 April 2012).

Keterangan tersebut diperkuat juga oleh penuturan Wakasek

Kurikulum yang menjelaskan,

... Untuk tenaga kependidikan atau tenaga administrasi di SMA

Negeri 1 Karanganyar secara keseluruhan berjumlah 24 yang

PNS hanya 8 orang dan sisanya masih TTT (Tenaga Tidak

Tetap). Selain itu kualifasi tenaga administrasi di SMA Negeri 1

Karanganyar sudah sesuai yaitu minimal tamatan SMA dan

sarjana.... (Field note Informan II, 12 April 2012).

Berkaitan dengan kompetensi utama yang harus dimiliki oleh

tenaga kependidikan SMA Negeri 1 Karanganyar, khususnya pada

Page 85: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH …... · SMA Negeri 1 Karanganyar sebesar 96 telah melebihi standar minimal akreditasi ... terbukti KKM untuk setiap mata ... x ABSTRACT THE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

kemampuan penggunaan IT dan berbahasa Inggris telah dapat berjalan

dengan baik namun untuk kemampuan berbahasa inggris masih seperti

kemampuan Bapak/ Ibu guru. Menurut PJP RSBI,

...Untuk tenaga kependidikan penguasaan IT nya sudah dapat

berjalan khususnya dalam mengoperasikan PAS (Paket Aplikasi

Sekolah) dan penggunaan bahasa Inggris belum terlalu

diprioritaskan tetapi ada beberapa staff yang memberikan

layanannya terhadap siswa dengan menggunakan bahasa Inggris

walaupun hanya sedikit. (Field note Informan I, 11 April 2012).

Sama halnya dengan pernyataan PJP RSBI, Wakasek

Kurikulum memberikan keterangan bahwa secara kesuluruhan jumlah

tenaga kependidikan sebanyak 24 orang, 8 diantaranya merupakan

PNS dan sisanya Tenaga Tidak Tetap (TTT) serta kualifikasi yang

dimiliki tenaga kependidikan rata-rata minimal tamatan SMA namun

ada juga yang Sarjana. Selain itu, kemampuan tenaga kependidikan

dalam menggunakan IT sudah lebih baik dari sebelumnya tetapi

sebaliknya penggunaan bahasa Inggris masih rendah.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa

kualifikasi tenaga pendidik maupun kependidikan SMA Negeri 1

Karanganyar telah memenuhi standar bahkan lebih meskipun

kesesuaian pendidikan S-2 guru SMA Negeri 1 Karanganyar tidak

dapat linear dengan mata pelajaran yang diampu. Akan tetapi,

pemenuhan kompetensi tenaga pendidik dan kependidikan terhadap

penyelenggaraan program RSBI di SMA Negeri 1 Karanganyar masih

pada tahapan yang rendah khususnya kemampuuan menggunakan

bilingual (bahasa Inggris).

3) Sarana dan Prasarana Pendidikan

Sarana dan prasarana untuk program RSBI dan/ atau SBI

merupakan fasilitas pendukung pencapaian target yang telah

ditetapkan oleh satuan pendidikan penyelenggara program RSBI dan/

atau SBI. Selain itu, sebagai penyelenggara program RSBI dan/ atau

SBI setiap sekolah harus memiliki sarana prasarana pokok sebagai

Page 86: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH …... · SMA Negeri 1 Karanganyar sebesar 96 telah melebihi standar minimal akreditasi ... terbukti KKM untuk setiap mata ... x ABSTRACT THE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

berikut; tanah (minimal luasnya 15.000 m2), gedung, ruang kelas dan

ruang lain, perpustakaan, laboratorium (fisika, kimia, biologi, bahasa,

komputer, dan IPS), kantin, auditorium, sarana olah raga, pusat belajar

dan riset guru, penunjang administrasi sekolah, unit kesehatan, toilet,

tempat ibadah, dan taman.

Setiap tahun ketersediaan sarana prasarana SMA Negeri 1

Karanganyar mengalami peningkatan. Berdasarkan hasil observasi

dan wawancara dengan informan di setiap ruang kelas telah

dilengkapi sarana pembelajaran berbasis IT yaitu terdapat seperangkat

Personal Computer (PC), LCD, layar proyektor, dan akses internet

(wifi). Hal ini sesuai dengan pernyataan PJP RSBI bahwa, “Sarana

prasarana untuk PBM di tahun ini sudah dapat terpenuhi seperti

perangkat computer, LCD, layar proyektor, meja, kursi, papan tulis,

dan laian-lain…” (Filed note Informan I, 11 April 2012). Selain

sarana pembelajaran di dalam kelas, SMA Negeri 1 Karanganyar

selalu melakukan pemenuhan dan pembaruan sumber belajar yang

tersedia di perpustakaan serta alat-alat peraga laboratorium. Seperti

yang diutarakan oleh Wakasek Kurikulum,”Untuk ketersediaan sarana

prasarana setiap tahunnya kami mengadakan pemenuhan baik alat-alat

peraga pembelajaran di laboratorium, penambahan koleksi buku-buku

perpustakaan, pengadaan perangkat-perangkat komputer, dan lain-

lain...” (Field note Informan II, 12 April 2012)

Akan tetapi, pengembangan gedung masih belum sesuai

dengan harapan seperti, keadaan ruangan perpustakaan dan

laboratorium IPA yang masih sederhana, ruang kesehatan yang belum

menetap, belum terpenuhinya ruangan pembelajaran kesenian dan

ruang penunjang pembelajaran lainnya. Hal tersebut sesuai dengan

pernyataan PJP RSBI bahwa;

…Akan tetapi, untuk sarana penunjang seperti perpustakaan,

laboratorium, ruang guru, ruang OSIS, UKS sampai saat ini

belum sesuai (belum layak) masih dalam tahap pemugaran tetapi

untuk tahun ini kami masih memfokuskan penyediaan kelas

Page 87: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH …... · SMA Negeri 1 Karanganyar sebesar 96 telah melebihi standar minimal akreditasi ... terbukti KKM untuk setiap mata ... x ABSTRACT THE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

dulu di gedung utara karena di gedung selatan hanya untuk

laboraturium saja sehingga sesuai dengan standard dan set plan

kami. (Field note Informan I, 11 April 2012).

Pernyataan di atas diperkuat oleh guru fisika yang menyatakan,

...Untuk ketersediaan sarana prasarana yang lain seperti

ketersediaan alat peraga laboratorium MIPA juga sudah

memenuhi tetapi memang ruangan masih belum sesuai dengan

set plan dan bersifat sederhana karena nanti laboratorium

tersebut akan dipindahkan. Akan tetapi ketersediaan

laboratorium untuk mapel yang saya ampu (fisika) masih

menjadi keprihatinan sebab SMA Negeri 1 Karanganyar dalam

prose pembenahan sehingga menyebabkan demonstrasi

pembelajaran di laboratorium jarang dilakukan... (Filed note

Informan III, 24 April 2012).

Di sisi lain, siswa kelas X, XI, dan XII merasakan ketersediaan sarana

prasarana pembelajaran di dalam kelas dan sumber belajar seperti

koleksi buku perpustakaan dan alat peraga telah sesuai dengan

kebutuhan pembelajaran RSBI tetapi untuk sarana prasarana

penunjang di luar kelas umumya masih bersifat sederhana, seperti

ruangan perpustakaan dan laboratorium IPA.

Berdasarkan kenyataan dan pernyataan tersebut dapat

disimpulkan, pada umumnya ketersediaan sarana prasana

pembelajaran program RSBI SMA Negeri 1 Karanganyar telah

memenuhi dan sesuai dengan standar khususnya untuk sarana

pembelajaran di dalam kelas namun untuk sarana penunjang di luar

kelas terutama berkaitan dengan kualitas ruangan belum dapat

memenuhi standar. Hal ini disebabkan saat ini RSBI SMA Negeri 1

Karanganyar masih melakukan pemugaran dan pemenuhan gedung

sehingga ruangan perpustakaan, ruang kesehatan, laboratorium, dan

ruang pembelajaran lainnya masih bersifat sederhana.

4) Pembiayaan

Pembiayaan pendidikan terdiri atas biaya investasi, biaya

operasi, dan biaya personal. Biaya investasi meliputi biaya penyediaan

Page 88: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH …... · SMA Negeri 1 Karanganyar sebesar 96 telah melebihi standar minimal akreditasi ... terbukti KKM untuk setiap mata ... x ABSTRACT THE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

sarana prasarana, pengembangan sumber daya manusia, dan model

kerja tetap. Biaya personal merupakan biaya pendidikan yang harus

dikeluarkan oleh peserta didik untuk bisa mengikuti proses

pembelajaran secara teratur dan berkelanjutan. Biaya operasi meliputi

gaji serta tunjangan pendidik dan tenaga kependidikan, biaya

pemenuhan perlengkapan pendidikan, dan biaya operasi tidak

langsung.

Sekolah yang bertaraf internasional memiliki konsekuensi

pembiayaan yang besar, khususnya dalam tahapan rintisan dan

pengembangan sekolah. Unsur-unsur pokok yang memerlukan

pembiayaan besar antara lain pembiayaan pengembangan SDM,

sarana prasarana, kurikulum, manajemen, PBM, dan pengembangan

lingkungan sekolah. Menurut Permendiknas No. 78 Tahun 2009

sumber pembiayaan program RSBI dan/ atau SBI berasal dari

pemerintah, pemerintah provinsi, pemerintah kota/ kabupaten, dan

masyarakat.

Pembiayaan RSBI SMA Negeri 1 Karanganyar berasal dari

pemerintah yang berupa block grant dulu di tahun pertama

mendapat bantuan kurang lebih lima ratus juta sedangkan di

tahun terakhir kurang lebih hanya dua ratus juta. Selain itu,

sumbernya pembiayaan berasal dari APBD dan bantuan orang

tua siswa yang digunakan untuk pemenuhan gedung sehingga

target kami untuk 3 sampai 4 tahun kedepan pemenuhan

gedung, sarana prasarana, dan pengembangan SDM sudah harus

dapat terlaksana...ungkap PJP RSBI (Field note Informan I, 11

April 2012).

Sesuai dengan pernyataan PJP RSBI, Wakasek Kurikulum

menyampaikan bahwa;

Sumber pembiayaan berasal dari bantuan pemerintah (APBN),

provinsi (APBD 1), kota/ baupaten (APBD 2), dan masyarakat.

Untuk bantuan dana dari pemerintah baik pusat, provinsi,

maupun daerah digunakan untuk pemenuhan sarana prasarana

dan pengembanganan SDM sedangkan dana masyarakat

digunakan untuk pemenuhan operasional sehingga dalam

penyelenggaraan RSBI ini kami membutuhkan partisipasi dari

masyarakat. Besaran bantuan pemerintah untuk APBN kami

Page 89: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH …... · SMA Negeri 1 Karanganyar sebesar 96 telah melebihi standar minimal akreditasi ... terbukti KKM untuk setiap mata ... x ABSTRACT THE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

pernah medapat sekitar dua ratus jutaan, APBD 1 antara empat

ratus sampai lima raus juta, APBD 2 ada dana tujuh ratus lima

puluh juta...(Field note Informan II, 12 April 2012).

Selain itu, sumber pembiayaan dari masyarakat terdiri dari

uang pembangunan dan iuran rutin bulanan. Pada tahun ajaran

2010/2011 besaran uang pembangunan minimal Rp3.000.000 untuk

setiap siswa sedangkan uang rutin bulanan adalah 10% dari uang

pembangunan. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan siswa kelas X,

”Untuk uang SPP di tahun angkatan sebesar Rp350.000,00 dengan

sistem memilih dan uang pembangunan Rp3.500.000,00...” (Field

note Informan V, 11 April 2012). Bagi siswa kelas XI uang

pembangunan minimal Rp 2.750.000,00 dan kelas XII

Rp2.500.000,00, seperti yang diungkapkan Wakasek

Kurikulum,”...Untuk irot besarnya 10% dari uang pembangunan atau

normalnya untuk kelas X Rp 300.000,00; kelas XI Rp 275.000,00;

kelas XII Rp 250.000,00...” (Field note Informan II, 12 April 2012).

Program RSBI di SMA Negeri 1 Karanganyar menyediakan

dana bantuan bagi siswa SMA Negeri 1 Karanganyar yang berasal

dari keluarga kurang mampu tetapi berprestasi. Adapun bentuk

bantuan yang diberikan berupa keringanan maupun pembebasan.

Penanggung Jawab Program RSBI menyatakan,

...Kami memberikan beasiswa bagi anak-anak yang kurang

mampu tapi berprestasi berupa keringanan maupun pembebasan

dimana mereka dapat memperolehnya dengan mengajukan

permohonan keringanan serta melampirkan surat-surat yang

menjadi persyaratan seperti keterangan tidak mampu dan lain-

lain. Selanjutnya, dari pihak sekolah akan melakukan home visit

sehingga apabila ada anak kami yang pintar tetapi tidak mampu

maka benar-benar akan dibantu. Anggaran kami untuk

pemberian beasiswa tersebut sekitar 10% dari penerimaan

sekolah dengan jumlah penerima 10-20% dari jumlah

keseluruhan siswa. (Field note Informan I, 11 April 2012)

Hal tersebut sesuai dengan pernyataan siswa kelas X sebagai salah

satu penerima beasiswa:

Page 90: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH …... · SMA Negeri 1 Karanganyar sebesar 96 telah melebihi standar minimal akreditasi ... terbukti KKM untuk setiap mata ... x ABSTRACT THE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

...Saya sendiri menerima beasiswa tersebut berupa keringanan

dan bantuan tunai yakni uang gedung mendapat potongan

Rp500.000,00 dan SPP dipotong Rp100.000,00 jadi sekarang

SPP yang saya bayarkan Rp250.000,00 dan uang pembangunan

Rp3.000.000,00 sedangkan uang tunai saat ini yang saya dapat

Rp390.000,00. (Field note Informan V, 11 April 2012)

Berdasarkan keterangan di atas diperoleh kesimpulan bahwa

sumber pembiayaan program RSBI SMA Negeri 1 Karanganyar

berasal dari pemerintah pusat, pemerintah provinsi, pemerintah kota/

kabupaten, dan masyarakat. Meskipun SMA Negeri 1 Karanganyar

telah menyelenggarakan program RSBI tetapi sekolah tetap

menyediakan dana bantuan bagi siswa berprestasi yang kurang

mampu secara finansial.

