Klasifikasi Obat i
-
Upload
dhenricheper -
Category
Documents
-
view
267 -
download
0
Transcript of Klasifikasi Obat i
-
7/31/2019 Klasifikasi Obat i
1/23
Nama : Guntras Sanjaya
NIM : 62.20.1.10.016
POLTEKKES KEMENKES PALANGKA RAYA
KEPERAWATAN
2011
-
7/31/2019 Klasifikasi Obat i
2/23
KLASIFIKASI OBAT
ANTIBIOTIKA
Antibiotika adalah zat yang dihasilkan oleh suatu mikroba, terutama fungi/jamur, yang dapat
menghambat atau dapat membasmi mikroba jenis lain.Banyak antibiotika saat ini dibuat secara
semisintetik atau sintetik penuh. Namun dalam prakteknya antibiotika sintetik tidak diturunkan
dari produk mikroba (misalnya kuinolon).Antibiotika yang akan digunakan untuk membasmi
mikroba, penyebab infeksi pada manusia, harus mememiliki sifat toksisitas selektif setinggi
mungkin.Artinya, antibiotika tersebut haruslah bersifat sangat toksik untuk mikroba, tetapi relatif
tidak toksik untuk manusia.
Antibiotika adalah obat yang sangat ampuh dan sangat bermanfaat jika digunakan secara
benar.Namun, jika digunakan tidak semestinya antibiotika justru akan mendatangkan berbagai
mudharat.Yang harus selalu diingat, antibiotika hanya ampuh dan efektif membunuh bakteri
tetapi tidak dapat membunuh virus.Karena itu, penyakit yang dapat diobati dengan antibiotika
adalah penyakit-penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri.
Gambar. Resistensi antibiotika
http://dokterrosfanty.blogspot.com/2009/07/klasifikasi-obat.htmlhttp://dokterrosfanty.blogspot.com/2009/07/klasifikasi-obat.htmlhttp://dokterrosfanty.blogspot.com/2009/07/klasifikasi-obat.html -
7/31/2019 Klasifikasi Obat i
3/23
Penyebab timbulnya resistensi antibiotika yang terutama adalah karena penggunaan antibiotika
yang tidak tepat, tidak tepat sasaran, dan tidak tepat dosis.Tidak tepat sasaran, salah satunya
adalah pemberian antibiotika pada pasien yang bukan menderita penyakit infeksi bakteri.
Walaupun menderita infeksi bakteri, antibiotika yang diberikan pun harus dipilih secara
seksama. Tidak semua antibiotika ampuh terhadap bakteri tertentu.
Setiap antibiotika mempunyai daya bunuh terhadap bakteri yang berbeda-beda.Karena itu,
antibiotika harus dipilih dengan seksama. Ketepatan dosis sangat penting diperhatikan.Tidak
tepat dosis dapat menyebabkan bakteri tidak terbunuh, bahkan justru dapat merangsangnya untuk
membentuk turunan yang lebih kuat daya tahannya sehingga resisten terhadap antibiotika.
Karena itu, jika dokter memberikan obat antibiotika, patuhilah petunjuk pemakaiannya dan harus
diminum sampai habis.Pemakaian antibiotika tidak boleh sembarangan, baik untuk anak-anakmaupun orang dewasa. Itu sebabnya, antibiotika tidak boleh dijual bebas melainkan harus
dengan resep dokter.
Terlalu sering mengonsumsi antibiotika juga berdampak buruk pada ''bakteri-bakteri baik''
yang menghuni saluran pencernaan kita.Bakteri-bakteri tersebut dapat terbunuh, padahal mereka
bekerja membuat zat-zat yang bermanfaat bagi kesehatan kita.
Golongan Antibiotika
Antibiotika dapat digolongkan sebagai berikut :
1. Aminoglikosid, bekerja dengan menghambat sintesis protein dari bakteri.2. Sefalosforin, bekerja dengan menghambat sintesis peptidoglikan serta mengaktifkan
enzim autolisis pada dinding sel bakteri.
3. Klorampenikol, bekerja dengan menghambat sintesis protein dari bakteri.4. Makrolida, bekerja dengan menghambat sintesis protein dari bakteri.5. Penisilin, bekerja dengan menghambat sintesis peptidoglikan.6. Antibiotika golongan beta laktam golongan lain, bekerja dengan menghambat sintesis
peptidoglikan serta mengaktifkan enzim autolisis pada dinding sel bakteri.
