HUBUNGAN ANTARA KUALITAS RELASI GURU-SISWA DAN …

136
HUBUNGAN ANTARA KUALITAS RELASI GURU-SISWA DAN REGULASI EMOSI PADA ANAK USIA 9-11 TAHUN SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi Disusun oleh : Agnes Natasya Wulandari 139114105 PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2018 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of HUBUNGAN ANTARA KUALITAS RELASI GURU-SISWA DAN …

Page 1: HUBUNGAN ANTARA KUALITAS RELASI GURU-SISWA DAN …

HUBUNGAN ANTARA KUALITAS RELASI GURU-SISWA

DAN REGULASI EMOSI PADA ANAK USIA 9-11 TAHUN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

Psikologi Program Studi Psikologi

Disusun oleh :

Agnes Natasya Wulandari

139114105

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2018

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: HUBUNGAN ANTARA KUALITAS RELASI GURU-SISWA DAN …

HALAMAN PBR.SETUJUAI\ DOSBN PBMBIMBING

SKRIPSI

HUBIJNGAI{ ANTARA KUALITAS RELASI GURU.SISWA DAN

REGUI.ASI EMOSI PADA ANAK USIA 9-11 TAHUN

Dr. Titik lftistiyani, M.Psi., Psi.

ryuj

1

. *-Adg,*eq&& * -.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: HUBUNGAN ANTARA KUALITAS RELASI GURU-SISWA DAN …

HALAMAN PENGESAHAN

HUBUNGAII ANTARA KUALITAS RELASI GURU-SISWA DAN

REGULASI EMOSI PADA ANAK USIA 9-11 TAHUN

Disusun Oleh :

Agnes Natasya Wulandari

139r 14105

Telatr dipe ankan di depan Panitia Penguji

Pada Tanggal l0 Juli 2018 dan dinyatakan memenuhi syarat

Penguji I :

Penguji II :

Penguji III :

Sus an Panitia Penguji

N a Lengkap

Dr. Titik Kristiyani, M.Psi., Psi.

Dis. H anus Wahyudi, M.Si.

Cornelius Sis Widyatmoko, M.Psi.

at 3 JUL 2019Yogyakarta, :........

Fakultas Psikologi

lll

itas Sanata Dharma

4\B\

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: HUBUNGAN ANTARA KUALITAS RELASI GURU-SISWA DAN …

iv

HALAMAN MOTTO

“ Believe you can, then you will ”

-Mulan (Disney)-

“ Nothing is impossible. Yesterday you said

tomorrow. Just Do It. What are you waiting for?

Don’t let your dreams be dreams. If you’re tired

of starting over, stop giving up ”

-Shia LaBeouf-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: HUBUNGAN ANTARA KUALITAS RELASI GURU-SISWA DAN …

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya ini saya persembahkan untuk :

Allah Bapa di surga,

Bapak Daniel Windriatmoko & Mama Anastasia Puji Wulandari

Adik Metodius Narendra Arda K.,

Serta,

Semua orang yang sudah membantu dan mendukung saya untuk

menyelesaikan karya ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: HUBUNGAN ANTARA KUALITAS RELASI GURU-SISWA DAN …

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini

tidak memuat karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan

daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 23 Juli 2018

Peneliti,

Agnes Natasya Wulandari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: HUBUNGAN ANTARA KUALITAS RELASI GURU-SISWA DAN …

vii

HUBUNGAN ANTARA KUALITAS RELASI GURU-SISWA DAN

REGULASI EMOSI PADA ANAK USIA 9-11 TAHUN

Agnes Natasya Wulandari

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kualitas relasi

guru-siswa dan regulasi emosi pada anak usia 9-11 tahun. Hipotesis yang diajukan

dalam penelitian ini adalah ada hubungan positif antara kualitas relasi guru-siswa

dan regulasi emosi pada anak usia 9-11 tahun. Penelitian ini menggunakan metode

kuantitatif dengan jenis penelitian korelasional. Subjek dalam penelitian ini adalah

158 anak usia 9-11 tahun. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu

skala kualitas relasi guru-siswa yang terdiri dari 20 item dengan koefisien

reliabilitas 0,713 serta skala regulasi emosi yang terdiri dari 14 item dengan

koefisien reliabilitas 0,708. Hasil uji korelasi Spearman’s Rho menunjukkan

koefisien korelasi sebesar 0,608 dengan taraf signifikansi 0,000. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif dan signifikan antara kualitas

relasi guru-siswa dengan regulasi emosi pada anak usia 9-11 tahun.

Kata kunci : kualitas relasi guru-siswa, regulasi emosi, anak usia 9-11 tahun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: HUBUNGAN ANTARA KUALITAS RELASI GURU-SISWA DAN …

viii

A CORRELATION BETWEEN THE QUALITY OF TEACHER-STUDENT

RELATIONSHIP AND EMOTION REGULATION IN CHILDREN

AGED 9-11 YEARS OLD

Agnes Natasya Wulandari

ABSTRACT

This research aimed to determine the relation between the quality of

teacher-student relationship and emotional regulation in children aged 9-11 years

old. The hypothesis of this research was that there was a positive correlation

between the quality of teacher-student relationship and emotional regulation in

children aged 9-11 years old. This research used the quantitative method with

correlational research type. The subjects on this research were 158 children who

are 9 - 10 years age range. The means of measurement used in this research were

quality scale of teacher-student relation which consisted of 20 items with

reliability coefficient of 0.713 and scale of emotional regulation consisted of 14

items with reliability coefficient of 0.708. Spearman’s Rho showed a correlation

coefficient of 0.608 with a significance level of 0.000. The result of this research

showed that there was a positive and significant correlation between the quality of

teacher-student relationship and emotional regulation in children aged 9-11 years

old.

Keyword : quality of teacher-student relationship, emotion regulation, children

aged 9-11 years old

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: HUBUNGAN ANTARA KUALITAS RELASI GURU-SISWA DAN …

ix

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma

Nama : Agnes Natasya Wulandari

Nomor Mahasiswa : 139114105

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul.

Hubungan antara Kualitas Relasi Guru-Siswa dan Regulasi Emosi Pada

Anak Usia 9-11 Tahun

Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan

kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,

mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau di media

lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun

memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai

penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya.

Dibuat di : Yogyakarta

Pada tanggal : 23 Juli 2018

Yang menyatakan,

(Agnes Natasya Wulandari)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: HUBUNGAN ANTARA KUALITAS RELASI GURU-SISWA DAN …

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah Bapa Yang Maha Kasih atas

segala berkat yang diberikan oleh-Nya, sehingga penulis mampu melalui seluruh

proses penulisan skripsi ini hingga selesai. Skripsi ini disusun sebagai salah satu

syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Psikologi di Fakultas Psikologi

Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik karena adanya dukungan,

bantuan, serta doa dari banyak pihak. Maka dari itu, penulis ingin mengucapkan

terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Universitas Sanata Dharma yang sudah memberikan banyak pengalaman

dan pelajaran yang sangat berharga bagi penulis.

2. Ibu Dr. Titik Kristiyani, M.Psi., Psi., selaku Dekan Fakultas Psikologi

Universitas Sanata Dharma dan Dosen Pembimbing Skripsi yang selalu

sabar dan memberikan perhatian dengan meluangkan waktunya, serta

selalu memberikan sebuah jalan atau pencerahan ketika penulis mengalami

hambatan dalam menulis skripsi ini. Terima kasih bu, semoga Tuhan

selalu memberkati ibu dan keluarga.

3. Ibu Ratri Sunar Astuti, M. Si., selaku Wakil Dekan Fakultas Psikologi

Universitas Sanata Dharma.

4. Ibu M. E. Madyaningrum, Ph.D., selaku Ketua Program Studi Psikologi

Universitas Sanata Dharma.

5. Ibu P. Henrietta P. D. A. D. S., M.A., selaku Wakil Ketua Program Studi

Psikologi Universitas Sanata Dharma.

6. Bapak Prof. A. Supratiknya, Ph.D. dan Bapak T. M. Raditya Hernawa,

M.Psi., Psi., selaku Dosen Pembimbing Akademik yang selalu

memberikan dukungan serta arahan selama perkuliahan.

7. Bapak/Ibu dosen dan staf karyawan Fakultas Psikologi Universitas Sanata

Dharma, khususnya untuk Bu Nani, Mas Gandung, dan Pak Sidik yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: HUBUNGAN ANTARA KUALITAS RELASI GURU-SISWA DAN …

xi

telah memberikan banyak ilmu dan pengalaman yang sangat bermanfaat

dan berguna bagi penulis.

8. Ketua Yayasan Budi Utama, Yogyakarta dan Kepala Sekolah SD Budi

Utama, yang telah memberikan izin penelitian di SD Budi Utama,

Yogyakarta.

9. Bapak Hari, selaku guru SD Budi Utama bagian Kesiswaan yang telah

membantu peneliti untuk melakukan penelitian di SD Budi Utama,

Yogyakarta.

10. Bapak dan mama yang selalu mendukung dan mendoakan peneliti. Terima

kasih karena telah mengizinkan dan memberi kepercayaan pada peneliti

untuk mengembangkan diri di kota Yogyakarta tercinta ini. Adik Arda

yang peneliti sayangi. Terima kasih untuk selalu memberikan celotehan

yang lucu untuk menyemangati peneliti serta selalu menunggu peneliti

untuk pulang ke rumah.

11. Sdri. Bernadette Yovita Adriana, sepupu yang peneliti sayangi. Terima

kasih untuk selalu memberikan dukungan kepada peneliti untuk segera

menyelesaikan skripsi ini dan selalu menemani peneliti ketika berada di

Jakarta.

12. Sdra. Yohanes Davin Dwiatmoko. Terima kasih karena sudah berproses

bersama peneliti. Terima kasih juga untuk selalu menyemangati peneliti,

mendengarkan segala keluh kesah peneliti, dan membantu peneliti untuk

menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya.

13. Sahabat-sahabatku tersayang, Monica Angelina Imaldia A.P., Nia Priscilla

Natasya H., dan Dyah Retno Paramita. Terima kasih atas dinamika,

keseruan, dan curhatan dari semester awal hingga akhir ini. Semoga selalu

diberi kebahagiaan dan tercapai segala hal yang diinginkan.

14. Teman-teman Psikologi angkatan 2013, khususnya classy class (kelas C)

yang peneliti cintai dan banggakan, terima kasih atas segala dinamika,

candaan, kerja sama, dan kekompakan yang diberikan selama ini. Semoga

sukses untuk tahapan selanjutnya dan selalu diberkati untuk setiap langkah

yang kalian lakukan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: HUBUNGAN ANTARA KUALITAS RELASI GURU-SISWA DAN …

xii

15. Teman-teman bimbingan skripsi, Monica, Mita, Ollyn, Sonya, Putri, Tia,

dan Stephina. Terima kasih atas dukungan dan bantuan yang diberikan

selama proses penulisan skripsi.

16. Teman-teman organisasi dan kepanitiaan, terima kasih atas segala

pengalaman dan dinamika yang diberikan. Semangat dan sukses untuk

kedepannya!

17. Siswa siswi SD Budi Utama, Yogyakarta, yang telah bersedia meluangkan

waktu untuk terlibat dalam penelitian skripsi ini.

18. Semua pihak yang sudah membantu penelitian skripsi ini secara langsung

dan tidak langsung. Terima kasih atas segala bantuan, doa, dan dukungan

yang diberikan.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna, maka

dengan terbuka penulis menerima segala benrtuk kritik dan saran dari pembaca

untuk perbaikan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi

pembaca. Terima kasih.

Yogyakarta, 23 Juli 2018

Penulis,

Agnes Natasya Wulandari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: HUBUNGAN ANTARA KUALITAS RELASI GURU-SISWA DAN …

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ......................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................. iii

HALAMAN MOTTO ........................................................................ iv

HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................... v

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................ vi

ABSTRAK ........................................................................................ vii

ABSTRACT ...................................................................................... viii

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH .............. ix

KATA PENGANTAR ........................................................................ x

DAFTAR ISI ...................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL .............................................................................. xvi

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................ xvii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................

A. Latar Belakang ..............................................................................

B. Rumusan Masalah ...................................................................

C. Tujuan Penelitian .....................................................................

D. Manfaat Penelitian ...................................................................

1

1

7

7

7

BAB II LANDASAN TEORI .............................................................

A. Kualitas Relasi Guru-Siswa ......................................................

1. Definisi Kualitas Relasi Guru-Siswa ......................................

2. Aspek Kualitas Relasi Guru-Siswa .........................................

B. Regulasi Emosi ..........................................................................

1. Definisi Regulasi Emosi .......................................................

2. Proses Regulasi Emosi .........................................................

3. Strategi Regulasi Emosi ........................................................

4. Faktor-faktor yang memengaruhi Regulasi Emosi ..................

C. Tahapan Perkembangan Anak Usia 9-11 Tahun ...........................

9

9

9

10

11

11

12

13

16

19

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: HUBUNGAN ANTARA KUALITAS RELASI GURU-SISWA DAN …

xiv

1. Perkembangan Sosioemosi Anak Usia 9-11 Tahun .............

D. Dinamika Hubungan antara Kualitas Relasi Guru-Siswa dan

Regulasi Emosi ........................................................................

E. Kerangka Penelitian .................................................................

F. Hipotesis ...............................................................................

19

21

25

26

BAB III METODE PENELITIAN ..........................................................

A. Jenis Penelitian ........................................................................

B. Identifikasi Variabel .................................................................

C. Definisi Operasional ..................................................................

1. Kualitas Relasi Guru-Siswa ...................................................

2. Regulasi Emosi .......................................................................

D. Subjek Penelitian ...............................................................

E. Metode Pengumpulan Data ......................................................

1. Penyusunan Blueprint ............................................................

2. Penulisan Item .......................................................................

3. Review dan Revisi Item .........................................................

4. Pengujian Validitas Isi .........................................................

5. Uji Pendahuluan Alat Ukur ......................................................

6. Uji Coba Alat Ukur .................................................................

7. Pemeriksaan Reliabilitas Alat Ukur Penelitian ..........................

F. Metode Analisis Data ....................................................................

1. Uji Normalitas ......................................................................

2. Uji Linearitas ......................................................................

27

27

27

27

27

28

29

29

29

31

32

32

34

36

38

39

39

39

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ...............................................

A. Hasil Penelitian .......................................................................

1. Pelaksanaan Penelitian .......................................................

2. Deskripsi Subjek ................................................................

3. Deskripsi Data Penelitian .....................................................

4. Reliabilitas Data Penelitian .................................................

5. Hasil Uji Asumsi ................................................................

5.1 Uji Normalitas ...............................................................

40

40

40

41

42

45

45

45

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: HUBUNGAN ANTARA KUALITAS RELASI GURU-SISWA DAN …

xv

5.2 Uji Linearitas ....................................................................

6. Hasil Uji Hipotesis ................................................................

7. Hasil Analisis Tambahan .....................................................

B. PEMBAHASAN ......................................................................

1. Hubungan antara Kualitas Relasi Guru-Siswa dan Regulasi

Emosi ................................................................................

2. Analisis Tambahan ..............................................................

46

47

47

48

48

52

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .................................................

A. Kesimpulan ..............................................................................

B. Keterbatasan Penelitian .............................................................

C. Saran ........................................................................................

1. Bagi Sekolah .......................................................................

2. Bagi Penelitian Selanjutnya .................................................

54

54

54

55

55

55

DAFTAR PUSTAKA .........................................................................

LAMPIRAN .......................................................................................

57

62

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: HUBUNGAN ANTARA KUALITAS RELASI GURU-SISWA DAN …

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Blueprint Skala Kualitas Relasi Guru-Siswa

........................................................................................

30

Tabel 2. Blueprint Skala Regulasi Emosi ......................................... 31

Tabel 3. Skor Berdasarkan Kategori Jawaban ...................................... 32

Tabel 4. Distribusi Item Skala Kualitas Relasi Guru-Siswa (Sebelum

Uji Coba) .........................................................................

33

Tabel 5. Distribusi Item Skala Regulasi Emosi (Sebelum Uji

Coba).................................................................................

34

Tabel 6. Distribusi Item Skala Kualitas Relasi Guru-Siswa (Setelah

Uji Coba) ..........................................................................

37

Tabel 7. Distribusi Item Skala Kualitas Relasi Guru-Siswa (Nomor

Baru) ...............................................................................

37

Tabel 8. Distribusi Item Skala Regulasi Emosi (Setelah Uji Coba)

........................................................................................

38

Tabel 9. Distribusi Item Skala Regulasi Emosi (Nomor Baru)

........................................................................................

38

Tabel 10. Deskriptif Subjek Berdasarkan Jenis Kelamin

........................................................................................

42

Tabel 11. Deskriptif Subjek Berdasarkan Usia ................................... 42

Tabel 12. Statistik Deskriptif Variabel Penelitian ............................... 43

Tabel 13. Statistik Deskriptif Regulasi Emosi ..................................... 44

Tabel 14. Reliabilitas Alat Ukur ......................................................... 45

Tabel 15. Hasil Uji Normalitas ......................................................... 46

Tabel 16. Hasil Uji Linearitas ........................................................... 46

Tabel 17. Hasil Uji Hipotesis ........................................................... 47

Tabel 18. Hasil Uji Korelasi Kualitas Relasi Guru-Siswa dan Strategi

Regulasi Emosi ................................................................

48

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: HUBUNGAN ANTARA KUALITAS RELASI GURU-SISWA DAN …

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Skala Kualitas Relasi Guru-Siswa (Uji Coba) .................. 63

Lampiran 2. Skala Regulasi Emosi (Uji Coba) ................................... 72

Lampiran 3. Uji Reliabilitas dan Seleksi Item Skala Kualitas Relasi

Guru-Siswa (Uji Coba) ..................................................

80

Lampiran 4. Uji Reliabilitas dan Seleksi Item Skala Regulasi Emosi

(Uji Coba) ....................................................................

85

Lampiran 5. Skala Kualitas Relasi Guru-Siswa dan Regulasi Emosi

untuk Pengambilan Data ..................................................

