Hubungan Tingkat Pengetahuan Pasien Tentang Kontrol Gula Darah Dengan Komplikasi Penyakit Diabetes...

19
Hubungan Tingkat Pengetahuan Pasien Tentang Kontrol Gula Darah dengan Komplikasi Penyakit Diabetes Melitus Tipe II di RSUD Mataram Correlations of Patient Level Knowledge about Blood Glucose Controlled with Complication of Type 2 Diabetes Mellitus Diseases Cindri Wahyuni 1 , dr. H. M. Iqbal, Sp.PD 2 Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiah Yogyakarta 1 Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Yogyakarta 2 Bagian Penyakit Dalam RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta

Transcript of Hubungan Tingkat Pengetahuan Pasien Tentang Kontrol Gula Darah Dengan Komplikasi Penyakit Diabetes...

Page 1: Hubungan Tingkat Pengetahuan Pasien Tentang Kontrol Gula Darah Dengan Komplikasi Penyakit Diabetes Melitus Tipe II

Hubungan Tingkat Pengetahuan Pasien Tentang Kontrol Gula Darah dengan

Komplikasi Penyakit Diabetes Melitus Tipe II

di RSUD Mataram

Correlations of Patient Level Knowledge about Blood Glucose Controlled

with Complication of Type 2 Diabetes Mellitus Diseases

Cindri Wahyuni 1, dr. H. M. Iqbal, Sp.PD 2

Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiah Yogyakarta

1 Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Yogyakarta2 Bagian Penyakit Dalam RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta

Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Jl. Lingkar Barat, Tamantirto, Kasihan, Bantul, Yogyakarta

Page 2: Hubungan Tingkat Pengetahuan Pasien Tentang Kontrol Gula Darah Dengan Komplikasi Penyakit Diabetes Melitus Tipe II

ABSTRAK

Latar belakang : Komplikasi diabetes melitus bisa mematikan Untuk itu diperlukan

pemantauan kadar gula darah secara teratur. Tetapi tidak sedikit penderita diabetes tidak

mengetahui betapa pentingnya mengontrol gula darah secara teratur, yang dikarenakan

tingkat pengetahuan masyarakat di Indonesia yang sangat berfariatif, serta kurangnya

pengetahuan tentang bahaya komplikasi dari penyakit ini.

Tujuan penelitian : Mengetahui hubungan tingkat pengetahuan pasien tentang kontrol

gula darah dengan komplikasi penyakit diabetes melitus tipe 2.

Metode penelitian : Jenis penelitain ini adalah penelitian non eksperimental dengan

pendekatan (survey) retrospektif cross sectional. Subjek penelitian ini adalah pasien

diabetes melitus rawat jalan dan rawat inap di RSUD Mataram. Jumlah sampel dalam

penelitian adalah 30 orang.

Hasil dan kesimpulan : Karakteristik responden berdasarkan umur, tingkat pendidikan,

dan tingkat pengetahuan. Dari 13 orang dengan tingkat pengetahuan tinggi sebanyak 5

orang terkena komplikasi, dari 10 orang dengan tingkat pengetahuan sedang sebanyak 5

orang terkena komplikasi, dan dari 7 orang dengan tingkat pengetahuan rendah sebanyak

4 orang terkena komplikasi. Hasil yang diperoleh dari sampel yang diambil dan diuji

secara statistik dengan menggunakan uji Chi-Square didapatkan hasil X2 hitung (0,705)

lebih kecil dari X2 tabel (5,99) dengan P>0,05. Hal ini berarti hasil penelitian tersebut

tidak signifikan. Dengan demikian tidak dapat dibuktikan bahwa tingkat pengetahuan

pasien tentang kontrol gula darah mempengaruhi pasien terhadap terjadinya komplikasi

diabetes melitus tipe 2.

Kata kunci : tingkat pengetahuan, kontrol gula darah, komplikasi, diabetes melitus

tipe 2

2

Page 3: Hubungan Tingkat Pengetahuan Pasien Tentang Kontrol Gula Darah Dengan Komplikasi Penyakit Diabetes Melitus Tipe II

ABSTRACK

Background: Complication of diabetes mellitus can be very fatal. For that we have to

controlled blood glucose. But not few patient that don’t know how important to

controlled blood glucose, because of varieties people level of knowledge in Indonesia and

less of knowledge about complication peril from this disease.