5) Kesiswaan

Sekolah Bertaraf Internasional mensyaratkan calon siswa

baru harus memiliki kompetensi dan kecerdasan tinggi. Beberapa

kemampuan umum yang lazim menjadi tolak ukur keinternasionalan

adalah kemampuan berkomunikasi dalam bahasa Inggris, kemampuan

dalam sains, kemampuan dalam bidang teknologi, dan kemampuan

lain yang bersifat karya-karya inovatif dan kreatif.

Untuk menjaring kemampuan anak tersebut, SMA Negeri 1

Karanganyar mensyaratkan para calon siswa memiliki nilai rata-rata

rapor SMP semester 1 sampai 5 minimal 7,5 dan nilai rata-rata UN

minimal 7,5. Selain itu, para calon siswa diwajibkan menjalani tes

potensi akaademik (yang terdiri dari tes MIPA, IPS, bahasa Indonesia,

bahasa Inggris, dan TIK), psycho test, tes keterampilan TIK, dan

wawancara berbahasa Inggris. Hal tersebut sesuai dengan ungkapan

PJP RSBI bahwa;

Sesuai dengan petunjuk Dirjen bahwa setiap siswa lulusan SMP

yang ingin mendaftarkan diri ke RSBI/ SBI nilai rata-rata rapor

semester 1 sampai dengan 5 minimal 75 dan melampirkan nilai

UN (Ujian Negara). Selanjutnya mengikuti Tes Potensi

Akademik (meliputi mapel MIPA, bahasa Inggris, bahasa

Indonesia, dan IPS), tes keterampilan TIK, psycho test, dan

Page 91: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH …... · SMA Negeri 1 Karanganyar sebesar 96 telah melebihi standar minimal akreditasi ... terbukti KKM untuk setiap mata ... x ABSTRACT THE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

wawancara dengan bahasa Inggris...(Field note Informan I, 11

April 2012).

Salah satu siswa kelas XI menuturkan,

...Ketika saya mendaftarkan diri untuk sekolah di RSBI SMA

Negeri 1 Karanganyar harus melalui beberapa tes masuk seperti

tes potensi akademik, psycho test, dan wawancara dengan

bahasa Inggris tetapi untuk adek tingkat ada tambahan tes

ketrampilan TIK. Selain itu nilai UN dan nilai rapor semester 1

sampai 5 sewaktu SMP juga digunakan sebagai pertimbangan

dan persyaratan mendaftar. (Field note Informan VII, 29 April

2012).

Berdasarkan hasil observasi dan keterangan yang telah

diperoleh dapat disimpulkan bahwa prosedur Penerimaan Peserta

Didik Baru (PPDB) pada program RSBI SMA Negeri 1 Karanganyar

dilakukan dengan menggunakan beberapa tahapan seleksi. Adapun

tahapan tes seleksi terdiri dari tes seleksi administrasi (nilai rapor

semester 1-5 dan UN rata-rata minimal 75), psycho test, tes potensi

akademik, tes keterampilan TIK dan wawancara bahasa Inggris.

b. Proses

Proses pendidikan adalah berubahnya sesuatu menjadi sesuatu

yang lain. Proses yang dimaksud adalah proses dalam pengambilan

keputusan, proses pengelolaan kelembagaan dan program, proses belajar

mengajar, dan proses monitoring maupun evaluasi. Adapun proses

pendidikan di SMA Negeri 1 Karanganyar kaitannya dengan

penyelenggaraan program RSBI, meliputi:

1) Proses Pembelajaran

Berdasarkan Permendiknas No. 23 Tahun 2006,”Menuntut

lulusan SMA mampu menunjukkan kesadaran hidup yang tinggi,

bersikap dan berperilaku hidup yang positif, mampu berpikir logis,

kritis, analitis dan kreatif, serta mampu memecahkan masalah secara

inovatif”. Oleh karena itu, untuk menghasilkan lulusan seperti yang

tercantum dalam Permendiknas No. 23 Tahun 2006 proses

pembelajaran pada program RSBI harus berpedoman pada lima

Page 92: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH …... · SMA Negeri 1 Karanganyar sebesar 96 telah melebihi standar minimal akreditasi ... terbukti KKM untuk setiap mata ... x ABSTRACT THE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

prinsip pembelajaran seperti yang tertuang dalam PP Peraturan

Pemerintah No. 19 Tahun 2005 bahwa;

Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan

secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,

memotivasi para peserta didik untuk berpartisipasi aktif serta

memberikan ruang yang cukup tinggi bagi prakarsa dan

kreativitas, sesuai dengan bakat minat, dan perkembangan fisik

serta psikologis peserta didik.

Kelima prinsip tersebut dapat dikembangkan untuk menghasilkan

proses pembelajaran yang bercirikan internasional. Selain itu, setiap

satuan pendidikan yang menyelenggarakan program RSBI harus

menerapkan pembelajaran bilingual dan menggunakan fasilitas ICT

secara optimal.

Berdasarkan penuturan PJP RSBI proses pembelajaran

program RSBI SMA Negeri 1 Karanganyar telah berbasis IT dan

menggunakan bilingual walaupun hanya sebagai bahasa komunikasi

sehingga penggunaan bahasa Inggris belum dapat digunakan sebagai

bahasa pengantar penyampaian materi pembelajaran tapi sebatas

percakapan sederhana dan pengenalan istilah-istilah khusus dalam

materi, seperti pemberian salam. Senada dengan pernyataan di atas,

Wakasek Kurikulum mengungkapkan,

Proses belajar mengajar di program RSBI SMA Negeri 1

Karanganyar sudah berbasis ICT sehingga didalam kelas telah

tersedia satu unit perangkat komputer lengkap dengan LCD,

layar proyektor, koneksi internet, dan AC. Untuk koneksi

internet memang bukan jadi rahasia umum bahwa keadaannya

masih belum optimal (sering putus sambung) karena terlalu

banyak pengguna sedangkan bandwitchnya terlalu kecil.

Penggunaan billingual dalam pembelajaran bersifat tidak mutlak

khususnya dalam penyampaian substansi materi pembelajaran

sehingga saat ini billingual baru digunakan sebatas bahasa

pengantar komunikasi seperti membuka menutup pelajaran,

memberikan peluang bagi siswa bertanya, dan lain-lain. Selain

itu, tidak menutup kemungkinan juga billingual digunakan

dalam mengenalkan istilah-istilah khusus dalam materi pelajaran

agar siswa tidak asing lagi dengan istilah tersebut. (Field note,

12 April 2012)

Page 93: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH …... · SMA Negeri 1 Karanganyar sebesar 96 telah melebihi standar minimal akreditasi ... terbukti KKM untuk setiap mata ... x ABSTRACT THE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

Selain itu, sebagai salah satu komponen pelaksana pembelajaran yakni

guru fisika mengatakan,

Proses belajar mengajar yang kami lakukan mengacu pada

silabus yang ada kemudian untuk aplikasinya selama

pembelajaran kami menggunakan IT seperti kegiatan presentasi

yang memanfaatkan perangkat computer, LCD, dan layar

proyektor. Di samping itu, selama pembelajaran juga

memanfaatkan model-model pembelajaran agar anak dapat

belajar secara efektif dan kreatif dalam menerima materi tetapi

penggunaannya disesuaikan dengan materi yang akan

disampaikan buat saya untuk materi yang tingkatannya mudah

masih menggunakan model ceramah. Untuk penggunaan

billingual masih bersifat sebagai bahasa komunikasi tetapi saya

juga mengenalkan pada siswa istilah-istilah khusus dalam materi

dengan bahasa Inggris sebagai langkah pembiasaan... (Field note

Informan III, 24 April 2012)

Para siswa mengungkapkan hal yang sama bahwa proses

pembelajaran program RSBI telah berbasis IT dan terdapat penerapan

bilingual meskipun penggunaan bahasa Inggris sebatas bahasa

komunikasi sederhana dan pengenalan istilah-istilah khusus mata

pelajaran. Selain itu, selama proses pembelajaran para siswa juga

merasakan adanya penerapan model pembelajaran, seperti yang

diungkapkan oleh siswa kelas XII bahwa,”Ada beberapa guru yang

menerapkan model pembelajaran ada juga yang belum seperti

observasi (contextual learning), presentasi, dan lain-lain...” (Field

note Informan VI, 26 April 2012). Penerapan model pembelajaran

inovatif selalu disesuaikan dengan materi pelajaran yang akan

disampaikan sehingga Bapak/ Ibu guru memiliki cara masing-masing

dalam penggunaan model pembelajaran. Hal tersebut sesuai dengan

ungkapan guru fisika,”Selama pembelajaran juga memanfaatkan

model-model pembelajaran agar anak dapat belajar secara efektif dan

kreatif dalam menerima materi tetapi penggunaannya disesuaikan

dengan materi yang akan disampaikan buat saya untuk materi yang

tingkatannya mudah masih menggunakan model ceramah”. (Field

Page 94: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH …... · SMA Negeri 1 Karanganyar sebesar 96 telah melebihi standar minimal akreditasi ... terbukti KKM untuk setiap mata ... x ABSTRACT THE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

note Informan III, 24 April 2012). Akan tetapi, di sisi lain ada guru

yang merasa bahwa penggunaan model pembelajaran tidak efisien

waktu, seperti yang disampaikan oleh guru akuntansi,

...Berkaitan dengan model-model pembelajaran saya pribadi

tidak mengikuti hanya sekedar tahu dan untuk penerapannya

saya sendiri juga tidak terlalu suka dengan model-model

pembelajaran yang seperti itu karena lamban rasanya sehingga

tidak efisien waktu dalam menyampaikan materi... (Field note

Informan IV, 24 April 2012).

Bahan ajar yang digunakan pada program RSBI SMA Negeri

1 Karangayar telah bervariasi, hal ini dapat dibuktikan melalui

pernyataan PJP RSBI bahwa,”... Selain itu sumber belajar/ bahan ajar

sudah bervariasi tidak hanya berasal dari buku-buku lokal saja tetapi

juga dengan buku billingual, blog-blog yang telah disediakan oleh

Bapak/ Ibu guru, Compact Disk (CD) pembelajaran, dan native

speaker untuk mapel bahasa Inggris...”(Field note Informan I, 11

April 2012). Di samping itu, para siswa juga merasakan adanya

kebervariasian dalam penggunaan bahan ajar salah satunya adalah

siswa kelas XI yang berujar bahwa,” Bahan ajar yang digunakan

sudah bervariasi selain dari modul biasanya Bapak/ Ibu guru meminta

kami untuk mendownload materi dari internet dan banyak Bapak/ Ibu

guru yang telah memiliki blog. Hand book nya sudah bilingual dan

ada juga modul lembar latihannya”. (Field note Informan VII, 29

April 2012).

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan

pelaksanaan pembelajaran program RSBI SMA Negeri 1 Karanganyar

telah berbasis IT dan menggunakan bilingual walaupun penerapan

bahasa Inggris masih bersifat sederhana yaitu sebagai bahasa

percakapan yang belum digunakan dalam penyampaian materi pokok.

Selain itu, dalam pelaksanaan pembelajaran terdapat pengaplikasian

model pembelajaran yang penggunaannya disesuaikan dengan

kebutuhan. Di samping itu, sumber belajar yang digunakan Bapak/ Ibu

Page 95: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH …... · SMA Negeri 1 Karanganyar sebesar 96 telah melebihi standar minimal akreditasi ... terbukti KKM untuk setiap mata ... x ABSTRACT THE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

dalam proses pembelajaran telah bervariasi, seperti dengan

menggunakan buku bilingual, video pembelajaran, download materi

melalui internet, dan lain-lain. Berikut ini merupakan gambaran

pelaksanaan pembelajaran di SMA Negeri 1 Karanganyar;

2) Penilaian (Evaluasi)

Penilaian merupakan proses pengumpulan dan pengolahan

informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik. Di

samping itu, evaluasi pendidikan adalah kegiatan pengendalian,

penjaminan, dan penetapan mutu pendidikan terhadap komponen

pendidikan pada setiap jalur, jenjang, dan jenis pendidikan sebagai

bentuk pertanggungjawaban penyelenggaraan pendidikan.

Gambar 4.1 Kegiatan Diskusi

Pembelajaran

Gambar 4.2 Pembelajaran

Berbasis IT

Gambar 4.3 Penggunaan Media

Pembelajaran

Gambar 4.4 Sumber Pembelajaran

melalui Blog Guru

Page 96: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH …... · SMA Negeri 1 Karanganyar sebesar 96 telah melebihi standar minimal akreditasi ... terbukti KKM untuk setiap mata ... x ABSTRACT THE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

Penyelenggaraan penilaian bagi satuan pendidikan RSBI dan/ atau

SBI meliputi penilaian hasil belajar dan penilaian program.

Sebagai sekolah penyelenggara program RSBI dan/ atau SBI

sistem penilaiannya tetap mengacu kepada SNP dan sekaligus

melakukan pengembangan dalam pelaksanaannya. Sejalan dengan

aturan PP No. 19 Tahun 2005 bahwa penilaian pendidikan pada

jenjang menengah terdiri atas penilaian hasil belajar oleh pendidik,

penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan, dan penilaian hasil

belajar oleh pemerintah.

