Gliserolipid - Aktifitas | Student...

84
BIOKIMIA PAPER LIPID Disusun oleh : AYU SARTIKA SINAGA 115040201111016 FRETA KIRANA BALLADONA 115040201111018 NOVITA INKA SARI W 115040201111019 HELMI RIZQULLAH 115040201111020 ARIF RAHMANDA 115040201111021

Transcript of Gliserolipid - Aktifitas | Student...

Page 1: Gliserolipid - Aktifitas | Student Blogblog.ub.ac.id/.../files/2012/06/BIOKIMIA-PAPER-LIPIID.docx · Web view115040201111020 ARIF RAHMANDA 115040201111021 program studi agroekoteknologi

BIOKIMIA PAPER

LIPID

Disusun oleh :

AYU SARTIKA SINAGA 115040201111016

FRETA KIRANA BALLADONA 115040201111018

NOVITA INKA SARI W 115040201111019

HELMI RIZQULLAH 115040201111020

ARIF RAHMANDA 115040201111021

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGIFAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYAMALANG

Page 2: Gliserolipid - Aktifitas | Student Blogblog.ub.ac.id/.../files/2012/06/BIOKIMIA-PAPER-LIPIID.docx · Web view115040201111020 ARIF RAHMANDA 115040201111021 program studi agroekoteknologi

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Lipid merupakan salah satu kelompok senyawa organic yang terdapat

dalam tumbuhan, hewan, atau manusia dan yang sangat berguna bagi kehidupan

manusia. Senyawa lipid tidak mempunyai rumus struktur yang mirip atau serupa.

Sifat kimi dan fungsi biologinya juga berbeda-beda.

Jaringan bawah kulit di sekitar perut, jaringan lemak sekitar ginjal

mengandung banyak lipid terutama lemak kira-kira sebesar 90%, dalam jaringan

otak atal dalam telur terdapat lipid kira-kira sebesar 7,5 sampai 30%.

Oleh karena itu disusun makalah ini dengan judul “ LIPID “ untuk

mengetahui lebih banyak tentang lipid.

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimana kerakteristik, struktur lipid, dan klasifikasi lipid?

Bagaimana metabolisme dari lipid dan mobilisasi asam lemak?

Apa saja penyakit yang timbul akibat dari gangguan terhadap penyimpanan

lipid?

Bagaimana oksidasi dan sintesis asam lemak?

Page 3: Gliserolipid - Aktifitas | Student Blogblog.ub.ac.id/.../files/2012/06/BIOKIMIA-PAPER-LIPIID.docx · Web view115040201111020 ARIF RAHMANDA 115040201111021 program studi agroekoteknologi

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Karakteriktik dan Struktur Lipid

Karakteristik Fisik

Istilah lipid mencakup lemak, minyak, dan senyawa-senyawa terkait yang

tidak larut dalam air dan berminyak ketika disentuh. Beberapa lipid makanan,

mentega, margarin, atau minyak goreng dapat dikenal dengan mudah sebagai

lemak. Makanan-makanan lain yang mungkin tampak terdiri dari sebagian besar

karbohidrat (jenis-jenis roti) atau protein (pastel sapi) sering mengandung banyak

lemak. Kita menyebut ini sebagai lemak terpendam.

Karakteristik Kimiawi

Nama kimiawi untuk lemak dan senyawa-senyawa terkait lemak adalah

lipid. Lipid adalah senyawa-senyawa organik yang terdiri dari sebuah rantai

karbon sebagai “kerangka dasar”, dengan atom hidrogen dan oksigen dan radikal

lain atau gugus-gugus unsur lain yang tertikat. Asam-asam lemak dan senyawa-

senyawanya yang terkait adalah lipid-lipid yang penting dalam gizi manusia.

Lipid memiliki kesamaan umum dengan karbohidrat. Elemen-elemen kimia

serupa yang membentuk karbohidrat – karbon, hidrogen, dan oksigen – juga

membentuk asam-asam lemak. Akan tetapi, karbohidrat dan lipid memiliki dua

perbedaan penting sebagai berikut:

Lipid lebih kompleks strukturnya, dengan lebih banyak atom karbon (C) dan

hidrogen (H) dan lebih sedikit atom oksigen (O).

Unit-unit struktural yang umum dari lipid adalah asam-asam lemak,

sedangkan unit-unit struktural dari karbohidrat adalah gula-gula sederhana.

Pertama-tama kita akan melihat karakteristik khas dari asam lemak –

kejenuhan, panjang rantai, dan esensialitas – sebelum berfokus pada sifat-sifat

lipid (trigliserida) yang tersusun atas asam-asam lemak. (Junaidi,2012)

Page 4: Gliserolipid - Aktifitas | Student Blogblog.ub.ac.id/.../files/2012/06/BIOKIMIA-PAPER-LIPIID.docx · Web view115040201111020 ARIF RAHMANDA 115040201111021 program studi agroekoteknologi

STRUKTUR LIPID

Lipid didefinisikan sebagai senyawa berbasis asam lemak atau molekul

yang mirip asam lemak seperti alcohol atau spingosin.

Gambar 1 Struktur Lipid

Struktur beberapa lipid umum. Di bagian atas adalah asam oleat dan

kolesterol. Struktur bagian tengah adalah trigliserida yang terdiri dari rantai

oleoil, stearoil, dan palmitoil yang melekat pada kerangka gliserol. Di bagian

bawah adalah fosfolipid yang umum, fosfatidikolina. Ciri khas yang umum

dijumpai di semua lipid adalah kandungan hidro-karbonnya diturunkan dari

polimerisasi asetat yang diikuti dengan reduksi rantai segera setelah rantai itu

terbentuk.

Fungsi Lipid adalah :

Sebagai penyusun struktur membran sel

Dalam hal ini lipid berperan sebagai barrier untuk sel dan mengatur aliran

material-material

Sebagai cadangan energy

Lipid disimpan sebagai jaringan adipose

Sebagai hormaon dan vitamin

Hormone mengatur komunikasi antar sel, sedangkan vitamin membantu

regulasi proses-proses biologis.

Page 5: Gliserolipid - Aktifitas | Student Blogblog.ub.ac.id/.../files/2012/06/BIOKIMIA-PAPER-LIPIID.docx · Web view115040201111020 ARIF RAHMANDA 115040201111021 program studi agroekoteknologi

Klasifikasi Lipid berdasarkan kelas dari lemak

(Anonymous a,2012)

ASAM LEMAK

Asam lemak atau asil lemak ialah istilah umum yang digunakan untuk

menjabarkan bermacam-ragam molekul-molekul yang disintesis dari

polimerisasi asetil-KoA dengan gugus malonil-KoA atau metilmalonil-KoA di

dalam sebuah proses yang disebut sintesis asam lemak. Hampir semua asam

lemak mempunyai jumlah atom karbon genap. Sebagian besar terdiri dari rantai

atom karbon linear, dan hanya sebagian kecil diantaranya yang mempunyai rantai

bercabang.

Page 6: Gliserolipid - Aktifitas | Student Blogblog.ub.ac.id/.../files/2012/06/BIOKIMIA-PAPER-LIPIID.docx · Web view115040201111020 ARIF RAHMANDA 115040201111021 program studi agroekoteknologi

Struktur Asam Lemak

Gambar 2 Struktur Asam Lemak

Asam lemak terdiri dari rantai hidrokarbon yang berakhiran dengan

gugus asam karboksilat; penyusunan ini memberikan molekul ujung

yang polar dan hidrofilik, dan ujung yang nonpolar dan hidrofobik yang tidak

larut di dalam air. Struktur asam lemak merupakan salah satu kategori paling

mendasar dari biolipid biologis dan dipakai sebagai blok bangunan dari lipid

dengan struktur yang lebih kompleks. Rantai karbon, biasanya antara empat

sampai 24 panjang karbon, baik yang jenuh ataupun tak jenuh dan dapat

dilekatkan ke dalam gugus fungsional yang mengandung oksigen, halogen,

nitrogen, dan belerang. Ketika terdapat sebuah ikatan valensi ganda, terdapat

kemungkinan isomerisme geometri cis atau trans, yang secara signifikan

memengaruhi konfigurasi molekuler molekul tersebut. Ikatan ganda-

cis menyebabkan rantai asam lemak menekuk, dan hal ini menjadi lebih

mencolok apabila terdapat ikatan ganda yang lebih banyak dalam suatu rantai.

Pada gilirannya, ini memainkan peranan penting di dalam struktur dan

fungsi membran sel.

Asam lemak yang paling banyak muncul di alam memiliki konfigurasi cis,

meskipun bentuk trans wujud di beberapa lemak dan minyak yang dihidrogenasi

secara parsial.

Page 7: Gliserolipid - Aktifitas | Student Blogblog.ub.ac.id/.../files/2012/06/BIOKIMIA-PAPER-LIPIID.docx · Web view115040201111020 ARIF RAHMANDA 115040201111021 program studi agroekoteknologi

Contoh asam lemak yang penting secara biologis adalah eikosanoid, utamanya

diturunkan dari asam arakidonat dan asam eikosapentaenoat, yang

meliputi prostaglandin, leukotriena, dan tromboksana. Kelas utama lain dalam

kategori asam lemak adalah ester lemak dan amida lemak. Ester lemak meliputi

zat-zat antara biokimia yang penting seperti ester lilin, turunan-turunan asam

lemak tioester koenzim A, turunan-turunan asam lemak tioester ACP, dan asam

lemak karnitina. Amida lemak meliputi senyawa N-asiletanolamina, seperti

penghantar saraf kanabinoi d an andamida .

Asam lemak adalah asam alkanoat dengan rumus bangun hidrokarbon yang

panjang. Rantai hidrokarbon tersebut dapat mencapat 10 hingga 30 atom.

Rantai alkana yang non polar mempunyai peran yang sangat penting demi

mengimbangi kebasaan gugus hidroksil.

Pada senyawa asam dengan sedikit atom karbon, gugus asam akan

mendominasi sifat molekul dan memberikan sifat polar kimiawi. Walaupun

demikian pada asam lemak, rantai alkanalah yang mendominasi sifat molekul.

Berdasarkan struktur, asam lemak terbagi menjadi:

Asam lemak jenuh (Saturated fatty acid)

Asam palmiat Asam Stearat

CH3(CH2)14(COOH) CH3(CH2)16COOH

Asam lemak tak jenuh (Unsaturated fatty acid), ikatan rangkap duanya hampir

selalu berada dalam konformasi cis :

Asam Palmitoleat

CH3(CH2)5CH=CH(CH2)7COOH

Page 8: Gliserolipid - Aktifitas | Student Blogblog.ub.ac.id/.../files/2012/06/BIOKIMIA-PAPER-LIPIID.docx · Web view115040201111020 ARIF RAHMANDA 115040201111021 program studi agroekoteknologi

Asam lemak tak jenuh ganda, ikatan rangkap duanya jarang terkonjungsi:

Asam Linoleat

CH3(CH2)4CH=CHCH2CH=CH(CH2)7

(Kuchel,2002)

Gliserolipid

Gliserolipid adalah lipid yang mengandung gliserol dimana gugus

hidroksilnya telah tersubstitusi. Gliserolipid adalah lipid yang paling banyak

terdapat dalam tubuh hewan. Gliserolipid tersusun atas gliserol bersubstitusi

mono-, di-, dan tri-, yang paling terkenal adalah ester asam lemak dari gliserol

(triasilgliserol), yang juga dikenal sebagai trigliserida. Di dalam persenyawaan

ini, tiga gugus hidroksil gliserol masing-masing teresterifikasi, biasanya oleh

asam lemak yang berbeda. Karena ia berfungsi sebagai cadangan makanan, lipid

ini terdapat dalam sebagian besar lemak cadangan di dalam jaringan hewan.

Hidrolisis ikatan ester dari triasilgliserol dan pelepasan gliserol dan asam lemak

dari jaringan adiposa disebut "mobilisasi lemak".

Subkelas gliserolipid lainnya adalah glikosilgliserol, yang dikarakterisasi

dengan keberadaan satu atau lebih residu monosakarida yang melekat pada

gliserol via ikatan glikosidik. Contoh struktur di dalam kategori ini adalah

digalaktosildiasilgliserol yang dijumpai di dalam membran tumbuhan dan

seminolipid dari sel sperma mamalia.

