IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI ......pemberdayaan yang paling krusial karena seberapa...

145
IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI PEREMPUAN MELALUI PENDIDIKAN KEUANGAN Studi Kasus Anggota Perempuan Koperasi Teratai Putih Kelurahan Pejaten Timur Kecamatan Pasar Minggu Jakarta Selatan Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Oleh: ARIANNE SARAH NIM: 1112054000014 JURUSAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439 H / 2017 M

Transcript of IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI ......pemberdayaan yang paling krusial karena seberapa...

Page 1: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI ......pemberdayaan yang paling krusial karena seberapa baik konsep suatu program jika pada tahap implementasi tidak dijalankan dengan baik

IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI

PEREMPUAN MELALUI PENDIDIKAN KEUANGAN

Studi Kasus Anggota Perempuan Koperasi Teratai Putih Kelurahan Pejaten Timur

Kecamatan Pasar Minggu Jakarta Selatan

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk Memenuhi

Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh:

ARIANNE SARAH

NIM: 1112054000014

JURUSAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1439 H / 2017 M

Page 2: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI ......pemberdayaan yang paling krusial karena seberapa baik konsep suatu program jika pada tahap implementasi tidak dijalankan dengan baik

LEMBAR PERSETUJUAN

Implementasi Program Pemberdayaan Ekonomi Perempuan MelaluiPendidik*n Keuangan Studi Kasus Di Koperasi Teratai Putih Kelurahan

Pejaten Timur Kecamatan Pasar Minggu Jakarta Selatan

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk MemenuhiPersyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh:

ARIANNE SARAHNIM. 1112054000014

NIP. 19720606 199803 I 003

JURUS$I PENGEMBANGAN MASYARAKA'T ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

T}NIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1438H t20t7:]M

Page 3: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI ......pemberdayaan yang paling krusial karena seberapa baik konsep suatu program jika pada tahap implementasi tidak dijalankan dengan baik

tElIBrdR PEI{GESAI{AN PANITIA UJIAT{

Skripsi,vang berj udul " I mplementasi Prograni Fembe rda-vaan Ekono tn i

Perempuan Melalui Pendldikan Keuangan. Stutli Kasus: Anggota Perernpuan

Koperasi T'eratai Putih Kelurahan Pejaten Timur Kecamatan Pasar Plinggu

Jakarta Selatan" telair diujikan elalam si<lang Munaqasf ah Fakultas tr)ak*'ah dan

Ilmu Komunikasi l-ilN S"varif Hidayatullah Jakarta parla selasa. I Agusius 20i7.

Siaipsi ini telah diterima sebagai salah saiu syarai memperoleh Gelar: Sariana Sosiai

(S.Sos) pada program studi Pengernbangan Masyarakat Islam.

Jakart4 21 Agustus 2017

Sidang $Iunaqasl'ah

,{nggrita

Pengu-ii I

Sqr ui Fiidal'ati" S.As..M.PdNiF. tr9694322 re9603 2 001

M. Hudri. M.AgNiP. 19720606 199803 1

Penguji II

+t-t4

ilt

Sekretaris Sidang

9710520 19eq03 2 002

003

1994i)3 1 {i02

Page 4: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI ......pemberdayaan yang paling krusial karena seberapa baik konsep suatu program jika pada tahap implementasi tidak dijalankan dengan baik

LEMBAR FERlil'ATA./tF{

Dengan ini sava nlen\.atakail lrahwa:

Skripsi ini menrpakao asli hasil karya saya yafig diajukan untuk memenuhi

persyaratan memperoleh gelar Strata 1 (S1) di UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta

Semua stuntler yaag saya gunakan dalam penulisarl ini tclah saya

certumkan sesuai dengan ketcntuan yarg berlaku di UiN Syarif

Hidayatullah Jakarta

.lika dikeruudian hari terbukti bahwa karya iai bukan hasil karya asli saya

atau mezupakan liasil jiplakan dari ka-rya orang laiu. rnaka *aya ber*edia

meRcrirna sanksi yaug berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta 25 September 2017

1.

?,

Page 5: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI ......pemberdayaan yang paling krusial karena seberapa baik konsep suatu program jika pada tahap implementasi tidak dijalankan dengan baik

v

ABSTRAK

Arianne Sarah

Implementasi Program Pemberdayaan Ekonomi Perempuan Melalui

Pendidikan Keuangan: Studi Kasus Anggota Perempuan Koperasi Teratai

Putih Kelurahan Pejaten Timur Kecamatan Pasar Minggu Jakarta Selatan.

Skripsi, Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam, Fakultas Dakwah dan

Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Salah satu kecerdasan yang harus di miliki oleh manusia modern saat ini

adalah kecerdasan finansial, yaitu kecerdasan dalam mengelola aset keuangan

pribadi. Atas dasar itu, program pendidikan keuangan dilakukan untuk perempuan

yang rentan dan marjinal di wilayah perkotaan agar lebih memahami literasi

keuangan. Implementasi program merupakan salah satu dari tahapan

pemberdayaan yang paling krusial karena seberapa baik konsep suatu program

jika pada tahap implementasi tidak dijalankan dengan baik maka berpotensi hanya

akan menjadi arsip tanpa terwujudnya tujuan program.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran implementasi

program pendidikan keuangan serta hasil yang dirasakan oleh perempuan anggota

Koperasi Teratai Putih di Pasar Minggu Jakarta Selatan dalam Program

Pendidikan Keuangan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif bersifat

deskriptif, melalui observasi dan wawancara dengan teknik interview semi

terstuktur kepada 13 responden. Berdasarkan hasil observasi, pelaksanaan

program pendidikan keuangan di Koperasi Teratai Putih dilakukan selama enam

bulan dan dua bulan selanjutnya dilakukan pelatihan manajemen bisnis. Sasaran

peserta program adalah para perempuan dengan berbagai jenis usaha kecil

menengah dalam strata ekonomi sedang.

Hasil penelitian diketahui bahwa program pendidikan keuangan yang

dilakukan di Koperasi Teratai Putih memenuhi elemen – elemen dari model

implementasi menurut David C. Korten, yakni (1) adanya program yang disusun

dengan matang, (2) pelaksana atau fasilitator program memahami tugasnya

dengan baik dan (3) program sesuai dengan kebutuhan sasaran program. Adapun

hasil dari implementasi program pendidikan keuangan yang dijalankan oleh para

peserta, menunjukkan hasil yang baik sebagai upaya pemberdayaan ekonomi

perempuan. Hal ini dapat dilihat dari pengetahuan dasar pengelolaan keuangan

peserta telah membuat anggaran rumah tangga secara sederhana, kesadaran untuk

mendahulukan menabung ke dalam post-post keuangan, mempersiapkan dana hari

tua, terlibat dalam lembaga keuangan formal yakni koperasi, dan kesadaran

berwirausaha untuk menciptakan kemandirian sehingga mempengaruhi posisi

tawarnya dalam keluarga.

Kata Kunci: Pemberdayaan, Perempuan, Literasi Keuangan, Pendidikan

Keuangan

Page 6: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI ......pemberdayaan yang paling krusial karena seberapa baik konsep suatu program jika pada tahap implementasi tidak dijalankan dengan baik

vi

KATA PENGANTAR

Bismillahahirrahmaanirrahiim

Alhamdulillah wassyukru lillaah atas limpahan rahmat, nikmat dan

hidayah-Nya sehingga penyusunan skripsi yang berjudul “Implementasi Program

Pemberdayaan Ekonomi Perempuan Melalui Pendidikan Keuangan. Studi Kasus:

Anggota Perempuan Koperasi Teratai Putih Kelurahan Pejaten Timur Kecamatan

Pasar Minggu Jakarta Selatan” dapat terselesaikan dengan baik. Shalawat serta

salam kepada Baginda besar Nabi Muhammad SAW, atas segala perjuangan

menuntun umat-Nya ke jalan yang di Ridhai Allah SWT.

Proses penulisan skripsi ini penulis sadari banyak mengalami kesulitan.

Namun berkat bantuan, bimbingan, kerjasama dari berbagai pihak dan berkat

kekuatan yang Allah SWT berikan kepada penulis maka kesulitan-kesulitan yang

dihadapi tersebut dapat teratasi. Untuk itu, penulis ingin menyampaikan rasa

terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Arief Subhan, MA. selaku Dekan Fakultas Dakwah dan Ilmu

Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Dr. Suhaimi, M.Si selaku Wakil Dekan bidang Kemahasiswaan

sekaligus sebagai ketua sidang munaqosah.

3. Ibu Wati Nilamsari, M.Si selaku ketua Jurusan Pengembangan Masyarakat

Islam sekaligus dosen Penasehat Akademik atas segala ilmu dan

bimbingan yang diberikan selama masa studi di Jurusan Pengembangan

Masyarakat Islam.

Page 7: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI ......pemberdayaan yang paling krusial karena seberapa baik konsep suatu program jika pada tahap implementasi tidak dijalankan dengan baik

vii

4. Bapak M. Hudri, M.Ag selaku Sekertasis Jurusan Pengembangan

Masyarakat Islam sekaligus dosen pembimbing. Terima kasih banyak

bapak telah memberikan bimbingan dan arahan dalam penyusunan skripsi

ini.

5. Segenap dosen Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam dan seluruh

Civitas Akademik yang telah memberi wawasan keilmuan dan

membimbing penulis selama mengikuti perkuliahan di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

6. Pimpinan dan staf Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Fakultas

Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

7. Ayahanda Selamet Darmat dan Ibunda Erlin Rohayati tercinta.

Keberhasilanku menyelesaikan skripsi ini adalah bukti nyata bahwa satu

lagi doa mama papa yang dikabulkan oleh Allah untuk kesuksesan

anakmu. Terima kasih yang tak terhingga atas segala dukungan, doa dan

kasih sayangnya.

8. Ibu Tri Endang Sulistyowati selaku Direktur PPSW Jakarta yang telah

memberi izin dan informasi. Semoga kepemimpinan Ibu selalu di berkahi

Allah dan segala kebaikan Ibu menjadi amal jariyah yang dicatat oleh

Allah SWT. aamiin.

9. Ibu Wirda Simatupang dan Ibu Titik Suryatmi selaku Koordinator

Program serta Mas Iqbal Yusti Eko Putro selaku fasilitator program.

Terima kasih atas segala informasinya. Semoga setiap kebaikan menjadi

amal jariyah yang dicatat oleh Allah SWT. aamiin.

Page 8: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI ......pemberdayaan yang paling krusial karena seberapa baik konsep suatu program jika pada tahap implementasi tidak dijalankan dengan baik

viii

10. Kepada Ibu Rosadah, Ibu Merry dan Mbak Rina. Terima kasih atas waktu,

keramahannya menerima penulis di Koperasi Teratai Putih. Semoga setiap

kebaikan menjadi amal jariyah yang dicatat oleh Allah SWT. aamiin.

11. Untuk kakak ku Satria Muhammad Iqbal dan adik ku Billy Rahadian yang

selalu support serta ocit si kucing pemalas yang ikut mewarnai kehidupan

penulis di rumah.

12. Untuk teman-teman seperjuangan di Jurusan Pengembangan Masyarakat

Islam 2012, juga kepada kakak serta adik kelas semua yang telah banyak

memberikan masukan kepada penulis. Terima kasih banyak semuanya.

Sukses selalu. aamiin.

13. Serta semua pihak yang telah membantu yang tidak dapat penulis sebutkan

satu persatu namun tidak mengurangi rasa terima kasih penulis.

Akhir kata, dengan segala kerendahan hati penulis menyadari bahwa penulisan

skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Hal ini

disebabkan oleh keterbatasan penulis yang masih perlu mengisi diri dengan ilmu

pengetahuan. Untuk itu, kritik dan saran yang bersifat membangun penulis

harapkan demi kesempurnaan skripsi ini.

Jakarta, 7 Agustus 2017

Penulis

Arianne Sarah

Page 9: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI ......pemberdayaan yang paling krusial karena seberapa baik konsep suatu program jika pada tahap implementasi tidak dijalankan dengan baik

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

LEMBAR PERSETUJUAN .......................................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... iii

LEMBAR PERNYATAAN ........................................................................... iv

ABSTRAK ...................................................................................................... v

KATA PENGANTAR .................................................................................... vi

DAFTAR ISI ................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ..................................................................................... 1

B. Pembatasan Masalah ............................................................................ 8

C. Perumusan Masalah ............................................................................. 8

D. Tujuan Penelitian ................................................................................. 8

E. Manfaat Penelitian ............................................................................... 9

F. Metodologi Penelitian .......................................................................... 9

G. Kerangka Berfikir................................................................................. 16

H. Tinjauan Pustaka .................................................................................. 18

I. Sistematika Penulisan .......................................................................... 20

BAB II KERANGKA TEORI

A. Implementasi Program ......................................................................... 22

B. Teori Implementasi Menurut Ahli

1. Teori George Edward III .......................................................... 23

2. Model David Weimer & Aidan Vining .................................... 25

3. Model Van Meter & Van Horn ................................................ 26

4. Model Implementasi David C. Korten ..................................... 27

C. Teori Implementasi yang Digunakan ................................................... 29

D. Pemberdayaan Ekonomi Perempuan

1. Pengertian Pemberdayaan ........................................................ 32

2. Pengertian Perempuan ............................................................. 36

3. Pemberdayaan Ekonomi Perempuan........................................ 38

4. Indikator Pemberdayaan Ekonomi Perempuan ........................ 40

5. Tujuan Pemberdayaan Perempuan ........................................... 41

6. Koperasi dan Pemberdayaan Ekonomi Perempuan ................. 43

E. Manajemen Keuangan Dan Financial Literacy

1. Tinjauan Manajemen Keuangan ............................................. 45

2. Pengertian Financial Literacy ................................................. 46

3. Financial Literacy dalam Pemberdayaan Perempuan .............. 48

Page 10: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI ......pemberdayaan yang paling krusial karena seberapa baik konsep suatu program jika pada tahap implementasi tidak dijalankan dengan baik

x

BAB III PROFIL LEMBAGA

A. Profil PPSW Jakarta

1. Gambaran Umum PPSW Jakarta ............................................. 50

2. Visi Misi ................................................................................... 52

3. Program Kegiatan..................................................................... 52

4. Struktur Organisasi PPSW Jakarta ........................................... 55

5. Gambaran Program Pendidikan Keuangan .............................. 55

B. Keadaan Wilayah Penelitian

1. Gambaran Umum Lokasi ......................................................... 61

2. Gambaran Koperasi Teratai Putih ............................................ 61

3. Visi Misi ................................................................................... 62

BAB IV TEMUAN LAPANGAN DAN ANALISIS

A. Implementasi Program Pemberdayaan Ekonomi Perempuan

Melalui Pendidikan Keuangan ............................................................. 63

1. Elemen Program ....................................................................... 64

2. Elemen Pelaksanaan Program .................................................. 71

3. Elemen Sasaran Program ......................................................... 74

B. Hasil Implementasi Program Pemberdayaan Ekonomi Perempuan

Melalui Pendidikan Keuangan ............................................................. 77

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .......................................................................................... 89

B. Saran ..................................................................................................... 90

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 91

LAMPIRAN .................................................................................................... 95

Page 11: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI ......pemberdayaan yang paling krusial karena seberapa baik konsep suatu program jika pada tahap implementasi tidak dijalankan dengan baik

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Daftar Informan ................................................................................. 14

Tabel 2. Struktur Organisasi PPSW Jakarta .................................................... 55

Tabel 3. Modul Program Pendidikan Keuangan ............................................. 57

Tabel 4. Daftar Peserta Program Pendidikan Keuangan ................................. 77

Page 12: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI ......pemberdayaan yang paling krusial karena seberapa baik konsep suatu program jika pada tahap implementasi tidak dijalankan dengan baik

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Perbandingan Tidak Akses Pendidikan Penduduk DKI Usia

10 tahun keatas .............................................................................. 4

Gambar 2. Alur Kerangka Berpikir ................................................................ 17

Gambar 3. Model Kesesuaian Teori David C. Korten ................................... 28

Page 13: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI ......pemberdayaan yang paling krusial karena seberapa baik konsep suatu program jika pada tahap implementasi tidak dijalankan dengan baik

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Bekakang Masalah

Tingkat penghasilan dan pendapatan yang rendah merupakan indikasi

dari kemiskinan sehingga kebutuhan dasar sandang, pangan dan papan serta

kebutuhan penunjang seperti pendidikan, kesehatan dan informasi menjadi

sulit untuk diakses. Melalui konsep tersebut, kemiskinan dipandang sebagai

ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar

makanan dan bukan makanan yang diukur dari sisi pengeluaran atau

pendapatan.1

Indikasi kemiskinan tidak saja berhenti sampai di situ. Kemiskinan

tidak hanya dapat terjadi kerena ketidakmampuan dari sisi ekonomi. Tetapi,

kemiskinan juga dapat dipicu oleh tingkat pengetahuan, sikap dan

implementasi keuangan pribadi dalam mengelola keuangan rendah dan tidak

dilakukan secara bijak dan tepat.

Perempuan sebagai salah satu sumber daya manusia turut memegang

peranan yang cukup penting. Dalam lingkup keluarga, perempuan berperan

mengelola keuangan rumah tangga yang turut menentukan kesejahteraan

keluarga. Keterampilan mengelola keuangan menjadi sangat penting sebagai

peran perempuan untuk diterapkan pada kehidupan sehari-hari ataupun

digunakan dalam menghadapi situasi-situasi krisis yang bisa terjadi setiap

saat. Keterampilan mengelola keuangan oleh perempuan juga diperlukan

1 Ali Khomsan, Arya Hadi Darmawan, dkk, Indikator Kemiskinan dan Misklasifikasi Orang

Miskin, (Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2015), h. 11

Page 14: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI ......pemberdayaan yang paling krusial karena seberapa baik konsep suatu program jika pada tahap implementasi tidak dijalankan dengan baik

2

untuk mempersiapkan kebutuhan-kebutuhan di masa depan. Antara lain

memenuhi kebutuhan-kebutuhan sehari-hari, kebutuhan akan kesehatan,

kebutuhan pendidikan serta kebutuhan jaminan di hari tua.

Menghadapi kompleksitas zaman yang semakin meningkat, baik

perempuan dan laki-laki di tuntut untuk mampu mengimbangi kemajuan

zaman. Sektor Usaha Kecil Menengah (UKM) pun tidak terlepas dari

keikutsertaan peran aktif kaum perempuan. Usaha ini banyak di minati oleh

perempuan dengan pertimbangan tidak hanya dapat menopang pendapatan

rumah tangga, tapi juga dapat memenuhi kebutuhan pengembangan diri

perempuan. Aktifitas perempuan dalam mengelola keuangan keluarga dan

keterlibatan perempuan di sektor UKM tidak dapat terpisahkan dari

keterampilan mengelola keuangan karena keduanya turut mempengaruhi satu

sama lain. Sejauh mana pengetahuan, sikap dan implementasi seseorang dalam

mengelola keuangan, dikenal dengan sebutan literasi finansial.

Literasi finansial atau melek keuangan adalah kemampuan mengelola

keuangan pribadi. Kemampuan mengelola keuangan dibutuhkan individu

untuk memanfaatkan produk keuangan secara optimal yang akan berpengaruh

terhadap kualitas hidup manusia. Salah satu kecerdasan yang harus di miliki

oleh manusia modern saat ini adalah kecerdasan finansial, yaitu kecerdasan

dalam mengelola aset keuangan pribadi. Idealnya, setiap orang perlu memiliki

pengetahuan dan implementasi atas praktik keuangan pribadi yang sehat

dalam rangka mencapai kesejahteraaan dan kemandirian keuangan.

Di beberapa negara, literasi keuangan sudah dicanangkan menjadi

program nasional agar masyarakat menjadi melek keuangan yang akan

Page 15: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI ......pemberdayaan yang paling krusial karena seberapa baik konsep suatu program jika pada tahap implementasi tidak dijalankan dengan baik

3

meningkatkan kesejahteraan bangsa. Sementara di Indonesia, tingkat literasi

keuangan masyarakat tergolong rendah dan tertinggal dari negara tetangga

seperti Malaysia, Singapura, Filipina dan Thailand.2 Hasil survei nasional

yang dilakukan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tahun 2013 di 20

provinsi di Indonesia dengan jumlah 8.000 responden secara umum

menunjukkan, hanya sebesar 21,84% masyarakat Indonesia yang dinyatakan

memiliki pengetahuan keuangan yang cukup dan hanya 19% perempuan saja

dari jumlah total.3

Hasil serupa juga diungkapkan oleh Bank Indonesia pada

tahun 2012, bahwa UKM di Indonesia memiliki pengetahuan yang rendah

mengenai kemampuan pengelolaan bisnis, utamanya pada aspek keuangan.4

Atas hasil survei tersebut dapat disimpulkan sementara bahwa tingkat

pemahaman mengelola keuangan perempuan dan pelaku usaha di sektor UKM

rendah.

Literasi keuangan yang rendah merupakan persoalan serius karena bisa

memberikan dampak negatif terhadap perilaku keuangan. Perempuan yang

tidak literate (sebutan untuk pemahaman literasi keuangan) cenderung tidak

merencanakan program pensiun, meminjam dengan tingkat suku bunga yang

tinggi, memiliki sedikit aset, kurang terlibat dengan sistem keuangan formal,

dan jumlah tabungan yang sedikit. 5

Sebaliknya, ada banyak sisi positif bagi mereka yang literate. Menurut

Cole dkk dalam buku karya Taufik Hidajat, program literasi keuangan dapat

2 Rizky Andwika, Jokowi: Inklusi Keuangan Indonesia Jauh Tertinggal Dari Malaysia,

Artikel Diakses Pada 17 Oktober 2016 dari https://www.merdeka.com/ 3 Maria Rio Rita dan Benny Santoso, Literasi Keuangan dan Perencanaan Keuangan pada Dana

Pendidikan Anak, (Salatiga: FEB UKSW), h. 212 4 Cynthia Nur Fitriana Ichwan, Studi Literasi Keuangan Pengelola Usaha Kecil Menengah

Pada Wilayah Gerbangkertasusila, (Surabaya: STIE Perbanas, 2016) h. 1

5 Taufik Hidajat, Literasi Keuangan, (Semarang: STIE Bank BPD Jateng, 2015), h. 3

Diakses dari google book pada 27 Januari 2017

Page 16: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI ......pemberdayaan yang paling krusial karena seberapa baik konsep suatu program jika pada tahap implementasi tidak dijalankan dengan baik

4

menjadi obat berbagi macam penyakit yang berkaitan dengan krisis keuangan.

Beberapa sisi positif diantaranya adalah memiliki kemampuan untuk

mengelola keuangan, membuat keputusan keuangan berdasarkan informasi

dan meminimalkan peluang membuat kesalahan keuangan, dapat berinvestasi

di pasar modal dan dapat menghindari serta memecahkan masalah keuangan.6

Tingkat literasi keuangan seseorang dapat di lihat dari sejauh mana mengelola

sumber daya keuangan, menentukan sumber pembelanjaan, mengelola risiko

dan mempersiapkan keamanan sumber daya keuangan di masa yang akan

datang apabila sudah tidak bekerja atau memasuki masa pensiun.

Berdasarkan hasil studi yang ada menunjukkan bahwa faktor

pendidikan yang rendah, pekerjaan, umur, jenis kelamin mempengaruhi

tingkat literasi keuangan. Pendidikan perempuan berdasarkan data Badan

Pusat Statistik pada periode 2010 – 2015 menyatakan bahwa jumlah

perempuan usai 10 tahun ke atas yang tidak atau belum mengakses pendidikan

lebih banyak. Meski, di setiap tahunnya terjadi penurunan namun tetap terjadi

ketimpangan. Untuk lebih jelas dapat ditunjukkan pada grafik di bawah ini:

Gambar 1

Perbandingan Tidak Akses Pendidikan DKI Usia 10 tahun Keatas

6 Taufik Hidajat, Literasi Keuangan, h. 3

2010 2011 2012 2013 2014 2015

Laki-laki 42,38 30,55 19,9 22,61 28,9 28,65

Perempuan 121,73 123,02 81,11 82,61 84,59 94,67

42,38 30,55

19,9 22,61 28,9 28,65

020406080

100120140

Jum

lah

dal

am R

ibu

O

ran

g

Sumber: Badan Pusat Statistik RI

Page 17: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI ......pemberdayaan yang paling krusial karena seberapa baik konsep suatu program jika pada tahap implementasi tidak dijalankan dengan baik

5

Berdasarkan data diatas menyatakan bahwa jumlah penduduk perempuan DKI

Jakarta usia 10 tahun keatas yang tidak mengakses pendidikan sebesar 94,67

ribu jiwa sementara jumlah laki-laki DKI Jakarta usia 10 tahun keatas yang

tidak mengakses pendidikan lebih sedikit yakni hanya 28,65 ribu jiwa.7

Sementara faktor pendidikan bagi perempuan pelaku Usaha Kecil

Menengah (UKM) adalah peluang untuk mencapai keberhasilan. Sebagian

besar pengusaha perempuan yang berhasil adalah mereka yang memiliki

tingkat pendidikan yang tinggi. Sehingga umumnya memiliki prestasi yang

lebih baik dalam menjalankan usaha, pemasaran dan menjalin jaringan kerja.

Selain karena berpendidikan tinggi, keberhasilan pengusaha perempuan juga

karena telah mengikuti pelatihan-pelatihan yang terkait seperti manajemen

bisnis ataupun pelatihan keterampilan lainnya.

Menyadari bahwa tingkat pendidikan perempuan rendah, menunjukkan

bahwa tingkat literasi keuanganpun turut rendah. Kondisi tersebut secara tidak

langsung mempengaruhi kehidupan perempuan dalam aspek yang lainnya.

Selain itu, pendidikan perempuan yang rendah berdampak pula pada sulit

menjangkau atau mengakses pekerjaan di sektor formal ataupun publik, serta

minim jaminan hari tua untuk perempuan. Dengan melihat kondisi yang

terjadi, maka diperlukan upaya yang disebut dengan pemberdayaan

perempuan. Pemberdayaan dapat di artikan sebagai upaya untuk memberikan

daya atau penguatan kepada perempuan yang merupakan bagian dari

7 Badan Pusat Statistik, Diakses dari

https://www.bps.go.id/linkTabelStatis/view/id/1611.html pada tanggal 12 Oktober 2016.

Page 18: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI ......pemberdayaan yang paling krusial karena seberapa baik konsep suatu program jika pada tahap implementasi tidak dijalankan dengan baik

6

masyarakat.8 Upaya pemberdayaan perlu dilakukan dengan

mengimplementasikan program pendidikan keuangan untuk perempuan

(education financial for women) yang telah dilakukan oleh beberapa negara di

antaranya oleh Singapura.

Program pendidikan keuangan mulai banyak dilakukan di berbagai

negara salah satunya di Singapura. Indonesia melalui Lembaga PPSW (Pusat

Pengembangan Sumber Daya Wanita) bekerjasama dengan CSR Citi

Foundation dari Citi Bank membentuk program pendidikan keuangan untuk

perempuan dalam upaya meminimalisir permasalahan, diantaranya: Pertama,

perempuan belum memiliki perencanaan keuangan untuk masa depan,

sementara setiap manusia membutuhkan jaminan perlindungan di hari tua.

Kedua, tingkat pendidikan perempuan rendah sehingga tidak bekerja di sektor

formal ataupun publik yang artinya tidak memiliki dana pensiun atau jaminan

sosial. Ketiga, dengan melihat bahwa sesungguhnya kemiskinan dapat terjadi

bukan hanya disebabkan oleh rendahnya tingkat penghasilan, tetapi bisa

disebabkan akibat kesalahahan dalam mengelola keuangan maka diperlukan

keterampilan dalam mengelola keuangan melalui program pendidikan

keuangan.

Program yang mengadopsi dari Tsao Financial Education Program for

Mature Women di Singapura ini bertujuan mempersiapkan para perempuan

yang rentan dan marjinal di wilayah perkotaan untuk lebih memahami literasi

keuangan atau pemahaman pengelolaan keuangan. Adapun aspek literasi

8 Totok Mardikanto, Konsep-Konsep Pemberdayaan Masyarakat (Surakarta: UNS Press,

2013), h.31

Page 19: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI ......pemberdayaan yang paling krusial karena seberapa baik konsep suatu program jika pada tahap implementasi tidak dijalankan dengan baik

7

keuangan yang akan di pelajari mencangkup aspek penilaian diri dan menatap

masa depan, aspek anggaran dan tabungan, aspek jaringan perlindungan

keuangan, aspek pinjaman dan hutang, aspek investasi dan aspek perencanaan

keuangan.

Program Financial Education yang dilakukan oleh PPSW Jakarta telah

di lakukan sejak tahun 2012 dengan melibatkan 13 koperasi-koperasi

dampingan di wilayah Jakarta. Melihat perempuan anggota koperasi

dampingan yang berusia matang (40 tahun keatas) dengan segala masalah

yang telah di uraikan di atas, maka sasaran pertama dalam program

pendidikan keuangan yakni perempuan anggota koperasi yang berusia matang.

Kemudian segmentasi program di kembangkan untuk perempuan anggota

koperasi yang berusia produktif yakni usia 20 sampai 40 tahun. Serta yang

terbaru turut memperluas segmentasi kepada perempuan anggota koperasi

yang memiliki Usaha Kecil Menengah (UKM) agar turut mewujudkan

masyarakat yang cerdas keuangan dalam upaya pengentasan kemiskinan

sesuai dengan agenda pemerintah.

Manfaat program pendidikan keuangan untuk perempuan adalah

meningkatkan tingkat pengetahuan dan kualitas sumberdaya perempuan agar

dapat mengimplementasikan perencanaan keuangan yang konkrit sesuai

dengan kemampuan keuangan masing-masing. Sehingga manfaat program

dapat terwujud apabila implementasi program mampu dijalankan dengan baik

oleh pelaksana dan sasaran program. Implementasi program merupakan tahap

yang paling krusial karena seberapa baik konsep suatu program jika pada

tahap implementasi tidak dijalankan dengan baik maka tujuan program tidak

Page 20: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI ......pemberdayaan yang paling krusial karena seberapa baik konsep suatu program jika pada tahap implementasi tidak dijalankan dengan baik

8

akan tercapai. Maka, berdasarkan latar belakang masalah di atas penulis

bermaksud untuk melakukan penelitian skripsi dengan judul:

“Implementasi Program Pemberdayaan Ekonomi Perempuan Melalui

Pendidikan Keuangan: Studi Kasus Anggota Perempuan Koperasi

Teratai Putih Kelurahan Pejaten Timur Kecamatan Pasar Minggu

Jakarta Selatan.”

B. Pembatasan Masalah

Agar penelitian ini lebih terfokus dan dapat menghasilkan pembahasan

yang terarah maka peneliti perlu membatasi permasalahahan. Maka dalam

penelitian ini, peneliti memfokuskan penelitian pada “Implementasi Program

Pendidikan Keuangan dan hasil yang dirasakan sasaran Program dalam upaya

pemberdayaan ekonomi perempuan.”

C. Perumusan Masalah

Adapun perumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana Implementasi Program Pemberdayaan Ekonomi

Perempuan Melalui Pendidikan Keuangan yang dilakukan di Koperasi

Teratai Putih Pasar Minggu Jakarta Selatan?

2. Bagaimana hasil Implementasi Program Pemberdayaan Ekonomi

Perempuan Melalui Pendidikan Keuangan yang dirasakan anggota

Koperasi Teratai Putih Pasar Minggu Jakarta Selatan?

D. Tujuan Penelitian

Adapun beberapa tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah:

Page 21: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI ......pemberdayaan yang paling krusial karena seberapa baik konsep suatu program jika pada tahap implementasi tidak dijalankan dengan baik

9

1. Mengetahui Implementasi Program Pemberdayaan Ekonomi

Perempuan Melalui Pendidikan Keuangan di Koperasi Teratai Putih

Pasar Minggu Jakarta Selatan.

2. Mengetahui hasil Implementasi Program Pemberdayaan Ekonomi

Perempuan Melalui Pendidikan Keuangan yang dirasakan anggota

Koperasi Teratai Putih Pasar Minggu Jakarta Selatan.

E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran:

1. Secara akademis, penelitian ini di harapkan dapat bermanfaat bagi

Universitas, khususnya Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam

(tempat peneliti bernaung) sebagai bahan referensi dan perluasan

pengetahuan serta wawasan dalam wacana pendidikan yang di

hubungkan dengan isu-isu pemberdayaan perempuan.

2. Secara praktis, hasil penelitian ini dapat menjadi bahan masukan bagi

PPSW Jakarta sebagai salah satu LSM yang bergerak dalam isu-isu

pemberdayaan perempuan serta lembaga-lembaga perempuan lainnya.

F. Metodologi Penelitian

Metode adalah instrumen yang digunakan oleh peneliti untuk

mengumpulan data. Metode yang menyangkut masalah cara kerja yaitu cara

untuk memahami fokus kajian yang menjadi sasaran dari ilmu yang

bersangkutan.

1. Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian ini, pendekatan penelitian yang digunakan adalah

pendekatan penelitian kualitatif. Pendekatan kualitatif menurut Bogdan

Page 22: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI ......pemberdayaan yang paling krusial karena seberapa baik konsep suatu program jika pada tahap implementasi tidak dijalankan dengan baik

10

dan Taylor yang dikutip oleh Moleong menyatakan bahwa metode

penelitian kualitatif adalah sebagai prosedur penelitian yang

menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari

orang-orang yang diamati.9

Alasan pemilihan dengan menggunakan pendekatan kualitatif di

dasarkan pada ketajaman analisis yang mendalam, yang diperlukan

dalam penelitian tentang implementasi pemberdayaan ekonomi

perempuan melalui program pendidikan keuangan. Selain itu, melalui

pendekatan kualitatif juga lebih dapat menggali dan menggambarkan

kejadian yang sebenarnya, terkait perilaku yang dialami oleh subjek

penelitian.

2. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif bersifat

deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dimaksudkan

untuk mengeksplorasi dan mengklasifikasikan suatu fenomena atau

kenyataan sosial dengan jalan mendeskripsikan sejumlah variabel yang

berkenaan dengan masalah dan unit yang diteliti.10

Penelitian jenis ini

mengungkapkan suatu masalah, keadaan atau suatu peristiwa dengan

sebagaimana adanya berdasarkan fakta-fakta yang tampak.

