Hati Dan Pankreas Sp(1)

23
Hati dan Pankreas Fauzan Fidadi Pramuharsha* Alamat Korespondensi: Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Jalan Terusan Arjuna no. 6 Jakarta 11510 PENDAHULUAN Sistem digestivus adalah sistem yang mempelajari tentang proses pencernaan zat-zat makanan yang terjadi di dalam tubuh manusia. Pada dasarnya sistem pencernaan makanan dalam tubuh manusia dibagi menjadi 3 bagian, yaitu proses penghancuran makanan yang terjadi dalam mulut hingga lambung. Selanjutnya adalah proses penyerapan sari-sari makanan yang terjadi di dalam usus. Kemudian proses pengeluaran sisa-sisa makanan 1

description

hati dan pankreas

Transcript of Hati Dan Pankreas Sp(1)

Page 1: Hati Dan Pankreas Sp(1)

Hati dan Pankreas

Fauzan Fidadi Pramuharsha*

Alamat Korespondensi: Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

Jalan Terusan Arjuna no. 6

Jakarta 11510

PENDAHULUAN

Sistem digestivus adalah sistem yang mempelajari tentang proses pencernaan zat-zat

makanan yang terjadi di dalam tubuh manusia. Pada dasarnya sistem pencernaan makanan

dalam tubuh manusia dibagi menjadi 3 bagian, yaitu proses penghancuran makanan yang

terjadi dalam mulut hingga lambung. Selanjutnya adalah proses penyerapan sari-sari

makanan yang terjadi di dalam usus. Kemudian proses pengeluaran sisa-sisa makanan

melalui anus. Saluran pencernaan terdiri dari mulut, tenggorokan, kerongkongan, lambung,

usus halus, usus besar, rectum dan anus. Sistem pencernaan juga meliputi organ-organ yang

terletak diluar saluran pencernaan, yaitu pancreas, hati dan kandung empedu. Semua organ

tersebut menghasilkan enzim-enzim yang berguna untuk menguraikan makanan dari molekul

kompleks menjadi sederhana yang dapat digunakan oleh setiap sel untuk aktivitas tubuh

manusia.1

1

Page 2: Hati Dan Pankreas Sp(1)

Struktur Makroskopis

Hati (Hepar)

Hati atau hepar

menempati sebagian

besar rongga abdomen

kanan atas. Hati kenyal

seperti jeli. Berat hati

bervariasi, rata-rata 1 ½

kg. Hepar dilapisi

peritoneum, kecuali

bagian belakang yang

langsung melekat pada

diphragma dan disebut bare area (area nuda). Pada penampang sagital hepar, tampak

bagian depan lebih rendah dari pada bagian belakang.2,3

Hepar bertekstur lunak, lentur dan terletak di bagian atas cavitas abdominalis tepat di

bawah diafragma. Seluruh hepar dikelilingi oleh kapsula fibrosa, tetapi hanya sebagian

ditutupi oleh peritoneum. Sebagian besar hepar terletak di profunda arcus costalis dextra

dan hemidiafragma dextra memisahkan hepar dari pleura, pulmo, pericardium dan cor.

Hepar terbentang ke sebelah kiri untuk mencapai hemidafragma sinitra. Permukaan atas

hepar yang cembung melengkung di bawah kubah diafragma.2,3

Hepar dibedakan menjadi dua lobus, yaitu lobus kanan dan lobus kiri. Batas lobus

kanan dan lobus kiri adalah sebuah alur berbentuk huruf H yang ditempati oleh lig. Teres

hepatis dan lig venosum arantii di sebelah caudal, dan lig falciforme hepatis di sebelah

cranial. Lobus kanan terbagi menjadi lobus caudatus dan quadratus oleh hepatis dan fossa

sagitalis dextra. Di luar hepar terlihat facies diaphragmatica yaitu bagian yang

berhubugnan dengan difragma dan facies visceralis atau facies inferior yaitu bagian yang

menghadap cavum abdomen.2,3

Facies visceralis atau facies inferior dijumpai alur yang berbentuk huruf H, dapat

ditemui alur melintang sesuai pintu masuk pembuluh darah dan saluran empedu ke dalam

