Health Resource - · PDF filemerehabilitasi ketimbang mencegah munculnya gangguan kesehatan....

32
Highlight What`s On Nutrition Kenali Jenis Vaksinasi dan Manfaatnya Types of Vaccine and Their Benefits 4 21-23 25 Semarak Perayaan International Nurses Day Celebrating International Nurses Day Nutrisi Tepat Untuk Sarapan Sehat Getting the Right Nutrition through a Healthy Breakfast Health Resource Juni 2016

Transcript of Health Resource - · PDF filemerehabilitasi ketimbang mencegah munculnya gangguan kesehatan....

Highlight What`s On NutritionKenali Jenis Vaksinasi dan ManfaatnyaTypes of Vaccine and Their Benefits

4 21-23 25

Semarak Perayaan International Nurses DayCelebrating International Nurses Day

Nutrisi Tepat Untuk Sarapan SehatGetting the Right Nutrition through a Healthy Breakfast

Health Resource

Juni 2016

SILVER | 2

F A M I LY I S T H E

Dear Readers...

Meski sudah paham kesehatan itu penting dan mahal, sayangnya masih banyak dari kita yang lebih sering melakukan tindakan yang sifatnya mengobati dan merehabilitasi ketimbang mencegah munculnya gangguan kesehatan.

Untuk kebaikan diri kita, juga orang-orang yang kita cintai, mulailah membiasakan menjaga kesehatan sejak dini. Salah satu caranya dengan melakukan vaksinasi sesuai jadwal dan kebutuhan, terutama bagi putra-putri kita. Pahamilah, pola, kebiasaan, dan sikap hidup sehat yang ditanamkan pada seorang anak sejak dini akan terus terbawa hingga mereka dewasa.

Jangan pernah pula meremehkan gangguan kesehatan yang menurut kita dialami semua orang, seperti mendengkur saat tidur. Masalah “kecil” itu bisa jadi mengindikasikan masalah kesehatan yang lebih berat.

Perhatikan kesehatan kita dan keluarga sedari sekarang, karena keluarga memegang peranan penting bagi kesehatan setiap anggotanya.

Dear Readers...

We understand how crucial our health is and the high cost associated with it. Still, instead of preventing health problems, many of us tend to rely on curative and rehabilitative measures.

However, for our loved ones, and ourselves, let’s start to make being healthy a habit. This approach should be adopted as early as possible, such as from getting vaccination as scheduled and as recommended especially for our children. Remember, healthy habits and lifestyle formed early on are more likely to stay until adulthood.

Small health problems should not be overlooked as well. Snoring, for example. Often dismissed as “trivial” could in fact indicate a more serious health issue.

Let’s start now to remind each other in our family about how important health is, and let’s take better care of our and our family’s health.

E d I T o R ` S L E T T E R S

PelindungDR.dr. Andry M.M., M.H.KesKamaljeet Singh Gill

Pemimpin RedaksiAllen Onu-Njoku

RedaksiSintha AmeliaVinda Ratna SaniaDyndha Hanjani PutriMuhamad YusufNigar PandriantoLuciana S LestariErizka Prafitasari

SirkulasiSiloam Head OfficeGedung Fakultas Kedokteran UPH Lippo Karawaci - 31st floorJl. Boulevard Jend. Sudirman no. 1688Lippo Village, Tangerang, 15811Direct : +62 21 2566 8000

[email protected]

Informasi pemasangan iklan dapat menghubungi :[email protected] ext. 24026

Media Consultant

CRE8 – Communication BoutiqueKompas Gramedia Building Unit 2, 4th FloorJl. Panjang 8A, Kebon Jeruk, Jakarta 11530Tel: (021) 533 0150, 533 0170, Ext 32138Fax: (021) 530 4776Email: [email protected]: www.idealogy.co.id

Health Resource

3 | SILVER

c o n T E n T S

04-07

30

31

14

08

15

16-19

21-23

25

24

20

26-27

28-29

10-13

09

highlight - insight

leisure

quiz

editorial

editorial

testimonial

highlight - insight

What`s on

nutrition

editorial

editorial

ask the doctor

healthy tips

highlight - insight

We commit

Kenali Jenis Vaksinasi dan manfaatnya

Yumzaa, Juaranya Asian Food

Operasi Tanpa Rasa Sakit

Hindarkan Dari Asap Rokok & Polusi

Poniman Lihawa, Penglihatan dan Pendengarannya Terus Membaik

Jangan Sepelekan Dengkuran Saat Tidur

Semarak Peringatan International Nurses Day

Nutrisi Tepat Untuk Sarapan Sehat

Anak Demam & Kulit Gatal

10 Makanan Bernutrisi, Mengendalikan Stress, & Tidur Lebih Nyenyak

Pencegahan Kanker Kolorektal Sejak Dini

Perbedaan Saraf Terjepit dan Saraf KecetitSlipped Disc and Sprained Joint

Pandangan Berkabut, Waspadai Gejala Katarak

Saadih: “Saya Bekerja dengan Hati”Saadih: “Commitment from the Heart”

Flee from Cigarette Smoke and Pollution

Poniman Lihawa, got his Sight and Hearing Improved

Do Not Ignore Snoring

Celebrating International Nurses Day

Getting the Right Nutrition through a Healthy Breakfast

Child`s Fever & Itchy Skin

10 Most Nutritious Food, Stress Control, & Better Sleep

Prevent Colorectal Cancer, Get Checked-Up Early

Cloudy Vision? Get your Eye checked for Cataract

Types of Vaccines and Their Benefits

Yumzaa, Asian Food Champion

Pain-free Surgery

SILVER | 4

H I g H L I g H T

K e n a l i J e n i s

VAkSInASI MERupAkAn SALAH SATu InVESTASI

kESEHATAn unTuk MASA dEpAn. pEMbERIAn VAkSIn MERupAkAn cARA unTuk

MELIndungI SESEoRAng dARI pEnYAkIT bERbAHAYA dAn

MEMATIkAn, TERuTAMA bAgI bAYI dAn AnAk-AnAk.

Vaccination is an investment in our health for the future. It helps protect a person, especially infants and young children, from dangerous and fatal illnesses.

Types of Vaccines and Their Benefits

5 | SILVER

H I g H L I g H T

Pemberian vaksin dimulai sesaat setelah bayi terlahir di dunia. dr. Jonardi, SpA dari Siloam Hospitals Kebon Jeruk mengatakan bahwa bayi dan anak-anak merupakan kelompok yang rentan terserang penyakit. “Oleh karena itu, penting bagi bayi dan anak-anak untuk mendapatkan vaksin sebagai upaya memperoleh kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit,” ujarnya. Ada berbagai jenis vaksinasi yang dianjurkan untuk bayi dan anak-anak, antara lain:

b c g ( b A c I L L E c A L M E T T E g u é R I n )Vaksin BCG diberikan kepada bayi untuk mencegah penyakit tuberkulosis atau TBC yang disebabkan oleh virus tubercle bacii. Vaksin BCG diberikan satu kali saja, pada bayi antara usia 2-3 bulan.

H E p A T I T I S bVaksin hepatitis B diberikan untuk mencegah masuknya virus hepatitis B. Virus ini dapat menyebabkan bayi terkena kerusakan hati. Vaksin hepatitis B biasanya diberikan sebanyak tiga kali yaitu dalam waktu 12 jam setelah lahir, usia 1 bulan, kemudian diberikan lagi pada usia 6 bulan.

p o L I oVaksin polio bermanfaat untuk menghindarkan bayi dari penyakit polio. Vaksin polio mulai diberikan saat kunjungan pertama setelah lahir. Selanjutnya vaksin ini diberikan 3 kali, saat bayi berusia 2, 4, dan 6 bulan. Pemberian vaksin ini diulang pada usia 18 bulan dan 5 tahun.

d p T ( d I F T E R I , p E R T u S I S , T E T A n u S )Vaksin DPT diberikan untuk membentuk sistem imun bayi terhadap 3 penyakit sekaligus yaitu difteri, pertusis, dan tetanus. Vaksin ini diberikan pertama kali saat bayi berusia 2 bulan. Kemudian saat bayi berusia 4 dan 6 bulan. Ulangan vaksin DPT diberikan pada usia 18 bulan dan 5 tahun.

c A M p A kVaksin campak digunakan untuk mencegah bayi terserang virus campak. Sebenarnya tanpa imunisasi ini pun bayi sudah mendapatkan sistem imun dari ibunya. Namun seiring bertambahnya usia, sistem imun dari sang ibu menurun sehingga bayi memerlukan vaksin untuk bisa mencegah penyakit campak. Vaksin campak dapat diberikan saat anak berusia 9 bulan.

Selain itu, adapula vaksin lain yang disarankan oleh dr. Jonardi antara lain:R o T A V I R u S , H I b , p c V ( p n E u M o k o k u S ) , I n F L u E n z A , M M R ( M E A S L E S , M u M p S , R u b E L L A ) , T I F o I d , H E p A T I T I S A , V A R I S E L A d A n H p V .

The first vaccination starts moments after a baby is born. dr. Jonardi, SpA from Siloam Hospitals Kebon Jeruk says that infants and children are most vulnerable to diseases. “It is very important that they receive vaccinations, which will help them build body immunity against diseases,” says dr. Jonardi. There are a number of recommended vaccines for infants and children, namely:

BCG (Bacille Calmette Guérin)BCG vaccination is given to infants to protect them against tuberculosis or TBC, caused by tubercle bacillus bacterium. BCG is administered one time to infants aged 2-3 months old.

Hepatitis BHepatitis B vaccines protects against hepatitis B virus. This virus can cause liver damage in infants. The vaccine is given three times – within 12 hours after birth, at one month old, and at 6 months old.

polioPolio vaccine protects infants from polio disease and is best given during the first doctor visit after birth. Booster shots are given five more times at 2, 4, and 6 months old, and later at 18 months and 5 years old.

Dpt (DipHtHeria, pertussis, tetanus)DPT vaccine aims to build the immune systems in infants against three diseases, diphtheria, pertussis, and tetanus. After the first vaccine is given at 2 months old, repeat vaccination is given at 4 and 6 months old, and booster vaccination at 18 months and 5 years old.

MeaslesMeasles vaccination protects infants from measles virus. Even though an infant receives immune system against measles at birth from the mother, as the baby grows this passed-on immunity weakens. Measles vaccination can be administered starting at 9 months of age.

Other vaccines recommended by dr. Jonardi:rotavirus, HiB, pCv (pneuMoCoCCus), influenza, MMr (Measles, MuMps, ruBella), typHoiD, Hepatitis a, variCella, anD Hpv.

d R . J o n A R d I , S p . A

Pria kelahiran Padang, 9 September 1955 ini menamatkan pendidikan Kedokteran Umum di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia tahun 1979 kemudian lulus Spesialis Anak dari universitas yang sama tahun 1990.

Born in Padang on September 9, 1955, he graduated from general medicine at the Faculty of Medicine, University of Indonesia, in 1979. In 1990, he earned his specialty degree in pediatrics from the same university.

