HUKUM DAN KOMUNIKASI DALAM HUBUNGAN ANTAR PRIBADI

14
56 HUKUM DAN KOMUNIKASI DALAM HUBUNGAN ANTAR PRIBADI Efan Setiadi 1 Solten Rajagukguk 2 Universitas Satya Negara Indonesia Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jl. Arteri Pondok Indah No. 11 ABSTRAK Hukum dan komunikasi memiliki hubungan yang sangat erat pada saat hal tersebut diterapkan oleh pribadi atau individu satu dengan individu yang lain atau istilahnya pada saat hubungan antar pribadi dilakukan dengan pola komunikasi. Karena dengan mengedepankan hukum dan komunikasi yang baik, maka secara tidak langsung akan tercipta komunikasi yang efektif, saling menghargai antara kominkator dan komunikan dengan memperhatikan etika dan norma demi terwujudnya tujuan yang hendak dicapai. Penulis menyampaikan beberapa hal dalam tulisan ini, baik itu pengertian hukum, komunikasi, maupun bagaimana hukum dan komunikasi dalam penerapannya didalam hubungan antar pribadi. Dalam peneilitian ini penulis menggunakan metode studi pustaka, yang diperoleh dari sejumlah literatur yang meliputi buku-buku yang dapat mendukung isi penulisan, situs- situs melalui jaringan internet yang berkaitan dengan judul dan pembahasan. Di bagian akhir penulis mengambil kesimpulan bagaimana hukum dan komunikasi dalam hubungan antar pribadi seharusnya dilakukan. Kata Kunci : Hukum, Komunikasi, Hubungan, Antar, Pribadi ABSTRACT Law and communication have a very close relationship when it is applied by individuals with each other or the term when interpersonal relationships are carried out with communication patterns. Because by promoting good law and communication, it will indirectly create effective communication, mutual respect between the committees and communicants by paying attention to ethics and norms for the realization of the goals to be achieved. The author presents a number of things in this paper, both in terms of law, communication, and how law and communication are applied in interpersonal relations. In this research the author uses the literature study method, which is obtained from a number of literature which includes books that can support the content of writing, sites through the internet network related to the title and discussion. At the end of the writer concludes how law and communication in interpersonal relations should be done. Keywords: Law, Communication, Relationship, Interpersonal, Personal

Transcript of HUKUM DAN KOMUNIKASI DALAM HUBUNGAN ANTAR PRIBADI

Page 1: HUKUM DAN KOMUNIKASI DALAM HUBUNGAN ANTAR PRIBADI

56

HUKUM DAN KOMUNIKASI DALAM HUBUNGAN ANTAR PRIBADI

Efan Setiadi

1

Solten Rajagukguk2

Universitas Satya Negara Indonesia

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Jl. Arteri Pondok Indah No. 11

ABSTRAK

Hukum dan komunikasi memiliki hubungan yang sangat erat pada saat hal tersebut diterapkan

oleh pribadi atau individu satu dengan individu yang lain atau istilahnya pada saat hubungan antar

pribadi dilakukan dengan pola komunikasi. Karena dengan mengedepankan hukum dan komunikasi

yang baik, maka secara tidak langsung akan tercipta komunikasi yang efektif, saling menghargai

antara kominkator dan komunikan dengan memperhatikan etika dan norma demi terwujudnya tujuan yang hendak dicapai. Penulis menyampaikan beberapa hal dalam tulisan ini, baik itu pengertian

hukum, komunikasi, maupun bagaimana hukum dan komunikasi dalam penerapannya didalam

hubungan antar pribadi. Dalam peneilitian ini penulis menggunakan metode studi pustaka, yang diperoleh dari sejumlah literatur yang meliputi buku-buku yang dapat mendukung isi penulisan, situs-

situs melalui jaringan internet yang berkaitan dengan judul dan pembahasan. Di bagian akhir penulis

mengambil kesimpulan bagaimana hukum dan komunikasi dalam hubungan antar pribadi seharusnya

dilakukan.

Kata Kunci : Hukum, Komunikasi, Hubungan, Antar, Pribadi

ABSTRACT

Law and communication have a very close relationship when it is applied by individuals with each

other or the term when interpersonal relationships are carried out with communication patterns.

Because by promoting good law and communication, it will indirectly create effective communication, mutual respect between the committees and communicants by paying attention to ethics and norms for

the realization of the goals to be achieved. The author presents a number of things in this paper, both

in terms of law, communication, and how law and communication are applied in interpersonal relations. In this research the author uses the literature study method, which is obtained from a

number of literature which includes books that can support the content of writing, sites through the

internet network related to the title and discussion. At the end of the writer concludes how law and

communication in interpersonal relations should be done.

Keywords: Law, Communication, Relationship, Interpersonal, Personal

Page 2: HUKUM DAN KOMUNIKASI DALAM HUBUNGAN ANTAR PRIBADI

57

I. PENDAHULUAN

Dengan berjalannya waktu, setiap

individu atau makhluk akan berubah atau

mengalami perubahan, baik langsung

maupun tidak langsung, sadar maupun

tidak sadar. Manusia merupakan pelaku

komunikasi terbesar di dunia ini, tetapi

terkadang sering mengabaikan etika yang

pada akhirnya memiliki dampak hukum

yang dapat merugikan berbagai pihak

termasuk dirinya sendiri sebagai pelaku.

