Geopark kaldera Toba

12
PROFIL DESTINASI WISATA DANAU TOBA Danau Toba adalah danau kaldera terbesar di dunia yang terletak di Provinsi Sumatera Utara, berjarak 176 km ke arah Barat Kota Medan sebagai ibu kota provinsi. Danau Toba (2,88o N98,5o 2E dan 2,35o N99,1o E) adalah danau terluas di Indonesia (90 x 30 km2) dan juga merupakan sebuah kaldera volkano-tektonik (kawah gunungapi raksasa) Kuarter terbesar di dunia. Sebagaidanau volcano tektonik terbesar di dunia, Danau Toba mempunyai ukuran panjang 87 km berarah BaratlautTenggara dengan lebar 27 km dengan ketinggian 904 meter dpl dan kedalaman danau yang terdalam 505 meter. Kawasan Danau Toba merupakan bagian dari WPS Pusat Pertumbuhan Terpadu Metro Medan Tebing Tinggi Dumai Pekanbar yang memiliki luas 369.854 Ha . Secara administratif Kawasa Danau Toba berada di Provinsi Sumatera Utara dan secara geografis terletak di antara koordinat 2°10’3°00’ Lintang Utara dan 98°24’ Bujur Timur. Kawasan ini mencakup bagian dari wilayah administrasi dari 8 (delapan) kabupaten yaitu Kabupaten Samosir, Kabupaten Toba Samosir, Kabupaten Dairi, Kabupaten Karo, Kabupaten Humbang Hansudutan, Kabupaten Tapanuli Utara dan Kabupaten Simalungundan Kabupaten Pak Pak Barat. Secara fisik, Kawasan Danau Toba merupakan kawasan yang berada di sekitar Danau Toba dengan deliniasi batas kawasan didasarkan atas deliniasi Daerah Tangkapan Air (Catchment Area) dan CAT. Kondisi Fisik dan Sumber Daya Alam Topografi. Kondisi topografi Kawasan Danau Toba didominasi oleh perbukitan dan pegunungan,dengan kelerengan lapangan terdiri dari datar dengan kemiringan (08 %), landai (815 %), agak curam (1525%), curam (2545 %), sangat curam sampai dengan terjal (> 45 %). Iklim. Menurut klasifikasi iklim Oldeman maka Kawasan Danau Toba termasuk ke dalam tipe iklim B1, C1, C2, D2, dan E2. Dengan demikian bulan basah (Curah Hujan ≥ 200 mm/bulan) berturut-turutpada kawasan ini bervariasi antara dari 3 bulan sampai dengan 7-9 bulan, sedangkan bulan kering (Curah Hujan ≤ 100 mm/bulan) berturut-turut antara 2-3 bulan. Berdasarkan klasifikasi iklim menurut Scmidt dan Ferguson maka Kawasan Danau Toba ini termasuk ke dalam tipe iklim A,B dan C. Hidrologi. Air yang masuk ke dalam Danau Toba berasal dari air hujan yang langsung jatuh ke Danau Toba dan air yang berasal dari sungai-sungai yang masuk ke dalam danau. Di sekelilingdanau terdapat 19 Sub DTA yang merupakan daerah tangkapan air 19 sungai yang masuk ke dalam danau. Sungai-sungai tersebut antara lain Sungai Sigubang, Bah Bolon, Sungai Guloan, Sungai Arun, Sungai Tomok, Sungai Pulau Kecil/Sibandang, Sungai Halian, Sungai Simare, Sungai Aek Bolon, Sungai Mandosi, Sungai Gongpan, Sungai Bah Tongguran, Sungai Mongu, Sungai Kijang,Sungai Sinabung, Sungai Ringo, Sungai Prembakan, Sungai Sipultakhuda, dan Sungai Silang.

