G.V. Plekhanov – Seni dan Kehidupan Sosial

download G.V. Plekhanov – Seni dan Kehidupan Sosial

of 88

Transcript of G.V. Plekhanov – Seni dan Kehidupan Sosial

  • 8/3/2019 G.V. Plekhanov Seni dan Kehidupan Sosial

    1/88

  • 8/3/2019 G.V. Plekhanov Seni dan Kehidupan Sosial

    2/88

    seni dan kehidupan

    sosial

    G.V. Plekhanov

  • 8/3/2019 G.V. Plekhanov Seni dan Kehidupan Sosial

    3/88

    Modified & Authorised by: Edi Cahyono, Webmaster

    Disclaimer & Copyright Notice 2007 Oeys Renaissance

    Pengutipan untuk keperluan resensi dan keilmuan dapatdilakukan setelah memberitahukan terlebih dulu

    pada Penerjemah/PenerbitMemperbanyak atau reproduksi buku terjemahan ini dalam bentuk

    apa pun untuk kepentingan komersial tidak dibenarkan

    Hak Cipta dilindungi Undang-undangAll Rights Reserved

    Seni dan Kehidupan Sosial

    G.V. PlekhanovArt and Social Life

    Foreign Languages Publishing House. Moscow 1957.

    Penterjemah: Samandjaja

    Karangan Seni dan Kehidupan Sosial diterbitkan bagian demi bagiandalam majalah SovremennikSovremennikSovremennikSovremennikSovremennik, bulan-bulan November dan Desember1912, dan bulan Januari 1913. Karangan ini dimuat dalam Jilid XIVKumpulan Karya-karya Plekhanov, yang diterbitkan sesudah iameninggal, 30 Mei 1918.

  • 8/3/2019 G.V. Plekhanov Seni dan Kehidupan Sosial

    4/88

    seni dan kehidupan

    sosial

    G.V. Plekhanov

    Penterjemah: Samandjaja

    Oeys Renaissance

  • 8/3/2019 G.V. Plekhanov Seni dan Kehidupan Sosial

    5/88

    | 1 |

    seni dan kehidupan sosial1

    i

    Perihal hubungan seni dengan kehidupan sosial merupakan masalah yangselalu muncul dalam setiap kesusastraan yang telah mencapai suatu taraftertentu di dalam perkembangannya. Yang paling sering, masalah itudijawab dengan salah-satu dari dua pengertian yang secara langsungsaling bertolak-belakang.

    Ada yang menyatakan: manusia tidak diciptakan untuk hari sabbath,melainkan hari sabbath itu untuk manusia; masyarakat tidak diciptakanuntuk seniman, tetapi seniman untuk masyarakat. Fungsi seni ialah

    membantu perkembangan kesadaran manusia, membantu memajukansistem sosial.

    Yang lain lagi dengan tegas menolak pandangan ini. Menurut pendapatmereka, seni merupakan tujuan pada dirinya sendiri; untuk mengubahnyamenjadi sebuah alat guna mencapai sesuatu tujuan lain, sekalipun yangpaling mulia, berarti memerosotkan martabat penciptaan kreatif.

    Yang pertama dari kedua pandangan ini telah dengan jelas sekali

    diungkapkan dalam kesusastraan progresif kita dari tahun 1860-an.Tanpa menyebut Pisarev, yang dengan sikap berat-sebelah yang ekstrimnyaris menjadikannya sebuah karikatur,2 kita dapat menyebutChernyshevsky dan Dobrolyubov sebagai pembela-pembela paling kuatdari pandangan ini di dalam kesusastraan kritis zaman itu.

    Dalam salah-satu artikel kritisnya yang paling awal Chernyshevskymenulis:

    Ide seni untuk seni sama asingnya di zaman kita seperti kekayaan untukkekayaan, ilmu untuk ilmu, dan sebangsanya. Semua kegiatan manusiamesti mengabdi kemanusiaan jika kegiatan itu tidak mau menjadipekerjaan yang sia-sia dan keisengan belaka. Kekayaan ada agar manusiadapat menarik keuntungan darinya; ilmu ada agar menjadi pedomanmanusia; juga seni harus mengabdi sesuatu tujuan yang berguna danbukannya kesenangan yang tidak berfaedah. Menurut pendapatChernyshevsky, nilai semua seni, dan terutama dari yang paling serius

  • 8/3/2019 G.V. Plekhanov Seni dan Kehidupan Sosial

    6/88

    di antaranya, yaitu persanjakan, ditentukan oleh jumlah pengetahuanyang disebar-luaskannya pada masyarakat. Kata Chernyshevsky: Seni,atau lebih baik dikatakan persanjakan (hanya persanjakan, karenakesenian lainnya sangat sedikit sumbangsihnya dalam hal ini), menyebar-

    luaskan sejumlah besar pengetahuan di kalangan massa pembaca, danyang lebih penting lagi, membiasakan mereka dengan konsep-konsepyang digarap oleh ilmu-pengetahuanitulah tujuan mulia persanjakandalam kehidupan.3 Gagasan yang sama telah dinyatakan Chernyshevskydalam disertasinya yang terkenal Hubungan Estetik Seni denganRealitas. Menurut tesisnya yang ke-17, seni tidak hanya mereproduksikehidupan, melainkan menjelaskannya: hasil-hasil seni acapkalimempunyai tujuan untuk melakukan penilaian atas gejala-gejalakehidupan.

    Menurut Chernyshevsky dan muridnya, Dobrolyubov, fungsi seni ialah,memang, untuk mereproduksi kehidupan dan untuk melakukan penilaianatas gejala-gejalanya.4 Dan ini bukan hanya pendapat para ahli kritiksastra dan para ahli teori seni. Bukan sesuatu kebetulan, bahwa Nekrasovmenamakan seni sajaknya ilham politik dari balas-dendam dan duka.Dalam salah-satu sajaknya, berkatalah Rakyat Biasa Nekrasov kepada

    Penyair:

    Kau penyair yang diberkahi surga,

    duta pilihan! Adalah salah

    bila yang terampas dan tak-punya apa-apa

    tuli akan lagumu yang berilham.

    Percayalah, manusia belum jatuh semuanya,

    Tuhan masih hidup di setiap hati

    Dan masih, meski dengan pedih dan lirih,

    suara kepercayaan menggapai jiwa.

    Jadilah kau warga, mengabdi seni,

    dan untuk sesamamu yang hidup,

    kepada mereka, kepada mereka hati penuh cinta

    dan segala ilham diberikan.5

    Dengan kata-kata ini Rakyat Biasa Nekrasov menguraikan pengertiannyasendiri mengenai fungsi seni. Secara sepenuhnya sama, fungsi seni itu

    Seni dan Kehidupan Sosial | 2

  • 8/3/2019 G.V. Plekhanov Seni dan Kehidupan Sosial

    7/88

    3 | G.V. Plekhanovdifahami oleh wakil-wakil kesenian plastis yang paling terkemuka padazaman itudalam seni-lukis, misalnya, Perov dan Kramskoi, sepertiNekrasov, berhasrat menjadi Rakyat Biasa, untuk mengabdi seni; karya-karya mereka, seperti halnya dengan karya-karya Nekrasov, melakukan

    penilaian atas gejala-gejala kehidupan.6

    Pandangan sebaliknya mengenai fungsi seni kreatif mendapatkanpembelaan paling kuat dari Pushkin, yaitu Pushkin zaman Nikolas I.Setiap orang, tentunya, mengenal sajaknya seperti Kaum Jelata danKepada Penyair. Rakyat memohon pada Penyair agar ia menciptakanlagu-lagu yang akan memajukan moral masyarakat, tetapi memperolehpenolakan yang bersifat penghinaan, bahkan orang dapat menyatakan

    penolakan yang kasar sekali:Pergilah, kaum munafik! Apa peduli

    penyair yang damai akan nasibmu?

    Pergi, masuklah dalam-dalam relung dosa;

    denganmu semua lirik tak-punya bobot

    terhadap prilakumu kubalikkan diriku.

    Cambuk, penjara dan bangku-siksa

    sampai sekarang harus kau derita

    untuk ketololan dan kejahatanmu

    dan sebagai budak kegilaan, selalu!

    Pushkin menguraikan pandangannya tentang fungsi penyair dalam kata-kata yang acapkali dikutip:

    Tidak, bukan untuk godaan duniawi,

    atau keserakahan, atau nafsu-nafsu duniawi,

    Tetapi untuk lagu indah, demi inspirasi,

    Untuk doa hadir penyair dalam kehidupan.7

    Di sini, apa yang dinamakan teori seni untuk seni telah dirumuskandengan cara yang paling mencolok. Sungguh bukannya tanpa alasan,bahwa Pushkin begitu disukai dan begitu banyak dikutib oleh lawan-lawan gerakan kesusastraan pada tahun- tahun 1860-an.8

    Dari kedua pandangan tentang fungsi seni yang secara langsung salingbertolak-belakang itu yang manakah yang dapat dianggap benar?

  • 8/3/2019 G.V. Plekhanov Seni dan Kehidupan Sosial

    8/88

    Dalam usaha menjawab pertanyaan ini, pertama-tama haruslahdikatakan, bahwa pertanyaan itu tidak dirumuskan secara baik. Sepertihalnya dengan pertanyaan-pertanyaan yang sama sifatnya, ia tidak dapatdidekati dari sudut pendirian kewajiban. Jika para seniman dari suatu

    negeri tertentu, pada suatu saat menghindari agitasi dan pergolakan,dan, pada saat lain merindukan pergolakan dan agitasi yang mau-tak-mau datangnya bersamaan, maka ini bukan karena ada yang menetapkankewajiban-kewajiban yang berlain-lainan pada mereka pada waktu-waktu yang berlainan, melainkan adalah karena dalam keadaan-keadaansosial tertentu mereka dikuasai oleh suatu sikap pikiran, dan dalamkeadaan-keadaan sosial lain oleh sikap pikiran yang lain pula.Karenanya, jika kita hendak mendekati persoalan ini secara tepat, makakita harus melihatnya bukan dari sudut pendirian bagaimana iasemestinya, melainkan haruslah sebagaimana ia adanya dan telah adanya.Dari sebab itu kita akan merumuskan pertanyaannya sebagai berikut:

    Dalam keadaan-keadaan sosial paling mendasar bagaimanakah paraseniman dan orang-orang yang sangat berminat pada seni beranggapandan dirasuki oleh keyakinan akan seni untuk seni?

    Sambil kita mendekati jawaban atas pertanyaan ini, tidaklah sulit untukmenjawab sebuah pertanyaan lain, sebuah pertanyaan yang sangat eratbertautan dengannya dan yang tidak kurang menariknya, yaitu:

    Dalam keadaan-keadaan paling mendasar bagaimanakah para senimandan orang-orang yang berminat pada seni, beranggapan dan dirasukioleh yang dinamakan pandangan utilirarian tentang seni, yaitukecenderungan untuk mengaitkan arti-penting penilaian atas gejala-

    gejala kehidupan pada karya-karya artistik?

    Yang pertama dari kedua pertanyaan ini memaksa kita untuk sekali lagimenyebutkan Pushkin.

    Ada saatnya Pushkin tidak percaya pada teori seni untuk seni. Bahkan iakadang-kadang tidak menghindari pergolakan, melainkan dalamkenyataan bahkan merindukannya. Ini ialah pada zaman Alexander I.Pada waktu itu ia tidak beranggapan bahwa rakyat mesti puas dengancambuk, ruang penjara di bawah tanah dan bangku-siksaan. Sebaliknya,

    dalam ode yang dinamakan Kebebasan, ia berseru penuh kegetiran:

    Seni dan Kehidupan Sosial | 4

  • 8/3/2019 G.V. Plekhanov Seni dan Kehidupan Sosial

    9/88

    5 | G.V. PlekhanovBangsa sengsara! Di mana-mana

    orang menderita cambuk dan belenggu,

    Dan di atas semua itu, ketidak-adilan berkuasa,

    dan bangsawan angkuh menyalah-gunakan kekuasaan

    dan prasangka gelap terus merajalela.

    Tetapi sikap pikirannya ini kemudian berubah secara radikal. Di zamanNikolas I ia menganut teori seni untuk seni. Apakah sebab perubahansikapnya secara mendasar itu?

    Masa kekuasaan Nikolas I dimulai dengan bencana 14 Desember,9 yangkemudian membawa pengaruh yang sangat dalam atas perkembanganmasyarakat kita dan atas nasib Pushkin secara pribadi. Dengan

    ditindasnya kaum Desembris, maka wakil-wakil paling terpelajar danmaju dari masyarakat masa itu lenyap dari pemandangan. Ini tidak bisalain kecuali dengan sangat memerosotkan taraf moral dan intelektualmasyarakat itu.

    Semuda-mudanya diriku pada waktu itu, berkata Herzen, aku ingatbetapa mencolok kemerosotan golongan masyarakat atas dan semakinhina dan berjiwa budak dengan naiknya Nikolas ke atas singgasana.

