I. Klasifikasi Energi.docx

19
TUGAS I KLASIFIKASI ENERGI Mata Kuliah: Mesin Konversi Energi Nama Mahasiswa : Dea Amelia NIM : 4313217142 Jurusan : S1 Teknik Mesin Reguler Khusus

description

klasifikasi energi dan contoh penerapannya

Transcript of I. Klasifikasi Energi.docx

Page 1: I. Klasifikasi Energi.docx

TUGAS I

KLASIFIKASI ENERGI

Mata Kuliah: Mesin Konversi Energi

Nama Mahasiswa : Dea Amelia

NIM : 4313217142

Jurusan : S1 Teknik Mesin Reguler Khusus

FAKULTAS TEKNIK MESIN

UNIVERSITAS PANCASILA

Page 2: I. Klasifikasi Energi.docx

I. Pengertian Energi

Energi merupakan kemampuan suatu benda untuk melakukan usaha (kerja) atau

gerak. Dalam sistem internasional (SI), energi dinyatakan dalam satuan joule (J), sedangkan

dalam cgs dinyatakan dengan erg. Satuan energi yang lain adalah kalori atau kilo kalori.

Satuan kalori biasanya digunakan untuk menyatakan besar energi panas (kalor) dan energi

kimia.

Hukum Kekekalan Energi (Hukum I Termodinamika): "Energi tidak bisa diciptakan

ataupun dimusnahkan namun dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk yang lain (konversi

energi)".

II. Bentuk-bentuk Energi

Energi terdiri dari beberapa bentuk antara lain:

1. Energi Panas

Energi panas adalah energi yang dimiliki oleh benda-benda yang dapat menimbulkan

panas atau kalori.karena benda tersebut menyala atau terbakar. Energi panas disebut juga

energi kalor. Kalor merupakan salah satu bentuk energi yang dapat mengakibatkan

perubahan suhu maupun perubahan wujud zat. Energi kalor biasanya merupakan hasil

sampingan dari perubahan bentuk energi lainnya. Energi kalor dapat diperoleh dari energi

kimia, misalnya pembakaran bahan bakar. Energi kalor juga dapat dihasilkan dari energi

kinetik benda-benda yang bergesekan.

2. Energi Kimia

Energi kimia adalah energi yang terkandung dalam zat-zat kimia yang dihasilkan atau

dilepaskan dari reaksi kimia. Contoh sumber energi kimia adalah bahan makanan yang

mengandung unsur kimia. Dalam tubuh kita, unsur kimia yang terkandung dalam makanan

mengalami reaksi kimia. Selama proses reaksi kimia, unsur-unsur yang bereaksi

melepaskan sejumlah energi kimia. Energi kimia juga terkandung dalam bahan bakar

dimana apabila terjadi reaksi pembakaran maka akan menghasilkan energi yang dapat

digunakan untuk menggerakkan benda lain.

3. Energi Listrik

Energi listrik adalah energi dihasilkan dari pergerakan elektron dalam suatu benda.

Energi listrik terjadi karena adanya muatan listrik yang bergerak. Muatan listrik yang

bergerak akan menimbulkan arus listrik. Energi listrik banyak digunakan dalam kehidupan

sehari-hari, misalnya untuk penerangan, penggerak mesin, dan pemanas. Energi listrik

berasal dari pembangkit listrik. Pembangkit listrik tersebut menggunakan berbagai sumber

energi, seperti air terjun, reaktor nuklir, angin, atau matahari. Energi listrik yang dihasilkan

Page 3: I. Klasifikasi Energi.docx

oleh pembangkit listrik sangat besar. Untuk menghasilkan sumber energi listrik yang lebih

kecil dapat digunakan aki, baterai, dan generator.