Dalam penelitian ini tidak digunakan dan tidak dilakukan

pengujian hipotesis, yang berarti tidak dimaksudkan untuk

membangun dan mengembangkan perbendaharaan teori. Akan tetapi

9 Moh. Soehadha, Metode Penelitian Sosial Kualitatif untuk Studi Agama, (Yogyakarta: Suka

Press UIN Sunan Kalijaga), h. 23 10

Syamsir Salam dan Jaenal Aripin, Metodologi Penelitian Sosial, (Jakarta: UIN Jakarta

Press, 2006), h. 13-14.

Page 23: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI ......pemberdayaan yang paling krusial karena seberapa baik konsep suatu program jika pada tahap implementasi tidak dijalankan dengan baik

11

biasanya dalam jenis penelitian ini dilakukan juga pemberian berbagai

interpretasi (tafsiran-tafsiran).

3. Tempat dan Waktu Penelitian

Lokasi Penelitian dilakukan di Koperasi Teratai Putih: Jl. Empang

3 Gang Al Hidayah RT 14 RW 01 No. 29 Kelurahan Pejaten Timur

Kecamatan Pasar Minggu Jakarta Selatan. Adapun waktu penelitian

dilakukan pada bulan Agustus 2016 sampai Maret 2017.

4. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data

melalui observasi, wawancara mendalam dan studi dokumenasi.

a. Observasi adalah pengamatan dengan menggunakan seluruh

panca indra (melihat, mendengar dan merasakan) serta pencatatan

secara sistematis terkait gejala-gejala yang terjadi di lapangan

dalam proses penelitian.11

Dalam pelaksanaan pengumpulan data, peneliti melakukan

observasi secara non partisipan. Observasi non partisipan adalah

peneliti melakukan pengamatan secara langsung tanpa turut

berperan serta. Proses observasi dilakukan melalui observasi

panca indra dengan melakukan pencatatan, menganalisa dan

selanjutnya membuat kesimpulan terhadap perilaku peserta

selama berlangsungnya proses belajar mengajar, mengamati

sarana dan prasarana serta segala hal yang peneliti dapatkan di

lapangan.

11

Indriati Yulistiani, Ragam Penelitian Kualitatif, Penelitian Lapangan, (Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik: UI, 2001), h. 16

Page 24: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI ......pemberdayaan yang paling krusial karena seberapa baik konsep suatu program jika pada tahap implementasi tidak dijalankan dengan baik

12

Berdasarkan hasil observasi diketahui bahwa pelaksanaan

program pendidikan keuangan dilaksanakan dalam jangka waktu

selama enam bulan dan dua bulan selanjutnya dilanjutkan untuk

pelaksanaan manajemen bisnis. Maka dengan menggunakan

teknik observasi, peneliti bisa melihat proses kerja berjalannya

program, melihat sikap perilaku peserta dan fasilitator serta

mengetahui kondisi dan situasi pada pelaksanaan program

pendidikan keuangan secara langsung.

b. Wawancara, adalah salah satu cara untuk memperoleh data

melalui informasi yang didengar oleh panca indra, yang

sebelumnya di tanyakan terlebih dahulu kepada responden.12

Jenis

wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah interview

bebas terpimpin atau wawancara semi terstruktur. Wawancara

bebas terpimpin dengan wawancara semi terstruktur adalah

wawancara yang dilakukan oleh peneliti dengan membuat

instrumen penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan yang sudah

terstruktur kemudian peneliti mengorek keterangan apabila

jawaban informan kurang mendalam.

Dalam proses wawancara kepada informan, peneliti

membawa poin-poin daftar pertanyaan yang digolongkan kedalam

tiga bagian. Pertama, daftar pertanyaan untuk direktur PPSW

Jakarta dan koordinator program. Proses wawancara tersebut

dilakukan di kantor PPSW Jakarta. Daftar pertanyaan kedua

12

Syamsir Salam & Jaenal Aripin, Metodologi Penelitian Sosial, h. 82

Page 25: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI ......pemberdayaan yang paling krusial karena seberapa baik konsep suatu program jika pada tahap implementasi tidak dijalankan dengan baik

13

dilakukan kepada fasilitator program. Proses wawancara kepada

fasilitator dilakukan setelah proses observasi dan pelatihan

pendidikan keuangan di Koperasi Teratai Putih selesai. Ketiga,

daftar pertanyaan untuk peserta program terkait respon dan hasil

setelah menjalankan program pendidikan keuangan. Instrumen

penelitian selain teks wawancara, peneliti juga menggunakan alat

bantu recorder dan kamera untuk membantu pelaksanaan

wawancara. Teknik pemilihan subjek penelitian dilakukan dengan

menggunakan teknik purposive sampling yang memberikan

keleluasaan kepada peneliti dalam menyelesaikan informan yang

sesuai dengan tujuan penelitian.13

c. Studi Dokumentasi adalah cara mengumpulkan data melalui

peninggalan tertulis, foto-foto kegiatan terutama berupa arsip-

arsip, buku-buku yang berkaitan mengenai program atau teori

yang berhubungan dengan penelitian. Dalam penelitian ini yang

studi dokumentasi berupa: buletin program pendidikan keuangan,

buletin profil PPSW Jakarta, buku atau modul pelajaran

pendidikan keuangan, report online pelaksanaan program

pendidikan keuangan serta dokumen dan catatan harian lainnya

yang peneliti dapatkan selama mengikuti pelaksanaan program

pendidikan keuangan di koperasi Teratai Putih.

13

Lexy, J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, ( Bandung: PT. Remaja Rosda

Karya,2012),cet. Ke-30. h. 180

Page 26: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI ......pemberdayaan yang paling krusial karena seberapa baik konsep suatu program jika pada tahap implementasi tidak dijalankan dengan baik

14

5. Subjek dan Objek Penelitian

a. Subjek penelitian adalah menunjuk pada orang atau individu atau

kelompok yang dijadikan unit atau satuan kasus yang diteliti.

Adapun yang menjadi sumber informan dalam penelitian ini

adalah perempuan peserta program pendidikan keuangan. Peserta

program ini merupakan perempuan anggota koperasi yang

memiliki Usaha Kecil Menengah (UKM) yang secara aktif

terdaftar dalam keanggotaan koperasi Teratai Putih. Adapun yang

menjadi informan dalam penelitian ini adalah:

Tabel 1

Daftar Informan

No.

Informasi Yang

Dicari

Teknik

Pengumpulan

Data

Informan

Jumlah

1. Sejarah PPSW

Jakarta dan

Implementasi

Program Pendidikan

Keuangan

Wawancara Direktur PPSW

Jakarta

Ibu Tri Endang

Sulistyowati

1

2. Sejarah PPSW

Jakarta dan

Implementasi

Pendidikan

Keuangan

Wawancara,

Dokumentasi

dan Observasi

Koordinator Program

Ibu Wirda Simatupang

1

3. Implementasi

Program Pendidikan

Keuangan, Struktur

Organisasi

Wawancara

dan

Dokumentasi

Koordinator Program

Ibu Titik Suryatmi

1

4. Implementasi

Program Pendidikan

Keuangan:

Wawancara

dan Observasi

Fasilitator Program

Bapak Iqbal Yusti Eko

Putro

1

5. Hasil setelah

mengikuti. program

pendidikan

keuangan

Wawancara

dan Observasi

Ibu Nita, Ibu Erna, Ibu

Evi, Ibu Nurul, Ibu

Rina, Ibu Dini, Ibu

Dalilah, Ibu Sri

Hartati, Ibu Ida Farida,

Ibu Heni

10

Jumlah: 14 Informan

Sumber: PPSW Jakarta

Page 27: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI ......pemberdayaan yang paling krusial karena seberapa baik konsep suatu program jika pada tahap implementasi tidak dijalankan dengan baik

15

b. Objek penelitiannya adalah implementasi program pendidikan

keuangan dalam upaya pemberdayaan perempuan. Artinya,

seperti apa gambaran pelaksanaan program berjalan dan

bagaimana hasil program pendidikan keuangan terhadap

peningkatan pengetahuan mengelola keuangan keluarga yang

dapat memberdayakan kaum perempuan baik secara materil,

pengetahuan ataupun keterampilan.

6. Sumber Data

a. Data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari partisipan

yang terdiri dari ibu-ibu peserta program pendidikan keuangan.

Sementara data primer pendukung diperoleh dari direktur utama

PPSW Jakarta, koorinator program serta fasilitator program

pendidikan keuangan.

b. Data sekunder, yaitu semua informasi yang berkaitan dengan

dinamika pengembangan masyarakat, baik berupa buku-buku

penunjang, pendapat tokoh, maupun karya-karya ilmiah lain yang

menunjang.

7. Teknik Analisis Data

Analisa data merupakan cara yang dipergunakan dalam

mempelajari dan mengolah data-data yang ada sehingga dapat diambil

suatu kesimpulan yang kongkrit tentang persoalan yang diteliti.

Penelitian ini menggunakan semua hasil pencatatan di lapangan, mulai

dari hasil observasi, wawancara dan dokumentasi sebagai bahan

analisis. Setelah itu, dilakukan reduksi data dengan memilah hal-hal

Page 28: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI ......pemberdayaan yang paling krusial karena seberapa baik konsep suatu program jika pada tahap implementasi tidak dijalankan dengan baik

16

pokok yang sesuai dengan fokus penelitian peneliti. Data-data itu

disusun secara sistematis untuk kemudian dianalisa sesuai dengan

rumusan masalah dan tujuan penelitian.14

Kemudian dilanjutkan

dengan membuat abstrak. Abstrak adalah usaha membuat rangkuman

inti, proses dan pernyataan-pernyataan yang perlu dijaga sehingga

tetap berada di dalamnya.

G. Kerangka Berfikir

Terdapat beberapa permasalahan yang dialami oleh perempuan

khususnya perempuan anggota koperasi Teratai Putih yakni pendidikan dan

keterampilan perempuan minim, belum mengelola keuangan dengan bijak,

dan tidak memiliki dana hari tua sehingga mempengaruhi tingkat literasi

keuangan yang rendah. Atas dasar permasalahan tersebut tindakan yang

diambil dengan melakukan upaya pemberdayaan perempuan untuk

meningkatkan kualitas dan posisi tawar perempuan. Sejalan upaya

pemberdayaan tersebut dapat dilakukan dengan mengimplementasikan

program pendidikan keuangan untuk memberikan pengetahuan dan

keterampilan dalam mengelola keuangan.

Dilain sisi, Manfaat program dapat terwujud apabila implementasi

program mampu dijalankan dengan baik. Maka dengan ini, tahap

implementasi turut mempengaruhi hasil pemberdayaan program pendidikan

keuangan yang dijalankan dengan menggunakan teori implementasi David C.

Korten.

14

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta,

2009), h. 247

Page 29: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI ......pemberdayaan yang paling krusial karena seberapa baik konsep suatu program jika pada tahap implementasi tidak dijalankan dengan baik

17

Untuk lebih jelas, alur kerangka berfikir di tunjukkan pada Gambar 2

di bawah ini:

Gambar 2

Alur Kerangka Berpikir

Program Pendidikan

Keuangan

Pemberdayaan Perempuan

Permasalahan:

1. Pendidikan & Keterampilan perempuan rendah

2. Tingkat literasi keuangan minim

3. Belum merencakanan keuangan

4. Tidak memiliki dana hari tua

Teori David C. Korten

1. Elemen Program

2. Elemen Pelaksana

3. Elemen Sasaran

Program

HASIL

IMPLEMENTASI

PROGRAM

PEMBERDAYAAN

Pengelolaan Keuangan

Implementasi Program

Tindakan

Solusi Solusi

Page 30: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI ......pemberdayaan yang paling krusial karena seberapa baik konsep suatu program jika pada tahap implementasi tidak dijalankan dengan baik

18

H. Tinjauan Pustaka

Untuk mendukung penelaahan yang lebih mendetail, penulis berusaha

melakukan kajian terhadap penelitian yang relevan dengan topik penulisan

karya ilmiah ini.

Pertama, Tesis yang berjudul Implementasi Corporate Social

Responsibility Sebagai modal sosial perusahaan: studi kasus: program CSR

Citibank pendidikan keuangan untuk perempuan matang oleh Dewi

Marthasari mahasiswi Universitas Indonesia. Dalam penelitiannya, ia

memaparkan bagaimana peran CSR sebagai suatu modal sosial perusahaan

memiliki kekuatan dalam pemberdayaan masyarakat terkhusus melalui

program Pendidikan keuangan untuk perempuan matang. Melalui metode

penelitian kualitatif, ia ingin mencari tahu bagaimana peran CSR dalam upaya

pemberdayaan. Hasilnya secara umum, program pendidikan keuangan untuk

perempuan matang berdampak baik tidak hanya untuk perempuan itu sendiri

tetapi juga keluarga, kerabat dan perempuan matang lainnya.

Kedua, Jurnal Vokasi Indonesia Volume 3 Nomor 1. Januari – Juni 2015

Fakultas Administrasi Universitas Indonesia yang berjudul Pemberdayaan

Masyarakat Melalui Pendidikan Perencanaan dan Pengelolaan Keuangan serta

Investasi Bagi UMKM Dalam Rangka Pengembangan Usaha dan Peningkatan

Kualitas Hidup Keluarga yang disusun oleh Dede Suryanto, dkk. Dalam

jurnalnya, ia menjelaskan bagaimana upaya pemberdayaan masyarakat

berbasis pelatihan dan pendampingan untuk UMKM di Kota Depok yang

tergabung dalam Asosiasi Industri Kreatif Kota Depok dengan memberikan

pengajaran cara perencanaan dan pengelolaan keuangan dan investasi.

Page 31: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI ......pemberdayaan yang paling krusial karena seberapa baik konsep suatu program jika pada tahap implementasi tidak dijalankan dengan baik

19

Pelatihan tersebut bertujuan untuk meningkatkan pemahaman financial

literacy terhadap pelaku UMKM. Secara realistis sektor UMKM telah

terbukti memberikan sumbangan yang signifikan terhadap perekonomian

suatu bangsa. Namun di sisi lain, permasalahan klasik yang dihadapi pelaku

UMKM selalu terulang dari waktu ke waktu. Seperti permasalahan sumber

daya manusia, pemasaran, produksi dan permasalahan keuangan. Namun yang

paling krusial adalah permasalahan keuangan. Atas dasar itu, program

pemberdayaan masyarakat ini dilakukan melalui tiga tahapan yakni persiapan,

pelaksanaan dan pendampingan serta evaluasi dengan menggunakan

modifikasi modul perencanaan keuangan dan investasi yang dikeluarkan oleh

FPSB (Financial Planning Standar Board) yang dikondisikan dengan kondisi

dan situasi para UMKM. Akhir dari program ini menunjuk kan adanya

perubahan-perubahan kondisi sebelum dan sesudah di lakukannya program

pemberdayaan masyarakat kepada para pelaku UMKM. Seperti lebih memiliki

perilaku positif dalam pengelolaan keuangan nya di bandingkan sebelum nya.

Ketiga, Skripsi dengan judul Perbedaan Financial Literacy Mahasiswa

Pelaku Usaha di Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta

Berdasarkan Gender dan Kemampuan Kognitif yang disusun oleh Anik Nur

Rohman. Dalam penelitiannya, ia berusaha mencari tahu hasil atau manfaat

Education Financial mempengaruhi peningkatan pendapatan bagi mahasiswa

pelaku usaha atau tidak dan peningkatan kognitif berdasarkan gender. Hasil

dari penelitian ini, didapatkan bahwa Financial Literacy mahasiswa pelaku

usaha di fakultas ekonomi UNY cenderung masuk pada kategori sedang dan

tidak terdapat perbedaan financial lieracy mahasiswa berdasarkan gender.

Page 32: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI ......pemberdayaan yang paling krusial karena seberapa baik konsep suatu program jika pada tahap implementasi tidak dijalankan dengan baik

20

Ketiga penelitian di atas, penulis jadikan sebagai penelitian yang relevan

atas dasar tema penelitian yang digunakan mengenai Program Pendidikan

keuangan maupun financial literacy. Untuk itu, penulis tidak menafikan diri

bahwa penelitian di atas turut mempengaruhi. Dalam hal ini yang

membedakan dengan penelitian terdahulu adalah menggambarkan

pelaksanaan program pendidikan keuangan dalam lingkup perempuan anggota

koperasi pelaku usaha kecil menengah (UKM) yang mengikuti kelas

pendidikan keuangan di Koperasi Teratai Putih sehingga secara otomatis hasil

penelitiannya pun akan berbeda dengan penelitian terdahulu.

I. Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan penyusunan skripsi ini maka digunakan

sistematika penulisan. Peneliti menggunakan acuan pedoman penulisan Karya

Ilmiah Standar Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta terbitan

CeQDa. Sistematika penulisan bertujuan untuk memudahkan pemahaman

mengenai penelitian ini. Maka dari itu, Peneliti membagi skripsi ini ke dalam

lima BAB. Adapun sistematika penulisannya sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pendahuluan yang meliputi latar belakang masalah, pembaatasan

masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,

metodologi penelitian, kerangka berfikir, tinjauan pustaka, dan

sistematika penulisan.

Page 33: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI ......pemberdayaan yang paling krusial karena seberapa baik konsep suatu program jika pada tahap implementasi tidak dijalankan dengan baik

21

BAB II KERANGKA TEORI

Landasan teoritis yang meliputi: Teori Implementasi Program,

Perspektif Teori Implementasi, Pemberdayaan Ekonomi

Perempuan yang meliputi pengertian Pemberdayaan, pengertian

perempuan, indikator pemberdayaan ekonomi perempuan, tujuan

pemberdayaan perempuan, koperasi dan pemberdayaan perempuan,

dan Manajemen Keuangan serta Tinjauan Financial Literacy.

BAB III PROFIL LEMBAGA

Profil lembaga yang meliputi: gambaran umum PPSW Jakarta, visi

misi PPSW Jakarta, program-program dan gambaran umum

Program Pendidikan Keuangan; Gambaran umum lokasi penelitian,

gambaran umum Koperasi Teratai Putih, dan visi misi Koperasi

Teratai Putih.

BAB IV TEMUAN LAPANGAN DAN ANALISIS

Analisis dan temuan lapangan, berisi Implementasi Program

Pemberdayaan Ekonomi Perempuan Melalui Pendidikan Keuangan

dan hasil Implementasi Program Pemberdayaan Ekonomi

Perempuan Melalui Pendidikan Keuangan.

BAB V PENUTUP,

Bagian ini merupakan bab terakhir yang meliputi kesimpulan dan

saran.

Page 34: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI ......pemberdayaan yang paling krusial karena seberapa baik konsep suatu program jika pada tahap implementasi tidak dijalankan dengan baik

22

BAB II

LANDASAN TEORITIS

A. Implementasi Program

Implementasi adalah suatu tindakan atau pelaksanaan dari sebuah

rencana yang sudah disusun secara matang dan terperinci. Kamus Besar

Bahasa Indonesia menyatakan implementasi adalah pelaksanaan; penerapan.

Pengertian implementasi menurut beberapa sumber juga menyatakan hal yang

sama. Nurdin Usman menjelaskan bahwa implementasi bermuara pada sebuah

aktivitas, aksi, tindakan atau adanya mekanisme suatu sistem, yang bukan

sekedar aktivitas tetapi suatu kegiatan yang terencana dan untuk mencapai

tujuan kegiatan.1

Implementasi menurut Guntur Setiawan adalah perluasan aktivitas yang

saling menyesuaikan proses interkasi antara tujuan dan tindakan untuk

mencapainya serta memerlukan jaringan pelaksana dan birokrasi yang

efektif.2 Sementara menurut Susilo, implementasi merupakan suatu tindakan

praktis sehingga memberikan dampak baik berupa perubahan pengetahuan,

keterampilan maupun nilai dan sikap.3 Secara lebih lengkap, implementasi

menurut Joko Widodo merupakan suatu proses yang melibatkan sejumlah

sumber yang termasuk manusia, dana dan kemampuan organisasional yang

dilakukan oleh pemerintah maupun swasta (individu maupun kelompok).

1 Nurdin Usman, Konteks Implementasi Berbasis Kurikulum, (Jakarta: PT. Grasindo,

2002), h. 170 2 Guntur Setiawan, Implementasi dalam Birokrasi Pembangunan, (Jakarta: Balai Pustaka,

2004), h. 39 3 Muhammad Joko Susilo, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Manajemen

Pelaksanaan dan Kesiapan Sekolah Menyongsongnya (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007), h. 174

Page 35: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI ......pemberdayaan yang paling krusial karena seberapa baik konsep suatu program jika pada tahap implementasi tidak dijalankan dengan baik

23

Proses tersebut dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan

sebelumnya oleh pembuat kebijakan.4

Dari beberapa pengertian implementasi di atas memperlihatkan bahwa

implementasi bermuara kepada terlaksananya suatu kegiatan sesuai dengan

tujuan yang ingin dicapai. Sehingga peneliti menyandarkan pengertian

implementasi sebagai suatu kegiatan yang terencana dan sistematis yang

melibatkan beberapa sumber-sumber potensial serta dilakukan secara

sungguh-sungguh untuk mencapai tujuan kegiatan.

B. Teori Implementasi Menurut Ahli

Implementasi program atau kebijakan dapat dilihat dari berbagai

perspektif atau pendekatan. Untuk melihat keefektifan implementasi, ada

banyak model yang dapat digunakan dari beragam perspektif para ahli,

diantaranya:

1. Teori George Edward III

Teori George Edward III menjelaskan bahwa masalah

implementasi terlebih dahulu dikemukakan dari dua pertanyaan pokok,

yakni: faktor apa yang mendukung keberhasilan implementasi kebijakan

dan faktor apa yang menghambat keberhasilan implementasi kebijakan.

Berdasarkan kedua pertanyaan tersebut, oleh Edward III dirumuskan

empat faktor yang mempengaruhi keberhasilan implementasi yakni

komunikasi, sumber daya, sikap dan struktur birokrasi.5

4 Joko Widodo, Analisis Kebijakan Publik,Konsep dan Aplikasi Analisis Kebijakan

Publik. (Malang: Bayu Media, 2010) h. 88 5 Riant Nugroho, Public Policy, (Jakarta: PT Elex Media Komputindo), h. 627

Page 36: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI ......pemberdayaan yang paling krusial karena seberapa baik konsep suatu program jika pada tahap implementasi tidak dijalankan dengan baik

24

Pertama, komunikasi berkenaan dengan bagaimana kebijakan

dikomunikasikan para organisasi atau publik. Implementasi program

akan berjalan secara efektif bila mereka yang melaksanakan program

mengetahui apa yang harus mereka lakukan sehingga tujuan dan sasaran

program dapat dicapai sesuai dengan yang diharapakan. Hal ini

menyangkut proses penyampaian informasi, kejelasan informasi dan

konsistensi informasi yang disampaikan.

Kedua Sumber daya, merupakan hal penting lainnya dalam

mengimplementasikan kebijakan dengan baik. Indikator-indikator yang

digunakan untuk melihat sejauhmana sumberdaya dapat berjalan dengan

baik meliputi empat komponen yaitu staf yang cukup (jumlah dan mutu),

informasi yang dibutuhkan guna pengambilan keputusan, kewenangan

yang cukup guna melaksanakan tugas atau tanggung jawab dan fasilitas

yang dibutuhkan dalam pelaksanaan.

Ketiga, disposisi. Disposisi adalah watak dan karakteristik yang

dimiliki implementor. Apabila implementor memiliki disposisi yang

baik, maka dia akan menjalankan kebijakan dengan baik. Jika

implementasi suatu kebijakan ingin efektif, maka para pelaksana

kebijakan tidak hanya harus mengetahui apa yang akan dilakukan tetapi

juga harus memiliki kemampuan untuk mekaksanakannya, sehingga

dalam praktiknya tidak menjadi bias.

Keempat, struktur organisasi. Kebijakan yang begitu kompleks

menuntut adanya kerjasama banyak orang. Struktur birokasi ini

mencangkup aspek-aspek seperti struktur birokrasi, pembagian

Page 37: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI ......pemberdayaan yang paling krusial karena seberapa baik konsep suatu program jika pada tahap implementasi tidak dijalankan dengan baik

25

kewenangan, hubungan antara unit-unit organisasi dan sebagainya. Salah

satu dari aspek struktur yang penting dari setiap organisasi adalah adanya

prosedur operasi (standard operating procedures atau SOP). SOP

menjadi pedoman bagi setiap implementor dalam bertindak.

Keempat faktor tersebut menjadi kriteria penting dalam

implementasi yang berjalan secara simultan dan saling berpengaruh satu

sama lain dalam pandangan George Edward III.6

2. Model David L. Weimer dan Aidan R. Vining

Weimer dan Vining menjelaskan bahwa ada tiga variabel besar

yang dapat memengaruhi keberhasilan implementasi suatu program,

yakni: logika kebijakan, lingkungan tempat kebijakan dioperasikan, dan

kemampuan implementor kebijakan.

a. Logika dari suatu kebijakan. Ini dimaksudkan agar suatu kebijakan

yang ditetapkan masuk akal dan mendapat dukungan teoritis.

b. Lingkungan tempat kebijakan tersebut dioperasikan akan

memengaruhi keberhasilan impelmentasi suatu kebijakan. Yang

dimaksud lingkungan ini mencakup lingkungan sosial, politik,

ekonomi dan fisik atau geografis.

c. Kemampuan implementor. Keberhasilan suatu kebijakan dapat

dipengaruhi oleh tingkat kompetensi dan keterampilan dari

implementor kebijakan.

6 Haedar Akib dan Antonius Tarigan, Artikulasi Konsep Implementasi Kebijakan:

Perspektif, Model dan Kriteria Pengukurannya, (Jurnal Kebijakan Publik: 2008) h. 12

Page 38: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI ......pemberdayaan yang paling krusial karena seberapa baik konsep suatu program jika pada tahap implementasi tidak dijalankan dengan baik

26

3. Model Van Meter dan Van Horn

Meter dan Horn menjelaskan bahwa implementasi kebijakan

berjalan secara linier dari kebijakan publik, implementor dan kinerja

kebijakan publik. Karena itu pada model ini dimasukkan empat variabel

yang mempengaruhi kinerja implementasi, yakni:7

a. Aktifitas Pengamatan dan Komunikasi Interorganisasional

Implementasi yang efektif memerlukan standar dan tujuan

program dipahami oleh individu-individu yang bertanggung

jawab agar implementasi tercapai. Maka perlu melibatkan

komunikasi yang konsisten dengan maksud mengumpulkan

informasi. Komunikasi antara organisasi merupakan hal yang

kompleks. Penyampaian informasi kebawah pada suatu organisasi

atau organisasi yang satu ke organisasi yang lain, mau atau tidak

komunikator baik secara sengaja atau tidak.

b. Karakteristik Pelaksana

Struktur birokrasi dianggap karakteristik, norma dan pola

hubungan dalam eksekutif yang memiliki aktual atau potensial

dengan apa yang dilakukan dalam kebijakan, lebih jelasnya

karakteristik berhubungan dengan kemampuan dan kriteria staf

tingkat pengawas (kontrol) hirarkis terhadap keputusan-keputusan

sub unit dalam proses implementasi.

7 Riant Nugroho, Public Policy, (Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2009), h. 627

Page 39: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI ......pemberdayaan yang paling krusial karena seberapa baik konsep suatu program jika pada tahap implementasi tidak dijalankan dengan baik

27

c. Kondisi Ekonomi, Sosial dan Politik

Pada waktu implementasi kebijakan tidak terlepas dari

pengaruh ekonomi, sosial dan politik (ekosospol). Pengaruh

faktor ini memiliki efek yang menonjol terhadap keberhasilan

aktivitas pelaksana.

d. Disposisi atau Sikap Pelaksana

Variabel ini menyangkut masalah persepsi-persepsi

pelaksana dalam juridis di mana kebijakan disampaikan. Ada tiga

unsur yang mempengaruhi pelaksanaan dalam implementasi

kebijakan :

1. Kognisi (pemahaman dan pengetahuan)

2. Arah respon pelaksana terhadap implementasi

menerima atau menolak.

3. Intensitas dari respon pelaksana.

4. Model Implementasi David C. Korten

Model implementasi program menurut David C. Korten harus

meliputi tiga elemen yang disebutnya dengan model kesesuaian melalui

pendekatan proses pembelajaran. Korten menitikberatkan model ini pada

tiga elemen kesesuaian yakni program itu sendiri, pelaksanaan program

dan kelompok sasaran program.

Korten menyatakan bahwa suatu program akan berhasil

dilaksanakan jika terdapat kesesuaian dari tiga unsur implementasi

program. Pertama, kesesuaian antara program dengan apa yang

dibutuhkan oleh kelompok sasaran. Kedua, kesesuaian antara program

Page 40: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI ......pemberdayaan yang paling krusial karena seberapa baik konsep suatu program jika pada tahap implementasi tidak dijalankan dengan baik

28

dengan organisasi pelaksana yaitu kesesuaian antara tugas yang

disyaratkan oleh program dengan kemampuan organisasi pelaksana.

Ketiga, kesesuaian antara kelompok sasaran dengan organisasi pelaksana

untuk dapat memperoleh hasil program dengan apa yang dapat dilakukan

oleh kelompok sasaran program.8

Gambar 3

Model Kesesuaian Teori David C. Korten

Berdasarkan pola yang dikembangkan Korten, dapat dipahami

bahwa kinerja program tidak akan berhasil sesuai dengan apa yang

diharapkan apabila tidak terdapat kesesuaian antara tiga unsur

implementasi program. Hal ini disebabkan apabila hasil program tidak

sesuai dengan kebutuhan kelompok sasaran, maka jelas hasil tidak dapat

dimanfaatkan atau memberdayakan. Jika organisasi pelaksana program

tidak memiliki kemampuan melaksanakan tugas yang disyaratkan oleh

program, maka organisasinya tidak dapat menyampaikan hasil program

8 Haedar Akib dan Antonius Tarigan, h. 12

Sumber: Haedar Akib dan Antonius Tarigan

Sasaran

Program

Organisasi Pelaksana

Program

Page 41: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI ......pemberdayaan yang paling krusial karena seberapa baik konsep suatu program jika pada tahap implementasi tidak dijalankan dengan baik

29

dengan tepat. Atau, jika syarat yang ditetapkan organisasi pelaksana

program tidak dapat dipenuhi oleh kelompok sasaran, maka kelompok

sasaran tidak mendapatkan hasil program. Oleh karena itu, kesesuaian

antara tiga unsur implementasi kebijakan mutlak diperlukan agar

program berjalan sesuai dengan rencana yang telah dibuat.

C. Teori Implementasi yang digunakan

Beberapa penjelasan para ahli di atas dapat ditarik sebuah benang

merah bahwa implementasi akan berjalan dengan baik jika terdapat faktor-

faktor antara lain adanya program yang bermanfaat bagi sasaran program jika

komunikasi antar aktor dilakukan secara baik, adanya sumber daya yang

menjalankan program, dan adanya lembaga yang mendukung kebijakan

tersebut serta sikap atau disposisi implementator baik.

Untuk itu, dalam penelitian ini peneliti lebih memfokuskan pada

penggunaan model implementasi David C. Korten karena tiga elemen yang

disebut David C. Korten sebagai model kesesuaian secara garis telah meliputi

dan tidak mengurangi isi dari faktor-faktor implementasi menurut para ahli

yang lainnya sekaligus lebih mudah untuk peneliti pahami. Hanya saja, model

implementasi menurut para ahli yang lainnya penulis kolaborasikan untuk

memperdalam model implementasi dari David C. Korten. Adapun tiga unsur

implementasi program menurut David C. Korten :

1. Program

Page 42: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI ......pemberdayaan yang paling krusial karena seberapa baik konsep suatu program jika pada tahap implementasi tidak dijalankan dengan baik

30

Menurut Korten harus ada kesesuaian antara program dengan apa

yang dibutuhkan oleh kelompok sasaran. Untuk itu, indikator suatu

program yang baik memuat beberapa aspek di antanya: 9

a. Adanya tujuan yang ingin dicapai secara jelas.

b. Adanya kebijakan-kebijakan yang diambil dalam mencapai

tujuan.

c. Adanya perkiraan anggaran yang dibutuhkan.

d. Adanya strategi dalam pelaksanaan.

2. Organisasi pelaksana

Menurut Korten, harus ada kesesuaian antara program dengan

organisasi pelaksana yaitu kesesuaian antara tugas yang disyaratkan oleh

program dengan kemampuan organisasi pelaksana. Oleh karena itu,

kemampuan implementor merupakan sumberdaya manusia yang juga

mempengaruhi keberhasilan implementasi. Menurut Edward II disposisi

adalah watak dan karakteristik yang dimiliki implementor. Apabila

implementor memiliki disposisi yang baik, maka dia akan menjalankan

kebijakan dengan baik.

Sementara menurut model Van Meter dan Van Horn, ada tiga

unsur yang mempengaruhi sikap pelaksana dalam mengimplementasikan

kebijakan:

a. Kognisi (pemahaman dan pengetahuan)

b. Arah respon pelaksana terhadap implementasi menerima atau

menolak.

9 I.GK Manila, Praktek Manajemen Pemerintahan Dalam Negeri (Jakarta: PT.Gramedia

Pustaka Utama, 1996), h. 43

Page 43: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI ......pemberdayaan yang paling krusial karena seberapa baik konsep suatu program jika pada tahap implementasi tidak dijalankan dengan baik

31

c. Intensitas dari respon pelaksana.

3. Kelompok sasaran

Menurut Korten, harus ada kesesuaian antara kelompok sasaran

dengan organisasi pelaksana untuk dapat memperoleh hasil program

yang sesuai dengan kelompok sasaran program. sementara oleh Van

Meter dan Van Horn bahwa hal tersebut disebutnya dengan kondisi

ekonomi, sosial dan politik (Ekosospol) merupakan faktor yang memiliki

efek yang menonjol terhadap keberhasilan aktivitas pelaksana.