    Kebebasan kaum ningrat dan kegagah-beranian kaum Garda yangkarakteristik dari zaman Alexandersemua itu telah lenyap pada tahun1826. Sangatlah menyedihkan bagi seseorang yang berperasaan dancerdas untuk hidup dalam masyarakat seperti itu. Kematian dankeheningan di seluruh penjuru, tulis Herzen dalam sebuah karanganlain Semuanya dalam ketundukan, tidak seperti manusia, putus-asa,dan lebih-lebih lagi sangat dangkal, tolol dan kerdil. Siapa saja yangmencari simpati menghadapi sorotan ketakutan atau pandangan-galak-

    melarang dari seorang budak. Ia dihindari atau dihina. Dalam surat-surat Pushkin, ketika menulis Kaum Jelata, dan Kepada Penyair,kita menjumpainya terus-menerus mengeluh tentang betapa menjemukandan dangkalnya kedua ibukota kita. Tetapi Pushkin tidak hanya menderitakarena kedangkalan masyarakat disekiling dirinya itu. Hubungan-hubungannya dengan golongan berkuasa juga suatu sumber kekesalanyang menyedihkan.

    Menurut kisah yang sangat menarik dan telah luas beredar, pada tahun

  • 8/3/2019 G.V. Plekhanov Seni dan Kehidupan Sosial

    10/88

    Seni dan Kehidupan Sosial | 61826 Nikolas I bermurah-hati mengampuni Pushkin atas kesalahan-kesalahan politiknya di masa muda, dan bahkan telah menjadipelindung yang sangat bermurah-hati pada Pushkin. Namun, semua itu

    jauh daripada keadaan sebenarnya. Nikolas I dan tangan-kanannya dalam

    urusan-urusan itu, yaitu kepala polisi Benkendorf, tidak mengampuniPushkin sedikitpun, dan perlindungan yang mereka berikan itumengambil bentuk serentetan panjang penhinaan-penghinaan keji. Padatahun 1827 Benkendorf melaporkan kepada Nikolas I: Setelah suatuwawancara denganku, Puskhin dengan antusias berbicara tentang SriBaginda di Klub Inggris, dan memaksa teman-teman makannya untukminum bagi kesehatan Sri Baginda. Ia seorang yang selalu serba-kekurangan, tapi jika kita berhasil menjuruskan pena dan omongannya,ini akan baik sekali. Kata-kata terakhir dari kutiban ini membuka rahasiaperlindungan yang katanya diberikan kepada Pushkin. Merekamenjadikannya seorang pelagu dari keadaan yang berlaku. Nikolas Idan Benkendorf telah menjadikannya tujuan mereka untuk menjuruskanmuse Pushkin yang tegar itu ke dalam saluran-saluran moralitas resmi.Tatkala, sesudah Pushkin meninggal, panglima besar Paskewitch menuliskepada Nikolas I: Saya bersedih bagi Pushkin sebagai penulis, maka

    yang tersebut belakangan menjawab: Aku sepenuhnya sependapatdenganmu, namun boleh dikatakan bahwa pada Pushkin orang berduka-cita untuk hari-depan dan bukan untuk masa- lalu.10 Ini berarti, bahwakaisar yang-tak-pernah-boleh-dilupakan itu menghargai penyair yangmati itu bukan untuk hal-hal yang besar yang telah ditulisnya dalammasa-hidupnya yang pendek, tetapi adalah untuk apa yang mungkin akanditulisnya di bawah pengsawasan dan bimbingan yang secukupnya daripolisi. Nikolas I telah mengharapkan dari Pushkin untuk menulis karya-

    karya patriotik seperti dari Kukolnik: The Hand of The All-HighestSaved Our Fatherland(Tangan Yang Maha-kuasa telah menyelamatkanTanah air kita). Bahkan seorang penyair yang sajaknya sama-sekali tidakberkata apa-apa seperti V.A. Shukovsky, tetapi yang dengan segala ituadalah seorang pegawai istana yang baik, telah mencoba menjinakkandan mengilhami Pushkin dengan penghormatan pada moral-moralkonvensional. Dalam sepucuk surat pada Pushkin tertanggal 12 April1826 ia menulis: Kaum muda kita (yaitu, generasi yang sedang mekar),

    dengan segala kemiskinan akan pendidikan yang mereka dapatkan, dan

  • 8/3/2019 G.V. Plekhanov Seni dan Kehidupan Sosial

    11/88

    7 | G.V. Plekhanovyang karenanya tanpa apapun untuk menopang hidupnya, telahberkenalan dengan pikiran-pikiranmu yang galak, yang diselimuti olehpenambat-hati persajakanmu; kau telah menyebabkan banyak kerugian,kerusakan yang tidak mungkin dibetulkan lagi. Ini semestinya membuat

    dirimu bergemetaran. Bakat bukan apa-apa. Yang paling utama adalahkebesaran moral....11 Kiranya dapat difahami, bahwa dalam keadaanseperti itu, dengan dibelenggu oleh perwalian seperti itu, sungguh dapatdimaafkan bahwa Pushkin terjangkit kebencian terhadap kebesaranmoral, menjadi jijik terhadap keuntungan-keuntungan yang dapatdiberikan oleh seni, dan menjerit terhadap penasehat-penasehat dan wali-walinya:

    Pergilah, kaum munafik! Apa pedulipenyair yang damai akan nasibmu?

    Dengan kata-kata lain, dengan berada dalam keadaan seperti itu, sungguhwajar bahwa Pushkin menjadi percaya pada seni untuk seni danberkatalah Penyair, pada dirinya sendiri:

    Kau seorang raja, bersendiri dan merdeka untuk pergi

    kemana pun pikiran bebas membawamu,

    menyempurnakan, memelihara anak-anak renunganmu,tidak minta apa-apa dari amal yang luhur12

    Pisarev tentunya akan menjangkal dan mengatakan padaku, bahwapenyair-nya Pushkin mengalamatkan kata-kata keras ini bukan padapara walinya, tetapi pada rakyat. Tetapi, sesungguhnya, hal itu tidakpernah masuk dalam jangkauan pandangan-pandangan para penuliszaman itu. Bagi Pushkin perkataan rakyat mempunyai makna yangsama dengan kata yang sering dapat dijumpai dalam sajak-sajaknya, yaituorang-banyak. Dan kata belakangan ini, sudah tentu, yang dimaksudkanbukanlah massa yang bekerja. Dalam sajaknya Gypsies (Gipsi), Pushkinmenggambarkan penduduk kota-kota yang penuh-sesak sebagai berikut:

    Demi cinta tersipu-sipu, demi pikiran ketakutan,

    prasangka buruk menggenangi otask-otaknya.

    Kemer-dekaan dengan gembira diperdagangkan

    demi uang mereka terima pembelengguan.

  • 8/3/2019 G.V. Plekhanov Seni dan Kehidupan Sosial

    12/88

    Seni dan Kehidupan Sosial | 8Sulit dipercaya, bahwa penggambaran ini dimaksudkan, misalnya, untukpara pekerja tukang di kota.

    Jika semua yang di atas ini benar, maka kesimpulan berikut ini dengan

    sendirinya akan hadir:Kepercayaan pada seni untuk seni lahir kapan-saja seorang senimanberada di luar keselarasan dengan sekitar sosialnya.

    Sudah tentu dapat dikatakan, bahwa contoh Pushkin tidaklah cukup untukmembenarkan kesimpulan demikian. Aku tidak bermaksud menentangatau menyangkal hal ini. Akan kuberikan contoh-contoh lain, yaitu kaliini dipinjam dari sejarah kesusastraan Perancis, yaitu, kesusastraan sebuah

    negeri di mana aliran-aliran intelektualnyasedikitnya sampaipertengahan abad lalumendapatkan simpati yang sangat luas di seluruhbenua Eropa.

    Para sezaman Pushkin, kaum romantikus Perancis, juga, dengan beberapapengecualian saja, pemeluk-pemeluk setia faham seni untuk seni.Mungkin yang paling teguh di antara mereka, yaitu Theophile Gautier,mencaci-maki para pembela pandangan utilitarian tentang seni dalamkalimat-kalimat sebagai berikut:

    Tidak, kamu orang-orang tolol, tidak, kamu orang-orang kerdilbergondok, sebuah buku tidak dapat diubah menjadi sup agar-agar,demikian pula sebuah novel tidak dapat diubah menjadi sepasang sepatutanpa jahitan.....Demi isi perut semua Paus, di hari-depan, masa-laludan masa-kini: Tidak, dan seribu kali tidak!..... Aku adalah salah-seorangdari mereka yang menganggap kemubaziran sesuatu yang pokok; cintakupada benda dan orang berada dalam proporsi kebalikan dari jasa-jasa

    yang mereka berikan.13

    Dalam sebuah catatan biografis tentang Baudelaire, Gautier yang itujuga sangat tinggi pujiannya pada pengarang Fleurs du malkarena telahmenjunjung tinggi otonomi mutlak seni dan karena tidak mengakuibahwa persajakan mempunyai tujuan lain kecuali dirinya sendiri, ataumempunyai missi lain kecuali untuk merangsang pada jiwa manusiasensasi akan keindahan dalam arti mutlak istilah itu (lautonomie ab-solute de lart et quil nadmettait pas que la posie et dautre but quelle

  • 8/3/2019 G.V. Plekhanov Seni dan Kehidupan Sosial

    13/88

    mme et dautre mission a remplir que dexciter dans lme du lecteurla sensation du beau; dans le sens absolute du terme).

    Betapa sedikit ide akan keindahan dapat bertautan dengan ide-ide sosial

    dan politik menurut pikiran Gautier dapat dilihat dari pernyataannyasebagai berikut:

    Aku akan dengan sangat gembira menanggalkan hak-hakku sebagaiseorang Perancis dan sebagai warganegara demi untuk melihat sebuahRaphael sejati atau seorang wanita cantik dalam keadaan telanjang.

    Ini benar-benar sudah batasnya. Namun, semua kaum Parnassian1 3a

    mungkin akan seia-sekata dengan Gautier, sekalipun beberapa di antara

    mereka mungkin mempunyai cadangan-cadangan tertentu mengenaibentuk yang terlampau paradoksal dalam mana ia, Gautier, terutama dimasa-mudanya, menyatakan tuntutannya akan otonomi mutlak bagiseni.

    Apakah yang menjadi sebab dari sikap pikiran kaum romantikus Perancisdan kaum Parnassian itu? Apakah mereka juga berada di luar keserasiandengan lingkungan sosial mereka?

    Dalam sebuah karangan yang ditulis oleh Theophile Gautier pada tahun1857 mengenai pementasan kembali sandiwara Alfred de Vigny yangberjudul Chatterton oleh Thtre Franaise, Gautier mengingatkan padapementasannya yang pertama kali pada tanggal 12 Februari 1835. Inilahyang dikatakan Gautier:

    Taman-bunga di mana Chatterton berdeklamasi, penuh dengan anak-anak muda yang berambut-panjang dan pucat-pucat, yang dengan teguhpercaya bahwa tidak ada pekerjaan lain yang terhormat kecuali menulis

    sajak-sajak atau melukis gambar-gambar..... dan yang memandang kaumburjuis dengan pandangan merendahkan yang nyaris tidak tertandingioleh pandangan-merendahan rubah dari Heidelberg dan Jena dalammenghibur kaum filistin.14

    Siapakah kaum burjuis yang hina ini?

    Di antara mereka, demikian Gautier berkata, termasuk hampir semuabankir, perantara, pengacara, pedagang, pemilik toko, dsb. dengan

    9 | G.V. Plekhanov

  • 8/3/2019 G.V. Plekhanov Seni dan Kehidupan Sosial

    14/88

    Seni dan Kehidupan Sosial | 10satu kata, semua orang yang tidak tergolong pada cnacle (yaitu, ka-langan romantikus) yang mistik dan yang mendapatkan hidupnya daripekerjaan-pekerjaan prosaik.15

    Ada kemungkinan yang lebih jauh. Dalam sebuah komentar untuk salah-satu Ode funambulesques-nya, Theodore de Banville mengakui, bahwaiapun telah dijangkiti kebencian terhadap kaum burjuis ini. Dan ia jugamenjelaskan siapa yang dimaksudkan dengan istilah itu. Menurut bahasakaum romantikus, perkataan burjuis berarti seorang yang bertuhan satu-satunya, ialah kepingan lima-franc, yang tidak mempunyai cita-cita lainkecuali menyelamatkan dirinya sendiri, dan yang dalam persajakangemar pada roman-roman sentimental dan dalam seni plastikal gemar

    pada litografi.16

    Dengan mengingatkan akan hal itu, de Banville memohon padapembacanya untuk tidak tercengang bahwa Ode funambulesques-nyayang, perhatikan!, muncul menjelang bagian paling akhir perioderomantikmemperlakukan orang-orang sebagai bajingan-bajingankawakan, hanya karena mereka menjalankan cara hidup burjuis dan tidakmendewakan zeni-zeni (para orang zenial) romantik.