Gliserida adalah ester dari asam lemak dan sejenis alkohol dengan tigagugus

fungsional yang disebut gliserol (nama IUPAC, 1,2,3-propantriol). Karena

gliserol memiliki tiga gugus fungsional alkohol, asam lemak akan bereaksi untuk

membuat tiga gugus ester sekaligus. Gliserida dengan tiga gugus ester asam

lemak disebut trigliserida. Jenis asam lemak yang terikat pada ketiga gugus

tersebut seringkali tidak berasal dari kelas asam lemak yang sama.

Page 9: Gliserolipid - Aktifitas | Student Blogblog.ub.ac.id/.../files/2012/06/BIOKIMIA-PAPER-LIPIID.docx · Web view115040201111020 ARIF RAHMANDA 115040201111021 program studi agroekoteknologi

Fosfolipid

Gambar 3. Fosfolipid

Fosfatidiletanolamina

(Glisero) fosfolipid (bahasa Inggris: phospholipid, phosphoglycerides,

glycerophospholipid) sangat mirip dengan trigliserida dengan beberapa

perkecualian. Fosfolipid terbentuk dari gliserol (nama IUPAC, 1,2,3-propantriol)

dengan dua gugus alkohol yang membentuk gugus ester dengan asam lemak (bisa

jadi dari kelas yang berbeda), dan satu gugus alkohol membentuk gugus ester

dengan asam fosforat.

Gliserofosfolipid, juga dirujuk sebagai fosfolipid, terdapat cukup banyak di

alam dan merupakan komponen kunci sel lipd dwilapis, serta terlibat di

dalam metabolisme dan sinyal komunikasi antar sel. Jaringan saraf termasuk otak,

mengandung cukup banyak gliserofosfolipid. Perubahan komposisi zat ini dapat

mengakibatkan berbagai kelainan saraf.

Contoh gliserofosfolipid yang ditemukan di dalam membran biologis adalah

fosfatidilkolina (juga dikenal sebagai PC, GPCho, atau lesitin),

fosfatidiletanolamina (PE atau GPEtn), dan fosfatidilserina (PS atau GPSer).

Selain berperan sebagai komponen primer membran sel dan tempat perikatan bagi

protein intra- dan antarseluler, beberapa gliserofosfolipid di dalam sel-sel

eukariotik, seperti fosfatidilinositol dan asam fosfatidat adalah prekursor, ataupun

sendirinya adalah kurir kedua yang diturunkan dari membran. Biasanya, satu atau

kedua gugus hidroksil ini terasilasi dengan asam lemak berantai panjang, meskit

Page 10: Gliserolipid - Aktifitas | Student Blogblog.ub.ac.id/.../files/2012/06/BIOKIMIA-PAPER-LIPIID.docx · Web view115040201111020 ARIF RAHMANDA 115040201111021 program studi agroekoteknologi

terdapat gliserofosfolipid yang terikat dengan alkil dan 1Z-alkenil (plasmalogen).

Terdapat juga varian dialkileter pada arkaebakteria.

Gliserofosfolipid dapat dibagi menurut sifat kelompok-kepala polar pada

posisi sn-3 dari tulang belakang gliserol pada eukariota dan eubakteria, atau

posisi sn-1 dalam kasus archaea.

Karena pada gugus ester asam fosforat masih mempunyai satu ikatan

valensi yang bebas, biasanya juga membentuk gugus ester dengan alkohol yang

lain, misalnya alkohol amino seperti kolina, etanolamina dan serina. Fosfolipid

merupakan komponen yang utama pada membran sel lapisan lemak. Fosfolipid

yang umum dijumpai adalah:

Lecitin yang mengandung alkohol amino jenis kolina

Kepalin yang mengandung alkohol amino jenis serina atau etanolamina.

Sifat fosfolipid bergantung dari karakter asam lemak dan alkohol amino yang

diikatnya.

Sfingolipid

Gambar 4. Sfingolipid

Sfingomielin

Sfingolipid adalah keluarga kompleks dari senyawa-senyawa yang berbagi

fitur struktural yang sama, yaitu kerangka dasar basa sfingoid yang disintesis

secara de novo dari asam amino serina dan asil lemak KoA berantai panjang, yang

kemudian diubah menjadi seramida, fosfosfingolipid, glisosfingolipid, dan

senyawa-senyawa lainnya.

Page 11: Gliserolipid - Aktifitas | Student Blogblog.ub.ac.id/.../files/2012/06/BIOKIMIA-PAPER-LIPIID.docx · Web view115040201111020 ARIF RAHMANDA 115040201111021 program studi agroekoteknologi

Nama sfingolipid diambil dari mitologi Yunani, Spinx, setengah wanita dan

setengah singa yang membinasakan siapa saja yang tidak dapat menjawab teka-

tekinya. Sfingolipid ditemukan oleh Johann Thudichum pada tahun 1874 sebagai

teka-teki yang sangat rumit dari jaringan otak.

Sfingolipid adalah jenis lemak kedua yang ditemukan di dalam membran sel,

khususnya pada sel saraf dan jaringan otak. Lemak ini tidak mengandunggliserol,

tetapi dapat menahan dua gugus alkohol pada bagian tengah kerangka amina.

Fosfosfingolipid utama pada mamalia adalah sfingomielin (seramida

fosfokolina), sementara pada serangga terutama mengandung seramida

fosfoetanolamina dan pada fungi memiliki fitoseramida fosfoinositol dan gugus

kepala yang mengandung manosa.

Basa sfingoid utama mamalia biasa dirujuk sebagai sfingosina. Seramida

(Basa N-asil-sfingoid) adalah subkelas utama turunan basa sfingoid dengan asam

lemak yang terikat pada amida. Asam lemaknya biasanya jenuh ataupun mono-

takjenuh dengan panjang rantai dari 16 atom karbon sampai dengan 26 atom

karbon.

Glikosfingolipid adalah sekelompok molekul beraneka ragam yang tersusun

dari satu residu gula atau lebih yang terhubung ke basa sfingoid melalui ikatan

glikosidik.

Lipid sterol

Lipid sterol, seperti kolesterol dan turunannya, adalah komponen lipid

membran yang penting, bersamaan dengan gliserofosfolipid dan

sfingomielin. Steroid, semuanya diturunkan dari struktur inti empat-cincin lebur

yang sama, memiliki peran biologis yang bervariasi seperti hormon danmolekul

pensinyalan. Steroid 18-karbon (C18) meliputi keluarga estrogen, sementara

steroid C19 terdiri dari androgen seperti testosteron danandrosteron. Subkelas

C21 meliputi progestagen, juga glukokortikoid dan mineral

okortikoid. Sekosteroid, terdiri dari bermacam ragam bentukvitamin D,

Page 12: Gliserolipid - Aktifitas | Student Blogblog.ub.ac.id/.../files/2012/06/BIOKIMIA-PAPER-LIPIID.docx · Web view115040201111020 ARIF RAHMANDA 115040201111021 program studi agroekoteknologi

dikarakterisasi oleh perpecahan cincin B dari struktur inti. Contoh lain dari lemak

sterol adalah asam empedu dan konjugat-konjugatnya, yang pada mamalia

merupakan turunan kolesterol yang dioksidasi dan disintesis di dalam hati. Pada

tumbuhan, senyawa yang setara adalah fitosterol, seperti beta-

Sitosterol, stigmasterol, dan brasikasterol; senyawa terakhir ini juga digunakan

sebagai bagi pertumbuhan alga. Sterol dominan di dalam membran

sel fungi adalah ergosterol.

Lipid prenol

Lipid prenol disintesis dari prekursor berkarbon 5 isopentenil

pirofosfat dandimetilalil pirofosfat yang sebagian besar dihasilkan melalui

lintasan asam mevalonat (MVA). Isoprenoid sederhana (alkohol linear, difosfat,

dan lain-lain) terbentuk dari adisi unit C5 yang terus menerus, dan diklasifikasi

menurut banyaknya satuan terpena ini. Struktur yang mengandung lebih dari 40

karbon dikenal sebagai politerpena. Karotenoid adalah isoprenoid sederhana yang

penting yang berfungsi sebagai antioksidan dan sebagai prekursor vitamin

A. Contoh kelas molekul yang penting secara biologis lainnya

adalah kuinon dan hidrokuinon yang mengandung ekor isoprenoid yang melekat

pada inti kuinonoid yang tidak berasal dari isoprenoid. Vitamin E dan vitamin K,

juga ubikuinon, adalah contoh kelas ini. Prokariota mensintesis poliprenol

(disebut baktoprenol) yang satuan isoprenoid terminalnya yang melekat pada

oksigen tetap tak jenuh, sedangkan pada poliprenol hewan (dolikol) isoprenoid

terminalnya telah direduksi.

Page 13: Gliserolipid - Aktifitas | Student Blogblog.ub.ac.id/.../files/2012/06/BIOKIMIA-PAPER-LIPIID.docx · Web view115040201111020 ARIF RAHMANDA 115040201111021 program studi agroekoteknologi

Sakarolipid

Gambar 5. Sakarolipid

Struktur sakarolipid Kdo2-Lipid A. Residu glukosamina berwarna biru,

residu Kdo berwarna merah, rantai asil berwarna hitam, dan

gugus fosfat berwarna hijau.

Sakarolipid (bahasa Inggris: saccharolipid, glucolipid) adalah asam

lemak yang terikat langsung dengan molekul glukosa dan membentuk struktur

yang sesuai dengan membran dwilapis. Pada sakarolipid, monosakari dan

mengganti ikatan gliserol dengan asam lemak, seperti yang terjadi pada

gliserolipid dan gliserofosfolipid.

Sakarolipid yang paling dikenal adalah prekursor glukosamina terasilasi dari

komponen lipid A lipopolisakarida pada bakteri gram-negatif. Molekul Lipid-A

yang umum adalah disakarida dari glukosamina, yang diturunkan sebanyak tujuh

rantai asil-lemak. Lipopolisakarida minimal yang diperlukan untuk

pertumbuhan E. coli adalah Kdo2-Lipid A, yakni disakarida berheksa-asil dari

glukosamina yang diglikosilasikan dengan dua residu asam 3-deoksi-D-mano-

oktulosonat (Kdo).

Proses hidrolisis sakarolipid akan menghasilkan amino gula.

Page 14: Gliserolipid - Aktifitas | Student Blogblog.ub.ac.id/.../files/2012/06/BIOKIMIA-PAPER-LIPIID.docx · Web view115040201111020 ARIF RAHMANDA 115040201111021 program studi agroekoteknologi

Poliketida

Poliketida adalah metabolit sekunder yang terbentuk melalui proses

polimerisasi dari asetil dan propionil oleh enzim klasik maupun enzim iteratif dan

multimodular yang berbagi fitur mekanistik yang sama dengan asam lemak

sintasi. Enzim yang sering digunakan adalah poliketida sintase, melalui proses

kondensasi Claisen.

Poliketida merupakan metabolit sekunder yang dihasilkan secara alami oleh

bakteri, fungi, tumbuhan, hewan, sumber daya laut dan organisme yang memiliki

keanekaragaman struktural yang tinggi.

Banyak poliketida berupa molekul siklik yang kerangkanya seringkali

dimodifikasi lebih jauh melalui glikosilasi, metilasi, hidroksilasi, oksidasi,

dan/atau proses lainnya untuk menimba manfaat dari sifat antibiotik yang

dimiliki. Beberapa jenis poliketida bahkan bersifat anti kanker, dapat

menurunkan kolesterol serta menunjukkan efek imuno-supresif.

Sejumlah senyawa antimikroba, antiparasit, dan antikanker merupakan

poliketida atau turunannya, seperti eritromisin, antibiotik tetrasiklin, avermektin,

dan antitumor epotilon.

Garam lemak

Sabun adalah campuran dari natrium hidroksida berbagai asam lemak yang

terdapat di alam bebas. Sabun terbuat melalui proses saponifikasi asam lemak.

Biasanya digunakannatrium karbonat atau natrium hidroksida untuk proses

tersebut.