Jika kita berbicara manusia dan

kehidupan sosial dimana di dalamnya

terjadi proses komunikasi, maka seiring

perubahan zaman dan perkembangan

teknologi yang begitu pesat, maka dapat

dipastikan komunikasi pun akan berubah,

termasuk segala sesuatu yang berkaitan

dengan hukum yang mengatur prilaku

manusisa tersebut. Perubahan yang terjadi

tersebut tentunya akan menuntut kita untuk

mempelajari lebih banyak dan terus

menerus mengenai perubahan yang terjadi

tersebut, mengapa hal tersebut perlu kita

lakukan? agar kita lebih memahami

mengenai makan hidup ini yang

sebenarnya. Dengan perubahan yng terjadi

dalam komunikasi ditambah lagi dinamika

kebijakan hukum yang terus menyesuaikan

keadaan, sebagai makhluk individu

ataupun makhluk sosial, penting kiranya

kita mempelajari mengenai fenomena yang

terjadi pada proses perubahan komunikasi

dan perkembangan hukum dari dulu

sampai dengan era sekarang ini.

Tujuannya adalah agar terwujudnya

komunikasi yang baik, efektif dan tidak

menimbulkan segala sesuatuyang negatif

terutama yang berurusan dengan masalah

hukum. Maka komunikasi antar individu

yang mengedepankan pola komunikasi

yang baik dan memperhatikan etika

komunikasi yang mengedepankan nilai-

nilai positif yang tidak bertentangan

dengan norma atau hukum sangatlah

penting. Dengan terciptanya komunikasi

antar individu yang baik dan beretika

maka akan terciptanya hubungan yang

baik antara komunikator dengan

komunikan sehingga tujuan yang hendak

dicapai bersama akan dapat terwujud.

Dalam kalimat “Ubi societas ibi ius”

atau yang diterjemahkan dalam bahasa

Indonesia “Dimana ada masyarakat disitu

ada hukum” adalah perkataan dari Marcus

Tullius Cicero seorang filsuf, ahli hukum,

dan ahli politik kelahiran Roma. Teori ini

mengungkapkan konsep filosofi Cicero

yang menyatakan bahwa hukum tidak

dapat dipisahkan dari masyarakat.

Kedamaian dan keadilan dari masyarakat

hanya bisa dicapai apabila tatanan hukum

telah terbukti mendatangkan keadilan dan

dapat berfungsi dengan efektif. Jadi jika

dihubungkan dengan konteks komunikasi,

maka dapat dikatakan tidak ada hukum

Page 3: HUKUM DAN KOMUNIKASI DALAM HUBUNGAN ANTAR PRIBADI

58

seandainya tidak ada proses penyampaian

pesan antar manusia (“Ubi communication

ubi ius”). Ada peribahasa yang maknanya

tidak dapat dipisahkan dengan judul yang

penulis ambil, peribahasa tersebut

berbunyi “mulutmu adalah harimaumu”,

banyak individu maupun masyarakat yang

terseret kepermasalahan hukum dengan

mengabaikan hal tersebut diatas.

Nilai dan norma dalam melakukan

komunikasi antar pribadi merupakan dua

hal yang saling berhubungan dan sangat

penting bagi terwujudnya suatu tujuan

yang hendak dicapai dalam komunikasi

tersebut. Beberapa pandangan tentang nilai

sangat perlu diperhatikan jika harus

mengkaitkan antara hukum dan

komunikasi itu sendiri, karena jika

berbicara lebih luas dalam komunikasi,

artinya tidak akan terlepas dengan yang

namanya objek ataupun subjek :

a. Nilai bersifat Objektif

Pandangan ini menganggap bahwa nilai

suatu objek itu melekat pada objeknya

dan tidak tergantung pada subjek yang

menilai, maksudnya setiap objek itu

memiliki nilai sendiri meskipun tidak

diberi nilai oleh seseorang/subjek.

b. Nilai bersifat Subjektif.

Pandangan ini beranggapan bahwa nilai

dari sesuatu itu tergantung pada

orang/subjek yang menilainya, suatu

objek yang sama dapat mempunyai

nilai yang berbeda bahkan bertentangan

bagi orang yang satu dengan orang lain,

suatu objek yang sama dapat dinilai

baik atau buruk, benar atau salah serta

berguna atau tidak berguna tergantung

pada subjek yang menilainya.

Dalam kehidupan sehari-hari, banyak

individu sampai dengan masyarakat luas

mengabaikan beberapa nilai. Untuk

menjaga hubungan hukum dan komunikasi

dalam hubungannya pada saat

dilakukannya komunikasi antar pribadi,

maka ada beberap nilai yang harus

dilakukan :

1. Nilai Etika

Nilai etika merupakan nilai untuk

manusia sebagai pribadi yang utuh,

misalnya kejujuran, nilai tersebut saling

berhubungan dengan akhlak, nilai ini

juga berkaitan dengan benar atau salah

yang dianut oleh golongan atau

masyarakat, nilai etik atau etis sering

disebut sebagai nilai moral, akhlak atau

budi pekerti, selain kejujuran, perilaku

suka menolong, adil, pengasih dan

penyayang, ramah dan sopan termasuk

juga ke dalam nilai etika tersebut,

sanksinya berupa teguran, caci maki,

pengucilan atau pengusiran dari tengah

masyarakat.