Objective of Research: To know correlation of patient level knowledge about controlled

blood glucose with complication of diabetes mellitus type 2 diseases.

Research Methodology: This research used non experimental research with survey

retrospective cross sectional. Subject of this research is Patient of diabetes mellitus on

Mataram Hospital. Total of sample is 30 peoples.

Result and Conclusion: Respondent characteristic is from group of age, level of

education, and level of knowledge. From 13 people with high level of knowledge, 5

people are with complication. From 10 people with average level of knowledge, 5 people

are with complication. From 7 people with low level of knowledge, 4 people are with

complication. Result from sample has statistic tested with Chi-Square test, get result X2

count (0,705) < X2 table (5, 99) with P>0, 05. It means this result not significant and

cannot be proven that patient level of knowledge about blood glucose control can

influence patient to get type 2 diabetes mellitus complications.

Key world: Level of knowledge, blood glucose control, complication, type 2 diabetes

mellitus

PENDAHULUAN

3

Page 4: Hubungan Tingkat Pengetahuan Pasien Tentang Kontrol Gula Darah Dengan Komplikasi Penyakit Diabetes Melitus Tipe II

Diabetes melitus sering disebut sebagai the great imitator, karena penyakit ini

dapat mengenai semua organ tubuh dan menimbulkan berbagai macam keluhan

(Waspadji. S, 2005).

Menurut data WHO, Indonesia menempati urutan ke-4 terbesar dalam jumlah

penderita Diabetes Mellitus di dunia. Pada tahun 2000 yang lalu saja, terdapat sekitar 5,6

juta penduduk Indonesia yang mengidap diabetes. Namun, pada tahun 2006 diperkirakan

jumlah penderita diabetes di Indonesia meningkat tajam menjadi 14 juta orang, dimana

baru 50 persen yang sadar mengidapnya dan di antara mereka baru sekitar 30 persen yang

datang berobat teratur.

Sebagian besar kasus diabetes adalah diabetes tipe 2 yang disebabkan faktor

keturunan. Tetapi faktor keturunan saja tidak cukup untuk menyebabkan seseorang

terkena diabetes karena risikonya hanya sebesar 5%. Ternyata diabetes tipe 2 lebih sering

terjadi pada orang yang mengalami obesitas alias kegemukan akibat gaya hidup yang

dijalaninya (Soegondo, 2005).

Sangat disayangkan bahwa banyak penderita diabetes yang tidak menyadari dan

mengetahui komplikasi penyakit yang sering disebut dengan penyakit gula atau kencing

manis ini akibat gula darah yang tidak terkontrol. Untuk itu diperlukan pemantauan kadar

gula darah secara teratur baik dilakukan secara mandiri dengan alat tes kadar gula darah

sendiri di rumah atau dilakukan di laboratorium terdekat.

Tetapi tidak sedikit penderita diabetes tidak mengetahui betapa pentingnya

mengontrol gula darah secara teratur, yang dikarenakan tingkat pengetahuan masyarakat

4

Page 5: Hubungan Tingkat Pengetahuan Pasien Tentang Kontrol Gula Darah Dengan Komplikasi Penyakit Diabetes Melitus Tipe II

di Indonesia yang sangat berfariatif, serta kurangnya pengetahuan tentang bahaya

komplikasi dari penyakit ini.

Dari fenomena diatas, peneliti tertarik lebih dalam tentang Hubungan tingkat

pengetahuan pasien tentang kontrol gula darah dengan komplikasi penyakit diabetes

melitus tipe 2. Karena ancaman penyakit ini terus membayangi kehidupan masyarakat.

Sekitar 12–20% penduduk dunia diperkirakan mengidap penyakit ini dan setiap 10 detik

di dunia orang meninggal akibat komplikasi yang ditimbulkan (Darmono, 2002).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan pasien

tentang kontrol gula darah dengan komplikasi penyakit diabetes melitus tipe 2.

METODE PENELITIAN

A. Desain penelitian

Jenis penelitain ini adalah penelitian non eksperimental dengan pendekatan

(survey) retrospektif cross sectional yaitu untuk mengetahui tingkat pengetahuan pasien

tentang kontrol gula darah dengan komplikasi penyakit diabetes melitus tipe 2.

B. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah pasien diabetes melitus rawat jalan dan rawat inap di

RSUD Mataram.

Jumlah sampel dalam penelitian adalah 30 orang.

C. Tempat dan Waktu

.Penelitian akan dilaksanakan dari tanggal 6 Oktober – 25 oktober 2007,

bertempat di RSUD Mataram.

5

Page 6: Hubungan Tingkat Pengetahuan Pasien Tentang Kontrol Gula Darah Dengan Komplikasi Penyakit Diabetes Melitus Tipe II

D. Variabel Penelitian

1. Variabel bebas → tingkat pengetahuan pasien

2. Variabel terikat → beberapa komplikasi yang timbul

E. Instrumen Penelitian

1. Kuisioner

2. Rekam medis

F. Jalannya Penelitian

1. Peneliti melakukan kuisioner tentang tingkat pengetahuan pasien tentang kontrol

gula darah, dengan penilaian secara manual yaitu :

Tinggi : jika nilai pasien 9 - 12

Sedang : jika nilai pasien 5 - 8

Rendah : jika nilai pasien 0 – 4

2. Peneliti melakukan pendataan karakteristik responden menurut umur, pendidikan

dan pengetahuan.

3. Peneliti melakukan pendataan gambaran tingkat pendidikan responden terhadap

tingkat pendidikan..

4. Peneliti melihat data rekam medik pasien.

5. Mengamati komplikasi-komplikasi yang diderita oleh pasien yang terdapat dalam

rekam medik.

6. Menganalisis ada tidaknya hubungan antara tingkat pengetahuan pasien tentang

kontrol gula darah dengan komplikasi penyakti diabetes melitus tipe 2.

6

Page 7: Hubungan Tingkat Pengetahuan Pasien Tentang Kontrol Gula Darah Dengan Komplikasi Penyakit Diabetes Melitus Tipe II

G. Analisis Data

Analisis data menggunakan uji deskriptik analitik.

Uji deskriptik : mengetahui persentase tingkat pengetahuan pasien tentang kontrol gula

darah dengan komplikasinya.

Uji analitik : mengetahui ada tidaknya hubungan tingkat pengetahuan pasien tentang

kontrol gula darah terhadap terjadinya komplikasi diabetes melitus tipe 2.

Uji analitik dalam penelitian ini menggunakan Chi Squre test.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 1. Karakteristik responden menurut umur

umur Frekuensi Persentase

30-40 4 13,33 %

41-50 7 23,33 %

51-60 10 33,33 %

> 60 9 30 %

Total 30 100 %

Tabel 1 memperlihatkan karakteristik responden menurut umur,terbanyak ialah

kelompok umur 51-60 dengan frekuensi 10 orang dengan persentase 33,33%, kemudian

kelompok umur >60 dengan frekuensi 9 orang dengan persentase 30%, kelompok umur

41-50 dengan frekuensi 7 orang orang dengan persentase 23,44%, dan kelompok umur

30-40 dengan frekuensi 4 orang dengan persentase 13,33%.

7

Page 8: Hubungan Tingkat Pengetahuan Pasien Tentang Kontrol Gula Darah Dengan Komplikasi Penyakit Diabetes Melitus Tipe II

Tabel 2. Karakteristik responden menurut tingkat pendidikan

Pendidikan Frekuensi Persentase

SD 8 26,67 %

SMP 5 16,67 %

SMA 8 26,67 %

Sarjana 9 30 %

Total 30 100 %

Tabel 2 memperlihatkan karakteristik responden menurut tingkat pendidikan,

terbayak ialah tingkat pendidikan sarjana dengan frekuensi 9 orang (30%), kemudian

tingkat pendidikan SD dan SMA masing-masing 8 oarang (26,67%), dan tingkat

pendidikan SMP sebanyak 5 orang dengan frekuensi 16,67%. Dari total keseluruhan

responden 30 orang.

Tabel 3. Karakteristik responden menurut pengetahuannya

Tingkat pengetahuan Frekuensi Persentase

Tinggi 13 43,33 %

Sedang 10 33,33 %

Rendah 7 23,33 %

Total 30 100 %

Tabel 3 memperlihatkan karakteristik responden menurut pengetahuannya,

terbayak ialah tingkat pengetahuan tinggi dengan frekuensi 13 orang sebanyak 43,33 %,

kemudian tingkat pengetahuan sedang sebanyak 10 orang (33,33%), dan tingkat

8

Page 9: Hubungan Tingkat Pengetahuan Pasien Tentang Kontrol Gula Darah Dengan Komplikasi Penyakit Diabetes Melitus Tipe II

pengetahuan rendah sebanyak 7 orang dengan persentase 23,33%, dari total responden 30

orang.