SILVER | 6

d R . c A n d R A W I g u n A , S p . p d

Pria kelahiran Tasikmalaya, 27 April 1982 ini menamatkan pendidikan Kedokteran Umum di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia pada tahun 2006 kemudian lulus Spesialis Penyakit Dalam dari Univeritas yang sama tahun 2011.

Born in Tasikmalaya on 27 April 1982, dr. Wiguna completed general medicine education from Faculty of Medicine, University of Indonesia, in 2006. He earned his specialty degree in internal medicine from the same university in 2011.

H I g H L I g H T

o R A n g d E W A S A T E T A p M E M b u T u H k A n V A k S I n A S I

“Vaksinasi memiliki limit dari segi waktu. Begitu pula dengan vaksinasi yang pernah didapatkan saat masih anak-anak. Dalam hitungan tahun, antibodi tersebut akan turun kadarnya dalam tubuh. Ada yang hanya bertahan 1 tahun, ada yang 5 tahun. Sehingga pada orang dewasa, antibodi tersebut bisa dibilang sudah hampir tidak ada,” papar dr. Candra.

Ia melanjutkan, “Itulah mengapa, penting juga bagi orang dewasa untuk mendapatkan vaksinasi atau melakukan pengulangan pemberian vaksin untuk meningkatkan antibodinya.”

Ada beberapa vaksin yang penting diberikan kembali saat dewasa. Salah satunya vaksin DPT. “Setelah 10 tahun, kadar antibodi vaksin DPT bisa menghilang, sehingga kita berisiko terkena DPT. Untuk itu disarankan memang setiap 10 tahun sekali melakukan penyuntikan DPT ini,” jelas dr. Candra.

Kemudian ada vaksin hepatitis B yang penting untuk semua kelompok usia. “Angka kejadian hepatitis B di Indonesia sekitar 10%. Bila kita tidak memiliki antibodi yang baik untuk menangkalnya, maka semakin besar risiko terpapar virus hepatitis B tersebut,” kata dr. Candra.

Selanjutnya adalah vaksin influenza yang juga direkomendasikan bagi semua kelompok usia. Vaksin ini perlu diulang setiap tahunnya. Tak hanya itu, vaksin pneumokokus juga penting diberikan karena penyakit ini rentan menyerang lansia, terutama pada usia 60-65 tahun.

“Beberapa vaksin anjuran lainnya yaitu vaksin hepatitis A dengan pengulangan setiap 1-2 tahun, vaksin cacar, vaksin meningitis terutama bagi yang akan menempuh perjalanan ke wilayah Arab Saudi, dan vaksin MMR terutama bagi perempuan yang merencanakan kehamilan,” tutur dr. Candra.

aDults also neeD vaCCines

“A vaccine’s efficacy has time limit, including vaccines administered as children. In a matter of years, the antibodies decline in potency. Some last up to 1 year, others up to 5 years. In adults, the antibody is, in some cases, practically non-existent,” says dr. Wiguna.

According to him, “That is why it is also important for adults to get vaccinated and/or repeat vaccination to boost their antibodies.”

There are several vaccines that are important for adults to get. One of these is DPT, dr. Wiguna says, “After 10 years, we may entirely lose the antibody from DPT vaccine, making adults at risk of contracting the diseases. It is recommended to get DPT booster every 10 years.”

Hepatitis B is another vaccine that is important for any age group. “The prevalence rate of hepatitis B in Indonesia is at about 10%. Without strong antibodies, we have higher risk of infection when exposed to hepatitis B virus,” dr. Wiguna explains.

Influenza vaccine is also recommended for all age groups and needs to be repeated every year, while pneumococcus is especially important for older people aged around 60-65 years old as that is the age group particularly vulnerable to the disease.

“There are other recommended vaccines, namely hepatitis A, repeated every 1-2 years; varicella vaccine, meningitis vaccine especially for those who are travelling to Saudi Arabia, and MMR vaccine especially for women who are planning on getting pregnant,” dr. Wiguna remarks.

7 | SILVER

I n S I g H T

Hingga saat ini, beberapa pendapat keliru mengenai vaksinasi masih sering dijumpai di masyarakat. Beberapa kalangan masih ada yang beranggapan bahwa pemberian vaksinasi tidak terlalu penting dan cenderung mempertanyakan manfaat dari vaksinasi itu sendiri.

Merespon anggapan tersebut, dr. Jonardi, SpA mengemukakan bahwa pemberian vaksin justru telah terbukti sebagai salah satu upaya kesehatan masyarakat yang sangat penting. Vaksinasi sangat efektif dalam mencegah penyakit berbahaya dan menular, serta keberhasilannya begitu luar biasa dalam menyelamatkan hidup banyak insan. “Peran vaksinasi penting untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian. Contohnya saja, dulu kasus-kasus kematian akibat campak, tetanus, dan TBC sangat banyak dijumpai di Indonesia. Bahkan Indonesia pernah masuk peringkat ke-3 negara dengan jumlah penderita akibat TBC terbanyak setelah India dan Cina,” jelas dr. Jonardi.

Hal senada juga disampaikan oleh dr. Candra Wiguna, SpPD. “Vaksinasi itu penting sebagai usaha memberikan kekebalan tubuh terhadap penyakit tertentu, baik melalui suntikan atau oral yang berisikan kuman atau virus yang telah dilemahkan,” jelas dr. Candra.

Dengan demikian, lanjut dr. Candra, tubuh dapat membentuk antibodi terhadap kuman atau virus itu. Sehingga suatu saat bila seseorang terpapar kuman atau virus yang diberikan tersebut, tubuh secara cepat dapat mengeliminasi karena sudah ada antibodi yang terbentuk.

Misconception about vaccination is still quite common, even today. Some maintain the opinion that vaccination is not important, even questioning its benefits.

In response to this phenomenon, dr. Jonardi Sp.A says that vaccination has in fact been proven as a very important health measure. Vaccination is effective to prevent dangerous and infectious diseases from spreading, and its tremendous efficacy has been saving lives throughout the years.

“Vaccination plays very important role in reducing the susceptibility to a number of illnesses, and ultimately, death. Take for example death rates due to measles, tetanus, and TBC that in one period in time were high, almost endemic in Indonesia, getting to the peak at which Indonesia was even named the third country with the highest TBC-related deaths after India and China,” says dr. Jonardi.

With vaccination, dr. Jonardi continues, deaths related to these illnesses can and have been reduced. dr. Candra Wiguna, Sp.PD shares similar views, “Vaccines, containing weakened bacteria or virus, whether administered through injection or orally are important to help build body immunity against certain diseases,”

Therefore, says dr. Wiguna, the body can form the antibody to fight the bacteria or virus that works to quickly repel pathogenic bacteria or viruses when a person is exposed to them.

Vaccination, Why Is It Important?

F A k T A // faCts!

Vaccines prevent more than 2.5 million deaths each year!

Vaksinasi mencegah lebih dari 2.5 juta kematian tiap tahunnya!

SILVER | 8

E d I T o R I A L

Flee from Cigarette Smoke and Pollution

Gangguan inflamasi kronis pada saluran pernapasan atau asma sampai sekarang belum diketahui penyebab dasarnya. Penderita penyakit yang membuat sulit bernapas ini biasanya memiliki saluran pernapasan yang lebih kecil dibandingkan umumnya.

Dokter spesialis anak Siloam Hospitals Kebon Jeruk dr FX Marseno, SpA menyatakan, asma tidak bisa sembuh 100 persen, sehingga hanya bisa diobati atau dicegah sejak dini. Asma juga bisa diakibatkan karena faktor genetik yang didapat dari orangtua. ’’Meskipun kedua orangtuanya negatif terhadap asma, si kecil tetap berpotensi asma sekitar 20 persen,’’ tuturnya.

Asma juga ditengarai terjadi karena anak lahir prematur. Pada bayi di bawah 3 tahun, asma bisa terjadi karena alergi makanan atau minuman seperti susu sapi, telur, dll. Sementara itu, anak usia 3 hingga 12 tahun bisa menderita asma karena buruknya kualitas udara yang diakibatkan polusi dan asap rokok. Bahkan, paparan asap rokok dan polusi saat bayi dalam kandungan dan di lingkungan tempat si kecil tumbuh merupakan faktor risiko penyebab asma dan mengakibatkan asma semakin parah.

Ada beberapa tanda yang bisa diketahui untuk mengidentifikasi anak menderita asma. Misalnya, batuk setiap malam atau menjelang pagi, sulit bernapas, mengi atau muncul bunyi saat bernapas, sesak napas, dan dada terasa tertekan. Saat anak beraktivitas tampak kurang bertenaga, mudah lemas, dan sering batuk juga merupakan salah satu tandanya. Termasuk adanya retraksi atau dada bergerak naik turun saat bernapas serta tarikan napas yang pendek dan cepat.

dr. Marseno menjelaskan bahwa penanganan asma tidak terhenti pada pemberian obat saja melainkan mencari faktor pencetus. ’’Edukasi juga diberikan secara terus-menerus kepada orang tua. Karena itu, orangtua dan orang di sekeliling anak yang dapat mencegah faktor pencetus itu,’’ ungkap dr Marseno. Orangtua dan anak harus terus melakukan monitoring secara terus menerus sehingga penyakit yang tidak bisa disembuhkan agar pasien asma lebih mudah menjalani masa dewasa.

The cause of chronic inflammation of the respiratory system, or asthma, has not been identified. An asthmatic will experience breathing difficulty due to abnormal respiratory channel that is narrower than in other people.

According to a pediatrician at the Siloam Hospitals Kebon Jeruk, dr. FX. Marseno SpA, asthma cannot be fully cured. We can only address the symptoms and prevent flare-up from as early as possible. Asthma may also be genetic. “And even if both parents are asthma negative, a child still has 20 percent chance of developing asthma,” says dr. Marseno.

An infant born premature may also has asthma. In infants and babies under three years old, asthma is commonly triggered by food allergies, such as cow milk and eggs. Meanwhile, children above three to 12 years old may also develop asthma due to poor air quality caused by carbon pollution or cigarette smoke. Exposure to these pollutants during pregnancy and child development are the significant asthma risk factors, and could even exacerbate the illness.

In children, some asthma symptoms to watch out for include consistent coughing at night or at hours approaching daybreak, breathing difficulty, wheezing, and congested breath, and tight chest. During activities, a child may also seem less energetic, gets tired easily, and breaks out coughing. Retraction, or quick movement of the chest when breathing as well as short and/or shallow breaths are also symptoms of asthma.

dr. Marseno reminds us that it’s not only medication that helps but that it is also important to be aware of what can trigger a flare-up. “Parents need to be continually educated. Parents, and other adults around children, are the ones who can prevent exposure to triggers,” dr. Marseno says. An asthmatic needs constant monitoring to ensure his/her health develops properly unto adulthood.

dr. FX. Marseno, SpA

9 | SILVER

W E c o M M I T

Namanya Saadih. Siang itu ia tampak sigap menyambut beberapa tamu yang masuk ke dalam lobi Siloam Hospitals Lippo Village, Tangerang. Setelah memberikan informasi yang dibutuhkan kepada tamu itu, ia langsung bergerak menuju lantai lain. Di lantai lain ia harus memastikan “layanan lini depan” yang diberikan kepada customer yang berada di Siloam Hospitals berjalan dengan baik.

