Gunung Papandayan

download Gunung Papandayan

of 9

description

deskripsi mengenai gunung papandayan

Transcript of Gunung Papandayan

Sindonews.com - Status Gunung Papandayan di Kecamatan Cisurupan diturunkan dari level siaga ke waspada. Masyarakat di sekitar Papandayan, diimbau untuk tenang dan dapat beraktivitas seperti biasa.

Kepala Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG) Surono mengatakan, penurunan status didasarkan atas hasil pengamatan instrumental, visual, serta analisis data pemantauan.

"Benar, statusnya sudah diturunkan. Hal ini didasarkan pada analisis dan evaluasi yang telah dilakukan terhadap aktivitas Gunung Api Papandayan," kata Surono saat dihubungi, Kamis (6/6/2013).

Menurut Surono, telah terjadi penurunan aktivitas vulkanik secara signifikan pada Gunung Papandayan. Karenanya, status pun dapat diturunkan sesuai dengan tingkat kegiatan dan ancamannya.

"Walaupun statusnya diturunkan, pemantauan secara intensif terus dilakukan untuk mengevaluasi kegiatan serta penelitian terhadap aktivitas Gunung Papandayan. Kegiatan sosialisasi tentang ancaman bahaya letusan Gunung Papandayan harus tetap dilakukan karena statusnya masih waspada," paparnyaDia menerangkan, sejak akhir Mei hingga awal Juni 2013, kegempaan Gunung Papandayan menurun signifikan, yaitu dari jumlah rata-rata gempa vulkanik 35-49 kejadian per hari menjadi 14 kejadian per hari. Jumlah kejadian gempa vulkanik terus menurun hingga awal Juni 2013.

"Namun, energi kumulatif gempa vulkanik Gunung Papandayan meningkat tajam pada 2 sampai 4 Mei 2013. Kemudian laju energinya mengecil sejak 5 Mei 2013. Penurunan status ini pun didasari dengan penurunan jumlah gempa tektonik lokal yang signifikan, yaitu dari rata-rata 67-71 kejadian per hari menjadi 2 sampai 17 kejadian per hari," jelasnya.Gempa-gempa yang terekam di Gunung Papandayan selama ini dapat dirasakan masyarakat di Kampung Cibungur, Desa Sukamulya, Kecamatan Talegong. Hasil perhitungan alat hiposenter, gempa-gempa yang dirasakan oleh masyarakat Desa Sukamulya berpusat di bagian barat Gunung Papandayan.

"Sedangkan, gempa-gempa vulkanik umumnya berlokasi di sekitar kompleks Gunung Papandayan dengan kedalaman 0,5 sampai 10 kilometer dari bawah Gunung Papandayan," katanya.

Ratusan gempa sempat terjadi pada periode kritis pada 1 hingga 7 Mei 2013 lalu. Pada masa ini, terekam 45 kali kejadian Gempa Vulkanik Dalam (VA), 286 kali kejadian Gempa Vulkanik Dangkal (VB), 498 kali kejadian Gempa Tektonik Lokal (TL), 21 kali kejadian Gempa Tektonik Jauh (TJ), 3 kali kejadian gempa Hybrid, 7 kali kejadian gempa Tornilo, dan 2 kali kejadian gempa Terasa skala MMI II.

"Kegempaan pun berangsung menurun pada periode 30 Mei 5 Juni 2013. Pada periode akhir status Siaga ini, terekam 15 kali kejadian Gempa Vulkanik Dalam (VA), 42 kali kejadian Gempa Vulkanik Dangkal (VB), 18 kali kejadian Gempa Tektonik Lokal (TL), 18 kali kejadian Gempa Tektonik Jauh (TJ), 1 kali kejadian gempa Tornilo," urainya.

Diturunkannya status Gunung Papandayan dari siaga menjadi waspada, membuat Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Papandayan akan segera dibuka kembali. Kepala Seksi Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Wilayah V Jabar Teguh Setiawan mengatakan TWA Gunung Papandayan telah ditutup selama lebih dari satu bulan.

"Akibatnya, Pemasukan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari tiket masuk pun sempat terhenti. Tapi, sebentar lagi TWA akan dibuka kembali dan semoga saja dapat kembali menyumbang untuk pemasukan negara lagi," kata Teguh.

