Ginjal oleh dr. Sri Hendromartono , M.S Dept. Ilmu Faal F.K Unair

241

description

Ginjal oleh dr. Sri Hendromartono , M.S Dept. Ilmu Faal F.K Unair. Tujuan Pembelajaran. Fungsi Sistem Urinaria dan Kontribusinya terhadap Homeostasis Anatomi Sistem Urinaria Struktur ginjal dan fungsinya Bagian-bagian Nefron Fungsi Filtrasi, Sekresi dan Reabsorpsi - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of Ginjal oleh dr. Sri Hendromartono , M.S Dept. Ilmu Faal F.K Unair

  • Tujuan PembelajaranFungsi Sistem Urinaria dan Kontribusinya terhadap HomeostasisAnatomi Sistem UrinariaStruktur ginjal dan fungsinyaBagian-bagian NefronFungsi Filtrasi, Sekresi dan ReabsorpsiJuxtaglomerular Apparatus dan Tekanan darah ginjal

  • Tujuan Pembelajaran7. Mekanisme Counter current8. Amount Filtered, Amount Reabsorbed and Amount Excreted.9. Plasma clearance rate10. Kelainan pada Ginjal11. Terapi Dialisis

  • Anatomi Sistem UrinariusArteri RenalisKidneyUreterUrinary BladderVena RenalisFor sphincters, see next slide

  • Anatomi Sistem UrinariusMale SphinctersFemale Sphincters

  • Kidney DiagramCapsuleRenal VeinRenal ArteryCortexPyramidPapillaCalyxPelvisUreterColumnMedullaNephron

  • Darah : Jantung Ginjal Jantung Aorta abdominalis A. Renalis .

    A. Renalis hilus ginjal A. Interlobaris A. Arcuata A. Interlobularis Vas. Afferent.

    Vas Afferent Glomerulus Vas. Efferent Plexus Peritubuler ( cortical Nephron ) , atau Vasa Recta ( Yuxta Medullary Nephron )

  • Fungsi Sistem Urinarius1. Filtrasi darahTerjadi di glomerulusBerperan pada homeostasis dengan membuang sampah metabolisme dan toksin2. Reabsorpsi nutrien penting, ion dan airTerjadi pada sebagian besar nefronKontribusi pada homeostasis: konservasi material penting

  • 3. Sekresi Material pentingMembantu membuang bahan dari darahKontribusi: Menjaga agar kadar bahan tidak terlalu tinggi di dalam darah (obat, sampah metabolisme)4. Aktivasi Vitamin DVitamin D (kulit) Vitamin D3 (ginjal) Kontribusi D3: meningkatkan absorpsi Ca di GIT

  • 5. Rilis EritropoetinEPO menstimulasi eritrogenesisKontribusi Ery baru: Suplai O2 dan tranport CO26. Rilis ReninMenstimulasi vasokonstriktor kuat Angiotensin IIKontribusi: Vasokontriksi tekanan darah

  • 7. Rilis ProstaglandinPGE mendilatasi pembuluh darah ginjalKontribusi: menjaga aliran darah ke ginjal8. Sekresi H+ dan reabsorpsi HCO3-Eliminasi ekses ion hidrogen dan menjaga buffer material (bikarbonat)Kontribusi: menjaga keseimbangan asam basa

  • Fungsi Struktur Ginjal

    Bagian dalam ginjal mengandung:PyramidColumnapapillae,calix,pelvisBerguna untuk absorpsi garam, air dan urea

    Unit 1 - Objective 3

  • Fungsi Struktur GinjalPiramida RenalisUnit dengan bentukan triangular tempat loops of Henle dan ductus collecting nephron; Tempat untuk sistem counter-current yang:Memekatkan garam Menjaga air dan ureaUnit 1 - Objective 3

  • Fungsi Struktur GinjalPapilla RenalisTonjolan pyramida renalis, tempat keluarnya urine ke dalam calyxCalyxKantung kolektus di sekitar papila renalis yang mentransport urine dari papilla ke pelvis renalis

    Unit 1 - Objective 3

  • Fungsi Struktur GinjalPelvis RenalisMengumpulkan urine dari semua calix di dalam ginjalUreterMentransport urine dari pelvis renalis ke vesica uirinariaUnit 1 - Objective 3

  • Diagram Nephron GinjalUnit 1 - Objective 4

  • Nephron: Merupakan unit kesatuan fungsionel ginjalTerdiri dari :Glomerulus + Capsula Bowman Tubulus proximalisLoop of HenleTubulus distalisDuctus colligentes

  • Fungsi Struktur NefronArteriol AfferentMentransport darah arterial ke glomerulus untuk difiltrasiArteriol EfferentMentransport darah yang sudah difiltrasi dari glomerulus kapiler peritubular dan vasa recta sistem vena ginjalUnit 1 - Objective 4

  • Fungsi Struktur NefronGlomerulusTempat terjadinya filtrasi darah Berperan sebagai filter nonspesifik membuang material yang berguna maupun yang tidak berguna. Produk glomerulus : filtratUnit 1 - Objective 4

  • Fungsi Struktur NefronBowmans CapsuleKantung yang melingkupi Bowmans Capsule dan mentransfer filtrat dari glomerulus Proximal Convoluted Tubule (PCT)Unit 1 - Objective 4