Memang itu yang harus dilakukan oleh Saadih sebagai Service Ambassador Siloam Hospitals Lippo Village. Ia sadar sebagai Service Ambassador, ia merupakan representasi Siloam Hospitals yang harus mampu menampilkan citra baik. Jika ia gagal menjalani tugas itu, maka citra Siloam Hospitals pun akan mengalami hal serupa.

Itu sebabnya Saadih selalu berusaha menjalani tugasnya dengan baik. Baginya yang terpenting adalah membuat tamu-tamu Siloam Hospitals merasa nyaman dan terbantu dengan kehadirannya.

“Apalagi tamu di rumah sakit berbeda dengan di mal atau hotel. Jadi tamu bisa saja lebih sensitif. Kita harus memahami hal ini,” tambah Saadih.

Namun Saadih menjalankan semua tugas yang diterima dengan perasaan senang. “Saya bawa happy aja. Saya tidak ada tekanan. Saya bekerja dengan hati,” ungkap Saadih sambil tersenyum.

Saadih mengaku hal yang membuatnya senang selama menjalankan profesinya adalah dapat bertemu dengan banyak orang.

“Jika ada tamu yang beberapa kali datang kemari, saya jadi kenal. Saya menyapanya dengan nama. Misalnya, “Selamat Pagi, Pak Edi!’’ Kan lebih enak. Jadi kita sudah seperti saudara,” kenang Saadih.

Saadih berharap apa yang ia lakukan bersama teman-temannya dapat membuat customer Siloam Hopitals merasa diperhatikan. Lalu, mereka menjadikan rumah sakit Siloam Hospitals sebagai partner dalam menjaga dan memelihara kesehatan mereka.

His name is Saadih. One afternoon at Siloam Hospitals Lippo Village, Tangerang, Saadih readily assisted all visitors who arrived at the lobby. After providing information to visitors, he immediately went to other floors, to ensure that the front line services extended to Siloam Hospitals’ visitors were smooth and seamless. That is Saadih’s responsibility as service ambassador of Siloam Hospitals Lippo Village. Saadi realizes that as service ambassador, he represents the hospital and must be able to show visitors and patients alike Godly compassion and care.

This is why Saadih always strives to give his best. Born in Tangerang, Banten, for Saadih, Siloam Hospitals visitors’ convenience is the most important, as he makes sure his presence is helpful to them.

“Hospital patients and visitors are different from those to malls and hotels’. They can be sensitive and we have to understand that,” Saadih says.

Saadih, however, does not see his job as a burden and always shows up at work happily. “I take it lightly. No pressure. My work comes from the heart,” Saadih says, smiling.

Saadih’s recipe is simple; he says one of the perks of his profession is meeting and interacting with new people.

“I get to be familiar with visitors who have come here a number of times. I can call them by their names. I think it’s great if I can greet them personally, like ‘Good morning, Mr. Edi!’ It’s like greeting my own family,” Saadih says.

Saadih hopes that his work and the work of his colleagues would ensure that Siloam Hospitals visitors feel they are taken care of, and in turn patients and visitors will continue with Siloam Hospitals as their health partner.

Saadih: ”Commitment from the Heart”

S A Y A b E k E R J A d E n g A nSaadih

““

SILVER | 10

P a n d a n g a n B e r k a B u t ,w a s P a d a i

MATA MERupAkAn SALAH SATu oRgAn pEnTIng bAgI MAnuSIA.

LEWAT MATA, MAnuSIA MEnYERAp InFoRMASI VISuAL

YAng dIgunAkAn unTuk bERAkTIVITAS SEHARI-HARI. nAMun SEIRIng

bERTAMbAHnYA uSIA, MATA bISA MEngALAMI bEbERApA gAngguAn. SALAH SATunYA AdALAH kATARAk. pEnYAkIT

kATARAk YAng TIdAk dITAngAnI dEngAn bAIk dApAT

MEngAkIbATkAn kEbuTAAn. oLEH kAREnA ITu, pEnTIng

bAgI kITA unTuk MEngETAHuI pEnYEbAb dAn gEJALAnYA

SEbELuM TERLAMbAT.

Our eyes, as humans, are one of our vital organs. Through the eyes, we absorb all visual information that helps us navigate our day-to-day activities. As a person ages, this organ of vision may experience disruptions and cataract is one of them. If not treated properly, cataract can lead to blindness. Knowing what causes cataract and its symptoms can make a difference before it is too late.

Cloudy Vision? Get your Eye checked for Cataract

H I g H L I g H T

11 | SILVER

H I g H L I g H T

Hal tersebut disampaikan oleh dr. Novanita Shirley Satolom, Sp.M dari Siloam Hospitals Manado. Ia menjelaskan bahwa katarak merupakan penyakit mata yang ditandai dengan terjadinya kekeruhan pada lensa mata seseorang, sehingga cahaya dari luar tidak dapat menembusnya. Kekeruhan pada lensa mata tersebut bervariasi sesuai tingkatannya, ada yang tidak terlalu buram hingga buram total.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan seseorang terkena katarak. Menurut dr. Novanita, penyebab yang paling umum adalah faktor penuaan yang biasanya terjadi pada usia di atas 60 tahun.

Selain karena usia, ada pula faktor penyebab lainnya seperti faktor genetik, terpapar sinar ultraviolet dalam waktu lama, pernah mengalami cedera pada mata, mengonsumsi obat kortikosteroid dalam waktu lama, pernah mendapatkan perawatan medis dengan radiasi, hingga penderita penyakit diabetes melitus dan hipertensi yang berisiko dua kali lebih besar terkena katarak.

“Gaya hidup tidak sehat seperti merokok dan mengonsumsi alkohol juga bisa meningkatkan risiko seseorang terkena katarak. Asap rokok menghasilkan radikal bebas yang dapat merusak antioksidan di mata, begitu pula dengan minuman beralkohol yang sifatnya memproduksi radikal bebas,” papar dr. Novanita. “Katarak yang diakibatkan oleh faktor usia memang tidak bisa kita hindari. Namun, kita bisa melakukan upaya pencegahan sejak dini dengan menjauhi gaya hidup tidak sehat. Dengan demikian risiko terkena katarak bisa diminimalisir,” lanjutnya.

This information is shared by dr. Novanita Shirley Satolom, Sp.M from Siloam Hospitals Manado. According to dr. Satolom, cataract, an eye disease, starts with the clouding of a person’s eye lens, preventing light from passing clearly through it. The clouding of the eye also has degrees from slight to total blurriness.

Several risk factors contribute to cataract. dr. Satolom explains that the most common risk factor is ageing, as cataract cases are most prevalent in people above 60 years of age.

Other than ageing, other risk factors are genetics, prolonged exposure to sunlight, eye trauma, prolonged consumption of corticosteroid drugs, exposure to medical radiation, and other diseases such as diabetes mellitus and hypertension. Persons suffering from the two latter diseases have two times higher risk of developing cataract.

“Unhealthy lifestyle like smoking and consuming alcohol may also increase the risk of a person developing cataract. Cigarette smoke and alcoholic drinks both emit free radical that can damage the antioxidants in the eye,” says dr. Satolom. “When it is caused by age, cataract is inevitable. But, it does not mean we cannot take preventive measures, like avoiding unhealthy lifestyle, and therefore minimizing the risks,” dr. Satolom continues.

g E J A L A k A T A R A k / / CataraCt syMptoMs

penglihatan menjadi buram atau seperti berkabut

sensitivitas terhadap warna berkurang ketajaman penglihatan menjadi berkurang

lebih silau terhadap cahaya, hingga mengalami kesulitan-kesulitan seperti saat mengemudi di malam hari, membaca, atau menonton televisi.

difficulties at such activities as driving at night, reading, and watching television.

foggy vision

the way we see colors change glares

SILVER | 12

H I g H L I g H T

Penyakit katarak tidak terjadi secara tiba-tiba. Menurut dr. Novanita, penglihatan yang buram akibat katarak terjadi secara perlahan, dan gangguan penglihatan tersebut berangsur-angsur bisa memburuk.

Oleh karena itu, seseorang yang mengalami gejala-gejala di atas disarankan untuk segera memeriksakannya ke dokter spesialis mata. Juga, seseorang yang belum merasakan gejala tapi memiliki faktor-faktor risiko seperti yang disebutkan tadi disarankan pula untuk melakukan pemeriksaan mata.

Dokter spesialis mata akan melakukan beberapa cara untuk mendeteksi penyakit katarak. Diantaranya, menguji ketajaman penglihatan melalui Visual Acuity Test. Pemeriksaan ini dilakukan dengan bantuan papan huruf, dimana pasien akan diminta untuk menutup sebelah matanya dan membaca huruf yang semakin kecil. Ada juga Slit Lamp Examination, yaitu pemeriksaan lensa mata dengan bantuan cahaya (slit lamp). Alat ini membantu dokter sehingga dapat melihat kelainan yang terjadi pada lensa mata.

Cataract forms slowly. dr. Satolom explains that blurred vision due to cataract is a gradual process that leads up to the condition that then eventually deteriorates, if care is not sought.

Therefore, if you have experienced or is currently experiencing any of the symptoms, it is advisable to immediately see an ophthalmologist. Even when symptoms are not present, if a person has the risk factors, it is best to do eye check ups.

An ophthalmologist has several methods to detect cataract, one of which is Visual Acuity Test. This is the eye chart test where a patient is instructed to use only one eye at a time and read letters from close-up to withdrawn distances. Slit Lamp Examination is another method to examine the eye lens by using light (slit lamp). The instrument used in this test helps the ophthalmologist to detect abnormalities in the lens in the eye.

d R . n o V A n I T A S H I R L E Y S A T o L o M , S p . M

Perempuan kelahiran Ujungpandang, 28 November 1969 ini menamatkan pendidikan Kedokteran Umum di FK Universitas Sam Ratulangi, Manado, pada tahun 1996 kemudian lulus Spesialis Ilmu Kesehatan Mata dari universitas yang sama tahun 2007.

Born in Ujungpandang, 28 November 1969, dr. Novanita graduated from Faculty of Medicine, Sam Ratulangi University in Manado in 1996, and continued on in 2007, from the same university to obtained her specialty degree as ophthalmologist.

13 | SILVER

I n S I g H T

Seseorang yang telah didiagnosa terkena katarak harus segera mendapatkan penanganan yang tepat. Menurut dr. Novanita Shirley Satolom, Sp.M dari Siloam Hospitals Manado, satu-satunya jalan untuk mengobati katarak adalah dengan cara operasi.

