Ikterus Neonatorum Case Yoshi Pratama

download Ikterus Neonatorum Case Yoshi Pratama

of 71

Transcript of Ikterus Neonatorum Case Yoshi Pratama

  • 7/29/2019 Ikterus Neonatorum Case Yoshi Pratama

    1/71

    Ikterus Neonatorum

    dr. Yoshi Pratama Djaja

  • 7/29/2019 Ikterus Neonatorum Case Yoshi Pratama

    2/71

    ILUSTRASI KASUS

    Identitas Pasien

    Nama : Bayi Ny. F

    Jenis kelamin: PerempuanTanggal lahir : 24 Oktober 2010

    Alamat : Kp. Wangkal RT 013/004

    Sukaraja, CibitungNo. RM : 160302-76

    Tanggal masuk: 27 Oktober 2010

  • 7/29/2019 Ikterus Neonatorum Case Yoshi Pratama

    3/71

    ANAMNESIS

    Keluhan Utama:

    Pasien rujukan dari RSIA Graha Sari

    dengan BBLR dan ikterus sejak usia 2 hari

  • 7/29/2019 Ikterus Neonatorum Case Yoshi Pratama

    4/71

    Anamnesis

    Riwayat Penyakit Sekarang

    Bayi lahir 3 hari smrs, prematur ( lama

    kehamilan 28 minggu)

    Bayi tampak lemas dan sulit makan sejak lahir,

    jumlah asupan makanan oral perhari rata-rata

    5-10 cc/hari, BAB (+), mekonium (+), BAK (+)

    Bayi tampak sesakTerdapat luka di pergelangan kaki ps (bekas

    infus).

  • 7/29/2019 Ikterus Neonatorum Case Yoshi Pratama

    5/71

    Riwayat Penyakit Dahulu

    Riwayat transfusi disangkal

    Riwayat Penyakit Keluarga

    Hipertensi, Diabetes Melitus, Jantung

    disangkal

    Riwayat kuning disangkal

    Konsumsi obat-obatan selama kehamilan

    pada ibu disangkal

    Ayah dan ibu golongan darah O

  • 7/29/2019 Ikterus Neonatorum Case Yoshi Pratama

    6/71

    RIWAYAT KEHAMILAN

    G4P3A0

    Pemeriksaan antenatal di bidan, tidak teratur

    Keputihan (+), tidak diobati, anyang-

    anyangan (-)

    Kuallitas dan kuantitas makanan selama

    hamil cukup

    Konsumsi jamu-jamuan & rokok disangkal

  • 7/29/2019 Ikterus Neonatorum Case Yoshi Pratama

    7/71

    RIWAYAT PERSALINAN

    Lama kehamilan 28 minggu

    Persalinan di RS Graha Asri dipimpin olehdokter spesialis.

    Kehamilan diterminasi karena persalinandini.

    Lahir bayi perempuan dengan:

    Apgar Score : 4/5Berat lahir : 1600 gram

    Pjg lahir : 45 cm

  • 7/29/2019 Ikterus Neonatorum Case Yoshi Pratama

    8/71

    PEMERIKSAAN FISIK

    Kesadaran: kesan letargis

    Tanda vital:

    RR : 57 x/menit (40-60)

    Nadi : 170 x/menit (100-160)

    Suhu : 38,4 (36.0-37.5)

    Berat badan : 1350 gr

    Panjang badan : 45 cm

  • 7/29/2019 Ikterus Neonatorum Case Yoshi Pratama

    9/71

    PEMERIKSAAN FISIK Leher : t.a.k

    Kulit : tampak ikterusdari kepala,abdomen dankeempat ekstremitas

    Thorax : simetris statisdinamis

    Paru : RR = 57x/menit

    regular, kedalaman cukup

    retraksi (-)

    vesikuler

    rhonki -/-

    wheezing -/-

    Jantung : Nadi = 170x/menit

    Regular, isi cukup,

    BJ I-II normal, murmur (-), gallop (-)

    Abdomen : lemas, turgor cukup, bising usus (+)

    normal, hati dan umbilikus dalam batasnormal.

