Identifikasi Faktor & Cara Penanggulangan Penyalahgunaan Na4

45
Susanto, SH, MM Kepala Bidang Pencegahan Badan Narkotika Nasional Provinsi Jawa Tengah

description

Identifikasi Faktor & Cara Penanggulangan Penyalahgunaan Na4 Kopertis IV di Hotel Grand Wahid Salatiga

Transcript of Identifikasi Faktor & Cara Penanggulangan Penyalahgunaan Na4

Page 1: Identifikasi Faktor & Cara Penanggulangan Penyalahgunaan Na4

Susanto, SH, MMKepala Bidang Pencegahan

Badan Narkotika Nasional Provinsi Jawa Tengah

Page 2: Identifikasi Faktor & Cara Penanggulangan Penyalahgunaan Na4

APA ITU NARKOTIKA ?

ISTILAH NARKOTIKA SESUAI DENGAN UU NO 35 THN 2009 TENTANG NARKOTIKA ADALAH ZAT ATAU OBAT YANG BERASAL DARI TANAMAN ATAU BUKAN TANAMAN BAIK SINTETIS MAUPUN SEMISINTETIS YANG DAPAT MENYEBABKAN PENURUNAN ATAU PERUBAHAN KESADARAN, HILANGNYA RASA, MENGURANGI SAMPAI MENGHILANGKAN RASA NYERI DAN DAPAT MENIMBULKAN KETERGANTUNGAN.

SELAIN NARKOTIKA DALAM UU NO 35 THN 2009 JUGA DIKENAL ISTILAH PREKURSOR NARKOTIKA YAITU ZAT ATAU BAHAN PEMULA ATAU BAHAN KIMIA YANG DAPAT DIGUNAKAN DALAM PEMBUATAN NARKOTIKA.

Page 3: Identifikasi Faktor & Cara Penanggulangan Penyalahgunaan Na4

Penggolongan Narkoba(UU No. 35 Thn. 2009)

Narkotika Golongan I :Narkotika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan & tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi sangat tinggi mengakibatkan ketergantungan.

Narkotika Golongan II :Narkotika berkhasiat pengobatan digunakan sebagai pilihan terakhir & dapat digunakan dalam terapi & / untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi tinggi mengakibatkan ketergantungan.

Narkotika Golongan III :Narkotika berkhasiat pengobatan & banyak digunakan dalam terapi & / untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi ringan mengakibatkan ketergantungan.

Page 4: Identifikasi Faktor & Cara Penanggulangan Penyalahgunaan Na4

DAFTAR PREKURSOR-PREKURSOR PENTING DAN PENGGUNAAN YANG LEGAL DAN ILEGAL

PREKURSOR PENAMPILAN PENGGUNAAN ILEGALPENGGUNAAN

LEGAL

Asetik Anhidrida

( TABEL I )

Cairan tanpa warna, bau yg “mencekik” mirip cuka

Memproduksi heroin, methaquaion, dan mecloquaion

Pembuat bahan pewarna untuk tekstil

Safrol(TABEL I )

Cairan atau kristal tanpa warna atau agak kekuningan, berbau seperti “sassafras”

Sintesis MDMA Dalam memproduksi parfum dan bahan pewangi,memproduksi piperonal,mengolah lemak dlm pembuatan sabun

Efedrin

( TABEL I )

Kristal-kristal atau butiran kecil dan terasa seperti sabun bila dipegang, atau kristal-kristal kecil berbentuk jarum. Warna putih atau agak kekuningan

Sintesis dan methamfetamin

Memproduksi obat

3-4 metilenedioksi fenil-2-pro-panon (3-4-MDP-2P) (PMK) ( TABEL I )

Cairan berminyak warna kuning muda, berbau seperti adas

Sintesis MDMA Tidak diketahui adanya penggunaan yang legal

1-fenil-2-propanon (P2P)( TABEL I )

Cairan tanpa warna atau agak kekuningan, kekentalan sedang

Sintesis amfetamin dan methamfetamin

Digunakan dalam industri kimia dan farmasi

Page 5: Identifikasi Faktor & Cara Penanggulangan Penyalahgunaan Na4

PREKURSOR PENAMPILANPENGGUNAAN

ILEGALPENGGUNAAN LEGAL

Piperonal(TABEL I )

Kristal-kristal mengkilap tanpa warna berbentuk jarum, berbau enak

Sintesis MDMA Memproduksi parfum, rasa cherry dan vanili, sebagai komponen obat nyamuk

Pseudoefedrine

(TABEL I )

Kristal putih tanpa bau, atau kristal-kristal berbentuk jarum, atau bubuk kristalin

Sisntesis methamfetamin

Memproduksi obat pelega hidung

Etil Ether

(TABEL II )

Cairan tanpa warna, mudah bergerak, mudah menguap, berbau manis keras dan rasa yang membakar

Pelarut dalam memproduksi heroin, kokain, amfetamin, methamfetamin, MDMA

Pelarut umum dalam laboratorium kimia dan industri kimia/farmasi

Asam Hidroklorik ( TABEL II )

Cairan bening, berkisar dari tanpa warna hingga kuning muda, berasap dengan bau yang keras

Memproduksi heroin, hidroklorida, amfetamin, methamfetamin, MDMA

Menetralkan kondisi alkalin, sebagai katalis dan pelarut dalam sintesis organik, dalam membersihkan produk

