HUBUNGAN ANTARA TIPE KECEMASAN DENGAN · PDF filekecemasan ini lebih mudah cemas bila...

78
HUBUNGAN ANTARA TIPE KECEMASAN DENGAN PRESTASI BELAJAR STATISTIK MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UIN JAKARTA Skripsi Diajukan untuk memenuhi syarat kelulusan dan memperoleh gelar sarjana Pada Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Oleh : RIZQIAH AULIANI 102070026022 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1432 H/ 2010 M

Transcript of HUBUNGAN ANTARA TIPE KECEMASAN DENGAN · PDF filekecemasan ini lebih mudah cemas bila...

Page 1: HUBUNGAN ANTARA TIPE KECEMASAN DENGAN · PDF filekecemasan ini lebih mudah cemas bila menghadapi suatu situasi. ... fakultas Psikologi UIN yang latar belakang jurusan di sekolah asalnya

HUBUNGAN ANTARA TIPE KECEMASAN DENGAN PRESTASI BELAJAR STATISTIK

MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UIN JAKARTA

Skripsi Diajukan untuk memenuhi syarat kelulusan dan memperoleh gelar sarjana

Pada Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Oleh : RIZQIAH AULIANI

102070026022

FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1432 H/ 2010 M

 

Page 2: HUBUNGAN ANTARA TIPE KECEMASAN DENGAN · PDF filekecemasan ini lebih mudah cemas bila menghadapi suatu situasi. ... fakultas Psikologi UIN yang latar belakang jurusan di sekolah asalnya

HUBUNGAN ANTARA TIPE KECEMASAN DENGAN PRESTASI BELAJAR STATISTIK

MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UIN JAKARTA

Skripsi Diajukan untuk memenuhi syarat kelulusan dan memperoleh gelar sarjana

Pada Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Oleh : RIZQIAH AULIANI

102070026022

Di bawah bimbingan :

Miftahuddin, M. Si NIP. 1973 0317 2000 041001

FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 1432 H/ 2010 M

  ii

Page 3: HUBUNGAN ANTARA TIPE KECEMASAN DENGAN · PDF filekecemasan ini lebih mudah cemas bila menghadapi suatu situasi. ... fakultas Psikologi UIN yang latar belakang jurusan di sekolah asalnya

ABSTRAK (A) Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

(B) Oktober 2010

(C) Rizqiah Auliani

(D) Hubungan antara kecemasan dengan prestasi belajar statistik pada mahasiswa

fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

(E) xiii + 69 Halaman

(F) Peranan Statistik dalam Psikologi sangat penting, karena statistik merupakan alat yang dipergunakan dalam proses pengembangan ilmu pengetahuan, demikian halnya dengan Psikologi. Selain itu kebijakan pihak fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang ingin menjadikan fakultas Psikologi UIN Jakarta unggul dalam bidang metodologi penelitian dan psikometri mengharuskan mahasiswa mengikuti perkuliahan statistik lebih banyak dari kebijakan sebelumnya. Sehingga diharapkan kemampuan statistik mahasiswa meningkat.

Ketidakmampuan dan kesultan yang dihadapi siswa serta rendahnya prestasi

belajar siswa dalam mata kuliah statistik tidak hanya disebabkan dari faktoreksternal tapi juga dipengruhi oleh faktor internal. Salahsatu faktornya adalah kecemasan.

Menurut Spielberger (1966), kecemasan dibedakan menjadi dua yaitu state anxiety dan trait anxiety. State Anxiety adalah gejala kecemasan yang timbul apabila seseorang diahadapkan pada situasi yang dirasakan mengancam, berlangsung sementara dan ditandai dengan perasaan subyektif akan tekanan-tekanan tertentu, kegugupan dan aktifnya susunan syaraf pusat. Trait Anxiety adalah kecemasan yang menetap pada diri seseorang dan merupakan pembeda antara satu individu dengan individu lainnya. Kecemasan ini sudah terintegrasi dalam kepribadian sehingga seseorang yang memiliki kecemasan ini lebih mudah cemas bila menghadapi suatu situasi.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu suatu karakteristik

dari satu variabel yang nilai-nilainya digunakan dalam bentuk numerical. Pendekatan kuantitatif menampilkan hasil berupa angka-angka Penelitian ini merupakan penelitian korelasional, yaitu penelitian yang dirancang untuk menentukan tigkat hubungan variabel-variabel yang berbeda dalam suatu populasi. Pengukuran korelasional digunakan untuk menentukan besarnya arah hubungan (Sevilla, et. Al, 1993). Dengan teknik sampling menggunakan

  iii

Page 4: HUBUNGAN ANTARA TIPE KECEMASAN DENGAN · PDF filekecemasan ini lebih mudah cemas bila menghadapi suatu situasi. ... fakultas Psikologi UIN yang latar belakang jurusan di sekolah asalnya

  iv

insidentasl sampling. Sampel yang digunakan sebanyak 70 orang yakni mahasiwa fakultas Psikologi UIN semester tiga.

Dari hasil penghitungan dengan menggunakan SPSS versi 13,0 diketahui r hitung antara tipe state anxiety menunjukkan angka sebesar 0.200 dengan nilai signifikansi sebesar 0.048. Sedangkan pada tipe trait anxiety r hitung 0.223 dengan nilai signifikansi 0.032. Maka Hipotesis nihil (Hο) yang menyatakan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara kecemasan dengan prestasi belajar statistik pada mahasiswa fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ditolak. Berdasarkan hasil penelitian ini peneliti menyarankan dalam pengumpulan data penelitian, item-item pernyataan dibuat lebih jelas agar responden lebih mudah dalam menjawab soal pernyataan. Dalam kajian pustaka, sebaiknya lebih banyak lagi teori-teori yang membahas tentang prestasi belajar dan kecemasan. Dan bagi mahasiswa sebaiknya mengubah persepsinya mengenai mata kuliah statistik sebagai mata kuliah yang menakutkan agar memperoleh hasil belajar yang tinggi.

(G) Daftar Pustaka 

Page 5: HUBUNGAN ANTARA TIPE KECEMASAN DENGAN · PDF filekecemasan ini lebih mudah cemas bila menghadapi suatu situasi. ... fakultas Psikologi UIN yang latar belakang jurusan di sekolah asalnya

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul HUBUNGAN ANTARA TIPE KECEMASAN DENGAN PRESTASI BELAJAR STATISTIK MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA telah diujikan dalam sidang Munaqasyah Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 14 Oktober 2010. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Program Strata I (SI) pada Fakultas Psikologi.

Jakarta,14 Oktober 2010

Sidang Munaqasyah

Dekan Pembantu Dekan

Jahja Umar, Ph.D Dra. Fadhilah Suralaga, M.Si NIP. 130885552 NIP. 19561223 198303 2 001

Anggota:

Neneng Tati Sumiati, M.Si, Psi Miftahuddin, M.Si NIP. 19730328 200003 2 003 NIP. 19730317 2000041001

iii

Page 6: HUBUNGAN ANTARA TIPE KECEMASAN DENGAN · PDF filekecemasan ini lebih mudah cemas bila menghadapi suatu situasi. ... fakultas Psikologi UIN yang latar belakang jurusan di sekolah asalnya

MOTTO

iv

Page 7: HUBUNGAN ANTARA TIPE KECEMASAN DENGAN · PDF filekecemasan ini lebih mudah cemas bila menghadapi suatu situasi. ... fakultas Psikologi UIN yang latar belakang jurusan di sekolah asalnya

KATA PENGANTAR

Alhamdulillaahirobbil’alamiin, segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat

Allah SWT, karena dengan izin dan ridha-Nya penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini. Shalawat serta salam tercurah kepada panutan seluruh umat manusia

Nabi Besar Muhammad SAW yang selalu menjadi tauladan bagi seluruh

pengikutnya hingga akhir zaman.+

Tak lupa penulis ucapakan terima kasih kepada :

1. Dekan Fakultas Psikologi, Bapak Jahja Umar, Ph.D, seluruh dosen dan

seluruh staff serta karyawan fakultas yang telah banyak membantu setiap

proses dan perjalanan panjang penulis dalam menimba ilmu dan

memperoleh gelar Sarjana Psikologi.

2. Bapak Miftahuddin, M.Si, selaku dosen Pembimbing yang telah

berkenan meluangkan waktu, mencurahkan pikiran dan tenaga serta

kesabarannya dalam memberikan bimbingan, arahan dan sarannya kepada

penulis dalam proses penyelesaian skripsi ini. Rasanya tanpa bimbingan,

bantuan dan gemblengan beliau, skripsi ini tidak akan selesai pada

waktunya.

3. Ibu Neneng Tati Sumiati M. Psi, Psi yang berkenan menjadi penguji

skripsi dan selalu menyediakan waktunya untuk penulis.

4. Teman-temanku mahasiswa fakultas Psikologi UIN angkatan 2009

yang dengan kesediaan waktunya mengisi angket penelitian dan

memudahkan penulis dalam pengambilan data. Kebaikan teman-teman

akan tidak akan pernah sia-sia.

vi

Page 8: HUBUNGAN ANTARA TIPE KECEMASAN DENGAN · PDF filekecemasan ini lebih mudah cemas bila menghadapi suatu situasi. ... fakultas Psikologi UIN yang latar belakang jurusan di sekolah asalnya

vii

5. Ayah dan Ibu dengan kasih sayang, pengorbanan tanpa keluh kesah

dalam mendidik dan membesarkan ananda dan selalu menitikkan air mata

dalam munajatnya kepada Sang Khalik di sepertiga malam ketika orang-

orang lelap dengan tidurnya dan selalu menanamkan kepada ananda bahwa

harapan selalu ada bagi setiap hamba-Nya yang bermunajat. Semoga

ampunan dan kasih sayang-Nya selalu terlimpah padamu lebih dari semua

yang tak terbatas darimu yang tercurah untukku.

6. Suamiku tercinta dengan curahan cinta kasih sayang dan support moril

maupun materil kepada adinda sampai tetes akhir air mata. Semoga Allah

menjadikan rumah tangga kita sakinah mawaddah wa rahmah.

7. Abang Najmuddin dan kak Ewi yang dengan do’a, peluh dan air mata

berjuang demi adinda mendapatkan pendidikan yang layak. Tanpa

pengorbananmu semua ini tidak akan pernah ada.

8. Saudara-saudaraku terkasih, keponakanku yang lucu-lucu dan

menggemaskan selalu menorehkan senyum dan tawa buat aunty.

9. Teman-temanku (Yoga dengan segala kebaikannya dan mengizinkan

penulis menjadi penghuni gelap kos-annya. Chami, Munajat, Neneng, Rita

dan Dwi dengan segala kebaikkannya dan supportnya ketika semangat

penulis mulai surut).

10. Semua pihak yang mungkin tidak disebut yang telah sengaja ataupun

tidak terlibat dalam penyusunan skripsi ini.

Jakarta 14 Oktober 2010-12-20

Penulis

Page 9: HUBUNGAN ANTARA TIPE KECEMASAN DENGAN · PDF filekecemasan ini lebih mudah cemas bila menghadapi suatu situasi. ... fakultas Psikologi UIN yang latar belakang jurusan di sekolah asalnya

BAB 1

PENDAHULUAN

Pada bab ini dibahas tentang latar belakang masalah penelitian, pembatasan dan

perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, serta sistematika penulisan.

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan salah satu masalah yang penting bagi setiap

bangsa. Terlebih lagi bagi bangsa yang sedang membangun. Pada umumnya

prestasi belajar yang baik mencerminkan keberhasilan pendidikan seseorang. Bagi

siswa yang kurang berprestasi dianggap mengalami kegagalan dari proses belajar

dan tak jarang dianggap sebagai anak yang mempunyai kecerdasan yang kurang.

Dalam membicarakan hal prestasi belajar tidak bisa lepas dari adanya

faktor lingkungan. Seperti halnya lingkungan keluarga maupun lingkungan yang

lebih luas lagi yaitu masyarakatnya. Lingkungan keluarga merupakan salah satu

faktor yang berperanan penting terhadap perkembangan prestasi belajar seorang

anak selain dari latar belakang sosial dan ekonomi keluarganya. Lingkungan

keluarga merupakan lingkungan sosial yang pertama kali dijumpai seorang anak.

Prestasi belajar seorang anak akan berkembang dengan baik dalam diri

anak yang dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang menerapkan pola

pengasuhan yang bersifat demokratis. Menurut David McClelland (1976) bahwa

keluarga dengan taraf sosial ekonominya termasuk menengah dimana orangtua

sangat memperhatikan masalah pendidikan, akan menanamkan kepada putra

1

Page 10: HUBUNGAN ANTARA TIPE KECEMASAN DENGAN · PDF filekecemasan ini lebih mudah cemas bila menghadapi suatu situasi. ... fakultas Psikologi UIN yang latar belakang jurusan di sekolah asalnya

  2

putrinya untuk selalu membaca dan memikirkan masa depan. Dengan begitu anak-

anak akan mempunyai gambaran sendiri tentang gambaran perencanaan masa

depannya. Seorang anak akan lebih termotivasi untuk memilih, merencanakan dan

menentukan masa depannya. Namun kecenderungan individu untuk menghindari

kegagalan merupakan faktor yang juga penting dalam situasi berprestasi.

Dalam kamus besar bahasa indonesia prestasi adalah hasil yang telah

dicapai (dari yang telah dilakukan, dikerjakan, dsb). Prestasi akademik adalah

hasil pelajaran yang diperoleh dari kegiatan persekolahan yang bersifat kognitif

dan biasanya ditentukan melalui pengukuran dan penilaian.

McClelland (1961, 1971) telah memperkenalkan konsep kebutuhan akan

prestasi sebagai salah satu motif dalam psikologis. Lebih spesifik, kebutuhan akan

prestasi dapat mendorong kemampuan mengambil keputusan dan kecenderungan

mengambil resiko. Semakin tinggi kebutuhan akan prestasi semakin banyak

keputusan tepat yang akan diambil.

Dalam penelitian ini prestasi belajar yang ingin diteliti adalah prestasi

belajar statistik mahasiswa fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta. Statistik merupakan mata kuliah yang sangat besar

penggunaannya dalam perkuliahan di fakultas psikologi. Statistik merupakan mata

kuliah yang berkaitan dengan rumus-rumus, tabel-tabel dengan simbol angka-

angka dalam bentuk penghitungan.

Fenomena yang terjadi bahwa banyak mahasiswa fakultas Psikologi yang

sering mengulang pada mata kuliah statistik merupakan hal yang penulis rasa

perlu untuk diteliti sebabnya. Terlebih lagi fakultas akan mengubah kurikulum

Page 11: HUBUNGAN ANTARA TIPE KECEMASAN DENGAN · PDF filekecemasan ini lebih mudah cemas bila menghadapi suatu situasi. ... fakultas Psikologi UIN yang latar belakang jurusan di sekolah asalnya

  3

dalam penambahan muatan kurikulum bagi mata kuliah statistik. Hal ini tentu

menjadi perhatian tersendiri bagi pihak fakultas termasuk juga bagi mahasiswa

fakultas Psikologi UIN yang latar belakang jurusan di sekolah asalnya sangat

beragam yaitu jurusan IPA, IPS, bahasa dan pesantren. Bagi Mahasiswa yang

jurusan asalanya IPA atau IPS mengikuti mata kuliah statistik bisa jadi menjadi

hal yang biasa ditemui pada sekolah asalnya yang sering diberikan muatan

pelajaran yang berkaitan dengan angka-angka, misal matematika, fisika, kimia.

Lain hal bagi jurusan bahasa, apalagi bagi yang sekolah asalnya dari pesantren.

Selain itu peneliti juga ingin mengetahui apakah yang menyebabkan prestasi

belajar statistik pada mahasiswa fakultas Psikologi UIN Jakarta.

Penelitian ini penting dilakukan karena statistik merupakan alat yang

dipergunakan dalam proses pengembangan ilmu pengetahuan, demikian halnya

dengan psikologi. Selain itu kebijakan pihak fakultas Psikologi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta yang ingin menjadikan fakultas Psikologi UIN Jakarta

unggul dalam bidang metodologi penelitian dan psikometri mengharuskan

mahasiswa mengikuti perkuliahan statistik lebih banyak dari kebijakan

sebelumnya. Sehingga diharapkan kemampuan statistik mahasiswa meningkat.