Transcript of Geopark kaldera Toba

Page 1: Geopark kaldera Toba

PROFIL DESTINASI WISATA DANAU TOBA

Danau Toba adalah danau kaldera terbesar di dunia yang terletak diProvinsi Sumatera Utara, berjarak 176 km ke arah Barat Kota Medan sebagai ibu kotaprovinsi. Danau Toba (2,88o N–98,5o 2E dan 2,35o N–99,1o E) adalah danau terluas diIndonesia (90 x 30 km2) dan juga merupakan sebuah kaldera volkano-tektonik (kawahgunungapi raksasa) Kuarter terbesar di dunia.

Sebagaidanau volcano tektonik terbesar di dunia, Danau Toba mempunyaiukuran panjang 87 km berarah BaratlautTenggara dengan lebar 27 km denganketinggian 904 meter dpl dan kedalaman danau yang terdalam 505 meter. KawasanDanau Toba merupakan bagian dari WPS Pusat Pertumbuhan Terpadu Metro MedanTebing Tinggi Dumai Pekanbar yang memiliki luas 369.854 Ha .

Secara administratif Kawasa Danau Toba berada di Provinsi Sumatera Utaradan secara geografis terletak di antara koordinat 2°10’3°00’ Lintang Utara dan 98°24’Bujur Timur. Kawasan ini mencakup bagian dari wilayah administrasi dari 8 (delapan)kabupaten yaitu Kabupaten Samosir, Kabupaten Toba Samosir, Kabupaten Dairi,Kabupaten Karo, Kabupaten Humbang Hansudutan, Kabupaten Tapanuli Utara danKabupaten Simalungundan Kabupaten Pak Pak Barat. Secara fisik, Kawasan DanauToba merupakan kawasan yang berada di sekitar Danau Toba dengan deliniasi batas kawasandidasarkan atas deliniasi Daerah Tangkapan Air (Catchment Area) dan CAT.

Kondisi Fisik dan Sumber Daya Alam

Topografi. Kondisi topografi Kawasan Danau Toba didominasi oleh perbukitan danpegunungan,dengan kelerengan lapangan terdiri dari datar dengan kemiringan (0–8 %),landai (8–15 %), agak curam (15–25%), curam (25–45 %), sangat curam sampai denganterjal (> 45 %).

Iklim. Menurut klasifikasi iklim Oldeman maka Kawasan Danau Toba termasuk ke dalamtipe iklim B1, C1, C2, D2, dan E2. Dengan demikian bulan basah (Curah Hujan ≥ 200mm/bulan) berturut-turutpada kawasan ini bervariasi antara dari 3 bulan sampai dengan 7-9bulan, sedangkan bulan kering (Curah Hujan ≤ 100 mm/bulan) berturut-turut antara 2-3bulan. Berdasarkan klasifikasi iklim menurut Scmidt dan Ferguson maka Kawasan DanauToba ini termasuk ke dalam tipe iklim A,B dan C.

Hidrologi. Air yang masuk ke dalam Danau Toba berasal dari air hujan yang langsungjatuh ke Danau Toba dan air yang berasal dari sungai-sungai yang masuk ke dalam danau. Disekelilingdanau terdapat 19 Sub DTA yang merupakan daerah tangkapan air 19 sungai yangmasuk ke dalam danau. Sungai-sungai tersebut antara lain Sungai Sigubang, Bah Bolon,Sungai Guloan, Sungai Arun, Sungai Tomok, Sungai Pulau Kecil/Sibandang, Sungai Halian,Sungai Simare, Sungai Aek Bolon, Sungai Mandosi, Sungai Gongpan, Sungai BahTongguran, Sungai Mongu, Sungai Kijang,Sungai Sinabung, Sungai Ringo, SungaiPrembakan, Sungai Sipultakhuda, dan Sungai Silang.

