Evaluasi Pelaksanaan Program Rintisan Ppjj

20
29 Jurnal PHENOMENON, Volume 2 Nomor 1, Juli 2012 Evaluasi Pelaksanaan Program Rintisan Ppjj..... EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM RINTISAN PPJJ (PENGEMBANGAN PENDIDIKAN JARAK JAUH) IAIN WALISONGO MENUJU PEMBELAJARAN ONLINE (Kerjasama DBE 2 USAID dengan IAIN Walisongo Semarang) Nur Khasanah Abstrak Penelitian ini bertujuan (1) mengetahui hasil pelaksa- naan program rintisan pembelajaran jarak jauh dari aspek kesiapan kebijakan institusi, sumber daya manusia serta sarana prasarana, (2) menganalisis hasil pelaksanaan pro- gram hingga terumuskan hal-hal yang menjadi indikator kesiapan sekaligus permasalahan untuk lebih siap diimple- mentasikan pada lingkup yang lebih luas, yaitu di seluruh Fakultas di IAIN Walisongo Semarang. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif. Penelitian ini memaparkan data kualitatif tentang pelaks- anaan pembelajaran online dari baik dari aspek partisi- pasi, konteks sosial maupun organisasional yaitu berupa aspek kesiapan kebijakan institusi, kesiapan sumber daya manusia dan kesiapan sarana prasarana. Sedangkan in- strumen pengumpulan data yang digunakan adalah (1) dokumentasi terkait data dosen, data mahasiswa, data mata kuliah, data sarana prasarana serta data teknis lain terkait penyiapan kelas online, (2) instrumen wawancara berupa pedoman wawancara dengan topik terkait pelaks- anaan program rintisan PPJJ, (3) instrumen pengamatan yang digunakan untuk mengamati pelaksanaan pembela-

Transcript of Evaluasi Pelaksanaan Program Rintisan Ppjj

Page 1: Evaluasi Pelaksanaan Program Rintisan Ppjj

29Jurnal PHENOMENON, Volume 2 Nomor 1, Juli 2012

Evaluasi Pelaksanaan Program Rintisan Ppjj.....

EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM RINTISANPPJJ (PENGEMBANGAN PENDIDIKAN JARAK JAUH)

IAIN WALISONGO MENUJU PEMBELAJARANONLINE (Kerjasama DBE 2 USAID dengan

IAIN Walisongo Semarang)

Nur Khasanah

Abstrak

Penelitian ini bertujuan (1) mengetahui hasil pelaksa-naan program rintisan pembelajaran jarak jauh dari aspekkesiapan kebijakan institusi, sumber daya manusia sertasarana prasarana, (2) menganalisis hasil pelaksanaan pro-gram hingga terumuskan hal-hal yang menjadi indikatorkesiapan sekaligus permasalahan untuk lebih siap diimple-mentasikan pada lingkup yang lebih luas, yaitu di seluruhFakultas di IAIN Walisongo Semarang.

Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif.Penelitian ini memaparkan data kualitatif tentang pelaks-anaan pembelajaran online dari baik dari aspek partisi-pasi, konteks sosial maupun organisasional yaitu berupaaspek kesiapan kebijakan institusi, kesiapan sumber dayamanusia dan kesiapan sarana prasarana. Sedangkan in-strumen pengumpulan data yang digunakan adalah (1)dokumentasi terkait data dosen, data mahasiswa, datamata kuliah, data sarana prasarana serta data teknis lainterkait penyiapan kelas online, (2) instrumen wawancaraberupa pedoman wawancara dengan topik terkait pelaks-anaan program rintisan PPJJ, (3) instrumen pengamatanyang digunakan untuk mengamati pelaksanaan pembela-

Page 2: Evaluasi Pelaksanaan Program Rintisan Ppjj

30 Jurnal PHENOMENON, Volume 2 Nomor 1, Juli 2012

Nur Khasanah

jaran dalam kelas online. Selanjutnya, data yang terkumpuldianalisis dengan model evaluasi CIPP (Context, Input, Pro-cess, Product) yang dikembangkan oleh Stuf ebeam (1971)(Worthen dan Sanders 1973). Menurut model ini ada empataspek penyelenggaraan rintisan PJJ yang dapat dievaluasi:context, input, process, dan product.

Hasil penelitian ini menunjukkan respon mahasiswaantusias dalam mengikuti pembelajaran online, meskipunmasih dijumpai mahasiswa yang kurang aktif karena be-berapa sebab. Bagi Dosen dengan PPJJ memberikan bentukpembelajaran yang berbeda dari model yang sebelumnyasudah dilaksanakan sehingga menambah variasi dalammodel pembelajaran. Bagi Dosen,PPJJ membutuhkan per-siapan serta waktu yang lebih banyak dalam pendamp-ingan proses pembelajaran kelas online yang sedang ber-langsung. Infrastruktur Fakultas Tarbiyah yang kurangmaksimal dalam memberikan dukungan untuk menunjangpelaksanaan PPJJ merupakan salah satu faktor pengham-bat.

