Matriks Penelaahan Materi Muatan Teknis

download Matriks Penelaahan Materi Muatan Teknis

If you can't read please download the document

Transcript of Matriks Penelaahan Materi Muatan Teknis

  • 7/25/2019 Matriks Penelaahan Materi Muatan Teknis

    1/85

    MATRIKS PENELAHAAN MATERI MUATAN TEKNIS RANCANGAN PERDA RDTR KOTA CIREBON

    1

    MATRIKS PENELAAHAN MATERI MUATAN TEKNIS

    RANCANGAN PERDA TENTANG RDTR KOTA CIREBON

    No.Muatan Rancangan Perda

    RRTRSWK

    Verifikasi Kesesuaian Terhadap RTRW Kabupaten/Kota Pedoman Rencana Rinci Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Verifikasi Kesesuaian Terhadap RTRW Kabupaten/Kota Pedoman Rencana Rinci Tata Ruangdan Peraturan Zonasi

    Catatan PenyempurnaanRaperda RRTR Materi Teknis RRTR Peta RRTR

    Perda No.8/2012RTRW Kota Cirebon

    Perda No.22/2010RTRWP Jabar

    PP. No. 26/2008RTRWN

    PeraturanLainnya

    1TUJUAN PENATAAN BAGIAN

    WILAYAH PERKOTAAN

    1. 1. Tujuan Penataan BWP

    SWK I Bagian Kedua

    TujuanPasal 3

    (1) Tujuan SWK I tercapainya ruang SWK Iyang aman,nyaman, produktif, dan

    berkelanjutan dengan fungsi utama

    sebagai kawasan pelabuhan,

    perikanan, dan pariwisata, gunamenunjang terwujudnya kehidupan

    yang sejahtera.

    Tercapainya ruang SWK I yang aman,nyaman,produktif, dan berkelanjutan dengan fungsi utama

    sebagai kawasan pelabuhan, perikanan, dan

    pariwisata, guna menunjang terwujudnya kehidupan

    yang sejahtera.

    Bagian Kesatu

    Tujuan Penataan Ruang dan Wilayah KotaPasal 2

    Penataan Ruang Wilayah Kota bertujuanmewujudkan Kota sebagai PKN dan pusat

    pelayanan regional berbasis perdagangan

    dan jasa didukung sektor pariwisata,

    pendidikan dan budaya yang berlandaskannilai-nilai religius.

    Paragraf 2

    Pengembangan WilayahPasal 11

    (1) Pembagian WP sebagaimanadimaksud pada Pasal 10, terdiri atas :

    a. WP Ciayumajakuning sebagai

    penjabaran dari Kawasan Andalan

    Ciayumajakuning yang antisipatifterhadap perkembangan

    pembangunan wilayah perbatasan,

    meliputi Kabupaten Cirebon, Kota

    Cirebon, Kabupaten Indramayu,Kabupaten Majalengka, Kabupaten

    Kuningan, dan sebagian wilayah diKabupaten Sumedang

    Paragraf 2Rencana Pengembangan Sistem

    PerkotaanPasal 18

    (1) Sistem perkotaan di Daerah terdiri atas

    :

    a. penetapan Kawasan P erkotaanBodebek, Kawasan PerkotaanBandung Raya, dan Cirebon

    sebagai PKN, dengan peranmenjadi pusat koleksi dan distribusi

    skala internasional, nasional atau

    beberapa provinsi;

    Kota Cirebon diarahkan sebagai kota inti

    dari PKN dengan sarana dan prasarana

    minimal PKN yang terintegrasi dengan

    wilayah pengaruhnya, serta menjadisimpul utama pelayanan jasa dan

    perdagangan, dan industri di Daerahbagian timur, serta untuk kegiatan wisata

    budaya dan religi;

    Sistem Perkotaan Nasional: Pusat

    Kegiatan Nasional Cirebon (I/C/1)dengan arahan pengembangan:

    - I: Revitalisasi dan PercepatanPengembangan Kota-Kota Pusat

    Pertumbuhan Nasional

    - C/1:Pengembangan/Peningkatan

    fungsi

    Termasuk kedalam Kawasan

    Andalan Darat

    Kawasan Cirebon-Indramayu-Majalengka-Kuningan (Ciayumaja

    Kuning) dan Sekitarnya(II/A/2), (II/D/2), (I/F/2), (I/C/2)

    IIV: Tahapan PengembanganA : Pengembangan dan

    Pengendalian KawasanAndalan untuk Sektor Pertanian

    A/2 : Pengembangan Kawasan

    Andalan untuk Pertanian

    C : Rehabilitasi dan PengembanganKawasan Andalan untuk sektorPertambangan

    C/2 : Pengembangan KawasanAndalan untuk Pertambangan

    D : Rehabilitasi dan Pengembangan

    Kawasan Andalan untuk industri

    pengolahanD/2 : Pengembangan Kawasan

    Andalan untuk Industri

    Pengolahan

    F : Rehabilitasi dan PengembanganKawasan Andalan untuk sektor

    PerikananF/2 : Pengembangan Kawasan

    Andalan untuk Perikanan

    Tujuan dalam Raperda RDTR SWK I

    sudah konsisten dengan Materi Teknisdan sudah spesifik sesuai dengan kondisi

    objektif kebutuhan Kota Cirebon yangdiinginkan 20 tahun yang akan datang.

    SWKII

    (2) Tujuan SWK II mewujudkan SWK II

    sebagai pusat pelayanan regional

    perdagangan dan jasa didukung sektorwisata, pendidikan dan budaya yang

    berlandaskan nilai-nilai religius.

    Mewujudkan SWK II sebagai pusat pelayanan regionalperdagangan dan jasa didukung sektor wisata,

    pendidikan dan budaya yang berlandaskan nilai-nilaireligius.

    Tujuan dalam Raperda RDTR SWK IIsudah konsisten dengan Materi Teknis

    dan sudah spesifik sesuai dengan kondisiobjektif kebutuhan Kota Cirebon yang

    diinginkan 20 tahun yang akan datang.

    SWKIII

    (3) Tujuan SWK III Mewujudkan SWK IIItata ruang yang aman, nyaman,

    produktif, efisien, dan berkelanjutandengan berorientasi kepada pelayanan

    perumahan dan pendidikan

    Tujuan penataan ruang SWK III Kota CirebonMewujudkan tata ruang yang aman, nyaman, produktif,

    efisien, dan berkelanjutan dengan berorientasi kepadapelayanan perumahan dan pendidikan

    Tujuan dalam Raperda RDTR SWK IIIsudah konsisten dengan Materi Teknis

    dan sudah spesifik sesuai dengan kondisiobjektif kebutuhan Kota Cirebon yang

    diinginkan 20 tahun yang akan datang.

    SWKIV

    (4) Tujuan SWK IV Mewujudkan SWK IVtata ruang yang aman, nyaman,

    produktif, efisien, dan berkelanjutan

    dengan berorientasi kepada pelayanan

    pertanian campuran dan pariwisata

    Tujuan penataan ruang SWK IV Kota CirebonMewujudkan tata ruang yang aman, nyaman, produktif,

    efisien, dan berkelanjutan dengan berorientasi kepada

    pelayanan pertanian campuran dan pariwisata

    Tujuan dalam Raperda RDTR SWK IVsudah konsisten dengan Materi Teknis

    dan sudah spesifik sesuai dengan kondisi

    objektif kebutuhan Kota Cirebon yang

    diinginkan 20 tahun yang akan datang.

    2 RENCANA POLA RUANG

    SWK I

    Pasal 8(1) Untuk mewujudkan sasaran penataan

    ruang SWK I sebagaimana dimaksuddalam Pasal 7, dilakukan pembagian:

    a. zona dan sub zona kawasan; dan

    b. blok dan sub blok kawasan.

    (2) Pembagian zona dan sub zona sertapembagian blok dan sub blok kawasan

    di SWK I sebagaimana dimaksud pada

    ayat (1), digambarkan dalam Peta

    Rencana Pola Ruang SWK I padaLampiran I dengan skala 1 : 5.000,

    yang merupakan bagian tidakterpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

    Tabel IV.2 Luas Rencana Pola Ruang berdasarkan

    Jenis Zona SWK I (Ha)

    Ke lur aha n J en is Zo naKodeZona

    Luas /Ha

    KelurahanKesenden

    IPAL KH3 3,23

    Perdagangan danJasaTunggal

    K1 6,85

    PermukimanKepadatanSedang

    R3 15,06

    RTH RTH 2,03

    SempadanPantai PS1 8,05

    Tambak PL4 26,24

    KelurahanKebonbaru

    Perdagangan danJasaTunggal

    K1 3,99

    PermukimanKepadatanSedang

    R3 12,85

    RTH RTH 6,20

    SempadanPantai PS1 2,82

    Tambak PL4 0,00

    KelurahanPegambiran

    FasilitasPedagangan

    K5 5,10

    Industri I4 3,63

    Pariwisata PL3 2,67

    Pelabuhan SPU2 6,19

    Perkantoran danPerdagangan Jasa

    L3 17,06

    PerkantoranPemerintahan

    KT1 2,55

    PermukimanKepadatanRendah

    R4 2,24

    PermukimanKepadatanSedang

    R3 27,27

    Pertanian PL1 14,93

    RTH RTH 5,18

    SempadanPantai PS1 19,54

    SempadanSungai PS2 1,48

    Tambak PL4 35,50

    Kelurahan IPAL KH3 3,29

    Terlampir dan

    tergambarkandalam

    LampiranRaperda,

    Materi Teknis,dan Album

    Peta

    BAB IV

    RENCANA POLA RUANGPasal 41

    (1) Rencana pola ruang wilayah kota

    meliputi :a. kawasan lindung; dan

    b. kawasan budidaya.(2) Rencana pola ruang wilayah kota

    digambarkan dalam peta

    sebagaimana tercantum dalamLampiran III yang merupakan bagian

    tidak terpisahkan dari PeraturanDaerah ini.

    Bagian Kedua

    Rencana Pola RuangParagraf 1

    UmumPasal 25

    (1) Rencana pola ruang wilayah provinsi,terdiri atas:

    a. kawasan lindung provinsi; danb. arahan pengembangan kawasan

    budidaya yang memiliki nilai

    strategis provinsi.(2) Rencana pola ruang wilayah provinsi

    digambarkan dalam peta sebagaimanatercantum dalam Lampiran V, yang

    merupakan bagian tidak terpisahkandari Peraturan Daerah ini.

    BAB IV

    RENCANA POLA RUANG WILAYAHNASIONAL

    Bagian KesatuUmum

    Pasal 50(1) Rencana pola ruang wilayah

    nasional terdiri atas:a. kawasan lindung nasional; dan

    b. kawasan budi daya yang

    memiliki nilai strategisnasional.

    Rencana Pola Ruang dalam RDTR

    sudah sesuai dengan arahan Permen PUNo. 20/2011 tentang Pedoman RDTR &

    PZ

  • 7/25/2019 Matriks Penelaahan Materi Muatan Teknis

    2/85

    MATRIKS PENELAHAAN MATERI MUATAN TEKNIS RANCANGAN PERDA RDTR KOTA CIREBON

    2

    No.Muatan Rancangan Perda

    RRTRSWK

    Verifikasi Kesesuaian Terhadap RTRW Kabupaten/Kota Pedoman Rencana Rinci Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Verifikasi Kesesuaian Terhadap RTRW Kabupaten/Kota Pedoman Rencana Rinci Tata Ruangdan Peraturan Zonasi

    Catatan PenyempurnaanRaperda RRTR Materi Teknis RRTR Peta RRTR

    Perda No.8/2012RTRW Kota Cirebon

    Perda No.22/2010RTRWP Jabar

    PP. No. 26/2008RTRWN

    PeraturanLainnya

    LemahWungkuk

    Perkantoran danPerdagangan Jasa

    L3 7,49

    PermukimanKepadatanSedang

    R3 12,17

    RTH RTH 2,28

    SempadanPantai PS1 6,76

    KelurahanPanjunan

    Fasilitas PelayananKesehatan

    SPU3 3,94

    Pelabuhan SPU2 41,25

    Perdagangan danJasaTunggal

    K1 1,19

    Pergudangan K4 6,03

    Perkantoran danPerdagangan Jasa

    L3 1,69

    PermukimanKepadatanSedang

    R3 13,00

    RTH RTH 3,02

    RTHLapangan Bola SPU4 4,57

    SempadanPantai PS1 3,03

    SempadanSungai PS2 1,28

    KelurahanKesepuhan

    Perkantoran danPerdagangan Jasa

    L3 3,98

    PermukimanKepadatanSedang

    R3 13,16

    RTH RTH 0,74

    SempadanPantai PS1 5,66

    SempadanSungai PS2 0,75

    Tambak PL4 4,69

    Total 378,20

    SWK

    II

    Pasal 46(1) Untuk mewujudkan sasaran penataan

    ruang SWK II sebagaimana dimaksuddalam Pasal 44, dilakukan pembagian:

    a. zona dan sub zona kawasan; danb. blok dan sub blok kawasan.

    (2) Pembagian zona dan sub zona sertapembagian blok dan sub blok kawasan

    di SWK II sebagaimana dimaksud pada

    ayat (1), digambarkan dalam Peta

    Rencana Pola Ruang SWK II padaLampiran I dengan skala 1 : 5.000,

    yang merupakan bagian tidakterpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

    Rencana pola ruang SWK II dibagi menjadi Zona

    Lindung dan Zona Budidaya, untuk Zona lindung luasyang diperuntukan yaitu 3.966.287,38 m2 atau

    29,33% dari luas SWK II, sedangkan untuk zonabudidaya luas yang diperuntukan yaitu 9.556.909,76

    m2 atau 70,67%. Untuk lebih jelasnya dapat dilihatpada tabel dibawah ini.