7. Kuinolon, bekerja dengan menghambat satu atau lebih enzim topoisomerase yangbersifat esensial untuk replikasi dan transkripsi DNA bakteri.
http://dokterrosfanty.blogspot.com/2009/07/aminoglikosid.htmlhttp://dokterrosfanty.blogspot.com/2009/07/sefalosforin.htmlhttp://dokterrosfanty.blogspot.com/2009/07/kloramfenikol.htmlhttp://dokterrosfanty.blogspot.com/2009/07/makrolida.htmlhttp://dokterrosfanty.blogspot.com/2009/07/makrolida.htmlhttp://dokterrosfanty.blogspot.com/2009/07/penisilin-penisilin-merupakan-kelompok.htmlhttp://dokterrosfanty.blogspot.com/2009/07/kuinolon.htmlhttp://dokterrosfanty.blogspot.com/2009/07/kuinolon.htmlhttp://dokterrosfanty.blogspot.com/2009/07/kuinolon.htmlhttp://dokterrosfanty.blogspot.com/2009/07/penisilin-penisilin-merupakan-kelompok.htmlhttp://dokterrosfanty.blogspot.com/2009/07/makrolida.htmlhttp://dokterrosfanty.blogspot.com/2009/07/kloramfenikol.htmlhttp://dokterrosfanty.blogspot.com/2009/07/sefalosforin.htmlhttp://dokterrosfanty.blogspot.com/2009/07/aminoglikosid.html -
7/31/2019 Klasifikasi Obat i
4/23
8. Tetrasiklin, bekerja dengan menghambat sintesis protein dari bakteri.9. Kombinasi antibakteri10.Antibiotika golongan lain
Untuk pemilihan antibiotika yang tepat sesuai kebutuhan dan keluhan anda ada baiknya anda
harus periksakan diri dan konsultasi ke dokter.
OBAT ANALGESIK ANTIPIRETIK
Obat saraf dan otot golongan analgesik atau obat yang dapat menghilangkan rasa sakit/ obat
nyeri sedangkan obat antipiretik adalah obat yang dapat menurunkan suhu tubuh.Analgesik
sendiri dibagi dua yaitu :
1. Analgesik opioid / analgesik narkotika Analgesik opioidmerupakan kelompok obatyang memiliki sifat-sifat seperti opium atau morfin.Golongan obat ini terutama
digunakan untuk meredakan atau menghilangkan rasa nyeri.
Tetap semua analgesik opioid menimbulkan adiksi/ketergantungan, maka usaha untuk
mendapatkan suatu analgesik yang ideal masih tetap diteruskan dengan tujuan
mendapatkan analgesik yang sama kuat dengan morfin tanpa bahaya adiksi.
Ada 3 golongan obat ini yaitu :
1. Obat yang berasal dari opium-morfin,2. Senyawa semisintetik morfin, dan3. Senyawa sintetik yang berefek seperti morfin.
http://dokterrosfanty.blogspot.com/2009/07/tetrasiklin.htmlhttp://dokterrosfanty.blogspot.com/2009/07/tetrasiklin.htmlhttp://dokterrosfanty.blogspot.com/2009/07/kombinasi-antimikroba.htmlhttp://www.medicastore.com/apotik_online/antibiotika/antibiotika_gol_lain.htmhttp://www.medicastore.com/apotik_online/antibiotika/antibiotika_gol_lain.htmhttp://www.medicastore.com/apotik_online/antibiotika/antibiotika_gol_lain.htmhttp://dokterrosfanty.blogspot.com/2009/07/obat-analgesik-antipiretik.htmlhttp://dokterrosfanty.blogspot.com/2009/07/obat-analgesik-antipiretik.htmlhttp://www.medicastore.com/apotik_online/antibiotika/antibiotika_gol_lain.htmhttp://dokterrosfanty.blogspot.com/2009/07/kombinasi-antimikroba.htmlhttp://dokterrosfanty.blogspot.com/2009/07/tetrasiklin.html -
7/31/2019 Klasifikasi Obat i
5/23
2. Analgesik lainnya, Seperti golongan salisilat seperti aspirin, golongan para amino fenolseperti paracetamol, dan golongan lainnya seperti ibuprofen, asam mefenamat,
naproksen/naproxen dan banyak lagi.
Berikut contoh obat-obat analgesik antipiretik yang beredar di Indonesia :
1. Paracetamol/acetaminophenMerupakan derivat para amino fenol.Di Indonesia penggunaan parasetamol sebagai
analgesik dan antipiretik, telah menggantikan penggunaan salisilat.Sebagai analgesik,
parasetamol sebaiknya tidak digunakan terlalu lama karena dapat menimbulkan nefropati
analgesik.Jika dosis terapi tidak memberi manfaat, biasanya dosis lebih besar tidak
menolong.Dalam sediaannya sering dikombinasi dengan cofein yang berfungsi
meningkatkan efektivitasnya tanpa perlu meningkatkan dosisnya.
2. IbuprofenIbuprofen merupakan derivat asam propionat yang diperkenalkan banyak negara. Obat
ini bersifat analgesik dengan daya antiinflamasi yang tidak terlalu kuat.Efek analgesiknya
sama dengan aspirin.Ibuprofen tidak dianjurkan diminum oleh wanita hamil dan
menyusui.
3. Asam mefenamatAsam mefenamat digunakan sebagai analgesik.Asam mefenamat sangat kuat terikat
pada protein plasma, sehingga interaksi dengan obat antikoagulan harus diperhatikan.