93

Lampiran 6. Uji Reliabilitas Skala Pengambilan Data .......................... 102

Lampiran 7. Hasil Uji One Sample T-test ........................................... 105

Lampiran 8. Hasil Uji Normalitas ..................................................... 109

Lampiran 9. Hasil Uji Linearitas ....................................................... 111

Lampiran 10. Hasil Uji Korelasi ......................................................... 113

Lampiran 11. Hasil Analisis Tambahan .............................................. 115

Lampiran 12. Surat Penelitian ............................................................ 118

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: HUBUNGAN ANTARA KUALITAS RELASI GURU-SISWA DAN …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Maraknya berbagai kasus terkait rendahnya pengelolaan emosi dalam

dunia pendidikan di Indonesia memberikan perhatian yang cukup besar bagi

sebagian besar warganya. Kasus yang memberikan banyak perhatian publik

saat ini adalah bullying (Hamdi, 2016; Setyawan, 2014) serta aksi tawuran

yang dilakukan oleh siswa sekolah dasar di Magelang, Purwakarta, dan

Makassar (Cipto, 2017; Lia, 2018; Widyastuti, 2018). Kedua kasus ini

merupakan bentuk dari perilaku agresif yang disebabkan oleh rendahnya

regulasi emosi yang dimiliki siswa. Hal ini dibuktikan dengan adanya

penelitian yang menyatakan bahwa regulasi emosi yang maladaptif dapat

meningkatkan perilaku agresif seseorang (Bucks, Daffern, & Roberton,

2012). Berdasarkan penelitian tersebut, maka peningkatan regulasi emosi

perlu dilakukan sebagai bentuk tindakan preventif untuk mengurangi perilaku

agresif (Syahadat, 2013).

Regulasi emosi merupakan suatu rangkaian proses yang dimiliki

individu untuk mengatur emosinya, di mana hal tersebut berhubungan dengan

kapan emosi itu dimiliki, serta bagaimana individu merasakan dan

mengekspresikan emosinya (Gross, 1998; Gross, dalam Urry & Gross, 2010;

Gross, 2007; Gross, 2014). Peningkatan regulasi emosi perlu ditingkatkan

sejak dini. Dampak yang dapat diberikan dengan adanya peningkatan regulasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: HUBUNGAN ANTARA KUALITAS RELASI GURU-SISWA DAN …

2

emosi pada kehidupan anak, yaitu anak akan lebih memperhatikan, mampu

mendengarkan dengan baik atas apa yang orang lain bicarakan, mampu

menyelesaikan konflik dengan teman-temannya, menunjukkan tingkat stres

yang lebih rendah, berperilaku lebih baik, serta lebih peduli terhadap orang

lain (Barish, 2009). Hal ini semakin menambah pentingnya meningkatkan

regulasi emosi.

Berbagai faktor dapat dilakukan untuk meningkatkan regulasi emosi

siswa, seperti memperhatikan pengasuhan orang tua (Karreman, van Tuijl,

van Aken, & Deković, 2006), kelekatan (attachment) yang dimiliki orang tua

dengan siswa (Zimmermann, Maier, Winter, & Grossmann, 2001), serta

kualitas relasi guru-siswa (Thompson, dalam Pianta, 1999). Pada faktor

pengasuhan orang tua, terdapat hubungan antara pengasuhan orang tua

dengan regulasi emosi. Hal ini terlihat dalam penelitian Karreman, Van Tuijl,

van Aken, dan Deković (2006), di mana pengasuhan orang tua dengan

menggunakan strategi kontrol positif memiliki hubungan yang positif dengan

regulasi emosi, sedangkan pengasuhan orang tua dengan menggunakan

strategi kontrol negatif memiliki hubungan yang negatif dengan regulasi

emosi.

Selain itu, faktor kelekatan (attachment) juga berkaitan dengan

regulasi emosi seseorang. Hal ini terdapat dalam penelitian Zimmermann,

Maier, Winter, dan Grossmann (2001), di mana berdasarkan intensitas emosi

yang spesifik, remaja yang memiliki insecure attachment akan menunjukkan

perilaku yang mengganggu pada temannya. Perilaku mengganggu ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: HUBUNGAN ANTARA KUALITAS RELASI GURU-SISWA DAN …

3

merupakan salah satu bentuk pengelolaan emosi yang buruk. Selain itu,

kelekatan yang dimiliki remaja juga akan memengaruhi keseimbangan antara

otonomi dan kerjasama dalam menyelesaikan masalah dengan temannya.

Pada faktor kualitas relasi guru-siswa, terdapat hubungan antara kualitas

relasi guru-siswa dengan regulasi emosi. Hal ini dibuktikan oleh Thompson (

dalam Pianta, 1999), di mana relasi antara guru dan siswa dapat membantu

siswa dalam meregulasi atau mengatur beberapa aspek perkembangan

emosinya, seperti produksi emosi, meringankan tekanan emosional,

penguatan pada pengalaman emosional tertentu, interpretasi emosi dan isyarat

emosi, serta strategi pengaturan diri.

Faktor pengasuhan orang tua, kelekatan, dan kualitas relasi guru-siswa

memiliki potensi untuk meningkatkan regulasi emosi. Dalam penelitian ini,

peneliti memilih kualitas relasi guru-siswa sebagai variabel yang hendak diuji

hubungannya dengan regulasi emosi. Kualitas relasi guru-siswa merupakan

hasil evaluasi siswa mengenai relasi yang dimilikinya dengan guru di sekolah

(Claessens dkk., 2017; Koplow, 2002; Meece & Eccles, 2010; Pianta, 1999).

Alasan peneliti memilih kualitas relasi guru-siswa karena guru memiliki

peranan penting dalam membentuk kepribadian siswa selain orang tua itu

sendiri. Adanya penelitian yang membuktikan bahwa relasi guru-siswa dapat

memberikan pengaruh terhadap perkembangan emosi siswa sekolah dasar, di

mana apresiasi dan rasa menghargai yang diterapkan guru merupakan hal

yang penting dalam memengaruhi perkembangan emosi tersebut (Allen,

2016). Siswa dan siswi juga lebih sering bertemu dan berkomunikasi secara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: HUBUNGAN ANTARA KUALITAS RELASI GURU-SISWA DAN …

4

langsung dengan guru karena kegiatan yang dilakukan oleh siswa dan siswi

setiap harinya lebih banyak dilakukan di sekolah. Menurut Pianta (1999),

setiap anak di sekolah dasar berhak untuk memiliki kesempatan dalam

mengembangkan hubungan atau relasinya dengan orang dewasa, khususnya

guru. Relasi ini dapat berfungsi sebagai salah satu sumber yang dapat

memengaruhi perkembangannya dan dapat melindungi diri dari risiko yang

ada.

Selain itu, faktor kualitas relasi guru-siswa juga dapat dikembangkan,

seperti dalam artikel American Psychological Association (Rimm-Kaufman

& Sandilos, 2011) memiliki berbagai cara yang dapat digunakan untuk

mengembangkan hubungan yang positif antara guru dan siswa, seperti dengan

menunjukkan kesenangan saat bersama dengan siswa; berinteraksi secara

responsif dengan siswa; menawarkan bantuan dalam mencapai tujuan

akademis dan sosial; membantu siswa merenungkan pemikiran dan

kemampuan belajar mereka; mengetahui dan menunjukkan pengetahuan

tentang latar belakang, minat, kekuatan emosional, dan tingkat akademis para

siswa; menghindari sikap yang menunjukkan iritabilitas atau kejengkelan

terhadap siswa; serta mendorong siswa untuk saling menghormati dan

menghargai satu sama lain.

Hasil penelitian yang mendukung peneliti untuk menghubungkan

kedua variabel ini, yaitu (1) relasi antara guru dan siswa dapat merefleksikan

tingkat regulasi stres siswa itu sendiri, sehingga saat relasi tersebut memiliki

konflik yang tinggi, maka regulasi stres yang dimiliki siswa rendah (Ahnert,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: HUBUNGAN ANTARA KUALITAS RELASI GURU-SISWA DAN …

5

Harwardt-Heinecke, Kappler, Eckstein-Madry, & Milatz, 2012); (2) siswa

sekolah dasar yang memiliki relasi positif dengan gurunya juga akan

memperoleh skor yang tinggi pada hasil penyesuaian sosial dan emosinya

(Fredriksen & Rhodes, 2004); (3) adanya hubungan yang signifikan antara

kualitas relasi guru-siswa dengan pengalaman emosi yang dialami oleh guru,

di mana saat guru memiliki relasi yang baik atau positif dengan siswa, maka

dirinya akan lebih memiliki rasa gembira serta kurang memiliki rasa cemas

dan amarah (Hagenauer, Hascher, & Volet, 2015); (4) interaksi antara guru

dan siswa sekolah dasar dapat memengaruhi pemahaman emosi siswa, di

mana terdapat emosi positif berupa kedekatan dan kehangatan yang

membantu dalam interaksi tersebut (Hargreaves, 2000); (5) suasana belajar

mengajar yang positif dapat mendukung kompetensi sosial serta regulasi

emosi yang baik bagi siswa (Webster-Stratton, Reid, & Stoolmiller, 2008).

Berdasarkan hasil penelitian di atas, dapat disimpulkan bahwa

beberapa penelitian sebelumnya belum secara langsung membahas hubungan

antara kualitas relasi guru-siswa dan regulasi emosi pada anak usia 9-11 tahun

(Ahnert dkk., 2012; Fredriksen & Rhodes, 2004; Hagenauer dkk., 2015;

Hargreaves, 2000; Webster-Stratton dkk., 2008). Meskipun beberapa

penelitian tersebut sudah menggunakan subjek siswa sekolah dasar (Ahnert

dkk., 2012; Fredriksen & Rhodes, 2004; Webster-Stratton dkk., 2008), akan

tetapi belum ada penelitian yang membahas kedua variabel tersebut di

Indonesia. Pada penelitian ini juga menggunakan hasil evaluasi siswa atas

kualitas relasi yang dimilikinya dengan guru, sedangkan penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: HUBUNGAN ANTARA KUALITAS RELASI GURU-SISWA DAN …

6

sebelumnya hanya menggunakan penilaian guru atas kualitas relasi yang

dimilikinya dengan siswa (Ahnert dkk., 2012; Hargreaves, 2000; Hagenauer

dkk., 2015). Hasil evaluasi yang diberikan siswa ini dapat menggambarkan

secara langsung hal yang dirasakan siswa selama berelasi dengan guru dan

hasil dari relasi ini dapat secara langsung berhubungan dengan regulasi emosi

yang dimiliki siswa.

Pemilihan subjek anak usia 9-11 tahun dalam penelitian ini juga

disebabkan oleh adanya berbagai masalah yang timbul dan sulit dikendalikan

pada anak usia tersebut. Salah satunya masalah mengenai kelekatan dan

sosioemosional pada anak usia 9-11 tahun, yaitu agresi, disregulasi perilaku,

depresi, kecemasan, social isolation, withdrawal (Moss & Lecompte, 2015).

Selain itu, pada usia tersebut perkembangan anak juga dipengaruh oleh

lingkungannya, seperti keluarga, teman, dan sekolah (Blazevic, 2016). Ketika

hal ini tidak diatasi dengan segera, maka akan memengaruhi perkembangan

anak selanjutnya.

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka peneliti ingin

melakukan penelitian yang bertujuan untuk melihat apakah terdapat

hubungan antara kualitas relasi guru-siswa dan regulasi emosi pada anak usia

9-11 tahun.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: HUBUNGAN ANTARA KUALITAS RELASI GURU-SISWA DAN …

7

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang dimiliki dalam penelitian ini adalah apakah

terdapat hubungan antara kualitas relasi guru-siswa dan regulasi emosi pada

anak usia 9-11 tahun.

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara

kualitas relasi guru-siswa dengan regulasi emosi pada anak usia 9-11 tahun.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini memadukan antara psikologi pendidikan dan psikologi

perkembangan. Perpaduan antara kedua bidang psikologi ini dapat

memberikan manfaat teoritis, yaitu penelitian ini dapat menambah atau

memperluas ilmu pengetahuan yang terkait dengan penelitian terdahulu. Hal

ini disebabkan karena subjek yang diteliti berbeda, serta tempat dan waktu

yang digunakan juga berbeda. Selain itu, penelitian ini juga dapat lebih

mempertegas hubungan antara kualitas relasi guru-siswa dengan regulasi

emosi.

Manfaat praktis yang dapat diberikan dari penelitian ini, antara lain

penelitian ini memberikan kontribusi untuk sekolah dasar tersebut dalam

mengetahui hubungan antara kualitas relasi guru-siswa dengan regulasi

emosi. Adanya penelitian ini diharapkan agar guru memiliki relasi yang lebih

baik dengan siswanya. Hal ini dimaksudkan agar guru dapat lebih menyadari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: HUBUNGAN ANTARA KUALITAS RELASI GURU-SISWA DAN …

8

bahwa relasi yang dimiliki antara dirinya dengan siswa dan siswi dapat

memengaruhi perkembangan regulasi emosi yang dimiliki siswa dan

siswinya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: HUBUNGAN ANTARA KUALITAS RELASI GURU-SISWA DAN …

9

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kualitas Relasi Guru-Siswa

1. Definisi Kualitas Relasi Guru Siswa

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008), kualitas

merupakan tingkat baik buruknya sesuatu. Relasi guru-siswa adalah suatu

hubungan timbal balik antara guru dan siswa yang saling melekat satu

sama lain (Claessens dkk., 2017). Meece dan Eccles (2010) menjelaskan

bahwa relasi guru-siswa merupakan suatu relasi emosional antara guru

dan siswa yang di dalamnya terdapat rasa percaya, kepedulian, serta

komunikasi.

Selain itu, relasi guru-siswa juga merupakan hubungan antara

orang dewasa, khususnya guru dengan anak yang didasari oleh adanya

perasaan dan kepercayaan dalam berinteraksi satu sama lain (Pianta,

1999). Kualitas interaksi yang dimiliki dalam relasi ini ditunjukkan

dengan adanya timbal balik, kepekaan, koordinasi, dan selaras yang

dianggap penting dan dapat digambarkan sebagai hubungan serta

interaksi antara guru dan anak (Pianta, 1999). Menurut Koplow (2002),

kualitas relasi guru-siswa dapat membentuk kepercayaan diri dan

keterlibatan kelas yang lebih besar dengan cara mendorong rasa aman

dan rasa percaya diri siswa tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: HUBUNGAN ANTARA KUALITAS RELASI GURU-SISWA DAN …

10

Berdasarkan beberapa definisi tersebut, peneliti menyimpulkan

bahwa kualitas relasi guru-siswa merupakan hasil evaluasi siswa

mengenai hubungan timbal balik antara dirinya dengan guru di sekolah

(Claessens dkk., 2017; Koplow, 2002; Meece & Eccles, 2010; Pianta,

1999).

2. Aspek Kualitas Relasi Guru Siswa

Menurut Pianta (2001), kualitas relasi guru-siswa memiliki

beberapa aspek, yaitu :

a. Keakraban (Closeness)

Aspek ini merefleksikan derajat pengalaman afeksi, rasa

hangat (warmth), rasa aman (security), serta komunikasi yang

terbuka antara guru dan siswa. Keakraban ini lebih

mengindikasikan adanya sebuah relasi berdasarkan rasa hangat

dan rasa percaya terhadap guru sebagai sumber pendukung bagi

siswa.

b. Konflik (Conflict)

Aspek ini menunjukkan bahwa sebuah relasi antara guru

dan siswa dipandang sebagai sesuatu yang negatif dan penuh

dengan konflik. Konflik ini lebih mengindikasikan sebuah

pergumulan atau perjuangan dalam menghadapi orang yang

pemarah dan tidak terprediksi dan adanya perasaan tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: HUBUNGAN ANTARA KUALITAS RELASI GURU-SISWA DAN …

11

berguna untuk mempercayai orang tersebut, serta adanya emosi

yang terkuras dalam berelasi.

c. Ketergantungan (Dependency)

Aspek ini menunjukkan rasa percaya dan ketergantungan

yang berlebihan dalam berelasi antara guru dan siswa.

Ketergantungan ini lebih mengindikasikan reaksi yang

berlebihan atas sebuah perpisahan, meminta tolong kepada

seseorang meskipun dirinya tidak membutuhkan pertolongan

tersebut, serta perasaan terlalu pecaya kepada guru.

Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini menggunakan tiga aspek

yang berasal dari Pianta (2001), yaitu keakraban (closeness), konflik

(conflict), dan ketergantungan (dependency).

B. Regulasi Emosi

1. Definisi Regulasi Emosi

Gross (2014) menjelaskan bahwa regulasi emosi tidak berkaitan

dengan cara emosi mengatur yang lain, melainkan cara emosi itu sendiri

diatur. Regulasi emosi juga didefinisikan sebagai sebuah proses dalam

emosi yang dimiliki individu untuk menentukan waktu yang tepat dalam

menggunakannya, serta menentukan cara atau proses yang tepat untuk

dialami dan diekspresikan. (Gross, dalam Urry & Gross, 2010).

Menurut Gross (2007), regulasi emosi mengacu pada serangkaian

proses heterogen yang mengatur emosi. Regulasi emosi adalah sebuah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: HUBUNGAN ANTARA KUALITAS RELASI GURU-SISWA DAN …

12

proses dinamis yang dimiliki individu untuk memengaruhi emosi yang

individu miliki, di mana hal tersebut berhubungan dengan kapan individu

memiliki emosi tersebut, serta bagaimana individu merasakan dan

mengekspresikan emosi tersebut (Gross, 1998).

Berdasarkan beberapa definisi tersebut, peneliti menyimpulkan

bahwa regulasi emosi adalah serangkaian proses yang dimiliki individu

dalam mengatur emosinya, di mana hal tersebut berhubungan dengan

kapan emosi itu dimiliki, serta bagaimana individu merasakan dan

mengekspresikan emosinya (Gross, 1998; Gross, dalam Urry & Gross,

2010; Gross, 2007; Gross, 2014).

2. Proses Regulasi Emosi

Menurut Gross (2007), regulasi emosi memiliki proses yang

dihasilkan dalam beberapa rangkaian tahapan, yaitu :

a. Situasi (Situation)

Proses ini merupakan tahapan awal dalam regulasi emosi.