    Terlampir dan

    tergambarkandalam

    LampiranRaperda,

    Materi Teknis,dan Album

    Peta

    Rencana Pola Ruang dalam RDTR

    sudah sesuai dengan arahan Permen PUNo. 20/2011 tentang Pedoman RDTR &

    PZ

    SWKIII

    Pasal 91(1) Rencana pola ruang di SWK III, terdiri

    atas:a. kawasan lindung; dan

    b. kawasan budidaya.(2) Setiap orang dalam pemanfaatan

    ruang di SWK III wajib memperhatikanpenetapan kawasan lindung dan

    kawasan budidaya sebagaimanadimaksud pada ayat (1), yang

    disajikan dalam Peta Rencana Pola

    Ruang SWK III pada Lampiran I

    dengan skala 1 : 5.000 yangmerupakan bagian tidak terpisahkan

    dari Peraturan Daerah ini.

    Untuk melihat rencana pola ruang kawasan lindungdan budidaya dapat dilihat pada tabel

    Tabel 4.2 Luas Rencana Pola Ruang SWK III Tahun2032

    Terlampir dantergambarkan

    dalamLampiran

    Raperda,Materi Teknis,

    dan AlbumPeta

    Rencana Pola Ruang dalam RDTRsudah sesuai dengan arahan Permen PU

    No. 20/2011 tentang Pedoman RDTR &PZ

  • 7/25/2019 Matriks Penelaahan Materi Muatan Teknis

    3/85

    MATRIKS PENELAHAAN MATERI MUATAN TEKNIS RANCANGAN PERDA RDTR KOTA CIREBON

    3

    No.Muatan Rancangan Perda

    RRTRSWK

    Verifikasi Kesesuaian Terhadap RTRW Kabupaten/Kota Pedoman Rencana Rinci Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Verifikasi Kesesuaian Terhadap RTRW Kabupaten/Kota Pedoman Rencana Rinci Tata Ruangdan Peraturan Zonasi

    Catatan PenyempurnaanRaperda RRTR Materi Teknis RRTR Peta RRTR

    Perda No.8/2012RTRW Kota Cirebon

    Perda No.22/2010RTRWP Jabar

    PP. No. 26/2008RTRWN

    PeraturanLainnya

    SWK

    IV

    Pasal 131

    (1) Rencana pola ruang di SWK IV, terdiriatas:

    a. kawasan lindung; danb. kawasan budidaya.

    (2) Setiap orang dalam pemanfaatanruang di SWK IV wajib memperhatikan

    penetapan kawasan lindung dankawasan budidaya sebagaimana

    dimaksud pada ayat (1), yang

    disajikan dalam Peta Rencana Pola

    Ruang SWK IV pada Lampiran Idengan skala 1 : 5.000 yang

    merupakan bagian tidak terpisahkan

    dari Peraturan Daerah ini

    Dalam beberapa hal, batasan secara administrasi juga

    menjadi pertimbangan yang sangat penting. Kegiatanyang ada di SWK IV Kota Cirebon dapat dilihat pada

    tabel berikut :Tabel 4.1

    Jenis Kegiatan Yang Ada di SWK IV Kota Cirebon

    Terlampir dan

    tergambarkandalam

    LampiranRaperda,

    Materi Teknis,dan Album

    Peta

    Rencana Pola Ruang dalam RDTR

    sudah sesuai dengan arahan Permen PUNo. 20/2011 tentang Pedoman RDTR &

    PZ

    2. 1. Zona Lindung

    SWK I Pasal 10

    (1) Rencana Kawasan Lindungsebagaimana dimaksud dalam Pasal 9

    ayat (1) huruf a meliputi:a. Zona perlindungan setempat;

    b. Zona Ruang Terbuka Hijau (RTH)Kota;

    (2) Pengembangan kawasan lindungdititikberatkan pada penetapan fungsi

    kawasan dalam upayamempertahankan kawasan yang

    memiliki fungsi lindung.

    Kawasan lindung yang utama yang ada di SWK I

    adalah kawasan yang berfungsi melindungi daerahsetempat/perlindungi setempat dan kawasan cagar

    budaya.

    Terlampir dan

    tergambarkandalam

    LampiranRaperda,

    Materi Teknis,dan Album

    Peta

    Bagian Kedua

    Kawasan LindungPasal 42

    (1) Kawasan lindung sebagaimanadimaksud dalam Pasal 41 ayat (1)

    huruf a meliputi :a. kawasan perlindungan setempat;

    b. kawasan rawan bencana;c. kawasan suaka dan cagar

    budaya; dand. Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kota;

    (2) Pengembangan kawasan lindung

    dititikberatkan pada penetapan fungsi

    kawasan dalam upayamempertahankan kawasan yang

    memiliki fungsi lindung.

    Paragraf 2

    Rencana Kawasan LindungPasal 26

    Rencana pola ruang kawasan lindungprovinsi sebagaimana dimaksud pada

    Pasal 25 ayat (1) huruf a, meliputi :a. menetapkan kawasan lindung

    provinsi sebesar 45% dari luasseluruh wilayah Daerah yang meliputi

    kawasan lindung berupa kawasanhutan dan kawasan lindung di luar

    kawasan hutan, yang ditargetkan

    untuk dicapai pada tahun 2018;

    b. mempertahankan kawasan hutanminimal 30% dari luas Daerah Aliran

    Sungai (DAS);c. mempertahankan kawasan resapan

    air atau kawasan yang berfungsihidroorologis untuk menjamin

    ketersediaan sumberdaya air; dand. mengendalikan pemanfaatan ruang

    kawasan lindung yang berada di luar

    kawasan hutan sehingga tetap

    berfungsi lindung.

    Bagian Kedua

    Kawasan Lindung NasionalParagraf 1

    Jenis dan Sebaran Kawasan LindungNasional

    Pasal 51Kawasan lindung nasional terdiri

    atas:a. kawasan yang memberikan

    perlindungan terhadap kawasanbawahannya;

    b. kawasan perlindungan setempat;

    c. kawasan suaka alam, pelestarian

    alam, dan cagar budaya;d. kawasan rawan bencana alam;

    e. kawasan lindung geologi; danf. kawasan lindung lainnya.

    Rencana zona lindung dalam RDTR

    sudah sesuai dengan arahan Permen PUNo. 20/2011 tentang Pedoman RDTR &

    PZ serta RTRW Kota Cirebon

    SWKII

    Pasal 48Rencana kawasan lindung di SWK II

    sebagaimana yang dimaksud pada pasal 47

    ayat (1) huruf a terdiri atas zona:

    a. Zona Perlindungan setempat;b. Zona Ruang Terbuka Hijau (RTH);

    c. Zona Suaka Alam dan Cagar Budaya;d. Zona Rawan bencana;

    Pembagian zona sudah tergambarkan dalam materiteknis yang diuraikan melalui t abel rencana pola ruang

    dan digambarkan dalam peta per masing-masing blok

    sejumlah 34 blok

    Terlampir dantergambarkan

    dalam

    Lampiran

    Raperda,Materi Teknis,

    dan AlbumPeta

    Rencana zona lindung dalam RDTRsudah sesuai dengan arahan Permen PU

    No. 20/2011 tentang Pedoman RDTR &

    PZ serta RTRW Kota Cirebon

    SWK

    III

    Pasal 92

    Rencana Kawasan Lindung sebagaimanadimaksud pada pasal 91 ayat (1) terdiri atas:

    a. Zona perlindungan setempat;

    b. Zona RTH;

    c. Zona Suaka Alam dan Cagar Budaya;d. Zona rawan bencana; dan

    Pembagian zona sudah tergambarkan dalam materi

    teknis yang diuraikan melalui t abel rencana pola ruangdan digambarkan dalam peta per masing-masing blok

    Sempadan Sungai

    Sempadan Rel KA

    Jalur Hijau Sutet

    RTH

    Cagar Budaya

    Terlampir dan

    tergambarkandalam

    LampiranRaperda,

    Materi Teknis,dan Album

    Peta

    Rencana zona lindung dalam RDTR

    sudah sesuai dengan arahan Permen PUNo. 20/2011 tentang Pedoman RDTR &

    PZ serta RTRW Kota Cirebon

    SWKIV

    Pasal 132(1) Rencana Kawasan Lindung

    sebagaimana yang dimaksud padapasal 131 ayat (1) huruf a terdiri atas:

    a. Zona perlindungan setempat;b. Zona RTH; dan

    (2) Peta rencana kawasan lindung

    sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

    tercantum dalam Lampiran I yangmerupakan bagian tidak terpisahkan

    dari Peraturan Daerah ini.

    Jenis zona lindung yang terdapat di SWK IV KotaCirebon meliputi kawasan yang memberikan

    perlindungan terhadap kawasan perlindungansetempat. Rencana zona lindung di wilayah SWK IV

    Kota Cirebon meliputi :1) Sempadan sungai

    2) Sempadan jalan tol

    Terlampir dantergambarkan

    dalamLampiran

    Raperda,Materi Teknis,

    dan Album

    Peta

    Rencana zona lindung dalam RDTRsudah sesuai dengan arahan Permen PU

    No. 20/2011 tentang Pedoman RDTR &PZ serta RTRW Kota Cirebon

    1. Zona hutan lindung

    2. Zona yang memberikan

    perlindungan terhadapzona di bawahnya

    a.Gambut

    b.Resapan Air

    3. Zona perlindungansetempat

    SWK I

    Pasal 11

    (1) Zona perlindungan setempatsebagaimana dimaksud dalam Pasal

    10 ayat 1 huruf a adalah meliputi :

    Di SWK I, kawasan lindung setempat dan kawasan

    lindung yang memberi

    perlindungan setempat meliputi:

    Sempadan pantai penetapannya dilakukan

    berdasarkan ketentuan Keppres 32/1990 tentangPengelolaan Kawasan Lindung), yaitu selebar

    100 meter.

    Sempadan sungai (penetapannya dilakukan

    berdasarkan ketentuan Keppres 32/1990 tentang

    Terlampir dan

    tergambarkan

    dalamLampiran

    Raperda,Materi Teknis,

    dan AlbumPeta

    Pasal 43

    (1) Kawasan perlindungan setempat

    sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42

    ayat 1 huruf a adalah meliputi :a. daerah sempadan sungai meliputi 4

    (empat) sistem sungai yaitu KaliKedungpane, Kali Sukalila, Kali

    Kesunean dan Kali Kalijaga;

    Pasal 28

    Kawasan lindung sebagaimana dimaksud

    pada Pasal 26, terdiri dari:b. kawasan perlindungan setempat,

    meliputi :1. sempadan pantai;

    2. sempadan sungai;3. kawasan sekitar waduk dan

    danau/situ;

    Rencana zona perlindungan setampat

    dalam RDTR sudah sesuai dengan

    arahan Permen PU No. 20/2011 tentangPedoman RDTR & PZ serta RTRW Kota

    Cirebon

  • 7/25/2019 Matriks Penelaahan Materi Muatan Teknis

    4/85

    MATRIKS PENELAHAAN MATERI MUATAN TEKNIS RANCANGAN PERDA RDTR KOTA CIREBON

    4

    No.Muatan Rancangan Perda

    RRTRSWK

    Verifikasi Kesesuaian Terhadap RTRW Kabupaten/Kota Pedoman Rencana Rinci Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Verifikasi Kesesuaian Terhadap RTRW Kabupaten/Kota Pedoman Rencana Rinci Tata Ruangdan Peraturan Zonasi

    Catatan PenyempurnaanRaperda RRTR Materi Teknis RRTR Peta RRTR

    Perda No.8/2012RTRW Kota Cirebon

    Perda No.22/2010RTRWP Jabar

    PP. No. 26/2008RTRWN

    PeraturanLainnya

    Pengelolaan Kawasan Lindung), yaitu dengan

    ketentuan sebagai berikut:

    - Sekurangkurangnya 100 meter di kiri kanan

    sungai besar dan 50 meter di kiri kanan anak

    sungai yang berada di luar pemukiman.- Untuk sungai di kawasan permukiman berupa

    sempadan sungai yang diperkirakan cukup

    untuk dibangun jalan inspeksi antara 10 15

    meter.Arahan pengembangannya adalah bahwa seluruh

    daerah tersebut di atas dihijaukan menjadi Ruang

    Terbuka Hijau (RTH) yang tidak didirikan bangunanapapun di atasnya, melainkan ditanami denganberbagai jenis pohon / vegetasi sesuai dengan kondisi

    lingkungan, baik berupa hutan semak, taman perdu, dllsejenisya dan bisa juga dimanfaatkan untuk keperluan

    estetika kota.

    b. sempadan pantai di sepanjang

    pantai Cirebon, meliputi wilayahKelurahan Kesenden, Kelurahan

    Panjunan, Kelurahan Kebon Baru,Kelurahan Lemahwungkuk dan

    Kelurahan Pegambiranc. sempadan embung di Kelurahan

    Kalijaga dan Kelurahan Larangan;dan

    d. sempadan rel kereta api meliputi

    Kelurahan Kesenden, Kelurahan

    Kejaksan, Kelurahan Pekiringan,Kelurahan Kesambi, Kelurahan

    Drajat, Kelurahan Lemahwungkuk

    dan Kelurahan Pegambiran

    4. kawasan sekitar mata air;

    5. RTH di Kawasan Perkotaan;

    SWKII

    Pasal 49(1) Rencana Zona Perlindungan Setempat

    sebagaimana dimaksud pada pasal 48

    huruf a yaitu Kawasan Sempadan

    Sungai, terletak di seluruh DAS diWilayah SWK II

    (2) Rencana pengembangan kawasanperlindungan setempat sebagaimana

    dimaksud pada ayat (1) dilakukanmelalui intensifikasi dan ekstensifikasi

    jalur hijau di sepanjang sempadansungai

    Pembagian zona sudah tergambarkan dalam materiteknis yang diuraikan melalui t abel rencana pola ruang

    dan digambarkan dalam peta per masing-masing blok

    sejumlah 34 blok

    Terlampir dantergambarkan

    dalam

    Lampiran

    Raperda,Materi Teknis,

    dan AlbumPeta

    Rencana zona perlindungan setampatdalam RDTR sudah sesuai dengan

    arahan Permen PU No. 20/2011 tentang

    Pedoman RDTR & PZ serta RTRW Kota

    Cirebon

    SWK

    III

    Pasal 93

    (1) Zona Perlindungan Setempatsebagaimana dimaksud pada pasal

    92 ayat (1) huruf a, meliputi:

    a.Kawasan Sempadan Sungai,

    terletak di seluruh DAS di WilayahSWK III

    b.Kawasan SempadanDanau/Situ/Embung, terletak di

    Kelurahan Kalijaga dan KelurahanLarangan.