Di jelaskan juga didalam buku public policy karya Riant Nugroho

bahwa pada dasarnya implemntasi program senantiasa dilakukan oleh

dua aktor secara bersama-sama yakni state and society. Prinsip-prinsip

pokok dalam implementasi yang efektif harus memenuhi lima tepat

implementasi yakni:10

a. Tepat kebijakan atau program sejuah mana program yang ada

telah memuat hal-hal yang memang memecahkan masalah yang

hendak dipecahkan. Kedua, program dirumuskan sesuai

karakter masalah yang hendak dipecahkan. Ketiga, program

dibuat oleh lembaga yang memiliki kewenangan yang sesuai

dengan karakteristik program.

b. Tepat pelaksanaannya artinya aktor implementasi sesuai dengan

program yang akan dijalankan. Program pemberdayaan

masyarakat sebaiknya diselenggarakan oleh pemerintah atau

LSM bersama masyarakat.

10

Riant Nugroho, Public Policy, (Jakarta: PT Elex Media Komputindo), h. 652

Page 44: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI ......pemberdayaan yang paling krusial karena seberapa baik konsep suatu program jika pada tahap implementasi tidak dijalankan dengan baik

32

c. Tepat target berkenaan dengan tiga hal. Pertama, target yang

diintervensi sesuai dengan yang direncanakan dan tidak saling

tumpang tindih. Kedua, target dalam kondisi siap untuk

diintervensi. Target mendukung implementasi program yang

akan dilakukan. Ketiga, implementasi program bersifat baru

atau memperbarui implementasi program sebelumnya demi

tidak mengulang program yang lama.

d. Tepat lingkungan. Interaksi di dalam lingkungan dengan

interaksi di luar lingkungan.

e. Tepat proses artinya antara lembaga pelaksana dengan

masyarakat saling memahami sebuah aturan main bahwa

lembaga pelaksana menerima memahami dan melaksanakan

program sebagai tugasnya sementara masyarakat menerima,

memahami dan melaksanakan program.

D. Pemberdayaan Ekonomi Perempuan

1. Pengertian Pemberdayaan

Dalam pemikiran sosiologis, Ibnu Kaldun menjelaskan bahwa manusia

itu secara individu diberikan kelebihan namun secara kodrati manusia

memiliki kekurangan. Sehingga kelebihan itu perlu dibina agar dapat

mengembangkan potensi pribadi untuk dapat membangun.11

Namun

terkadang individu tidak menyadari kelebihan tersebut sehingga diperlukan

dorongan, motivasi dan binaan dari pihak lain untuk meningkatkan kualitas

11

Muhtadi dan Tantan Hermansah, Manajemen Pengembangan Masyarakat Islam,

(Ciputat: UIN Jakarta Press, 2013), h. 6

Page 45: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI ......pemberdayaan yang paling krusial karena seberapa baik konsep suatu program jika pada tahap implementasi tidak dijalankan dengan baik

33

hidup yang dikenal dengan istilah pemberdayaan atau pengembangan

masyarakat.

Pemberdayaan atau (empowerment) berasal dari kata power (kekuasaan

atau keberdayaan).12

Secara konseptual, pemberdayaan adalah upaya untuk

meningkatkan harkat dan martabat lapisan masyarakat yang dalam kondisi

sekarang tidak mampu untuk melepaskan diri dari perangkap kemiskinan dan

keterbelakangan. Dengan kata lain, memberdayakan adalah memampukan

dan memandirikan masyarakat.13

Pemberdayaan merujuk pada kemampuan orang, khususnya kelompok

rentan dan lemah sehingga mereka memiliki kekuatan atau kemampuan

dalam: (a) memenuhi kebutuhan dasarnya sehingga memiliki kebebasan,

dalam arti bukan saja bebas mengemukakan pendapat, melainkan bebas

kelaparan, bebas dari kebodohan, bebas dari kesakitan; (b) menjangkau

sumber-sumber produktif yang memungkinkan mereka dapat meningkatkan

pendapatannya dan memperoleh barang-barang dan jasa-jasa yang

diperlukan; (c) berpartisipasi dalam proses pembangunan dan keputusan-

keputusan yang mempengaruhi mereka.14

Sejalan dengan itu, pemberdayaan merupakan upaya untuk menguatkan

diri dari dalam terhadap segala bentuk penindasan. Menurut Prijono dan

Pranaka pemberdayaan mempunyai dua makna, yakni: (a) mengembangkan,

12

Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat Kajian Strategis

Pembangunan Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial, (Bandung: PT Revika Aditama, 2015),

h. 57 13

Aprilia Theresia, Krisnha S. Andini, dkk, Pembangunan Berbabis Masyarakat Acuan

Praktisi, Akademis dan Pemerhati Pengembangan Masyarakat, (Bandung: Alfabeta, 2015). h. 93 14

Aprilia Theresia, Krisnha S. Andini, dkk, h. 58

Page 46: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI ......pemberdayaan yang paling krusial karena seberapa baik konsep suatu program jika pada tahap implementasi tidak dijalankan dengan baik

34

memandirikan, menswadayakan dan memperkuat posisi tawar menawar

masyarakat lapisan bawah terhadap kekuatan-kekuatan penekan disegala

bidang dan sektor kehidupan, (b) melindungi, membela dan berpihak kepada

yang lemah untuk mencegah terjadinya persaingan yang tidak seimbang.15

Karena itu, World Bank turut memberikan pengartian bahwa

pemberdayaan sebagai upaya untuk memberikan kesempatan dan kemampuan

kepada kelompok masayarakat (miskin) untuk mampu dan berani bersuara

atau menyuarakan pendapat, ide atau gagasan-gagasan serta kemampuan dan

keberanian untuk memilih sesuatu (konsep, metode, produk) yang terbaik

bagi pribadi, keluarga dan masyarakatnya. Dengan kata lain, pemberdayaan

merupakan proses meningkatkan kemampuan dan sikap kemandirian

masyarakat.16

Dalam pengertian tersebut, pemberdayaan mengandung arti

perbaikan mutu hidup atau kesejahteraan setiap individu dan masyarakat

dalam arti17

:

a. Perbaikan ekonomi terutama kecukupan pangan

b. Perbaikan keseejahteraan sosial (pendidikan dan kesehatan)

c. Kemerdekaan dari segala bentuk penindasan

d. Terjaminnya keamanan

e. Terjaminnya hak asasi manusia yang bebas dari rasa takut dan ke

khawatiran, dll

15

Rr. Siti Kurnia Widiastuti, dkk, Pemberdayaan Masyarakat Marginal, (Yogyakarta:

Pustaka Pelajar, 2015), h. 13 16

Totok Mardikanto, Konsep-Konsep Pemberdayaan Masyarakat (Surakarta: UNS Press,

2013), h. 34 17

Totok Mardikanto, Konsep-Konsep Pemberdayaan Masyarakat, h. 34

Page 47: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI ......pemberdayaan yang paling krusial karena seberapa baik konsep suatu program jika pada tahap implementasi tidak dijalankan dengan baik

35

Pandangan yang sama mengatakan bahwa pemberdayaan adalah suatu

proses di mana masyarakat terutama mereka yang miskin sumberdaya, kaum

perempuan dan kelompok yang terabaikan lainnya didukung agar mampu

meningkatkan kesejahteraannya secara mandiri.18

Pemberdayaan adalah suatu

cara agar rakyat, komunitas dan organisasi diarahkan agar mampu menguasai

atau berkuasa atas kehidupannya. Pemberdayaan adalah sebuah proses agar

setiap orang menjadi cukup kuat untuk berpartisipasi dalam berbagai

pengontrolan dan mempengaruhi, kejadian-kejadian serta lembaga-lembaga

yang mempengaruhi kehidupannya.19

Sementara Jim Ife berpendapat bahwa pemberdayaan adalah

penyediaan sumber daya, kesempatan, pengetahuan dan keterampilan bagi

masyarakat untuk meningkatkan kapasitas mereka sehingga mereka bisa

menemukan masa depan yang baik.20

Pendekatan yang utama dalam konsep

pemberdayaan adalah bahwa masyarakat tidak dijadikan objek dari berbagai

proyek pembangunan tetapi merupakan subjek dari upaya pembangunannya

sendiri. Untuk itu dalam hal ini, yang perlu ditekankan dalam pemberdayaan

adalah mengutamakan usaha sendiri dari orang yang diberdayakan untuk

meraih keberdayaannya. Sehingga pemberdayaan sangat jauh dari konotasi

ketergantungan.21

18

Aprilia Theresia, Krisnha S. Andini, dkk, Pembangunan Berbabis Masyarakat Acuan

Praktisi, Akademis dan Pemerhati Pengembangan Masyarakat, (Bandung: Alfabeta, 2015). h. 123 19

Aprilia Theresia, Krisnha S. Andini, dkk, h. 117-118 20

Asep Usman Ismail, Pengalaman Al-Qur’an Tentang Pemberdayaan Dhu’afa (Jakarta:

Dakwah Press, 2008), h. 9 21

Rr. Siti Kurnia Widiastuti, dkk, Pemberdayaan Masyarakat Marginal, (Yogyakarta:

Pustaka Pelajar, 2015), h. 13

Page 48: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI ......pemberdayaan yang paling krusial karena seberapa baik konsep suatu program jika pada tahap implementasi tidak dijalankan dengan baik

36

Beragam pengertian pemberdayaan di atas, dapat ditarik sebuah benang

merah bahwa pemberdayaan sangat identik dengan pendidikan karena apa

yang disebut dengan pendidikan adalah usaha memberdayakan manusia,

memampukan manusia, mengembangkan talenta-talenta yang ada pada diri

manusia agar dengan kemampuan atau potensi yang dimilikinya dapat

dikembangkan melalui pembelajaran.

Pemberdayaan adalah serangkaian kegiatan yang berproses untuk

memperkuat keberdayaan kelompok rentan (seperti orang miskin, difabel atau

juga perempuan) agar memiliki kesempatan untuk menikmati dan

mendapatkan segala hak-hak dan pilihan hidupnya sebagai manusia secara

utuh. Pemberdayaan bukan hanya meliputi penguatan individu anggota

masyarakat, tetapi juga pranata-pranatanya. Bagaimana adanya peningkatan

partisipasi rakyat dalam proses pengambilan keputusan yang menyangkut diri

dan masyarakatnya. Adapun cara yang dapat ditempuh untuk membangun

daya itu dengan memberikan dorongan, memotivasi dan membangkitkan

kesadaran akan potensi yang dimilikinya serta berupaya untuk

mengembangkannya.

2. Pengertian Perempuan

Dalam Islam, telah diturunkan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup yang

mengatur seluruh kehidupan kaum muslimin dan juga membicarakan semua

hal dalam berbagai aspek termasuk di dalamnya masalah makhluk Tuhan

yang berjenis kelamin perempuan. Dalam Kamus Bahasa Indonesia

disebutkan, perempuan adalah orang (manusia) yang mempunyai puka, dapat

Page 49: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI ......pemberdayaan yang paling krusial karena seberapa baik konsep suatu program jika pada tahap implementasi tidak dijalankan dengan baik

37

menstruasi, hamil, melahirkan anak dan menyusui. Dalam studi gender,

pernyataan tersebut dinyatakan sebagai ciri biologis (kodrat) yang artinya

sebuah ketentuan Tuhan yang tidak dapat dipertukarkan dengan jenis kelamin

yang lainnya dan berlaku sepanjang zaman.

Secara etimologis, pengertian perempuan berasal dari kata empu yang

artinya dihargai. Terdapat pergeseran istilah dari wanita ke perempuan

merupakan perubahan makna yang semakin positif karena kata wanita

dianggap berasal dari bahasa Sansekerta, dengan dasar kata wan yang berarti

nafsu sehingga kata wanita mempunyai arti yang dinafsui atau merupakan

objek nafsu. Jadi secara simbolik mengubah penggunaan kata wanita ke

perempuan adalah mengubah objek menjadi subjek.

Munculnya tokoh Emansipasi perempuan R.A Kartini secara tidak

langsung membuka tabir masa lalu bahwa adanya ketidakadilan yang dialami

perempuan.22

Perempuan kala itu dipingit kehidupan sosialnya akibat

mendominasinya budaya patriaki dan adat istiadat budaya tanah jawa yang

akhirnya berujung pada pembatasan hak, akses, partisipasi, kontrol dan

menikmati manfaat dari sumberdaya dan informasi untuk perempuan.

Sehingga, melalui pengajaran dan pendidikan dengan tidak membiarkan

perempuan bodoh dan dibodohi, Kartini menyuarakan dan memperjuangkan

kesetaraan hak antara laki-laki dan perempuan.

Sementara di dalam Islam, pada dasarnya seluruh umat manusia dimata

Tuhan merupakan makhluk Tuhan yang sama derajatnya, apapun latar

belakangnya, memiliki kedudukan yang sama dari Tuhan yang harus

22

Aguk Irawan, Kartini Kisah yang Tersembunyi, (Tanggerang: Javanica, 2016), h. 200

Page 50: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI ......pemberdayaan yang paling krusial karena seberapa baik konsep suatu program jika pada tahap implementasi tidak dijalankan dengan baik

38

dihormati dan dimuliakan. Hanya saja yang menjadi ukuran perbedaan adalah

tingkat amal dan ketakwaan kepada Allah yang kelak di hari pembalasan

harus dipertanggung jawabkan terhadap apa yang telah diperbuat. Pernyataan

ini tertuang di dalam Al Qur’an surah Al-Hujurat ayat 13 :

أيها ن ذك ٱلناس ي ك م م إن إنا خلقن ا ىبا وقبائل لتعارف ى ع م ش ك ر وأ نثى وجعلن

م عند أكرمك م إن ٱلل ك أتقى ٣١عليم خبير ٱلل

“Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-

laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa

dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya

orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang

paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi

Maha Mengenal”

3. Pemberdayaan Ekonomi Perempuan

Pemberdayaan ekonomi adalah sebuah langkah yang harus dilakukan

guna perbaikan kondisi masyarakat terlebih pada tingkat ekonomi rendah.

Prinsip awal dalam upaya Pemberdayaan ekonomi perempuan dapat

dilakukan dengan tidak membiarkan perempuan bodoh dan dibodohi.23

Untuk

itu setiap pribadi dtantang untuk lebih kerja keras di dalam bekerja, berkreasi

dan berwirausaha serta lebih profesional dalam mengelola potensi-potensi

dalam kekuatan yang rill salam bidang ekonomi masyarakat.24

Menurut Moser pemberdayaan perempuan dapat dilakukan melalui

pemenuhan kebutuhan praktis, yaitu dengan pendidikan, kesehatan, ekonomi

baik perempuan maupun laki-laki dan melibatkan perempuan dalam kegiatan

pembangunan. Pemenuhan kebutuhan praktis dapat dilakukan dengan cara

23

A. Nunuk P. Murniati, Getar Gender: Perempuan Indonesia dalam Perspektif Agama,

Budaya dan Keluarga Cetakan ke 2, (Magelang: IndonesiaTera, 2004), h. 215 24

Nanih Machendrawaty dan Agus Ahmad Safei, Pengembangan Masyarakat Islam,

(Bandung: PT Remaja Rosdakarya), h. 41

Page 51: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI ......pemberdayaan yang paling krusial karena seberapa baik konsep suatu program jika pada tahap implementasi tidak dijalankan dengan baik

39

peningkatan sumber daya manusia (pendidikan, kesehatan, ekonomi).

Sedangkan pemenuhan kebutuhan strategis dapat dilakukan dengan cara

memperkuat kelembagaan ekonomi berbasis perempuan melalui peningkatan

kapasitas kader-kader perempuan.25

Dalam pemberdayaan ekonomi ada beberapa langkah-langkah strategis

yang perlu diambil dalam menetapkan kebijakan yakni:

a. Pemberian peluang atau akses yang lebih besar kepada asset produksi.

Yang paling mendasar akses pada dana, tersedianya suntikn dana yang

mendanai dapat menciptakan pembentukan modal bagi usaha

masyarakat dan menciptakan tabungan untuk investasi secara

berkesinambungan.

b. Memperkuat posisi transaksi dan kemitraan usaha ekonomi sebagai

produsen dan penjual, posisi rakyat dalam perekonomian sngat lemah.

c. Meningkatkan pelayanan pendidikan dan kesehatan dalam rangka

meningkatkan kualitas sumberdaya manusia.

d. Kebijaksanaan pembangunan industri harus mengarah pada penguatan

industri rakyat yang terkait dengan industri besar. Industri rakyat yang

berkembag menjadi industri-industri yang kuat sebagai tulang

punggung industri nasional.

e. Kebijkasanaan ketenagakerjaan yang mendorong tumbuhnya tenaga

kerja mandiri sebagai cikal bakal wirausaha baru yang nantinya akan

berkembang menjadi kuat dan saling menunjang.

25

Titik Sumarti, Strategi Nafkah Rumah Tangga dan Posisi Kaum Perempuan dalam

Secercah Cahaya Menuju Kesejahteraan Perempuan (Sebuah Kajian), (Kementerian Sosial RI

Direktorat Jendral Pemberdayaan Sosial Direktorat Pemberdayaan Keluarga, TKP, 2010) h.212

Page 52: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI ......pemberdayaan yang paling krusial karena seberapa baik konsep suatu program jika pada tahap implementasi tidak dijalankan dengan baik

40

f. Pemerataan pembangunan antar daerah.

4. Indikator Pemberdayaan Ekonomi Perempuan

Bagi perempuan miskin (Wanita Rawan Sosial Ekonomi atau WRSE)

setelah melalui berbagai upaya pemberdayaan, dapat dikatakan berhasil

apabila dapat mencapai dua indikator yaitu indikator keluaran (output

indicator) ditandai dengan telah diselenggarakannya pemberdayaan terhadap

sejumlah perempuan miskin (WRSE). Indikator hasil (income indicator) yang

ditandai dengan perempuan miskin (WRSE) yang diberdayakan telah mampu

hidup layak, mampu mengembangkan usaha, berorganisasi atau

bermasyarakat dan membantu perempuan lain yang masih miskin.26

Faktor lainnya yang mempengaruhi keberhasilan pemberdayaan

sumberdaya perempuan dapat digolongkan menjadi faktor internal dan faktor

eksternal.27

Faktor internal, yang meliputi aspek pengetahuan (kognitif),

keterampilan skill (psikomotorik) dan mental (afektif) merupakan ramuan

komponen yang mengejawantahkan perilaku sosok seorang perempuan.

Karena itu sangat penting bagi perempuan untuk dapat memperoleh

pendidikan yang diperlukannya, mengasah keterampilan yang dapat

mendukungnya di tengah masyarakat dan memperkuat mentalnya sebagai

perempuan mandiri dalam menyambut peran strategisnya sebagai istri, ibu,

warga masyarakat dan tenaga kerja yang potensial. Sedangkan Faktor

eksternal, menjadi faktor penentu keberhasilan dalam memberdayakan faktor-

26

Miran, Segregasi Dan Kemiskinan Perempuan dalam Secercah Cahaya Menuju

Kesejahteraan Perempuan (Sebuah Kajian), (Kementerian Sosial RI Direktorat Jendral

Pemberdayaan Sosial Direktorat Pemberdayaan Keluarga, TKP, 2010) h.292 27

Aida Vitayala S. Hubeis, Pemberdayaan Perempuan dari Masa ke Masa, (Bogor: IPB

Press, 2010), h. 150

Page 53: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI ......pemberdayaan yang paling krusial karena seberapa baik konsep suatu program jika pada tahap implementasi tidak dijalankan dengan baik

41

faktor internal tadi. Faktor eksternal dapat berupa lingkungan yang kondusif

bagi upaya pemberdayaan perempuan tersebut. Misalnya keberanian dan

kesadaran dari lingkungan terdekat perempuan terutama suami dalam

mendukung upaya pemberdayaan. Juga kebijakan dan peraturan pemerintah

yang memberi keleluasaan bagi perempuan untuk mengembangkan diri baik

fisik, mental maupun spiritual dan berpartisipasi aktif di berbagai sektor dan

kegiatan yang berwawasan gender.

5. Tujuan Pemberdayaan Perempuan

Menurut Jim Ife, pemberdayaan bertujuan untuk meningkatkan kekuasan

orang-orang yang lemah atau kurang beruntung.28

Orang-orang kurang

beruntung disini yakni, kelompok kurang beruntung secara primer akibat kelas

(orang miskin, orang yang tidak memiliki pekerjaan, orang berpenghasilan

rendah, orang yang memerlukan keamanan secara sosial) jender (perempuan),

ras dan kelompok-kelompok orang yang memiliki keterbatasan.

Selain itu, pada dasarnya pemberdayaan perempuan bertujuan untuk

membuat setiap perempuan menjadi seorang yang mandiri yang tidak

menggantungkan hidupnya kepada pranata-pranata sosialnya seperti suami,

keluarga maupun orang lain. Sehingga, ketika terjadi sesuatu yang merugikan

kaum perempuan, maka perempuan dapat tetap melanjutkan kehidupannya.

Adapun pemberdayaan terhadap perempuan adalah salah satu cara strategis

untuk meningkatkan potensi perempuan dan meningkatkan peran perempuan

28

Jim ife, Farank Tesoriero, Community Development. Alternative Pengembangan

Masyarakat Di Era Globalisasi. (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2014) h.5

Page 54: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI ......pemberdayaan yang paling krusial karena seberapa baik konsep suatu program jika pada tahap implementasi tidak dijalankan dengan baik

42

baik di lingkup publik maupun domestik. Hal tersebut dapat dilakukan

diantaranya dengan cara:

a. Membongkar mitos kaum perempuan sebagai pelengkap dalam rumah

tangga.

b. Memberi beragam keterampilan bagi kaum perempuan. Sehigga kaum

perempuan juga dapat produktif dan tidak menggantungkan nasibnya

terhadap kaum laki-laki.

c. Memberikan kesempatan seluas-luasnya terhadap kaum perempuan

untuk bisa mengikuti atau menempuh pendidikan seluas mungkin. Hal

ini diperlukan mengingat masih menguatnya paradigma masyarakat

bahwa setinggi-tinggi pendidikan perempuan toh nantinya akan

kembali ke dapur. Inilah yang mengakibatkan masih rendahnya

(sebagian besar) pendidikan bagi perempuan.

6. Koperasi dan Pemberdayaan Ekonomi Perempuan

Dalam sejarah perkembangan perekonomian di Indonesia, koperasi

memiliki peranan yang cukup berarti. Keberhasilan koperasi tidak hanya

bertujuan untuk meningkatkan kesesejahteraan anggota koperasi tetapi juga

telah berperan dalam penyerapan tenaga kerja dan memberikan tingkat

kesejahteraan yang lebih baik untuk masyarakat sekitar. Koperasi wanita

adalah koperasi yang khusus dikelola oleh perempuan, beranggotakan

perempuan untuk memberdayakan kaum perempuan dari kelanggengan

kemiskinan dan keterbelakangan. Berkembangnya koperasi wanita

Page 55: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI ......pemberdayaan yang paling krusial karena seberapa baik konsep suatu program jika pada tahap implementasi tidak dijalankan dengan baik

43

berimplikasi pada berkembangnya peran kopwan dalam pemberdayaan

perempuan antara lain yakni memberikan pelatihan-pelatihan, mencetak

pemimpin perempuan, peningkatan keterampilan baik dalam hal teknis usaha

seperti organisasi, manajemen, administrasi atau akuntansi usaha, maupun

peningkatan kualitas produk, akses kepada sumber-sumber produktif,

informasi pasar, juga peningkatan pengetahuan di bidang pendidikan,

kesehatan reproduksi, peningkatan kesadaran perempuan atas hak-haknya di

lingkungan kerja maupun keluarga, sosial, hukum, maupun politik.

Koperasi pada dasarnya merupakan wadah orang-orang atau badan

hukum yang memiliki kepentingan bersama dalam meningkatkan

kesejahteraanya. Zulminarni mengungkapkan bahwa dalam kerangka

pemberdayaan perempuan, pengembangan lembaga koperasi akan bermanfaat

bagi kelompok perempuan miskin karena:

a. Meningkatkan kesejahteraan perempuan miskin

Sebagai anggota koperasi, perempuan miskin dapat meminjam uang

setiap saat dengan prosedur yang relative mudah, bunga yang rendah, dan

keuntungan yang akan kembali pada mereka. Pinjaman tersebut

digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, biaya pendidikan, dan

modal usaha.

b. Membuka akses sumber daya

Dengan sistem kelompok dan berkoperasi, perempuan miskin tidak

hanya mendapat kemudahan dalam mengakses pinjaman atau modal,

melainkan juga akan diakui keberadaannya, mendapat akses infomasi,

serta pelatihan dan penyuluhan mengenai kegiatan produksi, pemasaran,

Page 56: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI ......pemberdayaan yang paling krusial karena seberapa baik konsep suatu program jika pada tahap implementasi tidak dijalankan dengan baik

44

dan pengembangan diri melalui berbagai program yang dikembangkan

diwilayahnya.

c. Meningkatkan partisipasi perempuan miskin dalam berbagai aktivitas

dalam kelompok koperasi, perempuan miskin dituntut untuk membangun

kebersamaan, belajar berorganisasi, mengambil keputusan, dan terlibat

aktif dalam berbagai aktivitas wilayahnya.

d. Membuka kesadaran perempuan miskin

Secara kolektif perempuan miskin dapat ikut mengontrol pengambilan

keputusan dan alokasi sumber daya, baik dalam keluarga maupun di

masyarakat. Hal ini kemungkinan karena telah terbiasa mengungkapkan

pendapatnya di dalam kelompok koperasinya.29

Dengan demikian, adanya koperasi kemungkinan perempuan memiliki

kesempatan yang lebih besar dalam memperbaiki kesejahteraan dirinya dan

keluarganya, serta meningkatkan peran dan keterlibatan perempuan dalam

proses pemabangunan. Peningkatan peran serta perempuan ini selanjutnya

dapat bermanfaat sebagai penciptaan kesetaraan gender, meningkatkan kearifan

perempuan di masyarakat, dan mengembangkan kemampuan perempuan dalam

menentukan nasibnya sendiri. Dalam hal ini, dibutuhkan pula peran

pendamping dan penyuluh agar koperasi dapat berkembang, memiliki kinerja

baik, dan dapat dijadikan program berkelanjutan, terutama bagi pemberdayaan

perempuan miskin yang ditunjukkan untuk penanggulangan kemiskinan.

29

Yuridistya Primadhita. Tesis Analisis Penguatan Institusi Pemberdayaan Ekonomi

Perempuan Miskin Melalui Koperasi Simpan Pinjam: Studi Kasus Koerasi Simpan Pinjam

Perempuan Ibu Peduli Di Keuarahan Cilandak Barat Kalibata, dan Pejaten Timur, Kotamadya

Jakarta Selatan. (Fakultas Ekonomi Program Magister Perencanaan dan Kebijakan Publik

Universitas Indonesia, 2011), h.32

Page 57: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI ......pemberdayaan yang paling krusial karena seberapa baik konsep suatu program jika pada tahap implementasi tidak dijalankan dengan baik

45

E. Manajemen Keuangan dan Financial Literacy

1. Tinjauan Manajamen Keuangan

Manajemen keuangan merupakan salah satu bidang manajemen yang

ada dalam suatu perusahaan. Namun secara lebih luas manajemen keuangan

dapat dilakukan baik oleh individu, perusahaan mapupun pemerintah terkait

persoalan pengelolaan keuangan. Menurut Sutrisno, Manajemen keuangan

adalah semua aktifitas perusahaan yang berhubungan dengan usaha-usaha

mendapatkan dana perusahanaan. Sedangkan menurut Gitman sebagaimana

dikutip Krishna menyatakan bahwa secara umum manajemen keuangan

didefinisikan sebagai proses perencanaan, analisa dan pengendalian kegiatan

keuangan. Pegertian lain menyatakan bahwa manajemen keuangan adalah

segala aktifitas yang berhubungan dengan perolehan, pendanaan dan

pengelolaan aktivas dengan tujuan menyeluruh. Artinya bahwa kegitan

manajemen keuangan berkutat di sekitar:

a. Bagaimana memperoleh dana untuk membiayai usahanya

b. Bagaimana mengelola dana tersebut sehingga mencapai tujuan yang

diinginkan

c. Bagaimana mengelola aset yang dimiliki secara efisien dan efektif.30

Salah satu bentuk aplikasi dari manajemen keuangan adalah yang

disebut manajemen keuangan pribadi (personal finance) yaitu proses

perencanaan dan pengendalian keuangan dari unit individu atau keluarga.

Keuangan pribadi meliputi manajemen keuangan, pengeluaran dan kredit dan

yang terakhir tabungan dan investasi. Jadi dapat disimpulkan bahwa

30

Kasmir, Pengantar Manajemen Keuangan (Jakarta: Kencana, 2010), h. 5-6

Page 58: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI ......pemberdayaan yang paling krusial karena seberapa baik konsep suatu program jika pada tahap implementasi tidak dijalankan dengan baik

46

manajemen keuangan berkaitan dengan perolehan, pendanaan dan

manajemen aset yang dikelola secara efektif dan efisien. Secara umum, tujuan

dari pengelolaan keuangan meliputi:

1. Mencapai target dana tertentu di masa yang akan datang.

2. Melindungi dan meningkatkan kekayaan yang dimiliki.

3. Mengatur arus kas (pemasukan dan pengeluaran uang).

4. Melakukan manajemen risiko dan mengatur risiko dengan baik.

5. Mengelola utang piutang.

2. Pengertian Financial Literacy

Ada kalanya kesulitan keuangan bukan hanya disebabkan oleh

rendahnya tingkat penghasilan dan pendapatan, namun dapat pula terjadi

karena disebabkan kesalahahan dalam manajemen keuangan, untuk itu

dibutuhkan literasi keuangan yang memadai. Dalam rangka mencapai

kesejahteraan keuangan, seseorang perlu memiliki pengetahuan, sikap, dan

implementasi keuangan pribadi yang sehat. Sejauh mana pengetahuan,

sikap dan implementasi seseorang dalam mengelola keuangan, dikenal

dengan literasi finansial.

Menurut beberapa pakar yang tertuang dalam penelitian Ika Nur

Wahyuny bahwa financial literacy adalah kemampuan mengelola

keuangan pribadi. Kemampuan mengelola keuangan pribadi dibutuhkan

individu untuk memanfaatkan produk keuangan secara optimal yang akan

berpengaruh terhadap kualitas manusia. Menurut Huston, financial

literacy diartikan sebagai komponen sumber daya manusia yang dapat

digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan keuangan. Seseorang

Page 59: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI ......pemberdayaan yang paling krusial karena seberapa baik konsep suatu program jika pada tahap implementasi tidak dijalankan dengan baik

47

dikatakan melek keuangan ketika memiliki pengetahuan dan kemampuan

untuk menerapkan pengetahuan tersebut. Hal yang sama dikatakan Robert

T. Kiyosaki menjelaskan financial literacy sebagai kemampuan untuk

membaca dan memahami hal-hal yang berhubungan dengan masalah

finansial atau keuangan. Hal ini mencakup kemampuan untuk

membedakan pilihan keuangan, mendiskusikan masalah keuangan,

perencanaan masa depan, dan kompetensi merespon peristiwa kehidupan

yang mempengaruhi keputusan keuangan sehari-hari maupun peristiwa

dalam perekonomian secara umum. Sementara financial literacy menurut

Remund adalah ukuran sejauh mana seseorang memahami kunci konsep

keuangan, memiliki kemampuan serta percaya diri untuk mengelola

keuangan pribadi dengan tepat, baik perencanaan keuangan jangka pendek

maupun jangka panjang serta sadar terhadap perubahan kondisi ekonomi.

Selain itu, Remund menyatakan ada empat hal yang paling umum dalam

literasi keuangan yaitu penganggaran, tabungan, pinjaman, dan investasi.

Literasi keuangan tidak hanya melibatkan pengetahuan dan kemampuan

untuk menangani masalah keuangan tetapi juga atribut nonkognitif. 31

Dari beragam pengertian tersebut, peneliti menyandarkan

pengertian financial literacy sebagai pemahaman individu mengenai

produk dan konsep dasar keuangan sehingga mampu mengelola keuangan

pribadi untuk memanfaatkan produk keuangan yang tepat. Ini

dimaksudkan untuk membantu individu menghindari kegagalan dalam

masalah keuangan. Sebab, kesulitan keuangan bukan hanya disebabkan

31

Ikka Nur Wahyuny, Pengembangan Pendidikan Financial Literacy Berbasis Nilai-

Nilai Anti Korupsi sebagai Investasi Sosial: Sebuah Pemikiran. Diakses pada 2 Oktober 2016 dari

http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/snpe/article/view/7013

Page 60: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI ......pemberdayaan yang paling krusial karena seberapa baik konsep suatu program jika pada tahap implementasi tidak dijalankan dengan baik

48

oleh rendahnya tingkat penghasilan dan pendapatan semata, namun dapat

pula terjadi karena disebabkan kesalahahan dalam manajemen keuangan,

antara lain tidak adanya perencanaan atau manajemen keuangan yang baik.

3. Financial Literacy dalam Pemberdayaan Perempuan

Masalah keuangan dalam kehidupan bisa mempengaruhi

masyarakat terutama dalam hal bagaimana mereka harus mecapai persepsi

yang dibutuhkan, mengembangkan kemampuan mereka dalam area

tersebut dan memahami dampaknya terhadap keputusan keungan individu,

orang lain dan lingkungan.32

Hal ini kemudian menciptakan kebutuhan

akan terciptanya konsumen yang melek finansial bagi pelaku pasar uang

dan industri keuangan.

Sementara itu, dalam kehidupan masyarakat khususnya dalam

konteks pemberdayaan perempuan, literasi keuangan akan membantu

terciptanya efesinsi dan produktifitas yang lebih tinggi yang pada akhirnya

akan membantu masyarakat pada umumnya untuk lebih memahami

manfaat yang ditawarkan oleh organisasi dan meningkatkan kepuasan

dalam dalam kehidupannya. Selain itu, pemahaman terhadap keuangan

mampu mendorong untuk bertanggung jawab atas pembiayaan masyarakat

dan membantu meningkatkan efeisensi pengeluaran dalam keluarga.