Page 2: Geopark kaldera Toba

Kependudukan dan Sosial Budidaya

Jumlah penduduk di Kawasan Danau Toba Tahun 2013 lebih kurang 951.711 Jiwayang tersebar di 8Kabupaten dan 61 Kecamatan. Jumlah penduduk tertinggi berada diKecamatan Sidikalang,Kabupaten Dairi dengan jumlah 47.272 Jiwa dan terendah berada diKecamatan Muara, KabupatenTapanuli Utara dengan jumlah 1.355 Jiwa.Kepadatan rata-ratapenduduk di Kawasan Danau Toba Tahun 2013 adalah 110 jiwa/km2. Kepadatan tertinggiberada di Kecamatan Kecamatan Sidikalang,Kabupaten Dairi yaitu 669jiwa/km2, sedangkankepadatan penduduk terendah berada di Kecamatan Muara, KabupatenTapanuli Utara yaitu17 jiwa/km2.

Infrastruktur Eksisting

Panjang jalan nasional di Kawasan Danau Toba adalah 542,98 Km, panjang jalanprovinsi 172,74 Km, panjang jalan kabupaten 4.170,59 Km dan panjang jalan lingkar dalamKawasan Danau Toba 277,08 Km.Jaringan jalan yang ada di Kawasan Danau Toba sebagianbesar cukup bagus, terutama jalan yang menghubungkan antar ibu kota kabupaten, namunruas jalan kolektor lokal di sepanjang pesisir pulau Samosir beberapa ruas jalannya burukyang menghubungkan antara kecamatan, namun di beberapa ruas jalan yang menghubungkanantara kecamatan cukup baik.

Page 3: Geopark kaldera Toba

POTENSI GEOPARK KALDERA TOBA

1. Potensi Keragaman Hayati

Danau Toba adalah potensi keanekaragaman hayati daratan yang dimilikinya.Berbagai jenis tumbuhan terdapat di sekitar Danau Toba dan hanya bisa ditemukan disana. Sesuai dengan keragaman komponen hayati dan budaya yang terdapat di deliniasikawasan, situs-situs non geologi di kawasan Geopark yang diusulkan terkelompokmenjadi situs hayati dan situs budaya. situs keanekaragaman hayati yang terdapat diGeopark Kaldera Toba antara lain :

1. Kebun Raya SamosirKebun Raya Samosir merupakan kebun raya daerah yang memiliki tujuan untukmengkonservasi tumbuhan dataran tinggi sumatera khususnya Tapanuli. Kebun RayaSamosir ini berada di Desa Tomok Kecamatan Simanindo Kabupaten Samosir. Letakgeografis Kebun Raya Samosir ini berada pada koordinat 2037'54" Lintang Utara dan98052'07" Bujur Timur. Kebun Raya Samosir ini berada di ketinggian kurang lebih1.000 meter di atas permukaan laut. Pada tahun 2008 dijumpai 75 jenis tumbuhan, dandari 75 jenis tersebut, 4 jenis diantaranya merupakan jenis anggrek, 5 jenis tumbuhanpaku dan 2 jenis tumbuhan liar. Kebun Raya Samosir sendiri beberapa kali telahmenemukan spesies spesies tanaman menarik sepertiCimbidiumhartinahianum (Anggrek Tien Suharto) yang dapat dijumpai di habitatalaminya di Kecamatan Harian Kabupaten Samosir. Anggrek ini termasukanggrek endemic yang langka karena hanya dapat dijumpai pada dataran tinggi disumatera bagian utara di beberap titik saja.

2. RafflesiameijeriiRafflesiameijerii atau biasa disebut bunga raflesia ini merupakan salah satu jenisraflesia yang ukurannya kecil. Rafflesiameijerii ditemukan pertaman kali di sicike-ciketahun 2005 dan berhasil diidentifikasi keberadaannya di Kabupaten Samosir padatahun 2010. Accanthepepium scriptum, termasuk Orchidaceae (anggrek-anggrekan) inimerupakan temuan terakhir yang menjadi catatan baru / new record untuk pulausumatera, karena anggrek jenis ini sebelumnya belum pernah ditemukan di PulauSumatera dan di Kabupaten Samosir. Keberadaan anggrek ini sudah berhasilditemukan di Kecamatan Ronggu Nihuta. Anggrek ini merupakan endemik sumaterayang sudah semakin sulit ditemukan, dalam 3 (tiga) tahun kegiatan eksplorasi barusatu kali ditemukan di tebing pinggiran danau toba.