Pada tahapan ini, individu akan menghadapi situasi dengan

mengutamakan hal yang berpotensi memicu respon emosional.

Proses situasi ini menghasilkan dua jenis strategi regulasi emosi,

yaitu seleksi situasi (situation selection) dan perubahan situasi

(situation modification).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: HUBUNGAN ANTARA KUALITAS RELASI GURU-SISWA DAN …

13

b. Atensi (Attention)

Proses ini merupakan tahapan kedua dalam regulasi emosi.

Pada tahapan ini, individu akan memperhatikan atau tidak

memperhatikan ciri-ciri situasi yang berkaitan dengan emosi.

Proses atensi ini menghasilkan jenis strategi regulasi emosi, yaitu

penyebaran atensi (attentional deployment).

c. Penilaian (Appraisal)

Proses ini merupakan tahapan ketiga dalam regulasi emosi.

Pada tahapan ini, individu akan menghasilkan penilaian kognitif

dari situasi yang mungkin atau tidak menimbulkan respon

emosional. Proses penilaian ini menghasilkan jenis strategi regulasi

emosi, yaitu perubahan kognitif (cognitive change).

d. Respon (Response)

Proses ini merupakan tahapan terakhir dalam regulasi

emosi. Pada tahapan ini, individu akan mengekspresikan emosinya

dalam bentuk perilaku. Proses respon ini menghasilkan strategi

regulasi emosi, yaitu response modulation.

3. Strategi Regulasi Emosi

Berdasarkan proses regulasi emosi tersebut, maka terbentuk

strategi regulasi emosi (Gross, 2007). Menurut Kamus Besar Bahasa

Indonesia (2008), strategi memiliki sebuah arti yaitu rencana cermat

mengenai sebuah kegiatan untuk mencapai sasaran khusus. Maka dari itu,

strategi regulasi emosi adalah suatu cara yang dilakukan untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: HUBUNGAN ANTARA KUALITAS RELASI GURU-SISWA DAN …

14

melaksanakan serangkaian proses dalam mengatur emosi individu, di

mana hal tersebut berhubungan dengan kapan emosi itu dimiliki, serta

bagaimana individu merasakan dan mengekspresikan emosinya. Kelima

strategi yang dimiliki regulasi emosi (Gross, 2007), yaitu:

a. Situation Selection (Seleksi Situasi)

Seleksi situasi merupakan pendekatan paling awal yang

dilihat dalam regulasi emosi. Strategi regulasi emosi ini melibatkan

pengambilan keputusan atas tindakan yang akan dilakukan

berdasarkan pemikiran terlebih dahulu, sehingga berakhir pada

situasi yang diharapkan akan memberi emosi yang diinginkan atau

tidak diinginkan. Seleksi situasi membantu individu dalam

membentuk situasinya.

b. Situation Modification (Perubahan Situasi)

Modifikasi situasi merupakan salah satu strategi regulasi

emosi yang dilakukan dengan adanya kehadiran orang lain yang

mendukung, serta intervensi spesifik dari orang tersebut. Strategi

regulasi emosi ini lebih melibatkan bagian luar, seperti lingkungan

sekitar atau lingkungan fisik. Modifikasi situasi juga membantu

individu dalam membentuk situasi yang dimiliki individu tersebut

dengan mengubah lingkungan luar diri individu.

c. Attentional Deployment (Penyebaran Atensi)

Attentional Deployment merupakan salah satu strategi

regulasi emosi yang mengacu pada cara individu mengarahkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: HUBUNGAN ANTARA KUALITAS RELASI GURU-SISWA DAN …

15

atensi atau perhatiannya dalam situasi tertentu untuk memengaruhi

emosinya. Strategi regulasi emosi ini memiliki bentuk strategi

utama, yaitu distraction dan concentration. Distraction

memberikan perhatiannya pada aspek yang berbeda dalam sebuah

situasi, atau pada umumnya menjauhkan perhatiannya dari situasi

tersebut. Concentration merupakan sebuah bentuk strategi

attentional deployment yang memberikan perhatiannya pada

berbagai situasi emosional.

d. Cognitive Change (Perubahan kognitif)

Cognitive change merupakan salah satu strategi regulasi

emosi yang mengacu pada perubahan cara menilai situasi yang

dihadapi untuk mengubah kepentingan emosional. Fokus utama

dalam strategi regulasi emosi ini dilakukan dengan mengubah cara

pikir atau pandangan mengenai situasi yang bersangkutan.

Bentuk strategi yang dimiliki cognitive change, yaitu

reappraisal atau penilaian kembali. Bentuk strategi ini melakukan

perubahan makna situasi untuk mengubah dampak emosionalnya.

Bentuk strategi penilaian kembali ini mampu mengurangi

pengalaman emosi negatif dalam diri seseorang. Pada anak-anak,

penilaian kognitif berkaitan dengan emosi yang secara signifikan

dipengaruhi oleh representasi emosi anak-anak yang berkembang,

termasuk penyebab dan konsekuensi dari emosi tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: HUBUNGAN ANTARA KUALITAS RELASI GURU-SISWA DAN …

16

e. Response Modulation (Modulasi Respon)

Response Modulation merupakan salah satu strategi

regulasi emosi yang mengacu pada suatu respon yang

memengaruhi fisiologis, pengalaman, atau perilaku saat emosi

dirasakan oleh individu. Bentuk strategi dalam response

modulation, yaitu suppression. Bentuk strategi ini dilakukan

dengan menghambat perilaku ekspresif emosi yang sedang

berlangsung.

Berdasarkan berbagai strategi tersebut, penelitian ini

menggunakan strategi yang dimiliki oleh Gross (2007), yaitu cognitive

change dan response modulation. Hal ini disebabkan karena cognitive

change dan response modulation secara umum digunakan dalam

kehidupan sehari-hari (Gross & John, 2003). Selain itu, kedua strategi ini

dapat dikuantifikasikan. Hal ini ditunjukkan dalam beberapa penelitian

sebelumnya yang menggunakan kedua strategi ini (Gresham & Gullone,

2012; Gullone & Taffe, 2012).

4. Faktor-faktor yang memengaruhi Regulasi Emosi

Faktor-faktor yang memengaruhi regulasi emosi, yaitu :

a. Usia

Usia merupakan salah satu faktor yang dapat memengaruhi

kesuksesan seseorang dalam meregulasi emosi yang dimilikinya.

Hal ini didukung oleh adanya penelitian yang menyatakan bahwa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: HUBUNGAN ANTARA KUALITAS RELASI GURU-SISWA DAN …

17

proses regulasi emosi dipengaruhi oleh usia (Silvers dkk., 2012).

Penelitian yang menggunakan subjek remaja ini menjelaskan

bahwa pada usia ini remaja memiliki tuntutan regulasi emosi yang

sangat tinggi karena remaja mengalami peningkatan kemandirian,

perubahan hormonal dan perubahan lingkungan sosial. Selain itu,

keterampilan mengatur emosi yang matang akan membantu

remaja dalam mengatasi stres yang dialaminya, di mana hal ini

penting untuk meningkatkan kehidupan serta mencegah

disfungsional regulasi pada masa dewasa.

b. Budaya

Nilai dalam budaya menjadi salah satu faktor yang dapat

memengaruhi regulasi emosi seseorang. Hal ini didukung oleh

adanya penelitian yang menyatakan bahwa suatu nilai budaya

berhubungan dengan tingkat regulasi emosi di suatu negara. Selain

itu, tingkat regulasi emosi suatu negara berhubungan dengan

tingkat indeks penyesuaian negara (Matsumoto, Yoo, Nakagawa,

& 37 members of the Multinational Study of Cultural Display

Rules, 2008). Penelitian ini memberikan bukti bahwa salah satu

fungsi budaya adalah menciptakan dan menjaga tatanan sosial

dengan menciptakan sistem nilai yang dapat memfasilitasi norma

untuk mengatur emosi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: HUBUNGAN ANTARA KUALITAS RELASI GURU-SISWA DAN …

18

c. Pengasuhan orang tua

Pengasuhan orang tua merupakan suatu hal yang dapat

memengaruhi regulasi emosi. Menurut Macklem (2008), orang tua

secara langsung mengajarkan, dengan selektif memperkuat, dan

secara jelas menunjukkan regulasi emosi saat berinteraksi dengan

anak. Orang tua juga memengaruhi perkembangan regulasi emosi

melalui induksi dan pemodelan afektif, kontrol lingkungan anak

dalam membatasi atau memperpanjang kesempatan anak untuk

mengalami emosi yang kuat dan mengendalikan ekspresinya, serta

mengajarkan strategi anak untuk mengendalikan emosi

(Thompson, dalam Macklem, 2008).

d. Kelekatan (attachment)

Faktor kelekatan juga dapat memengaruhi regulasi emosi. Hal

ini ditunjukkan dalam penelitian yang dilakukan oleh Abtahi dan

Kerns (2017), di mana anak yang memiliki kelekatan aman dapat

meregulasi emosinya dengan cara tidak menunjukkan reaksi

secara langsung atas suatu kejadian. Jika anak tersebut

menunjukkannya maka dirinya akan menunjukkan afeksi atau

perasaan yang positif. Anak yang memiliki kelekatan avoidant

menunjukkan kurangnya reaksi afek negatif, serta mengurangi

respon emosi. Anak yang memiliki kelekatan ambivalent akan

cenderung menunjukkan reaksi dan pemulihat afek negatif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: HUBUNGAN ANTARA KUALITAS RELASI GURU-SISWA DAN …

19

e. Kualitas relasi guru-siswa

Kualitas relasi guru-siswa merupakan salah satu faktor yang

dapat memengaruhi regulasi emosi. Hal ini ditunjukkan oleh

Thompson (dalam Pianta 1999) yang menyatakan bahwa relasi

guru-siswa dapat mengatur atau meregulasi beberapa aspek

perkembangan emosi, seperti produksi emosi, meringankan

tekanan emosi, penguatan pada pengalaman emosi tertentu,

interpretasi emosi dan isyarat emosi, serta strategi pengaturan diri.

Selain itu, adanya interaksi antara guru dengan siswa dapat

membantu siswa dalam membentuk regulasi atau pengaturan

dirinya (Pianta, dalam Pianta, 1999)

C. Tahapan Perkembangan Anak Usia 9-11 tahun

1. Perkembangan Sosioemosi Anak Usia 9 – 11 tahun

Anak dengan usia 9 tahun sampai dengan 11 tahun termasuk

dalam perkembangan masa kanak-kanak pertengahan (Berk, 2012). Pada

masa ini, anak sudah lebih sadar akan peraturan. Anak juga sudah mulai

lebih sadar atas ketidaksesuaian antara ekspresi emosional dan

pengalaman internal (Berk, 2012). Selain itu, anak juga lebih terampil

dalam memperhatikan emosi dan mengatur ungkapan perasaannya

(Shields & Cicchetti, 1997).

Peningkatan atas pemahaman emosional dan coping yang adaptif

terjadi pada anak usia ini (Smith & Hart, 2002). Selain itu, pemahaman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: HUBUNGAN ANTARA KUALITAS RELASI GURU-SISWA DAN …

20

anak usia 9-11 tahun juga meningkat karena anak dengan usia ini

menyadari bahwa dalam suatu situasi anak tersebut dapat mengalami

lebih dari satu emosi (Santrock, 2012). Perkembangan emosi lain yang

dialami anak usia 9-11 tahun, yaitu anak lebih menyadari bahwa reaksi

emosi yang dialaminya disebabkan oleh adanya suatu kejadian, anak

lebih mampu untuk menekan atau mengungkapkan reaksi emosi negatif,

anak mulai menggunakan strategi dan lebih reflektif dalam

mengendalikan emosinya, serta anak mulai belajar untuk berempati

secara tulus (Santrock, 2012).

Anak dengan usia ini juga mengalami sebuah emosi sadar-diri

yang diwujudkan dalam bentuk rasa bangga dan rasa bersalah, di mana

kedua perasaan ini diatur oleh rasa tanggung jawab pribadi (Berk, 2012).

Rasa bangga ini dapat memberikan motivasi pada anak untuk

menghadapi berbagai tantangan lain di dalam hidupnya, sedangkan rasa

bersalah mendorong anak untuk menebus kesalahan mereka dan

memperbaikinya (Berk, 2012).

Pada masa kanak-kanak tengah, anak perlu belajar memahami

orang lain. Hal ini didapatkan dari pengambilan perspektif (perspective

taking), yaitu kemampuan untuk membayangkan pikiran dan perasaan

orang lain (Berk, 2012; Santrock, 2012). Adanya pemahaman ini

menyebabkan anak menyadari dengan baik bahwa apa yang mereka

tampilkan memengaruhi respon orang lain (Berk, 2012).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: HUBUNGAN ANTARA KUALITAS RELASI GURU-SISWA DAN …

21

D. Dinamika Hubungan Antara Kualitas Relasi Guru-Siswa dan Regulasi

Emosi

Anak usia 9-11 tahun mulai belajar bersosialisasi dengan membangun

relasi baru selain dengan orang tua atau keluarganya (Santrock, 2012). Pada

awalnya, anak dengan usia ini memiliki relasi utama hanya dengan orang tua

atau keluarganya. Sejak memasuki usia sekolah, anak sudah mulai terbuka

untuk berelasi dengan orang lain, khususnya dengan guru. Relasi antara guru

dengan siswa didefinisikan sebagai suatu relasi emosional antara guru dan

siswa yang di dalamnya terdapat rasa percaya, kepedulian, serta komunikasi

(Meece & Eccles, 2010). Relasi antara guru dan siswa ini memiliki kualitas

yang digunakan untuk melihat hasil evaluasi yang diberikan siswa terhadap

hubungan timbal baliknya bersama dengan guru di sekolah (Claessens dkk.,

2017; Koplow, 2002; Meece & Eccles, 2010; Pianta, 1999).

Ada berbagai hal yang diajarkan dan diberikan guru selama

melakukan interaksi dengan siswa. Guru tidak hanya menjelaskan mengenai

mata pelajaran utama, tetapi guru juga memberikan berbagai pengalaman

untuk siswa dalam membimbing emosinya (Pianta, 1999). Pengalaman ini

membantu siswa untuk belajar mengelola atau meregulasi emosi yang

dimilikinya. Pembelajaran mengenai regulasi emosi ini secara langsung akan

memengaruhi perkembangan sosioemosi siswa, di mana siswa akan lebih

terampil dalam memerhatikan emosinya serta mengatur ungkapan

perasaannya (Shields & Cicchetti, 1997). Selain itu, siswa juga akan

mengalami peningkatan pada pemahaman emosionalnya (Smith & Hart,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: HUBUNGAN ANTARA KUALITAS RELASI GURU-SISWA DAN …

22

2002). Siswa menjadi lebih sadar akan ketidaksesuaian ekspresi emosional

dan pengalaman internal (Berk, 2012). Kemampuan siswa juga meningkat

karena siswa mulai menggunakan strategi serta lebih reflektif dalam

mengendalikan emosi yang dimilikinya (Santrock, 2012).

Guru yang berperan sebagai figur dewasa dapat membangun

penerimaan ekspresi emosi serta pengalaman emosi siswa. Selain itu, guru

merupakan figur aman untuk mengeksplorasi pengalaman emosi siswa. Hal

ini didukung oleh adanya kenyamanan dan komunikasi yang diberikan guru

dalam membangun hal tersebut (Greenberg et al, dalam Pianta, 1999).

Berbagai pengalaman emosi yang diberikan oleh guru akan diingat oleh anak.

Hal ini disebabkan oleh adanya kemampuan kognitif yang berkembang pada

anak usia 9-11 tahun. Pada usia ini, anak memiliki peningkatan pada

konsentrasi (Wilmshurst, 2013) dan daya ingatnya, khususnya ingatan jangka

panjang (Santrock, 2012). Selain itu, kemampuan atensi yang dimiliki anak

usia ini juga berkembang lebih baik, serta lebih selektif dalam memberikan

atensinya (Wilmshurst, 2013). Kemampuan ini sangatlah berguna bagi anak

untuk memberi perhatian lebih pada gurunya, sehingga anak dapat belajar dan

memfokuskan diri pada regulasi emosi tersebut melalui relasi yang dimiliki

dengan gurunya.

Kesimpulan yang dapat diberikan adalah relasi yang baik antara guru

dengan siswa dapat membantu siswa untuk memiliki regulasi emosi yang

baik. Hal ini disebabkan oleh adanya ingatan dan atensi siswa terhadap

pengalaman emosi yang baik selama siswa berinteraksi dengan gurunya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: HUBUNGAN ANTARA KUALITAS RELASI GURU-SISWA DAN …

23

Selain itu, adanya kenyamanan dan komunikasi yang baik dari guru juga

mendukung siswa untuk membangun pengalaman emosi tersebut.

Kenyamanan dan komunikasi yang baik ini menunjukkan salah satu aspek

dari kualitas relasi guru-siswa, yaitu keakraban (closeness). Aspek keakraban

(closeness) digambarkan dengan adanya peran guru untuk memberikan

pengalaman afeksi yang berkesan bagi siswa selama proses belajar mengajar

di sekolah. Selain itu, adanya komunikasi yang baik dan terbuka antara guru

dan siswa dalam aspek ini dapat menumbuhkan relasi yang baik antara guru

dan siswa (Pianta, 2001).

Akan tetapi, guru dapat menjadi figur yang tidak aman dalam

mengeksplorasi pengalaman emosi siswa. Perasaan tidak nyaman dan

komunikasi yang buruk dari guru dalam berelasi dapat menghambat siswa

untuk belajar mengenai regulasi emosi. Rasa tidak nyaman dan komunikasi

yang buruk menunjukkan salah satu aspek dari kualitas relasi guru-siswa,

yaitu konflik (conflict). Aspek konflik (conflict) dijelaskan sebagai relasi

negatif, di mana terdapat banyak konflik dan rasa tidak percaya antara guru

dengan siswa (Pianta, 2001). Selain itu, perasaan terlalu nyaman dan

ketergantungan dalam berkomunikasi yang dibangun guru pada siswa untuk

mengeksplorasi pengalaman emosinya menunjukkan salah satu aspek dari

kualitas relasi guru-siswa, yaitu ketergantungan (dependency). Pada aspek

ketergantungan (dependency), terdapat rasa takut akan perpisahan yang

dirasakan siswa terhadap guru, serta adanya rasa tergantung yang berlebihan

antara guru dan siswa (Pianta, 2001). Hal ini menunjukkan bahwa relasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: HUBUNGAN ANTARA KUALITAS RELASI GURU-SISWA DAN …

24

buruk antara guru dengan siswa yang digambarkan dengan adanya konflik

dan ketergantungan yang dapat menghambat siswa untuk memiliki regulasi

emosi yang baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: HUBUNGAN ANTARA KUALITAS RELASI GURU-SISWA DAN …

25

E. Kerangka Penelitian

Bagan 1.