  • Fungsi Struktur NefronProximal Convoluted Tubule (PCT)Segmen tebal, aktif secara konstanMereabsorbsi sebagian besar substrat yang masih berguna: sodium (65%), air (65%), bicarbonate (90%), chloride (50%), glucose (hampir 100%!), dll.Tempat utama sekresi (eliminasi) obat, sisa metabolisme dan ion hydrogenUnit 1 - Objective 4

  • Fungsi Struktur NefronDescending Limb of the Loop of HenleBagian dari the counter current multiplierSangat permeabel terhadap air dan relatif impermeable terhadap solut (partikel garam)Menerima filtrat dari PCT absorpsi air, melanjutkan garam. Saves water and passes the saltUnit 1 - Objective 4

  • Fungsi Struktur NefronAscending Limb of the Loop of HenleBagian dari the counter current multiplierImpermeabel terhadap air dan secara aktif mentransport (reabsorbsi) garam (NaCl) cair interstisial pyramida di medula . Saves salt and passes the water.Filtrat yang dihasilkan menjadi terdilusi dan interstitium menjadi hiperosmotik

    Unit 1 - Objective 4

  • Fungsi Struktur NefronDistal Convoluted Tubule (DCT)Menerima cairan terdilusi dari the ascending limb of the Loop of Henle Bagian nefron yang bervariasi tingkat aktivitasnya. Ketika aldosterone + natrium direabsorpsi dan kalium disekresi. Air dan Klorida mengikuti Natrium.Unit 1 - Objective 4

  • Fungsi Struktur NefronCollecting DuctMenerima cairan dari DCTBagian nefron yang bervariasi permeabilitasnyaKetika ADH + sangat permeabel terhadap air. Air dari sini osmosis menuju salty (hyperosmotic) medula bagian interstitium.Bagian terakhir untuk menyimpan air dari tubuh Unit 1 - Objective 4

  • Tempat FiltrasiGlomerulusTempat filtrasiMekanisme: seperti saringan yang meloloskan air dan solut
  • GlomerulusAfferent ArterioleEfferent ArterioleBowmans CapsuleProximal Convoluted TubuleGlomerulus

  • Mekanisme Filtrasi GlomerulusBowmans CapsuleGlomerulusFenestrated CapillaryPodocyte with Basement Membrane

  • Apparatus Juxtaglomerular

    Terdiri dari:Sel makula densa (di distal convoluted tubule (DCT)) kadar NaClSel granular juxtaglomerular (JG) terutama di arteriole afferent. Tekanan darahUnit 1 - Objective 6

  • The Juxtaglomerular ApparatusAfferent ArterioleEfferent ArterioleDCTMacula Densa CellsGranular Juxtaglomerular (JG) CellsPCTBowmans Capsule

  • Fungsi Appparatus JuxtaglomerulusMenjaga tekanan darah:Tensi turun Renin ANG II Aldosteron Retensi Na dan air Tensi naikMakula densa: garam naik inhibisi Renin sel granulosa mekanisme umpan balik negatif agar renin, aldosteron dan tensi tidak naik

  • GlomerulusAfferent ArterioleEfferent ArterioleBowmans CapsuleProximal Convoluted TubuleGlomerulus

  • Mekanisme Filtrasi GlomerulusBowmans CapsuleGlomerulusFenestrated CapillaryPodocyte with Basement Membrane

  • Apparatus JuxtaglomerularDeskripsiTerdiri dari:Sel makula densa (di distal convoluted tubule (DCT)) kadar NaClSel granular juxtaglomerular (JG) terutama di arteriole afferent. Tekanan darahUnit 1 - Objective 6

  • Pembentukan Urine

    .Cairan plasma kapiler glomerulus filtrasi capsula Bowman Tubulus ginjal

    Tubulus Ginjal : - Volume filtrat dikurangi , - Susunannya diubah ( tubular reabsorpion tubular secretion) Ductus Colligentes

    Ductus Colligentes Pelvis Renalis Ureter Vesica Urinaria Uretra Urine

  • Fungsi ginjalMengatur : 1. Jumlah cairan tubuh 2. Osmolaritas cairan ekstra sel 3. Konsentrasi ion-ion penting dalam cair tubuh 4. Keseimbangan asam basa 5. alat endokrin 6. Homeostasis

  • Alat endokrinMemproduksi :1. Renin2. Faktor Eritrhopoetic

  • Fungsi homeostasisMengatur :1. Jumlah cair tubuh2. Osmolaritas cairan 3. Konsentrasi ion-ion penting dalam cair tubuh4. Keseimbangan asam - basa

  • Type NephronCortical nephron - Glomerulusnya terletak pada cortex ginjal bagian luar - Punya lengkung Henle pendek - Dikelilingi pembuluh darah peritubuler

    Yuxta medullary nephron - Glomerulusnya terletak pada juxta medular dari cortex ginjal - Lengkung Henle nya panjang - Dikelilingi Vasa Recta

  • Capsula BowmanMerupakan tubulus yang melebar membentuk capsul capsula Bowman

    Ada 2 lapisan :Lapisan luar : Pars ParietalisLapisan dalam : Pars Visceralis

    Antara 1 & 2 ada Capsular space berhubungan langsung dengan lumen TC I

  • Glomerulus.Merupakan invaginasi gerombolan capiler ke capsula Bowman

    Aliran darah : Vas. Afferent kapiler Glomeruli Vas. Efferent

  • Filtrat GlomerulusFiltrat : Kapiler Glomeruli Endothel kapiler Glomeruli Lamina Basalis Epithel Pars Visceralis Cap. Bowman Caps. Space TC I

  • Barrier yang harus ditembus filtratDiamet.pori Endothel Capiler(10 nm)