3. Botanical Garden Taman EdenSumatera Utara kini telah memiliki sebuah taman konservasi anggrek yang pertamayaitu berada di lokasi Taman Eden 100. Taman konservasi (penangkaran) anggrekkhas Toba pertama ini diresmikan pada Sabtu, 14 Pebruari 2009. Tamana anggrek(Toba Orchid Park) seluas 1.000 meter persegi itu pada tahap pertama sudahmengumpulkan dan memamerkan 100 jenis anggrek hutan dari perbukitan TamanEden 100 Kecamatan Lumban Julu. Koleksi itu diturunkan dari perbukitan denganketinggian antara 1.000 dan 2.000 meter di atas permukaan laut. Pada area Taman

Page 4: Geopark kaldera Toba

Eden 100 juga terdapat gua kelelawar yang dihuni oleh ribuan kelelawar. Taman Eden100 memiliki flora yang sangat indah seperti jenis-jenis pohon, anggrek, nepenthes(kantong semar), dan banyak lagi tumbuhan asli, bahkan jenis anggrek yang masihlangka di dunia ada di sini. Taman Eden 100 memiliki fauna yang sangat beragamjenis seperti burung, dan binatang-binatang lainnya, dan harimau sumatera juga ada dilokasi ini.

4. Monkey Forest SibagandingLokasinya di desa Batu Lubang Sibaganding lintas Siantar - Parapat dekat tuguMarsuse, 40 kilometer dari Pematang Siantar. Luas area ini lebih kurang 50 hektare(hutan lindung Sibaganding). Habitat asli monyet-monyet ini berada di hutan lindungSibatuloting, yang hingga kini masih terjaga. Pada tahun 1986, hewan mamalia inimasih terdapat tiga kelompok: kera, beruk dan siamang. Seiring dengan menyempitnyalahan hutan, sekarang tinggal kera dan beruk saja. Hutan lindung Sibaganding hanyadihuni oleh monyet dan sesuai informasi dari pengelola dan pawang monyet (kera) ada13 kelompok, yang satu kelompok berjumlah kurang lebih 100 ekor dan setiapkelompok terdiri dari 5 ekor babon (induk) atau sebagai pemimpin kelompok. Pawangakan memanggila monyet dengan alat tiup seperti terompet terbuat dari tanduk kerbau.Jenis keragaman hayati lainnya yang ada di Kaldera Toba ini adalah Ikan Batak. IkanBatak ini memiliki nama Neolissochilus thienemanni, tetapi sayang populasinya saatini sangat jarang sekali ditemukan dan cukup langka. Jenis ikan ini biasanya hidup disungai dengan arus deras, dangkal dengan air yang jernih. Selain itu yang tak kalahpenting dan menjadi salah satu ciri khas hayati di Kaldera Toba adalah tanamanandaliman. Tanaman ini merupakan jenis rempah yang biasa digunakan masyarakatBatak mengolah makanan terutama dalam membuat arsik ikan mas maupun bumbuayam panggang. Andaliman sangat pedas dan cukup membuat lidah bergetar.Andaliman ini juga dikenal dengan sebutan merica batak. Tentunya masih banyakkeragaman hayati yang terdapat di Kaldera Toba ini sebagai sumber daya yangtersedia untuk dapat dimanfaatkan demi kesejahteraan masyarakat yang beradadi Kaldera Toba dengan tetap memperhatikan dan menjaga kelestariannya.