Pada kenyataannya tinggi rendahnya prestasi belajar seorang anak tidak

hanya ditentukan oleh faktor kecerdasan seorang semata. Hal ini terbukti dari

cukup banyaknya siswa berprestasi walaupun memiliki tingkat kecerdasan rata-

rata, demikian sebaliknya, ada kasus dimana bagi beberapa siswa yang

mempunyai tingkat inteligensi (kecerdasan) yang tergolong di atas rata-rata

namun prestasi belajar di sekolahnya biasa-biasa saja dan tidak menonjol. Dengan

Page 12: HUBUNGAN ANTARA TIPE KECEMASAN DENGAN · PDF filekecemasan ini lebih mudah cemas bila menghadapi suatu situasi. ... fakultas Psikologi UIN yang latar belakang jurusan di sekolah asalnya

  4

demikian dapat dikatakan bahwa ada faktor yang turut menunjang ataupun

melemahkan prestasi belajar ini, antara lain, kemauan atau motivasi maupun

kecemasan yang dimiliki setiap peserta didik. Dalam penelitian ini variabel yang

ingin diteliti dalam kaitannya dengan prestasi belajar adalah variabel kecemasan.

Menurut Atkinson (1996), kecemasan adalah emosi yang tidak

menyenangkan yang ditandai dengan istilah-istilah seperti kekhawatiran,

keprihatinan dan rasa takut yang kadang-kadang kita alami dalam tingkat yang

berbeda-beda. Menurut Post (1978), kecemasan adalah kondisi emosional yang

tidak menyenangkan yang ditandai oleh perasaan-perasaan subyektif seperti

ketegangan, ketakutan, kekhawatiran dan juga ditandai dengan aktifnya sistem

syaraf pusat. Freud (1974), mendefinisikan kecemasan sebagai suatu perasaan

yang tidak menyenangkan yang diikuti oleh reaksi fisiologis tertentu seperti

perubahan detak jantung dan pernafasan. Kecemasan ini dapat melibatkan

persepsi tentang perasaan yang tidak menyenangkan dan reaksi fisiologis. Dengan

kata lain, kecemasan adalah reaksi atas situasi yang dianggap berbahaya.

Sementara itu Lefrancois (1980), menyatakan bahwa kecemasan merupakan

reaksi emosi yang tidak menyenangkan yang ditandai dengan ketakutan. Misalnya

adanya ancaman, adanya hambatan terhadap keinginan pribadi dan adanya

perasaan-perasaan tertekan yang muncul dalam kesadaran. Sedangkan Johnston

(1971), menyatakan bahwa kecemasan dapat terjadi karena kekecewaan,

ketidakpuasan, perasaan tidak aman atau adanya permusuhan dengan orang lain.

Dengan demikian, kecemasan merupakan kondisi psikis dalam ketakutan dan

kecemasan ketika dihadapkan pada suatu permasalahan yang bersifat kompleks

Page 13: HUBUNGAN ANTARA TIPE KECEMASAN DENGAN · PDF filekecemasan ini lebih mudah cemas bila menghadapi suatu situasi. ... fakultas Psikologi UIN yang latar belakang jurusan di sekolah asalnya

  5

Bagi seorang anak yang sedang menginjak remaja awal, dengan

menciptakan prestasi ini juga merupakan salah satu cara yang dilakukannya untuk

mengaktualisasikan diri agar diakui oleh lingkungan sosialnya. Adanya dorongan

yang besar untuk berprestasi ini sangat perlu dimiliki oleh setiap anak untuk

mencapai prestasi.

Atkinson (1964 dalam Sawitri hal.9) mendefinisikan kecemasan sebagai

suatu dorongan yang menggerakkan individu untuk bertingkah laku tertentu,

ataupun sebagai suatu reaksi terhadap situasi lingkungan dan merupakan hasil dari

belajar. Dalam situasi seperti ini kecemasan secara jelas dapat menjadi pendorong

bagi timbulnya prestasi yang tinggi.

Menurut Spielberger (1966), kecemasan dibedakan menjadi dua yaitu state

anxiety dan trait anxiety. State Anxiety adalah gejala kecemasan yang timbul

apabila seseorang dihadapkan pada situasi yang dirasakan mengancam,

berlangsung sementara dan ditandai dengan perasaan subyektif akan tekanan-

tekanan tertentu, kegugupan dan aktifnya susunan syaraf pusat. Trait Anxiety

adalah kecemasan yang menetap pada diri seseorang dan merupakan pembeda

antara satu individu dengan individu lainnya. Kecemasan ini sudah terintegrasi

dalam kepribadian sehingga seseorang yang memiliki kecemasan ini lebih mudah

cemas bila menghadapi suatu situasi.

Penelitian sebelumnya (Zakiyah Darajat dalam Sayida, 2001) yang

meneliti tentang hubungan kecemasan dengan strategi coping yang dimiliki istri

brimob Polri ketika suaminya ditugaskan ke daerah konflik menyebutkan bahwa

kecemasan adalah manifestasi dari berbagai proses emosi yang bercampur baur,

Page 14: HUBUNGAN ANTARA TIPE KECEMASAN DENGAN · PDF filekecemasan ini lebih mudah cemas bila menghadapi suatu situasi. ... fakultas Psikologi UIN yang latar belakang jurusan di sekolah asalnya

  6

yang terjadi ketika orang sedang mengalami tekanan perasaan (frustasi) dan

pertentangan batin (konflik).

Berdasarkan dari uraian di atas, penulis tertarik untuk melakukan suatu

penelitian mengenai hubungan antara tipe kecemasan dengan keinginan untuk

mencapai prestasi belajar pada mata kuliah statistik

Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk meneliti Hubungan

Antara Tipe Kecemasan dengan Prestasi Belajar Statistik Mahasiswa

Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

1.2 Pembatasan dan Perumusan Masalah

1.2.1 Pembatasan masalah

Untuk menjaga agar penelitian ini dapat terfokus dan tidak melebar terlalu

jauh, maka batasan yang difokuskan pada penelitian ini adalah :

1. Prestasi belajar yang dimaksud adalah prestasi belajar pada mata kuliah

statistik yang skor penilaiannya penulis ambil dari nilai prestasi akademik

pada mata kuliah statistik semester dua.

2. Kecemasan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah keadaan yang

dirasakan oleh mahasiswa yang mengikuti mata kuliah statistik saat

menghadapi mata kuliah tersebut, di mana kecemasan ini berdasarkan teori

Spielberger, yakni kecemasan sebagai sifat (trait anxiety) dan kecemasan

sesaat (state anxiety).

Page 15: HUBUNGAN ANTARA TIPE KECEMASAN DENGAN · PDF filekecemasan ini lebih mudah cemas bila menghadapi suatu situasi. ... fakultas Psikologi UIN yang latar belakang jurusan di sekolah asalnya

  7

3. Mahasiswa dalam penelitian ini adalah mahasiswa semester tiga program

reguler Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Jakarta yang

mengikuti mata kuliah statistik.

1.2.2 Perumusan masalah

Permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini adalah apakah ada

hubungan antara tipe kecemasan state anxiety (kecemasan sebagai sifat) prestasi

belajar statistik pada mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta?. Dan apakah ada hubungan antara tipe kecemasan

trait anxiety (kecemasan sesaat) dengan prestasi belajar statistik pada mahasiswa

Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta ?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan dan manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:

1.3.1 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tipe kecemasan

state anxiety (kecemasan sebagai sifat) prestasi belajar statistik pada mahasiswa

Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Dan

hubungan antara tipe kecemasan trait anxiety (kecemasan sesaat) dengan prestasi

belajar statistik pada mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 16: HUBUNGAN ANTARA TIPE KECEMASAN DENGAN · PDF filekecemasan ini lebih mudah cemas bila menghadapi suatu situasi. ... fakultas Psikologi UIN yang latar belakang jurusan di sekolah asalnya

  8

1.3.2 Dalam penelitian ini ada dua manfaat yang dapat diperoleh, yaitu

manfaat teoritis dan praktis.

• Manfaat teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan

dari teori psikologi terutama tentang tipe kecemasan dengan prestasi belajar.

• Manfaat praktis

Manfaat praktis dalam penelitian ini diharapkan mampu memberikan

informasi mengenai prestasi belajar statistik dalam kaitannya dengan tipe

kecemasan dan dapat memberikan kontribusi dalam memahami mahasiswa

fakultas Psikologi UIN Jakarta terutama dalam hal prestasi belajar statistik.

1.4 Sistematika Penulisan

Pada penulisan laporan penelitian ini, penulis menggunakan Pedoman

Penyusunan dan Penulisan Skripsi yang dikeluarkan oleh Fakultas Psikologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Adapun sistematika

penulisan ini adalah sebagai berikut:

BAB 1 : Pendahuluan

Pada bab ini penulis akan menyampaikan uraian latar belakang

masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat

penelitian, sistematika penulisan.

BAB 2 : Kajian Teori

Page 17: HUBUNGAN ANTARA TIPE KECEMASAN DENGAN · PDF filekecemasan ini lebih mudah cemas bila menghadapi suatu situasi. ... fakultas Psikologi UIN yang latar belakang jurusan di sekolah asalnya

  9

Menguraikan tentang kajian teori yang menjadi landasan teori yang

berkenaan dengan definisi belajar, definisi prestasi belajar, faktor-

faktor yang mempengaruhi prestasi belajar, definisi statistik, definisi

kecemasan, karakteristik kecemasan, tipe-tipe kecemasan, faktor-

faktor yang mempengaruhi kecemasan, kerangka berpikir dan

hipotesis.

BAB 3 : Metodologi Penelitian

Pada bab ini penulis akan mengemukakan tentang metode penelitian

yang digunakan dalam pelaksanaan penelitian, meliputi pendekatan

penelitian dan metode penelitian, definisi konseptual dan definisi

operasional variabel, populasi dan sampel, teknik pengambilan

sampel, metode dan instrumen penelitian, teknik uji instrumen

penelitian, teknik analisa data, dan prosedur penelitian. 

BAB 4 : Hasil penelitian

Pada bab ini penulis mengemukakan tentang gambaran umum

responden penelitian, deskripsi skor responden, dan uji hipotesis.

BAB 5 : Kesimpulan, diskusi, dan saran

Pada bab ini penulis mengemukakan kesimpulan yang diperoleh dari

hasil penelitian, diskusi dan saran-saran yang perlu diperhatikan

untuk penelitian lebih lanjut.

Page 18: HUBUNGAN ANTARA TIPE KECEMASAN DENGAN · PDF filekecemasan ini lebih mudah cemas bila menghadapi suatu situasi. ... fakultas Psikologi UIN yang latar belakang jurusan di sekolah asalnya

BAB 2

KAJIAN TEORI

Pada bab ini dipaparkan teori-teori pendukung yang berkaitan dengan kecemasan

dengan prestasi belajar statistik pada mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta. Secara rinci, bab ini mengulas mengenai teori-teori prestasi

belajar, teori-teori kecemasan, definisi statistik, kerangka berpikir, dan hipotesis

penelitian.

2.1 Prestasi Belajar

2.1.1 Pengertian Belajar

Chaplin dengan bukunya, Dictionary of Personality (dalam Suryabrata,

2001, h.231) membatasi belajar dengan dua macam rumusan sebagai berikut :

a. Belajar adalah perolehan perubahan tingkah laku yang relatif menetap

sebagai akibat latihan dan pengalaman.

b. Belajar adalah proses memperoleh respon-respon sebagai akibat adanya

latihan khusus.

Sejalan dengan pemikiran tersebut, Cronbach (dalam Suryabrata, 2001,

h.231) mengungkapkan bahwa “learning is shown by a change in behaviour as

as result of exprience” (belajar ditunjukan sebagai hasil dari pengalaman).

Dengan demikian, belajar yang baik adalah dengan mengalami karena

dengan mengalami, seseorang menggunakan panca inderanya. Hal ini sesuai

dengan pendapat Harold Spears yang mengatakan bahwa “Learning is to observe,

10

Page 19: HUBUNGAN ANTARA TIPE KECEMASAN DENGAN · PDF filekecemasan ini lebih mudah cemas bila menghadapi suatu situasi. ... fakultas Psikologi UIN yang latar belakang jurusan di sekolah asalnya

  11

to read, to imitiate, to try something themselves, to listen, to follow direction”

(Suryabrata, 2001, h. 203).

Skinner (dalam Muhibbin Syah, 2002) berpendapat bahwa belajar adalah

suatu proses adaptasi atau penyesuaian tingkah laku yang berlangsung secara

progresif. Pernyataan ini diungkap dalam pernyataan singkatnya, bahwa belajar

adalah .... a process of progressive behaviour adaptation. Skinner percaya bahwa

proses adaptasi tersebut akan mendatangkan hasil yang optimal apabila diberi

penguat (reinforcer).

Reber (dalam Muhibbin Syah 66:2004) membatasi belajar dengan dua

macam definisi, yaitu :

1. Belajar adalah the process of acquiring knowledge, yakni proses

memperoleh pengetahuan.

2. Belajar adalah a relatively permanent change in responds potentiality

which occurs as a result of reinforced practise, yaitu suatu perubahan

kemampuan bereaksi yang relatif langgeng sebagai hasil latihan yang

diperkuat.

Berdasarkan beberapa uraian di atas, dapat diambil pengertian bahwa

belajar merupakan perubahan tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai

hasil dari pengalaman dan interaksi dengan lingkungan (menggunakan panca

indera) yang melibatkan proses kognitif.

Page 20: HUBUNGAN ANTARA TIPE KECEMASAN DENGAN · PDF filekecemasan ini lebih mudah cemas bila menghadapi suatu situasi. ... fakultas Psikologi UIN yang latar belakang jurusan di sekolah asalnya

  12

2.1.2 Pengertian prestasi belajar

Menurut Utami Munandar (1922, h.18), prestasi merupakan perwujudan

dari bakat dan kemampuan. Prestasi yang sangat menonjol dalam salah satu

bidang mencerminkan bakat yang unggul dalam bidang tersebut. Namun, pada

kenyataannya belum tentu orang yang berbakat akan selalu mencapai prestasi

yang tinggi pula. Hal ini disebabkan oleh adanya faktor lain yang ikut menentukan

sejauhmana bakat tersebut dapat diwujudkan.

Secara bahasa prestasi berasal dari bahasa Belanda, yaitu ”prestatie” yang

kemudian dalam bahasa Indonesia berkembang menjadi prestasi yang berarti hasil

usaha (Arifin, 1991, h.2) Selain itu, kamus Umum Bahasa Indonesia mengartikan

prestasi sebagai hasil yang dicapai (dilakukan, dikerjakan, dan sebagainya)

(Poerwadinata, 1984, h. 768). Hal ini memberi arti bahwa prestasi belajar

menunjukan pada hasil yang dicapai oleh individu melalui usaha pembelajaran.

Dalam Kamus Bahasa Indonesia, prestasi belajar terdiri dari (dua) kata,

yakni “prestasi” dan “belajar”. Prestasi diartikan sebagai hasil yang telah dicapai

(dari yang telah dilakukan, dikerjakan dan sebagainya). Prestasi tidak akan pernah

dihasilkan selama seseorang tidak melakukan suatu kegiatan. Sedangkan belajar

adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang

(Sudjana, 2005: 28).

Dengan demikian, prestasi belajar bukan hanya perwujudan dari bakat dan

kemampuan individu, tetapi juga merupakan hasil dari sebuah upaya belajar.

Pembelajaran dalam sebuah pendidikan adalah usaha manusia (pendidik)

untuk membimbing anak didiknya menuju kedewasaan dengan penuh tanggung

Page 21: HUBUNGAN ANTARA TIPE KECEMASAN DENGAN · PDF filekecemasan ini lebih mudah cemas bila menghadapi suatu situasi. ... fakultas Psikologi UIN yang latar belakang jurusan di sekolah asalnya

  13

jawab. Sebagai suatu usaha yang mempunyai tujuan atau cita-cita tertentu, sudah

sewajarnya dalam proses belajar mengandung masalah penilaian terhadap hasil

usaha tersebut.

Pada dasarnya, pengungkapan hasil belajar yang ideal harus meliputi

segenap ranah psikologis (ranah cipta, rasa dan karsa) yang berubah sebagai

akibat pengalaman dan proses belajar siswa. Namun, pengungkapan perubahan

pada keseluruhan tingkah laku, terutama ranah rasa, sangat sulit dilakukan. Hal ini

disebabkan oleh adanya bentuk perubahan hasil belajar yang bersifat intangible

(tak dapat diraba) (Syah, 2000, h.150). Oleh karena itu, untuk mengadakan

penilaian pada beberapa ranah tersebut dapat dilakukan melalui pengujian atau tes

lisan, tulisan, pemberian tugas atau observasi yang disesuaikan dengan indikator

pada ranah yang hendak diungkap.

Untuk mengadakan penilaian yang berkenaan dengan prestasi belajar,

dapat dilakukan melalui evaluasi, baik dalam ragam formatif maupun sumatif.

Evaluasi formatif berlangsung di tengah-tengah berjalannya program pengajaran.

Sedangkan evaluasi sumatif dilaksanakan pada akhir keseluruhan program

(Sidjabat, 1993).