2

Gambar 1: Hepar dilihat dari anterior

Page 3: Hati Dan Pankreas Sp(1)

hepar yaitu porta hepatis. Disebelah kanan terdapat alur besar yaitu fossa sagitalis dextra

ditempati v. cava inferior dan vesica fellea. Disebelah kiri terdapat fossa sagitalis sinistra

yang ditempati oleh lig. venosum arantii dan lig. teres hepatis. Pada fascies inferior

hepatis berbatasan dengan ; 2,3

- Oesophagus : impresio oesophagea

- Gaster : impresio gastrica

Pada lobus dexter hepatis berbatasan dengan

- Duodenum dan pylorus : impressio duodenalis

- Colon             : impresio colica

- Ginjal                  : impresio renalis

Facies diaphragmatica hepatis berbatasan dengan permukaan bawah paru dan

jantung, tempat perbatasan menimbulkan lekukan akibat tertekan sedikit oleh jantung

disebut impresio cardiac. Fiksasi hepar terutama oleh diphragma dan vena cava inferior,

ligamentum teres hepatis memfiksasi ke umbilicus dan ligamntum falsiforme hepatis.

Ligamentum triangulare hepatis merupakan lipatan peritoneum pada kedua ujung kiri dan

kanan hepar, melekat juga pada diphragma, dibagi menjadi dua yaitu lig. triangulare

dextra dan lig. triangulare sinistra. Ligamentum coronarium dextra yaitu lipatan

perironeum yang melapisi hepar di facies diaphragmatica yang memisahkan diri.

Ligamentum coronarium hepatis dapat dibedakan lembar depan yang menjadi lig,

falciforme hepatis dan lembar belakang membentuk kantung yaitu recessus

hepatorenocolica. 2,3

Pendarahan hepar pembuluh nadi dari a. hepatica comunis merupakan cabang a.

coeliaca, a. hepatica propria  merupakan cabang a. hepatica communis dan a. hepatica

sinistra dan dextra cabang dari a. hepatica propria. Pembuluh balik hepar hamper semua

darah dari system pencernaan dialirkan ke dalam v. porta hepatis yang dibentuk oleh v.

mesenterica superior, v. mesenterica inferior, v. lienalis, v. coronaria ventriculi, v.

paraumbilicalis. Pembuluh getah bening tubuh terutama melalui 7 saluran yaitu 2 daluran

dari trunkus lumbalis dextra dan sinistra, 2 truncus intestinalis, 2 truncus descendence

dextra, 1 ductus thorasicus.2

3

Page 4: Hati Dan Pankreas Sp(1)

PankreasPankreas merupakan suatu organ berupa kelenjar dengan panjang dan tebal sekitar

12,5 cm dan tebal + 2,5 cm (pada manusia). Pankreas terbentang dari atas sampai ke

lengkungan besar dari perut dan biasanya dihubungkan oleh dua saluran ke duodenum

(usus 12 jari), terletak pada dinding posterior abdomen di belakang peritoneum sehingga

termasuk organ retroperitonial kecuali bagian kecil caudanya yang terletak dalam

ligamentum lienorenalis. Strukturnya lunak dan berlobulus.3,4

Pankreas dapat dibagi ke dalam:2,3

- Caput Pancreatis

Berbentuk seperti cakram dan terletak di dalam bagian cekung duodenum. Sebagian

caput meluas di kiri di belakang arteri dan vena mesenterica superior serta dinamakan

Processus Uncinatus.

- Collum Pancreatis

Merupakan bagian pancreas yang mengecil dan menghubungkan caput dan corpus

pancreatis. Collum pancreatis terletak di depan pangkal vena portae hepatis dan

tempat dipercabangkannya arteria mesenterica superior dari aorta. 

- Corpus Pancreatis

Berjalan ke atas dan kiri, menyilang garis tengah. Pada potongan melintang sedikit

berbentuk segitiga.

- Cauda Pancreatis

Berjalan ke depan menuju ligamentum lienorenalis dan mengadakan hubungan

dengan hilum lienale.

Pankeras mempunyai saluran yaitu ductus

pancreaticus major yang bentuk saluran

bercabang-cabang menjadi Herring Bone.

Pendarahan pankeras oleh a.

pancreaticoduodenale superior dan a.

pancreaticoduodenale inferior. Venanya

sesudai dengan nadinya dan darah dialirkan ke

dalam v. lienales dan v. mesenterica superior.

