Hand Out Komunikasi Organisasi

63
TRANSPARANSI KOMUNIKASI ORGANISASI Nama Mata Kuliah Kode Mata Kuliah Pengampu Tujuan Instruksional Umum : Komunikasi Organisasi : SPK 225 : S. Bekti Istiyanto, S.Sos Dra. Dwi Pangastuti M. ,M.Si : Mahasiswa akan dapat menjelaskan proses komunikasi yang ada dalam organisasi

Transcript of Hand Out Komunikasi Organisasi

Page 1: Hand Out Komunikasi Organisasi

TRANSPARANSI KOMUNIKASI ORGANISASI

Nama Mata Kuliah

Kode Mata Kuliah

Pengampu

Tujuan Instruksional

Umum

: Komunikasi Organisasi

: SPK 225

: S. Bekti Istiyanto, S.Sos

Dra. Dwi Pangastuti

M. ,M.Si

: Mahasiswa akan dapat

menjelaskan proses

komunikasi yang ada

dalam organisasi

Page 2: Hand Out Komunikasi Organisasi

PENGANTAR MANAJEMEN DAN

ORGANISASI

Manajemen

Definisi : Suatu proses merancang dan memelihara

suatu lingkungan dimana orang-orang yang

bekerja sama di dalam suatu kelompok dapat

mencapai tujuan yang telah ditetapkan

dengan seefisien mungkin (H. Weihrich & H.

Koontz)

Fungsi-fungsi manajemen :

I. Fungsi Perencanaan (Planning)

Yaitu suatu keputusan yang diambil untuk waktu

yang akan datang meliputi apa yang dilakukan,

kapan dan siapa yang melakukan “suatu

keputusan yang diambil” mengandung maksud

akan adanya upaya pemilihan alternatif dari

berbagai alternatif yang ada.

TRANS-KOMUNIKASI ORGANISASI/BEKTI/KOMUNIKASI

2

Page 3: Hand Out Komunikasi Organisasi

Pentingnya perencanaan :

- Untuk menghilangkan atau mengurangi ketidak

pastian di masa datang

- Memusatkan perhatian setiap unit yang terlibat

- Membuat kegiatan lebih ekonomis

- Memungkinkan dilakukan pengawasan

Langkah perencanaan :

1. Menetapkan tujuan

2. Menentukan planning premisses

3. Mencari dan menguji berbagai alternatif

kegiatan

4. Penilaian atau evaluasi seluruh alternatif

5. Seleksi dari seluruh alternatif

6. Merumuskan rencana yang menjadi penunjang

rencana dasar

TRANS-KOMUNIKASI ORGANISASI/BEKTI/KOMUNIKASI

3

Page 4: Hand Out Komunikasi Organisasi

7. Merumuskan rencana-rencana yang telah dibuat

dalam bentuk angka yang berupa

anggaran/budget

Syarat perencanaaan yang bagus :

1. Faktual dan realistis

2. Logis dan rasional

3. Fleksibel

Alat perencanaan :

1. Time schedule

2. Budget

3. Analisis SWOT

TRANS-KOMUNIKASI ORGANISASI/BEKTI/KOMUNIKASI

4

Page 5: Hand Out Komunikasi Organisasi

II. Fungsi Pengorganisasian (Organizing)

Yaitu suatu fungsi yang dijalankan berupa cara

pengaturan dari sekian banyak pekerjaan yang

perlu dilakukan disesuaikan dengan sumber daya

yang ada guna tercipta efisiensi di dalam bekerja

dalam upaya pencapaian tujuan, yaitu :

1. Identifikasi aktifitas yang akan diadakan

2. Pengelompokan aktifitas sesuai dengan

sumber daya dan kondisi yang ada

3. Pendelegasian wewenang

4. Koordianasi wewenang

III. Fungsi Penugasan (Staffing)

Yaitu fungsi yang dijalanklan berupa pengisisan

posisi dalam struktur organisasi atau bidang-

bidang yang telah ada melalui identifikasi

kebutuhan kerja.

Langkahnya :

TRANS-KOMUNIKASI ORGANISASI/BEKTI/KOMUNIKASI

5

Page 6: Hand Out Komunikasi Organisasi

1. Job analysis

2. Job description

3. Job specification

IV. Fungsi Kepemimpinan (Leading)

Yaitu fungsi pengelolaan dan pengkoordinasian

anggota organisasi untuk mendukung pencapaian

tujuan organisasi. Di sini keterikatan anngota

dengan pemimpinnya sangat terkait untuk

melakukan kegiatan yang telah direncanakan

bersama.

TRANS-KOMUNIKASI ORGANISASI/BEKTI/KOMUNIKASI

6

Page 7: Hand Out Komunikasi Organisasi

V. Fungsi Pengawasan (Controlling)

Yaitu merupakan pengukuran dan koreksi-koreksi

penyimpangan dari pelaksanaan kegiatan dalam

pencapaian tujuan yang telah ditetapkan dengan

membandingkan pada standar yang telah disusun,

seperti standar biaya, program, sasaran dll.