Page 4: HUKUM DAN KOMUNIKASI DALAM HUBUNGAN ANTAR PRIBADI

59

2. Nilai Estetika / Nilai Keindahan

Nilai ini sering dikaitkan dengan benda,

orang maupun peristiwa yang dapat

menyenangkan hati (perasaan), nilai

estetika juga dikaitkan dengan karya

seni, meskipun sebenarnya semua

ciptaan Tuhan juga memiliki keindahan

alami yang tak tertandingi. Artinya nilai

tersebut bisa ditujukan juga pada lawan

bicara kita.

3. Nilai Agama

Nilai agama berhubungan antara

manusia dengan Tuhan, kaitannya

dengan pelaksanaan perintah dan

larangannya. Nilai agama diwujudkan

dalam bentuk amal perbuatan yang

bermanfaat, salah satunya adalah di

implementasikan pada saat melakukan

komunikasi dengan orang lain.

4. Nilai Sosial

Nilai sosial berkaitan dengan perhatian

dan perlakuan kita terhadap sesama

manusia di lingkungan kita.nilai ini

tercipta karena manusia sebagai

mahkluk social, manusia harus menjaga

hubungan diantara sesamannya, baik

secara individu maupun berasyarakat,

hubungan ini akan menciptakan sebuah

keharmonisan dan sikap saling

membantu serta dapat menghindarkan

dari hal-hal yang memiliki dampak

negative ataupun permasalahan hukum.

II. TINJAUAN PUSTAKA

Beberapa Pengertian

A. Pengertian Hukum

Banyak para ahli hukum yang

mengemukakan pendapatnya tentang

pengertian hukum, dan ternyata hukum

memiliki pengertian yang sangat luas dan

setiap ahli dibidangnya mengungkapkan

pengertiannya berbeda-beda. Beberapa

pengertian hukum menurut para ahli:

1. Plato

Hukum adalah seperangkat peraturan

peraturan yang tersusun dengan baik

dan teratur dan bersifat mengikat

hakim dan masyarakat.

2. Aristoteles

Mengatakan bahwa hukum hanyalah

sebagai kumpulan peraturan yang

tidak hanya mengikat tetapi juga

hakim bagi masyarakat. Dimana

undang-undanglah yang mengawasi

hakim dalam melaksanakan tugasnya

untuk menghukum orang-orang yang

bersalah atau para pelanggar hukum.

3. Immanuel Kant

Hukum adalah segala keseluruhan

syarat dimana seseorang memiliki

kehendak bebas dari orang yang satu

dapat menyesuaikan diri dengan

kehendak bebas dari orang lain dan

menuruti peraturan hukum tentang

kemerdekaan.

Page 5: HUKUM DAN KOMUNIKASI DALAM HUBUNGAN ANTAR PRIBADI

60

4. Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja;

Hukum adalah keseluruhan kaidah

serta semua asas yang mengatur

pergaulan hidup dalam masyarakat

dan bertujuan untuk memelihara

ketertiban serta meliputi berbagai

lembaga dan proses guna mewujudkan

berlakunya kaidah sebagai suatu

kenyataan dalam masyarakat.

5. Mr. E.M. Meyers

Menurutnya hukum ialah aturan-

aturan yang didalamnya mengandung

pertimbangan kesusilaan. Hukum

ditujukan kepada tingkah laku

manusia dalam sebuah masyarakat

dan menjadi acuan atau pedoman bagi

para penguasa negara dalam

melakukan tugasnya.

6. Prof. Dr. Van Kan

Menyatakan bahwa hukum

merupakan keseluruhan peraturan

hidup yang sifatnya memaksa untuk

melindungi kepentingan manusia di

dalam masyarakat suatu negara.

7. J.C.T. Simorangkir

Hukum merupakan segala peraturan

yang sifatnya memaksa dan

menentukan segala tingkah laku

manusia dalam masyarakat dan dibuat

oleh suatu lembaga yang berwenang.

8. Drs. E. Utrecht, S.H

Menyatakan bahwa hukum adalah

suatu himpunan peraturan yang

didalamnya berisi tentang perintah

dan larangan, yang mengatur tata

tertib kehidupan dalam bermasyarakat

dan harus ditaati oleh setiap individu

dalam masyarakat karena pelanggaran

terhadap pedoman hidup itu bisa

menimbulkan tindakan dari pihak

pemerintah suatu negara atau

lembaga. tersebut.

9. Sunaryati Hatono

Menurutnya hukum tidak menyangkut

kehidupan pribadi seseorang dalam

suatu masyarakat, tetapi jika

menyangkut dan mengatur berbagai

kegiatan manusia dalam hubungannya

dengan manusia lainnya, dengan kata

lain hukum ialah mengatur berbagai

kegiatan manusia di dalam kehidupan

bermasyarakat.