TWA Gunung Papandayan, ujarnya, ditutup karena masuk ke dalam zona paling berbahaya saat status gunung tersebut menjadi siaga. Diharapkan, setelah dibuka, sektor pariwisata di kawasan tersebut kembali bergeliat. http://daerah.sindonews.com/read/2013/06/06/21/746945/status-gunung-papandayan-turun-ke-level-waspada

VIVAnews - Gunung Papandayan di Kabupaten Garut, Jawa Barat, mendapat perhatian serius pemerintah pusat karena sudah memiliki manifes akan meletus. Seberapa bahaya Gunung Papandayan yang merupakan pusat lokasi wisata yang sangat mudah terjangkau masyarakat di Garut itu?

"Papandayan merupakan salah satu dari 18 gunung api aktif tipe A di Indonesia yang mendapat pemantauan khusus. Totalnya, ada 77 gunung aktif tipe A di Indonesia," kata Kepala Sub Bidang Pengamatan Gunung Api Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana dan Geologi Kementerian ESDM, Agus Budianto, dalam perbincangan dengan VIVAnews.com, Sabtu 6 Agustus 2011.

Pada 16 April 2008, status Papandayan dinaikkan menjadi Waspada karena aktivitasnya meningkat. Sejarah letusan Gunung Papandayan mencatat setidaknya telah terjadi empat kali erupsi sejak tahun 1600, yaitu pada tahun 1772, 1923- 1925, 1942, dan pada tahun 2002.

Menurut jurnal Geologi Indonesia yang ditulis Indyo Pratomo dari Pusat Survei Geologi Bandung disebut, kejadian letusan terdahsyat berlangsung pada bulan Agustus 1772. Saat itu terjadi beberapa kali letusan besar dalam waktu 5 menit, yang disusul oleh runtuhan bagian dari tubuh gunung api. Letusan itu melanda kawasan seluas 250 km2, memusnahkan 40 desa, dan menimbulkan korban jiwa 2.951 orang.

Keruntuhan dinding kawah Gunung Papandayan pada tahun 1772 diperkirakan terjadi karena dipicu oleh tekanan kegiatan kubah lava. Aktivitas magmatik dicirikan oleh kehadiran unsur isotop Belerang (S) disertai proses alterasi hidrotermal yang intensif dan berkelanjutan (masih berlangsung hingga saat ini). Hal ini dicerminkan oleh kegiatan solfatara dan fumarola di sekitar kubah Kawah Emas.

Menurut Agus Budianto, Papandayan tidak hanya berbahaya saat meletus. Tapi juga sebelum meletus. Temperatur di permukaan kawah Papandayan mencapai 260 sampai 320 derajat celcius. Dan posisi mulut kawah itu sangat mudah dijangkau manusia.

"Itu juga tempat keluarnya gas-gas beracun seperti CO2. Setiap kali terjadi aktivitas tektonik maka akan meningkatkan temperatur dan konsentrasi gas," kata Agus. "Jika itu terjadi malam hari, bahaya Papandayan tidak usah menunggu meletus, konsentrasi gas bisa langsung meningkat."

Peningkatan konsentrasi gas itu bisa langsung berdampak ke masyarakat. Dalam kondisi normal saja, kata Agus, konsentrasinya akan meningkat pada malam hari. Apalagi terjadi aktivitas tektonik. Belum lagi kondisi Papandayan yang menjadi pusat lokasi wisata. Semua pergerakan ekonomi berpusat di sekitar gunung itu.

Apa bahaya lain dari Papandayan? Saat meletus ada beberapa hal yang perlu diperhatikan seperti lontaran batu, awan panas, dan temperatur tinggi. "Pada 2002, luncuran awan panas mencapai 1,5 kilometer dari puncak," kata Agus. Saat ini, kata Agus, jajarannya terus melakukan pemantauan intensif atas Gunung Papandayan.

Gunung Papandayan terletak di Kecamatan Cisurupan. Menurut data Pemerintah Kabupaten Garut, jumlah penduduk pada Januari 2009 di kecamatan itu mencapai 93.713 jiwa. "Pada letusan 2002, Alhamdulillah Tuhan masih menyelamatkan warga setempat. Tidak ada korban," kata Agus. (adi)http://nasional.news.viva.co.id/news/read/238629-seberapa-bahaya-gunung-papandayan-garutSEJARAH LETUSAN