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukanpenting bagi kesiapan IAIN Walisongo Semarang dalammengimplementasikan pembelajaran online pada waktumendatang.

Kata kunci: PPJJ, kelas online

Page 3: Evaluasi Pelaksanaan Program Rintisan Ppjj

31Jurnal PHENOMENON, Volume 2 Nomor 1, Juli 2012

Evaluasi Pelaksanaan Program Rintisan Ppjj.....

PENDAHULUANTeknologi telah menjadi tools (alat bantu) yang jamak di-

gunakan dalam beragam akti tas. Dalam Kamus Besar BahasaIndonesia (1990), teknologi dide nisikan sebagai keseluruhansarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagikelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. Bahkan para-digma “teknologi informasi menembus ruang dan waktu” sema-kin menguatkan bahwa pada masa sekarang ini tidak ada akti- tas yang bisa berjalan efektif tanpa campur tangan teknologi.

Salah satu bidang yang mendapatkan dampak cukup be-rarti akan perkembangan teknologi adalah bidang pendidikan,dimana pada dasarnya pendidikan dengan inti proses “transferknowledge” merupakan suatu proses komunikasi informasi an-tara pendidik dengana peserta didik, yang didalamnya berisiinformasi-informasi pendidikan, yang memiliki unsur-unsur,pendidik sebagai sumber informasi, media sebagai sarana pe-nyajian ide, gagasan dan materi pendidikan, serta peserta didikitu sendiri sebagai penerima informasi (Oetomo dan Priyoguto-mo, 2004). Beberapa unsur berbasis informasi dalam pendidikansangat berpotensi mendapatkan sentuhan media teknologi in-formasi yang sekarang ini identik dengan perangkat elektronikberbasis koneksi jarak jauh seperti komputer dan internet.

Komputer mendukung perancangan, pembuatan dan pen-gelolaan beragam media pendidikan sehingga lebih efektif,berkualitas dan menarik. Seperti disebutkan AECT (2004) bahwa

“Educational technology is the study and ethical practice of fa-cilitating learning and improving performance by creating, using, andmanaging appropriate technological processes and resources.”

artinya implementasi teknologi bertujuan utama untukmemfasilitasi pembelajaran agar efektif, e sien, menarik/joy-full serta dapat meningkatkan kinerja. Disisi lain, internet se-bagai satu bentuk inovasi sistem komputerisasi memiliki pulafungsionalitas khusus. Sebagai bentuk teknologi komputer ber-basis jaringan, internet mampu mendekatkan dan mempercepattransformasi informasi. Pendidikan memerlukan teknologi in-ternet dalam rangka mempercepat akselerasi ilmu pengetahuan.

Page 4: Evaluasi Pelaksanaan Program Rintisan Ppjj

32 Jurnal PHENOMENON, Volume 2 Nomor 1, Juli 2012

Nur Khasanah

Terlebih pada masa sekarang ini internet bukanlah “barang ma-hal”. Menurut data Kementerian Komunikasi dan Informatika,pengguna internet telah mencapai 45 juta orang (Rakernas APJII2010) atau 19% dari jumlah penduduk Indonesia. Layaknya tele-pon, orang telah terbiasa berinteraksi dengan internet bahkan in-ternet seakan sudah menjadi gaya hidup.

Di Indonesia khususnya dalam dunia pendidikan, mulaisekitar tahun 1994-1998, sebuah perusahaan telekomunikasi mi-lik negara telah memperkenalkan “Internet Goes To School/IG2S”sebagai terobosan internet murah untuk sekolah. Dengan IG2S,siswa belajar tentang komunikasi elektronik seperti email, chat-ting, mailing list serta optimalisasi search engine untuk pencar-ian informasi. Upaya demikian sungguh patut diapresiasi meskisangatlah sulit program IG2S ini dapat menjangkau keberadaanpendidikan di 17.504 pulau di Indonesia.

Pada akhirnya, PR (pekerjaan rumah) berkaitan kesenjan-gan akselerasi ilmu pengetahuan yang terjadi di Indonesia danmasih belum terpenuhinya pemerataan pendidikan menjadikanperlu adanya pendidikan jarak jauh sebagai solusi cerdas. Seper-ti disampaikan oleh Menteri Pendidikan Nasional, MohammadNuh, bahwa pendidikan jarak jauh sangat penting untuk jumlahpenduduk yang sangat besar, sebab bila mengandalkan pembe-lajaran konservatif, diperlukan infrastruktur yang sangat luarbiasa (Suara Merdeka, Sabtu 5 Pebruari 2011). Sesuai denganfungsionalitasnya, internet merupakan sebuah alternatif mediapendidikan jarak jauh yang efektif.