Penilaian hasil belajar siswa SMA Negeri 1 Karanganyar

program RSBI oleh pendidik dilakukan secara berkesinambungan

untuk memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil dalam bentuk

ulangan harian serta penugasan baik terstruktur maupun tidak

terstruktur. Hal ini sesuai dengan pernyataan guru fisika, ”Kegiatan

penilaian bisa dilakukan dengan tertulis maupun lisan, seperti

pemberian tugas terstruktur maupun tidak, kegiatan presentasi materi

pelajaran, ulangan harian, dan pengamatan-pengamatan yang

dilakukan saat pembelajaran praktek...” (Field note Informan III, 24

April 2012). Keterangan di atas diperkuat pula oleh guru akuntansi

yang menyebutkan, ”Cara penilaian yang saya lakukan dengan

ulangan harian dan penilaian tugas (baik terstruktur maupun tidak

terstruktur)...” (Field note Informan IV, 24 April 2012). Ranah

penilaian hasil belajar siswa oleh pendidik meliputi kogitif, afektif,

dan psikomorik.

Penilaian hasil belajar seperti biasa dengan ranah penilaian

kognitif, afektif, dan psikomotor. Pada ranah kognitif biasanya

penilaian dilakukan dengan memberikan tugas baik terstruktur

maupun tidak, ulangan harian, test tengah semester dan tes

semester. Ranah afektif penilaian dilakukan dengan melihat

keaktifan siswa selama PBM berlangsung sedangkan

psikomotor dinilai dari perilaku keterampilan anak terkait

dengan materi-materi yang membutuhkan praktek... ujar PJP

RSBI SMA Negeri 1 Karanganyar (Field note, 11 April 2012)

Page 97: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH …... · SMA Negeri 1 Karanganyar sebesar 96 telah melebihi standar minimal akreditasi ... terbukti KKM untuk setiap mata ... x ABSTRACT THE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan bertujuan

untuk menentukan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan

dengan mempertimbangkan hasil penilaian peserta didik oleh

pendidik. Bentuk penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan

umumnya berupa Ujian Sekolah (US), ujian semester kenaikan kelas,

dan segala bentuk ujian yang diselenggarakan sekolah. Di samping

itu, penilaian hasil belajar oleh pemerintah bertujuan untuk menilai

pencapaian kompetensi lulusan secara nasional pada mata pelajaran

tertentu dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan teknologi

dan dilakukan dalam bentuk ujian nasional.

Penilaian hasil belajar siswa yang diselenggarakan oleh

program RSBI SMA Negeri 1 Karanganyar telah mengalami

pengembangan yakni berupa pengembangan instrumen penilaian

dengan cara penilaian berbasis IT dan penggunaan bahasa Inggris

disetiap instrumen penilaian. Hal tersebut sesuai dengan informasi

dari Wakasek Kurikulum yang menyampaikan,

...Untuk bobot billingual dalam instrumen penilaian khususnya

mid semester dan semester kelas X sekitar 30%, kelas XI sekitar

50% dan kelas XII sekitar 75% tetapi penerapan billingual pada

instrumen penilaian sejauh ini baru diwajibkan untuk mapel

sains sedangkan mapel IPS belum diwajibkan. Saat ini kami

mencoba melakukan pengembangan instrument penilaian yang

efektif dan obyektif bagi siswa yakni dengan cara penilaian

online... (Field note Informan II, 12 April 2012).

Pernyataan di atas diperkuat pula oleh PJP RSBI bahwa,”... Di

samping itu, saat ini terdapat media evaluasi yang obyektif dan valid

yakni e-learning evaluation yang dilaksanakan di laboratorium...”

(Field note Informan I, 11 April 2012). Demikian pula dengan

pendapat siswa kelas X dan XII yang menerangkan bahwa selama

pelaksanaan penilaian khususnya ulangan harian, tes tengah semester

dan tes semester terdapat penerapan bilingual (bahasa Inggris) kurang

lebih 30% dari jumlah soal yang diujikan untuk mata pelajaran IPA

sedangkan mata pelajaran IPS penggunaan bahasa Inggris dalam

Page 98: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH …... · SMA Negeri 1 Karanganyar sebesar 96 telah melebihi standar minimal akreditasi ... terbukti KKM untuk setiap mata ... x ABSTRACT THE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

instrument penilaian belum optimal hanya beberapa mata pelajaran

IPS yang telah menerapkannya yaitu, seperti ekonomi dan sosiologi.

Di samping penilaian hasil belajar terdapat juga penilaian

(evaluasi) program yang bertujuan untuk mengetahui ketercapaian dan

kesesuaian antara rencana yang telah ditetapkan dengan proses dan

hasil yang dicapai. Kegiatan tersebut meliputi kegiatan pemantauan

(monitoring) dan evaluasi. Selaku PJP RSBI menjelaskan bahwa

kegiatan monitoring dan evaluasi RSBI selalu dilakukan setiap

tahunnya oleh pihak-pihak terkait seperti PEMDA, Pemerintah

Provinsi, dan Dirjen Pendidikan Pembinaan SMA. Disamping itu,

Wakasek Kurikulum mengutarakan hal yang senada dengan

pernyataan PJP RSBI untuk kegiatan monitoring dan evaluasi oleh

pihak eksternal seperti Dirjen Pembeinaan SMA, pemerintah daerah,

dan LPPM yang diselenggarakan tiap tahun.

Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa

pelaksanaan penilaian RSBI SMA Negeri 1 Karanganyar terdiri atas

penilaian hasil belajar dan penilaian program. Penilaian hasil belajar

dibagi menjadi tiga jenis yaitu penilaian hasil belajar oleh pendidik,

satuan pendidikan, dan pemerintah. Penilaian hasil belajar meliputi

penilaian kognitif, afektif, dan psikomorik. Selain itu, terdapat

pengembangan instrumen penilaian dengan menggunakan IT yang

disebut dengan e-learning evaluation serta terdapat penggunaan

bahasa Inggris pada sajian soal-soal evaluasi.

3) Pengelolaan

Sebagai satuan pendidikan yang menyelenggarakan program

RSBI dan/ atau SBI dituntut untuk dapat mengelola sistem pendidikan

atau pengajaran sekolah dengan model manajemen yang memadai.

Pelaksanaan masing-masing bidang manajemen sekolah dilakukan

secara profesional dan mengarah pada manejemen bertaraf

internasional. Oleh karena itu, sekolah yang menyelenggaran program

RSBI dan/ atau SBI dalam kurun waktu lima tahun harus memiliki

Page 99: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH …... · SMA Negeri 1 Karanganyar sebesar 96 telah melebihi standar minimal akreditasi ... terbukti KKM untuk setiap mata ... x ABSTRACT THE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

ciri-ciri manajemen sekolah sebagai berikut: a) telah melaksanakan

manajemen berbasis sekolah secara penuh; b) mampu mencapai

manajemen dengan standar ISO 9001 (2000); pengelolaan dalam

berbagai aspek pendidikan dilakukan dengan pola manajemen

berbasis IT; c) melakukan kerja sama dengan sekolah lain yang

bertaraf internasional, baik di dalam maupun di luar negeri yang

diwujudkan dalam MOU.

Pengelolaan RSBI SMA Negeri 1 Karanganyar menurut PJP

RSBI telah sesuai dengan standar pengelolaan RSBI yang diatur

dalam Permendiknas No. 78 Tahun 2009. Hal tersebut dibuktikan

dengan diperolehnya sertifikat ISO 9001: 2008 dari NQA, UKAS.

Senada dengan keterangan yang diberikan PJP RSBI, Wakasek

Kurikulum menuturkan,

Perolehan Sertifikat ISO di SMA Negeri 1 Karanganyar adalah

ISO versi 9001: 2008 yang diberikan oleh NQA dari UKAS.

Penilaian Sertifikat ISO bersifat keseluruhan meliputi proses

pelayanan, keuangan, proses belajar mengajar, ketersediaan

sarana dan prasarana, dan lain-lain sehingga cenderung seperti

komponen penilaian akreditasi yaitu delapan Standar Nasional

Pendidikan. Dengan demikian pengelolaan RSBI secara

keseluruhan sudah dapat dikatakan baik dan tertib baik tertib

budaya kerja maupun administrasi. (Field note Informan II, 12

April 2012).

Selain memperoleh sertifikat ISO versi 9001: 2008 dari NQA

UKAS, untuk meningkatkan mutu sekolah SMA Negeri 1

Karanganyar mengadakan kerja sama dengan sekolah bertaraf

internasional baik dalam maupun luar negeri. Penanggung Jawab

Program RSBI menyampaikan,

...Kerja sama yang kami lakukan sifatnya lokal dan

internasional. Untuk kerja sama dengan sekolah RSBI dan/ atau

SBI yang ada di Indonesia seperti; SMA Negeri 1 Surakarta,

SMA Negeri 3 Surakarta, SMA 1 Denpasar, SMA 4 Denpasar,

Sutomo Medan, dan lain-lain biasanya kerja sama dengan

sekolah-sekolah tersebut dalam bentuk pembandingan bahan

ajar, keadaan lingkungan sekolah, tukar menukar program dan

sebagainya. Sedangkan dengan pihak Perguruan Tinggi kami

Page 100: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH …... · SMA Negeri 1 Karanganyar sebesar 96 telah melebihi standar minimal akreditasi ... terbukti KKM untuk setiap mata ... x ABSTRACT THE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

bekerja sama dengan UNS untuk melakukan pendampingan

dalam penyusunan silabus yang dikembangkan ke arah materi-

materi SNMPTN pada semua mata pelajaran. Rekan di luar

negeri dengan Singapore Pioneer Junior Collage dan Malaysia

”Sekolah Menengah Agama Persekutuan Kajang”... (Field note

Informan I, 11 April 2012)

Pernyataan di atas diperkuat dengan penuturan Wakasek Kurikulum

bahwa;

...Adapun rekan kerja sama RSBI SMA Negeri 1 Karanganyar

untuk yang lokal, antara lain: SMA Negeri 1 Surakarta, SMA

Negeri 3 Surakarta, SMA Negeri 1 Denpasar, SMA Negeri 4

Denpasar, SMA Negeri 78 Jakarta, dan lain-lain sedangkan

rekan kerja sama luar negeri dengan Singapore Pioneer Junior

Collage dan Sekolah Menengah Agama Persekutuan Kajang

Malaysia. Kerja sama kami biasanya berwujud tukar menukar

bahan ajar, budaya, kondisi lingkungan sekolah, adaptasi

maupun adopsi kurikulum, dan lain-lain...(Field note Informan

II 12 April 2012).

Oleh karenanya, dapat disimpulkan bahwa pengelolaan RSBI

di SMA Negeri 1 Karanganyar telah berjalan dengan baik dan sesuai

standar pengelolaan RSBI yakni dibuktikan dengan diperolehnya

sertifikat ISO versi 9001: 2008 dari NQA UKAS. Upaya peningkatan

mutu RSBI SMA Negeri 1 Karanganyar dilakukan dalam bentuk kerja

sama dengan sekolah bertaraf internasional baik dalam maupun luar

negeri.

c. Ouput

Ouput pendidikan merupakan prestasi sekolah yang dihasilkan

dari proses atau perilaku sekolah. Ouput SMA Negeri 1 Karanganyar

sejalan dengan penyelenggaraan program RSBI, berupa:

1) Akreditasi

Akreditasi merupakan kegiatan penilaian kelayakan suatu

program dan/ atau satuan pendidikan berdasarkan kriteria yang telah

ditetapkan. Saat ini akreditasi SMA Negeri 1 Karanganyar berpredikat

A dengan perolehan nilai 96 sesuai dengan SK BAP S/M Provinsi

Jawa Tengah No. 135/ BAP-SM/2011 sehingga, perolehan nilai

Page 101: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH …... · SMA Negeri 1 Karanganyar sebesar 96 telah melebihi standar minimal akreditasi ... terbukti KKM untuk setiap mata ... x ABSTRACT THE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

akreditasi program RSBI telah melebihi ketentuan bahwa nilai

akreditasi RSMABI dan/ atau SMA-BI diatas 95. Rincian hasil

penilaian akreditasi SMA Negeri 1 Karanganyar adalah sebagai

berikut:

Tabel 4.3 Hasil Penilaian Akreditasi SMA Negeri 1 Karanganyar

Komponen Akreditasi Nilai Komponen

Standar Isi 100

Standar Proses 98

Standar Kompetensi Lulusan 96

Standar Tenaga Pendidik dan Kependidikan 93

Standar sarana dan Prasarana 90

Standar Pengelolaan 99

Standar Pembiayaan 98

Standar Penialaian Pendidikan 99

Sumber : Badan Akreditasi Provinsi Sekolah/ Madrasah (BAN S/M)

Provinsi Jawa Tengah

Dengan demikian, program RSBI di SMA Negeri 1

Karanganyar dapat dinyatakan layak dan sesuai dengan standar.

2) Kompetensi Lulusan

Untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas setiap satuan

pendidikan diwajibkan memiliki standar kompetensi lulusan. Standar

kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang

mencakup sikap, pengetahuan, maupun keterampilan dan digunakan

sebagai pedoman penilaian dalam penentuan kelulusan peserta didik

dari satuan pendidikan. Sebagai penyelenggara program RSBI dan/

atau SBI, pengembangan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dapat

dilakukan dengan menerapkan standar kelulusan yang setara atau

lebih tinggi dari SNP dan menetapkan standar pembinaan prestasi

bidang akdemik maupun non akademik.