Salah satu bentuk penerapan evaluasi sumatif adalah Tes Hasil Belajar

(THB) yang dijadikan sebagai alat ukur untuk menentukan taraf keberhasilan

sebuah proses belajar mengajar atau untuk menentukan taraf keberhasilan sebuah

pogram pengajaran (Syah, 2000, h. 141). Selain itu, hasil belajar pun dapat

memberitahukan seberapa jauh kemajuan belajar pada peserta didik. Format

keberhasilan siswa tersebut akan dilaporkan melalui buku laporan siswa (raport)

Page 22: HUBUNGAN ANTARA TIPE KECEMASAN DENGAN · PDF filekecemasan ini lebih mudah cemas bila menghadapi suatu situasi. ... fakultas Psikologi UIN yang latar belakang jurusan di sekolah asalnya

  14

karena ini merupakan perumusan terakhir yang diberikan guru mengenai

kemajuan atau hasil belajar murid dalam masa tertentu (empat atau enam bulanan)

(Suryabrata, 201, h. 297).

Untuk mengambarkan keberhasilan dan menganalisa prestasi siswa dapat

menggunakan lambang A-B-C-D-E (jarang digunakan untuk sekolah lanjutan),

skala penilaian dari 0 (nol) sampai 10, atau peniaian dari 0 (nol) sampai 100.

Ketika menggunakan standar 0-10, siswa mendapat nilai kurang dari 6

(enam atau 5 ke bawah) dipandang belum memenuhi target minimal keberhasilan,

mengalami kesulitan belajar, atau memiliki prestasi belajar yang rendah. Asumsi

ini pun diberlakukan pada siswa yang memperoleh nilai kurang dari 60, jika

penilaian menggunakan standar 0-100 (Hallen, 2002 , h. 134-135).

Selain itu, untuk menganalisa adanya siswa yang mengalami kesulitan

belajar dan memiliki prestasi yang rendah pun dapat diperkirakan dengan melihat

individu yang menduduki kurang-lebih 25% di bawah urutan kelompok atau

rangking. Atau dengan membandingkan hasil belajar siswa dengan nilai rata-rata

kelas. Nilai hasil belajar yang berada di bawah ini nilai rata-rata kelas

diperkirakan mendapat kesulitan belajar atau memiliki prestasi belajar yang

rendah, secara keseluruhan maupun per-bidang studi.

Dalam Al-Qur’an, surat Alam Nasyroh (94:1-8), tertulis wahyu Allah

SWT yang berbunyi :

“Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu dan Kami telah menghilangkan daripadamu beban yang memberatkan punggungmu dan Kami tinggalkan sebutan (nama)-mu. Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila kamu telah selesai (dari suatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap”.

Page 23: HUBUNGAN ANTARA TIPE KECEMASAN DENGAN · PDF filekecemasan ini lebih mudah cemas bila menghadapi suatu situasi. ... fakultas Psikologi UIN yang latar belakang jurusan di sekolah asalnya

  15

Dalam versi Al-Qur’an, prestasi bersifat duniawi dan akhirat yang tidak

berorientasi pada diri sendiri saja, melainkan pengabdian kepada Allah SWT.

Bertolak dari beberapa deinisi prestasi belajar maka penulis

menyimpulkan bahwa prestasi belajar adalah suatu aktifitas belajar siswa yang

dicapai dalam jangka waktu tertentu melalui suatu proses pengukuran dan

penilaian yang kemudian dituangkan dalam bentuk angka-angka.

2.1.3 Faktor yang Mempengaruhi Prestasi belajar

Prestasi belajar yang dicapai individu merupakan hasil interaksi antara

berbagai faktor, baik di dalam maupun di luar diri. Faktor yang dapat

mempengaruhi positif atau negatif terhadap prestasi belajar dapat dibedakan atas

tiga kelompok besar, yaitu: faktor internal, faktor eksternal, dan faktor pendekatan

belajar. (Suryabrata, 2001, h.223)

1. Faktor Internal

a. Aspek Jasmani (fisiologis) yang dibedakan menjadi dua macam, yakni :

1) Jasmani yang lelah atau sakit dapat menyebabkan terganggunya

aktifitas seseorang sehingga kegiatan belajarnya kurang maksimal.

2) Keadaan fungsi-fungsi fisiologis tertentu, terutama panca indera.

Fungsi panca indera yang kurang baik dapat memungkinkan

terjadinya hambatan pada aktifitas belajar seseorang.

b. Aspek psikologis, diantaranya adalah : tingkat inteligensi, sikap siswa

terhadap guru dan pelajaran, minat, motivasi dan sikap terhadap guru dan

pelajaran dapat memungkinkan seseorang untuk memiliki hasil belajar

yang baik.

Page 24: HUBUNGAN ANTARA TIPE KECEMASAN DENGAN · PDF filekecemasan ini lebih mudah cemas bila menghadapi suatu situasi. ... fakultas Psikologi UIN yang latar belakang jurusan di sekolah asalnya

  16

2. Faktor Eksternal

a. Aspek sosial

1) Lingkungan sekolah

2) Lingkungan masyarakat

3) Lingkungan tinggal yang cenderung membiarkan anaknya hanya

untuk bermain dapat mempengaruhi berkurangnya motivasi belajar

bagi anak lain di sekitarnya.

4) Lingkungan keluarga, termasuk di dalamnya sifat orangtua, praktik

pengelolaan keluarga, dan ketegangan keluarga. Interaksi sosial yang

terjalin secara berkelanjutan ini akan menciptakan iklim yang

berbeda-beda pada setiap keluarga.

b. Aspek non-sosial.

Yang termasuk dalam aspek ini seperti fasilitas di rumah, fasilitas

belajar, penataan rumah sebagai tempat tinggal beserta letaknya.

c. Aspek budaya (Ahmad & Supriono, 1990, h. 131)

Seperti : adat istiadat, ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian. Dalam

hal ini, seberapa besar suatu adat atau kebudayaan memberi dukungan pada

warganya untuk mempergunakan ilmu pengetahuan (seperti buku bacaan) dan

teknologi dapat mendukung aktifitas belajarnya.

3. Faktor pendekatan belajar

(Ahmadi & Supriono, 1990, h. 131-139), digolongkan menjadi dua macam,

yakni :

a. Faktor stimuli belajar

Page 25: HUBUNGAN ANTARA TIPE KECEMASAN DENGAN · PDF filekecemasan ini lebih mudah cemas bila menghadapi suatu situasi. ... fakultas Psikologi UIN yang latar belakang jurusan di sekolah asalnya

  17

Yang dimaksud adalah segala hal di luar individu untuk mengadakan

reaksi atau perbuatan belajar yang berkenaan dengan :

1) Panjangnya bahan pelajaran

2) Kesulitan bahan pelajaran

3) Berat-ringannya tugas yang diberikan

b. Faktor metode belajar

Metode belajar yang dipakai oleh guru sangat mempengaruhi metode

belajar yang dipakai oleh siswa.

Martinis Yamin (2005: 97) berpendapat bahwa, "Belajar merupakan

proses orang untuk memperoleh kecakapan, keterampilan dan sikap”. Jadi belajar

akan membawa sesuatu perubahan pada individu-individu yang belajar.

Perubahan tidak hanya berkaitan dengan ilmu pengetahuan, tetapi juga berbentuk

kecakapan, keterampilan, sikap, pengertian, harga diri, watak dan penyesuaian diri

(Sadirman, 2007: 21).

Untuk mendapatkan suatu prestasi tidaklah semudah yang dibayangkan,

karena memerlukan perjuangan dan pengorbanan dengan berbagai tantangan yang

harus dihadapi.

Penilaian terhadap hasil belajar siswa untuk mengetahui sejauhmana ia

telah mencapai sasaran belajar inilah yang disebut sebagai prestasi belajar. Seperti

yang dikatakan oleh Winkel (1997:168) bahwa proses belajar yang dialami oleh

siswa menghasilkan perubahan-perubahan dalam bidang pengetahuan dan

pemahaman, dalam bidang nilai, sikap dan keterampilan. Adanya perubahan

tersebut tampak dalam prestasi belajar yang dihasilkan oleh siswa terhadap

Page 26: HUBUNGAN ANTARA TIPE KECEMASAN DENGAN · PDF filekecemasan ini lebih mudah cemas bila menghadapi suatu situasi. ... fakultas Psikologi UIN yang latar belakang jurusan di sekolah asalnya

  18

pertanyaan, persoalan atau tugas yang diberikan oleh guru. Melalui prestasi

belajar siswa dapat mengetahui kemajuan-kemajuan yang telah dicapainya dalam

belajar.

Dari pendapat-pendapat tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa belajar

adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku pada diri

seseorang yang menghasilkan perubahan dalam kecakapan keterampilan dan

sikap. Selanjutnya pengertian prestasi belajar adalah penilaian hasil usaha

kegiatan yang dinyatakan dalam bentuk symbol angka, huruf maupun kalimat

yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak dalam

periode tertentu (Tirtonegoro, 2006: 43). Sedangkan menurut Nana Syaodih

Sukmadinata (2005: 102), "Hasil belajar atau achievement merupakan realisasi

atau pemekaran dari kecakapan-kecakapan potensial atau kapasitas yang dimiliki

oleh seseorang".

Untuk mengetahui prestasi belajar siswa harus melalui tes pada bidang

studi tertentu. Pemberian tes prestasi belajar dapat dilakukan sesudah seluruh

materi pelajaran selesai pada periode tertentu. Dalam hal ini tes diberikan berupa

tes formatif dan tes sumatif. Hasil belajar tersebut dapat dilihat pada hasil tes

evaluasi akhir. Dari hasil evaluasi itu dapat diketahui prestasi belajar siswa yang

berupa tingkat prestasi atau rangking tingkatan (Sukmadinata, 2005 : 105).

Dari beberapa pengertian diatas, maka sangat jelas bahwa dengan melalui

sebuah tes yang sebelumnya diperhitungkan terlebih dahulu validitas dan

realibilitas datanya, yang seterusnya akan menghasilkan data yang valid sehingga

akan dapat diketahui prestasi belajar siswa yang cukup objektif. Dan bahwa

Page 27: HUBUNGAN ANTARA TIPE KECEMASAN DENGAN · PDF filekecemasan ini lebih mudah cemas bila menghadapi suatu situasi. ... fakultas Psikologi UIN yang latar belakang jurusan di sekolah asalnya

  19

prestasi belajar merupakan hasil usaha belajar yang dicapai seorang siswa berupa

suatu kecakapan dari kegiatan belajar bidang akademik di sekolah pada jangka

waktu tertentu yang dicatat pada setiap akhir semester di dalam buki laporan yang

disebut rapor

Berdasarkan pendapat-pendapat diatas penulis menarik kesimpulan bahwa

prestasi belajar adalah hasil aktifitas belajar yang dicapai siswa berupa kesan-

kesan yang mengakibatkan perubahan perilaku sesuai dengan tujuan-tujuan

instruksional yang mencakup tiga aspek (kognitif, afektif dan psikomotorik),

kemudian ditunjukkan dengan data-data kualitatif maupun kuantitatif melalui tes

ujian akhir semester yang dapat dilihat dari hasil tes tersebut pada mata kuliah

statistik dalam jangka waktu tertentu.

2.1.4 Definisi Statistik

Secara etimologis kata "statistik" berasal dari kata status (bahasa latin)

yang mempunyai persamaan arti dengan kata state (bahasa Inggris) atau kata staat

(bahasa Belanda), dan yang dalam bahasa Indonesia diterjemahkan menjadi

negara. Pada mulanya, kata "statistik" diartika sebagai "kumpulan bahan

keterangan (data), baik yang berwujud angka (data kuantitatif) maupun yang tidak

berwujud angka (data kualitatif), yang mempunyai arti penting dan kegunaan yang

besar bagi suatu negara. Namun, pada perkembangan selanjutnya, arti kata

statistik hanya dibatasi pada "kumpulan bahan keterangan yang berwujud angka

(data kuantitatif)" saja; bahan keterangan yang tidak berwujud angka (data

kualitatif) tidak lagi disebut statistik.

Page 28: HUBUNGAN ANTARA TIPE KECEMASAN DENGAN · PDF filekecemasan ini lebih mudah cemas bila menghadapi suatu situasi. ... fakultas Psikologi UIN yang latar belakang jurusan di sekolah asalnya

  20

Dalam kamus bahasa Inggris akan kita jumpai kata statistics dan kata

statistic. Kedua kata itu mempunyai arti yang berbeda. Kata statistics artinya

"ilmu statistik", sedang kata statistic diartika sebagai "ukuran yang diperoleh atau

berasal dari sampel," yaitu sebagai lawan dari kata "parameter" yang berarti

"ukuran yang diperoleh atau berasal dari populasi".

2.2 Kecemasan

2.2.1 Definisi Kecemasan

Kata kecemasan atau anxiety berasal dari bahasa latin yaitu anxietas yang

berarti untuk menunjukan suatu keadaan yang tidak tenang atau suatu kegelisahan.

Hal itu dimaksudkan untuk menggambarkan suatu respon yang berhubungan

dengan fisik maupun psikis terhadap sesuatu yang mengancam dirinya dan situasi

tersebut menekan dirinya atau ia dipaksa melakukan sesuatu diluar

kemampuannya. (Bill. R.S, 1982, h. 69)

Cemas merupakan suatu reaksi atau ungkapan emosi yang dapat ditemui

dalam kehidupan sehari-hari. Kecemasan adalah suatu kondisi atau keadaan emosi

yang kurang menyenangkan yang dialami manusia. Dalam kondisi cemas,

seseorang akan merasa ragu-ragu dalam bertindak, ada perasaan tidak tenang,

was-was, curiga dan sulit untuk melakukan tindakan aktifitasnya dengan baik

sehingga keberhasilannya akan sulit dicapai. Dalam keadaan seperti ini akan

terjadi suatu hal yang samar-samar (vague) yang disertai dengan perasaan tidak

berdaya dan tidak tentu (Lazarus, 1976).

Page 29: HUBUNGAN ANTARA TIPE KECEMASAN DENGAN · PDF filekecemasan ini lebih mudah cemas bila menghadapi suatu situasi. ... fakultas Psikologi UIN yang latar belakang jurusan di sekolah asalnya

  21

Kecemasan adalah ketegangan, rasa tidak aman dan kekawatiran yang

timbul karena dirasakan terjadi sesuatu yang tidak menyenangkan tetapi

sumbernya sebagian besar tidak diketahui dan berasal dari dalam (DepKes RI,

1990).

Kecemasan dapat didefininisikan suatu keadaan perasaan keprihatinan,

rasa gelisah, ketidaktentuan, atau takut dari kenyataan atau persepsi ancaman

sumber aktual yang tidak diketahui atau dikenal (Stuart and Sundeens, 1998).

Kecemasan adalah suatu keadaan yang ditandai dengan perasaan ketakutan

yang disertai dengan tanda somatik yang menyatakan terjadinya hiperaktifitas

sistem syaraf otonom. Kecemasan adalah gejala yang tidak spesifik yang sering

ditemukan dan sering kali merupakan suatu emosi yang normal (Kusuma W,

1997).

Kecemasan adalah respon terhadap suatu ancaman yang sumbernya tidak

diketahui, internal, samar-samar atau konfliktual (Kaplan, Sadock, 1997).

Kecemasan merupakan suatu respon terhadap situasi yang penuh dengan

tekanan. Stres dapat didefinisikan sebagai suatu persepsi ancaman terhadap suatu

harapan yang mencetuskan cemas. Hasilnya adalah bekerja untuk melegakan

tingkah laku (Rawlins, at al, 1993).

Sudah sekian lama para pakar psikologi berupaya untuk menjelaskan

tentang teori kecemasan. Secara etimologi kecemasan atau anxiety berasal dari

kata angustus yang berarti sempit atau terbatas dan dari kata ango atau anci yang

berarti mencekik, menahan atau mengikat (Stern, 1964).

Page 30: HUBUNGAN ANTARA TIPE KECEMASAN DENGAN · PDF filekecemasan ini lebih mudah cemas bila menghadapi suatu situasi. ... fakultas Psikologi UIN yang latar belakang jurusan di sekolah asalnya

  22

Telah banyak ahli yang membahas masalah kecemasan ini, tetapi

pembahasan tersebut berbeda-beda sesuai dengan teori yang mendasarinya.

Menurut Psikoanalisa, kecemasan merupakan suatu reaksi dari kegagalan terhadap

fungsi ego,sedangkan aliran behavior menyebutkan bahwa kecemasan adalah

sesuatu yang dipelajari dan merupakan suatu motif untuk menghindari rasa sakit

yang kuat. Meskipun pengertian kecemasan dalam konsep bermacam-macam

tetapi dapat dilihat bahwa kecemasan merupakan bagian dari aspek emosi, dan

dapat ditimbulkan karena keadaan emosional sesaat yang timbul dalam menhadapi

sesuatu stress tertentu. Stress yang berkepanjangan dapat menimbulkan

kecemasan.