Asam Fenilasetik( TABEL II )

Bubuk putih dengan bau keras

Sintesis amfetamin dan methamfetamin dan 1-fenil-2-propanon (P2P)

Digunakan dalam industri kimia dan farmasi dan pestisida

Asam Sulfur( TABEL II )

Cairan berminyak yang bening, tanpa warna, tanpa bau, lebih kental daripada air

Untuk proses ekstraksi kokain dan proses perubahan pasta koka menjadi basis kokain, proses memproduksi amfetamin, methamfetamin dan MDMA

Menetralkan kondisi alkalin, sebagai katalis dalam sintesis organik, dalam memproduksi pupuk, bahan pewarna, kertas, sebagai komponen dari pembersih pipa saluran dan logam, dalam cairan baterai

Page 6: Identifikasi Faktor & Cara Penanggulangan Penyalahgunaan Na4

PREKURSOR PENAMPILAN PENGGUNAAN ILEGALPENGGUNAAN

LEGAL

Aseton

( TABEL II )

Cairan tanpa warna, cepat menguap, berbau seperti kuteks (pewarna kuku)

Pelarut dalam proses opium dan daun koka untuk memproduksi heroin dan kokain, juga sebagai pelarut dalam sintesis amfetamin dan methamfetamin

Pelarut umum dalam laboratorium kimia dan industri kimia/farmasi

Thionil klorida

Cairan berasap, berkisar dari tanpa warna hingga kuning pucat atau agak kemerahan dengan bau keras menyesakkan

Dalam memproduksi methamfetamin

Memproduksi baterai lithium-thionil klorida

Klorofom Tanpa warna, mudah bergerak,cepat menguap, cairan tidak bisa terbakar, barbau manis

Pelarut dalam memproduksi kokain dan heroin dan sintesis obat lainnya

Pelarut umum dalam laboratorium kimia dan industri kimia/farmasi

Page 7: Identifikasi Faktor & Cara Penanggulangan Penyalahgunaan Na4

Berdasarkan ilmu farmakologi, Narkotika dikelompokkan ke dalam 3 golongan, yaitu :

1. Kelompok depresan/penekan saraf pusat (penenang atau obat tidur).

Contohnya adalah valium, BK, rohipol, mogadon dan lain-lain. Jika diminum, obat ini memberikan rasa tenang, mengantuk, tentram, damai. Obat ini juga menghilangkan rasa takut dan gelisah.

2. Kelompok stimulan/perangsang saraf pusat (anti tidur).

Contohnya adalah amfetamin, ekstasi, dan shabu. Ekstasi berbentuk tablet beraneka bentuk dan warna. Amfetamin berbentuk tablet berwarna putih. Bila diminum, obat ini mendatangkan rasa gembira, hilangnya rasa permusuhan, hilangnya rasa marah, ingin selalu aktif, badan terasa fit, dan tidak merasa lapar. Daya kerja otak menjadi serba cepat, namun kurang terkendali. Shabu berbentuk terpung kristal kasar berwarna putih bersih seperti garam.

Page 8: Identifikasi Faktor & Cara Penanggulangan Penyalahgunaan Na4

3. Kelompok Halusinogen

Halusinogen adalah obat, zat, tanaman, makanan atau minuman yang dapat menimbulkan khayalan. Contohnya adalah LSD (Lysergic Acid Diethyltamide), getah tanaman kaktus, kecubung, jamur tertentu (misceline) dan ganja.

Bila minum, Narkotika ini dapat mendatangkan khayalan tentang peristiwa-peristiwa yang mengerikan, khayalan tentang kenikmatan seks dan sebagainya. Kenikmatan didapat oleh pemakai setelah ia sadar bahwa peristiwa mengerikan itu bukan keyataan, atau karena kenikmatan-kenikmatan yang dialami walaupun hanya khayalan.

Page 9: Identifikasi Faktor & Cara Penanggulangan Penyalahgunaan Na4

MENGAPA NARKOTIKA SANGAT BERBAHAYA ?

1. Habitual

adalah sifat pada narkotika yg membuat pemakainya akan selalu teringat, terkenang, dan terbayang sehingga cenderung untuk selalu mencari dan rindu (seeking). Sifat inilah yg menyebabkan pemakai narkotika yg sdh sembuh bisa kambuh lagi (relaps) dan memakai lagi. Perasaan kangen berat ingin memakai kembali disebabkan oleh kesan kenikmatan yg dlam bahasa gaul disebut nagih (suggest). Suggest hya dpt dikalahkan oleh tekad yg sangat kuat yg lahir dari kesadaran tinggi yg didasari oleh pengetahuan yg benar, didukung oleh iman yg teguh, dan anugerah dari Tuhan Yang Maha Pengasih.

Page 10: Identifikasi Faktor & Cara Penanggulangan Penyalahgunaan Na4

2. Adiktif

sifat narkotika yg membuat pemakainya terpaksa memakai terus dan tidak dapat menghentikannya. Penghentian atau pengurangan pemakaian narkotika akan menimbulkan efek putus zat atau withdrawal effect, yaitu perasaan sakit luar biasa atau biasa disebut sakaw (sakit karena narkoba).