Standar kelulusan SMA Negeri 1 Karanganyar telah

memenuhi aturan dan untuk standar kelulusan mata pelajaran yang

dikenal dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) RSBI SMA

Page 102: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH …... · SMA Negeri 1 Karanganyar sebesar 96 telah melebihi standar minimal akreditasi ... terbukti KKM untuk setiap mata ... x ABSTRACT THE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

Negeri 1 Karanganyar telah melebihi SNP. PJP RSBI SMA Negeri 1

Karanganyar mengungkapkan bahwa:

Aturan Standar Kelulusan (SKL) sama dengan sekolah reguler

yang terdiri dari SKL lembaga/ institusi dan SKL mata pelajaran

biasa yang disebut dengan KKM. Untuk KKM RSBI SMA

Negeri 1 Karanganyar semua mata pelajaran sama yaitu 75

sedangkan SKL lembaga/ institusi dari pemerintah bobot nilai

UN minimal masing-masing mata pelajaran yang diujikan

adalah 4,0 sedangkan rata-ratanya 5,5 (Field note Informan I, 11

April 2012)

Di samping itu, Wakasek Kurikulum menerangkan bahwa penerapan

standar kelulusan RSBI SMA Negeri 1 Karanganyar telah mengacu

pada SKL pemerintah dimana untuk bobot ketuntasan nilai minimal

UN pada masing-masing mata pelajaran UN sebesar 4,0 dengan rata-

rata nilai minimal 5,5 sedangkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

masing-masing pelajaran pada umumnya sebesar 75. (Field note

Informan II, 12 April 2012). Selain lain itu, cakupan SKL RSBI SMA

Negeri 1 Karanganyar terdapat pengembangan yang berupa

penambahan materi-materi SNMPTN. Hal ini sesuai dengan

pernyataan guru akuntansi,

Untuk Standar Kelulusan RSBI sama dengan sekolah lain yang

masih reguler yakni mengacu pada SKL UN (Ujian Negara)

tetapi terdapat pengembangan materi sebagai nilai plus yaitu

materi SNMPTN sedangkan untuk bobot nilai minimal UN

masing-masing mata pelajaran yang diujikan adalah 4,0 dengan

rata-rata 5,5 sedangkan KKM mata pelajaran sekolah adalah 75

(Field note Informan IV, 24 April 2012)

Guru fisika memberikan informasi yang sama berkaitan tentang SKL

RSBI SMA Negeri 1 Karanganyar, bahwa:

Standar Kelulusan SMA Negeri 1 Karanganyar sudah melebihi

SKL SMA reguler untuk SKL mata pelajaran yang dikenal

dengan KKM yaitu 75 sedangkan untuk SKL lembaga/ institusi

sekalipun RSBI tetap sama karena sudah diatur oleh pemerintah

sebagai acuan penyampaian materi sebagai bekal persiapan UN

(Ujian Negara). Acuan SKL RSBI SMA Negeri 1 Karanganyar

diperkaya dengan materi-materi SNMPTN... (field note

Informan III, 24 April 2012)

Page 103: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH …... · SMA Negeri 1 Karanganyar sebesar 96 telah melebihi standar minimal akreditasi ... terbukti KKM untuk setiap mata ... x ABSTRACT THE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

Sejalan dengan terselenggaranya program RSBI SMA Negeri

1 Karanganyar menetapkan standar pembinaan prestasi akademik dan

non akdemik. Oleh karena itu, SMA Negeri 1 Karanganyar selalu

mendelegasikan siswanya untuk mengikuti perlombaan-perlombaan

seperti OSN (Olimpiade Sains Nasional), perlombaan dibidang seni,

olahraga dan lain-lain. Seperti yang diungkapkan oleh PJP RSBI:

Prestasi yang pernah diraih SMA Negeri 1 Karanganyar baik

akademik maupun non akademik ditingkat kabupaten sudah

sering didapat dan saat ini kami mentargetkan prestasi SMA

Negeri 1 Karanganyar setelah berstatuskan RSBI minimal

tingkat provinsi. Sejauh ini prestasi yang telah didapat untuk

akademiknya pada lomba Olimpiade Sains Masional (OSN)

baru setingkat provinsi seperti mapel biologi dan ekonomi

sedangkan yang lain belum dapat lolos. Untuk prestasi non

akademik sudah dapat berprestasi setingkat provinsi dan

nasional seperti seni tari (tari kencar-kencar); seni musik

(keroncongan); dan dari ekskul olah raga taekwondo dan renang

(tingkat internasional) serta panahan (tingkat nasional)... (Field

note Informan I, 11 April 2012)

Sama halnya dengan penuturan Wakasek Kurikulum yang

menyebutkan, bahwa:

Prestasi yang pernah kami raih kaitannya dengan bentuk

pengembangan prestasi ketika sekolah telah RSBI sejauh ini

masih dalam tingkatan provinsi untuk prestasi akademiknya

seperti ikut serta dalam kegiatan Olimpiade Sains Nasional

(OSN) tetapi kemarin sudah ada mata pelajaran yang lolos ke

tingkat Nasional untuk mata pelajaran Ekonomi dan Biologi,

sedangkan untuk prestasi non akademik yang paling menonjol

adalah pembinaan-pembinaan ekstrakurikuler dari cabang olah

raga panahan dan taekwondo yang sering menjuari tingkat

provinsi dan nasional. Selain itu, ektrakurikuler seni tari, teater,

dan paduan suara juga mendapatkan prestasi baik ditingkat

ekskarisidenan Surakarta, provinsi, dan bahkan nasional. (Field

note Informan II, 12 April 2012)

Setiap tahun angka kelulusan siswa SMA Negeri 1

Karanganyar mencapai 100%. Berikut ini merupakan cuplikan

Page 104: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH …... · SMA Negeri 1 Karanganyar sebesar 96 telah melebihi standar minimal akreditasi ... terbukti KKM untuk setiap mata ... x ABSTRACT THE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

pernyataan Wakasek Kurikulum berkaitan tentang tingkat kelulusan

dan kualitas hasil belajar siswa:

...Saat ini tingkat kelulusan di SMA Negeri 1 Karanganyar

selalu 100%. Perihal kualitas hasil belajar output RSBI untuk

yang satu kelas percobaan di tahun ajaran 2008/ 2009 peringkat

satu sampai dengan tiga diperoleh siswa RSBI semua. Jika kami

diminta untuk membandingkan antara hasil sebelum RSBI dan

yang sesudah untuk saat ini kami mengatakan jelas terdapat

perbedaan dan peningkatan tetapi apabila pembandingnya

adalah sama-sama dengan RSBI nya belum dapat kami lakukan

karena RSBI secara by school baru akan meluluskan tahun ini.

(Field note Informan II, 12 April 2012)

Selain itu, berdasarkan informasi yang diperoleh dari bagian

kesiswaan selama tiga tahun terakhir jumlah lulusan SMA Negeri 1

Karanganyar yang melajutkan pendidikan ke jenjang Perguruan

Tinggi adalah sebagai berikut:

Tabel. 4.4 Daftar Kelanjutan Studi Lulusan SMA Negeri 1

Karanganyar ke Perguruan Tinggi

Perguruan

Tinggi

Jumlah lulusan yang diterima

2009 2010 2011

Perguruan

Tinggi Negeri

(PTN)

160 siswa 266 siswa 225 siswa

Perguruan

Tinggi

Kedinasan

41 siswa 29 siswa 30 siswa

JUMLAH 201 siswa 294 siswa 255 siswa

Sumber: Dokumen BK SMA Negeri 1 Karanganyar

Para siswa merasakan peningkatan kualitas hasil belajar

setelah mengikuti pembelajaran program RSBI SMA 1 Karanganyar

karena dengan adanya KKM 75 membuat siswa lebih giat dalam

belajar. Hal tersebut sesuai dengan penuturan siswa kelas X yang

menyatakan,” ... Faktor pendukung saya untuk lebih giat belajar

adalah dengan adanya KKM mapel 75 karena apabila saya tidak bisa

mendapat nilai minimal harus mengikuti remidi dan untuk itu saya

tidak mau”. (Field note Informan V, 11 April 2012). Selain itu,

Page 105: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH …... · SMA Negeri 1 Karanganyar sebesar 96 telah melebihi standar minimal akreditasi ... terbukti KKM untuk setiap mata ... x ABSTRACT THE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

peningkatan kualitas hasil belajar juga dirasakan oleh siswa kelas XI,

seperti yang telah dikatakan bahwa, ”Pastinya mengalami peningkatan

karena melihat KKM RSBI di SMA Negeri 1 Karanganyar adalah 75

menyebabkan saya untuk belajar lebih giat dan juga kemampuan

bahasa Inggris saya sekarang mengalami peningkatan”. (Field note

Informan VII 29 April 2012). Pernyataan para siswa di atas

dibenarkan oleh Bapak/ Ibu guru, salah satunya adalah guru akuntansi

yang menuturkan “Kualitas hasil belajar siswa tentu saja mengalami

perbedaan karena dengan KKM mata pelajaran 75 seluruh siswa mau

tidak mau harus mengejar sehingga apabila dalam ulangan nilai siswa

tidak memenuhi KKM maka akan diulang (remidi) dengan

memberikan soal-soal serupa…” (Field note Informan IV, 24 April

2012)

Berdasarkan keterangan di atas dapat disimpulkan, Standar

Kompetensi Kelulusan yang menjadi acuan adalah SKL pemerintah

yakni sesuai dengan SNP namun terdapat pengembangan SKL

mengingat SMA Negeri 1 Karanganyar telah menyelenggarakan

program RSBI. Pengembangan SKL RSBI SMA Negeri 1

Karanganyar mengacu pada penambahan materi-materi SNMPTN dan

standar kelulusan sekolah atau kriteria ketuntasan minimal RSBI SMA

Negeri 1 Karanganyar telah melebihi SNP yaitu 75 untuk semua mata

pelajaran. Sejauh ini SMA Negeri 1 Karanganyar telah dapat

menghasilkan output cukup berkualitas melihat tingkat lulusan yang

mencapai 100% dan kurang lebih 70% lulusan dapat diterima di

Perguruan Tinggi Negeri.

3. Hambatan Penyelenggaraan Program Rintisan Sekolah Bertaraf

Internasional (RSBI) di SMA Negeri 1 Karanganyar

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara, terdapat beberapa

hambatan dalam penyelenggaraan program RSBI di SMA Negeri 1

Karanganyar, antara lain:

Page 106: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH …... · SMA Negeri 1 Karanganyar sebesar 96 telah melebihi standar minimal akreditasi ... terbukti KKM untuk setiap mata ... x ABSTRACT THE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

a. Belum dapat mengadopsi/ mengadaptasi kurikulum internasional

Penyelenggaraan program RSBI dan/ atau SBI memiliki

instrumental input ideal berupa kurikulum yang diperkaya agar

memenuhi standar isi SNP plus kurikulum bertaraf internasional yang

diperoleh dari berbagai sekolah baik dari dalam dan luar negeri dengan

reputasi internasional. Penyelenggaraan program Rintisan sekolah

Bertaraf Internasional (RSBI) di SMA Negeri 1 Karanganyar telah

berjalan kurang lebih selama tiga tahun tetapi kurikulum yang digunakan

belum dapat mengadopsi dan/ atau mengadaptasi kurikulum dari sekolah

negara-negara OECD maupun negara maju yang memiliki prestasi dalam

bidang kependidikan. Sebagaimana yang diungkap oleh PJP RSBI SMA

Negeri 1 Karanganyar,

Sebenarnya untuk kurikulum itu sama dengan sekolah-sekolah

yang ada di Indonesia yaitu dengan menggunakan KTSP tetapi

karena SMA Negeri 1 Karanganyar telah RSBI maka terdapat plus

nya, plus nya adalah seperti yang tercantum dalam Permendiknas

No. 78 bahwa RSBI/ SBI harus mengadopsi dan/ atau adaptasi

kurikulum negara-negara OECD atau negara maju lainnya tetapi

untuk jangka waktu dekat ini SMA Negeri 1 Karanganyar belum

melaksanakan. Sebagai nilai plus nya kami tambahkan terlebih

dahulu materi-materi SNMPTN dimana materi tersebut membekali

para siswa untuk dapat diterima di Perguruan Tinggi Negeri

sehingga target kami masih Nasional dulu karena melihat

perekonomian masyarakat Karanganyar berbeda dengan

masyarakat kota tetapi kami telah membangun kerja sama dengan

lembaga-lembaga baik lokal maupun luar negeri untuk adaptasi

dan/ atau adopsi kurikulum. (Field note Informan I, 11 April 2012).

Oleh karena itu, dengan belum dapat terselenggaranya kurikulum

internasional maka SMA Negeri 1 Karanganyar belum dapat

menyelenggarakan program RSBI sesuai dengan ketentuan yang ada.

b. Mayoritas kemampuan tenaga pendidik dan kependidikan dalam

berbahasa Inggris masih tergolong rendah

Penggunaan bilingual dalam proses pembelajaran merupakan

salah satu ciri khas dari program RSBI. Oleh karena itu, SDM sekolah

penyelenggara program RSBI diharapkan dapat memenuhi ketentuan

Page 107: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH …... · SMA Negeri 1 Karanganyar sebesar 96 telah melebihi standar minimal akreditasi ... terbukti KKM untuk setiap mata ... x ABSTRACT THE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

tersebut. Akan tetapi, pada kenyataannya kondisi kompetensi guru dan

tenaga kependidikan SMA Negeri 1 Karanganyar dalam menerapkan

atau menggunakan bahasa Inggris tergolong masih rendah. Hal tersebut

sesuai dengan pernyataan PJP RSBI,”... Kompetensi guru dan tenaga

pendidik dalam berbahasa Inggris dalam PBM masih belum

memenuhi...” (Field note Informan I, 11 April 2012). Selain itu, terdapat

penuturan guru fisika yang memperkuat pernyataan diatas bahwa;

...Kendala guru dalam hal penggunaan billingual (bahasa

Inggris)masih belum menguasainya kira-kira pelaksanaannya baru

dapat 30%-40% dan baru bersifat bahasa komunikasi sederhana

sebab ada rasa kurang kepercayaan diripada kami untuk

melaksanakan billingual melihat penguasaan siswa dalam bahasa

Inggris jauh lebih baik daripada kami sehingga kami masih dalam

proses taraf belajar baik acara pengucapan dan lain-lain. (Field note

Informan III, 24 April 2012).