Persarafan pankeras oleh plexus celiacus.3

4

Gambar 2: Pankreas

Page 5: Hati Dan Pankreas Sp(1)

Struktur Mikroskopis Hati

Merupakan kelenjar terbesar yang beratnya 1500g. dibungkus oleh jaringan

penyambung padat fibrosa (capsula Glissoni). Capsula ini bercabang-cabang ke dalam

hati membentuk sekat-sekat interlobularis, ketebalan sekat berbeda pada spesies yang

berbeda, misalnya pada babi lebih tebal daripada manusia. Terdiri dari lobus-lobus yang

bentuknya hexagonal/polygonal, dibatasi jaringan interlobular. Jika dilihat dari tiga

dimensi, lobules seperti prisma hexagonal/polygonal disebut lobules klasik, panjangnya

1-2mm. sel-sel hati / hepatocyte bebrbentuk polygonal tersusun berderet radier,

membentuk lempengan yang saling berhubungan, dipisahkan oleh sinusoid yang juga

saling berhubungan.5

Lobulus Hati

- Lobulus Klasik

Bagian jaringan hati dengan pembuluh-pembuluh darah yang mendarahinya yang

bermuara pada pusatnya vena centralis. Batas-batasnya adalah jaringan penyambung

interlobular.5

- Lobulus Portal

Bagian jaringan hati dengan aliran empedu yang menuju ductus biliris di dalam

segitiga Kiernam.5

Uni fungsional hati (acinus hati)

Bagian hati yang mengalirkan empedu ke dalam satu ductusbiliaris terkecil di dalam

jaringan interlobular dan juga daerah ini mendapat perdarahan dari cabang terakhir vena

porta dan arteri hepatica.5

Sinusoid Hati

Lebih lebar dari kapiler dengan bentuk tidak teratur. Dindingnya dibentuk oleh sel

endotel yang mempunyai fenestra. Pada dinding menempel:5

- Dinding bagian luar menempel fat storing cell (pericyte)

- Dinding sebelah dalam menempel sel kupffer yang bersifat fagositik.

5

Page 6: Hati Dan Pankreas Sp(1)

PankreasPankreas adalah campuran kelenjar eksokrin dan kelenjar endokrin yang

memproduksi enzim dan hormon pencernaan. Fugnsi pankreas adalah mengahasilkan

enzim pencernaan yang bekerja di usus halus dan menghasilkan hormon insulin dan

glukagon ke dalam aliran darah. Enzim yang diproduksi di simpan dan dilepaskan oleh

sel dari bagian eksokrin. Hormonnya disintesis dalam kelompok sel-sel dari jaringan

endokrin yang dikenal sebagai pulau-pulau langerhans. Bagian eksokrin pankreas adalah

kelenjar asinar kompleks, dengan struktur serupa dengan kelenjar parotis ciri khas lain

adalah bahwa bagian duktus interkalaris menjulur ke dalam lumen asini.duktus

interkalaris menjadi duktus interlobular yang lebih besa yang dilapisi oleh sel silindris.5

Mekanisme Fungsi Hati

Fungsi dasar hati dapat dibagi menjadi:6

- Fungsi vascular untuk menyimpan dan menyaring darah

- Fungsi metabolism yang berhubungan dengan sebagian besar sistem metabolisme

tubuh

- Fungsi sekresi yang berperan membentuk empedu yang mengalir melalui saluran

empedu ke saluran pencernaan.

Dalam fungsi vaskularnya hati adalah sebuah tempat mengalir darah yang besar. Hati

juga dapat dijadikan tempat penyimpanan sejumlah besar darah. Hal ini diakibatkan hati

merupakan suatu organ yang dapat diperluas. Aliran limfe dari hati juga sangat tinggi karena

pori dalam sinusoid hati sangat permeable. Selain itu hati juga terdapat sel Kupffer

(derivatsistem retikuloendotelial atau monosit-makrofrag) yang berfungsi untuk menyaring

darah.6

.Fungsi metabolisme hati dibagi menjadi metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein.