Bila pemakaian dihentikan mendadak sekaligus, badan bukannya langsung menjadi sehat, melainkan malah menjadi sakit luar biasa. Penderita sakaw yg mengalami rasa sakit luar biasa itu biasanya mengatasi rasa sakitnya melalui 2 cara :a. Kembali mengonsumsi jenis narkotika yang sama. Orang seperti

ini disebut junkies, pemadat, atau pecandu. Bila sedang memakai narkotika, orang tersebut tampak normal. Namun, bila sedang tidak memakai, ia justru tampak tidak normal, lesu, gelisah, tidak fit dan tidak percaya diri.

b. Bila tidak kembali memakai tetapi juga tidak tahan rasa sakit, orang tersebut akhirnya mencari jalan pintas, yaitu bunuh diri. Cara bunuh diri yg paling sering adalah :

. Menyuntikkan kembali narkotika kedalam badannya dengan dosis yg sangat

besar sehingga ia mengalami overdosis (OD) dan meninggal dunia dengan

jarum masih menancap di badan.. Melompat dari gedung bertingkat tinggi.. Menabrak kendaraan.. Membenturkan kepala ke tembok.

Page 11: Identifikasi Faktor & Cara Penanggulangan Penyalahgunaan Na4

Rasa sakit untuk setiap Narkotika berbeda-beda. Perasaan sakit yang paling berat dan menyiksa adalah sakaw akibat putus zat putaw dan shabu.

Beratnya rasa sakit itu tidak dapat dihilangkan dengan pemberian obat antisakit apa pun atau narkotika apa pun, kecuali narkotika yang telah atau sedang digunakan. Sakaw shabu hanya dapat hilang bila mengonsumsi shabu. Sakaw putaw hanya dapat hilang bila diberi putaw.

Page 12: Identifikasi Faktor & Cara Penanggulangan Penyalahgunaan Na4

3. ToleranAdalah sifat narkotika yang membuat tubuh pemakainya semakin lama semakin menyatu dengan narkotika dan menyesuaikan diri dengan narkotika itu sehingga menuntut dosis pemakaian yang semakin tinggi. Bila lama kelamaan kenaikkan dosis itu telah melebihi kemampuan toleransi tubuh, maka terjadilah efek sakit yang luar biasa dan mematikan. Kondisi seperti itu disebut overdosis. Tanda-tanda OD pada setiap jenis narkotika berbeda-beda.

Page 13: Identifikasi Faktor & Cara Penanggulangan Penyalahgunaan Na4

Tiga sifat jahat yang khas (habitual, adiktif dan toleran) hanya ada pada narkoba. Ada 3 sifat jahat yang khas ini membuat pemakai narkoba mengalami perubahan sifat dan sikap menjadi :

1. Tergila-gila pada narkoba. Lebih mencintai narkoba daripada diri sendiri, orang tua, atau saudara-saudaranya.

2. Tidak dapat melepaskan diri dari narkoba, sebab kalau lepas, penderitaan yang luar biasa (sakaw) akan datang.

3. Dosisnya akan terus bertambah tinggi sampai suatu saat maut menjemput di puncak overdosis.

4. Mengalami perubahan sikap dan sifat menjadi ekslusif, egois, sombong, asosial, jahat (psikosis).

5. Mengalami kerusakan organ tubuh (hati, paru, ginjal, otak dan lain-lain).

6. Terjangkit penyakit maut (HIV/AIDS, sifilis dan lain-lain).

Page 14: Identifikasi Faktor & Cara Penanggulangan Penyalahgunaan Na4

Tingkat Penyalahgunaan Narkoba1. Abstinence, yaitu periode, dimana seseorang

tidak menggunakan narkoba sama sekali.2. Social Use, periode dimana seseorang sudah

mulai mencoba narkoba untuk tujuan rekreasional namun tidak berdampak pada kehidupan sosial, financial dan juga medis si pengguna. Artinya si pengguna ini masih bisa mengendalikan kadar penggunaan narkoba tsb.

3. Early Problem Use, artinya periode dimana individu sudah menyalahgunakan zat adiktif dan perilaku penyalahgunaan sudah menimbulkan efek dalam kehidupan sosial si penyalahguna seperti malas sekolah, bergaul hanya orang tertentu.

Page 15: Identifikasi Faktor & Cara Penanggulangan Penyalahgunaan Na4

4. Early Addiction adalah kondisi si pecandu yang sudah menunjukan perilaku ketergantungan baik fisik maupun psikologis, & perilaku ini menggangu kehidupan sosial yg bersangkutan. Si pecandu sangat sulit untuk menyesuaikan dengan pola kehidupan normal, & cenderung melakukan hal-hal yg melanggar nilai & norma yg berlaku.

5. Severe Addiction adalah periode seseorang yg hanya hidup untuk mempertahankan kecanduaannya & sudah mengabaikan kehidupan sosial & diri sendiri. Pada titik ini, si pecandu sudah berani melakukan tindakan kriminal demi memenuhi kebutuhan konsumsi narkoba

Page 16: Identifikasi Faktor & Cara Penanggulangan Penyalahgunaan Na4

Tanda & GejalaPengaruh narkotika pada tubuh disebut intoksifikasi. Selain intoksifikasi, ada juga sindroma putus zat yaitu sekumpulan gejala yang timbul akibat penggunaan zat yang dikurangi / dihentikan. Tanda & gejala intoksikasi & putus zat berbeda pada jenis zat yang berbeda.