    (2) Rencana pengembangan zonaperlindungan setempat sebagaimana

    dimaksud pada ayat (1) dilakukanmelalui intensifikasi dan

    ekstensifikasi jalur hijau di sepanjangsempadan sungai, dan di sekitar

    Sempadan Danau/Situ/Embung.

    Zona perlindungan setempat di SWK III kota

    Cirebon Meliputi:a. Zona Sempadan Sungai

    b. Sub Zona Sempadan Danau/Situ/Embung

    c. Sub Zona Sempadan Jalan Kereta Api;

    Terlampir dan

    tergambarkandalam

    Lampiran

    Raperda,

    Materi Teknis,dan Album

    Peta

    Rencana zona perlindungan setampat

    dalam RDTR sudah sesuai denganarahan Permen PU No. 20/2011 tentang

    Pedoman RDTR & PZ serta RTRW Kota

    Cirebon

    SWK

    IV

    Pasal 133

    (1) Zona Perlindungan Setempat,sebagaimana dimaksud pada pasal

    132 ayat (1) huruf a terdiri dariperuntukan:

    a.Peruntukan Sempadan Sungai,

    terletak di Wilayah SWK IVb.Peruntukan Sempadan Jalan Tol,

    terletak di Wilayah SWK IV

    (2) Rencana pengembangan kawasanperlindungan setempat sebagaimanadimaksud pada ayat (1) dilakukan

    melalui intensifikasi dan ekstensifikasi

    jalur hijau di sepanjang sempadan

    sungai dan sempadan jalan tol.

    Jenis zona lindung yang terdapat di SWK IV Kota

    Cirebon meliputi kawasan yang memberikanperlindungan terhadap kawasan perlindungan

    setempat. Rencana zona lindung di wilayah SWK IVKota Cirebon meliputi :1) Sempadan sungai

    2) Sempadan jalan tol

    Terlampir dan

    tergambarkandalam

    LampiranRaperda,Materi Teknis,

    dan AlbumPeta

    Rencana zona perlindungan setampat

    dalam RDTR sudah sesuai denganarahan Permen PU No. 20/2011 tentang

    Pedoman RDTR & PZ serta RTRW KotaCirebon

    a.Sempadan Pantai

    SWK I

    Pasal 11

    b. peruntukan sempadan pantai disepanjang pantai Cirebon, meliputi

    wilayah Kelurahan Kesenden,Kelurahan Kebon Baru, Kelurahan

    Lemahwungkuk, Kelurahan Panjunan,Kelurahan Kesepuhan dan Kelurahan

    Pegambiran.

    Tabel IV.2 Luas Pola Ruang Sempadan Pantai di

    SWK IPola

    RuangKelurahan

    Luas(Ha)

    SempadanPantai(PS-1)

    Kelurahan Kebonbaru 2,82

    Kelurahan Kesenden 8,05

    Kelurahan Kesepuhan 5,66

    Kelurahan LemahWungkuk 6,76

    Kelurahan Panjunan 3,03

    Kelurahan Pegambiran 19,54

    Total 45,86

    Terlampir dan

    tergambarkandalam

    LampiranRaperda,

    Materi Teknis,dan Album

    Peta

    Pasal 43

    (1) Kawasan perlindungan setempat

    sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42

    ayat 1 huruf a adalah meliputi :b. sempadan pantai di sepanjang pantai

    Cirebon, meliputi wilayah Kelurahan

    Kesenden, Kelurahan Panjunan,

    Kelurahan Kebon Baru, KelurahanLemahwungkuk dan Kelurahan

    Pegambiran

    Pasal 30

    Kawasan perlindungan setempat, meliputi:

    a. Sempadan pantai, terletak diKabupaten Bekasi, Kabupaten

    Subang, Kabupaten Karawang,Kabupaten Indramayu, Kabupaten

    Cirebon, Kota Cirebon, Kabupaten

    Sukabumi, Kabupaten Cianjur,

    Kabupaten Garut, KabupatenTasikmalaya, dan Kabupaten Ciamis;

    Pasal 56

    (1) Sempadan pantai sebagaimanadimaksud dalam Pasal 52 ayat

    (2) huruf a ditetapkan dengan kriteria:a. daratan sepanjang tepian laut

    dengan jarak paling sedikit 100(seratus) meter dari titik pasang

    air laut tertinggi ke arah darat;

    atau

    b. daratan sepanjang tepian lautyang bentuk dan kondis fisik

    Rencana zona perlindungan setampat

    sempadan pantai dalam RDTR sudah

    sesuai dengan arahan Permen PU No.20/2011 tentang Pedoman RDTR & PZ

    serta RTRW Kota Cirebon

    Lokasi rencana masih seperti RTRW

    hanya menyebutkan kelurahan belum

    spesifik ke dalam blok/sub blok

  • 7/25/2019 Matriks Penelaahan Materi Muatan Teknis

    5/85

    MATRIKS PENELAHAAN MATERI MUATAN TEKNIS RANCANGAN PERDA RDTR KOTA CIREBON

    5

    No.Muatan Rancangan Perda

    RRTRSWK

    Verifikasi Kesesuaian Terhadap RTRW Kabupaten/Kota Pedoman Rencana Rinci Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Verifikasi Kesesuaian Terhadap RTRW Kabupaten/Kota Pedoman Rencana Rinci Tata Ruangdan Peraturan Zonasi

    Catatan PenyempurnaanRaperda RRTR Materi Teknis RRTR Peta RRTR

    Perda No.8/2012RTRW Kota Cirebon

    Perda No.22/2010RTRWP Jabar

    PP. No. 26/2008RTRWN

    PeraturanLainnya

    (3) Kawasan sempadan pantai yang

    merupakan bagian dari kawasanperlindungan setempat seluas 68

    (enam puluh delapan) hektar terdiri dari :a.

    empadan pantai Kesenden mulaidari Sungai Kedung Pane sampai

    Sungai Sukalila lebar sempadanadalah 50 (lima puluh) - 100

    (seratus) meter;

    b. sempadan pantai Pelabuhan

    Cirebon mulai dari Sungai Sukalilasampai Taman Ade Irma Suryani

    lebar sempadan adalah 0 (nol) - 50

    (lima puluh) meter;

    c. sempadan pantai Cangkol mulai dariTaman Ade Irma Suryani sampai

    Cangkol lebar sempadan adalah 10(sepuluh)50 (lima puluh) meter;

    d. sempadan pantai Kesunean mulaidari Cangkol sampai Sungai

    Kesunean lebar sempadan adalah10 (sepuluh) - 50 (lima puluh) meter;

    e. sempadan pantai Pelabuhan

    Perikanan Kejawanan mulai dariSungai Kesunean sampai

    Pegambiran Estate lebar sempadan

    adalah 50 (lima puluh) - 100

    (seratus) meter; danf. sempadan pantai Kalijaga mulai dari

    Pegambiran Estate sampai Sungai

    Kalijaga lebar sempadan adalah 50

    (lima puluh) - 100 (seratus) meter.

    pantainya curam atau terjal

    dengan jara proporsionalterhadap bentuk dan kondisi

    fisik pantai.SWK

    II

    SWKIII

    SWK

    IV

    c.Sempadan Sungai

    SWK I

    Pasal 11

    a. peruntukan sempadan sungai di

    sepanjang Kali Tangkil, Kali Sukalila,Kali Cipadu, Kali Kesunean dan

    Sungai Kalijaga;

    Tabel IV.2 Luas Pola Ruang Sempadan Sungai di

    SWK I

    Pola Ruang KelurahanLuas(Ha)

    SempadanSungai (PS-

    2)

    Kelurahan Kesepuhan 0,75

    Kelurahan Panjunan 1,28

    Kelurahan Pegambiran 1,48

    Total 3,51

    Terlampir dan

    tergambarkandalamLampiran

    Raperda,Materi Teknis,

    dan AlbumPeta

    Pasal 43

    (1) Kawasan perlindungan setempatsebagaimana dimaksud dalam Pasal 42ayat 1 huruf a adalah meliputi :

    a. daerah sempadan sungai meliputi 4(empat) sistem sungai yaitu Kali

    Kedungpane, Kali Sukalila, KaliKesunean dan Kali Kalijaga;

    (2) Kawasan sempadan sungai yangmerupakan bagian dari kawasan

    perlindungan setempat seluas 193

    (seratus sembilan puluh tiga) hektar terdiri

    dari :a. sungai bertanggul di luar kawasan

    perkotaan, ditetapkan sekurang-

    kurangnya 5 (lima) meter di sebelah

    luar sepanjang kaki tanggul meliputiKali Tangkil, Kali Kemlaka, Kali

    Cideng, Kali Kedung Bima, KaliKedung Pane dan Kali Kijing;

    b. sungai bertanggul di kawasanperkotaan yang mempunyai

    kedalaman tidak lebih dari 3 (tiga)meter, garis sempadan ditetapkan

    sekurang- kurangnya 10 (sepuluh)

    meter dihitung dari tepi sungai

    meliputi Kali Sigujeg, Kali Bedeng,Kali Sijarak I, Kali Sijarak II, KaliLangensari, Kali Sirabun, Kali

    Penyuken, dan Kali Saladara;c. sungai tak bertanggul di kawasan

    perkotaan yang mempunyai

    kedalaman tidak lebih lebih dari 3

    (tiga) meter, garis sempadanditetapkan sekurang- kurangnya 10

    (sepuluh) meter dihitung dari tepisungai meliputi Kali Kayu Walang,

    Kali Cikijing, Kali Sigemplo dan KaliCikenis;

    Pasal 30

    Kawasan perlindungan setempat, meliputi:b. Sempadan sungai, terletak di seluruh

    DAS;

    Pasal 56

    (2) Sempadan sungai sebagaimanadimaksud dalam Pasal 52 ayat (2)huruf b ditetapkan dengan

    kriteria:a. daratan sepanjang tepian

    sungai bertanggul denganlebar paling sedikit 5 (lima)

    meter dari kaki tanggulsebelah luar;

    b. daratan sepanjang tepian

    sungai besar tidak bertanggul

    di luar kawasan permukimandengan lebar paling sedikit

    100 (seratus) meter dari tepi

    sungai; dan

    c. daratan sepanjang tepiananak sungai tidak bertanggul

    di luar kawasan permukimandengan lebar paling sedikit

    50 (lima puluh) meter dari tepisungai.

    Rencana zona perlindungan setampat

    sempadan sungai dalam RDTR sudahsesuai dengan arahan Permen PU

    No. 20/2011 tentang Pedoman RDTR

    & PZ serta RTRW Kota Cirebon

    SWK

    II

    Pasal 49

    (1) Rencana Zona Perlindungan

    Setempat sebagaimana dimaksud

    pada pasal 48 huruf a yaitu KawasanSempadan Sungai, terletak di seluruh

    DAS di Wilayah SWK II(2) Rencana pengembangan kawasan

    perlindungan setempat sebagaimanadimaksud pada ayat (1) dilakukan

    melalui intensifikasi dan ekstensifikasijalur hijau di sepanjang sempadan

    sungai

    Pembagian zona sudah tergambarkan dalam materi

    teknis yang diuraikan melalui t abel rencana pola ruang

    dan digambarkan dalam peta per masing-masing blok

    sejumlah 34 blok

    Rencana zona perlindungan setampat

    sempadan sungai dalam RDTR sudahsesuai dengan arahan Permen PU

    No. 20/2011 tentang Pedoman RDTR& PZ serta RTRW Kota Cirebon

    Lokasi Spesifik namasungai/blok/sublok belum dijabarkan

    dalam Raperda dan Materi Teknis

    SWKIII

    Pasal 93

    (1) Zona Perlindungan Setempatsebagaimana dimaksud pada pasal 92ayat (1) huruf a, meliputi:

    a. Kawasan Sempadan Sungai,terletak di seluruh DAS di WilayahSWK III

    (2) Rencana pengembangan zona

    perlindungan setempat sebagaimana

    dimaksud pada ayat (1) dilakukanmelalui intensifikasi dan ekstensifikasi

    jalur hijau di sepanjang sempadansungai, dan di sekitar Sempadan

    Danau/Situ/Embung.

    Zona Sempadan SungaiKawasan sempadan sungai di SWK III Kota Cirebonkondisinya sangat beragam. Terdapat di 2 (dua) sistem aliransungai yaitu Kesunean, dan Kalijaga. Setiap sistem sungai

    memiliki sub sistem berupa anak sungai. Kawasan sempadansungai yang merupakan bagian dari kawasan perlindungansetempat seluas 88,71 Ha.Kriteria kawasan sempadan sungai di SWK III dalam RTRWKota Cirebon adalah sebagai berikut:a. Garis sempadan sungai bertanggul di luar kawasan

    perkotaan, ditetapkan sekurang-kurangnya 5 (lima)meter di sebelah luar sepanjang kaki tanggul meliputiKali Kedung Pane .

    b. Garis sempadan sungai bertanggul di dalam kawasanperkotaan, ditetapkan sekurang-kurangnya 3 (tiga)meter di sebelah luar sepanjang kaki tanggul meliputiKali Sijarak.