Secara umum, reaksi hidrolisis yang terjadi dapat dirumuskan:

asam lemak + NaOH ---> air + garam asam lemak

Jenis sabun yang dihasilkan bergantung pada jenis asam lemak dan panjang

rantai karbonny. Natrium stearat dengan 18 karbon adalah sabun yang sangat

keras dan tidak larut. Seng stearat digunakan pada bedak talkum karena

Page 15: Gliserolipid - Aktifitas | Student Blogblog.ub.ac.id/.../files/2012/06/BIOKIMIA-PAPER-LIPIID.docx · Web view115040201111020 ARIF RAHMANDA 115040201111021 program studi agroekoteknologi

bersifat hidrofobik. Asam laurat dengan 12 karbon yang telah menjadinatrium

laurat sangat mudah terlarut, sedangkan asam lemak dengan kurang dari 10 atom

karbon tidak digunakan menjadi sabun karena dapat

menimbulkan iritasi pada kulit dan berbau kurang sedap.

Parafin

Parafin (bahasa Inggris: wax) adalah lemak yang terbentuk dari esterisasi

alkohol yang mempunyai rumus bangun yang panjang, dengan asam

lemak. Alkohol dapat mengandung 12 hingga 23 atom karbon. Parafin dapat

ditemukan di alam sebagai pelindung daun dan sel batang untuk mencegah

agar tanaman tidak kehilangan air terlalu banyak. Karnuba ditemukan pada

dedaunan pohon palem Brasil dan digunakan sebagai pelumas untuk lantai

maupun mobil. Lanolin adalah parafin pada bulu domba. Beeswax adalah cairan

parafin yang disekresi lebah untuk membangun sel tempat untuk madu dan telur

lebah.

Parafin yang digunakan pada pembuatan lilin bukan melalui esterisasi,

melainkan merupakan campuran dari alkana dengan berat molekul yang besar.

Pelumas untuk telinga dibuat dari campuran fosfolipid dan ester dari kolesterol.

(Kuchel,2002)

2.2 Metabolisme Lipid dan Mobilisasi Asam Lemak

Lipid yang kita peroleh sebagai sumber energi utamanya adalah dari lipid

netral, yaitu trigliserid (ester antara gliserol dengan 3 asam lemak). Secara

ringkas, hasil dari pencernaan lipid adalah asam lemak dan gliserol, selain itu ada

juga yang masih berupa monogliserid. Karena larut dalam air, gliserol masuk

sirkulasi portal (vena porta) menuju hati. Asam-asam lemak rantai pendek juga

dapat melalui jalur ini.

Page 16: Gliserolipid - Aktifitas | Student Blogblog.ub.ac.id/.../files/2012/06/BIOKIMIA-PAPER-LIPIID.docx · Web view115040201111020 ARIF RAHMANDA 115040201111021 program studi agroekoteknologi

Struktur miselus. Bagian polar berada di sisi luar, sedangkan bagian non polar

berada di sisi dalam

Sebagian besar asam lemak dan monogliserida karena tidak larut dalam air,

maka diangkut oleh miselus (dalam bentuk besar disebut emulsi) dan dilepaskan

ke dalam sel epitel usus (enterosit). Di dalam sel ini asam lemak dan

monogliserida segera dibentuk menjadi trigliserida (lipid) dan berkumpul

berbentuk gelembung yang disebut kilomikron. Selanjutnya kilomikron

ditransportasikan melalui pembuluh limfe dan bermuara pada vena kava, sehingga

bersatu dengan sirkulasi darah. Kilomikron ini kemudian ditransportasikan

menuju hati dan jaringan adiposa.

Struktur kilomikron. Perhatikan fungsi kilomikron sebagai pengangkut

trigliserida

Simpanan trigliserida pada sitoplasma sel jaringan adiposa

Di dalam sel-sel hati dan jaringan adiposa, kilomikron segera dipecah menjadi

asam-asam lemak dan gliserol. Selanjutnya asam-asam lemak dan gliserol

tersebut, dibentuk kembali menjadi simpanan trigliserida. Proses pembentukan

trigliserida ini dinamakan esterifikasi. Sewaktu-waktu jika kita membutuhkan

energi dari lipid, trigliserida dipecah menjadi asam lemak dan gliserol, untuk

ditransportasikan menuju sel-sel untuk dioksidasi menjadi energi. Proses

pemecahan lemak jaringan ini dinamakan lipolisis. Asam lemak tersebut

ditransportasikan  oleh albumin ke jaringan yang memerlukan dan disebut sebagai

asam lemak bebas (free fatty acid/FFA).

Secara ringkas, hasil akhir dari pemecahan lipid dari makanan adalah asam

lemak dan gliserol. Jika sumber energi dari karbohidrat telah mencukupi, maka

asam lemak mengalami esterifikasi yaitu membentuk ester dengan gliserol

menjadi trigliserida sebagai cadangan energi jangka panjang. Jika sewaktu-waktu

Page 17: Gliserolipid - Aktifitas | Student Blogblog.ub.ac.id/.../files/2012/06/BIOKIMIA-PAPER-LIPIID.docx · Web view115040201111020 ARIF RAHMANDA 115040201111021 program studi agroekoteknologi

tak tersedia sumber energi dari karbohidrat barulah asam lemak dioksidasi, baik

asam lemak dari diet maupun jika harus memecah cadangan trigliserida jaringan.

Proses pemecahan trigliserida ini dinamakan lipolisis.

Proses oksidasi asam lemak dinamakan oksidasi beta dan menghasilkan asetil

KoA. Selanjutnya sebagaimana asetil KoA dari hasil metabolisme karbohidrat

dan protein, asetil KoA dari jalur inipun akan masuk ke dalam siklus asam sitrat

sehingga dihasilkan energi. Di sisi lain, jika kebutuhan energi sudah mencukupi,

asetil KoA dapat mengalami lipogenesis menjadi asam lemak dan selanjutnya

dapat disimpan sebagai trigliserida.

Beberapa lipid non gliserida disintesis dari asetil KoA. Asetil KoA mengalami

kolesterogenesis menjadi kolesterol. Selanjutnya kolesterol mengalami

steroidogenesis membentuk steroid. Asetil KoA sebagai hasil oksidasi asam

lemak juga berpotensi menghasilkan badan-badan keton (aseto asetat, hidroksi

butirat dan aseton). Proses ini dinamakan ketogenesis. Badan-badan keton dapat

menyebabkan gangguan keseimbangan asam-basa yang dinamakan asidosis

metabolik. Keadaan ini dapat menyebabkan kematian.

Gliserol

Kolesterol

Aseto asetat

hidroksi butirat

Aseton

Steroid

Steroidogenesis

Kolesterogenesis

Ketogenesis

Diet

Lipid

Karbohidrat

Page 18: Gliserolipid - Aktifitas | Student Blogblog.ub.ac.id/.../files/2012/06/BIOKIMIA-PAPER-LIPIID.docx · Web view115040201111020 ARIF RAHMANDA 115040201111021 program studi agroekoteknologi

Protein

Asam lemak

Trigliserida

Asetil-KoA

Esterifikasi

Lipolisis

Lipogenesis

Oksidasi beta

Siklus asam sitrat

ATP

CO2

H2O

+ ATP

Ikhtisar metabolisme lipid

Metabolisme gliserol

Gliserol sebagai hasil hidrolisis lipid (trigliserida) dapat menjadi sumber

energi. Gliserol ini selanjutnya masuk ke dalam jalur metabolisme karbohidrat

yaitu glikolisis. Pada tahap awal, gliserol mendapatkan 1 gugus fosfat dari ATP

membentuk gliserol 3-fosfat. Selanjutnya senyawa ini masuk ke dalam rantai

respirasi membentuk dihidroksi aseton fosfat, suatu produk antara dalam jalur

glikolisis.

Reaksi-reaksi kimia dalam metabolisme gliserol

Oksidasi asam lemak (oksidasi beta)

Untuk memperoleh energi, asam lemak dapat dioksidasi dalam proses yang

dinamakan oksidasi beta. Sebelum dikatabolisir dalam oksidasi beta, asam lemak

harus diaktifkan terlebih dahulu menjadi asil-KoA. Dengan adanya ATP dan

Page 19: Gliserolipid - Aktifitas | Student Blogblog.ub.ac.id/.../files/2012/06/BIOKIMIA-PAPER-LIPIID.docx · Web view115040201111020 ARIF RAHMANDA 115040201111021 program studi agroekoteknologi

Koenzim A, asam lemak diaktifkan dengan dikatalisir oleh enzim asil-KoA

sintetase (Tiokinase).

Aktivasi asam lemak menjadi asil KoA

Asam lemak bebas pada umumnya berupa asam-asam lemak rantai panjang.

Asam lemak rantai panjang ini akan dapat masuk ke dalam mitokondria dengan

bantuan senyawa karnitin, dengan rumus (CH3)3N+-CH2-CH(OH)-CH2-COO-.

Membran mitokondria interna

Karnitin palmitoil transferase II

Karnitin

Asil karnitin

Translokase

KoA

Karnitin

Asil karnitin

Asil-KoA

Asil karnitin

Beta oksidasi

Membran mitokondria eksterna

ATP + KoA

AMP + PPi

FFA

Asil-KoA

Asil-KoA sintetase

(Tiokinase)

Karnitin palmitoil transferase I

Asil-KoA

Page 20: Gliserolipid - Aktifitas | Student Blogblog.ub.ac.id/.../files/2012/06/BIOKIMIA-PAPER-LIPIID.docx · Web view115040201111020 ARIF RAHMANDA 115040201111021 program studi agroekoteknologi

KoA

Karnitin

Asil karnitin

Mekanisme transportasi asam lemak trans membran mitokondria melalui

mekanisme pengangkutan karnitin

Langkah-langkah masuknya asil KoA ke dalam mitokondria dijelaskan sebagai

berikut:

Asam lemak bebas (FFA) diaktifkan menjadi asil-KoA dengan dikatalisir oleh

enzim tiokinase.

Setelah menjadi bentuk aktif, asil-KoA dikonversikan oleh enzim karnitin

palmitoil transferase I yang terdapat pada membran eksterna mitokondria

menjadi asil karnitin. Setelah menjadi asil karnitin, barulah senyawa tersebut

bisa menembus membran interna mitokondria.

Pada membran interna mitokondria terdapat enzim karnitin asil karnitin

translokase yang bertindak sebagai pengangkut asil karnitin ke dalam dan

karnitin keluar.

Asil karnitin yang masuk ke dalam mitokondria selanjutnya bereaksi dengan

KoA dengan dikatalisir oleh enzim karnitin palmitoiltransferase II yang ada di

membran interna mitokondria menjadi Asil Koa dan karnitin dibebaskan.

Asil KoA yang sudah berada dalam mitokondria ini selanjutnya masuk dalam

proses oksidasi beta.

Dalam oksidasi beta, asam lemak masuk ke dalam rangkaian siklus dengan 5

tahapan proses dan pada setiap proses, diangkat 2 atom C dengan hasil akhir

berupa asetil KoA. Selanjutnya asetil KoA masuk ke dalam siklus asam sitrat.

Dalam proses oksidasi ini, karbon β asam lemak dioksidasi menjadi keton.

Oksidasi karbon β menjadi keton

Page 21: Gliserolipid - Aktifitas | Student Blogblog.ub.ac.id/.../files/2012/06/BIOKIMIA-PAPER-LIPIID.docx · Web view115040201111020 ARIF RAHMANDA 115040201111021 program studi agroekoteknologi

Keterangan:

Frekuensi oksidasi β adalah (½ jumlah atom C)-1

Jumlah asetil KoA yang dihasilkan adalah (½ jumlah atom C)

Oksidasi asam lemak dengan 16 atom C. Perhatikan bahwa setiap proses

pemutusan 2 atom C adalah proses oksidasi β dan setiap 2 atom C yang

diputuskan adalah asetil KoA.

Aktivasi asam lemak, oksidasi beta dan siklus asam sitrat

Telah dijelaskan bahwa asam lemak dapat dioksidasi jika diaktifkan terlebih

dahulu menjadi asil-KoA. Proses aktivasi ini membutuhkan energi sebesar 2P. (-

2P)

Setelah berada di dalam mitokondria, asil-KoA akan mengalami tahap-tahap

perubahan sebagai berikut:

1. Asil-KoA diubah menjadi delta2-trans-enoil-KoA. Pada tahap ini terjadi rantai

respirasi dengan menghasilkan energi 2P (+2P)

2. delta2-trans-enoil-KoA diubah menjadi L(+)-3-hidroksi-asil-KoA

3. L(+)-3-hidroksi-asil-KoA diubah menjadi 3-Ketoasil-KoA. Pada tahap ini

terjadi rantai respirasi dengan menghasilkan energi 3P (+3P)

4. Selanjutnya terbentuklah asetil KoA yang mengandung 2 atom C dan asil-

KoA yang telah kehilangan 2 atom C.