Dalam metabolisme karbohidrat fungsi hati: menyimpan glikogen, mengubah galaktosa dan

fruktosa menjadi glukosa, glukoneogenesis, membentuk senyawa kimia penting dari hasil

perantara metabolisme karbohidrat. Dalam metabolisme lemak fungsi hati: kecepatan

oksidasi beta asam lemak yang sangat cepat untuk mensuplai energi bagi fungsi tubuh yang

6

Page 7: Hati Dan Pankreas Sp(1)

lain, pembentukan sebagian besar lipoprotein, pembentukan sejumlah besar kolesterol dan

fosfolipid, dan penguraian sejumlah besar karbohidrat dan protein menjadi lemak. Dalam

metabolisme protein hati berfungsi: deaminasi asam amino, pembentukan ureum untuk

mengeluarkan amonia dari dalam tubuh, pembentukan protein plasma, interkonversi di antara

asam amino yang berbeda. Fungsi sekresi hati membentuk empedu juga sangat penting. Salah

satu zat yang dieksresi ke empedu adalah pigmen bilirubin yang berwarna kuning-kehijauan.

Bilirubin adalah hasil akhir dari pemecahan hemoglobin. Bilirubin merupakan suatu alat

mendiagnosis yang sangat bernilai bagi para dokter untuk mendiagnosis penyakit darah

hemolitik dan berbagai tipe penyakit hati.6

EmpeduFungsi utama dari kandung empedu adalah memekatkan empedu dengan absorpsi air

dan natrium. Kandung empedu mampu memekatkan zat terlarut yang kedap, yang terkandung

dalam empedu hepatik 5-10 kali dan mengurangi volumenya 80-90%. fungsi penting garam

empedu yaitu:7

1. Berperan dalam emulsi lemak, asam empedu membantu mengemulsi partikel-partikel

lemak yang besar menjadi partikel yang lebih kecil dan area permukaan yang lebih luas untuk

kerja enzim.

2. dengan bantuan enzim lipase yang disekresikan dalam getah pangkres, Asam empedu

membantu transport dan absorpsi produk akhir lemak yang dicerna menembus membrane sel.

3. Berperan dalam mengeluarkan beberapa produk buangan dari darah antara lain bilirubin,

suatu produk akhir dari penghancuran hemoglobin, dan kelebihan kolesterol yang di bentuk

oleh sel- sel hati. Sedangkan fungsi utama dari kandung empedu adalah; menyimpan cairan

empedu yang secara terus menerus disekresi oleh hati, mengkonsentrasikan cairannya dengan

cara mereabsorpsi cairan dan elektrolit.

Pengosongan kandung empedu dipengaruhi oleh hormon kolesistokinin, hal ini terjadi

ketika makanan berlemak masuk ke duodenum sekitar 30 menit setelah makan. Dasar yang

menyebabkan pengosongan adalah kontraksi ritmik dinding kandung empedu, tetapi

efektifitas pengosongan juga membutuhkan relaksasi yang bersamaan dari sfingter oddi yang

menjaga pintu keluar duktus biliaris komunis kedalam duodenum. Selain kolesistokinin,

kandung empedu juga dirangsang kuat oleh serat-serat saraf yang menyekresi asetilkolin dari

7

Page 8: Hati Dan Pankreas Sp(1)

sistem saraf vagus dan enterik. Kandung empedu mengosongkan simpanan empedu pekatnya

ke dalam duodenum terutama sebagai respon terhadap perangsangan kolesistokinin. Saat

lemak tidak terdapat dalam makanan, pengosongan kandung empedu berlangsung buruk,

tetapi bila terdapat jumlah lemak yang adekuat dalam makanan, normalnya kandung empedu

kosong secara menyeluruh dalam waktu sekitar 1 jam. Garam empedu, lesitin, dan kolesterol

merupakan komponen terbesar (90%) cairan empedu. Sisanya adalah bilirubin, asam lemak,

dan garam anorganik. Garam empedu adalah steroid yang dibuat oleh hepatosit dan berasal

dari kolesterol. Pengaturan produksinya dipengaruhi mekanisme umpan balik yang dapat

ditingkatkan sampai 20 kali produksi normal kalau diperlukan.7

BilirubinEritrosit pada akhir masa hidupnya (yang sudah terlalu rapuh dalam sirkulasi)

membran selnya pecah dan hemoglobin yang lepas difagositosis oleh RES. Hemoglobin

dipecah menjadi heme dan globin dan cincin heme dibuka untuk memberikan (1) besi

bebas yang ditranspor ke dalam darah oleh transferin, dan (2) rantai lurus dari empat inti

pirol, yaitu substrat yang akan dibentuk menjadi pigmen empedu. Pertama pembentukan

biliverdin berantai lurus. Biliverdin di konversikan ke bilirubin dengan reduksi. Bilirubin

(bebas) yang bersirkulasi dalam plasma terikat albumin (karena bilirubin ini larut lemak).