4. Energi Cahaya

Energi yang berasal dari sinar atau cahaya suatu benda yang sangat kuat yang dapat

digunakan untuk melakukan usaha atau merubah suatu benda. Matahari merupakan salah

satu sumber energi cahaya. Energi cahaya dapat diperoleh dari benda-benda yang dapat

memancarkan cahaya, misalnya api dan lampu. Energi cahaya biasanya disertai bentuk

energi lain seperti energi kalor (panas). Bahkan dengan menggunakan sel surya, energi

yang dipancarkan oleh matahari dapat diubah menjadi energi listrik.

5. Energi Bunyi

Energi bunyi adalah energi yang terkandung dalam benda-benda yang dapat

menghasilkan bunyi. Bunyi dihasilkan dari benda yang bergetar. Ketika terdengar bunyi

guntur yang sangat keras, terkadang kaca jendela akan ikut bergetar. Hal ini disebabkan

bunyi sebagai salah satu bentuk energi merambatkan energinya melalui udara. Sebenarnya

ketika terjadi guntur, energi yang dimiliki guntur tidak hanya mengenai kaca rumah tetapi

mengenai seluruh bagian rumah. Akan tetapi, energi yang dimiliki guntur tidak cukup besar

untuk menggetarkan bagian rumah yang lainnya.

6. Energi Nuklir

Energi nuklir adalah energi yang terkandung dalam inti atom yang dihasilkan selama

reaksi nuklir yaitu reaksi fisi (pemisahan inti atom) dan reaksi fusi (penggabungan inti atom)

yang terjadi dalam suatu atom. Reaksi nuklir terjadi pada inti atom yang pecah atau

bergabung menjadi inti atom yang lain dan partikel-partikel lain dengan melepaskan energi

kalor. Reaksi nuklir terjadi di matahari, reaktor nuklir, dan bom nuklir. Energi yang

ditimbulkan dalam reaksi nuklir sangat besar, oleh karena itu energi nuklir dapat digunakan

sebagai pembangkit listrik.

7. Energi Mekanik

Energi mekanik adalah energi yang dimiliki benda karena gerak dan kedudukannya.

Energi mekanik terdiri dari energi potensial dan energi kinetik.

Secara matematis dapat dituliskan:

Em=Ep+Ekdimana

Em = Energi mekanik

Ep = Energi potensial

Ek = Energi kinetik

Page 4: I. Klasifikasi Energi.docx

Bentuk energi mekanik:

a. Energi Potensial

Energi potensial adalah energi yang dimiliki benda karena posisinya (kedudukan)

terhadap suatu acuan.

Sebagai contoh sebuah batu yang diangkat pada ketinggian tertentu memiliki energi

potensial, jika batu dilepas maka batu akan melakukan kerja yaitu bergerak ke bawah atau

jatuh. Jika massa batu lebih besar maka energi yang dimiliki juga lebih besar, batu yang

memiliki energi potensial ini karena gaya gravitasi bumi, energi ini disebut energi potensial

bumi.

Energi potensial bumi tergantung pada massa benda, gravitasi bumi, dan ketinggian

benda.

Secara matematis dirumuskan:

Ep=m×g×hdimana :

Ep = Energi potensial

m = massa benda

g = gaya gravitasi

h = tinggi benda

b. Energi Kinetik

Energi kinetik adalah energi yang dimiliki benda karena geraknya. Makin besar

kecepatan benda bergerak makin besar energi kinetiknya dan semakin besar massa benda

yang bergerak makin besar pula energi kinetik yang dimilikinya.

Secara matematis dirumuskan:

Ek=12mv2

dimana :

Ek = Energi kinetik

m = massa benda

v = kecepatan benda

c. Energi Pegas

Energi pegas adalah jenis energi yang dimiliki oleh benda elastis.

Secara matematis dirumuskan:

Page 5: I. Klasifikasi Energi.docx

E pegas=12kx 2

dimana:

Epegas = energi pegas

k = konstanta pegas

x = perubahan kedudukan pegas

III. Contoh Cara Kerja Peralatan Konversi Energi

1. Energi Panas

Solar Collector

Solar Water Heater adalah salah satu teknologi atau peralatan yang memanfaatkan

energi panas matahari untuk memanaskan benda lain, dalam hal ini adalah air. Salah satu

komponen dalam peralatan Solar Water Heater adalah plat solar collector.

