IDENTIFIKASI PEMANFAATAN INFORMATION COMMUNICATION...

70
IDENTIFIKASI PEMANFAATAN INFORMATION COMMUNICATION AND TECHNOLOGIES (ICT) DALAM PEMBELAJARAN PADA CALON GURU KIMIA Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Oleh: RAHMAWATI FAUZIAH 11140162000007 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019

Transcript of IDENTIFIKASI PEMANFAATAN INFORMATION COMMUNICATION...

Page 1: IDENTIFIKASI PEMANFAATAN INFORMATION COMMUNICATION …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45379/1/RAHMAWATI... · akademik yang telah memberikan waktu, ilmu dan bimbingan

IDENTIFIKASI PEMANFAATAN INFORMATION COMMUNICATION

AND TECHNOLOGIES (ICT) DALAM PEMBELAJARAN PADA CALON

GURU KIMIA

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh:

RAHMAWATI FAUZIAH

11140162000007

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2019

Page 2: IDENTIFIKASI PEMANFAATAN INFORMATION COMMUNICATION …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45379/1/RAHMAWATI... · akademik yang telah memberikan waktu, ilmu dan bimbingan
Page 3: IDENTIFIKASI PEMANFAATAN INFORMATION COMMUNICATION …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45379/1/RAHMAWATI... · akademik yang telah memberikan waktu, ilmu dan bimbingan
Page 4: IDENTIFIKASI PEMANFAATAN INFORMATION COMMUNICATION …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45379/1/RAHMAWATI... · akademik yang telah memberikan waktu, ilmu dan bimbingan
Page 5: IDENTIFIKASI PEMANFAATAN INFORMATION COMMUNICATION …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45379/1/RAHMAWATI... · akademik yang telah memberikan waktu, ilmu dan bimbingan
Page 6: IDENTIFIKASI PEMANFAATAN INFORMATION COMMUNICATION …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45379/1/RAHMAWATI... · akademik yang telah memberikan waktu, ilmu dan bimbingan

iv

ABSTRAK

Rahmawati Fauziah, “Identifikasi Pemanfaatan Information Communication and

Technologies (ICT) dalam Pembelajaran pada Calon Guru Kimia”, Program Studi

Pendidikan Kimia, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2019.

Perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat di era globalisasi saat ini tidak

bisa dihindari lagi pengaruhnya terhadap dunia pendidikan. Oleh sebab itu, peran guru

sangat berperan penting dalam pemanfaatan ICT dimana guru atau pengajar berperan

sebagai desainer pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis

ICT yang dimanfaatkan dalam pembelajaran kimia dan untuk mengidentifikasi

persiapan calon guru kimia dalam pemanfaatan ICT pada pembelajaran. Metode

penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Sampel diambil secara purposive

sampling dan berjumlah 58 orang yaitu pada mahasiswa pendidikan kimia UIN Jakarta

angkatan 2014. Data diperoleh dengan angket melalui google form sebanyak 73

pernyataan dan wawancara tidak struktur kepada sampel. Teknik analisis yang

digunakan yaitu dengan cara mendeskripsikan data yang terkumpul dan mereduksi data

hasil dari wawancara. Manfaat penelitian ini yaitu dapat memberikan informasi tentang

seberapa besar kepemahaman calon guru kimia terhadap ICT dan dapat dijadikan

evaluasi calon guru kimia terhadap pengetahuan pemanfaatan ICT dalam

pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 6 faktor diantaranya sikap

terhadap ICT, atribut pada ICT, persepsi budaya, kompetensi ICT, ICT dalam Kimia

dan akses terhadap ICT tergolong positif tetapi skala atribut pada ICT dalam kesesuaian

praktik calon guru pada saat ini dalam pemanfataan ICT pada calon guru kimia hanya

sebatas penggunaan Microsoft word dan powerpoint dan tahu jenis aplikasi namun

tidak tahu cara penggunaannya.

Kata Kunci : Calon guru kimia, Pemanfaatan ICT, pemahaman ICT Calon Guru

Page 7: IDENTIFIKASI PEMANFAATAN INFORMATION COMMUNICATION …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45379/1/RAHMAWATI... · akademik yang telah memberikan waktu, ilmu dan bimbingan

v

ABSTRAK

Rahmawati Fauziah, “Identification of Information Communication and

Technologies (ICT) Utilization in Learning in Pre-service Chemistry Teacher’s,

Chemistry Education Study Program, Sciences Education Department, Faculty of

Tarbiyah and Teacher Training, Syarif Hidayatullah Jakarta, 2019.

The Devalopment of information technology that is increasingly rapid in the era of

globalization is now unavoiadable influence on the world of education. Therefore, the

role of the teachers are important in the use of ICT where the teachers have a role as

learning designer. This study aims to determine the types of ICT that are utilized in

chemistry learning and to identify the preparation of pre-service chemistry teacher’s

in the use of ICT in learning. The research method used is descriptive. The sample was

taken by purposive sampling and amounted to 58 people of chemistry education student

2014’s class in UIN Jakarta. The data obtained by questionnaire through google form

as many as 73 statements and interviews which are not structured to the sample.

Analytical techniques used by describing the collected data and reducing data from the

result of interviews. The benefits of this study are that it can provide information about

how much the understanding of pre-service chemistry teachers on ICT and can be used

as an evaluation of pre-service teachers on knowledge of the use of ICT in learning.

The result showed that 6 factors including attitudes towards ICT, attributes on ICT,

cultural perseptions, ICT competencies, ICT in chemistry and access to ICT were

classified as positive but the attribute scale on ICT in the suitability of teacher

candidate practices in ICT utilization in pre-service chemistry teachers is limited to

the use of Microsoft word and Powerpoint and knows the type of application but does

not know how to use it.

Keywords: Pre-service Chemistry Teachers, utilization of ICT, understanding ICT

pre-service teachers of chemistry

Page 8: IDENTIFIKASI PEMANFAATAN INFORMATION COMMUNICATION …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45379/1/RAHMAWATI... · akademik yang telah memberikan waktu, ilmu dan bimbingan

vi

KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohim

Alhamdullilahirobbil’alamin. Puji syukur kehadirat Allah Subhanahuu Wa

Ta’ala yang telah memberikan limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis,

sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul “Identifikasi

Pemanfaatan ICT (Information Communication and Technologies) dalam

Pembelajaran pada Calon Guru Kimia”. Sholawat serta salam semoga senantiasa

tercurahkan kepada Nabi Muhammad Sholallahu Alaihi Wassalam beserta keluarga,

sahabat, dan para pengikutnya hingga akhir zaman.

Ucapan terimakasih penulis ucapkan kepada semua pihak yang telah

memberikan dukungan dan bantuan dalam penyusunan skripsi ini. Dengan tulus ikhlas

dan rendah hati penulis menyampaikan terima kasih kepada:

1. Dr. Sururin, M.Ag., selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan.

2. Burhanudin Milama, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Kimia

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Tonih Feronika, M.Pd, selaku dosen pembimbing I dan dosen pembimbing

akademik yang telah memberikan waktu, ilmu dan bimbingan serta saran kepada

penulis dengan penuh kesabaran.dalam penyusunan skripsi ini hingga akhir.

4. Dedi Irwandi, M.Si., selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan waktu,

ilmu, bimbingan, motivasi, semangat, serta saran dengan penuh keikhlasan dan

kesabaran dalam penyusunan skripsi ini hingga akhir.

5. Seluruh dosen Jurusan Pendidikan IPA, khususnya dosen Program Studi

Pendidikan Kimia FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah mendidik dan

memberikan ilmu kepada penulis selama penulis menjadi mahasiswa di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Page 9: IDENTIFIKASI PEMANFAATAN INFORMATION COMMUNICATION …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45379/1/RAHMAWATI... · akademik yang telah memberikan waktu, ilmu dan bimbingan

vii

6. Dr. Hj. Siti Suryaningsih, M.Si dan Buchori Muslim, M.Pd selaku validator

instrumen yang telah meluangkan waktu untuk berbagi ilmu, saran, dan arahan

selama proses validasi.

7. Kedua Orang Tua ku Menan Susanto (Bapak) dan Sarmanih (Mamah) tercinta yang

senantiasa memberikan doa, dukungan, semangat, motivasi, dan segala sesuatu

yang penulis butuhkan selama menyelesaikan bangku pendidikan dari taman

kanak-kanak hingga menyelesaikan skripsi di perguruan tinggi.

8. Ahmad Fauzi (Abang), Maryati Sukma Ayu (Adik) serta Saiyah (Kaka Ipar) yang

selalu memberikan dukungan dan semangatnya untuk penulis dalam

menyelesaikan skripsi.

9. Ghina, Dewitri Ulfha, Dalva Novela, Widya, Dewi Kurnia, Lalita, Erna sahabat

terbaik selama menempuh kuliah, sahabat yang selalu memberikan semangat dan

senantiasa menemani penulis dalam suka dan duka, serta sahabat yang bersedia

menampung segala keluh kesah penulis selama menyelesaikan skripsi.

10. Lisda Tri Wahyuni ,Ghina Fadhila K, Bagus, Biko, Nur, dan teman satu bimbingan

lainnya yang berjuang bersama, berkeluh kesah bersama, dan juga saling

memberikan motivasi satu sama lain.

11. Teman-teman kosan Ulfa, Peni dan Neneng yang selalu menemani selama

menempuh kuliah, teman yang sudah seperti keluarga sendiri yang sama-sama

berjuang dalam menyelesaikan skripsi, selalu memberikan semangat dan dukungan

satu sama lain sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi.

12. Teman-teman Pendidikan Kimia angkatan 2014 yang saling memberikan motivasi

dan semangat dalam menyelesaikan skripsi.

13. Alex Prasetiyo, S.E, yang selalu memberikan nasihat, saran, motivasi, serta selalu

mendukung dan membantu penulis dalam penyelesaian skripsi membantu dalam

penyusunan skripsi serta bersedia menampung segala keluh kesah penulis selama

menyelesaikan penulisan skripsi.

14. Bingah Esa Nugraha, yang selalu ada ketika penulis membutuhkan bantuan, tidak

pernah berpikir panjang untuk membantu ketika penulis sedang dalam kesulitan,

Page 10: IDENTIFIKASI PEMANFAATAN INFORMATION COMMUNICATION …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45379/1/RAHMAWATI... · akademik yang telah memberikan waktu, ilmu dan bimbingan

viii

menjadi tempat penulis berkeluh kesah, senantiasa memberikan motivasi dan

dukungan, serta menemani penulis dalam keadaan sulit maupun bahagia.

15. Amel, Syarip Hidayat, Anis, Ias Firdaus dan Diah Ayu Pertiwi, kakak-kakak yang

selalu memberikan semangat dan tempat untuk berkeluh kesah dalam penyusunan

skripsi sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi.

16. Teman-teman ketika bersekolah di Serang, Tiyana Widya Pangesti, Rizky Safitri,

dan Farah Maulia Husna yang telah sidang “duluan” namun tak pernah lelah

memberikan semangat kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi.

17. Sahabat-sahabat ku Eka, Ulfa, Dewi, Reni, Rio, Arief, yang tak pernah lelah dan

bosan memberikan semangat kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi.

18. Serta semua pihak yang tidak disebutkan satu persatu, yang telah membantu

penyelesaian skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna dan masih

banyak kekurangan, untuk itu penulis sangat mengharapkan masukan, kritik, dan saran

yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini

memberikan manfaat bagi mahasiswa sebagai calon pendidik dan secara umum bagi

pemberdayaan dan peningkatan pendidikan berkualitas untuk generasi masa depan.

Amin.

Jakarta, April 2019

Penulis

Page 11: IDENTIFIKASI PEMANFAATAN INFORMATION COMMUNICATION …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45379/1/RAHMAWATI... · akademik yang telah memberikan waktu, ilmu dan bimbingan

ix

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................................ i

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI .......................................... ii

SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI .......................................................... iii

ABSTRAK .................................................................................................................. iv

ABSTRACK .................................................................................................................. v

KATA PENGANTAR ................................................................................................ vi

DAFTAR ISI ............................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL .................................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ xiii

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 1

A. Latar Belakang .................................................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ........................................................................................... 4

C. Pembatasan Masalah .......................................................................................... 4

D. Rumusan Masalah .............................................................................................. 4

E. Tujuan Penelitian ................................................................................................ 5

F. Manfaat Penelitian ............................................................................................... 5

BAB II KAJIAN TEORI ........................................................................................... 7

A. Deskripsi Teori ................................................................................................... 7

1. Guru ............................................................................................................ 7

a. Pengertian Guru ..................................................................................... 7

b. Tugas Guru ............................................................................................ 8

c. Upaya Peningkatan Profesi Guru .......................................................... 9

d. Kompetensi Guru ................................................................................... 9

e. Kompetensi Guru Kimia ...................................................................... 11

2. ICT (Information Communication and Technologies .............................. 12

Page 12: IDENTIFIKASI PEMANFAATAN INFORMATION COMMUNICATION …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45379/1/RAHMAWATI... · akademik yang telah memberikan waktu, ilmu dan bimbingan

x

a. Pengertian ICT .................................................................................... 12

b. Aspek-aspek dalam ICT .................................................................... 14

1) Sikap Terhadap ICT ............................................................................ 14

2) Persepsi Budaya ............................................................................. 15

3) Atribut dalam ICT ........................................................................ 16

4) Komponen TIK/ Kompetensi ICT ................................................ 16

5) ICT yang digunakan dalam pembelajaran kimia ............................ 18

6) Akses terhadap ICT ....................................................................... 24

c. Manfaat ICT dalam Pembelajaran ...................................................... 24

1) Fungsi dan Manfaat Teknologi Informasi ...................................... 24

2) Manfaat ICT bagi Guru ....................................................................... 25

3) ICT sebagai Media Pembelajaran ...................................................... 27

4) Peranan TIK dalam Pendidikan .......................................................... 28

5) Pemanfaatan Pembelajaran E-Learning ............................................. 29

B. Penelitian Relevan ........................................................................................... 30

C. Kerangka Berfikir ........................................................................................... 32

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ............................................................... 34

A. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................................... 34

B. Metode Penelitian .............................................................................................. 34

C. Populasi dan Sampel ......................................................................................... 35

D. Prosedur Penelitian ............................................................................................ 35

E. Teknik Pengumpulan Data ............................................................................... 37

F. Instrumen Penelitian .......................................................................................... 38

G. Uji Coba Instrumen ........................................................................................... 43

H. Teknik Analisis Data ......................................................................................... 45

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ......................................... 46

A. Hasil Penelitian .................................................................................................. 46

1. Visi dan Misi Pendidikan Kimia ................................................................. 46

2. Data Hasil Penelitian ................................................................................... 46

Page 13: IDENTIFIKASI PEMANFAATAN INFORMATION COMMUNICATION …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45379/1/RAHMAWATI... · akademik yang telah memberikan waktu, ilmu dan bimbingan

xi

a. Hasil Angket ........................................................................................ 46