Distance Learning atau electronics learning adalah sebuahkonsep pendidikan jarak jauh yang dilakukan dengan teknologiinternet sebagai medianya. Semakin murahnya biaya akses in-ternet serta semakin luasnya jangkauan pembangunan infra-struktur jaringan internet di daerah-daerah diharapkan men-dukung keberhasilan program pendidikan jarah jauh berbasisinternet ini. Dalam konteks yuridis formal, seperti yang termuatdalam PP No.17 Tahun 2010, bab IV tentang penyelenggaraanPendidikan Jarak Jauh (PJJ), memiliki tujuan untuk perluasandan pemerataan akses pendidikan, serta meningkatakan mutu

Page 5: Evaluasi Pelaksanaan Program Rintisan Ppjj

33Jurnal PHENOMENON, Volume 2 Nomor 1, Juli 2012

Evaluasi Pelaksanaan Program Rintisan Ppjj.....

dan relevansi pendidikan.Sebuah badan kerjasama antara pemerintah Indonesia dan

pemerintah Amerika Serikat dalam bidang peningkatan programpengajaran dan pembelajaran bernama Decentralized Basic Educa-tion 2 (DBE2) USAID membuat portal layanan pendidikan jarakjauh bernama ptk-online.org yang dipergunakan sebagai saranapeningkatan profesionalisme Pendidik dan Tenaga Kependidi-kan (PTK). Saat ini DBE2-USAID lewat program pengembanganprofesionalisme secara online telah menjangkau lebih dari 300pendidik dan tenaga kependidikan sejak diluncurkan pertamakali pada bulan Maret 2009. Bentuk kegiatan berupa pendamp-ingan terhadap tenaga pendidik pada jenjang pendidikan dasardan menenegah dalam hal penggunaan teknologi dalam pendi-dikan. Mulai tahun 2010, DBE2 memperluas jangkauan programpada jenjang pendidikan tinggi. Sejumlah 11 perguruan tinggidi Indonesia mengawali kerjasama rintisan tersebut. Kesebelasperguruan tinggi tersebut adalah Universitas Negeri Makassar,Universitas Negeri Malang, Universitas Negeri Sebelas Maret,Universitas Kristen Satya Wacana, Universitas Negeri Sema-rang, Universitas Syiah Kuala, Universitas MuhammadiyahAceh, Universitas Negeri Medan, Universitas Negeri Surabaya,IAIN Sumatera Utara dan IAIN Walisongo Semarang.

IAIN Walisongo dalam hal ini diwakili oleh Fakultas Tarbi-yah, menyambut baik dan mengikuti secara aktif program rinti-san Pengembangan Pendidikan Jarak Jauh ini mulai bulan Juni2010. Tahun 2010 merupakan tahap pertama atau tahap rintisanyang berupa kegiatan pelatihan dan pendampingan tentangcara perancangan dan pengelolaan kelas online. Tahap rintisanini hanya diikuti oleh 10 dosen. Selanjutnya tahap tindak lanjutdilakukan pada awal tahun 2011 berupa kegiatan implemen-tasi kelas online secara terbatas bagi dosen-dosen yang telahmendapatkan pelatihan dan pendampingan pada tahap rintisan.

Bagi institusi IAIN Walisongo Semarang, kerjasamapengembangan pendidikan jarak jauh ini diharapkan mampumemberikan inovasi bagi berlangsungnya pembelajaran yangsekaligus dapat meningkatkan kualitas pembelajaran. Menin-

Page 6: Evaluasi Pelaksanaan Program Rintisan Ppjj

34 Jurnal PHENOMENON, Volume 2 Nomor 1, Juli 2012

Nur Khasanah

gkatnya kualitas pembelajaran adalah suatu bentuk penguatanakademik yang harus dilakukan IAIN Walisongo mengingatperan strategis IAIN Walisongo sebagai perguruan tinggi negeriberbasis keagamaan Islam di ibukota propinsi Jawa Tengah.

RUMUSAN MASALAHBerdasarkan paparan di atas, kiranya perlu dilakukan eval-

uasi terhadap pelaksanaan program pengembangan pendidikanjarak jauh (PPJJ) di Fakultas Tarbiyah agar dapat menjadi dasardalam melihat kesiapan IAIN Walisongo menuju pembelajaranonline khususnya kesiapan dalam aspek-aspek permasalahansebagai berikut :1. Bagaimana hasil pelaksanaan program rintisan pengemban-

gan pendidikan jarak jauh (PPJJ) dalam hal kesiapan pimpi-nan untuk mengimplementasikan program?