Dalam satu oksidasi beta dihasilkan energi 2P dan 3P sehingga total energi satu

kali oksidasi beta adalah 5P. Karena pada umumnya asam lemak memiliki banyak

atom C, maka asil-KoA yang masih ada akan mengalami oksidasi beta kembali

dan kehilangan lagi 2 atom C karena membentuk asetil KoA. Demikian

seterusnya hingga hasil yang terakhir adalah 2 asetil-KoA.

Page 22: Gliserolipid - Aktifitas | Student Blogblog.ub.ac.id/.../files/2012/06/BIOKIMIA-PAPER-LIPIID.docx · Web view115040201111020 ARIF RAHMANDA 115040201111021 program studi agroekoteknologi

Asetil-KoA yang dihasilkan oleh oksidasi beta ini selanjutnya akan masuk siklus

asam sitrat.

Penghitungan energi hasil metabolisme lipid

Dari uraian di atas kita bisa menghitung energi yang dihasilkan oleh oksidasi

beta suatu asam lemak. Misalnya tersedia sebuah asam lemak dengan 10 atom C,

maka kita memerlukan energi 2 ATP untuk aktivasi, dan energi yang di hasilkan

oleh oksidasi beta adalah 10 dibagi 2 dikurangi 1, yaitu 4 kali oksidasi beta,

berarti hasilnya adalah 4 x 5 = 20 ATP. Karena asam lemak memiliki 10 atom C,

maka asetil-KoA yang terbentuk adalah 5 buah.

Setiap asetil-KoA akan masuk ke dalam siklus Kreb’s yang masing-masing

akan menghasilkan 12 ATP, sehingga totalnya adalah 5 X 12 ATP = 60 ATP.

Dengan demikian sebuah asam lemak dengan 10 atom C, akan dimetabolisir

dengan hasil -2 ATP (untuk aktivasi) + 20 ATP (hasil oksidasi beta) + 60 ATP

(hasil siklus Kreb’s) = 78 ATP.

Sebagian dari asetil-KoA akan berubah menjadi asetoasetat, selanjutnya

asetoasetat berubah menjadi hidroksi butirat dan aseton. Aseto asetat, hidroksi

butirat dan aseton dikenal sebagai badan-badan keton. Proses perubahan asetil-

KoA menjadi benda-benda keton dinamakan ketogenesis.

Proses ketogenesis

Lintasan ketogenesis di hati

Sebagian dari asetil KoA dapat diubah menjadi kolesterol (prosesnya dinamakan

kolesterogenesis) yang selanjutnya dapat digunakan sebagai bahan untuk

disintesis menjadi steroid (prosesnya dinamakan steroidogenesis).

Gambar Lintasan kolesterogenesis

Page 23: Gliserolipid - Aktifitas | Student Blogblog.ub.ac.id/.../files/2012/06/BIOKIMIA-PAPER-LIPIID.docx · Web view115040201111020 ARIF RAHMANDA 115040201111021 program studi agroekoteknologi

Sintesis asam lemak

Makanan bukan satu-satunya sumber lemak kita. Semua organisme dapat

men-sintesis asam lemak sebagai cadangan energi jangka panjang dan sebagai

penyusun struktur membran. Pada manusia, kelebihan asetil KoA dikonversi

menjadi ester asam lemak. Sintesis asam lemak sesuai dengan degradasinya

(oksidasi beta).

Sintesis asam lemak terjadi di dalam sitoplasma. ACP (acyl carrier protein)

digunakan selama sintesis sebagai titik pengikatan. Semua sintesis terjadi di

dalam kompleks multi enzim-fatty acid synthase. NADPH digunakan untuk

sintesis.

Tahap-tahap sintesis asam lemak ditampilkan pada skema berikut.

Tahap-tahap sintesis asam lemak

Penyimpanan lemak dan penggunaannya kembali

Asam-asam lemak akan disimpan jika tidak diperlukan untuk memenuhi

kebutuhan energi. Tempat penyimpanan utama asam lemak adalah jaringan

adiposa. Adapun tahap-tahap penyimpanan tersebut adalah:

- Asam lemak ditransportasikan dari hati sebagai kompleks VLDL.

- Asam lemak kemudian diubah menjadi trigliserida di sel adiposa untuk

disimpan.

- Gliserol 3-fosfat dibutuhkan untuk membuat trigliserida. Ini harus tersedia dari

glukosa.

- Akibatnya, kita tak dapat menyimpan lemak jika tak ada kelebihan glukosa di

Page 24: Gliserolipid - Aktifitas | Student Blogblog.ub.ac.id/.../files/2012/06/BIOKIMIA-PAPER-LIPIID.docx · Web view115040201111020 ARIF RAHMANDA 115040201111021 program studi agroekoteknologi

dalam tubuh.

Dinamika lipid di dalam sel adiposa. Perhatikan tahap-tahap sintesis dan

degradasi trigliserida

Jika kebutuhan energi tidak dapat tercukupi oleh karbohidrat, maka simpanan

trigliserida ini dapat digunakan kembali. Trigliserida akan dipecah menjadi

gliserol dan asam lemak. Gliserol dapat menjadi sumber energi (lihat metabolisme

gliserol). Sedangkan asam lemak pun akan dioksidasi untuk memenuhi kebutuhan

energi pula (lihat oksidasi beta).

(Zaif,2012)

TRANSPORT LIPID DALAM PLASME

Mobilisasi lemak - dalam sel-sel lemak dari jaringan adiposa, epinefrin

merangsang hidrolisis trigliserida menjadi asam lemak dan gliserol, yang

memasuki aliran darah.

Mobilisasi asam lemak dari toko trigliserida dalam jaringan adiposa

membutuhkan enzim lipolitik. Lipolisis disfungsional mempengaruhi homeostasis

energi dan dapat berkontribusi pada patogenesis obesitas dan resistensi insulin.

Sampai saat ini, hormon sensitif lipase (HSL) adalah enzim hanya dikenal untuk

menghidrolisis trigliserida dalam jaringan adiposa mamalia. Di sini, kami

melaporkan bahwa enzim kedua, adiposa lipase trigliserida (ATGL),

mengkatalisis langkah awal dalam hidrolisis trigliserida. Sangat menarik bahwa

ATGL berisi "domain patatin" umum untuk tanaman asil-hidrolisis. ATGL sangat

disajikan dalam jaringan adiposa pada tikus dan manusia. Ini menunjukkan

spesifisitas substrat tinggi untuk triasilgliserol dan berhubungan dengan tetesan

lipid. Penghambatan ATGL nyata menurunkan aktivitas adiposa asil-hidrolase

total. Dengan demikian, ATGL dan HSL terkoordinasi catabolize disimpan

trigliserida dalam jaringan adiposa mamalia.

Page 25: Gliserolipid - Aktifitas | Student Blogblog.ub.ac.id/.../files/2012/06/BIOKIMIA-PAPER-LIPIID.docx · Web view115040201111020 ARIF RAHMANDA 115040201111021 program studi agroekoteknologi

Dalam darah lipid diangkut dalam bentuk kilomikron, Lipoprotein, dan

Albumin, Kilomikron merupakan pengangkut Trigliserida dari bahan yang terdiri

dari asam-asam lemak bebas berantai panjang terdiri dari protein. karena lipid

tidak dapat larut dalam air, bentuk Lipid non polar harus bergabung dengan Lipid

Amfipatik dan Protein untuk membentuk Lipoprotein yang bisa campur dengan

air sehingga dapat diangkut antar jaringan didalam plasma darah yang akueosa.

(Sri,2012)

2.3 Gangguan Penyimpanan Lipid

Gambar 6. Lipidosis

Lipidosis adalah penyakit-penyakit yang disebabkan oleh kelainan pada

enzim-enzim yang memecah lemak, yang mengakibatkan penimbunan bahan-

bahan racun yang dihasilkan oleh lemak di dalam jaringan.

Sekumpulan enzim tertentu membantu tubuh memecah setiap jenis lemak.

Kelainan pada enzim-enzim ini bisa menyebabkan penimbunan bahan lemak

tertentu, yang dalam keadaan normal telah dipecahkan oleh enzim. Lama-lama,

penimbunan ini bisa mengancam berbagai organ tubuh.

Yang termasuk ke dalam lipidosis adalah:

Page 26: Gliserolipid - Aktifitas | Student Blogblog.ub.ac.id/.../files/2012/06/BIOKIMIA-PAPER-LIPIID.docx · Web view115040201111020 ARIF RAHMANDA 115040201111021 program studi agroekoteknologi

1. Penyakit Gaucher

Pada penyakit gaucher, glucocerebroside, yang menghasilkan

metabolisme lemak, menumpuk di jaringan. Penyakit gaucher adalah lipidosis

yang paling sering terjadi. Penyakit tersebut paling umum pada orang-orang

yahudi Ashkenazi (eropa timur). Penyakit gaucher menyebabkan pembesaran hati

dan limpa dan pewarnaan coklat pada kulit. Penumpukan glucocerebroside pada

mata menyebabkan bercak kuning yang disebut pingueculae akan terlihat.

Penumpukan pada tulang rawan bisa menyebabkan nyeri dan menghancurkan

tulang.

Kebanyakan orang mengalamu penyakit gaucher jenis 1, bentuk kronis,

yang menghasilkan pembesaran hati dan limpa dan kelainan tulang. Kebanyakan

adalah orang dewasa, tetapi anak-anak juga bisa mengalami jenis 1. Jenis 2,

bentuk infantile, terbentuk pada masa bayi, bayi dengan penyakit ini mengalami

pembesaran limpa dan kelainan sistem syaraf berat dan biasanya meninggal

dalam waktu setahun. Jenis 3, bentuk juvenile, bisa dimulai kapan saja selama

masa kanak-kanak. Anak dengan penyakit ini mengalami pembesaran hati dan

limpa, kelainan tulang, dan kelainan sistem syaraf yang berkembang dengan

lambat. Anak yang bertahan hidup sampai remaja bisa hidup untuk beberapa

tahun.

Kebanyakan orang dengan penyakit gaucher bisa diobati dengan terapi

penggantian enzim, dimana enzim diberikan dengan cara infus, biasanya setiap 2

minggu. Terapi penggantian enzim lebih efektif untuk orang yang tidak

mengalami komplikasi sistem syaraf.

(Anonymous b, 2012)

Penyakit Gaucher adalah penyakit genetik di mana suatu zat lemak

(lipid) terakumulasi dalam sel dan organ-organ tertentu.

Page 27: Gliserolipid - Aktifitas | Student Blogblog.ub.ac.id/.../files/2012/06/BIOKIMIA-PAPER-LIPIID.docx · Web view115040201111020 ARIF RAHMANDA 115040201111021 program studi agroekoteknologi

Penyakit Gaucher adalah yang paling umum dari penyakit penyimpanan

lisosomal. Hal ini disebabkan oleh kekurangan keturunan dari glucocerebrosidase

enzim (juga dikenal sebagai asam β-glukosidase). Enzim bekerja pada suatu

glucocerebroside zat lemak (juga dikenal sebagai glucosylceramide). Bila enzim

yang rusak, substansi terakumulasi, terutama di sel-sel dari garis keturunan sel

mononuklear. Bahan lemak dapat mengumpulkan di limpa, hati, ginjal, paru-paru,

otak dan sumsum tulang. Gejala mungkin termasuk pembesaran limpa dan hati,

kerusakan hati, gangguan skeletal dan lesi tulang yang mungkin menyakitkan,

komplikasi neurologis berat, pembengkakan kelenjar getah bening dan (kadang-

kadang) sendi yang berdekatan, perut buncit, warna kecoklatan pada kulit,

anemia, darah rendah trombosit dan deposit lemak kuning pada putih mata

(sklera). Orang yang terkena dampak paling serius juga mungkin lebih rentan

terhadap infeksi. Penyakit ini disebabkan oleh mutasi resesif pada gen terletak

pada kromosom 1 dan mempengaruhi laki-laki dan perempuan.