    Diameter pori lamina Basalis :(8 nm)

    Celah sel-sel Podocyte pada epithel Cap. Pars Visceralis ( melekat pada lamina Basalis ) : 25 nm

    Cap. Bowman

  • Tubulus ProksiimalisPerlekatan sel-sel epithelnya : Tight JunctionRuang kanan kiri sel : Lateral intercellular spacePunya Brush BorderBerakhir pada segmen tipis pars descendens lengkung Henle Segmen tipis segmen tebal pars ascenden

  • Lengkung HenleCortical Nephron : lengkung Henle nya pendek

    Yuxta Medullary Nephron : Lengkung Henlenya panjang

  • Segmen tebal Pars AscendenMencapai glomerulus berdampingan dengan vas afferentDindingnya diliputi oleh sel-sel Yuxta Glomeruler Sel-sel Yuxta Glomeruler : memproduksi hormon ReninEpithel Pars Ascenden disini berubah menjadi Macula Densa

  • Macula DensaPembatas antara lengkung Henle dengan Tubulus DistalisYuxta Glomerular Apparatus : - 1. Sel-sel Yuxta Glomerular - 2. Macula Densa - 3. Sel-sel granula diantara 1 & 2

  • Tubulus Distalis Epithelnya lebih pipih dibanding epithel Tubulus Proximalis Tidak ada Brush Border Beberapa tubulus distalis bermuara pada Ductus Colligentes Papilla Renalis Pelvis Ginjal

  • Ductus Colligentes Tak punya Brush Border

    Dari Cortex Medulla Papilla Renalis Pelvis ginjal

  • Vascularisasi GinjalAorta Abdominalis A. Renalis Hilus Ginjal A. Interlobaris A. Arcuata A. Interlobularis A.

    Afferent Glomerulus A. Efferent

  • Cortical Nephron

    A. Efferent Plexus Peritubuler

    V. Interlobularis V. Arcuata

    V. Interlobaris V Renalis

    V. Cava Inferior

  • Yuxta Medullary NephronA. Efferent Vasa Recta Masuk medulla ginjal Kembali ke Cortex V.Interlobularis V.Arcuata Interlobaris V. Renalis V. Cava Inferior

  • Aliran darah ke ginjal = Renal FractionBagian Cardiac Output total yang melewati ginjal / menitBila BB. = 70 kg :Aliran darah ke ginjal ka & ki = 1200cc / menitCardiac Output = 5000 cc / menitRenal Fraction = 1200 x 100% = 5000 24%Normal = 12% - 30%

  • Pentingnya Renal FractionTerus menerus membersihkan cairan tubuh dari sisa metabolisme

    Mengatur jumlah cairan tubuh

    Mengatur keseimbangan elektrolit & asam basa cair tubuh

  • Autoregulasi aliran darah ginjalTekanan darah sistemik : 90 mm Hg 220 mm Hg renal blood flow konstan.

    Meski sdh dideinervasi autoregulasi ginjal tak terpengaruh

    Karena respon kontraktil langsung otot polos arteriol afferent terhadap regangan

  • Renal Blood Flow90 mmHg220 mm Hg

  • GFR = Glomerular Filtration Rate = Laju Filtrasi Glomerulus = Jumlah filtrat yang disaring dari plasma dalam waktu 1 menit

    Luasa tubuh = 1,73 m2 GFR = 125 ml / menit

    GFR = 125 ml / menit : 1 jam = 7,5 liter 1 hari = 180 liter

  • Urine yang dikeluarkan tubuhProduksi urine = 1 liter / hari

    GFR = 180 liter / hari

    99% produk GFR diserab lagi ( 179 liter )

  • Bila BB = 70 kgBagian padat = 40% = 28 kg

    Bagian cair = 60% = 42 liter

    GFR yang diserab lagi = 179 liter = 4 kali cair tubuh total

  • Bagian cair tubuh total = 42 liter Cairan Intra celluler = 40% BB tubuh total = 28 liter

    Cair Ekstra celluler = 20% BB tubuh total = 14 liter

    GFR yang direabsorbsi lagi = 179 liter = 15 x cairan ekstra celluler = 60 x cairan intra vasculer

  • Cairan ekstra celluler = 14 literCairan Interstitial = 75% cairan ekstra celluler = 10,5 liter = 15% BB

    2. Cairan Intra vasculer = 25% cairan ekstra celluler = 3,5 liter = 5% BB total

  • GFR yang direabsorbsi lagi = 179 literGinjal menyaring jumlah :

    1. cair tubuh total = 179 liter : 42 liter = 4 x / hari

    2. Cairan ekstra celluler = 179 liter : 14 liter = 15 x / hari

    3. Cairan Intra vasculer = 179 : 3,5 liter 60 x / hari

  • Zat yang bisa untuk mengukur GFRBermolekul kecil : dapat difiltrasi bebas oleh glomerulusTidak direabsorpsi / desekresi oleh tubuliTak mengalami proses metabolismeTak beracunTak terikat pada protein plasmaTak disimpan dalam jaringan ginjalTak mempengaruhi kecepatan filtrasiMudah dianalisa

  • Yang memenuhi syarat pengukur GFRInulin

    Manitol

  • Menghitung GFR pakai InulinGFR = Inulin dalam urine x Vol. urine /menit Kadar Inulin dalam plasma darah

    = U in. x V P in.