Memasuki hati, albumin melepaskan ikatan dengan bilirubin, dan memasuki hepatosit.

Sekitar 80% Bilirubin dikonjugasi oleh asam glukuronat melalui mekanisme yang

melibatkan biilirubin-UDP glukuronosiltransferase menjadi bilirubin terkonjugasi (larut

air), 10% dikonjugasi dengan sulfat membentuk bilirubin sulfat, dan 10% lainnya

berikatan dengan zat lain.8

Hati orang dewasa mempunyai kapasitas cadangan untuk mengkonjugasi dan

mengekskresi 5-10 kali biilrubin normal (500 µmol/24 jam). Pada neonatus, enzim ini

belum aktif sepenuhnya, misal aktivitas glukuronosil transferase perlu waktu ±3 minggu

untuk berkembang, sehingga hati neonatus hampir tak mempunyai kapasitas untuk

mengekskresi beban bilirubin normalnya dan bisa meningkat saat terjadi pemecahan

eritrosit berlebih. Ikterus sebelum usia 24 jam adalah abnormal, tapi hiperbilirubinemia

moderat (80 µmol/L) dalam minggu pertama mungkin tak patologis (ikterus fisiologis).8

Ikterus adalah pewarnaan jaringan tubuh menjadi kekuning-kuningan pada kulit dan

jaringan dalam. Penyebab umumnya karena sejumlah besar bilirubin masuk dalam cairan

8

Page 9: Hati Dan Pankreas Sp(1)

ekstrasel, baik bilirubin bebas atau bilirubin terkonjugasi. Konsentrasi bilirubin normal

(baik bilirubin bebas dan terkonjugasi) ±0.5 mg/dL plasma. Kulit mulai tampak kuning

ketika konsentrasinya meningkat >3 kali dari normal (>1.5 mg/dL)8

Ekskresi Pigmen Empedu

Empedu yang dihasilkan oleh hepatosit mengalir ke kanalikuli biliaris dan masuk ke

duktus biliaris hingga sampai ke usus. Dalam usus besar ia direduksi oleh kerja bakteri

menjadi berbagai pigmen termasuk urobilinogen yang mudah larut dan akhirnya menjadi

sterkobilinogen. Kemudian sterkobilinogen diekskresikan dalam feses dan mengalami

oksidasi dengan udara menjadi sterkobilin.8

Di usus besar, sebagian besar urobilinogen direabsorbsi mukosa usus kembali ke

dalam darah. Sebagian lagi di ekskresikan oleh hati ke usus, tapi ±5% oleh ginjal lewat

urin. Setelah terpapar udara, mengalami oksidasi menjadi urobilin.8

Pankreas

Sekresi EksokrinSekresi Pankreas mengandung enzim untuk mencernakan 3 jenis makanan utama:

Protein (tripsin, kimotripsin, karboksi polipeptidase), karbohidrat (amilase pankreas), dan

lemak (lipase pankreas). Disintesis oleh sel asinus pankreas dan kemudian dikeluarkan

melalui duktus pankreatikus. Sel eksokrin pankreas mengeluarkan cairan elektrolit dan

enzim sebanyak 1500-2500 ml. Sehari dengan pH 8 sampai 8,3. Sekresi eksokrin

pankreas diatur oleh mekanisme humoral dan neural dalam tiga fase yaitu fase sefalik

melalui asetilkolin yang dibebaskan ujung n. vagus merangsang sekresi enzim pencernaan

pankreas. Pada fase gastrik, dengan adanya protein dalam makanan akan merangsang

keluarnya gastrin yang juga merangsang keluarnya enzim pencernaan ke dalam

duodenum, dan ketika kimus yang bersifat asam memasuki duodenum. Pada fase

intestinal, membran mukosa duodenum menghasilkan hormon peptida sekretin ke aliran

darah. Hormon ini kemudian akan menstimulasi sekresi pankreas yang mengandung ion