    Perumpamaan-perumpamaan ini cukup menjadi bukti-bukti meyakinkanbahwa kaum romantikus memang sungguh-sungguh berada di luarkeserasian dengan lingkungan sosial burjuis mereka. Benar, tidak adasesuatu yang berbahaya dalam semua tu bagi hubungan-hubungan sosialburjuis. Kalangan romantikus terdiri atas burjuis-burjuis muda yangtidak mempunyai keberatan-keberatan terhadap hubungan-hubungansosial itu, tetapi mereka memberontak terhadap kehinaan, yangmenjemukan dan kedangkalan eksistensi burjuis. Ketergila-gilaan

    mereka pada seni baru itu adalah suatu pelarian dari zaman Restorasidan pada paroh pertama pemerintahan Louis Philippe, artinya, di periodepaling baik dari romantisisme, adalah lebih sulit bagi pemuda Perancisuntuk membiasakan diri dengan kehidupan burjuis yang hina,menjemukan dan prosaik itu, karena belum lama sebelumnya, Perancistelah melewati badai-badai besar dan dahsyat dari Revolusi Besar danzaman Napoleon, yang telah menggejolakkan semua nafsu-nafsumanusia.17 Tatkala kaum burjuis mencapai kedudukan berkuasa dalam

  • 8/3/2019 G.V. Plekhanov Seni dan Kehidupan Sosial

    15/88

    11 | G.V. Plekhanovmasyarakat dan tatkala hidupnya tidak lagi dihangati oleh apiperjoangan untuk kebebasan, tidak ada sisa bagi seni baru kecuali untukmengidealisasi negasi dari cara hidup burjuis. Seni romantik memangidealisasi semacam itu. Kaum romantikus berusaha menyatakan negasi

    mereka terhadap kaidah-kaidah dan keselarasan-keselarasan burjuis,tidak hanya dalam karya-karya seni mereka, tetapi bahkan juga dalampenampilan-penampilan diri mereka.

    Telah kita dengar dari Gautier, bahwa kaum muda hanya memenuhitaman-taman bunga di mana pementasan pertama Chattertonberlangsung, semuanya berambut-panjang. Siapakah yang tidak pernahmendengar tentang baju-rompi merah dari Gautier sendiri, yang

    membuat orang-orang sopan bergemetaran karena kengerian? Bagikaum romantikus muda, pakaian fantastik, seperti rambut-panjang,adalah sebuah alat untuk menarik garis di antara diri mereka dan burjuasiyang mereka benci itu. Paras pucat adalah cara yang sama itu juga: iaadalah, boleh dikata, suatu protes terhadap kemewahan burjuis.

    Gautier berkata: Pada waktu itu yang berlaku di kalangan kaumromantikus ialah kebiasaan untuk memiliki paras yang sepucat mungkin,bahkan yang mendekati kehijau-hijauan, nyaris bagaikan mayat. Inimemberikan penampilan celaka pada seseorang, yang Byronik, yangmembuktikan bahwa ia sudah dilucuti dari nafsu dan penyesalan. Air-muka yang sedemikian itu membuatnya menarik di mata para wanita.18

    Gautier juga menceritakan pada kita, bahwa bagi kaum romantikussangatlah berat untuk memaafkan Victor Hugo karena penampilannyayang sopan, dan dalam pembicaraan-pembicaraan pribadi acapkalimenyayangkan kelemahan penyair besar ini, yang menjadikannya

    sekeluarga dengan umat-manusia, dan bahkan dengan burjuasi.

    19

    Padaumumnya haruslah diperhatikan bahwa usaha untuk memperoleh suatupenampilan tertentu selalu mencerminkan hubungan-hubungan sosialdari suatu masa tertentu. Suatu penyelidikan sosiologis yang menarikdapat ditulis mengenai tema ini.

    Karena demikian itulah, sikap kaum romantikus muda terhadap burjuasiadalah wajar sekali, bahwa mereka jijik terhadap ide seni berguna. Dimata mereka, menjadikan seni berguna adalah sepenuhnya sama dengan

  • 8/3/2019 G.V. Plekhanov Seni dan Kehidupan Sosial

    16/88

    Seni dan Kehidupan Sosial | 12membuatnya mengabdi burjuasi yang begitu teramat sangat merekabenci. Ini menjelaskan caci-maki Gautier yang sangat keras terhadappara penganjur seni berguna, seperti dikutib di atas, yang olehnya disebutorang-orang tolol, orang-orang kerdil bergondok dan sebagainya. Ini

    juga menjelaskan paradoks, bahwa di mata Gautier, penilaian terhadaporang-orang dan benda-benda adalah dalam proporsi kebalikan dari jasayang diberikan. Pada hakekatnya, semua caci-maki dan paradoks-paradoks ini ialah imbalan lengkap dari kata-kata Pushkin:

    Pergilah, kaum munafik! Apa pedulipenyair yang damai akan nasibmu?

    Kaum Parnassian dan kaum realis Perancis di permulaan permunculannya

    (para Concourt, Flaubert, dsb.) begitu juga, memiliki kebencian yangtak-terhingga dalamnya terhadap masyarakat burjuis di sekitar dirimereka. Jika mereka menerbitkan karya-karya mereka, maka itubukanlahdemikian menurut kata merekauntuk kepentinganpembaca pada umumnya, melainkan adalah untuk kalangan kecil yangpilihan, pour des amis inconnus (untuk teman-teman yang tidakdikenal), seperti ditulis oleh Flaubert dalam salah-satu suratnya. Merekamenandaskan bahwa hanya seorang penulis yang tidak memiliki bakatsungguh-sungguh yang menemukan kesukaan pada kalangan luaspembaca. Leconte de Lisle berpendirian, bahwa ketenaran seorang penulisadalah bukti dari inferioritas intelektual(signe dinfrioriteintellectuelle). Tidak perlu kiranya ditambahkan di sini, bahwa kaumParnassian, seperti juga kaum romantikus, adalah pemeluk-pemeluk yangteguh dari teori seni untuk seni.

    Banyak contoh seperti itu dapat diberikan di sini. Tetapi, kiranya itu

    tidak diperlukan. Sudah cukup jelas, bahwa kepercayaan pada seni untukseni lahir di kalangan seniman di saat mereka berada di luar keserasiandengan masyarakat sekitarnya. Tapi tidak berlebihan kiranya untukmenetapkan ketidak-serasian itu secara lebih cermat.

    Pada akhir abad ke XVIII, di dalam periode yang paling dekat menjelangRevolusi Besar, para seniman progresif Perancis juga berada di luarkeserasian dengan masyarakat yang berlaku di kala itu. David danteman-temannya merupakan musuh-musuh masyarakat lama itu. Dan

  • 8/3/2019 G.V. Plekhanov Seni dan Kehidupan Sosial

    17/88

    13 | G.V. Plekhanovketidak-serasian itu sudah tentu tidak berpengharapan, karena perujukanantara mereka dengan masyarakat lama sudah tidak mungkin terjadi.Lebih dari itu, ketidak-serasian antara David dengan teman-temannyadan masyarakat lama tidak dapat dibandingkan ketajamannya dengan

    ketidak-serasian antara kaum romantikus dengan masyarakat burjuis:jika David dan teman-temannya menginginkan penghapusan masyarakatlama, maka Theophile Gautier dan rekan-rekannyaseperti yang telahberkali-kali kukatakantidak mempunyai keberatan terhadap hubungansosial burjuis; yang mereka kehendaki hanya agar sistem burjuis berhentimelahirkan kebiasaan-kebiasaan vulgarburjuis.20

    Tetapi di dalam memberontak terhadap orde lama, David dan teman-

    temannya sangat menyadari bahwa di belakang mereka berderapberhimpit-himpitan barisan-barisan golongan ketiga (third estate/burjuasi) yang tak lama kemudian, dalam kata-kata terkenal Abb Sieys,menjadi segala-galanya. Bersama mereka itu, konsekuensinya, perasaanketidak-selarasan dengan tatanan yang berlaku ditambah dengan suatuperasaan simpati pada masyarakat baru yang telah mendewasa di dalamharibaan masyarakat lama dan bersiap-siap untuk menggantikannya.Tetapi, dengan kaum romantisis dan kaum Parnassian kita tidak

    menjumpai apapun dari sejenis ini: mereka tidak mengharapkan maupunmenghasratkan suatu perubahan dalam sistem masyarakat Perancis dizaman mereka. Itulah sebabnya ketidak-selarasan mereka denganmasyarakat sekeliling mereka sangat tidak berpengharapan.21 JugaPushkin-kita tidak mengharapkan sesuatu perubahan pada Rusia di masahidupnya. Dan lebih-lebih lagi, di dalam periode Nikolas I, mungkinsekali ia tidak mengangankan lagi sesuatu perubahan. Itulah sebabnyamengapa pandangannya tentang kehidupan sosial juga dicoraki oleh

    pesimisme.

    Kini, kupikir, dapatlah kuuraikan lebih luas kesimpulanku yangterdahulu sebagai berikut:

    Kepercayaan pada seni untuk seni lahir jika para seniman dan orang-orang yang sangat berminat

    pada seni secara tiada-pengharapan lagi berada di luar keserasian dengan lingkungan sosial mereka.

    Namun, ini belum mencakup seluruh persoalan. Contoh dari orang-orang tahun-tahun 60-an, yang percaya penuh pada kemenangan segera

  • 8/3/2019 G.V. Plekhanov Seni dan Kehidupan Sosial

    18/88

    Seni dan Kehidupan Sosial | 14dari rasio, dan contohnya David dan teman-temannya, yang tidak kurangteguhnya dalam kepercayaan akan hal itu, menunjukkan bahwa yangdinamakan pandangan utilitarian mengenai seni, yaitu, kecenderunganuntuk memberikan penilaian dalam karya-karyanya mengenai makna

    gejala-gejala kehidupan, dan kegairahan penuh kegembiraan yang selalumenyertainya, untuk ambil bagian dalam pergolakan sosial, lahir danmeluas kapan saja terdapat simpati timbal-balik antara bagian terluasdari masyarakat dan orang-orang yang mempunyai banyak atau sedikitperhatian aktif pada seni kreatif.

    Sejauh mana hal ini benar telah secara menentukan ditunjukkan olehkenyataan berikut ini.

    Tatkala badai yang menyegarkan dari Revolusi Februari 1848menggelora, banyak dari kaum realis Perancis yang percaya pada teoriseni untuk seni telah dengan tegas menolaknya. Bahkan juga Baudelaire,yang kemudian dikutib oleh Gautier sebagai contoh terbaik dari seorangseniman yang tidak tergoyahkan kepercayaannya bahwa seni harus secaramutlak berotonomi, segera mulai menerbitkan sebuah majalahrevolusioner, Le salut public.

    Memang benar, penerbitan itu tidak lama kemudian terhenti, namunhingga tahun 1852 Baudelaire dalam kata-pengantarnya pada karyaPierre Dupont, Chansons, menamakan teori seni untuk seni itu kekanak-kanakan (purile), dan menyatakan, bahwa seni harus mempunjai suatutujuan sosial. Hanya menangnya kontra-revolusi yang menyebabkanBaudelaire dan seniman-seniman dari aliran pikiran yang sama untukkembali pada teori kekanak-kanakan seni untuk seni. Salah-seorangbintang Parnassus, di kemudian hari, yaitu Leconte de Lisle,

    mengungkapkan makna psikologis dari pembalikan itu dengan sangatjelas dalam kata-pengantarnya pada karyanya sendiri Pomes antiques,yang cetakan pertamanya terbit pada tahun 1852. Ia mengatakan bahwapersajakan tidak dapat lagi mendorong perbuatan-perbuatankepahlawanan atau menanamkan kebajikan-kebajikan sosial, karenakiniseperti dalam semua masa dekadensi kesusastraanbahasanyayang luhur hanya dapat menyatakan emosi-emosi perseorangan yangkerdil (mesquines impressions personnelles) dan tidak dapat lagi

  • 8/3/2019 G.V. Plekhanov Seni dan Kehidupan Sosial

    19/88

    15 | G.V. Plekhanovmemberi petunjuk (nest plus apte enseigner lhomme).22 Berbicarapada para penyair, Leconte de Lisle mengatakan, bahwa bangsa manusiayang tadinya adalah murid-murid mereka, kini telah tumbuh melampauimereka.23 Kini, demikian dalam kata-kata bakal Parnassian itu, tugas

    persajakan ialah untuk memberikan kehidupan yang ideal pada merekayang tidak mempunyai kehidupan nyata (donner la vie idale celuiqui nas pas la vie relle).24 Kata-kata yang dalam itu sepenuhnyamengungkapkan rahasia psikologis dari kepercayaan akan seni untukseni. Kita akan dapatkan banyak kesempatan untuk kembali pada kata-pengantar Leconte de Lisle ini.

    Untuk menyimpulkan segi persoalan ini, mesti kukatakan sebagai

    tambahan, bahwa otoritas politik senantiasa lebih menyukai pandanganutilitarian mengenai seni, sejauh, sudah tentu, ia menaruh perhatian padaseni. Dan ini dapat dimengerti: memang menjadi kepentingannya untukmengendalikan agar semua ideologi mengabdi pada maksud-maksudyang diabdinya sendiri. Dan, karena otoritas politik, sekalipun adakalanyarevolusioner, paling sering adalah konservatif dan bahkan reaksioner,maka dapat dilihat betapa tidak-tepatnya untuk berpikiran bahwapandangan utilitarian dalam seni pada pokoknya hanya dipunyai oleh

    kaum revolusioner saja, atau oleh orang-orang yang pada umumnyaberpikiran maju. Sejarah kesusastraan Rusia dengan jelas sekali telahmenunjukkan, bahwa pandangan utilitarian itu oleh para pelindungkita pun tidak dihindari. Berikut ini adalah beberapa contoh. Tiga bagianpertama dari novel V.T. Narezhny, A Russian Gil Blas(Bil Blas Rus-sia), atau the Adventures of Count Govril Simonovich Chistyakov(Petualangan-petualangan Bangsawan Gavril Simonovich Chistyakov),telah diterbitkan pada tahun 1914. Buku ini segera dilarang atas perintah

    Menteri Pengajaran Umum, yaitu bangsawan Razumovsky yang padakesempatan itu menyatakan pendapatnya berikut ini mengenai hubungankesusastraan dengan kehidupan:

    Terlalu sering para pengarang novel, sekalipun tampaknya menyatakanperang pada kejahatan, menggambarkannya dengan warna-warna ataumenguraikannya dalam rincian-rincian sedemikian rupa hinggamemerosokkan anak-anak muda ke dalam kejahatan-kejahatan, sehingga

  • 8/3/2019 G.V. Plekhanov Seni dan Kehidupan Sosial

    20/88

    Seni dan Kehidupan Sosial | 16akan lebih baik seandainya sama sekali tidak menyebut-nyebut kejahatan-kejahatan itu. Adapun jasa kesusastraan sebuah novel, penerbitannyahanya dapat dibenarkan jika ia sungguh-sungguh mempunyai tujuanmoral.