Beberapa ahli mendefinisikan kecemasan sebagai berikut :

Kecemasan menurut American Psichiatric Association adalah berupa

gejala perasaan takut tanpa alasan yang jelas, merasa jengkel terhadap masalah

kecil, sulit memutuskan masalah, merasa tegang dan terus-menerus (Mujid, 2002).

Kecemasan adalah emosi yang tidak menyenangkan, yang ditandai dengan

istilah-istilah kekhawatiran yang timbul karena dirasakan akan terjadi sesuatu

yang tidak menyenangkan (Maramis, 1995).

Stress dapat berbentuk psikologis, sosial atau fisik. Beberapa teori

memberikan kontribusi terhadap kemungkinan faktor etiologi dalam

pengembangan kecemasan. Teori-teori tersebut adalah sebagai berikut :

Teori Psikodinamik Freud (1993) mengungkapkan bahwa kecemasan

merupakan hasil dari konflik psikis yang tidak disadari. Kecemasan menjadi tanda

terhadap ego untuk mengambil aksi penurunan cemas. Ketika mekanisme diri

Page 31: HUBUNGAN ANTARA TIPE KECEMASAN DENGAN · PDF filekecemasan ini lebih mudah cemas bila menghadapi suatu situasi. ... fakultas Psikologi UIN yang latar belakang jurusan di sekolah asalnya

  23

berhasil, kecemasan menurun dan rasa aman datang lagi. Namun bila konflik terus

berkepanjangan, maka kecemasan ada pada tingkat tinggi. Mekanisme pertahanan

diri dialami sebagai simptom, seperti phobia, regresi dan tingkah laku

ritualistik. Konsep psikodinamik menurut Freud ini juga menerangkan bahwa

kecemasan timbul pertama dalam hidup manusia saat lahir dan merasakan lapar

yang pertama kali. Saat itu dalam kondisi masih lemah, sehingga belum mampu

memberikan respon terhadap kedinginan dan kelaparan, maka lahirlah kecemasan

pertama. Kecemasan berikutnya muncul apabila ada suatu keinginan dari Id untuk

menuntut pelepasan dari ego, tetapi tidak mendapat restu dari super ego, maka

terjadilah konflik dalam ego, antara keinginan Id yang ingin pelepasan dan sangsi

dari super ego lahirlah kecemasan yang kedua. Konflik-konflik tersebut ditekan

dalam alam bawah sadar, dengan potensi yang tetap tak terpengaruh oleh waktu,

sering tidak realistik dan dibesar-besarkan. Tekanan ini akan muncul ke

permukaan melalui tiga peristiwa, yaitu : sensor super ego menurun, desakan Id

meningkat dan adanya stress psikososial, maka lahirlah kecemasan-kecemasan

berikutnya (Prawirohusodo, 1988).

Menurut Freud (dalam Hall, 1993), saat individu menghadapi keadaan

yang dianggapnya mengancam, maka secara umum ia akan memiliki reaksi yang

biasanya berupa rasa takut. Kebingungan menghadapi stimulus yang berlebihan

yang tidak berhasil dikendalikan oleh ego, maka ego akan diliputi rasa kecemasan.

Kecemasan sebagai tanda peringatan bagi individu bahwa ia dalam bahaya. Hal

ini merupakan isyarat bagi ego untuk melakukan tindakan-tindakan yang tepat.

Page 32: HUBUNGAN ANTARA TIPE KECEMASAN DENGAN · PDF filekecemasan ini lebih mudah cemas bila menghadapi suatu situasi. ... fakultas Psikologi UIN yang latar belakang jurusan di sekolah asalnya

  24

Selain itu, Freud (dalam Hall, 1993), juga menambahkan bahwa

kecemasan adalah suatu keadaan tegangan dan merupakan suatu dorongan yang

timbul oleh sebab-sebab dari luar. Kecemasan dapat timbul secara mendadak atau

secara bertahap selama beberapa menit jam atau hari. Kecemasan dapat

berlangsung selama beberapa detik sampai beberapa tahun. Beratnya juga

bervariasi, mulai dari rasa cemas yang hampir tidak tampak sampai pada letupan

kepanikan.

Kecemasan merupakan salah satu bagian dari respon yang penting dalam

mempertahankan diri. Sejumlah kecemasan tertentu merupakan bagian dari unsur

peringatan yang tepat dalam suatu keadaan yang berbahaya. Tingkat kecemasan

seseorang memberikan pergantian yang tepat dan tak tampak dalam suatu

spectrum kesadaran, mulai dari tidur, siaga, kecemasan, ketakutan, demikian

secara berulang-ulang. Terkadang sistem kecemasan seseorang tidak berfungsi

dengan baik atau terlalu berlebihan, sehingga terjadilah suatu penyakit kecemasan.

Jika kecemasan terjadi bukan pada saat yang tepat atau sangat hebat dan

berlangsung lama sehingga mengganggu aktifitas yang normal, maka hal ini sudah

merupakan penyakit. Penyakit kecemasan sangat mengganggu dan begitu

mempengaruhi penderitanya sehingga bisa terjadi depresi. Beberapa penderita

memiliki penyakit kecemasan dan depresi pada saat yang bersamaan. Penderita

lainnya lebih dulu mengalami depresi, baru kemudian penyakit kecemasan.

Adapun definisi kecemasan menurut Kartono (2002), adalah sebagai berikut :

Kecemasan adalah semacam kegelisahan-kegelisahan dan “ketakutan” terhadap sesuatu yang tidak jelas, yang difus atau baur dan mempunyai ciri meng-azab

Page 33: HUBUNGAN ANTARA TIPE KECEMASAN DENGAN · PDF filekecemasan ini lebih mudah cemas bila menghadapi suatu situasi. ... fakultas Psikologi UIN yang latar belakang jurusan di sekolah asalnya

  25

pada seseorang. Bila kita merasa bahwa kehidupan ini terancam oleh sesuatu – walaupun sesuatu itu tidak jelas – maka kita menjadi cemas. Kita juga akan merasa cemas apabila kita khawatir kehilangan seseorang yang kita cintai, dan dengan dirinya kita telah menjalin ikatan-ikatan emosional yang kuat sekali. Perasaan-perasaan bersalah dan berdosa serta bertentangan dengan hati nurani, dapat juga menimbulkan banyak kecemasan. Menurut Al-Isawi (2005), kecemasan mirip dengan ketakutan dan

merupakan kekuatan pendorong. Kata cemas di sini menunjuk pada keadaan yang

memungkinkan terjadinya kejahatan, bahaya, perhatian yang berlebihan, tegang,

tidak stabil dan sulitnya kehidupan internal dan eksternal bagi seseorang. Dari sini

dapat dipahami bahwa kecemasan hampir satu jenis dengan ketakutan. Ketakutan

yang normal berdasar pada adanya suatu obyek yang ditakuti, sementara

kecemasan merupakan ketakutan pada obyek yang tidak jelas, atau bahkan tidak

ada obyeknya sama sekali. Suatu keadaan tidak menggembirakan dan

membahagiakan. Ia merupakan kondisi yang tegang, dan seseorang biasanya

berusaha untuk lari dan menghindar darinya.

Atkinson (1999), menyatakan istilah kecemasan pertama kali digunakan

oleh Sigmund Freud. Ia mendefinisikan kecemasan itu sebagai salah satu bentuk

emosi yang sangat penting dalam teori psikoanalisanya. Kecemasan timbul karena

adanya konflik yang tidak disadari antara implus id (terutama seksual dan agresi)

dengan kendala yang ditetapkan oleh ego dan super ego. Implus-implus id ini

menimbulkan ancaman bagi individu karena bertentangan dengan nilai pribadi

dan nilai sosial. Pertentangan antara id yang mempunyai prinsip kesenangan dan

ego yang mempunyai prinsip kenyataan (Effendi, 1993).

Menurut Atkinson (1996), kecemasan adalah emosi yang tidak

menyenangkan ditandai dengan istilah-istilah kekhawatiran, keprihatinan dan rasa

Page 34: HUBUNGAN ANTARA TIPE KECEMASAN DENGAN · PDF filekecemasan ini lebih mudah cemas bila menghadapi suatu situasi. ... fakultas Psikologi UIN yang latar belakang jurusan di sekolah asalnya

  26

takut yang kadang-kadang dialami dalam tingkat yang berbeda. Segala bentuk

situasi yang mengancam kesejahteraan organisme seperti ancaman fisik, ancaman

terhadap harga diri dan tekanan untuk melakukan sesuatu di luar kemampuan

dapat menimbulkan kecemasan.

Davidoff (1988), mendefinisikan kecemasan sebagai emosi yang ditandai

oleh perasaan bahaya yang diantisipasikan, termasuk juga ketegangan dan stress

yang menghadang dan bangkitnya sistem saraf simpatetik. Kecemasan dapat juga

dikatakan sebagai suatu respon yang dapat dipelajari. Menurut teori belajar sosial,

kecemasan diasosiasikan sebagai situasi tertentu melalui proses belajar. Gadis

kecil yang dihukum orang tuanya karena menentang kehendak mereka dan

berusaha memaksakan kehendaknya sendiri pada akhirnya akan mengasosiasikan

rasa sakit hukuman dengan perilaku memaksa. Bila ia memikirkan usaha

memaksakan kehendaknya dan menentang orang tuanya akan mengalami

kecemasan.

Sedangkan istilah kecemasan dalam psikiatri muncul untuk merujuk pada

suatu respon mental dan fisik terhadap situasi yang menakutkan dan mengancam.

Secara mendasar lebih merupakan respon fisiologis ketimbang respon patologis

terhadap ancaman, sehingga orang cemas tidaklah harus abnormal dalam perilaku

mereka, bahkan kecemasan merupakan perilaku respon yang sangat diperlukan, ia

berperan untuk menyiapkan individu untuk menghadapi ancaman baik fisik

maupun psikologis. Dalam Kamus Lengkap Psikologi, (Chaplin, 2001)

menyatakan bahwa :

Kecemasan merupakan perasaan campuran yang berisikan ketakutan dan keprihatinan mengenai masa-masa mendatang tanpa sebab khusus untuk

Page 35: HUBUNGAN ANTARA TIPE KECEMASAN DENGAN · PDF filekecemasan ini lebih mudah cemas bila menghadapi suatu situasi. ... fakultas Psikologi UIN yang latar belakang jurusan di sekolah asalnya

  27

ketakutan tersebut. Kecemasan juga dapat diartikan sebagai rasa takut atau kekhawatiran kronis pada tingkat yang ringan; khawatir atau ketakutan yang kuat dan meluap-luap; satu dorongan sekunder mencakup suatu reaksi penghindaran yang dipelajari. Selain itu, kecemasan dapat juga diartikan sebagai perasaan khawatir,

cemas, gelisah dan takut yang muncul secara bersamaan yang biasanya diikuti

dengan naiknya rangsangan pada tubuh seperti jantung berdebar-debar, keringat,

grogi, dan lain sebagainya. Kecemasan dapat timbul sebagai reaksi terhadap

bahaya baik yang sungguh-sungguh ada maupun yang tidak yang seringkali

disebut sebagai free floating anxiety, yaitu suatu kecemasan yang terus

mengambang tanpa diketahui penyebabnya (Susabda, 1999).

Kecemasan juga dituturkan oleh Zakiah Daradjat (1990), beliau

menyatakan bahwa kecemasan merupakan manifestasi dari berbagai proses emosi

yang bercampur baur yang terjadi ketika orang sedang mengalami tekanan dan

pertentangan batin. Kecemasan itu sendiri timbul dari konflik di dalam diri

individu terhadap sesuatu yang tidak jelas obyeknya.

Dari beberapa uraian di atas tentang definisi kecemasan, maka dapat

ditarik suatu kesimpulan bahwa kecemasan merupakan suatu keadaan mental

manusia baik perasaan khawatir, cemas, gelisah dan takut yang muncul secara

bersamaan yang biasanya diikuti dengan naiknya rangsangan pada tubuh seperti

jantung berdebar-bedar, keringat dingin, grogi atau kecemasan kegelisahan

kekhawatiran dan ketakutan terhadap sesuatu. Kecemasan merupakan suatu

keadaan atau reaksi dasar pada diri seseorang dalam menghadapi situasi yang

dirasakan mengancam atau mengganggu dan berbahaya demi ego. Timbulnya

Page 36: HUBUNGAN ANTARA TIPE KECEMASAN DENGAN · PDF filekecemasan ini lebih mudah cemas bila menghadapi suatu situasi. ... fakultas Psikologi UIN yang latar belakang jurusan di sekolah asalnya

  28

kecemasan ini disebabkan oleh beberapa faktor baik yang timbul dari dalam diri

individu maupun dari luar diri individu.

Meskipun terdapat beberapa definisi kecemasan seperti yang telah

disebutkan di atas, namun dalam penelitian ini penulis akan menggunakan dasar

teori kecemasan seperti yang dipaparkan oleh Spielberger dimana kecemasan

dibagi menjadi dua jenis yakni, state anxiety dan trait anxiety. State Anxiety

merupakan kecemasan sesaat dimana reaksi kecemasan ditentukan oleh kondisi

stimulus yang dihadapi, sedangkan trait anxiety merupakan kecemasan (umum)

mendasar yang berorientasi pada karakteristik orang tersebut sebagai penentu

tindakannya pada situasi yang berbeda-beda. Dalam penelitian ini nantinya, selain

melihat bentuk-bentuk kecemasan yang secara umum, peneliti juga akan

menelaah bentuk kecemasan yang manakah yang di miliki individu yang menjadi

subyek penelitian (trait dan state anxiety-nya).

Menurut Spielberger (1966), kecemasan dibedakan menjadi dua yaitu state

anxiety dan trait anxiety. State Anxiety adalah gejala kecemasan yang timbul

apabila seseorang diahadapkan pada situasi yang dirasakan mengancam,

berlangsung sementara dan ditandai dengan perasaan subyektif akan tekanan-

tekanan tertentu, kegugupan dan aktifnya susunan syaraf pusat. Trait Anxiety

adalah kecemasan yang menetap pada diri seseorang dan merupakan pembeda

antara satu individu dengan individu lainnya. Kecemasan ini sudah terintegrasi

dalam kepribadian sehingga seseorang yang memiliki kecemasan ini lebih mudah

cemas bila menghadapi suatu situasi.

Page 37: HUBUNGAN ANTARA TIPE KECEMASAN DENGAN · PDF filekecemasan ini lebih mudah cemas bila menghadapi suatu situasi. ... fakultas Psikologi UIN yang latar belakang jurusan di sekolah asalnya

  29

Sebenarnya kecemasan merupakan reaksi yang normal terhadap sesuatu

yang dianggap membahayakan di dalam kehidupannya. Manusia akan menemui

berbagai macam masalah dan kekecewaan yang mungkin tidak dapat

ditanggulangi juga ketakutan-ketakutan yang dapat menimbulkan kecemasan .

Apabila kecemasan itu sudah berlebihan dan berlangsung pada waktu yang lama ,

maka akan dapat mengganggu keseimbangan hidupnya juga hubungan

internasionalnya.

Mengenai kecemasan atau anxiety ini, Spielberger berpendapat sebagai berikut :

“ As a signal of danger , anxiety is accompanied by a host of interrelated somatic processes which are in the nature of activity preparatory to emergency action. ( Spielberger, 1966, h. 133 ).

Berdasarkan beberapa batasan yang telah dikemukakan maka dapat

disimpulkan bahwa kecemasan merupakan suatu reaksi emosi terhadap berbagai

rangsang stress, dan dapat dijadikan tanda untuk menghadapi stress berikutnya.

Selain itu kecemasan merupakan tanda bahaya yang disertai dengan adanya proses

somatic dan membentuk suatu strategi untuk mengatasinya. Jadi dengan adanya

kecemasan , maka individu akan berada dalam kondisi terjaga dan siap untuk

menghadapi bahaya didalam hidupnya.

Spielberger (Bill R.S, 1982 ) membahas proses kecemasan dengan

membaginya menjadi 5 komponen, Yaitu :

1. Evaluated Situation.

Adanya situasi yang mengancam, sehingga ancaman ini menyebabkan

timbulkan kecemasan.

2. Perception Of Situation.

Page 38: HUBUNGAN ANTARA TIPE KECEMASAN DENGAN · PDF filekecemasan ini lebih mudah cemas bila menghadapi suatu situasi. ... fakultas Psikologi UIN yang latar belakang jurusan di sekolah asalnya

  30

Situasi yang mengancam diberi penilaian individu. Penilaian ini

dipengaruhi oleh sikap, kemampuan dan pengalaman masa lalu individu.

3. Anxiety State Reaction.

Jika individu menganggap bahwa situasi yang berbahaya maka reaksi

kecemasan akan timbul. Kompleksitas respon dikenal sebagai reaksi

kecemasan sesaat yang melibatkan respon fisiologis, seperti denyut

jantung , dan tekanan darah.