Melalui operasi katarak, lanjut dr. Novanita, lensa mata pasien katarak yang telah mengalami kekeruhan diganti dengan lensa tanam yang disebut lensa intra okular. Dengan peralatan yang semakin canggih, operasi katarak kini dapat dilakukan tanpa adanya jahitan, yaitu melalui teknik phacoemulsifikasi.

Phacoemulsifikasi, jelas dr. Novanita, merupakan operasi dengan sayatan yang sangat kecil di samping kornea mata menggunakan alat dengan getaran ultrasonik. Lensa yang keruh tersebut dihancurkan lalu disedot, untuk kemudian diganti dengan lensa tanam.

“Teknik ini tanpa jahitan, tidak mengeluarkan darah dan tentunya nyaman bagi pasien. Prosesnya berlangsung sekitar 10 - 15 menit. Setelah operasi pasien diperbolehkan pulang,” lanjut dr. Novanita.

Usai menjalani operasi, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pasien. “Biasanya dokter akan meresepkan obat tetes mata jenis antibiotik dan steroid. Pasien juga disarankan untuk kontrol kembali ke dokter sehari, seminggu dan sebulan setelah operasi untuk memantau hasilnya,” ujar dr. Novanita.

A patient who is diagnosed with cataract needs immediate proper treatment. According to dr. Novanita Shirley Satolom, Sp.M from Siloam Hospitals Manado, surgery is the only treatment for cataract.

dr. Satolom explains that in a cataract surgery the eye lens of the cataract patient is replaced with intraocular lens. Prior to surgery, a patient has to undergo biometric tests to ascertain the optical power of intraocular lens needed. As medical equipment develops, cataract surgery today can be performed without sutures, a method that is called phacoemulsification.

Phacoemulsification, dr. Satolom says, is a procedure where a surgeon makes small incision on the side of cornea using a device that sends ultrasound vibrations. The cataract-affected lens is broken into small pieces, removed using suction, and replaced with intraocular lens.

“This technique requires no stitches, does not cause bleeding, and certainly more convenient for patients. The process itself takes around 10-15 minutes. Post-surgery, patient can leave the hospital already,” dr. Satolom continues.

Patients who undergo this procedure do need to take into account a number of things. As dr. Satolom explains, “Usually, doctors would prescribe antibiotics and steroid eye-drops. Patients also need to continue scheduled check-ups at one day, one week, and one month after the surgery, to monitor the result.”

Phacoemulsification, ‘No Stitches’ Cataract Surgery

T A n p A J A H I T A n

p H A c o E M u L S I F I k A S I

13 | SILVER

SILVER | 14

E d I T o R I A L

Closely associated with pain and lengthy recovery process, surgery is a process that many patients find intimidating. However, technology development have made it possible for patients to undergo pain-free surgery called laparoscopy.

“Laparoscopy is a surgical procedure using special telescopic stick with a video camera attached to it to observe a patient’s internal organs and make it possible to make minimum incisions,” explains dr. Roys A. Pangayoman, SpB, FInaCS from Siloam Hospitals TB Simatupang.

Often used in Siloam Hospitals, laparoscopy is an effective procedure for diseases affecting the abdominal area, such as appendicitis, gallbladder, hernia as well as many types of tumors and cancers affecting women’s reproductive organs.

laparosCopy proCess

This procedure, requiring sophisticated instruments operated by highly skilled doctors, makes at least three small incisions in the targeted area. While conventional surgery procedure requires incisions of up to 20 cm, laparoscopy makes incision of only 3 to 5 millimeters.

Next, the camera and several surgical tools are inserted into the incisions to continue the surgery. Laparoscopy allows the doctor to observe a patient’s internal organs using camera without performing open surgery.

WHy laparosCopy

Significantly reduced pain due to small incisions is laparoscopy main benefit. Risk of infection is also low, therefore allowing a patient to quickly recover and return to their normal activities.

Pain-Free Surgery

Operasi masih sering menjadi momok menakutkan bagi sebagian masyarakat karena rasa sakit dan proses penyembuhan yang lama. Namun, dengan perkembangan teknologi saat ini operasi dapat dilakukan tanpa rasa sakit melalui alat bernama laparoscopy.

“Laparoscopy adalah sebuah teknik bedah menggunakan lensa batang teleskopik khusus yang terhubung ke kamera video untuk memeriksa bagian dalam tubuh pasien sehingga meminimalkan sayatan yang dibuat”, jelas dr. Roys A. Pangayoman, SpB, FInaCS dari Siloam Hospitals TB Simatupang.

Teknologi yang sering kali digunakan Siloam Hospitals ini dapat mengobati berbagai macam penyakit yang berhubungan dengan daerah perut seperti radang usus buntu, batu empedu, hernia perut serta berbagai tumor dan kanker yang memengaruhi organ reproduksi perempuan.

p R o S E S L A p A R o S c o p Y

Tindakan yang membutuhkan instrumen canggih termasuk di dalamnya tenaga dokter dengan keahlian khusus ini dilakukan dengan membuat minimal tiga lubang kecil di daerah yang akan dioperasi. Biasanya prosedur bedah mengharuskan sayatan besar sekitar 20 cm, sementara laparoscopy hanya membutuhkan sayatan dari 3 sampai 5 millimeter.

Selanjutnya akan dimasukkan kamera dan beberapa pisau bedah ke dalam lubang dan dilanjutkan dengan operasi. Jadi, laparoscopy akan membantu melihat organ dalam tubuh pasien dengan kamera tanpa harus melakukan pembedahan.

k E u n T u n g A n p E n g g u n A A n L A p A R o S c o p Y

Rasa sakit yang berkurang secara signifikan karena sayatan yang kecil menjadi keunggulan utama teknik laparoscopy. Risiko infeksi juga hampir tidak ada sehingga lebih cepat bagi pasien untuk sembuh dan kembali ke melakukan aktivitas sehari-hari.

dr. Roys A. pangayoman, Spb, FInacS

15 | SILVER

Dua bulan lalu pandangan dan pendengaran Poniman Lihawa mengalami gangguan yang membuat aktivitasnya sehari-hari sebagai salesman agak cukup tersendat. Namun setelah menjalani operasi tumor otak yang disebut endoscopic endonasal transsphenoid hypophysectomy yang ditangani oleh dokter di Siloam Hospitals Manado, gangguan itu berangsur-angsur hilang.

Kini bapak dari dua orang anak itu telah dapat menjalani kegiatan sehari-hari seperti semula. Ia merasa tindakan operasi yang dilakukan kepadanya sudah sangat tepat. “Dokter yang menangani sangat profesional dan memberikan penanganan yang terbaik. Bahkan dokter juga selalu memberikan informasi yang dibutuhkan,” kata Poniman.

Poniman bercerita, sebelum operasi dilakukan dirinya mengikuti serangkaian pemeriksaan, termasuk dengan MRI. Dari hasil pemeriksaan dipastikan bahwa ia harus menjalani operasi. Hasilnya menggembirakan apalagi ia adalah pasien pertama di Manado yang menjalani operasi ini. Operasi endoscopic endonasal transsphenoid hypophysectomy ini dilakukan tanpa membedah tengkorak pasien.

Operasi pada Poniman memang harus dilakukan agar gangguan penglihatan yang dilakukan tidak bersifat permanen. Sebelumnya Poniman sempat menjalani pemeriksaan di Jakarta, namun kembali ke Manado. Di kota ini ia berkonsultasi dengan pihak Siloam Hospitals Manado dan memutuskan untuk dilakukan operasi.

Two months ago, Poniman Lihawa had to endure sight and hearing problems that disrupted his daily activities as a saleperson. Recently, he underwent a brain tumor surgery procedure called the endoscopic endonasal transsphenoid hypophysectomy and performed by a team of surgeons at Siloam Hospitals Manado. Since that day, his condition has gradually improved.

The father of two has now resumed his routine as usual. He is also convinced he has made the right decision. “The doctors were very professional and able to give the best treatment. They’re always ready to provide information as you need it.” says Poniman.

Poniman recalled the series of examinations he had to undergo prior to surgery, including an MRI. His tests had confirmed that he needed the surgery. The result was, in short, a success. This is especially encouraging since he is the first patient in Mando to undergo this type of method, the endoscopic endonasal transsphenoid hypophysectomy, which leaves the skull intact.

Poniman’s surgery was indeed important to remove his sight problems preventing it from becoming a permanent condition. Poniman had gone for health examination in Jakarta, but he returned to Manado, where he then consulted with Siloam Hospitals Manado and decided to undergo the surgery.

T E S T I M o n I A L

Poniman Lihawa, The Tumor Surgery That Brings Back Sight

and Hearing Ability

p o n I M A n L I H A W A

SILVER | 16

J a n g a n S e p e l e k a n

H I g H L I g H T

MEndEngkuR SESEkALI SAAT TIduR MEMAng HAL YAng ALAMIAH TERJAdI kETIkA

TubuH TERLALu LELAH. nAMun, SESEoRAng pERLu WASpAdA JIkA

SELALu MEndEngkuR SETIAp kALI TIduR, kAREnA MungkIn SAJA IA MEndERITA kELAInAn

bERnAMA sleep apnea.

Snoring during sleep due to fatigue is normal. We should, however, be alert when snoring consistently occurs every night, since this might be a sign of sleep apnea disorder.

Do Not Ignore Snoring

17 | SILVER

H I g H L I g H T

d R . S E S A n T I H A Y u n I n g T Y A S , S p T H T - k L

Menyelesaikan pendidikan kedokteran umum di FK Universitas Sebelas Maret Solo pada 2004 dan kemudian lulus Spesialis THT-KL dari Universitas Indonesia pada 2014. Perempuan yang tergabung dalam Ikatan Dokter Indonesia dan Perhimpunan Ahli Telinga Hidung dan Tenggorok, Kepala dan Leher ini sempat menjalani PTT selama 3 tahun di daerah Bogor dan saat ini bertugas di 2 RS, salah satunya Rumah Sakit Siloam Simatupang.

After graduating from the Faculty of Medicine, Sebelas Maret University in Solo in 2004 majoring in general medicine, dr. Sesanti continued to attain her otolaryngology-head and neck surgery specialty from University of Indonesia in 2014. dr. Sesanti is a member of Indonesian Medical Association (IDI) and Association of Otolaryngology, Head, and Neck, and had completed her 3-year fieldwork in Bogor. Currently, she practices at two hospitals, including at Siloam Hospitals Simatupang.

dr. Sesanti Hayuning Tyas, SpTHT-KL dari Siloam Hospitals Simatupang menjelaskan bahwa sleep apnea merupakan kelainan yang terjadi akibat sumbatan jalan napas pada waktu tidur yang menyebabkan napas berhenti secara berkala. Sleep apnea dapat terjadi secara komplit (apnea) atau sebagian (hipoapnea) dimana keduanya sama-sama menyebabkan terjadinya penurunan kadar oksigen darah (desaturasi oksigen) secara berulang.