32

Susnaningsih Muat, Desrir Miftah, Hesty Wulandari, Analisis Tingkat Literasi

Keuangan Dan Dampaknya Terhadap Keputusan Pribadi. (Fakultas Ekonomi dan Sosial, UIN

Suska Riau, 2014), h.467-468

Page 61: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI ......pemberdayaan yang paling krusial karena seberapa baik konsep suatu program jika pada tahap implementasi tidak dijalankan dengan baik

1

BAB III

PROFIL LEMBAGA

A. Profil Pusat Pengembangan Sumberdaya Wanita (PPSW) Jakarta

1. Gambaran Umum PPSW Jakarta

Pusat Pengembangan Sumberdaya Wanita (PPSW) berdiri pada bulan Juni

tahun 1986 merupakan salah satu LSM Perempuan di Indonesia yang

konsisten mengembangkan dan mendampingi kelompok-kelompok

perempuan basis hingga saat ini. Sejarah singkat munculnya LSM perempuan

ini didasari atas keprihatinan para pendirinya terhadap ketersisihan

perempuan dalam program-program pembangunan pada saat itu. Sehingga

Yayasan An-Nisa Indonesia (YANI) membentuk sebuah badan pelaksana

berupa LSM Pusat Pengembangan Sumberdaya Wanita (PPSW) untuk

merespon terhadap dekade perempuan yang dicanangkan dalam konferensi

dunia tentang perempuan di Nairobi pada tahun 1985, yang di Indonesia

ditandai dengan maraknya program-program peningkatan perempuan dalam

pembangunan.

Sebagai sebuah organisasi, PPSW berevolusi berubah seiring

perkembangan kondisi yang ada. Sejak April 2005 PPSW membentuk empat

lembaga otonom untuk lebih menjangkau wilayah-wilayah tertentu yaitu

PPSW Jakarta, PPSW Pasoendan, PPSW Borneo dan PPSW Sumatera.

Sekretariat PPSW menjadi simpul yang mengkoordinir perkembangan lintas

organisasi otonom agar tetap menjadi satu kesatuan gerakan asosiasi yang

kuat dan efektif. Transformasi PPSW ini sejalan dengan perkembangan

Page 62: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI ......pemberdayaan yang paling krusial karena seberapa baik konsep suatu program jika pada tahap implementasi tidak dijalankan dengan baik

2

sistem yang lebih terdesentalisasi di Indonesia saat ini. Maka pmecahan

lembaga-lembaga kedalam lingkup yang lebih kecil bertujuan untuk

memudahkan menjangkau wilayah-wilayah tertentu yang secara

berkesinambungan akan mengembangkan dan mendampingi kelompok di

wilayahnya masing-masing.

Salah satu lembaga otonom dibawah naungan Asosiasi PPSW adalah

PPSW wilayah Jakarta sejak tahun 2005. Adapun lingkup wilayah kerjanya

khusus di Propinsi DKI Jakarta seperti Jakarta Timur, Jakarta Selatan, Jakarta

Barat, Jakarta Utara, Jakarta Pusat, Depok, Tangerang dan Bekasi yang

tergabung dalam 333 kelompok atau koperasi yang berada di 28 Kelurahan

dan 18 Kecamatan. Dalam hal ini, fokus utama PPSW Jakarta adalah

pemberdayaan perempuan khususnya yang berada di strata sosial ekonomi

terendah dalam masyarakat yang terkonsentrasi di daerah kumuh perkotaan.

PPSW Jakarta memilih beberapa fokus persoalan yang dihadapi masyarakat

seperti persoalan ekonomi, kesehatan reproduksi, pendidikan politik dan

pendidikan sebagai pintu masuk dalam pengorganisasian masyarakat

khususnya kelompok-kelompok perempuan.

Untuk mencapai tujuan tersebut PPSW Jakarta melakukan berbagai

kegiatan seperti memfasilitasi masyarakat melalui berbagai pelatihan dan

lokakarya sesuai kebutuhan mereka serta mengembangkan organisasi dan

jaringan masyarakat lokal untuk mengadvokasi kepentingan mereka. Selain

itu, PPSW Jakarta juga melakukan penelitian, penerbitan, seminar dan

lokakarya guna menunjang kegitan yang dilakukan bersama.

Page 63: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI ......pemberdayaan yang paling krusial karena seberapa baik konsep suatu program jika pada tahap implementasi tidak dijalankan dengan baik

3

2. Visi dan Misi

Visi PPSW Jakarta adalah Pemberdayaan perempuan dan

transformasi sosial bagi status dan peran perempuan dalam masyarakat

melalui peningkatan akses dan kontrol perempuan terhadap sumberdaya,

guna menciptakan tatanan masyrakat yang egaliter, demokratis,

berkeadilan dan kesetaraan gender. Sementara Misi dari PPSW Jakarta:

a. Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan kesejahteraan

perempuan basis

b. mengembangkan kekuatan kolektif dan kepemimpinan perempuan

melalui kelembagaan lokal yang demokratis

c. mengembangkan kelembagaan lokal perempuan untuk meningkatkan

akses dan kontrol terhadap sumberdaya

d. memasyarakatkan konsep keadilan dan kesetaraan gender dalam

semua tingkatan.

3. Program-Program Kegiatan

a. Pengorganisasian Masyarakat

Pengorganisasian Masyarakat merupakan kegiatan utama PPSW

Jakarta. Beberapa pola pendekatan diterapkan sesuai kebutuhan dan situasi

masyarakat dalam melaksanakan program. PPSW Jakarta mengorganisir

perempuan di tingkat basis melalui kelompok-kelompok berdasarkan

tempat tinggal dengan kegiatan ekonomi sebagai pintu masuk utama.

Berbagai kegiatan dilaksanakan dalam kelompok, selain simpan

pinjam, pelatihan dan diskusi untuk menumbuhkan kesadaran kritis dan

Page 64: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI ......pemberdayaan yang paling krusial karena seberapa baik konsep suatu program jika pada tahap implementasi tidak dijalankan dengan baik

4

meningkatkan kapasitas sehingga perempuan dapat menyelesaikan

permasalahan dan melakukan perubahan di keluarga dan lingkungan.

Kepemimpinan dikelompok terus menerus dilakukan secara

berkesinambungan, supaya proses pengkaderan berjalan baik.

Pengembangan kepemimpinan perempuan harus disiapkan sejak awal,

karena ada tantangan budaya yang masih menghambat perempuan menjadi

pemimpin.

b. Mengembangkan Koperasi Perempuan di tingkat basis

Pengembangan Koperasi Perempuan di tingkat basis merupakan salah

satu pintu masuk untuk memberdayakan perempuan. Pengembangan

Koperasi Perempuan ini sebagai bagian dari program penguatan ekonomi

untuk perempuan yang bertujuan untuk:

1. Mengembangkan lembaga keuangan yang dimiliki oleh

perempuan

2. Membuka akses kredit, jaminan sosial dan sumberdaya lainnya

bagi perempuan.

3. Menghimpun dan mengembangkan dana simpanan masyarakat

agar bisa dimanfaatkan oleh masyarakat dalam pengembangan

perekonomian rakyat.

4. Sebagai wadah untuk mengembangkan kepemimpinan perempuan

c. Pelatihan

Pusat Pengembangan Sumberdaya Wanita (PPSW) Jakarta

memfasilitasi berbagai pelatihan bagi masyarakat dampingan yang

Page 65: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI ......pemberdayaan yang paling krusial karena seberapa baik konsep suatu program jika pada tahap implementasi tidak dijalankan dengan baik

5

mencakup tiga hal yaitu keterampilan teknis, keterampilan manajerial dan

pengembangan diri. Pelatihan-pelatihan dasar meliputi:

1. Pelatihan Pengorganisasian masyarakat (CO) untuk membangun

visi tentang hidup dan kehidupan

2. Pelatihan motivasi berkelompok, untuk memotivasi anggota agar

mau bekerja sama dalam kelompok

3. Pelatihan gender untuk membangun kesadaran kritis perempuan

terhadap kesetaraan gender serta persoalan perempuan baik

persoalan praktis maupun struktural.

4. Pelatihan manajemen kelompok dan kepemimpinan, untuk

melatih kelompok dalam mengelola dan mengembangkan

kelompoknya, serta mengembangkan potensi kepemimpinan

perempuan di wilayahnya.

5. Pelatihan kader lokal: politik, hak-hak perempuan dan masalah-

masalah perempuan, untuk mengembangkan pemimpin lokal

sehingga mampu melakukan perubahan untuk diri, keluarga dan

lingkungan.

6. Pelatihan-pelatihan teknis, dengan memanfaatkan sumberdaya

dan sumberdana di tingkat lokal.

d. Diskusi, Seminar dan Lokakarya

PPSW Jakarta memfasilitasi berbagai diskusi, seminar dan lokakarya

sebagai bagian dari upaya advokasi. Persoalan yang berkaitan dengan

kepentingan perempuan merupakan fokus diskusi, seminar dan lokakarya

yang diorganisir dan difasilitasi oleh PPSW Jakarta.

Page 66: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI ......pemberdayaan yang paling krusial karena seberapa baik konsep suatu program jika pada tahap implementasi tidak dijalankan dengan baik

6

4. Struktur Organisasasi PPSW Jakarta

Tabel 2

Struktur Organisasi PPSW Jakarta

Sumber: PPSW Jakarta

5. Gambaran Umum Program Pendidikan Keuangan

Sejak tahun 2010, Asosiasi Pusat Pengembangan Sumberdaya

Wanita (PPSW) bekerjasama dengan Citi Peka (Peduli dan Berkarya) dan

Citi Foundation menyelenggarakan program pendidikan keuangan bagi

perempuan usia 40 tahun ke atas di enam propinsi, yaitu Aceh, Riau,

Banten, Jakarta, Jawa Barat dan Kalimantan Barat.

Program ini merupakan program pemberdayaan berupa pelatihan

bagi perempuan untuk mengedukasi, membantu meningkatkan

pengetahuan, mengubah pola pikir dan perilaku terkait perencanaan

Iqbal Yusti Eko Putro

MIS Data Base

Keuangan &

Personalia

Koordinator Program

Deni Kurniawan

Penguatan Ekonomi

Staf Lapang

Wirda Simatupang

Penguatan politik & sosial

Titik Suryatmi

Advokasi

Tri Endang Sulistyowati

Direktur PPSW Jakarta

Page 67: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI ......pemberdayaan yang paling krusial karena seberapa baik konsep suatu program jika pada tahap implementasi tidak dijalankan dengan baik

7

keuangan keluarga agar mencapai kebebasan finansial. Kegiatan ini

dilaksanakan dengan merangkul peserta didik dari kaum perempuan di

wilayah tertinggal yang minim pengetahuan dan akses mengenai

pengelolaan keuangan.

Seiring berjalannya waktu, PPSW mengembangkan program

pendidikan keuangan tidak hanya untuk perempuan matang (usia 40+)

tetapi juga untuk perempuan produktif dan perempuan UKM agar sedini

mungkin piawai dalam membuat anggaran rumah tangga keluarga secara

sederhana, membuat tabungan hari tua dan darurat, dan sukses dalam

mengelola usaha di sektor UKM demi masa tua yang bahagia, sejahtera

dan mandiri. Tujuannya, agar mereka punya waktu yang lebih panjang

dalam mempersiapkan keuangan untuk masa tuanya. Program Pendidikan

Keuangan untuk perempuan didorong karena sebagian besar pengelolaan

keuangan dilakukan oleh perempuan. Mereka itu merupakan direktur atau

manajer keuangan di keluarga sehingga penting mendorong tingkat

pengetahuan perempuan mengenai keuangan melalui program pendidikan

keuangan untuk meminimalisir kesalahan dalam pengelolaan keuangan

keluarga. Selain itu, program ini juga menjadi sangat penting karena rata-

rata perempuan binaan yang mengikuti program ini adalah tamatan

pendidikan tingkat rendah sehingga tidak memiliki dana pensiun atau dana

hari tua kecuali perempuan itu sendiri yang mempersiapkannya untuk

kesejahteraan dirinya kelak.

Dalam pelaksanaannya, pelatihan ini dilakukan didalam kelas yang

jumlah pesertanya sebanyak 20 peserta. Setiap pertemuan dilakukan

Page 68: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI ......pemberdayaan yang paling krusial karena seberapa baik konsep suatu program jika pada tahap implementasi tidak dijalankan dengan baik

8

selama 2 jam dan difasilitasi oleh satu orang tutor atau fasilitator yang

sebelumnya telah mengikut Training of Trainer. Untuk lebih

memudahkan, Berikut merupakan Tabel 3 materi program pendidikan

keuangan untuk perempuan:

Tabel 3

Modul Program Pendidikan Keuangan

Modul 1

Penilaian Diri & Masa Depan

Modul 2

Membuat Anggaran & Tabungan

Sesi 1:

Gambaran & Diagnosis Keuangan

Sesi 2:

Menghargai Penuaan

Sesi 3:

Biaya dalam Penuaan

Sesi 4:

Menghargai Masa Depan

Sesi 1:

Membuat Anggaran

Sesi 2:

Membuat Keputusan Anggaran

Sesi 3:

Membuat Tujuan Menabung

Sesi 4:

Cara Menabung

Modul 3

Jaringan Perlindungan Keuangan

Modul 4

Pinjaman & Hutang

Sesi 1:

Dana Pensiun

Sesi 2:

Asuransi

Sesi 3:

Jaminan Sosial

Sesi 4:

Keluarga & Hubungan Keluarga

Sesi 1:

Analisis jumlah pinjaman yang

mampu dibayar

Sesi 2:

Mengidentifikasi pilihan pinjaman

yang tersedia

Sesi 3:

Mengelola kesalahan pinjaman

Sesi 4:

Negosiasi Keuangan

Modul 5

Investasi

Modul 6

Rencana Keuangan

Sesi 1:

Akumulasi Aset

Sesi 2:

Usaha Rumah Tangga

Sesi 3:

Berinvestasi ke Lembaga Formal

Sesi 4:

Asesmen & Pengelolaan Resiko

Sesi 1:

Tinjauan Kondisi Keuangan

Sesi 2:

Membiayai Kebutuhan hari tua

Sesi 3:

Hukum & Warisan

Sesi 4:

Selesaikan Rencana Keuangan Sumber : Studi Dokumentasi PPSW Jakarta

Page 69: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI ......pemberdayaan yang paling krusial karena seberapa baik konsep suatu program jika pada tahap implementasi tidak dijalankan dengan baik

9

Pada modul pertama tentang aspek penilaian diri dan menatap

masa depan. Dari hasil observasi ketika proses belajar dilakukan di

Koperasi Teratai Putih, peserta diharapkan semakin sadar bahwa masa

depan merupakan siklus kehidupan yang akan terjadi pada semua manusia

yang hidup. Sehingga tidak perlu ada rasa takut apabila kehidupan masa

depan telah dipersiapkan sebaik mungkin agar menjadi masa depan yang

bahagia, sejahtera dan mandiri. Aspek ini menjadi yang pertama dipelajari

oleh peserta karena terkadang paradigma yang terbangun terkait kehidupan

masa depan lebih kepada hal-hal yang kurang baik sehingga pada modul

ini ingin memberikan kesadaran untuk lebih menghargai kehidupan saat

ini dan menghargai masa depan.

Pada modul kedua, yakni aspek membuat anggaran dan tabungan.

Dalam modul ini, perempuan peserta program pendidikan keuangan di

Koperasi Teratai Putih yang berjumlah 20 orang di wajibkan menuliskan

anggaran rumah tangganya secara sederhana. Setiap peserta berbeda-beda

dalam membuat anggaran rumah tangga. Ini dilakukan untuk

mengidentifikasi keefektifan keuangan sebagai sebuah kebutuhan atau

sebagai keinginan. Selain itu, membuat penganggaran juga dilakukan

untuk mempertegas bahwa pengeluaran tidak lebih banyak dari pemasukan

supaya tidak besar pasak dari pada tiang. Disisi lain, terdapat materi

menabung di mana para peserta mempraktekkan cara menabung yang

dialokasikan kedalam tiga sumber tabungan yakni tabungan pribadi,

tabungan darurat dan tabungan dana masa depan. Mengalokasikan

pendapatan ke dalam tiga jenis tabungan telah dilakukan oleh peserta

Page 70: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI ......pemberdayaan yang paling krusial karena seberapa baik konsep suatu program jika pada tahap implementasi tidak dijalankan dengan baik

10

dengan membuat tiga buah celengan dan dihias sesuai kreatifitas para

peserta.

Pada modul ketiga, tentang jaringan perlindungan keuangan.

Pengamatan yang peneliti amati, pada modul ini para peserta diberikan

pemahaman dasar terkait jaringan perlindungan keuangan. Background

perempuan para peserta program pendidikan keuangan yang didominasi

oleh ibu rumah tangga dengan tingkat pendididikan menengah tentu

menyulitkan mereka mengetahui dan memiliki jaringan perlindungan yang

mereka butuhkan. Kondisi seperti ini secara tidak langsung berdampak

pada tidak memiliki jaminan dana pensiun atau jaminan sosial lainnya

yang biasa diterima oleh pekerja kantor. Sehingga dalam modul ini,

perempuan peserta program diberikan pemahaman terkait pentingnya

jaringan perlindungan keuangan dan dianjurkan untuk mengikuti tabungan

dana hari tua (DHT) yang dibuat secara khusus oleh lembaga koperasi

untuk memberikan jaminan sosial untuk perempuan.

Pada modul ke empat, yakni terkait pinjaman dan hutang. Dalam

materi ini perempuan peserta program diberikan penegasan bahwa dasar

peminjaman dan hutang harus dilakukan berdasarkan kemampuan

pendapatan keuangan masing-masing yang sudah dituliskannya pada

modul ke dua untuk menghindari kesulitan dalam membayar. Fasilitator

juga memberikan informasi pilihan pinjaman ke lembaga keuangan yang

terpercaya seperti misalnya pinjaman ke koperasi secara langsung, ke bank

yang memiliki reputasi yang baik atau lembaga-lembaga lain yang

terpercaya.

Page 71: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI ......pemberdayaan yang paling krusial karena seberapa baik konsep suatu program jika pada tahap implementasi tidak dijalankan dengan baik

11

Pada modul kelima, membahas materi tentang investasi secara

khusus. Pada umumnya literasi keuangan sulit dijangkau oleh masyarakat

miskin dan termarginalkan. Perempuan sebagai bagian dari masyarakat

terpinggirkan terkadang tidak mengetahui produk-produk keuangan dalam

aspek literasi keuangan. Padahal mayoritas keuangan keluarga dikelola

oleh perempuan itu sendiri. Karena itu, aspek investasi melalui

pengelolaan usaha rumah tangga yang dikelola perempuan beserta resiko

berinvestasi menjadi penting untuk diketahui dalam upaya meningkatkan

pengetahuan finansial literasi perempuan. Tujuannya, agar perempuan

menjadi berani membuka peluang dalam berinvestasi sehingga secara

tidak langsung meningkatkan tingkat financial literacy nya. Dalam hal ini

minimal pelaksanaan investasi dilakukan terhadap akumulasi aset yang

dimiliki dan pengembangan usaha yang sedang perempuan rintis saat ini

yakni pengelolaan Usaha Kecil Menengah (UKM).

Pada modul keenam yakni tentang rencana keuangan. Pada modul

terakhir, perempuan peserta program diharuskan merencanakan kembali

rencana keuangannya dengan meninjau kondisi keuangan masing-masing.

Perencanaan keuangan ini dibuat, untuk jangka waktu tiga tahun kedepan.

Perencanaan keunagan ini dibuat agar prioritas-prioritas kebutuhan lebih

dahulu dilakukan. Kemudian dalam perencanaan keuangan ini juga

disertakan cara yang dilakukan untuk mewujudkan perencanaan keuangan

tersebut. Sehingga pada tahap akhir, para peserta merencanakan rencana

keuangan dan merealisasikannya dalam waktu dua hingga tiga tahun

kedepan setelah program pendidikan ini selesai.

Page 72: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI ......pemberdayaan yang paling krusial karena seberapa baik konsep suatu program jika pada tahap implementasi tidak dijalankan dengan baik

12

B. Keadaan Wilayah Penelitian

1. Gambaran Umum Lokasi

Keberadaan koperasi Teratai putih masuk kedalam Kelurahan Pejaten

Timur yang merupakan salah satu dari tujuh kelurahan di kecamatan Pasar

Minggu. Secara geografis, kelurahan Pejaten Timur memiliki luas wilayah

sebesar 267,83 Ha dengan rincian jumlah Rukun Warga sebanyak 11 RW,

Rukun Tetangga sebanyak 146 RT dan total keseluruhan penduduk sebanyak

66,504 jiwa dengan rincian jumlah penduduk laki-laki sebanyak 33,521 jiwa

sedangkan jumlah penduduk perempuan sebanyak 32,978 jiwa dan warga

negara asing sebanyak 5 jiwa. Kependudukan wilayah kelurahan pejaten

timur dibagi menjadi empat batas. Pada sisi utara merupakan jalan Kalibata

Timur dan Jalan Empang Tiga. Kemudian pada sisi Timur merupakan batas

dari kali Ciliwung. Pada sisi Selatan merupakan Jalan Pol Tangan dan Jalan

Gunuk Raya. Dan terakhir pada sisi Barat merupakan jalan Raya Pasar

Minggu dan jalan Raya Tanjung Barat. Dalam hal ini, posisi Koperasi Teratai

putih berada pada sisi Utara Kelurahan Pejaten Timur yakni jalan Jalan

Empang Tiga.

2. Gambaran Umum Koperasi Teratai Putih

Koperasi Teratai Putih merupakan lembaga keuangan masyarakat

yang bergerak dalam bidang kegiatan simpan pinjam. Koperasi perempuan

tertua dampingan PPSW ini terbentuk pada tahun 1987, setahun setelah

terbentuknya PPSW. Sejarah singkat awal mula terbentuknya koperasi

dilatarbelakangi keprihatian para pendirinya melihat para perempuan hidup

Page 73: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI ......pemberdayaan yang paling krusial karena seberapa baik konsep suatu program jika pada tahap implementasi tidak dijalankan dengan baik

13

dalam kemiskinan, berdagang keliling dan banyak yang terjerat hutang

kepada rentenir karena minimnya pengetahuan dan lembaga keuangan yang

aman kala itu. Sehingga oleh para pendiri dikumpulkanlah para perempuan

tersebut hingga membentuk kelompok-kelompok kecil hingga pada akhirnya

berkembang menjadi koperasi perempuan. Pertanyaannya sekarang, mengapa

terfikir membentuk sebuah koperasi perempuan? Pertama, karena ingin

membentuk satu wadah yang menaungi perempuan-perempuan basic

(senasib-sepenanggungan) agar keluar dari jeratan hutang pada rentening

maka dibuatlah koperasi. Kedua, pada umumnya hubungan yang didasari

karena senasib-sepenanggungan (berkelompok) lebih mudah ketimbang

individualis. Ketiga, melalui koperasi tercipta kondisi egaliter atau sederajat.

Tidak ada atasan maupun bawahan, semuanya sederajat. Keempat, melalui

koperasi perempuan pula, ingin menciptakan dan membentuk pemimpin

perempuan karena ada tantangan budaya yang masih menghambat perempuan

menjadi pemimpin.

3. Visi Misi Koperasi Teratai Putih

Visi Koperasi Teratai Putih adalah memberdayaan Perempuan guna

meningkatkan kesejahteraan perempuan khususnya dan kesejahteraan

masyarakat umumnya. Adapun Misi yang ingin diwujudkan oleh Koperasi

Teratai Putih yakni:

a. Meningkatkan perekonomian anggota

b. Meningkatkan SDM anggota

c. Menumbuhkan kepemimpinan perempuan

d. Memberi layanan sosial kepada anggota dan masyarakat

Page 74: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI ......pemberdayaan yang paling krusial karena seberapa baik konsep suatu program jika pada tahap implementasi tidak dijalankan dengan baik

63

BAB IV

TEMUAN LAPANGAN DAN ANALISIS

A. Implementasi Program Pemberdayaan Ekonomi Perempuan Melalui

Pendidikan Keuangan di Koperasi Teratai Putih

Dalam setiap program, tentu terdapat tahapan-tahapan pelaksanaan

agar program yang di jalankan terkontrol dan pada klimaksnya dapat

mencapai tujuan yang direncanakan. Pada tahapan program, terdapat tahapan

implementasi atau yang biasa disebut pelaksanaan. Implementasi adalah suatu

tindakan atau pelaksanaan dari sebuah rencana yang sudah disusun secara

matang dan terperinci. Tahap ini merupakan proses paling krusial di mana

menentukan keberhasilan suatu program. Karena baik buruk suatu program di

tentukan oleh persiapan dan perencanaan yang baik agar tujuan program dapat

tercapai. Untuk itu, dalam bagian ini peneliti akan menggambarkan proses

implementasi program pendidikan keuangan untuk perempuan dengan

mengkaitkannya kedalam model implementasi program menurut David C.

Korten.

Dalam pandangan Korten, keberhasilan implementasi program harus

meliputi tiga elemen yang disebut dengan model kesesuaian. Ketiga elemen

itu saling berkaitan satu sama lain sehingga apabila terdapat salah satu elemen

yang tidak berjalan dengan optimal maka akan mempengaruhi elemen yang

lainnya. Adapun ketiga elemen itu yakni pada program itu sendiri,

pelaksanaan program dan kelompok sasaran program.

Page 75: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI ......pemberdayaan yang paling krusial karena seberapa baik konsep suatu program jika pada tahap implementasi tidak dijalankan dengan baik

64

1. Elemen Program

Pada elemen pertama, kesesuaian program dengan apa yang

dibutuhkan oleh kelompok sasaran adalah faktor penting pertama bagi

Korten. Keselarasan program dengan kebutuhan sasaran program mutlak

di kedepankan karena berpengaruh secara langsung terhadap

kebermanfaatan yang akan diperoleh sasaran program. Apabila program

tidak sesuai dengan kebutuhan kelompok sasaran, maka dapat dipastikan

bahwa hasil program tidak memberikan manfaat dan tidak

memberdayakan masyarakat.

Untuk mengetahui suatu program itu baik maka harus memuat

beberapa aspek diantaranya:

a. Adanya Tujuan yang Ingin Dicapai Secara Jelas dan Adanya

Kebijakan-Kebijakan yang Diambil dalam Mencapai Tujuan

Aspek adanya tujuan dan adanya kebijakan yang diambil untuk

mencapai tujuan merupakan satu rangkaian yang saling berkaitan

sehingga dalam sub bab ini akan dijelaskan secara bersamaan.

Progam pendidikan keuangan adalah program pengelolaan

keuangan bersifat pendidikan non formal yang menyasar kaum

perempuan. Pelatihan pengelolaan keuangan yang dijalani dapat

dipraktekan secara langsung di dalam keluarga dengan harapan dapat

membantu meningkatkan pengetahuan, mengubah pola berpikir

menjadi berpikir kritis untuk mewujudkan kesejahteraan dan

kemandirian keuangan.

Page 76: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI ......pemberdayaan yang paling krusial karena seberapa baik konsep suatu program jika pada tahap implementasi tidak dijalankan dengan baik

65

Pelaksanaan program pendidikan keuangan untuk perempuan,

yang dilakukan oleh PPSW selaku lembaga pelaksana tidak

sembarangan dalam proses penetapan suatu program. Akan tetapi

sebelum di tetapkan sebuah program, terlebih dahulu dilakukan sebuah

penelitian yang bekerjasama dengan tim riset dari Universitas

Indonesia untuk mengetahui permasalahan dan kebutuhan yang

diperlukan anggota koperasi dampingan PPSW agar program tepat

sasaran. Hasil dari riset tersebut kemudian baru ditetapkan sebuah

program yang sesuai dengan kebutuhan sasaran program. Untuk lebih

detail, berikut transkrip wawancara bersama koordinator program Ibu

Titik Suryatmi, yang ketika peneliti wawancarai berada di kantor

PPSW Jakarta:

“Kami awal-awal kan memang ada tawaran program dari Citi

Bank atau Citi Foundition. Kita ini sebelum mendapat tawaran

ada penelitian, ada riset yang waktu itu kita ingin melihat

seberapa besarkah si kebutuhan ibu-ibu ini untuk pengelolaan

keuangan. Nah itu bekerja sama dengan UI (Universitas

Indonesia). Nah dari hasil riset itulah, Citi Foundition melihat

bahwa memang perempuan-perempuan (anggota koperasi) yang

didampingi PPSW ini sangat membutuhkan pendidikan keuangan

karena dari sisi usia, sisi pengetahuan masih sangat kurang dan

untuk jaminan di masa tua tidak ada. Nah itu latar

belakanganya”.1

Hasil dari riset diketahui bahwa perempuan memiliki umur

harapan hidup (UHH) yang lebih panjang dibandingkan laki-laki.

Perempuan memiliki UHH 77 tahun sedangkan laki-laki memiliki

UHH 72 tahun. Sehingga perencanaan masa dapan penting

dipersiapkan dengan baik agar berpeluang untuk menjadi miskin di

1 Wawancara Pribadi dengan Koordinator Program, Ibu Titik Suryatmi. (Jakarta Timur:

21 Maret 2017).

Page 77: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI ......pemberdayaan yang paling krusial karena seberapa baik konsep suatu program jika pada tahap implementasi tidak dijalankan dengan baik

66

masa tua.2 Temuan masalah lainnya adalah pendidikan dan

keterampilan perempuan rendah, belum merencakanan keuangan

dengan baik dan bijak, tidak memiliki dana hari tua sehingga secara

tidak langsung mempengaruhi tingkat literasi keuangan.

“Karena memang (anggota) koperasi-koperasi dampingan kita yaa

di 6 provinsi ini mereka mengelola keuangan hampir tidak ada

rencana untuk masa depan mereka, saat tua mereka untuk apa ya

istilahnya yaudah pinjem nyimpen pinjem gitu tapi untuk

kedepannya perempuan itu sendiri sering tidak terpikirkan.”3

“Kami melihat bahwa ibu-ibu yang kami dampingi udah mulai

usianya udah 40 tahun keatas. Dari hasil riset kami bahwa ibu-ibu

dimasa tua nya mengalami kemiskinan karena memang

kekurangtahuan di dalam membuat perencanaan keuangan di

dalam rumah tangga.”4

Setelah riset selesai dilakukan, program pendidikan keuangan

kemudian ditetapkan untuk diaplikasikan kepada perempuan anggota

koperasi dampingan PPSW Jakarta yang tersebar di beberapa wilayah.

Adapun lingkup wilayah kerjanya khusus di Propinsi DKI Jakarta

seperti Jakarta Timur, Jakarta Selatan, Jakarta Barat, Jakarta Utara,

Jakarta Pusat, Depok, Tangerang dan Bekasi yang tergabung dalam

333 kelompok atau koperasi yang berada di 28 Kelurahan dan 18

Kecamatan.

Merujuk pada permasalahan yang dihadapi perempuan diatas

maka tujuan dari program pendidikan keuangan agar sedini mungkin

perempuan menjadi piawai dalam membuat anggaran rumah tangga

keluarga secara sederhana, membuat tabungan hari tua dan darurat, dan

2 Studi dokumentasi PPSW Jakarta, Produk Dana Hari Tua untuk koperasi dampingan di

wilayah Jabodetabek. Diakses pada 5 April 2017 3 Wawancara Pribadi dengan Koordinator Program, Ibu Wirda Simatupang. (Jakarta

Timur, 5 Oktober 2016) 4 Wawancara Pribadi dengan Koordinator Program, Ibu Titik Suryatmi

Page 78: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI ......pemberdayaan yang paling krusial karena seberapa baik konsep suatu program jika pada tahap implementasi tidak dijalankan dengan baik

67

sukses dalam mengelola usaha di sektor UKM demi masa tua yang

bahagia, sejahtera dan mandiri.

b. Adanya Perkiraan Anggaran yang Dibutuhkan

Sejak tahun 2011 Asosiasi PPSW dan PPSW Jakarta mulai

merintis pembuatan program pendidikan keuangan bekerjasama

dengan beberapa CSR (Corporate Social Responsibility). Sehingga

sumber dana kegiatan pendidikan keuangan berasal dari funding CSR

yakni diawali dari CSR Citi Bank melalui payung kegiatan sosialnya

Citi Peka (peduli dan berkarya) kemudian CSR first state serta bank

ekonomi.

Adapun peran CSR dalam implementasi program adalah mendanai

dan monitoring. Sehingga pelaksanaan program diserahkan secara

langsung kepada organisasi pelaksana dalam hal ini PPSW Jakarta

untuk melaksanakan program.

c. Adanya Strategi dalam Pelaksanaan

Program pendidikan keuangan yang dilaksanakan oleh PPSW

merupakan program yang diadopsi dari Tsao Financial Education

Programme for Mature Women di Singapura. Secara keseluruhan tidak

ada perbedaan yang signifikan pada materi yang diberikan. Hanya saja,

dalam pembuatan materi yang dilakukan pada tahun 2011, disesuaikan

dengan kondisi-kondisi yang ada di Indonesia dan dalam pembuatan

modulnya dimentori secara langsung oleh pengajar dari Singapura.

“Karena kami sangat awam maka kami bekerjasama dengan Citi

untuk membuat modul-modul itu makanya modul-modul itu kita

adobsi dari Singapura, kami waktu itu membuat modul-modul itu

Page 79: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI ......pemberdayaan yang paling krusial karena seberapa baik konsep suatu program jika pada tahap implementasi tidak dijalankan dengan baik

68

difasiliatasi langsung dari Singapura, jadi pihak Singapura yang

datang kesini (Indonesia) dan salah satu yang ikut TOT (Training

of Trainer) ada saya waktu itu di Wisma Pkk. Kami membuat

modul-modulnya. Modul dari Singapura itukan dalam bahasa

inggris terus kita adobsi dan kita sesuaikan dengan kondisi-kondisi

di Indonesia dan kondisi-kondisi ibu-ibu. Karena kan memang

perempuan yang di dampingi PPSW ini dari perempuan dari garis

bawah yang memang pemasukan atau pendapatannya kecil. Kami

adobsi akhirnya jadi enam modul.”5

Pelaksanaan program pendidikan keuangan dilakukan di

koperasi-koperasi dampingan PPSW Jakarta se-jabodetabek dalam

kurun waktu selama enam bulan. Dalam waktu enam bulan itu, peserta

mempelajari enam modul tentang pendidikan keuangan. Setiap modul

terdiri dari empat sesi pembelajaran, tiap sesi dilaksanakan setiap hari

minggu dan dilakukan dalam waktu enam bulan. Khusus pada

koperasi Teratai Putih, pelaksanaan program pendidikan keuangan

dilakukan pada hari senin di jam 09.00-12.00 WIB yang diikuti oleh

20 peserta dan difasilitatori oleh Bapak Iqbal yang merupakan salah

satu staff dari PPSW Jakarta.

Seperti pada umumnya sebuah program, pelaksanaan program

pendidikan keuangan dilakukan melalui tahap persiapan terlebih

dahulu. Perekrutan peserta dilakukan dengan mensosiaslisasikan

program ke koperasi-koperasi dampingan PPSW melalui badan

pengurus koperasi. Pengurus koperasi kemudian menyampaikan

kepada seluruh anggota koperasi salah satunya ke koperasi Teratai

Putih. Dalam sosialisasi itu dijelaskan berapa lama jangka waktu

pelaksanaan program serta komitmen kuat ibu-ibu untuk konsisten

5 Wawancara Pribadi dengan Koordinator Program, Ibu Titik Suryatmi.

Page 80: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI ......pemberdayaan yang paling krusial karena seberapa baik konsep suatu program jika pada tahap implementasi tidak dijalankan dengan baik

69

mengikuti program hingga akhir. Setelah menyatakan diri

berkomitmen, kemudian peserta program mengisi biodata diri dan

dilakukan pra-tes untuk mengukur tingkat pengetahaun ibu-ibu dalam

aspek-aspek literasi keuangan. Selain itu untuk menunjang

pelaksanaan program, tiap peserta mendapatkan enam modul materi,

ATK, konsumsi dan uang transport di setiap pertemuan sebagai

bentuk fasilitas yang diberikan oleh PPSW.

Program pendidikan keuangan adalah program yang pada

awalnya diperuntukan untuk perempuan matang yang berusia di atas

40 tahun (40+). Karena berdasarkan hasil riset yang telah disampaikan

di atas menyatakan bahwa potensi perempuan mengalami kemiskinan

di masa tua relatif besar karena tidak adanya pengelolaan keuangan

yang baik dan jaminan dimasa tua untuk perempuan minim. Namun

kemudian PPSW mengembangkan sasaran program untuk perempuan

produktif dan perempuan yang memiliki usaha kecil rumahan (UKM).

Sasaran peserta diperluas dengan mempertimbangkan bahwa semakin

dini seseorang memahami aspek literasi keuangan yang ada di dalam

modul program pendidikan keuangan, maka akan semakin baik untuk

kesejahteraan perempuan itu sendiri untuk kehidupan saat ini dan

masa depannya kelak. Namun khusus pada program pendidikan

keuangan saat ini akan ditambahkan pelatihan manajemen bisnis

selama dua bulan sebagai bentuk totalitas dalam upaya pemberdayaan

yang dilakukan. Setelah pelaksanaan program selesai, para peserta

yang memenuhi indikator kelulusan yang PPSW tetapkan akan

Page 81: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI ......pemberdayaan yang paling krusial karena seberapa baik konsep suatu program jika pada tahap implementasi tidak dijalankan dengan baik

70

diwisuda di akhir program. Kegiatan wisuda ini dilakukan sebagai

bentuk apresiasi kepada peserta di tengah menjalankan peran ibu

rumah tangga namun tetap bisa mengikuti pelatihan dengan baik.

Dari keseluruhan penjelasan di atas dapat diketahui bahwa program

pendidikan keuangan untuk perempuan adalah upaya memberikan

pengetahaun dan pemahaman terkait pengelolaan keuangan agar literasi

keuangan perempuan meningkat sehingga meningkatkan posisi tawarnya

dalam keluarga.

Adapun analisisnya, program pendidikan keuangan untuk perempuan

memenuhi prinsip-prinsip pokok dalam implementasi yang efektif, yakni

tepat kebijakan dan tepat pelaksanaan. Dalam penjelasannya, tepat

kebijakan adalah sejuah mana program yang ada telah memuat hal-hal

yang memang memecahkan masalah yang hendak dipecahkan. Kedua,

program dirumuskan sesuai karakter masalah yang hendak dipecahkan.

Ketiga, program dibuat oleh lembaga yang memiliki kewenangan yang

sesuai dengan karakteristik program.

Disusunnya program pendidikan keuangan oleh PPSW Jakarta

sebagai lembaga yang memfokuskan diri pada upaya pemberdayaan

perempuan merupakan aktor yang tepat dalam melaksanaan program

pemberdayaan. Tepat kebijakan dapat dilihat dari dilakukannya

identifikasi masalah melalui sebuah riset permasalahan dan kebutuhan

sasaran program, kemudian pembuatan modul pembelajaran yang

disesuaikan dengan situasi dan kondisi peserta di Indonesia dapat

Page 82: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI ......pemberdayaan yang paling krusial karena seberapa baik konsep suatu program jika pada tahap implementasi tidak dijalankan dengan baik

71

dikatakan sebagai bentuk kegiatan yang bukan sekedar aktifitas tetapi

suatu kegiatan terencana yang disusun dengan matang untuk mewujudkan

tujuan kegiatan.

Selain itu, dengan melakukan sebuah riset atau sebuah penelitian

sebelum ditetapkannya sebuah program merupakan salah satu bentuk

dukungan kepada perempuan agar implementasi program yang akan

dijalankan dapat memberikan dampak positif dan memberdayakan posisi

mereka. Dalam hal ini, upaya tersebut dikatakan sebagai pemberdayaan.

Pemberdayaan adalah suatu proses di mana masyarakat terutama mereka

yang miskin sumberdaya, kaum perempuan dan kelompok yang terabaikan

lainnya didukung agar mampu meningkatkan kesejahteraannya secara

mandiri.6 Sementara menurut Jim Ife, pemberdayaan adalah penyediaan

sumber daya, kesempatan, pengetahuan dan keterampilan bagi masyarakat

untuk meningkatkan kapasitas mereka sehingga mereka bisa menemukan

masa depan yang baik. Perempuan sebagai bagian dari masyarakat perlu

didorong juga untuk meningkatkan kapasitasnya sebagai ibu rumah tangga

pengelola keuangan keluarga agar memiliki kesadaran dan keterampilan

pengelolaan keuangan yang baik dan bijak.

Atas dasar itu satu elemen yang ditetapkan David C. Korten dalam

implementasi program sudah terpenuhi karena adanya perencanaan yang

baik dan matang serta tepat kebijakan dalam upaya memecahkan masalah

yang hendak diselesaikan.

2. Elemen Pelaksanaan Program

6 Aprilia Theresia, Krisnha S. Andini, dkk, Pembangunan Berbabis Masyarakat Acuan

Praktisi, Akademis dan Pemerhati Pengembangan Masyarakat, (Bandung: Alfabeta, 2015). h. 123

Page 83: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI ......pemberdayaan yang paling krusial karena seberapa baik konsep suatu program jika pada tahap implementasi tidak dijalankan dengan baik

72

Pada elemen kedua, Korten menekakankan kesesuaian antara

program dengan organisasi pelaksana. Artinya, kesesuaian antara tugas

yang dibebankan dengan kemampuan organisasi pelaksana harus dapat

dilakukan dengan sebaik-baiknya. Jika organisasi pelaksana program tidak

memiliki kemampuan melaksanakan tugas yang disyaratkan oleh program,

maka organisasinya tidak dapat menyampaikan program dengan tepat. Hal

ini bisa berakibat pada tidak tersampaikannya manfaat program yang

mempengaruhi tujuan program yang dicita-citakan. Maka dalam hal ini

diperlukan disposisi (sikap) implementor yang memiliki kemampuan

untuk melaksanakan tugas dengan baik, yang meliputi:

a. Kognisi (Pemahaman Dan Pengetahuan)

Dalam hal ini yang disebut sebagai organisasi pelaksana adalah

PPSW Jakarta melalui seorang fasilitator yang bertugas

menyampaikan program kepada sasaran program. Struktur birokrasi

yang ditetapkan oleh PPSW Jakarta, seorang fasilitator disebut sebagai

staff lapang. Khusus pada implementasi program di koperasi Teratai

Putih tempat peneliti melakukan penelitian, implementasi program di

fasilititatori oleh Bapak Iqbal. Penetapan untuk menjadi fasilitator

program dilakukan dengan memberikan Training of Trainer (TOT)

yang sudah terverifikasi secara internasionl kepada para staff. Ini

dilakukan agar fasilitator memenuhi unsur kelayakan dalam

memahami program dengan baik ketika memberikan pelatihan kepada

para peserta.

Page 84: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI ......pemberdayaan yang paling krusial karena seberapa baik konsep suatu program jika pada tahap implementasi tidak dijalankan dengan baik

73

Disisi lain, penetapan seorang fasilitator juga melihat pada sejauh

mana keterlibatan pendampingan yang dilakukan fasilitator dalam

pendampingan di wadah koperasi serta kedekatan fasilitator dengan

para anggota koperasi sehingga akan mempermudah proses

penyampaian program.

b. Arah Respon Pelaksana Terhadap Implementasi Menerima Atau

Menolak

Dalam melaksanaan program, disposisi atau sikap dan karakter

yang dilakukan bapak Iqbal selaku fasilitator dalam memberikan

pengajaran dengan mengurangi penjelasan yang panjang dan monoton.

Melainkan metode belajar dilakukan dengan berdiskusi terhadap suatu

kasus keuangan, cacah pendapat atau melalui permainan terkait

pengelolaan keuangan.

“Metodenya itu lebih mengurangi untuk meneggunakan penjelasan

jadi lebih sering menggunkan diskusi, cacah pendapat, permainan.

Misalnya dari diskusi berdasarkan kasus. Ada contoh kasus seperti

ini bu, diskusinya seperti apa pendapatnya seperti apa. Kalau

permaianan misalnya teka teki, jadi mereka tuh lebih enak

masuknya, kadang kalau penjelasan kan ada yang bisa menerima

cepet ada yang menerima kadang salah, ada juga yang malah

ngantuk.”7

Dari pernyataan ini, dapat diketahui bahwa respon pelaksana dalam

menjalankan implementasi program dikatakan sebagai upaya

keterbukaan dari fasilitator untuk menciptakan suasana yang dapat

diterima oleh peserta dengan harapan proses pemberian ilmu

pendidikan keuangan dapat dipahami dengan mudah.

7 Wawancara pribadi dengan fasilitator program, Bapak Iqbal Yusti Eko Putro. (Jakarta

selatan, 20 Maret 2017).

Page 85: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI ......pemberdayaan yang paling krusial karena seberapa baik konsep suatu program jika pada tahap implementasi tidak dijalankan dengan baik

74

c. Intensitas dari Respon Pelaksana

Secara keseluruhan, mayoritas responden peserta program

pendidikan keuangan menyatakan bahwa proses transfer ilmu yang

disampaikan fasilitator yang mengacu pada enam modul materi dapat

dipahami dengan jelas oleh para peserta. Adapun secara garis besar,

keenam materi modul yang dipelajari mencangkup aspek penilaian diri

dan menatap masa depan, aspek anggaran dan tabungan, aspek

jaringan perlindungan keuangan, aspek pinjaman dan hutang, aspek

investasi dan aspek perencanaan keuangan. Keenam modul tersebut

merupakan aspek-aspek literasi keuangan dalam materi manajemen

keuangan pribadi yang dijelaskan didalam buku Pengantar Manajemen

Keuangan. Dalam penjelasannya, manajemen keuangan pribadi yaitu

proses perencanaan dan pengendalian keuangan dari unit individu atau

keluarga. Keuangan pribadi meliputi manajemen keuangan,

pengeluaran dan kredit serta yang terakhir tabungan dan investasi.

3. Elemen Kelompok Sasaran

Pada elemen ketiga Korten menekankan pada elemen kelompok

sasaran program. Artinya, harus ada kesesuaian antara sasaran program

dengan capaian yang sudah ditentukan oleh organisasi pelaksana sehingga

tujuan program dapat bermanfaat untuk sasaran program. Jika tujuan yang

ditetapkan organisasi pelaksana program tidak dapat dipenuhi oleh

kelompok sasaran maka otomatis kelompok sasaran tidak mendapatkan

hasil program. Karena itu, elemen ini harus bersinergi satu sama lain agar

antara pelaksana dan sasaran program sama-sama mendapatkan manfaat.

Page 86: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI ......pemberdayaan yang paling krusial karena seberapa baik konsep suatu program jika pada tahap implementasi tidak dijalankan dengan baik

75

PPSW disetiap programya menyasar kelompok perempuan basic

dalam strata ekonomi sedang hingga rendah. Sehingga pada program

pendidikan keuangan pun sasaran pesertanya adalah perempuan.

Menentukan ketepatan target merupakan prinsip pokok dalam

implementasi yang efektif. Ketepatan memilih target atau sasaran program

berkenaan dengan tiga hal. Pertama, target yang diintervensi sesuai

dengan yang direncanakan dan tidak saling tumpang tindih. Kedua, target

dalam kondisi siap untuk diintervensi. Target mendukung implementasi

program yang akan dilakukan. Ketiga, implementasi program bersifat baru

atau memperbarui implementasi program sebelumnya demi tidak

mengulang program yang lama.

Dalam program pendidikan keuangan, target atau sasaran program

yang dipilih oleh PPSW Jakarta adalah perempuan karena perempuan

merupakan salah satu bagian dari orang-orang yang dianggap lemah dan

“termarginalkan”. Sejarah mencatat, R. A. Kartini merupakan tokoh

emansipasi perempuan Indonesia yang memperjuangkan kesamaan hak-

hak perempuan dengan laki-laki. Peristiwa tersebut peneliti indikasikan

bahwa telah terjadi pembatasan hak perempuan, akses, partisipasi, kontrol

dalam menikmati manfaat dari sumberdaya dan informasi dari luar

terhadap perempuan. Karena alasan itu, mengutip penyataan Jim Ife bahwa

menurutnya perempuan merupakan salah satu dari golongan lemah yang

perlu didorong agar berdaya.

Menurut Jim Ife, pemberdayaan bertujuan untuk meningkatkan

kekuasan orang-orang yang lemah atau kurang beruntung. Orang-orang

Page 87: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI ......pemberdayaan yang paling krusial karena seberapa baik konsep suatu program jika pada tahap implementasi tidak dijalankan dengan baik

76

kurang beruntung disini yakni, kelompok kurang beruntung secara primer

akibat kelas (seperti orang miskin, orang yang tidak memiliki pekerjaan,

orang berpenghasilan rendah, orang yang memerlukan keamanan secara

sosial) gender (perempuan), ras dan kelompok-kelompok orang yang

memiliki keterbatasan.8

Dalam elemen kelompok sasaran program, lebih menekankan pada

terealisasikannya hasil dari implementasi program. Melalui pembentukkan

koperasi perempuan simpan pinjam, PPSW berupaya melakukan

pemberdayaan kepada perempuan. Wadah koperasi dipilih dengan

pertimbangan bahwa mengumpulkan para perempuan dalam suatu wadah

dalam bentuk koperasi dinilai lebih mudah karena terjalin ikatan antar

anggota dengan koperasi. Pembentukan wadah koperasi dinilai tepat untuk

mengeluarkan kondisi perempuan dari jeratan hutang rentenir atau bank

keliling yang menetapakan bunga pinjaman yang tinggi. Karena kondisi

tersebut, maka PPSW membentuk koperasi wanita simpan pinjam sebagai

pendekatan awal. Pada tahap ini, posisi target sudah dalam kondisi siap

untuk diintervensi. Target mendukung implementasi program yang akan

dilakukan dengan terlibat dalam wadah koperasi.Setelah koperasi

terbentuk, PPSW melakukan pendampingan kepada pengurus dan anggota

untuk melegalkan wadah koperasi agar berbadan hukum (yang diakui atau

terverifikasi). Kemudian seiring berjalannya waktu, kegiatan koperasi

berkembang kedalam berbagai program-program yang bermanfaat untuk

meningkatkan posisi tawar anggota koperasi. Adapun kegiatan-kegiatan

8 Jim ife, Farank Tesoriero, Community Development. Alternative Pengembangan

Masyarakat Di Era Globalisasi. (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2014) h.5

Page 88: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI ......pemberdayaan yang paling krusial karena seberapa baik konsep suatu program jika pada tahap implementasi tidak dijalankan dengan baik

77

yang dilakukan diantaranya pendidikan anti korupsi, pendidikan politik

dan program-program lainnya yakni program pendidikan keuangan untuk

perempuan.

Serangkaian kegiatan di atas menurut peneliti merupakan bagian

dari pemberdayaan perempuan karena terdapat keberpihakan dalam upaya

pemberdayaan perempuan. Adapun peserta program pendidikan keuangan

adalah mereka para anggota koperasi dampingan PPSW yang tergabung

dalam 333 kelompok atau koperasi yang berada di 28 Kelurahan dan 18

Kecamatan di wilayah Jabodetabek. Adapun nama-nama peserta program

pendidikan keuangan dalam penelitian di Koperasi Teratai Putih pada

tahun 2016-2017 terlampir.

B. Hasil Implementasi Program Pemberdayaan Ekonomi Perempuan

Melalui Pendidikan Keuangan di Koperasi Teratai Putih

Pada dasarnya, setiap manusia secara individu memiliki kelebihan.

Namun secara kodrati (mutlak) juga memiliki kekuarangan. Sehingga

kelebihan itu yang perlu dibina agar dapat mengembangkan potensi pribadi

untuk dapat membangun.9 Akan tetapi terkadang individu tidak menyadari

kelebihan yang dimiliki sehingga diperlukan dorongan dan binaan dari pihak

lain untuk meningkatkan kualitas hidup yang dikenal dengan istilah

pemberdayaan atau pengembangan masyarakat. Pemberdayaan secara

konseptual adalah upaya untuk meningkatkan harkat dan martabat lapisan

masyarakat yang dalam kondisi sekarang tidak mampu untuk melepaskan diri

dari perangkap kemiskinan dan keterbelakangan. Sementara menurut Jim Ife,

9 Muhtadi dan Tantan Hermansah, Manajemen Pengembangan Masyarakat Islam,

(Ciputat: UIN Jakarta Press, 2013), h. 6

Page 89: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI ......pemberdayaan yang paling krusial karena seberapa baik konsep suatu program jika pada tahap implementasi tidak dijalankan dengan baik

78

pemberdayaan adalah penyediaan sumber daya, kesempatan, pengetahuan dan

keterampilan bagi masyarakat untuk meningkatkan kapasitas mereka sehingga

mereka bisa menemukan masa depan yang baik.10

Sejalan dengan konsep pemberdayaan yang diutarakan oleh Jim Ife di

atas, kehadiran program pendidikan keuangan secara lebih detail dijelaskan

oleh Ibu Wirda sebagai bentuk penguatan sumberdaya perempuan dengan

memberikan pendidikan yang bisa dipakai seumur hidup berupa pendidikan

mengelola keuangan agar dapat merencakanan keuangan secara baik dan

bijak. Kegiatan pendidikan keuangan tidak belajar mengenai seberapa banyak

uang yang dimiliki, tetapi lebih kepada memberikan ilmu dan mempraktekkan

terkait aspek-aspek literasi keuangan diantaranya: bagaimana pengelolaan

keuangan keluarga, menabung, analisis pinjaman, berhutang, hingga sampai

perencanaan masa depan supaya bahagia, sejahtera dan mandiri. Selain itu, ia

juga menambahkan bahwa program pendidikan keuangan tidak diartikan

membahas financial saja, namun bersifat keseluruhan. Artinya pengelolaan

keuangan melibatkan orang-orang terdekat dari perempuan seperti suami,

anak, keluarga atau wadah koperasi. Pengelolaan keuangan tidak bisa tunggal

akan tetapi harus ada kesepakatan antar satu sama lain dalam pengelolaan

keuangan yang akan diterapkan.11

Keterangan di atas kembali diperkuat bahwa pemberdayaan bukan

hanya meliputi penguatan individu anggota masyarakat, tetapi juga pranata-

pranatanya. Seperti menanamkan nilai-nilai budaya modern, seperti kerja

10

Asep Usman Ismail, Pengalaman Al-Qur’an Tentang Pemberdayaan Dhu’afa (Jakarta:

Dakwah Press, 2008), h. 9 11

Wawancara Pribadi dengan Koordinator Program, Ibu Wirda Simatupang. (Jakarta

Timur, 5 Oktober 2016)

Page 90: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI ......pemberdayaan yang paling krusial karena seberapa baik konsep suatu program jika pada tahap implementasi tidak dijalankan dengan baik

79

keras, hemat, keterbukaan, dan kebertanggungjawaban adalah bagian pokok

dari upaya pemberdayaan. Jadi esensi pemberdayaan bukan hanya meliputi

penguatan individu anggota masyarakat tetapi juga termasuk penguatan

pranata-pranatanya.12

Seperti yang dilakukan Ibu Heni salah satu informan di mana ia

melibatkan anggota keluarganya (khususnya anak) dalam mengelola keuangan

seperti apa yang ia lakukan. Ia mengajak anak-anak untuk mempraktekkan

salah satu aspek dalam pengelolaan keuangan yakni menabung kedalam tiga

pos tabungan yakni tabungan personal, tabungan darurat dan tabungan masa

depan. Fungsi adanya ketiga post tabungan ini adalah supaya penggunaan

uang tabungan dapat digunakan berdasarkan kondisi yang dialami sesuai

dengan nama-nama tabungan.

“...mengajak anak-anak saya untuk mengatur keuangan juga seperti

yang saya lakukan. Saya ngasih tau, kalo punya uang disisipkan ke 3

tabungan itu tadi untuk keperluan dia sendiri. Jadi saya punya 3

tabungan sendiri, anak saya pun juga punya sendiri.”13

Implementasi program pemberdayaan ekonomi perempuan melalui

pendidikan keuangan adalah hasil sejauh mana kebermanfaatan yang

dirasakan oleh para peserta yang kemudian merujuk pada indikator-indikator

pemberdayaan ekonomi perempuan. Program Pendidikan Keuangan di desain

oleh PPSW untuk perempuan rentan di wilayah perkotaan bertujuan agar

perempuan lebih memahami aspek-aspek pengelolaan keuangan keluarga yang

kerap kali dikendalikan oleh perempuan hingga mencapai 51%. Atas dasar itu,

12

Totok Mardikanto, Konsep-Konsep Pemberdayaan Masyarakat, (Surakarta: UNS

Press, 2013). h. 37 13

Wawancara Pribadi dengan Ibu Heni, peserta program pendidikan keuangan. (Jakarta,

10 Maret 2017)

Page 91: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI ......pemberdayaan yang paling krusial karena seberapa baik konsep suatu program jika pada tahap implementasi tidak dijalankan dengan baik

80

agenda “melek keuangan” sudah seharusnya dilakukan oleh masyarakat

khususnya kaum perempuan.

Ibu Titik Suryatmi menjelaskan bahwa literasi keuangan (melek

keuangan) untuk perempuan adalah bagaimana perempuan itu dapat

mengelola anggaran rumah tangga dengan baik dengan mengalokasikan

pendapatan ke dalam beberapa bagian diantaranya menganggarkan untuk dana

hari tua, kemudian dapat dialokasikan untuk investasi, pendidikan anak dan

untuk dana kesehatan.

Sejalan dengan apa yang di sampaikan oleh Ibu Titik, menurut

Remund juga menyatakan ada empat hal yang paling umum dalam literasi

keuangan yaitu penganggaran, tabungan, pinjaman, dan investasi. Sementara

Robert T. Kiyosaki menambahkan bahwa financial literacy sebagai

kemampuan untuk membaca dan memahami hal-hal yang berhubungan

dengan masalah finansial atau keuangan. Hal itu mencakup kemampuan untuk

membedakan pilihan keuangan, mendiskusikan masalah keuangan,

perencanaan masa depan, dan kompetensi merespon peristiwa kehidupan yang

mempengaruhi keputusan keuangan sehari-hari maupun peristiwa dalam

perekonomian secara umum.

Tujuan dari implementasi program pendidikan keuangan untuk

perempuan adalah memberikan kesadaran dan meningkatkan pengetahuan

perencanaan keuangan supaya meningkatkan literasi keuangan (melek

keuangan) dalam upaya pemberdayaan ekonomi perempuan dengan merujuk

dari penelitian Chen dan Volpe (1998) literasi keuangan dapat diukur

menggunakan empat indikator yakni pengetahuan dasar pengelolaan

Page 92: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI ......pemberdayaan yang paling krusial karena seberapa baik konsep suatu program jika pada tahap implementasi tidak dijalankan dengan baik

81

keuangan, pengelolaan kredit, pengelolaan tabungan dan investasi, manajemen

resiko.14

1. Pengetahuan Dasar Pengelolaan Keuangan

Pengelolaan keuangan merupakan sebuah proses yang

dimaksudkan untuk mengelola fungsi-fungsi dari keuangan secara efektif

dan efisien. Mulyasa menyatakan bahwa pengelolaan keuangan di bagi ke

dalam tiga fase, yakni financial planning (penganggaran atau perencanaan

keuangan), implementation (penerapan), dan evaluation (evaluasi).15

Dalam impelemtasi program pendidikan keuangan telah dijelaskan

khususnya di modul kedua bahwa pengetahaun dasar pengelolaan

keuangan dipelajari oleh para peserta. Seluruh peserta menuliskan

anggaran rumah tangganya secara sederhana yakni antara mencatat

pemasukan dan pengeluaran. Kemudian setiap peserta mengidentifikasi

keefektifan penganggaran keuangan tersebut sebagai sebuah kebutuhan

atau sebagai keinginan untuk mempertegas bahwa pengeluaran tidak lebih

banyak dari pemasukan supaya tidak besar pasak dari pada tiang

(penerapan dan evaluasi). Misalnya seperti yang dialami oleh Ibu Nita

berikut ini. Kini ia menjadi lebih tahu bagaimana seharusnya

pengaplikasian penganggaran keuangan keluarga dan penganggaran usaha

catering yang ia rintis demi terciptanya keseimbangan.

“sekarang kita lebih ini ya oh ternyata kalo kita berwirausaha itu

harus ada gaji buat diri sendiri. Kan kalau selama ini engga. Jadi

tahu kasih duitnya, harus mengaji diri sendiri. Biasanya kalau kerja

mah kerja kerja aja. Untuk diri dan keluarga, sekarang jadi lebih

14

Cynthia Nur Fitriana Ichwan, Studi Literasi Keuangan Pengelola Usaha Kecil

Menengah Pada Wilayah Gerbangkertasusila, (Surabaya: STIE Perbanas, 2016), h.3 15

Ibid, h. 3

Page 93: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI ......pemberdayaan yang paling krusial karena seberapa baik konsep suatu program jika pada tahap implementasi tidak dijalankan dengan baik

82

perhitungan. Maksudnya semuanyaa ada itung-itungannya buat apa-

buat apa harus jelas. Dicatat.”16

2. Pengelolaan Kredit

Pengelolaan kredit dikenal juga sebagai manajemen kredit.

Biasanya pelaku usaha kecil menengah mencari peluang jasa peminjaman

dari bank atau koperasi untuk mereka ajukan peminjaman dengan

mempertimbangkan kemudahan dan bunga kredit yang kecil. Tujuan

pengelolaan kredit dimaksudkan agar peminjaman kredit sejak diajukan

hingga kredit dinyatakan lunas dapat dilakukan secara efektif dan efisien.

Karena itu dalam modul materi pendidikan keuangan pada modul kedua,

para peserta diajak mengidentifikasi pemasukan dan pengeluaran untuk

mementukan seberapa besar jumlah kredit (peminjaman) yang aman untuk

mereka pinjam agar terhindar dari lilitan hutang. Perempuan peserta

program pendidikan keuangan merupakan anggota koperasi. Banyak

manfaat yang diterima dari keikutsertaan menjadi anggota koperasi antara

lain pemilihan peminjaman melalui wadah koperasi dinilai bermanfaat

seperti yang diutarakan oleh responden yang satu ini:

“....Karena yang saya tahu dikoperasi kita bisa meminjam dan

menabung. Dan proses peminjamannya lebih mudah dan setiap saat

bisa.”17

Dalam hal ini, terdapat korelasi antara koperasi perempuan dengan

pemberdayaan ekonomi perempuan. Selain kemudahan dalam meminjam

yang telah dijelaskan oleh responden terkait kebermanfaatan koperasi

perempuan turut andil dalam upaya pemberdayaan ekonomi perempuan.

16

Wawancara Pribadi dengan Ibu Nita, peserta program pendidikan keuangan. (Jakarta,

29 Maret 2017) 17

Wawancara Pribadi dengan Ibu Evi, peserta program pendidikan keuangan. (Jakarta, 10

Maret 2017)

Page 94: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI ......pemberdayaan yang paling krusial karena seberapa baik konsep suatu program jika pada tahap implementasi tidak dijalankan dengan baik

83

Adapun korelasi peran koperasi perempuan dengan pemberdayaan

ekonomi perempuan adalah:

a. Melalui wadah koperasi tercipta posisi egaliter (sederajat).

b. Melalui wadah koperasi perempuan, menciptakan pemimpin

perempuan agar perempuan berani bersuara atau tampil.

c. Melalui wadah koperasi, menciptakan akses perempuan pada sumber-

sumber keuangan yang aman dan terhindar dari jeratan lintah darat

(rentenir).

d. Melalui koperasi perempuan, bisa memperluas jaringan antar sesama

anggota.

3. Pengelolaan Tabungan

Pengelolaan tabungan merupakan pengetahuan umum yang telah

diketahui oleh banyak orang. Namun tidak banyak yang sadar bahwa

pengelolaan tabungan harus dibedakan kedalam beberapa jenis tabungan.

Menggolongkan pendapatan ke beberapa jenis tabungan telah dilakukan

oleh peserta program yakni kedalam tabungan personal dimana tabungan

itu dapat digunakan untuk kebutuhan sehari-hari yang mendesak.

Kemudian tabungan darurat yang diperuntukan untuk kebutuhan-

kebutuhan darurat seperti sakit atau kecelakaan. Terakhir tabungan hari tua

(tabungan jangka panjang) yang dipersiapkan untuk kehidupan dihari tua

atau masa depan. Pengaplikasian pengelolaan tabungan yang diajarkan

dalam program pendidikan keuangan telah dijalankan oleh perempuan

peserta program pendidikan keuangan diantaranya seperti yang dilakukan

oleh Ibu Nurul berikut ini:

Page 95: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI ......pemberdayaan yang paling krusial karena seberapa baik konsep suatu program jika pada tahap implementasi tidak dijalankan dengan baik

84

Yang dipelajari: Tentang keuangan dari kehidupan sehari-hari ya,

ada untuk rencana kedepan juga, ada yang untuk kebutuhan darurat

jadi jenis-jenis tabungan nya tuh mulai saya sisihkan sesuai dengan

jenis tabungan nya. Jadi kalo untuk tabungan darurat saya gunakan

hanya untuk kebutuhan darurat, semaksimal mungkin saya ga ambil

dulu kalo ga darurat banget.”18

Sejalan dengan Ibu Nurul, hal yang sama juga dilakukan oleh Ibu

Heni. Beliau mengaplikasikan pengelolaan tabungan ke dalam tiga jenis

tabungan.

“Sekarang jadi lebih selektif karena ada tabungan personal, tabungan

darurat dan tabungan masa depan. Jadi kalau ada uang yang lebih di

tabung, kalau ada pengeluaran tidak terduga kita ambil di tabungan

darurat hehehe Sampai sekarang pun 3 jenis tabungan yang di

ajarkan itu masih saya isi sedikit-sedikit insya Allah terus deh.”19

4. Investasi

Sementara aspek investasi adalah proses yang membantu

perumusan kebijakan dan tujuan sekaligus pengawasan dalam penanaman

modal untuk memperoleh keuntungan (www.ojk.go.id.com). Jika merujuk

pada uraian di atas peneliti belum melihat keikutsertaan peserta dalam

penanaman modal ke lembaga-lembaga keuangan formal. Penyebabnya

karena banyak faktor diantaranya pendidikan perempuan rendah, dan

terkadang informasi keuangan dari lembaga-lembaga keuangan formal

sulit dijangkau oleh masyarakat dalam strata ekonomi sedang hingga

rendah. Karena itu, aspek investasi dalam program pendidikan keuangan

tetap masuk kedalam salah satu modul materi yang diajarkan dengan cara

yang mudah dijangkau oleh para peserta. Modul aspek investasi di sini

adalah sejauh mana perempuan peserta program mengakumulasi aset yang

mereka miliki seperti aset tanah, kendaraan, emas dan yang lainnya. Selain

18

Wawancara pribadi dengan ibu Nurul. (Pasar Minggu, 10 Maret 2017). 19

Wawancara pribadi dengan ibu Heni. (Pasar Minggu, 10 Maret 2017).

Page 96: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI ......pemberdayaan yang paling krusial karena seberapa baik konsep suatu program jika pada tahap implementasi tidak dijalankan dengan baik

85

itu, investasi yang juga dilakukan peserta untuk jangka panjang adalah

dengan berinvestasi dalam usaha kecil rumahan yang sedang mereka

kembangkan saat ini seperti usaha catering, warung sembako, penjual

pakaian, penjual makanan dan usaha yang lainnya. Model investasi seperti

ini merupakan langkah awal bagi mereka untuk memulai berinvestasi yang

mudah dijangkau oleh perempuan para peserta program pendidikan

keuangan.

5. Manajemen Resiko

Dalam program pendidikan keuangan, manajemen resiko

dijelaskan bersamaan di dalam modul tentang investasi. Hal ini

dimaksudkan untuk menghindari atau meninimalisir peristiwa yang dapat

menimbulkan kerugian yang tidak dapat diprediksi sebelumnya. Karena

itu, dalam pelatihan program pendidikan keuangan, perempuan peserta

program yang merupakan anggota koperasi dituntut untuk selektif dalam

memilih lembaga keuangan formal ketika melakukan investasi. Lembaga

keuangan seperti koperasi merupakan wadah pergerakan perempuan yang

sudah terkenal terhadap asas kekeluargaan. Dengan demikian, manajemen

resiko dapat diminimalisir dengan memilih lembaga keuangan formal

terpercaya dan mudah dijangkau oleh masyarakat khususnya perempuan.

Jadi dari keseluruhan uraian di atas dapat ditarik sebuah benang merah

bahwa aspek-aspek pendidikan keuangan mempengaruhi peningkatan literasi

keuangan perempuan dan menjadi penting dalam upaya pemberdayaan

ekonomi perempuan karena manfaatnya baik untuk meningkatkan pengetahuan

Page 97: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI ......pemberdayaan yang paling krusial karena seberapa baik konsep suatu program jika pada tahap implementasi tidak dijalankan dengan baik

86

dan posisi tawar perempuan dalam keluarga. Seperti salah satunya

kebermanfaatan yang dialami oleh Ibu Sri Hartati berikut ini:

“Dampaknya saya semakin percaya diri makin teratur dalam mengelola

keuangan. Tadinya saya kurang percaya diri, boros, tidak yakin apa bisa

menabung tiap bulan. Tetapi setelah mengikuti program pendidikan

keuangan kemarin ternyata pengeluaran harus di tulis, pengeluaran

berapa pamasukan nya berapa sehingga terkontrol. Ada pembukuan.”20

Manfaat lainnya juga dirasakan oleh ibu Heni:

“Jadi lebih konsekuensi untuk pengeluaran nya, jadi kita bisa memenej

keuangan pengeluaran kita. Menjadikan kita jadi lebih selektif tentang

pengeluaran keuangan kita dan jadi lebih tau banyak.”

Rasa percaya diri yang timbul dari dalam diri perempuan setelah

menjalankan suatu program merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi

keberhasilan sumberdaya perempuan. Bahkan tumbuhnya rasa selektif dalam

pengelolaan keuangan merupakan tujuan dari peningkatan literasi keuangan.

Seperti yang diungkapkan oleh Remund bahwa financial literacy adalah

ukuran sejauh mana seseorang memahami kunci konsep keuangan, memiliki

kemampuan serta percaya diri untuk mengelola keuangan pribadi dengan tepat,

baik perencanaan keuangan jangka pendek maupun jangka panjang serta sadar

terhadap perubahan kondisi ekonomi.

Selain itu, indikator pemberdayaan ekonomi perempuan dapat

diketahui dari dua indikator Wanita Rawan Sosial Ekonomi (WRSE) yakni:

a. Indikator keluaran (output indicator) ditandai dengan telah

diselenggarakannya pemberdayaan terhadap sejumlah perempuan miskin

(WRSE).

20

Wawancara pribadi dengan ibu Sri Hartati. (Pasar Minggu, 10 Maret 2017).

Page 98: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI ......pemberdayaan yang paling krusial karena seberapa baik konsep suatu program jika pada tahap implementasi tidak dijalankan dengan baik

87

Program pendidikan keuangan bertujuan agar perempuan

meminimalisir ketidaktahuan atau kebodohan dalam perencanaan

keuangan sehingga meningkatkan posisi tawarnya yang berpengaruh pada

pengambilan keputusan keluarga. Sebab, seperti yang sudah dijelaskan

bahwa mayoritas pengelolaan keuangan keluarga dilakukan oleh

perempuan sebagai ibu rumah tangga sehingga terdapat andil

kesejahteraan keluarga ditangannya. Selain itu, PPSW Jakarta juga

memberikan wadah koperasi simpan pinjam agar perempuan dapat

menjangkau sumber-sumber produktif yang diperlukan sekaligus

berpartisipasi dalam kegiatan pembangunan yang mempengaruhi

kehidupan mereka.

b. Indikator hasil (income indicator) yang ditandai dengan perempuan miskin

(WRSE) yang diberdayakan telah mampu hidup layak, mampu

mengembangkan usaha, berorganisasi atau bermasyarakat dan membantu

perempuan lain yang masih miskin.

Rangkaian kegiatan yang dijalankan oleh PPSW di atas sejalan

dengan konsep pemberdayaan, bahwa pemberdayaan merujuk pada

kemampuan orang khususnya kelompok rentan dan lemah sehingga mereka

memiliki kekuatan atau kemampuan dalam: (a) memenuhi kebutuhan dasarnya

sehingga memiliki kebebasan, dalam arti bukan saja bebas mengemukakan

pendapat, melainkan bebas kelaparan, bebas dari kebodohan, bebas dari

kesakitan; (b) menjangkau sumber-sumber produktif yang memungkinkan

mereka dapat meningkatkan pendapatannya dan memperoleh barang-barang

Page 99: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI ......pemberdayaan yang paling krusial karena seberapa baik konsep suatu program jika pada tahap implementasi tidak dijalankan dengan baik

88

dan jasa-jasa yang diperlukan; (c) berpartisipasi dalam proses pembangunan

dan keputusan-keputusan yang mempengaruhi mereka.21

Selain itu seperti yang diungkapkan oleh Aida Vitayala di dalam buku

karangannya yang berjudul pemberdayaan perempuan dari masa ke masa

bahwa keberhasilan pemberdayaan sumberdaya perempuan dapat diketahui

dari faktor internal (faktor dari dalam) di mana aspek keberhasilannya

menyasar pada pengetahuan (kognitif), keterampilan skill (psikomotorik) dan

mental (afektif) yang diperoleh dari sebuah pendidikan.22

21

Aprilia Theresia, Krisnha S. Andini, dkk, Pembangunan Berbabis Masyarakat Acuan

Praktisi, Akademis dan Pemerhati Pengembangan Masyarakat, (Bandung: Alfabeta, 2015). h. 93 22

Aida Vitayala S. Hubeis, Pemberdayaan Perempuan dari Masa ke Masa, (Bogor: IPB

Press, 2010), h. 150

Page 100: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI ......pemberdayaan yang paling krusial karena seberapa baik konsep suatu program jika pada tahap implementasi tidak dijalankan dengan baik

89

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana hasil

implementasi program pemberdayaan ekonomi perempuan melalui

pendidikan keuangan di koperasi Teratai Putih dan hasilnya yang

dirasakan oleh anggota Koperasi Teratai Putih Pasar Minggu Jakarta

Selatan. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa:

1. Implementasi program pemberdayaan ekonomi perempuan melalui

pendidikan keuangan di koperasi Teratai Putih memenuhi tiga elemen

dari model implementasi David C. Korten. Ketiga elemen

implementasi itu meliputi adanya program yang disusun dengan

matang. Kedua, pelaksana atau fasilitator program memahami

tugasnya dengan baik dan ketiga, kebutuhan sasaran program sesuai

dengan program yang dijalankan.

2. Hasil dari implementasi program pendidikan keuangan yang

dijalankan oleh para peserta menunjukkan hasil yang baik sebagai

upaya pemberdayaan perempuan. Hal ini dapat di lihat dari indikator

literasi keuangan menurut Chen dan Volpe, seperti: pengetahuan dasar

pengelolaan keuangan peserta telah membuat anggaran rumah tangga

secara sederhana, kesadaran untuk mendahulukan menabung ke dalam

post-post keuangan, mempersiapkan dana hari tua, terlibat dalam

lembaga keuangan formal yakni koperasi, dan kesadaran berwirausaha

Page 101: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI ......pemberdayaan yang paling krusial karena seberapa baik konsep suatu program jika pada tahap implementasi tidak dijalankan dengan baik

90

untuk menciptakan kemandirian sehingga mempengaruhi posisi

tawarnya dalam keluarga.

B. Saran

Dari kesimpulan di atas, peneliti mencoba memberikan masukan

dan saran kepada LSM PPSW Jakarta ataupun peserta program pendidikan

keuangan, diantaranya:

1. Mempertahankan dan melanjutkan Program Pendidikan Keuangan

keseluruh elemen masyarakat agar tercipta masyarakat yang literate

(sebutan untuk pemahaman literasi keuangan).

2. Memberikan pendampingan kepada peserta setelah masa program

selesai. Agar materi pendidikan keuangan yang telah di berikan dapat

konsisten di aplikasikan ke dalam kehidupan sehari-hari.

3. Mengembangkan program pendampingan Usaha Kecil Menengah

(UKM) untuk menciptakan kemandirian dan pelaku UKM baru.

4. Aktif dalam melakukan kumpul kelompok di dalam wadah koperasi

untuk mendiskusikan dan membahas permasalahan yang ada serta

menghadirkan solusi keuangan supaya tetap saling bersinergi satu

sama lain.

Page 102: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI ......pemberdayaan yang paling krusial karena seberapa baik konsep suatu program jika pada tahap implementasi tidak dijalankan dengan baik

91

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku

Hidajat, Taufik. Literasi Keuangan. Semarang: STIE Bank BPD Jateng, 2015.

Hubeis, Aida Vitayala S. Pemberdayaan Perempuan dari Masa ke Masa. Bogor: IPB

Press, 2010.

Ife, Jim dan Tesoriero, Farank. Community Development. Alternative Pengembangan

Masyarakat Di Era Globalisasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2014.

Ismail, Asep Usman. Pengalaman Al-Qur’an Tentang Pemberdayaan Dhu’afa.

Jakarta: Dakwah Press, 2008.

Irawan, Aguk. Kartini Kisah yang Tersembunyi. Tanggerang: Javanica, 2016.

Kasmir. Pengantar Manajemen Keuangan. Jakarta: Kencana, 2010.

Khomsan, Ali. Dkk. Indikator Kemiskinan dan Misklasifikasi Orang Miskin. Jakarta:

Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2015.

Manila, I. GK. Praktek Manajemen Pemerintahan Dalam Negeri. Jakarta:

PT.Gramedia Pustaka Utama, 1996.

Mardikanto, Totok. Konsep-Konsep Pemberdayaan Masyarakat. Surakarta: UNS

Press, 2013.

Moleong, Lexy, J. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya,

2012.

Muhtadi dan Hermansah, Tantan. Manajemen Pengembangan Masyarakat Islam.

Ciputat: UIN Jakarta Press, 2013.

Murniati, A. Nunuk P. Getar Gender: Perempuan Indonesia dalam Perspektif

Agama, Budaya dan Keluarga Cetakan ke 2. Magelang: IndonesiaTera, 2004.

Nugroho, Riant. Public Policy. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Rissalwan, Lubis. dkk. Filantropi Para Ibu. Depok, Piramedia, 2008.

Salam, Syamsir dan Aripin, Jaenal. Metodologi Penelitian Sosial. Jakarta: UIN

Jakarta Press, 2006.

Setiawan, Guntur. Implementasi dalam Birokrasi Pembangunan. Jakarta: Balai

Pustaka, 2004.

Page 103: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI ......pemberdayaan yang paling krusial karena seberapa baik konsep suatu program jika pada tahap implementasi tidak dijalankan dengan baik

92

Soehadha, Moh. Metode Penelitian Sosial Kualitatif untuk Studi Agama. Yogyakarta:

Suka Press UIN Sunan Kalijaga, 2015.

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta,

2009.

Suharto, Edi. Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat Kajian Strategis

Pembangunan Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial. Bandung: PT

Revika Aditama, 2015.

Theresia, Aprilia. Andini, Krisnha S. dkk, Pembangunan Berbabis Masyarakat

Acuan Praktisi, Akademis dan Pemerhati Pengembangan Masyarakat.

Bandung: Alfabeta, 2015.

Usman, Nurdin. Konteks Implementasi Berbasis Kurikulum. Jakarta: PT. Grasindo,

2002.

Widiastuti, Rr. Siti Kurnia. dkk, Pemberdayaan Masyarakat Marginal. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar, 2015.

Widodo, Joko. Analisis Kebijakan Publik,Konsep dan Aplikasi Analisis Kebijakan

Publik. Malang: Bayu Media, 2010.

Sumber Jurnal

Akib, Haedar dan Tarigan, Antonius. Artikulasi Konsep Implementasi Kebijakan:

Perspektif, Model dan Kriteria Pengukurannya. Jurnal Kebijakan Publik:

2008.

Ichwan, Cynthia Nur Fitriana. Studi Literasi Keuangan Pengelola Usaha Kecil

Menengah Pada Wilayah Gerbangkertasusila. Surabaya: STIE Perbanas,

2016.

Miran. Segregasi Dan Kemiskinan Perempuan dalam Secercah Cahaya Menuju

Kesejahteraan Perempuan (Sebuah Kajian). Kementerian Sosial RI Direktorat

Jendral Pemberdayaan Sosial Direktorat Pemberdayaan Keluarga, TKP, 2010.

Muat, Susnaningsih. Miftah. Desrir. Dan Wulandari, Hesty. Analisis Tingkat Literasi

Keuangan Dan Dampaknya Terhadap Keputusan Pribadi. Fakultas Ekonomi

dan Sosial, UIN Suska Riau, 2014.

Primadhita, Yuridistya. Tesis Analisis Penguatan Institusi Pemberdayaan Ekonomi

Perempuan Miskin Melalui Koperasi Simpan Pinjam: Studi Kasus Koerasi

Page 104: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI ......pemberdayaan yang paling krusial karena seberapa baik konsep suatu program jika pada tahap implementasi tidak dijalankan dengan baik

93

Simpan Pinjam Perempuan Ibu Peduli Di Keuarahan Cilandak Barat

Kalibata, dan Pejaten Timur, Kotamadya Jakarta Selatan. Fakultas Ekonomi

Program Magister Perencanaan dan Kebijakan Publik Universitas Indonesia,

2011.

Rita, Maria Rio dan Santoso, Benny. Literasi Keuangan dan Perencanaan Keuangan

pada Dana Pendidikan Anak. Salatiga: FEB UKSW.

Sudjana, Djudju. Evaluasi Program Pendidikan Luar Sekolah: Untuk Pendidikan

Non Formal dan Pengembangan Sumberdaya Manusia. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2006.

Sumarti, Titik. Strategi Nafkah Rumah Tangga dan Posisi Kaum Perempuan dalam

Secercah Cahaya Menuju Kesejahteraan Perempuan (Sebuah Kajian).

Kementerian Sosial RI Direktorat Jendral Pemberdayaan Sosial Direktorat

Pemberdayaan Keluarga, TKP, 2010.

Susilo, Muhammad Joko. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Manajemen

Pelaksanaan dan Kesiapan Sekolah Menyongsongnya. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar, 2007.

Wahyuny, Ikka Nur. Pengembangan Pendidikan Financial Literacy Berbasis Nilai-

Nilai Anti Korupsi sebagai Investasi Sosial: Sebuah Pemikiran. Semarang:

UNS. 2015.

Yulistiani, Indriati. Ragam Penelitian Kualitatif, Penelitian Lapangan. Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik: UI, 2001.

Sumber Wawancara

Wawancara Pribadi Ibu Wirda Simatupang (Koordinator Program). Jakarta Timur, 5

Oktober 2016.

Wawancara Pribadi Ibu Titik Suryatmi (Koordinator Program). Jakarta Timur, 12

Maret 2017.

Wawancara Pribadi Bapak Iqbal Yusti Eko Putro (Fasilitator Program). Jakarta

Timur, 20 Maret 2017.

Wawancara Pribadi Ibu Evi ( Peserta Program Pendidikan Keuangan). Jakarta Timur,

10 Maret 2017.

Page 105: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI ......pemberdayaan yang paling krusial karena seberapa baik konsep suatu program jika pada tahap implementasi tidak dijalankan dengan baik

94

Wawancara Pribadi Ibu Heni ( Peserta Program Pendidikan Keuangan). Jakarta

Timur, 10 Maret 2017.

Wawancara Pribadi Ibu Nurul ( Peserta Program Pendidikan Keuangan). Jakarta

Timur, 10 Maret 2017.

Wawancara Pribadi Ibu Nita ( Peserta Program Pendidikan Keuangan). Jakarta

Timur, 29 Maret 2017.

Wawancara Pribadi Ibu Sri Hartati ( Peserta Program Pendidikan Keuangan). Jakarta

Timur, 10 Maret 2017.

Sumber Internet

Situs Resmi Badan Pusat Statistik,

https://www.bps.go.id/linkTabelStatis/view/id/1611 Diakses pada tanggal 12

Oktober 2016.

Andwika, Rizky. Jokowi: Inklusi Keuangan Indonesia Jauh Tertinggal Dari

Malaysia, Artikel Diakses Pada 17 Oktober 2016 dari situs resmi

https://www.merdeka.com/

Page 106: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI ......pemberdayaan yang paling krusial karena seberapa baik konsep suatu program jika pada tahap implementasi tidak dijalankan dengan baik

95

Gambar 3. Kreasi Celengan yang dibuat oleh peserta

untuk

LAMPIRAN

DOKUMENTASI PELAKSANAAN PENDIDIKAN KEUANGAN

Gambar 1. Pelaksanaan Program Pendidikan Keuangan

Bersama fasilitator di Koperasi Teratai Putih

Gambar 2. Pelaksanaan Manajemen Bisnis bersama

Ibu Wirda Simatupang

Page 107: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI ......pemberdayaan yang paling krusial karena seberapa baik konsep suatu program jika pada tahap implementasi tidak dijalankan dengan baik

96

Gambar 4. Para Peserta dalam Kegiatan Wisuda Program Pendidikan Keuangan

Gambar 5. Acara Pelepasan Wisuda dalam Program Pendidikan Keuangan & Manajemen Bisnis

Gambar 6. Sertifikat Pelatihan Pendidikan Keuangan & Manejemen Bisnis untuk Peserta

Page 108: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI ......pemberdayaan yang paling krusial karena seberapa baik konsep suatu program jika pada tahap implementasi tidak dijalankan dengan baik

CATATAN OBSERVASI LAPANGAN

Catatan Lapangan : No. 1

Hari/Tanggal : Senin, 13 Juni 2016

Waktu : 10.00

Tempat : Kantor PPSW Jakarta

Pada hari ini untuk pertama kalinya saya datang ke kantor Pusat

Pengembangan Sumberdaya Wanita (PPSW) Jakarta bermaksud untuk bertemu

dengan ibu Tri Endang Sulistyowati selaku Direktur Utama PPSW Jakarta. Tujuan

kedatangan seperti yang sudah disampaikan pada kiriman email di hari sebelumnya

bahwa saya ingin meminta izin melakukan penelitian skripsi dan meminta

rekomendasi tempat penelitian di koperasi mana yang memungkinkan pelaksanaan

program pendidikan keuangan dilakukan sekaligus untuk mengetahui lebih dalam

terkait program pendidikan keuangan untuk perempuan yang dilakukan oleh PPSW

Jakarta di beberapa koperasi dampingannya.

Dalam pertemuan itu, saya diterima dengan baik oleh ibu Tri dan staf

karyawan yang lainnya kemudian kami berbicara di salah satu ruangan didalam

kantor PPSW Jakarta. Dalam obrolan itu ibu Tri menjelaskan bahwa fokus utama

program-program yang dilakukan oleh PPSW memang diperuntukan untuk para

perempuan salah satunya yakni program pendidikan keuangan yang saat ini sedang

dilakukan. Program pendidikan keuangan adalah program pelatihan pengelolaan

keuangan untuk perempuan dengan harapan meningkatkan pemahaman literasi

keuangan perempuan agar sejahtera, bahagia dan mandiri. Pelaksanaan program

pendidikan keuangan dilakukan selama enam bulan di beberapa koperasi dampingan

PPSW Jakarta salah satunya di Koperasi Teratai Putih yang merupakan rekomendasi

ibu Tri untuk melakukan penelitian karena koperasi tersebut memiliki keunikan

tersendiri yakni merupakan koperasi pertama yang dibentuk dan didampingi oleh

PPSW Jakarta hingga saat ini.

Dalam pertemuan itu pula ibu Tri menunjukan beberapa arsip tertulis, buletin

atau buku yang berkaitan dengan program pendidikan keuangan yang telah dilakukan

sejak tahun 2010. Setelah penjelasan yang saya butuhkan terpenuhi, maka kemudian

saya izin pamit kepada ibu Tri sambil menyerahkan surat izin penelitian yang telah

dibuat dari kampus.

Page 109: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI ......pemberdayaan yang paling krusial karena seberapa baik konsep suatu program jika pada tahap implementasi tidak dijalankan dengan baik

Catatan Lapangan : No. 2

Hari/Tanggal : Kamis, 16 Juni 2016

Waktu : 11.00

Tempat : Koperasi Teratai Putih

Pada hari ini saya melanjutkan kunjungan ke koperasi Teratai Putih yang

merupakan rekomendasi dari ibu Tri pada pertemuan kemarin. Dalam kunjungan ini,

saya tidak bertemu dengan Ketua Koperasi, Ibu Rosadah karena beliau sedang tidak

ada di koperasi, akan tetapi saya bertemu dengan ibu Merry selaku bendahara

koperasi dan juga mbak Rina selaku sekertaris koperasi yang sedang berada di dalam

koperasi.

Keberadaan koperasi Teratai Putih yang berada didalam gang pemukiman

padat pada awalnya membuat saya kesulitan untuk menemukannya. Akan tetapi

dilain sisi terdapat juga keuntungan, dimana lokasi koperasi yang berada di tengah

pemukiman padat membuat keberadaan koperasi dekat dengan masyarakat dan

memudahkan anggota koperasi dalam mengakses dan menjangkaunya.

Pada pertemuan dengan ibu Merry saya bermaksud mengkroscek apa yang ibu

Tri kemarin sampaikan bahwa koperasi Teratai Putih merupakan salah satu dari

beberapa koperasi dampingan PPSW yang akan melaksanaan program pendidikan

keuangan. Ibu Merry membenarkan bahwa dalam waktu dekat program pendidikan

keuangan di Koperasi Teratai Putih akan dilakukan. Selain itu, ibu Merry

menjelaskan bahwa sebelumnya sudah pernah dilakukan program pendidikan

keuangan di koperasi ini dengan jumlah peserta sebanyak 40 orang yang diambil dari

keanggotaan koperasi dan difasilitasi oleh dua orang fasilitator. Bahkan, ibu Merry

merupakan salah satu alumni peserta program pendidikan keuangan untuk perempuan

produktif. Menurutnya, sejauhmana program pendidikan keuangan memberdayakan

perempuan dapat dilihat dari indikator pengaplikasian ilmu yang dilakukan oleh

perempuan itu sendiri yang terdapat pada materi-materi yang dipelajari.

Dalam pertemuan ini pula saya menjelaskan bahwa saya akan melakukan

penelitian skripsi di Koperasi Teratai Putih sesuai dengan rekomendasi ibu Tri dalam

program pendidikan keuangan yang akan dilakukan dalam waktu dekat.

Page 110: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI ......pemberdayaan yang paling krusial karena seberapa baik konsep suatu program jika pada tahap implementasi tidak dijalankan dengan baik

Catatan Lapangan : No. 3

Hari/Tanggal : Senin, 1 Agustus 2016

Waktu : 10.00

Tempat : Koperasi Teratai Putih

Hari ini, pertama kalinya saya datang bertemu dengan ibu-ibu peserta program

pendidikan keuangan serta bertemu dengan fasilitator program yakni mas Iqbal untuk

mengikuti kelas pendidikan keuangan. Dalam observasi diketahui bahwa materi yang

dipelajari dimulai dari modul pertama yakni penilaian diri menatap masa depan yang

meliputi sub materi menghargai masa depan dan biaya hidup di masa tua.

Adapun hasil observasi yang saya dapatkan diketahui bahwa ibu-ibu

mengetahui bahwa saya sedang melakukan observasi dan penelitian terkait program

pendidikan keuangan karena sebelum proses belajar dimulai saya memperkenalkan

diri di depan ibu-ibu dan fasilitator progam sehingga saya diterima dengan baik untuk

turut bergabung mengikuti kelas pendidikan keuangan secara bersama-sama. Kami

berbaur selayaknya peserta program, memperhatikan fasilitator mas Iqbal

memberikan materi terkait pentingnya menghargai masa depan atau masa tua. Dalam

memberikan materi, mas Iqbal tidak hanya menyampaikan melalui lisan tetapi juga

dituliskan diatas karton yang ditempelkan ditembok sebagai pengganti papan tulis.

Tidak ada masalah yang saya lihat yang diutarakan oleh peserta dari keterbatasan

tersebut karena yang terpenting dalam penyampaian materi pendekatan yang mas

Iqbal gunakan tidak menggunakan bahasa yang baku tetapi menggunakan bahasa

yang mudah di mengerti dan terkadang disampaikan melalui sebuah permainan,

sharing pengalaman, dan cacah pendapat antar satu peserta dengan peserta lain

sehingga proses belajar menjadi terasa hidup.

Catatan Lapangan : No. 4

Hari/Tanggal : Senin, 05 September 2016

Waktu : 10.00

Tempat : Koperasi Teratai Putih

Dalam kunjungan hari ini saya melakukan observasi pelaksanaan program

pendidikan keuangan yang sudah masuk pada modul ketiga tentang tabungan. Tepat

jam 10.00 WIB para peserta sudah mulai berdatangan memenuhi ruangan di koperasi

Teratai Putih. Sekitar 20 orang ibu-ibu dengan dengan latar belakang usaha yang

berbeda berkumpul duduk di lantai yang sudah dilapisi alas. Proses penyampaian

ilmu program pendidikan keuangan difasilitatori oleh mas Iqbal yang bebaur dengan

Page 111: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI ......pemberdayaan yang paling krusial karena seberapa baik konsep suatu program jika pada tahap implementasi tidak dijalankan dengan baik

ibu-ibu dengan dengan pendekatan menggunakan bahasa sehari-hari yang mudah

dimengerti sehingga mempermudah penyampaian pesan.

Dalam observasi yang saya lakukan diketahui bahwa, tema tabungan,

bagaimana seharusnya cara menabung yang efektif merupakan materi yang akan

dijelaskan oleh mas Iqbal selaku fasilitator. Dalam materi kali ini peserta lebih

banyak berdiskusi mengingat sesungguhnya tema tabungan sudah banyak yang

mengetahuinya akan tetapi tidak banyak yang mengaplikasikannya. Dalam

penjelesannya, mas Iqbal menyampaikan bahwa pengaplikasian tabungan sangat

diperlukan terutama harus dibedakan kedalam tiga jenis tabungan yang berbeda yakni

tabungan pribadi, tabungan darurat dan tabungan masa depan sehingga dalam

pertemuan selanjutnya ibu-ibu peserta program diberikan tugas untuk membuat tiga

celengan tabungan tersebut yang dikreasikan sesuai dengan kreatifitas masing-masing

dengan harapan menjadi semangat untuk mengaplikasikan tabungan setelah

pemahaman pengetahuan mengenai tabungan telah diperoleh pada hari ini.

Catatan Lapangan : No. 5

Hari/Tanggal : Senin, 20 Maret 2017

Waktu : 09.00

Tempat : Koperasi Teratai Putih

Hari ini kegiatan pelatihan manajemen bisnis dilakukan dengan dimentori

oleh ibu Wirda Simatupang di koperasi Teratai putih. Kegiatan ini merupakan

kelanjutan dari program pendidikan keuangan untuk perempuan pengusaha. Dalam

observasi yang saya amati ditemukan bahwa pelaksanaan pelatihan manajemen bisnis

dan usaha ini dimulai lebih pagi dan jauh lebih lama dari program pendidikan

keuangan yakni pukul 09.00 WIB sampai dengan pukul 15.00 WIB. Dalam

penjelesan yang diberikan ibu Wirda kepada ibu-ibu pengusaha skala rumahan, beliau

memaparkan bahwa dalam berbisnis harus ada visi dan misi yang jelas karena itu

merupakan salah satu yang mempengaruhi faktor kesuksesan bisnis. Sehingga pada

saat itu juga ibu-ibu tersebut diajak untuk menuliskan visi dan misi usaha di secarik

kertas dan dibimbing secara langsung oleh ibu Wirda. Adapun visi misi yang

dikerjakan oleh ibu-ibu saling berbeda satu dengan yang lainnya karena mengikuti

jenis usahanya masing-masing.

Selain itu, kesalahan ibu-ibu dalam pengelolaan bisnis menurut ibu Wirda

karena menggabung uang pendapatan usaha dengan uang pendapatan dari suami.

Kesalahan ini menurut ibu Wirda harus segera diluruskan yakni dengan memisahkan

keuntungan usaha dengan pendapatan keluarga karena dengan dipisahkan dapat

diketahui secara jelas tingkat kemajuan suatu usaha. Menurut beliau, pisahkan

Page 112: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI ......pemberdayaan yang paling krusial karena seberapa baik konsep suatu program jika pada tahap implementasi tidak dijalankan dengan baik

pendapatan antara uang usaha dengan uang rumah tangga. Bayar uang sewa sesuai

kemampuan keuntungan jika tempat usaha masih meminjam lahan rumah tempat

tinggal. Dengan begitu secara tidak langsung mengajarkan kepada diri sendiri untuk

menjadi pengusaha perempuan yang profesional dalam menjalankan usaha/bisnis

meskipun dalam skala rumahan.

Akhir dari hasil observasi yang saya dapatkan adalah dalam melakukan bisnis

rujukan yang paling benar adalah dengan merujuk/mengikuti cara berbisnis yang

dilakukan oleh Rasulullah Saw dan merujuk pada Al-Quran dan hadits.

Catatan Lapangan : No. 6

Hari/Tanggal : Jumat, 10 Maret 2017

Waktu : 10.00

Tempat : Koperasi Teratai Putih

Pada observasi hari ini, saya datang ke Koperasi Teratai Putih meskipun masa

program pendidikan keuangan telah selesai pada bulan Januari 2017 kemarin.

Terdapat beberapa data yang saya butuhkan dari Koperasi Teratai putih sekaligus

ingin kunjungan kali ini saya agendakan untuk mengamati wilayah tempat tinggal

masyarakat serta mendatangi beberapa rumah ibu-ibu peserta program pendidikan

keuangan untuk melihat dan mengobservasi usaha atau bisnis yang ibu-ibu jalankan.

Hasil dari observasi ditemukan bahwa dari beberapa peserta program

pendidikan keuangan yang saya kunjungi diketahui bahwa jenis usaha yang ibu-ibu

jalankan masih dalam skala kecil rumahan dengan berbagai jenis usaha mulai dari

makanan, warung sembako, warung jajanan, usaha kontrakan, asesoris handmade dan

lain sebagainya. Bahkan saya temukan bahwa beberapa dari usaha ibu-ibu tersebut

ada yang bersifat usaha musiman, yang berjalan di waktu dan acara-acara tertentu

saja.

Dalam observasi kali ini juga saya sempatkan untuk melakukan wawancara

terkait pelaksanaan program pendidikan keuangan yang telah mereka jalani beberapa

bulan kemarin.

Page 113: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI ......pemberdayaan yang paling krusial karena seberapa baik konsep suatu program jika pada tahap implementasi tidak dijalankan dengan baik

Catatan Lapangan : No. 7

Hari/Tanggal : Jumat, 28 April 2017

Waktu : 10.00

Tempat : Gedung Pertanian, Klender Jakarta Timur

Pada hari ini, saya menghadiri acara wisuda ibu-ibu peserta program

pendidikan keuangan dan manajemen bisnis yang di hadiri oleh lembaga PPSW pusat

dan beberapa pemerintah terkait salah satunya dinas koperasi sebagai bentuk

dukungan terhadap program pemberdayaan perempuan yang dilakukan oleh PPSW

Jakarta. Acara wisuda ini dibuat sebagai bentuk apresiasi kepada ibu-ibu karena telah

berhasil menyelesaikan progam dengan baik. Secara keseluruhan dari raut wajah dan

ekspresi dari ibu-ibu terlihat begitu gembira mengikuti jalannya program wisuda hari

ini. Diharapkan setelah masa program selesai, ibu-ibu dapat mengaplikasikan ilmu

yang telah dipelajari sehingga meningkatkan posisi tawar nya dalam upaya

pemberdayaan perempuan.

Page 114: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI ......pemberdayaan yang paling krusial karena seberapa baik konsep suatu program jika pada tahap implementasi tidak dijalankan dengan baik

Transkrip Wawancara

Nama responden : Ibu Titik Suryatmi

Jabatan : Koordinator Program

Tempat : Ruang Kantor PPSW Jakarta

Waktu : Selasa, 21 Maret 2017

1. Bagaimana latar belakang terbentuknya program pendidikan keuangan?

PPSW jakarta ini kan mendampingi ibu-ibu koperasi yang sudah lama

30 tahunan lalu. Kami melihat bahwa ibu-ibu yang kami dampingi udah mulai

usianya udah 40 tahun keatas. Dari hasil riset kami bahwa ibu-ibu dimasa tua

nya mengalami kemiskinan karena memang kekurangtahuan di dalam

membuat perencanaan keuangan di dalam rumah tangga. Setelah itu, melihat

dari latar belakang itu, kami berpikir bahwa kunci utamanya supaya ibu-ibu

ini sejahtera dihari tuanya. Kan tujuan dari pendidikan keuangan ini dana

hari tua perempuan supaya perempuan bahagia sejahtera dan mandiri di

masa tuanya. Kami berpikir bahwa penting bagi ibu-ibu rumah tangga yang

punya usaha bisa mengelola uangnya. Supaya apa, supaya bisa punya

tabungan selain itu juga punya investasi, seperti dimodul-modul itukan. Itu

yang pertama.

Yang kedua, kami awal-awal kan memang ada tawaran program dari

citi bank atau citi foundition. Kita ini sebelum mendapat tawaran ada

penelitian ada riset yang waktu itu kita ingin melihat seberapa besarkah si

kebutuhan ibu-ibu ini untuk pengelolaan keuangan. Nah itu bekerja sama

dengan UI (Universitas Indonesia). Nah dari hasil riset itulah, citi foundition

melihat bahwa memang perempuan-perempuan yang di dampingi ppsw ini

sangat membutuhkan pendidikan keuangan karena dari sisi usia, sisi

pengetahuan masih sangat kurang dan untuk jaminan di masa tua tidak ada.