Bagan Hubungan antara kualitas relasi guru-siswa dan regulasi emosi pada

anak usia 9-11 tahun

Kualitas Relasi Guru-Siswa yang Positif :

tingginya keakraban (closeness), serta

rendahnya konflik (conflict) dan

ketergantungan (dependency) yang

ditunjukkan dengan adanya rasa nyaman dan

komunikasi yang baik untuk membangun

pengalaman emosi.

Regulasi Emosi Siswa yang Baik

Lebih sadar atas ketidaksesuaian

ekspresi emosional dan

pengalaman internal

Lebih terampil dalam

memperhatikan emosi dan

mengatur ungkapan perasaan

Pemahaman emosional

meningkat

Mulai menggunakan strategi dan

lebih reflektif dalam

mengendalikan emosi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: HUBUNGAN ANTARA KUALITAS RELASI GURU-SISWA DAN …

26

F. Hipotesis

Berdasarkan teori-teori di atas, maka hipotesis dalam penelitian ini, yaitu

ada hubungan positif antara kualitas relasi guru-siswa dan regulasi emosi

pada anak usia 9-11 tahun. Hubungan ini menunjukkan bahwa semakin tinggi

kualitas relasi guru-siswa, maka semakin tinggi juga regulasi emosi pada

anak usia 9-11 tahun. Begitu juga sebaliknya, semakin rendah kualitas relasi

guru-siswa, maka semakin rendah juga regulasi emosi pada anak usia 9-11

tahun.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: HUBUNGAN ANTARA KUALITAS RELASI GURU-SISWA DAN …

27

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian

korelasional. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara kualitas

relasi guru siswa dan regulasi emosi pada anak usia 9-11 tahun.

B. Identifikasi Variabel

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu :

1. Variabel bebas : Kualitas relasi guru-siswa

2. Variabel terikat : Regulasi emosi

C. Definisi Operasional

1. Kualitas Relasi Guru-Siswa

Definisi operasional dalam kualitas relasi guru siswa, yaitu hasil

evaluasi siswa mengenai hubungan timbal balik antara dirinya dengan

guru di sekolah. Variabel independen ini diukur dengan menggunakan

skala kualitas relasi guru-siswa yang dibuat oleh Wisung dan Wulandari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: HUBUNGAN ANTARA KUALITAS RELASI GURU-SISWA DAN …

28

(2017), di mana terdapat tiga aspek dalam variabel ini, yaitu konflik,

keakraban, dan ketergantungan.

Kualitas relasi guru-siswa yang baik atau positif ditunjukkan dengan

tingginya tingkat keakraban (closeness), serta rendahnya tingkat konflik

(conflict) dan ketergantungan (dependency). Sebaliknya, kualitas relasi

guru-siswa yang buruk atau negatif ditunjukkan dengan tingginya tingkat

konflik (conflict) dan ketergantungan (dependency), serta rendahnya

tingkat keakraban (closeness).

2. Regulasi emosi

Variabel dependen dalam penelitian ini, yaitu regulasi emosi.

Penelitian ini mengukur regulasi emosi dengan menggunakan strategi

regulasi emosi sebagai alat ukurnya. Definisi operasional yang dimiliki

strategi regulasi emosi adalah suatu cara untuk melakukan serangkaian

proses pengaturan emosi yang berhubungan dengan kapan emosi itu

dimiliki, serta bagaimana individu merasakan dan mengekspresikan

emosi yang dimilikinya. Skala regulasi emosi ini dibuat oleh Imaldia,

Nathania, Paramita, dan Wulandari (2017), di mana terdapat dua strategi,

yaitu cognitive change dan response modulation.

Regulasi emosi yang baik ditunjukkan dengan tingginya tingkat

strategi cognitive change dan strategi response modulation, sedangkan

regulasi emosi yang buruk ditunjukkan dengan rendahnya tingkat strategi

cognitive change dan strategi response modulation.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: HUBUNGAN ANTARA KUALITAS RELASI GURU-SISWA DAN …

29

D. Subjek Penelitian

Pada penelitian ini, teknik pengambilan sampel yang digunakan

adalah teknik purposive sampling. Teknik pengambilan sampel ini dilakukan

dengan menggunakan kriteria pada subjek penelitian. Kriteria subjek yang

digunakan dalam penelitian ini, yaitu anak usia 9-11 tahun (siswa dan siswi

sekolah dasar)

E. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan skala, yang disusun

melalui beberapa tahap, yaitu :

1. Penyusunan blueprint

Penyusunan blueprint dilakukan pada dua variabel, yaitu :

1.1. Blueprint kualitas relasi guru-siswa

Penyusunan blueprint kualitas relasi guru siswa dilakukan

berdasarkan teori Pianta (2001). Blueprint kualitas relasi guru-

siswa dapat dilihat pada tabel 1.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: HUBUNGAN ANTARA KUALITAS RELASI GURU-SISWA DAN …

30

Tabel 1.

Blueprint kualitas relasi guru-siswa

Komponen Indikator Jumlah Item yang

Direncanakan

Konflik KO1 33,33%

KO2

KO3

Keakraban KD1 33,33%

KD2

KD3

Ketergantungan KT1 33,33%

KT2

KT3

Total 100%

Keterangan :

KO1 : adanya perasaan tidak nyaman saat berdekatan dengan guru

KO2 : merasa bahwa dirinya kurang mendapat dukungan dari guru

KO3 : merasa guru adalah sosok yang menyulitkan

KD1 : merasa nyaman saat berkomunikasi dengan guru

KD2 : merasa aman ketika berdekatan dengan guru

KD3 : adanya perasaan bahwa dirinya disayangi oleh guru

KT1 : merasa bahwa dirinya harus diperhatikan oleh guru

KT2 : hanya ingin mengerjakan tugas dengan guru

KT3 : merasa khawatir saat guru meninggalkan kelas

1.2. Blueprint regulasi emosi

Penyusunan blueprint regulasi emosi dilakukan

berdasarkan teori Gross (2007). Blueprint regulasi emosi dapat

dilihat pada tabel 2.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: HUBUNGAN ANTARA KUALITAS RELASI GURU-SISWA DAN …

31

Tabel 2.

Blueprint regulasi emosi

Strategi Indikator

Jumlah Item

yang

Direncanakan

Cognitive Change Reappraisal 50%

Response Modulation Expressive Suppression 50%

Total 100%

2. Penulisan item

Penulisan item pada skala penelitian ini didasarkan pada blueprint

yang telah disusun. Jumlah item yang direncanakan untuk pengambilan

data pada masing-masing skala dikalikan dua untuk mengantisipasi

adanya item mortality, sehingga peneliti menyusun skala kualitas relasi

guru-siswa dengan jumlah 36 item dan skala strategi regulasi emosi

dengan jumlah 32 item. Peneliti juga membuat dua bentuk pernyataan

atau item pada setiap skala penelitian, yaitu pernyataan favorable dan

unfavorable. Jenis skala dalam penelitian ini menggunakan skala model

Likert untuk mengukur kedua variabel, di mana masing-masing skala

menggunakan empat pilihan jawaban atau respon untuk setiap pernyataan,

yaitu Sangat Tidak Sesuai (STS), Tidak Sesuai (TS), Sesuai (S), dan

Sangat Sesuai (SS). Skor yang diberikan pada pernyataan favorable dan

unfavorable untuk masing-masing kategori dapat dilihat pada tabel 3.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: HUBUNGAN ANTARA KUALITAS RELASI GURU-SISWA DAN …

32

Tabel 3.

Skor Berdasarkan Kategori Jawaban

Jawaban Pernyataan

Favorable Unfavorable

Sangat Tidak Sesuai 1 4

Tidak Sesuai 2 3

Sesuai 3 2

Sangat Sesuai 4 1

3. Review dan revisi item

Setelah item selesai dibuat, peneliti meminta tanggapan mengenai

aspek, strategi, indikator, dan item kepada dosen pembimbing skripsi.

Kemudian, peneliti merevisi item-item yang dirasa kurang sesuai

berdasarkan tanggapan yang diberikan oleh dosen pembimbing.

4. Pengujian validitas isi

Pengujian validitas isi pada penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan penilaian yang berasal dari penilai yang berkompeten

(expert judgement) dan peer judgement. Expert judgement dilakukan oleh

dosen pembimbing, sedangkan peer judgement dilakukan oleh teman

peneliti yang berjumlah 5 orang untuk skala kualitas relasi guru-siswa

dan 8 orang untuk skala strategi regulasi emosi. Para penilai memberikan

penilaian mengenai sejauh mana isi item relevan dengan atribut

psikologis yang diukur, baik kualitas relasi guru-siswa maupun strategi

regulasi emosi. Kemudian, peneliti akan menghitung indeks validitas isi-

item dan indeks validitas isi-skala.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: HUBUNGAN ANTARA KUALITAS RELASI GURU-SISWA DAN …

33

4.1.Skala Kualitas Relasi Guru-Siswa

Pada skala kualitas relasi guru-siswa, semua item yang

berjumlah 36 termasuk valid. Hal ini disebabkan karena indeks

validitas isi-item pada masing-masing item memenuhi standar,

yaitu sebesar 1,00 (Indeks Validitas Isi-Item ≥ 0,78). Akan tetapi,

terdapat beberapa saran dari para penilai mengenai kalimat pada

skala ini, sehingga peneliti melakukan perbaikan pada kalimat

item tersebut agar lebih sesuai dengan variabel dan mudah

dipahami oleh subjek. Selain itu, skala ini memiliki indeks

validitas isi-skala sebesar 1,00, di mana indeks validitas isi-skala

dianggap baik jika ≥ 0,90 (Supratiknya, 2016). Distribusi item

pada skala kualitas relasi guru-siswa dapat dilihat pada tabel 4.

Tabel 4.

Distribusi Item Skala Kualitas Relasi Guru-Siswa (sebelum uji coba)

Komponen Favorable Unfavorable Total

Konflik 6 16,67% 6 16,67% 12 33,34%

Keakraban 6 16,67% 6 16,67% 12 33,34%

Ketergantungan 6 16,67% 6 16,67% 12 33,34%

Total Item 36 100%

4.2.Skala Regulasi Emosi

Pada skala regulasi emosi, terdapat satu item dari 32 item

yang tidak valid (Indeks Validitas Isi-Item ≤ 0,78). Peneliti

memutuskan untuk memperbaiki satu item tersebut dan juga

memperbaiki beberapa kalimat agar lebih mudah dipahami oleh

subjek. Skala regulasi emosi ini memiliki indeks validitas isi-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: HUBUNGAN ANTARA KUALITAS RELASI GURU-SISWA DAN …

34

skala sebesar 0,93. Hal ini menunjukkan bahwa skala ini

memenuhi standar indeks validitas isi-skala, yaitu ≥ 0,90

(Supratiknya, 2016). Distribusi item pada skala strategi regulasi

emosi dapat dilihat pada tabel 5.

Tabel 5.

Distribusi Item Skala Regulasi Emosi (sebelum uji coba)

Strategi Favorable Unfavorable Total

Cognitive Change 8 25% 8 25% 16 50%

Response

Modulation

8 25% 8 25% 16 50%

Total Item 32 100%

5. Uji pendahuluan alat ukur

Setelah peneliti melakukan pengujian validitas isi pada masing-

masing skala, peneliti melakukan uji pendahuluan alat ukur. Uji

pendahuluan alat ukur ini dilakukan untuk mengukur pemahaman subjek

terhadap setiap item yang ada pada masing-masing skala. Beberapa hal

yang dilakukan untuk melakukan uji pendahuluan alat ukur, yaitu :

1. Peneliti memberikan skala pada anak usia 9-11 tahun (sesuai

dengan kriteria subjek).

2. Peneliti meminta anak-anak tersebut untuk mengerjakan skala

tersebut.

3. Peneliti melakukan observasi saat anak tersebut mengerjakan

skala yang sudah diberikan. Observasi yang dilakukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: HUBUNGAN ANTARA KUALITAS RELASI GURU-SISWA DAN …

35

mengenai waktu pengerjaan dan tingkat pemahaman anak saat

mengerjakan skala. Waktu pengerjaan dihitung dengan

menggunakan stopwatch dan tingkat pemahaman didapatkan

dari pertanyaan yang dilontarkan oleh anak saat mengerjakan

atau peneliti bertanya kepada anak tersebut mengenai ada atau

tidaknya kalimat yang tidak dimengerti olehnya.

5.1.Skala Kualitas Relasi Guru-Siswa

Uji pendahuluan skala kualitas relasi guru-siswa dilakukan

pada delapan orang anak yang berusia 9-11 tahun. Pada umumnya,

kedelapan anak tersebut mengerjakan skala ini sekitar 10 sampai

dengan 15 menit. Selain itu, secara keseluruhan kedelapan anak ini

dapat memahami konteks atau arti dari kalimat yang ada pada

masing-masing item.

5.2.Skala Regulasi Emosi

Uji pendahuluan skala regulasi emosi dilakukan pada delapan

orang anak berbeda yang memiliki kesesuaian kriteria pada subjek

penelitian ini. Kedelapan anak tersebut dapat mengerjakan skala ini

selama 10-15 menit. Selain itu, kedelapan anak ini dapat memahami

setiap item yang ada pada skala ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: HUBUNGAN ANTARA KUALITAS RELASI GURU-SISWA DAN …

36

6. Uji coba alat ukur

Uji coba alat ukur dilakukan sebanyak dua kali, yaitu pada tanggal

13 Januari 2018 untuk skala kualitas relasi guru-siswa dan tanggal 3

Februari 2018 untuk skala regulasi emosi. Skala kualitas relasi guru-siswa

dilakukan pada 68 siswa dan siswi SD Percobaan 2 Yogyakarta yang

berusia 9 – 11 tahun, sedangkan skala regulasi emosi dilakukan pada 66

siswa dan siswi SD Pangudi Luhur Yogyakarta yang berusia 9 – 11 tahun.

Setelah data uji coba terkumpul, peneliti melakukan analisis item dengan

menghitung korelasi skor item pada masing-masing skala. Kemudian,

dilakukan pemilihan item berdasarkan batasan koefisien korelasi item-

total ≥ 0,20 (Azwar, 2015).

Jumlah item yang gugur untuk variabel kualitas relasi guru-siswa

sebanyak 16 item dan tersisa 20 item, sedangkan jumlah item yang gugur

pada variabel regulasi emosi sebanyak 18 item dan tersisa 14 item.

Distribusi item skala kualitas relasi guru-siswa setelah uji coba dapat

dilihat pada tabel 6.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: HUBUNGAN ANTARA KUALITAS RELASI GURU-SISWA DAN …

37

Tabel 6.

Distribusi Item Skala Kualitas Relasi Guru-Siswa (setelah uji coba)

Komponen Indikator Item

Total Fav Unfav

Konflik KO1 4, 10* 1, 7 3

KO2 16, 22* 13*, 19 2

KO3 28, 34* 25, 31* 2

Keakraban KD1 2, 8* 5, 11 3

KD2 14, 20 17*, 23 3

KD3 26, 32 29*, 35 3

Ketergantungan KT1 6, 12* 3*, 9* 1

KT2 18, 24* 15, 21* 2

KT3 30*, 36* 27*, 33 1

Total Item 20

“*” : nomor item yang gugur

Distribusi item skala kualitas relasi guru-siswa dengan nomor baru

dapat dilihat pada tabel 7.

Tabel 7.

Distribusi Item Skala Kualitas Relasi Guru-Siswa (nomor baru)

Komponen Indikator Item

Total Fav Unfav

Konflik KO1 4 1,7 3

KO2 10 13 2

KO3 17 15 2

Keakraban KD1 2 5, 11 3

KD2 8, 14 18 3

KD3 16, 19 20 3

Ketergantungan KT1 6 - 1

KT2 12 3 2

KT3 - 9 1

Total Item 20

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: HUBUNGAN ANTARA KUALITAS RELASI GURU-SISWA DAN …

38

Distribusi item skala regulasi emosi setelah uji coba dapat dilihat

pada tabel 8.

Tabel 8.

Distribusi Item Skala Regulasi Emosi (setelah uji coba)

Komponen Indikator Item

Total Fav Unfav

Cognitive

Change

Reappraisal 1*, 3*, 5, 7, 9*,

11*, 13*, 15*

17*, 19, 21, 23,

25, 27*, 29*, 31

7

Response

Modulation

Expressive

Suppression

18, 20*, 22*, 24*,

26, 28, 30*, 32*

2*, 4*, 6, 8*, 10,

12*, 14, 16

7

Total Item 14

“*” : nomor item yang gugur

Distribusi item skala regulasi emosi dengan nomor baru dapat

dilihat pada tabel 9.

Tabel 9.

Distribusi Item Skala Regulasi Emosi (nomor baru)

Komponen Indikator Item

Total Fav Unfav

Cognitive

Change

Reappraisal 9, 11 1, 3, 5, 7, 13 7

Response

Modulation

Expressive

Suppression

2, 4, 6 8, 10, 12, 14 7

Total Item 14

7. Pemeriksaan Reliabilitas Alat Ukur Penelitian

Penelitian ini menggunakan program SPSS 21 for windows untuk

mengukur reliabilitas yang dilihat dari Alpha Cronbach pada masing-

masing alat ukur. Koefisien reliabilitas untuk skala kualitas relasi guru-

siswa sebesar 0,803, sedangkan reliabilitas skala regulasi emosi sebesar

0,792.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: HUBUNGAN ANTARA KUALITAS RELASI GURU-SISWA DAN …

39

F. Metode Analisis Data

Metode analisis data untuk menguji hipotesis ini dilakukan dengan

menggunakan analisis parametrik, yaitu teknik korelasi Product Moment

Pearson dengan bantuan program SPSS 21 for windows (Santoso, 2010),

dengan asumsi data normal dan linear. Akan tetapi, jika uji asumsi tidak

terpenuhi, maka akan digunakan uji korelasi Spearman Rho pada uji

hipotesis. Sebelum melakukan pengujian hipotesis, peneliti melakukan uji

asumsi yang terdiri dari :

1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk melihat apakah data penelitian yang

dimiliki berasal dari persebaran populasi yang normal (Santoso, 2010).

Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan uji one sample

Kolmogorov-Smirnov pada program SPSS 21 for windows. Pada uji

normalitas ini, suatu data dapat dikatakan memiliki sebaran normal

apabila memiliki taraf signifikasi > 0,05 (Santoso, 2010).

2. Uji Linearitas

Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah antara kedua

variabel memiliki hubungan yang bersifat linear (Santoso, 2010). Uji

linearitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS 21 for windows.

Pada uji ini, data yang dikatakan linear apabila memiliki taraf signifikansi

< 0,05 (Santoso, 2010).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: HUBUNGAN ANTARA KUALITAS RELASI GURU-SISWA DAN …

40

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Pelaksanaan Penelitian

Peneliti terlebih dahulu memberikan surat izin penelitian yang

ditujukan untuk Sekolah Dasar Budi Utama, Yogyakarta. Kemudian,

peneliti menunggu persetujuan dari Ketua Yayasan Budi Utama,

Yogyakarta. Setelah disetujui, peneliti bertemu dengan kepala sekolah

dan salah satu guru bagian kesiswaan untuk membahas sistem

pengambilan data untuk penelitian tersebut. Pengambilan data

dilaksanakan pada tanggal 9 Maret 2018.

Setiap siswa dan siswi yang berusia 9 – 11 tahun diberikan

skala penelitian yang terdiri dari dua bagian, yaitu skala A yang berisi

skala kualitas relasi guru-siswa, serta skala B yang berisi skala

regulasi emosi. Proses pengambilan data dimulai pada pukul 07.50

WIB sampai dengan 10.25 WIB. Waktu yang diberikan untuk proses

pengambilan data tersebut, yaitu 30 menit pada setiap kelas. Peneliti

juga dibantu oleh peneliti lain dalam menyebarkan skala pada siswa

dan siswi. Pada saat peneliti masuk ke ruang kelas, guru wali kelas

mempersilahkan peneliti untuk menjelaskan kepada siswa dan siswi

mengenai maksud serta tujuan peneliti. Peneliti menjelaskan kepada

siswa dan siswi mengenai hal tersebut, kemudian peneliti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: HUBUNGAN ANTARA KUALITAS RELASI GURU-SISWA DAN …

41

membagikan skala penelitian yang sudah disiapkan oleh peneliti.

Setelah siswa dan siswi mendapatkan skala tersebut, peneliti meminta

siswa dan siswi untuk membuka serta mengisi identitas pada lembar

pernyataan kesedian secara berurutan di skala tersebut. Ketika siswa

dan siswi sudah selesai mengerjakan lembar tersebut, peneliti

meminta siswa dan siswi untuk membuka lembar petunjuk cara

menjawab. Pada lembar ini, peneliti mulai menjelaskan tentang cara

mengerjakan skala tersebut dengan membacakan instruksi serta

memberikan contoh pengisian skala pada siswa dan siswi. Setelah

semua siswa mengerti, siswa dan siswi mulai mengerjakan skala

penelitian tersebut bersama-sama.

Berdasarkan pengamatan peneliti, siswa dan siswi tampak

memperhatikan saat peneliti menjelaskan instruksi skala penelitian

tersebut. Selain itu, siswa dan siswi juga tampak aktif bertanya ketika

ada hal yang tidak mereka pahami. Situasi kelas selama pengerjaan

skala tersebut cukup kondusif. Hal ini terlihat saat siswa dan siswi

sudah diperbolehkan untuk mengerjakan skala, siswa dan siswi

langsung mengerjakan skala penelitian tersebut, serta siswa dan siswi

tidak diperbolehkan untuk saling mencontek.

2. Deskripsi Subjek

Jumlah subjek dalam penelitian ini, yaitu 158 siswa dan siswi SD

Budi Utama, Yogyakarta. Peneliti mengelompokkan subjek

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: HUBUNGAN ANTARA KUALITAS RELASI GURU-SISWA DAN …

42

berdasarkan jenis kelamin dan usia. Deskripsi subjek penelitian

berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel 10.

Tabel 10.

Deskriptif Subjek berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah Persentase

Perempuan 81 51,27%

Laki-laki 77 48,73%

Total 158 100%

Deskripsi subjek penelitian berdasarkan usia dapat dilihat pada

tabel 11.

Tabel 11.

Deskriptif Subjek berdasarkan Usia

Usia Jumlah Persentase

9 tahun 42 26,58%

10 tahun 79 50%

11 tahun 37 23,42%

Total 158 100%

3. Deskripsi Data Penelitian

Deskripsi data dari variabel kualitas relasi guru-siswa dan regulasi

emosi yang dihitung dengan analisis statistik deskriptif menggunakan

program SPSS 21 for windows dapat dilihat pada tabel 12 dan tabel

13.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: HUBUNGAN ANTARA KUALITAS RELASI GURU-SISWA DAN …

43

Tabel 12.

Statistik Deskriptif Variabel Penelitian

Statistik

Kualitas Relasi Guru-

Siswa Regulasi Emosi

Teoritik Empirik Teoritik Empirik

Skor Minimum 20 40 14 18

Skor Maksimum 80 74 56 53

Mean 50 60,69 35 40,42

SD 10 6,172 7 5,872

Koefisien One

Sample Test

21,772 11,612

Signifikansi One

Sample Test

0,000 0,000

Berdasarkan tabel statistik deskriptif variabel penelitian (tabel 12),

pada variabel kualitas relasi guru-siswa memiliki mean empirik yang

lebih besar daripada mean teoritik (60,69 > 50). Hasil uji one sample

t-test tersebut menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan

antara mean teoritik dengan mean empirik (t(50) = 21,772; p = 0,000),

sehingga dengan demikian dapat dikatakan bahwa rata-rata subjek

pada penelitian ini memiliki tingkat kualitas relasi guru-siswa yang

tinggi.

Begitu pula dengan variabel regulasi emosi, memiliki mean

empirik yang lebih besar daripada mean teoritik (40,42 > 35). Hasil

uji beda juga menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara

mean teoritik dengan mean empirik (t(35) = 11,612; p = 0,000),

sehingga dapat dikatakan bahwa rata-rata subjek pada penelitian ini

memiliki tingkat regulasi emosi yang tinggi. Kesimpulan yang dapat

diberikan pada deskripsi data penelitian ini adalah subjek memiliki

kualitas relasi guru-siswa dan regulasi emosi yang tergolong tinggi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: HUBUNGAN ANTARA KUALITAS RELASI GURU-SISWA DAN …

44

Tabel 13.

Statistik Deskriptif Regulasi Emosi

Statistik

Regulasi

Emosi

Regulasi Emosi

Laki-laki

Regulasi Emosi

Perempuan

Teoritik Empirik Empirik

Skor Minimum 14 26 18

Skor Maksimum 56 53 53

Mean 35 40,95 39,93

SD 7 5,375 6,300

Koefisien One

Sample Test

9,710 7,037

Signifikansi One

Sample Test

0,000 0,000

Berdasarkan tabel statistik deskriptif regulasi emosi (tabel 13),

pada regulasi emosi laki-laki memiliki mean empirik yang lebih besar

daripada mean teoritik (40,95 > 35). Hasil uji one sample t-test

tersebut menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan

antara mean teoritik dengan mean empirik (t(35) = 9,710; p = 0,000),

sehingga dengan demikian dapat dikatakan bahwa rata-rata subjek

laki-laki pada penelitian ini memiliki regulasi emosi yang tinggi.

Pada regulasi emosi perempuan, juga memiliki mean empirik yang

lebih besar daripada mean teoritik (39,93 > 35). Hasil uji one sample

t-test menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara

mean teoritik dengan mean empirik (t(35) = 7,037; p = 0,000),

sehingga dapat dikatakan bahwa rata-rata subjek perempuan pada

penelitian ini memiliki regulasi emosi yang tinggi. Kesimpulan yang

dapat diberikan berdasarkan data statistik deskriptif regulasi emosi

adalah subjek laki-laki dan perempuan memiliki regulasi emosi yang

tergolong tinggi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: HUBUNGAN ANTARA KUALITAS RELASI GURU-SISWA DAN …

45

4. Reliabilitas Data Penelitian

Berdasarkan data penelitian yang diperoleh, didapatkan nilai

reliabilitas dari masing-masing skala dengan menggunakan SPSS 21

for windows. Nilai reliabilitas dapat dilihat pada tabel 14.

Tabel 14.

Reliabilitas Alat Ukur

Skala Alpha Cronbach Interpretasi

Kualitas Relasi Guru-

Siswa

0,713 Alat ukur reliabel

Regulasi Emosi 0,708 Alat ukur reliabel

Berdasarkan tabel 14 dapat disimpulkan bahawa semua alat ukur

pada penelitian ini reliabel atau dapat dikatakan memiliki tingkat

konsistensi atau kepercayaan hasil ukur yang tinggi.

5. Hasil Uji Asumsi

5.1.Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk melihat apakah sebaran data

dalam penelitian ini terdistribusi normal atau tidak. Kriteria data

yang terdistribusi normal, yaitu jika data tersebut memiliki taraf

signifikansi (p) lebih besar dari 0,05 (p > 0,05). Hasil uji

normalitas dengan menggunakan teknik Kolmogorov-Smirnov

pada SPSS 21 for windows dapat dilihat pada tabel 15.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: HUBUNGAN ANTARA KUALITAS RELASI GURU-SISWA DAN …

46

Tabel 15.

Hasil Uji Normalitas

Test of Normality Kolmogorov-Smirnov

Variabel Signifikansi

Kualitas Relasi Guru-Siswa 0,074

Regulasi Emosi 0,006

Berdasarkan hasil uji normalitas di atas, maka dapat

disimpulkan bahwa sebaran data kualitas relasi guru-siswa

terdistribusi normal. Akan tetapi, pada sebaran data regulasi emosi

tidak terdistribusi secara normal.

5.2.Uji Linearitas

Uji linearitas memiliki tujuan untuk mengetahui apakah

kedua variabel dalam penelitian ini memiliki hubungan yang lurus

(linear) atau tidak. Kedua variabel akan memiliki hubungan jika

signifikansi pada Linearity < 0,05. Hasil uji linearitas dengan

menggunakan SPSS 21 for windows dapat dilihat pada tabel 16.

Tabel 16.

Hasil Uji Linearitas

Test of Linearity

Variabel Signifikansi

Kualitas Relasi Guru-Siswa dan Regulasi

Emosi

0,000

Berdasarkan hasil uji linearitas pada tabel 16, maka dapat

disimpulkan bahwa kualitas relasi guru siswa dan regulasi emosi

memiliki hubungan yang linear.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: HUBUNGAN ANTARA KUALITAS RELASI GURU-SISWA DAN …

47

6. Hasil Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan teknik uji

korelasi non-parametrik dengan menggunakan Spearman’s Rho pada

program SPSS 21 for windows. Hal ini disebabkan karena sebaran

data dalam penelitian ini tidak normal. Uji korelasi ini dilakukan

untuk menguji apakah hipotesis yang dibuat oleh peneliti terbukti atau

tidak. Hasil uji hipotesis dapat dilihat pada tabel 17.

Tabel 17.

Hasil Uji Hipotesis

Spearman Correlation Sig

Hubungan kualitas relasi

guru-siswa dan regulasi

emosi

0,608 0,000

Berdasarkan hasil kedua uji korelasi , didapatkan koefisien korelasi

(r) pada masing-masing hipotesis sebesar 0,608 untuk hubungan

kualitas relasi guru-siswa dan regulasi emosi dengan taraf signifikansi

sebesar 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif

dan signifikan pada hasil uji korelasi tersebut.

7. Hasil Analisis Tambahan

Selain menguji hubungan antara kedua variabel tersebut, peneliti

juga menguji hubungan antara kualitas relasi guru-siswa dengan kedua

strategi regulasi emosi, yaitu cognitive change dan response

modulation. Hubungan antara kualitas relasi guru-siswa dengan kedua

strategi regulasi ini dapat dilihat pada tabel 18.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: HUBUNGAN ANTARA KUALITAS RELASI GURU-SISWA DAN …

48

Tabel 18.

Hasil Uji Korelasi Kualitas Relasi Guru-Siswa dan Strategi Regulasi

Emosi

Spearman Correlation Sig

Hubungan kualitas relasi guru-

siswa dan strategi cognitive

change

0,547 0,000

Hubungan kualitas relasi guru-

siswa dan strategi response

modulation

0,517 0,000

Berdasarkan uji korelasi tersebut, maka antara kualitas relasi guru-

siswa dengan strategi cognitive change memiliki hubungan yang

positif dan signifikan. Begitu pula dengan hasil antara kualitas relasi

guru-siswa dengan strategi response modulation, di mana memiliki

hubungan yang positif dan signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa

kualitas relasi guru-siswa memiliki hubungan yang sama baik dengan

strategi cognitive change maupun dengan strategi response

modulation.

B. Pembahasan

1. Hubungan antara Kualitas Relasi Guru-Siswa dengan Regulasi

Emosi

Berdasarkan hasil uji korelasi pada penelitian ini, ditemukan

bahwa hipotesa yang diajukan dalam penelitian ini diterima. Artinya,

terdapat hubungan positif dan signifikan antara kualitas relasi guru-siswa

dengan regulasi emosi pada anak usia 9-11 tahun. Hal ini menunjukkan

bahwa semakin tinggi kualitas relasi guru-siswa, maka semakin tinggi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: HUBUNGAN ANTARA KUALITAS RELASI GURU-SISWA DAN …

49

juga regulasi emosi pada anak usia 9-11 tahun. Begitu juga sebaliknya,

semakin rendah kualitas relasi guru-siswa, maka semakin rendah pula

regulasi emosi yang dimiliki anak usia 9-11 tahun.

Hubungan antara kedua variabel ini didukung oleh adanya peran

penting guru di sekolah yang dapat memengaruhi perkembangan siswa

dan siswinya. Menurut Djiwandono (2008), guru memiliki tugas untuk

mengatur kelas di sekolah. Hal ini terlihat dalam aturan yang diberikan

guru wali kelas pada siswa saat peneliti mengambil data, seperti memberi

salam kepada orang yang lebih tua, menghargai orang yang sedang

berbicara di depan kelas, serta meminta izin ketika harus mengambil

minum atau pergi ke kamar mandi.

Guru juga memiliki tugas atau peran untuk membimbing siswa

dengan berkomunikasi dan berinteraksi secara langsung (Djiwandono,

2008). Hal ini didukung oleh jumlah siswa yang ada pada setiap

kelasnya, yaitu sekitar 18 sampai 22 siswa. Jumlah siswa ini sangat

berpengaruh pada informasi yang diberikan guru selama berkomunikasi

dan berinteraksi agar dapat tersampaikan dengan baik kepada siswa.

Komunikasi dan interaksi antara siswa dengan gurunya harus berjalan

dengan baik karena hal ini dapat membentuk suatu relasi positif antara

guru dengan siswa. Relasi positif antara guru dengan siswa dibangun

dengan adanya keakraban yang tinggi, serta konflik dan ketergantungan

yang rendah (Pianta, 2001). Relasi positif ini dimiliki oleh SD Budi

Utama, Yogyakarta dan ditunjukkan melalui keramahan yang diberikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: HUBUNGAN ANTARA KUALITAS RELASI GURU-SISWA DAN …

50

guru pada siswa dengan menyambut siswa di pintu gerbang sebelum

siswa masuk ke kelas. Selain itu, ruang kelas, lapangan, serta ruang guru

berada pada satu lingkungan atau tempat yang sama. Hal ini dapat

membantu siswa untuk berinteraksi dengan guru karena siswa dapat

dengan mudah bertemu dengan gurunya.

Relasi positif antara guru dan siswa tentu akan memberikan

kenyamanan bagi siswa untuk lebih dekat dan terbuka dengan guru.

Adanya kedekatan dan komunikasi yang terbuka ini dapat membantu

siswa untuk lebih mengembangkan dirinya karena guru dapat

memberikan berbagai pengalaman positif pada siswa dalam membimbing

emosinya (Pianta, 1999). Menurut Macklem (2008), relasi positif antara

guru dengan siswa yang didukung oleh adanya keterikatan siswa

terhadap lingkungan kelasnya, akan memberikan pengalaman emosi

positif bagi siswa. Pemberian pengalaman positif ini juga didukung oleh

adanya peran guru sebagai role model bagi siswa serta tugas guru untuk

melibatkan siswa dalam memilih alternatif penyelesaian masalah yang

ada di sekolah (Djiwandono, 2008). Hal ini jelas membantu siswa untuk

belajar meregulasi emosinya dan secara langsung juga memengaruhi

perkembangan emosi siswa, seperti siswa menjadi lebih sadar atas

ketidaksesuaian ekspresi emosional dan pengalaman internal, siswa

menjadi lebih terampil dalam memperhatikan emosi dan mengatur

ungkapan perasaan, pemahaman emosional siswa meningkat, serta siswa

mulai menggunakan strategi dan lebih reflektif dalam mengendalikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: HUBUNGAN ANTARA KUALITAS RELASI GURU-SISWA DAN …

51

emosi. Pembelajaran mengenai regulasi emosi tersebut dapat diserap oleh

siswa karena pada usia ini perkembangan kognitif yang dimiliki siswa

meningkat, sehingga siswa dapat lebih memusatkan perhatian pada guru

(Santrock, 2012; Wilmshurst, 2013). Selain itu, adanya gaya penyusunan

kelas juga memengaruhi siswa untuk belajar meregulasi emosinya,

seperti dalam penelitian ini setiap kelas cenderung menggunakan gaya

auditorium (auditorium style) (Santrock, 2009). Gaya penyusunan kelas

ini membantu guru dalam memberikan materi serta pengalaman positif

karena siswa duduk menghadap guru. Selain itu, gaya auditorium juga

mencegah kontak siswa berhadap-hadapan satu sama lain dan membantu

guru untuk bebas bergerak ke mana pun saat berdinamika bersama siswa

di dalam ruang kelas (Santrock, 2009). Hal ini jelas membantu agar siswa

dapat memfokuskan diri pada guru selama berada di kelas, sehingga

siswa dapat belajar untuk meregulasi emosinya dengan baik.