Kolektor penyerap panas adalah komponen yang berfungsi untuk menyerap energi

panas matahari dari radiasi matahari. Jenis-jenis solar collector dalam sistem Solar Water

Heater adalah sebagai berikut:

a. Flat Plate Solar Collector System (Kolektor Flat)

Kolektor Flat merupakan kotak tertutup yang terisolasi oleh kaca atau plastik transparan

dengan lempengan konduktor penyerap

panas di bagian bawahnya. Kolektor ini

biasanya dilapisi dengan lapisan untuk

menyerap dan meminimalkan kehilangan

panas (Heat Loss). Sistem kerja dari

kolektor ini yaitu sinar matahari akan

melewati kaca transparan pada kolektor

dan langsung menuju lempengan

konduktor penyerap panas yang kemudian

mengubah energi matahari yang diterima menjadi energi panas. Selanjutnya panas

ditransfer ke cairan dalam pipa tembaga yang melekat pada lempengan konduktor penyerap

panas.

Page 6: I. Klasifikasi Energi.docx

b. Evacuated Tube Solar Collector System (Kolektor Tabung Vacuum)

Kolektor tabung vacuum terdiri dari tabung

kaca yang berongga. Udara antar tabung

dipompa keluar, sedangkan bagian luar dari

tabung dipanaskan, sehingga hal tersebut

menciptakan ruang hampa udara didalam

tabung. Ruang hampa udara (Vacuum) adalah

isolator yang sangat efektif yang membuat air

di dalam kolektor tetap terjaga panasnya.

Kehilangan panas (Heat Loss) rendah membuat kolektor tabung vacuum paling efisien dari

semua jenis kolektor pemanas air tenaga matahari. Kolektor tabung vacuum juga dapat

bekerja dengan baik dalam kondisi berawan sekalipun. Karakteristik inilah yang paling

menguntungkan pada iklim dingin, atau selama musim hujan, di mana kolektor surya lain

tidak dapat menghasilkan banyak energi. Bentuk silinder juga memungkinkan kolektor untuk

menangkap radiasi yang terpantul dari tanah, yang dikenal sebagai “Passive tracking effect”.

2. Energi Kimia

Fuel Cell

Energi kimia merupakan energi yang keluar sebagai hasil interaksi elektron dimana

dua atau lebih atom/molekul berkombinasi sehingga menghasilkan senyawa kimia yang

stabil. Energi kimia hanya dapat terjadi dalam bentuk energi tersimpan. Bila energi dilepas

dalam suatu reaksi maka reaksinya disebut reaksi eksotermis yang dinyatakan dalam kJ

atau kKal. Bila dalam reaksi kimia energinya terserap maka disebut dengan reaksi

endodermis. Sumber energi yang penting bagi manusia adalah reaksi kimia eksotermis yang

pada umumnya disebut reaksi pembakaran. Salah satu contoh aplikasi energi kimia dalam

kehidupan manusia yaitu fuel cell.

Saat ini fuel cell dianggap sebagai salah satu sumber energi alternatif yang sangat

bersih, ramah lingkungan, aman, dan mempunyai resiko yang sangat kecil. Di beberapa

negara maju, fuel cell sudah digunakan sebagai sumber energi gerak kendaraan bermotor.

Sistem fuel cell ini merupakan pembangkit energi listrik berbahan bakar hidrogen yang

mengubah secara langsung energi kimia menjadi energi listrik.

Secara teknis, fuel cell terdiri dari dua lempeng elektroda (katoda dan anoda) yang

mengapit elektrolit. Oksigen dilewatkan pada salah satu sisi elektroda, sedangkan hidrogen

dilewatkan pada sisi elektroda lainnya sehingga nantinya akan menghasilkan listrik, air, dan

panas. Cara kerjanya, hidrogen disalurkan melalui katalisator anoda. Oksigen (yang

Page 7: I. Klasifikasi Energi.docx

diperoleh dari udara) memasuki katalisator

katoda. Didorong oleh katalisator, atom

hidrogen membelah menjadi proton dan

elektron yang mengambil jalur terpisah di dalam

katoda. Proton melintas melalui elektrolit.