    Seperti dijelaskan di atas, Razumovsky percaya bahwa seni tidak dapatmenjadi tujuan untuk kepentingan seni itu sendiri.

    Seni sepenuhnya dianggap seperti itu pula oleh para pelayan Nikolas I,para pelayan yang karena kedudukan resminya harus mempunyaipendapat mengenai masalah ini. Masih segar dalam ingatan betapaBenkendorf berusaha menjuruskan Pushkin ke jalan benar. JugaOstrovsky tidak bebas dari perhatian kecemasan para penguasa. Tatkala

    di bulan Maret 1850, komedinya, Our Own FolksWell Settle ItAmong Ourselvee (Orang-orang kita sendiriKita akanmenyelesaikannya di antara kita sendiri), diterbitkan dan para pecintakesusastraandan perdagangantertentu yang maju dijangkitikekhawatiran bahwa komedi itu mungkin menyinggung klas pedagang,maka Menteri Pengajaran Umum pada ketika itu (yaitu bangsawanShirinsky-Shikhmatov) memerintahkan pada penguasa DaerahPengajaran Moskow supaya mengundang dramatis muda itu untukdatang dan mengunjungi dirinya, dan membuatnya mengerti, bahwatujuan bakat luhur dan berguna tidak saja penggambaran yang hidupmengenai prilaku yang menertawakan atau jahat, melainkan juga secaratepat mengutuknya; tidak hanya dalam karikatur, melainkan juga dalammenanamkan sentimen-sentimen moral yang tinggi; karenanya, dalammengalahkan kejahatan dengan kebajikan, yang tolol dan jahat denganpikiran-pikiran dan perbuatan-perbuatan yang meluhurkan jiwa, dan

    akhirnya, dalam memperkukuh kepercayaan yang begitu penting bagikehidupan sosial dan perseorangan, bahwa perbuatan-perbuatan jahatmenghadapi tagihan setimpal dalam kehidupan di atas bumiini juga.

    Tsar Nikolas I sendiri khususnya memandang seni dari pendirianmoral. Seperti kita ketahui, ia sependapat dengan Benkendorf, bahwaakan menjadi hal yang baik untuk menjinakkan Pushkin. Mengenaisandiwara Ostrovsky, Dont Get Into Anothers Sleigh (Jangan NaikPengeretan Lain), yang ditulis pada waktu Ostrovsky jatuh di bawah

  • 8/3/2019 G.V. Plekhanov Seni dan Kehidupan Sosial

    21/88

    17 | G.V. Plekhanovpengaruh kaum Slavophil25 dan gemar mengatakan pada pesta-pestaramai, bahwa dengan bantuan beberapa dari teman-temannya ia hendakmeniadakan semua pekerjaan Peter26 yaitu tentang sandiwara yangsecarea tertentu jelas-jelas didaktif, Nikolas I itu berkata dengan memuji:

    Ce nest pas une pice, cest une leon27 (Ini bukan sebuah sandiwara,ini sebuah pelajaran). Agar tidak berlebih-lebihan dalam memberikancontoh, akan kubatasi diriku pada dua kenyataan berikut ini. Tatkalamajalah N. Polevoi, Moskovsky Telegrafmemuat sebuah tinjauan yangtidak menguntungkan tentang sandiwara patrotik dari Kokolnik, TheHand of the All-Highest Saved Our Fatherland(Tangan Yang MahakuasaTelah Menyelamatkan Tanah-air Kita), majalah itu menjadi dilaknatkandi mata para menteri Nikolas, dan telah dilarang terbit. Tetapi, tatkalaPolevoi sendiri menulis sandiwara-sandiwara patriotikGrrandad ofthe Russian Naavy(Nenek Laki-laki dari Armada Russia) dan Igolkinthe Merchant(Igolkin, si Pedagang)maka tsar itu, demikianlah menurutkakak Polevoi, sangat girang dengan bakat dramatik itu. Pengarangsandiwara ini bakatnya luar-biasa, demikian kata tsar itu, Dia harusmenulis, menulis dan sekali lagi menulis. Ya, ia harus menulis (diatersenyum), dan bukannya menerbitkan majalah-majalah.28

    Dan jangan mengira bahwa penguasa-penguasa Rusia merupakanpengecualian dalam hal ini. Tidak! Seorang eksponen yang begitu tipikaldari absolutisme seperti Louis XIV dari Perancis tidak kurang teguhkeyakinannya, bahwa seni tidak mungkin merupakan tujuan untuk dirinyasendiri, tetapi haruslah sebuah alat dalam pendidikan moral. Dan semuakesusastraan dan semua seni sari zaman kemashuran Louis XIVsepenuhnya digemari oleh keyakinan ini. Seperti itu pula Napoleon Imemandang teori seni untuk seni sebagai penemuan busuk dari para

    ideolog keji. Juga Napoleon I menghendaki agar seni dan sastramengabdi pada tujuan-tujuan moral. Dan dalam hal ini ia banyakberhasil, seperti yang diberikan kesaksiannya, misalnya, oleh kenyataanbahwa kebanyakan lukisan dalam pameran-pameran periodis (salons)masa itu telah diabdikan pada kemenangan-kemenangan perang Consu-late dan Empirium. Kemenakan Napoleon I yang masih kecil, yaituNapoleon III mengikuti jejaknya, sekalipun dengan hasil lebih sedikit.Ia juga mencoba menjadikan seni dan kesusastraan mengabdi pada apa

  • 8/3/2019 G.V. Plekhanov Seni dan Kehidupan Sosial

    22/88

    Seni dan Kehidupan Sosial | 18yang dinamakannya moralitas. Pada tahun 1852, bulan November,Profesor Laprade dari Lyons secara pedas mengejek kesukaan bonopartikakan seni didaktik dalam satirenya berjudul Les muses dEtat. Iameramalkan bahwa waktunya akan segera tiba di mana muse-muse

    negara akan menempatkan akal manusia di bawah disiplin militer; padawaktu itu tata-tertib akan berkuasa dan tidak seorang penulispun akanberani menyatakan ketidak-puasan yang sekecil apapun.

    Il faut etre content, sil peut, sil fait soleil,

    Sil fait chaud, sil fait froid: Ayez le teint vermeil,

    Je deteste les gens maigres, a face pale;

    Celui qui ne rit pas merite quon lempale, etc.29

    Secara sepintas hendak kukatakan, bahwa untuk satir yang bijaksana iniLaprade dilucuti dari kedudukan profesionalnya. Pemerintahan Napo-leon III tidak dapat membiarkan ejekan-ejekan terhadap muse-musenegara.

    ii

    Tetapi, marilah kita tinggalkan bidang-bidang pemerintahan. Di antarapara penulis Perancis dari Kerajaan Kedua terdapat sejumlah penulisyang menolak teori seni untuk seni dengan segala macam alasan kecualiyang berdasdarkan pertimbangan-pertimbangan progresif. AlexanderDumas fils, misalnya, menyatakan secara kategorik, bahwa kata-kataseni untuk seni sama sekali tidak mempunyai arti. Sandiwara-sandiwaranya, Le fils natureldan Le Pre Prodiguediabdikan untukmencapai maksud-maksud sosial tertentu. Ia beranggapan perlu dengantulisan-tulisannya itu memapah masyarakat lama, yang menurut kata-

    katanya sendiri, sedang berantakan di segala bidang.Pada tahun 1857 dalam tinjauannya mengenai karya sastra Alfred Mussetyang baru meninggal, Lamartine, menyesalkan bahwa karya-karyaMusset tidak mengandung pernyataan-pernyataan mengenai keyakinan-keyakinan religi, sosial, politik atau patriotik, dan ia mencela penyair-penyair sezamannya karena tidak menghiraukan akal dalam kegilaanmereka akan rime (rhyme) dan ritme. Akhirnya, untuk mengutip seorangtokoh sastra yang jauh lebih kecil kalibernyaMaxime Ducamp, dalam

  • 8/3/2019 G.V. Plekhanov Seni dan Kehidupan Sosial

    23/88

    19 | G.V. Plekhanovmengutuk nafsu akan bentuk melulu, berseru:

    La forme est belle soit! quand lide est au fond!

    Quest ce donc quun beau front, qui na pas de cervelle?30

    Ia juga menyerang kepala aliran romantik dalam seni lukis denganmengatakan: Seperti halnya dengan penulis-penulis yang menciptakanseni untuk seni, Delacroix telah menemukan colour for coulors sake(warna untuk warna). Dengannya, sejarah dan umat-manusia merupakanalasan untuk memadu-madukan warna-warna yang terpilih baikMenurut pendapat penulis ini pula, secara pasti aliran seni untuk senitelah lewat masanya.31

    Lamartine dan Maxime Ducamp tidak dapat dituduh telah memilikilebih banyak kecenderungan destruktif ketimbang Alexander Dumasfils. Mereka menolak teori seni untuk seni bukan karena merekamenghendaki digantinya sistem burjuis dengan suatu sistem sosial baru,melainkan mereka bermaksud memapah hubungan-hubungan burjuisyang telah digoncangkan oleh gerakan pembebasan propletariat. Dalamhal ini mereka berbeda dari kaum romantikusdan terutama dari kaumParnasian dan kaum realis pemulahanya dalam hal, bahwa kedudukan

    mereka jauh lebih menyelaraskan diri pada cara hidup burjuis. Merekaadalah kaum optimis konservatif, sedangkan yang lain-lainnya adalahkaum pesimis konservatif.

    Secara meyakinkan telah menjadi jelas dari semua di atas ini, bahwapandangan utilitarian dalam seni dapat bersatu dengan sikap pikirankonservatif maupun revolusioner. Kecenderungan untuk menerimapandangan itu mau-tak-mau membutuhkan hanya satu syarat: perhatianyang sungguh-sungguh dan aktif pada suatu tatatan atau cita-cita sosialtertentuentah yang bagaimana; dan ia lenyap jika karena satu ataulain sebab perhatian itu menghilang.

    Kita akan melanjutkan dengan memeriksa mana dari kedua pandangantentang seni yang saling bertolak-belakang itu yang lebih membantukemajuan seni.

  • 8/3/2019 G.V. Plekhanov Seni dan Kehidupan Sosial

    24/88

    Seni dan Kehidupan Sosial | 20

    h 169

    Seperti halnya dengan semua masalah mengenai kehidupan dan cita-cita sosial, persoalan ini tidak mengijinkan jawaban yang tak-bersyarat.

    Semua bergantung pada persyaratan waktu dan tempat. Ingatlah NikolasI dan budak-budaknya. Mereka berkehendak mengubah Pushkin,Ostrovsky dan seniman-seniman lain sezamannya menjadi pendeta-pendeta moralitas seperti yang dianut oleh Korps Gendarmeri. Baiklahkita mengandaikan bahwa mereka telah berhasil dalam kehendaknyayang kuat itu. Apakah yang akan terjadi? Ini tidak sulit dijawab. Muse-muse para seniman yang telah menyerah pada pengaruh mereka, setelahmenjadi muse-muse negara, pasti akan membuktikan tanda-tanda

    dekadensi yang kuat, dan pastilah akan sangat jauh dari kebenaran, sangatberkurang dalam kekuatan dan daya-pikatnya.Karya Pushkin, Pemfitnah-pemfitnah Rusia tidak dapat digolongkan ke dalam karya-karya puitisnyayang terbaik. Karya Ostrovsky, Jangan Naik Pengeretan Lain, yang diakuioleh baginda yang murahati itu sebagai pelajaran bermanfaat, juga bukansesuatu yang mengagumkan.

    Sekalipun di dalam sandiwaranya itu Ostrovsky hanya selangkah atau

    dua mendekati cita-cita yang oleh kaum Benkendorf, Shirinski-Shikmatovdan penganut-penganut segolongannya dalam seni berguna, dihasratkanpelaksanaannya.

    Selanjutnya, baik kita andaikan, bahwa Theophile Gautier, paraConcourt, Flaubertsingkatnya, kaum romantikus, kaum Parnasian dankaum realis-pemula Perancistelah mendamaikan diri mereka denganburjuasi di sekitar diri mereka dan mempersembahkan muse-musemereka untuk mengabdi pada kaum bangsawan, yang menurut kata-

    kata de Banville, menghargai kepingan lima francdi atas segala-galanya.Apakah jadinya?

    Juga ini mudah dijawab. Kaum romantikus, kaum Parnasian dan kaumrealis-pemula Perancis tentunya telah terperosok jauh sekali. Karya-karya mereka tentunya akan jauh lebih lemah, jauh dari kebenaran dansangat kurang memikat-hati.