  • Yang mempengharuhi tekanan filtrasi Glomerulus

    Tekanan hydrostatis darah dalam capiler Glomerulus ( Pb )

    Tekanan hydrostatis dalam capsula Bowman ( Pc )

    Tekanan Colloid Osmotic plasma dalam pembuluh darah glomerulus ( Pco )

  • Filtration FractionAliran plasma ginjal yang menjadi filtrat Glomerulus

    Renal Plasma Flow =RPF = 650 ml / menit

    GFR = 125 ml / menit

    Filtration Fraction = 125 / 650 x 100% = 20%

  • EFP =Effective Filtration Pressure Filtrasi yang terjadi akibat resultante gaya :

    Tekanan hidrostatik darah kapiler glomerulus ( Pb )Tekanan hidrostatik filtrat dalam capsula Bowman ( Pc )Tekanan colloid osmotik plasma pembuluh darah glomerulus ( Pco )

    EFP = Pb Pc - Pco

  • Yang mempengaruhi tekanan hidrostatik darah kapiler glomerulusVasokonstriksi vas. Afferen tekanan dlm p.d Glomerulus < EFP EFP >

    Vasodilatasi vas. Afferent tekanan dlm p.d Glomerulus > EFP >

    Vasodilatasi vas. Efferent tekanan dlm p.d. Glomerulus < EFP

    Vasokonst. Vas. Aff & vas. Eff. aliran darah ginjal >

    Vasokonst. Vas. Aff & vas. Eff. kecepatan aliran darah ginjal >

    Produksi urine >>

  • Faktor-faktor yang mempengaruhi GFRPerubahan tekanan hidrostatik dalam kapiler glomeruliPerubahan tekanan hidrostatik dalam capsula BowmanPerubahan tekanan colloid osmotik plasmaPerubahan permeabilitas membran GlomeruliPerubahan luas area filtrasi

  • 1. Perubahan tekanan hidrostatik dalam capsula BowmanObstruksi saluran seni ( batu ginjal /ureter )Edema jaringan ginjal Obstruksi tekanan hidrostatik capsula Bowman >> Filtrasi
  • 2. Perubahan tekanan colloid osmotic plasmaDehidrasi tekanan colloid osmotic plasma >> filtrasi glomerulus

  • 3. Perubahan permeabilitas membran GlomeruliPenyakit ginjal kapiler glomeruli sangat permeabel protein plasma dapat menembus kapiler proteinuria hipoproteinemia GFR >>

  • 4. Perubahan luas area filtrasiPenyakit yang merusak glomeruli

    Nephrectomy partial

    Luas area filtrasi

  • Tubulus Fungsi :

    Reabsorpsi

    Sekresi

  • ReabsorpsiTx = GFR x Px - Ux V

    Tx : jumlah zat yang direabsorpsi Px : kadar zat dalam plasma

    Ux : kadar zat dalam urine

    V : Volume urine

  • SekresiTx = Ux x V GFR x Px

    Tx : Jumlah zat yang disekresi Ux : kadar zat dalam urine V : volume urine Px : kadar zat dalam plasma

  • Nasib bahan-bahan yang difiltrasi Glomerulus ke tubulusHanya difiltrasi glomerulus , tidak direabsorpsi / disekresi tubulus ( Inulin , Manitol ) ADifiltrasi , direabsorbs. sebagian di tubulus BDifiltrasi glomerulus + direabs. Total di tubulus ( ureum , glucose) C . Difiltrasi glomerulus + disekr. tubulus ( PAH , creatinin) D5. Tidak difiltrasi , hanya disekresi secara aktiv dlm tubulus ( zat organis yang terikat pada protein plasma )

  • Transport zat-zat lewat membran sel tubulusTransport pasif ( difusi )

    Transport aktif

  • Tubulus ProksimalisBentuk : CuboidMitokondria : banyak transport aktifnya cepat.65% reabsorpsi / sekresi tubulus dalam TC ISel epithel : brush border nya luasPunya saluran basal & saluran inter sel

  • Segmen tipis loop of HenleTak punya brush border

    Mitokondrianya sedikit

    Aktivitas metabolismenya minimal

    Sistem pori-porinya luas Permeabilitasnya besar

  • Segmen Tebal Lengkung Henle & Tubulus DistalisBrush Bordernya tidak sempurna

    Zone Occludens nya erat

    Mitokondrianya banyak

    Batas Loop Of Henle dengan TCII tubulus antara vas. Aff & vas. Eff

  • Tubulus DistalisSel epithelnya disesuaikan dengan transport aktif Na+Sel epithelnya kurang permeabel thd.airHampir tidak permeabel sama sekali thd. Ureum

  • Ductus ColligentesPunya bagian cortex dan medullaFisik : sama , Fungsionel : berbedaEpithel : cuboidMitokondria : sedikit

  • Transport PasifTak butuh tambahan energiTak butuh carrier systemDari konsentrasi tinggi rendahDari tekanan tinggi rendahDari potensial tinggi rendah

  • Contoh transport pasifAbsorpsi ureum di tubulusTransport Cl- pada TC IFiltrasi dalam glomerulus

  • Transport pasif dalam glomerulusKarena :Tekanan hydrostatis kapiler glomerulusTekanan coloid osmotik plasma darahTekanan hydrostatis capsula Bowman

  • Transport pasif Cl-Na transport aktif lewat membran tubulus plexus peritubuler cairan peritubuler menjadi lebih positiv dibanding cairan dalam tubulus Cl berdifusi keluar dari tubulus.