10. Tullius Cicerco

Hukum ialah akal tertinggi yang

ditanamkan oleh alam pada diri setiap

manusia untuk menetapkan segala

sesuatu yang boleh dilakukan dan

tidak boleh dilakukan.

Jadi dapat disimpulkan bahwa secara

umum:

- Hukum adalah peraturan tingkah laku

manusia yang diadakan atau dibuat oleh

lembaga atau badan-badan resmi yang

berwajib, yang bersifat memaksa, harus

dipatuhi, dan memberikan sanksi tegas

Page 6: HUKUM DAN KOMUNIKASI DALAM HUBUNGAN ANTAR PRIBADI

61

bagi pelanggar peraturan tersebut(sanksi

itu pasti dan dapat dirasakan nyata bagi

yang bersangkutan.

- Hukum adalah suatu sistem yang dibuat

manusia untuk membatasi tingkah laku

manusia agar tingkah laku manusia

dapat terkontrol, hukum adalah aspek

terpenting dalam pelaksanaan atas

rangkaian kekuasaan kelembagaan,

Hukum mempunyai tugas untuk

menjamin adanya kepastian hukum

dalam masyarakat. Oleh karena itu

setiap masyarat berhak untuk mendapat

pembelaan didepan hukum sehingga

dapat di artikan bahwa hukum adalah

peraturan atau ketentuan-ketentuan

tertulis maupun tidak tertulis yang

mengatur kehidupan masyarakat dan

menyediakan sangsi bagi pelanggarnya.

B. Pengertian Komunikasi

Berikut ini beberapa pengertian

Komunikasi Menurut para Ahli:

1. Everett M. Rogers

Komunikasi adalah proses dimana

suatu ide dialihkan dari sumber kepada

suatu penerima atau lebih, dengan

maksud untuk mengubah tingkah laku

mereka.

2. Rogers & D. Lawrence Kincaid

Komunikasi adalah suatu proses

dimana dua orang atau lebih

membentuk atau melakukan pertukaran

informasi dengan satu sama lainnya,

yg pada gilirannya akan tiba pada

saling pengertian yg mendalam.

3. Shannon & Weaver

Komunikasi adalah bentuk interaksi

manusia yg saling pengaruh

mempengaruhi satu sama lainnya,

sengaja atau tidak sengaja. Tidak

terbatas pada bentuk komunikasi

menggunakan bahasa verbal, tetapi

juga dalam hal ekspresi muka, lukisan,

seni, dan teknologi.

4. Harorl D. Lasswell

Komunikasi pada dasarnya merupakan

suatu proses yg menjelaskan siapa,

mengatakan apa, dengan saluran apa,

kepada siapa? Dengan akibat apa atau

hasil apa.

5. Raymond S. Ross

Komunikasi adalah suatu proses

menyortir, memilih dan mengirimkan

simbol-simbol sedemikian rupa

sehingga membantu pendengar

membangkitkan makna atau respons

dari pikirannya yg serupa dengan yg

dimaksudkan komunikator.

6. William I. Gordon

Komunikasi secara ringkas dapat

didefinisikan sebagai suatu transaksi

dinamis yg melibatkan gagasan dan

perasaan.

7. M. Djenamar. SH

Page 7: HUKUM DAN KOMUNIKASI DALAM HUBUNGAN ANTAR PRIBADI

62

Komunikasi adalah seni untuk

menyampaikan informasi, ide-ide,

seseorang kepada orang lain.

8. Prof. Dr. Alo Liliweri

Komunikasi adalah pengalihan suatu

pesan dari satu sumber kepada

penerima agar dapat dipahami.

9. Menurut Carl I.Hovland,

(Dedy Mulyana, Ilmu Komunikasi

Suatu Pengantar 2005, hal 62)

komunikasi adalah proses yang

memungkinkan seseorang

(komunikator) menyampaikan

rangsangan untuk mengubah perilaku

orang lain

10. Anwar Arifin

Komunikasi merupakan suatu konsep

yg multi makna. Makna komunikasi

dapat dibedakan berdasarkan

Komunikasi sebagai proses sosial

Komunikasi pada makna ini ada dalam

konteks ilmu sosial. Dimana para ahli

ilmu sosial melakukan penelitian

dengan menggunakan pendekatan

komunikasi yg secara umum

menfokuskan pada kegiatan manusia

dan kaitan pesan dengan perilaku.

Jadi dapat disimpulkan bahwa secara

umum:

- Komunikasi adalah suatu proses

penyampaian informasi, baik pesan,

ide, ataupun gagasan dari satu pihak

kepada pihak lain.

- Pada umumnya, komunikasi dilakukan

secara lisan atau verbal yang dapat

dimengerti oleh kedua belah pihak,

apabila tidak ada bahasa verbal yang

dapat dimengerti oleh keduanya,

komunikasi masih dapat dilakukan

dengan menggunakan gerak-gerik

badan, menunjukkan sikap tertentu,

misalnya tersenyum, menggelengkan

kepala, mengangkat bahu. Cara seperti

ini disebut komunikasi nonverbal.