Tabel 4. Gambaran tingkat pendidikan terhadap tingkat pengetahuan responden

Tingkat pendidikan Tingkat pengetahuan

Tinggi Sedang rendah

SD 0 3 5

SMP 3 2 0

SMA 4 2 2

Sarjana 6 3 0

Total 13 10 7

Tabel 4 memperlihatkan gambaran tingkat pendidikan terhadap tingkat

pengetahuan responden. Pendidikan SD didapatkan distribusi dengan tingkat

pengetahuan tinggi 0 orang, sedang 3 orang, rendah 5 orang, dari total frekuensi tingkat

pendidikan SD 8 orang. Pendidikan SMP dengan tingkat pengetahuan tinggi 3 orang,

tingkat pengetahaun sedang 2 orang, tingkat pengetahuan randah 0 orang, dari total

frekuensi tingkat pendidikan SMP sebanyak 5 orang. Pendidikan SMA dengan tingkat

pengetahuan tinggi 4 orang, sedang 2 orang, dan rendah 2 orang, dari total frekuensi

tingkat pendidikan SMA sebanyak 8 orang. Pendidikan Sarjana dengan tingkat

pengetahuan tinggi 6 orang, sedang 3 orang, dan rendah 0 orang, dari total frekuensi

responden tingkat pendidikan sarjana sebanyak 19 orang. Total tingkat pendidikan tinggi

sebanyak 13 orang, total tingkat pendidikan rendah sebnyak 10 orang, dan total tingkat

pengetahuan rendah sebanyak 7 orang, dari total keseluruhan responden 30 orang.

9

Page 10: Hubungan Tingkat Pengetahuan Pasien Tentang Kontrol Gula Darah Dengan Komplikasi Penyakit Diabetes Melitus Tipe II

Tabel 5. Persentase tingkat pengetahuan pasien dengan jenis komplikasi diabetes

melitus tipe 2.

Tingkat

pengetahuan frekuensi

Komplikasi makro Komplikasi mikro

Stroke AMI Kaki DM Retinopati Nefropati

Tinggi 13 7,7 % 7,7 % 15,39 % 15,39 % 0

Sedang 10 20 % 0 20 % 0 10 %

Rendah 7 14,29 % 0 28,57 % 28,57 % 0

Tabel 5 memperlihatkan persentase tingkat pengetahuan pasien dengan

komplikasi diabetes mellitus tipe 2. Tingkat pengetahuan tinggi dengan frekuensi 13

orang mengalami komplikasi stroke 7,7, % (1 orang), AMI 7,7% (1 orang), Kaki DM

15,39 % (2 orang), retinopati 15,39% (2 orang), nefropati 0. Tingkat pengetahuan sedang

dengan frekuensi 10 orang mengalami komplikasi stroke 20 % (2 orang), AMI 0, Kaki

DM 20 % (2 orang), retinopati 0, nefropati 10 % (1 orang). Tingkat pengetahuan rendah

dengan frekuensi 7 orang mengalami komplikasi stroke 14,29 % (1 orang), AMI 0, Kaki

DM 28,57 % (2 orang), retinopati 28,57% (2 orang), dan Nefropati 0. Total responden 30

orang.

10

Page 11: Hubungan Tingkat Pengetahuan Pasien Tentang Kontrol Gula Darah Dengan Komplikasi Penyakit Diabetes Melitus Tipe II

Tabel 6. Persentase tingkat pengetahuan pasien dengan total komplikasi diabetes

melitus tipe 2.

Dari tingkat pengetahuan tinggi yang terkena komplikasi sebanyak 38,5% dan

35,7 % dari total yang terkena komplikasi terhadap tingkat pengetahuan tinggi.Dari

tingkat pengetahuan sedang yang terkena komplikasi 50 % dan 35,7 % dari total yang

terkena komplikasi terhadap tingkat pengetahuan sedang.Dari tingkat pengetahuan

rendah yang terkena komplikasi 57,1 % dan 28,6% dari total yang terkena komplikasi

terhadap tingkat pengetahuan rendah.