Saat henti napas terjadi, pasien akan merasa tersedak atau tercekik dan kemudian terbangun (arousal). Namun, kebanyakan pasien akan kembali tidur tanpa merasakan apapun. Fase henti napas pada pasien sleep apnea minimal terjadi 5 kali dalam 1 jam waktu tidur.

Fase arousal ini menyebabkan peningkatan kerja saraf simpatis (stress) yang harusnya beristirahat saat tidur. Saraf ini terangsang berulang kali hingga akhirnya pasien bangun dengan kondisi tidak segar dan mengantuk di siang hari Hal ini terjadi karena jantung dan pembuluh darah bekerja lebih maksimal pada saat sleep apnea terjadi. Dua hal tersebut, yaitu mendengkur dan rasa tidak bugar di siang hari menjadi indikasi atau gejala utama seseorang mengalami sleep apnea. Prevalensi gejalanya adalah 95% pasien sleep apnea mendengkur di saat tidur.

Sleep apnea dapat disembuhkan dengan mengidentifikasi faktor penyebab. Diantaranya dengan perubahan gaya hidup dan modifikasi berat badan pada pasien obesitas. Ada 2 jenis pengobatan utama pada sleep apnea, yaitu pembedahan dan penggunaan alat bernama CPAP (Continuous Positive Airway Pressure). Namun sebelum itu, pasien akan diobservasi menggunakan sleep test (polysomnography). Pada tahap ini, pasien akan tidur dengan menggunakan semacam alat yang ditempel pada tubuh untuk merekam apakah pasien mengalami fase henti napas selama tidur.

According to dr. Sesanti Hayuning Tyas, SpTHT-KL from Siloam Hospitals Simatupang, sleep apnea is a disorder caused by obstructed airways during sleep, leading to brief periods when breathing stops. A person may suffer from complete (apnea) or partial (hypopnea) disorder; both cause repeated oxygen desaturation.

When breathing suddenly halts, a patient will then be gasping or choking, and aroused. Most patients go back to sleep without noticing anything. For a person with sleep apnea, at a minimum 5 periods of obstructed breathing occur in one hour of sleep.

The arousal periods force sympathetic nervous system (stress) to work at times when the body should be resting. Repeated stimulation of the nervous system leads to patients waking up tired and feeling drowsy during daytime, since the work of the heart and blood vessels increase during sleep apnea. In terms of prevalence rate, 95% of sleep apnea patients snore in their sleep.

By accurately identifying risk factors, sleep apnea is curable. Some treatments may include changing patient’s lifestyle or weight loss program for patients with obesity. There are mainly two types of sleep apnea treatments, surgery and use of CPAP (Continuous Positive Airway Pressure). Prior to treatment, patients will be observed while undergoing sleep test (polysomnography). This test requires a patient to sleep while being monitored using sensors placed on the body to record periods of the patient’s breathing disruptions while sleeping.

SILVER | 18

surgery

Since sleep apnea can be caused by abnormalities in the respiratory organs, surgery can be performed to correct the structure. Surgical procedure can widen narrow airways, correct abnormal forms, or expand the volume of upper respiratory channel to ensure smoother breathing circulation.

Nonetheless, surgery does not ensure that the patient will be entirely free from sleep apnea. “Even though the structure has been improved, obstruction of the airways may still occur during sleep. Surgery also has its failure risks due to neuromuscular factor of the muscles in our throats. It is always good news if a surgery is successful, but if not, patients need to use CPAP,” says dr. Sesanti.

Cpap

CPAP is a positive airway pressure machine. A part of the machine is a mask that a patient wears during sleep. CPAP detects obstruction of airways when a patient is sleeping. When it picks up obstruction, CPAP automatically push positive oxygen pressure out to prevent the patient’s breathing from stopping.

This instrument has been proven successful to cure sleep apnea. Patients stop snoring and can regain their normal activities thanks to optimum, quality sleep. However, since CPAP is an instrument a patient will depend on for the rest of his/her life, most patients opt for surgery despite failure risks.

According to dr. Sesanti, CPAP cures not only sleep apnea, but also other diseases linked to sleep apnea, such as heart inflammation, lack of oxygen, therapy sensitivity in diabetes, and others.

“It is normal that patients choose not to depend on a tool or a machine. Surely we all want to see successful surgery results, but even if it does not happen, CPAP acts as long-term treatment. Patients should not emphasize on the dependency factor, but should see instead the health benefits and prevention of heart diseases. Sleeping with the aid of a tool should not be a problem as long as our body can properly rest and stay healthy,” says dr. Sesanti.

p E M b E d A H A n

Sleep apnea bisa disebabkan karena kelainan struktur hidung dan tenggorokan. Untuk menyembuhkan sleep apnea karena faktor ini, maka pembedahan adalah langkah yang paling tepat. Pembedahan dilakukan untuk melapangkan daerah yang sempit, membetulkan bentuk yang salah, atau memperluas volume saluran napas bagian atas sehingga sirkulasi napas akan lebih lancar.

Namun, pembedahan tidak menjamin pasien akan terbebas dari sleep apnea. “Hal ini bisa terjadi ketika bentuknya sudah benar, tapi ternyata masih juga terjadi sumbatan jalan napas atas sewaktu tidur. Pembedahan masih memiliki risiko kegagalan, oleh karena faktor neuromuskuler dari otot-otot tenggorok. Kalau berhasil syukur, kalau tidak, mau tidak mau pasien harus menggunakan alat bantu bernama CPAP”, ujar dr. Sesanti.

c p A p

CPAP adalah sebuah mesin oksigen tekanan positif berbentuk masker yang dipakai pasien selama tidur. Alat ini bekerja dengan mendeteksi terjadinya sumbatan jalan napas atas pada saat tidur. Saat sumbatan mulai terjadi, CPAP akan otomatis mendorong oksigen tekanan positif keluar sehingga pasien tidak akan mengalami fase henti napas.

Alat ini telah terbukti berhasil menyembuhkan pasien dengan sleep apnea. Pasien akan berhenti mendengkur dan dapat menjalankan aktivitas dengan maksimal karena tidur yang optimal. Namun, CPAP harus terus digunakan seumur hidup, hal inilah yang menyebabkan banyak pasien memilih pembedahan walau risiko kegagalan tetap ada.

dr. Sesanti mengatakan bahwa CPAP tidak hanya menyembuhkan sleep apnea tapi juga penyakit yang diakibatkan sleep apnea seperti jantung bengkak, kurangnya oksigen, sensitivitas terapi dalam diabetes dan lainnya.

“Wajar semua pasien pasti inginnya tidak tergantung alat. Kalau pembedahan berhasil, tentu lebih bagus. Tapi kalau tidak berhasil tujuan CPAP itu juga jauh lebih panjang ke depan kok. Jadi si pasien jangan berpikir nanti tergantung alat terus. Tergantung alat kalau terus sehat dan tidak kena penyakit jantung ya lebih baik. Apa artinya tidur pakai alat yang penting kan tubuh bisa segar dan sehat”,ujar dr. Sesanti.

H I g H L I g H T

Berat badan berlebihBeing overweight

Tulang hidung bengkokDeviated septum

Lingkar leher lebih tebalHaving thicker neck circumference

Langit-langit mulut lebih turunLow palate

Kelainan struktur hidung dan tenggorokanAbnormal nose and throat structure

AlkoholikBeing an Alcoholic

Dagu lebih maju atau mundurProtruding or receding jaw

PerokokSmoking

Lidah tebalIncreased size of tongue

Alergi Allergies

Amandel besarEnlarged tonsils

Usia tua & menopouseOld age & menopause

p E n Y E b A b S L E E p A p n E A / / sleep apnea risk faCtors

19 | SILVER19 | SILVER

I n S I g H T

g A g A L J A n T u n g d A n p E n Y A k I T J A n T u n g k o R o n E R

Sleep apnea meningkatkan risiko sakit jantung sampai 2,6 kali lebih tinggi dibanding pasien tanpa sleep apnea. Saat fase henti napas terjadi, oksigen tidak dapat masuk dan karbondioksida terhambat keluar. Akibatnya, jantung dan pembuluh darah yang bertugas memompa oksigen ke seluruh tubuh harus bekerja ekstra keras saat henti napas terjadi (fase arousal).

Dalam jangka waktu panjang, hal ini akan mengakibatkan hipertensi, jantung membengkak (gagal jantung) ataupun penyakit jantung koroner.

Heart failure anD Coronary Heart Disease

Patients with sleep apnea have 2.6 times higher risk to suffer from heart disease compared to those who do not have this condition. When breathing stops, oxygen inflow and carbon dioxide outflow are disrupted. As the result, the heart and blood vessels work excessively in order to bring oxygen supply to the body (arousal phase).

In the long term, this may lead to hypertension, heart swelling (heart failure), or coronary heart disease.

p E n Y A k I T k R o n I S A k I b A T S L E E p A p n E A

Sleep apnea hampir tidak pernah menyebabkan kematian mendadak saat tidur. Namun, di masa mendatang, pasien bisa terancam menderita berbagai penyakit kronis.

S T R o k E

Sleep apnea menyebabkan banyak organ bekerja lebih keras justru disaat tidur. Saat fase arousal, saraf simpatik (stress) akan terangsang dan melonjak terus menerus.

Selain memacu jantung, saraf ini juga akan memacu pembuluh darah untuk bekerja lebih keras hingga akhirnya menjadi kaku dan tidak elastis karena sel-sel radang dan stress yang terbentuk. Hal ini akhirnya berakibat pada penyempitan pembuluh darah dan berujung pada penyakit stroke.

stroke

Sleep apnea forces the body’s organs to work harder during sleep. In arousal phase, the sympathetic nervous system (stress) is stimulated and continually jolted.

Not only does this stimulate the heart, the nervous system also triggers the blood vessels to work more – rendering it rigid and inelastic due to inflammation and built-up stress. Eventually, this may lead to constriction of the blood vessels, which causes stroke.

d I A b E T E S

Selain karena faktor keturunan, diabetes juga bisa diakibatkan oleh sleep apnea. Fase arousal pada sleep apnea menyebabkan tubuh menjadi lelah karena gagal melakukan fase recovery saat tidur.

Tubuh akhirnya tidak bisa sensitif dalam memanfaatkan insulin. Karena kelelahan, tubuh terus merasa kekurangan gula sehingga insulin dalam tubuh tidak dapat mengubah glukosa menjadi gula otot/ gula baik (glikogen). Hal tersebut nantinya akan membuat pasien memiliki kadar gula berlebih yang lama kelamaan menyebabkan penyakit diabetes.

DiaBetes

Other than hereditary factor, diabetes may also be caused by sleep apnea. Arousal phase in sleep apnea causes fatigue because the body fails to recover during sleep.

This hinders the body’s ability to process insulin. Fatigue makes the body feels that it lacks sugar and insulin is unable to convert glucose to glycogen. As a result, the sugar level in a patient’s body will increase, which may lead to diabetes.

sleep apnea May Cause tHese CHroniC illnesses

Sleep apnea almost never results in nocturnal death. However, it may cause chronic illnesses in the future.