Data aktivitasKegiatan gunungapi Papandayan yang tercatat dalam sejarah, yakni sejak tahun 1772hingga tahun 1927, perinciannya adalah sebagai berikut1) : 1772 11-12 Agustus, terjadi letusan besar dari kawah pusat, awan panasyang dilontarkan memakan korban jiwa lebih kurang 2951 orang dan menghancurkan 40 buah perkampungan. 1882 28 Mei, terdengar suara gemuruh terus menerus dari arah utarakampung Campaka Warna, diduga berasal dari G. Papandayan 1923 11 Maret, terjadi letusan lumpur beserta lontaran batu-batu dilontarkan hingga jarak 150 m. Terdapat 7 buah lubang letusan dalam Kawah Baru dan letusan ini didahului oleh gempa bumi yang terasa di Cisurupan. 1924 25 Januari, Kawah Mas suhunya naik dari 364o menjadi 500o, kemudian terjadi letusan lumpur di Kawah Mas dan Kawah Baru. 16 Desember, terdengar suara gemuruh dan ledakan dari Kawah Baru, hutan di sekitar kawah menjadi gundul karena tertimpah bahan lontaran (batu dan lumpur). Bahan lontaran tersebut dilontarkan ke arah timur, dan lumpurnya hampir mencapai kampung Cisurupan. 1925 21 Pebruari, terjadi letusan lumpur pada Kawah Nangklak, disusul dengan semburan lumpur disertai dengan emisi gas kuat. 1926 Terjadi letusan preatik (mengandung lumpur dan sulfur) di Kawah Mas. 1927 Di Kawah Mas terjadi letusan preatik yang terdiri dari lumpur bercampur belerang. Di kawah Baru, terjadi letusan lumpur belerang. 1928 16-18 Februari, terjadi kenaikan temperatur di Kawah Mas. 1942 15-16 Agustus, Di Kawah Mas terbentuk kawah baru. 1993 15 Juli, Di Kawah Baru terjadi peristiwa letusan lumpur 1993 - sekarang Kegiatan G. Papandayan terbatas pada kepulan asap fumarola dan solfatara serta bualan lumpur dan air panas di sekitar Kawah Mas dan Kawah Baru (kawah termuda G.Papandayan).Karakter LetusanKarakter letusan G. Papandayan, adalah berupa erupsi eksplosif preatomagmatik berskala menengah (dimanifestasikan oleh sejumlah endapan aliran dan jatuhan piroklastik). Secara berangsur, kekuatan erupsi G. Papandayan melemah dan cenderung menghasilkan erupsi epusif magmatik (dimanifestasikan oleh sejumlah leleran lava berkomposisi andesit /andesit basaltik).

Periode LetusanPeriode letusan G. Papandayan berkisar antara 1 dan 151 tahun, dengan rincian berikut:setelah meletus pada tahun 1772, letusan berikutnya adalah tahun 1923. Setelah letusan 1923, ritme letusan semakin sering, yakni pada tahun 1924, 1925, dan terakhir pada tahun 1926. Setelah tahun 1923, tidak terjadi lagi letusan dari Kawah Mas (kawah pusat termudaG.Papandayan)2).

Tipe LetusanTipe letusan G. Papandayan adalah letusan eksplosif (pada awal pembentukkan, dimanifestasikan dengan sejumlah endapan aliran dan jatuhan piroklastik) dan letusan epusif (dimanifestasikan dengan sejumlah leleran lava berkomposisi andesit andesit basaltik).http://ochezadventure.blogspot.com/p/sejarah-letusan_03.htmlGunung PapandayanDari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Papandayan

Pemandangan Gunung Papandayan

Ketinggian2.665 m (8.743 ft)[1]