2. Bagaimana hasil pelaksanaan program rintisan pengemban-gan pendidikan jarak jauh (PPJJ) dalam hal kesiapan sumberdaya manusia ?

3. Bagaimana hasil pelaksanaan program rintisan pengemban-gan pendidikan jarak jauh (PJJ) dalam hal kesiapan saranaprasarana ?

4. Dapatkah hasil pelaksanaan program rintisan pengemban-gan pendidikan jarak jauh (PJJ) di Fakultas Tarbiyah ditin-daklanjuti untuk diterapkan di lingkup institusi IAIN Wal-isongo Semarang ?

TUJUAN PENELITIANTujuan penelitian ini adalah:

1. Mengetahui hasil pelaksanaan program rintisan pengem-bangan pendidikan jarak jauh (PPJJ) dalam hal kesiapanpimpinan dalam pengimplementasian program.

2. Mengetahui hasil pelaksanaan program rintisan pengemban-gan pendidikan jarak jauh (PPJJ) dalam hal kesiapan sumberdaya manusia.

3. Mengetahui hasil pelaksanaan program rintisan pengem-bangan pendidikan jarak jauh (PPJJ) dalam hal kesiapan sa-

Page 7: Evaluasi Pelaksanaan Program Rintisan Ppjj

35Jurnal PHENOMENON, Volume 2 Nomor 1, Juli 2012

Evaluasi Pelaksanaan Program Rintisan Ppjj.....

rana prasarana.4. Memberikan masukan bagi tindak lanjut pelaksanaan pro-

gram rintisan pengembangan pendidikan jarak jauh (PPJJ) dilingkup IAIN Walisongo Semarang.

METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN1. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Menu-rut Poerwandari (1998) penelitian kualitatif adalah penelitianyang menghasilkan dan mengolah data yang sifatnya deskriptif,seperti transkripsi wawancara, catatan lapangan, gambar, fotorekaman video dan lain-lain.

Dalam penelitan kualitatif perlu menekankan pada pen-tingnya kedekatan dengan orang-orang dan situasi penelitian,agar peneliti memperoleh pemahaman jelas tentang realitas dankondisi yang terjadi (Patton dalam Poerwandari, 1998).

2. Subyek PenelitianSubyek yang akan diteliti ialah pimpinan fakultas, dosen

kelas online pada program rintisan PJJ sejumlah 10 orang,

mahasiswa peserta kuliah online pada program rintisan PJJ serta

PUSKOM selaku tim teknis pengelola sarana prasarana kelas

online.

3. Metode Pengumpulan Data dan Pengolahan Dataa. Metode Pengumpulan Data

1) WawancaraWawancara dilakukan dengan menggunakan

pedoman wawancara yang telah memuat topikatau isu yang terkait dengan pelaksanaan programrintisan PPJJ baik partisipasi, konteks sosial mau-pun organisasional.

2) ObservasiObservasi dilakukan dengan pedoman observasi.

Page 8: Evaluasi Pelaksanaan Program Rintisan Ppjj

36 Jurnal PHENOMENON, Volume 2 Nomor 1, Juli 2012

Nur Khasanah

Menurut Patton (dalam Poerwandari 1998) tujuanobservasi adalah mendeskripsikan setting yangdipelajari, aktivitas-aktivitas yang berlangsung,orang-orang yang terlibat dalam aktivitas, danmakna kejadian di lihat dari perpektif mereka yangterlihat dalam kejadian yang diamati tersebut.Pedoman observasi lebih dikhususkan untukmengamati pelaksanaan pembelajaran dalamlingkup kelas online.

3) DokumentasiDokumentasi digunakan untuk menginventari-

sasi subyek sik yang berupa sarana prasaranayang menunjang pelaksanaan pembelajaran onlinedalam program rintisan PPJJ.

b. Metode pengolahan DataData yang terkumpul dianalisis dengan model

evaluasi CIPP (Context, Input, Process, Product) yangdikembangkan oleh Stuf ebeam (1971) (Worthen danSanders 1973). Menurut model ini ada empat aspekpenyelenggaraan rintisan PJJ yang dapat dievaluasi:context, input, process, dan product.

4. Metode Penyusunan Instrumena. Instrumen wawancara

Instrumen wawancara digunakan sebagai pe-doman untuk melakukan wawancara dengan jajaranpimpinan, ketua PUSKOM, dosen perancang kelasonline serta mahasiswa peserta kelas online. Wawan-cara mengacu pada topik atau isu yang mampu meng-gambarkan bagaimana pandangan dan perilaku parasubyek saat terlibat dalam pelaksanaan program rinti-san PPJJ. Pada setiap jenis subjek disediakan pedomanatau instumen wawancara yang berbeda disesuaikanpada isu dan ruang lingkup tugas yang dilakukan.