Di sisi lain, siswa kelas X, XI, dan XII menyatakan hal yang

sama bahwa pada umumnya penggunaan bahasa Inggris oleh Bapak/ Ibu

guru belum dapat terlaksana dengan optimal. Seluruh siswa

mengharapkan adanya peningkatan kompetensi Bapak/ Ibu guru agar

proses pembelajaran program RSBI berjalan sesuai dengan ketentuan.

c. Minimnya optimalisasi para tenaga pendidik dalam menggunakan sarana

prasarana pembelajaran

Kegiatan pembelajaran tidak selamanya berlangsung di dalam

kelas karena terdapat beberapa mata pelajaran yang membutuhkan

keterampilan praktek, terutama mata pelajaran IPA. Oleh karena itu,

dibutuhkan kesadaran para tenaga pendidik untuk dapat menggunakan

fasilitas pembelajaran yang tersedia agar melalui kegiatan praktek

tersebut siswa dapat mengaplikasikan teori-teori yang telah didapat

sehingga, mendapat gambaran yang jelas atas materi yang diperoleh.

Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Karanganyar telah

menyediakan ruang laboratorium bagi Bapak/ Ibu guru yang mengampu

mata pelajaran IPA, meskipun keadaan ruang laboratorium masih sangat

Page 108: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH …... · SMA Negeri 1 Karanganyar sebesar 96 telah melebihi standar minimal akreditasi ... terbukti KKM untuk setiap mata ... x ABSTRACT THE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

86

sederhana. Akan tetapi, berdasarkan hasil wawancara dan observasi

Bapak/ Ibu guru yang mengampu mata pelajaran IPA jarang

menggunakan ruang laboratorium untuk kepentingan pembelajaran.

Umumnya untuk kegiatan praktikum berlangsung di dalam kelas.

Sebagaimana yang disampaikan siswa kelas X,”...masih minimnya

penggunaan laboratorium dalam pembelajaran untuk mapel IPA...”

(Field note, Informan V, 11 April 2012). Siswa kelas XII membenarkan

kondisi tersebut bahwa”...ruangan laboratorium IPA masih belum

nyaman dan optimalisasi belajar di laboratorium jarang baru sekali Saya

masuk ke laboratorium selama PBM. Laboratorium baru digunakan

ketika ujian praktek aja...” (Field note, Informan VI, 26 April 2012).

d. Minimnya pengertian masyarakat (stakeholders) terhadap fase

pengembangan RSBI SMA Negeri 1 Karanganyar

Saat ini penyelenggaraan program RSBI di SMA Negeri 1

Karanganyar telah berjalan kurang lebih selama 3 tahun dengan demikian

pelaksanaan RSBI di SMA Negeri 1 Karanganyar masih berada pada

tahap pengembangan. Pada tahapan ini agenda sekolah penyelenggara

program RSBI adalah melakukan pengembangan kemampuan SDM,

pengembangan sarana prasarana, dan modernisasi manajemen serta

kelembagaan. Akan tetapi, masyarakat memiliki perspektif yang lain

terhadap SMA Negeri 1 Karanganyar.

Umumnya masyarakat memiliki ekspetasi yang tinggi terhadap

kesempurnaan penyelenggaraan RSBI namun melihat kondisi RSBI

SMA Negeri 1 Karanganyar yang belum dapat berjalan sempurna

mengakibatkan masyarakat (stakeholders) menuntut SMA Negeri 1

Karanganyar untuk segera menyelenggaraan RSBI yang sesuai dengan

ketentuan. Berikut ini merupakan pandangan siswa kelas XII mengenai

RSBI,” Awalnya saya berpikir RSBI itu proses belajar mengajarnya 50%

menggunakan bahasa Inggris, menjunjung tinggi kedisiplinan dan

fasilitas lengkap”. (Field note Informan VI, 26 April 2012). Selain itu

menurut siswa kelas XI, ”Gambaran RSBI menurut saya adalah sekolah

Page 109: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH …... · SMA Negeri 1 Karanganyar sebesar 96 telah melebihi standar minimal akreditasi ... terbukti KKM untuk setiap mata ... x ABSTRACT THE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

87

yang berstandar internasional sehingga tingkatannya melebihi sekolah

nasional baik dari segi prestasi, pembelajarannya, sarana prasarana, dan

lain-lain”. (Field note Informan VII, 29 April 2012).

Dengan demikian dapat diketahui bahwa umumnya siswa

berpandangan sangat tinggi terhadap RSBI sehingga melihat kekurangan

RSBI SMA Negeri 1 Karanganyar menimbulkan rasa ketidakpuasan

terhadap penyelenggaraan SBI di SMA Negeri 1 Karanganyar. Berkaitan

dengan hal tersebut Wakasek Kurikulum menuturkan,

Kendala dalam penyelenggaraan RSBI di SMA Negeri 1

Karanganyar banyak terutama mengenai tuntutan masyarakat yang

luar biasa terhadap sekolah kami setelah berstatuskan RSBI.

Sesuatu hal yang tidak mudah bagi kami untuk memenuhi tuntutan

masyarakat dalam waktu yang singkat karena kami masih bertatih-

tatih untuk melakukan pengembangan baik SDM dan sarana

prasarana sehingga tidak mengherankan bagi kami adanya slogan

Rintihan Sekolah Bertaraf Internasional bukan Rintisan Sekolah

Bertaraf Internasional... (Field note Informan II, 12 April 2012)

e. Belum terpenuhinya sarana prasarana secara keseluruhan

Ketersediaan ruangan pembelajaran yang memadai baik secara

kualitas maupun kuantitas merupakan suatu kewajiban bagi

penyelenggara RSBI dan/ atau SBI. Akan tetapi, bagi SMA Negeri 1

Karanganyar hal tersebut belum dapat terpenuhi untuk tahun ini karena

ruangan fasilitas penunjang pembelajaran masih dalam taraf

pembangunan agar sesuai dengan set plan SMA Negeri 1 Karanganyar.

PJP RSBI menyatakan,

Kendala yang dialami SMA Negeri 1 Karanganyar dalm

menyelenggarakan RSBI adalah tuntutan mendirikan sekolah

berkualitas yang awal sebelumnya belum ada gedung menjadi ada

gedung, penyediaan tenaga pendidik dan kependidikan yang

berkualitas padahal SMA Negeri 1 Karanganyar merupakan

sekolah tertua di Karanganyar... (Field note Informan I, 11 April

2012)

Hal tersebut dibuktikan dengan adanya rasa ketidaknyamanan siswa

kelas XI yang mengungkapkan,”...Fasilitas perpustakaan sekolah sudah

ada tapi belum begitu nyaman untuk ruangannya karena terlalu sempit

Page 110: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH …... · SMA Negeri 1 Karanganyar sebesar 96 telah melebihi standar minimal akreditasi ... terbukti KKM untuk setiap mata ... x ABSTRACT THE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

88

dan gelap. Selain itu, ruangan yang belum ada untuk pembelajaran adalah

ruang kelas untuk muatan lokal seperti seni tari dan musik yang biasanya

dilakukan di aula...” (Field note, Informan VII 29 April 2012).

Selain itu, Wakasek Kurikulum juga menyatakan,”... Gedung-

gedung masih bersifat ala kadarnya untuk laboratorium, perpustakaan,

UKS, dan lain-lain tetapi untuk ruang kelas dan sarpras penunjang belajar

dikelas sudah terpenuhi dengan baik”. (Field note, Informan II, 12 April

2012)

4. Upaya SMA Negeri 1 Karanganyar dalam mengatasi hambatan

penyelenggaraan program Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional

(RSBI)

Untuk mengatasi hambatan yang terjadi dalam penyelenggaraan

program RSBI, maka upaya yang dilakukan SMA Negeri 1 Karanganyar

adalah:

a. Meningkatkan hubungan kerja sama dengan sekolah-sekolah bertaraf

internasional baik di dalam maupun luar negeri dalam kegiatan adopsi

dan/ atau adaptasi kurikulum internasional

Sebagai upaya agar SMA Negeri 1 Karanganyar dapat

mengadopsi dan/ atau mengadaptasi kurikulum internasional, maka SMA

Negeri 1 Karanganyar melakukan pendataan dan mencoba untuk

membangun hubungan kerja sama dengan sekolah-sekolah di negara

maju. Penanggung Jawab Program (PJP) RSBI SMA Negeri 1

Karanganyar mengungkapkan,”...Untuk menjalin hubungan kerja sama

dengan sekolah luar negeri tidaklah mudah sehingga saat ini kami telah

mengawali dengan mendata sekolah-sekolah di luar negeri dan ini baru

diproses”. (Field note Informan I, 11 2012).

Upaya SMA Negeri 1 Karanganyar dalam memperluas

hubungan kerja samanya dengan sekolah-sekolah bertaraf internasional

baik di dalam maupun luar negeri dimaksudkan agar SMA Negeri 1

Karanganyar dapat mengadopsi dan/ atau mengadaptasi kurikulum

Page 111: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH …... · SMA Negeri 1 Karanganyar sebesar 96 telah melebihi standar minimal akreditasi ... terbukti KKM untuk setiap mata ... x ABSTRACT THE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

89

internasional yang sesuai dengan kondisi sekolah. Hal ini disebabkan

terdapat komponen pendidikan yang belum dapat memenuhi tuntutan

sekolah bertaraf internasional. Selain itu, seperti yang diungkapkan oleh

PJP RSBI bahwa kondisi perekonomian masyarakat Karanganyar secara

agregat berbeda dengan masyarakat perkotaan sehingga, berpengaruh

pada proses pendanaan dalam kegiataan adopsi dan/ atau adaptasi

kurikulum internasional.

b. Peningkatan kompetensi pendidikan dan tenaga kependidikan dalam

berbahasa Inggris melalui pelatihan-pelatihan bahasa Inggris

Pada program RSBI dan/ atau SBI penggunaan IT dan bilingual

merupakan syarat mutlak yang harus dipenuhi oleh penyelenggara karena

kedua hal tersebut merupakan ciri khas RSBI dan/ atau SBI. Akan tetapi,

melihat kondisi kemampuan guru dan tenaga pendidik SMA Negeri 1

Karanganyar yang masih rendah, khususnya pada penggunaan bilingual

maka sekolah memberikan pelatihan-pelatihan bagi Bapak/ Ibu guru dan

tenaga kependidikan yang berupa pelatihan bahasa Inggris dan TIK.

Pengembangan SDM khususnya bagi para guru tidak hanya dengan

pelatihan saja tetapi juga dengan mengadakan dan/ atau mengikuti

workshop, seminar, dan IHT. Hal tersebut sesuai dengan ungkapan PJP

RSBI bahwa;

...Upaya yang kami lakukan untuk pengembangan SDM dengan

memberikan pelatihan-pelatihan IT dann bahasa Inggris bagi

Bapak/ Ibu guru dan para staff, terdapat kegiatan worshop dan

seminar untuk peningkatan kompetensi guru dalam inovasi

pembelajaran, lesson study yang didampingi dari UNS dengan

sistem nanti ada guru yang mengajar dan diamati oleh rekan-rekan

guru lain beserta dosen. Untuk pelatihan bahasa Inggris dan IT

sendiri dilakukan setiap semester dengan bekerja sama dengan

pihak-pihak LPK seperti LPIA, LCC, Solocom dan lain-lain

dengan intensitas waktu 20 sampai 24 pertemuan selama satu

semester (dua kali seminggu) yang diselenggarakan setelah jam

sekolah berakhir. Tidak lupa juga kami selalu memberikan

motivasi bagi Bapak/ Ibu guru setiap kali ada pertemuan atau

breafing pagi untuk selalu mengikuti pelatihan yang

diselenggarakan bagi pengembangan SDM. Selain itu juga kami

mengirimkan perwakilan guru untuk mengikuti MGMP tingkat

Page 112: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH …... · SMA Negeri 1 Karanganyar sebesar 96 telah melebihi standar minimal akreditasi ... terbukti KKM untuk setiap mata ... x ABSTRACT THE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

90

kabupaten untuk tingkat sekolah reguler, MGMP tingkat korwil

Solo untuk sekolah RSBI ataupun MGMP tingkat Jateng sehingga

dapat bertemu dengan guru-gur se-Jateng dan dapat bertukar

pikiran disamping itu juga mengikuti pelatihan-pelatihan ditingkat

nsional. (Field note Informan I, 11 2012)

Senada dengan ungkapan PJP RSBI, Wakasek Kurikulum

menyampaikan,

...Untuk penguatan RSBI nya kami bekerja sama dengan pihak-

pihak terkait guna meningkatkan kemampuan SDM SMA Negeri 1

Karanganyar melalui pelatihan bahasa Inggris dengan LPIA dan

LCC, pelatihan IT dengan Solocom, serta mengadakan seminar/

workshop yang berkaitan dengan pengembangan kompetensi guru.

Untuk pelatihan bahasa Inggris dan IT dilakukan setiap semester

yakni 20 sampai 24 pertemuan dalam satu semester dimana setiap

satu minggunya dilaksanakan dua kali pelatihan setelah jam

sekolah berakhir. Target dari pelatihan pelatihan bahasa Inggris

adalah guru mampu mencapai toefl setidaknya 450 bahkan jika

memungkinkan lebih. (Field note Informan II, 12 April 2012).