    Yang manakah yang lebih unggul dalam keindahan artistiknya: karya

  • 8/3/2019 G.V. Plekhanov Seni dan Kehidupan Sosial

    25/88

    21 | G.V. PlekhanovFlaubert, Madame Bovary atau karya Augier, Gendre de MonsieurPoirier? Tentu terlampau berlebihan menanyakan hal itu. Danperbedaannya tidak hanya terletak pada bakat. Kedangkalan dramatikalAugier yang sepenuhnya merupakan pemujaan pada kaidah-kaidah dan

    keselarasan-keselarasan burjuis, mengharuskan adanya berbagai carapenciptaan yang beda dari yang digunakan oleh Flaubert, kaum Concourtdan kaum realis lainnya yang dengan jijik membalikkan punggung merekaterhadap kaidah-kaidah dan keselarasan-keselarasan itu. Akhirnya, mestiada sebabnya jika aliran kesusastraan yang satu jauh lebih memikat or-ang-orang yang berbakat daripada yang lainnya.

    Apakah yang dibuktikan dengan ini?

    Ini membuktikan satu hal yang oleh kaum romantikus seperti TheophileGautier tidak akan disetujui, yaitu, bahwa keindahan sebuah karya senipada akhirnya ditentukan oleh bobot isinya. Gautier tidak hanyamempertahankan bahwa persajakan tidak berusaha untuk membuktikansesuatu, tetapi bahkan tidak berusaha untuk mengatakan sesuatu, danbahwa keindahan sebuah sajak ditentukan oleh lagunya, oleh ritmenya.

    Tetapi ini suatu kesalahan besar. Sebaliknya dari itu, karya-karya puitis

    dan artistis pada umumnya selalu mengatakan sesuatu, karena karya-karya itu selalu menyatakan sesuatu. Sudah tentu mereka mempunyaicaranya sendiri dalam mengatakan sesuatu. Seniman menyatakangagasannya dalam pembayangan-pembayangan; para publisismembuktikan pikiran-pikirannya dengan bantuan kesimpulan-kesimpulan yang masuk akal. Dan jika seorang penulis bekerja dengankesimpulan-kesimpulan yang masuk akal dan bukan khayalan-khayalan,atau apabila ia membuat khayalan-khayalan untuk membuktikan sesuatu

    tema tertentu, maka ia bukanlah seorang seniman melainkan seorangpublisis, sekalipun ia tidak menulis esai-esai atau artikel-artikel, tetapinovel-novel, kisah-kisah atau lakon-lakon sandiwara. Semunya itu benaradanya. Namun dari situ tidaklah berarti, bahwa cita-cita tidakmempunyai arti- penting dalam karya-karya seni. Aku melanjutkan danmengatakan, bahwa tidak ada yang dinamakan karya-seni yang hampa-gagasan itu. Bahkan karya-karya yang oleh pengarangnya hanyadiutamakan bentuknya dan tidak mempedulikan isinya, betapapun

  • 8/3/2019 G.V. Plekhanov Seni dan Kehidupan Sosial

    26/88

    Seni dan Kehidupan Sosial | 22dengan satu atau lain cara tetap menyatakan sesuatu gagasan.Gautier,yang tidak mempedulikan akan isi gagasan dalam karya-karyapuitikalnya, menyatakansebagaimana telah kita ketahuibahwa iabersedia mengorbankan hak-hak politiknya sebagai seorang warganegara

    Perancis demi kenikimatan melihat sebuah Raphael sejati atau seorangwanita cantik dalam keadaan telanjang. Yang satu berhubungan eratdengan yang lain: perhatiannya yang khusus akan bentuk adalah hasildari ketidak-pedulian sosial dan politiknya. Karya-karya yang olehpengarang-pengarangnya hanya diutamakan bentuknya selalumencerminkan suatu sikap tertentudan seperti sudah kubuktikan, ialahsikap yang negatif tak-berpengharapan sama-sekalidari pengarangnyaterhadap lingkungan sosialnya.

    Dalam hal ini terdapatlah ide yang sama bagi semua pengarang padaumumnya dan dinyatakan dengan cara berlain-lainan oleh merekamasing-masing. Namun, sekalipun tidak ada yang dinamakan karya seniyang seluruhnya hampa akan cita-cita, tidak semua ide dapat dinyatakandalam sebuah karya seni. Ini dinyatakan secara sangat cemerlang olehRuskin tatkala ia mengatakan, bahwa seorang gadis dapat menyanyikankekasihnya yang hilang, sedangkan seorang yang pelit tidak dapat

    menyanyikan uangnya yang hilang. Dan secara tepat ditunjukkan olehRuskin, bahwa keindahan sebuah karya seni ditentukan oleh keluhuranperasaan yang diungkapkannya.

    Bertanyalah pada dirimu sendiri mengenai setiap perasaan yang telahmenguasai pikiranmu dengan kuat sekali. Dapatkah ini dinyanyikan olehseorang ahli, dan dinyanyikan secara agung, dengan suatu melodi seniyang sungguh-sungguh? Kalau begitu nyatanya, maka itu merupakan

    perasaan yang tepat. Jika ia sama-sekali tidak dapat dinyanyikan, atauhanya dapat dinyanyikan secara menertawakan? Maka perasaan ituperasaan yang nista.

    Ini benar dan memang tidak bisa lain. Seni adalah sebuah alat untukhubungan intelektual. Dan semakin luhur perasaan yang diungkapkanoleh sebuah karya seni, maka semakin effektif, syarat-syarat lainnyasama adanya, karya itu dalam pengabdian sebagai alat. Mengapaseorang yang pelit tidak dapat menyanyikan uangnya yang hilang?

  • 8/3/2019 G.V. Plekhanov Seni dan Kehidupan Sosial

    27/88

    23 | G.V. PlekhanovSederhana saja, karena jika ia menyanyi tentang kehilangannya, lagunyatidak akan menggetarkan hati siapapun, yaitu, tidak dapat mengabdisebagai alat-hubungan antara dirinya dengan orang-orang lain.

    Bagaimana dengan lagu-lagu perang, demikian orang dapat bertanyapadaku; adakah perang juga berlaku sebagai sebuah alat-hubungan antaramanusia dengan manusia? Jawabku ialah, bahwa sekalipun sajak-sajakperang menyatakan kebencian terhadap musuh, namun ia sekaligusmenyanjung keberanian setia dari para prajurit, kesediaan mereka untukmati bagi tanah-airnya, nasionannya, dsb. Selama ia mengungkapkankesediaan itu, sajak-sajak itu berlaku sebagai alat-hubungan antaramanusia dan manusia dalam batas-batas (suku, masyarakat, nasion) yang

    luasnya ditentukan oleh tingkat perkembangan kultural yang dicapaioleh umat-manusia, atau untuk lebih tepatnya, oleh sebagian tertentudari umat- manusia.

    Turgenev yang mempunyai kebencian yang kuat terhadap penganjur-penganjur pandangan utilitarian dalam seni, pernah menyatakan bahwaVenus dari Milo adalah lebih pasti daripada azas-azas tahun 1789. Iabenar juga. Tetapi, apakah yang dibuktikan dengan itu? Sama sekalibukan yang hendak dibuktikan oleh Turgenev.

    Banyak sekali orang-orang di dunia ini, yang tidak saja meragukanazas-azas tahun 1789 itu, melainkan bahkan sama sekali tidak mengenalnya.

    Bertanyalah pada seorang Hottentot yang belum pernah masuk sekolahEropa mengenai pikirannya tentang azas-azas itu, dan tentu akan kitatemukan, bahwa ia belum pernah mendengar tentang azas-azas itu. Tetapi,tidak hanya azas-azas tahun 1789 itu yang tidak dikenal oleh seorangHottentot itu; juga Venus dari Milo tidak dikenalnya. Dan seandainyapada suatu peristiwa ia melihat Venus dari Milo itu, pastilah iamempunyai keragu-raguan terhadap hal itu. Ia memiliki idealnya sendiritentang keindahan wanita, yang pelukisnya seringkali dapat kita jumpaidalam karya-karya antropologis dengan sebutan Venus Hottentot Ve-nus dari Milo secara tidak meragukan hanya memikat sebagian daribangsa kulit putih. Bagi sebagian bangsa kulit-putih ia benar-benar lebihtidak meragukan daripada azas-azas tahun 1789. Tetapi, mengapa begitu?Hanyalah karena azas-azas ini menyatakan hubungan-hubungan yang

  • 8/3/2019 G.V. Plekhanov Seni dan Kehidupan Sosial

    28/88

    Seni dan Kehidupan Sosial | 24hanya sesuai bagi suatu tingkat tertentu dari perkembangan bangsa kulit-putihyaitu tatkala kekuasaan burjuasi menegakkan dirinya sendiridalam perjuangan terhadap kekuasaan feudal32 sedangkan Venus dariMilo adalah sebuah ideal dari bentuk wanita yang sesuai dengan banyak

    tingkat perkembangan bangsa kulit-putih itu. Banyak, tetapi bukansemuanya.

    Kaum kristiani mempunyai ideal mereka sendiri mengenai bentuk-tubuhwanita. Ini bisa disaksikan dari ikon-ikon Byzantine. Setiap orangmengetahui, bahwa para pemuja ikon-ikon itu sangat ragu-ragu terhadapVenus dari Milo maupun Venus-venus lainnya. Mereka menamakannyaiblis-iblis wanita, dan di mana ada kemungkinan, menghancurkannya.

    Kemudian datangnya masa tatkala iblis-iblis wanita antik itu kembalimenjadi menyenangkan bagi bangsa kulit-putih. Proses kesukaan itutelah disiapkan oleh gerakan pembebasan para warga (burgher) EropaBaratyaitu gerakan yang secara paling jelas diungkapkan dalam azas-azas tahun 1789 itu. Maka itu, tanpa menghiraukan Turgenev dapat kitakatakan, bahwa Venus dari Milo menjadi lebih tidak meragukan di Eropabaru, dengan menjadi dewasanya penduduk Eropa itu bagi proklamasiazas-azas tahun 1789.

    Ini bukan sebuah paradoks; ini sepenuhnya fakta sejarah. Seluruh maknasejarah seni di masa Renaisansdilihat dari pendirian tentang konsepsikeindahanialah, bahwa ideal kristen-monastik tentang bentuk tubuhmanusia secara berangsur-angsur dipaksa mundur ke belakang oleh idealkeduniawian itu, yang mempunyai asalnya dari gerakan pembebasandari kota-kota, dan yang kesempurnaannya dilancarkan oleh ingatan-ingatan akan iblis-iblis wanita antik itu. Bahkan Belinskyyang

    menjelang akhir kerja sastranya secara tepat menegaskan bahwa seniyang murni, abstrak, tanpa syarat, atau sebagaimana dikatakan oleh kaumfilsuf, mutlak, tidak pernah ada di manapunmau-tidak-mau bersediamengakui, bahwa karya-karya mashab Italia dalam seni-lukis abad XVIhingga batas tertentu mendekati ideal seni mutlak, karena karya-karyaitu merupakan ciptaan-ciptaan di mana seni menjadi perhatian khususyang utama dari bagian paling terpelajar dalam masyarakat.33 Sebagaiilustrasi ditunjukkannya Madonna dari Raphael, yaitu karya-utama seni-

  • 8/3/2019 G.V. Plekhanov Seni dan Kehidupan Sosial

    29/88

    25 | G.V. Plekhanovlukis Italia abad XVI, yang disebut Madonna Sistine yang kini berada diGaleri Dresden. Tetapi mashab-mashab Italia abad XVI adalah puncaksuatu perjuangan panjang dari ideal keduniawian terhadap ideal kristen-monastik. Dan betapapun istimewanya perhatian akan seni dari bagian

    masyarakat yang sangat terpelajar pada abad XVI itu,34 namun tidakdapat disangkal bahwa Madonna-madonna dari Raphael merupakansalah-satu kenyataan artistik yang paling tipikal dari kemenangan idealkeduniawian atas ideal kristen-monastik.

    Hal ini tanpa berlebih-lebihan bahkan dapat dikatakan pula mengenaiMadonna-Madonna yang dilukis Raphael tatkala ia masih berada dibawah pengaruh gurunya, Perugino, dan yang paras-parasnya tampak

    mencerminkan sentimen-sentimen religius semata-mata. Tetapi, di balikujud-luar religius itu orang dapat menangkap vitalitas dan kegembiraansehat pada kehidupan keduniawian semata-mata yang sedemikian rupa,sehingga karya-karya itu tidak lagi mempunyai persamaan sedikitpundengan Perawan-perawan Maryam yang saleh dari pelukis-pelukistermashur Byzantine.35

    Karya-karya pelukis-pelukis mashur Italia abad XVI tidak merupakanciptaan-ciptaan yang lebih seni mutlak daripada yang diciptakan olehpara pelukis termashur sebelumnya, mulai dari Cimabue dan Duccio diBuoninsegna. Sungguh, seni semacam itu tidak pernah ada di manapun.

    Dan jika Turgenev menyebutkan Venus dari Milo sebagai hasil senisemacam itu, maka ini ialah karena ia, seperti halnya dengan semuakaum idealis, mempunyai pengertian yang salah mengenai arahperkembangan estetika manusia.