Hasil uji hipotesa juga didukung dengan adanya penelitian yang

menjelaskan bahwa kualitas relasi guru-siswa yang rendah sangat

berhubungan dengan regulasi emosi yang rendah pada siswa (Hughes,

Cavell, & Willson, 2001). Kualitas relasi guru-siswa yang rendah ini

ditunjukkan dengan adanya konflik yang tinggi dalam berelasi. Selain itu,

regulasi emosi yang rendah ditunjukkan dalam bentuk perilaku agresif.

Penelitian ini menjelaskan bahwa siswa yang memiliki banyak konflik

dengan gurunya dengan sering membantah dan melakukan hal yang tidak

disukai oleh gurunya akan menunjukkan perilaku agresif dengan sering

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: HUBUNGAN ANTARA KUALITAS RELASI GURU-SISWA DAN …

52

memulai perkelahian, serta memukul atau mendorong siswa lain. Hal ini

diakibatkan oleh interaksi antara guru dan siswa yang tidak baik,

sehingga pola interaksi ini membuat siswa memiliki regulasi emosi yang

buruk.

2. Analisa Tambahan

Berdasarkan hasil analisa tambahan pada penelitian ini, ditemukan

bahwa terdapat hubungan positif dan signifikan antara kualitas relasi

guru-siswa dengan strategi regulasi emosi (cognitive change) dan strategi

regulasi emosi (response modulation) pada anak usia 9-11 tahun. Hal ini

menunjukkan bahwa kualitas relasi guru-siswa memiliki hubungan pada

kedua strategi regulasi emosi ini.

Hasil analisis tambahan ini didukung oleh adanya penelitian yang

menjelaskan bahwa persepsi relasi antara guru dengan siswa memiliki

hubungan positif dengan strategi cognitive reappraisal, sehingga

semakin tinggi relasi yang dimiliki antara guru dengan siswa, maka

strategi cognitive reappraisal yang digunakan juga meningkat (Ocak

Karabay, 2017). Selain itu, rasa percaya yang ada selama proses belajar

mengajar memiliki hubungan yang bermakna dan positif dengan strategi

cognitive reappraisal dan suppression of expression. Rasa percaya ini

merupakan bagian dalam relasi emosional antara guru dengan siswa

(Meece & Eccles, 2010), sedangkan cognitive reappraisal merupakan

bentuk dari strategi cognitive change serta suppression of expression

merupakan bentuk dari response modulation (Gross, 2007). Penelitian ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: HUBUNGAN ANTARA KUALITAS RELASI GURU-SISWA DAN …

53

juga menjelaskan bahwa cara guru memahami hubungannya dengan

siswa adalah dengan sensitivitas dan partisipasi verbal yang terkait

dengan rasa percaya, di mana hal tersebut memiliki korelasi yang

bermakna dan searah dengan keakraban (closeness) yang dirasakan

dalam berelasi serta regulasi emosi.

Berdasarkan penelitian ini diketahui bahwa kualitas relasi guru-

siswa memberi sumbangan sebesar 36,97% terhadap regulasi emosi pada

anak usia 9-11 tahun. Hal ini mengartikan bahwa persentase sebesar

63,03% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam

penelitian ini, seperti pengasuhan orang tua (Karreman dkk., 2006) dan

attachment (Zimmermann dkk., 2001).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: HUBUNGAN ANTARA KUALITAS RELASI GURU-SISWA DAN …

54

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara kualitas relasi

guru-siswa dan regulasi emosi pada anak usia 9-11 tahun. Hasil uji hipotesis

menyatakan bahwa hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini diterima. Hal

tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan

antara kualitas relasi guru-siswa dengan regulasi emosi pada anak usia 9-11

tahun.

Hasil analisis tambahan menunjukkan bahwa kualitas relasi guru-

siswa memiliki hubungan yang positif dan signifikan pada kedua strategi

regulasi emosi (cognitive change dan response modulation). Hal ini

menunjukkan bahwa dengan memiliki kualitas relasi guru-siswa yang baik,

siswa dapat menggunakan strategi regulasi emosi (cognitive change) dan

strategi regulasi emosi (response modulation). Selain itu, kualitas relasi guru-

siswa memberikan sumbangan sebesar 36,97% terhadap regulasi emosi pada

anak usia 9-11 tahun.

B. Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan penelitian ini adalah terdapat hal yang tidak dapat

dikontrol oleh peneliti, seperti status sosial ekonomi siswa, serta konsentrasi

atau keseriusan siswa dalam mengerjakan skala tersebut. Selain itu, penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: HUBUNGAN ANTARA KUALITAS RELASI GURU-SISWA DAN …

55

ini memiliki keterbatasan lain, yaitu informed consent tidak diberikan pada

orang tua subjek dan hasil penelitian ini tidak dapat digeneralisasikan pada

anak usia 9-11 tahun karena subjek penelitian ini hanya menggunakan satu

sekolah. Akan tetapi, penelitian ini dapat digeneralisasikan secara terbatas

pada sekolah dengan rasio 1:20 pada guru dan siswa.

C. Saran

1. Bagi Sekolah

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas relasi guru-siswa

memiliki hubungan positif dengan regulasi emosi pada anak usia 9-11

tahun. Oleh karena itu, pihak sekolah dapat melakukan intervensi pada

siswa yang memiliki regulasi emosi rendah dengan cara meningkatkan

kualitas relasi guru-siswa. Peningkatan kualitas relasi guru-siswa dapat

dilakukan dengan cara memberikan feedback positif pada siswa selama

proses belajar mengajar di sekolah. Selain itu, guru juga dapat

memberikan rasa aman dan hangat pada siswa, sehingga komunikasi

terbuka antara guru dengan siswa dapat lebih berkembang.

2. Bagi Penelitian Selanjutnya

Bagi peneliti lain yang ingin melakukan penelitian serupa dengan

topik ini, disarankan untuk mencari subjek dengan jumlah yang lebih

banyak dan dilakukan di beberapa sekolah yang memiliki variasi rasio

guru dan siswa yang lebih beragam agar data yang didapatkan semakin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: HUBUNGAN ANTARA KUALITAS RELASI GURU-SISWA DAN …

56

menggambarkan populasi yang ada. Selain itu, peneliti lain juga dapat

menggunakan persepsi guru sebagai tambahan dalam menilai kualitas

relasinya dengan siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: HUBUNGAN ANTARA KUALITAS RELASI GURU-SISWA DAN …

57

DAFTAR PUSTAKA

Abtahi, M. M., & Kerns, K. A. (2017). Attachment and emotion regulation in

middle childhood : Changes in affect and vagal tone during a social stress

task. Attachment & Human Development, 19(3), 221-242. Diunduh dari

https://doi.org/10.1080/14616734.2017.1291696

Ahnert, L., Harwardt-Heinecke, E., Kappler, G., Eckstein-Madry T., & Milatz, A.

(2012). Student-teacher relationships and classroom climate in first grade :

How do they relate to students’ stress regulation? Attachment & Human

Development, 14(3), 249-263. Diunduh dari

https://doi.org/10.1080/14616734.2012.673277

Allen, H. (2016). Effects of classroom relationships between students and

teachers on emotional development of elementary school students (Thesis).

Diunduh dari https://digitalcommons.csumb.edu/caps_thes_all/71

Azwar, S. (2015). Penyusunan Skala Psikologi (Edisi 2). Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Barish, K. (2009). Emotions in Child Psychotherapy: An Integrative Framework.

New York: Oxford University Press.

Berk, L. E. (2012). Development Through The Lifespan : Dari Prenatal sampai

Remaja (Transisi Menjelang Dewasa) (5 ed, Vol. 1). Yogyakarta: Pustaka

Pelajar

Blazevic, I. (2016). Family, peer and school influence on children’s social development. World Journal of Education, 6(2). Diunduh dari

https://doi.org/10.5430/wje.v6n2p42

Bucks, R. S., Daffern, M., & Roberton, T. (2012). Emotion regulation and

aggression. Aggression and Violent Behavior, 17(1), 72-82. Diunduh dari

https://doi.org/10.1016/j.avb.2011.09.006

Cipto, H. (2017). Tawuran murid SD di Makassar karena cinta segitiga. Diakses

Rabu, 16 Mei 2018, dari Kompas.com :

https://regional.kompas.com/read/2017/12/08/15280841/tawuran-murid-

sd-di-makassar-karena-cinta-segitiga

Claessens, L. C. A., Tartwijk, J, van, Want, A. C. van der, Pennings, H. J. M.,

Verloop, N., Brok, P. J. den, & Wubbels, T. (2017). Positive teacher-

student relationships go beyond the classroom, problematic ones stay

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: HUBUNGAN ANTARA KUALITAS RELASI GURU-SISWA DAN …

58

inside. The Journal of Educational Research, 110(5), 478-493. Diunduh

dari https://doi.org/10.1080/00220671.2015.1129595

Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat

Bahasa (Edisi 4). Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Djiwandono, Sri Esti W. (2008). Psikologi Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta: PT

Grasindo

Fredriksen, K., & Rhodes, J. (2004). The role of teacher relationships in the lives

of students. New Directions for Youth Development, 2004(103), 45–54.

Diunduh dari https://doi.org/10.1002/yd.90

Gresham, D., & Gullone, E. (2012). Emotion regulation strategy use in children

and adolescents: The explanatory roles of personality and attachment.

Personality and Individual Differences, 52(5), 616–621. Diunduh dari

https://doi.org/10.1016/j.paid.2011.12.016

Gross, J. J. (1998). The emerging field of emotion regulation: An integrative

review. Review of General Psychology, 2, 271-299.

Gross, J. J. (2007). Handbook of Emotion Regulation (1 ed). New York: The

Guilford Press.

Gross, J. J. (2014). Handbook of Emotion Regulation (Second edition). New York:

The Guilford Press.

Gross, J. J., & John, O. P. (2003). Individual differences in two emotion

regulation processes: Implications for affect, relationships, and well-being.

Journal of Personality and Social Psychology, 85(2), 348-362. Diunduh

dari https://doi.org/10.1037/0022-3514.85.2.348

Gullone, E., & Taffe, J. (2012). The emotion regulation questionnaire for children

and adolescents (ERQ–CA): A psychometric evaluation. Psychological

Assessment, 24(2), 409–417. Diunduh dari

https://doi.org/10.1037/a0025777

Hagenauer, G., Hascher, T., & Volet, S. E. (2015). Teacher emotions in the

classroom: Associations with students’ engagement, classroom discipline and the interpersonal teacher-student relationship. European Journal of

Psychology of Education, 30(4), 385–403. Diunduh dari

https://doi.org/10.1007/s10212-015-0250-0

Hamdi, I. (2016). Diduga korban bullying siswa SD ini kejang-kejang. Diakses

Sabtu, 2 September 2017, dari Tempo.co :

http://metro.tempo.co/read/news/2016/10/18/214813091/diduga-korban-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: HUBUNGAN ANTARA KUALITAS RELASI GURU-SISWA DAN …

59

bullying-siswa-sd-ini-kejang-kejang

Hargreaves, A. (2000). Mixed emotions: Teachers’ perceptions of their

interactions with students. Teaching and Teacher Education, 16(8), 811–826. Diunduh dari https://doi.org/10.1016/S0742-051X(00)00028-7

Hughes, J. N., Cavell, T. A., & Willson, V. (2001). Further support for the

developmental significance of the quality of the teacher–student

relationship. Journal of School Psychology, 39(4), 289–301. Diunduh dari

https://doi.org/10.1016/S0022-4405(01)00074-7

Karreman, A., van Tuijl, C., van Aken, M. A. G., & Deković, M. (2006). Parenting and self-regulation in preschoolers: A meta-analysis. Infant and

Child Development, 15(6), 561–579. Diunduh dari

https://doi.org/10.1002/icd.478

Koplow, L. (2002). Creating Schools That Heal: Real-life Solutions. New York:

Teachers College Press. Diunduh dari

http://gen.lib.rus.ec/book/index.php?md5=41AD8F63A52DBF4B894C423

35C928587

Lia. (2018). Miris, siswa SD di Purwakarta kedapatan bawa sajam diduga mau

tawuran. Diakses Rabu, 16 Mei 2018, dari Merdeka.com :

https://www.merdeka.com/peristiwa/miris-siswa-sd-di-purwakarta-

kedapatan-bawa-sajam-diduga-mau-tawuran.html

Macklem, G. L. (2008). Practitioner’s Guide to Emotion Regulation in School-

aged Children. Boston, MA: Springer US. Diunduh dari

https://doi.org/10.1007/978-0-387-73851-2

Matsumoto, D., Yoo, S. H., Nakagawa, S., & 37 members of the Multinational

Study of Cultural Display Rules. (2008). Culture, emotion regulation, and

adjustment. Journal of Personality and Social Psychology, 94(6), 925–937. Diunduh dari https://doi.org/10.1037/0022-3514.94.6.925

Meece, J. L., & Eccles, J. S. (2010). Handbook of Research on Schools, Schooling

and Human Development. New York: Routledge. Diunduh dari

https://doi.org/10.4324/9780203874844

Moss, E., & Lecompte, V. (2015). Attachment and socioemotional problems in

middle childhood. New Directions for Child and Adolescent Development,

2015(148), 63–76. Diunduh dari https://doi.org/10.1002/cad.20095

Ocak Karabay, S. (2017). Emotion regulation, teaching beliefs and child–teacher

relationships from the perspectives of pre-school teachers. Education 3-13,

1–15. Diunduh dari https://doi.org/10.1080/03004279.2017.1405057

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: HUBUNGAN ANTARA KUALITAS RELASI GURU-SISWA DAN …

60

Pianta, R. C. (1999). Enhancing Relationships Between Children and Teachers.

Washington, DC, US: American Psychological Association. Diunduh dari

https://doi.org/10.1037/10314-000

Pianta, R. C. (2001). STRS Student-Teacher Relationship Scale: Professional

Manual. Psychological Assessment Resources.

Rimm-Kaufman, S., & Sandilos, L. (2011). Improving students’ relationships with teachers. Diakses Kamis, 31 Mei 2018, dari American Psychological

Association : http://www.apa.org/education/k12/relationships.aspx

Santoso, A. (2010). Statistik untuk Psikologi : Dari Blog menjadi Buku.

Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Santrock, J. W. (2009). Psikologi Pendidikan : Educational Psychology (Edisi

3/Buku 2). (D. Angelica, Penerj.). Jakarta: Salemba Humanika

Santrock, J. W. (2012). Life-Span Development : Perkembangan Masa Hidup Jilid

1 (13 ed.). Jakarta: Erlangga

Setyawan, D. (2014). KPAI : Kasus bullying dan pendidikan karakter | Komisi

Perlindungan Anak Indonesia (KPAI). Diakses Kamis, 20 April 2017, dari

KPAI : http://www.kpai.go.id/berita/kpai-kasus-bullying-dan-pendidikan-

karakter/

Shields, A., & Cicchetti, D. (1997). Emotion regulation among school-age

children: the development and validation of a new criterion Q-sort scale.

Developmental Psychology, 33(6), 906–916.

Silvers, J. A., McRae, K., Gabrieli, J. D. E., Gross, J. J., Remy, K. A., & Ochsner,

K. N. (2012). Age-related differences in emotional reactivity, regulation,

and rejection sensitivity in adolescence. Emotion (Washington, D.C.),

12(6), 1235–1247. Diunduh dari https://doi.org/10.1037/a0028297

Smith, P. K., & Hart, C. H. (2002). Blackwell Handbook of Childhood Social

Development. Malden: Blackwell Publishing.

Supratiknya, A. (2016). Kuantifikasi Validitas Isi dalam Asesmen Psikologis.

Yogyakarta: Sanata Dharma University Press.

Syahadat, Y. M. (2013). Pelatihan regulasi emosi untuk menurunkan perilaku

agresif pada anak. HUMANITAS: Indonesian Psychological Journal,

10(1), 19–36.

Urry, H. L., & Gross, J. J. (2010). Emotion regulation in older age. Current

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: HUBUNGAN ANTARA KUALITAS RELASI GURU-SISWA DAN …

61

Directions in Psychological Science, 19(6), 352–357. Diunduh dari

https://doi.org/10.1177/0963721410388395

Webster-Stratton, C., Reid, M. J., & Stoolmiller, M. (2008). Preventing conduct

problems and improving school readiness: Evaluation of the incredible

years teacher and child training programs in high-risk schools. Journal of

child psychology and psychiatry, and allied disciplines, 49(5), 471–488.

Diunduh dari https://doi.org/10.1111/j.1469-7610.2007.01861.x

Wilmshurst, Linda (2013). Clinical and Educational Child Psychology: An

Ecological-Transactional Approach to Understanding Child Problems and

Interventions. UK: John Wiley & Sons, Ltd. Diunduh dari

http://libgen.io/book/index.php?md5=DA4E7617332AA5363B74C86A76

BBCB06

Widyastuti, P. R. (2018). Astaga! bocah SD di Magelang tawuran bawa senjata

tajam diamankan polisi, netizen merasa miris. Diakses Rabu, 30 Mei 2018

dari TribunPekanbaru.com :

http://pekanbaru.tribunnews.com/2018/02/18/astaga-bocah-sd-di-

magelang-tawuran-bawa-senjata-tajam-diamankan-polisi-netizen-merasa-

miris

Zimmermann, P., Maier, M. A., Winter, M., & Grossmann, K. E. (2001).

