HASIL PENELAAHAN TEORI PLANETESIMAL

12
HASIL PENELAAHAN TEORI PLANETESIMAL GEOGRAFI X Tahun Pelajaran 2011-2012 SMAN 1 MANYAR

description

HASIL PENELAAHAN TEORI PLANETESIMAL. GEOGRAFI X Tahun Pelajaran 2011-2012 SMAN 1 MANYAR. Planetesimal Theory. Menurut Buku Bilingual Geografi X karya GATOT HARMANTO The theory is stated by Moulton, an Astronomer, and Chamberline, a Geologist. Both are American. - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of HASIL PENELAAHAN TEORI PLANETESIMAL

Page 1: HASIL PENELAAHAN TEORI PLANETESIMAL

HASIL PENELAAHANTEORI PLANETESIMAL

GEOGRAFI XTahun Pelajaran 2011-2012

SMAN 1 MANYAR

Page 2: HASIL PENELAAHAN TEORI PLANETESIMAL

Planetesimal TheoryMenurut Buku Bilingual Geografi X karya GATOT HARMANTO

• The theory is stated by Moulton, an Astronomer, and Chamberline, a Geologist. Both are American.

• According to Planetesimal Theory: “ That in fog is formed dense material that scatters called planetessimal. This dense material that then attract each other among them, because of attraction force of each part, longer big clump is formed called planet.”

• Teori tersebut dikemukakan oleh Moultoun, seorang ahli astronomi, dan Chamberline ahli Geologi.Keduanya berkebangsaan Amerika Serikat.

• Menurut teori Planetesimal: “ Bahwa dalam Kabut terdapat material padat yang berhamburan yang dinamakan Planetesimal. Benda padat inilah yang kemudian saling tarik menarik diantara sesamanya, karena gaya tarik masing-masing lama-kelamaan terbentuklah gumpalan yang besar yang dinamakan planet.”

Page 3: HASIL PENELAAHAN TEORI PLANETESIMAL

Planetesimal TheoryMenurut buku GEOGRAFI karya K.Wardiyatmoko penerbit

Erlangga, teori ini menjelaskan bahwa matahari telah ada sebagai salah satu dari bintang-bintang yang banyak.Pada suatu masa, ada sebuah bintang berpapasan pada jarak yang tidak terlalu jauh. Akibatnya terjadilah pasang naik pada permukaan matahari maupun bintang itu. Sebagian dari massa matahari itu tertarik ke arah bintang.

Pada waktu bintang itu menjauh, sebagian dari massa matahari itu jatuh kembali ke permukaan matahari dan sebagian lagi terhambur ke ruang angkasa sekitar matahari. Hal inilah yang dinamakan planetesimal yang kemudian menjadi planet-planet kecil dan beredar pada orbitnya.

Page 4: HASIL PENELAAHAN TEORI PLANETESIMAL

Planetesimal Theory

Menurut buku GEOGRAPHY BILINGUAL penerbit Yudhistira penulis Samadi.

Kabut pilin terdiri atas butir-butir mineral padat yang disebut planetesimal. Tiap-tiap planetesimal mempunyai lintasan orbit yang bebas sehingga terjadi tubrukan secara berulang.

Akibat tubrukan yang berulang dan adanya gaya grafitasi, terjadilah penumpukan planetesimal hingga menjadi gumpalan yang lebih besar dan mampat. Gumpalan terbesar berada di pusat kabut pilin dan menjadi matahari, sedangkan yang lebih kecil menjadi planet-planet.

Page 5: HASIL PENELAAHAN TEORI PLANETESIMAL

Planetesimal Theory

Menurut webblog http://chezpiere53.wordpress.com/2009/02/09/teori-pembentukan-bumi/

sekitar 4,6 miliyar tahun yang lalu di ruang angkasa terdapat awan gas dan debu yang mengapung mulai mengecil dan materi pada pusat awan itu mengumpul menjadi matahari. Sisanya memipih menjadi awan berbentuk cakram di sekitar matahari itu. Selama kira-kira 100 juta tahun, butir-butir debu dalam awan itu saling melekat membentuk planet yang sangat kecil dengan diameter hanya beberapa kilometer (planetesimal). Kemudian saling bertabrakan dan bergabung membentuk planet-planet.