Lokasi

PapandayanGarut, Jawa Barat, Indonesia

Koordinat719LS 10744BTKoordinat: 719LS 10744BT

Geologi

JenisStratovolcano

Letusan terakhirNovember sampai Desember 2002

Litografi oleh F. C. Wilsen yang menggambarkan kawah Papandayan (tahun 1865-1876)Gunung Papandayan adalah gunung api yang terletak di Kabupaten Garut, Jawa Barat tepatnya di Kecamatan Cisurupan. Gunung dengan ketinggian 2665 meter di atas permukaan laut itu terletak sekitar 70 km sebelah tenggara Kota Bandung.Pada Gunung Papandayan, terdapat beberapa kawah yang terkenal. Di antaranya Kawah Mas, Kawah Baru, Kawah Nangklak, dan Kawah Manuk. Kawah-kawah tersebut mengeluarkan uap dari sisi dalamnya.Topografi di dalam kawasan curam, berbukit dan bergunung serta terdapat tebing yang terjal. Menurut kalisifikasi Schmidt dan Ferguson termasuk type iklim B, dengan curah hujan rata-rata 3.000 mm/thn, kelembaban udara 70 80% dan temperatur 10 C.Daftar isi 1 Keaneragaman Hayati 2 Potensi Wisata 3 Letusan 4 Galeri 5 Catatan Kaki 6 Pranala luarKeaneragaman HayatiPotensi flora di dalam kawasan gunung ini diantaranya Pohon Suagi (Vaccinium valium), Edelweis (Anaphalis javanica), Puspa (Schima walichii), Saninten (Castanea argentea), Pasang (Quercus platycorpa), Kihujan (Engelhardia spicata), Jamuju (Podocarpus imbricatus ), dan Manglid (Magnolia sp ). Sedangkan potensi fauna kawasan diantaranya Babi Hutan ( Sus vitatus ), Trenggiling (Manis javanicus), Kijang (Muntiacus muntjak), Lutung (Trachypitecus auratus ) serta beberapa jenis burung antara lain Walik (Treron griccipilla ), dan Kutilang ( Pycononotus aurigaste )[2]Gunung Papandayan mempunyai kawasan hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan hutan Ericaceous.Potensi WisataDaya tarik Wisata Beberapa lokasi yang menarik dan sering dikunjungi wisatawan diantaranya: Kawah Papandayan Merupakan komplek gunung berapi yang masih aktif seluas 10 Ha. Pada komplek kawah terdapat lubang-lubang magma yang besar maupun kecil, dari lubang-lubang tersebut keluar asap/uap air hingga menimbulkan berbagai macam suara yang unik. Blok Pondok Saladah Merupakan areal padang rumput seluas 8 Ha, dengan ketinggian 2.288 meter di atas permukaan laut. Di daerah ini mengalir sungai Cisaladah yang airnya mengalir sepanjang tahun. Lokasi ini sangat cocok untuk tempat berkemah. Blok Sumber Air Panas Letaknya di perbatasan Blok Cigenah, sumber air panas ini mengandung belerang dan berhasiat dalam penyembuhan penyakit kulit terutama gatal-gatal. Secara keseluruhan kawasan ini memiliki panorama alam yang indah dengan lingkungan yang relatif masih utuh dan alami yang ditunjang dengan kesejukan udara. Kegiatan Wisata Alam yang dapat dilakukan: 1. Menikmati keindahan dan keunikan alam 2. Lintas alam 3. Berkemah 4. Memotret 5. Mandi air yang mengandung belerang, untuk pengobatan penyakit kulit.LetusanPapandayan tercatat beberapa kali erupsi. Di antaranya pada 1773, 1923, 1942, 1993, dan 2003. Letusan besar yang terjadi pada tahun 1772 menghancurkan sedikitnya 40 desa dan menewaskan sekitar 2951 orang. Daerah yang tertutup longsoran mencapai 10 km dengan lebar 5 km.Pada 11 Maret 1923 terjadi sedikitnya 7 kali erupsi di Kawah Baru dan didahului dengan gempa yang berpusat di Cisurupan. Pada 25 Januari 1924, suhu Kawah Mas meningkat dari 364 derajat Celsius menjadi 500 derajat Celcius. Sebuah letusan lumpur dan batu terjadi di Kawah Mas dan Kawah Baru dan menghancurkan hutan. Sementara letusan material hampir mencapai Cisurupan. Pada 21 Februari 1925, letusan lumpur terjadi di Kawah Nangklak. Pada tahun 1926 sebuah letusan kecil terjadi di Kawah Mas.Sejak April 2006 Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menetapkan status Papandayan ditingkatkan menjadi waspada, setelah terjadi peningkatan aktivitas seismik. Pada 7-16 April 2008 Terjadi peningkatan suhu di 2 kawah, yakni Kawah Mas (245-262 derajat Celsius), dan Balagadama (91-116 derajat Celsius). Sementara tingkat pH berkurang dan konsentrasi mineral meningkat. Pada 28 Oktober 2010, status Papandayan kembali meningkat menjadi level 2.http://id.wikipedia.org/wiki/Gunung_Papandayan

VIVAnews - Gunung Papandayan di Garut, Jawa Barat, dalam pemantauan Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi. Meski masih dalam status Waspada (level 2), masyarakat diminta tidak khawatir dan menunggu informasi resmi dari pemerintah terkait antisipasi selanjutnya.