    Ideal keindahan yang berlaku kapanpun dalam masyarakat atau klasdalam masyarakat yang manapun, berakar pada syarat-syarat biologispertumbuhan manusia yang, secara kebetulan juga menghasilkan ciri-ciri rasial tertentudan sebagian berakar pada keadaan-keadaan historisdi mana suatu masyarakat atau klas tertentu lahir dan hidup. Karenanyaia selalu mempunyai kandungan yang sangat kaya yang tidak mutlak,tidak tanpa-syarat, tetapi sangat khas. Siapaun yang memuja keindahanmurni dengan itu tidak menjadi bebas dari syarat-syatrat social biologisdan historis yang menentukan selera estetiknya; ia hanya secara lebih

  • 8/3/2019 G.V. Plekhanov Seni dan Kehidupan Sosial

    30/88

    Seni dan Kehidupan Sosial | 26atau kurang sadar menutup matanya terhadap syarat-syarat/kondisi-kondisi itu. Demikian pula halnya dengan kaum romantikus sepertiTheophile Gautier. Telah kukatakan, bahwa minatnya yang istimewapada bentuk dalam karya-karya puitis berada dalam hubungan kausal

    yang erat sekali dengan ketidak-pedulian sosial dan politiknya.

    Ketidak-pedulian ini menambah keindahan karya puitisnya hingga batasbahwa hal itu menyelamatkan dirinya dari kepenyerahan padakedangkalan burjuis, pada kaidah-kaidah dan keselarasan-keselarasanburjuis. Tetapi hal itu mengurangi keindahan karya-karyanya hinggabatas bahwa hal itu menyempitkan pandangan Gautier danmenghalanginya untuk menyerap cita-cita progresif zamannya. Mari

    kita kembali pada kata-pengantar yang sudah terkenal terhadap Made-moiselle de Maupin, dengan serangan-serangan marah yang nyariskekanak-kanakan terhadap pembela-pembela pandangan utilitariandalam seni. Dalam kata-pengantarnya itu Gautier berseru: Tuhanku!Betapa tolol dan jemu telinga kita mendengar anggapan umat-manusiaakan kesempurnaan kemampuan dirinya! Orang mengira bahwa mesinmanusia ini mampu majku, dan bahwa, dengan menyesuaikan sebuahroda atau dengan mengatur kembali suatu imbalan kita dapat

    membuatnya melakukan fungsinya secara lebih efektif.36

    Untuk membuktikan bahwa tidak begitu halnya, Gautier menyebutmarskal de Bassompierre, yang minum untuk kesehatan anak-buahnyadengan sesisi sepatu-bot penuh anggur. Gautier mengatakan, bahwa samasulitnya mengungguli marskal itu dalam hal minum bagi orang dewasaini seperti sulitnya melebihi Milo dari Grotona dalam soal makan, yangsekali makan dapat menghabiskan seekor banteng. Ucapan-ucapan yang

    memang benar itu sangat karakteristik bagi teori seni untuk seni dalambentuk yang dijalankan oleh kaum romantikus kawakan.

    Tanya orang, siapakah yang telah menjemukan telinga Gautier dengananggapan, bahwa umat-manusia mampu menyempurnakan diri sendiri?Kaum sosialislebih tepatnya, golongan Saint Simon, yang telah sangattenar di Perancis, tidak lama sebelum munculnya Mademoiselle deMaupin. Begitulah terhadap golongan Saint Simon itu, Gautiermengarahkan ucapan-ucapannya, ucapan-ucapan yang cukup benar

  • 8/3/2019 G.V. Plekhanov Seni dan Kehidupan Sosial

    31/88

    27 | G.V. Plekhanovmenurut pendapatnya sendiri, mengenai sulitnya mengungguli marskalde Bassompierre dalam hal kehebatan minum-anggur dan Milo dariGrotona dalam hal kelahapan. Namun, ucapan-ucapan ini, sekalipunbenar menurut anggapannya sendiri, sama sekali tidak cukup jika

    ditujukan terhadap kaum Saint Simon. Penyempurnaan diri sendiri umat-manusia yang dimaksudkan oleh kaum Saint Simon sama sekali tidakada sangkut pautnya dengan peningkatan kemampuan perut. Yangdikandung dalam pikiran kaum Saint Simon ialah perbaikan organisasimasyarakat untuk kepentingan bagian terbesar penduduk, yaitu rakyatpekerja, bagian yang menghasilkan. Untuk menamakan tujuan ini sebagaiketololan dan untuk bertanya apakah ia akan mempunyai efek gunameningkatkan kemampuan seseorang menjadi terlalu-suka pada anggurdan daging, justru memperlihatkan kesempitan-pikiran burjuis yang telahmenjadi duri dalam daging kaum romantikus muda. Apakah sebabnya?Bagaimana kesempitan-pikiran burjuis telah berhasil menyusup ke dalampertimbangan-pertimbangan seorang penulis yang menganggap bahwaseluruh makna eksistensinya justru terletak dalam perlawanan sekuat-tenaga terhadap kesempitan-pikiran itu?

    Aku sudah berulang-kali menjawab pertanyaan ini, sekalipun secara

    sepintas-lintas danseperti kata orang-orang Jermandalam hubunganlain. Aku telah menjawabnya dengan membandingkan pendirian kaumromantikus dengan pendirian David dan teman-temannya: aku telahmengatakan, bahwa sekalipun kaum romantikus memberontak terhadapselera-selera dan kebiasaan-kebiasaan burjuis, namun mereka tidakmempunyai keberatan terhadap sistem sosial burjuis. Kita kini mestimeneliti soal ini secara lebih mendalam.

    Beberapa dari kaum romantikus George Sand, misalnya, pada waktuhubungan mesranya dengan Pierre Leroux bersimpati pada sosialisme.Tetapi, mereka itu merupakan kecualian-kecualian. Yang umum ialah,bahwa kaum romantikus, sekalipun mereka memberontak terhadapkedangkalan burjuis, mempunyai kebencian yang mendalam terhadapsistem-sistem sosialis yang menghendaki perubahan-perubahanmasyarakat. Kaum romantikus berkehendak mengubah adat-kebiasaansosial tanpa sedikitpun mengubah sistem sosialnya. Tanpa diragukan

  • 8/3/2019 G.V. Plekhanov Seni dan Kehidupan Sosial

    32/88

    Seni dan Kehidupan Sosial | 28lagi, ini tentu saja tidak mungkin.

    Oleh sebab itu pemberontakan kaum romantikus terhadap burjuasi, samasedikitnya dalam konsekuensi praktis dengan para rubah Gttingen atau

    Jena terhadap kaum filistin. Dari aspek praktikal, pemberontakan kaumromantikus terhadap burjuasi sama-sekali tidak berguna. Namun ketidak-gunaan praktis itu mempunyai konsekuensi-konsekuensi dalamkesusastraan yang tidak kecil artinya. Ia memberikan pada pahlawan-pahlawan romantiknya itu watak yang kaku dan dibuat-buat yang padaakhirnya mengakibatkan keruntuhan mashab romantisisme itu.Pahlawan-pahlawan yang kaku dan banyak berpura-pura itu tidak dapatdianggap sebagai keindahan dalam sebuah karya seni dan karenanya

    kita harus menyertakan pada pujian baik pada yang terdahulu itu, sebutanjelek: bersamaan dengan sangat diuntungkannya karya-karya artistikkaum romantikus oleh pemberontakan pencipta-penciptanya terhadapburjuasi, karya-karya itu tidak sedikitpun dirugikan oleh kenyataanbahwa pemberontakan itu tidak mempunyai makna praktis.

    Kaum realis-pemula Perancis berdaya untuk meniadakan kekuranganutama karya-karya romantis, yaitu, watak pahlawan-pahlawannya yangkaku, yang berpura-pura. Tidak ada tanda-tanda kekakuan dan kepura-puraan romantis dalam novel-novel Flaubert (dengan pengecualian,mungkin, novel-novelnya Salammbo dan Les Contes).

    Kaum realis-pemula meneruskan pemberontakan terhadap burjuasi, danmenaklukan itu dengan cara lain. Sebagai kebalikan dari pahlawan-pahlawan vulger burjuis, mereka tidak melahirkan pahlawan-pahlawanyang tidak mempunyai timbalannya di dalam realitas, tetapi berusahauntuk menjadikan kaum yang dangkal itu sasaran penokohan artistis

    sesuai kenyataan. Flaubert menganggap sebagai kewajibannya untukseobyektif mungkin bersikap terhadap sekitar sosialnya sepertikeobyektifan seorang sarjana alam terhadap alam. Orang mestimemperlakukan orang-orang seperti itu seperti orang memperlakukansejenis gajah purbakala atau buaya, katanya. Mengapa mesti marah karenaada yang bertanduk dan yang berahang? Tunjukkanlah merekasebagaimana adanya, buatlah contoh-contoh seperti dalam keadaanhidupnya, tarohlah mereka dalam botol-botol spiritus. Tetapi, jangan

  • 8/3/2019 G.V. Plekhanov Seni dan Kehidupan Sosial

    33/88

    29 | G.V. Plekhanovmenjatuhkan hukuman moral atas diri mereka. Dan kalian sendiri,siapakah kalian, kalian katak-katak kerdil? Dan hingga batas keberhasilanFaubert untuk bersikap obyektif, hingga batas itu pula watak-watak yangdigambarkan dalam karya-karyanya memperoleh makna sebagai

    dokumen-dokumen yang secara mutlak penting untuk dipelajari olehpihak-pihak yang melakukan penelitian ilmiah mengenai psikologimasyarakat. Keobyektivan merupakan ciri sangat kuat dari metodeFlaubert; tetapi berbareng dengan keobyektifannya dalam prosespenciptaan kreatif, ia tidak pernah berhenti dalam kesubyektifannya yangkuat dalam pendiriannya terhadap gerakan-gerakan masyarakatsezamannya. Pada Flaubert, seperti juga pada Theophile Gautier,kebenciannya yang kuat terhadap burjuasi bergandengan-tangan dengankebenciannya yang kuat terhadap setiap orang yang dengan satu ataulain cara melawan hubungan-hubungan sosial burjuis. Pada Flaubertbahkan, kebencian yang terakhir ini lebih kuat. Ia adalah lawan yangberurat-berakar terhadap hak-pilih secara umum, yang dinamakannyasuatu noda bagi akal manusia. Dalam pemilihan umum, demikiankatanya dalam salah-satu suratnya kepada George Sand, jumlahmengalahkan akal, pendidikan, bangsa; dan bahkan uang, yang lebih

    bernilai ketimbang jumlah (argent.... vaut mieux que le nombre). Dalamsepucuk surat lain ia mengatakan bahwa pemilihan umum adalah lebihtolol ketimbang hak mendapat ampunan Allah. Ia menganggapmasyarakat sosialis sebagai seekor binatang buas raksasa yang akanmenelan habis semua kegiatan individual, semua kepribadian, semuapikiran yang akan memerintah segala dan melakukan segala sesuatu.Dengan demikian kita melihat, bahwa dalam ketidak-setujuannyaterhadap demokrasi dan sosialisme, para pembenci burjuasi ini

    sepenuhnya satu dengan ideolog-ideolog burjuasi yang palingberpikiran-sempit. Ciri-ciri yang sama sezamannya dapat dijumpai padasemua penganut seni untuk seni. Baudelaire yang sudah lama melupakanSalut Public-nya yang revolusioner, dalam sebuah esai mengenaikehidupan Edgar Poe mengatakan: Di kalangan rakyat yang tidakmempunyai kaum bangsawan maka kultus (pemujaan) akan keindahanhanya dapat menjadi semakin buruk, merosot dan lenyap. Dalam esaiyang sama ia mengatakan bahwa hanya terdapat tiga makhluk yang patut:

    pendeta, prajurit dan penyair. Ini adalah sesuatu yang lebih daripada

  • 8/3/2019 G.V. Plekhanov Seni dan Kehidupan Sosial

    34/88

    Seni dan Kehidupan Sosial | 30konservatisme; ini sepenuhnya keadaan pikiran yang reaksioner. Samareaksionernya ialah Barbey dAurevilly. Berbicara dalam bukunya LesPoetes, mengenai karya-karya puitis Laurent-Pichat, ia mengatakan,bahwa Laurent-Pichat mungkin seorang penyair yang lebih besar

    seandainya ia mau menginjak-injak atheisme dan demokrasi, yaitu duanoda (ces deux deshonneurs) dalam pikirannya.37