Efek samping terhadap saluran cerna sering timbul misalnya dispepsia dan gejala iritasi
lain terhadap mukosa lambung.
http://dokterrosfanty.blogspot.com/2009/07/asetaminofen-parasetamol.htmlhttp://dokterrosfanty.blogspot.com/2009/07/asetaminofen-parasetamol.htmlhttp://dokterrosfanty.blogspot.com/2009/07/ibuprofen.htmlhttp://dokterrosfanty.blogspot.com/2009/07/ibuprofen.htmlhttp://dokterrosfanty.blogspot.com/2009/07/asam-mefenamat.htmlhttp://dokterrosfanty.blogspot.com/2009/07/asam-mefenamat.htmlhttp://dokterrosfanty.blogspot.com/2009/07/asam-mefenamat.htmlhttp://dokterrosfanty.blogspot.com/2009/07/ibuprofen.htmlhttp://dokterrosfanty.blogspot.com/2009/07/asetaminofen-parasetamol.html -
7/31/2019 Klasifikasi Obat i
6/23
3.Tramadol
Tramadol adalah senyawa sintetik yang berefek seperti morfin.Tramadol digunakan
untuk sakit nyeri menengah hingga parah. Sediaan tramadol pelepasan lambat digunakan
untuk menangani nyeri menengah hingga parah yang memerlukan waktu yang
lama.Minumlah tramadol sesuai dosis yang diberikan, jangan minum dengan dosis lebih
besar atau lebih lama dari yang diresepkan dokter. Jangan minum tramadol lebih dari 300
mg sehari.
4. BenorylateBenorylate adalah kombinasi dari parasetamol dan ester aspirin.Obat ini digunakan
sebagai obat antiinflamasi dan antipiretik. Untuk pengobatan demam pada anak obat ini
bekerja lebih baik dibanding dengan parasetamol dan aspirin dalam penggunaan yang
terpisah. Karena obat ini derivat dari aspirin maka obat ini tidak boleh digunakan untuk
anak yang mengidap Sindrom Reye.
5. FentanylFentanyl termasuk obat golongan analgesik narkotika.Analgesik narkotika digunakan
sebagai penghilang nyeri. Dalam bentuk sediaan injeksi IM (intramuskular) Fentanyl
digunakan untuk menghilangkan sakit yang disebabkan kanker. Menghilangkan periode
sakit pada kanker adalah dengan menghilangkan rasa sakit secara menyeluruh dengan
obat untuk mengontrol rasa sakit yang persisten/menetap. Obat Fentanyl digunakan
hanya untuk pasien yang siap menggunakan analgesik narkotika.
Fentanyl bekerja di dalam sistem syaraf pusat untuk menghilangkan rasa sakit.
Beberapa efek samping juga disebabkan oleh aksinya di dalam sistem syaraf pusat.Pada
pemakaian yang lama dapat menyebabkan ketergantungan tetapi tidak sering terjadi bila
pemakaiannya sesuai dengan aturan.Ketergantungan biasa terjadi jika pengobatan
dihentikan secara mendadak. Sehingga untuk mencegah efek samping tersebut perlu
dilakukan penurunan dosis secara bertahap dengan periode tertentu sebelum pengobatan
dihentikan.
http://dokterrosfanty.blogspot.com/2009/07/tramadol.htmlhttp://dokterrosfanty.blogspot.com/2009/07/tramadol.htmlhttp://dokterrosfanty.blogspot.com/2009/07/tramadol.htmlhttp://dokterrosfanty.blogspot.com/2009/07/tramadol.html -
7/31/2019 Klasifikasi Obat i
7/23
6. NaproxenNaproxen termasuk dalam golongan antiinflamasi nonsteroid. Naproxen bekerja
dengan cara menurunkan hormon yang menyebabkan pembengkakan dan rasa nyeri di
tubuh.
7. Obat lainnyaMetamizol, Aspirin (Asetosal/ Asam asetil salisilat), Dypirone/Methampiron,
Floctafenine, Novaminsulfonicum, dan Sufentanil.
Untuk pemilihan golongan obat analgesik dan antipiretik yang tepat ada baiknya anda
harus periksakan diri dan konsultasi ke dokter.
OBAT DIURETIK
Diuretik adalah obat yang dapat menambah kecepatan pembentukan urin. Istilah diuresis
mempunyai dua pengertian,pertama menunjukkan adanya penambahan volume urin yang
diproduksi dan yang kedua menunjukkan jumlah pengeluaran zat-zat terlarut dalam air.
Fungsi utama diuretik adalah untuk memobilisasi cairan udem, yang berarti mengubah
keseimbangan cairan sedemikian rupa sehingga volume cairan ekstra sel kembali menjadi
normal.
http://dokterrosfanty.blogspot.com/2009/07/antrain.htmlhttp://dokterrosfanty.blogspot.com/2009/07/antalgin-novalgin-novamidon-adimidon.htmlhttp://dokterrosfanty.blogspot.com/2009/07/obat-diuretik.htmlhttp://dokterrosfanty.blogspot.com/2009/07/obat-diuretik.htmlhttp://dokterrosfanty.blogspot.com/2009/07/antalgin-novalgin-novamidon-adimidon.htmlhttp://dokterrosfanty.blogspot.com/2009/07/antrain.html -
7/31/2019 Klasifikasi Obat i
8/23
Diuretik dapat dibagi menjadi 5 golongan yaitu :
1. Diuretik osmotik
2. diuretik golongan penghambat enzim karbonik anhidrase
3. diuretik golongan tiazid
4. diuretik hemat kalium
5. diuretik kuat
1. Diuretik osmotikDiuretik osmotik mempunyai tempat kerja :
a. Tubuli proksimalDiuretik osmotik ini bekerja pada tubuli proksimal dengan cara menghambat
reabsorpsi natrium dan air melalui daya osmotiknya.