Kebenaran penyelenggaran pelatihan yang diberikan oleh sekolah

terhadap para guru dapat diketahui melalui pernyataan guru fisika berikut

ini;

Bentuk pelatihan-pelatihan yang kami terima sejalan dengan

terselenggaranya program RSBI di SMA Negeri 1 Karanganyar

antara lain; pelatihan bahasa Inggris dan komputer dengan tujuan

untuk mengefektifkan pembelajaran billingual Bapak/ Ibu guru

SMA Negeri 1 Karanganyar. Pelatihan tersebut diberirikan setelah

PBM sekolah selesai dari pukul 14.00-15.30 dengan intensitas

waktu belajaar satu minggu dua kali dan diberikan setiap semester

dengan jumlah pertemuan 16-24 pertemuan yang bekerja sama

dengan LPK seperti LCC, LPIA, dan Solocom. Pihak sekolah

mentargetkan untuk setiap guru dapat mencapai toefl minimal 450

dan saat ini rata-rata baru mecapai 350 samapai dengan 400 tetapi

ada pula yang lebih. Pelatihan TIK sejauh ini baru terlaksana 2 kali

karena sebagian besar Bapak/ Ibu guru sudah bisa menggunakan IT

dan memiliki dasar, bagi yang belum bisa biasanya belajar dengan

rekan yang lain terutama yang masih muda. Selain itu ada juga

kegiatan seminar dan workshop yang berkaitan dengan peningkatan

kompetensi guru dan inovasi pembelajaran dari sekolah dengan

mendatangkan pihak-pihak terkait dan melibatkan Bapak/ Ibu guru

untuk ikut berperan serta dalam kegiatan tersebut dan telah

terlaksana IHT (In House Tranning) pendampingan dengan dosen-

Page 113: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH …... · SMA Negeri 1 Karanganyar sebesar 96 telah melebihi standar minimal akreditasi ... terbukti KKM untuk setiap mata ... x ABSTRACT THE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

91

dosen UNS dalam pengembangan silabus dan rencana di tahun

depan akan melakukan pendampingan OSN (Olimpiade Sains

Nasional) karena melihat tingkat kesukaran OSN sendiri jauh diatas

rata-rata jadi jika hanya guru saja yang menghandle dirasa kurang

sehingga memerlukan pendampingan dosen (Field note Informan

III, 12 April 2012).

Berlangsungnya kegiatan pengembangan SDM SMA Negeri 1

Karanganyar melalui pelatihan-pelatihan bahasa Inggris dan IT, seminar

dan workshop tentang peningkatan kompetensi guru serta inovasi

pembelajaran, dan IHT (In House Trainning) yang berupa pendampingan

dalam menyusun silabus maupun pembinaan OSN (Olimpiade Sains

Nasional). Kegiatan-kegiatan tersebut diharapakan dapat meningkatkan

kemampuan guru dan tenaga kependidikan sehingga penyelenggaraan

program RSBI dapat berjalan sesuai dengan ketentuan.

c. Memberikan arahan dan motivasi bagi para tenaga pendidik untuk

melakukan perbaikan maupun inovasi dalam proses pembelajaran

Sebagai usaha peningkatan kualitas layanan pendidikan SMA

Negeri 1 Karanganyar selalu melakukan pengembangan kualitas sumber

daya manusia yang dimiliki. Berbagai bentuk pelatihan maupun seminar

telah diselenggarakan. Selain itu, kepala sekolah SMA Negeri 1

Karanganyar selalu memberikan motivasi dan dorongan bagi para tenaga

pendidik untuk selalu melakukan perbaikan dan berinovasi dalam

pelaksanaan pembelajaran.

Seiring dengan penyelenggaraan program RSBI, seluruh tenaga

pendidik diharapkan dapat mengoptimalisasikan kompetensi yang

dimiliki dengan cara memanfaatkan sarana prasarana yang telah tersedia.

Dengan demikian, proses pembelajaran yang berlangsung benar-benar

menyenangkan, kreatif, aktif, efektif, dan inovatif. Adanya proses

pembelajaran yang berkualitas diharapkan dapat menghasilkan output

yang berkualitas, yakni berdaya saing dan berprestasi.

d. Membangun komunikasi dua arah antara SMA Negeri 1 Karanganyar

dengan masyarakat (stakeholders)

Page 114: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH …... · SMA Negeri 1 Karanganyar sebesar 96 telah melebihi standar minimal akreditasi ... terbukti KKM untuk setiap mata ... x ABSTRACT THE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

92

Adanya ketidakpuasan yang dirasakan oleh siswa terhadap

layanan pendidikan program RSBI SMA Negeri 1 Karanganyar

mengakibatkan timbulnya tuntutan yang besar agar SMA Negeri 1

Karanganyar dapat memperbaiki dan meningkatkan kualitas diri sehingga

penyelenggaraan RSBI dapat berjalan dengan baik dan optimal. Siswa

kelas XII mengungkapakan,

Saya masih merasa belum puas atas layanan pendidikan di RSBI

SMA Negeri 1 Karanganyar teruatama pada janji sekolah masalah

wifi yang sampai sekarang tiga tahun ini belum merasakan wifi

belum bisa diakses dari dalam kelas sekalipun bisa loading nya

lama sekali. Selain itu, layanan pendidikan yang diberikan oleh

tenaga kependidikan masih belum memuaskan seperti ini mau

minta surat pengantar untuk kepentingan mendaftar ke Perguruan

Tinggi Negeri dan kedinasan prosesnya lama harus menunggu

sampai seminggu padahal kita butuh segera. (Field note Informan

VI, 26 April 2012).

Oleh karena itu, selama berjalannya program RSBI SMA Negeri

1 Karanganyar selalu berusaha memberikan pengertian kepada

masyarakat (stakeholder) agar dapat bekerjasama dalam membangun

RSBI menjadi lebih baik. Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1

Karanganyar mengharapkan bantuan kerja sama dari masyarakat baik

berupa bantuan materiil maupun non materiil. Hal ini sesuai dengan

pernyataan Wakasek Kurikulum bahwa,”Sebagai jalan keluar agar

kendala-kendala yang dialami dapat teratasi maka kami bekerja sama

dengan masyarakat atau orang tua siswa dan pemerintah daerah setempat

untuk peningkatan SMA Negeri 1 Karanganyar agar kami mendapat

bantuan sarana prasarana yang lebih baik dan layak...” (Field note

Informan II, 12 April 2012).

e. Pemenuhan sarana prasarana SMA Negeri 1 Karanganyar melalui

perbaikan sarana prasarana yang telah tersedia dan pengadaan

Ketersediaan sarana prasarana yang memadai baik secara

kualitas maupun kuantitas akan mempengaruhi kelancaran pelaksanaan

program RSBI di setiap sekolah penyelenggara. Oleh karena itu, sebagai

Page 115: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH …... · SMA Negeri 1 Karanganyar sebesar 96 telah melebihi standar minimal akreditasi ... terbukti KKM untuk setiap mata ... x ABSTRACT THE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

93

upaya pemenuhan sarana prasarana SMA Negeri 1 Karanganyar

melakukan perbaikan dan pengembangan sarana prasarana. Adapun

upaya yang dilakukan seperti pemugaran dan penambahan ruangan kelas,

ruang laboratorium, serta pemenuhan sarana prasarana pembelajaran

yang lainnya. Hal ini sesuai dengan pengungkapan PJP RSBI yang

menegaskan,

Sekolah selalu mengupayakan peningkatan dan perbaikan secara

terus menerus dan berkesinambungan baik dari infrastruktur secara

fisik maupun non fisik yang berkaitan dengan pemenuhan sarana

prasarana dan pengembangan SDM. Untuk pemenuhan

infrastruktur saat ini kami melakukan pemugaran gedung sebagai

pemenuhan kelas dan ruangan-ruangan lain seperti ruang guru,

laboratorium, dan lain-lain sehingga masih dalam tahap perbaikan

dan penataan agar sesuai dengan set plan... (Field note Informan I,

11 April 2012).

C. Pembahasan

Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Karanganyar merupakan satu-

satunya satuan pendidikan menengah atas yang menyelenggarakan program RSBI

di Kabupaten Karanganyar. Program RSBI SMA Negeri 1 Karanganyar

terselenggara pada tahun 2008 yang diawali dengan satu kelas percobaan

berdasarkan rekomendasi Dinas P dan K melalui keputusannyaa No.

193/DIKMEN/VI/2008. Selanjutnya pada tahun 2009, tepatnya tanggal 24 Juni

2009 penyelenggaraan program RSBI telah bersifat menyeluruh (by school)

sehingga seluruh kelas X telah berstatus RSBI. Implementasi program RSBI di

SMA Negeri 1 Karanganyar meliputi tiga aspek standar layanan pendidikan,

antara lain:

1. Input

a. Kurikulum

Kurikulum yang digunakan sekolah penyelenggara program RSBI dan/

atau SBI adalah kurikulum yang diperkaya dengan cara mengadopsi dan/

atau mengadaptasi kurikulum sekolah negara maju yang memiliki

keunggulan dalam bidang pendidikan. Akan tetapi, pengadopsian dan/ atau

pengadaptasian tersebut belum dapat diaplikasi pada kurikulum SMA

Page 116: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH …... · SMA Negeri 1 Karanganyar sebesar 96 telah melebihi standar minimal akreditasi ... terbukti KKM untuk setiap mata ... x ABSTRACT THE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

94

Negeri 1 Karanganyar. Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1

Karanganyar menggunakan kurikulum KTSP Plus, dimana plus nya

adalah dengan mengadopsi dan/ atau mengadaptasi materi-materi

SNMPTN dan mengarah pada penguasaan bahasa Inggris dan IT. Faktor

penyebab belum dapat terselenggarannya pengadopsian dan/ atau

pengadaptasian kurikulum sekolah negara maju di kurikulum SMA Negeri

1 Karanganyar karena animo masyarakat (stakeholders) Kabupaten

Karanganyar untuk melanjutkan jenjang pendidikan ke luar negeri masih

rendah serta kondisi perekonomian masyarakat (stakeholders)

Karanganyar berbeda dengan mayarakat perkotaan. Oleh karena itu,

dengan adanya pengadopsian dan/ atau pengadaptasian materi-materi

SNMPTN dan penguasaan IT serta bahasa Inggris diharapkan lulusan

(output) RSBI SMA Negeri 1 Karanganyar dapat diterima di Perguruan

Tinggi Negeri dan memiliki keterampilan IT serta berbahasa Inggris.

b. Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Keadaan kualifikasi tenaga pendidik SMA Negeri 1 Karanganyar lebih

dari 30% telah berpendidikan S-2, tepatnya berjumlah 27 tenaga pendidik

namun sebagian besar tidak linear. Selain itu, dari 70 tenaga pendidik yang

telah berstatuskan sebagai PNS sejumlah 63 guru dan 46 diantaranya telah

bersertifikasi sedangkan sisanya masih berstatuskan sebagai Guru Tidak

Tetap (GTT). Untuk tenaga kependidikan yang dimiliki SMA Negeri 1

Karanganyar sebanyak 24 orang dan 8 orang diantaranya adalah pegawai

tetap sedangkan sisanya Tenaga Tidak Tetap (TTT). Pada umumnya

kualifikasi pendidikan pegawai minimal lulusan SMA namun ada juga

yang berpendidikan S-1.

Berkaitan dengan tuntutan penguasaan IT dan bilingual pada program

RSBI, kemampuan para pendidikan dan tenaga kependidikan dalam

menggunakan IT telah mengalami peningkatan. Akan tetapi, sebaliknya

untuk kemampuan berbahasa Inggris masih tergolong rendah. Oleh karena

itu, SMA Negeri 1 Karanganyar melakukan pengembangan kompetensi

Page 117: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH …... · SMA Negeri 1 Karanganyar sebesar 96 telah melebihi standar minimal akreditasi ... terbukti KKM untuk setiap mata ... x ABSTRACT THE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

95

SDM melalui pelatihan bahasa Inggris agar penyelenggaraan RSBI dapat

memuhi ketentuan.

c. Sarana dan Prasarana Pendidikan

Keputusan SMA Negeri 1 Karanganyar untuk menyelenggarakan program

RSBI menuntut sekolah untuk melakukan pemenuhan sarana prasarana

yang sesuai dengan ketentuan standar sarana prasarana RSBI. Setiap tahun

ketersediaan sarana prasarana SMA Negeri 1 Karanganyar mengalami

peningkatan. Saat ini ketersediaan sarana prasarana pembelajaran didalam

kelas telah terpenuhi secara lengkap, yaitu berupa seperangkat Personal

Computer, LCD, layar proyektor, AC, dan lain-lain. Selain itu, terdapat

pemenuhan dan pembaruan sumber belajar yang tersedia di perpustakaan

serta alat-alat peraga laboratorium.

Akan tetapi, pemenuhan sarana penunjang pembelajaran diluar kelas

sebagian masih dalam tahap pembangunan/ pemugaran, seperti

pembangunan ruang kelas, ruang guru, dan ruang pembelajaran lainnya.