Page 6: HASIL PENELAAHAN TEORI PLANETESIMAL

Planetesimal TheoryMenurut webblog

http://fisika-teoriterjadinyatatasurya.blogspot.com/Thomas C . Chamberlin seorang ahli geologi dan Forest R

Moulton seorang ahli astronomi mengemukakan teori yang dikenal dengan teori planetesimal yang berarti planet kecil. Teori ini menyatakan bahwa matahari telah ada sebagai salah satu dari bintang. Suatu saat matahari berpapasan dengan sebuah bintang dengan jarak yang tidak terlalu jauh shingga terjadi peristiwa pasang naik pada permukaan matahari maupun bintang itu, serta bagian dari massa matahari tertarik kearah bintang. Pada waktu bintang tersebut menjauh, sebagian dari massa matahari jatuh kembali ke permukaan matahari dan sebagian lagi terhambur keluar angkasa disekitar matahari. Hal inilah yang dinamakan planetesimal yang kemudian menjadi planet-planet yang beredar mengelilingi

Page 7: HASIL PENELAAHAN TEORI PLANETESIMAL

Planetesimal Theory Menurut Webblog

http://kikidengok.wordpress.com/2009/02/12/teori-terbentuknya-tata-surya/

Teori Planetesimal dikemukakan oleh T.C Chamberlein dan F.R Moulton.Menurut teori ini,Matahari sebelumnya telah ada sebagai salah satu dari bintang-bintang yang banyak di langit.Suatu ketika bintang berpapasan dengan Matahari dalam jarak yang dekat.Karena jarak yang dekat, tarikan gravitasi bintang yang lewat sebagian bahan dari Matahari(mirip lidah raksasa) tertarik ke arah bintaang tersebut.Saat bintang menjauh, lidah raksasa itu sebagian jatuh ke Matahari dan sebagian lagi terhambur menjadi gumpalan kecil atau planetesimal.Planetesimal-planetesimal melayang di angkasa dalam orbit mengitari Matahari.Dengan tumbukan dan tarikan gravitasi, planetesimal besar menyapu yang lebih kecil dan akhirnya menjadi planet.

Page 8: HASIL PENELAAHAN TEORI PLANETESIMAL

PLANETESIMAL THEORYMenurut webblog

http://geondutndut.netii.net/planetesimal.htmMatahari telah ada sebagai salah satu dari bintang-bintang yang

banyak. Pada suatu masa, ada sebuah bintang berpapasan pada jarak yang tidak terlalu jauh. Akibatnya, terjadilah peristiwa pasang naik pada permukaan matahari maupun bintang itu. Sebagian dari massa matahari itu tertarik kearah bintang.

Pada waktu bintang itu menjauh, sebagian dari massa matahari itu jatuh kembali ke permukaan matahari dan sebagian lagi terhambur ke ruang angkasa sekitar matahari. Hal inilah yang dinamakan planetesimal yang kemudian menjadi planet-planet kecil dan beredar pada orbitnya.

Page 9: HASIL PENELAAHAN TEORI PLANETESIMAL

Planetesimal TheoryMenurut webblog

http://blog.iptek-online.com/education/100-terjadinya-tata-surya.html

Menurut Thomas C. Chamberlain dan Forest R. Moulton pada tahun 1900. Matahari dan bintang lainnya pada suatu saat melintas sangat dekat satu sama lain. Akibatnya, terjadilah semacam pasang dan gas yang besar disedot dari matahari oleh tarikan gravitasi bintang lain tersebut.

Karena adanya pasang surut ini maka gas-gas tersebut berputar mengelilingi matahari lalu mulai mengalami penurunan suhu dan memadat membentuk partikel-partikel keras dalam ukuran yang berbeda yang disebut planetasimal (planet kecil). Partikel-partikel yang lebih besar yang disebut Knot, bertindak sebagai inti untuk pembentukan planet-planet itu.

Inti tersebut menarik dan bergabung dengan planet-planetesiamal lainnya yang lebih kecil dan akhirnya menjadi massa yang lebih besar sehingga membentuk planet-planet yang lebih kecil itu menjadi planetoida, meteor bahkan satelit-satelit dari planet-planet.

Page 10: HASIL PENELAAHAN TEORI PLANETESIMAL

KesimpulanBerdasarkan sumber yang telah didapat,

ternyata terdapat perbedaan penjabaran isi dari teori Planetesimal. Salah satu sumber mengatakan bahwa Planet terbentuk dari material padat kabut yang saling tarik menarik menjadi gumpalan besar. Sumber lain menjelaskan bahwa planetesimal (mineral padat kabut) saling bertubrukan dan mengahasilkan gumpalan besar yang disebut matahari, sedangkan gumpalan kecil disebut planet-planet. Namun beberapa sumber yang didapat dari webblog internet mengemukakan teori yang hampir sama dengan teori pasang surut.

Page 11: HASIL PENELAAHAN TEORI PLANETESIMAL

Anggota Kelompok1. Anggi Dwi Putri (04)2. Anisa Fadilatur R (05)3. Dwi Handayani (11)4. Fifin Hardiyanti (13)5. Hany Qoshirotur R (15)6. Juli Ayu Ningtyas (17)7. Kiky Amalia S R (18)8. Nurhidayatus S (26)

Page 12: HASIL PENELAAHAN TEORI PLANETESIMAL

THANK YOU FOR YOUR ATTENTION