b. Ansa enleDiuretik osmotik ini bekerja pada ansa henle dengan cara menghambat reabsorpsi
natrium dan air oleh karena hipertonisitas daerah medula menurun.
c. Duktus KoligentesDiuretik osmotik ini bekerja pada Duktus Koligentes dengan cara menghambat
reabsorpsi natrium dan air akibat adanya papillary wash out, kecepatan aliran
filtrat yang tinggi, atau adanya faktor lain.
Istilah diuretik osmotik biasanya dipakaiuntuk zat bukan elektrolit yang mudah
dan cepat diekskresi oeh ginjal. Contoh dari diuretik osmotik adalah ; manitol,
urea, gliserin dan isisorbid.
2. Diuretik golongan penghambat enzim karbonik anhidraseDiuretik ini bekerja pada tubuli Proksimal dengan cara menghambat reabsorpsi
bikarbonat.Yang termasuk golongan diuretik ini adalah asetazolamid, diklorofenamid dan
meatzolamid.
3. Diuretik golongan tiazidDiuretik golongan tiazid ini bekerja pada hulu tubuli distal dengan cara menghambat
-
7/31/2019 Klasifikasi Obat i
9/23
reabsorpsi natrium klorida.Obat-obat diuretik yang termsuk golongan ini adalah ;
klorotiazid, hidroklorotiazid, hidroflumetiazid, bendroflumetiazid, politiazid, benztiazid,
siklotiazid, metiklotiazid, klortalidon, kuinetazon, dan indapamid.
4. Diuretik hemat kaliumDiuretik hemat kalium ini bekerja pada hilir tubuli distal dan duktus koligentes daerah
korteks dengan cara menghambat reabsorpsi natrium dan sekresi kalium dengan jalan
antagonisme kompetitif (sipironolakton) atau secara langsung (triamteren dan amilorida).
5. Diuretik kuatDiuretik kuat ini bekerja pada Ansa Henle bagian asenden pada bagian dengan epitel
tebal dengan cara menghambat transport elektrolit natrium, kalium, dan klorida.
Yang termasuk diuretik kuat adalah ; asam etakrinat, furosemid dan bumetamid.
Penggunaan klinik diuretik
1. HipertensiDiuretik golongan Tiazid, merupakan pilihan utama step 1, pada sebagian besar
penderita.
Diuretik kuat (biasanya furosemid), digunakan bila terdapat gangguan fungsi ginjal atau
bila diperlukan efek diuretik yang segera.
Diuretik hemat kalium, digunakan bersama tiazid atau diuretik kuat, bila ada bahaya
hipokalemia.
2. Payah jantung kronik kongestifDiuretik golongan tiazid, digunakann bila fungsi ginjal normal.
Diuretik kuat biasanya furosemid, terutama bermanfaat pada penderita dengan gangguan
fungsi ginja.
Diuretik hemat kalium, digunakan bersama tiazid atau diuretik kuat bila ada bahaya
hipokalemia.
3. Udem paru akutBiasanya menggunakan diuretik kuat (furosemid)
4. Sindrom nefrotikBiasanya digunakan tiazid atau diuretik kuat bersama dengan spironolakton.
-
7/31/2019 Klasifikasi Obat i
10/23
5. Payah ginjal akutManitol dan/atau furosemid, bila diuresis berhasil, volume cairan tubuh yang hilang harus
diganti dengan hati-hati.
6. Penyakit hati kronikspironolakton (sendiri atau bersama tiazid atau diuretik kuat).
7. Udem otakDiuretik osmotik
8. HiperklasemiaDiuretik furosemid, diberikan bersama infus NaCl hipertonis.
9. Batu ginjalDiuretik tiazid
10.Diabetes insipidusDiuretik golongan tiazid disertai dengan diet rendah garam
11.Open angle glaucomaDiuretik asetazolamid digunakan untuk jangka panjang.
12.Acute angle closure glaucomaDiuretik osmotik atau asetazolamid digunakan prabedah.
Untuk pemilihan obat Diuretik a yang tepat ada baiknya anda harus periksakan diri dan
konsultasi ke dokter.
OBAT ANTI HIPERTENSI
1.Diuretik
Diuretik adalah obat yang dapat menambah kecepatan pembentukan urin.Istilah diuresis
mempunyai dua pengertian, pertama menunjukkan adanya penambahan volume urin yang
diproduksi dan yang kedua menunjukkan jumlah pengeluaran zat-zat terlarut dalam air.
-
7/31/2019 Klasifikasi Obat i
11/23
Fungsi utama diuretik adalah untuk memobilisasi cairan udem, yang berarti mengubah
keseimbangan cairan sedemikian rupa sehingga volume cairan ekstra sel kembali menjadi
normal.