  • Transport pasif ureum dalam tubulusAir tubulus osmose ke plexus peritubuler konsentrasi ureum dalam tubulus >> ureum berdifusi ke plexus peritubuler ( transport pasif )

  • Kecepatan transport pasif ( absorpsi pasif ) dalam tubulusTergantung pada : Jumlah air yang direabsorpsi dalam tubulus menentukan konsentrasi solut dalam tubulus

    2. Permeabilitas membran tubulus untuk solut

  • Permeabilitas membran tubulusUreum < air Ureum yang tetap tinggal dalam air >> ( 50% filtrat glomeruli )

    Inulin , Mannitol , Sukrose tak dapat melalui membran tubulus (membran tubulus impermeabel ) yang difilitrasi dalam glomerulus jumahnya = dalam urine

  • Transport AktifButuh energi tambahan ( ATP )Butuh carrier sistemDapat melawan beda : - muatan elektrokimia - konsentrasi

  • Carrier sistem Punya sifat kekhususan ( specificity) tiap zat punya carrier sistem sendiri-sendiri

    Beberapa zat punya carrier sistem sama Common carrier system misalnya : Glucose , Mannose , Xylose competitive inhibitor

  • Transport aktif Na+ dari lumen tub. proximalis kapiler peritubuler(lihat gambar )

    Terjadi pada: 1 Membran interselluler space dari intra sel tubular epithelium ke intercellular space 2 Membran basalis dari basal channels sel tubular epithelium ke peritubular capilary

  • Kegunaan transport aktif Na dalam epithel tubulusMengurangi kons. Na+ dalam sel epithel tubulusNa+ dari lumen tubulus berdifusi kedalam sel epithel tubulusMenimbulkan potensial listrik = -70mv dalam sel epithel tubulus

  • Na+ dalam Intercellular SpaceBisa secara transport aktif ke kapiler peritubulerBisa secara difusi biasa kembali ke lumen tubulus lewat zona occludens Tergantung dari :Tek. Hydr. Dalam lumen tub.Tek. Hydr. Kap. PeritubulerTek. Colloid osmotic kap. peritubuler

  • Tubular MaximumTransport aktif suatu zat lewat dinding tubulus , dimana transport aktif tersebut kecepatannya sudah mencapai kecepatan maksimum semua carrier system sudah terpakai

  • Tubulus Epitel Tubulus Plexus peritubuler GlucoseG CG CG C C

  • Tubular loadBanyaknya suatu zat yang terdapat dalam plasma darah yang difiltrasi glomerulus /menit

    Tubular load = GFR x kadar zat da lam plasma = GFR x Px

  • Difusi Na+ dari lumen tubulus sel epithel tubulusDipengaruhi :Tingginya permeabilitas membran Brush BorderLuas permukaan membran epithel tubuli ( karena banyaknya microvili )

  • Nilai ambang ginjal = Renal ThresholdKonsentrasi terkecil suatu zat dalam plasma , dimana zat tersebut sudah mulai didapatkan dalam urine

    Tubular maksimum tiap nephron berlainan

    Tubular maksimum terendah dari suatu nephron = Renal Threshold

  • Bila tubular Load = Tubular maksimumGFR x Px = Tm. GFR =125ml/menitTheoritis : kalau kadar glucose plasma < 256 mg% belum didapatkan glucose dlm urine

  • Renal threshold < tubular maksimumTubular load glucose masih < tubular maksimum sudah terdapat glucose dalam urine

    Sebab : Tubular maks. Tiap nephron lain - lain

  • Cara menurunkan tubular maksimumDiberi zat yang menghambat carrier system

    Phlorizin --> carrier systemnya = glucose competitive inhibitor menurunkan Tm glucose glucose darah masih rendah , sdh terdapat glucosuria ( Renal Diabetes )

  • Tubulus Epitel Tubulus Plexus peritubuler GlucoseG CG CG C C Phlorizin

  • Penyembuhan penyakit GoutAsam uratProbenecidPhenyl butazon

    Punya carrier system sama

  • Tubulus DistalisSel epithelnya disesuaikan dengan transport aktif Na+Sel epithelnya kurang permeabel thd.airHampir tidak permeabel sama sekali thd. Ureum

  • Ductus ColligentesPunya bagian cortex dan medullaFisik : sama , Fungsionel : berbedaEpithel : cuboidMitokondria : sedikit

  • Permeabilitas ductus ColligentesCortex ginjal : ductus coll. Hampir impermeabel thd. Ureum

    Medulla ginjal : duct coll. Cukup permeabel thd. Ureum

    Permeab. Cortex & medulla duct. Coll. Thd . Air ditentukan ADH darah

  • ADHADH ditangkap reseptor membran sel duct. Coll. jadi sangat permeabel thd. Air. air dlm. Duct coll. Direab. urine
  • Mekanisme Transport air tubulus peritubulerSolut dalam tubulus direabs : - Konsentrasi solut dlm tub. >

    air dlm tub. peritubuler

  • Natrium di Tub. Prox.Na 90% dari slrh kation ekstra sel

    65% difiltrasi / reabs.(transport aktif) di tub. Prox. diikuti air yg. Jml nya equivalen filtrat pada akhir tub. prox,. / awal lengkung Henle isotonis

  • Na di lengkung HenlePars descenden : -Na tak direabs. Sama sekali -Diffusi Na dari peritub tubulus -Air tub peritubuler ( osmosis )

    Cairan di tubulus hypertonis

  • Segmen tebal lengkung HenleNa+ dan Cl- direbs. Secara aktif tanpa diikuti air sampai awal TC II

    Epithel tub. Impermeabel thd. Air

    Cairan tubulus disini sampai awal TC II hipotonis

  • Bagian akhir Tubulus DistalisReabs. Na+ dan Cl- ditukar dengan K+ dan H+

    Dipengaruhi Aldosteron

    Aldosteron diproduksi oleh Pars Glomerulosa Cortex Adrenalis

  • Tubulus distalis :Bag. awal : reabs. = loop of Henle

    Bag distal : reabs. Na+ ditukar dengan sekresi K+ & H+. ( atas pengaruh Aldosteron ).