III. METODE PENELITIAN

Adapun metode penelitian yang

dilakukan dalam penulisan jurnal ini

adalah dengan menggunakan metode studi

pustaka, yang diperoleh dari sejumlah

literatur yang meliputi buku-buku yang

dapat mendukung isi penulisan, situs-situs

melalui jaringan internet yang berkaitan

dengan pembahasan.

IV. PEMBAHASAN

Fungsi Komunikasi Antar Pribadi

Secara umum, komunikasi antar

pribadi atau komunikasi interpersonal

adalah proses interaksi tatap muka antara

pengirim pesan dan penerima pesan.

Sebagaimana konteks komunikasi lainnya,

komunikasi antar pribadi juga memiliki

Page 8: HUKUM DAN KOMUNIKASI DALAM HUBUNGAN ANTAR PRIBADI

63

beberapa fungsi, diantaranya adalah

sebagai berikut :

1. Membentuk Identitas Diri

Fungsi komunikasi antar pribadi yang

pertama adalah membentuk identitas diri.

Dalam artian bahwa komunikasi antar

pribadi dapat membantu kita membentuk

identitas diri yang didasarkan pada

hubungan dan pencitraan diri.

2. Memahami Diri dan Orang Lain

Dalam sistem komunikasi

interpersonal atau sistem komunikasi antar

pribadi, memahami diri dan orang lain

sangatlah penting. Pemahaman kita

tentang diri sendiri dan orang lain dapat

diperoleh melalui interaksi yang kita

lakukan dengan orang lain dan bersedia

membuka diri atau self-disclosure kepada

orang lain. Salah satu pengaruh self-

disclosure dalam komunikasi antar

pribadi diantaranya adalah meningkatkan

efektivitas komunikasi interpersonal.

3. Mengembangkan Hubungan

Interpersonal

Komunikasi antar pribadi dapat membantu

kita terhubung dengan orang lain,

membentuk serta mengembangkan

hubungan yang baik. Sebagai makhluk

sosial tentunya kita membutuhkan orang

lain untuk mengurangi tekanan dan

terhindar dari kesendirian. Membina

hubungan dengan orang lain

memungkinkan kita untuk saling berbagi

dan menjadikan kita menjadi lebih positif

terhadap diri sendiri.

4. Menyesuaikan Diri

Komunikasi antar pribadi yang baik

memungkinkan kita untuk melihat ke

dalam realitas orang lain. Misalnya,

mengembangkan hubungan interpersonal

dengan seseorang yang memiliki latar

belakang budaya yang berbeda dengan kita

dapat memperluas sudut pandang yang kita

miliki. Masing-masing individu memiliki

gaya interpersonal sendiri namun kita

menyesuaikan diri dengan suara, bentuk,

dan isi pesan yang mereka kirimkan. Salah

satu dari teori-teori komunikasi antar

pribadi yang menjelaskan tentang hal ini

adalah teori akomodasi komunikasi. Teori

ini menyatakan bahwa pembicara akan

menyesuaikan atau mengakomodasi gaya

berbicara pendengar dalam rangka untuk

memperoleh persetujuan sosial dan

efisiensi komunikasi yang lebih besar.

5. Memperoleh Informasi

Selama berlangsungnya proses komunikasi

antar pribadi atau proses komunikasi

interpersonal berbagai informasi dan

pengetahuan tentang orang lain tersaji

dengan melimpah. Hal ini dapat membantu

kita untuk berkomunikasi secara lebih

efektif dengan orang lain. Mengenal orang

lain dapat membantu kita memprediksi apa

yang mereka pikirkan, rasakan, dan

tindakan mereka.

Page 9: HUKUM DAN KOMUNIKASI DALAM HUBUNGAN ANTAR PRIBADI

64

6. Mengurangi Ketidakpastian

Terkait dengan informasi yang diperoleh

selama proses komunikasi, berbagai

informasi yang kita bagi dengan orang

begitu juga sebaliknya dapat mengurangi

sejumlah ketidakpastian yang dialami.

Memperoleh informasi yang diperlukan

memberikan dampak pada bertambahnya

pengetahuan yang kita miliki. Salah satu

teori komunikasi antar pribadi yang

mengupas pengurangan ketidakpastian

adalah teori pengurangan

ketidakpastian yang dikemukakan

oleh Charles Berger dan Richard

Calabrese.

7. Mempengaruhi Orang Lain

Komunikasi antar pribadi terkadang

digunakan untuk mencapai beberapa

tujuan salah satunya adalah untuk

mempengaruhi orang lain. Untuk

mencapai tujuan tersebut, umumnya kita

menggunakan teknik komunikasi

persuasif agar orang bersedia menerima

suatu paham atau keyakinan, melakukan

sesuatu, dan lain sebagainya. Selain

menggunakan teknik komunikasi

persuasif, kemampuan untuk

mempengaruhi orang lain juga ditunjang

dengan keterampilan keasertifan yang

membantu dalam menciptakan dan

membina hubungan.

