GIB.ppt
-
Upload
novita-jehalu -
Category
Documents
-
view
216 -
download
3
Transcript of GIB.ppt
Gastrointestinal Bleeding
INTRODUKSI
OVERT BLEEDING:•Hematemesis•Melena
•Hematochezia
OVERT BLEEDING:•Hematemesis•Melena
•Hematochezia
OCCULT BLEEDING:•Fecal occult blood test (+) •Anemia defisiensi besi
•Gejala anemia
OCCULT BLEEDING:•Fecal occult blood test (+) •Anemia defisiensi besi
•Gejala anemia
• Hematemesis : muntah darah atau "coffee-grounds" material.
• Melena : black, tarry, foul-smelling stool. • Hematochezia : the passage blood from the
rectum (bright red or maroon)
Klasifikasi
• Perdarahan saluran GI dibagi menjadi 3 menurut letak sumber perdarahannya:– Perdarahan GI saluran atas (rongga mulut,
esophagus, lambung, dan duodenum)– Perdarahan GI saluran bawah (illeum, colon,
rectum, anus)– Perdarahan obscure (tidak diketahui sumber
perdarahan)
Perdarahan GI Saluran Atas
Ulkus Peptikum
• Endoskopi -> penting untuk menentukan karakteristik ulkus dan prognosis– 1/3 pasien dengan active bleeding atau nonbleeding
visible vessel memerlukan urgent surgery.– Pasien dengan clean-based ulcers -> rekurensi
mendekati nol – Pasien tanpa clean-based ulcers minimal dirawat
selama 3 hari untuk mencegah perdarahan berulang• Faktor utama : H. Pylori, NSAIDs, asam
lambung • Pencegahan : PPI
Mallory-Weiss Tears
• Robekan pada lapisan mukosa daerah gastro-esophageal junction.
• HISTORY: – Vomiting, retching, coughing, hematemesis– Biasanya pada alkoholik
• Stop secara spontan pada 80–90% pasien dan berulang pada 0–7%.
Esophageal Varises
• Banyak pada pasien dengan sirosis hepar akibat adanya portal hypertension.
• Terapi:– Endoscopic terapi berupa ligasi pada pendarahan
akut dan secara signifikan mengurangi perdarahan berulang dan mortalitas.
– Vasoactive medication -> somatostatin and terlipressin
Hemorrhagic and Erosive Gastropathy ("Gastritis")
• Hemorrhagic and erosive gastropathy atau yang sering disebut gastritis mengacu pada visualisasi secara endoskopik dimana terdapat perdarahan dan erosi subepitelial.
• Ini adalah lesi mukosa yang tidak menyebabkan perdarahan hebat karena tidak adanya arteri/vena pada mukosa.
• Penyebab: NSAID, alkohol, stress.
Perdarahan GI Saluran Bawah
• Usus Kecil– Jarang terjadi– Penyebab utama: • Dewasa: tumor, ektasia vaskular, erosi dan ulkus
karena NSAID, dll.• Anak: divertikulum meckel.
Tx/ : - Ektasia vaskular endoskopi, octreotide.- Tumor reseksi
Perdarahan GI Saluran Bawah
• Kolon– Tersering: Hemoroid & Fisura ani• Dewasa: divertikula, ektasia vaskular,
neoplasma, kolitis, paska polipektomi, dll
• Anak & remaja: IBD dan polip juvenile
• Divertikula:– Onset mendadak, painless, dapat masif, sering
pada kolon kanan.– 80% berhenti spontan, 15-25% perdarahan
berulang– Tatalaksana:• Kolonoskopi• Transkateter embolisasi arteri (angiografi) • Reseksi segmental jika persisten
• Ektasia vaskular– kronik– Tatalaksana:• Terapi endoskopik hemostatik• Terapi bedah (i/ perdarahan mayor, persisten, dan
berulang yang tidak sembuh dengan pengobatan lain)
Pendekatan Diagnosis
• Penilaian awal:– HR & BP takikardi, hipotensi– Hb normal / sedikit menurun saat awal
perdarahan• Jika Hb < 7mg/dL transfusi• Kronik = penurunan Hb tanpa perubahan HR & BP
PGISA Vs PGISB
• Tanda dan gejala PGISA:– Hematemesis & Melena ( min. 14 jam)– BU hiperaktif, peningkatan BUN
• Tanda dan gejala PGISB:– Hematokezia– Melena (jika terjadi di proksimal usus kecil)
Evaluasi dan Tatalaksana PGISA
• Penilaian awal risiko perdarahan dan kematian– Takikardi & hipotensi– Usia– komorbid
• Risiko tinggi infus PPI, 250 mg eritromisin IV dilanjutkan dengan endoskopi setelah 30 menit.
• Sirosis + PGISA AB, vasoaktif• Endoskopi dalam 24 jam pertama
Evaluasi dan Tatalaksana PGISB
• Hematokezia dengan instabilitas hemodinamik endoskopi.
• Kolonoskopi atau nuclear scintigraphy (99mTc) dalam 24 jam jika perdarahan tidak masif.
• CT angiografi jika perdarahan masif.• Sigmoidoskopi <40 y.o. dgn perdarahan
minor
Evaluasi dan Tatalaksana Obscure PGI
• Perdarahan persisten / berulang tanpa diketahui penyebabnya.
• overt atau occult.• Perdarahan masif angiografi• Lainnya:– endoskopi kapsul (usus kecil)– enteroskopi dan kolonoskopi pediatrik (duodenum dan
jejunum proximal)– CT dan MR (usus kecil)– Nuclear scintigraphy , angiografi (divertikulum meckel
pada pasien muda)– Endoskopi intraoperatif jika berulang / menetap
TERIMA KASIH