Page 9: Evaluasi Pelaksanaan Program Rintisan Ppjj

37Jurnal PHENOMENON, Volume 2 Nomor 1, Juli 2012

Evaluasi Pelaksanaan Program Rintisan Ppjj.....

b. Instrumen pengamatanInstrumen pengamatan digunakan sebagai pedo-

man untuk melakukan pengamatan terhadap pelaksa-naan pembelajaran dalam kelas online khususnya inter-aksi antar mahasiswa, antara mahasiswa dengan kontenserta interaksi antara dosen dan mahasiswa.

Pengamatan meliputi ketersediaan dan keleng-kapan komponen-komponen kelas online yang ideal;kemampuan dosen dalam menyediakan media komuni-kasi interaktif dalam kelas online; serta partisipasi ma-hasiswa dalam memenuhi tugas-tugas dalam pembela-jaran kelas online.

Form dokumentasi digunakan untuk menginven-tarisasi ketersediaan sarana prasarana baik secara kuali-tas maupun kuantitas. Macam sarana prasarana tersebutmeliputi perangkat keras: komputer, infrastuktur jarin-gan beserta kondisi dan model pengaksesannya, keterse-diaan smart class dsb. Sedangkan perangkat lunak meli-puti ketersediaan sistem informasi terpadu di institusibeserta Learning Management System-nya.

HASIL PENELITIAN

1. Pembelajaran Online Sebagai bagian dari PengembanganPembelajaran Jarak Jauh (PPJJ) di IAIN Walisongo

Dalam Wikipedia, pembelajaran jarak jauh atau PJJ diru-muskan sebagai pembelajaran dengan menggunakan suatu me-dia yang memungkinkan terjadi interaksi antara pengajar danpembelajar. Dalam PJJ antara pengajar dan pembelajar tidakbertatap muka secara langsung, dengan kata lain melalui PJJdimungkinkan antara pengajar dan pembelajar berbeda tempatbahkan bisa dipisahkan oleh jarak yang sangat jauh sehinggasangat memudahkan proses pembelajaran. Bentuk pembelajaranjarak jauh yang populer adalah e-learning atau elektronics learn-ing atau pembelajaran berbasis elektronik dimana termasuk di

Page 10: Evaluasi Pelaksanaan Program Rintisan Ppjj

38 Jurnal PHENOMENON, Volume 2 Nomor 1, Juli 2012

Nur Khasanah

dalamnya pembelajaran online.Pembelajaran online di IAIN Walisongo memiliki aspek-

aspek keutamaan sebagai berikut:

1. FleksibilitasBerbeda dengan pembelajaran konvensional, pembelaja-

ran online memberikan eksibilitas dalam memilih waktu dantempat untuk mengakses pelajaran. Peserta didik tidak perlumengadakan perjalanan menuju tempat pelajaran disampaikan,e-learning bisa diakses dari mana saja yang memiliki akses keinternet. Bahkan, dengan berkembangnya mobile technology (den-gan laptop, bahkan telepon selular jenis tertentu), semakin mu-dah mengakses e-learning. Dari respon dosen yang mengikutiPPJJ eksibilitas pembelajaran online yang berlangsung mem-bantu dalam menjembatani perkuliahan di kelas yang tidakdapat berlangsung. Mahasiswa juga lebih leluasa dalam mengi-kuti diskusi dan mengerjakan tugas mandiri.

Menjangkau mahasiswa dalam cakupan yang luas (potentialto reach a global audience). Dengan eksibilitas waktu dan tem-pat, maka jumlah peserta didik yang dapat dijangkau melaluikegiatan pembelajaran elektronik semakin lebih banyak ataumeluas. Ruang dan tempat serta waktu tidak lagi menjadi ham-batan. Siapa saja, di mana saja, dan kapan saja, seseorang dapatbelajar. Interaksi dengan sumber belajar dilakukan melalui in-ternet. Kesempatan belajar benar-benar terbuka lebar bagi siapasaja yang membutuhkan.

2. Pembelajaran Mandiri (Independent Learning)E-learning memberikan kesempatan bagi dosen untuk me-

megang kendali atas kesuksesan mahasiswa masing-masing,artinya dosen diberi kebebasan untuk menentukan kapan akanmulai, kapan akan menyelesaikan, dan bagian mana dalam satumodul yang ingin dipelajarinya terlebih dulu. Perkuliahan bisadimulai dari topik-topik ataupun halaman yang menarik mi-natnya terlebih dulu, ataupun bisa melewati saja bagian yangdianggap sudah mahasiswa kuasai. Jika mahasiswa mengalami

Page 11: Evaluasi Pelaksanaan Program Rintisan Ppjj

39Jurnal PHENOMENON, Volume 2 Nomor 1, Juli 2012

Evaluasi Pelaksanaan Program Rintisan Ppjj.....