Menurut Kepala PVMBG Hendrasto, dampak erupsi yang ditimbulkan Papandayan dipastikan tidak akan sebesar Kelud. Hingga kini, Papandayan masih dibuka untuk jalur pendakian.

Seperti diketahui, tipe letusan Gunung Papandayan adalah letusan eksplosif dan letusan epusif, dimanifestasikan dengan sejumlah leleran lava berkomposisi andesit basaltik.

Gunung bertipe Stratovolcano ini saat sebelum meletus pada tahun 2002 mempunyai empat buah kompleks kawah besar. Tapi setelah meletus kawah ini menjadi sebuah areal kawah yang cukup besar, dan kawah ini terlihat jelas dari kejauhan.

Kompleks kawah gunung Papandayan ini bisa didatangi masyarakat umum yang bukan pendaki gunung sekalipun, ini dimungkinkan karena adanya jalan aspal yang membentang dari bawah hingga ke dekat kawah gunung ini.

Sejarah letusan

Aktivitas - aktivitas vulkanik gunung api Papandayan yang pernah tercatat Badan Geologi ESDM adalah sebagai berikut:

1772Pada malam hari tanggal 11 - 12 Agustus, terjadi erupsi besar dari kawah sentral dan awan panas yang dilontarkan telah membunuh sekitar 2.951 orang dan menghancurkan sekitar 40 perkampungan.

1882 Pada tanggal 28 Mei, ketika sore saat hari cerah dan langit terang di Campaka Warna terdengar suara gemuruh di dalam tanah yang diduga berasal dari gunung Papandayan.

1923 Pada tanggal 11 Maret, terjadi erupsi yang mengeluarkan lumpur beserta batu-batu yang dilontarkan hingga jarak 150 meter. Terdapat 7 buah erupsi dalam kawah Baru dan letusan ini didahului oleh gempa yang terasa di Cisurupan.

1924 Pada tanggal 25 Januari, suhu kawah Mas naik dari 3.640 C menjadi 5.000 C kemudian terjadi erupsi lumpur di kawah Mas dan kawah Baru.

Pada tanggal 16 Desember, terdengar suara guntur dan ledakan dari kawah Baru, hutan sekitar menjadi gundul karena kejatuhan batu dan lumpur, bahan erupsi terlontar ke arah timur hampir mencapai Cisurupan.

1925 Pada tanggal 21 Februari terjadi erupsi lumpur pada kawah Nangklak yang disusul semburan gas kuat dengan hujan lumpur.

1926 Di kawah Mas terjadi erupsi lumpur kecil bercampur belerang. Di kawah Baru terjadi tiupan kuat yang melontarkan tepung belerang hingga mencapai jarak 300 meter ke arah timur laut dan ke barat daya mencapai 100 meter dan diakhiri dengan erupsi lumpur belerang.

1927 Pada tanggal 16 - 18 Februari, terjadi kenaikan kegiatan di kawah Mas dan sampai sekarang masih terjadi kepulan asap fumarola dan solfatar serta bualan lumpur air panas.

1942 Pada tanggal 15 - 16 Agustus lahir lubang erupsi baru.

1993 Pada tanggal 17 Juli terjadi ledakan lumpur di kawah Baru.

1998 Bulan Juni terjadi aktifitas vulkanik yang cukup berarti, dengan terjadinya peningkatan jumlah gempa menurut catatan seismik, juga terjadinya semburan lumpur dan gas pada lubang fumarol kawah, yaitu pada kawah Mas, yang mencapai ketinggian kira-kira lima meter.

2002 Dimulai pada tanggal 11 November terjadi peningkatan aktifitas vulkanis di gunungapi Papandayan, erupsi yang besar terjadi di gunung api Papandayan mulai 13 - 20 November.

Aktivitas menurun hingga tanggal 21 Desember, akibat dari erupsi ini terjadi longsoran pada dinding kawah Nangklak dan banjir disepanjang aliran sungai Cibeureum gede hingga ke sungai Cimanuk sejauh 7 km, merendam beberapa unit rumah dan menyebabkan erosi besar sepanjang alirannya.

Karakter erupsi Gunung Papandayan sepanjang sejarah kehidupan manusia berupa erupsi freatik sampai freatomagmatik seperti yang terjadi pada tahun 2002.http://nasional.news.viva.co.id/news/read/481976-melihat-sejarah-letusan-gunung-papandayan