Elektron-elektron menciptakan aliran yang

terpisah. Elektron ini dapat dimanfaatkan

terlebih dahulu sebelum kembali ke katoda

untuk bergabung dengan hidrogen dan oksigen,

dan membentuk molekul air. Fuel cell ini

bekerja secara kimia, bukan pembakaran

seperti mesin konvensional. Maka dari itu, emisinya sangat rendah dan patut untuk

diutamakan pemanfaatannya yang sangat baik bagi lingkungan.

3. Energi Listrik

Motor Listrik

Energi listrik banyak dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu

pemanfaatannya adalah untuk menggerakkan benda lain. Alat yang digunakan untuk

mengubah energi listrik menjadi energi gerak atau energi mekanik adalah motor listrik.

Motor Listrik DC

Motor DC merupakan jenis motor yang menggunakan tegangan searah sebagai

sumber tenaganya. Dengan memberikan beda tegangan pada kedua terminal tersebut,

motor akan berputar pada satu arah, dan bila polaritas dari tegangan tersebut dibalik maka

arah putaran motor akan terbalik pula. Polaritas dari tegangan yang diberikan pada dua

terminal menentukan arah putaran motor sedangkan besar dari beda tegangan pada kedua

terminal menentukan kecepatan motor. 

Motor DC memiliki 2 bagian dasar :

1.    Bagian yang tetap/stasioner yang disebut stator. Stator ini menghasilkan medan

magnet, baik yang dibangkitkan dari sebuah koil (elektro magnet) ataupun magnet

permanen.

2.   Bagian yang berputar disebut rotor. Rotor ini berupa sebuah koil dimana arus

listrik mengalir.

Page 8: I. Klasifikasi Energi.docx

Gaya elektromagnet pada motor DC timbul saat ada arus yang mengalir pada

penghantar yang berada dalam medan magnet. Medan magnet itu sendiri ditimbulkan oleh

megnet permanen. Garis-garis gaya magnet mengalir diantara dua kutub magnet dari kutub

utara ke kutub selatan. Menurut hukum gaya Lourentz, arus yang mengalir pada penghantar

yang terletak dalam medan magnet akan menimbulkan gaya. Gaya F, timbul tergantung

pada arah arus I, dan arah medan magnet B.

Belitan stator merupakan elektromagnet, dengan penguat magnet terpisah F1-F2.

Belitan jangkar ditopang oleh poros dengan ujung-

ujungnya terhubung ke komutator dan sikat arang

A1-A2. Arus listrik DC pada penguat magnet

mengalir dari F1 menuju F2 menghasilkan medan

magnet yang memotong belitan jangkar. Belitan

jangkar diberikan listrik DC dari A2 menuju ke A1.

Sesuai kaidah tangan kiri jangkar akan berputar

berlawanan jarum jam.

Gaya elektromagnet pada motor DC timbul saat ada arus yang mengalir pada

penghantar yang berada dalam medan magnet. Medan magnet itu sendiri ditimbulkan oleh

megnet permanen. Garis-garis gaya magnet mengalir diantara dua kutub magnet dari kutub

utara ke kutub selatan. Menurut hukum gaya Lourentz, arus yang mengalir pada penghantar

yang terletak dalam medan magnet akan menimbulkan gaya. Gaya F, timbul tergantung

pada arah arus I, dan arah medan magnet B.