SILVER | 20

E d I T o R I A L

Slipped Disc and Sprained Joint

Pemeriksaan untuk memastikan penyebab sakit tulang belakang sangatlah penting. Pemeriksaan juga harus dilakukan sejak dini agar keadaan tidak makin buruk. Sebab, menurut dr. Dohar A.L. Tobing SpOT K-Spine, penyakit di punggung atau tulang belakang bisa juga disebabkan tumor atau kanker. Apabila penyebab sakit adalah saraf atau sendi, penyembuhan bisa dilakukan secara komprehensif.

Saraf terjepit maupun kecetit tahap ringan bisa disembuhkan dengan mengompres menggunakan air dingin, memberikan obat oles, obat analgetic, atau pijatan ringan. Sementara itu, apabila pada pemeriksaan klinis dan radiologis ditemukan kasus yang lebih berat atau parah, dokter akan mengambil tindakan operasi. Operasi tersebut berfungsi menormalkan kembali fungsi tulang belakang dan menghilangkan rasa sakit pasien. Setelah operasi, pasien menjalani terapi ultrasound atau fisioterapi. Dohar menerangkan, fisioterapi konvensional bisa dilakukan sendiri oleh pasien di rumah. Caranya cukup mudah, yakni dengan menguatkan otot belakang dan perut. Bisa juga, melakukan sit-up atau mengangkat kaki ke atas.

’’Olahraga lain yang bisa dipilih adalah renang. Dengan berenang, semua otot tubuh turut bergerak,” saran Dohar. Bisa juga dengan berjalan di kolam renang. Aktivitas tersebut menjadikan otot perut dan tulang belakang mendapat bantuan tekanan dari air yang bergerak.

Sayangnya, hasil latihan konvensional itu tidak bisa terukur. Selain terapi konvensional, saat ini tersedia berbagai pilihan terapi modern. Terapi untuk menguatkan otot inti bisa menggunakan alat 3D Newton. Alat tersebut mengukur perkembangan otot pasien lebih akurat dan efisien. ’’Ketika otot inti sudah dianggap kuat, pasien bisa menjalani aktivitas sehari-hari dengan normal,” ujar Dohar.

EXAMINATION to diagnose spinal disease is critical. It is also important to get examination done early on to prevent further injuries, especially since, according to dr. Dohar A.L. Tobing SpOT K-Spine, back or spinal disease may also be caused by tumor or cancer. For cases caused by nerve or joint problems, there are comprehensive treatment plans that patients can access.

Herniated disc or mild slipped disc can be treated by compressing the area with cold water, applying ointment, analgesics, or giving the area light massage. Surgery could also be an option for severe cases diagnosed based on clinical or radiology tests. After the spine recovers its normal function through surgery and pain is eliminated, ultrasound or physiotherapy typically follows. According to dr. Tobing, patients can perform conventional physiotherapy at home simply by strengthening back and abdominal muscles. Doing sit-ups or raising ones legs can also help.

“Another exercise a patient can choose is swimming, which forces all the muscles in the body to move,” says dr. Tobing. An alternative is walking in the pool, where water pressure trains the abdominal and back muscles.

Unfortunately, the result of conventional therapy is non measurable. Today, various options of modern therapy are available. To train core muscles, patient can use 3D Newton device that measures the strength development of a patient’s muscles more accurately and efficiently. “Once the core muscles are strengthened, patients can go back to their normal activities,” says dr. Tobing.

dr. dohar A.L. Tobing, SpoT k-Spine

21 | SILVER

W H A T ` S o n

TAnggAL 12 MEI SETIAp TAHunnYA SELALu dIRAYAkAn SEbAgAI

InTERnATIonAL nuRSES dAY ATAu HARI pERAWAT InTERnATIonAL.

pERIngATAn InI TIdAk LEpAS dARI pERAn FLoREncE nIgHTIngALE,

pELopoR pERAWAT ModERn, YAng dIkEnAL dEngAn nAMA “THE

LAdY WITH THE LAMp”, YAng LAHIR pAdA 12 MEI 1820 dI ITALIA. pARA

pERAWAT dI SELuRuH dunIA dEngAn SEMARAk MERAYAkAn HARI YAng

MELAMbAngkAn dEdIkASI pERAWAT pAdA MASYARAkAT InI.

Every year, on May 12th, the world celebrates Nurses Day. The celebration is inseparable from the role of Florence Nightingale, founder of modern nursing.

Known as “The Lady of the Lamp”, Florence was born on 12 May 1820 in Italy. In Appreciation, nurses around the world commemorate the day that salutes their

dedication.

Celebrating International Nurses Day

SILVER | 22

W H A T ` S o n

SILoAM HoSpITALS kEbon JERuk

Peringatan ini juga dirayakan oleh Siloam Hospitals seluruh Indonesia, tak terkecuali Siloam Hospitals Kebon Jeruk. Rumah sakit dengan 384 perawat ini, mengadakan serangkaian acara mulai dari layanan pijat khusus untuk para perawat yang dilanjutkan dengan lomba masak dan make up pada sore harinya.

“Ini adalah bentuk apresiasi kita untuk para perawat yang sudah mengabdikan waktu mereka, tenaga mereka, cinta kasih mereka untuk pasien-pasien kita di Siloam Kebon Jeruk. Perawat merupakan jantung rumah sakit sehingga kalau rumah sakit jantungnya tidak berdetak, operasionalisasi tidak akan berjalan,” ujar Amelia Hendra, Chief Operating Officer Siloam Hospitals Kebon Jeruk.

Yang berkesan, Siloam Hospitals Kebon Jeruk juga menyediakan berbagai sticker berlogo jempol, smile dan thankyou yang ditunjukan untuk perawat dari para staf rumah sakit non perawat. Alhasil, baju para perawat hari itu dipenuhi sticker sebagai lambang cinta kasih dan apresiasi atas kerja keras para perawat.

Apresiasi pada perawat inilah yang dirasa Nunung Nurhasanah sangat menyentuh hatinya. “Pasti setiap orang ingin pekerjaannya itu diapresiasi dan kebetulan Siloam Kebon Jeruk ini sangat mengapresiasi perawat makanya setiap tahun selalu diadakan acara ini. Senang sih pastinya,” ujar perawat Out Patient Department yang telah 20 tahun bekerja untuk Siloam ini sambil tersenyum bahagia.

siloaM Hospitals keBon Jeruk

All Siloam Hospitals in Indonesia also joined in the celebration, including Siloam Hospitals Kebon Jeruk. Having 384 nurses, the hospital organized a series of events ranging from special massage for nurses, cooking competition, to make-up competition on the same day.

“We are showing appreciation to all nurses who have dedicated their time, energy, and compassion to our patients here at Siloam Kebon Jeruk. These nurses are the heart of our hospital. Without them, we will not be able to run our services,” says Amelia Hendra, Chief Operating Officer Siloam Hospitals Kebon Jeruk.

Siloam Hospitals Kebon Jeruk also prepared thumbs-up, smile, and thank you stickers distributed to nurses and non-nurse staff members of the hospital. As a result, nurses and staff members walked around the hospital with stickers on their uniform; a warm and memorable way to show care and appreciation for their hard work.

For Nunung Nurhasanah, this was a touching gesture. “Everyone wants to be appreciated for what they do. Siloam Kebon Jeruk is very appreciative of the nurses and that is why this event is held annually. Yes, I am happy,” says Nunung, a nurse at the outpatient department who has been working for 20 years at Siloam Kebun Jeruk, flashing a cheerful smile.

I n I A d A L A H b E n T u k A p R E S I A S I k I T A u n T u k

p A R A p E R A W A T Y A n g S u d A H M E n g A b d I k A n

W A k T u M E R E k A , T E n A g A M E R E k A ,

c I n T A k A S I H M E R E k A u n T u k p A S I E n - p A S I E n

k I T A

We are showing appreciation to all nurses who have dedicated their time, energy, and compassion to our patients here

23 | SILVER

MRccc SILoAM SEMAnggI

Peringatan International Nurses Day juga diadakan oleh MRCCC Siloam Semanggi pada Minggu 15 Mei 2016. Rumah Sakit Kanker terlengkap di Asia ini mengadakan acara jalan santai dalam Car Free Day di seputar Jalan Jenderal Sudirman hingga Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat.

“Pada 12 Mei 2016 telah diadakan seminar dengan menghadirkan pembicara ahli. Tahun ini kita tambahkan jalan santai. Diharapkan dengan acara outdoor ini lebih terasa kebersamaannya, sehingga terbentuk team building yang solid, ditambah lagi ada persembahan flash mob dari panitia khusus dan para peserta,” ungkap Ketua Panitia acara International Nurses Day 2016 MRCCC Siloam Semanggi, Wisuda Rinindy Hutabarat.

Sarah, salah satu perawat MRCCC Siloam Semanggi juga mengaku bahagia mengikuti acara jalan santai ini. “Kegiatannya luar biasa. Semoga kami para perawat tambah semangat, tetap kreatif berkreasi, lebih profesional dan lebih memberikan pelayanan lebih tulus sesuai visi misi Siloam,” seru wanita berkaca mata ini.

Seluruh rangkaian acara ini diharapkan dapat menjadi suntikan semangat agar para perawat Siloam Hospitals seluruh Indonesia semakin optimal dalam bekerja serta terus memberikan pelayanan penuh kepada pasien. Selamat Hari Perawat Internasional!

MrCCC siloaM seManggi

At MRCCC Siloam Semanggi, International Nurses Day celebration was held on Sunday, 15 May 2016. This most comprehensive cancer hospital in South East Asia organized a fun walk event in conjunction with Car Free Day program, taking the route from Jalan Jenderal Sudirman to Hotel Indonesia Roundabout in Central Jakarta.

“We held a seminar inviting expert resource persons on 12 May 2016. The fun walk is a new addition this year. Through this outdoor activity, we hope we can have stronger bond and solid team building. We also saw ‘flash mob’ presented by committee members and participants,” says Wisuda Rinindy Hutabarat, Committee Chair of International Nurses Day 2016 MRCCC Siloam Semanggi.

Sarah, one of the nurses at MRCCC Siloam Semanggi, said she was excited to participate in the walk. “It is great. My wish for fellow nurses is to become even more dedicated, creative, remain professional, and to deliver sincere services as stated in Siloam’s vision and mission,” says the bespectacled nurse.

The series of events aimed to give a boost of spirit for Siloam Hospitals’ nurses in Indonesia, encouraging them to continue delivering the best services to all patients. Happy International Nurses Day!

W H A T ` S o n

SILVER | 24

Kanker kolorektal atau sering disebut sebagai kanker usus besar, sering disalah artikan sebagai penyakit lambung yang ringan sehingga pasien tidak mengenali gejala penyakit tersebut. Mengetahui gejala yang benar dan melakukan pengecekan sedini mungkin adalah kunci untuk pencegahan terkena penyakit ini.