    Anus : (+) mekonium (+)

    Genitalia : perempuan, labia

    minor menonjol

    Ekstremitas : akral hangat,CRT < 3

  • 7/29/2019 Ikterus Neonatorum Case Yoshi Pratama

    10/71

    Klasifikasi Neonatus berdasarkan Lubchenco (1967):

  • 7/29/2019 Ikterus Neonatorum Case Yoshi Pratama

    11/71

    PEMERIKSAAN PENUNJANG

    Hasil Nilai normal

    Hemoglobin 15,1 g/dL 10,7-17,3

    Hematokrit 45,5 % 35-49

    Leukosit 16.300 / L 5000-19000

    Trombosit 262.000/L 150.000-450.000

    Bilirubin total 21,8

  • 7/29/2019 Ikterus Neonatorum Case Yoshi Pratama

    12/71

    DIAGNOSIS KERJA

    Neonatus kurang bulan, besar masa

    kehamilan (NCB-BMK)

    Ikterus neonatorum ec. Dehidrasi dd/ early

    onset sepsis pada neonatus kurang bulan

  • 7/29/2019 Ikterus Neonatorum Case Yoshi Pratama

    13/71

    PENATALAKSANAAN

    O2 L/menit

    IVFD Dextrose 10% 100 cc/kg/24 jam

    Inj Cefotaxim 2x 80 mg

    Inj Amikasin 2x 120 mg

    Inj Aminofilin bolus 6 mg/kg BB 7,8 mg Selanjutnya 2,5 mg/kg BB/12 jam

    Rawat Luka

    Terapi sinar

    Saran pemeriksaan

    Hitung Jenis, CRP. I/T ratio, Kultur darah, albumin,

  • 7/29/2019 Ikterus Neonatorum Case Yoshi Pratama

    14/71

    FOLLOW UP (28 Okt 2010)

    S : demam (-), aktif (+), menangis kuat, refleks hisap baik, mekonium(+)

    O : keadaan umum tampak baik, sianosis (-), ikterik (+), sesak (-)

    Berat badan: 1360 gram

    Frekuensi nadi: 140 x/menit, regular, isi cukup

    Frekuensi nafas: 46 x/menit, regular, kedalaman cukup

    Suhu: 37,2C

    Paru: vesikuler, rhonki -/-, wheezing -/-

    Jantung: Bunyi Jantung I-II normal, murmur -/-, gallop -/-

    Abdomen: datar, lemas, turgor cukup, bising usus (+) normal

    Ekstremitas: akral hangat, sianosis (-), CRT

  • 7/29/2019 Ikterus Neonatorum Case Yoshi Pratama

    15/71

    FOLLOW UP (30 Okt 2010)

    S : demam (-), aktif (+), menangis kuat, refleks hisap baik, mekonium(+)

    O : keadaan umum tampak baik, sianosis (-), ikterik (+), sesak (-)

    Berat badan: 1320 gram

    Frekuensi nadi: 140 x/menit, regular, isi cukup

    Frekuensi nafas: 40 x/menit, regular, kedalaman cukup

    Suhu: 37,2C

    Paru: vesikuler, rhonki -/-, wheezing -/-

    Jantung: Bunyi Jantung I-II normal, murmur -/-, gallop -/-

    Abdomen: datar, lemas, turgor cukup, bising usus (+) normal

    Ekstremitas: akral hangat, sianosis (-), CRT

  • 7/29/2019 Ikterus Neonatorum Case Yoshi Pratama

    16/71

    FOLLOW UP (2 Nov 2010)

    S : demam (-), aktif (+), menangis kuat, refleks hisap baik, mekonium(+)

    O : keadaan umum tampak baik, sianosis (-), ikterik (+), sesak (-)