kesulitan untuk memahami suatu bagian, mahasiswa bisa men-gulang-ulang lagi sampai ia merasa mampu memahami. Sean-dainya, setelah diulang masih ada hal yang belum mahasiswapahami, pembelajar bisa menghubungi instruktur, atau dosenmelalui email atau ikut dialog interaktif pada waktu-waktu ter-tentu. Jika mahasiswa tidak sempat mengikuti dialog interaktif,mahasiswa bisa membaca hasil diskusi di message board yangtersedia di LMS (di Website Dosen). Banyak mahasiswa yangmerasa cara belajar independen seperti ini lebih efektif daripadacara belajar lainnya yang memaksakannya untuk belajar denganurutan yang telah ditetapkan.

Di Kelas kadar interaksi pembelajaran antara mahasiswadengan dosen atau pada pembelajaran yang bersifat konven-sional, kesempatan yang ada atau yang disediakan dosen un-tuk berdiskusi atau bertanya jawab sangat terbatas. Kesempa-tan yang terbatas ini juga cenderung didominasi oleh beberapapeserta didik yang cepat tanggap dan berani. Dengan PTK-on-line dapat menjembatani mahasiswa yang kurang berani untukmenyampaikan pendapat dalam diskusi di kelas.

3. BiayaBiaya yang bisa dihemat dari cara pembelajaran dengan

e-learning tidak hanya dari segi nansial tetapi juga dari seginon- nansial. Secara nansial, biaya yang bisa dihemat, antaralain biaya transportasi ke tempat kuliah dan akomodasi selamabiaya administrasi pengelolaan, penyediaan sarana dan fasilitas sik untuk belajar (misalnya: penyewaan ataupun penyediaankelas, kursi, papan tulis, LCD player, OHP). Mahasiswa men-dapat fasilitas hostpot dan enternet gratis dalam jangka waktutertentu dalam satu semester. Hal ini akan semakin menghematbiaya yang dikeluarkan. Namun ada juga mahasiswa dan Dosenyang harus mengeluarkan biaya tambahan untuk mensukseskankelas on line yang berlangsung.

Namun demikian, pembelajaran online membutuhkan sa-rana prasarana tertentu. Selain harus tersedia, sarana prasaranaini juga harus dipelihara atau dikelola. Sarana tersebut dapat be-

Page 12: Evaluasi Pelaksanaan Program Rintisan Ppjj

40 Jurnal PHENOMENON, Volume 2 Nomor 1, Juli 2012

Nur Khasanah

rupa sarana perangkat keras dan sarana perangkat lunak.Infrastruktur perangkat keras yang tersedia meliputi :

1) Komputer yang terhubung ke jaringan LAN dan WAN2) Ketersediaan infrastruktur jaringan baik kabel mapun wire-

less.

Ketersediaan perangkat lunak meliputi:

1). Ketersediaan sistem Learning Management System dalammanajemen sistem informasi institut yang belum maksimaldalam member dukungan untuk pembelajaran online

2). Sebagai pendukung, LMS disupport dengan perangkat-per-angkat lunak yang mendukung pengadaan media berbasiskomputer (audiovisual aid).

Pembelajaran online tidak saja membutuhkan sarana berbe-da, namun dalam sisi pendekatan juga diatur sedemikian rupaagar penggunaan teknologi dalam pembelajaran online tidaklebih mempersulit bentuk pembelajaran konvensiaonal.

Tabel 3. Ketersediaan Komponen Kelas Online

No TopikIndikator Komponen KelasIdeal

1Pengorganisasiankonten

Urutan sesi logis

2 Pengorganisasian sesi Organisasi sesi konsisten

3 Laman utama Informasi ada dan relevan

4 NavigasiBersyaratNavigasi user friendly

5 Elemen rancangan

Konsisten dalam warnaKonsisten dalam

ketersediaan objekKonsisten dalam penyajian

Page 13: Evaluasi Pelaksanaan Program Rintisan Ppjj

41Jurnal PHENOMENON, Volume 2 Nomor 1, Juli 2012

Evaluasi Pelaksanaan Program Rintisan Ppjj.....

6 Interakti tas

TersediaInteraksi antar mahasiswaInteraksi antar mahasiswa

dengan kontenInteraksi pembelajar dengan

pengajar

7 Gambaran umumKetersediaan gambaranumum

8 Tujuan Ketersediaan Tujuan

9 Persyaratan kelas

Ketersediaan PersyaratankelasWaktuEkspektasi

10 Sesi Pengantar Ketersediaan Sesi Pengantar

12 Bacaan Ketersediaan Bacaan

13 Kegiatan Ketersediaan Kegiatan

14 Diskusi Ketersediaan Diskusi

15 Assesment Ketersediaan Assesment

2. Program Rintisan Pengembangan Pendidikan Jarak JauhDBE2-IAIN Walisongo SemarangProgram rintisan oleh DBE2 dikelola secara terpadu melalui

portal http://ptk-online.org. DBE2 menyediakan portal terse-but sebagai media berkomunikasi, media pelatihan dan mediapendampingan antar seluruh peserata program rintisan PPJJ ini.