Langkah-langkah pengawasan :

1. Menentukan standar dan metode pengukuran

kegiatan

2. Mengukur kegiatan secara berulang

3. Membandingkan pelaksanaan kegiatan dengan

standar tersebut

4. Melakukan tindakan koreksi

TRANS-KOMUNIKASI ORGANISASI/BEKTI/KOMUNIKASI

7

Page 8: Hand Out Komunikasi Organisasi

Ciri pengawasan yang efektif :

1. Dihubungkan dengan rencana dan kedudukan

seseorang

2. Dihubungkan dengan individu pimpinan dan

pribadinya

3. Harus menunjukkan penyimpangan-

penyimpangan yang terjadi

4. Objektif

5. Fleksibel

6. Hemat

7. Membawa ke arah tindakan perbaikan

TRANS-KOMUNIKASI ORGANISASI/BEKTI/KOMUNIKASI

8

Page 9: Hand Out Komunikasi Organisasi

Organisasi

- Kumpulan dua orang atau lebih yang bekerja sama

untuk mencapai tujuan

- Proses manajemen untuk mencapai tujuan dengan

kombinasi berbagai usaha-usaha orang-orang di

bawah pengawasannya

Unsur sebuah organisasi :

1. Kumpulan dua orang atau lebih

2. Memiliki tujuan yang sama (visi dan misi)

3. Ada proses manajemen (POAC/POSLC)

Kelengkapan sebuah organisasi :

1. Adanya kepengurusan

2. Adanya aturan main atau AD/ART

3. Adanya anggota organisasi

4. Adanya kesekertariatan

5. Adanya struktur organisasi yang jelas

Elemen Organisasi :

TRANS-KOMUNIKASI ORGANISASI/BEKTI/KOMUNIKASI

9

Page 10: Hand Out Komunikasi Organisasi

1. Ukuran organisasi (size)

2. Keterkaitan tindakan (interdependent actions)

3. Konteks tempat dan waktu (bounding in space and

duration)

4. Kondisi sumber daya (input of resources)

5. Komunikasi (communication)

6. Target hasil (output of organization)

Dari keenam elemen organisasi di atas, komunikasi

dipandang sebagai sentral elemen-elemen lainnya

dalam kegiatan manajemen organisasi. Kenapa ?

Alasan pertama, komunikasi memeliki fungsi untuk

mempertemukan antara tujuan organisasi

dengan terget hasil yang dicapai.

Kedua, berfungsi untuk mengadaptasikan

perubahan lingkungan organisasi.

TRANS-KOMUNIKASI ORGANISASI/BEKTI/KOMUNIKASI

10

Page 11: Hand Out Komunikasi Organisasi

Ketiga, untuk membina hubungan antar anggota

organisasi dalam melaksanakan berbagai tugas

(beban kerja) organisasi.

TRANS-KOMUNIKASI ORGANISASI/BEKTI/KOMUNIKASI

11

Page 12: Hand Out Komunikasi Organisasi

KOMUNIKASI ORGANISASI

Berbicara tentang komunikasi organisasi berarti

membahas komunikasi dan organisasi. Artinya, ada

hubungan yang harus kita pahami dari dua unsur ini,

dan keberhasilan organisasi juga dipengaruhi oleh

komunikasi yang terjadi di dalamnya. Lebih lanjut,

perbaikan komunikasi berarti perbaikan organisasi.

Memperbaiki organisasi biasanya ditafsirkan sebagai

‘memperbaiki hal-hal untuk mencapai tujuan

manajemen’. Dengan kata lain, orang mempelajari

komunikasi organisasi diharapkan juga berkembang

untuk bisa menjadi seorang pemimpin atau manajer

yang lebih baik.

Komunikasi organisasi adalah suatu disiplin

studi yang dapat mengambil sejumlah arah yang sah

dan bermanfaat. Bahkan studi komunikasi organisasi

TRANS-KOMUNIKASI ORGANISASI/BEKTI/KOMUNIKASI

12

Page 13: Hand Out Komunikasi Organisasi

sebagai landasan kuat bagi karir dalam manajemen,

pengembangan sumber daya manusia, dan

komunikasi perusahaan, dan tugas-tugas lain yang

berorientasikan manusia dalam organisasi.

Komunikasi organisasi dapat didefinisikan

sebagai pertunjukan dan penafsiran pesa diantara

unit-unit komunikasi yang merupakan bagian dari

suatu organisasi tertentu. Suatu organisasi terdiri

dari unit-unit komunikasi dalam hubungan-hubungan

hierarkis antara satu dengan lainnya dan berfungsi

dalam suatu lingkungan. Komunikasi organisasi

terjadi kapanpun juga, setidak-tidaknya ada satu

orang yang menduduki suatu jabatan dalam suatu

organisasi menafsirkan suatu pertunjukan pesan.

Secara tradisional (fungsionalis dan objektif)

komunikasi organisasi cenderung menekankan

kegiatan penanganan pesan yang terkandung dalam

TRANS-KOMUNIKASI ORGANISASI/BEKTI/KOMUNIKASI

13

Page 14: Hand Out Komunikasi Organisasi

suatu ”batas organisasional (organizational

boundary). Fokus utamanya adalah menerima,

menafsirkan dan bertindak berdasarkan informasi

dalam suatu konteks. Dimana tekanannya adalah

pada komunikasi sebagai suatu alat yang

memungkinkan orang beradaptasi dengan

lingkungan mereka.

Sementara sifat terpenting komunikasi

organisasi adalah penciptaan pesan, penfasiran dan

penanganan kegiatan anggota organisasi.