11

Page 12: Hubungan Tingkat Pengetahuan Pasien Tentang Kontrol Gula Darah Dengan Komplikasi Penyakit Diabetes Melitus Tipe II

Uji Analitik

Chi-Square Tests

,705a 2 ,703

,709 2 ,702

,669 1 ,413

30

Pears on Chi-Square

Lik el ihood Ratio

Linear-by -LinearAs s oc iation

N of Val id Cas es

Value dfAs y mp. Sig.

(2-s ided)

3 c el ls (50,0%) hav e expec ted c ount les s than 5. Theminimum ex pec ted c ount is 3,27.

a.

Hasil X2 (hitung) = 0,705 , X2 (tabel) = 5,99

Level of significant (Asymp. Sig) = 0,05 (P > 0,05)

Jadi X2 hitung < X2 tabel, artinya hasil ini tidak significant (HA tidak diterima).

B. Pembahasan

Hasil penelitian yang dilakukan selama 20 hari pada responden dengan frekuensi

30 orang didapatkan tingkat pengetahuan tinggi sebanyak 13 orang dengan 5 orang

terkena komplikasi, pada tingkat pengetahuan sedang sebanyak 10 orang dengan 5 orang

terkena komplikasi, pada tingkat pengetahuan rendah sebanyak 7 orang dengan 4 orang

terkena komplikasi.

Hasil yang diperoleh dari sampel yang diambil dan diuji secara statistik dengan

menggunakan uji Chi-Square didapatkan hasil X2 hitung < X2 tabel dengan P>0,05. Hal

ini berarti hasil penelitian tersebut tidak signifikan. Dengan demikian tidak dapat

12

Page 13: Hubungan Tingkat Pengetahuan Pasien Tentang Kontrol Gula Darah Dengan Komplikasi Penyakit Diabetes Melitus Tipe II

dibuktikan bahwa tingkat pengetahuan pasien tentang kontrol gula darah mempengaruhi

pasien terhadap terjadinya komplikasi diabetes melitus tipe 2.

KESIMPULAN

Hasil dari penelitian ini adalah tidak terbukti adanya hubungan antara tingkat

pengetahuan pasien tentang kontrol gula darah dengan komplikasi penyakit diabetes

melitus tipe 2, dilihat dari hasil uji analitik yang menggunakan uji Chi-Square dengan

Chi hitung lebih kecil dari Chi tabel (P>0,05).

SARAN

1. Perlu dilakukan penelitian yang lebih lanjut untuk mengetahui hubungan antara

tingkat pengetahuan pasien tentang kontrol gula darah dengan komplikasi

penyakit diabetes melitus tipe 2.

2. Perlu dilakukan penelitian yang lebih lanjut dengan sampel yang lebih banyak

lagi.

3. Perlu dilakukan penelitian serupa dengan kontribusi variable-variabel lain yang

mempengaruhi timbulnya komplikasi diabetes melitus tipe 2.

DAFTAR PUSTAKA

Darmono, 2002, Status Glikemi dan Komplikasi Vaskuler DM. Djokomoeljanto,

Darmono, Tony Suhartono & TGD Pemayun. Naskah Lengkap Kongres Nasional

V Persatuan Diabetes Indonesia (PERSADIA) dan Pertemuan Ilmiah

13

Page 14: Hubungan Tingkat Pengetahuan Pasien Tentang Kontrol Gula Darah Dengan Komplikasi Penyakit Diabetes Melitus Tipe II

Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PERKENI). Badan Penerbit UNDIP.

Semarang. pp. 57-68.

Soegondo, S, 2005. Diagnosis dan Klasifikasi Diabetes Melitus Terkini, Sidartawan

Soegondo, Pradana Soewondo, Imam Subekti (eds). Penatalaksanaan Diabetes

Melitus Terpadu.5 ed. Balai Penerbit FKUI. Jakarta

Waspadji, S, 2005. Diabetes Melitus: Mekanisme Dasar & Pengelolaannya yang

Rasional, Sidartawan Soegondo, Pradana Soewondo, Imam Subekti (eds).

Penatalaksanaan Diabetes Melitus Terpadu.5 ed. Balai Penerbit FKUI. Jakarta.

pp. 29-42

14