Page 14: Evaluasi Pelaksanaan Program Rintisan Ppjj

42 Jurnal PHENOMENON, Volume 2 Nomor 1, Juli 2012

Nur Khasanah

Gambar 2. Halaman Utama Website ptk-online.org

Setiap stakeholders (11 perguruan tinggi) diberi akses untukmasuk ke dalam portal. Setiap peserta dari setiap stakeholdersmemiliki hak akses tertentu dengan dilengkapi username danpassword dalam mengakses portal. Portal memuat informasi apasaja terkait perkembangan program juga konten pelatihan danpendampingan yang sedang diselenggarakan.

Secara umum, struktur portal ptk-online.org dirancang un-tuk dapat diakses dengan tahapan dan fungsionalitas umumadalah sebagai berikut:

1. Halaman Utama, dengan sejumlah informasi ter-update2. Sistem akses dengan login (username dan password) menggu-

nakan nama dan NIM mahasiswa3. Kelas online bagi setiap mahasiswa4. Ruang interaksi antar mahasiswa

Page 15: Evaluasi Pelaksanaan Program Rintisan Ppjj

43Jurnal PHENOMENON, Volume 2 Nomor 1, Juli 2012

Evaluasi Pelaksanaan Program Rintisan Ppjj.....

3. Pelaksanaan Program Rintisan PPJJ di IAIN WalisongoSemarang

IAIN Walisongo melalui Fakultas Tarbiyah memulai ker-jasama rintisan ini. Berkaitan dengan pelaksanaan program,komponen yang disediakan oleh Fakultas adalah sebagai beri-kut:

1. Penyediaan sumber daya dosen sejumlah 10 orang. Limadosen mengikuti pelatihan sebagai OCD dan lima dosenlainnya mengikuti pelatihan sebagai OPDD.

2. Jaringan internet di IAIN Walisongo

Gambar 4. Infrastruktur Jaringan di IAIN Walisongo

3. Kebutuhan kesiapan pengguna dalam hal ini keahlian ber-interaksi dengan pembelajaran online (variasi bentuk mediainteraksi dalam pembelajaran yang berbasis elektronik).

Selain itu, tersedia pula fasilitas lain misal ketersediaanSmart Class. Smart Class adalah ruang kelas yang dilengkapi den-gan piranti teknologi seperti komputer dengan koneksi online

Page 16: Evaluasi Pelaksanaan Program Rintisan Ppjj

44 Jurnal PHENOMENON, Volume 2 Nomor 1, Juli 2012

Nur Khasanah

serta LCD proyektor. Adapun data ketersediaan Smart Class disetiap Fakultas adalah sebagai berikut:

Tabel 2. Ketersediaan Smart Class*

Jumlah RuangLCD atau LCD+Komputer(dengan koneksi Online)

Hot Spot

Fak. Tarbiyah25 25 3

Fak. Syariah24 12 2

Fak. Ushuludin10 8 2

Fak. Dakwah12 11 2

Catatan:

* KaSubag Perlengkapan di 4 Fakultas (Desember 2010)

Gambar 5. Overview Kelas Online di ptk-online.org

Page 17: Evaluasi Pelaksanaan Program Rintisan Ppjj

45Jurnal PHENOMENON, Volume 2 Nomor 1, Juli 2012

Evaluasi Pelaksanaan Program Rintisan Ppjj.....

Gambar 5 menunjukkan kelas online yang dirancang olehdosen peserta program rintisan yang terintegrasi dalam ptk-on-line.org. Kelas online ini hanya dapat terakses jika peserta me-masukkan username dan password yang direkomendasikan.

KESIMPULANDari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa:

1. Pimpinan memberikan dukungan pada implementasi PPJJnamun belum maksimal dalam memberikan dukungan in-frastruktur.

2. Kesiapan sumber daya manusia baik dosen dan mahasiswasudah cukup memenuhi untuk implemnetasi PPJJ.

3. Ketersediaan sarana dan prasanana yang menjadi fasilitasdan daya dukung untuk PPJJ kurang terpenuhi karena LMSyang belum berfungsi secara maksimal

4. PPJJ mendapat tanggapan dan dukungan dari berbagai pi-hak terutama dosen dan mahasiswa, sehingga perlu untukditindaklanjuti.