    C. Garis sempadan sungai tak bertanggul di dalamkawasan perkotaan ditetapkan sekurang-kurangnya 15(lima belas) meter dihitung dari tepi sungai meliputi KaliKesunean danKali Cikalong.

    Terlampir dantergambarkan

    dalam

    LampiranRaperda,Materi Teknis,

    dan AlbumPeta

    Rencana zona perlindungan setampatsempadan sungai dalam RDTR sudah

    sesuai dengan arahan Permen PU

    No. 20/2011 tentang Pedoman RDTR& PZ serta RTRW Kota Cirebon

    Lokasi Spesifik nama

    sungai/blok/sublok belum dijabarkandalam Raperda dan Materi Teknis

  • 7/25/2019 Matriks Penelaahan Materi Muatan Teknis

    6/85

    MATRIKS PENELAHAAN MATERI MUATAN TEKNIS RANCANGAN PERDA RDTR KOTA CIREBON

    6

    No.Muatan Rancangan Perda

    RRTRSWK

    Verifikasi Kesesuaian Terhadap RTRW Kabupaten/Kota Pedoman Rencana Rinci Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Verifikasi Kesesuaian Terhadap RTRW Kabupaten/Kota Pedoman Rencana Rinci Tata Ruangdan Peraturan Zonasi

    Catatan PenyempurnaanRaperda RRTR Materi Teknis RRTR Peta RRTR

    Perda No.8/2012RTRW Kota Cirebon

    Perda No.22/2010RTRWP Jabar

    PP. No. 26/2008RTRWN

    PeraturanLainnya

    SWK

    IV

    Pasal 133

    (1)Zona Perlindungan Setempat,sebagaimana dimaksud pada pasal 132

    ayat (1) huruf a terdiri dari peruntukan:Peruntukan Sempadan Sungai, terletak

    di Wilayah SWK IV

    Kriteria kawasan perlindungan setempat dalam wilayah

    SWK IV Kota Cirebon adalah sebagai berikut :a. Jalur Sempadan Sungai

    Sempadan sungai adalah kawasan sepanjang kirikanan sungai, termasuk sungai

    buatan/kanal/saluran/irigasi primer, yang mempunyaimanfaat penting untuk mempertahankan kelestarian

    fungsi sungai. Perlindungan terhadap sempadansungai dilakukan untuk melindungi fungsi sungai dari

    kegiatan budidaya yang dapat mengganggu dan

    merusak kondisi sungai dan mengamankan aliran

    sungai.Kriteria jalur sempadan sungai adalah :

    Sekurang-kurangnya 5 meter di sebelah luarsepanjang kaki tanggul di luar kawasanperkotaan dan 3 meter disebelah luar

    sepanjang kaki tanggul di dalam kawasanperkotaan;

    Sekurang-kurangnya 100 meter di kanan kiri

    sungai besar dan 50 meter di kanan kiri sungai

    kecil yang tidak bertanggul di luar kawasanperkotaan;

    Sekurang-kurangnya 10 meter dari tepi sungaiuntuk sungai yang mempunyai kedalaman tidak

    lebih dari 3 meter;

    Sekurang-kurangnya 15 meter dari tepi sungaiuntuk sungai yang mempunyai kedalaman lebih

    dari 3 meter sampai dengan 20 meter;

    Sekurang-kurangnya 30 meter dari tepi sungai

    untuk sungai yang mempunyai kedalaman lebihdari 20 meter; dan

    Ketentuan garis sempadan sungai diatur lebihlanjut oleh peraturan daerah yang berlaku.

    Penetapan kawasan sempadan sungai dialokasikan

    secara proporsional dan situasional sesuai

    karakteristik lingkungan sungai. Dalam rangkapengamanan kawasan sempadan sungai akan

    dilakukan penertiban berbagai macam kegiatan /hunian tidak berijin, khususnya pada sungai yang

    berfungsi primer dan sekunder.

    Terlampir dan

    tergambarkandalam

    LampiranRaperda,

    Materi Teknis,dan Album

    Peta

    d. sungai tak bertanggul di kawasan

    perkotaan yang mempunyaikedalaman lebih dari 3 (tiga) meter

    sampai dengan 20 (dua puluh)meter, garis sempadan ditetapkan

    sekurang-kurangnya 15 (lima belas)meter dihitung dari tepi sungai

    meliputi Kali Suba, Kali Kesunean,Kali Lunyu, Kali Cikalong, Kali

    Kedung Menjangan, Kali Kedung

    Jumbleng, Kali Kedung Mendeng,

    Kali Surapandan, dan Kali CadasNgampar; dan

    e. sungai bertanggul di kawasan

    perkotaan yang berbatasan denganjalan, garis sempadannya adalah tepi

    bahu jalan yang bersangkutan yaitu

    Kali Sukalila.

    Rencana zona perlindungan setampatsempadan sungai dalam RDTR sudah

    sesuai dengan arahan Permen PU

    No. 20/2011 tentang Pedoman RDTR

    & PZ serta RTRW Kota Cirebon

    Lokasi Spesifik nama

    sungai/blok/sublok belum dijabarkandalam Raperda dan Materi Teknis

    d.Sekitar Danau Atau

    Waduk

    SWK I Pasal 43

    (1) Kawasan perlindungan setempatsebagaimana dimaksud dalam Pasal 42

    ayat 1 huruf a adalah meliputi :c. sempadan embung di Kelurahan

    Kalijaga dan Kelurahan Larangan;dan

    d. sempadan rel kereta api meliputi

    Kelurahan Kesenden, Kelurahan

    Kejaksan, Kelurahan Pekiringan,Kelurahan Kesambi, Kelurahan

    Drajat, Kelurahan Lemahwungkuk

    dan Kelurahan Pegambiran.

    (3) Kawasan sempadan embung yangmerupakan bagian dari kawasan

    perlindungan setempat adalah kawasanperlindungan terhadap rencana

    pembuatan embung di lokasi KelurahanKalijaga dan Kelurahan Larangan

    dengan lebar sempadan sebesar 5(lima) - 10 (sepuluh) meter seluas 1

    (satu) hektar.

    (4) Kawasan sempadan rel kereta api yang

    merupakan bagian dari kawasanperlindungan setempat adalah kawasan

    sempadan yang berada di sepanjang

    jalur rel y ang melewatinya dengan l ebar

    sempadan sebesar 10 (sepuluh) m darias rel seluas 24 (dua puluh empat)

    hektar yang meliputi lokasi KelurahanSukapura, Kelurahan Kejaksan,

    Kelurahan Pekalangan, Kelurahan

    Pasal 56(3) Kawasan sekitar danau atau

    waduk sebagaimana dimaksuddalam Pasal 52 ayat (2) huruf c

    ditetapkan dengan kriteria:a. daratan dengan jarak 50 (lima

    puluh) meter sampai dengan

    100 (seratus) meter dari titik

    pasang air danau atau waduktertinggi; atau

    b. daratan sepanjang tepian

    danau atau waduk y ang

    lebarnya proporsional terhadapbentuk dan k ondisi fisik danau

    atau waduk.

    SWKII

    SWKIII

    Pasal 93

    (1) Zona Perlindungan Setempat

    sebagaimana dimaksud pada pasal 92ayat (1) huruf a, meliputi:

    a. Kawasan SempadanDanau/Situ/Embung, terletak di

    Kelurahan Kalijaga danKelurahan Larangan.

    (2) Rencana pengembangan zonaperlindungan setempat sebagaimana

    dimaksud pada ayat (1) dilakukan

    melalui intensifikasi dan ekstensifikasi

    jalur hijau di sepanjang sempadansungai, dan di sekitar Sempadan

    Danau/Situ/Embung.

    Sub Zona Sempadan Danau/Situ/EmbungKawasan sempadan embung merupakan suatu

    kawasan perlindungan terhadap rencana pembuatan

    embung di lokasi Kelurahan Kalijaga dan Kelurahan

    Larangan dengan lebar sempadan sebesar 5 10meter. Kawasan sempadan Embung yang merupakan

    bagian dari kawasan perlindungan setempat adalahseluas 0,8 Ha.

    Untuk menjaga sempadan embung dari penggunaanruang yang tidak tepat, maka pada kawasan

    sempadan perlu dilakukan upaya penanaman pohonsebagai kawasan penghijauan.

    Sub Zona Sempadan Jalan Kereta Api;Kriteria jalur sempadan jalan kereta api yaitu kawasan

    di sisi kiri dan kanan rel kereta api dengan jaraksekurang-kurangnya 10 meter dari as rel seluas 4,05

    Ha.

    Terlampir dantergambarkan

    dalam

    Lampiran

    Raperda,Materi Teknis,

    dan AlbumPeta

    Rencana zona perlindungan setampatsempadan danau/waduk dalam RDTR

    sudah sesuai dengan arahan PermenPU No. 20/2011 tentang PedomanRDTR & PZ serta RTRW Kota

    Cirebon

    Lokasi blok/sublok belum dijabarkan

    dalam Raperda

  • 7/25/2019 Matriks Penelaahan Materi Muatan Teknis

    7/85

    MATRIKS PENELAHAAN MATERI MUATAN TEKNIS RANCANGAN PERDA RDTR KOTA CIREBON

    7

    No.Muatan Rancangan Perda

    RRTRSWK

    Verifikasi Kesesuaian Terhadap RTRW Kabupaten/Kota Pedoman Rencana Rinci Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Verifikasi Kesesuaian Terhadap RTRW Kabupaten/Kota Pedoman Rencana Rinci Tata Ruangdan Peraturan Zonasi

    Catatan PenyempurnaanRaperda RRTR Materi Teknis RRTR Peta RRTR

    Perda No.8/2012RTRW Kota Cirebon

    Perda No.22/2010RTRWP Jabar

    PP. No. 26/2008RTRWN

    PeraturanLainnya

    SWK

    IV

    Pekalipan, Kelurahan Kesambi,

    Kelurahan Pulasaren, KelurahanJagasatru, Kelurahan Drajat, Kelurahan

    Larangan dan Kelurahan Pegambiran.

    e.Sekitar Mata Air

    f. Lindung Spiritual dan

    Kearifan Lokal

    g.Sempadan Jalan Tol

    SWK I

    SWK

    II

    SWKIII

    SWKIV Pasal 133

    (1)Zona Perlindungan Setempat,sebagaimana dimaksud pada pasal 132

    ayat (1) huruf a terdiri dari peruntukan:b. Peruntukan Sempadan Jalan Tol,

    terletak di Wilayah SWK IV

    Kriteria kawasan perlindungan setempat dalam wilayah

    SWK IV Kota Cirebon adalah sebagai berikut :b. Jalur sempadan jaln tol

    Kriteria jalur sempadan jalan tol yaitu kawasan di sisikiri dan kanan jalan tol dengan jarak sekurang-

    kurangnya 50 meter.

    Terlampir dantergambarkan

    dalamLampiran

    Raperda,Materi Teknis,

    dan AlbumPeta

    Letak/lokasi Sempadan jalan tolbelum disebutkan secara spesifik

    dalam Raperda dan Materi Teknis

    4. Zona RTH Kota

    Pasal 46

    (1) Kawasan RTH sebagaimana dimaksuddalam Pasal 42 ayat (1) huruf d, memiliki

    proporsi paling sedikit 30% (tiga puluhpersen) dari luas wilayah kota, terdiri

    atas :

    a. RTH publik dengan proporsi paling

    sedikit 20% (dua puluh persen) dariluas wilayah kota; dan

    b. RTH privat denganproporsi paling sedikit 10% (sepuluh

    persen) dari luas wilayah kota.(5) Upaya mencapai 30% (tiga puluh persen)

    luas RTH Kota Cirebon dilakukan dengan :a. mempertahankan luas

    RTH kota eksisting yaitu kurang lebih

    905,06 (sembilan ratus lima koma nol

    enam) hektar atau kurang lebih23,75% (dua puluh tiga koma tujuh

    puluh lima persen), yang terdiri dariRuang Terbuka Hijau Publik seluas

    kurang lebih 341,46 (tiga ratus empatpuluh satu koma empat puluh enam)

    hektar atau kurang lebih 8,96%(delapan koma sembilan puluh enam

    persen) dan Ruang Terbuka HijauPrivat seluas kurang lebih 563,61

    (lima ratus enam puluh tiga komaenam puluh satu) hektar atau kurang

    lebih 14,79% (empat belas koma tujuh

    puluh sembilan persen);

    b. rencana penambahan luasRuang Terbuka Hijau Publik kurang

    lebih seluas 421,31 (empat ratus dua

    puluh satu koma tiga puluh satu)

    hektar atau kurang lebih 11,06 %(sebelas koma nol enam persen).

    c. pada akhir tahun perencanaan RTHPublik Kota Cirebon akan mencapai

    kurang lebih 762,77 (tujuh ratus enampuluh dua koma tujuh puluh tujuh) Ha

    atau kurang lebih 20,02% (dua puluhkoma nol dua persen).

    Pasal 30

    Kawasan perlindungan setempat, meliputi:

    e. RTH di Kawasan Perkotaan, tersebar diKabupaten/Kota.

    Pasal 56

    (4) Ruang terbuka hijau kotasebagaimana dimaksud dalam

    Pasal 52 ayat (2) huruf dditetapkan dengan kriteria:

    a. lahan dengan luas paling

    sedikit 2.500 (dua ribu lima

    ratus) meter persegi;b. berbentuk satu hamparan,

    berbentuk jalur, ataukombinasi dari bentuk satu

    hamparan dan jalur; danc. didominasi komunitas

    tumbuhan.