Diuretik dapat dibagi menjadi 5 golongan yaitu :
1. Diuretik osmotik
2. diuretik golongan penghambat enzim karbonik anhidrase
3. diuretik golongan tiazid
4. diuretik hemat kalium
5. diuretik kuat
2.Obat bete bloker
Dikloroisoproterenol adalah obat beta bloker yang pertama ditemukan tetapi tidak digunakan
karena obat beta bloker ini juga merupakan agonis parsial yang cukup kuat.
Propranolol yang ditemukan kemudian, menjadi
prototipe golongan obat beta bloker.Sampai sekarang,
semua obat beta bloker baru dibandingkan dengan
prapranolol.
Obat beta bloker merupakan obat yang menghambat
efek sistem saraf simpatis.Sistem saraf simpatis adalah
sistem saraf yang dengan segera akan memberikan
respon terhadap stres,dengan cara meningkatkan
tekanan darah.
Gbr. Struktur propanolol
-
7/31/2019 Klasifikasi Obat i
12/23
Obat beta-blocker efektif diberikan kepada:
1. penderita usia muda2. penderita yang pernah mengalami serangan jantung3. penderita dengan denyut jantung yang cepat4. angina pektoris (nyeri dada)5. sakit kepala migren.
Obat beta bloker dibagi menjad dua golongan berdasarkan kerjanya pada reseptor beta1 atau
reseptor beta2 (kardioselektif) yaitu yang selektif dan nonselektif.
Asebutolol, metoprolol, atenolol dan bisoprolol merupakan obat beta bloker selektif karena
mempunyai afinitas yang lebih tinggi terhadap reseptor beta1 daripada reseptor beta2. Obat beta
bloker lainnya merupakan obat beta bloker nonselektif.
Cara kerja obat beta bloker
Efek terhadap sistem kardiovaskular merupakan efek obat beta bloker yang terpenting,
terutama akibat kerjanya pada jantung.
Obat beta bloker mengurangi denyut jantung dan kontraktilitas miokard. Efek ini kecil padaorang normal dalam keadaan istirahat, tetapi menjadi nyata bila sistem simpatis dipacu, misalnya
sewaktu olah raga atau stress.
Obat beta bloker tidak menurunkan tekanan darah yang normal, tetapi menurunkan tekanan
darah penderita hipertensi. Mekanisme antihipertensi beta blker ini masih belum jelas.
Pemberian obat beta bloker secara terus menerus pada penderita hipertensi pada akhirnya
meyebabkan penurunan resistensi perifer.Mekanismenya belum diketahui, tetapi mungkin sekalikarena adanya penyesuaian pembuluh darah perifer terhadap pengurangan curah jantung yang
berlangsung secara kronik/terus menerus.Di samping itu, hambatan sekresi renin dari ginjal oleh
obat beta bloker juga menimbulkan efek hipotensi/tekanan darah rendah. Sebagian sekresi renin
akibat diet rendah natrium juga dihambat oleh obat beta bloker.
-
7/31/2019 Klasifikasi Obat i
13/23
Angina pektoris
Beta bloker bermanfaat untuk penderita angina pektoris
untuk meningkatkan ketahanan dalam melakukan kegiatan
fisik. Semua obat beta bloker efektif untuk angina pektoris.
Aritmia
Beta bloker dapat memperlambat respon ventrikel pada
takiaritmia supraventrikelbahkan dapat menghilangkan aritmia.
Untuk pemilihan obat beta bloker yang tepat ada baiknya anda harus periksakan diri dan
konsultasi ke dokter spesialis jantung.
3.Obatace inhibitor
Kaptopril adalah obat ACE inhibitor / penghambat ACE yang pertama ditemukan.Sejak itutelah dikembangkan banyak obat ACE inhibitor lain, dan obat ACE inhibitor yang telah resmi
beredar di Indonesia adalah benazepril, cilazapril, dellapril, enalapril, fosinopril, imidapril,
kuinapril, lisinopril, perindopril, ramipril dan trandolapril.
http://dokterrosfanty.blogspot.com/2009/07/obat-ace-inhibitor.htmlhttp://dokterrosfanty.blogspot.com/2009/07/obat-ace-inhibitor.htmlhttp://dokterrosfanty.blogspot.com/2009/07/obat-ace-inhibitor.html -
7/31/2019 Klasifikasi Obat i
14/23
Secara umum obat ACE inhibitor dapat dibedakan atas :
1. Obat ACE inhibitor yang bekerja langsung yaitu ; kaptopril dan lisinopril2. Obat ACE inhibitor yang bekerja tidak langsung (merupakan prodrug) yaitu semua yang
lain.
Gambar. Cara Kerja ACE Inhibitor
Obat ACE inhibitor efektif untuk hipertensi yang ringan, sedang maupun berat.Sebagai
monoterapi, obat ACE inhibitor sama efektivitasnya dengan golongan antihipertensi lainnya.
Obat ACE inhibitor efektif sebagai antihipertensi pada sekitar 70% penderita.Penurunan tekanan
darah sekitar 10/5 sampai 15/12 mm HG. Besarnya penurunan tekanan darah ini sebanding
dengan tingginya tekanan darah sebelum pengobatan.