1) Sikap Terhadap ICT ...................................................................... 47

2) Atribut terhadap ICT ..................................................................... 49

3) Persepsi Budaya ............................................................................. 52

4) Kompetensi ICT ............................................................................ 53

5) ICT dalam Kimia ............................................................................. 53

6) Akses Terhadap ICT ...................................................................... 54

b. Hasil Wawancara ................................................................................... 55

B. Pembahasan ...................................................................................................... 59

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................. 67

A. Kesimpulan ........................................................................................................ 67

B. Saran .................................................................................................................. 68

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 69

BIODATA PENULIS ................................................................................................ 76

LAMPIRAN-LAMPIRAN ...................................................................................... 77

Page 14: IDENTIFIKASI PEMANFAATAN INFORMATION COMMUNICATION …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45379/1/RAHMAWATI... · akademik yang telah memberikan waktu, ilmu dan bimbingan

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir ........................................................................................ 33

Gambar 3.1 Prosedur Penelitian ....................................................................................... 37

Page 15: IDENTIFIKASI PEMANFAATAN INFORMATION COMMUNICATION …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45379/1/RAHMAWATI... · akademik yang telah memberikan waktu, ilmu dan bimbingan

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Instrumen Angket Validasi Dosen ........................................................... 77

Lampiran 2 Instrumen Angket Validasi Mahasiswa Semester 7 ............................... 85

Lampiran 3 Uji Validitas .......................................................................................... 100

Lampiran 4 Uji Reliabilitas ...................................................................................... 106

Lampiran 5 Instrumen Angket Penelitian ................................................................. 107

Lampiran 6 Data Penelitian ....................................................................................... 122

Lampiran 7 Presentase Frekuensi Data ..................................................................... 128

Lampiran 8 Instrumen Wawancara Validasi Dosen ................................................. 130

Lampiran 9 Hasil Wawancara ................................................................................... 131

Lampiran 10 Surat-surat Penelitian .......................................................................... 142

Lampiran 11 Lembar Uji Referensi ......................................................................... 147

Page 16: IDENTIFIKASI PEMANFAATAN INFORMATION COMMUNICATION …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45379/1/RAHMAWATI... · akademik yang telah memberikan waktu, ilmu dan bimbingan

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Skala Skor 1-5 ........................................................................................ 39

Tabel 3.2 Skala Skor 1-4 ........................................................................................ 39

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Instrumen ............................................................................... 40

Tabel 3.4 Kisi-kisi Wawancara ............................................................................. 42

Tabel 4.1 Sikap Terhadap ICT .............................................................................. 47

Tabel 4.2 Domain Afektif ..................................................................................... 48

Tabel 4.3 Domain Kognitif ................................................................................... 48

Tabel 4.4 Domain Psikomotor ............................................................................... 49

Tabel 4.5 Atribut Terhadap ICT ............................................................................ 49

Tabel 4.6 Keuntungan atas ICT ............................................................................. 50

Tabel 4.7 Kesesuaian Praktik Calon Guru ............................................................ 51

Tabel 4.8 Kesederhanaan atau Bukan Kerumitan .................................................. 51

Tabel 4.9 Kemampuan Mengamati ....................................................................... 52

Tabel 4.10 Persepsi Budaya ................................................................................... 52

Tabel 4.11 Kompetensi ICT ................................................................................... 53

Tabel 4.12 ICT dalam Kimia ................................................................................. 53

Tabel 4.13 Akses Terhadap ICT ........................................................................... 54

Page 17: IDENTIFIKASI PEMANFAATAN INFORMATION COMMUNICATION …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45379/1/RAHMAWATI... · akademik yang telah memberikan waktu, ilmu dan bimbingan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) melaju

begitu cepat bahkan telah merambah ke semua sektor kehidupan

(Prawiradilaga, 2013, hlm.15). Pada perkembangan TIK sekarang ini

paradigma pembelajaran sudah bergeser dari pembelajaran tradisional menuju

pembelajaran berbasis teknologi (Munir, 2009, hlm. 141). Karena jika guru

tidak segera menyesuaikan dengan laju perkembangan ilmu pengetahuan

tersebut, maka dapat dipastikan pengetahuan yang diperoleh dan dikuasai nya

selama dua-tiga tahun kuliah akan hilang ditelan zaman. Untuk itu, guru tidak

mempunyai pilihan lain, selain terus menerus memperbaharui dan

mengoreksi pengetahuan serta keterampilannya di setiap ruang dan waktu

(Suyanto dan Asep, 2013, hlm. 201). Oleh sebab itu, orientasi penggunaan

media adalah guru itu sendiri (Wina Sanjaya, 2014, hlm. 105). Jika guru tidak

melakukan maka para peserta didik bisa jadi memiliki pengetahuan dan

kemampuan yang lebih besar dibandingkan guru itu sendiri karena adanya

akses terhadap teknologi, informasi dan komunikasi (TIK) (Suyanto dan

Asep, 2013, hlm. 201).

Menurut Ariesto Hadi (2012), “Teknologi Informasi dan Komunikasi

(TIK), atau Information and Communication Technologies (ICT) adalah

teknologi yang mencakup seluruh peralatan teknis untuk memproses dan

menyampaikan informasi” (hlm.1). Pada perkembangannya TIK (ICT) lebih

dikenal dengan “Media Komputer” yang digunakan sebagai media

pembelajaran, baik bersifat offline maupun bersifat online (Prawiradilaga,

2013, hlm. 17). Begitupun di dunia pendidikan, kehadiran teknologi banyak

membantu proses belajar mengajar baik di kelas maupun di luar kelas. Proses

belajar mengajar yang baik menggunakan sistem dua arah, untuk itu

teknologi yang digunakan haruslah mengacu pada sistem komunikasi dan

mampu menyampaikan informasi. ICT (Information, communication and

Page 18: IDENTIFIKASI PEMANFAATAN INFORMATION COMMUNICATION …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45379/1/RAHMAWATI... · akademik yang telah memberikan waktu, ilmu dan bimbingan

2

technology) mampu meningkatkan kualitas proses pengajaran, pembelajaran

dan manajemen di sekolah dan juga membantu meningkatkan standarisasi

( Sonia Livingstone, 2012).

Era Revolusi Industri 4.0 membawa dampak yang signifikan dalam

hal pendidikan yang menggambarkan berbagai cara untuk mengintegrasikan

teknologi baik secara fisik maupun tidak ke dalam pembelajaran (Sigit,

2018). Di era Revolusi Industri 4.0 juga semua guru dan lembaga pendidikan

khususnya pendidikan dasar harus dapat merespon cepat agar tidak tertinggal

(Hamidulloh, 2018). Pengajar atau guru berperan sebagai desainer

pembelajaran, yaitu desainer pembelajaran yang akan menjadi ujung tombak

pemanfaatan TIK dalam lembaga pendidikan (Prawiradilaga,2013, hlm.12).

Ketersediaan teknologi pun harus ditunjang dengan kemampuan seorang guru

dalam pengoperasiannya. Guru dalam kaca mata ini adalah seorang

presentator berbagai informasi pengetahuan yang sangat penting, benar atau

baik, serta bermanfaat bagi kehidupan di masa depan teristimewa bagi para

muridnya ( Niken Ariani dan Dany, 2010, hlm. 3).

Hamidulloh (2018) mengatakan bahwa “Guru harus paham dan

menguasai literasi abad 21 yang menekankan pengetahuan berbasis data,

teknologi, dan humanisme, bukan sekadar kemampuan membaca, menulis

dan berhitung saja”. Dalam menghadapi tantangan kehidupan modern di

abad-21 ini kreativitas dan kemandirian juga sangat diperlukan siswa dalam

beradaptasi dengan berbagai tuntutan (Suyanto dan Asep, 2013, hlm. 210).

Hal ini, karena penggunaan TIK bukan hanya sekadar bermanfaat bagi siswa

saja, tetapi juga bermanfaat bagi guru sebagai perancang, pengembang, dan

sebagai pelaksana dalam pembelajaran (Prawiradilaga, 2013, hlm. 20). Selain

itu TIK juga mampu membantu memecahkan masalah yang sulit. Hal ini

didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh T.Teo (hlm. 128, 2007),

bahwa untuk melengkapi pemahaman dalam kasus yang sulit dibutuhkan

persiapan sebelum mengajar selah satunya dengan penggunaan teknologi

pendukung pembelajaran.

Page 19: IDENTIFIKASI PEMANFAATAN INFORMATION COMMUNICATION …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45379/1/RAHMAWATI... · akademik yang telah memberikan waktu, ilmu dan bimbingan

3

Menurut Stieff & Wilensky (dalam Zhou et.al., 2010), “Kimia adalah

salah satu mata pelajaran paling penting dalam sains dan berisi sejumlah

konsep abstrak yang membutuhkan konsep kompleks yang tidak berlaku di

luar kelas”. Sedangkan menurut Barak (dalam Zhou, et.al., 2010),

mengatakan bahwa “Membantu siswa memahami ide-ide ilmiah dan

fenomena kimia merupakan tujuan dari setiap guru kimia”. Sehingga ilmu

kimia dapat bermanfaat dan penting bagi masyarakat.dalam mempelajari

kimia serta kimia juga sangat penting untuk mengetahui sebenarnya apa yang

terjadi di sekitar kita terutama dalam pembelajaran. Dalam melaksanakan

proses pembelajaran, keaktifan siswa juga harus selalu diciptakan dan

berjalan terus dengan menggunakan metode dan strategi yang cepat, oleh

karena itu guru harus melakukan kegiatan pembelajaran menggunakan

multimedia, sehingga akan terciptanya suasana belajar sambil bekerja sesuai

dengan konteks materinya (Rusman, 2017, hlm. 169).

Guru pelajaran kimia perlu mempersiapkan diri guna menambah

kompetensi sebelum terjun langsung ke masyarakat. Kompetensi dalam

pengoperasian teknologi penunjang pelajaran kimia perlu ditingkatkan.

Peningkatan kompetensi ini selayaknya dilakukan sejak dini, atau minimal

sebelum terjun ke masyarakat atau di bangku kuliah. Sehingga calon guru

kimia sudah siap untuk mengabdi dan menyalurkan ilmu yang dipelajari baik

dengan teknologi maupun tanpa teknologi. Kolaborasi antara fakultas, tugas

akhir dan penelitian akhir dalam pengembangan dan integrasi pembelajaran

menggunakan ICT dikategorikan berhasil dan mampu menjadi rekomendasi

dalam promosi inovasi pedagogi dan integrasi ICT dalam kurikulum (M.

Barrak, 2007). Pendekatan terbaik untuk pelatihan calon guru tentang

penggunaan komputer dan persiapan guru untuk menggunakan ICT dalam

integrasi komputer dan teknologi baru lainnya dengan kurikulum dan

program-program pendidikan guru. ( Sumera & Tarique, 2012).

Guru harus mampu menguasai materi pelajaran dengan

menyampaikan pengetahuan secara tepat, serta menangani permasalahan

murid secara tepat pula. Singkatnya, guru harus cerdas dan terampil dalam

Page 20: IDENTIFIKASI PEMANFAATAN INFORMATION COMMUNICATION …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45379/1/RAHMAWATI... · akademik yang telah memberikan waktu, ilmu dan bimbingan

4

kegiatan belajar mengajar (Jejen, 2011, hlm. 121). Maka guru perlu berusaha

meningkatkan hasil belajar yaitu dengan menambah variasi model

pembelajaran, serta media pembelajaran yang menarik atau menyenangkan.

Dengan hal ini, sebagai seorang guru terutama calon guru kimia tentunya

dapat mengetahui dan mengoprasikan pengetahuan pemanfaatan ICT pada

proses pembelajaran kimia.

Calon guru di kota besar seperti DKI Jakarta dan sekitarnya

mempunyai kewajiban untuk menguasai pemanfaatan ICT yang berkaitan

dengan proses pembelajaran. Karena wilayah ini merupakan wilayah yang

tersentuh dan mengikuti perkembangan teknologi secara aktif. Sehingga akan

sangat timpang jika proses pembelajaran kimia di wilayah ini atau calon guru

yang dihasilkan dari wilayah ini tidak menguasai teknologi pendukung

pembelajaran khususnya mata pelajaran kimia. Di wilayah ini, terdapat

banyak perguruan tinggi yang menyiapkan calon guru kimia. Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta menjadi lembaga yang menyiapkan

calon guru kimia yang berintegrasi ke agama an.

Berdasarkan uraian tersebut , penulis mencoba melakukan penelitian

mengenai persiapan kompetensi guru dengan judul “Identifikasi

Pemanfaatan Information Communication And Technologies (ICT)

Dalam Pembelajaran Pada Calon Guru Kimia”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan diatas,

penulis mengidentifikasi masalah-masalah yang ada dalam penelitian ini

sebagai berikut:

1. Guru masih kurang dalam pemanfaatan teknologi.

2. Proses pembelajaran kimia masih menggunakan metode ceramah.

3. Pembelajaran kimia masih kurang memanfaatkan software kimia dalam

pembelajaran.

4. Penguasaan guru kimia terhadap ICT masih kurang.

Page 21: IDENTIFIKASI PEMANFAATAN INFORMATION COMMUNICATION …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45379/1/RAHMAWATI... · akademik yang telah memberikan waktu, ilmu dan bimbingan

5

C. Batasan Masalah

Peneliti membatasi penelitian pada tingkat pemahaman calon guru

kimia terhadap pemanfaatan ICT dalam proses pembelajaran dan literasi atau

pengajaran. Penelitian ini hanya menggunakan sampel calon guru semester 9

angkatan 2014 Prodi Pendidikan Kimia UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan

dapat memanfaatkan ICT dalam kimia diantaranya ChemDraw, Kahoot,

Flash, Virtual Lab, Macromedia, Chemondro, Avogadro, dan Adobe Flash

D. Rumusan Masalah

Untuk memperjelas permasalahan yang akan diteliti, penulis

merumuskan permasaahan penelitian sebagai berikut:

1. Apa saja jenis-jenis ICT yang dimanfaatkan dalam pembelajaran pada

calon guru kimia?

2. Bagaimana pemanfaatan ICT pada calon guru kimia dalam pembelajaran?

3. Bagaimana persepsi calon guru kimia dalam memanfaatkan ICT dalam

pembelajaran kimia?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan pada penelitian ini diantaranya sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui jenis-jenis ICT yang dimanfaatkan dalam pembelajaran

kimia.

2. Untuk mengidentifikasi persiapan calon guru kimia dalam pemanfaatan

ICT pada pembelajaran.

3. Untuk mengetahui persepsi calon guru kimia dalam memanfaatkan ICT

dalam pembelajaran kimia.