Tabel 1 Tanda & Gejala Intoksifikasi

Tabel 2 Tanda & Gejala Putus Zat

Opiat Ganja Sedatif-Hipotik Alkohol Amfetamine

•Eforia•Mengantuk•Bicara cadel.•Konstipasi.•Penurunan kesadaran.

•Eforia.•Mata merah.•Mulut kering.•Banyak bicara & tertawa.•Nafsu makan meningkat.•Gangguan persepsi.

•Pengendalian diri berkurang.•Jalan sempoyongan.•Mengantuk.•Memperpanjang tidur.•Hilang kesadaran.

•Mata merah.•Bicara cadel.•Jalan sempoyongan.•Perubahan persepsi.•Penurunan kemampuan menilai.

•Berkeringat.•Gemetar.•Depresi.•Paranoid.•Terdorong untuk selalu bergerak

Opiat Ganja Sedatif-Hipotik Alkohol Amfetamine

•Nyeri.•Mata & hidung berair.•Perasaan panas dingin.•Diare.•Gelisah,•Tidak bisa tidur

•Jarang ditemukan.

•Cemas.•Tangan gemetar.•Perubahan persepsi.•Gangguan daya ingat.•Tidak bisa tidur.

•Cemas.•Depresi.•Muka merah.•Mudah marah.•Tangan gemetar.•Mual muntah.•Tidak bisa tidur.

•Cemas.•Depresi.•Kelelahan.•Energi berkurang.•Kebutuhan tidur meningkat.

Page 17: Identifikasi Faktor & Cara Penanggulangan Penyalahgunaan Na4

MITOS LAWAN NYATAMasih banyak mitos dan mis informasi yang ada dikalangan remaja Indonesia mengenai Narkoba,seperti berikut :Ada Narkoba yang berbahaya, ada yang tidak...Kenyataannya... Semua narkoba berbahaya dan menimbulkankerusakan fisik, mental, emosi apabila digunakan tidak sesuaidengan aturan pemakaiannya. Organ tubuh yang palingbanyak dipengaruhi adalah syaraf pusat (otak dan sumsumtulang belakang), organ-organ otonom (jantung, paru, hati,ginjal). Penyalahgunaan narkoba juga menimbulkanketergantungan fisik dan/atau psikologis.Yang jelas, tidak ada jenis narkoba yang “aman” atau “tidakkeras”. Rokok saja membahayakan, apalagi narkoba.

Page 18: Identifikasi Faktor & Cara Penanggulangan Penyalahgunaan Na4

Menyalahgunakan narkoba bisa menolong orangmenikmati hidup...Kenyataannya... Seorang pecandu narkoba tidakdapat berfungsi secara normal dalam hidupnya.Seorang pecandu narkoba akan terusmemerlukannya, supaya dapat hidup normal dandengan takaran yang semakin hari semakin banyak.Seorang pecandu narkoba tidak mampu

menghadapidan bergaul dengan normal dengan keluarganya,temannya, dan masyarakat sekitarnya. Apakahkehidupan dengan penuh penderitaan yang

dimaksud“menikmati hidup” ?

Page 19: Identifikasi Faktor & Cara Penanggulangan Penyalahgunaan Na4

Narkoba membantu melupakan masalahKenyataannya... Menyalahgunakan narkoba hanyadapat menolong orang melupakan masalahnya untuksementara saja, bukan menghilangkan masalah.Narkoba tidak akan memecahkan masalah bahkanjustru menambah masalah.

Penyalahgunaan narkoba hanya melukai si pemakaiKenyataannya... Pada umumnya si pemakai narkoba

adalah korban utama pengaruh buruknya, tetapi...pengaruh buruk dan akibatnya tidak hanya terbatas pada diri pelakunya, namun juga pada keluarga, masyarakat dan bangsanya.

Page 20: Identifikasi Faktor & Cara Penanggulangan Penyalahgunaan Na4

Semua orang menyalahgunakan narkobaKenyataannya... Alasan ini pada umumnya dipakaioleh pecandu untuk diterima kelakuannya.

Walaupunmasalah narkoba ini sudah memprihatinkan.

“ masih banyak remaja di dunia ini yang tidak menyalahgunakan narkoba. Mereka lebih bahagia dan produktif daripada pemakai “

Page 21: Identifikasi Faktor & Cara Penanggulangan Penyalahgunaan Na4

Faktor Penyebab Penyalahgunaan Narkotika

Faktor internal. Faktor eksternal.

Faktor kesempatan.

Page 22: Identifikasi Faktor & Cara Penanggulangan Penyalahgunaan Na4

Faktor Internal

Faktor kepribadian.

Seseorang yang menjadi pecandu biasanya memiliki konsep diri yang negatif & harga diri yang rendah, perkembangan emosi yang terhambat, mudah cemas, pasif, agresif, & cenderung depresi, kurangnya kemampuan untuk memecahkan masalah.

Intelegensia.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa intelegensia pecandu pada umumnya berada pada taraf di bawah rata rata dari kelompok usianya.

Usia.

Mayoritas pecandu narkoba adalah remaja, menggunakan narkotika karena kondisi sosial, psikologis yang membutuhkan pengakuan identitas, & kestabilan emosi; sementara pada usia yang lebih tua, narkotika digunakan sebagai obat penenang.

Dorongan kenikmatan & perasaan ingin tahu.