4. Cognitif Reappraisal Follow.

Kemudian individu menilai kembali situasi yang mengancam tersebut.

Untuk itu individu menggunakan pertahanan diri ( defence mechanism )

atau dengan meningkatkan aktifitas kognisi atau motoriknya.

5. Coping.

Disini individu menemukan jalan keluarnya dengan menggunakan defence

mechanism, misalnya proyeksi atau rasionalisasi.

2.2.2 Tipe-tipe kecemasan

Spielberger mengemukakan mengenai adanya dua konsep kecemasan yaitu

kecemasan dasar ( Trait Anxiety ) dan kecemasan sesaat ( State Anxiety ). Ia

berpendapat :

“ State anxiety an empirical process or reaction which is taking now at given level of intencity…. (and is ) characterized by subjective consciously perceived feelings of apprehension and tension, accompanied by or associated with activation or arousal of the autonom nervous system “ ( Spielberger , 1966 ). “Trait anxiety indicated a latent dispotition for a reaction of a certain type to occur if is triggered by the appropriate ( sufficiently atress ful ) stimuli . . . ( at is defined as ) a motive or acquired behavioural is potition that predisposes an individual to perceive a wide range of objectively non dangerous circumstance

Page 39: HUBUNGAN ANTARA TIPE KECEMASAN DENGAN · PDF filekecemasan ini lebih mudah cemas bila menghadapi suatu situasi. ... fakultas Psikologi UIN yang latar belakang jurusan di sekolah asalnya

  31

anxiety reaction disproportionate in intensity to the magnitude of the objective danger “ (Spielberger ). Banyak teori tentang kecemasan, diantaranya adalah yang dikemukakan olah

Spielberger.

Kecemasan dasar diartikan sebagai kecenderungan individu untuk lebih

mudah menghayati kecemasan bila dihadapkan pada situasi yang mengundang

stress. Kecemasan dasar ini merupakan bagian dari kepribadian yang terbentuk

oleh pengalaman masa lalu. Individu yang memiliki kecemasan dasar tinggi akan

lebih cepat mengalami stress karena cenderung mempresepsi suatu stimulus yang

sebenarnya tidak berbahaya bagi ancaman dengan melebih-lebihkan stimulus

tersebut. Sedangkan kecemasan sesaat adalah suatu keadaan emosional yang

tergugah oleh situasional .

Menurut Spielberger , adanya keadaan yang membahayakan atau tidak

pada diri individu ditentukan oleh penilaian kognitif individu . kecemasan itu

sendiri merupakan suatu proses keurutan dari adanya :

Stress → penilaian kognitif → kecemasan sesaat

Tingkah laku ← Defence Mechanism ← Penilaian kembali Terhadap situasi

Proses ini terjadi karena adanya pikiran yang memperkirakan atau meramalkan

suatu ancaman , atau ingatan terhadap keadaan yang membahayakan yang pernah

dialami . Tokoh lainnya yang membahas mengenai Trait Anxiety adalah Selvin

(1975) dan Hollegsworth (1975) yang menyatakan :

“ low a trait subject performed significantly better than high anxiety trait subject under all experiment condition” .

Page 40: HUBUNGAN ANTARA TIPE KECEMASAN DENGAN · PDF filekecemasan ini lebih mudah cemas bila menghadapi suatu situasi. ... fakultas Psikologi UIN yang latar belakang jurusan di sekolah asalnya

  32

Ditambahkan oleh Winkel (1977) :

“ low a trait performed better than those high on trait on the learning task “ .

Kedua pendapat di atas menyatakan bahwa subjek yang memiliki trait

anxiety rendah lebih baik dari pada subyek dengan trait anxiety yang tinggi dalam

melakukan tugas-tugasnya. Sedangkan kecemasan sesaat merupakan keadaan

emosi sesaat yang dipengaruhi oleh situasi dan diberi penilaian secara subyektif

sesuai dengan penghayatan kecemasan masa lalunya.

Spielberger menginterprestasikan kecemasan sebagai emotional state

dengan karakteristik reaksi antara lain :

a. Perubahan intensitas

b. Variasi waktu yang berlebihan

c. Secara jelas adanya intensitas emosi yang tidak menyenangkan, tidak adanya

pekerjaan , gangguan dan ketakutan

d. Secara serentak terjadi perubahan dalam sistem syaraf.

Penjelasan kecemasan menurut konsep state trait anxiety Spielberger

dapat dilihat pada bagan dibawah ini :

 

 

 

 

 

Page 41: HUBUNGAN ANTARA TIPE KECEMASAN DENGAN · PDF filekecemasan ini lebih mudah cemas bila menghadapi suatu situasi. ... fakultas Psikologi UIN yang latar belakang jurusan di sekolah asalnya

  33

Bagan tersebut menerangkan adanya stressor (ancaman) dari luar diri,

yang kemudian dinilai oleh kognitif individu. Penilaian itu tergantung pada

proses belajar dan kemampuan yang dimiliki individu. Apakah ia akan menilai

stimulus yang datang sebagai sesuatu yang membahayakan atau tidak. Apabila

stimulus itu dinilai dapat membahayakannya, maka tergugahlah kecemasan

sesaatnya dan pada saat itu akan muncul reaksi fisiologis dan psikologis. Reaksi

ini menimbulkan perasaan yang tidak menyenangkan dalam diri individu.

Individu tersebut akan berusaha mengurangi atau menghilangkan keadaan yang

tidak menyenangkan tersebut dengan menggunakan defence mechanism atau

pertahanan diri dengan meningkatkan aktifitas kognitifnya.

Berdasarkan beberapa batasan yang telah dikemukakan maka dapat

disimpulkan bahwa kecemasan merupakan suatu reaksi emosi terhadap berbagai

rangsang stress, dan dapat dijadikan tanda untuk menghadapi stress berikutnya.

Selain itu kecemasan merupakan tanda bahaya yang disertai dengan adanya proses

somatik dan membentuk suatu strategi untuk mengatasinya. Jadi dengan adanya

kecemasan maka individu akan berada dalam kondisi terjaga dan siap untuk

menghadapi bahaya dalam hidupnya.

2.2.3 Sumber-Sumber Kecemasan

Berbagai macam pernyataan mengenai sumber suatu kecemasan itu

muncul misalnya menurut Freud sumber kecemasan adalah bahaya yang berasal

dari dunia nyata seperti situasi yang mengarah kepada rasa sakit tubuh dan

kesadaran akan adanya hukuman yang berkaitan dengan pelampiasan dorongan

seperti seksual, agresi dan tindakan amoral lainnya yang dilarang oleh norma

Page 42: HUBUNGAN ANTARA TIPE KECEMASAN DENGAN · PDF filekecemasan ini lebih mudah cemas bila menghadapi suatu situasi. ... fakultas Psikologi UIN yang latar belakang jurusan di sekolah asalnya

  34

budaya. Para psikologi kognitif memusatkan perhatiannya pada konflik batin

antara beberapa harapan, keyakinan, sikap, persepsi, informasi, konsep-konsep

yang mengarah kepada disonansi kognitif (Davidoff, 1988).

Sedangkan Psikologi Humanistic menekankan pada konflik mental

khususnya pada saat orang harus memilih gaya hidup yang memuaskan dan

bermakna. Adapun psikolog behavioristik menegaskan bahwa sebagian besar

kecemasan adalah akibat pengkondisian, ketika sebuah obyek dari jenis tertentu

dikaitkan maknanya dengan pengalaman yang menimbulkan kecemasan. Oleh

karena itu, baik konflik kognisi maupun situasi yang jelas mengancam dapat

menimbulkan kecemasan (Davidoff, 1988). Kecemasan yang terjadi pada individu

dapat terjadi melalui suatu proses yang dimulai dengan adanya suatu rangsangan

eksternal maupun internal sampai pada suatu keadaan yang dianggap sebagai

ancaman atau hal yang membahayakan.

Effendi (1993), menyebutkan bahwa ada 5 komponen proses terjadinya

kecemasan. Kelima komponen proses terjadinya kecemasan tersebut adalah

sebagai berikut :

a. Evaluated situation, yaitu adanya situasi yang mengancam secara kognitif

sehingga ancaman ini dapat menimbulkan kecemasan.

b. Perception of situation, yaitu situasi mengancam diberi penilaian oleh

individu yang biasanya penilaian ini dapat mempengaruhi sikap dan

pengalaman individu.

c. Anxiety state of reaction, yaitu individu menganggap bahwa ada situasi

berbahaya, maka reaksi kecemasannya akan timbul. Kompleksitas respon

Page 43: HUBUNGAN ANTARA TIPE KECEMASAN DENGAN · PDF filekecemasan ini lebih mudah cemas bila menghadapi suatu situasi. ... fakultas Psikologi UIN yang latar belakang jurusan di sekolah asalnya

  35

dikenal sebagai reaksi kecemasan sesaat yang melibatkan respon fisiologis

seperti denyut jantung dan tekanan darah.

d. Cognitive reappraisal follows, yaitu individu kemudian menilai kembali

situasi yang mengancam tersebut. Untuk itu individu menggunakan

pertahanan diri atau dengan cara meningkatkan aktivitas kongisi atau

motoriknya.

e. Coping, yaitu individu menggunakan jalan keluar dengan menggunakan

defense mechanism seperti proyeksi atau rasionalisasi.

2.2.4 Gejala-Gejala Kecemasan

Sebagai individu merasa cemas dan tegang dalam menghadapi situasi

yang mengancam dan menekan. Kecemasan dianggap normal bila terjadi dalam

situasi yang oleh kebanyakan orang dapat diatasi dengan mudah.

Atkinson (1999) mengungkapkan keluhan fisik yang lazim antara lain

adalah tidak dapat tenang, tidur terganggu, kelelahan, macam-macam sakit kepala,

kepentingan dan jantung berdebar. Selain itu individu terus menerus

mengkhawatirkan segala macam masalah yang mungkin terjadi dan sulit sekali

berkonsentrasi atau mengambil keputusan. Jika individu itu mengambil

keputusan, maka hal ini akan menghasilkan kekhawatiran lebih lanjut.

Keluhan dan gejala umum yang berkaitan dengan kecemasan ditandai oleh

ciri-ciri seperti gangguan mood (sensitif sekali, cepat marah, mudah sedih dan

sangat mudah untuk kehilangan pegangan), gangguan fisik (mudah lelah, mudah

capek, macam-macam sakit kepala, kepeningan dan jantung berdebar), sulit tidur

Page 44: HUBUNGAN ANTARA TIPE KECEMASAN DENGAN · PDF filekecemasan ini lebih mudah cemas bila menghadapi suatu situasi. ... fakultas Psikologi UIN yang latar belakang jurusan di sekolah asalnya

  36

atau insomnia, kehilangan motivasi dan minat, perasaan-perasaan yang tidak

nyata, sangat sensitive terhadap suara, merasa tidak tahan terhadap suara-suara

yang sebelumnya dianggap biasa, pikiran kosong, tidak mampu berkonsentrasi,

mudah lupa, kikuk, canggung, koordinasi yang buruk, tidak bisa membuat

keputusan, tidak bisa menentukan pilihan, bahkan untuk hal-hal kecil, gelisah,

resah, tidak bisa diam, secara umum kehilangan kepercayaan diri, kecenderungan

untuk melakukan segala sesuatu berulang-ulang, keraguan dan ketakutan yang

mengganggu, terus menerus memeriksa segala sesuatu yang sudah dilakukan.

Semua orang akan mengalami rasa cemas. Hanya ada yang kentara dan

ada yang tidak. Hal ini sangat bergantung kepada pengalaman individu dalam

memecahkan berbagai persoalan hidup. Hal ini juga tergantung cara memandang

persoalan dan apakah sudah biasa mengalami ketegangan hidup. Apakah individu

tersebut memandang wajar dimarahi kalau salah dan orang yang memarahinya

sebenarnya menyayangi orang tersebut, bukan membenci. Reaksi cemas memang

diperlukan untuk membuat seseorang hati-hati akan apa yang dihadapinya.

Namun gejala cemas dianggap patalogis jika reaksi ini dirasakan terus setiap hari

selama satu bulan paling sedikit.

Suryani (2004), mengemukakan bahwa gejala yang muncul biasanya

adalah sebagai berikut :

a) Gejala yang berhubungan dengan perasaan seperti kecemasan mengenai masa

depan, kemampuan menghadapi kehidupan yang sulit akibat harga kebutuhan

sehari-hari naik terus menerus dan cemas akan sulitnya mencari pekerjaan.

Ada juga yang mengeluh sering merasa khawatir, takut, tegang dan gelisah

Page 45: HUBUNGAN ANTARA TIPE KECEMASAN DENGAN · PDF filekecemasan ini lebih mudah cemas bila menghadapi suatu situasi. ... fakultas Psikologi UIN yang latar belakang jurusan di sekolah asalnya

  37

setiap kali anak, suami atau isterinya belum pulang. Ia akan sibuk menelepon

teman-temannya. Timbul kekhawatiran akan kemungkinan buruk yang bisa

terjadi. Selain itu, karena sering merasa cemas dan khawatir ia pun seringkali

mengeluh sulit berkonsentrasi.

b) Sering mengalami keluhan ketegangan motorik seperti gelisah, sakit kepala,

gemetar dan tidak dapat santai.

c) Aktifitas saraf otonomik berlebihan seperti kepala terasa ringan, pusing,

berkeringat, jantung berdebar-debar, sesak nafas, nyeri perut di bagian atas,

mulut kering, dan lain sebagainya. Ada juga yang mengeluh susah tidur atau

terbangun karena mimpi buruk.

M. Al-Isawi (2005), menjelaskan bahwa kecemasan berbeda dalam tingkat

dan kualitas. Ada kecemasan yang normal, dan ini akan hilang seiring dengan

hilang penyebabnya. Ada juga kecemasan yang bersifat kronis atau serius. Hal

inilah yang disebut dengan penyakit kecemasan atau anxiety. Anxiety merupakan

perasaan yang dipenuhi kecemasan, ketakutan terjadinya suatu kejahatan. Hal ini

dirasakan ketika terjadi banyak konflik. Anxiety merupakan gejala umum yang

terdapat pada berbagai penyakit dan gangguan mental serta kejiwaan. Sebagian

orang ketika mempelajari kecemasan ini, menekankan faktor kontinuitas pada

terjadinya keburukan. Selain itu, ada ketakutan yang terus menerus dan

ketidakmampuan untuk menikmati istirahat dan ketenangan yang berkaitan

dengan perasaan takut. Sebagian lain menekankan bahwa masalah kecemasan

lebih sempit dari pada masalah ketakutan.

Page 46: HUBUNGAN ANTARA TIPE KECEMASAN DENGAN · PDF filekecemasan ini lebih mudah cemas bila menghadapi suatu situasi. ... fakultas Psikologi UIN yang latar belakang jurusan di sekolah asalnya

  38

Ada juga hal penting yang perlu diamati bahwa banyak orang yang berada

dalam kecemasan dalam jangka waktu lama ketika mekanisme pertahanan

internalnya tidak berfungsi. Kecemasan kronis ini ditandai dengan beberapa gejala

diantaranya adalah otot gemetar, jantung berdebar-debar, detak jantung meningkat

dan tidak teratur disertai perubahan saraf kelenjar, ketakutan bahwa akan terjadi

sesuatu yang mengerikan dan menakutkan, padahal sesuatu yang mengerikan dan

menakutkan ini tidak diketahui oleh penderita. Inilah yang disebut oleh sebagian

mereka dengan ketakutan pada hal-hal yang tidak nyata.

Dalam ungkapan lain, termasuk ketakutan pada masa depan. Dalam

kondisi kecemasan kronis, penderita tampaknya mampu untuk menghadapi

realitas bahwa jantungnya berdetak dengan cepat, padahal sebenarnya ia telah

mengalami kecemasan. Di antara para penderita, ada yang mengalami kecemasan

parah (kronis). Selanjutnya, pada mereka ini nanti akan berkembang penyakit

saraf dengan tanda-tanda khusus, diikuti dengan menurunnya tingkat kualitas

kecemasan.

Menurut Fahmi (1997), cemas mempunyai beberapa penampilan atau

gejala yang bermacam-macam yang antara lain adalah sebagai berikut :

a) Gejala fisiologis, yaitu ujung-ujung tangan dan kaki terasa dingin,

berkeringat, gangguan pencernaan, jantung berdetak lebih cepat, gangguan

tidur, kepala pusing, hilangnya nafsu makan dan gangguan pernapasan.

b) Gejala kejiwaan antara lain adalah sangat kuat, terasa akan terjadi bahaya

atau penyakit, tidak mampu memusatkan perhatian, selalu merasa akan terjadi

Page 47: HUBUNGAN ANTARA TIPE KECEMASAN DENGAN · PDF filekecemasan ini lebih mudah cemas bila menghadapi suatu situasi. ... fakultas Psikologi UIN yang latar belakang jurusan di sekolah asalnya

  39

kesuraman, kelemahan dan kemurungan, hilang kepercayaan dan ketenangan

serta ingin lari dari kehidupan.