    Rencana zona ruang terbuka hijau

    dalam RDTR belum sesuai dengan

    arahan Permen PU No. 20/2011

    tentang Pedoman RDTR & PZ sertaRTRW Kota Cirebon

    Letak RTH Kota Belum dijabarkandalam lokasi per blok/sub blok

    a.Taman RT

    SWK I Pasal 46

    (4) Rencana pengembangan RTH publikKota seluas 421,31 (empat ratus dua

    puluh satu koma tiga puluh satu) hektar

    atau sekitar kurang lebih 11,06 %

    (sebelas koma nol enam persen) dariluas wilayah kota, meliputi :

    a. di Kecamatan Harjamukti, dengan

    Rencana zona ruang terbuka hijau

    dalam RDTR belum sesuai denganarahan Permen PU No. 20/2011

    tentang Pedoman RDTR & PZ sertaRTRW Kota Cirebon

    Letak RTH Kota Belum dijabarkan

    dalam lokasi per blok/sub blok

    SWK SWK II (Pasal 50) Pembagian zona sudah tergambarkan dalam materi Terlampir dan Rencana zona ruang terbuka hijau

  • 7/25/2019 Matriks Penelaahan Materi Muatan Teknis

    8/85

    MATRIKS PENELAHAAN MATERI MUATAN TEKNIS RANCANGAN PERDA RDTR KOTA CIREBON

    8

    No.Muatan Rancangan Perda

    RRTRSWK

    Verifikasi Kesesuaian Terhadap RTRW Kabupaten/Kota Pedoman Rencana Rinci Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Verifikasi Kesesuaian Terhadap RTRW Kabupaten/Kota Pedoman Rencana Rinci Tata Ruangdan Peraturan Zonasi

    Catatan PenyempurnaanRaperda RRTR Materi Teknis RRTR Peta RRTR

    Perda No.8/2012RTRW Kota Cirebon

    Perda No.22/2010RTRWP Jabar

    PP. No. 26/2008RTRWN

    PeraturanLainnya

    II (2) RTH Publik sebagaimana dimaksud

    pada ayat (1) huruf a dikembangkanoleh Pemerintah Kota dan tersebar

    diseluruh wilayah SWK II, meliputi:a. taman unit lingkungan;

    b. taman sepanjang sempadanSungai, jalan, dan SUTT;

    c. kawasan pemakaman.d. RTH Perdagangan

    (3) RTH taman unit lingkungan

    sebagaimana dimaksud pada ayat

    (2) huruf a, dikembangkan secarabertahap berada di Pusat-Pusat unit

    lingkungan SWK II.

    teknis yang diuraikan melalui tabel rencana pola ruang

    dan digambarkan dalam peta per masing-masing bloksejumlah 34 blok

    tergambarkan

    dalamLampiran

    Raperda,Materi Teknis,

    dan AlbumPeta

    luas kurang lebih 226,30 (dua ratus

    dua puluh enam koma tiga puluh)hektar yang terdiri atas :

    1.TH taman RT kurang lebih

    seluas 11,23 (sebelas komadua puluh tiga) hektar;

    b. di Kecamatan Lemahwungkuk,dengan luas kurang lebih 70,25

    (tujuh puluh koma dua puluh lima)

    hektar yang terdiri atas :

    1.RTH taman RT kurang lebihseluas 5,75 (lima koma tujuh

    puluh lima) hektar;

    c. di Kecamatan Pekalipan, dengan

    luas kurang lebih 42,03 (empat

    puluh dua koma nol tiga) hektar

    yang terdiri atas :

    1.RTH taman RT kurang lebihseluas 4,65 (empat koma

    enam puluh lima) hektar;d. di Kecamatan Kesambi dengan luas

    kurang lebih 46,38 (empat puluhenam koma tiga puluh delapan)

    hektar yang terdiri atas :1.RTH taman RT kurang lebih

    seluas 7,63 (tujuh koma enam

    puluh tiga) hektar;

    e. di Kecamatan Kejaksan dengan

    luas kurang lebih 36,36 (tiga puluhenam koma tiga puluh enam) hektar

    yang terdiri atas :1.RTH taman RT kurang lebih

    seluas 4,58 (empat koma lima

    puluh delapan) hektar;

    dalam RDTR sudah sesuai dengan

    arahan Permen PU No. 20/2011tentang Pedoman RDTR & PZ serta

    RTRW Kota Cirebon

    Letak RTH Kota Belum dijabarkandalam lokasi per blok/sub blok

    SWKIII

    SWK III (Pasal 94 ayat (2)) :a. taman Pusat lingkungan;

    RTH eksisting yang tersebar di SWK III Kota Cirebonterdiri dari RTH perkantoran, RTH kawasan hij au, RTH

    olah raga, RTH pemakaman, RTH sempadan relkereta api, RTH sempadan sungai dan RTH jal ur hijau

    jalan. Luas RTH eksisting di SWK III adalah 29,45 Ha.

    Terlampir dantergambarkan

    dalamLampiran

    Raperda,Materi Teknis,

    dan AlbumPeta

    Rencana zona ruang terbuka hijaudalam RDTR sudah sesuai dengan

    arahan Permen PU No. 20/2011tentang Pedoman RDTR & PZ serta

    RTRW Kota Cirebon

    Dokumen Raperda dan Materi Teknisbelum sinkron, terjadi perbedaan

    nomenklatur dan arahan rencananya.

    Belum dicantumkan dalam dokumen

    Materi Teknis

    Letak RTH Kota Belum dijabarkan

    dalam lokasi per blok/sub blok

    SWKIV

    Pasal 134(2)

    TH Publik sebagaimana dimaksudpada ayat (1) huruf a dikembangkan

    oleh Pemerintah Kota dan tersebar diseluruh wilayah SWK IV, meliputi :

    a. taman Pusat lingkungan;b. taman sepanjang sempadan

    Sungai, jalan tol dan jalan;c. kawasan pemakaman;

    d.RTH Perdagangan.

    (3) RTH taman unit lingkungansebagaimana dimaksud pada ayat (2)

    huruf a, dikembangkan secarabertahap di Pusat-Pusat unit

    lingkungan SWK IV.

    Rencana zona ruang terbuka hijau

    dalam RDTR sudah sesuai dengan

    arahan Permen PU No. 20/2011tentang Pedoman RDTR & PZ serta

    RTRW Kota Cirebon

    Dokumen Raperda dan Materi Teknis

    belum sinkron, terjadi perbedaan

    nomenklatur dan arahan rencananya.

    Belum dicantumkan dalam dokumenMateri Teknis

    Letak RTH Kota Belum dijabarkandalam lokasi per blok/sub blok

    b.Taman RW

    Pasal 46

    (4) Rencana pengembangan RTH publikKota seluas 421,31 (empat ratus duapuluh satu koma tiga puluh satu) hektar

    atau sekitar kurang lebih 11,06 %

    (sebelas koma nol enam persen) dari

    luas wilayah kota, meliputi :a. di Kecamatan Harjamukti, dengan

    luas kurang lebih 226,30 (dua ratus

    dua puluh enam koma tiga puluh)hektar yang terdiri atas :

    2.RTH taman RW kurang lebih

    seluas 9,50 (sembilan koma lima

    puluh) hektar;

    b. di Kecamatan Lemahwungkuk,

    dengan luas kurang lebih 70,25

    (tujuh puluh koma dua puluh lima)hektar yang terdiri atas :

    2.RTH taman RW kurang lebih

    seluas 5,25 (lima koma dua

    puluh lima) hektar;c. di Kecamatan Pekalipan, dengan

    luas kurang lebih 42,03 (empatpuluh dua koma nol tiga) hektar

    yang terdiri atas :2.RTH taman RW kurang lebih

    seluas 4,88 (empat komadelapan puluh delapan) hektar

    Belum dijabarkan dan digambarkan

    dalam RDTR per SWK

  • 7/25/2019 Matriks Penelaahan Materi Muatan Teknis

    9/85

    MATRIKS PENELAHAAN MATERI MUATAN TEKNIS RANCANGAN PERDA RDTR KOTA CIREBON

    9

    No.Muatan Rancangan Perda

    RRTRSWK

    Verifikasi Kesesuaian Terhadap RTRW Kabupaten/Kota Pedoman Rencana Rinci Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Verifikasi Kesesuaian Terhadap RTRW Kabupaten/Kota Pedoman Rencana Rinci Tata Ruangdan Peraturan Zonasi

    Catatan PenyempurnaanRaperda RRTR Materi Teknis RRTR Peta RRTR

    Perda No.8/2012RTRW Kota Cirebon

    Perda No.22/2010RTRWP Jabar

    PP. No. 26/2008RTRWN

    PeraturanLainnya

    d. di Kecamatan Kesambi dengan luas

    kurang lebih 46,38 (empat puluhenam koma tiga puluh delapan)

    hektar yang terdiri atas :2.RTH taman RW kurang lebih

    seluas 6,88 (enam komadelapan puluh delapan) hektar;

    e. di Kecamatan Kejaksan dengan

    luas kurang lebih 36,36 (tiga puluhenam koma tiga puluh enam) hektar

    yang terdiri atas :

    2.RTH taman RW kurang lebihseluas 4,38 (empat koma tigapuluh delapan) hektar;

    c.Taman Kota

    SWK I Pasal 12

    (1) Rencana Zona RTH sebagaimana

    dimaksud dalam Pasal 10 ayat (1)

    huruf c, memiliki proporsi paling sedikit30% (tiga puluh persen) dari luas

    wilayah kota, terdiri atas :

    a. RTH publik dengan proporsi

    paling sedikit 20% (dua puluhpersen) dari luas SWK I; dan

    b. RTH privat dengan proporsipaling sedikit 10% (sepuluh

    persen) dari luas SWK I.(2) Rencana Zona RTH publik

    sebagaimana dimaksud pada ayat (1)huruf a meliputi kawasan:

    a. di Kelurahan Panjunan

    b. di Kelurahan Pegambiran

    c. di Kelurahan Kesepuhand. di Kelurahan Lemahwungkuk

    e. di Kelurahan Kebonbaru

    f. di Kelurahan Kesenden(3) Rencana RTH privat sebagaimana

    dimaksud pada ayat (1) huruf a

    meliputi area di dalam kavlingbangunan yang tidak tertutup

    bagunan, yang tersebar di seluruhkawasan terbangun.

    Tabel IV.2 Luas Rencana Pola Ruang Zona RTH SWK

    IPola

    RuangKelurahan

    Luas(Ha)

    RuangTerbukaHijau(RTH)

    Kelurahan Kebonbaru 6,2

    Kelurahan Kesenden 2,03

    Kelurahan Kesepuhan 0,74

    Kelurahan Lemah Wungkuk 2,28

    Kelurahan Panjunan 3,02

    Kelurahan Pegambiran 5,18

    Total 19,45

    Pasal 46

    (2) RTH publik ek sisting sebagaimana

    dimaksud pada ayat (1) huruf a meliputi

    kawasan seluas kurang lebih 341,46(tiga ratus empat puluh satu koma empat

    enam) hektar atau sekitar kurang lebih

    8,96 (delapan koma sembilan puluh

    enam) persen dari luas wilayah kotayang meliputi :

    b. di Kecamatan Lemahwungkuk,dengan luas kurang lebih 126,36

    (seratus dua puluh enam koma tigapuluh enam) hektar yang terdiri atas :

    1. RTH taman kota seluas kuranglebih 10,86 (sepuluh koma

    delapan puluh enam) hektar;

    c. di Kecamatan Pekalipan, dengan luas

    kurang lebih 15,76 (lima belas komatujuh puluh enam) hektar yang terdiri

    atas :

    1. RTH taman kota seluas kuranglebih 0,84 (nol koma delapanpuluh empat) hektar;

    d. di Kecamatan Kejaks an dengan luaskurang lebih 29,48 (dua puluh

    sembilan koma empat puluh delapan)hektar yang terdiri atas :

    1. RTH taman kota seluas kuranglebih 2,94 (dua koma sembilan

    puluh empat) hektar;

    (4) Rencana pengembangan RTH publik

    Kota seluas 421,31 (empat ratus duapuluh satu koma tiga puluh satu) hektar

    atau sekitar kurang lebih 11,06 %

    (sebelas koma nol enam persen) dari

    luas wilayah kota, meliputi :a. di Kecamatan Harjamukti, dengan

    luas kurang lebih 226,30 (dua ratusdua puluh enam koma tiga puluh)

    hektar yang terdiri atas5. RTH taman Kota seluas kurang

    lebih 43,20 (empat puluh tigakoma dua puluh) hektar;

    b. di Kecamatan Lemahwungkuk,dengan luas kurang lebih 70,25 (tujuh

    puluh koma dua puluh lima) hektaryang terdiri atas :5. RTH taman Kota seluas kurang

    lebih 5,17 (lima koma tujuh belas)hektar;

    c. di Kecamatan Pekalipan, dengan luas

    kurang lebih 42,03 (empat puluh dua

    koma nol tiga) hektar yang terdiri atas:

    5. RTH taman kota seluas kuranglebih 3,00 (tiga koma nol nol)

    hektar;d di Kecamatan Kesambi dengan luas

    kurang lebih 46,38 (empat puluh enam

    Rencana zona ruang terbuka hijau

    taman kota dalam RDTR sudah

    sesuai dengan arahan Permen PU

    No. 20/2011 tentang Pedoman RDTR& PZ serta RTRW Kota Cirebon

    Dokumen Raperda dan Materi Teknisbelum sinkron, terjadi perbedaan

    nomenklatur dan arahan rencananya.

    Belum dicantumkan dalam dokumen

    Materi Teknis

    Letak RTH taman Kota Belum

    dijabarkan dalam lokasi per blok/sub

    blok

    SWK

    II

    Pasal 50

    (1) Rencana Zona RTH sebagaimanadimaksud dalam pasal 48 huruf b,

    tersebar di seluruh wilayah di SWK IImeliputi:

    a. RTH Publik dan

    b. RTH Privat

    (2) RTH Publik sebagaimana dimaksudpada ayat (1) huruf a dikembangkan

    oleh Pemerintah Kota dan tersebardiseluruh wilayah SWK II, meliputi:

    a. taman unit lingkungan;b. taman sepanjang sempadan

    Sungai, jalan, dan SUTT;c. kawasan pemakaman.

    d. RTH Perdagangan

    Pembagian zona sudah tergambarkan dalam materi

    teknis yang diuraikan melalui t abel rencana pola ruangdan digambarkan dalam peta per masing-masing blok

    sejumlah 34 blok

    Terlampir dan

    tergambarkandalam

    LampiranRaperda,

    Materi Teknis,

    dan Album

    Peta

    Rencana zona ruang terbuka hijau

    taman kota dalam RDTR sudah

    sesuai dengan arahan Permen PU

    No. 20/2011 tentang Pedoman RDTR& PZ serta RTRW Kota Cirebon

    Dokumen Raperda dan Materi Teknisbelum sinkron, terjadi perbedaan

    nomenklatur dan arahan rencananya.