    Berat badan: 1420 gram

    Frekuensi nadi: 140 x/menit, regular, isi cukup

    Frekuensi nafas: 40 x/menit, regular, kedalaman cukup

    Suhu: 37,2C

    Paru: vesikuler, rhonki -/-, wheezing -/-

    Jantung: Bunyi Jantung I-II normal, murmur -/-, gallop -/-

    Abdomen: datar, lemas, turgor cukup, bising usus (+) normal

    Ekstremitas: akral hangat, sianosis (-), CRT

  • 7/29/2019 Ikterus Neonatorum Case Yoshi Pratama

    17/71

    FOLLOW UP (3 Nov 2010)

    S : demam (-), aktif (+), menangis kuat, refleks hisap baik, mekonium(+)

    O : keadaan umum tampak baik, sianosis (-), ikterik (+), sesak (-)

    Berat badan: 1420 gram

    Frekuensi nadi: 140 x/menit, regular, isi cukup

    Frekuensi nafas: 42 x/menit, regular, kedalaman cukup

    Suhu: 37,2C

    Paru: vesikuler, rhonki -/-, wheezing -/-

    Jantung: Bunyi Jantung I-II normal, murmur -/-, gallop -/-

    Abdomen: datar, lemas, turgor cukup, bising usus (+) normal

    Ekstremitas: akral hangat, sianosis (-), CRT

  • 7/29/2019 Ikterus Neonatorum Case Yoshi Pratama

    18/71

    FOLLOW UP (4 Nov 2010)

    S : demam (-), aktif (+), menangis kuat, refleks hisap baik, mekonium(+)

    O : keadaan umum tampak baik, sianosis (-), ikterik (+), sesak (-)

    Berat badan: 1460 gram

    Frekuensi nadi: 140 x/menit, regular, isi cukup

    Frekuensi nafas: 40 x/menit, regular, kedalaman cukup

    Suhu: 37,2C

    Paru: vesikuler, rhonki -/-, wheezing -/-

    Jantung: Bunyi Jantung I-II normal, murmur -/-, gallop -/-

    Abdomen: datar, lemas, turgor cukup, bising usus (+) normal

    Ekstremitas: akral hangat, sianosis (-), CRT

  • 7/29/2019 Ikterus Neonatorum Case Yoshi Pratama

    19/71

    TINJAUAN PUSTAKA

  • 7/29/2019 Ikterus Neonatorum Case Yoshi Pratama

    20/71

    IKTERUS

    Ikterus fisiologis

    Timbul hari ke 2-3

    Tidak ada dasar patologis

    Kernicterus (-) Morbiditas (-)

    25-50% cukup bulan dan lebihtinggi pada kurang bulan

    Ikterus patologis

    Ikterus sebelum usia 24 jam

    Ikterus bertahan setelah usia 8

    hari pada NCB atau setelah 14hari pada NKB

    Peningkatan bilirubin totalserum > 0,5 mg/dL/jam

    Peningkatan bilirubin yangmemerlukan fototerapi

    Adanya tanda-tanda penyakityang mendasari

  • 7/29/2019 Ikterus Neonatorum Case Yoshi Pratama

    21/71

    ETIOLOGI

    Produksi

    Uptake dan konjugasihepar

    Transportasi

    Eksreksi

    Plasenta ke ibuproduksi

    sendiri

    Volume SDM > neonatus

    Hepar imatur

    Jumlah albumin

    Sirkulasi enterohepatik >

    Usia SDM 5 mg/dL sehari

    Kadar bilirubin serum total > 13 mg/dL dalam 4 hari pertama padabayi cukup bulan

    Kadar bilirubin serum direk > 2 mg/dL

    Ikterus yang nyata yang bertahan > 1 minggu pada bayi cukupbulan atau > 2 minggu pada bayi prematur.

  • 7/29/2019 Ikterus Neonatorum Case Yoshi Pratama

    36/71

    Bila ditemukan salah satu kriteria diatas periksa:

    Penentuan kadar serum bilirubin direk, indirek dan total

    Penentuan golongan darah ibu dan bayi serta skrining darah bayi

    untuk antibodi

    Penentuan konsentrasi Hb atau Ht atau keduanya

    Darah tepi lengkap dan hitung retikulosit

    Morfologi sel darah merah

  • 7/29/2019 Ikterus Neonatorum Case Yoshi Pratama

    37/71

    Pertimbangkan pemeriksaan tambahan berdasarkan

    hasil pemeriksaan klinis:

    Pemeriksaan untuk sepsis,

    Bila faktor resiko (+)

    Ruptur membran yang lama, infeksi maternal atau demam,temperatur neonatus yang tidak stabil

    Pemeriksaan lebih lanjut

    Infeksi, hematologi atau penyakit metabolik yang jarang

  • 7/29/2019 Ikterus Neonatorum Case Yoshi Pratama

    38/71

    Tatalaksana ikterus neonatorum

    Tujuan :Mencegah keracunan oleh bilirubin

    Cara

    1. Pencegahan hiperbilirubinemia- Pemberian makan dini

    - Hidrasi adekuat

    2. Penurunan kadar bilirubin

    - Terapi sinar- Transfusi tukar

  • 7/29/2019 Ikterus Neonatorum Case Yoshi Pratama

    39/71

    Terapi Sinar

    Prinsip :Bilirubin indirek diubah oleh cahaya dengangelombang 450-460 nanometerphotoisomer yang larut dalam air

    Perlengkapan lampu neon 6-8 buah

    tempat tidur atau inkubatoralat penutup mata

  • 7/29/2019 Ikterus Neonatorum Case Yoshi Pratama

    40/71

    Fototerapi

    Usia

    (jam)Kadar bilirubin total (dalam mg dl)

    Pertimbangan fototerapi Fototerapi< 24 - -

    25-48 > 12 > 1549-72 > 15 > 18> > >

    Table.1 Pilihan tindakan fototerapi berdasarkan usia dan kadar bilirubin (AAP)

  • 7/29/2019 Ikterus Neonatorum Case Yoshi Pratama

    41/71

    Terapi sinar

    Letakkan bayi dalam keadaan telanjangdibawah lampu dengan jarak 45 cm

    Tutup mata

    Setiap 2 jam bayi disusui

    Ubah posisi bayi setiap selesai menyusui

    Ukur suhu setiap 4 jam

    Timbang bayi setiap hari

    Periksa kadar bilirubin setiap 12 jam

    Hentikan terapi sinar bila kadar < 10 mg/dl

  • 7/29/2019 Ikterus Neonatorum Case Yoshi Pratama

    42/71

    Efek samping terapi sinar

    Meningkatkan kehilangan cairan insensibel

    Defekasi encer

    Warna kemerahan pada kulit

    Bronze baby syndrome

    Hipertermia

  • 7/29/2019 Ikterus Neonatorum Case Yoshi Pratama

    43/71

    PENATALAKSANAAN

    Pemberian ASIPenghentian pemberian ASI biasanya tidak diindikasikan

    Pemberian ASI lebih sering (10-12 kali sehari)

    Pemberian ASI dapat dihentikan bila untuk kepentingandiagnostik atau pengobatan ketika kadar bilirubinnya meningkat

    dan ada risiko terjadinya transfusi tukar. Bila hal ini terjadi maka: Lanjutkan fototerapi:Pertimbangkan untuk menghentikan pemberian ASI selama 24jam, atau

    Selingi pemberian ASI dengan pemberian susu formula bilamasukan cairan merupakan masalah

    Suplementasi air tidak dapat menurunkan kadar bilirubin

  • 7/29/2019 Ikterus Neonatorum Case Yoshi Pratama

    44/71

    PEMBAHASAN KASUS

  • 7/29/2019 Ikterus Neonatorum Case Yoshi Pratama

    45/71

    ANAMNESIS

    Kuning hari ke-3Dari kepala-leher-badan

    Demam (+)

    Mual-muntah (-)

    Urin gelap (-)Tinja pucat (-) Mekonium

    (+)

    ASI (-)

    NKB-BMK, faktor resiko

    minor +1

    Ikterik fisiologis

    Timbul hari ke 2-3Dasar patologis (-)

    25-50% bayi cukup bulan, lebih ting

    pada bayi kurang bulan

    Timbul cephalocaudal

    Ikterik patologis

    Terjadi pada usia < 24 jam

    Memerlukan fototerapiPeningkatan bil total > 0,5 mg/dL/ja

    Ada penyakit yang mendasari

    Ikterus > 8 hari pada NCB

    atau > 14 hari pada NKB

  • 7/29/2019 Ikterus Neonatorum Case Yoshi Pratama

    46/71

    PEMERIKSAAN FISIK

    KU : letargiSuhu : 38,4C

    Nadi : 170x/menit

    RR : 57x/menit

    Kepala :Kulit ikterus (+)

    Penekanan kulit (+)

    Metode Kramer:Lengan dan tungkai 11-18 mg/dL

  • 7/29/2019 Ikterus Neonatorum Case Yoshi Pratama

    47/71

    PEMRERIKSAAN PENUNJANG

    Bilirubin total : 21, 8 mg/dL

    Bilirubin direk : 1,5 mg/dL

    Bilirubin indirek : 20,3 mg/dL

    Hiperbilirubinemia Indirek

    Inkomptabilitas ABO

    Sepsis

    Polisitemia (twin tranfusion)

    Puasa / terlambat minum

    Imaturitas

    Gangguan f/ enzim

    Gangguan f/ enzim

    Atresia / stenosis intestina

    G6PD deficiency

  • 7/29/2019 Ikterus Neonatorum Case Yoshi Pratama

    48/71

    TATALAKSANA

    Rencana terapi:ASI (sesuai kebutuhan) PASI

    Rencana fototerapi

    Antibiotik untuk sepsis kombinasi cefotaxim amikasinAminofilin

    Rencana diagnostikBilirubin serum

    DPL

    Rencana pulang jika bilirubin total < 10

    mg/dL

  • 7/29/2019 Ikterus Neonatorum Case Yoshi Pratama

    49/71

    EDUKASI

    ASI eksklusif

    Penjemuran dibawah sinar matahari 7-9 pagi

    Wajah bayi berlawanan dengan sinar matahari

    Pakaian bayi dilepaskan

    ASI

    Imunisasi BCG, Hepatitis B, Polio (DPT &

    Campak)

    Bila kuning > 14 hari, segera bawa ke dokter

  • 7/29/2019 Ikterus Neonatorum Case Yoshi Pratama

    50/71

    PROGNOSIS

    Ad vitam : bonam

    Ad functionam : bonam

    Ad sanactionam : bonam

  • 7/29/2019 Ikterus Neonatorum Case Yoshi Pratama

    51/71

    TERIMA KASIH

  • 7/29/2019 Ikterus Neonatorum Case Yoshi Pratama

    52/71

    Daftar Pustaka

    Nelson W. E., Jaundice and Hyperbilirubinemia on the Newborn,Nelson Textbook of Pediatrics, 17th edition, W. B. SaundersCompany, United States of America, 2004, page 592 598.

    Markum A. H., Ikterus dan Hiperbilirubinemia pada Neonatus,Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak, Jilid 1, Balai Penerbit FKUI,Jakarta, hal 313 317.

    Hall and Guyton, Bilirubin Formation and Excretion, Textbook ofMedical Physiology, W. B. Saunders Company, United States of

    America, 1996, page 887.

    Matondang Corry S,Prof Dr, et al (2003). Diagnosis Fisis padaAnak. Jakarta: Sagung Seto:156

    Hadinegoro SR, et al. Diagnosis dan Tata Laksana Penyakit Anak

    dengan Gejala Kuning. Jakarta: Departemen Ilmu KesehatanAnak FKUI-RSCM. 2007

    Shann F (2003). Drug doses. Australia: Intensive Care Unit RoyalChildrens Hospital: 9

    Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak (2000) : Buku Kuliah 2 IlmuKesehatan Anak, cetakan ke sembilan. Jakarta: Bagian Ilmu

    Kesehatan Anak FKUI.