  • Asal usul H+ CO2 + H2O H2CO3

    Carbonic Anhydrase

    H2CO3 H+ + HCO3 -.H

  • Sumber CO2Dari cairan peritubulusHasil metabolisme sel tubulusDari cairan tubulus :

    H+ + HCO3- H2O + CO2

  • Hypokalemic acidosisEnzym Carbonic anhidrase dihambat oleh acetazolamide ( Diamox )

    Pembentukan H+ terganggu

    Reabs. Na hanya ditukar dengan K+ saja

  • Hyper aldosteronism primer & secunderMempercepat ion exchange :

    - Na lbh banyak direabs.retensi air oedema - K+ & H+ lbh banyak disekresi

    Hypokalemic alkalosis

  • Renal ischemiaJuxta Glomerular Apparatus meningkatkan produksi Renin

    Angiotensinogen

    Angiotensin I Angiotensin Converting Enzym Angiotensin II

  • Pengendali sekresi AldosteronACTH

    Na+ ekstra sel : rendah Ald. >> tinggi Ald. > rendah Ald.

  • Angiotensin II

    Vasopressor effect Cortex Adrenal

    AldosteronTekanan darah naik Retensi Na& air

    Volume darah naik

    Tekanan darah naik

  • Bicarbonat dalam TubulusTak direabs. Langsung oleh sel-sel tubulus

    HCO3- + H+ H2CO3 H2O + CO2

    dari sekresi sel tub. Berdifusi ke sel tubulus :

    CO2 + H2O H2CO3 H+ + HCO3-

    Carbonic anhydrase

    disekresikan ke lumen tub. Berdifusi ke Peritubulus

  • Diagram reaksi Bicarbonat dalam tubulusCairan Sel Tubulus LumenPeritub . HCO3 -< ----- HCO3- + H+ H+ + HCO3-

    H2CO3 H2CO3 C.A

    H2O + CO2 CO2 + H2O

  • Ca & PhospatReabs. ( aktif ) ------ Tub . Prox.

    Parathormon

    Kel. Parathyroid

  • Pemberian ParathormonMeningkatkan reabs Ca dalam tubulus

    Penghambatan reabs Phospat

    Parathormon - reabs. Ca >

  • Ion Phospat dalam cairan tubulusHPO4= H2PO4-

    Penyangga PH urine :

    H+ + HPO4= H2PO4-

  • Chlorida dalam cairan tubulusDireabs. Sec. pasif mengikuti reabs aktif Na+

    Pada segmen tebal lengkung Henle : reabs Cl- secara aktif

  • Ammonium dalam tubulus ginjal

    Glutamin Amoniak ( NH3 )Asam amino lain

    Enzym Glutaminase

    Sel tubulus sekresi H+

    Amonium

  • Mekanisme melindungi sel tubulus dari urine yang terlalu asamReabs. Bicarbonat

    Larutan Penyangga Phospat

    Produksi Amoniak

  • Keadaan ACIDOSISAktifitas Enz. Glutaminase

    Pembentukan amoniak

    Mengurangi keasaman urine

  • Counter current Mechanism Tubulus distalis awal filtratnya hipotonisSegmen tebal loop Henle : - Tidak permeabel terhadap air - mentransport sec. aktiv Na+ & Cl-keluar

    Menyebabkan cairan peritubulus jadi hipertonis menarik air dari pars descenden lengkung Henle pars desc. kepekatannya meningkat.

    Masuknya Na+ , Cl- , Ureum ke pars descenden lengkung Henle

  • Capiler peritubulerLengkung Henle

  • Counter current Mechanism

  • Mekanisme Counter Current Compare to the Nephron and recall partsUnit 1 - Objective 7????

  • The Counter Current MechanismAscending limb of the loop of Henle (ALLH). Terjadi reabsorpsi klorida melalui transport aktif. Absorpsi klorida menarik Natrium ke dalam interstisium medulla. Medula menjadi sangat hiperosmotikOsmolaritas filtrat menurun di ALLH karena impermeabel terhadap air saving NaCl.Unit 1 - Objective 7

  • The Counter Current Mechanism Cairan hiperosmotik di medula menarik air dari nefron. Proses absorpsi air terjadi di Descending limb of the Loop of Henle (DLLH) dan the collecting duct. Pada tempat ini permeabel terhadap air tetapi tidak untuk garam.Cairan di medula hiperosmotik saving airUnit 1 - Objective 7

  • The Counter Current MechanismVasa recta: kapiler yangsangat permeabel terhadap air dan garam. Bertindak sebagai counter aliran loop of HenleBerperan tempat pertukaran counter current.Vasa recta membawa air ke sirkulasi dan meninggalkan garam agar medula tetap hyperosmotik.Unit 1 - Objective 7

  • Mechanism of Countercurrent Multiplier System

    Bag. tebal loop Henle : Na & Cl ditransport keluar tanpa disertai H2O menambah kepekatan cairan interstitial Mekanisme di loopHenle ( mulai bag. Asc. s/d bag. Tebal ) disebut Mechanism of Countercurrent Multiplier System

  • Countercurrent exchanger proses pasifDilakukan oleh Vasa Recta Gunanya : supaya Na , Cl , urea dalam cairan interstitial piramida renalis tetap bertahan , tak diangkut sistem sirkulasi darah.Na , Cl ,urea masuk vasa recta yang menuju medulla berdifusi keluar dari vasa recta yang menuju cortexH2O : - keluar dari v.recta yang menuju medulla - masuk ke v.recta yang menuju cortex

    H2O yang direabs. dari duct Coll. Vasa recta sirkulasi umum.