    Belum dicantumkan dalam dokumen

    Materi Teknis

    Letak RTH taman Kota Belum

    dijabarkan dalam lokasi per blok/sub

    blok

    SWKIII

    Pasal 94(1) Zona RTH sebagaimana dimaksud

    dalam pasal 92 ayat (1) huruf b,

    tersebar di seluruh wilayah di SWK III

    yang mempunyai arahan penyediaansampai akhir tahun rencana meliputi:

    a. RTH Publik dan

    b. RTH Privat

    (2) RTH Publik sebagaimana dimaksudpada ayat (1) huruf a dikembangkan

    oleh Pemerintah Kota dan tersebardiseluruh wilayah SWK III, meliputi:

    a. taman Pusat lingkungan;b. taman sepanjang sempadan

    Sungai, jalan, danDanau/Situ/Embung;

    Zona ruang terbuka hijau terdiri dari:a. Taman kota dan taman lingkungan dengan lokasi

    tersebar

    b. Pemakaman dengan lokasi tersebar

    Kawasan ruang terbuka hijau berdasarkan dasarkepemilikan terdiri dari :

    a. RTH publik;

    b. RTH private.

    Luas ruang terbuka hijau paling sedikit adalah 30%(tiga puluh persen), terdiri dari:

    a. RTH publik (20%);b. RTH private (10%).

    Rencana pengembangan kawasan ruang terbuka hijauterdiri dari:

    a. intensifikasi dan ekstensifikasi RTH;b. mempertahankan fungsi dan menata RTH;

    Terlampir dantergambarkan

    dalam

    Lampiran

    Raperda,Materi Teknis,

    dan Album

    Peta

    Rencana zona ruang terbuka hijautaman kota dalam RDTR sudah

    sesuai dengan arahan Permen PUNo. 20/2011 tentang Pedoman RDTR

    & PZ serta RTRW Kota Cirebon

    Dokumen Raperda dan Materi Teknis

    belum sinkron, terjadi perbedaannomenklatur dan arahan rencananya.

    Belum dicantumkan dalam dokumen

    Materi Teknis

    Letak RTH taman Kota Belumdijabarkan dalam lokasi per blok/sub

    blok

  • 7/25/2019 Matriks Penelaahan Materi Muatan Teknis

    10/85

    MATRIKS PENELAHAAN MATERI MUATAN TEKNIS RANCANGAN PERDA RDTR KOTA CIREBON

    10

    No.Muatan Rancangan Perda

    RRTRSWK

    Verifikasi Kesesuaian Terhadap RTRW Kabupaten/Kota Pedoman Rencana Rinci Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Verifikasi Kesesuaian Terhadap RTRW Kabupaten/Kota Pedoman Rencana Rinci Tata Ruangdan Peraturan Zonasi

    Catatan PenyempurnaanRaperda RRTR Materi Teknis RRTR Peta RRTR

    Perda No.8/2012RTRW Kota Cirebon

    Perda No.22/2010RTRWP Jabar

    PP. No. 26/2008RTRWN

    PeraturanLainnya

    c. kawasan pemakaman.

    d. RTH Perdagangan

    c. mengembalikan fungsi RTH yang telah beralih

    fungsi secara bertahap.RTH eksisting yang tersebar di SWK III Kota Cirebon

    terdiri dari RTH perkantoran, RTH kawasan hijau, RTHolah raga, RTH pemakaman, RTH sempadan rel

    kereta api, RTH sempadan sungai dan RTH jalur hijaujalan. Luas RTH eksisting di SWK III adalah 29,45 Ha.

    koma tiga puluh delapan) hektar yang

    terdiri atas :5. RTH taman Kota seluas kurang

    lebih 3,00 (tiga koma nol nol)hektar;

    e. di Kecamatan Kejaks an dengan luaskurang lebih 36,36 (tiga puluh enam

    koma tiga puluh enam) hektar yangterdiri atas :

    5. RTH taman kota seluas kurang

    lebih 4,41 (empat koma empat

    puluh satu) hektar;

    SWK

    IV

    Pasal 134

    (1) Zona RTH sebagaimana dimaksuddalam pasal 132 ayat (1) huruf b,

    tersebar di seluruh wilayah di SWK IV

    yang mempunyai arahan penyediaansampai akhir tahun rencana dengan

    proporsi sebagai berikut :

    a. RTH Publikb. RTH Privat

    (2) RTH Publik sebagaimana dimaksudpada ayat (1) huruf a dikembangkan

    oleh Pemerintah Kota dan tersebar diseluruh wilayah SWK IV, meliputi:

    a. taman Pusat lingkungan;b. taman sepanjang sempadan

    Sungai, jalan tol dan jalan;c. kawasan pemakaman;

    d. RTH Perdagangan.

    Rencana zona ruang terbuka hijau

    taman kota dalam RDTR sudah

    sesuai dengan arahan Permen PU

    No. 20/2011 tentang Pedoman RDTR

    & PZ serta RTRW Kota Cirebon Dokumen Raperda dan Materi Teknis

    belum sinkron, terjadi perbedaannomenklatur dan arahan rencananya.

    Belum dicantumkan dalam dokumenMateri Teknis

    Letak RTH taman Kota Belum

    dijabarkan dalam lokasi per blok/sub

    blok

    d.Pemakaman

    SWK I Pasal 46

    (2) RTH publik ek sisting sebagaimana

    dimaksud pada ayat (1) huruf a meliputikawasan seluas kurang lebih 341,46

    (tiga ratus empat puluh satu koma empat

    enam) hektar atau sekitar kurang lebih

    8,96 (delapan koma sembilan puluhenam) persen dari luas wilayah kota

    yang meliputi :

    a. di Kecamatan Harjamukti, dengan luaskurang lebih 93,85 (sembilan puluhtiga koma delapan lima) hektar yang

    terdiri atas :1. RTH taman pemakaman seluas

    46,16 (empat puluh enam koma

    enam belas) hektar;

    b. di Kecamatan Lemahwungkuk,dengan luas kurang lebih 126,36

    (seratus dua puluh enam koma tiga

    puluh enam) hektar yang terdiri atas :

    2. RTH taman pemakaman seluaskurang lebih 5,61(lima koma

    enam puluh satu) hektar;d. di Kecamatan K esambi dengan luas

    kurang lebih 76,01 (tujuh puluh enamkoma nol satu) hektar yang terdiri atas

    :1. RTH taman pemakaman seluas

    kurang lebih 8,41 (delapan koma

    empat puluh satu) hektar;

    e. di Kecamatan Kejaks an dengan luaskurang lebih 29,48 (dua puluh

    sembilan koma empat puluh delapan)hektar yang terdiri atas :

    3. RTH taman pemakaman seluaskurang lebih 2,75 (dua koma

    tujuh puluh lima) hektar;(4) Rencana pengembangan RTH publik

    Kota seluas 421,31 (empat ratus dua

    puluh satu koma tiga puluh satu) hektaratau sekitar kurang lebih 11,06 %

    (sebelas koma nol enam persen) dariluas wilayah kota, meliputi :

    a. di Kecamatan Harjamukti, dengan luaskurang lebih 226,30 (dua ratus dua

    puluh enam koma tiga puluh) hektaryang terdiri atas :

    6. RTH taman pemakaman seluas

    Rencana zona ruang terbuka hijau

    pemakaman dalam RDTR belum

    sesuai dengan arahan Permen PUNo. 20/2011 tentang Pedoman RDTR

    & PZ serta RTRW Kota Cirebon

    Letak RTH pemakaman belum

    dijabarkan dalam lokasi per blok/sub

    blok

    SWK

    II (Pasal 50)(5) RTH kawasan pemakaman

    sebagaimana dimaksud pada ayat (2)huruf c, dikembangkan secara

    bertahap melalui revitalisasipemakaman dan perluasan tempat

    pemakaman umum di SWK II

    Pembagian zona sudah tergambarkan dalam materi

    teknis yang diuraikan melalui t abel rencana pola ruangdan digambarkan dalam peta per masing-masing blok

    sejumlah 34 blok

    Terlampir dan

    tergambarkandalam

    LampiranRaperda,

    Materi Teknis,dan Album

    Peta

    Rencana zona ruang terbuka hijau

    pemakaman dalam RDTR belumsesuai dengan arahan Permen PU

    No. 20/2011 tentang Pedoman RDTR& PZ serta RTRW Kota Cirebon

    Letak RTH pemakaman belumdijabarkan dalam lokasi per blok/sub

    blok

    SWKIII

    (Pasal 94 ayat (2)) :

    c. kawasan pemakaman

    RTH eksisting yang tersebar di SWK III Kota Cirebonterdiri dari RTH perkantoran, RTH kawasan hij au, RTH

    olah raga, RTH pemakaman, RTH sem padan relkereta api, RTH sempadan sungai dan RTH jal ur hijau

    jalan. Luas RTH eksisting di SWK III adalah 29,45 Ha.

    Terlampir dantergambarkan

    dalamLampiran

    Raperda,Materi Teknis,

    dan AlbumPeta

    Rencana zona ruang terbuka hijaupemakaman dalam RDTR sudah

    sesuai dengan arahan Permen PU

    No. 20/2011 tentang Pedoman RDTR& PZ serta RTRW Kota Cirebon

    Dokumen Raperda dan Materi Teknisbelum sinkron, terjadi perbedaan

    nomenklatur dan arahan rencananya.

    Belum dicantumkan dalam dokumen

    Materi Teknis

    Letak RTH pemakaman Belum

    dijabarkan dalam lokasi per blok/subblok

    SWK

    IV

    (Pasal 134) :

    (5) RTH kawasan pemakamansebagaimana dimaksud pada ayat (2)

    huruf c, dikembangkan secarabertahap melalui revitalisasi

    pemakaman dan perluasan tempatpemakaman umum di SWK IV

    Rencana zona ruang terbuka hijau

    taman kota dalam RDTR sudah

    sesuai dengan arahan Permen PUNo. 20/2011 tentang Pedoman RDTR& PZ serta RTRW Kota Cirebon

    Dokumen Raperda dan Materi Teknis

    belum sinkron, terjadi perbedaan

    nomenklatur dan arahan rencananya.Belum dicantumkan dalam dokumen

    Materi Teknis

    Letak RTH pemakaman Belumdijabarkan dalam lokasi per blok/sub

    blok

  • 7/25/2019 Matriks Penelaahan Materi Muatan Teknis

    11/85

    MATRIKS PENELAHAAN MATERI MUATAN TEKNIS RANCANGAN PERDA RDTR KOTA CIREBON

    11

    No.Muatan Rancangan Perda

    RRTRSWK

    Verifikasi Kesesuaian Terhadap RTRW Kabupaten/Kota Pedoman Rencana Rinci Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Verifikasi Kesesuaian Terhadap RTRW Kabupaten/Kota Pedoman Rencana Rinci Tata Ruangdan Peraturan Zonasi

    Catatan PenyempurnaanRaperda RRTR Materi Teknis RRTR Peta RRTR

    Perda No.8/2012RTRW Kota Cirebon

    Perda No.22/2010RTRWP Jabar

    PP. No. 26/2008RTRWN

    PeraturanLainnya

    kurang lebih 10 (sepuluh) hektar;

    b. di Kecamatan Lemahwungkuk,dengan luas kurang lebih 70,25 (tujuh

    puluh koma dua puluh lima) hektaryang terdiri atas :

    6. RTH taman pemakaman seluaskurang lebih 15 (lima belas)

    hektar;c. di Kecamatan Pekalipan, dengan luas

    kurang lebih 42,03 (empat puluh dua

    koma nol tiga) hektar yang terdiri atas

    :6. RTH taman pemakaman seluas

    kurang lebih 8 (delapan) hektar;

    d. di Kecamatan K esambi dengan luaskurang lebih 46,38 (empat puluh enam

    koma tiga puluh delapan) hektar yang

    terdiri atas:

    6. RTH taman pemakaman seluaskurang lebih 2,00 (dua koma nol

    nol) hektar;

    e. di Kecamatan Kejaks an dengan luas

    kurang lebih 36,36 (tiga puluh enamkoma tiga puluh enam) hektar yang

    terdiri atas :6. RTH taman pemakaman seluas

    kurang lebih 3,00 (tiga koma nolnol) hektar;

    e.Taman Kelurahan

    Pasal 46(4) Rencana pengembangan RTH publik

    Kota seluas 421,31 (empat ratus duapuluh satu koma tiga puluh satu) hektar

    atau sekitar kurang lebih 11,06 %(sebelas koma nol enam persen) dari

    luas wilayah kota, meliputi :a. di Kecamatan Harjamukti, dengan luas

    kurang lebih 226,30 (dua ratus dua

    puluh enam koma tiga puluh) hektar

    yang terdiri atas :3. RTH taman Kelurahan seluas

    kurang lebih 4,50 (empat koma

    lima puluh) hektar;b. di Kecamatan Lemahwungkuk,

    dengan luas kurang lebih 70,25 (tujuhpuluh koma dua puluh lima) hektar

    yang terdiri atas :3. RTH taman Kelurahan seluas

    kurang lebih 3,60 (tiga koma

    enam puluh) hektar;

    c. di Kecamatan Pekalipan, dengan luaskurang lebih 42,03 (empat puluh dua

    koma nol tiga) hektar yang terdiri atas:

    3. RTH taman Kelurahan seluaskurang lebih 3,60 (tiga koma

    enam puluh) hektar;d. di Kecamatan K esambi dengan luas

    kurang lebih 46,38 (empat puluh enamkoma tiga puluh delapan) hektar yang

    terdiri atas :3. RTH taman Kelurahan seluas

    kurang lebih 4,50 (empat koma

    lima puluh) hektar;

    e. di Kecamatan Kejaks an dengan luaskurang lebih 36,36 (tiga puluh enam

    koma tiga puluh enam) hektar yangterdiri atas :

    3. RTH taman Kelurahan seluaskurang lebih 3,60 (tiga koma

    enam puluh) hektar;

    Belum dijabarkan dalam RDTR masing-masing SWK

    f. Taman KecamatanPasal 46

    (4) Rencana pengembangan RTH publik

    Kota seluas 421,31 (empat ratus dua

    Belum dijabarkan dalam RDTR masing-masing SWK

  • 7/25/2019 Matriks Penelaahan Materi Muatan Teknis

    12/85

    MATRIKS PENELAHAAN MATERI MUATAN TEKNIS RANCANGAN PERDA RDTR KOTA CIREBON

    12

    No.Muatan Rancangan Perda

    RRTRSWK

    Verifikasi Kesesuaian Terhadap RTRW Kabupaten/Kota Pedoman Rencana Rinci Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Verifikasi Kesesuaian Terhadap RTRW Kabupaten/Kota Pedoman Rencana Rinci Tata Ruangdan Peraturan Zonasi

    Catatan PenyempurnaanRaperda RRTR Materi Teknis RRTR Peta RRTR

    Perda No.8/2012RTRW Kota Cirebon

    Perda No.22/2010RTRWP Jabar

    PP. No. 26/2008RTRWN

    PeraturanLainnya

    puluh satu koma tiga puluh satu) hektar

    atau sekitar kurang lebih 11,06 %(sebelas koma nol enam persen) dari

    luas wilayah kota, meliputi :a. di Kecamatan Harjamukti, dengan luas

    kurang lebih 226,30 (dua ratus duapuluh enam koma tiga puluh) hektar

    yang terdiri atas :4. RTH taman Kecamatan seluas

    kurang lebih 2,4 (dua koma

    empat) hektar;

    b. di Kecamatan Lemahwungkuk,dengan luas kurang lebih 70,25 (tujuh

    puluh koma dua puluh lima) hektar

    yang terdiri atas :4. RTH taman Kecamatan seluas

    kurang lebih 2,30 (dua koma tiga

    puluh) hektar;

    c. di Kecamatan Pekalipan, dengan luaskurang lebih 42,03 (empat puluh dua

    koma nol tiga) hektar yang terdiri atas

    :

    4. RTH taman Kecamatan seluaskurang lebih 2,40 (dua koma

    empat puluh) hektar;d. di Kecamatan K esambi dengan luas

    kurang lebih 46,38 (empat puluh enamkoma tiga puluh delapan) hektar yang

    terdiri atas :4. RTH taman Kecamatan seluas

    kurang lebih 2,40 (dua koma

    empat puluh) hektar;

    e. di Kecamatan Kejaks an dengan luaskurang lebih 36,36 (tiga puluh enam

    koma tiga puluh enam) hektar yangterdiri atas :

    4. RTH taman Kecamatan seluaskurang lebih 2,40 (dua koma

    empat puluh) hektar;

    g.Jalur Hijau Jalan

    SWK I Pasal 46(2) RTH publik ek sisting sebagaimana

    dimaksud pada ayat (1) huruf a meliputikawasan seluas kurang lebih 341,46

    (tiga ratus empat puluh satu koma empatenam) hektar atau sekitar kurang lebih

    8,96 (delapan koma sembilan puluhenam) persen dari luas wilayah kota

    yang meliputi :

    a. di Kecamatan Harjamukti, dengan luas

    kurang lebih 93,85 (sembilan puluhtiga koma delapan lima) hektar yang

    terdiri atas :2. RTH jalur hijau jalan seluas 8,88

    (delapan koma delapan puluhdelapan) hektar;

    b. di Kecamatan Lemahwungkuk,dengan luas kurang lebih 126,36

    (seratus dua puluh enam koma tigapuluh enam) hektar yang terdiri atas :

    3. RTH jalur hijau jalan seluaskurang lebih 45,96 (empat puluh

    lima koma sembilan puluh enam)

    hektar;

    d. di Kecamatan K esambi dengan luaskurang lebih 76,01 (tujuh puluh enam

    koma nol satu) hektar yang terdiri atas:

    2. RTH jalur hijau jalan seluaskurang lebih 20,72 (dua puluh

    koma tujuh puluh dua) hektar;e. di Kecamatan Kejaks an dengan luas

    kurang lebih 29,48 (dua puluh

    Rencana zona ruang terbuka hijau

    jalur hijau jalan dalam RDTR sudah

    sesuai dengan arahan Permen PUNo. 20/2011 tentang Pedoman RDTR

    & PZ serta RTRW Kota Cirebon

    Dokumen Raperda dan Materi Teknis

    belum sinkron, terjadi perbedaannomenklatur dan arahan rencananya.

    Belum dicantumkan dalam dokumenMateri Teknis

    Letak RTH jalur hijau jalan Belumdijabarkan dalam lokasi per blok/sub

    blok

    SWKII

    (Pasal 50)

    (4) RTH taman sepanjang sempadanjaringan jalan, sungai dan SUTTETsebagaimana dimaksud pada ayat (2)

    huruf b, dikembangkan secarabertahap.

    Pembagian zona sudah tergambarkan dalam materiteknis yang diuraikan melalui t abel rencana pola ruang

    dan digambarkan dalam peta per masing-masing bloksejumlah 34 blok

    Terlampir dantergambarkan

    dalamLampiran

    Raperda,

    Materi Teknis,dan Album

    Peta

    Rencana zona ruang terbuka hijaujalur hijau jalan dalam RDTR sudah

    sesuai dengan arahan Permen PU

    No. 20/2011 tentang Pedoman RDTR

    & PZ serta RTRW Kota Cirebon

    Dokumen Raperda dan Materi Teknis

    belum sinkron, terjadi perbedaan

    nomenklatur dan arahan rencananya.Belum dicantumkan dalam dokumen

    Materi Teknis

    Letak RTH jalur hijau jalan Belum

    dijabarkan dalam lokasi per blok/sub

    blok

    SWK

    III

    Pasal 94 ayah (2)

    c. taman sepanjang sempadan Sungai,jalan, dan Danau/Situ/Embung;

    Rencana zona ruang terbuka hijau

    jalur hijau jalan dalam RDTR sudahsesuai dengan arahan Permen PU

    No. 20/2011 tentang Pedoman RDTR& PZ serta RTRW Kota Cirebon

    Dokumen Raperda dan Materi Teknisbelum sinkron, terjadi perbedaan

  • 7/25/2019 Matriks Penelaahan Materi Muatan Teknis

    13/85

    MATRIKS PENELAHAAN MATERI MUATAN TEKNIS RANCANGAN PERDA RDTR KOTA CIREBON

    13

    No.Muatan Rancangan Perda

    RRTRSWK

    Verifikasi Kesesuaian Terhadap RTRW Kabupaten/Kota Pedoman Rencana Rinci Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Verifikasi Kesesuaian Terhadap RTRW Kabupaten/Kota Pedoman Rencana Rinci Tata Ruangdan Peraturan Zonasi

    Catatan PenyempurnaanRaperda RRTR Materi Teknis RRTR Peta RRTR

    Perda No.8/2012RTRW Kota Cirebon

    Perda No.22/2010RTRWP Jabar

    PP. No. 26/2008RTRWN

    PeraturanLainnya

    sembilan koma empat puluh delapan)

    hektar yang terdiri atas :2. RTH jalur hijau jalan seluas

    kurang lebih 6,48 (enam komaempat puluh delapan) hektar;

    (4) Rencana pengembangan RTH publikKota seluas 421,31 (empat ratus dua

    puluh satu koma tiga puluh satu) hektaratau sekitar kurang lebih 11,06 %

    (sebelas koma nol enam persen) dari

    luas wilayah kota, meliputi :

    a. di Kecamatan Harjamukti, dengan luaskurang lebih 226,30 (dua ratus dua

    puluh enam koma tiga puluh) hektar

    yang terdiri atas :7. RTH jalur hijau jalan seluas

    kurang lebih 20 (dua puluh)

    hektar;

    b. di Kecamatan Lemahwungkuk,dengan luas kurang lebih 70,25 (tujuh

    puluh koma dua puluh lima) hektar

    yang terdiri atas :

    7. RTH jalur hijau jalan seluaskurang lebih 10 (sepuluh) hektar;

    c. di Kecamatan Pekalipan, dengan luaskurang lebih 42,03 (empat puluh dua

    koma nol tiga) hektar yang terdiri atas:

    7. RTH jalur hijau Jalan seluaskurang lebih 0,50 (nol koma lima

    puluh) hektar;

    nomenklatur dan arahan rencananya.

    Belum dicantumkan dalam dokumenMateri Teknis

    Letak RTH jalur hijau jalan Belumdijabarkan dalam lokasi per blok/subblok

    SWKIV

    Pasal 134

    (5) RTH taman sepanjang sempadanjaringan jalan, jalan tol, dan sungai

    dan sebagaimana dimaksud pada ayat(2) huruf b, dikembangkan secarabertahap.

    Rencana zona ruang terbuka hijaujalur hijau jalan dalam RDTR sudah

    sesuai dengan arahan Permen PUNo. 20/2011 tentang Pedoman RDTR& PZ serta RTRW Kota Cirebon

    Dokumen Raperda dan Materi Teknisbelum sinkron, terjadi perbedaan

    nomenklatur dan arahan rencananya.Belum dicantumkan dalam dokumen

    Materi Teknis

    Letak RTH jalur hijau jalan Belum

    dijabarkan dalam lokasi per blok/subblok

    h.Hutan Kota

    Pasal 46

    (2) RTH publik ek sisting sebagaimanadimaksud pada ayat (1) huruf a meliputi

    kawasan seluas kurang lebih 341,46(tiga ratus empat puluh satu koma empat

    enam) hektar atau sekitar kurang lebih

    8,96 (delapan koma sembilan puluh

    enam) persen dari luas wilayah kotayang meliputi :a. di Kecamatan Harjamukti, dengan luas

    kurang lebih 93,85 (sembilan puluhtiga koma delapan lima) hektar yang

    terdiri atas :5. RTH hutan kota seluas 14,47

    (empat belas koma empat puluhtujuh) hektar

    (2) Rencana pengembangan RTH publik

    Kota seluas 421,31 (empat ratus dua

    puluh satu koma tiga puluh satu) hektaratau sekitar kurang lebih 11,06 %

    (sebelas koma nol enam persen) dariluas wilayah kota, meliputi :

    a. di Kecamatan Harjamukti, dengan luaskurang lebih 226,30 (dua ratus dua

    puluh enam koma tiga puluh) hektaryang terdiri atas :

    8. RTH hutan kota seluas kuranglebih 114,47 (seratus empat

    belas koma empat puluh tujuh)hektar;

    b. di Kecamatan Lemahwungkuk,

    dengan luas kurang lebih 70,25 (tujuh

    puluh koma dua puluh lima) hektaryang terdiri atas :

    8. RTH hutan kota seluas kuranglebih 10 (sepuluh) hektar;

    c. di Kecamatan Pekalipan, dengan luaskurang lebih 42,03 (empat puluh dua

    koma nol tiga) hektar yang terdiri atas:

    8. RTH hutan kota seluas kurang

    lebih 10,00 (sepuluh koma nol

    Belum dijabarkan/diuraikan dalam

    masing-masing RDTR SWK

  • 7/25/2019 Matriks Penelaahan Materi Muatan Teknis

    14/85

    MATRIKS PENELAHAAN MATERI MUATAN TEKNIS RANCANGAN PERDA RDTR KOTA CIREBON

    14

    No.Muatan Rancangan Perda

    RRTRSWK

    Verifikasi Kesesuaian Terhadap RTRW Kabupaten/Kota Pedoman Rencana Rinci Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Verifikasi Kesesuaian Terhadap RTRW Kabupaten/Kota Pedoman Rencana Rinci Tata Ruangdan Peraturan Zonasi

    Catatan PenyempurnaanRaperda RRTR Materi Teknis RRTR Peta RRTR

    Perda No.8/2012RTRW Kota Cirebon

    Perda No.22/2010RTRWP Jabar

    PP. No. 26/2008RTRWN

    PeraturanLainnya

    nol) hektar; dan

    i. Lapangan Olah Raga

    Pasal 46

    (2) RTH publik ek sisting sebagaimana

    dimaksud pada ayat (1) huruf a meliputi

    kawasan seluas kurang lebih 341,46(tiga ratus empat puluh satu koma empat

    enam) hektar atau sekitar kurang lebih8,96 (delapan koma sembilan puluh

    enam) persen dari luas wilayah kotayang meliputi :

    a. di Kecamatan Harjamukti, dengan luaskurang lebih 93,85 (sembilan puluh

    tiga koma delapan lima) hektar yang

    terdiri atas :

    6. RTH lapangan olah raga seluas4,24 (empat koma dua puluh

    empat) hektar.b. di Kecamatan Lemahwungkuk,

    dengan luas kurang lebih 126,36(seratus dua puluh enam koma tiga

    puluh enam) hektar yang terdiri atas :7. RTH lapangan olah raga seluas

    kurang lebih 4,32 (empat komatiga puluh dua ) hektar.

    d. di Kecamatan K esambi dengan luaskurang lebih 76,01 (tujuh puluh enam

    koma nol satu) hektar yang terdiri atas

    :

    5. RTH lapangan olah raga seluaskurang lebih 9,96 (sembilan koma

    sembilan puluh enam) hektar.e. di Kecamatan Kejaks an dengan luas

    kurang lebih 29,48 (dua puluhsembilan koma empat puluh delapan)

    hektar yang terdiri atas :6. RTH lapangan olah raga seluas

    kurang lebih 3,98 (tiga koma

    sembilan puluh delapan) hektar.

    (2) Rencana pengembangan RTH publikKota seluas 421,31 (empat ratus duapuluh satu koma tiga puluh satu) hektar

    atau sekitar kurang lebih 11,06 %(sebelas koma nol enam persen) dari

    luas wilayah kota, meliputi :a. di Kecamatan Harjamukti, dengan luas

    kurang lebih 226,30 (dua ratus duapuluh enam koma tiga puluh) hektar

    yang terdiri atas :

    10. RTH lapangan olah raga seluas

    kurang lebih 10 (sepuluih)hektar.

    b. di Kecamatan Lemahwungkuk,dengan luas kurang lebih 70,25 (tujuh

    puluh koma dua puluh lima) hektaryang terdiri atas :

    12. RTH lapangan olah raga seluaskurang lebih 5 (lima) hektar.

    c. di Kecamatan Pekalipan, dengan luaskurang lebih 42,03 (empat puluh dua

    koma nol tiga) hektar yang terdiri atas:

    9. RTH lapangan olah raga seluas

    kurang lebih 5,00 (lima koma nol

    nol) hektar.

    Belum dijabarkan/diuraikan dalam

    masing-masing RDTR SWK

    j. Perdagangan

    SWK I

    SWK

    IISWK II (Pasal 50)

    (6) RTH kawasan Perdagangan

    sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

    huruf d, dikembangkan secarabertahap

    Pembagian zona sudah tergambarkan dalam materi

    teknis yang diuraikan melalui t abel rencana pola ruang

    dan digambarkan dalam peta per masing-masing blok

    sejumlah 34 blok

    Terlampir dan

    tergambarkan

    dalam

    LampiranRaperda,

    Materi Teknis,

    dan Album

    Peta

    Rencana zona ruang terbuka hijau

    perdagangan dalam RDTR sudah

    sesuai dengan arahan Permen PU

    No. 20/2011 tentang Pedoman RDTR& PZ

    Belum sesuai dengan RTRW KotaCirebon

    Letak RTH perdagangan Belum

  • 7/25/2019 Matriks Penelaahan Materi Muatan Teknis

    15/85

    MATRIKS PENELAHAAN MATERI MUATAN TEKNIS RANCANGAN PERDA RDTR KOTA CIREBON

    15

    No.Muatan Rancangan Perda

    RRTRSWK

    Verifikasi Kesesuaian Terhadap RTRW Kabupaten/Kota Pedoman Rencana Rinci Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Verifikasi Kesesuaian Terhadap RTRW Kabupaten/Kota Pedoman Rencana Rinci Tata Ruangdan Peraturan Zonasi

    Catatan PenyempurnaanRaperda RRTR Materi Teknis RRTR Peta RRTR

    Perda No.8/2012RTRW Kota Cirebon

    Perda No.22/2010RTRWP Jabar

    PP. No. 26/2008RTRWN

    PeraturanLainnya

    dijabarkan dalam lokasi per blok/sub

    blok

    SWK

    III

    (Pasal 94 ayat (2)) :

    d. RTH Perdagangan

    RTH eksisting yang tersebar di SWK III Kota Cirebon

    terdiri dari RTH perkantoran, RTH kawasan hij au, RTHolah raga, RTH pemakaman, RTH sempadan relkereta api, RTH sempadan sungai dan RTH jal ur hijau

    jalan. Luas RTH eksisting di SWK III adalah 29,45 Ha.

    Terlampir dan

    tergambarkan

    dalamLampiran

    Raperda,Materi Teknis,

    dan AlbumPeta

    Rencana zona ruang terbuka hijauperdagangan dalam RDTR sudah

    sesuai dengan arahan Permen PUNo. 20/2011 tentang Pedoman RDTR

    & PZ

    Belum sesuai dengan RTRW Kota

    Cirebon

    Dokumen Raperda dan Materi Teknisbelum sinkron, terjadi perbedaan

    nomenklatur dan arahan rencananya.Belum dicantumkan dalam dokumen

    Materi Teknis

    Letak RTH perdagangan Belum

    dijabarkan dalam lokasi per blok/subblok

    SWK

    IV

    (Pasal 134 ayat (2)) :(6) RTH kawasan Perdagangan

    sebagaimana dimaksud pada ayat (2)huruf d, dikembangkan secara

    bertahap.

    Rencana zona ruang terbuka hijau

    perdagangan dalam RDTR sudahsesuai dengan arahan Permen PU

    No. 20/2011 tentang Pedoman RDTR& PZ

    Belum sesuai dengan RTRW KotaCirebon

    Dokumen Raperda dan Materi Teknis

    belum sinkron, terjadi perbedaannomenklatur dan arahan rencananya.

    Belum dicantumkan dalam dokumenMateri Teknis

    Letak RTH perdagangan Belumdijabarkan dalam lokasi per blok/sub

    blok

    5. Zona suaka alam dan

    cagar budaya

    SWK I Pasal 45Kawasan suaka alam d an cagar budaya

    sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42 ayat(1) huruf c meliputi :

    a.awasan Keraton Kasepuhan di

    Kelurahan Kasepuhan KecamatanLemahwungkuk seluas kurang lebih 19

    (sembilan belas) hektar;

    b.

    awasan Keraton Kanoman di KelurahanLemahwungkuk Kecamatan

    Lemahwungkuk seluas kurang lebih 18

    (delapan belas) hektar;

    c.awasan Keraton Kacerbonan di

    Kelurahan Pulasaren KecamatanPekalipan seluas kurang lebih 5 (lima)

    hektar;d.

    awasan Gua Sunyaragi di KelurahanSunyaragi Kecamatan Kesambi

    seluas kurang lebih 2 (dua) hektar;

    e.

    awasan Etnis Arab di KelurahanPanjunan Kecamatan Lemahwungkuk

    seluas kurang lebih 10 (sepuluh) hektar;dan

    f.awasan Etnis Cina di Kelurahan

    Lemahwungkuk KecamatanLemahwungkuk seluas kurang lebih 14

    (empat belas) hektar

    Pasal 33Kawasan Cagar Budaya dan Ilmu

    Pengetahuan, meliputi :g. Gua Sunyaragi, Keraton Kasepuhan,

    Keraton Kanoman, dan KeratonKacirebonan, Makam Sunan Gunung

    Jati dan Gedung Negara BadanKoordinasi Pemerintahan dan

    Pembangunan Wilayah III, terletak di

    Kota Cirebon;

    r. K awasan cagar budaya dan ilmupengetahuan lainnya, tersebar di

    kabupaten/kota.

    Pasal 57(9) Kawasan cagar budaya dan ilmu

    pengetahuan sebagaimanadimaksud dalam Pasal 52 ayat (3)

    huruf i ditetapkan dengan kriteriasebagai hasil budaya manusia

    yang bernilai tinggi yangdimanfaatkan untuk

    pengembangan ilmu

    pengetahuan.

    SWK

    II Pasal 51

    Zona Suaka Alam dan Cagar Budaya

    sebagaimana dimaksud dalam Pasal 48huruf c, terdiri atas:

    a. Kawasan Keraton;b. Kawasan Goa Sunyaragi;

    c. Kawasan Pecinan;d. Kawasan Kampung Arab.

    Rencana suaka alam dan cagar

    budaya dalam RDTR sudah sesuaidengan arahan Permen PU No.

    20/2011 tentang Pedoman RDTR &PZ serta RTRW Kota Cirebon

    Zona suaka alam dan cagar budaya

    belum diuraikan dalam dokumenmateri teknis.

    Letak suaka alam dan cagar budaya

    belum dijabarkan dalam lokasi per

    blok/sub blok

    SWK

    III

    Pasal 95

    Zona suaka alam dan cagar budayasebagaimana dimaksud dalam Pasal 92

    ayat (1) huruf c, terdiri atas kawasan SitusKalijaga (Taman Kera)

    Cagar budaya adalah warisan budaya bersifat

    kebendaan berupa benda cagar budaya, bangunan

    cagar budaya, struktur cagar budaya, situs cagarbudaya, dan kawasan cagar budaya di darat dan/atau

    di air yang perlu dilestarik an keberadaannya, karenamemiliki nilai penting bagi sejarah, ilmu pengetahuan,

    pendidikan, agama, dan/atau kebudayaan melaluiproses penetapan.

    Zona cagar budaya di SWK III Kota Cirebon meliputikawasan Makam Kalijaga yang terletak di Blok 14

    dengan luas sekitar 20,87 Ha.

    Terlampir dan

    tergambarkan

    dalamLampiran

    Raperda,Materi Teknis,

    dan AlbumPeta

    Rencana suaka alam dan cagarbudaya dalam RDTR sudah sesuai

    dengan arahan Permen PU No.20/2011 tentang Pedoman RDTR &

    PZ serta RTRW Kota Cirebon

    Letak suaka alam dan cagar budaya

    dalam Raperda belum dijabarkandalam lokasi per blok/sub blok

    SWK

    IV

    a.Suaka Alam

    b.Cagar Budaya dan

    Ilmu Pengetahuan

    c.Suaka Alam Laut danPerairan lainnya

    d.Suaka Margasatwadan Suaka

  • 7/25/2019 Matriks Penelaahan Materi Muatan Teknis

    16/85

    MATRIKS PENELAHAAN MATERI MUATAN TEKNIS RANCANGAN PERDA RDTR KOTA CIREBON

    16

    No.Muatan Rancangan Perda

    RRTRSWK

    Verifikasi Kesesuaian Terhadap RTRW Kabupaten/Kota Pedoman Rencana Rinci Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Verifikasi Kesesuaian Terhadap RTRW Kabupaten/Kota Pedoman Rencana Rinci Tata Ruangdan Peraturan Zonasi

    Catatan PenyempurnaanRaperda RRTR Materi Teknis RRTR Peta RRTR

    Perda No.8/2012RTRW Kota Cirebon

    Perda No.22/2010RTRWP Jabar

    PP. No. 26/2008RTRWN

    PeraturanLainnya

    Margasatwa Laut

    e.Cagar Alam dan Cagar

    Alam Laut

    f. Pantai Berhutan Bakau

    g.Nasional dan Taman

    Nasional Laut

    h.Taman Hutan Raya

    i. Taman Wisata Alam

    dan Taman WisataAlam Laut

    6. Zona rawan bencana

    alam

    SWK I Pasal 44

    (1) Kawasan rawan bencana sebagaimanadimaksud dalam Pasal 42 ayat (1) huruf

    b adalah kawasan yang memilikikecenderungan terjadi rawan gelombang

    pasang, genangan banjir dan rawankebakaran.

    Pasal 34

    Kawasan rawan bencana alam, meliputi :c Kawasan rawan banjir, tersebar di

    Kabupaten Ciamis, Kota Banjar,Kabupaten Cirebon, Kota Cirebon,

    Kabupaten Majalengka, KabupatenIndramayu, Kabupaten Subang,

    Kabupaten Bandung, KabupatenKarawang dan Kabupaten Bekasi.

    Pasal 58

    (2) Kawasan rawan gelombangpasang sebagaimana dimaksud

    dalam Pasal 52 ayat (4) huruf bditetapkan dengan kriteria

    kawasan sekitar pantai yangrawan terhadap gelombang

    pasang dengan kecepatan antara10 sampai dengan 100 kilometer

    per jam yang timbul akibat anginkencang atau gravitasi bulan atau

    matahari.(3) Kawasan rawan banjir

    sebagaimana dimaksud dalam

    Pasal 52 ayat (4) huruf c

    ditetapkan dengan kriteriakawasan yang diidentifikasikan

    sering dan/atau berpotensi tinggimengalami bencana alam banjir.

    SWKII Pasal 52(1) Kawasan rawan bencana

    sebagaimana dimaksud dalam Pasal

    48 huruf d, terdiri dari:a. rawan bencana kebakaran di

    permukiman padat; dan

    b. rawan genangan banjir

    zona rawan bencana alam dalamRDTR sudah sesuai dengan arahanPermen PU No. 20/2011 tentang

    Pedoman RDTR & PZ serta RTRWKota Cirebon

    Zona rawan bencana alam belumdiuraikan dalam dokumen materi

    teknis.

    SWKIII

    Pasal 96Zona rawan bencana sebagaimana

    dimaksud dalam Pasal 92 ayat (1) huruf d,terdiri dari:

    a. rawan bencana kebakaran dipermukiman padat;

    b. rawan genangan banjir

    SWK III memiliki zona rawan bencana yaitu berupakawasan yang memiliki kecenderungan terjadi

    genangan banjir dan rawan kebakaran;

    Terlampir dantergambarkan

    dalamLampiran

    Raperda,Materi Teknis,

    dan AlbumPeta

    zona rawan bencana alam dalamRDTR sudah sesuai dengan arahan

    Permen PU No. 20/2011 tentangPedoman RDTR & PZ serta RTRW

    Kota Cirebon

    SWKIV

    a.Tanah Longsor

    b.Gelombang Pasang

    Pasal 44

    (2) Kawasan rawan gelombang pasangmeliputi wilayah seluas 4 (empat)

    hektar berada di Kelurahan Kesenden,

    Kelurahan Panjunan, KelurahanLemahwungkuk dan KelurahanPegambiran.

    Pasal 58

    (2) Kawasan rawan gelombangpasang sebagaimana dimaksud

    dalam Pasal 52 ayat (4) huruf b

    ditetapkan dengan kriteriakawasan sekitar pantai yangrawan terhadap gelombang

    pasang dengan kecepatan antara10 sampai dengan 100 kilometer

    per jam yang