Sedangkan David (1986), menyatakan bahwa seseorang yang mengalami

kecemasan seringkali tidak mau mengakui bahwa dirinya mengalami kecemasan.

Kecemasan dapat dimanifestasikan ke dalam 4 hal yaitu :

a) Secara kognitif dapat bervariasi dari rasa khawatir yang ringan sampai panik.

Seseorang terus menerus mengkhawatirkan segala macam masalah yang

mungkin terjadi dan sulit sekali untuk berkonsentrasi atau mengambil

keputusan akan menimbulkan kekhawatiran lebih lanjut.

b) Secara motorik seperti gemetar dengan goncangan tubuh yang berat,

seseorang sering gugup dan mengalami kesukaran dalam berbicara.

c) Secara somatic dapat berupa gangguan tekanan darah tinggi dan gangguan

pencernaan, kelelahan badan seperti pingsan.

d) Secara afektif, seseorang tidak dapat tenang dan mudah tersinggung sehingga

memungkinkan ia terkena depresi.

Brecht (2000), menggambarkan gejala dan tanda-tanda yang ditimbulkan

oleh kecemasan lebih terinci antara lain adalah sebagai berikut :

a) Ketegangan otot.

Otot biasanya dipengaruhi oleh kekhawatiran termasuk otot kepala, bahu,

dada, perut dan punggung bagian bawah. Ketegangan otot mungkin dialami

sebagai rasa kaku, nyeri, rasa sakit atau perih.

b) Gangguan buang air besar.

Page 48: HUBUNGAN ANTARA TIPE KECEMASAN DENGAN · PDF filekecemasan ini lebih mudah cemas bila menghadapi suatu situasi. ... fakultas Psikologi UIN yang latar belakang jurusan di sekolah asalnya

  40

Diare atau sembelit merupakan tanda-tanda umum kekhawatiran. Kecemasan

karena adanya suatu ancaman yang datang atau peristiwa-peristiwa pening lainnya

dalam hidup seseorang keluar masuk toilet beberapa kali.

c) Depresi.

Pikiran-pikiran tentang keputusan dan ketidak-berdayaan dapat terjadi jika

kekhawatiran terbentuk dalam diri seseorang. Rasa kesedihan dapat juga melanda

seseorang. Peristiwa-peristiwa yang terjadi sepertinya kehidupan kenikmatannya

dan pikiran-pikiran negatif dapat menguasai seseorang.

d) Pola makan.

Kekhawatiran dapat menyebabkan perubahan yang mencolok dalam jumlah

dan kebiasaan makan.

e) Insomnia.

Ini adalah tanda-tanda kekhawatiran yang paling umum. Tidur umumnya

merupakan salah satu yang paling pertama dipengaruhi, namun tergantung pada

kemampuan seseorang untuk berkonsentrasi.

2.2.5 Penanggulangan Kecemasan

Karena kecemasan merupakan emosi yang sangat tidak menyenangkan,

maka tidak akan dapat dihadapi dalam jangka waktu yang lama. Seseorang akan

termotivasi kuat untuk melakukan sesuatu guna meredakan keadaan yang tidak

menyenangkan itu. Selama hidupnya, seseorang mengembangkan berbagai

macam cara untuk mengatasi situasi yang menimbulkan kecemasan dan perasaan

cemas itu sendiri. Atkinson (1999), mengemukakan ada dua cara utama untuk

menanggulangi kecemasan yaitu menitikberatkan masalah dan emosinya.

Page 49: HUBUNGAN ANTARA TIPE KECEMASAN DENGAN · PDF filekecemasan ini lebih mudah cemas bila menghadapi suatu situasi. ... fakultas Psikologi UIN yang latar belakang jurusan di sekolah asalnya

  41

Menititberatkan masalahnya yaitu seseorang menilai situasi yang menimbulkan

kecemasan kemudian melakukan sesuatu untuk mengubah atau menghindarinya.

Sedangkan menitikberatkan pada emosinya yaitu seseorang mereduksi perasaan

cemas melalui berbagai macam cara dan tidak secara langsung menghadapi

masalah yang menimbulkan kecemasan itu. Oleh sebab itu, dalam menghadapi

berbagai kecemasan ini, diperlukan cara-cara bertahan dalam menanggulangi

kecemasan tersebut.

Sebagian dari cara orang yang mereduksi perasaan cemas tanpa

memfokuskan masalahnya adalah tidak diberi nama. Freud menggunakan istilah

mekanisme pertahanan diri untuk menunjukkan proses tidak sadar yang

melindungi seseorang dari kecemasan melalui pemutarbalikkan fakta. Strategi-

strategi ini tidak mengubah kondisi obyektif bahaya dan hanya mengubah cara

orang mempersepsikan atau memikirkan masalah itu (Atkinson, 1999). Ego

berusaha sekuat mungkin menjaga kestabilan hubungannya dengan realitas, id dan

superego. Namun ketika kecemasan begitu menguasai, ego harus berusaha

mempertahankan diri. Secara tidak sadar, ia akan bertahan dengan cara memblokir

seluruh dorongan-dorongan atau dengan menciutkan dorongan-dorongan tersebut

menjadi wujud nyata yang lebih dapat diterima dan tidak terlalu mengancam. Cara

ini disebut mekanisme pertahanan ego (Boeree, 2004).

Page 50: HUBUNGAN ANTARA TIPE KECEMASAN DENGAN · PDF filekecemasan ini lebih mudah cemas bila menghadapi suatu situasi. ... fakultas Psikologi UIN yang latar belakang jurusan di sekolah asalnya

  42

2.2.7 Kecemasan Dan Proses Belajar.

Di dalam psikologi yang memulai membahas mengenai kecemasan adalah

Freud dengan teori psikonalisasinya. Kemudian muncul juga pembahasan dari

aliran Behaviouristik yang bertolak belakang dengan Psikoanalisa.

Menurut Behaviouristik, proses belajar memegang peranan penting dalam

pembentukan kecemasan. Kecemasan adalah hasil atau sesuatu yang dipelajari

juga merupakan dorongan untuk bertingkah laku bagi seseorang.

Salah seorang tokoh Behaviouristik yaitu J.B.Watson membahas

mengenai tingkah laku manusia yang ditampilkan atau yang tercermin secara

fisik. Ia mengatakan bahwa suatu stimulus adalah hasil dari proses belajar.

Terjadinya perubahan itu relatif menetap serta dihasilkan oleh usaha-usaha

tertentu.

G.D.William( 1962 ) dengan ‘drive theory’nya mengemukakan bahwa

meningkatnya kecemasan dapat memperbaiki penampilan atau prestasi.

2.3 Kerangka Berpikir

Belajar merupakan perubahan tingkah laku individu yang relatif menetap

sebagai hasil dari pengalaman dan interaksi dengan lingkungan (menggunakan

panca indera) yang melibatkan proses kognitif.

Pembelajaran dalam sebuah pendidikan adalah usaha manusia (pendidik)

untuk membimbing anak didiknya menuju kedewasaan dengan penuh tanggung

jawab. Sebagai suatu usaha yang mempunyai tujuan atau cita-cita tertentu, sudah

sewajarnya dalam proses belajar mengandung masalah penilaian terhadap hasil

Page 51: HUBUNGAN ANTARA TIPE KECEMASAN DENGAN · PDF filekecemasan ini lebih mudah cemas bila menghadapi suatu situasi. ... fakultas Psikologi UIN yang latar belakang jurusan di sekolah asalnya

  43

usaha tersebut. Prestasi belajar menunjukan pada hasil yang dicapai oleh individu

melalui usaha pembelajaran.

Fenomena yang terjadi bahwa banyak mahasiswa fakultas Psikologi yang

sering mengulang pada mata kuliah statistik merupakan hal yang penulis rasa

perlu untuk diteliti sebabnya. Terlebih lagi fakultas akan merubah kurikulum

dalam penambahan muatan kurikulum bagi mata kuliah statistik. Hal ini tentu

menjadi perhatian tersendiri bagi pihak fakultas termasuk juga bagi mahasiswa

fakultas Psikologi UIN yang latar belakang jurusan di sekolah asalnya sangat

beragam yaitu jurusan IPA, IPS, bahasa dan pesantren. Bagi Mahasiswa yang

jurusan asalanya IPA atau IPS mengikuti mata kuliah statistik bisa jadi menjadi

hal yang biasa ditemui pada sekolah asalnya yang sering diberikan muatan

pelajaran yang berkaitan dengan angka-angka, misal matematika, fisika, kimia.

Lain hal bagi jurusan bahasa, apalagi bagi yang sekolah asalnya dari pesantren.

Selain itu peneliti juga ingin mengetahui apakah yang menyebabkan prestasi

belajar statistik pada mahasiswa fakultas Psikologi UIN Jakarta.

Penelitian ini penting dilakukan karena statistik merupakan alat yang

dipergunakan dalam proses pengembangan ilmu pengetahuan, demikian halnya

dengan psikologi. Selain itu kebijakan pihak fakultas Psikologi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta yang ingin menjadikan fakultas Psikologi UIN Jakarta

unggul dalam bidang metodologi penelitian dan psikometri mengharuskan

mahasiswa mengikuti perkuliahan statistik lebih banyak dari kebijakan

sebelumnya. Sehingga diharapkan kemampuan statistik mahasiswa meningkat.

Page 52: HUBUNGAN ANTARA TIPE KECEMASAN DENGAN · PDF filekecemasan ini lebih mudah cemas bila menghadapi suatu situasi. ... fakultas Psikologi UIN yang latar belakang jurusan di sekolah asalnya

  44

Dalam penelitian ini prestasi belajar yang ingin diteliti adalah prestasi

belajar statistik mahasiswa fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Pada kenyataannya tinggi rendahnya prestasi belajar seorang anak tidak

hanya ditentukan oleh faktor kecerdasan seorang anak semata. Hal ini terbukti

dari cukup banyaknya anak yang berprestasi walaupun memiliki tingkat

kecerdasan rata-rata, demikian sebaliknya, ada kasus dimana bagi beberapa anak

yang mempunyai tingkat inteligensi (kecerdasan) yang tergolong di atas rata-rata

namun prestasi belajar di sekolahnya biasa-biasa saja dan tidak menonjol. Dengan

demikian dapat dikatakan bahwa ada faktor yang turut menunjang ataupun

melemahkan prestasi belajar ini, antara lain, kemauan atau motivasi maupun

kecemasan yang dimiliki setiap peserta didik.

Menurut Spielberger (1966) kecemasan dasar diartikan sebagai

kecenderungan individu untuk lebih mudah menghayati kecemasan bila

dihadapkan pada situasi yang mengundang stress. Kecemasan dasar ini

merupakan bagian dari kepribadian yang terbentuk oleh pengalaman masa lalu.

Individu yang memiliki kecemasan dasar tinggi akan lebih cepat mengalami stress

karena cenderung mempresepsi suatu stimulus yang sebenarnya tidak berbahaya

bagi ancaman dengan melebih-lebihkan stimulus tersebut. Sedangkan kecemasan

sesaat adalah suatu keadaan emosional yang tergugah oleh situasional .

Menurut Spielberger, adanya keadaan yang membahayakan atau tidak

pada diri individu ditentukan oleh penilaian kognitif individu .Menurut

Spielberger (1966), kecemasan dibedakan menjadi dua yaitu state anxiety dan

trait anxiety. State Anxiety adalah gejala kecemasan yang timbul apabila

Page 53: HUBUNGAN ANTARA TIPE KECEMASAN DENGAN · PDF filekecemasan ini lebih mudah cemas bila menghadapi suatu situasi. ... fakultas Psikologi UIN yang latar belakang jurusan di sekolah asalnya

  45

seseorang dihadapkan pada situasi yang dirasakan mengancam, berlangsung

sementara dan ditandai dengan perasaan subyektif akan tekanan-tekanan tertentu,

kegugupan dan aktifnya susunan syaraf pusat. Trait Anxiety adalah kecemasan

yang menetap pada diri seseorang dan merupakan pembeda antara satu individu

dengan individu lainnya. Kecemasan ini sudah terintegrasi dalam kepribadian

sehingga seseorang yang memiliki kecemasan ini lebih mudah cemas bila

menghadapi suatu situasi.

Berdasarkan uraian di atas, maka kerangka berpikir penelitian ini dapat

digambarkan dalam diagram berikut :

TIPE KECEMASAN :

State anxiety

Trait anxiety

Prestasi belajar Statistik

2.4 Hipotesis

Untuk lebih mengarahkan penelitian ini, peneliti menggunakan hipotesis

sebagai berikut:

H0-1 : Tidak ada hubungan yang signifikan antara tipe kecemasan state anxiety

(kecemasan sebagai sifat) dengan prestasi belajar statistik pada mahasiswa

Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

H0-2 : Tidak ada hubungan yang signifikan antara tipe kecemasan trait anxiety

(kecemasan sesaat) dengan prestasi belajar statistik pada mahasiswa

Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 54: HUBUNGAN ANTARA TIPE KECEMASAN DENGAN · PDF filekecemasan ini lebih mudah cemas bila menghadapi suatu situasi. ... fakultas Psikologi UIN yang latar belakang jurusan di sekolah asalnya

  46

H1-1 : Ada hubungan yang signifikan antara tipe kecemasan state anxiety

(kecemasan sebagai sifat) dengan prestasi belajar statistik pada mahasiswa

Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

H1-2 : Ada hubungan yang signifikan antara tipe kecemasan trait anxiety

(kecemasan sesaat) dengan prestasi belajar statistik pada mahasiswa

Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 55: HUBUNGAN ANTARA TIPE KECEMASAN DENGAN · PDF filekecemasan ini lebih mudah cemas bila menghadapi suatu situasi. ... fakultas Psikologi UIN yang latar belakang jurusan di sekolah asalnya

BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN

Dalam bab ini akan dijelaskan jenis penelitian yang digunakan, meliputi

pendekatan penelitian dan metode penelitian, variabel penelitian, pengambilan

sampel, serta pengumpulan data, teknik anlisa data dan prosedur penelitian.

3.1 Jenis Penelitian

3.1.1 Pendekatan dan Metode Penelitian

Pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif yaitu suatu

karakteristik dari satu variabel yang nilai-nilainya digunakan dalam bentuk

numerikal. Pendekatan kuantitatif menampilkan hasil berupa angka-angka.

Penelitian ini merupakan penelitian korelasional, yaitu penelitian yang dirancang

untuk menentukan tingkat hubungan variabel-variabel yang berbeda dalam suatu

populasi. Pengukuran korelasional digunakan untuk menentukan besarnya arah

hubungan (Sevilla, et. Al, 1993). Alasan peneliti menggunakan penelitian

korelasional adalah karena penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara

dua variabel, yaitu variabel tipe kecemasan dengan variabel prestasi belajar. Maka

jenis penelitian yang cocok untuk digunakan dalam penelitian ini adalah jenis

penelitian korelasi.

Sevilla dkk (1993), menyatakan bahwa penelitian deskriptif bertujuan

menggambarkan sifat suatu keadaan yang ditemukan pada saat penelitian

dilaksanakan dan memeriksa sebab-sebab dari suatu gejala tertentu. Hanya saja

Page 56: HUBUNGAN ANTARA TIPE KECEMASAN DENGAN · PDF filekecemasan ini lebih mudah cemas bila menghadapi suatu situasi. ... fakultas Psikologi UIN yang latar belakang jurusan di sekolah asalnya

  48

penelitian deskriptif ini tidak memiliki kekuatan kontrol terhadap hal-hal yang

terjadi tersebut dan hanya dapat mengukur apa yang ada.

3.2 Definisi Variabel dan Operasional Variabel

Variabel adalah suatu karaketristik yang memiliki dua atau lebih nilai atau sifat

yang berdiri sendiri-sendiri. Kerlinger (dalam Sevilla, 1993) menyebut variabel

sebagai konstruk atau sifat yang diteliti. Pada permulaan penelitian harus

ditetapkan dengan tegas variabel yang akan diteliti, yaitu mana yang termasuk

dalam variabel bebas atau termasuk variabel terikat.

Menurut Kerlinger (dalam Sevilla, 1993) yang dimaksud dengan variabel

bebas adalah variabel yang diharapkan dapat dimanipulasi sebelum diteliti,

sedangkan variabel terikat menurut Ary, dkk (dalam Sevilla, 1993) adalah

variabel yang tidak dapat dimanipulasi.

Variabel-variabel yang terlibat dalam penelitian ini adalah variabel tipe

kecemasan sebagai variabel bebas (independent variable) dan variabel prestasi

belajar sebagai variabel terikat (dependent variable).