2. Potensi Keragaman BudayaGeopark Kaldera Toba yang merupakan hasil dari peritiwa letusan Gunung Toba

pada akhirnya turut membentuk suatu budaya yang tertatan secara alamiah dan turuntemurun. Budaya yang dihasilkan merupakan budaya yang dihasilkan oleh manusiamodern dimasa lalu dan budaya masa lalu yang ditatan oleh manusia sebelumnya sebagaimanusia prasejarah.

1. Geoarea Balige.A. (Parmalim)

Menurut pemaparan (Horsting, 1914; Tichelman, 1937; Helbing, 1935) bahwaparmalim merupakan suatu budaya dan agama yang dibawa oleh datu yang bernamaGuru Somaliang yang bermarga Pardede.Guru Somaliang Pardede ini mempunyaihubungan yang erat dengan Sisingamangaraja XII.

Page 5: Geopark kaldera Toba

Mereka para penganut kepercayaan Parmalim ini meyakini bahwa 'debata mula jadinabolon' adalah Tuhan yang telah menciptakan alam semesta beserta seluruh isinyayang harus selalu disembah. Bagi umat parmalim terdapat dua ritual besar yangdiperingati setiap tahunnya. Parningotan Hatutubu ni Tuhan atau Sipaha Sadamerupakan peringatan yang diselenggarakan di awal tahun baru dalam perhitungankalender batak yang biasanya jatuh pada awal maret. Peringatan lainya adalahPemeleon Bolon atau disebut juga dengan Sipaha Lima. Peringatan Sipaha Limabiasanya diadakan pada bulan Juni atau Juli yang dalam perhitungan kalender batakmerupakan bulan kelima. Tujuannya adalah sebagai ungkapan rasa syukur atas hasilpanen yang telah mereka dapatkan sekaligus juga sebagai kesempatan bersedekah yanghasilnya digunakan untuk warga yang memang benar-benar membutuhkan.Dalam pelaksanaan ritual kepercayaan parmalim ini, mereka menggunakan rumahibadah yang dinamakan Bale Parsaktian yang terdapat sebanyak 4 (empat) buah diKabupaten Samosir: dua terdapat di Kecamatan, satu di Kecamatan Palipi dan satuberada di Kecamatan Tomok. Uniknya dalam ritual parmalim ini duduk antaraperempuan dan laki-laki dipisahkan, tidak bercampur. Para penganut parmalim ini tidakmemakan daging babi, daging anjing maupun darah.

B. (Legenda Batu Basiha)Legenda ini merupakan cerita rakyat yang hidup di desa Aek Bolon Kecamatan Balige.Konon ceritanya Batu Basiha adalah seperangkat kayu bahan bangunan yang akandigunakan untuk mendirikan satu rumah ada batak. Namun tiba-tiba kayu tersebutdisambar oleh petir sehingga berubah menjadi batu.

C. (Tortor Sipitu Cawan)Tortor sipitu cawan merupakan salah satu tortor batak / batak dance yang telahterkenal diseantero nusantara. Bahkan tarian ini sudah terdengar dan terkenal secaramendunia. Tortor ini memperlihatkan ragam makna yang dilukiskan dalam keindahangerak tariannya. Berdasarkan legenda yang ada dan berkembang di masyarakat batak,tortor sipitu cawan ini konon bermula dari adanya mimpi raja batak yang merupakanketurunan Guru Tatea Bulan yang berdiam di Pusuk Buhit. Dalam mimpinya diamelihat bahwa pusuk buhit sebagai tempat keturunan raja batak pertama akan runtuh.Kemudian sang raja menceritakan mimpinya kepada para pengawal setianya dan ahlinujum kerajaan. Menurut sang ahli nujum harus diadakan pembersihan desa daripengaruh buruk. Maka selanjutnya sang raja memerintahkan diadakan pembersihandesa secara ritual melalui tortor yang dilaksanakan oleh tujuh gadis yang masing-masing penari membawakan 7 (tujuh) cawan berisi air jeruk purut. Secara eksotis,tarian/tortor sipitu cawan ini memiliki tingkat kerumitan yang cukup tinggi, sehinggatortor ini hanya digelar pada upacara-upacara tertentu saja seperti pada saatpengukuhan seorang raja.