bikarbonat dalam konsentrasi tinggi. Ion ini berguna untuk menetralisir asam pada kimus

dan menciptakan suasana yang memungkinkan kerja dari enzim pencernaan. Hormon

kolesistokinin juga merupakan perangsang yang sangat kuat terhadap sekresi enzim

9

Page 10: Hati Dan Pankreas Sp(1)

terutama dengan adanya protein dan lemak dalam kimus. Seperti halnya sekretin

kolesistokinin juga dikeluarkan melalui pembuluh darah yang merangsang keluarnya

cairan pankreas yang mengandung enzim pencernaan dalam konsentrasi tinggi.7,8

Pada saat disintesa enzim-enzim proteolitik berada dalam bentuk tidak aktif,

sedangkan enzim amilase dan lipase sudah dalam bentuk aktif. Enzim-enzim ini

tersimpan dalam granula zimogen sampai terdapat rangsangan untuk melakukan sekresi

dan enzim dikeluarkan dengan proses eksostosis, dan kemudian diaktifkan di dalam

lumen intestinal.7,8

Sekresi EndokrinSekresi hormon dihasilkan oleh sel islet dari Langerhans. Setiap pulau berdiameter 75

sampai 150 makron.Berjumlah sekitar 1 – 2 juta, dan dikelilingi oleh sel-sel asinus

pankreas, disekelilingnya terdapat kapiler darah khusus dengan pori-pori yang besar. Sel-

sel islet pankreas mempunyai tiga tipe sel mayor, yang masing-masing memproduksi

endokrin yang berbeda yaitu sel alfa (20 %) terletak di perifer dan memproduksi

glukagon, sel beta (75 %) terletak di sentral memproduksi hormon insulin,sel delta (5 %)

yang mensekresi hormon somotostatin, dan sisanya yang memproduksi pankreas

polipeptida. Hormon-hormon yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin adalah:7,8

Insulin

Insulin adalah suatu polipeptida yang mengandung dua rantai asam aminoyang

dihubungkan oleh jembatan disulfida. Terdapat perbedaan kecil dalam komposisi

asam amino molekul dari satu spesies ke spesies lain. Perbedaan ini biasanya tidak

cukup besar untuk dapat mempengaruhi aktivitas biologi suatu insulin pada spesies

heterolog tetapi cukup besar untuk menyebabkan insulin bersifat antigenic.7,8

Insulin dibentuk di retikulum endoplasma sel B. Insulin kemudian dipindahkan ke

aparatus golgi, tempat ia mengalami pengemasan dalam granula-granula berlapis

membran. Granula-granula ini bergerak ke dinding sel melalui suatu proses yang

melibatkan mikrotubulus dan membran granula berfusi dengan membran sel, mengeluarkan

insulin ke eksterior melalui eksositosis. Insulin kemudian melintasi lamina basalis sel

B serta kapiler dan endotel kapiler yang berpori mencapai aliran darah.Waktu paruh

insulin dalam sirkulasi pada manusia adalah sekitar 5 menit. Insulin berikatan dengan

reseptor insulin lalu mengalami internalisasi. Insulin dirusak dalam endosom yang

10

Page 11: Hati Dan Pankreas Sp(1)

terbentuk melalui proses endositosis. Enzim utama yang berperan adalah insulin

protease, suatu enzim di membran sel yang mengalami internalisasi bersama insulin.7,8

Efek insulin pada berbagai jaringan:7,8

- Jaringan Adiposa

Meningkatkan masuknya glukosa

Meningkatkan sintesis asam lemak

Meningkatkan sintesis gliserol fosfat

Meningkatkan pengedapan trigleserida

Mengaktifkan lipoprotein lipase

Menghambat lipase peka hormone

Meningkatkan ambilan K+

- Hati

Menurunkan ketogenesis

Meningkatkan sistesis protein

Meningkatkan sintesis lemak

Menurunkan pengeluaran glukosa akibat penurunan glukonegenesis dan

peningkatan sisntesis glukosa

Pada orang normal, pankreas mempunyai kemampuan untuk menyesuaikan

jumlah insulin yang dihasilkan dengan intake karbohidrat, tetapi pada penderita

diabetes fungsi pengaturan ini hilang sama sekali.