Bagaimana komunikasi berlangsung dalam

organisasi dan apa maknanya bergantung pada

konsepsi seseorang mengenai organisasi. Bila

organisasi dianggap sebagai suatu struktur atau

wadah yang telah ada sebelumnya, maka

komunikasi dapat dianggap sebagai “suatu substansi

nyata yang mengalir ke atas, ke bawah, dan ke

TRANS-KOMUNIKASI ORGANISASI/BEKTI/KOMUNIKASI

14

Page 15: Hand Out Komunikasi Organisasi

samping dalam suatu wadah” (Putnam, 1983).

Dalam pandangan itu, komunikasi berfungsi

mencapai tujuan dari sistem organisasi.

Fungsi-fungsi komunikasi lebih khusus meliputi

pesa-pesan mengenai pekerjaan, pemeliharaan,

motivasi, integrasi, dan inovasi (Farace dkk, 1977).

Komunikasi mendudukkan struktur organisasi dan

adaptasinya dengan lingkungan. Bila organisasi

merupakan suatu pemroses informasi besar, maka

maksud proses komunikasi adalah untuk

memperoleh informasi yang tepat bagi orang yang

tepat pada saat yang tepat.

Berdasarkan perspektif ini, komunikasi

organisasi dapat dilihat sebagai “proses

mengumpulkan, memroses, menyimpan, dan

menyebarkan komunikasi yang memungkinkan

organisasi berfungsi (idem).

TRANS-KOMUNIKASI ORGANISASI/BEKTI/KOMUNIKASI

15

Page 16: Hand Out Komunikasi Organisasi

Macam Organisasi

Ada dua pandangan utama tentang pembagian

organisasi yaitu organisasi sosial dan organisasi

formal. Istilah organisasi sosial merujuk kepada pola-

pola interkasi sosial (frekuensi dan lamanya kontak

antara orang-orang; kecenderungan mengawali

kontak; arah pengaruh antara orang-orang; derajat

kerja sama; perasaan tertarik, hormat dan

permusuhan; dan perbedaan status) dan regularitas

yang teramati dan perilaku sosial orang-orang yang

disebakan oleh situasi sosial mereka alih-alih oleh

karakteristik fisiologis atau psikologis mereka

sebagai individu.

Adanya pola atau regularitas dalam interaksi

sosial mengisyaratkan bahwa terdapat hubungan

antara antara orang-orang yang mentransformasikan

TRANS-KOMUNIKASI ORGANISASI/BEKTI/KOMUNIKASI

16

Page 17: Hand Out Komunikasi Organisasi

mereka dari suatu kumpulan individu menjadi

sekelompok orang atau dari sejumlah kelompok

menjadi suatu sistem sosial yang lebih besar.

Hubungan juga berkembang antara kelompok-

kelompok dan menghasilkan aspek status sosial

yang berbeda. Bahkan status kelompok dalam

sistem sosial yang lebih besar menjadi bagian status

anggota-anggotanya. Jaringan hubungan dan

kepercayaanbersama suatu kelompok biasanya

disebut struktur-nya dan budaya-nya.

Hubungan-hubungan berfungsi

mengorganisasikan perilaku manusia dalam suatu

organisasi.

Berlo (1960) menyarankan bahwa komunikasi

berhubungan dengan organisasi sosial melalui tiga

cara :

TRANS-KOMUNIKASI ORGANISASI/BEKTI/KOMUNIKASI

17

Page 18: Hand Out Komunikasi Organisasi

1. Sistem sosial dihasilkan lewat komunikasi,

keseragaman perilaku dan tekanan untuk

menyesuaikan diri dengan norma-norma

dihasilkan lewat komunikasi diantara anggota-

anggota kelompok.

2. Bila suatu sistem sosial telah berkembang, ia

menentukan komunikasi anggota-anggotanya.

3. Pengetahuan mengenai suatu sistem sosial dapat

membantu kita membuat prediksi yang akurat

mengenai orang-orang tanpa mengetahui lebih

banyak daripada peranan-peranan yang mereka

duduki dalam sistem. Suatu peranan merujuk

kepada seperangkat perilaku dan suatu jabatan

tertentu dalam suatu sistem sosial.

Sedang di luar organisasi sosial ada organisasi-

organisasi yang muncul dengan tujuan-tujuan

TRANS-KOMUNIKASI ORGANISASI/BEKTI/KOMUNIKASI

18

Page 19: Hand Out Komunikasi Organisasi

tertentu. Bila pencapaian suatu tujuan tertentu

memerlukan tujuan bersama, suatu organisasi

dirancang untuk mengkoordinasikan kegiatan-

kegiatan banyak individu dan untuk memberikan

rangsangan kepada orang-orang lainnya untuk

membantu mereka. Hal seperti inilah muncul istilah

organisasi formal.

TRANS-KOMUNIKASI ORGANISASI/BEKTI/KOMUNIKASI

19

Page 20: Hand Out Komunikasi Organisasi

Ada ciri- ciri sebuah organisasi formal, salah

satunya Birokrasi Weberian yaitu :

1. Penetapan jabatan-jabatan

2. Pembagaian tugas-tugas secara jelas

3. Kewenangan sesuai jabatan yang diberikan

4. Ada tatanan hirarkis tentang garis kewenangan

dan jabatan

5. Ada sistem aturan dan regulasi umum tapi tegas

6. Prosedur dalam organisasi bersifat formal dan

impersonal

7. Sistem yang terbangun dengan disiplin

8. Pemisahan kehidupan pribadi dan kehidupan

organisasi

9. Pemilihan pegawai dengan kualifikasi teknis

10. Kenaikan jabatan berdasar senioritas dan

prestasi kerja.