Obat ACE inhibitor terutama efektif pada hipertensi dengan PRA (aktivitas renin plasma)
yang tinggi, yaitu pada kebanyakan hipertensi maligna dan hipertensi renovaskuler, dan pada
kira-kira 1/5 populasi hipertensi esensial, tetapi obat ini juga efektif pada hipertensi dengan
aktivitas renin plasma (PRA) yang normal dan yang rendah, karena itu penentuan aktivitas renin
plasma (PRA) tidak berguna untuk individualisasi terapi.
Hipertensi maligna adalah hipertensi yang sangat parah, yang bila tidak diobati, akan
menimbulkan kematian dalam waktu 3-6 bulan.Hipertensi ini jarang terjadi, hanya 1 dari setiap
200 penderita hipertensi.
Angiotensin converting enzyme inhibitor (ACE-inhibitor) menyebabkan penurunan tekanan
darah dengan cara melebarkan arteri.
-
7/31/2019 Klasifikasi Obat i
15/23
Obat ini efektif diberikan kepada:
orang kulit putih
usia muda penderita gagal jantung penderita dengan protein dalam air kemihnya yang disebabkan oleh penyakit ginjal
menahun atau penyakit ginjal diabetik
pria yang menderita impotensi sebagai efek samping dari obat yang lain.
Pada hipertensi berat, obat ACE inhibitor dapat ditambahkan sebagai obat ke tiga pada
kombinasi obat diuretik dan beta bloker.
Kombinasi dengan obat diuretik memberikan efek antihipertensi yang sinergistik (kira-kira 85%
penderita tekanan darahnya terkendali dengan kombinasi ini), sedangkan efek
hipokalemiadiuretik dicegah atau dikurangi.
Kombinasi dengan obat beta bloker memberikan efek yang aditif/memperkuat.
Kombinasi dengan vasodilator , termasuk prazosin dan nifedipin, memberikan efek yang baik
tetapi pemberian bersama penghambat adrenergik lainnya yang menghambat respon adrenergik
alfa dan beta (misalnya metildopa, klonidin, latalol, prazosin + beta bloker), sebaiknya
dihindarkan karena dapat menimbulkan hipotensi yang berat dan berkepanjangan.
Obat ACE inhibitor lebih efektif pada penderita yang lebih muda bila digunakan sendiri. Obat
ACEinhibitor ini terpilih untuk penderita hipertensi dengan gagal jantng kongestif yang juga
merupakan indikasi obat ACE inhibitor.
Obat ACE inhibitor oral dapat digunakan untuk hipertensi mendesak, sedangkan Obat ACE
inhibitor untuk intravena/injeksi (enalaprilat) digunakan pada hipertensi darurat.
Untuk pemilihan obat ACE inhibitor yang tepat ada baiknya anda harus periksakan diri dan
konsultasi ke dokter spesialis jantung.
-
7/31/2019 Klasifikasi Obat i
16/23
4.Calsium Channel Blocker
Calsium Channel blocker adalah seefektif ACE inhibitor dalam mengurangi tekanan darah,namun mereka mungkin tidak seefektif ACE inhibitor dalam mencegah kegagalan ginjal yang
disebabkan oleh tekanan darah tinggi atau diabetes.Mereka juga digunakan untuk merawat :
- Pulmonary hypertension
-Raynauds syndrome
-Cardiomyopathy, dan
-Subarachnoid hemorrhage
Calsium channel blocker juga di gunakan dalam pencegahan sakit kepala migrain.
5.Antagonis angiotensin II dan kombinasinya
Antagonis angiotensin II adalah obat antihipertensi golongan baru.obat antagonis angiotensin
II ini selektif menghambat angiotensin II, tidak seperti ACE inhibitor , obat ini tidak terhambatoleh metabolisme bradikinin atau sintesis rantai prostaglandin. Obat antagonis angiotensin II
sangat mudah ditoleransi tubuh. Batuk kering jarang terjadi menggunakan obat ini dibandingkan
dengan obat ACE inhibitor.
Pada penelitian obat antagonis angiotensin II efektifdan aman untuk pengobatan
antihipertensi. Penggunaan obat antagonis angiotensin II ini digunakan pada gagal jantung
kongestif dan penyakit ginjal masih dalam penelitian.
Sejak antagonis angiotensin II ditemukan beberapa tahun yang lalu, beberapa penelitian telah
dilakukan untuk mengetahui kegunaannya pada pasien hipertensi dan potensinya pada penderita
gagal jantung. Obat antagonis angiotensin II yang telah resmi beredar di Indonesia adalah
losartan, valsartan, irbesartan, candesartan dan telmisartan. Obat antagonis angiotensin II lainnya
sedang dalam penelitian yaitu eprosartan, tasosartan dan zolasartan.
-
7/31/2019 Klasifikasi Obat i
17/23
Mekanisme dari antagonis angiotensin II seperti di gambarkan pada gambar ini.
Mechanism of Action
Bagian dari sistem renin-angiotensin-aldosterone dan
tempat obat antagonis angiotensin bekerja dan
menginterupsi reseptor type 1 subtipe AT1 dari angiotensin
II.