Sementara ini, kondisi ruangan guru, laboratorium IPA, perpustakaan,

ruang UKS, ruang OSIS masih bersifat sederhana.

d. Pembiayaan

Seiring dengan penyelenggaraan program RSBI sumber pembiayaan yang

diperoleh SMA Negeri 1 Karanganyar untuk menunjang jalannya program

RSBI berasal dari pemerintah pusat, pemerintah provinsi, pemerintah kota/

kabupaten, dan masyarakat. Bentuk bantuan dari pemerintah pusat berupa

dana block grant, dana tersebut bersifat pancingan setiap tahun dalam

kurun waktu tertentu. Bantuan biaya yang diberikan tersebut pada tahap

awal diperuntukan bagi pemenuhan fasilitas pembelajaran, yaitu berupa

pemenuhan isi laboratorium, perpustakaan, multimedia, peralatan

pembelajaran didalam kelas, peningkatan SDM, dan pemenuhan

kebutuhan manajemen sekolah. Dengan demikian, dana dari pemerintah

pusat bukan untuk membangun gedung, ruang kelas, laboratorium, dan

kunjungan ke sekolah lain. Pemenuhan dana untuk operasional sekolah,

gedung, serta ruang belajar umumnya berasal dari iuran rutin orang tua

Page 118: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH …... · SMA Negeri 1 Karanganyar sebesar 96 telah melebihi standar minimal akreditasi ... terbukti KKM untuk setiap mata ... x ABSTRACT THE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

96

siswa. Adapun besaran iuran rutin orang tua perbulannya untuk minimal

kelas X Rp300.000,00; kelas XI Rp275.000,00; kelas XII Rp250.000,00.

Mengingat pembiayaan program RSBI yang cukup besar SMA Negeri 1

Karanganyar tetap menyiapkan anggaran bagi siswa yang berprestasi tetapi

kurang mampu dalam bentuk beasiswa baik keringanan maupun

pembebasan. Beasiswa diberikan kepada 10-20% dari jumlah kesuruhan

siswa dengan anggaran 10% dari total penerimaan sekolah.

e. Kesiswaan

Untuk menjaga kualitas intake kaitannya dengan penyelenggaraan

program RSBI, SMA Negeri 1 Karanganyar mensyaratkan para calon

siswa memiliki nilai rata-rata rapor SMP semester 1 sampai 5 minimal 7,5

dan nilai rata-rata UN minimal 7,5. Selain itu, para calon siswa diwajibkan

menjalani tes potensi akaademik (yang terdiri dari tes MIPA, IPS, bahasa

Indonesia, bahasa Inggris, dan TIK), psycho test, tes keterampilan TIK,

dan wawancara berbahasa Inggris. Dengan demikian sudah dapat

dipastikan intake SMA Negeri 1 Karanganyar memenuhi kualifikasi RSBI

dan berkualitas.

2. Proses

a. Proses Pembelajaran

Proses pembelajaran yang berlangsung di program RSBI SMA Negeri 1

Karanganyar telah berbasis IT tetapi penggunaan bilingual pada proses

pembelajaran masih bersifat bahasa komunikasi sederhana dan

pengenalan-pengenalan istilah-istilah khusus pada mata pelajaran. Hal

tersebut disebabkan oleh kemampuan guru dalam berbahasa Inggris masih

rendah. Berdasarkan hasil pengamatan pada umumnya proses

pembelajaran yang tercipta di SMA Negeri 1 Karanganyar sudah cukup

menyenangkan, terlihat adanya penerapan model-model pembelajaran

selama proses pembelajaran berlangsung. Selain itu, untuk mendukung

jalannya proses pembelajaran para siswa telah difasilitasi sumber belajar

yang bervariasi, misalnya buku-buku bilingual, video pembelajaran, dan

blog-blog pembelajaran.

Page 119: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH …... · SMA Negeri 1 Karanganyar sebesar 96 telah melebihi standar minimal akreditasi ... terbukti KKM untuk setiap mata ... x ABSTRACT THE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

97

Akan tetapi, ditahap rintisan (pendampingan) ini proses pembelajaran

program RSBI SMA Negeri 1 Karanganyar belum dapat memenuhi target.

Pada tahap rintisan (pendampingan) tahun ketiga terdapat standarisasi

pelaksanaan proses pembelajaran, yaitu 100% pembelajaran dilakukan

secara bilingual, 100% pelaksanaan pembelajaran bilingual dirancang

dengan berpusat pada siswa (student centered), dan intensitas

pendampingan (IHT) oleh tenaga ahli yaitu dosen dengan proposi sekali

dalam sebulan. Dengan demikian, proses pembelajaran RSBI SMA Negeri

1 Karanganyar masih perlu peningkatan agar memenuhi standar.

b. Penilaian

Penilaian pada program RSBI dan/ atau SBI meliputi penilaian hasil

belajar dan penilaian program. Hal tersebut sejalan dengan

penyelenggaraan penilaian di program RSBI SMA Negeri 1 Karanganyar.

Sistem penilaian SMA Negeri 1 Karanganyar tetap mengacu pada Standar

Nasional Pendidikan (SNP) dan terdapat pengembangan dalam

pelaksanaannya.

Penilaian hasil belajar siswa SMA Negeri 1 Karanganyar program RSBI

oleh pendidik dilakukan secara berkesinambungan untuk memantau

proses, kemajuan, dan perbaikan hasil dalam bentuk ulangan harian serta

penugasan baik terstruktur maupun tidak terstruktur. Bentuk penilaian

hasil belajar oleh satuan pendidikan umumnya berupa Ujian Sekolah (US),

ujian semester kenaikan kelas, dan segala bentuk ujian yang

diselenggarakan sekolah. Di samping itu, penilaian hasil belajar oleh

pemerintah yang dilakukan dalam bentuk Ujian Nasional

(UN).Pengembangan pelaksanaan penilaian program RSBI SMA Negeri 1

Karanganyar berupa pengembangan instrumen penilaian dengan penilaian

berbasis IT dan penggunaan bahasa Inggris disetiap instrumen

penilaian.Untuk penilaian (evaluasi) program RSBI SMA Negeri 1

Karanganyar meliputi kegiatan monitoring dan evalauasi yang dilakukan

oleh tim monitoring dan evaluasi provinsi, kota/ kabupaten, serta Dirjen

Pembinaan SMA.

Page 120: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH …... · SMA Negeri 1 Karanganyar sebesar 96 telah melebihi standar minimal akreditasi ... terbukti KKM untuk setiap mata ... x ABSTRACT THE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

98

c. Pengelolaan

Pengelolaan RSBI SMA Negeri 1 Karanganyar telah sesuai dengan standar

pengelolaan RSBI yang diatur dalam Permendiknas No. 78 Tahun 2009.

Hal tersebut dibuktikan dengan diperolehnya sertifikat ISO 9001: 2008

dari NQA, UKAS. Selain itu, untuk meningkatkan mutu sekolah SMA

Negeri 1 Karanganyar mengadakan kerja sama dengan sekolah bertaraf

internasional baik dalam maupun luar negeri. Adapun rekan kerja sama

dalam negeri antara lain: SMA Negeri 1 Surakarta, SMA Negeri 3

Surakarta, SMA Negeri 1 Denpasar, SMA Negeri 4 Denpasar, SMA

Negeri 78 Jakarta, SMA 1 Batik Surakarta, dan SMA Soetomo Medan.

Rekan kerja sama luar negeri dengan Singapore Pioneer Junior Collage

dan Sekolah Menengah Agama Persekutuan Kajang Malaysia. Jadi,

pengelolaan RSBI SMA Negeri 1 Karanganyar secara keseluruhan baik

budaya kerja, peningkatan mutu, maupun administrasi sekolah telah

berjalan tertib dan sesuai dengan ketentuan.

3. Output

a. Akreditasi

Saat ini akreditasi SMA Negeri 1 Karanganyar berpredikat A dengan

perolehan nilai 96 sesuai dengan SK BAP S/M Provinsi Jawa Tengah No.

135/ BAP-SM/2011 sehingga perolehan nilai akreditasi program RSBI

telah memenuhi ketentuan bahwa nilai akreditasi RSMABI dan/ atau

SMA-BI diatas 95. Oleh karena itu, penyelenggaraan program RSBI di

SMA Negeri 1 Karanganyar dapat dinyatakan layak dan sesuai dengan

standar.

b. Kompetensi lulusan

Standar kelulusan SMA Negeri 1 Karanganyar telah memenuhi aturan dan

untuk standar kelulusan mata pelajaran yang dikenal dengan Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM) RSBI SMA Negeri 1 Karanganyar telah

melebihi SNP. Selain itu, sejalan dengan terselenggaranya program RSBI

SMA Negeri 1 Karanganyar menetapkan standar pembinaan prestasi

akademik dan non akdemik. Oleh karena itu, SMA Negeri 1 Karanganyar

Page 121: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH …... · SMA Negeri 1 Karanganyar sebesar 96 telah melebihi standar minimal akreditasi ... terbukti KKM untuk setiap mata ... x ABSTRACT THE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

99

selalu mendelegasikan siswanya untuk mengikuti perlombaan-perlombaan

seperti OSN (Olimpiade Sains Nasional), perlombaan dibidang seni,

olahraga dan lain-lain.

Setiap tahun angka kelulusan siswa SMA Negeri 1 Karanganyar mencapai

100% serta rata-rata jumlah lulusan yang melanjutkan pendidikan ke

Perguruan Tinggi Negeri maupun kedinasan pada tahun 2009 sebesar 63%,

tahun 2010 sebesar 92%, dan di tahun 2011 sebesar 70%. Kualitas hasil

belajar siswa mengalami peningkatan karena standar kelulusan sekolah

untuk semua mata pelajaran (KKM) adalah 75. Selain itu, partisipasi SMA

Negeri 1 Karanganyar dalam perlombaan baik akademik maupun non

akademik banyak membuahkan hasil, salah satunya diperolehnya

kejuaraan bidang olahraga pada tingkat nasional.

Penyelenggaraan RSBI di SMA Negeri 1 Karanganyar tidak selamanya

berjalan dengan lancar. Hal ini terbukti dengan adanya hambatan-hambatan yang

dirasakan SMA Negeri 1 Karanganyar, seperti belum dapat mengadopsi dan/ atau

mengadaptasi kurikulum internasional, mayoritas kemampuan tenaga pendidik

dan kependidikan dalam berbahasa Inggris masih tergolong rendah, minimnya

optimalisasi para tenaga pendidik dalam menggunakan sarana prasarana

pembelajaran yang telah tersedia, minimnya pengertian masyarakat (stakeholders)

terhadap fase pengembangan RSBI SMA Negeri 1 Karanganyar, dan belum

terpenuhinya sarana prasarana secara keseluruhan.

Meskipun demikian SMA Negeri 1 Karanganyar selalu mengupayakan

perbaikan dan peningkatan kualitas penyelenggaraan RSBI dengan cara

meningkatkan hubungan kerja sama dengan sekolah-sekolah bertaraf internasional

baik di dalam maupun luar negeri dalam kegiatan adopsi dan/ atau adaptasi

kurikulum internasional, melakukan peningkatan kompetensi pendidik dan tenaga

kependidikan melalui pemberian pelatihan-pelatihan yakni pelatihan bahasa

Inggris dan TIK dengan harapan melalui pelatihan tersebut kompetensi guru

dalam berbahasa Inggris dapat meningkat sehingga, pembelajaran billingual dapat

tercipta. In House Training (IHT) merupakan bentuk pendampingan bagi para

tenaga pendidik yang dilakukan dengan pihak lain yakni UNS dalam

Page 122: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH …... · SMA Negeri 1 Karanganyar sebesar 96 telah melebihi standar minimal akreditasi ... terbukti KKM untuk setiap mata ... x ABSTRACT THE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

100

pengembangan silabus dan bimbingan olimpiade. Selain itu, SMA Negeri 1

Karanganyar selalu mengikutsertakan para tenaga pendidik dalam kgiatan

seminar, workshop, dan MGMP yang berkaitan dengan pengembangan

kompetensi, inovasi pembelajaran, serta pengembangan metode pembelajaran

melalui PTK (Penelitian Tindakan Kelas). Di samping itu, SMA Negeri 1

Karanganyar tiada hentinya membangun komunikasi dua arah antara SMA Negeri

1 Karanganyar dengan masyarakat (stakeholders) agar dapat terjalin hubungan

kerja sama yang baik. Untuk pemenuhan sarana prasarana SMA Negeri 1

Karanganyar sedang melakukan perbaikan maupun pengadaan sarana prasarana

agar dapat menunjang jalannya proses pembelajaran.

Page 123: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH …... · SMA Negeri 1 Karanganyar sebesar 96 telah melebihi standar minimal akreditasi ... terbukti KKM untuk setiap mata ... x ABSTRACT THE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

101

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan data lapangan yang telah dianalisis, maka dapat dirumuskan

kesimpulan guna menjawab perumusan masalah. Adapun kesimpulan yang dapat

diambil peneliti adalah:

1. Pelaksanaan program Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) di

SMA Negeri 1 Karanganyar

Sebagai suatu sistem pendidikan penyelenggaraan RSBI di SMA

Negeri 1 Karanganyar memiliki standar layanan pendidikan yang mengacu

pada tiga aspek, antara lain:

a. Input, terdiri dari;

1) Kurikulum

Kurikulum yang digunakan RSBI SMA Negeri 1 Karanganyar

belum dapat mengadopsi dan/ atau mengadaptasi kurikulum sekolah

negara maju yang memiliki keunggulan dalam pendidikan. Akan

tetapi, SMA Negeri 1 Karanganyar menerapkan kurikulum KTSP

Plus yang merupakan kurikulum nasional pada tingkat satuan

pendidikan yang telah dikembangkan dengan mengadopsi dan/ atau

mengadaptasi materi-materi SNMPTN serta menambahakan

penguasaan IT serta kemampuan berbahasa Inggris.

2) Mutu Pendidik dan Kependidikan

Kualifikasi tenaga kependidikan dan pendidik SMA Negeri 1

Karanganyar telah memenuhi standar, yaitu lebih dari 30% pendidik

berpendidikan S-2 meskipun sebagian besar tidak linear dengan

bidangnya sedangkan tenaga kependidikan umumnya tamatan SMA

tetapi ada juga yang Sarjana. Akan tetapi, kondisi kompetensi

pendidik dan tenaga kependidikan dalam menyelenggaran program

RSBI kaitannya dengan penggunaan bahasa Inggris masih rendah.