Nah itu latar belakanganya. Karena kami sangat awam maka kami

bekerjasama dengan citi untuk membuat modul-modul itu makanya modul-

modul itu kita adobsi dari singapura, kami waktu itu membuat modul-modul

itu difasiliatasi langsung dari singapura, jadi pihak singapura yang datang

kesini (Indonesia) dan salah satu yang ikut TOT ada saya waktu itu di wisma

pkk kami membuat modul-modulnya. Modul dari singapura itukan dalam

bahasa inggris terus kita adobsi dan kita sesuaikan dengan kondisi-kondisi di

Indonesia dan kondisi-kondisi ibu-ibu. Karena kan memang perempuan yang

di dampingi ppsw ini dari perempuan dari gras rute atau garis bawah yang

memang pemasukan atau pendapatannya kecil. Kami adobsi akhirnya jadi

enam modul. Modul yang digunakan singapura pun enam modul juga. Kalau

disana kan (Singapura) memang kehidupan perempuan memang sudah lebih

baik, disana juga sudah ada untuk orang-orang yang tua sudah ada yayasan.

Disana itu orang-orang lansia masih bisa produktif, masih bisa bekerja jadi

Page 115: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI ......pemberdayaan yang paling krusial karena seberapa baik konsep suatu program jika pada tahap implementasi tidak dijalankan dengan baik

kita juga dalam tanda kutip menumbuhkan kesadaran bahwa orang-orang tua

itu masih bisa bekerja, masih bisa produktif ini juga salah satu tujuan di

pendidikan keuangan ini khususnya untuk perempuan. Karena kan tidak

hanya kita dimasyarakat pun kan juga ada anggapan dalam tanda kutip

bahwa orangtua itu sudah tidak produktif, sakit-sakitan, sudah menjadi

beban, nah anggapan seperti itu yang kita juga harus mensosialisasikan

bahwa itu sebenarnya tidak benar, orangtua itu masih bisa produktif,

orangtua itu juga harus mempersiapkan diri supaya apa, supaya dimasa tua

tidak menggantungkan hidupnya ke orang lain.

2. Apa tujuan program pendidikan keuangan yang ingin diwujudkan oleh

PPSW Jakarta?

Untuk memandirikan perempuan. Kenapa tidak dengan laki-laki?

Karena visi ppsw sendiri pemberdayaan perempuan dan ibu-ibu koperasi

dampingan ppsw juga perempuan. 17.244 itu anggotanya perempuan. Tapi

ada sih aturan di koperasi itu boleh ada laki-laki 10% dari anggaran dasarya

ada tetapi tidak boleh menjadi pengurus. Karena kita ini (PPSW)

pemberdayaan perempuan jadi memang tujuan utamanya untuk

pemberdayaan perempuan

Bisanya mbak kalau ada laki-laki perempuan sulit mendominasi

meskipun laki-lakinya satu perempuannya banyak tetapi kalau laki-laki ada

akses untuk masuk sudah pasti perempuan akan susah (berkembang) karena

itu ppsw fokus untuk perempuan termasuk juga pendidikan keuangan untuk

perempuan.

Kalau yang di Singapura apakah untuk perempuan juga? Khusus

untuk perempuan, karena kan hasil penelitian bahwa lansia lebih banyak

perempuannya. Hasil penelitian darimana? Hasil penelitian dari yang ppsw

lakukan. PPSW kan melakukan penelitian tentang studi dampak bekerjasama

dengan UI (Universitas Indoensia ) juga. Ternyata dari alumni-alumni

pendidikan keuangan kita (PPSW), diadakan studi dampak. Ada tidak

dampaknya pendidikan keuangan untuk perempuan, ternyata ada memang.

Setelah mereka mengikuti pendidikan keuangan itu, dari sisi tabungannya

lebih besar, dari sisi usahanya relatif lebih berkembang, mereka sudah mulai

berpikir bahwa perempuan juga harus bisa mandiri. Itu hasil dari studi

dampaknya.

3. Bagimana proses implementasi program pendidikan keuangan yang

dilakukan oleh PPSW Jakarta?

Pertama itu, kalo ppsw kan memang belum bisa support tanpa ada

fannding. Nah kalau kemarin kemarin dari citi bank, yang akhir-akhir mbak

Page 116: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI ......pemberdayaan yang paling krusial karena seberapa baik konsep suatu program jika pada tahap implementasi tidak dijalankan dengan baik

ke TP (teratai putih) itu first State, tetapi modul nya sama. Tapi memang dari

sisi fanndingnya berbeda.

Biasa mbak, kami ada persiapan dulu, rekrut peserta, sosialisasi ke

koperasi-koperasi dampingan PPSW, abis itu pendaftaran peserta. Setelah itu

kita ada sosialisasi, ada jadwal-jadwal keseluruh peserta bahwa diawal kita

ada disebut biodata dan komitmen bahwa pendidikan keuangan ini akan

berjalan selama 6 bulan dan ibu-ibu harus ada komitmen untuk mengikuti

selama 6 bulan itu. Setelah mengisi biodata, yang berikutnya juga ada pre-tes.

Jadi sebelum ibu-ibu mengikuti program di pre tes dulu. Nah nanti diakhir

juga ada post tes, jadi disitu bisa dilihat ooh dulunya belum paham tentang

bagaimana menabung atau apa saja sih makna tabungan. Karena ibu-ibu kan

kadang berpikir menabung itu uang sisa, jadikan sebenernya tidak seperti itu,

nah itu hanya salah satu contoh. Terus bagaimana ibu-ibu bisa

mengembangkan usahanya , itu semua ada di pre-test. Nanti di akhir setelah

ibu-ibu di modul 6 membuat perencanaan keuangan setelah itu ada post-test

(hasilnya). Nah dari itu nanti bisa kita lihat, ooh dulu ini jawabannya tidak

tahu sekrang menjadi tahu, nah dari situ nanti kita bisa analisis dilaporan

program kita

Khusus untuk implementasi programnya, seperti yang mbak ikuti.

Misalkan di TP (Teratai Putih), sudah ditentukan tiap minggu di hari senin

dari jam berapa sampai jam berapa, kemudian dari kami nanti datang

(fasilitator). Satu modul satu bulan, satu pertemuan satu sesi. Begitu terus

hingga 6 bulan. Setelah modul satu selesai nanti ada evaluasi terkait materi-

materi yang dijelaskan di modul satu. Begitu seterusnya.

4. Seperti apa Standar Operasional Prosedur (SOP) yang ditetapkan PPSW

Jakarta dalam implementasi program pendidikan keuangan?

Dalam pelaksanaan programya ada tapi tidak hanya khusus untuk

program pendidikan keuangan karenakan kami banyak program. SOP nya

ada, tapi tidak secara khusus hanya satu program tidak. SOP itu ada di

anggaran dasar, tetapi saya lupa dipasal dan bab berapa.

5. Bagaimana pendekatan yang PPSW Jakarta lakukan dalam upaya

pemberdayaan perempuan melalui program pendidikan keuangan?

Kami ada beberapa strategi yang pertama pendampingan.

Pendampingan itu bisa lewat kelompok. Kelompok itu bisa ke koperasi-

koperasi dampingan PPSW. Kedua adalah pendampingan individu. Individu

itu kita kunjungan ke rumah ke rumah. Yang selanjutnya adalah peningkatan

kapasitas. Peningkatan kapasitas juga dari sisi kelembagaan koperasinya

juga dari sisi orangnya. Kalau pendidikan keuangan inikan peningkatan

kapasitas untuk anggota koperasi. Itu hanya salah satu masih banyak lagi.

Page 117: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI ......pemberdayaan yang paling krusial karena seberapa baik konsep suatu program jika pada tahap implementasi tidak dijalankan dengan baik

Ada pendidikan keuangan, pelatihan kepemimpinan, terus manajemen usaha

kecil, bisnis plan dan masih banyak lagi mbak. Dari sisi kelembagaannya kita

juga ada untuk pembukuannya, untuk sistemnya, dan macem-macem.

6. Darimana sumber dana kegiatan pendidikan keuangan untuk

perempuan?

Sumber dana kegiatan pendidikan keuangan dari funding (CSR) yakni

Citi bank, kemudian dari first state, dan juga kemarin dari bank ekonomi juga

ada untuk pendidikan keuangan di wilayah barat itu dari CSR nya bank

ekonomi.

7. Bagaimana pembagaian tugas dan wewenang yang dilakukan antara

PPSW Jakarta dengan lembaga CSR (Corporate Social Responsibility)?

Biasanya kalau CSR itu hanya mendanai dan juga memonitoring. Jadi

kadang-kadang datang melihat jalannya program, evaluasi juga tetapi untuk

pelaksanaannya diserahkan ke kami dari PPSW jakarta. Biasanya yang dari

fanding itu terlibat untuk monitoring dan evaluasinya. Cuma kadang-kadang

dia hadir juga untuk ikut mengajar atau menjadi voulenteer. Keterlibatannya

hanya itu.

8. Dalam pendidikan keuangan, para peserta diharapkan meningkat tingkat

literasi keuangan. Apa literasi keuangan menurut Ibu?

Kalau literasi keuangan ibu-ibu itukan bisa mengelola anggaran

rumah tangganya. Jadi yang pertama adalah kalau ibu-ibu rumah tangga

adalah pertama ibu-ibu itu bisa mengelola anggaran rumah tangganya

dengan baik dan bisa mengalokasikan uang yang mereka miliki yang pertama

adalah untuk ditabung dana hari tua mereka, yang kedua adalah untuk

investasi, yang ketiga adalah untuk pendidikan anaknya, yang keempat adalah

untuk dana kesehatan.

Dengan adanya pendidikan keuangan timbul gerakan dana hari tua

(DHT) karena apa, karena kita melihat bahwa dengan adanya dana hari tua

ini ibu-ibu dimasa tuanya akan lebih terjamin, bahagia dan mandiri. Makanya

kami mewajibkan disetiap koperasi dampingan PPSW Jakarta itu ada

tabungan DHT untuk perempuan. Itu menjadi suatu gerakan memang.

9. Sejauh mana kegiatan pendidikan keuangan mempengaruhi tingkat

literasi keuangan dalam program pendidikan keuangan?

Yaaa dengan adanya pendidikan keuangan, ibu-ibu sudah mulai

memiliki kesadaran bahwa uang itu seberapa besar saya memiliki uang,

bukan seberapa besar uang yang saya miliki tapi seberapa pandai saya bisa

mengelola keuangan dikeluarga saya. Itu yang pertama menumbuhkan

Page 118: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI ......pemberdayaan yang paling krusial karena seberapa baik konsep suatu program jika pada tahap implementasi tidak dijalankan dengan baik

kesadaran itu penting, bahwa bukan nominalnya tapi pengelolaanya yang

ditumbuhkan kesadarannya. Mau uangnya sebesar apapun kalau ibu-ibu tidak

bisa mengelola uangnya dengan baik juga akan terjadi besar pasak daripada

tiang.

Kedua adalah bagaimana ibu-ibu mulai ada kesadaran bahwa

tabungan itu bukan dari uang sisa tetapi memang uang yang direncanakan

untuk ditabung makanya penting disini adalah membuat perencanaan dan

anggaran didalam rumah tangga masing-masing. Literasi keuangannya itu.

Membuat perencanaan dan anggaran di keluarganya masing masing. Dengan

cara bagaimana? Mencatat, ada buku kas nya ada catatan harian. Jadi setiap

hari harus dicatat pemasukan dan pengeluarannya.

10. Apa harapan Ibu kepada para peserta setelah mengikuti program

pendidikan keuangan?

Seperti tujuan utama pendidikan keuangan adalah ibu ibu setelah

mengikuti pendidikan keuangan mereka ada kesadaran dan mulai yang

penting praktek, melakukan (perencanaan keuangan). Tidak hanya sadar

tetapi tidak praktek. Makanya kenapa disini kita (PPSW Jakarta) penting

melakukan pendampingan, karena kita ingin melihat langsung. Oooh peserta

si A ini sudah melakukan apa yang sudah didapat atau belum. Proses seperti

itu mbak yang kita lakukan.

11. Apa saja sarana dan prasarana yang diberikan kepada peserta dan

fasilitator dalam menunjang pelaksanaan program?

Kalau untuk peserta kami biasanya ibu-ibu datang, kita kasih modul

pembelajaran, ATK, snack dan sedikit uang transport.

12. Bagaimana proses penetapan fasilitator yang dilakukan dalam

pelaksanaan program?

Di PPSW Jakarta sebelum menjadi fasilitator dilakukan Trainer of

Training (TOT), jadi melatih untuk menjadi pelatih. Jadi seperti kemarin mas

Iqbal, sebelum mas Iqbal kita tetapkan ooh di TP (Teratai Putih ) ini nanti

yang menjadi fasilitator mas Iqbal, disitu kita sudah seleksi, yang cocok mas

iqbal karena mas Iqbal juga mendampingi di koperasi itu jadi mas Iqbal

sudah tahu betul karakternya koperasi yang disitu. Selain itu dari sisi

peningkatan kapasitas kami (PPSW Jakarta) juga ada melatih, gurunya yang

disana (singapura). Pemberian TOT itu diberikan oleh citi foundition, dan

diberikan sertifikat pelatihan langsung dari sana. Jadi transer ilmu itu

dilakukan langsung oleh orang singapura kepada kita (PPSW Jakarta) dan

kita yang melatih ke ibu-ibu.

Page 119: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI ......pemberdayaan yang paling krusial karena seberapa baik konsep suatu program jika pada tahap implementasi tidak dijalankan dengan baik

13. Apa kegiatan selanjutnya setelah kelas pendidikan keuangan selesai?

Ada, kan kita ada setelah ini kan ada tabungan dht. Ibu-ibu meskipun sudah

tidak ikut pelatihan tapi masih tetep ada tabungan dht terus mereka tetap

implementasi untuk perencanaan keuangan, dari sisi usahanya misalkan

mereka masih tetap menerapkan ilmu yang dia dapat misalkan perencanaan

bisnis it si pengembangan usahanya masing-masing. Meskipun selesai dari

sisi teorinya, tapi mereka prakteknya masih terus kita dampingi, penting kita

pantau.

Page 120: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI ......pemberdayaan yang paling krusial karena seberapa baik konsep suatu program jika pada tahap implementasi tidak dijalankan dengan baik

Transkrip Wawancara

Nama responden : Ibu Wirda Simatupang

Jabatan : Koordinator Program

Tempat : Ruang Kantor PPSW Jakarta

Waktu : Rabu, 5 Oktober 2016

1. Sejak Kapan Program Pendidikan keuangan dimulai?

Nah pada tahun 2012 lah ya mulainya bikin pendidikan keuangan. Ini

program dari citi foundition. Kalau LSM (PPSW) kita sendiri mulai otomoni

tahun 2005. Jadi dari 1986 Asosiasi terus mulai otonom itu dari 2015. Nah

jadi ada di 6 provinsi salah satunya di PPSW Jakarta. Nanti kamu lihat di

websitenya.

2. Apa Alasannya program ini diadakan?

Karena memang koperasi-koperasi dampingan kita ya di 6 provinsi ini

mereka mengelola keuangan hampir tidak ada rencana untuk masa depan

mereka, masa tua mereka untuk apa ya istilahnya yaudah pinjem nyimpen

nyimpen pinjem gitu tapi untuk kedepannya perempuan itu sendiri sering tidak

terpikirkan. Nah mulai dari situ terus bekerjasama dengan Citi Foundition

(CSR) terus diturunkan ke provinsi-provinsi anggota anggota Ppsw (jakarta).

Jadi kami (PPSW) dilatih dulu, staf-staf nya, direkturnya. diberikan

pemahaman dulu dari Citi Foundition bekerjasama juga dengan pengajar

dari Singapura. Nah jadi untuk tau, kaya apa sih pendidikan keuangan. Ada

modulnya enam modulnya. Terus kita kerjakan bareng-bareng, karena kan

kita ngadop dari Citi nya di Singapura. Nah ga mungkin kalau tidak

disederhanakan. Jadi modulnya sendiri sudah beberapa kali kami rintis mulai

tahun 2011 dulu kita bikin modul. Dan setelah disederhanakan dibikin 6

modul dilatihkan ke ibu-ibu. Kita ngambil waktu mereka seminggu sekali

selama 6 bulan.

3. Setelah PPSW Jakarta otonomi dari Asosisasi PPSW. Pendekatan yang

dilakukan PPSW Jakarta dalam upaya pemberdayaan perempuan

melalui pendekatan koperasi. Mengepa terfikir koperasi?

Kan itu wadah awal kita. Dulu kita 1986 sepakat didirikan yayasan An-

Nisa untuk pusat pengembangan sumberdaya wanita. Kenapa kok

perhatiannya ke perempuan? Perempuan inikan ulet. Banyak yang bisa

dilakukan tetapi kok banyak yang miskin, termarginalkan. Kan pemberdayaan

buat diri sendiri. Bagaimana ya cara nya mengumpulin perempuan-

perempuan ini nah makanya terus enam orang dari yayasan An-Nisa ini

mendirikan Ppsw yang dulu direktur awalnya almarhum Syamsir Jamal tahun

Page 121: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI ......pemberdayaan yang paling krusial karena seberapa baik konsep suatu program jika pada tahap implementasi tidak dijalankan dengan baik

1986 didirikan. Terus mulai pendekatannya atau point itu koperasi. Awalnya

kelompok dulu. Kelompok Pra koperasi belum berbadan hukum belum. Asal

mereka bisa kumpul aja karena kalau tidak ada ikatan mereka udah pergi

pergi pergi. Tapi kalau ada ikatan. Keterikatannya apa? Kita pakai sistem

koperasi simpan pinjam. Nah makanya kita sebut, kwps (koperasi wanita

pengembangan sumberdaya).

Seperti itu kemudian ada kegiatan simpan pinjam, simpan dulu baru

pinjam. memang ga mudah penyadaran masyarakat apalagi masyarakat

perempuan untuk mengajak mereka nyimpan, kok nyimpan dulu yah. Mereka

rada malu kok tidak seperti di rentenir nah itulah yang membedakan koperasi

yang didampingi Ppsw Jakarta dengan rentenir atau bank keliling. Nah dari

situ kegiatan kegiatan bertambah sampai mereka akhirnya melegalkan

kelompok koperasinya menjadi badan hukum. Diurus kita dampingi mereka.

Kalau awal awal dulu ada pembayaran seratuslah untuk bikin badan hukum

dulu-dulu. Kalau sekarang sudah ada bisa gratis. Awal-awal sampai mereka

menjadi legal. Kemudian setelah legal lebih mempermudah jadi diri mereka

untuk tampil di publik mendapat pengakuan, karena itukan merupakan aspek

dari pemberdayaan perempuan karena bagaimana mereka bisa jadi egaliter

bukan hanya sekedar pengakuan yaa tapi bisa terlibat.

Setelah mereka ada kegiatan simpan pinjam, berbadan hukum,

kegiatannya mulai banyak; ada pendidikan korupsi, pendidikan politik kita

dampingi karena kan ada staf lapang. Dan pada tahun 2010 sampai 2011

arahnya ke pendidikan keuangan. Tapi yang lebih pas nya di 2011.

Kita diajak oleh citi foundition ada workshop sama asosisasi ppsw dan

memang bu Tri memang ikut dari awal seperti apa negosiasinya seperti apa

presentasinya memang bu Tri ikut bersama asosiasi. Nah kemudian, ada

workshop, terus bikin modul terus studi banding ke kapuk, ada tempat

namanya kayak apartemen citizen khusus untuk lansia-lansia yang bisa

melakukan berbagai kegitan diusia mereka. Jadi mereka tetap bermanfaat

tetap bahagia. Karena memang capaian dari tujuan pendidikan keuangan

bagaimana perempuan bisa bahagia, sejahtera dan mendiri. 3 hal.

4. Apa Indikatornya?

Dilihat dari indikator:

1. Bagaimana mereka tidak tergantung secara ekonomi tidak tergantung

pada anak dan cucu. Biasanya kan (masyarakat kita ya) aah..ga usahlah

susah susah entar juga dibantu anak, dibantu mantu, entar cucu juga bisa

ikut bisa bantuin secara ekonomi atau aspek yang lain. Tapi ternyata tidak

semuanya bisa diperoleh. Secara financial anak juga punya kehidupan

sendiri. Nah dari situlah indikator; oke berati harus punya perencanaan.

Maka kenapa di modul satu itu ada tahap kenapa modul satu penilaian

diri, terus cita-citanya 10 tahun kedepan mau apa.

Page 122: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI ......pemberdayaan yang paling krusial karena seberapa baik konsep suatu program jika pada tahap implementasi tidak dijalankan dengan baik

2. Kemudian setelah ada kesadaran, mau merubah terus masuk belajar

bagaimana mengelola tabungan. Awalnya kan nabung agak banyak ambil.

Begitu hari raya diambil begitu balik dari kampung nol. Nah begitu masuk

pendidikan keuangan mereka mulai menata, menata rencana. Itu dimodul

2 jadi merencakanan tabungan dan tujuannya. Terus ketika kita mau

punya apa, bisa ga sih kita membeli tapi tanpa harus “melulu” ngutang.

Nah itu ditandai dengan peningkatan tabungannya. Jadi sebelum dia

belajar dengan sesudah dia belajar enam bulan itu hasilnya apa, itu

keliatan. Bagi yang tidak bisa baca tulis, didampingi staf lapang atau

pengurus. Nanti tuh ada tugas-tugas di modulnya itu bikin PR. Jadi

memang pendidikan keuangan enam bulan ini untuk perempuan matang

(awalnya kan untuk perempuan matang) benar-benar dikemas secara

menyenangkan. Jadi yang tidak bisa baca tulis pun boleh, belajarnya pun

maksimal 2 jam. Ada yang kalau dia udah kecapean kerja atau habis

ngasuh anak, mereka tidur ditempat pelatihan ya gapapa lah gapapa.

Yang penting menyenangkan. Itu kuncinya.

3. Membuat perencanaan juga tentang dana hari tua (DHT). Jadi sekarang

di koperasi yang kita dampingi ini kan ada 23 koperasi dengan anggota

17.244 setiap koperasinya ada dana hari tua (DHT). Sampai yang tidak

ikut pelatihan pun jadi ikut. Nah karena promosinya digencarkan, mereka

jadi ikut. Selama jangka waktu 5 tahun, setiap bulannya boleh. Mulai dari

Rp.5.000,- sampai Rp.300.000,- tapi tetap (dibayarkan) tiap bulannya.

Nanti kalau sudah 5 tahun boleh diambil tapi kalaupun tidak mau ya bisa

disimpan terus.

5. Apakah bisa dipastikan bahwa uang yang diterima anggota koperasi itu

bukan hasil dari bantuan pemerintah?

Bisa, karena kalau bantuan dari pemerintah masuknya ke koperasi kan.

Kalau ini kan individu. Per-orangnya keliatan dan ini diwajibkan.

6. Apa kegiatan selanjutnya setelah program selesai?

Ada, monitoring itukan dari pendampingan koperasi dan staf lapang.

Terus dilihat dari laporan keuangan, terus dilihat misalnya di modul ke5 ada

tentang usaha. Nah yang tadinya tidak punya usaha, menjadi punya usaha. Itu

yang menjadi penilaian.

7. Pelaksanaan pendidikan keuangan?

(1).Perempuan matang (usia 40+) artinya matang pengalaman matang sikap.

(2).Perempuan produktif (usia 20-40 tahun) yang rata-rata sudah menikah.

(3).Perempuan UKM diwajibkan memiliki usaha. Dari firsh state, CSR dari

Citi Foundition. Untuk pendidikan keuangan yang sekarang mbak jalani ada

di 4 wilayah ya.

Page 123: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI ......pemberdayaan yang paling krusial karena seberapa baik konsep suatu program jika pada tahap implementasi tidak dijalankan dengan baik

8. Definisi pendidikan keuangan menurut PPSW Jakarta?

Bagaimana memberikan bukan hanya teori tetapi pendidikan yang bisa

dipakai seumur hidup untuk merencakanan masa depannya. Keuangan jangan

diartikan secara finansial saja, mengelolanya harus secara keseluruhan. Jadi

memberikan ilmu, memberikan praktek bagaimana mengelola dan

merecanakan masa dapan supaya bahagia sejahtera dan mandiri. Dan itu ga

bisa tunggal, ga bisa hanya tentang uang. Yang namanya keuangan itukan

apa gitukan, terdiri dari bagaimana dia memenej; siapa aja yang dilibatkan;

bagaimana dia mengelolanya; terus metode apa yang dipakai. Terkait dengan

siapa aja yang terlibat orang yang terdekat adalah keluarga dan yang terlibat

kedua adalah wadah koperasinya. Dan yang siapa saja yang terlibat adalah

masyarakat. Makanya dibilang bahwa pendidikan keuangan itu adalah

pendidikan yang mengajak anggota dan keluarga untuk merencanakan

keuangan supaya kehidupannya lebih sejahtera. Yang perlu digaris bawahi

adalah program pendidikan keuangan tidak membicarakan soal berapa

banyak uang yang ada, TIDAK! (tetapi) bagaimana mengelola dan

merencanakan.

9. Ada syarat khusus untuk menjadi peserta?

Tidak ada. Intinya yang mau belajar. Tidak bisa baca tulis atau engga yang

penting mau aja. Mau belajar!

10. Adakah kendalanya dalam pelaksanaan program ini?

Dalam kenyataanya meski ada yang besok ga masuk, besok masuk gitukan

dengan berbagai masalah. Itulah yang harus kita pahami. Bahwa memang

pendidikan keuangan untuk perempuan tidak mudah kadang mereka ketemu

dengan kondisi yang mereka tidak bisa hadir rutin disetiap minggunya.

11. Kaitan antara pendidikan keuangan dengan hasil survei ojk?

Gini, OJK itukan otoritas jasa keuangan ga banyak yang bisa dijangkau

oleh ibu-ibu. Sementara ini (pendidikan keuangan) lahirnya dari koperasi

mereka.

12. Teradapat penyataan bahwa umur perempuan lebih panjang. Darimana

data tersebut?

Data BPS. Usia perempuan lebih panjang ya dari laki-laki. Kalau dia ga

mandiri, kebayang tuh. Data dari mana? Adaa, datanya waktu itu diambil

dari Asosiasi (PPSW). Nah itu yang menjadi latar belakang yang sampai saya

pernah plano kan untuk supaya mewajibkan DHT itu ada disetiap koperasi.

Saya ambil latar belaknganya. Sekian ribu perempuan indonesia berusia lebih

panjang, yang pertama karena gizi, perbaikan pola hidup. Kebayang kalo

mereka tergantung pada suami.

Page 124: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI ......pemberdayaan yang paling krusial karena seberapa baik konsep suatu program jika pada tahap implementasi tidak dijalankan dengan baik

Transkrip Wawancara

Nama responden : Iqbal Yusti Ekoputro

Jabatan : Fasilitator Program

Tempat : Kantor Koperasi Teratai Putih

Waktu : Selasa, 20 Maret 2017

1. Materi apa saja yang harus anda berikan kepada para peserta?

Secara garis besar, jadi lebih kepada penyadaran diri mereka bahwa

perempuan itu tidak hanya di dapur sumur kasur, mereka juga bisa berpolitik

minimal di TP dan bisa menjadi pemimpin. Kenapa perempuan karena lebih

banyak yang mengatur keuangan itu perempuan.

2. Bagaimana cara pengajaran yang anda lakukan ke peserta?

Metodenya itu lebih mengurangi untuk meneggunakan penjelasan jadi lebih

sering menggunkan diskusi, cacah pendapat, permainan. Misalnya dari

diskusi berdasarkan kasus. Ada contoh kasus seperti ini bu, diskusinya seperti

apa pendapatnya seperti apa. Kalau permaianan misalnya teka teki, jadi

mereka tuh lebih enak masuknya, kadang kalau penjelasan kan ada yang bisa

menerima cepet ada yang menerima kadang salah, ada juga yang malah

ngantuk.

3. Apa tujuan dan manfaat program ini untuk para peserta?

Tujuannya, satu ibu ibu atau perempuan pada umumnya lebih bisa mengelola

keuangan. Jadi mau pemasukannya satu juta, mau pemasukannya 10 juta,

bukan masalah nominalnya sebenarnya. Masalahnya adalah mengalokasikan

atau mengatur keuangan itu sendiri. Mau yang satu juta cukup, 10 juta nanti

nya juga cukup. Padahal kan seharusnya kalau satu juta cukup, 10 juta

seharusnya sisa.

Cara pengelolaan keuangan yang seharusnya itu seperti apa? Ideal cara

pengelolaannya itu pertama kita tahu posisi keuangan kelaurga, apakah

minus artinya pendapatan lebih kecil dari pengeluaran, ataukah sama artinya

pemasukan dan pengeluaran sama, apakah lebih banyak pendapatan. Nah

untuk tahu itu, berartikan harus ada pencatatan terutama di uang keluar.

Kalau tidak ada pencatatan di uang kaluarkan kita tidak tahu. Apa yang dua

hari kita beli yang tiga hari kita beli tidak akan inget. Apalagi justru

perempuan banyak yang diurusin. Jadi pertama itu ada pencatatan,

pengeluaran kas harian lah istilahnya. Dari situ baru ketahuan, ada diposisi

mana nih keuangan keluarga. Kalau posisinya minus berarti bisa dilihat lagi

pengeluaran apa yang bisa dihemat. Kalau tidak ada yang bisa dihemat lagi

berarti harus ada pemasukan tambahan.

Page 125: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI ......pemberdayaan yang paling krusial karena seberapa baik konsep suatu program jika pada tahap implementasi tidak dijalankan dengan baik

4. Adakah kendala yang anda alami saat memberikan pengajaran kepada

para peserta? Jika ada, mohon diceritakan.

Tidak ada sebenarnya, paling kalau ada peserta yang buta huruf.

5. Apa harapan anda kepada para peserta setelah mengikuti program

pendidikan keuangan?

Harapannya apa yang mereka rencanakan di tiga perencanaan keuangan itu

(DHT, yang kedua terserah peserta artinya mau merencanakan naik haji kah

atau yang lainnya itu tercapai. Harapan lainnya sih alangkah baiknya ilmu

pengelolaan keuangan ini diturunkan ke anak-anak mereka karena kan makin

dini bisa mengelola keuangan akan lebih bagus, karena pelajaran dari yang

dulu-dulu (peserta yang sudah 40+) bilang “mas sekarang sudah telat”,

padahal sebenernya tidak ada kata terlambat, tapi lebih baik lagi kalau di

ajarkan lebih dini.

Page 126: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI ......pemberdayaan yang paling krusial karena seberapa baik konsep suatu program jika pada tahap implementasi tidak dijalankan dengan baik

Transkrip Wawancara Informan

Nama responden : Nita

Jabatan : Peserta Program dan anggota koperasi tahun 2014

Tempat : Melalui Telepon

Waktu : 29 Maret 2017

1. Apa yang anda ketahui tentang kegiatan program pendidikan keuangan?

Pendidikan keuangan itu sebenernya itu yah pendidikan keuangan wanita

matang jadi itu maksudnya pendidikan untuk kita (perempuan) biar tahu

caranya berwirausaha, terus cara-cara menyimpan uang atau hasil

pendapatan kita lah untuk apa. Kalau saya sih jadi ngerti keluar masuk uang

kemana larinya sebelumnya uang kecampur-campur. Uang usaha dan uang

pribadi kecampur-campur. Sekarang udah ada post- post nya gitu loh mbak.

Apa yang ibu pelajari?

Akumulasi aset, kewirausahaan, tentang bisnis plan, tentang tabungan,

tentang masalah warisan.

2. Bagaimana dampak program ini terhadap diri anda, keluarga dan usaha

anda?

Ada sih, ada lah. Jadi sekarang kita lebih ini ya oh ternyata kalo kita

berwirausaha itu harus ada gaji buat diri sendiri. Kan kalau selama ini

engga. Jadi tahu kasih duitnya, harus mengaji diri sendiri. Biasanya kalau

kerja mah kerja kerja aja. Untuk diri dan keluarga, sekarang jadi lebih

perhitungan. Maksudnya semuanyaa ada itung-itungannya buat apa-buat apa

harus jelas. Dicatat.

3. Sejauh apa peningkatan hasil usaha anda sebelum dan sesudah mengikuti

program pendidikan keuangan?

Kalau saya karena catering kalau ada pesanan doang. Jadi kayaknya selama

ini masih biasa, standart. Karenakan kita ga tiap hari jualan tiap hari,

usahnya kalau ada pesanan aja kita jalan.

4. Seperti apa perencanaan keuangan yang anda lakukan saat ini?

Perencanaan yang kita lakukan, kita catetin aja uang keluar masuk kita catat,

jadi apa-apa yang keluar kita catat semua. Pengeluaran, pemasukan uang

belanja tuh. Pencatatan tiap minggu. Kadang emak-emak kan suka lupa tuh,

kalau inget dicatet, inget dicatet.

5. Setelah mengikuti program pendidikan keuangan, apakah anda

melibatkan keluarga anda dalam perencanaan keuangan? Seperti apa

cara anda melakukannya?

Pasti, kalau saya melibatkan anak saya nih. Cara melibatkannya kan

sekarang dia pakai celengan jadi harus rajin-rajin celengin uang, jadi harus

Page 127: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI ......pemberdayaan yang paling krusial karena seberapa baik konsep suatu program jika pada tahap implementasi tidak dijalankan dengan baik

rajin rajin nyelengin duit (menabung), jadi kalau setiap dia mau beli sesuatu

harus nyelengin uang dulu.

6. Pendapat anda tentang program pendidikan keuangan?

Wah kalo itu bagus banget tuh mbak. Bagusnya pertama, kita jadi punya

banyak temen otomatis kan. Kalau saya sih ngerasanya dampaknya tuh

jadinya ada pikiran untuk memajukan usaha, terus udah gitu jadi nambah

ilmu lah yang pasti.

7. Apakah komunikasi yang disampaikan fasilitator dapat anda pahami

secara jelas?

Bisa.

8. Pernahkan anda tidak datang dalam kegiatan pendidikan keuangan yang

sudah dijadwalkan? Berapa kali?

Pernah, kayaknya 2 kali tidak datang. Karena sakit dan ada keperluan lain.

9. Bagaimana pengaruh dalam usaha anda setelah mengikuti kegiatan

pendidikan keuangan dan manajemen usaha kemarin?