Antihipertensi dari obat antagonis angiotensin II tampak jelas setelah dua hingga empat
minggu pemberian obat. Efek penurunan tekanan darah tertinggi dicapai dengan
mengkombinasikan dengan diuretik dengan dosisi rendah seperti hidroklortiazid dan dengan
meningkatkan dosis obat antagonis angiotensin II.
Losartan
Losartan merupakan anatagonis angiotensin II pertama yang diperkenalkan pada tahun 1995.
Dibandingkan dengan obat asalnya, metabolit aktifnya mempunyai waktu paruh lebih lama dan
efek antihipertensinya lebih baik pada pengukuran konsentrasi plasma.
Pada penelitian losartan menunjukkan ditoleransi dengan baik dan sama efektifnya dengan
enalapril dan nifedipin untuk menurunkan tekanan darah. Penurunan tekanan darah rata-rata
-
7/31/2019 Klasifikasi Obat i
18/23
tercapai pada dosis 50 hingga 150 mg satu kali sehari adalah 5.5 hingga 10.5mm Hg untuk
sistoloik dan 3.5 hingga 7.5 mm Hg pada diastolik.
Kombinasi dari losartan dan hidroklortiazid juga tersedia, kombinasi obat ini mengandung
12.5 mg hidroklrtiazid dan 50 mg losartan.
Valsartan
Pada penelitian menggunakan plasebo terkontrol menunjukkan bahwa valsartan sama aman
dan efektifnya sebagai pengobatan antihipertensi. Dengan dosis valsartan 80 hingga 320 mg
sekali sehari , penurunan rata-rata tekanan darah diastolik 6 hingga9 mm Hg, dan penurunan
rata-rata tekanan darah sistolik 3 hingga 6 mm Hg.
Penelitian menunjukkan valsartan sama efektifnya denganenalapril, lisinopril dan amlodipin
pada pengobatan hipertensi ringan hingga menengah.Untuk pemilihan obat antagonis
Angiotensin II dan kombinasinya yang tepat ada baiknya anda harus periksakan diri dan
konsultasi ke dokter spesialis jantung.
OBAT ANTI DIABETIC
ORAL
Terapi obat dengan obat antidiabetik oral terutama ditunjukan untuk penanganan pasien diates
mellitus tipe II.Berdasarkan mekanisme kerjanya obat obat antidiabetik oral terbagi menjadi 4
golongan.
-
7/31/2019 Klasifikasi Obat i
19/23
1.Pemicu sekresi insulin
- Sulfonilurea
Merupakan obat yang mempunyai efek hipoglikemik sehingga disebut juga sebagai obat
hipoglikemik oral (OHO).Obat golongan ini mempunyai efek utama meningkatkan sekresi
insulin oleh sel beta prancreas dan merupakan pilihan utama untuk pasien dengan berat badan
normal dan kurang,namun masih boleh diberikan kepada pasien dengan berat badan lebih.Untuk
menghindari hipoglikemia berkepanjangan pada berbagai keadaan seperti orang tua,gangguan
faal ginjal dan hati,kurang nutrisi serta penyakit kardiovaskuler, tidak dianjurkan penggunaan
sulfonylurea kerja panjang.Sampai saat ini sudah ada 3 generasi sulfonilrea yang beredar.
Generasi I: Acetohexamid,Chlorpropamid,Tolbutamid,dan Talazamid
Generasi II: Gliclazid,Glipizid,Gliburid,dan Glibenklamid
Generasi III: Glimepirid
- Glinid
Glinid merupakan obat yang cara kerjanya sama dengan sulfonylurea,dengan penekanan pada
meningkatkan sekresi insulin fase pertama.Golongan ini terdiri dari 2 macam obat yaitu
Refaglinid (derivate asam benzoate) dan Nateglinid (derivate fenilalanin).Obat ini di absorsi
dengan cepat setelah pemberian secara oral dan diekskresikan secara cepat melalui
hati.Pemberian dilakukan 2-3 kali sehari.Repaglinid dapat menurunkan glukosa darah puasa
walaupun mempunyai masa paruh yang singkat.Sedangkan Nateglinid mempunyai masa tinggal
lebih singkat dan tidak menurunkan gula darah puasa.Sehingga keduanya merupakan sekretagok
yangk khusus menurunkan glukosa posprandial dengan efek hipoglikemik yang minimal.Karena
sedikit mempunyai efek terhadap glukosa puasa maka kekuatanya untuk menurunkan A1C tidak
begitu kuat.
-
7/31/2019 Klasifikasi Obat i
20/23
2.Penambah sensitivitas terhadap insulin
- Tiazolidindion (Glitazone)
Tiazolidindion (rosiglitazon dan pioglitazon) berikan pada peroxisome proliferators active
ated receptor gamma (PPARG) yaitu reseptor inti di sel otot dan sel lemak.Golongan ini
mempunyai efek menurunkan resistensi insulin dengan menigkatkan jumlah protein pengangkut
glukosa sehingga meningkatkan ambilan glukosa di farifer.
Tiazolidindion dikontraindikasikan pada pasien dengan gagal jantung kelas I-IV karena dapat
mempercepat endema/retensi cairan dan juga gangguan faal hati.Pada pasien yang menggunakan
tiazolidindion perlu dilakukan pemantauan faal hati secara berkala.saat ini tiazolidindion tidak
digunakan sebagai obat tungga.