Page 124: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH …... · SMA Negeri 1 Karanganyar sebesar 96 telah melebihi standar minimal akreditasi ... terbukti KKM untuk setiap mata ... x ABSTRACT THE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

102

3) Sarana dan Prasarana Pendidikan

Pada umumnya sarana prasarana pendidikan di SMA Negeri 1

Karanganyar telah tersedia. Akan tetapi, ketersediaan tersebut belum

dapat menunjang pembelajaran program RSBI sepenuhnya. Sarana

prasarana pembelajaran didalam kelas telah terpenuhi dengan baik,

yakni terdapat seperangkat Personal Computer (PC), LCD, layar

proyektor, pendingin ruangan (AC), fasilitas wifi, dan lain-lain. Di

samping itu, ketersediaan alat peraga laboratorium dan buku-buku

sumber belajar telah sesuai dengan kebutuhan pembelajaran RSBI.

Namun, untuk ketersediaan ruangan baik secara kualitas maupun

kuantitas masih belum memadai, seperti ruangan laboratorium IPA,

perpustakaan, ruang kesehatan, ruang belajar kesenian, dan lain-lain.

4) Pembiayaan

Sumber pembiayaan program RSBI SMA Negeri 1 Karanganyar

berasal dari pemerintah pusat, pemerintah provinsi, pemerintah

daerah dan masyarakat. Dana bantuan dari pemerintah berupa block

grant yang digunakan untuk pemenuhan fasilitas pembelajaran dan

pengembangan SDM. Dana untuk operasional sekolah dan

pembangunan gedung berasal dari iuran rutin orang tua siswa.

Pembiayaan SMA Negeri 1 Karanganyar tidak hanya diperuntukkan

bagi kepentingan sekolah semata namun terdapat dana yang

dianggarkan sebagai tanggung jawab sosial sekolah bagi siswa yang

kurang mampu dan berprestasi.

5) Kesiswaan

Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Karanganyar dapat

menjaga kualitas intake program RSBI dengan mensyaratkan para

calon siswa memiliki nilai rata-rata rapor SMP semester 1 sampai 5

minimal 7,5 dan nilai rata-rata UN minimal 7,5. Selain itu, para

calon siswa diwajibkan menjalani tes potensi akaademik (yang

terdiri dari tes MIPA, IPS, bahasa Indonesia, bahasa Inggris, dan

TIK), psycho test, tes keterampilan TIK, dan wawancara bahasa

Page 125: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH …... · SMA Negeri 1 Karanganyar sebesar 96 telah melebihi standar minimal akreditasi ... terbukti KKM untuk setiap mata ... x ABSTRACT THE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

103

Inggris. Dengan demikian prosedur Penerimaan Peserta Didik Baru

(PPDB) SMA Negeri 1 Karanganyar telah sesuai dengan ketentuan

PPDB RSBI.

b. Proses, meliputi;

1) Proses pembelajaran

Proses pembelajaran yang berlangsung di program RSBI SMA

Negeri 1 Karanganyar telah berbasis IT dan terdapat penerapan

bilingual. Penggunaan bilingual hanya sebagai bahasa komunikasi

sederhana sehingga pelaksanaan bilingual belum dapat optimal.

Selain itu, SMA Negeri 1 Karanganyar memanfaatkan model-model

pembelajaran agar tercipta pembelajaran yang aktif dan

menyenangkan. Sumber belajar yang digunakan siswa telah

bervariasi yakni dengan menggunakan buku-buku bilingual, video

pembelajaran, blog-blog pembelajaran, dan lain-lain.

2) Penilaian

Pelaksanaan penilaian di SMA Negeri 1 Karanganyar telah sesuai

dengan standar penilaian. Penilaian yang dilakukan meliputi

penilaian hasil belajar dan penilaian (evaluasi) program. Penilaian

hasil belajar SMA Negeri 1 Karanganyar mengarah pada tiga aspek,

yaitu; aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek psikomotorik serta

terdapat pengembangan penilaian hasil belajar berbasis IT. Untuk

penilaian (evaluasi) program dilakukan oleh pihak-pihak terkait,

seperti Dirjen Pembinaan SMA, tim monitoring dan evaluasi dari

provinsi maupun kota/ kabupaten.

3) Pengelolaan

Pengelolaan SMA Negeri 1 Karanganyar telah menerapkan Sistem

Manajemen Mutu yang dibuktikan dengan perolehan seertifat ISO

versi 9001: 2008 dari NQA UKAS ditahun 2008. Untuk

meningkatkan mutu sekolah SMA Negeri 1 Karanganyar melakukan

kerja sama dengan sekolah/ lembaga/ institusi bertaraf internasional

baik dalam maupun luar negeri. Dengan demikian, secara

Page 126: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH …... · SMA Negeri 1 Karanganyar sebesar 96 telah melebihi standar minimal akreditasi ... terbukti KKM untuk setiap mata ... x ABSTRACT THE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

104

keseluruhan pengelolaan SMA Negeri 1 Karanganyar telah berjalan

sesuai dengan ketentuan

c. Output, terdiri atas;

1) Akreditasi

Perolehan angka akreditasi SMA Negeri 1 Karanganyar dengan nilai

96 telah memenuhi standar akreditasi RSBI yang menetapkan batas

minimal nilai akreditasi sekolah penyelenggara RSBI dan/ atau SBI

sebesar 95.

2) Kompetensi Lulusan

Standar kelulusan satuan pendidikan yang dimiliki SMA Negeri 1

Karanganyar telah melebihi SNP, yaitu dengan Kriteria Ketentusan

Minimal (KKM) 75. Kompetensi lulusan SMA Negeri 1

Karanganyar memiliki kualitas unggul terbukti rata-rata lulusan yang

melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi Negeri dan kedinasan

untuk tiga tahun terakhir sebesar 78%. Selain itu, angka kelulusan

SMA Negeri 1 Karanganyar setiap tahunnya hampir mencapai 100%

dan perolehan prestasi dalam bidang akademik masih pada tingkatan

provinsi tetapi untuk non akademik telah mencapai tingkatan

nasional.

2. Hambatan penyelenggaraan program Rintisan Sekolah Bertaraf

Internasional (RSBI) di SMA Negeri 1 Karanganyar

Hambatan yang dialami SMA Negeri 1 Karanganyar dalam

menyelenggarakan program RSBI, antara lain: belum dapat mengadopsi dan/

atau mengadaptasi kurikulum internasional, mayoritas kemampuan tenaga

pendidik dan kependidikan dalam berbahasa Inggris masih tergolong rendah,

minimnya optimalisasi para tenaga pendidik dalam menggunakan sarana

prasarana pembelajaran yang telah tersedia, minimnya pengertian masyarakat

(stakeholders) terhadap fase pengembangan RSBI SMA Negeri 1

Karanganya, dan belum terpenuhinya sarana prasarana secara keseluruhan.

Page 127: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH …... · SMA Negeri 1 Karanganyar sebesar 96 telah melebihi standar minimal akreditasi ... terbukti KKM untuk setiap mata ... x ABSTRACT THE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

105

3. Upaya SMA Negeri 1 Karanganyar dalam mengatasi hambatan

penyelenggaraan program Rintisan sekolah Bertaraf Internasional

(RSBI)

Upaya SMA Negeri 1 Karanganyar dalam mengatasi hambatan

sebagai langkah perbaikan dan peningkatan kualitas penyelenggaraan RSBI

dengan cara meningkatkan hubungan kerja sama dengan sekolah-sekolah

bertaraf internasional baik di dalam maupun luar negeri dalam kegiatan

adopsi dan/ atau adaptasi kurikulum internasional, meningkatkan kompetensi

pendidik dan tenaga kependidikan melalui pemberian pelatihan-pelatihan

yang berupa pelatihan bahasa Inggris dalam rangka peningkatan kemampuan

berbahasa Inggris agar pembelajaran yang berbilingual dapat terlaksana

kemudian untuk meningkatkan kemampuan mengoperasikan IT sekolah

memberikan pelatihan IT. Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1

Karanganyar menyelenggarakan IHT (In House Training) kepada para

pendidik dalam hal pengembangan silabus dan pendampingan bimbingan

Olimpiade Sains Nasional (OSN). Selain itu, para tenaga pendidik diwajibkan

untuk mengikuti kegiatan seminar, workshop, dan MGMP yang berkaitan

tentang pengembangan kompetensi, inovasi pembelajaran, serta

pengembangan metode pembelajaran melalui PTK (Penelitian Tindakan

Kelas). Untuk menjaga hubungan antara pihak sekolah dengan masyarakat

(stakeholders) sekolah berusaha membangun komunikasi dua arah antara

SMA Negeri 1 Karanganyar dengan masyarakat (stakeholders) agar dapat

terjalin hubungan kerja sama yang baik.

B. Implikasi

Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian diatas, maka dapat dikaji

implikasinya, baik implikasi teoretis maupun implikasi praktis, yaitu:

1. Implikasi Teoretis

Penyelenggaraan program Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional

(RSBI) meliputi komponen Standar Nasional Pendidikan dimana masing-

masing komponen mengalami pengembangan sebagai indikator kinerja kunci

Page 128: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH …... · SMA Negeri 1 Karanganyar sebesar 96 telah melebihi standar minimal akreditasi ... terbukti KKM untuk setiap mata ... x ABSTRACT THE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

106

tambahan. Apabila program RSBI dilaksanakan berdasarkan kriteria

penjamin mutu pendidikan bertaraf internasional dan telah terpenuhi dengan

baik maka akan dapat menghasilkan lulusan (ouput) yang memiliki

kompetensi dan berdaya saing komparatif secara nasional maupun

internasional.

2. Implikasi Praktis

Pada umumnya pelaksanaan program RSBI di SMA Negeri 1

Karanganyar yang meliputi komponen akreditasi, kurikulum, proses

pembelajaran, standar kelulusan, penilaian, sarana prasarana, mutu pendidik

dan kependidikan, pengelolaan, pembiayaan, dan kesiswa telah berjalan

sesuai dengan pedoman yang ada. Akan tetapi, terdapat beberapa komponen

pelaksanaan RSBI yang belum sesuai dengan standarisasi RSBI dan sisi lain

dalam pelaksanaannya sekolah masih menemui kendala dalam hal rendahnya

kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan dalam berbahasa Inggris,

minimnya pengertian masyarakat (stakeholder) terhadap fase pengembangan

RSBI, dan belum terpenuhinya ruangan ruangan pembelajaran secara

keseluruhan. Hambatan-hambatan tersebut dapat mempengaruhi pencapaian

tujuan yang telah ditetapkan sehingga SMA Negeri 1 Karanganyar

mengupayakan jalan keluar untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut.

C. Saran

Berdasarkan hasil temuan penelitian, peneliti berusaha memberikan

beberapa saran sebagai berikut:

1. Bagi Sekolah

a. Selain melakukan penyediaan dan pengembangan sarana prasarana

hendaknya sekolah juga melakukan perawatan terhadap sarana prasarana

pembelajaran yang tersedia agar kualitas sarana prasarana tidak

mengalami penurunan.

b. Hendaknya sekolah meningkatkan kualitas budaya kerja para tenaga

kependidikan yang mengedepankan sikap ramah dan cepat tanggap

Page 129: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH …... · SMA Negeri 1 Karanganyar sebesar 96 telah melebihi standar minimal akreditasi ... terbukti KKM untuk setiap mata ... x ABSTRACT THE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

107

terhadap pelayanan yang harus diberikan karena masih dijumpai beberapa

tenaga kependidikan yang belum dapat menerapkan hal tersebut.

c. Sebaiknya terdapat optimalisasi peran kepala sekolah sebagai supervisor,

khususnya dalam menilai kinerja para tenaga pendidik kaitannya dengan

profesionalisme dalam melaksanakan proses pembelajaran.

d. Untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris seluruh warga sekolah,

sekolah hendaknya mengadakan English day atau English corner yang dapat

diselenggarakan sekali dalam seminggunya atau setiap jam istirahat.

e. Disarankan agar standar jumlah siswa di kelas disesuaikan dengan

kemampuan kontrol guru agar output dari sekolah mencapai kualitas yang

memadai.

2. Bagi Pendidik dan Tenaga Kependidikan

a. Bagi tenaga pendidik yang belum berpendidikan S-2 dan hendak

melanjutkan pada jenjang pendidikan S-2, sebaiknya melanjutkan pada

program pendidikan yang sesuai dengan bidang mata pelajaran/ latar

belakang pendidikan S-1.

b. Sebaiknya tenaga pendidik dan kependidikan lebih meningkatkan

kompetensinya melalui program sekolah antara lain pelatihan bahasa

Inggris dan TIK, seminar dan workshop peningkatan kompetensi guru dalam

inovasi pembelajaran, kegiatan MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran)

dan kegiatan pendampingan.

c. Tenaga pendidik hendaknya melakukan optimalisasi pembelajaran dengan

memanfaatkan fasilitas-fasilitas pembelajaran yang telah tersedia karena

siswa merasa pemanfaatan sarana prasarana khususnya laboratorium IPA

dalam pembelajaran jarang digunakan.

3. Bagi Pemerintah

Perlunya evaluasi kembali indikator kinerja kunci tambahan yang disyaratkan

dalam penyelenggarakan program RSBI dan/ atau SBI, seperti kurikulum

yang mengadaptasi dan/ atau adopsi kurikulum negara-negara maju, tuntutan

untuk berbahasa Inggris bagi tenaga pendidik dan kependidikan, dan

kegiataan sister schools.