Materinya bagus kalau diterapkan. Saya lagi mencoba untuk menerapkan,

kaya misalnya bayar listrik rumah dibantu dari hasil usaha juga meski

usahanya di dalam rumah. Karena bisnis kita dirumah, maka uang listrik

dibantu juga dari hasil usaha, dipotong misalkan 2 ribu per hari atau per

pesanan usaha. Jadi tidak ditanggung seluruhnya dari uang pribadi saja

karena kan usaha pun dilakukan dirumah.

10. Seperti apa pelaksanaan program pendidikan keuangan yang anda

jalani? Apakah ada kendala yang anda alami?

Setiap hari senin dari jam 10 sampai jam 12.00/ selama 6 bulan per minggu

dan 2 bulan per minggu.

Page 128: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI ......pemberdayaan yang paling krusial karena seberapa baik konsep suatu program jika pada tahap implementasi tidak dijalankan dengan baik

Transkrip Wawancara Informan

Nama responden : Erna Kusumawati

Jabatan : Peserta Program dan Anggota koperasi tahun 2011

Tempat : Rumah Ibu Erna Kusumawati

Waktu : 10 Maret 2017

1. Apa yang anda ketahui tentang kegiatan program pendidikan keuangan?

Bisa mengatur keuangan dirumah, bisa mengetahui bagaimana caranya

memenej (mengatur) keuangan supaya tidak boros.

Apa yang dipelajari?

Kita jadi mengerti tentang pengeluaran kita, misal pendapatan berapa

pengeluaran berapa sehingga jadi tahu, mengerti tentang tabungan-

menabung.

2. Bagaimana dampak program ini terhadap diri anda, keluarga dan usaha

anda?

Seandainya kita mau mempraktekkan, nantinya akan ada perubahan. Namun

kan kita orangnya suka males. Pernah ngejalanin memenaj keuangan, mas

iqbal bilang membuat pembukuan pemasukan dan pengeluaran per hari

ditulis tapi kadang-kadang lupa, lama-lama ribet karena kita lupa. Jadi masih

suka bolong-bolong. Yang penting kalo mau bayar apa-apa ada, udah itu aja.

3. Apa manfaat yang anda dapatkan dari program tersebut?

Manfaatnya banyak yaa..kita juga jadi tahu kalo ada pengahasilan tambahan

jadi bisa menabung dikit-dikit, kalo dulu kan kadang kita abisin kalo abis

dapet orderan.

4. Seperti apa perencanaan keuangan yang anda lakukan?

Belum konsisten ada pembukuan. Sekarang masih diawang-awang aja.

5. Apakah komunikasi yang disampaikan fasilitator dapat anda pahami

secara jelas?

Paham, karena dia menjelaskannya secara detail.

6. Pengaruh dalam usaha setelah mengikuti kegiatan pendidikan keuangan?

Jadi dapat memahami masuk dan keluarnya uang yang didapat. Dan setiap

uang yang dikeluarkan untuk modal usaha dikeluarkan dari modal usaha

juga.

Page 129: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI ......pemberdayaan yang paling krusial karena seberapa baik konsep suatu program jika pada tahap implementasi tidak dijalankan dengan baik

7. Seperti apa pelaksanaan program pendidikan keuangan yang anda

jalani? Apakah ada kendala yang anda alami?

Pelaksanaan program pendidikan keuangan dijalani dilaksanakan setiap hari

senin dari mulai jam 10.00 pagi sampai jam 12.00 siang. Kendalanya tidak

ada.

8. Seberapa optimis anda saat ini dalam menghadapi hari tua setelah

mengikuti program pendidikan keuangan?

Optimis karena kita bisa mengetahui pendidikan keuangan dan dengan

mengikuti program ini saya jadi lebih menghargai waktu.

9. Pernahkan anda tidak hadir dalam kegiatan pendidikan keuangan yang

sudah dijadwalkan? Berapa kali?

Masuk terus.

10. Apa alasan anda bergabung di koperasi?

Karena gampang meminjam uang untuk modal usaha.

Page 130: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI ......pemberdayaan yang paling krusial karena seberapa baik konsep suatu program jika pada tahap implementasi tidak dijalankan dengan baik

Transkrip Wawancara Informan

Nama responden : Heni

Jabatan : Peserta Program dan Anggota koperasi tahun 2013

Tempat : Rumah Ibu Heni

Waktu : 10 Maret 2017

1. Apa yang anda ketahui tentang kegiatan program pendidikan keuangan?

Jadi lebih konsekuensi untuk pengeluarannya, jadi kita bisa memenej

keuangan pengeluaran kita. Menjadikan kita jadi lebih selektif tentang

pengeluaran keuangan kita dan jadi lebih tau banyak.

Apa yang ibu pelajari?

Kita jadi tau cara pengeluran kita, bagaimana cara memenej nya. Bagaimana

cara menabung, jadi lebih tahu banyak.

2. Bagaimana dampak program ini terhadap diri anda, keluarga dan usaha

anda?

Dampaknya banyak sekali, kita kan jadi lebih tau ya jadi lebih bisa memilih

mana yang perlu mana yang tidak mana yang harus didahulukan untuk

pengeluarannya. Jadi lebih banyak pengetahuannya, ilmunya karena

sebelumya saya belum tau ilmu itu. Sekarang jadi lebih selektif karena ada

tabungan personal, tabungan darurat dan tabungan masa depan. Jadi kalau

ada uang yang lebih ditabung, kalau ada pengeluaran tidak terduga kita

ambil ditabungan darurat hehehe Sampai sekarangpun 3 jenis tabungan yang

diajarkan itu masih saya isi sedikit-sedikit insyaAllah terus deh.

3. Sejauh apa peningkatan hasil usaha anda sebelum dan sesudah mengikuti

program pendidikan keuangan?

Alhamdulillah ada sekarang. Kalau dulu kan kayaknya uang keluar lebih

banyak karena dulu kan belum tau banget (ilmunya) kalo sekarang uang

keluar dan uang masuk ada catetannya jadikan lebih selektif. Peningkatan

tabungan individu. Jadi simpenan emang wajib disimpen tidak menunggu ada

sisa.

4. Seperti apa perencanaan keuangan yang anda lakukan?

Perencanaan keuangan awalnya dari kita dulu ya. Konsisten menyisipkan

uangnya ke jenis tabungan darurat, tabungan personal. Saya simpen untuk

saya gunakan sesuai dengan kebutuhan.

5. Setelah mengikuti program pendidikan keuangan, apakah anda

melibatkan keluarga anda dalam perencanaan keuangan?

Tidak melibatkan, tapi mengajak anak-anak saya untuk mengatur keuangan

juga seperti yang saya lakukan. Saya ngasih tau, kalo punya uang disisipkan

Page 131: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI ......pemberdayaan yang paling krusial karena seberapa baik konsep suatu program jika pada tahap implementasi tidak dijalankan dengan baik

ke 3 tabungan itu tadi untuk keperluan dia sendiri. Jadi saya punya 3

tabungan sendiri, anak saya pun juga punya sendiri.

6. Apakah komunikasi yang disampaikan fasilitator dapat anda pahami

secara jelas?

Alhamdulillah iya.

7. Jika Ya, materi apa saja yang telah anda pelajari yang telah diberikan

fasilitator?

Yaa tentang perencanaan di DHT, jadikan kita tau juga ya. DHT sangat

penting karena kita kan pasti akan jadi tua. Jadikan kita udah punya

tabungan untuk masa depan kita sendiri tanpa insyaAllah ga melibatkan

anak-anak. Anggota koperasi secara otomatis ikut dalam tabungan DHT tiap

bulan dipotong mulai dari 10.000 dalam jangka waktu 5 tahun baru bisa di

klaim.

Dampak sosialnya:

Bisa ngajak ikut koperasi, bisa ngasih tau cara pengelolaan keuangan yang

kita tahu.

Page 132: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI ......pemberdayaan yang paling krusial karena seberapa baik konsep suatu program jika pada tahap implementasi tidak dijalankan dengan baik

Transkrip Wawancara Informan

Nama responden : Evi Yuliani

Jabatan : Peserta Program dan Anggota koperasi tahun 2014

Tempat : Rumah Ibu Evi Yuliani

Waktu : 10 Maret 2017

1. Apa yang anda ketahui tentang kegiatan program pendidikan keuangan?

Pelatihan manajemen keuangan, tentang bagaimana kita usaha (manajemen

usaha) supaya lebih maju, tentang cara pengeluaran dan pemasukan biar

stabil (balance).

Seperti apa program itu?

Sangat bagus sih, apalagi untuk ibu ibu kalo belanja asal aja ngeluarin duit,

pengeluaran tidak terkontol ternyata ada perhitungannya.

2. Bagaimana dampak program ini terhadap diri anda, keluarga dan usaha

anda?

Dampaknya kita jadi tahu uang untuk pemasukan usaha dan uang pemasukan

dari suami. Dibedakan. Terus kalo ada kegiatan apa-apa atau beli apa-apa

dicatat. Ada pembukuannya sampai saat ini masih dilakukan.

3. Sejauh apa peningkatan hasil usaha anda sebelum dan sesudah mengikuti

program pendidikan keuangan?

Sebenarnya sama aja. Cuma jadi lebih tau pengeluaran keuangan kemana

aja.

4. Apa manfaat yang anda dapatkan dari program tersebut?

Manfaatnya banyak. Pertama silaturahmi, kedua jadi lebih tau menejemen

keuangan.

5. Seperti apa perencanaan keuangan yang anda lakukan?

Perencanan keuangannya, ditulis seberapa pemasukan seberapa pengeluaran

jadi tau sisinya tinggal berapa dipake untuk planning masa depan.

6. Setelah mengikuti program pendidikan keuangan, apakah anda

melibatkan keluarga anda dalam perencanaan keuangan?

Mengajak anak-anak untuk mengisi 3 jenis tabungan yang pernah diajari.

Tabungan personal, tabungan darurat dan tabungan DHT.

Page 133: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI ......pemberdayaan yang paling krusial karena seberapa baik konsep suatu program jika pada tahap implementasi tidak dijalankan dengan baik

7. Apakah komunikasi yang disampaikan fasilitator dapat anda pahami

secara jelas?

Memahami.

8. Jika Ya, materi apa saja yang telah anda pelajari yang telah diberikan

fasilitator?

Perencanaan untuk masa depan. Perencanaan untuk sekarang terus untuk

usaha, tentang bagaimana kita memenej keuangan usaha, keluarga.

Dampak sosialnya:

Memberikan solusi kepada temen jika kesulitan keuangan jangan hutang.

9. Pengaruh dalam usaha setelah mengikuti kegiatan pendidikan keuangan?

Pengaruhnya sangat besar, kita jadi lebih tahu mana uang usaha atau uang

hasil dari usaha dan mana uang dari suami. Karena selama ini uang yang

biasa dari keuangan usaha kita pakai buat jajan dan keperluan rumah tangga.

10. Seperti apa pelaksanaan program pendidikan keuangan yang anda

jalani? Apakah ada kendala yang anda alami?

Program (pendidikan keuangan) ini terlaksana mulai tanggal 3 oktober 2016

dan dilaksanakan setiap minggunya setiap hari senin jam 10.00 pagi sampai

jam 12.00 siang. Dan acara (program pendidikan keuangan) ini selesai pada

tanggal 17 Mei 2016 dan program itu juga memakai acara wisuda.

Kendala saya karena waktu yang ditetapkan dalam pelajaran bentok dengan

menjemput anak jadi terlambat.

11. Seberapa optimis anda saat inii dalam menghadapi hari rua setelah

mengikuti program pendidikan keuangan?

Sangat optimis, karena masa tua kita, kita yang jalani dan setelah mengikuti

program ini saya jadi lebih menghargai diri saya. Dan juga tau ilmunya.

12. Pernahkan anda tidak hadir dalam kegiatan pendidikan keuangan yang

sudah dijadwalkan? Berapa kali?

Pernah, 2 kali

13. Apa alasan anda bergabung di koperasi?

Saya ingin lebih tahu lebih banyak lagi tentang koperasi dan juga

rekomendasi dari kawan (tetangga). Karena yang saya tahu dikoperasi kita

bisa meminjam dan menabung. Dan proses peminjamannya lebih mudah dan

setiap saat bisa.

Page 134: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI ......pemberdayaan yang paling krusial karena seberapa baik konsep suatu program jika pada tahap implementasi tidak dijalankan dengan baik

Transkrip Wawancara Informan

Nama responden : Nurul

Jabatan : Peserta Program dan Anggota koperasi tahun 2016

Tempat : Rumah Ibu Nurul

Waktu : 10 Maret 2017

1. Apa yang anda ketahui tentang kegiatan program pendidikan keuangan?

Yang saya pelajari kemarin sedikit banyaknya saya mnegetahui untuk

perencanaan keuangan yang lebih baik , memenej keuangan juga jadi

meskipun uang sedikit bisa ditabung sedikit demi sedikit untuk kedepan

2. Apa yang ibu pelajari?

Tentang keuangan dari kehidupan sehari-hari ya, ada untuk rencana kedepan

juga, ada yang untuk kebutuhan darurat jadi jenis-jenis tabungannya tuh

mulai saya sisihkan sesuai dengan jenis tabungannya. Jadi kalo untuk

tabungan darurat saya gunakan hanya untuk kebutuhan darurat, semaksimal

mungkin saya ga ambil dulu kalo ga darurat banget.

3. Pendapat anda tentang program pendidikan keuangan?

Bagus banget buat kita, khususnya untuk diri kita sendiri. Saya sih inginnya

bisa menerapkan dalam kehidupan sehari-hari.

4. Bagaimana dampak program ini terhadap diri anda, keluarga dan usaha

anda?

Sedikit banyak emang jadi paham dan mengerti bagaimana cara mengelola

keuangan, mulai menerapkannya.

5. Apa manfaat yang anda dapatkan dari program tersebut?

Manfaatnya banyak tau, bagaimana cara mengelola keuangan dengan baik,

hal-hal yang tidak penting tidak didahulukan, ga kita dibuang sia-sia karena

hal yang kecil-kecil itu sebenernya bisa kita tabung, tidak berasa. Dan jika di

jumlah ternyata jumlahnya banyak. Jadi, emang sekarang terkesan pelit

cuman tidak apa-apa karena kan untuk masa depan tidak untuk saya saja tapi

buat anak-anak juga

6. Seperti apa perencanaan keuangan yang anda lakukan?

Baru sebatas meminimalisir pengeluaran yang tidak penting

Page 135: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI ......pemberdayaan yang paling krusial karena seberapa baik konsep suatu program jika pada tahap implementasi tidak dijalankan dengan baik

7. Setelah mengikuti program pendidikan keuangan, apakah anda

melibatkan keluarga anda dalam perencanaan keuangan? Seperti apa

cara anda melakukannya?

Contoh kecil ke anak-anak. Mengajarkan meminimalkan pengeluaran kalau

ingin jajan.

8. Apakah komunikasi yang disampaikan fasilitator dapat anda pahami

secara jelas? Memahami.

Page 136: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI ......pemberdayaan yang paling krusial karena seberapa baik konsep suatu program jika pada tahap implementasi tidak dijalankan dengan baik

Transkrip Wawancara Informan

Nama responden : Rina

Jabatan : Peserta Program dan Anggota koperasi tahun 2014

Tempat : Kantor koperasi Teratai Putih

Waktu : 10 Maret 2017

1. Apa yang anda ketahui tentang program pendidikan keuangan?

Membantu mengelola perencanaan keuangan tentang dana hari tua, investasi

dan usaha kecil

2. Bagaimana dampak program ini terhadap diri anda? Apa manfaat yang

anda dapatkan dari program tersebut?

Menjadi mengerti dan tahu pengelolaan keuangan, Menjadi mengetahui cara

pengelolaan keuangan

3. Seperti apa perencanaan keuangan yang anda lakukan?

Mengatur pengeluaran, yang tidak perlu sekali disiasati

4. Setelah mengikuti program pendidikan keuangan, apakah anda

melibatkan keluarga anda dalam perencanaan keuangan?

Saya menyuruh anggota keluarga untuk menyisihkan uang untuk ditabung,

mengatur pengeluaran kalo tidak penting banget ditahan-tahan.

5. Apakah komunikasi yang disampaikan fasilitator dapat anda pahami

secara jelas? Paham sedikit.

Memang apa kendalanya? Terlalu banyak peserta sehingga tidak konsen.

6. Jika Ya, materi apa saja yang telah anda pelajari yang telah diberikan

fasilitator?

Perencanaan keuanga, dht, investasi, dan usaha kecil.

Page 137: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI ......pemberdayaan yang paling krusial karena seberapa baik konsep suatu program jika pada tahap implementasi tidak dijalankan dengan baik

Transkrip Wawancara Informan

Nama responden : Dini

Jabatan : Peserta Program dan Anggota koperasi tahun 2013

Tempat : Rumah Ibu Nurul

Waktu : 10 Maret 2017

1. Apa yang anda ketahui tentang kegiatan program pendidikan keuangan?

Mengelola keuangan.

Yang dipelajari?

Bagaimana cara mengatur keuangan, menabung, menyimpan uang dan

berinvestasi.

2. Bagaimana dampak program ini terhadap diri anda, keluarga dan usaha

anda?

Jadi berubah, menjadi lebih baik cara mengelola keuangan. Tadinya tidak

ada pembukuan dalam pengelolaan keuangan, tapi sekarang sudah mengerti

jadi ditulis dibuku (pengeluarannya).

3. Apa manfaat yang anda dapatkan dari program tersebut?

Jadi bisa menabung menyisihkan uang untuk ditabung setiap harinya. Bisa

mengatur keuangan dirumah, ada pembukuan pengeluaran dan pemasukan

keuangan rumah tangga.

4. Seperti apa perencanaan keuangan yang anda lakukan?

Setiap hari menulis uang masuk (pemasukan) dan uang keluar (pengeluaran).

5. Setelah mengikuti program pendidikan keuangan, apakah anda

melibatkan keluarga anda dalam perencanaan keuangan?

Tidak.

6. Apakah komunikasi yang disampaikan fasilitator dapat anda pahami

secara jelas?

Jelas.

7. Jika Ya, materi apa saja yang telah anda pelajari yang telah diberikan

fasilitator?

Perencanaan keuangan, Dana hari tua, Aset, investasi.

Page 138: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI ......pemberdayaan yang paling krusial karena seberapa baik konsep suatu program jika pada tahap implementasi tidak dijalankan dengan baik

Transkrip Wawancara Informan

Nama responden : Dalilah

Jabatan : Peserta Program dan Anggota koperasi tahun 2013

Tempat : Rumah Ibu Dalilah

Waktu : 10 Maret 2017

1. Apa yang anda ketahui tentang kegiatan program pendidikan keuangan?

Salah satu di pelajaran itu saya belum mengerti pengelolaan keuangan

sekarang saya sudah mengerti, jadi bisa cara mengaturnya.

2. Bagaimana dampak program ini terhadap diri anda, keluarga dan usaha

anda?

Sebelumnya tidak ada pencatatan. Dampak dari program ini sekarang saya

sudah melakukan pencatatan. Pemasukan sebulan berapa terus nanti saya

simpan untuk kalau ada kerusakan. Jadi saya lebih sadar dan mengerti.

3. Apa manfaat yang anda dapatkan dari program tersebut?

Manfaatnya banyak. Lebih mengerti soal keuangan, jadi ada pembukuan.

4. Seperti apa perencanaan keuangan yang anda lakukan?

Uang yang sudah masuk akan saya simpan.

5. Apakah komunikasi yang disampaikan fasilitator dapat anda pahami

secara jelas?

InsyaAllah memahami.

Page 139: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI ......pemberdayaan yang paling krusial karena seberapa baik konsep suatu program jika pada tahap implementasi tidak dijalankan dengan baik

Transkrip Wawancara Informan

Nama responden : Sri Hartati

Jabatan : Peserta Program dan Anggota koperasi tahun 2014

Tempat : Dirumah Ibu Sri Hartati

Waktu : 10 Maret 2017

1. Apa yang anda ketahui tentang kegiatan program pendidikan keuangan?

Jadi saya sekarang bisa hemat, bisa memanej keuangan, bisa menabung.

2. Bagaimana dampak program ini terhadap diri anda, keluarga dan usaha

anda?

Dampaknya saya semakin percaya diri makin teratur dalam mengelola

keuangan. Tadinya saya kurang percaya diri, boros, tidak yakin apa bisa

menabung tiap bulan. Tetapi setelah mengikuti program pendidikan keuangan

kemarin ternyata pengeluaran harus ditulis, pengeluaran berapa

pamasukannya berapa sehingga terkontrol. Ada pembukuan.

3. Apa manfaat yang anda dapatkan dari program tersebut?

Saya mendapatkan ilmu, bisa kenal sama-temen-temen dari yang tidak kenal

menjadi kenal, bisa memenej keuanga bisa menabung.

4. Seperti apa perencanaan keuangan yang anda lakukan?

Sekarang ini tiap harinya pengeluaran saya tulis, ada pembukuan tadinya

keluar begitu saja tidak ketahuan uangnya. Kan mas iqbal menyuruhnya

begitu makanya coba saya ikuti ternyata bener pengeluaran sekecil apapun

harus ditulis. Dampaknya jadi ketahuan pengeluran jadi lebih banyak dari

pemasukan. Sekarang menjadi lebih pelit (lebih terkontrol).

5. Setelah mengikuti program pendidikan keuangan, apakah anda

melibatkan keluarga anda dalam perencanaan keuangan?

Memberi contoh kepada anak untuk membuat pembukuan. Menulis

pengeluran pemasukan dan total.

6. Apakah komunikasi yang disampaikan fasilitator dapat anda pahami

secara jelas?

Memahami dengan jelas. Ada 6 modul.

Page 140: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI ......pemberdayaan yang paling krusial karena seberapa baik konsep suatu program jika pada tahap implementasi tidak dijalankan dengan baik

Transkrip Wawancara Informan

Nama responden : Ida Farida

Jabatan : Peserta Program dan Anggota koperasi tahun 2014

Tempat : Rumah Ibu Ida Farida

Waktu : 10 Maret 2017

1. Apa yang anda ketahui tentang kegiatan program pendidikan keuangan?

Belajar Manajemen keuangan.

2. Bagaimana dampak program ini terhadap diri anda, keluarga dan usaha

anda?

1.kita menghargai nilai uang. 2. Kita dapat membedakan mana kebutuhan

mana keinginan. 3. Kita menabung di koperasi tujuannya untuk kesejahteraan

hari tua kita agar hari tua kita sedikit terjamin. Terus, kita juga bisa minjem

uang dikoperasi tapi tidak memberatkan aggotanya karena bunganya kecil.

3. Seperti apa perencanaan keuangan yang anda lakukan?

Semenjak ikut kelas pendidikan keuangan itu, aku bisa merencanakan

keuangan. Cara aku melakukannya, belum ditulis dibuku. Tapi baru sebatas

setiap belanja aku jatahin (targetin) pengeluarannya.

4. Setelah mengikuti program pendidikan keuangan, apakah anda

melibatkan keluarga anda dalam perencanaan keuangan?

Saya tidak melibatkan. Hanya sebatas memberi tahu.

5. Apakah komunikasi yang disampaikan fasilitator dapat anda pahami

secara jelas?

Iya apa yang disampaikan masuk ke otak.

6. Jika Ya, materi apa saja yang telah anda pelajari yang telah diberikan

fasilitator?

Cara menabung, perbedaan menabung di koperasi dan di bank, hukum

warisan tapi itu tidak diperdalam karena berkaitan dengan agama.

Page 141: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI ......pemberdayaan yang paling krusial karena seberapa baik konsep suatu program jika pada tahap implementasi tidak dijalankan dengan baik

Tabel 4. Daftar Peserta Program Pendidikan Keuangan

NO. NAMA ALAMAT PENDIDIKAN

AKHIR

JENIS

USAHA

1. Evi Yuliani Jl. Batu Merah II

No.7

SMA Acesoris

2. Erna

Kusumawati

Jl. Batu Merah I

No.41 B

SMA Kue Kering

pesanan

3. Sri Hartati Jl. Batu Merah 1

No.39

SMK Warung &

Kue kering

4. Dalilah Jl. Batu Merah IV

No. 13 B

SMP Kontrakan

5. Heni Jl. Batu Merah IV

No.33

SMA Warung

sembako

6. Ida Farida Jl. Batu Merah IV SMA Kue kering

pesanan

7. Santi Erna Kampung sawah RT

007/01

SMTG Penjual Kue

8. Supeni Kampung sawah RT

007/01

SMK

9. Hj. Rita Jl. Batu Merah I No.

14

SMA Kerajinan

tangan

10. Suburiyah Jl. Batu Merah II No.

17

SD Pendagang

11. Nita Artiani Kampung Kalibata

05/07

SMK Catering

12. Rina Pengadengan Timur I SMK Warung

makan

13. Nia Jl. Batu Merah II

Pejaten Timur

SMP Pendagang

14. Suciyati Jl. Kalibata RT 06/10 SMP Pendagang

15. Nurul Jl. Empang III RT

14/01

SMK Warung

Jajanan anak

16. Rohimah Jl. Warung Silah

Jagakarsa

SMK Percetakan

17. Dini Rianti Jl. Empang III RT

14/01

SMK Penjual Nasi

Uduk

18. Latifah Jl. Masjid Al

Makmur RT 06/08

SMA Kredit Barang

19. Ainun Jl. Jati padang RT

09/05

SMA Penjahit

Pakaian

20. Supriyati Penjual Risol

Mayo

Page 142: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI ......pemberdayaan yang paling krusial karena seberapa baik konsep suatu program jika pada tahap implementasi tidak dijalankan dengan baik

KEMENTERIAN AGAMAUNIYERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUI{IKASI

J1. Ir. H. Juanda No, 95, Ciputat i5412, lndonesiaWebsite ; wmv.fidkcm.uinjl't.ac.id

T'e\r.iFax: (62-2i) 7432728 I 14103580Email : fi dkomfrquinikt.ac.id

NonrorI.anrpiran

Ital

:Urr.0l/F5/PP.00.9r 43E 2017

: lzin Penelitian (Shripsi)

Jakarta, G Maret 201 7

Kepada Yth.Ibu Trr Enclang Sulistyou,atiDirelitLrr Pusat Pengenrbangan Surrberdava Wanita (PPSW) Jakartadi

1.ent pat

.1.s.s tt I u t t t t t' u I tt i k tr nt fi ' r. Il'b.

Del.atl FakLrltas IlntLr Daku ah dan linru Kontunikasi UIN Syarif Hidal,atullah.lakal'ta nreneranqkan bahlva:

NarnaNonror PoiiokTentl;iitiT'an gga I [-alr i rSerrester'J ulLrsan/l( onserrtrasiAlarnatTelp.

Tenrbusarr :

l, Wakil Dekan Bidang Akaderlil,2. I(etua Junrsan/Prodi Pengetrbanqarr N,lasvarakat Islarn

Arianne SalaliI I r2054000014.lakiifta. l9 FebrLrari 1995X (Sepulrrh)Penseur bangan N,lasl arakat Is larnKebaloran Lanta Utara Jaksel08 I 295i69736

bhan, MA

adalah bettar tnahasisri'a aktif pada FakLrltas Ilnru Dalivvalt dan Ilrlu Korlunikasi UIN Sr,arifHiclal'attrllah.lakarta lang aliart rrelaksanakan penelitian/rnencari data dalant rangkztperrLtlisatt sl<riltsi beriurlLrl " lrrrplentqtttr.si Pr.osr.unr Pentbertlcn,uun Ekonr.tnri perentptrtrtr

,\{elolrri Perttlitlikurt KeuunSltrtt.S/trdi Kcr.:tr.s.'Kopertr.si Terttttti Putih Pejctten Tirmtr P.t,\4irrggu .fuk-Scl ",

SehLtbtlllgatt clensari itu. clirnohorr liiranf ii Bapak/lbrr/Sclr. clapattlrettet'itrla/lttertgizinli,an nrahasisu a kauri tersebut dalarn pelaksanaan kegiatan cjinralisLrcl.

Derltil<iitlt. atas ke{asanta dar} l"rantuarrnva kanri rnengrrcaplian terima kasih.

ll'u.;,scr I u n t tr' u I u i ku tr t Il'r Il/ h.

Dekan

r r0 te9303 I 004{

Page 143: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI ......pemberdayaan yang paling krusial karena seberapa baik konsep suatu program jika pada tahap implementasi tidak dijalankan dengan baik

SURAT KETERANGANPENELITIAN PENULISAH SKIPSI

No.951A31100

Dengan ini kami yang bertandatangan di bawah ini :

Nama : lr. Tri Endang Sulistyowati

Jabatan

menerangkan bahwa :

Nama :

Nomor Registrasi :

Fakultas :

Program Studi :

: Direktur PPSW Jakarta

Arianne Sarah

1112454000014

llmu Dakwah Dan llmu Komr"rnikasi lJniversitas rsram Negeri (ulN)

Syarif Hidayatullah Jakarta

Pengembangan Masyarakat lslam

Telah melakukan penelitian guna kelengkapan data pembuatan skripsi dengan judul

"lmplementasi Program Pemberdayaan Ekonomi Perempuan Melalui pendidikan

Keuangan Sfudi Kasus : Koperasi Teratai Putih, Pejaten Timur, pasar MingguJakarta Selatan" di Pusat Pengembangan Sumberdaya Wanita Jakarta (ppSW Jakarta)mulai Agustus 2016 - Maret ZO1T.

Selama Penelitian di Pusat Pengembangan Sumberdaya Wanita (ppSW Jakarta), Sdri

Arianne Sarah, mempelajari tentang Proses Pemberdayaan Peremplran dengan StrategiPengorganisasian Masyarakat Melalui pendidikan Keuangan.

Demikian Surat Keterangan Penelitian ini kami buat untuk dapat dipergunakan

sebagaimana mestinya.

Jakarta, 25 September 2017

lr. Tri Endanq SulistuowatiDirektur PPSWJakarta

Jl. Pangkalan l"lfVt Cg..{"ggr-k RT 05 Winang Melayu

CQIry,AI(ARIA

Pusat

6T1

Page 144: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI ......pemberdayaan yang paling krusial karena seberapa baik konsep suatu program jika pada tahap implementasi tidak dijalankan dengan baik

KEMENTERIAI\ AGAMAUNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)SYARIF H IDAYATULLAH JAKARTA

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

Jl. Ir. t{. Jlranda No.95 Ciputat 154 ll IndoncsiaWebsitc : wwu'. tilkuinj akarta.ac. id

Telp./Fax : {62-21) 7 4327 281 7 47 A3580Email : [email protected]

Nomorl.ampiranI lal

; Un.0l/FS/PP.00.9/91 7 r2017

; Permohonan Data Monografi

Kepada Yth.Camat Pasar Minggu Jakarta Selatandi

Tempat

A s s a lanru' al a i ku m Ll/r. W''b.

Jakar-ta.l 6 Januari 20 l6

Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hiday,atullahJakarta menerangkan bahwa :

NamaNomor PokokTempat/Tanggal LahirSemesterJurusan/KonsentrasiAlamat'felp.

Arianne Sarah1 I 12054000014Jakarta. 19 Februari 1995Vlll (Delapan)Pengembangan Masyarakat IslamKebayoran Lanra Utara Jaksel

08s781 834979

adalah benar mahasiswa aktif pada Fakultas Ilmu Dakwah dan llmu KomunikasiUIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang akan melaksanakan penelitian/mencari datadalam rangka penulisan skripsi berjudul Pendidikan Keuangan unruk Perempuansebagai Upayo P e mberdayaan P erempuan.

Sehubungan dengan itu, dimohon kiranya Bapakllbr:/Sdr. dapatmenerima/mengizinkan mahasiswa kami tersebut dalam pelaksanaan kegiatandimaksud.

Demikian, atas kerjasama dan bantuannya kami mengucapkan terima kasih.

Was s sl amu' al aikum Wr. Wb.

Tembusan:L Wakil Dekan Bidang Akademik2. Ketua Jurusan/Prodi Pengembangan Masyarakat Islam

Page 145: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI ......pemberdayaan yang paling krusial karena seberapa baik konsep suatu program jika pada tahap implementasi tidak dijalankan dengan baik

KEMENTERIAN AGAMAUNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAI{ ILMU KOMUNIKASI

Jl. Ir. H. Juanda No. 95, Ciputat 15412, IndonesiaWebsite : www. fidkom.uinjkt.ac.id

Tclp.iFax: (62-21) 7132728 I 14103580Email : f1dkom(Zyuinj kt. ac. id

omorLampiranHal

Tembusan1. Dekan2. Kasubbag. UmumFakultas llmu Dakwah dan llmu KomunikasiAjkd/Mr

Kepada Yth. :

1. Dr. Suhaimi, M.Si2. Ahmad Fatoni, S.Sos.l3, Wati Nilamsari, M.Si4. Nurul Hidayati, S.Ag., M.Pd5. M. Hudri, MAdiJakarta

Assal am u' al a iku m Wr.Wb.

Dekan Fakultas llmu Dakwah danJakarta menunjuk Bapak/lbu sebagai TimDakwah dan llmu Komunikasi,

NamaNIMTempat Tanggal lahirJurusanJudul Skripsi

Ujian tersebut akan dilaksanakan pada :

Hari/TanggalWaktuTempat

KetualPengujiSekretarisPengujiPengujiPembimbing

llmu Komunikasi UIN Syarif HidayatullahPenguji Skripsi mahasiswa/i di Fakultas llmu

: Arianne Sarah: 1 1 12054000014: Jakarta, 19 Februari 1995: Pengembangan Masyarakat lslam (PMl): lmplementasi Program Pemberdayaan EkonomiPerempuan Melalui Pendidikan Keuangan : Studi KasusAnggota Perempuan Koperasi Teratai Putih KelurahanPejaten Timur Jakarta Selatan.

: Selasa, B Agustus 2017: Pk. 10.00 s.d. 1 1 .00 WIB: Ruang Munaqasah (Lantai 7A)

Untuk menunjang kelancaran ujian dimaksud, bersama ini kami kirimkan naskahskripsi yang akan diujikan, guna dipelajari/diteliti sebagaimana mestinya.

Demikian penunjukan ini di sampaikan. Aias perhatian Bapak/lbu, kami ucapkanterima kasih

Wassalamualaikum Wr Wb.an. De

Ph.D10330 r99803 1 004

: 1(satu) Berkas Skripsi: Ujian Skripsi

Akademik