  • 7/29/2019 Ikterus Neonatorum Case Yoshi Pratama

    53/71

  • 7/29/2019 Ikterus Neonatorum Case Yoshi Pratama

    54/71

    Ikterus

  • 7/29/2019 Ikterus Neonatorum Case Yoshi Pratama

    55/71

    FOTOTERAPI

    Rawat bayi tanpa pakaian di dalam inkubator atau boksbayi dengan lapisan protektif untuk melindungi bayi bila adatabung fluoresens yang pecah (perlindungan gonad tetapmerupakan kontroversi)

    Tutup mata bayi sewaktu dilakukan fototerapi.

    Berikan perawatan mata bayi dengan larutan saline secarateratur

    Turunkan temperatur inkubator hingga 1C dibawahtemperatur yang direkomendasikan.

    Jaga agar kulit tetap bersih dan kering terutama di daerahperianal, untuk mencegah ekskoriasi

    Jangan gunakan krim dan losio pada kulit bayi karenaadanya risiko terbakar

  • 7/29/2019 Ikterus Neonatorum Case Yoshi Pratama

    56/71

    FOTOTERAPI

    PantauBerat badan setiap hari

    Iradiasi dengan fotometer setiap shift. Bila hal ini tidakmemungkinkan, tabung flouresens harus secara rutin digantisesuai dengan ketentuannya.

    Periksa:Temperatur kulit setiap 2-4 jam

    Hidrasi (turgor kulit, membran mukosa, fontanel anterior)

    Tingkat ikterus (sklera, kulit, terutama badan dan kaki)

    Mata, untuk melihat adanya tidaknya kotoran mata

    Kulit, untuk melihat adanya petekie atau rash

    Abdomen, untuk melihat ada tidaknya distensi

  • 7/29/2019 Ikterus Neonatorum Case Yoshi Pratama

    57/71

    Indikasi terapi sinar

    Kadar bil mg/dl Berat lahir Usia

    5-9 bila hemolisis semua < 24 jam

    10-14 < 2500 g >24 jam

    > 2500 g (observasi)15-19 > 2500 g >48 jam

  • 7/29/2019 Ikterus Neonatorum Case Yoshi Pratama

    58/71

    Transfusi tukar

    Indikasi :