Narkoba memberikan kenikmatan tersendiri, mulanya terasa enak yang diperoleh dari coba coba & ingin tahu / ingin merasakan seperti yang diceritakan teman teman sebayanya, lama kelamaan menjadi suatu kebutuhan yang utama.

Pemecahan masalah.

Pengaruh narkoba dapat menurunkan tingkat kesadaran & membuat lupa permasalahan yang ada.

Page 23: Identifikasi Faktor & Cara Penanggulangan Penyalahgunaan Na4

Faktor Eksternal

Keluarga.

Tipe keluarga yang beresiko tinggi :1. Keluarga yang memiliki riwayat mengalami ketergantungan

narkoba.2. Keluarga dengan manajemen yang kacau.3. Keluarga dengan konflik yang tinggi.4. Keluarga dengan orang tua yang otoriter.5. Keluarga yang prefeksionis.6. Keluarga yang neurosis.

Faktor kelompok teman sebaya (peer group).

Berdasarkan penelitian BNN & LPK UI, faktor penentu penyalahgunaan narkotika adalah teman sebaya sebesar 78,1%.

Page 24: Identifikasi Faktor & Cara Penanggulangan Penyalahgunaan Na4

Faktor Kesempatan

Ketersediaan narkotika & kemudahan memperoleh narkotika sebagai pemicu seseorang menjadi

pecandu.

Page 25: Identifikasi Faktor & Cara Penanggulangan Penyalahgunaan Na4

Dampak Penyalahgunaan Narkotika

Bagi diri sendiri. Bagi keluarga.

Bagi pendidikan / sekolah. Bagi masyarakat, bangsa, & negara.

Page 26: Identifikasi Faktor & Cara Penanggulangan Penyalahgunaan Na4

• BAGI DIRI SENDIRIPenyalahgunaan narkotika dapat mengakibatkan terganggunya fungsi otak dan perkembangan moral pemakainya, untoksifikasi (keracunan), overdosis, yang dapat menimbulkan kematian karena terhentinya pernafasan, dan pendarahan otak, gangguang perilaku, gangguan kesehatan, menurunnya nilai2 dan masalah ekonomi dan hukum.Disamping itu ditambah juga dari segi efek dan dampak sesuai 3 (tiga) golongan/jenis :

- Downer (depresan) bersifat menenangkan.- Upper (stimulan) si pemakai menjadi aktif.- Halusinogen, memberi efek halusinasi.

Page 27: Identifikasi Faktor & Cara Penanggulangan Penyalahgunaan Na4

• BAGI KELUARGAPenyalahgunaan narkotika dapat mengakibatkan suasana tentram dan nyaman dalam keluarga terganggu.

- Orang tua akan merasa malu memiliki anak pecandu.

- Merasa bersalah.- Berusaha menutupi perbuatan anak mereka.- Stress keluarga meningkat.- Merasa putus asa.- Pengeluaran meningkat untuk perawatan

dan kehilangan harta benda karena berulangkali dirawat menjadi penghuni Rutan atau Lapas.

Page 28: Identifikasi Faktor & Cara Penanggulangan Penyalahgunaan Na4

• BAGI PENDIDIKAN DAN SEKOLAHPenyalahgunaan narkotika akan merusak disiplin dan motivasi proses belajar, dapat menimbulkan kejahatan, perilaku sosial lain yang mengganggu suasana tertib dan aman, rusaknya barang2 sekolah/ kampus dan meningkatnya perkelahian.

• BAGI MASYARAKAT, BANGSA DAN NEGARAPenyalahgunaan narkotika mengakibatkan terciptanya hubungan antara pengedar narkotika dengan korbannya, sehingga terbentuk pasar gelap perdagangan narkotika yang sangat sulit diputuskan mata rantainya.Masyarakat yang rawan narkotika tidak memiliki daya tahan, tidak produktif dan kesinambungan pembangunan terancam bahkan Negara bisa kehilangan Sumber Daya Manusia (Lost Generation).

Page 29: Identifikasi Faktor & Cara Penanggulangan Penyalahgunaan Na4

MASYARAKAT SEHAT

LAHGUNNARKOB

A

JARINGAN

SINDIKAT NARKOB

A

IV. PEMBERANTASA

N

III. REHABILITA

SI

I.

PENCEGAHAN

II. PEMBERDAYAA

N MASYARAKAT

KOMUNIKASI /

KAMPANYE WAJIBLAPO

R TERUS MENERUS

Page 30: Identifikasi Faktor & Cara Penanggulangan Penyalahgunaan Na4

KETENTUAN WAJIB

REHABILITASI

Page 31: Identifikasi Faktor & Cara Penanggulangan Penyalahgunaan Na4

PASAL 54 UU NO.35/2009

Pecandu dan korban penyalahguna WAJIB Rehabilitasi Medis dan Sosial.