Adapun definisi variabel dan operasional variabel dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut :

3.2.1 Definisi Variabel

Prestasi belajar merupakan perubahan tingkah laku individu yang relatif

menetap sebagai hasil dari pengalaman dan interaksi dengan lingkungan

(menggunakan panca indera) yang melibatkan proses kognitif.

  48

Page 57: HUBUNGAN ANTARA TIPE KECEMASAN DENGAN · PDF filekecemasan ini lebih mudah cemas bila menghadapi suatu situasi. ... fakultas Psikologi UIN yang latar belakang jurusan di sekolah asalnya

  49

Kecemasan menurut Spielberger (1983), kecemasan dibedakan menjadi

dua yaitu state anxiety dan trait anxiety. State Anxiety adalah gejala kecemasan

yang timbul apabila seseorang dihadapkan pada suatu yang dirasakan

mengancam. Kecemasan ini tergantung intensitas stimulus yang dianggap

mengancam dimana tingkat stimulus yang mempengaruhi tingkat kecemasan.

State anxiety hanya berlangsung sementara dan ditandai dengan perasaan

subyektif akan tekanan-tekanan tertentu, kegugupan dan aktifnya susunan syaraf

pusat. Trait anxiety adalah kecemasan yang menetap pada diri seseorang yang

merupakan pembeda antara satu individu dengan individu lainnya. Berdasarkan

trait anxiety inilah dapat diperkirakan sejauh mana kecenderungan seseorang

dalam menerima kondisi atau situasi di sekitarnya sebagai sesuatu yang dapat

menimbulkan kecemasan. Kecemasan ini sudah terintegrasi dalam kepribadian

sehingga seseorang yang memiliki kecemasan ini lebih mudah cemas bila

menghadapi suatu situasi.

3.2.2 Operasional Variabel

Dalam penelitian ini, definisi operasional yang digunakan untuk kedua

variabel adalah sebagai berikut :

Prestasi belajar adalah skor yang diperoleh dari nilai prestasi akademik

yang diperoleh dari pembagian hasil penilaian formatif (kehadiran dan keaktifan

di dalam kelas mata kuliah statistik), UTS (ujian tengah semester) dan UAS (ujian

akhir semester).

  49

Page 58: HUBUNGAN ANTARA TIPE KECEMASAN DENGAN · PDF filekecemasan ini lebih mudah cemas bila menghadapi suatu situasi. ... fakultas Psikologi UIN yang latar belakang jurusan di sekolah asalnya

  50

Kecemasan adalah skor yang diperoleh dari jawaban responden terhadap

instrumen STAI (State-trait Anxiety Inventory) yang diukur melalui aspek

kognitif, somatis dan rasa percaya diri.

3.3 Populasi dan Sampel

Suatu penelitian yang dimaksudkan untuk menarik generalisasi, sangat

berkepentingan dengan masalah sampel, yaitu bagaimana mengambil sampel dari

suatu populasi sehingga hasil-hasil penelitian terhadap sampel tersebut melahirkan

kesimpulan yang berlaku umum bagi seluruh populasi.

3.3.1 Populasi Penelitian

Menurut Suharsimi Arikunto (1992), menyatakan bahwa populasi adalah

keseluruhan subyek penelitian. Menurut Kerlinger (1973), populasi merupakan

keseluruhan anggota, kejadian atau obyek-obyek yang telah ditetapkan dengan

baik (Sevilla, et.al., 1993). Komaruddin (1984) yang dimaksud dengan populasi

semua individu yang menjadi sumber pengambilan sampel. Sedangkan Hasan

(2002) memaparkan populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang

memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap akan diteliti. Dalam penelitian

ini yang menjadi populasinya adalah seluruh mahasiswa Fakultas Psikologi UIN

Syarif Hidayatullah semester 3 kelas C dan D yang berjumlah 90 orang yang

terdiri atas 18 laki-laki dan 52 perempuan (data akademik Fakultas Psikologi UIN

Syahid Jakarta tahun 2010).

  50

Page 59: HUBUNGAN ANTARA TIPE KECEMASAN DENGAN · PDF filekecemasan ini lebih mudah cemas bila menghadapi suatu situasi. ... fakultas Psikologi UIN yang latar belakang jurusan di sekolah asalnya

  51

3.3.2 Sampel Penelitian Sampel adalah beberapa bagian kecil atau cuplikan yang didapat dari

populasi (Sevilla, et.al., 1993). Untuk jumlah sampel, peneliti menggunakan

ukuran minimum yang ditawarkan oleh Gay (1976), bahwa untuk penelitian

korelasi diambil 30 subyek atau lebih (Sevilla, et.al., 1993).

Sampel adalah bagian dari populasi yang diambil melalui cara-cara

tertentu yang juga memiliki karaketristik tertentu, jelas dan lengkap yang

dianggap bisa mewakili populasi (Hasan, 2002).

Sesuai dengan tujuan penelitian. Sampel yang diteliti adalah mahasiswa

semester tiga kelas C dan D Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah yang

mengikuti mata kuliah statistk..

Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Psikologi

semester 3 kelas C dan D. Saat pengambilan data jumlah mahasiswa yang hadir

sebanyak 70 orang. Peneliti mengambil sampel sebanyak 70 orang mahasiswa,

karena untuk menganalisa data penetapan sampel yang lebih besar agar

mengurangi bias yang timbul dibandingkan dengan menggunakan sampel yang

jumlahnya sedikit. Selain itu, distribusi frekuensi dari data dengan jumlah sampel

besar dan tidak kurang dari 30 orang akan mendekati pada penyebaran sampel.

3.3.2.1 Teknik Pengambilan Sampel

Teknik yang digunakan untuk pengambilan sampel yang digunakan dalam

penelitian ini adalah insidental sampling atau

  51

Page 60: HUBUNGAN ANTARA TIPE KECEMASAN DENGAN · PDF filekecemasan ini lebih mudah cemas bila menghadapi suatu situasi. ... fakultas Psikologi UIN yang latar belakang jurusan di sekolah asalnya

  52

3.4 Pengumpulan Data

3.4.1 Metode dan Instrumen Penelitian

Pengumpulan data adalah pencatatan hal-hal, peristiwa, keterangan atau

karakteristik-karakteristik sebagian atau seluruh elemen poplasi yang akan

menunjang atau mendukung penelitian (Hasan, 2002) Suharsimi (2003)

mengatakan bahwa yang dimaksud dengan metode pengumpulan data adalah cara-

cara yang dapat digunakan oleh seorang peneliti untuk mengumpulkan data.

Sedangkan yang dimaksud dengan instrumen pengumpulan data adalah alat bantu

yang dipilih dan digunakan oleh seorang peneliti dalam kegiatannya

mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi sitematis dan dipermudah

karenanya.

Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah

angket. Angket adalah sejumlah pernyataan tertulis yang digunakan untuk

memperoleh informasi dari subjek dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-

hal yang ia akui (Arikunto,2002). Adapun alat pengumpulan data yang peneliti

lakukan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan skala kecemasan dan

pengukuran prestasi belajar statistik diambil dari hasil nilai prestasi akademik

mata kuliah statistik pada semester 2.

3.4.2 Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini, skala yang digunakan dalam mengukur kecemasan

adalah skala kecemasan Spielberger STAI (State-Trait Anxiety Inventory) (1983)

yang kemudian diadaptasi dan dimodifikasi oleh Primusanto (2000). Tes ini

  52

Page 61: HUBUNGAN ANTARA TIPE KECEMASAN DENGAN · PDF filekecemasan ini lebih mudah cemas bila menghadapi suatu situasi. ... fakultas Psikologi UIN yang latar belakang jurusan di sekolah asalnya

  53

diciptakan oleh Charles D. Spielberger bekerjasama dengan Richard L. Gorsuch

dan Robert C. Lushene. Dalam tes kecemasan ini diperlihatkan ‘self report’ yang

bertujuan untuk mengukur dua konsep kecemasan yang berbeda yaitu kecemasan

sesaat (state anxiety) dan tes ini mnggambarkan bagaimana perasaan subyek pada

umumnya.

Menurut asumsi Spielberger, orang yang memiliki kecemasan dasar tinggi

cenderung akan mudah menanggapi lingkungannya sebagai suatu yang

membahayakan atau merupakan sutu ancaman atau kecemasan sesaat yang

dimilikinya cenderung akan lebih tinggi dibanding dengan orang yang memiliki

kecemasan rendah.

Skala ini mencakup bentuk Self-report untuk mengukur state dan trait

anxiety. Bagian ini mengukur state anxiety mencakup 20 pernyataan yang

mengevaluasi perasaan subyek pada “saat ini, sekarang ini” (right now, at this

moment). Bagian yang mengukur trait anxiety mencakup 20 petanyaan yang

mengevaluasi bagaimana secara umum perasaan subyek.

Khusus mengenai state anxiety, skala ini juga dapat digunakan untuk

mengevaluasi perasaan subyek pada waktu-waktu tertentu di masa lalu dan saat-

saat tertentu di masa mendatang yang kira-kira akan dialami oleh subyek. Dalam

skala ini terdapat 10 item anxiety-present (mengukur keberadaan kecemasan) dan

10 item anxiety-absent (mengukur ketiadaan kecemasan) pada skala state –

anxiety-nya. Contoh dari item anxiety-present adalah “i feel blue” dan contoh dari

anxiety-absent adalah “I feel pleasant”

  53

Page 62: HUBUNGAN ANTARA TIPE KECEMASAN DENGAN · PDF filekecemasan ini lebih mudah cemas bila menghadapi suatu situasi. ... fakultas Psikologi UIN yang latar belakang jurusan di sekolah asalnya

  54

Skala yang digunakan dalam penelitian ini mengikuti model skala Likert

yaitu skala akhir subyek merupakan skor total dari jawaban pada setiap

pernyataan (Azwar, 2003). Dalam skala ini subyek diharuskan memilih salah satu

jawaban yang menggambarkan tentang dirinya sendiri dan bukan merupakan

pendapat orang lain tentang suatu pernyataan. Skala ini memiliki 5 alternatif

jawaban yaitu : tidak sama sekali, sedikit, sedang, sangat dengan pergerakan

skoring, jika favourable 4, 3, 2, 1 dan jika unfavourable 1, 2, 3, 4. Rincian dan

skala yang dipergunakan adalah sebagai berikut :

Tabel 3.1 Variabel, Indikator, Dan Skala Yang Digunakan

Variabel Indikator Skala Kecemasan sebagai sifat (trait anxiety)

pernyataan subyek mengenai kebiasaannya merasakan ketegangan dalam menghadapi mata kuliah statistik

skala yang digunakan didasarkan pada skala kecemasan Spielberger STAI (State-Trait Anxiety) form Y, rancangan Spielberger (1983) yang berisi 20 item pernyataan, skala ini telah diadaptasi oleh Sayida (2010).

kecemasan sebagai keadaan sesaat (state anxiety)

pernyataan subyek mengenai perasaannya menghadapi keadaan saat mengikuti mata kuliah statistik. Perasaan ini berkisar sekitar ungkapan kecemasan, kegugupan, ketidakpercayaan diri,

Skala yang digunakan didasarkan pada skala kecemasan Spielberger STAI (State-Trait Anxiety form Y, rancangan Spielberger (1983) yang beisi 21 item pernyataan. Skala

  54

Page 63: HUBUNGAN ANTARA TIPE KECEMASAN DENGAN · PDF filekecemasan ini lebih mudah cemas bila menghadapi suatu situasi. ... fakultas Psikologi UIN yang latar belakang jurusan di sekolah asalnya

  55

dan keluhan somatik yang menyertainya.

ini telah diadaptasi oleh Sayida (2010).

Prestasi belajar nilai mata kuliah statistik

Tabel 3.2 Blue Print Uji Coba Skala Tipe Kecemasan

No Aspek Favorabel Unfavorabel Jumlah 1 State Anxiety 1, 2, 3, 5, 6, 7, 8, 10,

11, 12, 14, 16, 18, 19, 20, 21

4, 9, 13, 15, 17

21

2 Trait Anxiety 2, 6, 7, 8, 10, 11, 12, 13, 14, 16, 17, 18

1, 3, 4, 5, 9, 15, 19, 20

20

Tabel 3.3 Teknik Penskoran Skala Kecemasan Untuk

State Anxiety dan Trait Anxiety

Respon Pilihan jawaban/ skor

Tidak sama sekali Sedikit Sedang Sangat

Favorabel 4 3 2 1

Unfavorabel 1 2 3 4

Dalam penelitian ini penulis tidak melakukan try out lagi dikarenakan

penulis menggunakan skala baku yang telah diuji coba oleh peneliti sebelumnya

yaitu Sayida Maisaroh (2009) dalam judul skripsinya “Hubungan Antara Tipe

Kecemasan Dengan Strategi Coping”.

3.4.3 Teknik Uji Instrumen

Bentuk penelitian ini menggunakan uji regresi untuk melihat hubungan

antara dua variabel yaitu tipe kecemasan dengan prestasi belajar statistik pada

  55

Page 64: HUBUNGAN ANTARA TIPE KECEMASAN DENGAN · PDF filekecemasan ini lebih mudah cemas bila menghadapi suatu situasi. ... fakultas Psikologi UIN yang latar belakang jurusan di sekolah asalnya

  56

mahasiswa fakultas Psikologi UIN. Hubungan antar variabel dinyatakan dalam

bentuk koefisien korelasi.

3.4.3.1 Uji validitas Skala

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat

kevalidan suatu kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen dikatakan valid

apabila dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat (Arikunto,

1998).

Pengujian validitas dilakukan untuk mengetahui apakah suatu alat ukur

mampu menghasilkan data yang akurat dan sesuai dengan ukuranya. Untuk

menguji validitas skala, peneliti mengguanakan SPSS versi 13,0 for windows.

3.4.3.2 Uji Reliabilitas Skala

Reliabilitas adalah sejauhmana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya.

Hasil pengukuran dapat dipercaya jika dalam beberapa kali pelaksanaan

pengukuran terhadap kelompok subyek yang sama diperoleh hasil yang relatif

sama. Untuk menguji reliabilitas skala, peneliti menggunakan SPSS versi 13,0 for

windows.

3.5 Teknik Analisa Data

3.5.1 Hasil Uji Validitas

Dari item uji coba terhadap skala state anxiety terdapat 17 item yang valid

dan 11 item pada skala trait anxiety.

  56

Page 65: HUBUNGAN ANTARA TIPE KECEMASAN DENGAN · PDF filekecemasan ini lebih mudah cemas bila menghadapi suatu situasi. ... fakultas Psikologi UIN yang latar belakang jurusan di sekolah asalnya

  57

Tabel 3.4 Sebaran Butir Hasil Penelitian Skala Kecemasan

No Aspek Favorabel Unfavorabel

1 State Anxiety 1, 2, 3, 6, 7, 8, 10, 11, 12, 13, 16, 17, 18, 20, 21

4, 5, 9, 14, 15, 19

2 Trait Anxiety 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 16, 17, 18, 19, 20

1, 15

Skor Prestasi belajar penulis ambil dari nilai prestasi akademik yang

diperoleh dari pembagian hasil penilaian Formatif (kehadiran dan keaktifan di

dalam kelas mata kuliah statistik), UTS (ujian tengah semester) dan UAS (ujian

akhir semester).

3.5.2 Reliabilitas Skala kecemasan

Dari perhitungan uji coba item-item yang valid, diperoleh hasil reliabilitas

skala kecemasan untuk state anxiety 0.895 dan trait anxiety 0.901. Dengan

koefisien reliabilitas tersebut dikatakan bahwa alat ukur tersebut “reliabel”,

sehingga dapat dipercaya untuk dijadikan sebagai alat ukur serta mampu

menggambarkan hasil yang cukup baik.

3.5.3 Tehnik Analisa Data

Untuk mengetahui hubungan antara kedua variabel yang akan diteliti yakni

hubungan antara tipe kecemasan dengan prestasi belajar statistik mahasiswa fakultas

Psikologi UIN Jakarta, maka digunakan rumus korelasi product moment pearson

(Arikunto, 1998: 69).

  57

Page 66: HUBUNGAN ANTARA TIPE KECEMASAN DENGAN · PDF filekecemasan ini lebih mudah cemas bila menghadapi suatu situasi. ... fakultas Psikologi UIN yang latar belakang jurusan di sekolah asalnya

  58

3.6 Prosedur Penelitian

Berkaitan dengan jalannya penelitian ini, penulis membuat langkah-

langkah prosedur penelitian yang diharapkan dapat menunjang kelancaran serta

keberhasilan penelitian ini, yang meliputi:

1. Tahap persiapan

Pada tahap awal ini dimulai denagn memilih judul penelitian, perumusan

masalah, menentukan variabel yang akan diteliti, merumuskan hipotesis

penelitian, mencari serta menyusun teori (studi pustaka) yang tepat yang berkaitan

dengan variabel penelitian, menyusun dan menentukan instrument penelitian yang

berupa skala, menentukan subjek dan lokasi penelitian.