Page 22: IDENTIFIKASI PEMANFAATAN INFORMATION COMMUNICATION …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45379/1/RAHMAWATI... · akademik yang telah memberikan waktu, ilmu dan bimbingan

6

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan jawaban dari

permasalahan-permasalahn yang telah dirumuskan dan dapat memberikan

manfaat sebagai berikut:

1. Manfaat secara Teoritis

a. Temuan ini diharapkan memberikan informasi tentang seberapa besar

kepemahaman calon guru imia terhadap ICT .

b. Bagi pengembangan ilmu pendidikan, temuan penelitian ini

diharapkan dapat menguatkan teori-teori sebelumnya mengenai ICT

pada calon guru kimia.

c. Temuan penelitian ini juga diharapkan dapat digunakan sebagai

referensi bagi peneliti dalam pelaksanaan penelitian yang relevan.

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini bermanfaat bagi calon guru kimia. Hasil penelitian ini

merupakan informasi penting yang dapat dijadikan evaluasi calon guru

kimia terhadap pengetahuan pemanfaatan ICT dan dapat digunakan

sebagai salah satu acuan dalam upaya meningkatkan pemanfaatan ICT

dalam proses pembelajaran pada calon guru kimia sehingga dapat

mengoptimalkan proses pembelajaran dikelas.

Page 23: IDENTIFIKASI PEMANFAATAN INFORMATION COMMUNICATION …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45379/1/RAHMAWATI... · akademik yang telah memberikan waktu, ilmu dan bimbingan

7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Deskripsi Teori

1. Guru

a. Pengertian Guru

Sri Haryani, (hlm. 3, 2014), mengatakan bahwa “Guru merupakan

agen sentral pendidikan dalam mencerdaskan bangsa”. Dalam proses

pelaksanaan mengajar yang dilakukan guru akan menjadi tanggung

jawabnya, yang dipengaruhi oleh motivasi dan pandangannya mengenai

konsep mengajar sehingga menjadi gaya dalam melaksanakan

komunikasi dan interaksi belajar mengajar (Wina Sanjaya, 2012, hlm.

1). Guru menjadi salah satu faktor penting dalam pelaksanaan

pendidikan di sekolah baik didalam kelas maupun di laboratorium,

peningkatan mutu guru bukan hanya dilihat dari kesejahteraannya saja,

tetapi juga bagaimana profesionalitas guru tersebut (Rahmawati, Sis

Atika dan Andari Puji, 2017). Sedangkan menurut Husniyatus (2017),

“Guru adalah komponen yang menentukan keberhasilan suatu sistem

pembelajaran, karena guru merupakan orang yang secara langsung

berhadapan dengan siswa” (hlm. 16).

Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.19 tahun

2017 pasal 1 tentang perubahan Peraturan Pemerintah Republik

Indonesia No. 74 tahun 2008 mengenai pengertian dan tugas guru:

Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,

mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan

mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur

pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.

Menurut Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 39

ayat 1 dan 2 No 20/2003, “Tenaga kependidikan bertugas

melaksanakan administrasi, pengelolaan, pengembangan, pengawasan,

dan pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan pada satuan

Page 24: IDENTIFIKASI PEMANFAATAN INFORMATION COMMUNICATION …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45379/1/RAHMAWATI... · akademik yang telah memberikan waktu, ilmu dan bimbingan

8

pendidikan serta pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas

merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil

pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta

melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama

bagi pendidik pada perguruan tinggi”.

b. Tugas Guru

1) Standar Kompetensi dan kualifikasi guru

Menurut UU No. 14 tahun 2005 pasal 8 menegaskan bahwa

Guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi,

sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki

kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional”.

Sedangkan pada pasal 10 ayat 1 menegaskan bahwa, “Guru

harus memiliki kompetensi pedagogik, kompetensi

kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional

yang diperoleh melalui pendidikan profesi (Martinis, 2006,

hlm. 2-3).

Pada hakikatnya, standar kompetensi dan sertifikasi guru

merupakan untuk mendapatkan guru yang baik dan profesional,

yang memiliki kompetensi dalam melaksanakan fungsi dan tujuan

sekolah khususnya, serta tujuan pendidikan pada umumnya, yang

sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan tuntutan zaman (E.

Mulyasa, 2013, hlm. 17).

2) Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 16

tahun 2007 pasal 1 ayat 1 tentang standar kualifikasi akademik

dan kompetensi guru

Setiap guru wajib memenuhi standar kualifikasi akademik dan

kompetensi guru yang berlaku secara nasional. Standar tersebut

dijelaskan dalam lampiran, yaitu:

Standar kompetensi guru ini dikembangkan secara utuh dari

empat kompetensi utama, yaitu kompetensi pedagogik,

kepribadian, sosial, dan profesional. Keempat kompetensi

tersebut terintegrasi dalam kinerja guru.

Menurut E.Mulyasa (2013), “Kompetensi guru merupakan

perpaduan antara kemampuan personal, keilmuan, teknologi,

Page 25: IDENTIFIKASI PEMANFAATAN INFORMATION COMMUNICATION …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45379/1/RAHMAWATI... · akademik yang telah memberikan waktu, ilmu dan bimbingan

9

sosial, dan spiritual yang secara kaffah membentuk kompetensi

standar profesi guru” (hlm. 26).

3) Tugas/kewajiban guru menurut undang-undang No.14 tahun

2005 pasal 20 adalah sebagai berikut:

a) Merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses

pembelajaran yang bermutu, serta menilai dan mengevaluasi

hasil pembelajaran.

b) Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan

kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan

ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.

c) Bertindak objektif dan tidak diskriminatif atas dasar

pertimbangan jenis kelamin, agama, atau latar belakang

keluarga dan status sosial ekonomi peserta didik dalam

pembelajaran (Martinis, 2006, hal. 219).

c. Upaya Peningkatan Profesi guru

Upaya peningkatan profesi guru di Indonesia sekurang-

kurangnya menghadapi dan memperhitungkan ada 4 faktor,

diantaranya: (1) ketersediaan dan mutu calon guru, (2) pendidikan

pra-jabatan, (3) mekanisme pembinaan dalam jabatan dan (4)

peranan organisasi profesi ( Syafruddin, 2005, hlm. 23). Sebelum

jadi guru, semua calon guru dilatih dan dibekali dengan hal-hal yang

berkaitan mengenai profesi keguruan pada suatu program

pengalaman lapangan (PPL), karena keberhasilan seorang calon guru

dalam kegiatan PPL mengisyaratkan bahwa keberhasilan calon guru

dalam mengemban profesi keguruan kelak setelah calon guru

memangku jabatan keguruan ( A. Hasan, 2008).

d. Kompetensi Guru

Setiap siswa memiliki latar belakang sosial, ekonomi dan

budaya yang satu dengan lainnya berbeda-beda. Oleh sebab itu, guru

seharusnya menguasai seluk-beluk TIK tidak hanya sekadar sebagai

tempat bertanya tetapi juga sebagai pembimbing bagi siswanya.

Dengan demikian, peran guru sebagai pemberi informasi telah

Page 26: IDENTIFIKASI PEMANFAATAN INFORMATION COMMUNICATION …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45379/1/RAHMAWATI... · akademik yang telah memberikan waktu, ilmu dan bimbingan

10

bergeser menjadi manajer pembelajaran ( Suyanto dan Asep, 2013,

hlm, 213).

Pengembangan diri dan sumber belajar sebagai peningkatan

kompetensi guru sangat diharapkan realisasinya oleh pemerintah.

Untuk meningkatkan kompetensi guru. Artinya, pemerintah sangat

peduli dan fokus dalam meningkatkan kompetensi guru karena peran

guru sangat esensial dalam mencerdaskan dan memajukan anak

bangsa. Ini dibuktikan dengan keluarnya Peraturan Pemerintah

Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pada

pasal 26 menyatakan bahwa, “Standar kompetensi lulusan pada

jenjang pendidikan tinggi bertujuan untuk mempersiapkan peserta

didik menjadi anggota masyarakat yang berakhlak mulia, memiliki

pengetahuan, keterampilan, kemandirian dan sikap untuk

menemukan, mengembangkan, serta menerapkan ilmu, teknologi,

dan seni, yang bermanfaat bagi kemanusiaan”.

Dengan demikian, seorang guru dituntut menjadi seorang guru

yang profesional dan berkompeten, baik kompetensi personal, sosial

maupun kompetensi professional (Ridwan, 2014). Baik itu berupa

pengetahuan (knowladge), pemahaman, kemampan (skill), nilai,

sikap dan minat (interest), agar dalam proses belajar mengajar dapat

berjalan secara kondusif dan peserta didik akan lebih termotivasi

dalam pembelajaran (Ridwan, 2014). Selain itu, guru juga dituntut

untuk kreatif dalam menggunakan dan memanfaatkan media yang

tersedia di sekolah, atau tidak menutup kemungkinan guru yang akan

mengembangkan media dalam menyesuaikan tujuan yang

diharapkan, bila media tersedia belum tersedia (Husniyatus, 2017,

hlm. 61).

Page 27: IDENTIFIKASI PEMANFAATAN INFORMATION COMMUNICATION …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45379/1/RAHMAWATI... · akademik yang telah memberikan waktu, ilmu dan bimbingan

11

e. Kompetensi Guru Kimia

Dalam Peraturan Menteri No. 16 tahun 2007 tentang Standar

Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru menyatakan bahwa

kompetensi yang seharusnya dimiliki oleh guru kimia yaitu :

1) Memahami konsep-konsep, hukum-hukum, dan teori-teori kimia

yang meliputi struktur, dinamika, energetika dan kinetika serta

penerapannya secara fleksibel.

2) Memahami proses berpikir kimia dalam mempelajari proses dan

gejala alam.

3) Menggunakan bahasa simbolik dalam mendeskripsikan proses

dan gejala alam atau kimia.

4) Memahami struktur (termasuk hubungan fungsional antar

konsep) ilmu kimia dan ilmu-ilmu lain yang terkait.

5) Bernalar secara kualitatif maupun kuantitatif tentang proses dan

hukum Kimia.

6) Menerapkan konsep, hukum, dan teori fisika dan matematika

untuk menjelaskan atau mendeskripsikan fenomena kimia.

Menjelaskan penerapan hukum-hukum kimia dalam teknologi

yang terkait dengan kimia terutama yang dapat ditemukan dalam

kehidupan sehari-hari.

7) Memahami lingkup dan kedalaman kimia sekolah.

8) Kreatif dan inovatif dalam penerapan dan pengembangan bidang

ilmu yang terkait dengan mata pelajaran kimia.

9) Menguasai prinsip-prinsip dan teori-teori pengelolaan dan

keselamatan kerja atau belajar di laboratorium kimia sekolah.

10) Menggunakan alat-alat ukur, alat peraga, alat hitung, dan piranti

lunak komputer untuk meningkatkan pembelajaran kimia di

kelas, laboratorium dan lapangan.

11) Merancang eksperimen kimia untuk keperluan pembelajaran atau

penelitian.

12) Melaksanakan eksperimen kimia dengan cara yang benar.

13) Memahami sejarah perkembangan IPA pada umumnya

khususnya kimia dan pikiran-pikiran yang mendasari

perkembangan tersebut.

Menurut Poppy K Devi (2016), “Seluruh kompetensi tersebut

harus dikuasai oleh guru kimia agar dapat menyelenggarakan

penilaian pembelajaran sesuai dengan ketentuannya” (hlm.7). Salah

satu hal yang unik pada mata pelajaran kimia adalah materi yang

diajarkan kebanyakan bersifat abstrak, oleh karena itu siswa harus

mampu mengembangkan imajinasi agar dapat memahami konsep

Page 28: IDENTIFIKASI PEMANFAATAN INFORMATION COMMUNICATION …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45379/1/RAHMAWATI... · akademik yang telah memberikan waktu, ilmu dan bimbingan

12

yang mendasar dalam ilmu kimia (Maria dan Irma, 2011). Dalam hal

ini, dapat dilakukan pembelajaran berupa CD interaktif, program

macromedia flash, slide-slide persentasi, gambar-gambar dalam

reaksi kimia, materi, aplikasi dalam kehidupan, kesimpulan, dan

soal-soal (Maria dan Irma, 2011).

2. ICT (Information Comunication and Technology)

a. Pengertian ICT

Ariesto Hadi (2012) mengatakan bahwa, “Teknologi Informasi dan

Komunikasi (TIK), atau Information and Communication Technologies

(ICT) adalah teknologi yang mencakup seluruh peralatan teknis untuk

memproses dan menyampaikan informasi, ICT mencakup dua aspek

yaitu teknologi informasi dan teknologi komunikasi” (hlm.1).

Sedangkan menurut Moh. Dirwan (2014), “Teknologi Informasi dan

Komunikasi (TIK), atau dalam Bahasa Inggris dikenal dengan istilah

atau Information and Communication Technologies (ICT), adalah

payung besar terminologi yang mencakup seluruh peralatan teknis

untuk memproses dan menyampaikan informasi” (hlm. 28). Teknologi

informasi dan komunikasi (TIK) juga merupakan perangkat teknologi

yang memfasilitasi penggunanya dengan kemudahan dalam mengakses

informasi yang dibutuhkan, baik dalam bentuk suara, tulisan, visual,

maupun dalam bentuk simbol atau lambang-lambang informasi lainnya

(Prawiradilaga, 2013, hlm.16-17).

Semua perangkat keras, perangkat lunak, kandungan isi, dan

infrastruktur komputer maupun telekomunikasi, tercakup dalam

definisi TIK atau ICT (Information and Communication Technology)

atau yang dikalangan negara Asia berbahasa Inggris disebut sebagai

infocom, muncul setekah berpadunya teknologi komputer (baik

perangkat keras maupun perangkat lunaknya) pada paruh kedua abad

ke-20 (Deni Darmawan, 2011, hlm. 2). Menurut Ariesto Hadi (2012),

“Teknologi informasi meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses,

Page 29: IDENTIFIKASI PEMANFAATAN INFORMATION COMMUNICATION …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45379/1/RAHMAWATI... · akademik yang telah memberikan waktu, ilmu dan bimbingan

13

penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi,

sedangkan teknologi komunikasi adalah segala sesuatu yang berkaitan

dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data

dari satu perangkat ke lainnya” (hlm.1). Meskipun upaya besar untuk

memposisikan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) sebagai

prinsip utama pengajaran dan pembelajaran universitas, faktanya tetap

bahwa banyak mahasiswa dan fakultas hanya menggunakan

penggunaan teknologi komputer akademik secara terbatas menurut

Selwyn (dalam Nisar Wasif, 2011).

1) Hakikat Teknologi Informasi

Menurut Lucas (dalam Rusman, dkk., 2015), “Teknologi

informasi mencakup perangkat keras dan perangkat lunak untuk

melaksanakan satu atau sejumlah tugas pemrosesan data seperti

menangkap, mentransmisikan, menyimpan, mengambil,

memanipulasi atau menampilkan data, teknologi informasi lebih

pada sistem pengolahan informasi sedangkan teknologi komunikasi

berfungsi untuk mengirim pengiriman informasi” (hlm. 83).

2) Hakikat Teknologi Komunikasi

Teknologi komunikasi merupakan perangkat-perangkat

teknologi yang terdiri dari hardware, software, proses dan sistem

yang berfungsi membantu proses komunikasi agar komunikasi

berhasil (komunikatif) (Rusman, dkk., 2015, hlm. 85). Komunikasi

dapat diartikan juga sebagai suatu proses untuk menyampaian pesan

dari sumber ke penerima pesan dengan maksud untuk

mempengaruhi penerima pesan (Husniyatus, 2017, hlm. 40).

3) Hakikat Teknologi Informasi dan Komunikasi

Information and Communication Technology (ICT) dalam

konteks bahasa Indonesia disebut Teknologi Informasi dan

Komunikasi (TIK) telah menjadi satu bahan bangunan penting

dalam perkembangan kehidupan masyarakat modern (Rusman,

dkk., 2015, hlm. 87). UNESCO (United Nations Educational,

Page 30: IDENTIFIKASI PEMANFAATAN INFORMATION COMMUNICATION …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45379/1/RAHMAWATI... · akademik yang telah memberikan waktu, ilmu dan bimbingan

14

Scientific and Cultural Organization) telah membuat suatu

kerangka kompetensi TIK dalam proses belajar mengajar,

memandang bahwa dengan adanya TIK proses pembelajaran akan

semakin mudah dan cepat berkembang, serta memberikan harapan

bahwa guru dapat menggunakan model dan variasi lebih banyak

dalam proses belajar mengajarnya (Munir, 2009, hlm. 4).

Program pembelajaran interaktif berbasis komputer memiliki

nilai lebih, dibanding bahan pembelajaran cetak biasa, mampu

mengaktifkan siswa untuk belajar dengan motivasi yang tinggi

karena ketertarikannya pada sistem multimedia yang mampu

menampilkan teks, gambar, video, suara, dan animasi (Deni

Darmawan, 2011, hlm. 38).

b. Aspek-aspek dalam ICT

1) Sikap Terhadap ICT

Menurut Albririni (2006), “Keberhasilan penerapan teknologi

pendidikan sangat tergantung pada sikap pendidik, yang akhirnya

menentukan bagaimana mereka digunakan di kelas”. Bullock

(dalam Albirini, 2006) juga mengatakan bahwa sikap guru adalah

faktor utama yang memungkinkan atau melumpuhkan dalam adopsi

teknologi.

Tujuan mempelajari teknologi informasi dan komunikasi,

antara lain:

(a) Pada aspek kognitif

Dapat mengetahui, mengenal, atau memahami teknologi

informasi dan komunikasi serta meningkatkan pengetahuan dan

minat dalam kemampuan berfikir ilmiah sekaligus persiapan

untuk pendidikan, pekerjaan dan peran di masyarakat pada masa

yang akan datang.

Page 31: IDENTIFIKASI PEMANFAATAN INFORMATION COMMUNICATION …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45379/1/RAHMAWATI... · akademik yang telah memberikan waktu, ilmu dan bimbingan

15

(b) Pada aspek afektif

Aspek afektif dapat bersikap aktif, kreatif, apresiatif, dan

mandiri dalam menggunakan teknologi informasi dan

komunikasi.

(c) Pada aspek psikomotorik

Aspek Psikomotorik dapat terampil dalam memanfaatkan

teknologi informasi untuk proses pembelajaran dan kehidupan

sehari-hari, membentuk kemampuan dan minat pembelajaran

terhadap teknologi serta perangkat keras dan perangkat lunak

terdapat alat bantu telekomunikasi untuk memproses dan

memindahkan data dari satu perangkat ke perangkat lainnya

(Munir, 2009, hlm. 39).

Selain itu, tujuan mempelajari Teknologi Informasi dan

Komunikasi (http://media.diknas.go.id/pdf) (dalam Rusman,

dkk.,2015, hlm. 75) adalah:

(a) Menyadarkan siswa akan potensi perkembangan teknologi

informasi dan komunikasi.

(b) Memotivasi kemampuan siswa untuk bisa beradaptasi pada

perkembangan TIK, sehingga siswa bisa melaksanakan dan

menjalani aktivitas kehidupan sehari-hari secara mandiri dan

lebih percaya diri.

(c) Mengembangkan kompetensi siswa dalam menggunakan TIK

untuk mendukung kegiatan belajar, bekerja, dan berbagai

aktivitas dalam kehidupan sehari-hari.

(d) Mengembangkan kemampuan belajar berbasis TIK, sehingga

pembelajaran lebih optimal,menarik, dan mendorong siswa

terampil dalam berkomunikasi, terampil dan terbuasa bekerja

sama.

(e) Mengembangkan kemampuan belajar mandiri, berinisiatif,

inovatif, kreatif, dan bertanggung jawab dalam penggunaan

TIK untuk pembelajaran, komunikasi, bekarja, dan pemecahan

masalah sehari-hari.

2) Persepsi Budaya

Persepsi Budaya dapat digambarkan sebagai persepsi guru

tentang nilai, relevansi, dan dampak ICT yang berkaitan dengan

Page 32: IDENTIFIKASI PEMANFAATAN INFORMATION COMMUNICATION …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45379/1/RAHMAWATI... · akademik yang telah memberikan waktu, ilmu dan bimbingan

16

norma-norma budaya di masyarakat dan di sekolah (Albirini, 2006).

Sedangkan menurut Zhou, et.al, (2010), persepsi budaya merupakan

tentang relevansi ICT, khususnya sebagai besar perlu tahu

bagaimana menggunakan TIK untuk pekerjaan di masa depan. Selain

itu, TIK juga akan memberikan kontribusi untuk meningkatkan

standar hidup dan mengetahui tentang ICT mendapatkan salah satu

rasa hormat dari orang lain juga perlu untuk menguasai TIK dalam

rangka memenuhi kebutuhan budaya dan pembangunan.

3) Atribut dalam ICT

Rogers (dalam Albirini, 2006), mengatakan bahwa “Salah satu

faktor utama yang mempengaruhi sikap orang terhadap teknologi

baru adalah atribut teknologi itu sendiri”. Atribut komputer secara

umum didefinisikan sebagai tingkat keuntungan relatif,

kompatibilitas, kompleksitas, dan observabilitas komputer (Albirini,

2006). Teknologi meliputi perangkat keras (hardware) yang

berkenaan dengan peralatan teknologi dan perangkat lunak

(software) atau teknologi sistem (system technology) yang berkenaan

dengan program-program atau informasi yang berasal dari hardware

(Munir, 2009, hlm. 4).

Atribut dalam ICT menunjukkan bahwa pendidikan komputer

memiliki keunggulan lebih dari cara-cara tradisional, seperti untuk

meningkatkan pendidikan, membuat kelas menjadi lebih menarik,

guru harus memahami dasar komputer dan mengoperasikannya, serta

menggunakannya dalam mengajar (Zhou, et.al., 2010).

4) Komponen TIK / Kompetensi ICT

Kompetensi TIK bagi guru menjelaskan bahwa guru perlu

menggunakan metode pengajaran yang tepat dalam

mengembangkan pengetahuan siswanya baik didalam kelas maupun

diluar kelas (Munir, 2009, hlm. 5). Kompetensi guru terkait dengan

pendekatan penguasaan teknologi diantaranya keterampilan,

Page 33: IDENTIFIKASI PEMANFAATAN INFORMATION COMMUNICATION …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45379/1/RAHMAWATI... · akademik yang telah memberikan waktu, ilmu dan bimbingan

17

kemampuan untuk memilih dan menggunakannya sesuai dengan

fasilitas ruang kelas terbatas (Munir, 2009, hlm. 12).

Komponen utama teknologi informasi dan komunikasi terdiri

dari: (1) Komputer , (2) Komunikasi, dan (3) Tahu-guna (know-

how).

(a) Komputer

Komputer digunakan untuk menerima, menyimpan,

memproses, mempersembahkan data dan juga informasi, sistem

komputer terdiri dari hardware, software komputer dan

teknologi storage atau penyimpanan (Munir, 2010, hlm. 182).

Sistem komputer terdiri dari komponen-komponen, yaitu:

(1) Komputer

(2) Software

Perangkat lunak aplikasi (application software) terdiri

atas program-program yang dirancang untuk membuat

pengguna menjadi lebih produktif untuk membantu

pengguna dengan tugas-tugas pribadi selain itu perangkat

lunak lainnya yaitu pengolah kata, spreadsheet, grafik,

dekstop, publishing, basis data, dan persentasi (Ariesto

Hadi,2012, hlm.55). Perangkat lunak komputer dan

multimedia juga dapat digunakan untuk memberikan

kesempatan belajar kolaboratif kepada para siswa sehingga

terciptanya belajar yang efektif (Husniyatus, 2017, hlm.

123).

(3) Informasi

Bentuk informasi yang sering digunakan dalam istilah

teknologi informasi dapat dikualifikasikan dalam bentuk

berupa bentuk data, teks, suara, bunyi, gambar dan video,

dan bentuk digital dan bukan digital.

Page 34: IDENTIFIKASI PEMANFAATAN INFORMATION COMMUNICATION …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45379/1/RAHMAWATI... · akademik yang telah memberikan waktu, ilmu dan bimbingan

18

(4) Pemrograman

Tata cara operasi, tata cara salinan dan pemulihan,tata

cara keamanan data dan tata cara pembangunan sistem.

(5) Manusia

Unsur manusia yang paling penting terbagi terbagi dua

kategori, diantaranya pengguna (novis, sederhana, pakar)

dan profesional (pekerja sistem informasi).

(6) Komunikasi

Komunikasi digunakan untuk penghantaran dan

penerimaan data dan informasi (hardware, pemrograman

dan informasi) (Munir, 2010, hlm. 183).

(b) Komunikasi

Fasilitas komunikasi yang sering digunakan, yaitu modem,

multiplexer, concentrator, pemproses depan, bridge, gateway,

dan network card. Istilah yang sering digunakan dalam alat

komunikasi, diantaranya:

(1) Kabel : twisted pair, co-axial, gentian optic, UTP.

(2) Software : system pengoperasian rangkaian (NOS)

(3) Alat pemproses : alat input/output

(c) Mengetahui penggunaan (Know-how)

Kemampuan dalam memanfaatkan teknologi informasi akan

semakin terasa apabila sepenuhnya mengetahui; apa, kapan, dan

bagaimana teknologi informasi digunakan secara berkesan dan

mampu menyelesaikan masalah dalam menggunakan peluang

yang ada, serta dapat menyelesaikan masalah dan

mengekpolitasikan peluang yang terbuka secara luas (Munir,

2010, hlm. 183-184).

Page 35: IDENTIFIKASI PEMANFAATAN INFORMATION COMMUNICATION …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45379/1/RAHMAWATI... · akademik yang telah memberikan waktu, ilmu dan bimbingan

19

5) ICT yang digunakan dalam pembelajaran kimia

Ross&Munby (dalam Balikesir, 2010), mengatakan bahwa

“Banyak siswa disekolah menengah dan universitas-universitas

memiliki banyak kesulitan dalam memahami kimia”. Untuk alasan

ini, siswa mengembangkan konsepsi tentang banyak mata pelajaran

atau konsep dalam kimia. oleh sebab itu, guru Sains perlu tahu

persis bagaimana membantu siswa dalam menggunakan ICT

dimana ICT sebagai alat dalam kelas kimia yang bertujuan

keseluruhan untuk meningkatkan efektivitas mengajar dan

meningkatkan belajar siswa (Salomon, 2016).

Menurut Haidar, Niaz & Rodriguez (dalam Balikesir, 2010),

pengetahuan mereka tentang kimia itu tidak lengkap, banyak siswa

pada kenyataannya hanya menghafal konsep-konsep kimia. Basili &

Sanford dalam Balikersir (2010) juga mengatakan bahwa

penggunaan ICT dilingkungan mengajar memberikan siswa

berkomunikasi satu sama lain membahas mengenai kimia dan

menjelaskan konsep konsep kimia yang telah disajikan kepada

mereka dalam lingkungan belajar dengan alat teknologi (animasi,

simulasi, video, dll), namun masalah terbesar yang dihadapi dalam

penggunaan ICT dikelas adalah kegagalan guru untuk

mengintegrasikan teknologi ini dengan proses belajar mengajar.

Barak dan Dori dalam Zhou, et.,al (2010) menemukan bahwa

menggabungkan ICT dapat meningkatkan pemahaman siswa

tentang konsep kimia, teori dan struktur molekul.

Calon guru kimia harus berkreatif dan menguasai teknologi

dalam membuat pemodelan untuk mengkonkritkan konsep kimia

abstrak ke bentuk pemodelan atau animasi-simulasi dengan bantuan

komputer . Dengan demikian pemodelan sangat penting sebagai

calon guru kimia dalam mengembangkan kemampuan berpikir

kritis dan kreatif dalam pembuatan media pembelajaran berbantuan

Page 36: IDENTIFIKASI PEMANFAATAN INFORMATION COMMUNICATION …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45379/1/RAHMAWATI... · akademik yang telah memberikan waktu, ilmu dan bimbingan

20

komputer atau TIK, sehingga dapat memahami konsep kimia yang

abstrak (Sudarmin, 2012). Aplikasi untuk materi kimia diantaranya:

(a) Hardware

(1) PC/laptop

Perangkat yang banyak digunakan adalah monitor Liquid-

chrystal display (LCD), digunakan untuk suatu sistem yang

kecil, seperti kalkulator dan komputer laptop (Ariesto Hadi,

2012, hlm. 39). Menurut Husniyatus (2017), “Monitor adalah

salah satu perangkat keluaran. Tampilan kristal bening (LCD)

dan jenis tampilan lainnya menyajikan tampilan visual yang

jernih dan terperinci” (hlm. 127).

(2) LCD/Proyektor

Proyektor LCD ini merupakan jenis proyektor yang

lebih modern dan merupakan teknologi yang dikembangkan

dari jenis sebelumnya dengan fungsi sama yaitu Overhead

Projector (OHP), fungsi projector yaitu untuk menampilkan

video, gambar, atau data dari komputer pada sebuah layar

atau sesuatu dengan permukaan datar seperti infocus atau

dinding, fungsi lain dari proyektor yaitu alat persentasi,

media informasi, dan pemutar video (Yulia Utami, 2017).

(3) Storage (Penyimpanan)

Storage (Penyimpanan) dibagi menjadi dua yaitu

penyimpanan internal dan penyimpanan eksternal.

Penyimpanan internal yaitu sistem operasi computer,

program aplikasi, dan berkas data biasanya di hard drive

komputer, yang terletak didalam computer diantaranya CD-

ROM, DVD, CPU. Sedangkan penyimpanan Eksternal

adalah alat media bisa dipindah, alat ini kecil, portable, dan

digunakan terutama untuk membuat cadangan dan mengarsip

berkas data diantaranya USB, flashdrive (Husniyatus, 2017,

hlm. 125).