Glukagon

Molekul glukagon adalah polipepida rantai lurus yang mengandung 29 residu

asam amino dan memiliki molekul 3485. Glukagon merupakan hasil dari sel-sel alfa,

yang mempunyai prinsip aktivitas fisiologis meningkatkan kadar glukosa darah.

Glukagon melakukan hal ini dengan mempercepat konversi dari glikogen dalam hati dari

nutrisi-nutrisi lain, seperti asam amino, gliserol, dan asam laktat, menjadi glukosa

(glukoneogenesis). Kemudian hati mengeluarkan glukosa ke dalam darah, dan kadar

gula darah meningkat. Sekresi dari glukagon secara langsung dikontrol oleh kadar

gula darah melalui sistem feed-back negative. Ketika kadar gula darah menurun

sampai di bawah normal, sensor-sensor kimia dalam sel-sel alfa dari pulau

Langerhans merangsang sel-sel untuk mensekresikan glukagon. Ketika gula darah

11

Page 12: Hati Dan Pankreas Sp(1)

meningkat, tidak lama lagi sel-sel akan dirangsang dan produksinya diperlambat. Jika

untuk beberapa alasan perlengkapan regulasi diri gagal dan sel-sel alfa mensekresikan glukagon

secara berkelanjutan, hiperglikemia (kadar gula darah yang tinggi) bisa terjadi.

Olahraga dan konsumsi makanan yang mengandung protein bisa meningkatkan kadar

asam amino darah juga menyebabkan peningkatan sekresi glukagon. Sekresi glukagon

dihambat oleh GHIH (somatostatin).

Glukagon kehilangan aktivitas biologiknya

apabila diperfusi melewati hati atau apabila

di inkubasi dengan ekstrak hati, ginjal atau

otot. Glukagon juga di inaktifkan oleh

inkubasi dengan darah. Indikasinya ialah

bahwa glukagon dihancurkan oleh system

enzim yang sama dengan system yang

menghancurkan insulin dan protein-protein

lain.7,8

SomatostatinSomatostatin merupakan polipeptida dengan

14 asam amino dan berat molekul 1640 yang dihasilkan di sel-sel D langerhans.

Hormon ini juga berhasil diisolasi di hypothalamus, bagian otak lainnya dan saluran

cernah. Sekresi somotostatin ditingkatkan oleh :7,8

1. meningkatnya konsentrasi gula darah.

2. meningkatnya konsentrasi asam amino,

3. meningkatnya konsentrasi asam lemak, dan

4. Meningkatnya konsentrasi beberapa hormon saluran cerna yang dilepaskan pada

saat makan

Somatostatin mempunyai efek inhibisi terhadap sekresi insulin dan glukagon.

Hormon ini juga mengurangi motilitas lambung, duodenum dan kandung empedu.

Sekresi dan absorbsi saluran cerna juga dihambat. Selain itu somatostatin

menghambat sekresi hormon pertumbuhan yang dihasilkan hipofise anterior.

Pankreas polipeptida

12

Page 13: Hati Dan Pankreas Sp(1)

Hormon ini terdiri dari 36 asam amino dengan berat molekul 4200. Sampai

saat ini proses sintesanya belum jelas. Sekresinya dipengaruhi oleh hormon

kolinergik, dimana konsentrasinya dalam plasma menurun setelah pemberian

atropine. Sekresi juga menurun pada pemberian somatostatin dan glukosa intravena.

Sekresinya meningkat pada pemberian protein, puasa, latihan fisik dan keadaan

hipoglikemia akut.7,8

Metabolisme Xenobiotik

Xenobiotik berasal dari bahasa Yunani: Xenos yang artinya asing. Xenobiotik adalah

zat asing yang masuk dalam tubuh manusia. Contoh: obat obatan, insektisida, zat kimia

tambahan pada makanan (pemanis, pewarna, pengawet) dan zat karsinogen lainya.

Xenobiotik umumnya tidak larut air, sehingga kalau masuk tubuh tidak dapat diekskresi.