Untuk dapat di Rehabilitasinya Pecandu, Penyalahguna & Korban Penyalahguna

melalui 2 pintu :

1.Dapat di rehabilitasinya Pecandu, Penyalahguna, & Korban Penyalahguna dengan Keputusan & Penetapan Hakim.2.Dapat direhabilitasinya pecandu melalui Mekanisme Wajib Lapor

Page 32: Identifikasi Faktor & Cara Penanggulangan Penyalahgunaan Na4

1. Dapat di rehabilitasinya Pecandu, Penyalahguna dan Korban Penyalahguna dengan keputusan dan Ketetapan Hakim.

berdasarkan UU NO.35/2009 apabila pecandu, lahgun dan korban lahgun TERTANGKAP TANGAN

( pasal 127 ayat 1, 2, 3), Pasal 103. 1.1. REHABILITASI - PS 103 (1) UU NO.35/2009 : a. Diputuskan rehab bila terbukti; b. Ditetapkan rehab bila tdk terbukti. - PS 127 (2) hakim wajib memperhatikan PS 54, 55,103. - PS 127 (3) terbukti wajib Rehab. - SEMA No.4 Th.2010 : a. Tertangkap Tangan b. Ditemukan BB Pemakaian 1 hari c. Uji lab positif dari penyidik d. Surat ket. Dokter jiwa ditunjuk oleh Hakim e. Tdk ada bukti terlibat peredaran gelap - SEMA No. 3 Th. 2011, Dlm proses peradilan dgn ketetapan hakim ditempatkan dalam lembaga rehab.

1.2 a. PS 17 (1) PP.25/2011 Rehab Medis Rawat Inap PS 17 (2) PP 25 Rehab Sosial dalam Lembaga (diperhitungkan masa hukuman PS 103 (2) UU.35/2009 ) b. PS 17 (1) PP.25/2011 Rehab Medis Rawat Jalan PS 17 (2) PP 25 Rehab Sosial diluar Lembaga (selama rehab berada dalam Tahanan)

1.3. PULIH

1.4. AFTER CARE

Page 33: Identifikasi Faktor & Cara Penanggulangan Penyalahgunaan Na4

2. PS 55 UU 35/2009, Wajib lapor bagi Pecandu yg sdh cukup umur dan yg blm cukup Umur kepada IPWL. 2.1. - ps 128 (2), pecandu narkotika yg blm cukup umur & telah dilaporkan oleh orang tua/walinya tidak dituntut pidana. - ps 128 (3), pecandu narkotika yg telah cukup umur yg sedang menjalani rehab medis di IPWL 2 (dua) kali masa rehab tidak dituntut pidana. 2.2. REHABILITASI - Ps 56 UU 35/2009, rehabilitasi medis dilakukan di IPWL yg ditunjuk Menteri Kesehatan. - ps 58 UU 35/2009, Rehabilitasi sosial dilakukan di IPWL yg ditunjuk Menteri Sosial. 2.3 a. ps 17 (1) PP 25/2011, rehabilitasi medis Rawat Inap. ps 17 (2) PP 25/2011, rehabilitasi sosial dalam Lembaga. b. ps 17 (1) PP 25/2011, rehabilitasi medis Rawat Jalan. ps 17 (2) PP 25/2011, rehabilitasi sosial diluar Lembaga. BARESKRIM Pecandu yg sedang menjalani Rehab Rawat jalan / diluar Lembaga apabila Tertangkap tangan, sedang membawa narkotika Ilegal (diperoleh dgn tdk sah/gelap) tetap di proses secara hukum >< SEMA 4 tahun 2010 a. Tertangkap Tangan; b. Ditemukan BB Pemakaian 1 hari c. Uji lab positif dari penyidik d. Surat ket. Dokter jiwa ditunjuk oleh Hakim e. Tdk ada bukti terlibat peredaran gelap

2.4. PULIH 2.5. AFTER CARE

Page 34: Identifikasi Faktor & Cara Penanggulangan Penyalahgunaan Na4

REHABILITASIPasal 54

Pecandu narkotika dan korban penyalahgunaan narkotika wajib menjalani rehabilitasi medis dan

rehabilitasi sosial

KETENTUAN WAJIB LAPORPasal 55

(1)Orang tua atau wali dari Pecandu Narkotika yang belum cukup umur wajib melaporkan kepada pusat kesehatan masyarakat,

rumah sakit, dan/atau lembaga rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial yang ditunjuk oleh Pemerintah untuk mendapatkan pengobatan dan/atau perawatan melalui

rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial.

(2) Pecandu Narkotika yang sudah cukup umur wajib melaporkan diri atau dilaporkan oleh keluarganya kepada pusat

kesehatan masyarakat, rumah sakit, dan/atau lembaga rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial yang ditunjuk oleh

Pemerintah untuk mendapatkan pengobatan dan/atau perawatan melalui rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial.

Page 35: Identifikasi Faktor & Cara Penanggulangan Penyalahgunaan Na4

Pasal 128(1)Orang tua atau wali dari pecandu yang belum

cukup umur, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 55 ayat (1) yang sengaja tidak melapor, dipidana dengan pidana kurungan paling lama 6 (enam) bulan atau pidana denda paling banyak Rp. 1.000.000,00 (satu juta rupiah).

Pasal 134(1)Pecandu Narkotika yang sudah cukup umur dan

dengan sengaja tidak melaporkan diri sebagaimana dimaksud dalam pasal 55 ayat (2) dipidana dengan pidana kurungan paling lama 6 (enam) bulan atau pidana denda paling banyak Rp. 2.000.000,00 (dua juta rupiah).

(2)Keluarga dari Pecandu Narkotika sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang dengan sengaja tidak melaporkan Pecandu Narkotika tersebut dipidana dengan pidana kurungan paling lama 3 (tiga) bulan atau pidana denda paling banyak Rp. 1.000.000,00 (satu juta rupiah).