Page 37: IDENTIFIKASI PEMANFAATAN INFORMATION COMMUNICATION …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45379/1/RAHMAWATI... · akademik yang telah memberikan waktu, ilmu dan bimbingan

21

(b) Software

(1) Microsoft Office

Menurut Rusman, dkk., (2015), “Microsoft Office, yaitu

program aplikasi untuk kepentingan perkantoran. Program

lainnya yang ada pada aplikasi MS. Office selain excel yaitu

power point, access, dan photo editor” (hlm. 424).

(2) Software Adobe Flash C3

Menurut Viandhika, dkk., (2015), “Adobe Flash C3

merupakan sebuah program yang di desain khusus oleh

Adobe dan program aplikasi standar yang digunakan untuk

membuat animasi dan bitmap yang sangat menarik untuk

keperluan pembangunan situs web yang interaktif dan

dinamis sehingga mempermudah pemahaman siswa tentang

konsep dari suatu materi pelajaran”.

(3) Software Macromedia Flash

Bahan ajar menggunakan Mcromedia Flash berisi

elemen-elemen seperti suara, gambar, teks, animasi, dan

video sehingga diharapkan semua siswa mampu memahami

materi kimia yang disampaikan oleh guru (Turini, 2016, hlm.

18).

(4) Software chemondro pada materi Kelarutan dan Pengaruhnya

Media pembelajaran kimia Chemondro pada materi

kelarutan yaitu media pembelajaran kimia yang dapat

dioperasikan dengan perangkat sistem operasi android (Resti,

dkk., 2015).

(5) Software Chem Draw

Menurut Jamal & Anwar (2015), “Software Chem Draw

adalah alat gambar pilihan untuk menggambar bahan kimia,

Software Chem Draw menawarkan beberapa fitur yang

memungkinkan siswa untuk belajar topik-topik menjadi

efisien diantaranya dapat mengubah rumus kimia dan nama

Page 38: IDENTIFIKASI PEMANFAATAN INFORMATION COMMUNICATION …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45379/1/RAHMAWATI... · akademik yang telah memberikan waktu, ilmu dan bimbingan

22

kimia untuk struktur rangka dan sebaliknya serta struktur

kerangka/kental dengan nama-nama IUPAC selain itu Chem

Draw juga memiliki seperangkat alat yang kuat yang dapat

dimanfaatkan dalam mengajar untuk menghitung,

memprediksi kimia atau sifat fisik, menghasilkan spektrum,

membangun yang benar nama IUPAC, dan menghitung

reaksi stokiometri.

(6) Software Avogadro

Avogadro telah menggambarkan editor molekul canggih

dan visualitator untuk digunakan dalam kimia, aplikasi

Avogadro menyediakan grafis yang menggunakan plugin

dimuat secara dinamis yang kuat untuk mendukung fitur-fitur

baru dalam kimia organik, anorganik kompleks, desain obat,

bahan, biomolekul, dan simulasi (Marcus D Hanwell, dkk.,

2012).

(c) Internet

Menurut Munir (2009), “Internet merupakan suatu alat atau

sarana pembelajaran yang ampuh karena kemampuan atau

potensi yang dimilikinya yang memunkinkan dikembangkannya

masyarakat dan pembelajar yang bersifat global” (hlm. 199).

Beberapa komputer yang saling berhubungan satu sama lain

dapat menciptakan fungsi sharing. Fungsi sharing yang tercipta

melalui jaringan (networking) tidak hanya mencakup fasilitas

seperti printer atau modem, tetapi juga berkaitan dengan data

atau program aplikasi tertentu (Munir, 2009, hlm. 158).

Internet adalah sebuah jaringan global yang terdiri dari

kumpulan jaringan-jaringan komputer diseluruh dunia, internet

juga mempermudah para pemakainya untuk mendapatkan

informasi-informasi didunia (cyber) (Rusman, dkk., 2015 hlm.

280). Sedangkan menurut Sanjaya (dalam Husniyatus,2017,

Page 39: IDENTIFIKASI PEMANFAATAN INFORMATION COMMUNICATION …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45379/1/RAHMAWATI... · akademik yang telah memberikan waktu, ilmu dan bimbingan

23

hlm.152), mengatakan bahwa “internet merupakan jaringan

global yang menggabungkan beribu bahkan berjuta jaringan

komputer dan komputer pribadi yang memungkinkan setiap

komputer yang terhubung kepadanya bisa melakukan komunikasi

satu sama lain”.

Tujuan ICT dalam pembelajaran kimia diantaranya:

(a) Menggunakan ICT untuk melakukan atau mempromosikan

Laboratorium

(b) Menggunakan ICT untuk mengidentifikasi dan menjelaskan

proses dalam kimia

(c) Memodifikasi modul kelas untuk tujuan demonstrasi.

Siswa mengetahui konsep pembelajaran kimia salah satunya

adalah laboratorium. Oleh sebab itu kegiatan dalam laboratorium

merupakan komponen integral dari pelajaran kimia yang

memungkinkan siswa untuk membangun pengalaman mereka

sendiri. Karena semua peralatan, alat-alat, dan teknik yang

digunakan dilaboratorium “learning by doing”. Selain itu, metode

laboratorium juga dapat meningkatkan implikasi siswa, berpikir

siswa, pandangan ilmiah dan pemecahan masalah kemampuan.

Namun, diketahui bahwa aplikasi laboratorium sangat penting dalam

pembelajaran kimia (Zeynep dan Alipasa, 2010).

Sebagai alternatif, munculah media dalam pembelajaran

dilaboratorium dimana siswa dapat melakukan percobaan setiap kali

mereka membutuhkan dan pada saat yang sama dimana siswa dapat

merasa aman dan nyaman saat melakukan eksperimen yaitu Virtual

Laboratories (VLS) merupakan media yang digunakan dalam

laboratorium kimia untuk hal simulasi, dengan VLS ini siswa dapat

memiliki kesempatan untuk melakukan percobaan berulang-ulang

sampai mereka sepenuhnya memahami pada waktu dan tempat yang

nyaman bagi mereka (Zeynep dan Alipasa 2010).

Page 40: IDENTIFIKASI PEMANFAATAN INFORMATION COMMUNICATION …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45379/1/RAHMAWATI... · akademik yang telah memberikan waktu, ilmu dan bimbingan

24

6) Akses Terhadap ICT

Seseorang dapat mengakses berbagai referensi, baik berupa hasil

penelitian, maupun artikel hasil kajian dalam berbagai bidang.

Seseorang cukup hanya duduk didepan komputer (tentunya

menggunakan komputer yang dilengkapi fasilitas koneksi ke

internet) dan menggunakannya (Munir, 2009, hlm. 160). Seseorang

juga dapat melakukan akses komputer dibeberapa tempat

diantaranya: dirumah, sekolah, dan ditempat lainnya seperti kafe,

jalan, universitas, tempat kerja dan lain-lain (Albirini, 2006).

c. Manfaat ICT dalam Pembelajaran

1) Fungsi dan Manfaat Teknologi Informasi

Pemanfaatan ICT dalam konteks pendidikan pada dasarnya lebih

cenderung pada proses pembelajaran itu sendiri. Pembelajaran yang

memanfaatkan ICT ini biasanya menggunakan perangkat hardware

dan software dalam aplikasinya meliputi, perangkat komputer yang

tersambung dengan jaringan internet, LCD, proyektor, CD

pembelajaran, televisi bahkan menggunakan web atau situs-situs

tertentu dalam penggunaan internet (Husniyatus, 2017, hlm. 117).

Teknologi Informasi berfungsi untuk:

a) Penangkapan atau pengumpulan data

b) Penampilan, adalah menyusun informasi mengenai teks, suara,

atau gambar. Contoh: laporan prestasi peserta didik pada ujian-

ujian semester.

c) Setoran atau pangkalan data, adalah proses komputer untuk

menyimpan data dan informasi yang akan digunakan pada masa

yang akan datang. Contoh: informasi pelajar.

d) Capaian, maksudnya adalah proses komputer untuk mencari dan

menyalin data yang tersimpan sebagai pemrosesan selanjutnya.

Contoh: bank soal.

Page 41: IDENTIFIKASI PEMANFAATAN INFORMATION COMMUNICATION …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45379/1/RAHMAWATI... · akademik yang telah memberikan waktu, ilmu dan bimbingan

25

e) Pemancaran atau penghantaran data dan informasi dari pada satu

lokasi ke lokasi lainnya. Contoh: faks, email.

Manfaat yang dapat diambil dari pengguna teknologi informasi

diantaranya adalah:

a) Cepat. Komputer bisa melakukan dalam sekedip mata dan lebih

cepat dari pada manusia.

b) Konsisten. Komputer melakukan pekerjaan yang berulang-ulang

secara konsisten.

c) Jitu. Komputer berupaya mengesan perbedaan yang sangat kecil.

d) Kepercayaan. Dengan kecepatan, maka dapat di perkirakan

bahwa keputusan yang dihasilkannya dapat dipercaya dan hasil

yang sama bias diperoleh berulang kali.

e) Meningkatkan produktivitas.

f) Mencetuskan kreativitas (Munir, 2010, hlm.184-185).

Selain itu, manfaat penggunaan media pembelajaran ICT yaitu:

a) Materi abstrak.

b) Kekuatan hypertex (dibandingkan buku).

c) Penggambaran ulang objek belajar dan pola pikir siswa.

d) Meningkatkan daya ingat siswa dengan belajar secara

multimedia.

e) Mengatasi keterbatasan, ruang, waktu dan tenaga.

f) Memungkinkan siswa belajar mandiri, sesuai bakat, kemampuan

visual, auditorial atau kinestetik.

g) Memberikan rangsangan yang sama.

h) Pembelajaran dapat lebih menarik.

i) Waktu pembelajaran dapat lebih diperpendek.

j) Waktu belajar dapat berlangsung kapan pun dan dimanapun

(Husniyatus, 2017, hlm. 118).

2) Manfaat ICT bagi Guru

Perananan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam

pembelajaran ini juga selain membantu siswa dalam belajar adalah

memiliki peranan yang cukup berpengaruh untuk guru terutama

dalam pemanfaatan fasilitas untuk kepentingan memperkaya

kemampuan mengajarnya. Manfaat teknologi informasi dan

Komunikasi bagi guru antara lain:

Page 42: IDENTIFIKASI PEMANFAATAN INFORMATION COMMUNICATION …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45379/1/RAHMAWATI... · akademik yang telah memberikan waktu, ilmu dan bimbingan

26

a) Memperluas background knowledge guru.

b) Pembelajaran lebih dinamis dan fleksibel.

c) Mengatasi keterbatasan bahan ajar/sumber belajar.

d) Kontribusi dan pengayaan bahan ajar/sumber belajar.

e) Impelementasi Student Actuve Learning (SAL), CBSA, dan

PAIKEM (Rusman, dkk., 2015, hlm. 75).

Perangkat TIK dapat dimanfaatkan lebih efektif dalam

meningkatkan kualitas pembelajaran, peran guru akan sangat penting

sebagai sutradara dalam proses belajar mengajar dalam ruang kelas

ketika memanfaatkan TIK (Suyanto dan Asep, 2013, hlm. 211).

Pengembangan dan penerapan TIK juga bermanfaat untuk

pendidikan dalam kaitannya dengan peningkatan kualitas pendidikan

nasional Indonesia. TIK sangat mampu menjadi fasilitator utama

dalam meratakan pendidikan dibumi Nusantara, sebab TIK

mengandalkan kemampuan pembelajaran jarak jauh tidak terpisah

oleh ruang, jarak, dan waktu (Deni dermawan, 2011, hlm. 7).

Adapun manfaat TIK bagi bidang pendidikan yang lain yaitu:

a) Akses ke perpustakaan

b) Akses ke pakar

c) Perkuliahan secara online.

d) Menyediakan layanan informasi akademik suatu institusi

pendidikan.

e) Menyediakan fasilitas mesin pencari data.

f) Menyediakan fasilitas diskusi.

g) Menyediakan fasilitas direktoriat alumni dan sekolah.

h) Menyediakan fasilitas kerja sama (Deni dermawan, 2011,

hlm. 7).

TIK menawarkan lingkungan belajar yang cepat berkembang

dan menarik, untuk mengembangkan cara-cara mengajar baru dan

memungkinkan siswa untuk belajar namun tantangan utama,

termasuk sistem pendidikan yang canggih sekalipun terletak pada

kapasitas guru itu sendiri dalam menggunakan TIK secara efisien

didalam kelas (Herry Fitriyadi, 2013). Chris-tensen (dalam Albirini,

2006), menyatakan bahwa sikap guru terhadap komputer tidak

Page 43: IDENTIFIKASI PEMANFAATAN INFORMATION COMMUNICATION …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45379/1/RAHMAWATI... · akademik yang telah memberikan waktu, ilmu dan bimbingan

27

hanya memengaruhi pengalaman komputer mereka sendiri, tetapi

juga pengalaman siswa yang mereka ajar.

Pembelajaran berbasis TIK dan internet serta “moving class”

memberikan manfaat ganda antara lain:

(a) Memudahkan guru dan siswa dalam mencari sumber belajar

alternative.

(b) Siswa dapat memperjelas dan memperdalam materi yang

disampaian oleh guru didalam kelas tanpa terikat jadwal

tertentu.

(c) Proses belajar akan menjadi lebih menarik bagi siswa karena

disertai gambar dan animasi yang sangat komunikatif.

(d) Proses pembelajaran siswa akan menjadi mandiri karena siswa

dapat belajar secara individual atau berkelompok tanpa

didampingi guru setiap saat.

(e) Siswa semakin terampil menggunakan komputer dalam mata

pelajaran terkait.

(f) Memperluas wawasan guru dan siswa (Suyanto dan Asep, 2013,

hlm. 213).

3) ICT (TIK) Sebagai Media Pembelajaran

Heinich dan Molenda (dalam Prawiradilaga, 2013, hlm. 18),

mengemukakan bahwa secara umum media diartikan sebagai alat

komunikasi yang membawa pesan dari sumber ke penerima.

Adapun secara khusus media pembelajaran digunakan dengan

tujuan:

a) Memberikan pengalaman belajar yang berbeda dan bervariasi

sehingga dapat merangsang minat siswa untuk belajar.

b) Menumbuhkan sikap dan keterampilan dalam bidang teknologi.

c) Menciptakan situasi belajar yang menyenangkan dan tidak

mudah dilupain oleh siswa.

d) Menjadikan belajar akan lebih efektif, efisien, dan bermakna.

Page 44: IDENTIFIKASI PEMANFAATAN INFORMATION COMMUNICATION …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45379/1/RAHMAWATI... · akademik yang telah memberikan waktu, ilmu dan bimbingan

28

e) Membuka peluang belajar dimana saja, dan kapan saja.

f) Memberikan motivasi belajar kepada siswa.

g) Menjadikan belajar sebagai kebutuhan.