Gejala dari kanker kolorektal tergolong umum. Gejala kanker kolorektal, antara lain, berubahnya kebiasaan buang air besar (BAB), sembelit, dan keluarnya darah saat BAB. Bisa juga dari indikasi berat badan menurun drastic tanpa sebab yang jelas, feses yang bercampur darah, atau tekstur feses tidak normal hingga lebih dari satu bulan.

’’Tidak semua yang mengalami gejala tersebut terkena kanker kolorektal. Namun, alangkah baiknya dilakukan pemeriksaan lebih lanjut,’’ saran dokter spesialis saluran cerna dr. C. Rinaldi A. Lesmana PhD SpPD KGEH FACP FINASIM.

Rinaldi menjelaskan, sebagian besar kasus pasien yang mengalami kanker kolorektal bermula dari ditemukannya adenoma atau polip di usus besar. ’’Polip yang ditemukan saat prakanker dapat dideteksi dan dihapus selama ditemukan sejak dini. Dalam kondisi ini, pasien dapat tertolong dari kanker kolorektal,’’ jelas Rinaldi.

Ada dua tipe penyebab terjadinya kanker kolorektal. Pertama, faktor genetik yang membawa gen kanker. Kedua, pola hidup tidak sehat. ’’Ada orang yang memang sudah menjaga pola hidup sehat, namun tetap berisiko kanker kolorektal. Pada kasus itu, dia harus melakukan tindakan preventif sebelum munculnya gejala,’’ papar dia.

Tindakan preventif untuk mencegah kanker kolorektal bisa dilakukan dengan pemeriksaan. Kolonoskopi merupakan metode yang paling efektif, dr. Lesmana mengatakan melalui tes tersebut, pipa atau selang elastis yang panjang dan kecil dimasukkan ke rektum dan langsung dapat dilakukan tindakan apabila muncul polip.

Dimulai dari umur 40 tahun, kolonoskopi sangat direkomendasikan untuk dijalani paling tidak setiap 5 – 10 tahun sekali. Bagi anak muda melakukan tes lebih awal maka akan lebih baik hasilnya. Mengingat gaya hidup anak muda sekitar usia 20 tahunan memungkinkan terkena risiko kanker.

Colorectal cancer, or bowel cancer, is often mistaken as gastritis since patients cannot distinguish the symptoms. Knowing the right symptoms and getting checked-up early are the keys to keeping the diseases from advancing.

The initial symptoms of colorectal cancer are quite generic. They may include change in normal bowel habits, constipation, bleeding from the anus, drastic weight loss, blood in feces, or abnormal feces texture that last over one month.

“These symptoms don’t exclusively mean colorectal cancer. However, it is best to get further examination,” says gastroenterologist dr. C. Rinaldi A. Lesmana PhD, SpPD-KGEH, FACP, FINASIM.

According to dr. Lesmana, most colorectal cancer diagnosis begins with adenoma or polyp found in the large bowel. “Polyps found at pre-cancer stages could be detected and removed, given that it is found early. At this point, a patient may avoid progressing to colorectal cancer,” dr. Lesmana explains.

There are two risk factors of colorectal cancer, namely genetic and unhealthy lifestyle. “Some people maintain healthy lifestyle, yet they are still at risk of getting colorectal cancer. In such instance, the person needs to take preventive measures,” says dr. Lesmana.

One of the preventive measures to keep colorectal cancer away is examination. Colonoscopy is the most effective method, dr. Lesmana says, where a long and thin flexible tube is inserted into the rectum, and if a polyp is identified a removal procedure can be immediately performed.

From age 40, colonoscopy is recommended to be undergone once every 5-10 years. Younger people may start taking this test as well, considering that certain lifestyle of young people in their 20s may put them at risk of developing cancers.

E d I T o R I A L

Prevent Colorectal Cancer, Get Checked-

Up Early

dr c. Rinaldi A. Lesmana phd Sppd kgEH FAcp FInASIM

25 | SILVER

L E I S u R En u T R I T I o n

Hasil riset dari The American Dietetic Association menyatakan bahwa diantara 3 kali waktu makan, sarapanlah yang paling penting.

Aktivitas yang sebaiknya dilakukan sebelum pukul 09.00 ini memang menyimpan segudang manfaat. Sarapan yang rutin dilakukan dapat meningkatkan konsentrasi serta membuat mood lebih baik. Selain itu tubuh juga bisa terhindar dari berbagai macam penyakit seperti maag, diabetes, dan jantung koroner.

Pada dasarnya, sarapan yang baik perlu didukung dengan nutrisi yang tepat. Sarapan harus mengandung gizi seimbang meliputi karbohidrat, protein, lemak dan serat dengan presentase 20% dari gizi harian. Selain itu, pemilihan menu sarapan yang juga akan membuat tubuh sehat dan siap beraktivitas

Research from the American Dietetic Association revealed that breakfast is the most important meal of the day.

Recommended to have before 9 AM, breakfast has lots of benefits to the body. Regular breakfast intake increases concentration and improves our mood. It also protects our body from illnesses, such as gastric acid, diabetes, and coronary heart disease.

A healthy breakfast is full of the right nutrition mix. It needs to have balanced elements of carbohydrate, protein, fat, and fiber 20% of the daily nutritious intake. In addition, selecting good breakfast menu will make our body healthy and ready for activity.

HIASI pIRIng dEngAn pRoTEIn Protein dapat menjaga stamina sepanjang hari dan mencegah rasa lapar hingga jam makan siang tiba. Namun, hindari protein yang berlemak seperti sosis, ham dan gorengan. Protein yang baik untuk sarapan terdapat dalam telur ayam ataupun susu.

get protein on your plate Protein maintains our stamina and prevents us from being hungry sooner. However, avoid fatty protein such as sausages, hams, or fried food. You can find healthy protein in eggs or milk.

pAdukAn MAkAnAn SEHAT unTuk SARApAn SEHAT Anda bisa memadukan beragam jenis makanan untuk memenuhi gizi lengkap saat sarapan. Menu yang bisa dipilih antara lain paduan havermuth, segelas susu dan buah atau nasi goreng, telur ayam dan buah.

Mix HealtHy fooD to get a HealtHy Breakfast You can combine different food to get complete nutrition intake during breakfast. Combine oatmeal, a glass of milk, fruits or fried rice, and eggs.

kARboHIdRAT koMpLEkS LEbIH bAIk Karbohidrat kompleks seperti nasi merah, roti gandum utuh, havermuth lebih baik untuk sarapan karena mengandung serat yang tinggi sehingga menunda lapar lebih lama. Hindari karbohidrat sederhana yang biasanya ada pada sereal, pancake, cake dan jenis makanan berbahan tepung.

CoMplex CarBoHyDrate is reCoMMenDeDComplex carbohydrate such as contained in brown rice, whole wheat bread, and oatmeal should be our preferred breakfast. These food are high in fiber, which makes us full longer. Avoid simple carbohydrate typically found in cereal, pancake, cakes, and any other flour-based food

1

2

3

25 | SILVER

Sum

ber :

Yus

li Ya

nti E

lvin

ida

A, N

utrit

ioni

st S

HPL

Getting the Right Nutrition through a Healthy Breakfast

SILVER | 26

A S k T H E d o c T o R

Jika Anda ingin bertanya kepada dokter kami, kirim pertanyaan Anda ke [email protected] dengan subject : ask the doctor (judul pertanyaan anda) dan mencamtumkan:nama, alamat ,ttl, pertanyaan, dan detail pertanyaan

Selamat siang, Terima kasih pertanyaannya.

Berdasarkan informasi yang bapak berikan, kondisi anak anda kedengarannya sangat mengkhawatirkan.

Karena kondisi anak mengantuk, demam tujuh hari dan tidak mendapatkan asupan makanan serta ujung-ujung tangan dan kaki dingin, menunjukkan kemungkinan anak anda dehidrasi berat hingga menyebabkan syok hipovolemik.

Kondisi dimana tubuh sang pasien kekurangan cairan sehingga perfusi jaringan tubuh menjadi tidak tercapai dengan baik.

Saran saya segera larikan ke UGD rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan segera.

Setiap detik sangat berharga untuk sangat anak anda. Terima Kasih.

Hi, Thanks for your question

Based on the information you gave, your child’s condition seemed quite worrying.

The constant sleepiness, the seven-day fever, loss of appetite, and cold fingertips are indications of severe dehydration that could lead to hypovolemic shock.

The shock occurs when a patient’s body experiences significant lack of body fluid that disrupts perfusion.

My advice would be to take your child to the nearest emergency unit to get immediate attention. Every second counts.

dr. Margaret Chandra

dok anak saya umur 4 tahun deman 7 hari sekarang susah makan, ngantuk terus, ujung

tangan dan kaki dingin, seperti ada bercak kemerahan pulau-pulau

di seluruh badan. Apa yang harus saya lakukan?

I have a 4-year old who has been having fever for 7 days. The child is now losing appetite, and constantly

sleepy. The tips of fingers and toes are cold and I notice large

red rashes appear throughout the body. What should I do? Thanks.

ASk

Child`s Fever

AnSWER

27 | SILVER

A S k T H E d o c T o R

AnSWER

Halo, Terimakasih pertanyaannya

Menurut info yang anda berikan, kelihatannya saat ini anda mengalami yang dinamakan urticaria.Penyebab urticaria sampai saat ini belum jelas. Namun umumnya karena paparan alergen. Dan kemungkinan besar alergen pencetus adalah udara dingin dan debu.

Cara mencegah urticaria timbul umumnya dengan menghindari paparan alergen. Bila gejala ini timbul disarankan untuk minum antihistamin seperti loratadin 2x1tab dan kortikosteroid seperti dexamethason 3x0.5mg.

Namun sangat disarankan untuk konsultasi lebih lanjut ke dokter kulit untuk menskrining alergen yang terjadi pada diri anda dengan scracth dan patch test. Demikian penjelasan yang dapat saya berikan.

Terima kasih.dr. Margaret Chandra

Hi, Thank you for your question.

Based on the information you provided, you could be having urticarial. It is still not clear what causes it. In general, however, it is triggered by exposure to allergens, which are typically cold weather and/or dust.

To avoid urticarial, you need to avoid being exposed to the allergens. If the symptoms appear, you may take antihistamine, such as 1 tablet of loratadine, 2 times a day; or corticosteroid, such as dexamethasone, 3 x 0.5mg a day.

However, it is highly recommended to consult a dermatologist who can give you allergen-screening text using scratch and patch test.

Hopefully this helps answer your question,

Thank youdr. Margaret Chandra

Skin Itch

Saya belakangan ini sering merasa gatal-gatal sepulang bekerja terutama di bagian lengan dan betis terkadang juga di tubuh. Bentuknya persis

seperti digigit nyamuk yang berkumpul di satu titik dalam jumlah banyak, rasa gatalnya pun kurang

lebih sama. Ketika gatal itu mau muncul biasanya terasa seperti merinding lalu gatal sehingga ingin

digaruk.