POLA SALURAN KOMUNIKASI

TRANS-KOMUNIKASI ORGANISASI/BEKTI/KOMUNIKASI

20

Page 21: Hand Out Komunikasi Organisasi

Meskipun semua organisasi harus melakukan

komunikasi dengan berbagai pihak untuk mencapai

tujuannya, pendekatan yang dipakai antara satu

organisasi dengan organisasi yang lain bervariasi

atau berbeda-beda. Untuk organisasi berskala kecil

mungkin pengaturannya tidak terlalu sulit

sedangkan untuk perusahaan besar yang memiliki

ribuan karyawan maka penyampaian informasi

kepada mereka merupakan pekerjaan yang cukup

rumit.

Untuk itu, menentukan suatu pola komunikasi

yang tepat dalam suatu organisasi merupakan suatu

keharusan. Secara umum pola komunikasi

dikelompokkan menjadi saluran komunikasi formal

dan nonformal.

TRANS-KOMUNIKASI ORGANISASI/BEKTI/KOMUNIKASI

21

Page 22: Hand Out Komunikasi Organisasi

1. Saluran Komunikasi Formal

Dalam struktur garis, fungsional maupun

matriks, nampak berbagai macam posisi atau

kedudukan yang masing-masing sesuai batas dan

tanggung jawab dan wewnangnya. Dalam kaitannya

dengan proses penyampaian informasi dari pimpinan

kepada bawahan ataupun dari para manajer kepada

karyawannya, pola transformasinya dapat berbentuk

downward communication, upward communication,

horizontal communication dan diagonal

communication.

Komunikasi dari atas ke bawah merupakan

aliran komunikasi dari atasan ke bawahan, dimana

umumnya terkait dengan tanggung jawab dan

wewenang seseorang dalam suatu organisasi.

Menurut Katz dan Kahn, ada lima tujuan pokok

yaitu :

TRANS-KOMUNIKASI ORGANISASI/BEKTI/KOMUNIKASI

22

Page 23: Hand Out Komunikasi Organisasi

1. Memberi pengarahan atau instruksi kerja

2. Memberi informasi mengapa suatu pekerjaan

harus dilaksanakan

3. Memberi informasi tentang prosedur dan praktik

organisasional

4. Memberi umpan balik pelaksanaan kerja kepada

karyawan

5. Menyajikan informasi mengenai aspek ideologi

yang dapat membantu organisasi menanamkan

pengertian tentang tujuan yang ingin dicapai.

Salah satu kelemahan saluran komunikasi ini adalah

kemungkinan terjadinyua penyaringaninformasi atau

sensor informasi penting sebelum disampaikan

kepada para bawahan.

Untuk komunikasi dari bawah ke atas

menunjukkan partisipasi bawahan dalam proses

pengambilan keputusan akans angat mebantu

TRANS-KOMUNIKASI ORGANISASI/BEKTI/KOMUNIKASI

23

Page 24: Hand Out Komunikasi Organisasi

pencapaian tujuan organisasi. Sementara untuk

mencapai keberhasilan komunikasi ke atas ini para

manajer harus memiliki rasa percaya kepada para

bawahannya.

Untuk komunikasi horizontal adalah komunikasi

yang terjadi antara bagian-bagian yang memiliki

posisi sejajar atau sederajat dalam suatu organisasi.

Adapun tujuan saluran komunikasi ini adalah untuk

melakukan persuasi, mempengaruhi dan memberi

informasi kepada bagian atau departemen yang

memiliki kedudukan sejajar. Kebanyakan manajer

suka melakukan tukar menukar informasi dengan

paratemanya yang berbeda departemen terutama

apabila muncul masalah-masalah khusus dalam

organisasi perusahaan.

Sementara untuk komunikasi diagonal melibatkan

komunikasi antara dua level (tingkat) organisasi

TRANS-KOMUNIKASI ORGANISASI/BEKTI/KOMUNIKASI

24

Page 25: Hand Out Komunikasi Organisasi

yang berbeda. Jenis ini mempunyai keuntungan yaitu

:

1. Penyebaran informasi bisa lebih cepat ketimbang

bentuk komunikasi tradisional/konservatif

2. Memungkinkan individu dari berbagai bagian atau

departemen ikut membantu menyelesaikan

masalah dalam organisasi.

Tapi jenis saluran ini mempunyai kelemahan yaitu

dapat mengganggu jalur komunikasi yang rutin dan

telah berjalan normal dalam suatu organisasi. Di

samping itu komunikasi diagonal dalam organisasi

yang berskala besar sulit dikendalikan secara efektif.

Pola saluran komunikasi formal ini sangat

penting bagi organisasi namun bila proses

pelaksanaannya tidak efektif bisa memberikan

kerugian seperti dari sisi individual sering menbuat

frustasi atau menjengkelkan pihak tertentu

TRANS-KOMUNIKASI ORGANISASI/BEKTI/KOMUNIKASI

25

Page 26: Hand Out Komunikasi Organisasi

khususnya tentang keterbatasan untuk masuk ke

dalam proses pengambilan keputusan. Dimana

banyak jalur yang harus dimasuki/dilewati sebelum

langsung ke pengambil keputusan. Dari sisi

perusahaan kemungkinan munculnya distorsi atau

gangguan penyampaian informasi ke level yang

lebih tinggi, karena setiap keterkaitan (link) dalam

jalur komunikasi dapat mengambarkan suatu

kemungkinan munculnya kesalah pahaman.

TRANS-KOMUNIKASI ORGANISASI/BEKTI/KOMUNIKASI

26

Page 27: Hand Out Komunikasi Organisasi

2. Saluran Komunikasi Informal

Dalam jaringan komunikasi informal orang-

orang yang ada dalam suatu organisasi baik secara

jenjang hirarki, pangkat dan kedudukan/jabatan

dapat berkomunikasi secara leluasa. Namun jenis

komunikasi ini karena sifatnya yang umum,

informasi yang diperoleh seringkali kurang akurat

dan tidak dapat dipertanggung jawabkan

kebenarannya, karena biasanya lebih bersifat pribadi

atau bahkan sekadar desas-desus.

TRANS-KOMUNIKASI ORGANISASI/BEKTI/KOMUNIKASI

27

Page 28: Hand Out Komunikasi Organisasi

KEPEMIMPINAN

Dalam suatu organisasi aspek kepemimpinan

menduduki peranan yang sangat penting. Karena

tanpa kepemimpinan akan menjadi suatu

kemustahilan sebuah organisasi berjalan dengan

baik, bahkan tidaklah mungkin pengelolan dan

pengaturan pekerjaan, kewenangan dan pencapaian

tujuan dapat terwujudkan.

Secara sederhana kepemimpinan dapat

diartikan sebagai kemampuan untuk mempengaruhi

orang lain (kelompok/organisasi) agar mereka mau

berusaha untuk mecapai sasaran atau tujuan

kelompok/organisasi. Dari pengertian tersebuat ada

beberapa variabel yang kita ketahui sebagai

penopang sebuah organisasi yaitu pemimpin

(leader), anak buah atau karyawan (follower),

TRANS-KOMUNIKASI ORGANISASI/BEKTI/KOMUNIKASI

28

Page 29: Hand Out Komunikasi Organisasi

sasaran atau tujuan (purpose/target/goal) dan situasi

yang sedang berjalan (situation).

Glenn Griswold mengemukakan beberapa

kriteria seorang pemimpin sebagai berikut :

1. mempunyai management ability

2. dapat mendidik dan memimpin

3. cerdas dalam berpikir, dapat bertindak segera

dan bijaksana dalam menghadapi soal-soal urgen

4. selalu mempunyai semangat untuk belajar dan

mengikuti perkembangan jaman

5. mempunyai rasa simpati terhadap orang-orang

lain dan dapat mengerti akan persoalan-persoalan

baik yang menyangkut individu maupun

organisasi

6. ramah dan toleran, dapat membangkitkan

kepercayaan orang lain terhadap dirinya, untuk

itu harus jujur

TRANS-KOMUNIKASI ORGANISASI/BEKTI/KOMUNIKASI

29

Page 30: Hand Out Komunikasi Organisasi

7. mempunyai sifat-sifat baik dan bermoral tinggi

8. adil, berani dan bijaksana dalam

mempertahankan pendapatnya terhadap orang

yang mencelanya tanpa alasan- alasan yang

dapat dipertanggung jawabkan

9. tegas dan bukan seorang ‘yes man’

Selain itu faktor intelegensia,

kematangan/kedewasaan sosial dan pengetahuan,

sikap penuh pengertian dan juga motivasi perlu

dipunyai.

Di luar bakat dan kemampuan yang harus

dipunyai seringkali muncul suatu kepemimpinan

secara tiba-tiba dan tidak ditentukan atau

didefinisikan semudah kepemimpinan yang ditunjuk

atau diterima.

TRANS-KOMUNIKASI ORGANISASI/BEKTI/KOMUNIKASI

30

Page 31: Hand Out Komunikasi Organisasi

Munculnya seorang pemimpin dalam suatu

organisasi dapat disebabkan oleh beberapa faktor

yaitu :

1. kesediaan bekerja

2. persiapan

3. kontribusi gagasan

4. pembuatan kesan positif

5. besarnya partisipasi

6. interaksi nonverbal

7. pengaturan tempat dimana seseorang menjadi

lebih menonjol dibanding yang lain

TRANS-KOMUNIKASI ORGANISASI/BEKTI/KOMUNIKASI

31

Page 32: Hand Out Komunikasi Organisasi

Tipe Gaya Kepemimpinan

Secara umum tipe gaya kepemimpinan terbagi

mejadi empat jenis. Keempat jenis gaya

kepemimpinan ini tidaklah sesederhana pemilahan

positif dan negatif. Bahwa satu gaya pasti baik untuk

diikuti dan gaya yang lain mesti ditinggalkan.

Karenanya tidaklah suatu gaya pasti menjadi suatu

kebaikan bila diterapkan di banyak tempat, karena

setiap kondisi dan situasi serta kemungkinan bisa

saja terjadi.

Keempat jenis gaya kepemimpinan tersebut

adalah :

1. Perilaku kepemimpinan otoriter ; dimana sering

dihubungkan dengan pengendalian, struktur dan

pengarahan dalam derajat yang tinggi. Seorang

pemimpin otoriter biasanya menetapkan tujuan

dan sasaran organisasi, memberikan kewajiban

TRANS-KOMUNIKASI ORGANISASI/BEKTI/KOMUNIKASI

32

Page 33: Hand Out Komunikasi Organisasi

dan tugas, memantau semua tahap kegiatan

organisasi dan membuat atau mengaskan

keputusan akhir.

2. Kepemimpinan demokratis ; dimana harapan

kerja sama dan partisipasi para anggota

organisasi diandalkan oleh seorang pemimpin

bahkan akan mencoba menuntun –bukan

memerintah- aktifitas organisasi.

3. Kepemimpinan Nondirektif (tidak memerintah) ;

dimana seorang pemimpin bertindak sebagai

koordinator, fasilitator, dan dewan yang harus

mengetahui pikiran anggota. Ia berusaha

mempertahankan saluran komunikasi terbuka

antara para anggota organisasi dan tidak pernah

memaksakan gagasan atau keyakinannya

kepada organisasi.

TRANS-KOMUNIKASI ORGANISASI/BEKTI/KOMUNIKASI

33

Page 34: Hand Out Komunikasi Organisasi

4. Jenis kepemimpinan Laissez-faire yaitu

merupakan kebalikan dari kepemimpinan

otoriter. Jenis ini menjalankan pengendalian,

struktur atau pengarahan anggota organisasi

sangat sedikit. Tampaknya ketidak pedulian

kepada para anggota sangat menonjol. Meski

begitu kebebasan para anggota organisasi dari

pengawasan yang ketat bisa berakibat

munculnya kreatifitas dan improvisasi para

anggota organisasi merupakan sebuah

kelebihan gaya kepemimpinan ini. Pada intinya

kepemimpinan lissez-faire adalah melepaskan

kekuasaan,dan memperlihatkan ketidak

tertarikan dalam memimpin orang-orang atau

menyelesaikan tugas.

TRANS-KOMUNIKASI ORGANISASI/BEKTI/KOMUNIKASI

34

Page 35: Hand Out Komunikasi Organisasi

Faktor-faktor yang mempengaruhi kepemimpinan :

a. faktor lingkungan

b. faktor komposisi organisasi

c. faktor sifat tugas

Fungsi-fungsi kepemimpinan secara luas dapat

dibagi menjadi :

a. kewajiban mengorganisasi

b. kewajiban memimpin

c. kewajiban mengevaluasi

TRANS-KOMUNIKASI ORGANISASI/BEKTI/KOMUNIKASI

35

Page 36: Hand Out Komunikasi Organisasi

MOTIVASI

Motivasi dimengerti sebagai kondisi dasar yang

mendorong seseorang melakukan sebuah tindakan.

Hubungan antara motivasi dan tindakan dapat

diidentifikasikan pada kondisi-kondisi pokok yang

mendasari keputusan untuk berperilaku dengan

suatu cara tertentu.

Salah satu teori yang membahas motivasi

adalah teori dari Abraham Maslow (1943) dengan

model hirarkinya dan terdiri dari lima tingkatan yaitu

fisiologis pada urutan paling bawah, keselamatan

dan keamanan berikutnya, kebutuhan akan merasa

memilki (belonging) berada di tengah, penghargaan

(esteem) lebih tinggi dan terakhir kebutuhan akan

aktualisasi diri pada urutan paling atas. Teori ini

menggambarkan begitu kebutuhan tubuh dipenuhi,

orang mencari kepuasan akankeselamatan dan

TRANS-KOMUNIKASI ORGANISASI/BEKTI/KOMUNIKASI

36

Page 37: Hand Out Komunikasi Organisasi

keamanan, lalu ketika orang merasa aman, ia

termotivasi oleh kebutuhan berikutnya –

penghargaan.

Ketika pekerja mampu memuaskan semua

kebutuhannya yang lebih rendah, apa yang ia

anggap terpenting atau memuaskan adalah

keinginan untuk melakukan sesuatu yang berharga

dan terkabulnya keinginan tersebut.

Selain Maslow, ada Alderfer (1972)

mengemukakan tiga kategori kebutuhan yang

disebut teori ERG. Ketiga kebutuhan tersebut adalah

existence (E) atau eksistensi meliputi kebutuhan

fisiologis seperti rasa lapar, haus, dan seks, juga

kebutuhan materi seperti gaji dan lingkungan kerja

yang menyenangkan. Kedua, relatedness (R) atau

keterkaitan menyangkut hubungan dengan orang-

orang yang penting bagi kita, seperti anggota

TRANS-KOMUNIKASI ORGANISASI/BEKTI/KOMUNIKASI

37

Page 38: Hand Out Komunikasi Organisasi

keluarga, sahabat dan penyelia di tempat kerja.

Serta ketiga adalah growth (G) atau pertumbuhan

yaitu meliputi keinginan kita untuk produktif dan

kreatif dengan mengerahkan segenap kesanggupan

kita.

Selain itu ada teori motivasi dari McLeland

dengan tiga need-motivasinya yaitu power, affiliation

dan achievment. Dimana ketiganya pasti ada dalam

diri seseorang. Need of power merupakan gambaran

motivasi seseorang untuk berkuasa, menggunakan

kekuatannya untuk menggerakan dan

mempengaruhi orang lain. Walau sekecil motivasi

seseorang motivasi untuk berkuasa atau

menggunakan powernya tetap merupakan sebuah

kebutuhan yang tidak bisa dielakkan. Bagaimanapun

motivasi untuk menunjukkan kekuatan atau

kekuasaan juga merupakan hal yang bagus karena

TRANS-KOMUNIKASI ORGANISASI/BEKTI/KOMUNIKASI

38

Page 39: Hand Out Komunikasi Organisasi

disana diharapkan muncul pemimpin-pemimpin

bijaksana yang bisa mengarahkan bawahan ke arah

tujuan yang diinginkan. Tapi bila motivasi ini sangat

kecil maka akan ada kecenderungan rendahnya

derajat dan status sosial karena selalu menjadi

bawahan atau sekadar pekerja. Sebaliknya bila

motivasi berkuasa sangat besar dikhawatirkan justru

akan menjadi pribadi yang selfish mau menang

sendiri dan seenaknya dalam memerintah dan

memimpin orang lain. Pribadi seperti ini akan sulit

mendudukkan posisi dimana akan berada.

Need of affiliation adalah motivasi untuk

bergaul, mengembangkan kemampuan berinteraksi

dan bersosialisasi antar manusia. Dengan

kemampuan bersosial inilah manusia menunjukkan

siapa dirinya sebagai manusia yang bisa beradaptasi

dan melakukan hubungan dengan sesama. Bila ini

TRANS-KOMUNIKASI ORGANISASI/BEKTI/KOMUNIKASI

39

Page 40: Hand Out Komunikasi Organisasi

dikembangkan dengan baik maka diharapkan

manusia bisa lebih mengembangkan potensi yang

dimiliki karena ada evaluasi yang positif atas konsep

dirinya. Sebaliknya bila manusia tertutup atau

motivasi bersosial ini rendah maka dimungkinkan

mereka akan menjadi pribadi yang introvert dan sulit

untuk mengembangkan kemampuan dan konsep diri

positifnya.

Berikutnya adalah need of achiement yaitu

motivasi untuk melakukan, mencari dan memberikan

prestasi yang terbaik. Motivasi ini akan memberikan

dorongan positif bahwa seseorang pasti bisa

melakukan yang terbaik sesuai kemampuan masing-

masing. Bila seseorang tidak bermotivasi untuk

berprestasi secara baik dimungkinkan seseorang

akan berbuat apa saja, sekadarnya dan tidak mampu

menunjukkan prestasi yang berbeda dari orang lain.

TRANS-KOMUNIKASI ORGANISASI/BEKTI/KOMUNIKASI

40

Page 41: Hand Out Komunikasi Organisasi

Sehingga lingkungan sekitar hanya akan

menganggap tidak ada terhadap orang tersebut.

Pada akhirnya ketika orang tersebut berada di

sebuah organisasi sulit untuk mendapatkan posisi

atau keuntungan lain karena rendahnya motivasi

berprestasi.

Dari teori McLeland ini setiap orang hendaknya

mempunyai motivasi yang seimbang dari ketiganya,

atau bedanya tidak berkisar terlalu jauh. Bila salah

satu unsur sangat kurang atau sangat tinggi maka

orang tersebut akan sulit untuk beradaptasi dengan

orang dan lingkungan. Sehingga kemampuan untuk

mengembangkan diri juga akan menjadi rendah.

Pentingnya memahami motivasi dalam

komunikasi organisasi adalah keterkaitannya dengan

tindakan anggota organisasi yang akan

dimunculkannya. Dimana dengan motivasi yang

TRANS-KOMUNIKASI ORGANISASI/BEKTI/KOMUNIKASI

41

Page 42: Hand Out Komunikasi Organisasi

dipunyai para anggota organisasi mempunyai

harapan terpenuhinya kebutuhan mereka sehingga

dengan harapan yang akan merasa terpenuhi

mereka akan memberikan produktifitas kegiatan

terbaik yang mereka punya. Sebaliknya dengan

harapan yang tidak yakin akan terpenuhi akan

menimbulkan konsekuensi negatif bahkan akan

menjadi keyakinan akan harapan yang gagal

terwujud. Iini bisa mempengaruhi kelangsungan

organisasi itu sendiri.

Dengan motivasi, pemenuhan harapan mereka

para pekerja organisasi akan mampu menunjukkan

bahwa mereka bisa mendefinisikan diri mereka

sendiri sebagai pribadi, unik dan kreatif yang sesuai

dengan keinginan mereka dan akan diterima

hasilnya.

TRANS-KOMUNIKASI ORGANISASI/BEKTI/KOMUNIKASI

42

Page 43: Hand Out Komunikasi Organisasi

TRANS-KOMUNIKASI ORGANISASI/BEKTI/KOMUNIKASI

43

Page 44: Hand Out Komunikasi Organisasi

PERMASALAHAN KOMUNIKASI

ORGANISASI

Stres

Salah satu masalah yang paling sering muncul

dan serius dalam dunia kerja atau sebuah organisasi

adalah stres. Menurut Ray (1991) kepustakaan

mengenai stres yang berkaitan dengan pekerjaan

secara ajeg menunjukkan bahwa stres menimbulkan

pengaruh yang merusak dan berbahaya bagi

kesehatan jasmani dan rohani pekerja.

Menurut Wayne Pace danDon faules stres dapat

didefinisikan sebagai penderitaan jasmani, mental,

atau emosional yang diakibatkan intepretasi atas

suatu peristiwa sebagai suatu ancaman bagi agenda

pribadi seorang individu. Definisi ini dapat

diterjemahkan ke dalam suatu model perkembangan

dan pelepasan stres yang berdasarkan premis

TRANS-KOMUNIKASI ORGANISASI/BEKTI/KOMUNIKASI

44

Page 45: Hand Out Komunikasi Organisasi

bahwa intepretasi atas suatu peristiwa/event adalah

apa yang menimbulkan baik konsukensi positif

ataupun konsekuensi negatif. Suatu peristiwa/event

adalah kejadian nyata atau dibayangkan dalam

kehidupan seseorang dan ini merujuk kepada hampir

semua atau segala sesuatu yang terjadi pada

seseorang.

Menurut Csikszentmihalyi (1990) menjelaskan

bahwa ‘setiap orang mempunyai suatu gambaran,

betapapun samarnya, mengenai apa yang ingin kita

capai sebelum mati’. Pencapaian keinginan ini bila

merasa terganggu akan menjadi masalah atau stres

tersebut.

TRANS-KOMUNIKASI ORGANISASI/BEKTI/KOMUNIKASI

45

Page 46: Hand Out Komunikasi Organisasi

Untuk strategi menghindari stres dapat dibagi

dalam dua cara yaitu :

Kelegaan sementara dengan :

a. pelarian

b. penenangan instan

c. gerak badan untuk kesenangan

Kesehatan badan jangka panjang dengan :

a. pemeriksaan kesehatan

b. nutrisi yang baik

c. gerak badan untuk kekuatan

TRANS-KOMUNIKASI ORGANISASI/BEKTI/KOMUNIKASI

46

Page 47: Hand Out Komunikasi Organisasi

Konflik

Dalam organisasi keterkaitan antara stres dan

konflik adalah sangat erat. Pada tingkat stres yang

tinggi dapat berperan sebagai basis konflik yang

potensial. Sebaliknya dari hubungan yang

memburukpun sangat potensial memunculkan stres.

Konflik dapat dimaknai sebagai perjuangan yang

diekspresikan antara sekurang-kurangnya dua pihak

yang saling bergantung, yang mempersepsi tujuan-

tujuan yang tidak sepadan, imbalan yang langka,

dan gangguan dari pihak lain dalam mencapai tujuan

mereka (Frost dan Wilmot, 1978). Dalam pandangan

ini perjuangan tersebut menggambarkan perbedaan

diantara pihak-pihak tersebut yang dinyatakan,

dikenali, dan dialami. Konflik baru terjadi ketika atau

setelah perbedaan tersebut dikomunikasikan.

TRANS-KOMUNIKASI ORGANISASI/BEKTI/KOMUNIKASI

47

Page 48: Hand Out Komunikasi Organisasi

Ada lima tipe gaya penangan konflik secara

pribadi yaitu :

1. Pesaing atau pejuang gigih; untuk mengejar

kepentingannya sendiri menggunakan cara yang

agak zalimdan cenderung mengorbankan anggota

organisasi lainnya. Kemenangan merupakan

tujuan utama.

2. Kolaborator atau pemecah masalah; berusaha

untuk menciptakan situasi yang memungkinkan

tujuan semua kelompok tercapai. Selali berusaha

mencari solusi yang terbaik. Kemenangan atau

kekalahan bukanlah cara untuk memandang

sebuah konflik.

TRANS-KOMUNIKASI ORGANISASI/BEKTI/KOMUNIKASI

48

Page 49: Hand Out Komunikasi Organisasi

3. Kompromiser atau pendamai penyiasat; yaitu

mempunyai asumsi bahwa mereka yang terlibat

konflik mampu menerima kekalahan dan ia

berusaha membantu menemukan suatu posisi

yang dapat dijalankan. Suatu pola ‘sering

mengalah’ sering dilakukan.

4. Akomodator atau penolong ramah; gaya yang

kurang tegas dan cukup kooperatif, mengabaikan

kepentingan sendiri demi kepentingan orang lain.

Bisa jadi saat keputusan ditetapkan dia menerima

tapi suatu saat kelak dia akan menyesalinya.

5. Penghindar atau penurit impersonal; dimana

selalu menganggap konflik adalah sebagai tidak

produktif dan sedikit menghukum.

Kecenderungannya adalah selalu menghindari

suasana yang tidak nyaman.

TRANS-KOMUNIKASI ORGANISASI/BEKTI/KOMUNIKASI

49

Page 50: Hand Out Komunikasi Organisasi

Seringkali konflik muncul karena tidak samanya

sebuah pemahaman di kalangan anggota organisasi.

Untuk itu, perbedaan dalam pemahaman dapat

dikelola dengan cara :

1. dengan menemukan apa yang orang atau pihak

lain maksudkan

2. dengan mengecek keabsahan bukti dan penalaran

3. dengan mengidentifikasikan suatu niali atau

tujuan yang lebih mendasar, yang kadang-kadang

disebut tujuan yang utama/unggul

TRANS-KOMUNIKASI ORGANISASI/BEKTI/KOMUNIKASI

50

Page 51: Hand Out Komunikasi Organisasi

Sementara perbedaan yang didasarkan pada

perasaan dapat dikelola dengan lima cara yaitu :

1. Dengan meningkatkan penhargaan diri orang-

orang yang bertentangan dengan kita

2. Dengan menciptakan suatu atmosfer penelitian

untuk menelaah masalah

3. Dengan melibatkan setiap anggota dalam diskusi

4. Dengan menggunakan ringkasan untuk

menunjukan kepada kelompok apa yang telah

dicapai dan apa yang belum dicapai

5. Dengan menyediakan peluang untuk menyatakan

perasaan.

TRANS-KOMUNIKASI ORGANISASI/BEKTI/KOMUNIKASI

51