2. Pengujian alat ukur (Try out)

Dalam penelitian ini penulis tidak melakukan try out lagi dikarenakan

penulis menggunakan skala baku yang telah diuji coba oleh peneliti sebelumnya

yaitu Sayida Maisaroh dalam judul skripsinya “Hubungan Antara Tipe

Kecemasan Dengan Strategi coping”. Adapun proses penghitungan dilakukan

dengan menggunakan program SPSS versi 13,0 for Windows.

Dalam penelitian ini skor prestasi belajar statistik responden berupa hasil

nilai mata kuliah statistik II yang diperoleh mahasiswa. Sedangkan untuk skor tipe

kecemasan berupa jawaban mahasiswa terhadap instrumen yang diambil dari teori

Spielberger yaitu STAI (Strait-Trait Anxiety Inventory).

  58

Page 67: HUBUNGAN ANTARA TIPE KECEMASAN DENGAN · PDF filekecemasan ini lebih mudah cemas bila menghadapi suatu situasi. ... fakultas Psikologi UIN yang latar belakang jurusan di sekolah asalnya

 

 

59

59

3. Pelaksanaan penelitian

Dalam pelaksanaannya, responden diminta untuk mengisi alat ukur

kecemasan yang berupa skala kecemasan untuk state anxiety dan trait anxiety.

Penelitian dilakukan pada tanggal 27 September 2010.

4. Tahap analisis data

Data yang diperoleh dari hasil pengisian skala kemudian dikumpulkan

untuk kemudian dianalisa dan dibuat laporannya.

5. Pembahasan

Dalam tahap ini, penulis melakukan interpretasi dan pembahasan terhadap

hasil analisis statistik berdasarkan teori, kemudian membuat kesimpulan hasil

penelitian dengan memperhitungkan data penunjang yang diperoleh.

Page 68: HUBUNGAN ANTARA TIPE KECEMASAN DENGAN · PDF filekecemasan ini lebih mudah cemas bila menghadapi suatu situasi. ... fakultas Psikologi UIN yang latar belakang jurusan di sekolah asalnya

BAB 4

PRESENTASI DAN ANALISA DATA

Pada bab ini membahas tentang hasil penelitian hubungan antara tipe kecemasan

dengan prestasi belajar mahasiswa Psikologi Universitas Islam negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta. Secara rinci bab ini akan mengulas mengenai gambaran

umum responden, deskripsi skor responden, dan uji hipotesis.

4.1 Gambaran Umum Responden Penelitian

Penelitian ini dilakukan terhadap mahasiswa semester tiga Fakultas

Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Jumlah responden

yang menjadi sampel dalam penelitioan ini berjumlah 70 orang. Gambaran umum

subyek dalam penelitian ini akan diuraikan secara rinci di bawah ini berdasarkan

jenis kelamin, usia, asal sekolah dan jurusan.

Tabel 4. 1 Gambaran Umum Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Frekuensi Persentase (%)

1 Laki-laki 18 25.7 %

2 Perempuan 52 74.3 %

Jumlah 70 100 %

61

Page 69: HUBUNGAN ANTARA TIPE KECEMASAN DENGAN · PDF filekecemasan ini lebih mudah cemas bila menghadapi suatu situasi. ... fakultas Psikologi UIN yang latar belakang jurusan di sekolah asalnya

  62

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa yang menjadi subyek

dalam penelitian ini terdiri dari 25.7% subyek laki-laki atau sama dengan 18

orang, dan 74.3% subyek perempuan atau sama dengan 52 orang.

 

Tabel 4.2 Gambaran Umum Responden Berdasarkan Usia

 

No Usia Frekuensi Persentase (%)

1 18 12 17.1 %

2 19 46 65.7 %

3 20 11 15.7 %

4 21 1 1.4 %

Jumlah 70 100 % Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa yang menjadi subyek

dalam penelitian ini terdapat 17.1% atau 12 orang berusia 18 tahun, 65.7% atau 46

orang berusia 19 tahun, 15.7% atau 11 orang berusia 20 tahun, dan 1.4% atau 1

orang berusia 21 tahun.

Tabel 4.3 Gambaran Umum Responden Berdasarkan Asal Sekolah

No Asal Sekolah Frekuensi Persentase (%)

1 Aliyah 7 10.0%

2 Aliyah + Pesantren 8 11.4%

3 SMU 51 72.9%

4 SMU + Pesantren 4 5.7%

Jumlah 70 100 %

Page 70: HUBUNGAN ANTARA TIPE KECEMASAN DENGAN · PDF filekecemasan ini lebih mudah cemas bila menghadapi suatu situasi. ... fakultas Psikologi UIN yang latar belakang jurusan di sekolah asalnya

  63

Berdasarkan data di atas, dapat diketahui bahwa subyek dalam penelitian

ini yang berasal dari sekolah Aliyah sebanyak 10.0% atau 7 orang, 11.4% atau 8

orang dari Aliyah + Pesantren, 72.9% atau 51 orang dari SMU, 5.7% atau 4 orang

dari SMU + Pesantren.

Tabel 4.4 Gambaran Umum Responden Berdasarkan Jurusan Sekolah

 

No Jurusan Sekolah Frekuensi Persentase (%)

1 IPA 34 48.6 %

2 IPS 31 44.3%

3 Bahasa 5 7.1%

Jumlah 70 100 %

Berdasarkan data diatas, dapat diketahui bahwa subyek dalam penelitian

ini terdapat 48.6% atau 34 orang dari jurusan IPA, 44.3% atau 31 orang dari IPS,

dan 7.1% atau 5 orang dari Bahasa.

4.2 Statistik Deskriptif

a. Tingkat state anxiety

Tabel 4.5 descriptive statistics state anxiety

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Skala state anxiety 70 35,00 123,00 76,1571 23,15708

Valid N (listwise) 70

 

Page 71: HUBUNGAN ANTARA TIPE KECEMASAN DENGAN · PDF filekecemasan ini lebih mudah cemas bila menghadapi suatu situasi. ... fakultas Psikologi UIN yang latar belakang jurusan di sekolah asalnya

  64

b. Tingkat trait anxiety

Tabel 4.5 descriptive statistics trait anxiety

 

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Skala state anxiety 70 29,00 137,00 83,5857 23,83913

Valid N (listwise) 70

 

Dari tabel di atas, descriptif statistik mengenai hasil hitung skala state

anxiety diketahui bahwa nilai minimum 35 dan nilai maksimum 123 dengan mean

(nilai rata-rata) 76.1571 dan standar deviasi 23.157.

Selanjutnya hasil hitung statistic deskriptif ini akan digunakan untuk

menentukan tingkat state anxiety pada mahasiswa Psikologi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Untuk mengetahui perbedaan tingkat state anxiety bagi mahasiswa

Psikologi UIN Syarif hidayatullah Jakarta, peneliti melakukan kategorisasi

rentangan untuk setiap subyek. Rentangan dibagi menjadi tiga interval dengan

kategori tinggi, sedang, dan rendah. Tujuan kategorisasi ini adalah untuk

menempatkan subyek ke dalam kelompok-kelompok yang terpisah secara

berjenjang menurut suatu kontinum berdasar atribut yang diukur.

Dalam mengetahui tingkat state anxiety pada mahasiswa Psikologi UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta dapat di lihat pada tabel berikut:

Page 72: HUBUNGAN ANTARA TIPE KECEMASAN DENGAN · PDF filekecemasan ini lebih mudah cemas bila menghadapi suatu situasi. ... fakultas Psikologi UIN yang latar belakang jurusan di sekolah asalnya

  65

Tabel 4.6 Tingkat state anxiety pada mahasiswa Psikologi UIN Jakarta

Kategorisasi

Klasisfikasi sebaran Interval Frek Persentase

Rendah X ≤ (M - 1SD) X < 62 20 28.6 %

Sedang (M + 1SD) ≤ x ≤ (M – 1SD) 62≤ X ≤90 29 41.4 %

Tinggi X ≥ (M + 1SD) X > 90 21 30.0 %

Total 70 100 %

 

Tabel 4.7 Tingkat trait anxiety pada mahasiswa Psikologi UIN Jakarta

Kategorisasi Klasisfikasi sebaran Interval Frek Persentase

Rendah X ≤ (M - 1SD) X < 65 18 25.7 %

Sedang (M + 1SD) ≤ x ≤ (M – 1SD) 65≤ X ≤101 36 51.4 %

Tinggi X ≥ (M + 1SD) X > 101 16 22.9 %

Total 70 100 %

4.3 Uji Hipotesis

Untuk menguji hipotesis, maka peneliti melakukan maka digunakan rumus korelasi

product moment pearson (Arikunto, 1998: 69) yang dilakukan melalui program SPSS

versi 13.0 diperoleh data sebagai berikut :

Page 73: HUBUNGAN ANTARA TIPE KECEMASAN DENGAN · PDF filekecemasan ini lebih mudah cemas bila menghadapi suatu situasi. ... fakultas Psikologi UIN yang latar belakang jurusan di sekolah asalnya

  66

Tabel 4.8

Correlations

Prestasi belajar SA TA

Pearson Correlation Prestasi belajar 1,000 ,200 ,223

SA ,200 1,000 ,978

TA ,223 ,978 1,000

Sig. (1-tailed) Prestasi belajar . ,048 ,032

SA ,048 . ,000

TA ,032 ,000 .

N Prestasi belajar 70 70 70

SA 70 70 70

TA 70 70 70

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui nilai r hitung antara tipe state

anxiety menunjukkan angka sebesar 0.200 dengan nilai signifikansi sebesar 0.048,

sedangkan tipe trait anxiety dengan r hitung 0.223 dengan nilai signifikansi 0.032.

Dengan demikian maka hasil perhitungan tersebut mengungkapkan bahwa ada

hubungan state anxiety dengan prestasi belajar statistik dan ada hubungan trait

anxiety dengan prestasi belajar statistik mahasiswa fakultas Psikologi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta. Dengan demikian hipotesis nilai yang menyatakan tidak

terdapat hubungan yang signifikan antara tipe kecemasan dengan prestasi belajar

mata kuliah statistik ditolak.

 

Page 74: HUBUNGAN ANTARA TIPE KECEMASAN DENGAN · PDF filekecemasan ini lebih mudah cemas bila menghadapi suatu situasi. ... fakultas Psikologi UIN yang latar belakang jurusan di sekolah asalnya

BAB 5

KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN

Pada bab ini membahas mengenai kesimpulan dari hasil penelitian, diskusi, serta

saran tentang kecemasan dengan prestasi belajar pada mahasiswa Fakultas

Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dan berdasarkan analisis

data diperoleh kesimpulan, yaitu ada hubungan yang signifikan antara kecemasan

dengan prestasi belajar pada mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Dapat diketahui nilai r hitung antara tipe state

anxiety menunjukkan angka sebesar 0.200 dengan nilai signifikansi sebesar 0.048.

Sedangkan pada tipe trait anxiety r hitung 0.223 dengan nilai signifikansi 0.032.

5.2. Diskusi

Penelitian ini bertujuan untuk mencari hubungan antara tipe kecemasan

dengan prestasi belajar statistik pada mahasiswa fakultas Psikologi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Adapun hasil yang diperoleh adalah tidak ada hubungan yang signifikan

antara tipe kecemasan dengan prestasi belajar statistik pada mahasiswa fakultas

Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Hal ini sesuai dengan teori-teori

67

Page 75: HUBUNGAN ANTARA TIPE KECEMASAN DENGAN · PDF filekecemasan ini lebih mudah cemas bila menghadapi suatu situasi. ... fakultas Psikologi UIN yang latar belakang jurusan di sekolah asalnya

  68

Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhinya, yaitu :

1. Tipe Kecemasan yang dihadapi

Kecemasan tidak hanya bergantung pada variabel manusianya tetapi juga

rangsangan yang membangkitkan kecemasan.

2. Latar Belakang pendidikan

3. Jurusan pada sekolah asal

Dilihat dari hasil crosstabs asal jurusan sekolah dengan pretasi belajar

statistik diperoleh hasil bahwa mahasiswa yang berasal dari jurusan IPS memiliki

tingkat kecemasan state anxiety yang tinggi (15.7 %) dan pada trait anxiety juga

berada pada kategori tinggi (12.9 %). Bila dibandingkan dengan mahasiswa yang

berasal dari jurusan IPA dan IPS. Hasil penelitian ini didukung pula Zakiah

Darajat (dalam Sayida, 2010), yang mengemukakan bahwa kecemasan adalah

manifestasi dari berbagai proses emosi yang bercampur baur, yang terjadi ketika

orang sedang mengalami tekanan perasaan (frustasi) dan pertengkaran batin

(konflik). Pendapat itu juga diperkuat oleh Davidoff (1988) yang menganggap

bahwa konflik kognisi maupun situasi yang jelas mengancam dapat menimbulkan

kecemasan.

5.3. Saran

Penulis menyadari bahwa dalam penelitian ini masih terdapat beberapa

kekurangan, oleh karena itu diharapkan bagi para peneliti yang akan melakukan

penelitian dengan tema yang sama disarankan untuk dapat menutupi kekurangan

dalam penelitian ini.

Page 76: HUBUNGAN ANTARA TIPE KECEMASAN DENGAN · PDF filekecemasan ini lebih mudah cemas bila menghadapi suatu situasi. ... fakultas Psikologi UIN yang latar belakang jurusan di sekolah asalnya

  69

Berdasarkan hasil uji hipotesis dan keterbatasan dalam penelitian, berikut

ini ada beberapa hal yang dapat dipertimbangkan sebagai saran teoritis dan

praktis, yaitu Saran teoritis dari penelitian ini peneliti menyarankan dalam

pengumpulan data penelitian, item-item pernyataan dibuat lebih jelas agar

responden lebih mudah dalam menjawab soal pernyataan. Dalam kajian pustaka,

sebaiknya lebih banyak lagi teori-teori yang membahas tentang prestasi belajar

dan kecemasan.

Saran praktis dari penelitian ini adalah bagi mahasiswa sebaiknya

mengubah persepsinya mengenai mata kuliah statistik sebagai mata kuliah yang

menakutkan agar memperoleh hasil belajar yang tinggi.

Page 77: HUBUNGAN ANTARA TIPE KECEMASAN DENGAN · PDF filekecemasan ini lebih mudah cemas bila menghadapi suatu situasi. ... fakultas Psikologi UIN yang latar belakang jurusan di sekolah asalnya

DAFTAR PUSTAKA

Atkinson, R. Dkk. (1993). Pengantar Psikologi. Jakarta : Erlangga

Arikunto Suharsimi (2006). Prosedur Penelitian Suatu Praktik. Jakarta : Rieneka Cipta

Darajat, Zakiah, (1990). Kesehatan Mental. Jakarta : CV. Haji Mas Agung

Davidoff, Linda. (1988). Pengantar Psikologi, Jakarta : Erlangga

Depdiknas. (2001). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi ke-3. Jakarta : Balai Pustaka

Hurlock, E.B (1997). Psikologi Perkembangan. Jakarta : Erlangga

JP, Chaplin, Penerjemah Kartini Kartono (1989). Kamus Psikologi. Jakarta : Rajawali Grafindo Persada

Kerlinger, F. N (2000). Asas-asas Penelitian Behavioural. Yogyakarta : Gajah Mada University Press.

Nasir, Mohamad, (1983). Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia.

Santrok, John W. (2007). Psikologi Pendidikan. Edisi ke-2. Jakarta : Kencana

Sarwono, Sarlito Wirawan, (1984). Pengantar Psikologi Umum. Jakarta : Bulan Bintang

Sevilla, Conseulo, E., et al (1993). Pengantar Metode Penelitian. Jakarta : UI Press

Spielberger. C. (1966). Anxiety and Behaviour. New York : Academic Press

Suryabrata, Soemadi. (2002). Psikologi Pendidikan, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada

Syah, Muhibbin. (2004). Psikologi Belajar. Jakarta : Raja Grafindo.

Hasan, Iqbal, M. Ir, MM. (2003). Pokok-pokok materi statistik 2 (statistik

inferensif). Edisi ke-2, Jakarta : Bumi Aksara

Page 78: HUBUNGAN ANTARA TIPE KECEMASAN DENGAN · PDF filekecemasan ini lebih mudah cemas bila menghadapi suatu situasi. ... fakultas Psikologi UIN yang latar belakang jurusan di sekolah asalnya

Sudijono, Anas. (2004). Pengantar Statistik Pendidikan. Raja Grafindo Persada :

Jakarta.

Winkel, W. S. (1999). Psikologi Pengajaran. Jakarta : Gramedia

Trito., (2006). SPSS 13.3 Terapan : Riset Statistik Parametrik. Yogyakarta : ANDI Press, Edisi ke-1

Syaifuddin, Azwar, (2004). Penyusuna Skala Psikologi. Jakarta : Pustaka Pelajar