Attachment and adolescents’ emotion regulation during a joint problem-

solving task with a friend. International Journal of Behavioral

Development, 25(4), 331–343. Diunduh dari

https://doi.org/10.1080/01650250143000157

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: HUBUNGAN ANTARA KUALITAS RELASI GURU-SISWA DAN …

62

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: HUBUNGAN ANTARA KUALITAS RELASI GURU-SISWA DAN …

63

Lampiran 1.

Skala Kualitas Relasi Guru-Siswa Uji Coba

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: HUBUNGAN ANTARA KUALITAS RELASI GURU-SISWA DAN …

64

TRY OUT

SKALA KUALITAS RELASI GURU-SISWA

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2018

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: HUBUNGAN ANTARA KUALITAS RELASI GURU-SISWA DAN …

65

Dengan hormat,

Kami mahasiswa Fakultas Psikologi, Universitas Sanata Dharma yang

beridentitas di bawah ini:

1. Philosophia N. A. Wisung (139114157)

2. Agnes Natasya Wulandari (139114105)

Memohon bantuan dan kesediaan Adik-adik untuk mengisi kuesioner

dalam rangka tugas akhir kami. Kami mengucapkan terima kasih atas bantuan dan

kesediaan Adik-adik untuk mengisi kuesioner ini.

Hormat kami,

Peneliti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: HUBUNGAN ANTARA KUALITAS RELASI GURU-SISWA DAN …

66

PERNYATAAN KESEDIAAN

Aku yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama :

Jenis Kelamin :

Umur :

Dengan ini menyatakan bahwa aku bersedia mengisi kuesioner ini dengan

sukarela tanpa paksaan dari pihak tertentu demi membantu terlaksananya

penelitian.

Yogyakarta, …. Januari 2018

(……………………………..)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: HUBUNGAN ANTARA KUALITAS RELASI GURU-SISWA DAN …

67

PETUNJUK CARA MENJAWAB

Di bawah ini terdapat beberapa pernyataan, baca dan pahami pernyataan tersebut

dengan baik dan berikan centang (√) pada kolom pilihan jawaban yang tersedia.

Pilihan jawaban tersebut, yaitu :

STS : Sangat Tidak Sesuai

TS : Tidak Sesuai

S : Sesuai

SS : Sangat Sesuai

Berilah tanda centang (√) pada jawaban yang kamu pilih:

Contoh :

Pernyataan STS TS S SS

Saya menyukai bunga √

Jika ingin memperbaiki jawaban, berikan garis pada jawaban pertama, lalu

memberikan jawaban kedua di kolom pilihan.

Contoh :

Pernyataan STS TS S SS

Saya menyukai bunga √ √

Beberapa pernyataan ini tentang hubunganmu dengan guru wali kelasmu di

sekolah. Tidak ada jawaban yang salah dan benar. Semua pernyataan harus diisi.

Setiap orang mempunyai jawaban yang pasti berbeda-beda, maka pilihlah

jawaban yang paling sesuai dengan dirimu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: HUBUNGAN ANTARA KUALITAS RELASI GURU-SISWA DAN …

68

No. Pernyataan STS TS S SS

1. Aku ingin bersembunyi ketika guruku

datang

2. Aku senang berceritera dengan guruku

3. Aku ingin diperhatikan oleh guruku dengan

cara terus bertanya

4. Aku merasa senang saat berada di dekat

guruku

5. Aku takut menyampaikan ideku pada

guruku

6. Aku memberikan kesempatan pada

temanku untuk bertanya pada guru

7. Aku merasa cemas saat guruku

menghampiriku

8. Aku senang saat guruku menanggapi

ceritaku

9. Aku berbicara dengan keras agar

diperhatikan oleh guruku

10. Aku merasa guru mendiamkanku saat aku

meminta bantuannya

11. Aku sedih saat guruku mengabaikanku

12. Aku merasa biasa saja saat guruku

menghibur temanku yang sedang menangis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: HUBUNGAN ANTARA KUALITAS RELASI GURU-SISWA DAN …

69

No. Pernyataan STS TS S SS

13. Aku merasa tidak diberi kesempatan untuk

berpendapat oleh guruku

14. Aku senang saat guruku menolongku

15. Aku hanya akan menyelesaikan tugas jika

dibantu oleh guruku

16. Aku senang diminta guruku untuk

memberikan pendapat

17. Aku takut melakukan kesalahan di depan

guruku

18. Aku mampu menyelesaikan tugasku

sendiri hingga selesai tanpa bantuan

guruku

19. Aku merasa guruku lebih perhatian pada

temanku

20. Aku merasa aman ketika meminta bantuan

kepada guruku

21. Aku merasa bahwa hanya guruku yang

mampu membantuku mengerjakan tugas

22. Aku senang guruku memberi pujian pada

hasil tugasku

23. Aku takut memberitahu guruku saat aku

mengalami kesulitan di sekolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: HUBUNGAN ANTARA KUALITAS RELASI GURU-SISWA DAN …

70

No. Pernyataan STS TS S SS

24. Aku paham bahwa guruku sedang sibuk

sehingga aku akan bertanya tentang tugas

pada temanku

25. Aku kesal saat guru memarahiku tanpa

alasan

26. Aku merasa guruku perhatian kepadaku

27. Aku merasa cemas saat guruku

meninggalkan kelas

28. Guruku mendengarkan alasanku saat aku

berkelahi dengan temanku

29. Aku sedih saat guruku memarahiku di

depan kelas

30. Aku tidak takut ditinggalkan guruku saat di

kelas

31. Aku sedih saat guruku mengkritik hasil

pekerjaanku

32. Aku merasa bersemangat saat guruku

menyemangatiku

33. Aku banyak bertanya agar guruku tidak

meninggalkan kelas

34. Aku senang karena guruku memberikan

tugas yang mudah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: HUBUNGAN ANTARA KUALITAS RELASI GURU-SISWA DAN …

71

No. Pernyataan STS TS S SS

35. Aku kesal saat guruku membandingkanku

dengan teman lain

36. Aku merasa tidak khawatir saat guruku

meninggalkan kelas

Terimakasih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: HUBUNGAN ANTARA KUALITAS RELASI GURU-SISWA DAN …

72

Lampiran 2.

Skala Regulasi Emosi Uji Coba

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: HUBUNGAN ANTARA KUALITAS RELASI GURU-SISWA DAN …

73

TRY OUT

SKALA REGULASI EMOSI

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2018

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: HUBUNGAN ANTARA KUALITAS RELASI GURU-SISWA DAN …

74

Dengan hormat,

Kami mahasiswa Fakultas Psikologi, Universitas Sanata Dharma yang

beridentitas di bawah ini:

1. Ollyn Nathania (139114041)

2. Agnes Natasya W. (139114105)

2. Dyah Retno Paramita R. (139114135)

3. Monica Angelina Imaldia (139114172)

Memohon bantuan dan kesediaan Adik-adik untuk mengisi kuesioner

dalam rangka tugas akhir kami. Kami mengucapkan terima kasih atas bantuan dan

kesediaan Adik-adik untuk mengisi kuesioner ini.

Hormat kami,

Peneliti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: HUBUNGAN ANTARA KUALITAS RELASI GURU-SISWA DAN …

75

PERNYATAAN KESEDIAAN

Aku yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama :

Jenis Kelamin :

Umur :

Dengan ini menyatakan bahwa aku bersedia mengisi kuesioner ini

dengan sukarela tanpa paksaan dari pihak tertentu demi membantu terlaksananya

penelitian.

Yogyakarta, …. Februari 2018

(……………………………..)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: HUBUNGAN ANTARA KUALITAS RELASI GURU-SISWA DAN …

76

PETUNJUK CARA MENJAWAB

Di bawah ini terdapat beberapa pernyataan, baca dan pahami pernyataan tersebut

dengan baik dan berikan centang (√) pada kolom pilihan jawaban yang tersedia.

Pilihan jawaban tersebut, yaitu :

STS : Sangat Tidak Sesuai

TS : Tidak Sesuai

S : Sesuai

SS : Sangat Sesuai

Berilah tanda centang (√) pada jawaban yang kamu pilih:

Contoh :

Pernyataan STS TS S SS

Saya menyukai

bunga √

Jika ingin memperbaiki jawaban, berikan garis pada jawaban pertama, lalu

memberikan jawaban kedua di kolom pilihan.

Contoh :

Pernyataan STS TS S SS

Saya menyukai

bunga √ √

Beberapa pernyataan ini berkaitan dengan bagaimana cara dirimu mengatur

perasaanmu. Tidak ada jawaban yang salah dan benar. Semua pernyataan harus

diisi. Setiap orang mempunyai jawaban yang pasti berbeda-beda, maka pilihlah

jawaban yang paling sesuai dengan dirimu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: HUBUNGAN ANTARA KUALITAS RELASI GURU-SISWA DAN …

77

No. Pernyataan STS TS S SS

1. Aku tidak kecewa mendapat nilai rendah

ketika aku kurang berusaha

2. Aku memarahi teman yang mengangguku

3. Aku tidak merasa sedih ketika ditegur

orangtua karena itu demi kebaikanku

4. Aku langsung menangis ketika dimarahi guru

5. Ketika temanku tidak sengaja menginjak

kakiku, aku tetap tenang

6. Aku terus memikirkan hal yang membuatku

sedih sehingga aku semakin sedih

7. Perasaan malasku berubah menjadi senang

ketika mengerjakan latihan soal karena

membantuku memahami pelajaran.

8. Aku merasa sangat senang sehingga semua

orang harus tahu apa yang kurasakan.

9. Walaupun aku kalah, aku merasa senang

dapat mengikuti lomba karena mendapat

pengalaman.

10. Aku menangis karena merasa kecewa

mendapat nilai ujian yang jelek

11. Aku merasa biasa saja ketika diejek teman,

karena aku tahu ia bercanda

12. Aku menangis ketika temanku tidak sengaja

merusak barangku.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: HUBUNGAN ANTARA KUALITAS RELASI GURU-SISWA DAN …

78

No. Pernyataan STS TS S SS

13. Aku merasa bangga dengan orang tuaku,

karena sudah bekerja keras untuk memenuhi

kebutuhan keluarga

14. Aku tidak dapat berbicara dengan jelas ketika

guru bertanya kepadaku karena aku merasa

panik

15. Aku tidak merasa malu, melainkan bangga

karena bisa menunjukkan kemampuanku di

depan kelas

16. Aku menunjukkan perasaan marahku dengan

membentak teman yang mengejekku

17. Aku menyalahkan guruku saat kecewa

mendapat nilai yang rendah

18. Ketika merasa marah, aku menarik napas

sejenak agar lebih tenang

19. Aku merasa cemas karena ujian menakutkan

bagiku

20. Ketika dimarahi guru, aku berusaha agar tidak

menangis

21. Aku marah ketika diejek teman, yang

membicarakan kekuranganku

22. Saat merasa sedih, aku mengingat hal yang

menyenangkan agar kesedihanku berkurang

23. Aku tidak berani bertanya karena takut

disalahkan guru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: HUBUNGAN ANTARA KUALITAS RELASI GURU-SISWA DAN …

79

No. Pernyataan STS TS S SS

24. Ketika aku mendapatkan nilai yang baik saat

ulangan, aku menunjukkan rasa senangku

hanya dengan tersenyum

25. Aku takut akan kegagalan, karena membuatku

putus asa

26. Ketika aku kecewa mendapat nilai jelek, aku

akan tetap tersenyum

27. Aku merasa kesal, karena pekerjaan rumah

hanya merepotkanku.

28. Aku berusaha untuk tenang ketika waktu

mengerjakan ujian hampir habis

29. Aku merasa sedih karena diabaikan orang

tuaku yang sibuk bekerja

30. Aku berusaha bersikap setenang mungkin

ketika guru memintaku untuk mengerjakan

soal di depan kelas

31. Aku takut tampil di depan kelas, karena hal

itu membuatku malu

32. Aku berusaha tidak mempedulikan ejekan

teman yang membuatku marah

:) Terimakasih (:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: HUBUNGAN ANTARA KUALITAS RELASI GURU-SISWA DAN …

80

Lampiran 3.

Uji Reliabilitas dan Seleksi Item Skala Kualitas Relasi Guru-Siswa Uji Coba

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: HUBUNGAN ANTARA KUALITAS RELASI GURU-SISWA DAN …

81

Hasil Uji Reliabilitas dan Analisis Item

Skala Kualitas Relasi Guru-Siswa Uji Coba

Tahap 1 :

Case Processing Summary

N %

Cases

Valid 68 100,0

Excludeda 0 ,0

Total 68 100,0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

N of Items

,627 36

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total

Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

Item1 103,24 60,750 ,489 ,603

Item2 104,35 61,187 ,391 ,607

Item3 104,12 67,299 -,228 ,648

Item4 103,97 59,910 ,460 ,600

Item5 104,00 58,149 ,411 ,595

Item6 103,51 62,433 ,238 ,616

Item7 103,87 58,684 ,402 ,597

Item8 103,59 64,455 ,043 ,627

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: HUBUNGAN ANTARA KUALITAS RELASI GURU-SISWA DAN …

82

Item9 103,68 61,864 ,179 ,619

Item10 105,32 71,565 -,465 ,676

Item11 104,57 60,308 ,245 ,612

Item12 104,62 67,881 -,247 ,655

Item13 103,44 62,340 ,199 ,618

Item14 103,54 62,371 ,221 ,617

Item15 103,41 61,738 ,290 ,612

Item16 103,84 62,556 ,228 ,617

Item17 104,84 61,332 ,146 ,623

Item18 104,04 61,416 ,243 ,614

Item19 103,97 55,402 ,602 ,574

Item20 104,06 61,191 ,235 ,614

Item21 104,15 61,799 ,174 ,619

Item22 103,54 63,685 ,094 ,625

Item23 104,19 55,978 ,532 ,580

Item24 103,91 64,022 ,031 ,631

Item25 104,54 56,819 ,427 ,590

Item26 104,03 60,357 ,315 ,607

Item27 104,07 67,562 -,251 ,650

Item28 104,12 59,628 ,339 ,604

Item29 104,91 62,470 ,131 ,623

Item30 104,18 66,506 -,149 ,649

Item31 104,28 62,921 ,108 ,625

Item32 103,44 61,235 ,323 ,609

Item33 103,78 61,906 ,219 ,616

Item34 104,01 66,313 -,138 ,647

Item35 104,50 59,537 ,230 ,613

Item36 104,38 65,404 -,080 ,644

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: HUBUNGAN ANTARA KUALITAS RELASI GURU-SISWA DAN …

83

Tahap 2 :

Case Processing Summary

N %

Cases

Valid 68 100,0

Excludeda 0 ,0

Total 68 100,0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

N of Items

,803 20

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total

Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

Item1 57,81 53,948 ,541 ,789

Item2 58,93 55,174 ,342 ,796

Item4 58,54 52,759 ,545 ,786

Item5 58,57 51,233 ,459 ,788

Item6 58,09 56,112 ,218 ,801

Item7 58,44 51,743 ,453 ,789

Item11 59,15 51,680 ,404 ,792

Item14 58,12 55,717 ,237 ,801

Item15 57,99 55,836 ,230 ,801

Item16 58,41 56,126 ,220 ,801

Item18 58,62 55,165 ,225 ,802

Item19 58,54 49,088 ,618 ,777

Item20 58,63 54,206 ,278 ,800

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: HUBUNGAN ANTARA KUALITAS RELASI GURU-SISWA DAN …

84

Item23 58,76 49,526 ,554 ,781

Item25 59,12 49,658 ,491 ,786

Item26 58,60 53,377 ,365 ,794

Item28 58,69 53,321 ,334 ,796

Item32 58,01 54,522 ,352 ,795

Item33 58,35 55,486 ,213 ,802

Item35 59,07 51,890 ,307 ,801

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: HUBUNGAN ANTARA KUALITAS RELASI GURU-SISWA DAN …

85

Lampiran 4.