Seingat saya dulu saya pernah seperti ini karena sepulang kerja tidak memakai jaket dan naik angkutan umum, lalu pernah ketika begadang

malam dengan AC yang dingin, dan tangan yang tidak bersih lalu tidak sengaja menggaruk dan

gatal. Tapi sekarang cuaca tidak dingin dan saya juga memakai tangan panjang sepulang bekerja.

Apakah yang terjadi pada saya ini dok? Apakah saya alergi dingin?

Lalu bagaimana cara mengatasinya?

Lately, at home after work, I would feel itches especially around my arms, calves, and sometimes the upper body as well. The rash looks similar to

mosquito bites, except they center around one spot, consisting of many skin bumps. The itch feels similar.

When it appears, I feel gooseflesh, followed by irritating itch. I could recall similar episodes, typically

when I came home from work by public transport without my jacket, when I had to work late under

cold AC, or when I scratched my skin and my hand weren`t clean. But, the weather these days is not cold and I always wear long-sleeves when I come home

from the office.

I would like to know what am I experiencing? Am I allergic to cold, and how can I deal with it?

ASk

SILVER | 28

H E A L T H Y T I p S

10M A k A n A n b E R n u T R I S I b A g I

A L M o n dMengandung Vitamin E sebagai antioksidan ganda yang baik untuk mencegah penyakit utama seperi kanker dan jantung. alMonD - Containing Vitamin E that works as double antioxidant, almond can prevent major illnesses, such as cancers and heart diseases.

A p E L Mengandung Fitokimia yaitu antioksidan untuk menangkal radikal bebas. apples - contain phytochemical, a type of antioxidant that counter free radicals.

b L u E b E R R YMengandung anthocyanins yang mampu menjaga kesehatan mata.BlueBerry - The anthocyanin keeps your eyes healthy.

b R o k o L IMengandung nutrisi nabati seperti tiosianat, indoles, sulforaphane, isothiocyanate dan flavonoid yang merupakan zat anti kanker.BroCColi - Contains plant-based nutrition, such as thiocyanate, indole, sulforaphane, isothiocyanate, and flavonoid that can prevent cancer.

k A c A n g M E R A HTinggi serat sehingga baik bagi pencernaan dan mengurangi resiko kanker usus.reD Bean - High in fiber, read beans are good for the digestive system and reduce the risk of colon cancer.

S A L M o nMengandung Omega 3 untuk mencegah penyakit kronis.salMon - high in Omega 3 that can prevent chronic diseases.

b A Y A MMengandung zat besi untuk mencegah anemia.spinaCH - high in zinc that is effective to prevent anemia.

u b IMengandung beta karoten yang tinggi sehingga membantu meningkatkan ketahanan tubuh dari radikal bebas dan penyakit. sWeet potato - High beta carotene in sweet potato boosts the immune system and works as antioxidant.

J u S S A Y u R A nJus bisa menjadi alternatif mempertahankan nutrisi dalam sayuran dibandingkan diolah dengan cara dimasak. vegetaBles JuiCe - Compared to prevalent cooking methods, juice can be a way to preserve nutrition in vegetables.

g A n d u MStudi yang dilakukan di Harvard University menemukan bahwa orang yang mengonsumsi gandum lebih kecil kemungkinannya untuk menderita gagal jantung.WHeat- A study done at the Harvard University showed that people who consume wheat as a major part of their diet have lower risk of heart failure.

10 Most Nutritious Food for the Body

29 | SILVER

H E A L T H Y T I p S

T R I k J I T u M E n g E n d A L I k A n

Tidak hanya menyehatkan tubuh, olahraga juga bisa memberikan dampak positif pada kualitas tidur seseorang. Dengan melakukan olahraga rutin yang melatih otot dan tubuh, seseorang terbukti bisa tidur lebih lama dan lebih nyenyak. Olahraga yang dapat dilakukan antara lain aerobic, melompat, berjalan, menari, lompat tali, berenang, dan masih banyak lagi.

Namun bagi sebagian orang, berolahraga sebelum tidur justru membuat mereka semakin kesulitan memejamkan mata. Keadaan ini memang mungkin terjadi karena sistem tubuh tiap-tiap orang berbeda. Oleh sebab itu, disarankan untuk menghindari berolahraga 3 jam sebelum waktu tidur.

Not only is it healthy, but doing exercise can also have positive impact on your sleep quality. Regular exercise that trains our muscles and body has been proven effective to make us sleep longer and better. There are different types of exercise we can take, such as aerobics, jumping, walking, dancing, rope jumping, swimming, and many more.

However, as different people have different body types

and systems, some will find it difficult to sleep after an

exercise. Therefore, avoid exercising within 3 hours right before bedtime.

o L A H R A g A b A n T u T I d u R L E b I H

Di tengah tuntutan pekerjaan dan rutinitas keseharian yang melelahkan, stress sering menjadi hal yang tak dapat terhindarkan, sehingga penting bagi kita untuk tahu cara mengelola dan mengendalikannya.

Pada umumnya, stress bersumber dari pikiran, misalnya kecemasan atau ekspetasi yang berlebihan. Untuk itu, cobalah untuk mengubah atau menyesuaikan cara pandang dan ekspektasi kita terhadap sesuatu agar selaras dengan kenyataan.

Penting dipahami, beban kerja dan tekanan lingkungan sosial dapat memunculkan efek yang berbeda jika kita memandangnya dengan cara yang berbeda pula. Contoh, alih-alih merasa tersiksa ketika harus mengurus anak yang sakit di rumah sementara pekerjaan masih menumpuk di kantor, cobalah memandangnya sebagai kesempatan untuk beristirahat dan berinteraksi dengannya.

Saran lainnya, cobalah juga untuk melihat segala sesuatu dengan lebih luas dan panjang karena bisa jadi tekanan di masa ini menjadi sebuah peluang baru di masa depan.

Tidak ada salahnya mengubah cara pandang terutama bila kita percaya itu berdampak positif pada kesehatan jiwa.

Daily workload and routine can be tiresome, and in that situation stress becomes inevitable. Therefore, it is important to know how to manage and control it.

Stress is usually triggered by our state of mind, such as when we have excessive anxiety, or even expectations. To deal with the stress, we need to try to change our perspective or adjust our expectations to better match our realities.

One thing to understand is that changing the way we look at things will also change the effect of workload and social pressure on us. For example, we may feel overwhelmed when we need to take care of a sick child at home, while thinking about our work at the office. Instead of letting the stress take over, try to see it as an opportunity to be away from work and to have quality time with your child.

You can also try to choose a bigger and wider perspective; the challenges today could be turning into new opportunities in the future.

There is nothing wrong with shifting our perspectives, especially if it`s not necessary for our mental wellbeing.

A Powerful Way to Control Stress

Get Better Sleep by Exercising

29 | SILVER

SILVER | 30

L E I S u R E

Bagi penyuka Asian Food, tak lengkap rasanya bila belum mencicipi menu di Yumzaa (baca: yam cha). Berbagai menu seperti dimsum, bakpau, lumpia, dan laksa disajikan dengan cita rasa yang berbeda dan tentunya sangat lezat.

Bakpau telur asin, salah satu menu yang patut dicoba. Teksturnya yang kenyal berpadu dengan kuning telur asin dan manisnya butter begitu melted dalam setiap gigitan. Untuk main course, jangan lewatkan Yumzaa Cheese Baked Rice dan Claypot Rice. Kesegaran Es Jeruk dengan batang Sereh juga dapat dijadikan pilihan untuk menemani hidangan.

Konsep open kitchen menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung yang ingin melihat proses pembuatan setiap hidangan. Menariknya lagi, restoran yang berdiri sejak 2015 ini menyediakan berbagai promo seperti Lunch Promo dan Dinner Promo dengan harga Rp5.500 dan Rp9.900 saja.

Saat ini, Restoran dengan kisaran harga Rp14.000—Rp42.000 ini mempunyai dua outlet di Supermal Karawaci dan Cibinong City Walk. Tertarik untuk mencoba?

If you deem yourself an Asian Food lover, do not miss experiencing dining at Yumzaa (pronounced: yam cha). Delectable dishes such as dim sum, bapao, lumpia, and laksa are served with refined tastes.

A must-try dish is the salted egg bapao. Its sticky and fluffy texture blends with egg yolk and sweet butter that melts in each bite. For the main course, you do not want to miss Yumzaa Cheese Baked Rice, and Claypot Rice, complemented with Iced Orange and Lemongrass beverage.

Established in 2015, open kitchen concept becomes this restaurant’s attractive feature, allowing diners to see firsthand how their meals are cooked. Similarly attractive is Yumzaa’s promotional programs, such as Lunch and Dinner Promo where prices go as low as Rp5,500 and Rp9,900.

With menu price ranges from Rp14,000 to Rp42,000, Yumzaa today operates two outlets, one at Supermal Karawaci, and the other at Cibinong City Walk. Interested?

YuMzAA

Yumzaa, Asian Food Champion

31 | SILVER

q u I z

Kirim jawaban melalui email ke [email protected] dengan mencantumkan subject: k u I S S I L V E R + E d I S I J u n I 2 0 1 6 .Cantumkan nama lengkap, nomor identitas (KTP/SIM/Paspor), tanggal lahir, alamat lengkap dan nomor telepon.Setiap edisi akan dipilih beberapa orang pemenang yang berhak mendapatkan souvenir menarikJawaban diterima paling lambat 15 Juni 2016

A c R o S S

3. Mesin oksigen tekanan positif berbentuk masker yang dipakai selama tidur, berguna untuk menyembuhkan sleep apnea (singkatan)4. Penyakit mata yang ditandai dengan terjadinya kekeruhan pada lensa mata seseorang5. Penyakit kronis akibat sleep apnea yang berkaitan dengan kadar gula berlebih pada tubuh

2

5 6

4

31

d o W n

1. Cara untuk mengobati penyakit katarak2. Usaha memberikan kekebalan tubuh terhadap penyakit melalui suntikan berisikan kuman yang dilemahkan6. Vaksin untuk mencegah penyakit tuberkulosis

31 | SILVER

SILVER | 32

ONLINE APPOINTMENT

www.siloamhospitals.comvisit

Informative • Health Resource

BALI KUTA • BALI NUSA DUA • BALI SUNSET • BUTON • BALIKPAPAN • CIKARANG • DEPOK • JAKARTA KEBON JERUK • JAKARTA MAMPANG • JAKARTA SEMANGGI (MRCCC)

JAKARTA TB SIMATUPANG • JAMBI • KUPANG • LABUAN BAJO • MAKASSAR • MANADO • MEDAN • PALEMBANG • PURWAKARTA • SURABAYA • TANGERANG LIPPO VILLAGE • TANGERANG RSUS

www.siloamhospitals.com

24 Hour Siloam Ambulance Services, contact: 1 – 500 – 911Appointment and General Information, contact: 1 – 500 – 181

SilverMag - Mei2016 1p.indd 1 5/23/16 5:01 PM