Glitazone diabsorbsi dengan cepat dan konsentrasi tertinggi terjadi setelah 1-2 jam dan
makanan tidak mempengaruhi farmakokinetik obat ini.Waktu paruh berkisar 3-4 jam bagi
rosiglitazone dan 3-7 jam bagi piogllitazone.
3.Penghambat Glukoneogenesis (metformin)
- Metformin
Obat ini mempunyai efek utama mengurangi produksi glukosa hati (glukoneogenesis) di
samping juga memperbaiki ambilan glukosa perifer.Terutama di pakai pada diabetisi
gemuk.Metformin dikontraindikasikan pada pasien dengan gangguan funsi ginjal (kreatinin
serum > 1,5) dan hati,serta pasien-pasien dengan kecenderungan hipoksemia (misalnya penyakit
serebrovaskuler,sepsis,syok,gagal jantung).Metformin dapat memberikan efek samping
mual.Untuk mengurangi keluhan tersebut dapat diberikan pada saat atau sesudah makan.
4. Penghambat Glukoksidase alfa
Obat ini bekerja mengurangi absobsi glukosa di usus halus,sehinga mempunyai efek
menurunkan kadar glukosa darah sesuda makan.Acarbose tidak menimbulkan efek samping
hipoglikemia.Efek samping yang paling serig di temukan ialah keluhan kembung dan flatulen.
-
7/31/2019 Klasifikasi Obat i
21/23
INSULIN
Sediaan insulin pada umumnya di peroleh dari sapi atau babi.Dengan berbagai teknik isolasi
dan modifikasi di peroleh macam mcam sediaan dengan sifat yang berbeda.Perbedaan yang
penting adalah sifat antigenitasnya,semakin murni insulin di peroleh maka makin kurang sifat
antigennya.Berdasarkan kemurniannya mcam insulin di bagi menjadi :
a. Insulin puncak tunggalb. Insulin yang sangat dimurnikanc. Insulin monokomponend. Human insulin
Indikasi pemakaian insulin :
-Penurunan berat badan yang cepat
-Hiperglikemia berat yang di sertai ketosis
-Ketoasidosis diabetik
-Hiperglikemia hiperosmolar non ketotik
-Hiperglikemia dengan asidosis laktat
-Gagal dengan kombinasi ADO dosis hamper maksimal
-Stress berat(infeksi sistemik,operasi jarak besar,IMA,stroke)
-Kehamilan dengan DM /diabetes mellitus gestsional yang tidak terkendali dengan TGM
-Gangguan fungsi ginjal atau hati yang berat
-Kontraindikasi dan atau alergi terhadap ADO
KOMBINASI
Pemberian ADO maupun insulin selalu di mulai dangan dosis rendah,untuk kemudian
dinaikan secara bertahap sesuai dengan respon kadar glukosa darah.
-
7/31/2019 Klasifikasi Obat i
22/23
Bersamaan dengan pengaturan diet dan kegiatan jasmani dan bila di perlukan dapat di lakukan
pemberian ADO tunggal atau kombinasi ADO sejak dini.Terapi dengan ADO kombinasi,harus
dipilih 2 macam obat dari kelompok yang mempunyai mekanisme kerja berbeda.Bila sasaran
kadar Glukosa darah belum tercapai,dapat pula diberikan kombinasi 3 ADO dari kelompok yang
berbeda atau kombinasi ADO dengan insulin.Pada pasien yang di sertai dengan alasan klinik
dimana insulin tidak memungkinkan untuk dipakai,dipilih terapi dengan kombinasi 3 ADO.
OBAT ANTIHISTAMIN
1.Antagonis Reseptor Histamin H1
2.Antagonis Reseptor Histamin H2
3.Antagonis Reseptor Histamin H3
4.Antagonis Reseptor Histamin H4
OBAT AINS
1.golongan salisilat
2.golongan asam arilalkanoat
3.golongan profen/asam 2-arilpropionat
4.golongan asam fenamat/asam N-arilantranilat
5.golongan turunan pirazolidin
6.golongan oksikam
7.golongan penghambat COX-2
8.golongan sulfonanilida9.golongan lain (licofelone dan asam lemak omega 3).
-
7/31/2019 Klasifikasi Obat i
23/23
OBAT ANTIHIPERLIPIDEMIA
OBAT ANTIKOLESTEROLEMIA
1.Kolesteramin
2.Kolestipol
3.Niasin (As. Nikotinat)
4.Neomisin Sulfat
5.Probukol
6.Dekstrotiroksin
7.Kompaktin & Mevinolin
OBAT ANTIHIPERTRIGELISERIDEMIA
1.Niasin
2.Klofibrat
3.Gemfibrozil
KORTIKOSTEROID
1.Gukokortikoid
2.Mineralkortikoid
Sumber :www.geogle.com
www.medicastore.com
www.aafp.org
http://www.geogle.com/http://www.medicastore.com/http://www.aafp.org/http://www.aafp.org/http://www.medicastore.com/http://www.geogle.com/