Untuk dapat diekskresi xenobiotik harus dimetabolisme menjadi zat yang larut, sehingga bisa

diekskresi. Organ yang paaling berperan dalam metabolisme xenobiotik adalah hati. Ekskresi

xenobiotik melalui empedu dan urin.9,10

Metabolisme xenobiotik dibagi 2 fase:

Fase Hidroksilasi Fase hidroksilasi adalah fase mengubah xenobiotik aktif menjadi inaktif, oleh enzim

Mono oksidase atau Sitokrom P450. Enzim Sitokrom P450 terdapat banyak di

Retikulum Endoplasma. Fungsi enzim ini adalah sebagai katalisator perubahan

Hidrogen (H) pada xenobiotik menjadi gugus Hidroksil (OH). Reaksi Hidroksilasi oleh

enzim Sitokrom P450 adalah sbb: RH + O2 → R-OH + H2O.9,10

Sitokrom P450 merupakan hemoprotein seperti Hemoglobin, banyak terdapat pada

membran retikulum endoplasma sel hati. Pada beberapa keadaan produk hidroksilasi

bersifat mutagenik atau karsinogenik.9,10

Fase KonjugasiFase konjugasi adalah fase mereaksikan xenobiotik inaktik dengan zat kimia

tertentu dalam tubuh menjadi zat yang larut, sehingga mudah diekskresi baik lewat

13

Page 14: Hati Dan Pankreas Sp(1)

empedu maupun urin. Zat dalam tubuh yang biasa dipergunakan untuk proses konjugasi

adalah: asam glukoronat, sulfat, acetat, glutation atau asam amino tertentu.

Glukuronidasi adalah proses menkonjugasi xenobiotik dengan asam glukorunat,

dengan enzim glukuronil transferase. Xenobiotik yang mengalami glukorunidasi adalah

asetilaminofluoren (karsinogenik), anilin, asam benzoat, meprobamat, fenol dan

senyawa steroid.9,10

Sulfasi adalah proses konjugasi xenobiotik dengan asam sulfat, dengan enzim

sulfotransferase. Xenobiotik yang mengalami sulfasi adalah: alkohol, arilamina, fenol

Konjugasi dengan Glutation, yang terdiri dari tripeptida (glutamat, sistein, glisin) dan

biasa disingkat GSH, menggunakan enzim glutation S-transferase atau epoksid

hidrolase. Xenobiotik yang berkonjugasi dengan GSH adalah xenobiotik elektrofilik

(karsinogenik).

Metabolisme xenobiotik kadang disebut proses detoksifikasi, tetapi istilah ini

tidak semuanya benar, sebab tidak semua xenobiotik bersifat toksik. Respon

metabolisme xenobiotik mencakup efek farmakologik, toksik, imunologik dan

karsinogenik.9,10

Kesimpulan

Hati terletak sebagian besar di rongga abdomen kanan atas. Pankreas merupakan

suatu organ berupa kelenjar dengan panjang dan tebal sekitar 12,5 cm dan tebal + 2,5 cm

(pada manusia). Hati menghasilkan empedu yang kemudian zat yang dieksresi ke empedu

adalah pigmen bilirubin yang berwarna kuning-kehijauan. Bilirubin adalah hasil akhir dari

pemecahan hemoglobin. Dari pembahasan yang telah dijelaskan bahwa gangguan fungsi hati

bisa disebabkan karena perubahan mekanisme kerja hati, pankreas dan empedu.

14

Page 15: Hati Dan Pankreas Sp(1)

DAFTAR PUSTAKA

1. Snell RS. Anatomi klinik untuk mahasiswa kedokteran. Edisi 6. Jakarta: EGC;

2006.p.148-52.

2. Evelyn C. Anatomi dan fisiologis untuk paramedis. Jakarta: PT.Gramedia; 2009.

3. Netter F. Atlas of Human Anatomy. USA: Saunders Elsevier. 2011.

4. Faiz, Omar, dkk. At a Glance Anatomi. Erlangga: Jakarta. 2005.

5. Junqueira LC, Carneiro J. Histologi dasar. Edisi ke-10. jakarta: EGC; 2007.

6. Idrus, Alwi dkk. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Jilid I Edisi IV. Jakarta: Pusat Penerbitan

IPD FKUI.2006.

7. Ganong, W.F. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC.2008.

8. Guyton A. C., Hall J. E. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 11. Jakarta : EGC.2008.

9. Poedjiadi, Supriyanti. Dasar-Dasar Biokimia. Bandung: UI Press.2007.

10. Harjasasmita. Ikhtisar Biokimia Dasar B. Jakarta: FKUI.2005.

15