    Telah banyak air yang mengalir di bawah jembatan-jembatan sejakTheophile Gautier menulis kata-pengantarnya pada Mademoiselle deMaupin. Kaum Saint Simon yang katanya telah menjemukan telinganyadengan omongan-omongan mereka mengenai kemampuan manusiauntuk menyempurnakan diri, telah dengan lantang menyatakan

    keharusan akan perubahan sosial. Tetapi seperti halnya kebanyakan kaumsosialis utopi, mereka adalah orang-orang yang percaya padaperkembangan masyarakat secara damai, dan karenanya adalah lawan-lawan yang tidak kurang teguhnya terhadap perjuangan klas. Lebih dariitu, kaum sosialis utopi mengalamatkan pernyataan-pernyataan merekaterutama pada kaum kaya. Mereka tidak percaya bahwa proletariat dapatbertindak secara bebas. Tetapi kejadian-kejadian di tahun 1848 telahmembuktikan, bahwa aksi pembebasan kaum proletar dapat berlangsung

    secara besar-besaran. Setelah tahun 1848 persoalannya tidak lagi apakahkaum kaya bersedia memperbaiki nasib kaum miskin, melainkan siapayang akan menang dalam perjuangan antara kaum kaya dan kaum miskin.Hubungan-hubungan antara klas dalam masyarakat modern telahmenjadi sederhana. Semua ideolog burjuasi kini menyadari bahwamasalah yang menjadi pokok ialah apakah ia dapat berhasil menahanmassa pekerja dalam penindasan ekonomi. Penyadaran ini juga meresapke dalam pikiran para pemeluk seni untuk kaum kaya. Salah seorang

    dari mereka yang paling patut diperhatikan karena arti-pentingnya bagiilmu, ialah Ernest Renan, yang dalam karyanya Reforme Intellectuelleet Morale, menuntut adanya suatu pemerintahan yang kuat yanghendaknya memaksa kaum pekerja kasar yang baik untuk melakukanbagian pekerjaan kita, sedangkan kita mengabdikan diri kita padaspekulasi-spekulasi mental (qui force de bons rustiques de faire notre

    part de travail pendant que nous speculons).38

    Kenyataan bahwa para ideolog burjuasi kini telah secara pasti mengakui

  • 8/3/2019 G.V. Plekhanov Seni dan Kehidupan Sosial

    35/88

    31 | G.V. Plekhanovpentingnya perjuangan antara burjuasi dan proletariat, maka tidak bisatidak mengakibatkan pengaruh yang kuat sekali atas sifat spekulasi-spekulasi mentalnya. Eccleciastes telah mengemukakannya secara baiksekali: Tentu saja penindasan (terhadap orang lain) membuat seorang

    arif menjadi gila. Karena menemukan rahasia perjuangan antara klasnyasendiri dengan proletariat, maka para penganut ideologi burjuasiberangsur-angsur kehilangan kemampuannya untuk melakukanpenelitian ilmiah dengan tenang terhadap gejala-gejala masyarakat. Danini sangat sekali memerosotkan nilai yang terkandung dalam karya-karya mereka yang sedikit-atau-banyak bersifat ilmiah. Jika tadinya,ekonomi politik burjuis telah dapat melahirkan raksasa-raksasa ilmiahseperti David Ricardo, maka kini di antara lawan-lawannya yangmenetapkan nadanya ialah peleter-peleter kerdil seperti Frederic Bastiat.Filsafat semakin diserbu oleh reaksi idealis, yang hakekatnya ialahdesakan konservatif untuk mendamaikan hasil-hasil ilmu modern dengandogeng-dongeng religi kuno, atau untuk lebih tepatnya, untukmendamaikan gereja-gereja kecil dengan laboratorium.39 Juga seni tidakluput dari nasib umum itu. Kita akan melihat hingga sejauh manabeberapa dari pelukis modern yang berada di bawah pengaruh reaksi

    idealis telah terperosok ke dalam kemustahilan-kemustahilan total.Untuk sementara akan kukatakan yang berikut ini.

    Mentalitas konservatif, bahkan mentalitas reaksioner kaum realis-pemula tidak menghalangi mereka melakukan penyelidikan yangmendalam mengenai lingkungan mereka dan menciptakan hal-hal yangmempunyai nilai seni yang tinggi. Namun, yang tidak disangsikan lagiialah, bahwa mentalitas itu secara gawat telah mempersempit keluasanpandangan mereka. Dengan membalikkan punggung, mereka bersikap

    bermusuhan terhadap gerakan besar pembebasan pada jamannya, merekamengesampingkan jenis-jenis yang paling menarik dari gajah-gajahpurbakala dan buaya yang mereka periksa, yaitu jenis-jenis yang justrumemiliki kehidupan internal yang paling kaya. Sikap obyektif merekaterhadap sekitar yang mereka pelajari dalam kenyataannya mengandungkekurangan rasa simpati pada lingkungan itu. Dan sudah sewajarnya,bahwa mereka tidak dapat bersimpati dengan hal-hal yangkarenakonservatisme merekahanya dapat menangkap perhatian mereka,

  • 8/3/2019 G.V. Plekhanov Seni dan Kehidupan Sosial

    36/88

  • 8/3/2019 G.V. Plekhanov Seni dan Kehidupan Sosial

    37/88

    33 | G.V. Plekhanovmasyarakat. Pada akhirnya, hasilnya ialah, bahwa perhubungan peristiwapercintaan pedagang anggur yang kebetulan-ada dengan wanita-penjual-makanan yang kebetulan-ada itu, menjadi tidak menarik, menjemukandan bahkan memuakkan. Huysmans sendiri, dalam karya-karyanya yang

    pertama misalnya, dalam novelnya Les Soeurs Vatard sepenuhnyaseorang naturalis murni. Tetapi, karena menjadi jemu dalampenggambaran tujuh dosa kematian (juga kata-katanya sendiri), iameninggalkan naturalisme dan seperti kata orang Jermanmembuang bayi bersama air-mandinya. Dalam A Rebours, sebuahnovel aneh, di beberapa tempat sangat menjemukan sekali, namun justrukarena kekurangan-kekurangannya menjadi contoh yang baik sekali,ia melukiskan, atau lebih baik, seperti kata orang di waktu dulu, iamenciptakan, dalam tokoh Des Esseintes semacam superman (anggotaaristokrasi yang telah bangkrut), yang seluruh cara hidupnyadimaksudkan untuk mewakili negasi lengkap dari kehidupan pedagang-anggur dan wanita-penjual-makanan itu. Penciptaan tipe-tipe sepertiitu adalah penegasan sekali-lagi dari ide Leconte de Lisle, bahwa dimana tiada kehidupan nyata, maka menjadi kewajiban penyair untukmenjadikannya kehidupan yang ideal. Tetapi kehidupan yang ideal dari

    Des Esseintes demikian hampanya akan kemanusiaan, sehinggapenciptaannya tidak memberikan jalan ke luar dari lorong-buntu itu.

    Sampailah Huysmans pada pelarian ke mistikisme, yang berlaku sebagaipelarian ideal dari suatu keadaan dari mana tidak ada pelariansesungguhnya.

    Hal ini sepenuhnya wajar bagi keadaan seperti itu. Tapi mari kita periksayang kini kita dapatkan.

    Seorang seniman yang berubah menjadi mistik tidaklah mengabaikanisi gagasan; yang dilakukannya hanya memberikan padanya suatu watakkhusus. Mistikisme sendiri adalah sebuah ide, namun, ide yang samakabur dan tidak berbentuk seperti kabut dan yang berada dalampermusuhan mati-matian dengan akal. Seorang mistikus sama-sekalibukannya tidak mau mengatakan sesuatu atau bahkan membuktikansesuatu. Melainkan ia itu berkisah tentang hal-hal yang bukan dari duniaini, dan ia mendasarkan bukti-buktinya pada suatu negasi dari akal sehat.

  • 8/3/2019 G.V. Plekhanov Seni dan Kehidupan Sosial

    38/88

    Seni dan Kehidupan Sosial | 34Peristiwa Huysmans sekali lagi menunjukkan, bahwa tidak mungkinada karya seni yang tanpa kandungan (isi) gagasan. Tetapi jika paraseniman menjadi buta terhadap aliran-aliran sosial utama padazamannya, maka kandungan nilai dari ide-ide yang mereka ungkapkan

    dalam karya-karya mereka dirugikan secara gawat. Dan sebagaikonsekuensinya karya-karya mereka tidak-bisa-tidak tentu meranakarenanya.

    Kenyataan ini sedemikian pentingnya dalam sejarah seni dan sastra,sehingga kita mesti menyelidiki hal ini secara mendalam dari berbagaisudut. Namun, sebelum hal itu kita lakukan, baiklah kita sebutkankesimpulan-kesimpulkan yang hingga kini telah kita capai dari

    penelitian kita.Kepercayaan pada seni untuk seni lahir dan menjadi berakar pada saatorang-orang yang berkecimpung dalam kesenian secara tanpa-harapanlagi berada di luar keserasian dengan sekitar sosialnya. Ketidak-serasianini secara menguntungkan tercermin pada karya-karya artistik hinggabatas bahwa hal itu membantu para seniman untuk berada di ataslingkungannya. Begitulah peristiwanya dengan Pushkin dalam periodeNikolas I. Ini juga terjadi pada kaum romantikus, kaum Parnassian dankaum realis-pemula di Perancis. Dengan memperbanyak contoh-contohhal ini ternyata merupakan kejadian yang selalu timbul di saat-saatterdapat ketidak-serasian seperti itu. Namun, sekalipun memberontakterhadap kedangkalan sekitar sosial itu, kaum romantikus, kaumParnassian dan kaum realis tidak berkeberatan terhadap hubungan-hubungan sosial yang menjadi tempat berakarnya kedangkalan itu.Sebaliknya, walaupun mereka mengutuk burjuasi, mereka sangat sayang

    pada sistem burjuispada mulanya secara naluriah, tetapi kemudiansecara benar-benar sadar. Dan semakin kuat gerakan untuk membebaskandiri dari sistem burjuasi di Eropa modern itu berkembang, semakin sadarpula ikatan-ikatan para penganut seni untuk seni Perancis itu pada sistemyang berlaku. Dan semakin sadar ikatan mereka itu pada sistem itu,semakin berkurang pula kemampuan mereka untuk tetap tidak-menghiraukan isi gagasan dalam karya-karya seni mereka. Hasilwajarnya ialah, bahwa realisme Perancis terjerumus ke dalam

  • 8/3/2019 G.V. Plekhanov Seni dan Kehidupan Sosial

    39/88

    35 | G.V. Plekhanovkebingungan tanpa-harapan yang menimbulkan kecenderungan-kecenderungan dekaden dan mistik pada para pengarang yangsebelumnya tergolong pada mashab realisme (naturalistik). Kesimpulanini akan diteliti secara terperinci dalam bab berikutnya. Kini tiba

    waktunya untuk mengakhiri bab ini. Hanya, sebelum mengakhiri babini aku ingin mengatakan sepatah dua patah kata lagi tentang Pushkin.

    Tatkala penyairnya mencaci-maki kaum jelata, kita mendengar banyakkemarahan pada kata-katanya, tetapi bukan kedangkalan, apapun yangtelah dikatakan oleh Pisarev mengenai hal itu.43 Penyair Pushkinmendakwa khalayak bangsawan justru khalayak bangsawan dan bukanyang sesungguhnya, yang pada saat itu sama-sekali berada di luar

    jangkauan kesusastraan Rusia bahwa kaum bangsawan itu telahmeletakkan nilai yang lebih tinggi pada periuk nasi ketimbang padaApollo Belvedere.

    Ini hanya bisa berarti, bahwa semangat praktis mereka yang sempit tidakdapat dibiarkan begitu saja oleh Pushkin. Selebihnya dari itu, tidak adapersoalan. Penolakannya yang teguh untuk memberi bimbingan padakhalayak ramai hanya membuktikan, bahwa ia berpendirian bahwamereka itu sama-sekali tidak mungkin diselamatkan. Tetapi dalampendirian ini tidak terdapat sedikitpun tanda sikap reaksioner. Di situlahletaknya mengapa Pushkin jauh lebih unggul daripada golongan penganutseni untuk seni seperti Gautier. Kelebihan ini juga bersyarat. Pushkintidak memperolok-olok kaum Saint Simon. Namun, mungkin sekali iatidak pernah mendengar tentang mereka itu.44 Pushkin adalah seseorangyang berjiwa jujur dan murah-hati. Tetapi jiwa jujur dan murahati initelah menyerap prasangka-prasangka klas tertentu dari masa kanak-

    kanaknya. Penghapusan penghisapan satu klas oleh klas lain mungkintampak baginya sebagai sebuah utopia yang tidak mungkin dilaksa-nakan, dan bahkan menertawakan. Seandainya ia mendengar tentangrencana-rencana praktis untuk penghapusan itu, dan terutama,sedandainya rencana-rencana itu telah menimbulkan kegoncangan yangsedemikian hebatnya di Rusia seperti yang terjadi dengan rencana-rencana kaum Saint Simon di Perancis, maka ia tentu telah melakukanpeperangan terhadap rencana-rencana itu dengan artikel-artikel polemis

    yang keras dan sajak-sajak sarkastik yang tajam. Beberapa dari ucapan-

  • 8/3/2019 G.V. Plekhanov Seni dan Kehidupan Sosial

    40/88

    Seni dan Kehidupan Sosial | 36ucapannya (dalam artikel Pikiran-pikiran di Perjalanan) mengenaikedudukan yang lebih baik dari petani hamba Rusia dibandingkan dengankaum buruh Eropa Barat, dapat membawa orang untuk berpikir, bahwadalam hal ini Pushkin, yang adalah seorang yang penuh kebijakan,

    tentunya akan bertambah sama tidak-masuk-akalnya seperti Gautier,yang jauh lebih tidak bijaksana itu. Pushkin diselamatkan dari kelemahanini karena keterbelakangan ekonomi Rusia.