    kadar bil Berat lahir Usia

    10-14 mg/dl

  • 7/29/2019 Ikterus Neonatorum Case Yoshi Pratama

    59/71

    Transfusi tukar

    Pilihan darah untuk transfusi tukar

    Inkompatilitas ABO

    darah golongan O +ve dalam plasma AB

    Isoimujjnisasi Rhesusdarah gol Ove atau

    darah golongan bayi yang Rhesus negatif

    Untuk laindarah golongan bayi

  • 7/29/2019 Ikterus Neonatorum Case Yoshi Pratama

    60/71

    Hiperbilirubinemia indirek yang memanjang

    Sindrom Crigler Najjar

    Breastmilk jaundice

    Hipothiroidism

    Stenosis pilorus

    Hemolisis yang berlangsung terus

    Malaria

  • 7/29/2019 Ikterus Neonatorum Case Yoshi Pratama

    61/71

    Hiperbilirubinemia direk yang memanjang

    Hepatitis neonatal idiopatik

    Inspissated bile syndrome

    Infeksi

    Malformasi- atresia biliaris, kista kholedokus

    Penyakit metabolisme- galaktosemia

    Nutrisi parenteral total yang lama

  • 7/29/2019 Ikterus Neonatorum Case Yoshi Pratama

    62/71

    Neonatal Sepsis

  • 7/29/2019 Ikterus Neonatorum Case Yoshi Pratama

    63/71

    Early vs Late onset sepsis

    Early Late

    Onset < 72 jam > 72 jam

    Sumber Maternalgenital tract

    Nosokomial

  • 7/29/2019 Ikterus Neonatorum Case Yoshi Pratama

    64/71

    Symptoms of neonatal sepsis

    CNS

    Lethargy, refusal to suckle, limp, not

    arousable, poor or hight pitched cry, irritable,

    seizures

    CVS

    Pallor, cyanosis, cold, clammy skin

    Respiratory

    Tachypnea, apnea, grunt, retractions

  • 7/29/2019 Ikterus Neonatorum Case Yoshi Pratama

    65/71

    GIT

    Vomiting, diarrhoea, abdominal distension

    Hematological

    Bleeding, jaundice

    Skin

    Rashes, purpura,pustules

    Symptoms of neonatal

    sepsis

  • 7/29/2019 Ikterus Neonatorum Case Yoshi Pratama

    66/71

    Signs of neonatal sepsis

    Cold to touch (hypothermia)

    Poor perfusion ( CRT)

    HypotensionRenal failure

    Sclerema

    Bulging fontanelle, neck retraction

    Poor weight gain*

  • 7/29/2019 Ikterus Neonatorum Case Yoshi Pratama

    67/71

    Practical sepsis screen

    1. Leukopenia (TLC < 5000/mm3)

    2. Neutropenia (ANC < 1800/mm3)

    3. Immature neutrophil to total neutrophil

    (I/T) ratio (>0.2)

    4. Micro-ESR (> 15 mm 1st hour)

    5. CRP + ve

    Algoritma Sepsis neonatorum (Divisi IKA FKUI RSCM)

  • 7/29/2019 Ikterus Neonatorum Case Yoshi Pratama

    68/71

    Algoritma Sepsis neonatorum (Divisi IKA FKUI RSCM)

    Gejala Klinis (+)

    Antibiotik

    Sebelumnya periksa

    Darah :

    -Jumlah leukosit

    -CRP

    -IT ratio

    -Kultur

    -Urin lengkap / kultur urin

    (late onset)

    -LP :

    -Early onset : bila kultur (+)

    -Late onset

    Ro thoraks

    (RR lebih dari 60 x / mnt)

    Gejala klinis (-)

    Faktor risiko (+)

    1 mayor atau 2 minor

    Faktor resiko

    Gejala klinis (-) observasi

    Normal MeragukanAbnormal

    (Minimal 2 septic

    Marker (+))

    Ulang septic marker

    12-24 jam

    Ulang septic marker

    12-24 jamGejala klinis (-)

    Normal Normal Abnormal Kultur

    Neonatus

  • 7/29/2019 Ikterus Neonatorum Case Yoshi Pratama

    69/71

    Choice of Antibiotics

    Pneumonia or Sepsis

    Penicillin Aminoglycoside(Ampicillin or Cloxacillin) (Gentamicin or Amikacin)

    MeningitisApicillin + Gentamicin + Chloramphenicol

    or

    Gentamicin or Amikacin + Cefotaxime

    Suspected neonatal sepsis

  • 7/29/2019 Ikterus Neonatorum Case Yoshi Pratama

    70/71

    Suspected neonatal sepsis

    * Start parenteral antibiotics

    * Send cultures (report in 72 hrs.)

    Culture - ve Culture + ve

    Clinically well

    (Stop Ab)

    Clinically ill

    (Cont Ab x 7 - 10D)

    Culture + ve

    Meningitis, OsteomyelitisPneumonia, Sepsis

    (Cont Ab x 7 - 10 D)

  • 7/29/2019 Ikterus Neonatorum Case Yoshi Pratama

    71/71

    Aminofilin

    Diberikan pada neonatus preterm dengan

    resiko neonatal apnoe. (umumnya pada

    hari 2-7)

    MetilxantinMeningkatkan pernapasan secara sentral

    dengan menurunkan ambang respon terhadap

    hiperkarbiaMeningkatkan kontraktilitas diafragma dan

    mencegah kelelahan diafragma (fatique)