Beberapa bentuk penyakit Gaucher dapat diobati dengan terapi

penggantian enzim. Hal ini dinamai setelah dokter Prancis Philippe Gaucher,

yang awalnya digambarkan pada tahun 1882. Sebuah studi tahun 1525 Gaucher

pasien di Amerika Serikat menyarankan bahwa sementara risiko kanker tidak

meningkat, keganasan tertentu (limfoma non-Hodgkin, melanoma dan kanker

pankreas) terjadi pada tingkat 2-3 kali lebih tinggi.

Penyakit ini pertama kali diakui oleh dokter Perancis Philippe Gaucher,

yang awalnya digambarkan pada tahun 1882 dan meminjamkan namanya untuk

kondisi tersebut. Dasar biokimia untuk penyakit akan dijelaskan pada tahun 1965.

Pengobatan efektif pertama untuk penyakit itu, Ceredase obat, disetujui oleh FDA

pada bulan Juni 1995. Sebuah obat ditingkatkan, Cerezyme, telah disetujui oleh

FDA pada tahun 2001 dan telah menggantikan penggunaan Ceredase.

Gaucher disease adalah gangguan metabolisme yang diwarisi di mana

jumlah berbahaya suatuzat lemak yang disebut glucocerebroside menumpuk di

Page 28: Gliserolipid - Aktifitas | Student Blogblog.ub.ac.id/.../files/2012/06/BIOKIMIA-PAPER-LIPIID.docx · Web view115040201111020 ARIF RAHMANDA 115040201111021 program studi agroekoteknologi

limpa, hati, paru-paru, sumsum tulang,dan kadang-kadang di otak. Ada tiga jenis

penyakit Gaucher. Kategori pertama, disebut tipe 1,adalah yang paling umum.

Pasien dalam kelompok ini biasanya mudah memar dan mengalami kelelahan

karena anemia dan platelet darah rendah. Mereka juga memiliki hati dan

limpamembesar, gangguan tulang, dan, dalam beberapa kasus, paru dan

kerusakan ginjal. Tidak adatanda-tanda keterlibatan otak. Gejala dapat muncul

pada usia berapa pun. Dalam tipe 2 penyakit Gaucher, pembesaran hati dan limpa

yang jelas dengan 3 bulan. Pasien mengalami kerusakanotak yang luas dan

progresif dan biasanya mati karena usia 2 tahun. Dalam kategori ketiga, tipeyang

disebut 3, pembesaran hati dan limpa adalah variabel, dan tanda-tanda

keterlibatan otak seperti kejang secara bertahap menjadi jelas. Semua pasien

Gaucher disease menunjukkankekurangan dari glucocerebrosidase disebut enzim

yang terlibat dalam pemecahan dan daur ulang glucocerebroside. Tingginya kadar

lemak dalam bahan ini mencegah sel sel dan organ berfungsi dengan benar.

penyakit Gaucher adalah salah satu penyakit penyimpanan beberapalipid

Gejala Gaucher Disease

Gejala penyakit Gaucher sangat bervariasi di antara mereka yang

mengalami gangguan tersebut.Gejala klinis utama meliputi:* Pembesaran hati dan

limpa (hepatosplenomegali).* Sejumlah rendah sel darah merah (anemia).*

Mudah memar disebabkan oleh rendahnya tingkat platelet (trombositopenia).*

Bone penyakit (nyeri tulang dan fraktur). Gejala lain tergantung pada jenis

penyakit Gaucher meliputi jantung, paru-paru dan masalahsistem saraf. Gejala-

gejala penyakit Tipe 1 Gaucher termasuk penyakit tulang, hepatosplenomegali,

anemia, dan trombositopenia, dan penyakit paru-paru. Gejala-gejala dalam 2 Jenis

dan Tipe 3 penyakit Gaucher termasuk yang Tipe 1 dan lain masalahyang

melibatkan sistem saraf seperti masalah mata, kejang dan kerusakan otak. Dalam

tipe 2 penyakit Gaucher, masalah medis serius memulainya sejak dikandungan.

Page 29: Gliserolipid - Aktifitas | Student Blogblog.ub.ac.id/.../files/2012/06/BIOKIMIA-PAPER-LIPIID.docx · Web view115040201111020 ARIF RAHMANDA 115040201111021 program studi agroekoteknologi

Orang-orang ini biasanya tidak hidup setelah usia dua. Ada juga beberapa pasien

dengan tipe 2 penyakit Gaucher yang mati pada periode baru lahir, sering dengan

masalah kulit yang parah atau akumulasi cairanyang berlebihan (hidrops).

Individu dengan penyakit Gaucher Tipe 3 mungkin mengalami gejala

sebelum mereka adalah dua tahun, tetapi sering memiliki lebih lambat proses

penyakit progresif dan keterlibatan otak cukup variabel. Mereka biasanya

memiliki memperlambat gerakanhorisontal mata.

(Rahman,2012)

Gambar 7. Penyakit Gaucher

Gaucher Basics

Gaucher (pronounced “go-shay”) Disease is a genetic disorder, which results

in the deficiency in an enzyme, causing a portion of old cells to be stored in areas

such as the liver, spleen, lungs, lymph system, and bones instead of being

expelled from the body. In more severe cases, which affect young children, they

also accumulate in the central nervous system.

Page 30: Gliserolipid - Aktifitas | Student Blogblog.ub.ac.id/.../files/2012/06/BIOKIMIA-PAPER-LIPIID.docx · Web view115040201111020 ARIF RAHMANDA 115040201111021 program studi agroekoteknologi

What Are Gaucher Cells

Gambar 8. Sel Gaucher

The human body contains specialized cells called macrophages that

remove worn-out cells by degrading them into simple molecules for recycling.

This process is analogous to eating and digesting food. The macrophages “eat”

worn-out cells and degrade them inside cell compartments called lysosomes that

serve as the “digestive tracts” of cells. The enzyme glucocerebrosidase

(pronounced “gloo-ko-ser-e-bro-si-dase”) is located within the lysosomes and is

responsible for breaking down glucocerebroside into glucose and a fat called

ceramide.

People with Gaucher Disease lack the normal form of the

glucocerebrosidase enzyme and are unable to break down glucocerebriside.

Instead, the glucocerebroside remains stored within the lysosomes preventing the

macrophages from functioning normally. Enlarged macrophages containing

undigested glucocerebroside are called Gaucher cells. This is why Gaucher

Disease is often referred to as a “storage disease”. Because the enzyme is not

working properly, these undigested cells are “stored,” and accumulate in various

parts of the body.

Page 31: Gliserolipid - Aktifitas | Student Blogblog.ub.ac.id/.../files/2012/06/BIOKIMIA-PAPER-LIPIID.docx · Web view115040201111020 ARIF RAHMANDA 115040201111021 program studi agroekoteknologi

What Happens When Gaucher Cells Accumulate

Gaucher cells most often accumulate in the spleen, liver, and bone

marrow. They may also collect in other tissues, including the lymphatic system,

lungs, skin, eyes, kidney, and heart. Frequently, an organ that contains Gaucher

cells becomes enlarged and does not function properly, resulting in clinical

symptoms associated with the disease. Providing there is no central nervous

system (brain) involvement, Gaucher Disease is referred to as Gaucher Type 1.

Individuals of all ages can be affected by Gaucher Disease Type 1.

Why Is Gaucher Disease Type 2 and Type 3 More Serious

Gambar 9. A phenotypic continuum of Gaucher disease

In Type 2 and Type 3 Gaucher Disease symptoms generally appear in infancy, or

early childhood. Unlike Type 1, the central nervous system (brain) is affected.

This can manifest itself with abnormally slow eye movements, unsteadiness,

swallowing problems, seizures, among other symptoms. Neurological

involvement will range from minimal to severe involvement. Central nervous

Page 32: Gliserolipid - Aktifitas | Student Blogblog.ub.ac.id/.../files/2012/06/BIOKIMIA-PAPER-LIPIID.docx · Web view115040201111020 ARIF RAHMANDA 115040201111021 program studi agroekoteknologi

system involvement is significantly more debilitating, and in many cases, causes

death.

What Can Be Done

Gaucher patients can receive enzyme replacement infusions. Enzyme

replacement has worked well to control the systemic (non-central nervous system)

complications most commonly found in Type 1 patients. However, the

replacement enzyme has difficulty crossing the “blood brain” barrier, therefore, in

the Type 2 and Type 3 form of Gaucher Disease, it has had no discernible

therapeutic effect on the central nervous system, or brain involvement.

Gaucher Disease Is Inherited

Much of a person’s makeup is a result of what is inherited from each

parent. Certain characteristics, such as eye color, height, and genetic disease are

passed from parents to children. The genes for these characteristics are organized

on 23 pairs of chromosomes. Genes contain the blueprints that the body’s cells

use to produce proteins, the building blocks of life. Each chromosome contains

thousands of genes. An individual normally inherits one copy of each gene from

each parent. The genes for glucocerebrosidase are also passed on from parents to

children. In Gaucher Disease, the blueprint for the glucocerebrosidase enzyme (a

type of protein), is defective. As a result, the glucocerebrosidase produced from

the defective genes is unable to perform its normal function.

Is the risk of inheriting Gaucher Disease the same for males and females?

Copies of the gene for glucocerebrosidase are carried on a chromosome

that is not involved in determining an individual’s sex. As a result, the defective

glucocerebrosidase gene can be passed on to either males or females. One pair of

chromosomes, called the sex chromosomes, differs between men and women in a

way that determines their sexual identities. The other 22 pairs of chromosomes

Page 33: Gliserolipid - Aktifitas | Student Blogblog.ub.ac.id/.../files/2012/06/BIOKIMIA-PAPER-LIPIID.docx · Web view115040201111020 ARIF RAHMANDA 115040201111021 program studi agroekoteknologi

are called autosomes. The gene for the glucocerebrosidase enzyme is on one of

the autosomal chromosome pairs. Gaucher Disease is referred to as an autosomal

recessive disorder. Recessive refers to the fact that in order to develop the disease,

an individual must inherit two defective copies of the gene, one from each parent.

Who are Gaucher carriers?

A person with one normal gene and one defective gene for

glucocerebrosidase is a carrier of Gaucher Disease. Such individuals will not

develop Gaucher Disease because as long as one of the two genes for

glucocerebrosidase is normal, enough glucocerebrosidase can be produced to

prevent glucocerebroside from accumulating. Although a Gaucher carrier will

have no symptoms of Gaucher Disease, the odds are 50% that the “Gaucher gene”

will be passed on to each of his or her children. A child will only develop

Gaucher Disease if he or she inherits a defective gene from both parents.

What are the odds of having children that have Gaucher Disease or who are

Gaucher carriers?

Gambar 10. Bagan pewarisan gaucher

Page 34: Gliserolipid - Aktifitas | Student Blogblog.ub.ac.id/.../files/2012/06/BIOKIMIA-PAPER-LIPIID.docx · Web view115040201111020 ARIF RAHMANDA 115040201111021 program studi agroekoteknologi

If both parents have normal genes for glucocerebrosidase, each child will

inherit two normal genes, one from each parent, and will neither have

Gaucher Disease nor be a carrier.

If one parent is a carrier of Gaucher Disease and the other parent is not, there

is a 50% chance of having a child who inherits the “Gaucher gene” from the

carrier parent, and becomes a carrier of Gaucher Disease. None of the children

will have Gaucher Disease, because they will have one normal gene inherited

from the other parent.

If both parents are carriers of Gaucher Disease, with each pregnancy there is a

25% chance of having a child who inherits one “Gaucher gene” from each

parent, and thus has Gaucher Disease. There is a 50% chance of having a

child who inherits a “Gaucher gene” from one parent and a normal gene from

the other parent, and becomes a carrier of Gaucher Disease. Finally, there is a

25% chance for each pregnancy of having a child who inherits two normal

genes, one from each parent, and who neither has Gaucher Disease, nor is a

carrier.

It must be emphasized that the odds for each pregnancy, of inheriting Gaucher

Disease, are totally independent of whether or not a previous child has

Gaucher Disease. Having one child with Gaucher Disease does not mean that

the next three children cannot inherit Gaucher Disease.

If one parent has Gaucher Disease and the other parent does not have Gaucher

Disease, nor is a carrier, all children will inherit the “Gaucher gene” from the

parent with Gaucher Disease, and will become carriers. None of these children

will have Gaucher Disease themselves.

If one parent has Gaucher Disease and the other parent is a Gaucher carrier,

there is a 50% chance of having a child who inherits a “Gaucher gene” from

each parent, and thus has Gaucher Disease. There is also a 50% chance of

having a child who only inherits the “Gaucher gene” from one parent, and

becomes a carrier.

Page 35: Gliserolipid - Aktifitas | Student Blogblog.ub.ac.id/.../files/2012/06/BIOKIMIA-PAPER-LIPIID.docx · Web view115040201111020 ARIF RAHMANDA 115040201111021 program studi agroekoteknologi

If both parents have Gaucher Disease, all of their children will inherit two

“Gaucher genes” and will have Gaucher Disease as well.

(Anonymous c, 2012)

2. Penyakit Niemann-Pick

Penyakit Niemann-Pick adalah suatu penyakit keturunan dimana terjadi

kekurangan suatu enzim khusus yang mengakibatkan penimbunan sfingomielin

(hasil metabolisme lemak) atau terdapat penimbunan kolesterol yang abnormal.

PENYEBAB

Gen yang bertanggungjawab terhadap penyakit Niemann-Pick bersifat resesif,

seseorang harus memiliki 2 gen dari kedua orang tuanya.

Penyakit ini paling banyak terjadi pada keluarga Yahudi.

GEJALA

Penyakit Niemann-Pick memiliki lima bentuk atau lebih, tergantung kepada

beratnya kekurangan enzim atau beratnya penimbunan kolesterol.

Pada bentuk juvenil berat yang disertai kekurangan enzim, sama sekali

tidak terdapat enzim. Terjadi kelainan sistem saraf yang berat karena saraf tidak

dapat menggunakan sfingomielin untuk menghasilkan mielin (selubung saraf).

Anak-anak dengan penyakit ini memiliki pertumbuhan lemak di dalam

kulit, memiliki daerah pigmentasi yang gelap serta mengalami pembesaran hati,

limpa dan kelenjar getah bening. Anak-anak tersebut juga bisa mengalami

retardasi mental (keterbelakangan mental). Anak-anak ini biasanya mengalami

anemia dengan jumlah sel darah putih dan trombosit yang rendah, yang membuat

mereka mudah terkena infeksi dan mudah memar.

Page 36: Gliserolipid - Aktifitas | Student Blogblog.ub.ac.id/.../files/2012/06/BIOKIMIA-PAPER-LIPIID.docx · Web view115040201111020 ARIF RAHMANDA 115040201111021 program studi agroekoteknologi

DIAGNOSA

Beberapa bentuk penyakit Niemann-Pick dapat didiagnosis pada janin dengan

mengambil contoh vilus korion atau amniosintentesis (pemeriksaan cairan

ketuban). Sesudah lahir, diagnosis dapat ditegakkan dengan melakukan biopsi

hati.

PENGOBATAN

Penyakit Niemann-Pick tidak dapat diobati, dan anak-anak yang menderita

penyakit ini cenderung meninggal karena infeksi atau kelainan fungsi sistem saraf

pusat yang progresif.

(Anonymous b,2012)

Niemann-Pick disease refers to a group of inherited conditions that affect the

body’s metabolism. In patients with this rare disorder, fatty material builds up in

various vital organs, sometimes including the brain.

There are four main types of Niemann-Pick disease:

Type A—causes fatty substances to collect in the liver and spleen. Patients

have severe brain damage and usually die by age two or three.

Type B—affects the liver and spleen. Organs enlarge during the pre-teen

years. There is usually no brain damage. Patients usually suffer from

breathing problems and die in teen years or early adulthood. The prognosis is

better for type B than type A.

Type C—produces extensive brain damage. The liver and spleen are

moderately enlarged. Type C usually starts in childhood and leads to death in

teen years or early adulthood.

Type D—similar to type C, but occurs only in people related to a family that

lived in Nova Scotia at the start of the 1700s. Type D is now recognized as a

variation of type C.

Page 37: Gliserolipid - Aktifitas | Student Blogblog.ub.ac.id/.../files/2012/06/BIOKIMIA-PAPER-LIPIID.docx · Web view115040201111020 ARIF RAHMANDA 115040201111021 program studi agroekoteknologi

Liver and Spleen

.Gambar 11. Liver and Spleen

Causes

Niemann-Pick disease is inherited. It is an autosomal recessive trait, which means

that both parents must carry the abnormal gene for their child to inherit the

disease. The exact cause depends on the type of Niemann-Pick disease.

Types A and B

A fatty material called sphingomyelin builds up in the patient's organs. This

substance is normally present in the membrane of most cells. The enzyme acid

sphingomyelinase normally breaks down this substance. However, people with

type A or B either do not have enough of this enzyme or this enzyme does not

work properly. Without the properly functioning enzyme, this fatty material

builds up in the cells. The cells die and the organ does not work properly.

Types C and D

In these two types, nerve cells in the brain are unable to move cholesterol out.

This allows cholesterol to build up, which keeps cells from functioning normally.

Page 38: Gliserolipid - Aktifitas | Student Blogblog.ub.ac.id/.../files/2012/06/BIOKIMIA-PAPER-LIPIID.docx · Web view115040201111020 ARIF RAHMANDA 115040201111021 program studi agroekoteknologi

Risk Factors

A risk factor is something that increases your chance of getting a disease or

condition.

Risk factors for Niemann-Pick disease include:

Family members with Niemann-Pick disease

Ashkenazi Jewish heritage (types A and B)

Nova Scotia, French-Canadian ancestry (type D)

Spanish-American population of southern New Mexico and Colorado (type C)

North African ancestry, Maghreb region including Tunisia, Morocco, and

Algeria (type B)

Symptoms

Symptoms of Niemann-Pick disease may develop during infancy, childhood, or

the teen years, depending on the type of the disease. Symptoms vary. Not all

patients will develop every symptom. Symptoms usually worsen over time.

Type A

Symptoms begin within the first few months of life. They may include:

Yellow skin and eye coloration

Enlarged belly (due to enlarged liver and spleen)

Mental retardation

Loss of motor skills

Difficulty swallowing and feeding

Failure to thrive

Seizures

Visual problems

Page 39: Gliserolipid - Aktifitas | Student Blogblog.ub.ac.id/.../files/2012/06/BIOKIMIA-PAPER-LIPIID.docx · Web view115040201111020 ARIF RAHMANDA 115040201111021 program studi agroekoteknologi

Spastic movements (later in disease)

Rigid muscles (later in disease)

Type B

Symptoms start during pre-teen years. They may include:

Yellow skin and eye coloration

Enlarged belly (due to enlarged liver and spleen)

Enlarged lymph nodes

Osteoporosis , or brittle bones

Breathing difficulties

Frequent respiratory infections

Types C and D

Symptoms may start in infancy, childhood, or teen years. They may include:

Yellow skin and eye coloration

Unsteady gait

Trouble walking

Difficulty swallowing

Unable to look up or down

Vision loss

Hearing loss

Slurred speech

Enlarged spleen and liver

Loss of motor skills

Difficulty swallowing

Learning problems

Sudden loss of muscle tone

Tremors

Page 40: Gliserolipid - Aktifitas | Student Blogblog.ub.ac.id/.../files/2012/06/BIOKIMIA-PAPER-LIPIID.docx · Web view115040201111020 ARIF RAHMANDA 115040201111021 program studi agroekoteknologi

Seizures

Psychosis or dementia

Diagnosis

The doctor will ask about the child’s symptoms and medical history, and perform

a physical exam.

Tests may include:

For all types:

Complete blood cell count (CBC), measurement of acid sphingomyelinase

activity in white blood cells

DNA testing—to look for a mutated gene associated with the disease

For type C:

Skin biopsy —removal of a skin sample to check how it transports and stores

cholesterol

Treatment

No specific or effective treatment currently exists for Niemann-Pick disease.

Patients with type B may be given oxygen to help with lung problems. Research

is focusing on the use of bone marrow transplantation , enzyme replacement

therapy, and gene therapy.

Prevention

There are no specific guidelines for preventing Niemann-Pick disease. Prevention

measures are currently available in the areas of genetic testing and prenatal

Page 41: Gliserolipid - Aktifitas | Student Blogblog.ub.ac.id/.../files/2012/06/BIOKIMIA-PAPER-LIPIID.docx · Web view115040201111020 ARIF RAHMANDA 115040201111021 program studi agroekoteknologi

diagnosis. If you have Niemann-Pick disease or a have a family history of the

disorder, you can talk to a genetic counselor when deciding to have children.

(Wood,2012)

3. Penyakit Fabry

Gambar 12. Penyakit fabry

Penyakit Fabry adalah penyakit keturunan yang jarang terjadi, yang menyebabkan

penimbunan glikolipid (hasil metabolisme lemak).

PENYEBAB

Gen yang rusak dibawa oleh kromosom X sehingga penyakit ini hanya terjadi

pada pria, yang hanya memiliki 1 kromosom X.

Page 42: Gliserolipid - Aktifitas | Student Blogblog.ub.ac.id/.../files/2012/06/BIOKIMIA-PAPER-LIPIID.docx · Web view115040201111020 ARIF RAHMANDA 115040201111021 program studi agroekoteknologi

GEJALA

Penimbunan glikolipid menyebabkan angiokeratoma, yang merupakan

pertumbuhan kulit yang jinak di batang tubuh bagian bawah.

Kornea mata menjadi seperti berawan, mengakibatkan gangguan penglihatan.

Nyeri seperti terbakar dapat terjadi pada lengan dan tungkai, dan penderita

mungkin mengalami episode demam. Kematian terutama disebabkan oleh gagal

ginjal, penyakit jantung atau stroke akibat tekanan darah tinggi.

DIAGNOSA

Penyakit Fabry dapat didiagnosis pada janin dengan memeriksa contoh vilus

korion atau amniosentesis (pemeriksaan cairan ketuban).

PENGOBATAN

Untuk mengurangi nyeri dan demam diberikan analgetik (obat pereda

nyeri). Penyakit ini tidak dapat disembuhkan namun peneliti sedang menyelidiki

suatu pengobatan dimana kekurangan enzim yang terjadi diganti melalui

transfusi.

(Anonymous b,2012)

Signs and Symptoms

Because Fabry disease is rare and not always well recognized, its symptoms are

sometimes overlooked or attributed to other more common conditions. There are,

however, a number of signs and symptoms that people with Fabry disease

typically experience:

Burning, tingling pain in the hands and feet

Page 43: Gliserolipid - Aktifitas | Student Blogblog.ub.ac.id/.../files/2012/06/BIOKIMIA-PAPER-LIPIID.docx · Web view115040201111020 ARIF RAHMANDA 115040201111021 program studi agroekoteknologi

Pain radiating throughout the body

Impaired sweating

Heat/cold intolerance

Skin rashes (angiokeratomas)

Corneal whorling (pattern on the cornea of the eye – generally does not affect

vision and can only be seen using special eye exam equipment called a slit

lamp)

Hearing problems

Gastrointestinal problems, such as diarrhea or vomiting

Heart problems (including enlarged heart and heart valve problems)

Kidney problems

Nervous system problems, such as stroke

Psychological issues, such as depression

The graphic below demonstrates how the signs and symptoms may become

progressively more serious and numerous as people with Fabry disease get older.

Gambar 13. Progressive of fabry disease

Page 44: Gliserolipid - Aktifitas | Student Blogblog.ub.ac.id/.../files/2012/06/BIOKIMIA-PAPER-LIPIID.docx · Web view115040201111020 ARIF RAHMANDA 115040201111021 program studi agroekoteknologi

Since Fabry disease is X-linked, it predominantly affects males, although females

may have disease manifestations to a greater extent than previously thought. The

rates of progression of organ impairment may be slower in females than in males

with Fabry disease, and severity of signs and symptoms is variable.

(Anonymous d, 2012)

4. Penyakit Wolman

Gambar 14. Wolman

Penyakit Wolman adalah gangguan yang dihasilkan ketika jenis spesifik

pada kolesterol dan gliserida menumpuk di jaringan, gangguan ini disebabkan

pembesaran limpa dan hati. Penyimpanan kalsium pada kelenjar adrenalin

membuat mereka lebih keras, dan diare lemak (steatorrhea) juga terjadi. Bayi

dengan penyakit Wolman biasanya meninggal dalam usia 6 bulan. 

( Rachmawati,2012)

Page 45: Gliserolipid - Aktifitas | Student Blogblog.ub.ac.id/.../files/2012/06/BIOKIMIA-PAPER-LIPIID.docx · Web view115040201111020 ARIF RAHMANDA 115040201111021 program studi agroekoteknologi

5. Xantomatosis Serebrotendinosa

Gambar 15. Xantomatosis Serebrotendinosa

Xantomatosis Serebrotendinosa adalah suatu penyakit keturunan yang jarang

terjadi, yang disebabkan oleh penimbunan kolestanol (suatu produk metabolisme

kolesterol) di dalam jaringan.

GEJALA

Penyakit ini pada akhirnya menyebabkan:

- pergerakan yang tidak terkendali

- demensia (pikun)

- katarak

- pertumbuhan lemak (xantoma) pada tendo (urat daging).

Gejala-gejala ini seringkali baru muncul pada saat penderita berusia di atas 30

tahun.

PENGOBATAN

Bila gejala tersebut muncul lebih awal, obat kenodiol bisa membantu mencegah

Page 46: Gliserolipid - Aktifitas | Student Blogblog.ub.ac.id/.../files/2012/06/BIOKIMIA-PAPER-LIPIID.docx · Web view115040201111020 ARIF RAHMANDA 115040201111021 program studi agroekoteknologi

perkembangan penyakit, tetapi tidak dapat menyembuhkan kerusakan-kerusakan

yang telah terjadi sebelumnya.

(Anonymou b,2012)

Gambar 16. Xantomatosis Serebrotendinosa

Xantomatosis Serebrotendinosa is a rare hereditary disease that occurs,

caused by the accumulation kolestanol (a product of cholesterol metabolism) in

the network.

SYMPTOMS

This disease eventually causes:

- Uncontrolled movements

- Dementia (senile)

- Cataracts

- Growth of fat (xantoma) on the tendon (tendon).

These symptoms often emerged only when patients aged over 30 years.

TREATMENT

Page 47: Gliserolipid - Aktifitas | Student Blogblog.ub.ac.id/.../files/2012/06/BIOKIMIA-PAPER-LIPIID.docx · Web view115040201111020 ARIF RAHMANDA 115040201111021 program studi agroekoteknologi

If these symptoms appear early, kenodiol drug can help prevent the progression of

the disease, but can not heal the damage that has happened before.

(Anonymou e, 2009)

Cerebrotendinous xanthomatosis terjadi ketika cholestanol, produk pada

metabolisme kolesterol, menumpuk pada jaringan. Gangguan ini segera

megakibatkan gerakan yang tidak terkoordinasi, dementia, katarak, dan

perkembangan lemak (xanthomas) pada tendon. Gejala-gejala kelumpuhan sering

muncul setelah usia 30 tahun. Jika mulai lebih awal, obat chenodiol membantu

mencegah perkembangan penyakit ini, tetapi tidak dapat membatalkan kerusakan

apapun yang terjadi. 

( Rachmawati,2012)

6. Sitosterolemi

Pada sitosterolemia, lemak dari buah-buahan dan sayuran menumpuk di

darah dan jaringan. Pembentukan lemak menyebabkan atherosclerosis, sel darah

merah yang tidak normal, dan penyimpanan lemak pada tendon (xanthomas).

Pengobatan terdiri dari pengurangan asupan makanan yang kaya akan lemak

tumbuhan, seperti minyak sayur, dan menggunakan resin cholestyramine. 

( Rachmawati,2012)

Sitosterolemi adalah suatu penyakit keturunan yang jarang terjadi, dimana

lemak yang berasal dari buah-buahan dan sayur-sayuran tertimbun di dalam darah

dan jaringan.

GEJALA

Penimbunan lemak menyebabkan terjadinya:

- aterosklerosis

Page 48: Gliserolipid - Aktifitas | Student Blogblog.ub.ac.id/.../files/2012/06/BIOKIMIA-PAPER-LIPIID.docx · Web view115040201111020 ARIF RAHMANDA 115040201111021 program studi agroekoteknologi

- kelainan sel darah merah

- pengendapan lemak pada tendo (xantoma).

PENGOBATAN

Mengurangi asupan makanan yang kaya akan lemak tumbuhan (seperti minyak

sayur) dan mengkonsumsi resin kolestiramin.

(Anonymous f, 2012)

7. Penyakit Refsum

Gambar 17. Refsum

Pada penyakit Refsun, asam phytanic, yang menghasilkan metabolisme

lemak, menumpuk di jaringan. Pembentukan asam phytanic menyebabkan

kerusakan syaraf dan retina, gerakan kejang, dan perubahan pada tulang dan kulit.

Pengobatan meliputi menghindari makan buah-buahan hijau dan sayuran yang

mengandung klorofil. Plasmapheresis, dimana asam phytanic diangkat dari darah,

kemungkinan sangat membantu. 

( Rachmawati,2012)

DEFINITIONS

Sitosterolemi is a rare hereditary disease that occurs, where the fat comes from

fruits and vegetables piled in the blood and tissues.

Page 49: Gliserolipid - Aktifitas | Student Blogblog.ub.ac.id/.../files/2012/06/BIOKIMIA-PAPER-LIPIID.docx · Web view115040201111020 ARIF RAHMANDA 115040201111021 program studi agroekoteknologi

SYMPTOMS

Accumulation of fat leads to:

- Atherosclerosis

- Red blood cell abnormalities

- Deposition of fat on tendon (xantoma).

TREATMENT

Reduce intake of foods rich in plant fats (such as vegetable oil) and consume

kolestiramin resin.

(Anonymous g, 2012)

DEFINISI

Penyakit Refsum adalah suatu penyakit keturunan yang jarang terjadi, dimana

asam fitanik (hasil metabolisme lemak) tertimbun di dalam jaringan.

GEJALA

Penimbunan asam fitanik menyebabkan:

- kerusakan saraf dan retina

- pergerakan yang spastik (kaku)

- perubahan pada tulang dan kulit.

PENGOBATAN

Menghindari sayuran dan buah-buahan yang berwarna hijau, yang mengandung

klorofil. Plasmaferesis adalah suatu prosedur dimana asam fitanik dikeluarkan

dari darah.

Page 50: Gliserolipid - Aktifitas | Student Blogblog.ub.ac.id/.../files/2012/06/BIOKIMIA-PAPER-LIPIID.docx · Web view115040201111020 ARIF RAHMANDA 115040201111021 program studi agroekoteknologi

(Anonymous b, 2012)

8. Penyakit Tay-Sachs

Gambar 18. Tay-sach

Pada penyakit tay-sach, ganglioside, yang menghasilkan metabolisme

lemak, menumpuk pada jaringan. Penyakit tersebut paling sering terjadi asli

yahudi di eropa timur. Pada usia yang sangat dini, anak dengan penyakit ini

menjadi semakin lambat dan tampak mengalami sifat otot yang terkulai.

Terbentuk kejang diikuti kelumpuhan, dementia, dan kebutaan. Anak ini biasanya

meninggal di usia 3 atau 4 tahun. Penyakit tay-sachs bisa diidentifikasikan pada

janin dengan contoh chorionic villus atau amniocentesis. Penyakit tersebut tidak

dapat diobati atau disembuhkan. 

( Rachmawati,2012)

2.4 Oksidasi dan Sintesis Asam Lemak

Sintesis asam lemak

Asam lemak adalah senyawa alifatik dengan gugus karboksil. Bersama-sama

dengan gliserol, merupakan penyusun utama minyak nabati atau lemak dan

merupakan bahan baku untuk semua lipida pada makhluk hidup. Asam ini mudah

Page 51: Gliserolipid - Aktifitas | Student Blogblog.ub.ac.id/.../files/2012/06/BIOKIMIA-PAPER-LIPIID.docx · Web view115040201111020 ARIF RAHMANDA 115040201111021 program studi agroekoteknologi

dijumpai dalam minyak masak (goreng), margarin, atau lemak hewan dan

menentukan nilai gizinya. Secara alami, asam lemak bisa berbentuk bebas (karena

lemak yang terhidrolisis) maupun terikat sebagai gliserida.

Asam lemak dapat dibentuk dari senyawa-senyawa yang mengandung karbon seperti

asam asetat, asetaldehid, dan etanol yang merupakan hasil respirasi tanaman. Sintesis

asam lemak dilakukan dalam kondisi anaerob dengan bantuan sejenis bakteri.

Karbohidrat dan asam amino yang dikonsumsi berlebihan akan dikonversi menjadi

asam lemak dan disimpan sebagai triasilgliserol.

Dan proses ini (selanjutnya kita sebut sintesis asam lemak) paling banyak terjadi di

hati, ginjal, jaringan adiposa dan kelenjar mamaria.

Dalam proses ini, asetil KoA bertindak sebagai substrat langsung atau bahan

utamanya, sedangkan palmitat sebagai produk akhirnya.

Sintesis asam lemak melibatkan asetil KoA dan NADPH. Asetil KoA disini berfungsi

sebagai sumber atom karbon sementara NADPH berperan sebagai bahan

pendukungnya saja.

Sintesis asam lemak terjadi di dalam sitoplasma. ACP (acyl carrier protein)

digunakan selama sintesis sebagai titik pengikatan. Semua sintesis terjadi di dalam

kompleks multi enzim-fatty acid synthase.

Proses biokimia sintesis asam lemak pada hewan dan tumbuhan relatif sama. Berbeda

dengan tumbuhan, yang mampu membuat sendiri kebutuhan asam lemaknya, hewan

kadang kala tidak mampu memproduksi atau mencukupi kebutuhan asam lemak

tertentu. Asam lemak yang harus dipasok dari luar ini dikenal sebagai asam lemak

esensial karena organisme yang memerlukan tidak memiliki cukup enzim untuk

membentuknya.

Page 52: Gliserolipid - Aktifitas | Student Blogblog.ub.ac.id/.../files/2012/06/BIOKIMIA-PAPER-LIPIID.docx · Web view115040201111020 ARIF RAHMANDA 115040201111021 program studi agroekoteknologi

Sintesis asam lemak terjadi dalam 3 proses. Yang diantaranya:

1. Produksi asetil KoA dan NADPH

2. Pembentukan Malonil KoA dari asetil KoA

3. Reaksi kompleks sintesis asam lemak

Produksi asetil KoA dan NADPH

Asetil KoA dan NADPH merupakan syarat paling penting dalam sintesis

asam lemak.

Asetil KoA diproduksi di dalam mitokondria melalui oksidasi asam lemak dan

piruvat, asam amino dan juga dari badan keton.

Dimulai dari proses yang terjadi di sitoplasma sampai ke dalam mitokondria.

Asetil KoA yang dihasilkan tersebutlah yang menjadi salah satu sumber bahan

untuk sintesis asam lemak ini.

Sedangkan sumber asetil KoA yang diperoleh dari piruvat disediakan oleh

piruvat dehidrogenase.

Piruvat yang masuk ke dalam mitokondria akan diubah menjadi asetil KoA

dan oksaloasetat.

Piruvat dehidrogenase akan merubah piruvat menjadi asetil KoA sedangkan

piruvat karboksilase mengubah piruvat menjadi oksaloasetat.

Sedangkan bahan NADPH dapat diperoleh dari jalur pentosa fosfat dan bisa

juga dari NADPH yang dihasilkan enzim malat.

Kemudian, untuk memulai proses sintesis asam lemak, asetil KoA akan

bergabung terlebih dahulu dengan oksaloasetat membentuk sitrat.

Asetil KoA harus diubah dulu menjadi sitrat karena asetil KoA tidak mampu

menembus membran mitokondria.

Sitrat yang baru saja dibentuk mampu dengan bebas menembus membran

mitokondria sampai ke sitoplasma.

Page 53: Gliserolipid - Aktifitas | Student Blogblog.ub.ac.id/.../files/2012/06/BIOKIMIA-PAPER-LIPIID.docx · Web view115040201111020 ARIF RAHMANDA 115040201111021 program studi agroekoteknologi

Di sitoplasma sitrat ini akan dipecah oleh sitrat liase menjadi asetil KoA dan

oksaloasetat.

Pada tahap ini, oksaloasetat diteruskan hingga membentuk malat sedangkan

asetil KoA dilanjutkan ke proses berikutnya, yaitu pembentukan malonil KoA

dari asetil KoA.

Pembentukan Malonil KoA

Asetil KoA dikarboksilasi menjadi malonil KoA oleh asetil KoA karboksilase.

Malonil KoA nantinya akan mendonor 2 unit karbon untuk ditambahkan ke

rantai asam lemak yang sedang tumbuh pada kompleks asam lemak sintase.

Proses pembentukan ini membutuhkan vitamin biotin.

Reaksi ini terjadi dalam dua tahap:

1. karboksilasi biotin yang membutuhkan ATP dan

2. pembentukan malonil KoA dengan pemindahan gugus karboksil ke asetil

KoA.

Saat asetilKoA karboksilase diaktifkan kadar malonil KoA akan meningkat.

Saat sintesis asam lemak berlangsung, malonil KoA akan menginhibisi

oksidasi asam lemak agar asam lemak yang akan terbentuk nantinya tidak

langsung dioksidasi.

Kompleks Asam Lemak Sintase

Asam lemak sintase merupakan enzim besar yang terdiri dari dimer yang

identik, yang masing-masing subunitnya (monomer) memiliki tujuh aktivitas

enzim asam lemak sintase pada rantai polipeptida.

Setiap monomernya berberat molekul 240.000 dan memiliki sebuah protein

pembawa asil (ACP, acyl carrier protein).

Page 54: Gliserolipid - Aktifitas | Student Blogblog.ub.ac.id/.../files/2012/06/BIOKIMIA-PAPER-LIPIID.docx · Web view115040201111020 ARIF RAHMANDA 115040201111021 program studi agroekoteknologi

Fungsi ACP dalam sintesis asam lemak adalah bertindak sebagai suatu karier

perantara. Segmen ACP memiliki sebuah residu 4- fosfopanteteinil yang

berasal dari pemutusan koenzim A.

Kedua subunit tersebut tersusun (kepala ke leher).

Salah satu subunit bergandengan dengan gugus fosfopanteteinil sulfhidril

sedangkan subunit yang lainnya bergandengan dengan sisteinil sulfhidril.

Pada proses ini, gugus asetil dari asetil KoA akan dipindahkan ke gugus

fosfopanteteinil sulfhidril ACP pada satu subunit, dan kemudian ke gugus

siteinil sulfhidril pada subunit yang lainnya.

Gugus malonil dari malonil Ko A kemudian melekat ke gugus fosfopanteteinil

sulfhidril ACP pada subunit pertama.

Gugus asetil dan malonil berkondensasi sehingga menyebabkan

pelepasangugus karboksil malonil sebagai karbondioksida. Kemudian sebuah

rantai α-keto asil (C4) akan melekat pada gugus fosfopanteteinil sulfhidril.

(Anonymous h, 2012)

Oksidasi Asam Lemak

Kerusakan lemak yang utama adalah timbulnya bau dan rasa tengik yang disebut

proses ketengikan. Ini semua disebabkan oleh proses otooksidasi radikal asam lemak

tidak jenuh dalam minyak. Oksidasi bisa berlangsung bila terjadi kontak antara

sejumlah oksigen dengan lemak atau minyak . Terjadinya reaksi oksidasi ini akan

mengakibatkan bau tengik pada lemak atau minyak. Reaksi oksidasi lemak akan

berlangsung dalam tiga tahap. Pada tahap pertama terjadi reaksi pembentukan

radikal lemak bebas dan pemisahan hidrogen dari lemak yang tidak jenuh. Tahap

kedua adalah tahap perkembangan, di mana berlangsung reaksi antara radikal

bebas yang terbentuk pada langkah permulaan dengan oksigen dan senyawa

organik. Tahap terakhir merupakan tahap penghentian, di mana terjadi

pembentukan senyawa yang tidak lagi merupakan radikal bebas. 

Proses oksidasi asam lemak dinamakan oksidasi beta dan menghasilkan asetil

KoA. Selanjutnya sebagaimana asetil KoA dari hasil metabolisme karbohidrat dan

Page 55: Gliserolipid - Aktifitas | Student Blogblog.ub.ac.id/.../files/2012/06/BIOKIMIA-PAPER-LIPIID.docx · Web view115040201111020 ARIF RAHMANDA 115040201111021 program studi agroekoteknologi

protein, asetil KoA dari jalur inipun akan masuk ke dalam siklus asam sitrat sehingga

dihasilkan energi. Di sisi lain, jika kebutuhan energi sudah mencukupi, asetil KoA

dapat mengalami lipogenesis menjadi asam lemak dan selanjutnya dapat disimpan

sebagai trigliserida.

Beberapa lipid non gliserida disintesis dari asetil KoA. Asetil KoA mengalami

kolesterogenesis menjadi kolesterol. Selanjutnya kolesterol mengalami

steroidogenesis membentuk steroid. Asetil KoA sebagai hasil oksidasi asam lemak

juga berpotensi menghasilkan badan-badan keton (aseto asetat, hidroksi butirat dan

aseton). Proses ini dinamakan ketogenesis. Badan-badan keton dapat menyebabkan

gangguan keseimbangan asam-basa yang dinamakan asidosis metabolik.

(Harianto, 2011)

Page 56: Gliserolipid - Aktifitas | Student Blogblog.ub.ac.id/.../files/2012/06/BIOKIMIA-PAPER-LIPIID.docx · Web view115040201111020 ARIF RAHMANDA 115040201111021 program studi agroekoteknologi

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan Lipid memiliki dua karakteristik, yaitu karakteristik fisik yang mana senyawa

tersebut tidak dapat larut dalam air dan berminyak bila disentuh, kemudian,

karakteristik kimia yang mana senyawa tersebut tersusun atas rantai karbon

sebagai kerangka dasar, sedangkan hydrogen, oksigen, dan radikal lain

terikat padanya. Selain itu, struktur lipid terdiri atas tiga bagian antara lain di

bagian atas adalah asam oleat dan kolesterol. Struktur bagian tengah adalah

trigliserida yang terdiri dari rantai oleoil, stearoil, dan palmitoil yang melekat

pada kerangka gliserol. Di bagian bawah adalah fosfolipid yang umum,

fosfatidikolina. Sedangkan klasifikasi lipid antara lain Asam lemak, gliserida,

fosfogliserida, badan keton, sfingolipid, eicosanoida, cholesterin, dan

hormone steroid

Metabolism lipid adalah gliserol masuk sirkulasi portal (vena porta) menuju

hati. Asam-asam lemak rantai pendek juga dapat melalui jalur ini. Sebagian

besar asam lemak dan monogliserida karena tidak larut dalam air, maka

diangkut oleh miselus dan dilepaskan ke dalam sel epitel usus (enterosit).

Selanjutnya kilomikron ditransportasikan melalui pembuluh limfe dan

bermuara pada vena kava, sehingga bersatu dengan sirkulasi darah.

Kilomikron ini kemudian ditransportasikan menuju hati dan jaringan adiposa.

Di dalam sel-sel hati dan jaringan adiposa, kilomikron segera dipecah

menjadi asam-asam lemak dan gliserol. Selanjutnya asam-asam lemak dan

gliserol tersebut, dibentuk kembali menjadi simpanan trigliserida. Sedangkan

mobilisasi lemak terjadi dalam sel-sel lemak dari jaringan adiposa, epinefrin

Page 57: Gliserolipid - Aktifitas | Student Blogblog.ub.ac.id/.../files/2012/06/BIOKIMIA-PAPER-LIPIID.docx · Web view115040201111020 ARIF RAHMANDA 115040201111021 program studi agroekoteknologi

merangsang hidrolisis trigliserida menjadi asam lemak dan gliserol, yang

memasuki aliran darah.

Penyakit yang timbul akibat gangguan terhadap penyimpanan lipid antara

lain gaucher, niemann-pick, wolman, Xantomatosis Serebrotendinosa, fabry,

sitoterolesmi, refsum, dan tay-sach.

Proses sintesis asam lemak terdiri ats tiga proses, yaitu Produksi asetil KoA

dan NADPH, Pembentukan Malonil KoA dari asetil KoA, dan Reaksi

kompleks sintesis asam lemak. Sedangkan proses oksidasi asam lemak

adalah sebagai berikut Pada tahap pertama terjadi reaksi pembentukan

radikal lemak bebas dan pemisahan hidrogen dari lemak yang tidak jenuh.

Tahap kedua adalah tahap perkembangan, di mana berlangsung reaksi antara

radikal bebas yang terbentuk pada langkah permulaan dengan oksigen dan

senyawa organik. Tahap terakhir merupakan tahap penghentian, di mana

terjadi pembentukan senyawa yang tidak lagi merupakan radikal

bebas. Proses oksidasi asam lemak dinamakan oksidasi beta dan

menghasilkan asetil KoA.

Page 58: Gliserolipid - Aktifitas | Student Blogblog.ub.ac.id/.../files/2012/06/BIOKIMIA-PAPER-LIPIID.docx · Web view115040201111020 ARIF RAHMANDA 115040201111021 program studi agroekoteknologi

DAFTAR PUSTAKA

Anonymous a. 2012. http://id.wikipedia.org/wiki/Lipid Di akses 27 April 2012

Anonymous b. 2012. Gangguan Penyimpanan Lipid.

http://medicastore.com/penyakit/3189/Metabolisme_Lemak.html Di akses 27

April 2012

Anonymous c. 2012. Penyakit Gaucher.

http://www.childrensgaucher.org/about-gaucher/gaucher-basics/ Di akses 27

April 2012

Anonymous d. 2012. Penyakit Fabry.

http://www.fabrazyme.com/patient/disease/fz_us_pt_ds_signs.asp Di akses

29 April 2012

Anonymous e. 2012. Xantomatosis Serebrotendinosa

http://health-news-directory.blogspot.com/2009/01/xantomatosis-

serebrotendinosa.html Di akses 29 April 2012

Anonymous f. 2012. Sitosterolemi

http://cakrawala-ind.blogspot.com/2009/07/ke.html Di akses 29 April 2012

Anonymous g. 2012. Sitosterolemi

. http://health-news-directory.blogspot.com/2009/01/sitosterolemi.html

Di akses 29 April 2012

Anynomous h. 2012. Sintesis Asam Lemak.

http://yudikaharianto.blogspot.com/2011/04/oksidasi-asam-lemak.html

Page 59: Gliserolipid - Aktifitas | Student Blogblog.ub.ac.id/.../files/2012/06/BIOKIMIA-PAPER-LIPIID.docx · Web view115040201111020 ARIF RAHMANDA 115040201111021 program studi agroekoteknologi

Di akses 29 April 2012

Harianto,Yudika. 2011. Oksidasi Asam Lemak.

http://yudikaharianto.blogspot.com/2011/04/oksidasi-asam-lemak.html

Di akses 29 April 2011

Juniadi, Wawan. 2012. Karakteristik Lipid.

http://wawan-junaidi.blogspot.com/2010/01/metabolisme-lipid.html Di akses

27 April 2012

Kuchel, Philip, Ph.D. dan Ralston, Greogory. 2002. Biokimia. Jakarta: Erlangga.

Rachmawati, Lani. 2012. Penyakit Pada Gangguan Metabolisme Lipid.

http://keperawatancianjur.blogspot.com/2012/03/penyakit-pada-ganguan-

metabolisme-lipid.html Di akses 28 April 2012

Rahman. 2012. Penyakit Gaucher.

http://www.scribd.com/rahmanu/d/38122643-Gaucher-Disease-Dan-Enzyme-

Replacement-Therapy Di akses 28 April 2012

Sri. 2012. Metabolisme jaringan lemak.

http://sriporwati.blogspot.com/2011/11/metabolisme-jaringan-lemak-dan.html

Di akses 28 April 2012

Wood, Debra. 2012. Niemann-Pick Disease.

http://www.empowher.com/media/reference/niemann-pick-disease Di akses

29 April 201

Zaif. 2012. Metabolisme Lipid.

Page 60: Gliserolipid - Aktifitas | Student Blogblog.ub.ac.id/.../files/2012/06/BIOKIMIA-PAPER-LIPIID.docx · Web view115040201111020 ARIF RAHMANDA 115040201111021 program studi agroekoteknologi

http://zaifbio.wordpress.com/2010/06/02/metabolisme-lipid/ Di akses 28

April 2012