    Ini merupakan sebuah cerita kuno yang senantiasa baru. Jika suatu klashidup dari penghisapan terhadap klas lain yang berada di bawahnyadalam skala ekonomi, dan jika ia telah mencapai kekuasaan penuh dalammasyarakat, maka sejak itu gerakan maju-nya adalah suatu gerakan

    kemerosotan. Di situlah letak penjelasan atas kenyataan, yang sepintas-kilas tampak tidak dapat dimengerti dan bahkan tidak masuk akal, bahwaideologi klas-klas berkuasa di negeri-negeri yang terbelakangekonominya seringkali lebih unggul ketimbang ideologi-ideologi klas-klas berkuasa di negeri-negeri yang telah maju.

    Juga Rusia kini telah mencapai taraf perkembangan ekonomi di manapara penganut teori seni untuk seni menjadi pembela-pembela utamadari susunan masyarakat yang berdasarkan penghispan suatu klas olehklas lain. Juga di negeri kita, karenanya, banyak omong-kosong sosial-reaksioner kini diucapkan untuk menyokong otonomi mutlak bagi seni.Tetapi ini belumlah situasinya di zaman Pushkin. Dan itu merupakankemujuran yang luar biasa besarnya baginya.

    iii

    Sudah kukatakan, bahwa tidak ada yang dinamakan karya seni yang

    sepenuhnya bebas dari cita-cita. Dan telah kutambahkan bahwa tidaksetiap gagasan dapat mengabdi sebagai landasan suatu karya seni.Seorang seniman hanya dapat sungguh-sungguh diilhami oleh yangmampu melancarkan pergaulan di antara manusia. Kemungkinan batas-batas pergaulan seperti itu tidak ditentukan oleh seniman, melainkanoleh tingkat kebudayaan yang dicapai oleh keseluruhan masyarakat kedalam mana ia termasuk. Tetapi di dalam suatu masyarakat yang terbagidalam klas-klas, mereka juga ditentukan oleh saling-hubungan klas-

    klas dan, lebih dari itu, oleh tahap perkembangan di mana masing-

  • 8/3/2019 G.V. Plekhanov Seni dan Kehidupan Sosial

    41/88

    37 | G.V. Plekhanovmasing klas itu berada pada waktu itu. Di kala burjuasi berusahamelemparkan kungkungan aristokrasi awam dan spiritual, tatkalamereka sendiri merupakan klas yang revolusioner, kaum burjuasi itumenjadi pemimpin semua massa pekerja, dan bersama dengan mereka

    itu merupakan suatu golongan ketiga yang tunggal. Dan pada waktu itupara ideolog paling terkemuka dari burjuasi adalah juga kaum ideologpaling terkemuka dari seluruh nasion, kecuali golongan yang berhakistimewa. Dengan kata-kata lain, pada waktu itu batas-batas pergaulandi mana produksi artistik yang memihak pendirian burjuis berlakusebagai medium, secara relatif adalah sangat luas. Tetapi, pada saatkepentingan-kepentingan burjuasi berhenti menjadi kepentingan-kepentingan seluruh massa pekerja, dan khususnya ketika merekabertubrukan dengan kepentingan-kepentingan proletariat, pada saatitulah batas-batas pergaulan itu menjadi sangat mengkerut, Jika Pushkinberkata, bahwa si pelit tidak dapat menyanyikan uangnya yang hilang,kini telah tiba waktunya di mana sikap mental burjuasi mulai mendekatisikap seorang yang pelit, yang berduka atas kekayaannya. Satu-satunyaperbedaannya ialah, bahwa si pelit berduka atas sesuatu yang sudahhilang, sedangkan burjuasi kehilangan ketenangannya pada pikiran akan

    kehilangan yang mengancam hari-depannya.Penindasan (atas orang lain)membuat seorang bijaksana menjadi gila, begitulah akan kukatakandalam kata-kata Ecclesiastes. Dan seorang yang bijaksana (seorang yangbijaksana pun!) dapat dihinggapi sedemikian buruknya oleh ketakutanbahwa dirinya mungkin kehilangan peluang untuk menindas orang lain.Ideologi suatu kelas yang berkuasa kehilangan nilai yang dikandungnyapada saat klas itu menjadi matang untuk kehancurannya. Seni yangdilahirkan oleh pengalaman emosionalnya runtuh dalam kebobrokan.

    Tujuan tulisan ini ialah untuk melengkapi yang sudah dikatakan dalamtulisan terdahulu dengan suatu penelitian atas beberapa dari tanda-tandayang paling jelas dari pembusukan kesenian burjuis dewasa ini.

    Kita telah menyaksikan sebab-sebab dari garis mistis dalam kesusastraanPerancis masa-kini. Ia disebabkan oleh penyadaran atas kemustahilanbentuk tanpa isi, yaitu, tanpa cita-cita, dibarengi oleh suatu ketidak-mampuan untuk meningkat pada pengertian mengenai ide-ide besaremansipasi dari zaman kita sekarang. Penyadaran dan ketidak-mampuan

  • 8/3/2019 G.V. Plekhanov Seni dan Kehidupan Sosial

    42/88

    Seni dan Kehidupan Sosial | 38ini telah membawa pada banyak konsekuensi lain yang, tidak kalahdengan mistikisme, memerosotkan nilai kandungan hasil-hasil artistik.

    Mistikisme secara tidak terdamaikan bermusuhan dengan nalar. Tetapi

    tidak hanya yang terjerumus dalam mistikisme yang bermusuhan dengannalar; demikian juga yang, karena suatu atau lain sebab, dan dengansatu atau lain cara, membela sebuah gagasan palsu. Dan bila suatu idepalsu dijadikan landasan suatu karya artistik, maka ia menjangkitkankontradiksi-kontradiksi pembawaan kepadanya, yang secara tidakterelakkan mengurangi kebaikan-kebaikan artistiknya.

    Aku sudah berkesempatan merujuk pada sandiwara Knut Hamsun, PintuGerbang Kerajaan, sebagai sebuah contoh dari sebuah karya artistik yang

    menderita karena kepalsuan gagasan dasarnya.45

    Para pembaca tentu akan memaafkan diriku, jika kembali aku merujukpada tulisan itu.Pahlawan dalam lakon itu ialah Ivar Karenko, seorangpenulis muda yangkalaupun tidak berbakatbetapapun, tidakkepalang congkaknya. Ia menyebut dirinya sendiri seseorang yangpikiran-pikirannya sebebas seekor burung. Dan tentang apakah yangditulis pemikir yang sebebas seekor burung ini? Tentang perlawanan,

    dan tentang kebencian. Dan siapakah, menurut pendapatnya, yang mestiditentang dan siapakah mesti dibenci? Ialah proletariat, demikiannasehatnya, yang mesti ditentang, dan proletariat itu pula yang mestidibenci. Ini, jelas sekali, adalah seorang pahlawan dari tipe paling akhir.Sejauh ini kita telah menjumpai sangat sedikitkalaupun tidak maudikatakan tiada sama sekaliyang sejenisnya di dalam kesusastraan.Namun, seseorang yang mengkhotbahkan perlawanan terhadap prole-tariat adalah seorang ideolog yang paling tidak disangsikan lagi dari

    burjuasi. Ideolog burjuasi yang bernama Ivar Kareno tampak dalampenglihatannya sendiri dan dalam penglihatan penciptanya, KnutHamsun, sebagai seorang revolusioner yang hebat.

    Telah kita ketahui dari contoh kaum realis awal Perancis bahwa terdapatsikap-sikap pikiran revolusioner yang ciri pembeda utamanya ialahkonservatisme. Theophile Gautier membenci kaum burjuis, namun iamengecam keras orang-orang yang menegaskan bahwa telah tibawaktunya untuk menghapuskan hubungan-hubungan sosial burjuis. Ivar

  • 8/3/2019 G.V. Plekhanov Seni dan Kehidupan Sosial

    43/88

    39 | G.V. PlekhanovKarenko, nyatanya, seorang keturunan spiritual dari romantisis Perancistermashur itu. Namun keturunan itu jauh melampaui nenek-moyangnya.Ia secara sadar bermusuhan terhadap sesuatu yang oleh nenek-moyangnyacuma dirasakan sebagai suatu ketidak-sukaan naluriah.46

    Kalau kaum romantisis adalah orang-orang konservatif, Ivar Karenoadalah seorang reaksioner semurni-murninya. Dan, lebih dari itu, seorangutopian dari jenis tuan-tanah buas dari Shchedrin.47

    Ia berniat membasmi proletariat, sebagaimana yang tersebut belakanganitu berniat membasmi kaum muzhik. Utopianisme ini telahdikembangkan hingga keekstriman-keekstriman yang palingmenggelikan. Dan, pada umumnya, semua pikiran Ivar Kareno yang

    sebebas-seekor-burung itu meluncur hingga ke puncak absurditas.Baginya, proletariat itu suatu klas yang mengeksploitasi klas-klas lainmasyarakat. Ini adalah yang paling keliru dari semua pikiran Karenoyang sebebas-seekor-burung itu. Dan malangnya ialah, bahwa KnutHamsun tampaknya ikut memiliki pikiran keliru dari pahlawannya itu.Ivar Kareno-nya menderitakan begitu banyak kemalangan justru karenaia membenci proletariat dan menentangnya. Oleh karena inilah ia tidakmampu memperoleh kursi keprofesoran, atau bahkan menerbitkanbukunya. Singkatnya, ia mengakibatkan pengejaran burjuasi, di tengahmana ia hidup dan berbuat. Tetapi, di bagian dunia mana, dalam utopiaapa, terdapat suatu burjuasi yang menuntut balas-dendam tanpa ampunseperti itu terhadap perlawanan terhadap proletariat?

    Belum pernah ada suatu burjuasi seperti itu, dan tidak akan pernah ada.Knut Hamsun mendasarkan lakonnya atas suatu ide yang secara tidak-terdamaikan berkontradiksi dengan realitas. Dan ini telah mengotori

    lakon itu sedemikian rupa sehingga justru membangkitkan tertawaandi bagian-bagian yang oleh sang pengarang dimaksudkan sebagai adegantragis.

    Knut Hamsun seorang yang sangat berbakat. Namun tiada bakat yangdapat mengubah sesuatu menjadi kebenaran yang justru merupakankebalikannya. Kekurangan-kekurangan gawat lakonnya merupakanakibat wajar dari ketidak-warasan gagasan dasarnya. Dan ketidak-warasan itu bersumber dari ketidak-mampuan pengarang untuk

  • 8/3/2019 G.V. Plekhanov Seni dan Kehidupan Sosial

    44/88

    Seni dan Kehidupan Sosial | 40memahami perjuangan klas-klas dalam masyarakat masa kini, dari manalakonnya itu merupakan suatu gema literer.

    Knut Hamsun bukan seorang Perancis. Tidak, ini tidak menjadi soal.

    Manifesto Komunis telah secara tegas menunjukkan bahwa di negeri-negeri beradab, disebabkan oleh perkembangan kapitalisme, prasangkadan ketertutupan nasional menjadi semakin mustahil, dan dari berbagai-bagai literatur lokal dan nasional, lahirlah suatu literatur dunia. Memangbenar, Knut Hamsun dilahirkan dan dibesarkan di sebuah negeri Eropa-Barsat yang jauh daripada sebuah negeri yang paling berkembang secaraekonomis.

    Ini, sudah tentu, menerangkan mengapa konsepsinya mengenai

    kedudukan proletariat yang diperangi dalam masyarakat sezaman adalahbegitu kekanak-kanakan kepandirannya. Tetapi keterbelakanganekonomis negerinya tidak mencegahnya untuk memahami kebencianterhadap klas pekerja dan simpati bagi perjuangan terhadapnya yangsecara wajar timbul di kalangan intelektual burjuis dari negeri-negeriyang lebih maju. Ivar Kareno cuma suatu varitas dari tipe Nietzschian.Dan apakah Nietzschianisme itu? Ia adalah suatu edisi baru, yangdiperbaiki dan dilengkapkan untuk menjawab tuntutan-tuntutankapitalisme modern, dari permusuhan yang sudah terkenal terhadapburjuasi yang bergaul dalam keserasian yang begitu sempurna dengansimpati yang tak-tergoyahkan pada sistem burjuis. Dengan gampangdapat kita menggantikan contoh Hamsun itu dengan sebuah contoh yangdipinjam dari literatur Perancis masa-kini.

    Tidak disangsikan lagi, salah-seorang dari yang paling berbakat dandan ini bahkan lebih penting dalam kasus inisalah-seorang dramaturgi

    paling berbobot dari Perancis dewasa ini ialah Franois de Curel. Dandari drama-dramanya, yang tanpa keraguan sedikitpun dapat dipandangsebagai yang paling patut ialah lakon lima-babak, Le repas du lion, yangsejauh yang kuketahui telah kurang mendapat perhatian para pengritikRusia. Tokoh utama lakon ini ialah Jean de Sancy. Di bawah pengaruhkeadaan-keadaan luar-biasa tertentu di masa kanak-kanaknya, Jean deSancy ini pada suatu waktu dibawa hanyut oleh sosialisme kristen, tetapibelakangan dengan keras menolak itu dan menjadi penganjur berapi-

  • 8/3/2019 G.V. Plekhanov Seni dan Kehidupan Sosial

    45/88

    41 | G.V. Plekhanovapi dari produksi massal kapitalistik. Pada adegan ketiga dalam babakke-empat ia melepas pidato berapi-api di hadapan kaum buruh, dan dalampidato itu ia mencoba membujuk kaum buruh, bahwa egotisme yangberlaku dalam produksi (legotisme qui produit) bagi massa pekerja

    adalah seperti kemurahan-hati