Untuk dapat memanfaatkan TIK dalam memperbaiki mutu

pembelajaran, ada tiga hal yang harus diwujudkan yaitu:

a) Siswa dan guru harus memiliki akses kepada teknologi digital

dan internet dalam kelas, sekolah, dan dalam Lembaga

Pendidikan.

b) Harus tersedia materi yang berkualitas dan dukungan sosial-

budaya bagi siswa dan guru.

c) Guru harus memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam

menggunakan alat-alat dan sumber-sumber digital untuk

membantu siswa agar mencapai standar Pendidikan yang ideal

(Suyanto dan Asep, 2013, hlm. 207).

Menurut Ditpsma (dalam Eko, 2013, hlm. 30), TIK di sekolah

memadukan unsur teknologi informasi (TI) dan teknologi

komunikasi (TK), dengan adanya fasilitas TI diharapkan siswa

memiliki kompetensi untuk memanfaatkan teknologi sebagai

perangkat keras dan perangkat lunak. Salah satu contoh

pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi yaitu penggunaan

sumber belajar berbasis e-learning atau penggunaan media internet.

4) Peranan TIK dalam Pendidikan

Peranan TIK dalam pendidikan, antara lain:

a) TIK sebagai Keterampilan (skill) dan Kompetensi

b) TIK sebagai Infrastruktur Pembelajaran

c) TIK sebagai Sumber Bahan Belajar

d) TIK sebagai Alat Bantu Fasilitas Pembelajaran

e) TIK sebagai pendukung Manajemen Pembelajaran

f) TIK sebagai system Pendukung Keputusan (Munir, 2010, hlm.

185-186).

Peranan Teknologi informasi dan Komunikasi dalam

pembelajaran juga selain membantu siswa dalam belajar memiliki

peranan yang cukup berpengaruh untuk guru terutama dalam

Page 45: IDENTIFIKASI PEMANFAATAN INFORMATION COMMUNICATION …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45379/1/RAHMAWATI... · akademik yang telah memberikan waktu, ilmu dan bimbingan

29

pemanfaatan fasilitas dalam kemampuan mengajarnya (Rusman,

dkk., 2015, hlm. 75).

5) Pemanfatan Pembelajaran E-Learning

Dalam praktiknya e-learning memerlukan bantuan teknologi

yang dikenal dengan istilah : computer based learning (CBL) yaitu

pembelajaran yang sepenuhnya menggunakan komputer yang sering

dipakai pada pendidikan jarak jauh (distance education),

dimaksudkan agar komunikasi antara murid dan guru bisa terjadi

dengan keunggulan teknologi e-learning ini (Rusman, dkk., 2015,

hlm. 290).

Menurut Gilbert & Jones dan Michael (dalam Dian

Wahyuningsih & Makmur, 2017), menjelaskan bahwa “e-learning

merupakan segala bentuk aktivitas pembelajaran yang memanfaatkan

media elektronik untuk belajar” (hlm.3). Definisi ini lebih

menekankan pada penggunaan segala bentuk alat elektronik untuk

membantu manusia belajar. Aplikasi pendukung e-learning

diantaranya:

a) Aplikasi Google

Menurut Dian dan Rakhmat (2017), “Google merupakan

nama sebuah perusahaan yang menyediakan produk dan jasa

seputar internet, google termasuk dalam mesin pencari/ search

engine yang paling banyak digunakan oleh user diseluruh dunia

untuk mencari informasi” (hlm. 85). Aplikasi ini memiliki

berbagai produk dan jasa yang dapat mendukung pembelajaran

online diantaranya:

(1) Google for education

Pengembangan program ini adalah untuk memberikan

pengalaman yang lebih luas untuk meningkatkan

produktifitas pembelajaran dan interaksi sosial.

Page 46: IDENTIFIKASI PEMANFAATAN INFORMATION COMMUNICATION …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45379/1/RAHMAWATI... · akademik yang telah memberikan waktu, ilmu dan bimbingan

30

(2) Google books

Google books adalah layanan google yang dapat

memberikan akses untuk user secara online dalam

melakukan pencarian Text Book, melalui google books

buku-buku referensi yang didapatkan secara gratis.

(3) Goggle scholar

Goggle scholar atau Google cendekia adalah suatu

produk dari Google yang dapat memberikan kemudahan

bagi kalangan untuk mencari literatur secara luas dan tepat

(Dian dan Rakhmat, 2017, hlm. 88-89).

(4) Google docs

Google docs dapat dimanfaatkan dalam keperluan E-

Learning diantaranya pengumpulan tugas, pengetahuan,

editing, translator, backup file, kuisioner, dan editing

gambar.

(5) Google Mail

Menurut Husniyatus (2017), “E-mail adalah sebuah

fasilitas komputer dalam internet yang berfungsi mengirim

surat secara elektronik yang dapat mengjangkau keselurh

dunia” (hal. 165).

b) Aplikasi Massanger

Beberapa program yang dapat dimanfaatkan e-learning

diantaranya Meeting Burner, Whatsapp, Line, BBm, Instagram,

dan PHP BB (Online Forum ) (Dian dan Rakhmat, 2017,

hlm.114).

c) Teknologi berbasis web.

Page 47: IDENTIFIKASI PEMANFAATAN INFORMATION COMMUNICATION …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45379/1/RAHMAWATI... · akademik yang telah memberikan waktu, ilmu dan bimbingan

31

B. Penelitian yang Relevan

Ada sebuah penelitian yang cukup relevan dengan penelitian yang

akan dilaksanakan penulis, penelitian tersebut:

1. Jurnal Internasional yang ditulis oleh Nisar, M Wasif dkk, yang

berjudul “Usage and Impact of ICT in Education Sector: A Study of

Pakistan” pada tahun 2011. Hasil dari penelitian ini mengidentifikasi

bahwa manfaat ICT dapat meningkatkan pendidikan secara efisien dan

dapat membantu kebijakan yang berhubungan dengan sektor

pendidikan.

2. Jurnal Internasional yang ditulis oleh Tarique yang berjudul

“Preparing Prospective Teachers to Integrate ICT Practices in

Classroom Settings” pada tahun 2011. Penelitian ini tarique

mempersiapkan calon guru untuk mengintegrasikan ICT di kelas.

3. Jurnal Internasional yang ditulis oleh Mirri Barak yang berjudul

“Transition from traditional to ICT-enhanced learning environments

in undergraduate chemistry courses” pada tahun 2007. Penelitian ini

yaitu mengenai transisi lingkungan belajar TIK yang ditingkatkan

dalam kursus kimia sarjana.

4. Jurnal Internasional yang ditulis oleh Teo, dkk yang berjudul

“Understanding pre-service teachers’ computer attitudes: applying

andextending the technology acceptance model” pada tahun 2007.

Penelitian ini mengenai sikap calon guru dalam menerapkan dan

membuat teknologi.

5. Jurnal Internasional yang ditulis oleh Zhao, dkk yang berjudul

“Teacher adoption of technology: a perceptual control theory

perspective” pada tahun 2001. Penelitian ini mengenai persepsi calon

guru terhadap teknologi.

6. Jurnal Internasional yang ditulis oleh Albirini, yang berjudul

“Teacher’s Attitude Toward Information and Communication

Technologies: The Case of Syrian EFL Teachers. Computers &

Education”. Hasilnya yaitu menunjukkan pentingnya visi guru tentang

Page 48: IDENTIFIKASI PEMANFAATAN INFORMATION COMMUNICATION …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45379/1/RAHMAWATI... · akademik yang telah memberikan waktu, ilmu dan bimbingan

32

teknologi itu sendiri, pengalaman mereka dengannya (teknologi) dan

kondisi budaya yang mengelilingi pengenalannya (teknologi) ke

sekolah dalam membentuk sikap mereka terhadap teknologi dan

penyebaran berikutnya dalam praktik pendidikan.

7. Jurnal Internasional yang ditulis oleh Zhou, dkk, yang berjudul

“Chemistry teacher’s’ attitude towards ICT in Xi’an”. Hasilnya

adalah calon guru kimia memiliki sikap psotif terhadap ICT dalam

Pendidikan.

8. Jurnal Internasional yang ditulis oleh Zhou, dkk, yang berjudul “Pre-

service Chemistry teachers attitude toward ICT in Xi’an”. Hasilnya

adalah calon guru kimia memiliki sikap psotif terhadap ICT dalam

Pendidikan.

9. Artikel Internasional yang ditulis oleh Salomon Tchameni Ngamo

“ICT integration of Chemistry”. Artikel ini mengenai Integrasi ICT

dalam pembelajaran kimia.

C. Kerangka Berpikir

Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) telah

membawa banyak perubahan untuk aktivitas kehidupan sehari-hari, terutama

dalam bidang pendidikan. Memasuki era abad Teknologi Informasi dan

Komunikasi (TIK) sangat dirasakan kebutuhan dan pentingnya dalam

penggunaan ICT (Information and Communication Technology) dalam

kegiatan pembelajaran. Melalui pemanfaatan dari ICT dapat meningkatkan

mutu pendidikan dengan cara membuka secara luas mengenai akses ilmu

pengetahuan dan penyelenggaraan pendidikan bermutu. Teknologi informasi

berkembang sejalan dengan perkembangan teori dan komunikasi serta

teknologi yang menunjang terhadap praktik kegiatan pembelajaran.

Guru dalam hal ini adalah juga seorang persentator berbagai informasi

pengetahuan yang penting, benar dan baik, serta bermanfaat bagi kehidupan

dan masa depan teristimewa bagi para muridnya. Pengetahuan begitu luas,

kompleks dan mendalam sehingga seorang guru mau tidak mau terbatasi

Page 49: IDENTIFIKASI PEMANFAATAN INFORMATION COMMUNICATION …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45379/1/RAHMAWATI... · akademik yang telah memberikan waktu, ilmu dan bimbingan

33

kemampuanya didalam mempersentasikan informasi dan pengetahuan

tertentu. Metode teknologi dan metode manusia pun sering berbeda dan

bertolak belakang atau berbanding terbalik dalam mempersentasikan

informasi dan pengetahuan. Dalam hal ini guru ditutut cerdas dan mampu

kreatif pada pemanfaatan ICT dalam pembelajaran agar murid dan materi akan

terkoneksikan secara maksimal, efektif, tidak membuang-buang waktu dan

tenaga.

Hal itu membuat peneliti tertarik untuuk mengetahui seberapa jauh

calon guru Pendidikan Kimia UIN Jakarta dalam pemanfaatan ICT dan sejauh

mana pengetahuan mengenai ICT dalam pembelajaran. Peneliti kerangka

berpikir penelitian ini terdapat pada gambar 2.1.

Pembelajaran kimia masih menggunakan

metode ceramah, pemanfaatan teknologi

dan penguasaan ICT masih kurang.

ICT dalam Pembelajaran

Pengetahuan ICT dalam

pembelajaran kimia

Pemanfaatan ICT dalam

pembelajaran kima

Evaluasi Calon Guru Pendidikan Kimia

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berpikir

Jenis-jenis ICT dalam Kimia

Page 50: IDENTIFIKASI PEMANFAATAN INFORMATION COMMUNICATION …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45379/1/RAHMAWATI... · akademik yang telah memberikan waktu, ilmu dan bimbingan

34

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang terletak

di Ciputat, Tangerang Selatan. Penelitian ini dilakukan pada semester ganjil

tahun pelajaran 2018/2019 yaitu pada tanggal 26 bulan November 2018.

B. Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan metode deskriptif.

Penelitian deskriptif adalah suatu metode penelitian yang dilakukan dengan

tujuan utama untuk membuat gambaran atau deskripsi tentang suatu keadaan

yang bersifat faktual secara objektif, sistematis dan akurat, penelitian deskriptif

juga merupakan alat untuk menemukan makna baru, yang menjelaskan sebuah

kondisi keberadaan, frekuensi kemunculan sesuatu, dan mengategorikan

informasi (Sulistyaningsih, 2011, hlm. 82-83). Sedangkan menurut Emzir (2010),

“Tujuan deskripsi yaitu untuk membantu pembaca mengetahui apa yang terjadi

dilingkungan dibawah pengamatan” (hlm. 174).

Metode survei merupakan satu jenis penelitian yang banyak dilakukan

oleh peneliti dalam bidang: sosiologi, bisnis, politik, pemerintahan bahkan

pendidikan. Penelitian survei juga dimaksudkan untuk mengetahui pendapat

masyarakat (Arikunto, 2007, hlm. 236). Dalam survei, informasi dikumpulkan

dari responden dengan kuesioner. Dengan demikian, penelitian survei merupakan

penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan

kuesioner tersebut sebagai alat pengumpulan data yang pokok (Sofian dan

Tukiran, 2012, hlm. 3).

Page 51: IDENTIFIKASI PEMANFAATAN INFORMATION COMMUNICATION …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45379/1/RAHMAWATI... · akademik yang telah memberikan waktu, ilmu dan bimbingan

35

C. Populasi dan Sampel

Menurut Sugiyono (2010), “Populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya” (hlm. 117). Dalam penelitian ini populasinya adalah mahasiswa

semester 9 Pendidikan Kimia UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yaitu sebanyak 58

mahasiswa.

Sampel adalah bagian dari jumlah yang dimiliki oleh populasi tersebut

(Sugiyono, 2010, hlm. 118). Menurut Sugiyono (2010), “Ukuran sampel layak

dalam penelitian adalah antara 30 sampai dengan 500” (hlm. 131). Surakhmat

(dalam Sulistyaningsih, 2011), mengatakan bahwa “Jika populasi kurang dari

100 dapat digunakan sampel 50% nya, jika lebih dari 1000 dapat digunakan 15%

nya” (hlm. 65). Maka dalam penelitian ini merupakan penelitian populasi karena

sampel kurang dari 100.

Teknik penentuan sampel pada penelitian ini menggunakan purposive

sampling. Purposive sampling merupakan suatu teknik yang diambil berdasarkan

dengan pertimbangan tetentu (Sugiyono, 2012, hlm. 85). Alasan pengambilan

sampel ini karena mahasiswa semester 9 ini sebagai sumber informasi atau

sumber data penelitian. Sehingga secara langsung dapat diketahui seberapa besar

pemahaman calon guru kimia dalam menggunakan pemanfaatan ICT dalam

pembelajaran. Alasan tersebut sesuai dengan maksud dan tujuan penelitian ini.

D. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian terdiri dari beberapa tahapan,yaitu:

1. Tahap Persiapan

Langkah yang dilakukan sebelum melaksanakan penelitian adalah:

a. Melakukan studi literatur.

b. Menentukan sampel penelitian.

c. Menyusun angket dan wawancara.

Page 52: IDENTIFIKASI PEMANFAATAN INFORMATION COMMUNICATION …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45379/1/RAHMAWATI... · akademik yang telah memberikan waktu, ilmu dan bimbingan

36

d. Melakukan validasi instrumen kepada validator ahli.

e. Melakukan uji coba instrumen kepada mahasiswa Pendidikan Kimia UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta semester 7 untuk mengetahui validitas dan

reliabilitas instrumen.

2. Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan penelitian merupakan tahap kedua setelah tahap

persiapan, tahap ini meliputi:

a. Pengambilan data mahasiswa Pendidikan Kimia UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta semester 9 untuk mengisi angket pada google form.

b. Menghitung total skor masing-masing mahasiswa dari hasil pengisian

angket.

c. Wawancara langsung beberapa mahasiswa Pendidikan Kimia semester 9.

3. Tahap Penyelesaian

Tahap penyelesaian penelitian merupakan tahap terakhir, tahap ini meliputi:

a. Mengolah dan menganalisis data hasil penelitian

b. Membuat kesimpulan dari hasil penelitian

Prosedur penelitian terdapat pada gambar 3.1

Page 53: IDENTIFIKASI PEMANFAATAN INFORMATION COMMUNICATION …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45379/1/RAHMAWATI... · akademik yang telah memberikan waktu, ilmu dan bimbingan

37

Gambar 3.1

Prosedur Penelitian

E. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data yang diperlukan dalam penelitian ini, maka

penulis menempuh beberapa teknik, diantaranya:

1. Teknik Wawancara

Menurut Sugiyono (2012), “Wawancara digunakan sebagai Teknik

pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk

menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin

mengetahui hal-hal dari responden secara mendalam” (hlm. 72).

Persiapan Pelaksanaan Penyelesaian

Melakukan studi

literatur.

Menentukan

sampel penelitian

Menyusun angket

dan wawancara

Melakukan

validitas dan

reliabilitas

Pengambilan data

dilakukan oleh

mahasiswa Pendidikan

Kimia UIN Jakarta

semester 9

Menghitung total

skor masing-masing

mahasiswa

Wawancara langsung

beberapa mahasiswa

Mengolah

dan

menganalisis

data

Membuat

kesimpulan dari

hasil

Page 54: IDENTIFIKASI PEMANFAATAN INFORMATION COMMUNICATION …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45379/1/RAHMAWATI... · akademik yang telah memberikan waktu, ilmu dan bimbingan

38

Pada penelitian ini untuk menambah informasi mengenai pemahaman

ICT terhadap calon guru kimia. Melalui wawancara peneliti dapat

mengetahui seberapa besar pemahaman calon guru terhadap pemanfaatan

ICT dan juga seberapa besar pemahaman calon guru kimia mengenai aplikasi

program tentang software dan hardware pada pembelajaran kimia.

2. Teknik Angket

Angket merupakan daftar pertanyaan yang biasa digunakan seseorang

untuk diberikan kepada orang lain dengan maksud agar orang yang diberi

bersedia memberikan respon yang sesuai dengan permintaan penguna. Orang

yang di maksud dalam memberikan respon ini disebut responden (Arikunto,

2007, hlm. 102-103). Dalam hal ini penulis menggunakan angket tertutup

yaitu angket dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden tinggal

memberikan tanda centang pada kolom atau tempat yang tersedia (Arikunto,

2007, hlm. 103). Angket yang digunakan pada penelitian ini menggunakan

skala likert yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi

seseorang atau sekelompok mengenai kejadian atau gejala sosial ( Riduwan,

2010, hlm. 38).

F. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini angket yang digunakan berasal dari jurnal yang ditulis

oleh Abdulkafi Albirini (2006), Zheo, et,al., (2010) dan artikel Salomon Tchmeni

Montreal (2016) tertuang dalam tabel 3.2 dalam menjawab instrumen angket itu

memerlukan skala. Menurut Sugiyono (2012), “Skala pengukuran merupakan

kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang

pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, dengan skala pengukuran dapat

dinyatakan dalam bentuk angka, sehingga akan lebih akurat, efisien dan

komunikatif” (hlm. 92). Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala

likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi

Page 55: IDENTIFIKASI PEMANFAATAN INFORMATION COMMUNICATION …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45379/1/RAHMAWATI... · akademik yang telah memberikan waktu, ilmu dan bimbingan

39

seseorang atau sekelompok tentang kejadian atau gejala sosial (Riduwan,2010,

hlm. 38). Skor skala yang digunakan terdapat pada tabel 3.2.

Tabel 3.1 Skala Skor 1-5

Pernyataan Positif Pernyataan Negatif

Kategori Skor Kategori Skor

Sangat Setuju (SS) 5 Sangat Setuju (SS) 1

Setuju (S) 4 Setuju (S) 2

Netral (N) 3 Netral (N) 3

Tidak Setuju (TS) 2 Tidak Setuju (TS) 4

Sangat Tidak Setuju (STS) 1 Sangat Tidak Setuju (STS) 5

(Riduwan, 2010, hal. 39).

Tabel 3.2 Skala Skor 1-4

Kategori Skor

Sangat Baik/ Kompeten 4

Cukup Baik/ Cukup Kompeten 3

Kurang Baik/ Kurang Kompeten 2

Sangat Tidak Baik/ Sangat Tidak Kompeten 1

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan 73 item pertanyaan yang

terdapat dalam angket. Kisi-kisi instrument pemanfaatan ICT dalam

pembelajaran terdapat pada tabel 3.3.

(Sugiyono, 2012, hlm. 98)

Page 56: IDENTIFIKASI PEMANFAATAN INFORMATION COMMUNICATION …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45379/1/RAHMAWATI... · akademik yang telah memberikan waktu, ilmu dan bimbingan

40

Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen

No Faktor Skala Butir Soal Jumlah

Soal

1.

Sikap Terhadap

ICT / ICT

Attitude

Domain Afektif /Affective

Domain

1, 2, 3,4 , 5 , 6 6

Domain Kognitif /

Cognitive Domain

7, 8, 9, 10, 11,

12, 13, 14, 15

9

Domain Psikomotor/

Behavioral Domain

16, 17, 18, 19,

20, 21

6

2.

Atribut pada ICT

/ICT Attributes

Keuntungan atas ICT /

Advantage of ICT

22, 23, 24, 25,

26

5

Kesesuaian Praktik Calon

Guru pada Saat Ini /

Compatibility with Pre-

Service Teachers Current

Practice

27, 28, 29, 30,

31

5

Kesederhanaan atau

Bukan Kerumitan/

Simplicity/Non

Complexity

32, 33, 34, 35 4

Kemampuan Mengamati /

Observability

36, 37, 38 3

3. Persepsi Budaya

/ Cultural

Perseptions

Persepsi Budaya

/Cultural Perseptions

39, 40, 41, 42,

43, 44, 45, 46,

47, 48

10

4. Kompetensi ICT

/ ICT

Competence

Kompetensi ICT /ICT

Competence

49, 50, 51, 52,

53, 54, 55, 56,

57, 58, 59, 60,

14

Page 57: IDENTIFIKASI PEMANFAATAN INFORMATION COMMUNICATION …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45379/1/RAHMAWATI... · akademik yang telah memberikan waktu, ilmu dan bimbingan

41

61, 62

5. ICT dalam

Kimia

ICT dalam Kimia 63, 64, 65, 66,

67, 68, 69, 70,

71, 72, 73, 74,

75, 76, 77, 78,

79, 80, 81, 82,

83, 84, 85, 86,

87, 88, 89

27

6. Akses terhadap

ICT /ICT Access

Akses terhadap ICT /ICT

Access

90, 91, 92 3

Keterangan: 19 soal tidak valid

Wawancara yang peneliti gunakan adalah wawancara tidak terstruktur.

Menurut Sugiyono (2016), “Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang

bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah

tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya” (hlm.74).

Kisi-kisi wawancara terdapat dalam tabel 3.5.

Page 58: IDENTIFIKASI PEMANFAATAN INFORMATION COMMUNICATION …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45379/1/RAHMAWATI... · akademik yang telah memberikan waktu, ilmu dan bimbingan

42

Tabel 3.4 Kisi-kisi Wawancara

No Indikator Pertanyaan

1. Pendapat mengenai pembelajaran dengan ICT .

2. ICT menakuti dalam pembelajaran kimia.

3. ICT membuat anda merasa tidak nyaman.

4. Menyukai ICT dalam pembelajaran.

5. Mengetahui lebih banyak tentang ICT.

6. Positif dan negative ICT dalam pembelajaran.

7. ICT dapat meningkatkan kualitas pembelajaran terutama dalam pendidikan

kimia.

8. Menggunakan ICT dalam pembelajaran dapat lebih menarik.

9. Menggunakan ICT dalam pembelajaran kimia, sangat berguna atau tidak

berguna.

10. Sulit dalam menggunakan ICT dalam pembelajaran kimia.

11. Keberadaan ICT dikampus.

12. Menggunakan ICT untuk pekerjaan dimasa depan.

13. Mengetahui ICT akan lebih dihargai oleh orang lain.

14. ICT akan membuat hidup menjadi lebih mudah.

15. Penggunaan Software dan Hardware dalam ICT.

16. Menginstal Software baru pada pada perangkat ICT.

17. Memanfaatkan Software dalam pembelajaran (Misalnya Ms.Word,

Powerpoint, dan lain-lain).

18. Kendala yang dihadapi dalam pemanfaatan ICT?

19. Jenis-jenis ICT yang digunakan dalam pembelajaran kimia.

20. Mengetahui jenis-jenis Software ICT yang digunakan dalam pembelajaran

kimia?

21. Memanfaatkan Software dalam pembelajaran kimia.

22. Menggunakan ICT dalam pembelajaran kimia dapat membuat pembelajaran

menjadi lebih efektif dan efisien.

23. Mengetahui ICT.

Page 59: IDENTIFIKASI PEMANFAATAN INFORMATION COMMUNICATION …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45379/1/RAHMAWATI... · akademik yang telah memberikan waktu, ilmu dan bimbingan

43

24. Seberapa sering menggunakan ICT.

25. Pemanfaatan ICT yang dilakukan (baik dalam pembelajaran atau

perkuliahan)?

26. solusi agar pemanfaatan ICT dalam pembelajaran lebih maksimal.

G. Uji Coba Instrumen

Angket yang telah penulis susun, selanjutnya harus diujicobakan untuk

mengukur tingkat validitas dan reabilitas tiap butir pertanyaan.Uji coba

instrumen ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kualitas instrumen

penelitian yang akan digunakan. Uji coba instrumen dilakukan dengan

menghitung validitas dan reliabilitas instrumen. Validasi yang peneliti lakukan

adalah validasi ke dosen dan validasi angket ke mahasiswa semester 7

Pendidikan Kimia UIN Jakarta.

1. Validitas Instrumen

Menurut Sugiyono (2012), “Instrumen yang valid berarti alat ukur

yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid, valid berarti

instrumen itu dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur”

(hlm.121). Uji validitas instrumen ini menggunakan bantuan perangkat lunak

SPSS (Stastical Product Service Solutions) versi 23 atau IBM SPSS Statistics

23.

Jumlah mahasiswa pada uji validitas ini berjumlah 30 mahasiswa.

Maman Abdurahman (2011), mengatakan bahwa “jumlah total pengamatan

dalam sampel (=N) dikurangi banyaknya kendali (linier) bebas atau

pembahasan (retriksi) yang diletakkan atas pengamatan” (hlm.151).

Berdasarkan pengertian tersebut, maka nilai r tabel pada taraf 5% adalah

0,361. Jika rhitung lebih besar dari rtabel maka butir pernyataan instrumen

dikatakan valid dan sebaliknya.

Page 60: IDENTIFIKASI PEMANFAATAN INFORMATION COMMUNICATION …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45379/1/RAHMAWATI... · akademik yang telah memberikan waktu, ilmu dan bimbingan

44

Berdasarkan hasil validasi pada lampiran 3 dari 92 butir pernyataan

hanya 73 butir pernyataan yang dinyatakan valid yaitu nomor 1, 2, 4,5, 6, 7, 8,

10, 11, 12, 15, 16, 19, 20, 22, 24, 25, 29, 30, 33, 34, 36, 37, 38, 39, 40, 41,

43, 45, 48, 49, 50, 51, 52, 53, 54, 55, 56, 57, 58, 59, 60, 61, 62, 63, 64, 65,

66, 67, 68, 69, 70, 71, 72, 73, 74, 75, 76, 77, 78, 79, 80, 81, 82, 83, 84, 85,

86, 87, 88, 89, 90, 91. Adapun butir pernyataan yang tidak valid yaitu nomor

3, 9, 13, 14, 17, 18, 21, 23, 26, 27, 28, 31, 32, 35, 42, 44, 46, 47, 92.

2. Reliabilitas Instrumen

Uji reliabilitas merupakan untuk mengetahui keteraturan hasil

pengukuran suatu instrumen, hasil uji reliabilitas ini dapat dipercaya atau

tidaknya suatu instrumen penelitian berdasarkan tingkat pemantapan dan

ketepatan (Supriyadi, 2014, hlm. 29).

Uji reabilitas instrumen dalam penelitian ini menggunakan bantuan

perangkat lunak SPSS (Stastical Product Service Solutions) versi 23 atau

IBM SPSS Statistics 23 dengan hasil yang diperoleh adalah nilai Alpha

Cronach’s.

Berikut ini langkah-langkah uji reliabilitas instrumen menurut

Supriyadi (2014, hlm. 29).

1. Siapkan data yang akan diuji tingkat reliabilitas dan validitas.

Memasukkan data ke SPSS dapat menggunakan entry atau convert

dari perangkat lunak seperti excel.

2. Pilih menu Analyze, lalu pilih scale dan selanjutnya pilih

reliabilitas analysis.

Hasil perolehan reliabilitas instrument terdapat dalam lampiran 4.

Page 61: IDENTIFIKASI PEMANFAATAN INFORMATION COMMUNICATION …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45379/1/RAHMAWATI... · akademik yang telah memberikan waktu, ilmu dan bimbingan

45

H. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Deskripsi Data

Data tabulasi data frekuensi dan persentasi skor, diperoleh dengan

rumus:

P = Angka persetase

F = Frekuensi jawaban

N = Total jumlah frekuensi (Kadir, 2015, hlm. 26).

Hasil perolehan data tersebut terdapat dalam lampiran 7.

2. Reduksi Data

Hasil wawancara dilakukan dengan cara reduksi data. Menurut

Sugiyono, (2016), “Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal

yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan

polanya. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan

gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan

pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan (hlm. 92).

Page 62: IDENTIFIKASI PEMANFAATAN INFORMATION COMMUNICATION …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45379/1/RAHMAWATI... · akademik yang telah memberikan waktu, ilmu dan bimbingan

67

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut:

1. Calon guru kimia mengetahui jenis aplikasi dalam pembelajaran kimia

berupa ChemDraw, Kahoot, Flash dan Virtual Lab. Namun aplikasi

pembelajaran kimia dapat menggunakan aplikasi lainnya diantaranya

Macromedia, Chemondro, Avogadro, dan Adobe Flash.

2. Pemanfaatan ICT pada calon guru kimia hanya sebatas penggunaan

Microsoft word dan powerpoint dan tahu jenis aplikasi namun tidak tahu

cara penggunaannya. Selain itu, pemanfaatan ICT dapat membuat

pelajaran menjadi lebih cepat sehingga efektif dan efisien terutama dalam

pembelajaran kimia karena dengan adanya ICT dapat memunculkan

imajinasi dari video yang ditampilkan pada proses pembelajaran kimia.