Page 36: Identifikasi Faktor & Cara Penanggulangan Penyalahgunaan Na4

MEKANISME WAJIB LAPORPECANDU NARKOTIKA

PP NO. 25 TH 2011

PECANDU,DOKTER,LEMBAGA TR LAIN, THERAPEUTIK COMMUNITY, KEAGAMAAN, TRADISIONAL.

( PS 12, 23 PP 25 / 2011 )

PECANDU, KELUARGA, ORANG TUA WALI.( PS 3 PP 25 / 2011 )

LAPOR

INSTITUSI PENERIMA

WAJIB LAPOR (PS 4 PP 25/2011)

TDK MEMILIKI KEMAMPUAN/PERMINTAAN PECANDU

RUJUKAN INSTITUSI LAIN YG MEMILIKI

KEMAMPUAN. (PS 11 (2) PP 25/2011)

LAPORKAN INFORMASI PECANDU PS 18 (1)

PP 25/2011

MENTERI TERKAIT PS

18 PP 25/2011

SAMPAIKAN

INFORMASI PECANDU PS 9 (1) pp

15/2011

MONEV PS 20 PP 25/2011

BNN PENYELENGGAR

A SISTEM INFORMASI

PECANDU (PS 19 (2) PP 25/2011)

Page 37: Identifikasi Faktor & Cara Penanggulangan Penyalahgunaan Na4

PERAN SERTA MASYARAKAT

Pasal 104

Masyarakat mempunyai kesempatan seluas-luasnya untuk berperan serta membantu

Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika dan

Prekursor narkotika.

Pasal 105

Masyarakat mempunyai hak dan tanggung jawab dalam upaya Pencegahan dan

Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika.

Page 38: Identifikasi Faktor & Cara Penanggulangan Penyalahgunaan Na4

PASAL 106 :

HAK MASY DALAM UPAYA, PENCEGAHAN DAN

PEMBERANTASAN, LAHGUN DAN PEREDARAN GELAP

NARKOTIKA DAN PREKURSOR NARKOTIKA DIWUJUDKAN

DALAM BENTUK :

A. MENCARI, MEMPEROLEH DAN MEMBERIKAN INFORMASI ADANYA

DUGAAN TELAH TERJADI TINDAK PIDANA NARKOTIKA DAN PREKURSOR

NARKOTIKA.

B. MEMPEROLEH PELAYANAN DALAM MENCARI DAN MEMBERIKAN

INFORMASI TENTANG ADANYA DUGAAN TELAH TERJADI TINDAK PIDANA

NARKOTIKA DAN PREKURSOR NARKOTIKA KEPADA APARAT HUKUM

ATAU BNN.

C. MENYAMPAIKAN SARAN DAN PENDAPAT SECARA BERTANGUNG

JAWAB KEPADA APARAT HUKUM DAN BNN.

D. MEMPEROLEH JAWABAN TENTANG LAPORAN YANG TELAH DIBERIKAN

KEPADA PENEGAK HUKUM DAN BNN

E. MEMPEROLEH PERLINDUNGAN HUKUM PADA SAAT YANG

BERSANGKUTAN MELAKSANAKAN HAKNYA ATAU DI MINTA HADIR

DALAM PROSES PERADILAN.

Page 39: Identifikasi Faktor & Cara Penanggulangan Penyalahgunaan Na4

IMPLEMENTASI PERAN SERTA MASYARAKAT

A.Peningkatan kemampuan dan ketrampilan mahasiswa tentang P4GN.

B.Pembentukan kelompok teman sebaya.C.Satgas kampus :

(1) pembentukan satgas kampus.(2) operasi satgas kampus.

Page 40: Identifikasi Faktor & Cara Penanggulangan Penyalahgunaan Na4

CIRI – CIRI PEMAKAI NARKOTIKA

1. OPIAT (HEROIN, MORFIN, GANJA). Biasanya pemakaian narkotika golongan opiate secara berlebihan akan menimbulkan PERASAAN SENANG DAN BAHAGIA, sikap acuh tak acuh (apatis), malas bergerak, mengantuk, rasa mual, bicara cadel, pupil mata

mengecil (melebar jika overdosis),gangguan perhatian/daya ingat.

2. GANJA. Ciri-ciri pemakai ganja yang berlebihan antara lain, MERASA SENANG DAN BAHAGIA, santai dan lemah, acuh tak acuh, mata merah, nafsu makan meningkat,

mulut kering, pengendalian diri kurang, sering menguap/ngantuk, kurang konsentrasi dan depresi.

3. AMFETAMIN (SHABU, EKSTASI). Ciri pengguna narkotika jenis ini, kewaspadaan meningkat, bergairah, RASA SENANG, BAHAGIA, pupil , mata melebar, denyut nadi dan

tekanan darah meningkat, sukar tidur/ insomnia dan hilang nafsu makan.

4. KOKAIN. Para pengguna kokain yang berlebihan akan merasakan denyut jantung cepat, agitasi psikomotor/gelisah, EUFORIA/RASA GEMBIRA berlebihan, rasa harga diri

meningkat, banyak bicara, kewaspadaan meningkat, kejang, pupil (manik mata) melebar, tekanan darah meningkat, berkeringat/rasa dingin, mual/muntah, mudah

berkelahi, psikosis, perdarahan darah otak, penyumbatan pembuluh darah, nystagmus horisontal/mata bergerak tak terkendali, distonia (kekakuan otot leher).