8. Manajemen Konflik

Ketika kita berinteraksi dengan orang lain

tak jarang akan terjadi konflik. Konflik

interpersonal atau konflik antar pribadi

merupakan salah satu dampak

ketidakefektifan komunikasi antar

pribadi atau disebut juga sebagai dampak

komunikasi interpersonal yang tidak

efektif. Konflik yang terjadi dalam

hubungan antar pribadi dapat membawa

emosi yang negatif. Namun perlu

dipahami pula bahwa konflik tidak selalu

berdampak negatif atau tidak produktif

bagi partisipan komunikasi. Beberapa hasil

studi menunjukkan bahwa kuantitas

konflik dalam sebuah hubungan tidak

sepenting bagaimana konflik itu

ditangani. Ketika kita dapat menangani

konflik dengan baik maka akan mengarah

pada kepuasan hubungan. Berbagai jenis

manajemen konflik yang dapat dilakukan

adalah bersaing, berkolaborasi, akomodasi,

penghindaran, dan kompromi.

9. Mengembangkan Keterampilan

Komunikasi Suportif

Komunikasi suportif adalah komunikasi

interpersonal yang membantu individu

untuk berkomunikasi secara akurat

terutama dalam situasi dan kondisi yang

sulit. Komunikasi suportif berusaha untuk

meningkatkan kualitas hubungan yang

positif antara kita dan orang lain ketika

menangani suatu masalah dengan cara

Page 10: HUKUM DAN KOMUNIKASI DALAM HUBUNGAN ANTAR PRIBADI

65

memberikan umpan balik negatif atau

mengatasi masalah yang sulit.

Sponsors Link

10. Mendeteksi Kebohongan

Komunikasi antar pribadi dapat berfungsi

untuk mendeteksi kebohongan seseorang.

Hasil studi menunjukkan bahwa metode

verbal yang digunakan untuk mendeteksi

kebohongan jauh lebih baik dibandingkan

dengan metode nonverbal walaupun secara

umum terdapat beberapa pandangan yang

mengatakan hal sebaliknya. Mendeteksi

kebohongan dapat dilakukan salah satunya

dengan menggunakan metode wawancara.

Melalui wawancara, pewawancara dapat

mengidentifikasi ketidakonsistenan antara

jawaban dan bukti yang ada. Selain itu,

berbagai petunjuk nonverbal seperti

ekspresi wajah dan bahasa tubuh dalam

komunikasi lainnya juga dapat digunakan

untuk mengungkapkan kebenaran dibalik

kebohongan yang dilakukan oleh manusia.

Manfaat Mempelajari Fungsi Komunikasi

Antar Pribadi.

Hukum dan Komunikasi

Jika dikaitkan dengan pembahasan

dibagian pendahuluan, dimana dikatakan

bahwa hukum adalah suatu sistem yang

dibuat manusia untuk membatasi tingkah

laku manusia agar tingkah laku manusia

dapat terkontrol, sementara komunikasi

adalah suatu proses

penyampaian informasi, baik pesan, ide,

ataupun gagasan dari satu pihak kepada

pihak lain. Jadi penulis membatasi pada

judul diatas, maka untuk mengedepankan

komunikasi yang baik dan tidak

menimbulkan dampak hukum perlu

memperhatikan Lima Hukum

Komunikasi Yang Efektif (The 5

Inevitable Laws ofEffective

Communication). Dalam buku Make

Yourself A Leader yang ditulis oleh

Aribowo Prijosaksono dan Ping Hartono

Lima hukum ini dikembangkan dan

dirangkum dalam satu kata yang

mencerminkan esensi dari komunikasi,

yaitu REACH, yang berarti merengkuh

atau meraih. Pada

dasarnya komunikasi adalah upaya kita

untuk meraih perhatian, cinta kasih, minat,

kepedulian, simpati, tanggapan, maupun

respon positif dari orang lain.

1. Respect

Hukum pertama dalam

mengembangkan komunikasi yang efektif

adalah sikap menghargai setiap individu

yang menjadi sasaran pesan yang kita

sampaikan. Rasa hormat dan saling

menghargai merupakan hukum yang

pertama dalam kita berkomunikasi dengan

orang lain. Ingatlah bahwa pada prinsipnya

manusia ingin dihargai dan dianggap

penting. Jika kita bahkan harus mengkritik

atau memarahi seseorang, lakukan dengan

penuh respek terhadap harga diri dan

Page 11: HUKUM DAN KOMUNIKASI DALAM HUBUNGAN ANTAR PRIBADI

66

kebanggaaan seseorang. Jika kita

membangun komunikasi dengan rasa dan

sikap saling menghargai dan menghormati,

maka kita dapat membangun kerjasama

yang menghasilkan sinergi yang akan

meningkatkan efektifitas kinerja kita baik

sebagai individu maupun secara

keseluruhan sebagai sebuah tim.