  • Plasma ClearanceMerupakan jumlah ml plasma yang dibersihkan seluruhnya dari suatu zat dalam satu menit

    Dibersihkan --- > diekskresi melalui urine

    Clearance Inulin = 125 ml/menit 125 ml plasma telah dibersihkan seluruhnya dari Inulin / menit Inulin dekskresikan lewat urine

  • Clearance suatu zat

    Cx = Ux x V Px Cx = Clearance zat xUx = Konsentrasi zat x dalam urine ( mg/ml)Px = Konsentrasi zat x dalam plasma ( mg/ml)V = Jumlah urine yang terbentuk ( ml/menit)

  • Zat yang difiltrasi , tak derabs / disekresiMisalnya Inulin

    Juml. Inulin yang difiltrasi = dalam urine

    GFR x P in. = U in. x V

    GFR = Clearance Inulin ( tak dipengaruhi besarnya konsentrasi Inulin dalam plasma )

  • Gambar clearance zat yang tak direabs. / disekresic. Inulin

    125 ------------------------------- Inulin P. Inulin

  • Clearance PAH & Glucose dibanding Clearance InulinC ( ml )

    600

    Inulin ---------------------------------------------------------------------------- 125 Glucose

    1 ! 100 800 Plasma ( mg% )

    PAH

  • Keterangan gambarMakin tinggi kons. PAH dlm plasma fraksi PAH yang disekresi hanya sebagian kecil dari kons. PAH plasma seakan-akan tidak ada sekresi PAH

    Makin tinggi kons. Glucose plasma fraksi Gluc. Yng direabs.hanya sebag. Kecil dari kons. Gluc. Tubular load nya : Glucose tubulus se akan-akan tak direabs.

  • Clearance PAH Untuk mengukur aliran plasma dan darah lewat ginjalRenal Plasma Flow = 650 ml/menitGFR = 125 ml / menitPlasma yang mengalir ke plexus peritubuler = 650 125 = 525 ml/menit disekresikan ke lumen plexus peritubuler Bila konsentrasi PAH dlm Plasma < T.max.PAH slrh PAH plasma disekresi ke tubulus prox. Clearance PAH = RPF

  • Bila kons. PAH < Tub. Max. PAHMaka : Clearance PAH = RPF Renal Plasma Flow dalam hal ini bisa disebut Effective Renal Plasma Flow

    ERPF = RPF yang dibersihkan seluruhnya dari suatu zat dengan jalan filtrasi & sekresi = clearance PAH

  • Renal Plasma FlowExtraction Ratio : Selisih konsentrasi suatu zat di a. Renalis & v.Renalis dibanding dengan konsentrasi zat tersebut dalam a.Renalis = A V ARPF = ERPF Extraction Ratio

  • Renal Blood Flow

    RBF = RPF x 1

  • Pengukuran RPFMemakai :PAHDiodrast extraction rationya < extraction ratio PAH = 0,85

  • UreumSebagai hasil metabolisme protein dlm selKadar ureum darah normal = 20 40 mg / 100 mlDuctus Colligentes pada ginjal bag. Medulla permeabilitas thd. Ureum >>Besarnya clearance ureum tergantung pada jml. produksi urine

  • Pengaruh ADH pada sekresi ureumADH >> : - permeabilitas duct coll.terhadap air >> air keluar dari duct coll . ke peritubulerDuct. Coll pada medulla ginjal permeabilitasnya thd ureum >> air + ureum keluar dari duct.coll ke peritubuler pengeluaran urine & eksresi ureum
  • C ureum

    75 --------------------------------------

    . ______.______.______.______.________ 2 4 6 8 v ( ml/menit)

  • Keterangan gambarBila produksi urine meningkat dari 0 s/d 2 ml/menit clearance ureum meningkat pula

    Bila produksi urine > 2 ml/menit berarti hidrasi tbh cukup sekresi ADH minimal reabs ureum di duuct. Coll. Minimal ureum yang dieksresi konstan, tak tergantung dari jml.urine yang terbentuk

  • Clearance Osmotik

    Plasma Clearance : Jml. Plasma yng. Dibersihkan seluruhnya dari suatu zat / menit

    Osmotic Clearance : Berapa ml plasma telah dibersihkan dari semua zat osmotic active dibandingkan dengan osmolaritas plasma

  • Perhitungan clearance OsmotikBila :- Osmolalitas plasma ( P osm.) = 300 mili osmol / liter - Osmolalitas total ( U osm. x V ) zat osmotic active yang memasuki urine / menit= 1,5 miliosmol : Osmotic clearance = U osm x V = P osm = 1,5 liter / menit = 5 ml/menit 300