4. Energi Cahaya

Solar Cell

Sel surya atau juga sering disebut fotovoltaik adalah teknologi atau peralatan yang

mampu mengkonversi langsung cahaya matahari menjadi listrik. Ketika disinari, umumnya

satu sel surya menghasilkan tegangan DC sebesar 0,5 sampai 1 volt, dan arus short-circuit

dalam skala  milliampere per cm2. Besar tegangan dan arus ini tidak cukup untuk berbagai

aplikasi, sehingga umumnya sejumlah sel surya disusun secara seri membentuk modul

surya. Satu modul surya biasanya terdiri dari 28-36 sel surya, dan total menghasilkan

tegangan DC sebesar 12 V dalam kondisi penyinaran standar. Modul surya tersebut bisa

digabungkan secara paralel atau seri untuk memperbesar total tegangan dan arus outputnya

sesuai dengan daya yang dibutuhkan untuk aplikasi tertentu.

Page 9: I. Klasifikasi Energi.docx

Struktur Sel Surya

a. Substrat/Metal backing

Substrat adalah material

yang menopang seluruh

komponen sel surya. Material

substrat juga harus mempunyai

konduktifitas listrik yang baik

karena juga berfungsi sebagai

kontak terminal positif sel surya,

sehinga umumnya digunakan material metal atau logam seperti aluminium atau

molybdenum.

b. Material semikonduktor

Material semikonduktor merupakan bagian inti dari sel surya berfungsi untuk

menyerap cahaya dari sinar matahari. Semikonduktor terdiri dari junction atau gabungan dari

dua material semikonduktor yaitu semikonduktor tipe-p dan  tipe-n yang membentuk p-n

junction.

c. Kontak metal / contact grid

Selain substrat sebagai kontak positif, sebagian material semikonduktor biasanya

dilapiskan material metal atau material konduktif transparan sebagai kontak negatif.

d. Lapisan antireflektif

Antirefleksi berfungsi untuk meminimalisir refleksi cahaya agar mengoptimalkan

cahaya yang terserap oleh semikonduktor. Material anti-refleksi ini adalah lapisan tipis

material dengan besar indeks refraktif optik antara semikonduktor dan udara yang

menyebabkan cahaya dibelokkan ke arah semikonduktor sehingga meminimumkan cahaya

yang dipantulkan kembali.

e. Enkapsulasi / cover glass

Bagian ini berfungsi sebagai enkapsulasi untuk melindungi modul surya dari hujan

atau kotoran.

Cara kerja sel surya

Sel surya konvensional bekerja menggunakan prinsip p-n junction, yaitu junction

antara semikonduktor tipe-p dan tipe-n. Semikonduktor ini terdiri dari ikatan-ikatan atom

dimana terdapat elektron sebagai penyusun dasar.  Semikonduktor tipe-n mempunyai

kelebihan elektron (muatan negatif)  sedangkan semikonduktor tipe-p mempunyai kelebihan

hole (muatan positif) dalam struktur atomnya.

Page 10: I. Klasifikasi Energi.docx

Peran dari p-n junction ini adalah untuk membentuk medan listrik sehingga elektron

(dan hole) bisa diekstrak oleh material kontak untuk menghasilkan listrik. Ketika

semikonduktor tipe-p dan tipe-n terkontak, maka kelebihan elektron akan bergerak dari

semikonduktor tipe-n ke tipe-p sehingga membentuk kutub positif pada semikonduktor tipe-n,

dan sebaliknya kutub negatif pada  semikonduktor tipe-p. Akibat dari aliran elektron dan hole

ini maka terbentuk medan listrik

yang mana  ketika cahaya matahari

mengenai susuna p-n junction ini

maka akan mendorong elektron

bergerak dari semikonduktor

menuju kontak negatif, yang

selanjutnya dimanfaatkan sebagai

listrik.

5. Energi Bunyi

Sound-Driven Piezoelectric Nanowire

Bising adalah polusi bunyi yang pada umumnya terjadi pada daerah-daerah

pemukiman yang padat atau kawasan industri. Oleh karena itu bising yang merupakan

energi bunyi yang terbuang, biasanya ditekan serendah-rendahnya.

Sebagai salah satu bentuk energi, bising dapat dimanfaatkan untuk kebaikan orang

banyak. Salah satu pemanfaatan energi bising adalah pada Sound-Driven Piezoelectric

Nanowire. Penelitian ini dilakukan oleh beberapa peneliti asal Korea Selatan.