Uji Reliabilitas dan Seleksi Item Skala Regulasi Emosi Uji Coba

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: HUBUNGAN ANTARA KUALITAS RELASI GURU-SISWA DAN …

86

Hasil Uji Reliabilitas dan Analisis Item

Skala Regulasi Emosi Uji Coba

Tahap 1 :

Case Processing Summary

N %

Cases

Valid 66 100,0

Excludeda 0 ,0

Total 66 100,0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

N of Items

,740 32

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total

Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

Item1 91,35 84,661 -,074 ,754

Item2 91,02 80,969 ,155 ,739

Item3 90,52 78,746 ,256 ,734

Item4 90,17 82,849 ,061 ,743

Item5 90,56 77,142 ,451 ,723

Item6 90,83 78,049 ,302 ,731

Item7 90,47 75,422 ,496 ,719

Item8 91,06 86,427 -,167 ,761

Item9 90,14 81,689 ,223 ,736

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: HUBUNGAN ANTARA KUALITAS RELASI GURU-SISWA DAN …

87

Item10 90,56 78,896 ,270 ,733

Item11 90,73 79,832 ,215 ,736

Item12 90,30 83,414 ,028 ,744

Item13 89,71 80,577 ,305 ,732

Item14 90,74 79,856 ,259 ,733

Item15 90,61 79,012 ,298 ,731

Item16 90,68 75,913 ,449 ,721

Item17 89,91 83,130 ,065 ,742

Item18 90,35 77,800 ,475 ,723

Item19 90,74 75,948 ,397 ,724

Item20 90,44 81,635 ,123 ,741

Item21 90,89 77,358 ,363 ,727

Item22 90,21 81,524 ,185 ,737

Item23 90,55 77,913 ,424 ,725

Item24 90,18 84,920 -,087 ,750

Item25 90,56 77,296 ,466 ,723

Item26 90,71 78,670 ,295 ,731

Item27 90,38 79,285 ,289 ,732

Item28 90,47 79,945 ,234 ,735

Item29 90,65 77,769 ,292 ,731

Item30 90,48 81,669 ,128 ,740

Item31 90,89 72,681 ,664 ,707

Item32 90,70 81,353 ,124 ,741

Tahap 2 :

Case Processing Summary

N %

Cases

Valid 66 100,0

Excludeda 0 ,0

Total 66 100,0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: HUBUNGAN ANTARA KUALITAS RELASI GURU-SISWA DAN …

88

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

N of Items

,803 21

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total

Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

Item3 58,17 63,618 ,273 ,801

Item5 58,21 63,093 ,401 ,793

Item6 58,48 63,023 ,317 ,798

Item7 58,12 61,524 ,452 ,790

Item9 57,79 66,724 ,209 ,802

Item10 58,21 64,447 ,241 ,802

Item11 58,38 65,162 ,195 ,805

Item13 57,36 65,343 ,331 ,797

Item14 58,39 64,273 ,309 ,798

Item15 58,26 65,025 ,232 ,802

Item16 58,33 60,995 ,475 ,788

Item18 58,00 62,923 ,490 ,790

Item19 58,39 59,689 ,507 ,786

Item21 58,55 62,006 ,408 ,792

Item23 58,20 62,376 ,493 ,789

Item25 58,21 62,047 ,515 ,788

Item26 58,36 64,727 ,232 ,802

Item27 58,03 64,122 ,310 ,798

Item28 58,12 64,447 ,274 ,800

Item29 58,30 62,584 ,318 ,798

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: HUBUNGAN ANTARA KUALITAS RELASI GURU-SISWA DAN …

89

Item31 58,55 58,498 ,662 ,777

Tahap 3 :

Case Processing Summary

N %

Cases

Valid 66 100,0

Excludeda 0 ,0

Total 66 100,0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

N of Items

,805 20

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total

Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

Item3 55,42 59,848 ,279 ,802

Item5 55,47 59,607 ,387 ,796

Item6 55,74 59,056 ,338 ,799

Item7 55,38 58,239 ,428 ,793

Item9 55,05 63,306 ,171 ,805

Item10 55,47 60,684 ,245 ,804

Item13 54,62 61,808 ,311 ,800

Item14 55,65 60,507 ,315 ,799

Item15 55,52 61,300 ,233 ,804

Item16 55,59 57,692 ,453 ,791

Item18 55,26 59,240 ,493 ,791

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: HUBUNGAN ANTARA KUALITAS RELASI GURU-SISWA DAN …

90

Item19 55,65 55,984 ,517 ,787

Item21 55,80 58,468 ,401 ,795

Item23 55,45 58,744 ,493 ,790

Item25 55,47 58,161 ,538 ,788

Item26 55,62 60,854 ,244 ,804

Item27 55,29 60,270 ,323 ,799

Item28 55,38 60,516 ,292 ,801

Item29 55,56 58,958 ,316 ,801

Item31 55,80 55,022 ,659 ,778

Tahap 4 :

Case Processing Summary

N %

Cases

Valid 66 100,0

Excludeda 0 ,0

Total 66 100,0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

N of Items

,805 19

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total

Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

Item3 52,09 57,807 ,296 ,802

Item5 52,14 57,904 ,380 ,796

Item6 52,41 57,230 ,342 ,799

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: HUBUNGAN ANTARA KUALITAS RELASI GURU-SISWA DAN …

91

Item7 52,05 56,567 ,421 ,794

Item10 52,14 58,673 ,260 ,804

Item13 51,29 60,116 ,298 ,801

Item14 52,32 58,651 ,320 ,799

Item15 52,18 59,813 ,208 ,806

Item16 52,26 55,979 ,450 ,792

Item18 51,92 57,486 ,491 ,791

Item19 52,32 54,251 ,517 ,787

Item21 52,47 56,591 ,409 ,794

Item23 52,12 57,000 ,491 ,791

Item25 52,14 56,335 ,544 ,788

Item26 52,29 59,193 ,234 ,805

Item27 51,95 58,383 ,331 ,799

Item28 52,05 58,752 ,290 ,801

Item29 52,23 57,101 ,321 ,801

Item31 52,47 53,391 ,653 ,779

Tahap 5 :

Case Processing Summary

N %

Cases

Valid 66 100,0

Excludeda 0 ,0

Total 66 100,0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

N of Items

,792 14

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: HUBUNGAN ANTARA KUALITAS RELASI GURU-SISWA DAN …

92

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total

Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

Item5 36,65 37,154 ,426 ,779

Item6 36,92 36,686 ,369 ,784

Item7 36,56 36,619 ,408 ,780

Item10 36,65 38,046 ,270 ,792

Item14 36,83 38,633 ,274 ,790

Item16 36,77 36,024 ,449 ,776

Item18 36,44 37,973 ,408 ,781

Item19 36,83 34,079 ,564 ,765

Item21 36,98 36,815 ,380 ,782

Item23 36,64 37,158 ,459 ,776

Item25 36,65 36,231 ,557 ,769

Item26 36,80 38,499 ,241 ,794

Item28 36,56 37,850 ,329 ,786

Item31 36,98 34,138 ,636 ,759

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: HUBUNGAN ANTARA KUALITAS RELASI GURU-SISWA DAN …

93

Lampiran 5.

Skala Kualitas Relasi Guru-Siswa dan Regulasi Emosi untuk Ambil Data

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: HUBUNGAN ANTARA KUALITAS RELASI GURU-SISWA DAN …

94

SKALA PENELITIAN

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2018

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: HUBUNGAN ANTARA KUALITAS RELASI GURU-SISWA DAN …

95

Dengan hormat,

Saya mahasiswa Fakultas Psikologi, Universitas Sanata Dharma yang beridentitas

di bawah ini:

Nama : Agnes Natasya Wulandari

NIM : 139114105

Memohon bantuan dan kesediaan Adik-adik untuk mengisi kuesioner dalam

rangka tugas akhir saya. Saya mengucapkan terima kasih atas bantuan dan

kesediaan Adik-adik untuk mengisi kuesioner ini.

Hormat saya,

Peneliti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: HUBUNGAN ANTARA KUALITAS RELASI GURU-SISWA DAN …

96

PERNYATAAN KESEDIAAN

Aku yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama :

Jenis Kelamin : Laki-laki / Perempuan (*lingkari salah satu*)

Umur :

Dengan ini menyatakan bahwa aku bersedia mengisi skala ini dengan sukarela

tanpa paksaan dari pihak tertentu demi membantu terlaksananya penelitian.

Yogyakarta, …. Februari 2018

(……………………………..)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: HUBUNGAN ANTARA KUALITAS RELASI GURU-SISWA DAN …

97

PETUNJUK CARA MENJAWAB

Skala penelitian ini terdiri dari dua bagian, yaitu Skala A dan Skala B. Pada

masing-masing skala terdapat beberapa pernyataan, baca dan pahami pernyataan

tersebut dengan baik dan berikan centang (√) pada kolom pilihan jawaban yang

tersedia. Pilihan jawaban tersebut, yaitu :

STS : Sangat Tidak Sesuai

TS : Tidak Sesuai

S : Sesuai

SS : Sangat Sesuai

Berilah tanda centang (√) pada jawaban yang kamu pilih:

Contoh :

Pernyataan STS TS S SS

Aku senang bermain

bersama temanku √

Jika ingin memperbaiki jawaban, berikan garis pada jawaban pertama, lalu

memberikan jawaban kedua di kolom pilihan.

Contoh :

Pernyataan STS TS S SS

Aku senang bermain

bersama temanku √ √

Beberapa pernyataan pada skala penelitian ini mengenai hubunganmu dengan

guru wali kelasmu di sekolah dan bagaimana cara dirimu mengatur perasaanmu.

Tidak ada jawaban yang salah dan benar. Semua pernyataan harus diisi. Setiap

orang mempunyai jawaban yang pasti berbeda-beda, maka pilihlah jawaban yang

paling sesuai dengan dirimu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: HUBUNGAN ANTARA KUALITAS RELASI GURU-SISWA DAN …

98

SKALA A

No. Pernyataan STS TS S SS

1. Aku ingin bersembunyi ketika guruku datang.

2. Aku senang bercerita dengan guruku.

3. Aku hanya akan menyelesaikan tugas jika

dibantu oleh guruku.

4. Aku merasa senang saat berada di dekat

guruku.

5. Aku takut menyampaikan ideku pada guruku.

6. Aku memberikan kesempatan pada temanku

untuk bertanya pada guru.

7. Aku merasa cemas saat guruku

menghampiriku.

8. Aku senang saat guruku menolongku.

9. Aku banyak bertanya agar guruku tidak

meninggalkan kelas.

10. Aku senang diminta guruku untuk memberikan

pendapat.

11. Aku sedih saat guruku mengabaikanku.

12. Aku mampu menyelesaikan tugasku sendiri

hingga selesai tanpa bantuan guruku.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: HUBUNGAN ANTARA KUALITAS RELASI GURU-SISWA DAN …

99

No. Pernyataan STS TS S SS

13. Aku merasa guruku lebih perhatian pada

temanku.

14. Aku merasa aman ketika meminta bantuan

kepada guruku.

15. Aku kesal saat guru memarahiku tanpa alasan.

16. Aku merasa guruku perhatian kepadaku.

17. Guruku mendengarkan alasanku saat aku

berkelahi dengan temanku.

18. Aku takut memberitahu guruku saat aku

mengalami kesulitan di sekolah.

19. Aku merasa bersemangat saat guruku

menyemangatiku.

20. Aku kesal saat guruku membandingkanku

dengan teman lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: HUBUNGAN ANTARA KUALITAS RELASI GURU-SISWA DAN …

100

SKALA B

No. Pernyataan STS TS S SS

1. Aku merasa cemas karena ujian menakutkan

bagiku.

2. Ketika merasa marah, aku menarik napas

sejenak agar lebih tenang.

3. Aku marah ketika diejek teman, yang

membicarakan kekuranganku.

4. Ketika aku kecewa mendapat nilai jelek, aku

akan tetap tersenyum.

5. Aku tidak berani bertanya karena takut

disalahkan guru.

6. Aku berusaha untuk tenang, ketika waktu

mengerjakan ujian hampir habis.

7. Aku takut akan kegagalan, karena membuatku

putus asa.

8. Aku terus memikirkan hal yang membuatku

sedih, sehingga aku semakin sedih.

9. Ketika temanku tidak sengaja menginjak

kakiku, aku tetap tenang.

10. Aku menangis karena merasa kecewa mendapat

nilai ujian yang jelek.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: HUBUNGAN ANTARA KUALITAS RELASI GURU-SISWA DAN …

101

No. Pernyataan STS TS S SS

11. Perasaan malasku berubah menjadi senang

ketika mengerjakan latihan soal, karena

membantuku memahami pelajaran.

12. Aku tidak dapat berbicara dengan jelas ketika

guru bertanya kepadaku, karena aku merasa

panik.

13. Aku takut tampil di depan kelas, karena hal itu

membuatku malu.

14. Aku menunjukkan perasaan marahku dengan

membentak teman yang mengejekku.

TERIMA KASIH

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: HUBUNGAN ANTARA KUALITAS RELASI GURU-SISWA DAN …

102

Lampiran 6.

Hasil Uji Reliabilitas Skala Pengambilan Data

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: HUBUNGAN ANTARA KUALITAS RELASI GURU-SISWA DAN …

103

Hasil Uji Reliabilitas Skala Pengambilan Data

1. Data Kualitas Relasi Guru-Siswa

Case Processing Summary

N %

Cases

Valid 158 100,0

Excludeda 0 ,0

Total 158 100,0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based on

Standardized

Items

N of Items

,713 ,730 20

2. Data Regulasi Emosi

Case Processing Summary

N %

Cases

Valid 158 100,0

Excludeda 0 ,0

Total 158 100,0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: HUBUNGAN ANTARA KUALITAS RELASI GURU-SISWA DAN …

104

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based on

Standardized

Items

N of Items

,708 ,711 14

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: HUBUNGAN ANTARA KUALITAS RELASI GURU-SISWA DAN …

105

Lampiran 7.

Hasil Uji One Sample T-test

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: HUBUNGAN ANTARA KUALITAS RELASI GURU-SISWA DAN …

106

Hasil Uji One Sample T-test

1. Kualitas Relasi Guru-Siswa

One-Sample Statistics

N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

RelasiGuruSiswa 158 60,69 6,172 ,491

One-Sample Test

Test Value = 50

t df Sig. (2-

tailed)

Mean

Difference

95% Confidence Interval of the

Difference

Lower Upper

RelasiGuru

Siswa

21,772 157 ,000 10,690 9,72 11,66

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

RelasiGuruSiswa 158 40 74 60,69 6,172

Valid N (listwise) 158

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: HUBUNGAN ANTARA KUALITAS RELASI GURU-SISWA DAN …

107

2. Regulasi Emosi

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

RegulasiEmosi 158 18 53 40,42 5,872

Valid N (listwise) 158

One-Sample Statistics

N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

RegulasiEmosi 158 40,42 5,872 ,467

One-Sample Test

Test Value = 35

t df Sig. (2-

tailed)

Mean

Difference

95% Confidence Interval

of the Difference

Lower Upper

RegulasiEmosi 11,612 157 ,000 5,424 4,50 6,35

3. Regulasi Emosi Laki-laki

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

RELaki 77 26 53 40,95 5,375

Valid N (listwise) 77

One-Sample Statistics

N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

RELaki 77 40,95 5,375 ,613

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: HUBUNGAN ANTARA KUALITAS RELASI GURU-SISWA DAN …

108

One-Sample Test

Test Value = 35

t df Sig. (2-

tailed)

Mean Difference 95% Confidence Interval of the

Difference

Lower Upper

RELaki 9,710 76 ,000 5,948 4,73 7,17

4. Regulasi Emosi Perempuan

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

REPerempuan 81 18 53 39,93 6,300

Valid N (listwise) 81

One-Sample Statistics

N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

REPerempuan 81 39,93 6,300 ,700

One-Sample Test

Test Value = 35

t df Sig. (2-

tailed)

Mean

Difference

95% Confidence Interval of the

Difference

Lower Upper

REPerempuan 7,037 80 ,000 4,926 3,53 6,32

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: HUBUNGAN ANTARA KUALITAS RELASI GURU-SISWA DAN …

109

Lampiran 8.

Hasil Uji Normalitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: HUBUNGAN ANTARA KUALITAS RELASI GURU-SISWA DAN …

110

Hasil Uji Normalitas

1. Kualitas Relasi Guru-Siswa

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

RelasiGuruSiswa ,068 158 ,074 ,987 158 ,146

a. Lilliefors Significance Correction

2. Regulasi Emosi

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

RegulasiEmosi ,087 158 ,006 ,959 158 ,000

a. Lilliefors Significance Correction

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: HUBUNGAN ANTARA KUALITAS RELASI GURU-SISWA DAN …

111

Lampiran 9.

Hasil Uji Linearitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: HUBUNGAN ANTARA KUALITAS RELASI GURU-SISWA DAN …

112

Hasil Uji Linearitas

ANOVA Table

Sum of

Squares

df Mean

Square

F Sig.

RegulasiEmosi *

RelasiGuruSiswa

Between

Groups

(Combined) 2595,223 28 92,687 4,244 ,000

Linearity 1849,693 1 1849,693 84,693 ,000

Deviation from

Linearity

745,530 27 27,612 1,264 ,193

Within Groups 2817,366 129 21,840

Total 5412,589 157

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: HUBUNGAN ANTARA KUALITAS RELASI GURU-SISWA DAN …

113

Lampiran 10.

Hasil Uji Korelasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: HUBUNGAN ANTARA KUALITAS RELASI GURU-SISWA DAN …

114

Hasil Uji Korelasi

Correlations

RelasiGuruSisw

a

RegulasiEmosi

Spearman's rho

RelasiGuruSiswa

Correlation Coefficient 1,000 ,608**

Sig. (1-tailed) . ,000

N 158 158

RegulasiEmosi

Correlation Coefficient ,608** 1,000

Sig. (1-tailed) ,000 .

N 158 158

**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: HUBUNGAN ANTARA KUALITAS RELASI GURU-SISWA DAN …

115

Lampiran 11.

Hasil Analisa Tambahan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: HUBUNGAN ANTARA KUALITAS RELASI GURU-SISWA DAN …

116

Hasil Analisa Tambahan

1. Kualitas Relasi Guru-Siswa dan Strategi Regulasi Emosi (Cognitive

Change)

Correlations

RelasiGuru

Siswa

Cognitive

Change

Spearman's rho

RelasiGuruSiswa

Correlation Coefficient 1,000 ,547**

Sig. (1-tailed) . ,000

N 158 158

CognitiveChange

Correlation Coefficient ,547** 1,000

Sig. (1-tailed) ,000 .

N 158 158

**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: HUBUNGAN ANTARA KUALITAS RELASI GURU-SISWA DAN …

117

2. Kualitas Relasi Guru-Siswa dan Strategi Regulasi Emosi (Response

Modulation)

Correlations

RelasiGuru

Siswa

ResponseM

odulation

Spearman's

rho

RelasiGuruSiswa

Correlation Coefficient 1,000 ,517**

Sig. (1-tailed) . ,000

N 158 158

ResponseModulati

on

Correlation Coefficient ,517** 1,000

Sig. (1-tailed) ,000 .

N 158 158

**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: HUBUNGAN ANTARA KUALITAS RELASI GURU-SISWA DAN …

118

Lampiran 12.

Surat Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: HUBUNGAN ANTARA KUALITAS RELASI GURU-SISWA DAN …

Y,TYASAN PENDIDIKAN BUDI U'IANI;\

SEKOLAH DASAR BUDI UTAMATerakreditasi "A"

Jln. Wiiavakusunra 122, Kutu Dukuh, Sinduadi, Mlati, Slcman, Yogyakarta 5521t4

Tclp. (0274) 627030 Fax. (0274) 515974

!\/c bsite : b udiutama-j ogi a.sch.id, cmai I : bu diutama(a: budiutanra-j ogi a.sc h.id

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama

Jabatan

Menerangkan bahwa :

Nama

NIM

Fakultas

Judul Skripsi

ST]RAT KETERANGAN

No. 088/SKet/SD-B IJ llIll20 I 8

: Blasius Rastana, S.Pd

: Kepala SD Budi Utama

: Agnes Natasya Wulandari

: 139114105

: Psikologi

: Hubungan antara Kualitas Relasi Guru-Siswa dengan Strategi

Regulasi Ernosi

telah rnelakukan penelitian di SD Budi Utama pada hari .lumat,9 Maret 2018.

Demikian surat keterangan ini karni buat dengan sebenar - benarnya .

Yogyakarta, l2 Maret 2018

Hormat kami,

stana. S.Pd

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI