Gips di Tangan Kiri
-
Upload
raka-dspam -
Category
Documents
-
view
89 -
download
7
Transcript of Gips di Tangan Kiri
![Page 1: Gips di Tangan Kiri](https://reader036.fdocuments.net/reader036/viewer/2022082413/5571fa2f4979599169918285/html5/thumbnails/1.jpg)
Gips di Tangan Kiri
Masih terbesit di daam benakku, kejadian empat tahun silam. Kejadian yang
sempat menggoncangkan hatiku, membuat isi jiwaku keluh kesah seolah melenyapkan
dayaku, dan orang-orang disekitarku.
Kejadian naas itu bermula sekitar pukul 21.00 WIB, saat aku dan keluargaku
hendak menyaksikan pagelaran sepak bola empat tahunan World Cup 2006 di Jerman.
Masih begitu termemori di otakku kesebelasan yang bertanding, yaitu antara kesebelasan
negeri kincir Angin, Belanda melawan kesebelasan Serbia Montenegro yang menjadi tim
kuda hitam.
Namun entah kenapa, ima belas menit sebelum kick off, perutku terasa sakit dan
rasanya ingin pergi ke kamar mandi. Saat itu kebetulan kamar mandi kami terpisah dari
rumah kami, sehingga perlu keluar rumah untuk sampai disana. “kak tolong nyalakan
lampunya” sambil menunjuk saklar lampu,”ya”,sahut kakakku cepat. Melihat lampu telah
menyala, aku langsung bergegas menapakkan kaki menuju kamar mandi. Pintu kamar
mandi sudah terbuka, membuat langkahku semakin cepat. Namun beberapa langkah
sebelum sampai disana, tubuhku terjungkal oleh sebuah kursi kayu tua, dan secara cepat
ku gunakkan tangan kiriku sebagai tumpuan agar tidak jatuh menghujam bebatuan.
Namun itu semua berakibat fatal, tangan kiriku patah seketika.
Mala itu langsung, aku dibawa ke dukun pijat yang tak lain tak bukan adalah
guruku sediri saat itu. Namun beliau menyarankan kepada Ayahku untuk membawaku
Rumah Sakit untuk me-ronctgen tulang tangan kiriku, karena beliau takut terjadi sesuatu
bila beiau memaksakan untuk memijat. Malamitu aku tidak bias tidur membayangkan
jika dioperasi tulang tangan kiriku dan baying-bayang itu mengusikku sampai menjelang
fajar.
Keesokan harinya aku dibawa ke rumah sakit umum daerah sragen, sampai disana aku
menyaksikan banyak sekali orang berkerumunan untuk mencari kesembuhan, ataupun
sekedar mengantar sanak saudara yang sakit.
Akhirnya tiba giliranku untuk di periksa. Ayah dan Pamanku langsung
membawaku ke ruang periksa.
![Page 2: Gips di Tangan Kiri](https://reader036.fdocuments.net/reader036/viewer/2022082413/5571fa2f4979599169918285/html5/thumbnails/2.jpg)
“putranya sakit apa pak?” Tanya dokter.
“Ini pak, tangannya!” sambil menunjuk tangan kiriku.
“Boleh lihat tangannya?” kata dokter itu.
“ya, ini pak” sambil ku buka lenganku yang telah membengkak dan terasa sakit untuk
diluruskan. Lalu dokter itu menyarankan untuk dibawa ke ruang Ronctgen.
Kami sempat bingung mencari ruang Ronctgen. Namun setelah bertanya pada
beberapa orang, akhirnya kami menjumpai ruang Ronctgen tersebut.
Setelah diadakan Ronctgen kami membawa hasil Ronctgen itu ke dokter. Namun
dokter menyatakan saya harus melakukan Ronctgen tulang tangan kanan untuk
perbandingan. Hati ini terasa di ujung gelisah, sesuap nasipun terasa pahit.
Seteah me’ Ronctgen lagi kami menyerahkan hasilnya ke dokter. Dokterpun
memeriksa hasil Ronctgenku.
”gi, gi.. .mana pak?”Tanya ayah agak pucat
Dokter itu menggelengkan kepala sambil berkata “Maaf..pak kami tidak bias menangani
sakit yang anak bapak derita”
“kenapa pak?”Tanya lagi sambil mengusap keringat yang membasahi dahinya.
“sebenarnya kami bias saja melakukan operasi, namun terlalu beresiko, karena tangan
anak bapak mengalami dua kerusakan sekaligus, yaitu tulang retak dan tulang bergeser.
Kami sarankan bapak untuk merujuk anak bapak ke rumah sakit khusus tulang dr.
oertopedi di Solo”. Hati ini terasa tak berdetak lagi, rasanya hati ini dipermainkan, dan
segala daya yang kami korbankan terasa hampa.
Kamipun pulang ke rumah dengan hati yang terhanyut oleh masalah yang
terlanda. Ketulusan hati Ayah dan Pamanku berujung nihil, tanpa ada segelintir keajaiban
menyapa. Nampaknya kabut hitam masih membayang dalam relung-relung kehidupan
kami. Setelah mempersiapkan barang-barang kami berpamitan dengan sanak saudara,
tetangga, dan teman-temanku, berharap akan dating kesembuhan.
Kami berangkat ke Solo, dengan rasa optimis sampai disana dokter langsung
melihat foto Ronctgen tulang tanganku. Dokter menanyakan apa yang terjadi dengan
tanganku sampai lebam dan bengkak seperti ini, “karena gila piala dunia”jawabku
singkat.”hm..hm, o. .jadi karena itu to. . “. Rupanya dokter tersebut dulunya adalah
pemain sepak bola, namun kini beliau beralih profesi menjadi dokter spesialis tulang.
![Page 3: Gips di Tangan Kiri](https://reader036.fdocuments.net/reader036/viewer/2022082413/5571fa2f4979599169918285/html5/thumbnails/3.jpg)
Akhirnya aku hanya di Gips, tidak dioperasi yang selalu mencekam di tengah
ketakutanku seama ini. Akhirnya bias ku hela nafas yang panjang dan hati terasa lega.
Setelah itu aku menjalani hidup dengan gips di tangan kiri selama 30 hari dan
rutin menjalani control satu kali dalam dua minggu. Semenjak kejadian ini aku tidak lagi
menjadi football lovers sejati, aku jarang menyaksikan pertandingan sepak bola terutama
di malam hari, karena aku masih merasa risih dan trauma.