  • Clearance air bebasBila urine lbh encer dari plasma air filtrat glomerulus lbh banyak diekskresikan dibanding zat-zat osmotic activeAir bebas : kelebihan air filtrat glom.yang dieksresikan dibanding zat-zat osmotic activeClearance air bebas = Free water clearance = volume plasma darah yang dibebaskan dari air bebas / menit

  • Diabetes InsipidusADH -

    C H2O = 14,5 ml / menit tubuh kehilangan air 20,9 l/hari

  • DehidrasiProduksi ADH maksimal

    C H2O = - 1,3 ml/menit tubuh menghemat 1,9 liter / hari

  • DiuretikaZat yang dapat meningkatkan kecepatan pembentukan urine

    Berdasarkan mekanisme kerja : Diuretika :

    yang dapat meningkatkan GFR

    2. Yang dapat meningkatkan muatan osmotik tubulus 3. Yang dapat menghambat sekresi ADH

  • 1 . Diuretika yang meningkatkan GFREpinephrin dan Norepinephrin

    Digitalis

    Theophylline

  • 2.Diuretika yang meningkatkan muatan Osmotik Tubulus Zat yang tak bisa direabs. Tubulus dlm cairan tubulus >> zat osmotik aktif dalam tubulus >> menghalangi reabs. Air urine >>

    Disebut Gol. Diuretika Osmotik

  • Diuretika Osmotik

    UreumSukroseManitolGlukose pada D.M

    Punya effek di Tubulus Proksimalis

    Yang digunakan diklinik : Yang dapat menghambat rebs. Na

  • 3.Diuretika yang menghambat sekresi ADHBanyak minum air sekresi ADH ( Vasopressin) oleh Nucleus Supra opticus posterior dihambat Permeabilitas tub. Distalis & ductus Colligentes terhadap air berkurang skresi urine >>

  • Diuretik Yang menghambat sekresi ADHAlkoholNarcotikHypnoticAnesthetic

    Menghambat sekresi ADH produksi urine >>

  • Patologi saluran UrogenitalInfeksi akut

    Batu

  • Infeksi akutUrethritisCystitisUreteritis Bisa menjadi Pyelitis kronis Pyelonephritis

  • Penyebab kerusakan kronisGlomerulo NephritisBatuTumorKistaNephrosclerosis

  • Disorders of the Urinary SystemCystitistypically caused by bacteria from the anal region, but, can also be caused by sexually transmitted diseases and various chemical agentscan lead to inflammation, fever, increased urgency and frequency of urination and painUnit 1 - Objective 10

  • Disorders of the Urinary SystemGlomerulonephritis ( Brights Disease)caused by inflammation of the glomeruli due to an abnormal immune response (autoimmune, streptococcal antibody complexes).Inflammation of the glomeruli leads to faulty filtration (passage of blood cells and proteins) and possible kidney failure.Unit 1 - Objective 10

  • Disorders of the Urinary SystemIncontinencecaused by loss of the ability to control voluntary micturition (releasing urine from the bladder) due to age, emotional disorders pregnancy, damage to the nervous system, stress, excessive laughing and coughingleads to wetting of clothing, discomfort and embarassmentUnit 1 - Objective 10

  • Dialysis TherapyDialysis is a process that artificially removes metabolic wastes from the blood in order to compensate for kidney (renal) failure. Kidney failure results in the rapid accumulation of nitrogen waste (urea, etc.) which leads to azotemia. Uremia and ion disturbances can also occur. This condition can cause acidosis, labored breathing, convulsions, coma and death.

    Unit 1 - Objective 11

  • Dialysis TherapyThe most common form of dialysis is hemodialysis which uses a machine to transfer patients blood through a semipermeable tube that is permeable only to selected substances. The dialysis machine contains an appropriate dialysis fluid that produces a diffusion gradient. This gradient allows abnormal substances to diffuse from the patients blood and produce a cleaning effect. Unit 1 - Objective 11

  • Dialysis TherapysSome key aspects of hemodialysis are: - blood is typically transferred from an arm artery - after dialysis, blood is typically returned to an arm vein - to prevent clotting, blood is typically heparinized - dialysis sessions occur about three times a week - each dialysis session can last four to eight hours! - long term dialysis can lead to thrombosis (fixed blood clots), infection and death of tissue around a shunt (the blood access site in the arm) Unit 1 - Objective 11

  • BatuMacam :UratOxalatFosfatKarbonatSitratCampuran

  • Lokasi batuUrethraBuli buliUreterPyelumCalixPelvis Renalis

  • Batu Tambah besar

    Pecah Sumbatan Penekanan Infeksi

    Perdarahan Sumber Infeksi

    Hematuri

  • Pecahan batu ureterMenimbulkan :

    Nyeri

    Kolik (terutama pada ureter )

  • Renal FailureAkut karena : 1. Ischemia 2. Nephrotoxic

    Kronis karena : Kerusakan pada nephron , pelan , tapi progresif

  • Nephrotic SyndromeKumpulan gejala klinis O.K :

    Proteinuria

    - Hypoproteinemia - Oedema - Anemia

  • Glomerulo NephritisKeradangan pada Glomeruli :

    Akut Glomerulo Nephritis AcutaKronis ,, ,, Chronica

    Penebalan Basement Membran Glomerulus , kerusakan , atropi

    Gangguan filtrasi

  • Gambaran Lab. GlomerulonephritisGFR menurunHematuriProteinuri

  • *******************************************************************************220 mm Hg******************************************************** C******** Phlorizin*******************H********************Lengkung Henle**************PAH*********************************************