2. Geoarea Parapat.A. (Batu Gantung)Batu gantung yang terletak di Parapat Danau Toba ini merupakan salah satu objekwisata yang selalu ditawarkan kepada wisatawan yang berkunjung ke Parapat. Batugantung ini terletak salah satu dinding sekitar Danau Toba yang cukup curam danterjang. Namun batu gantung ini dapat dilihat dan dinikmati dengan menyisiripinggiran Danau Toba menggunakan boat yang tersedia. Tentu saja dengan membayar

Page 6: Geopark kaldera Toba

biaya perjalanan yang cukup terjangkau.

Menurut cerita rakyat yang berkembang di sana, alkisah batu gantung ini merupakanjelmaan seorang wanita batak toba yang sedang dirundung kegalauan antara menurutikata hatinya atau menuruti kehendak kedua orang tua sebagai baktinya. Konon sangwanita ini yang telah memiliki seorang kekasih hati, tiba-tiba dijodohkan keduaorangtuanya kepada seorang lelaki yang masih sepupunya. Di tengah kebimbangannyaini lantas sang wanita tersebut pergi ke pinggiran danau toba berusaha untukmengakhiri hidupnya sendiri. Sebelum hal itu terjadi, secara tiba-tiba dan disadari,sang wanita ini justru terperosok ke dalam sebuah lubang batu yang sangat gelapsekali. Kemudian sang wanita tersebut berteriak sembari mengucapkan'parapat...parapat batu...parapat'. Tiba-tiba batu tersebut bergerak dan merapat.Akhirnya bagian bawah batu itu berpatahan dan berjatuhan ke dalam Danau Toba,sementara batu yang dipercaya masyarakat toba merupakan jelmaan sang wanitamenggantung sehingga terkenal dengan sebutan batu gantung.

3. Geoarea TonggingKehidupan masyarakat karo memiliki tatanan yang padu serasi sejak dahulu yangdikenal dengan sebutan 'Merga Silima'. Namun di daerah Tongging, berkumpul danhidup bersama masyarakat dengan suku budaya yang terbilang heterogen yang terdiridari suku karo, simalungun, batak toba dan pakpak / dairi. Meskipun tatananmasyarakat di daerah Tongging ini didiami beberapa suku sebagaimana telahdijalesakan tadi, kehidupan bermasyarakat di daerah Tongging terbilang cukup indahdan harmonis. Mereka memaduselaraskan masing-masing budaya menjadi satukesatuan yang saling melengkapi dengan menghargai masing-masing perbedaan yangada. Sehingga tidaklah mengherankan jika dalam acara budaya pesta menggunakantortor sementara dalam budaya perkawinan mereka menggunakan budaya adat karo.Keindahan panorama yang disajikan di Geoarea Tongging ini seakan melengkapikeharmonisan kehidupan masyarakatnya dan menambah kesejukan sejauh pandanganmata memandang. Ditambah lagi dengan keindahan air terjun sipisopiso yang sudahcukup terkenal, seakan turut memberikan kesejukan dengan pancaran airnya yangjernih.

4. Geoarea HaranggaolPesta Rondang Bintang atau pesta panen merupakan suatu budaya yang berlaku disuku simalungun yang berada di daera Haranggaol. Budaya ini merupakan bentukmanifestasi perwujudan ungkapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa ataslimpahan panen yang didapatkan.