Pengembangan penelitian ini nantinya memungkinkan kita untuk mengobrol lewat telephone

sepuasnya tanpa khawatir kehabisan batere karena suplai energi akan diperoleh dari energi

suara pembicaraan kita dan suara lain yang ada di sekitar kita seperti suara bising yang

dihasilkan oleh kendaraan yang melintas. Speaker yang terdapat pada telephone akan

mengubah energi suara yang diterima menjadi

energi listrik.

Alat ini menggunakan suatu perangkat

konversi energi berupa piezolektrik. Piezoelektrik

adalah suatu kemampuan yang dimiliki sebagian

kristal maupun bahan-bahan tertentu lainnya yang

dapat menghasilkan suatu arus listrik jika

mendapatkan perlakuan tekanan. Bunyi adalah

suatu getaran mekanis yang merambat pada suatu

medium dalam bentuk gelombang. Bentuk

gelombang yang dimiliki oleh bunyi adalah bentuk

Page 11: I. Klasifikasi Energi.docx

gelombang longitudinal. Gelombang bunyi ini dapat menghasilkan tekanan yang biasanya

diukur dalam skala desibel (db). Tingkat tekanan suara (Sound Pressure Level)

menunjukkan seberapa besar perubahan tekanan yang dialami oleh medium (pada

umumnya udara) dari kondisi setimbangnya. Tekanan bunyi ini dimanfaatkan untuk menekan

substrate PES dan PdAu yang akan mengahasilkan elektron. Elektron ini akan dialirkan ke

ZnO nanowires ke GaN. Aliran listrik ini akan digunakan sebagai sumber energi dari

telephone. Mode AC dari piezoelektrik ini adalah ketika tekanan suara diberikan maka

electron akan bergerak ke bagian bawah dan ketika tekanan tidak diberikan maka elektron

akan mengalr sebaliknnya sehingga akan menghasilkan arus bolak-balik.

Bentuk piezoelektrik

Penelitian lain mengenai pemanfaatan energi bunyi dilakukan oleh seorang professor

dari University of Utah bernama Orest Symko. Dia memanfaatkan energi bunyi yang berasal

dari udara untuk mengubahnya menjadi energi listrik. Prosesnya adalah sebuah silinder

ditempatkan di antara hot heat exchanger dan cold heat exchanger. Kemudian panas

diberikan sehingga udara akan mengalir dan akan mengeluarkan suara dengan frekeunsi

tertentu. Adanya frekeunsi ini akan mengakibatkan terjadinya fenomena resonansi.

Resonansi merupakan proses bergetarnya suatu benda dikarenakan ada benda lain yang

bergetar, hal ini terjadi dikarenakan suatu benda bergetar pada frekeunsi yang sama dengan

frekeunsi benda yang terpengaruhi. Frekeunsi ini akan mengakibatkan silinder bergerak dan

menekan piezoelektrik dan akan menghasilkan energi listrik.

6. Energi Nuklir

Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir

Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir atau PLTN adalah sebuah pembangkit daya

thermal yang menggunakan satu atau beberapa reaktor nuklir sebagai sumber panasnya.

Prinsip kerja sebuah PLTN hampir sama dengan sebuah Pembangkilt Listrik Tenaga Uap

(PLTU), menggunakan uap bertekanan tinggi untuk memutar turbin. Putaran turbin inlah

yang diubah menjadi energi listrik. Perbedaannya ialah sumber panas yang digunakan untuk

menghasilkan uap panas bertekanan. Sebuah PLTN menggunakan Uranium sebagai

sumber panasnya. Reaksi pembelahan (fisi) inti Uranium menghasilkan energi panas yang

sangat besar.

