GIB.ppt

21
Gastrointestinal Bleeding

Transcript of GIB.ppt

Page 1: GIB.ppt

Gastrointestinal Bleeding

Page 2: GIB.ppt

INTRODUKSI

OVERT BLEEDING:•Hematemesis•Melena

•Hematochezia

OVERT BLEEDING:•Hematemesis•Melena

•Hematochezia

OCCULT BLEEDING:•Fecal occult blood test (+) •Anemia defisiensi besi

•Gejala anemia

OCCULT BLEEDING:•Fecal occult blood test (+) •Anemia defisiensi besi

•Gejala anemia

Page 3: GIB.ppt

• Hematemesis : muntah darah atau "coffee-grounds" material.

• Melena : black, tarry, foul-smelling stool. • Hematochezia : the passage blood from the

rectum (bright red or maroon)

Page 4: GIB.ppt

Klasifikasi

• Perdarahan saluran GI dibagi menjadi 3 menurut letak sumber perdarahannya:– Perdarahan GI saluran atas (rongga mulut,

esophagus, lambung, dan duodenum)– Perdarahan GI saluran bawah (illeum, colon,

rectum, anus)– Perdarahan obscure (tidak diketahui sumber

perdarahan)

Page 5: GIB.ppt

Perdarahan GI Saluran Atas

Page 6: GIB.ppt

Ulkus Peptikum

• Endoskopi -> penting untuk menentukan karakteristik ulkus dan prognosis– 1/3 pasien dengan active bleeding atau nonbleeding

visible vessel memerlukan urgent surgery.– Pasien dengan clean-based ulcers -> rekurensi

mendekati nol – Pasien tanpa clean-based ulcers minimal dirawat

selama 3 hari untuk mencegah perdarahan berulang• Faktor utama : H. Pylori, NSAIDs, asam

lambung • Pencegahan : PPI

Page 7: GIB.ppt

Mallory-Weiss Tears

• Robekan pada lapisan mukosa daerah gastro-esophageal junction.

• HISTORY: – Vomiting, retching, coughing, hematemesis– Biasanya pada alkoholik

• Stop secara spontan pada 80–90% pasien dan berulang pada 0–7%.

Page 8: GIB.ppt

Esophageal Varises

• Banyak pada pasien dengan sirosis hepar akibat adanya portal hypertension.

• Terapi:– Endoscopic terapi berupa ligasi pada pendarahan

akut dan secara signifikan mengurangi perdarahan berulang dan mortalitas.

– Vasoactive medication -> somatostatin and terlipressin

Page 9: GIB.ppt

Hemorrhagic and Erosive Gastropathy ("Gastritis")

• Hemorrhagic and erosive gastropathy atau yang sering disebut gastritis mengacu pada visualisasi secara endoskopik dimana terdapat perdarahan dan erosi subepitelial.

• Ini adalah lesi mukosa yang tidak menyebabkan perdarahan hebat karena tidak adanya arteri/vena pada mukosa.

• Penyebab: NSAID, alkohol, stress.

Page 10: GIB.ppt

Perdarahan GI Saluran Bawah

• Usus Kecil– Jarang terjadi– Penyebab utama: • Dewasa: tumor, ektasia vaskular, erosi dan ulkus

karena NSAID, dll.• Anak: divertikulum meckel.

Tx/ : - Ektasia vaskular endoskopi, octreotide.- Tumor reseksi

Page 11: GIB.ppt

Perdarahan GI Saluran Bawah

• Kolon– Tersering: Hemoroid & Fisura ani• Dewasa: divertikula, ektasia vaskular,

neoplasma, kolitis, paska polipektomi, dll

• Anak & remaja: IBD dan polip juvenile

Page 12: GIB.ppt

• Divertikula:– Onset mendadak, painless, dapat masif, sering

pada kolon kanan.– 80% berhenti spontan, 15-25% perdarahan

berulang– Tatalaksana:• Kolonoskopi• Transkateter embolisasi arteri (angiografi) • Reseksi segmental jika persisten

Page 13: GIB.ppt

• Ektasia vaskular– kronik– Tatalaksana:• Terapi endoskopik hemostatik• Terapi bedah (i/ perdarahan mayor, persisten, dan

berulang yang tidak sembuh dengan pengobatan lain)

Page 14: GIB.ppt

Pendekatan Diagnosis

• Penilaian awal:– HR & BP takikardi, hipotensi– Hb normal / sedikit menurun saat awal

perdarahan• Jika Hb < 7mg/dL transfusi• Kronik = penurunan Hb tanpa perubahan HR & BP

Page 15: GIB.ppt

PGISA Vs PGISB

• Tanda dan gejala PGISA:– Hematemesis & Melena ( min. 14 jam)– BU hiperaktif, peningkatan BUN

• Tanda dan gejala PGISB:– Hematokezia– Melena (jika terjadi di proksimal usus kecil)

Page 16: GIB.ppt

Evaluasi dan Tatalaksana PGISA

• Penilaian awal risiko perdarahan dan kematian– Takikardi & hipotensi– Usia– komorbid

• Risiko tinggi infus PPI, 250 mg eritromisin IV dilanjutkan dengan endoskopi setelah 30 menit.

• Sirosis + PGISA AB, vasoaktif• Endoskopi dalam 24 jam pertama

Page 17: GIB.ppt
Page 18: GIB.ppt

Evaluasi dan Tatalaksana PGISB

• Hematokezia dengan instabilitas hemodinamik endoskopi.

• Kolonoskopi atau nuclear scintigraphy (99mTc) dalam 24 jam jika perdarahan tidak masif.

• CT angiografi jika perdarahan masif.• Sigmoidoskopi <40 y.o. dgn perdarahan

minor

Page 19: GIB.ppt
Page 20: GIB.ppt

Evaluasi dan Tatalaksana Obscure PGI

• Perdarahan persisten / berulang tanpa diketahui penyebabnya.

• overt atau occult.• Perdarahan masif angiografi• Lainnya:– endoskopi kapsul (usus kecil)– enteroskopi dan kolonoskopi pediatrik (duodenum dan

jejunum proximal)– CT dan MR (usus kecil)– Nuclear scintigraphy , angiografi (divertikulum meckel

pada pasien muda)– Endoskopi intraoperatif jika berulang / menetap

Page 21: GIB.ppt

TERIMA KASIH