5. Geoarea SilalahiA. (Batu Sigadap)Di kawasan geoarea Silalahi ini terdapat batu pengadilan atau yang biasa disebutdengan batu sigadap. Batu ini terdiri dari dua buah batu, dimana salah satu batunyaberada dengan posisi rebah di tanah. Batu inilah yang disebut dengan nama batusigadap. Sedangkan batu yang satunya berada dengan posisi berdiri / vertikal, disebutjuga dengan batu sijonjong. Batu ini berdimensi panjang 50 centimeter dengandiameter sekitar 15 centimeter. Pada zaman dahulu kala, batu inimerupakan mahkamah pengadilan yang digunakan oleh Raja Silahi Sabungan dalammengadili suatu perkara yang terjadi dimasyarakat. Ketika terjadi pertikaian dalamkepemilikan tanah antara orang yang mengaku memiliki tanah padahal pemilik

Page 7: Geopark kaldera Toba

sebelumnya masih ada, maka pihak yang bertikai tersebut dibawa ke batu ini dan siapayang benar akan terbukti. Mereka yang bertikai kemudian diminta untuk bersumpahdan mengatakan hal yang sebenarnya. Bagi siapa yang berdusta maka kebenaran akanmuncul, sebab yang berbohong akan jatuh (gadap) dan meninggal dunia. Sedangkanbagi yang benar dia akan tetap berdiri (jonjong) dan tidak terjadi apa-apa padanya.Batu ini terletak di daerah Sidabariba Toruan Desa Silalahi I.Batu ini dipercayai masyarakat sekitar sebagai batu keramat yang memiliki kekuatanmistik. Apabila terjadi suatu perselisihan dan mereka ingin membuktikan siapa yangbenar, maka orang yang berselisih tadi dibawa ke batu sigadap ini. Seseorang yangberani meletakkan sirih di kedua batu ini dan ingin mengetahui kebenaran atasperselihan yang mereka perselisihkan, maka apabila dia benar akan selamat sepertibatu yang berdiri, namun apabilan dia bersalah akan gadap alias mati.

B. ( Aek Sipahula Hosa)Aek dalam bahasa batak mengandung arti sebagai air. Air merupakan sumber utamakehidupan makhluk yang ada di dunia ini. Tanpa adanya air maka makhluk hidup yangada akan sulit untuk berjuang dan bertahan hidup. Dari segi bahasa, aek sipaulak hosamengandung makna sebagai air pelepas dahaga.Lokasi Aek Sipaulak Hosa ini berada di perbukitan desa Silalahi. Menurut ceritarakyat yang berkembang (dalam bahasa batak: turi-turian), aek sipaulak hosa inibermula dari adanya permohonan yang disampaikan oleh raja silahisabungan kepadadebata mula jadi nabolon (Tuhan) karena sang istri raja yang bernama Pinggan Matioboru Padangbatanghari merasakan haus serta letih yang sangat melelahkan sembarimenancapkan tongkatnya ke batu. Seketika air memancar dan langsung diminum olehistri sang raja. Setelah meminum air tersebut, istri sang raja berkata 'mulak do hapehosa loja' yang artinya rasa haus dan letih telah hilang. Sejak itulah air tersebutdinamakan sebagai aek sipaulak hosa.

6. Geoarea muaraGeoarea Sibandang ini juga terkenal buah mangganya. Biasanya sekali dalamsetahun, antara bulan november dan desember diadakan pesta mangga di PulauSibandang, karena dibulan tersebut merupakan musim panen buah mangga, sejenismangga udang yang terkenal dengan buahnya yang ranum dan manis. Tak heran jikaPulau Sibandangi ini disebut sebagai pulau mangga, karena rata-rata penduduk dipulau ini memiliki kebun mangga masing-masing.