PLTU menggunakan bahan bakar batubara, minyak bumi, gas alam dan sebagainya

untuk menghasilkan panas dengan cara dibakar, kemudian panas yang dihasilkan

digunakan untuk memanaskan air di dalam boiler sehingga menghasilkan uap air, uap air

yang didapat digunakan untuk memutar turbin uap, dari sini generator dapat menghasilkan

listrik karena ikut berputar seporos dengan turbin uap.

Page 12: I. Klasifikasi Energi.docx

PLTN juga

memiliki prinsip kerja

yang sama yaitu di

dalam reaktor terjadi

reaksi fisi bahan bakar

uranium sehingga

menghasilkan energi

panas. Reaksi fisi terjadi

saat neutron menumbuk

Uranium-235 dan saat

itu pula atom Uranium

akan terbagi menjadi 2 buah atom Kr dan Br. Saat terjadi reaksi fisi juga akan dihasilkan

energi panas yang sangat besar. Pada saat Uranium-235 ditumbuk oleh neutron, akan

muncul juga 2-3 neutron baru. Kemudian neutron ini akan menumbuk lagi Uranium-235

lainnya dan muncul lagi 2-3 neutron baru lagi. Reaksi seperti ini akan terjadi terus menerus

secara perlahan di dalam reaktor nuklir.

Dalam aplikasinya di PLTN, energi hasil reaksi fisi ini dijadikan sumber panas untuk

menghasilkan uap air. Uap air yang dihasilkan digunakan untuk memutar turbin dan

membuat generator menghasilkan listrik.

7. Energi Mekanik

Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro

Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH), adalah suatu

pembangkit listrik skala kecil yang menggunakan tenaga air sebagai tenaga penggeraknya

seperti, saluran irigasi, sungai, atau air terjun alam dengan cara memanfaatkan tinggi

terjunan (head) dan jumlah debit air. Secara teknis, mikrohidro memiliki tiga komponen

utama yaitu air (sebagai sumber energi), turbin, dan generator.

 Mikrohidro mendapatkan energi dari aliran air yang memiliki perbedaan ketinggian

tertentu. Pada dasarnya, mikrohidro

memanfaatkan energi potensial jatuhan

air. Semakin tinggi jatuhan air maka semakin

besar energi potensial air yang dapat diubah

menjadi energi listrik. Di samping

faktor geografis (tata letak sungai), tinggi

jatuhan air dapat pula diperoleh dengan

membendung aliran air sehingga permukaan

air menjadi tinggi.

Page 13: I. Klasifikasi Energi.docx

Air dialirkan melalui sebuah pipa dan kemudian menggerakkan turbin atau kincir air

mikrohidro. Energi mekanik yang berasal dari putaran poros turbin akan diubah menjadi

energi listrik oleh sebuah generator. Mikrohidro bisa memanfaatkan ketinggian air yang tidak

terlalu besar, misalnya dengan ketinggian air 2.5 meter dapat dihasilkan listrik 400 watt.

Sumber:

http://en.wikipedia.org/wiki/Solar_thermal_collector

http://smartwaterheaters.com/pemanas-air-tenaga-suryamatahari-solar-water-heaters.html

http://en.wikipedia.org/wiki/Solar_cell

http://www.alpensteel.com/article/46-102-energi-matahari-surya-solar/4264--defenisi-cara-

kerja-aplikasi-fungsi-solar-cell

http://teknologisurya.wordpress.com/dasar-teknologi-sel-surya/prinsip-kerja-sel-surya/

http://annagraciana.wordpress.com/2010/09/22/energi-kimia/

http://www.meriwardanaku.com/2011/11/prinsip-kerja-motor-arus-searah-dc.html

http://himafiunlambjb.wordpress.com/2011/07/15/energi-bunyi-sebagai-alternatif-energi-

masa-depan/

http://www.ebtke.esdm.go.id/id/energi/energi-baru/nuklir/241-prinsip-kerja-pltn.html

http://indone5ia.wordpress.com/2012/02/17/prinsip-kerja-pembangkit-listrik-tenaga-nuklir/

http://rian-rifqhy.blogspot.com/2013/05/pemanfaatan-energi-potensial.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Mikrohidro