Bahkan menurut mahaguru komunikasi

Dale Carnegie dalam bukunya How to

Win Friends and Influence People, rahasia

terbesar yang merupakan salah satu prinsip

dasar dalam berurusan dengan manusia

adalah dengan memberikan penghargaan

yang jujur dan tulus. Seorang ahli

psikologi yang sangat terkenal William

James juga mengatakan bahwa "Prinsip

paling dalam pada sifat dasar manusia

adalah kebutuhan untuk dihargai." Dia

mengatakan ini sebagai suatu kebutuhan

(bukan harapan ataupun keinginan yang

bisa ditunda atau tidak harus dipenuhi),

yang harus dipenuhi. Ini adalah suatu rasa

lapar manusia yang tak terperikan dan tak

tergoyahkan. Lebih jauh Carnegie

mengatakan bahwa setiap individu yang

dapat memuaskan kelaparan hati ini akan

menggenggam orang dalam telapak

tangannya.

Charles Schwabb, salah satu orang

pertama dalam sejarah perusahaan

Amerika yang mendapat gaji lebih dari

satu juta dolar setahun, mengatakan bahwa

aset paling besar yang dia miliki adalah

kemampuannya dalam membangkitkan

antusiasme pada orang lain. Dan cara

untuk membangkitkan antusiasme dan

mendorong orang lain melakukan hal-hal

terbaik adalah dengan memberi

penghargaan yang tulus. Hal ini pula yang

menjadi satu dari tiga rahasia manajer satu

menit dalam buku Ken Blanchard dan

Spencer Johnson, The One Minute

Manager.

2. Empathy

Empati adalah kemampuan kita untuk

menempatkan diri kita pada situasi atau

kondisi yang dihadapi oleh orang lain.

Salah satu prasyarat utama dalam memiliki

sikap empati adalah kemampuan kita

untuk mendengarkan atau mengerti

terlebih dulu sebelum didengarkan atau

dimengerti oleh orang lain. Secara khusus

Covey menaruh kemampuan untuk

mendengarkan sebagai salah satu dari 7

kebiasaan manusia yang sangat efektif,

yaitu kebiasaan untuk mengerti terlebih

dahulu, baru dimengerti (Seek First to

Understand -

understand then be understood to build the

skills of empathetic listening that inspires

openness and trust). Inilah yang

disebutnya dengan Komunikasi Empatik.

Dengan memahami dan mendengar orang

lain terlebih dahulu, kita dapat

Page 12: HUKUM DAN KOMUNIKASI DALAM HUBUNGAN ANTAR PRIBADI

67

membangun keterbukaan dan kepercayaan

yang kita perlukan dalam membangun

kerjasama atau sinergi dengan orang lain.

Rasa empati akan memampukan kita

untuk dapat menyampaikan pesan

(message) dengan cara dan sikap yang

akan memudahkan penerima pesan

(receiver) menerimanya. Oleh karena itu

dalam ilmu pemasaran (marketing)

memahami perilaku konsumen

(consumer's behavior) merupakan

keharusan. Dengan memahami perilaku

konsumen, maka kita dapat empati dengan

apa yang menjadi kebutuhan, keinginan,

minat, harapan dan kesenangan dari

konsumen. Demikian halnya dengan

bentuk komunikasi lainnya, misalnya

komunikasi dalam membangun kerjasama

tim. Kita perlu saling memahami dan

mengerti keberadaan orang lain dalam tim

kita. Rasa empati akan menimbulkan

respek atau penghargaan, dan rasa respek

akan membangun kepercayaan yang

merupakan unsur utama dalam

membangun teamwork.

Jadi sebelum kita membangun

komunikasi atau mengirimkan pesan, kita

perlu mengerti dan memahami dengan

empati calon penerima pesan kita.

Sehingga nantinya pesan kita akan dapat

tersampaikan tanpa ada halangan

psikologis atau penolakan dari penerima.

Empati bisa juga berarti kemampuan untuk

mendengar dan bersikap perseptif atau siap

menerima masukan ataupun umpan balik

apapun dengan sikap yang positif. Banyak

sekali dari kita yang tidak mau

mendengarkan saran, masukan apalagi

kritik dari orang lain. Padahal esensi dari

komunikasi adalah aliran dua arah.

Komunikasi satu arah tidak akan efektif

manakala tidak ada umpan balik

(feedback) yang merupakan arus balik dari

penerima pesan. Oleh karena itu dalam

kegiatan komunikasi pemasaran above the

lines (mass media advertising) diperlukan

kemampuan untuk mendengar dan

menangkap umpan balik dari audiensi atau

penerima pesan.

3. Audible

Makna dari audible antara lain: dapat

didengarkan atau dimengerti dengan baik.

Jika empati berarti kita harus mendengar

terlebih dahulu ataupun mampu menerima

umpan balik dengan baik, maka audible

berarti pesan yang kita sampaikan dapat

diterima oleh penerima pesan. Hukum ini

mengatakan bahwa pesan harus

disampaikan melalui media atau delivery

channel sedemikian hingga dapat diterima

dengan baik oleh penerima pesan. Hukum

ini mengacu pada kemampuan kita untuk

menggunakan berbagai media maupun

perlengkapan atau alat bantu audio visual

yang akan membantu kita agar pesan yang

Page 13: HUKUM DAN KOMUNIKASI DALAM HUBUNGAN ANTAR PRIBADI

68

kita sampaikan dapat diterima dengan

baik. Dalam komunikasi personal hal ini

berarti bahwa pesan disampaikan dengan

cara atau sikap yang dapat diterima oleh

penerima pesan.