REKOMENDASIHasil penelitian ini dapat sebagai rekomendasi dalam:

1. Mendukung internalisasi teknologi dalam pelaksanaan pem-belajaran di IAIN Walisongo Semarang dalam rangka ino-vasi serta peningkatan mutu kualitas akademik.

2. Secara khusus, mendukung pengembangan Learning Man-agement System (LMS) di IAIN Walisongo Semarang, dan se-cara umum mengoptimalisasi ketersediaan sarana prasaranateknologi di IAIN Walisongo Semarang.

3. Bagi pimpinan, diperolehnya suatu bentuk pelaksanaanpembelajaran yang bertujuan meningkatkan kualitas mutuakademik.

4. Bagi para dosen, diperolehnya suatu bentuk pembelajaranyang mendukung dosen untuk tidak gagap teknologi danterbiasa berinteraksi dengan kemajuan teknologi pendidi-kan.

5. Bagi mahasiswa, diperolehnya bentuk pembelajaran yang

Page 18: Evaluasi Pelaksanaan Program Rintisan Ppjj

46 Jurnal PHENOMENON, Volume 2 Nomor 1, Juli 2012

Nur Khasanah

lebih variatif dan inovatif sehingga semakin mendukung ke-berhasilan pelaksanaan belajar mengajar.

6. Lembaga, khususnya Fakultas Tarbiyah dan IAIN Walison-go pada umumnya, memiliki prototype pembelajaran onlineyang perlu ditindaklanjuti lebih serius sebagai daya sainginstitusi.

Page 19: Evaluasi Pelaksanaan Program Rintisan Ppjj

47Jurnal PHENOMENON, Volume 2 Nomor 1, Juli 2012

Evaluasi Pelaksanaan Program Rintisan Ppjj.....

DAFTAR PUSTAKA

Burns, M. & Dimock, K.V. (2007). Technology as a catalyst for schoolcommunities: Beyond boxes and bandwidth. Lanham, MD:Rowman & Little eld.

Data Pengguna Internet di Indonesia, Rakernas APJII 2010.

Elemen dalam Sebuah Kelas Online, EdTech Leader Online.

Fadllan, Andi, “Evaluasi Pembelajaran Mata Kuliah Keterpad-uan Iptek Islam Sebagai Upaya Menyusun dan Merumus-kan Konsep Integrasi Sains dan Agama di IAIN Walison-go”, (Penelitian Individual Puslit IAIN Walisongo, 2008)

Ismail SM, “Studi tentang Peningkatan Mutu Akademik melaluiImplementasi Strategi Pembelajaran Aktif (Active Learn-ing) di IAIN Walisongo Semarang”, (Penelitian IndividualPuslit IAIN Walisongo, 2007).

Kamus Besar Bahasa Indonesia, Departemen Pendidikan danKebudayaan: Balai Pustaka, 1990.

Kerangka Acuan Kerjasama Antara Decentralized Basic Educa-tion 2 (DBE2) dengan IAIN Walisongo Semarang, 2 De-sember 2010.

Muntholi’ah, M.Pd. dkk., “Kompetensi Guru Pendidikan Agama

Page 20: Evaluasi Pelaksanaan Program Rintisan Ppjj

48 Jurnal PHENOMENON, Volume 2 Nomor 1, Juli 2012

Nur Khasanah

Islam Pasca Lulus Serti kasi Guru (Studi Kasus Guru PAIBerserti kat Pendidik di Provinsi Jawa Tengah)“, (Pene-litian Kelompok Kompetitif, Dit Diktis Ditjen Pendis Ke-menag RI, 2010).

Oetomo, B.S.D dan Priyogutomo, Jarot. 2004. Kajian TerhadapModel e-Media dalam Pembangunan Sistem e-Education,Makalah Seminar Nasional Informatika 2004.

Onno W. Purbo (1998), Alternatif Teknologi untuk PendidikanJarak Jauh, Computer Network Research Group, Bandung:Institut Teknologi Bandung.

Peraturan Pemerintah RI Nomor 17 Tahun 2010 Tentang Peny-elanggaraan Pendidikan Jarak Jauh (PJJ).

Poerwandari, E. Kristi (1998 ), Pendekatan kualitatif dalamPenelitian Psikologi, Penerbit: Jakarta: LPSP3 FP-UI.

Rodriguez, J.I., Plax, T.G., & Kearney, P. (1996, Oktober).Clarifying the relationship between teacher nonverbalimmediacy and student cognitive learning. Dalam Com-munication Education, 45(4), 293-305.

Suara Merdeka, Penguatan Edukasi Berbasis Elektronik, Sema-rang: Suara Merdeka, 5 Februari 2011.

Sumanto,.Metode Penelitian Sosisl dan Pendidikan, Yogyakarta:Andi Offset, 1995.

Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003 Tentang SistemPendidikan Nasional.