3. Persepsi calon guru kimia yaitu tidak semua guru kimia dapat

menggambar dengan baik dan bagus di papan tulis namun dengan adanya

ICT pembelajaran akan lebih efektif dan efisien sehingga seorang guru

harus lebih kreatif dan inovatif dalam penggunaan ICT dan siswa akan

lebih mudah menerima materi yang disampaikan

Page 63: IDENTIFIKASI PEMANFAATAN INFORMATION COMMUNICATION …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45379/1/RAHMAWATI... · akademik yang telah memberikan waktu, ilmu dan bimbingan

68

B. Saran

Dari hasil penelitian ini, peneliti memiliki saran sebagai berikut:

1. Penelitian ini dapat dilanjutkan dengan ranah yang lebih dalam lagi untuk

ditinjau, yakni melakukan seminar atau workshop mengenai pemanfaatan

ICT dan jenis-jenis ICT dalam pembelajaran kimia secara mendalam.

2. Penelitian ini dapat dilanjutkan oleh mahasiswa dengan sampel lain, yaitu

pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

Page 64: IDENTIFIKASI PEMANFAATAN INFORMATION COMMUNICATION …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45379/1/RAHMAWATI... · akademik yang telah memberikan waktu, ilmu dan bimbingan

69

DAFTAR PUSTAKA

Abdurahman, Maman. Dasar-dasar Metode Statistika untuk Penelitian. Bandung:

CV Pustaka Setia. 2011.

Albirini, Abdulkafi. Teacher’s attitudes toward information and communication

technologies: the case of Syrian EFL teachers. Computers & Education. 373-

398. 2006.

Ariani,Niken dan Dany Haryanto. Pembelajaran Multimedia di Sekolah “Pedoman

Pembelajaran Inspiratif, Konstruktif dan Prospektif”. Jakarta: PT. Prestasi

Pustakaraya. 2010.

Arikunto, Suharsimi. Managemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. 2007.

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Edisi Revisi VI.

Jakarta: Rineka Cipta. 2007.

Balikesir Alternative Method’s in Learning Chemistry: Learning with animations,

Simulation, Video and Multimedia. Jurnal of Turkish Science Education.

Vol.7 Issue 2 pp. 79-110. 2010.

Barak, Miri. Transition From Traditional to ICT-enhanced Learning environtments in

undergraduate chemistry courses. Journal Of Computer and Educations:

USA. 9 -315, 77. 2007.

Barak, Moshe. Instructional principles for fostering learning with ICT: teachers’

perspectives as learners and instructors. Journal of Educ Inf Technol 11: 121–

135 DOI 10.1007/s11134-006-7362-9. 2006.

Brady, James.E. Kimia Universitas Edisi Kelima Jilid Pertama.. Erlangga:Jakarta.

1994.

Darmawan, Deni. Teknologi Pembelajaran. Bandung. PT.Rosda Karya. 2011.

Devi, Poppy K. Modul Guru Pembelajar. Jakarta: Pusat Pengembangan dan

Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan. 2016.

Page 65: IDENTIFIKASI PEMANFAATAN INFORMATION COMMUNICATION …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45379/1/RAHMAWATI... · akademik yang telah memberikan waktu, ilmu dan bimbingan

70

Dirwan, Mohammad. Peranan Pembelajaran ICT dalam Meningkatkan Prestasi

Siswa pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMA Maarif Nu

Pandaan. Skripsi. 2014.

Ditama, Viandhika. Pengembangan Multimedia Interaktif Dengan Menggunakan

Program Adobe Flash untuk Pembelajaran Kimia Materi Hidrolisis Garam

SMA Kelas XI. Jurnal Pendidikan Kimia (JPK). Vol. 4 No. 2, hal. 23-31.

2015.

Effendi, Sofian dan Tukiran. Metode Penelitian Survey. Jakarta: LP3ES, anggota

IKAPI. 2012.

Emzir. Metode Penelitian Kualitatif Analisis Data. Jakarta: Rajawali Press. 2010.

Fitriyadi, Herry. Integrasi Teknologi Informasi Komunikasi dalam Pendidikan:

Potensi Manfaat, Masyarkat Berbasis Pengetahuan, Pendidikan Nilai, Strategi

Implementasi dan Pengembangan Profesioal. Jurnal Pendidikan Teknologi

dan Kejuruan. Volume 21, Nomor 3 pp. 269-284. 2013.

Hanwell, Marcus D. Avogadro: an Advamced Semantic Chemical Editor,

Visualization, and Analysis Platform. J Chem Inf 4. Journal of

Cheminformatics. 4: 17 1758-2946. 2012.

Haryani, Sri dkk. Identifikasi Materi Kimia SMA Sulit Menurut Pandangan Guru dan

Calon Guru Kimia. Jurnal Kimia Pendidikan. ISBN: 979363174-0. 2014.

Ibda, Hamidulloh. Penguatan Literasi Baru pada Guru Madrasah Ibtidaiyah dalam

Menjawab Tantangan Era Revolusi 4.0. Journal of Research and Tought of

Islamic Education. Vol.1, No.1: 1-21. 2018.

Isjoni. Cooperative Learning Efektivitas Pembelajaran Kelompok. Bandung:

Alfabeta. 2009.

Kadir. Statistika Terapan. Jakarta: PT. Rajawali Pers. 2015.

Kargiban, Zohreh Abedi dan Saedah Siraj. The Utilization and Integreting of ICT in

Chemistry Teaching in Iranian High Schools. World Applied Sciences

Journal. 6(11): 1447-1456. 2009.

Page 66: IDENTIFIKASI PEMANFAATAN INFORMATION COMMUNICATION …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45379/1/RAHMAWATI... · akademik yang telah memberikan waktu, ilmu dan bimbingan

71

Liliasari, Wiji dan Sri Mulyani. Implementasi Model Pembelajaran Berbasis TIK

untuk Mengembangkan Model Mental Mahasiswa Calon Guru Kimia pada

Konsep Gaya Antar Partikel. Jurnal Pendidikan Matematika dan Sains.

Nomor 2: 145-153. 2014.

Livingstone, Sonia. Critical reflections on the benefits of ICT in education.Journal of

Oxford Review of Education, 38 (1). pp. 9-24. ISSN 0305-498. 2012.

Mulyasa, E. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung : PT Remaja

Rosdakarya, 2013.

Musfah, Jejen. Peningkatan Kompetensi Guru Melalui Pelatihan dan Sumber Belajar

Teori dan Praktik. Jakarta: Kencana. 2011.

Munir. Kerangka Kompetensi TIK Bagi Guru. Bandung: CV.Alfabeta: 2009.

Munir. Kurikulum Berbasis Teknologi, Informasi dan Komunikasi. Bandung:

CV.Alfabeta. 2009.

Munir. Kurikulum Berbasis Teknologi, Informasi dan Komunikasi. Bandung:

CV.Alfabeta. 2010.

Munir. Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi.

Bandung: CV. Alfabeta. 2009.

Ngamo, Salomon Tchameni. ICT Integration in Chemistry. Article. 1-14. 2016.

Nisar, Wasif dkk. Usage and Impact of ICT in Education Sector; A Study of Pakistan.

Australian Journal of Basic and Applied Sciences. 5(12): 578-583 ISSN 1991-

817. 2011.

Nugroho, Eko. Persepsi Guru Tentang TIK dan Motivasi Kerja Guru Terhadap

Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pembelajaran SMK

RSBI Bidang Teknik Elektro di DIY. Skripsi. 2013.

Nurdin, Syafruddin. Guru Profesional dan Implementasi Kurikulum. Ciputat: Ciputat

Press. 2005.

Origima, Onivehu Adams, et, al., The Relationship Among Information and

Communication Technologies Utilization, Self-Regulated Learning and

Page 67: IDENTIFIKASI PEMANFAATAN INFORMATION COMMUNICATION …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45379/1/RAHMAWATI... · akademik yang telah memberikan waktu, ilmu dan bimbingan

72

Academic Performance of Prospective Teachers. Acta Didactia Naponcesia.

Volume 11, Number 1, 69:85. 2018

Paristiowati, Maria dan Irma Ratna K, Aftuni. Pengembangan Bahan Ajar Berbasis

ICT pada Mata Pelajaran IPA-Kimia-SMP. Jurnal Riset Pendidikan Kimia.

Vol. 1 No. 1: 38-47 ISSN: 2252-5378. 2011.

Peraturan Menteri No. 16 tahun 2007 tentang standar kualifikasi akademik dan

kompetensi guru.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 16 tahun 2007 pasal 1 ayat 1 tentang

standar kualifikasi akademik dan kompetensi guru.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.19 tahun 2017 pasal 1 tentang

perubahan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 74 tahun 2008

mengenai pengertian dan tugas guru.

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 pasal 26 tentang Standar Nasional

Pendidikan.

Prawiradilaga, Dewi Salma dkk. Mozaik Teknologi Pendidikan e-learning . Jakarta:

KENCANA. 2013.

Priatmoko, Sigit. Memperkuat Eksistensi Pendidikan Islam di Era 4.0. Jurnal Studi

Pendidikan Islam. Vol.1, No. 2: 1-19. 2018.

Rahmawati, Sis Atika dan Andari Puji. Pengaruh Kompetensi Profesional Guru

Kimia Terhadap Keterampilan Pembelajaran Laboratorium Siswa Kelas XII

SMAN 11 Semarang. Jurnal Pendidikan Sains. Volume 05 Nomor 01: 47-55.

2017.

Raiyn, Jamal dan Anwar Rayan. How Chemical’s Drawing and Modeling Improve

Chemistry Teaching in Colleges of Ecucation. Journal of Chemical

Education. Vol.3, No. 1: 1-4. 2015. Hlm. 2.

Reuben Tozman (December 10,2007), “The Next Generation of Instructional

Designer”.

Riduwan. Dasar-dasar Statistika. Bandung: Alfabeta. 2010.

Page 68: IDENTIFIKASI PEMANFAATAN INFORMATION COMMUNICATION …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45379/1/RAHMAWATI... · akademik yang telah memberikan waktu, ilmu dan bimbingan

73

Ridwan. Upaya-upaya Peningkatan Profesionalisme Guru dalam Proses Belajar

Mengajar. Jurnal Pendidikan Ekonomi IKIP Veteran Semarang. Vol. 2 No. 1

pp 83-95. 2014.

Rusman, Belajar dan Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.

Jakarta: Kencana. 2017.

Rusman, dkk. Pembelajaran Berbasis TIK Mengembangkan Profesionalitas Guru.

Jakarta: Rajawali Press. 2015.

Sanjaya, Wina. Media Komunikasi Pembelajaran. Jakarta: Kencana. 2012.

Saragih, A. Hasan. Kompetensi Minimal Seorang Guru dalam Mengajar. Jurnal

Tabularasa PPS Unimed. Vol. 5, No. 1: 23-34. 2008.

Sofian, Efendi dan Tukiran. Metode Penelitian Survei. Jakarta: LP3ES. 2012.

Sudarmin. Meningkatkan Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Mahasiswa Melalui

Pembelajaran Kimia Terintegrasi Kemampuan Generik Sains. Varia

Pendidikan. Vol. 24, No. 1 (97-103). 2012.

Sugiyono. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta. 2016.

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta.

2012.

Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. 2010.

Sukmadinata, Nana Syaodih. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT. Remaja

Rosda Karya. 2012.

Sulistyaningsih. Metodologi Penelitian Kebidanan Kuantitatif-Kualitatif.

Yogyakarta: Graha Ilmu. 2011.

Summera & Tarrique. Preparing Prospective Teachers to Integrate ICT Practices in

classroom setting. The S.U Journal of Ed. Vol. 41 Issue pp 121-139. 2011.

Supriyadi, Edy. SPSS+Amos Statistical Data Analysis “Perangkat Lunak Statistik”.

Jakarta: In Media. 2014.

Sutopo, Ariesto Hadi. Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pendidikan.

Yogyakarta: Graha Ilmu. 2012.

Page 69: IDENTIFIKASI PEMANFAATAN INFORMATION COMMUNICATION …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45379/1/RAHMAWATI... · akademik yang telah memberikan waktu, ilmu dan bimbingan

74

Suyanto dan Asep Jihan. Bagaimana Menjadi Calon Guru dan Guru Profesional.

Yogyakarta: Multi Pressindo. 2013.

T.Teo,C.B.Lee&C.S.Chai. Understanding pre-service teachers’ computer attitudes:

applying andextending the technology acceptance model. Journal of Assisted

Learning: Singapore 24, 128–143. 2007.

Tatli, Zeynep dan Alipasa Ayas Virtual Laboratory Applications in Chemistry

Education. Procedia Social and Behavioral Sciences. 9: 932-942. 2010.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem

Pendidikan Nasional Pasal 39 ayat 1dan 2.

Undang-undang No. 14 tahun 2005 pasal 8 tentang Standar Kompetensi dan

kualifikasi guru.

Undang-undang No.14 tahun 2005 pasal 20 tentang Tugas/kewajiban guru.

Utami, Yulia. Pengaruh Pemanfaatan Media Pembelajaran Proyektor LCD

Menggunakan Program Power Point Terhadap Hasil Belajar Siswa dalam

Menentukan Volume Kubus pada Bangun Ruang. Jurnal Mantik Penusa. V.1

p.52-58 e.ISSN 2580-9741. 2017.

Wahyuningsih, Dian dan Rakhmat Makmur. E-Learning Teori dan Aplikasi.

Bandung: Informatika Bandung. 2017.

Woreta, et, al., Knowledge and utilization of information communication technology

(ICT) among health science students at the University of Gondar, North

Western Ethiopia. Article of BMC Medical Informatics & Decision Making.

13:31, 1-7. 2013.

Yamin, Martinis. Sertifikasi Profesi Keguruan di Indonesia. Jakarta: Gaung Persada

Press.2006.

Yektyastut, Resti dkk. Penggunaan Media Pembelajaran Kimia “Chemondro” Pada

Materi Kelarutan Dan Pengaruhnya Terhadap Kemandirian Belajar Siswa

SMA. Seminar Nasional Pendidikan Sains V. ISSN. 2407-4659. 2015.

Page 70: IDENTIFIKASI PEMANFAATAN INFORMATION COMMUNICATION …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45379/1/RAHMAWATI... · akademik yang telah memberikan waktu, ilmu dan bimbingan

75

Zainiyati, Husniyatus Salamah. Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis ICT

“Konsep dan Aplikasi pada Pembelajaran Pendidikan Agama Islam”.

Jakarta: Kencana. 2017.

Zhou, et.,al. Chemistry teachers attitude towards ICT in Xi’an. Procedia Social and

Behavioral Sciences. 9, 4629-4637. 2010.

Zhou, et.,al. Pre-service Chemistry teachers’ attitude toward ICT in Xi’an. Procedia

Social and Behavioral Sciences. 9, 1407-1414. 2010.