4. Clarity

Selain bahwa pesan harus dapat

dimengerti dengan baik, maka hukum

keempat yang terkait dengan itu adalah

kejelasan dari pesan itu sendiri sehingga

tidak menimbulkan multi interpretasi atau

berbagai penafsiran yang berlainan. Ketika

saya bekerja di Sekretariat Negara, hal ini

merupakan hukum yang paling utama

dalam menyiapkan korespondensi tingkat

tinggi. Karena kesalahan penafsiran atau

pesan yang dapat menimbulkan berbagai

penafsiran akan menimbulkan dampak

yang tidak sederhana.

Clarity dapat pula berarti keterbukaan

dan transparansi. Dalam berkomunikasi

kita perlu mengembangkan sikap terbuka

(tidak ada yang ditutupi atau

disembunyikan), sehingga dapat

menimbulkan rasa percaya (trust) dari

penerima pesan atau anggota tim kita.

Karena tanpa keterbukaan akan timbul

sikap saling curiga dan pada gilirannya

akan menurunkan semangat dan

antusiasme kelompok atau tim kita.

5. Humble

Hukum kelima dalam membangun

komunikasi yang efektif adalah sikap

rendah hati. Sikap ini merupakan unsur

yang terkait dengan hukum pertama untuk

membangun rasa menghargai orang lain,

biasanya didasari oleh sikap rendah hati

yang kita miliki. Dalam edisi Mandiri 32

Sikap Rendah Hati pernah kita bahas, yang

pada intinya antara lain: sikap yang penuh

melayani (dalam bahasa pemasaran

Customer First Attitude), sikap

menghargai, mau mendengar dan

menerima kritik, tidak sombong dan

memandang rendah orang lain, berani

mengakui kesalahan, rela memaafkan,

lemah lembut dan penuh pengendalian

diri, serta mengutamakan kepentingan

yang lebih besar.

Jika komunikasi yang kita bangun

didasarkan pada lima hukum pokok

komunikasi yang efektif ini, maka kita

dapat menjadi seorang komunikator yang

handal dan pada gilirannya dapat

membangun jaringan hubungan dengan

orang lain yang penuh dengan

penghargaan (respect), karena inilah yang

dapat membangun hubungan jangka

panjang yang saling menguntungkan dan

saling menguatkan.

Page 14: HUKUM DAN KOMUNIKASI DALAM HUBUNGAN ANTAR PRIBADI

69

V. KESIMPULAN

Berdasarkan apa yang sudah disampaikan

penulis diatas, maka dengan ini dapat

disimpulkan bahwa Komunikasi antar

pribadi harus dibangun dengan

menghargai orang lain, mengedepankan

nilai-nilai etika, kejujuran, terbuka dan

transparan serta harus menunjukkan sikap

rendah hati, maka kalau hal ini dilakukan,

makna komuniaksi yang hendak dicapai

akan terwujud dan segala sesuatu yang

bersifat negative atau berkaitan dengan

permasalahan hukum akan dapat dihindari.

DAFTAR PUSTAKA

E. Utrecht, Dr, SH, Pengantar Dasar

Hukum Indonesia, Jakarta, 1984.

J.B. Daliyo, SH, Pengantar Ilmu Hukum

(Buku Panduan Mahasiswa), PT.

Gramedia Jakarta, 1982.

Komala, Lukiati. 2009. Ilmu Komunikasi:

Perspektif, Proses, dan Konteks.

Bandung: Widya Padjadjaran

L.J. van Apeldoom, Prof, Dr, Mr,

Pengantar Ilmu Hukum, Pradnya

Paramita, jakarta, 2001.

Mulyana, Deddy Prof. Imu Komunikasi

Suatu Pengantar. PT Remaja

Rosdakarya. 2007.

Peter Mahmud Marzuki, Prof, Dr, SH,

MH, LL.M, Pengantar Ilmu Hukum

Edisi Revisi, Prenada Media, 2008

Rohim,Syaiful.2009. Teori Komunikasi:

Perspektif,Ragam, & Aplikasi.

Jakarta: Rineka Cipta

R. Soeroso, SH, Pengantar Ilmu Hukum,

Sinar Grafika, Jakarta, 2007.

Soedjono Dirdjosisworo, Dr, SH,

Pengantar Ilmu Hukum, PT. Raja

Grafindo Persada, 2010.

Suciati, Dr, S.Sos. M.Si, Komunikasi

Interpersonal, Buku Litera, 2015

Wiryanto,Dr. 2004. Pengantar Ilmu

Komunikasi. Jilid I. Jakarta: PT

Gramedia Widiasarana Indonesia.

http://www.academia.edu/35801268/Huk

um_Komunikasi

https://id.wikipedia.org/wiki/Hukum_dan_

etika_media_komunikasi

http://id.shvoong.com/books/1942088-

etika-komunikasi-menipulasi-media-

kekerasan/

http://www.scribd.com/doc/6026803/Etika

-media

http://www.waena.org/index.php?option=c

om_content&task=view&id=1386&Itemid

=1