5. BENZODIAZEPIN (PIL NIPAM, BK, MOGADON). Pengguna narkotika golongan Benzodiazepin yang berlebihan mempunyai cirri-ciri bicara cadel, jalan sempoyongan,

wajah kemerahan, banyak bicara, mudah marah.

Page 41: Identifikasi Faktor & Cara Penanggulangan Penyalahgunaan Na4

Tanda-tanda atau ciri-ciri pabrik narkoba:A.Tanda Fisik1.Terdapat tangki-tangki air besar di luar atau di

atas atap bangunan.2.Kabel-kabel listrik besar yang masuk ke dalam

rumah.3.Barang-barang laboratorium terdapat di

sekeliling pekarangan, misalnya botol-botol kimia kososng, jerigen, drum atau tong dan wadah lainnya.

4.Terdapat cerobong asap khusus untuk menghilangkan bau menyengat.

Page 42: Identifikasi Faktor & Cara Penanggulangan Penyalahgunaan Na4

B. Tanda Proses Produksi

1. Orang-orang yang berada di lokasi pabrik jarang keluar, dan jika keluar hanya merokok atau sekedar makan atau minum.

2. Pohon, tanaman, dan rumput mati atau merana karena di sekitar pabrik narkoba tercecer cairan ataupun asap limbah.

3. Limbah air yang berlebihan atau yang tidak wajar yang keluar dari halaman pabrik narkoba.

4. Limbah kimia kemungkinan besar mereka buang ke atas tanah atau got air dan sungai terdekat.

5. Terdapat kantong-kantong dan wadah-wadah lain yang dibuang.

6. Penghuni pabrik narkoba tidak pernah mengeluarkan sampah, mereka membakar sampah mereka sendiri.

7. Mereka menutupi setiap jendela, pasang gembok dan teralis jendela.

8. Mereka menggunakan kamera keamanan (cctv).

9. Mereka memelihara anjing penjaga, pagar tinggi atau kawat berduri untuk menghalau orang luar.

Page 43: Identifikasi Faktor & Cara Penanggulangan Penyalahgunaan Na4

C. Tanda Penggunaan Peralatan

1. Mengeluarkan bau keras dari pekarangan atau lokasi pabrik termasuk bau zat pelarut.

2. Orang-orang dilokasi pabrik jarang keluar karena adanya asap-asap yang mudah meledak dan berbahaya mereka akan keluar hanya untuk merokok atau makan minum saja.

3. Proses memproduksi narkoba akan menghasilkan limbah 5 sampai 6Kg limbah kimia setiap Kilogram untuk setiap narkoba yang diproduksi. Cara membuang limbah bisa menjadi masalah tersendiri.

4. Bukti dari kegiatan kimiawi antara lain pohon, tanaman dan rumput mati atau merana karena disekitar pabrik tercecer cairan maupun asap atau limbah.

5. Limbah air yang berlebihan atau tidak wajar yang keluar dari halaman pabrik narkoba. Limbah kimia kemungkinan besar dibuang ditanah atau got air dan sungai terdekat keberadaan pabrik narkoba.

6. Terdapat kantong-kantong dan wadah-wadah lain yang dibuang.

7. Penghuni pabrik narkoba tidak pernah mengeluarkan sampah, mereka membakar sampah sendiri.

Page 44: Identifikasi Faktor & Cara Penanggulangan Penyalahgunaan Na4

8. Pengamanan yang luar biasa ketat untuk melindungi privasi mereka, seperti dengan menutupi setiap jendela, pasang gembok dan tralis jendela pada pabrik narkoba.

9. Memasang kamera keamanan (cctv) dan memelihara anjing penjaga, pagar tinggi atau kawat berduri untuk menghalau orang luar, serta memasang gembok dan tralis gembok pada jendela.

10. Mereka menutup setiap lubang yang terbuka termasuk jendela-jendela. Kipas hawa (ex-haust fan) dengan menutup hordeng atau menutupi dengan kertas koran, memasang bata, atau dengan cara-cara lain.

Page 45: Identifikasi Faktor & Cara Penanggulangan Penyalahgunaan Na4

D. Indikator Lain

1. Orang-orang yang bekerja pada waktu-waktu tidak lazim.

2. Sedikit atau tidak ada lalu lintas pada pagi hari tapi banyak lalu lintas pada malam hari. Tamu-tamu dengan mobil-mobil mewah.

3. Rumah di lingkungan perumahan warga menggunakan air atau listrik dalam jumlah yang tidak normal.

4. Asap kuning kemerahan atau asap putih yang dikeluarkan di lokasi itu, yang sangat mengganggu pernafasan.

5. Kegiatan di tempat hanya di mulai bila ada sedikit orang di lingkungan tersebut, misalnya waktu larut malam.

6. Tempat tersebut mengeluarkan cairan putih yang berbusa dan bau melalui saluran air atau got.

7. Diharapkan dengan mengetahui tanda-tanda atau ciri-ciri pabrik narkoba tersebut, masyarakat menjadi lebih waspada, peduli dan berperan aktif mau melaporkan segala sesuatu yang mencurigakan berada di lingkungan tempat tinggal mereka kepada aparat berwajib atau BNNP Jateng.