7. Geoaraea bakkaraA. (Batu Hundul-Hundulan)Di desa Sinambela Kecamatan Bakti Raja Kabupaten Humbang Hasundutan terdapatsebuah batu yang dikenal dengan sebutan batu hundul-hundulan yang konon menurutriwayat dari masyarakat batak dipercaya pernah digunakan oleh RajaSisingamangaraja sebagai tempat duduknya sewaktu beristirahat. Menurut beberapatulisan ada yang menduga bahwa Raja Sisingamangaraja ini beragama Islam. Beberapabukti yang mendekati kebenaran ini seperti, salah satu pengawal daripada RajaSisingamangaraja XII adalah seorang muslim yang berasal dari Kerajaan Aceh yangsampai akhir hayatnya tetap berada di tanah batak mendampingin RajaSisingamangaraja XII. Kemudian juga perawakan Raja Sisingamangaraja XII yangmemelihara jenggot sebagaimana kaum muslimin pada umumnya. RajaSisingamangaraja XII juga tidak memakan makanan yang diharamkan dalam Islam.Dan apabilan kita perhatikan, bahwa perlawanan yang dilakukan pahlawan terdahulu

Page 8: Geopark kaldera Toba

terhadap belanda dilakukan oleh umat islam secara umum, sebab ini merupakanbentuk perlawanan terhadap kaum kafir yang ingin menjajah di tanah air kita ini.Pangeran Antasari, Tuanku Imam Bonjol, Pattimura dan lain sebagainya merupakanpejuang Islam yang menentang penjajajahan. Untuk hal ini silahkan kita mencari kilasbaliknya dan merenungkannya.

B. (Aek Sipangolu)Menurut cerita rakyat, aek sipangolu ini berasal dari kesaktian Raja Sisingamangaraja,dimana Raja Sisingamangaraja selalu berkunjung ke rumah namborunya diPanduaman Baktiraja dengan menunggangi seekor kuda yang bernama Gajah Putih.Suatu hari saat Raja Sisingamangaraja dalam perjalanan dari rumah namborunya,ditengah perjalanan beliau merasakan haus. Sementara sumber air tidak ada dan airDanau Toba berada jauh. Kemudian Raja Sisingamangaraja menancapkan tongkatnyake batu cadas dan keluar air yang memancar dari sela-sela batu cadas tersebut. Airtersebut langsung diminum dengan mulut Raja Sisingamangaraja sehingga airdinamakan juga dengan aek bibir. Mata air yang berada di puncak bukit ini terusmengalir menjadi sebuah sungai kecil yang bermuara sampai ke Danau Toba.

Aek Sipangolu ini terletak di Desa Simangulampe Kecamatan Baktiraja KabupatenHumbang Hasundutan. Air ini dipercaya dapat menyembuhkan berbagai penyakitseperti kusta dan penyakit kulit lainnya. Karena khasiat aek bibir ini yang mampumenyembuhkan berbagai macam penyakit maka berubahlah namanya menjadi aeksipangolu.

8. Geoarea “Resurgent Doming” SamosirGeoarea Samosir merupakan bagian dari Kaldera Toba yang memperlihatkan sekuengeologi yang fenomenal terutama yang berkaitan dengan jejak-jejak terjadinya erupsikaldera "supervolcano", terbentuknya Kaldera Toba, terbongkarnya batuan dasar danproses terbentuknya Pulau Samosir dari pengangkatan dasar danau (Kaldera) Toba(Resurgent Doming), sampai dengan proses-proses geologi yang masih berlangsunghingga saat ini sebagai aktivitas vulkanik pasca - kaldera (ubahan hidrotermal).

Dinamika bumi kawasan ini terekam dengan baik melalui panorama bentang alamyang sangat indah dan langka (unik), singkapan-singkapan struktur geologi, stratigrafidan juga variasi jenis batuan yang berkaitan dengan proses geo - vulkanologi tersebutdi atas dapat teramati dengan baik dan jelas, sehingga pantas untuk dijadikan kawasanyang bernilai Warisan Geologi (Geoheritage). Daerah ini merupakan bagian dari jejakpembentukan Pulau Samosir dari dasar danau yang terjadi sejak 33.000 tahun yanglalu, mencakup kawasan seluas 1.481 km2 yang merupakan bagian dari wilayahKabupaten Toba Samosir.

Geoarea Samosir dapat dikelompokkan dalam sekuen-sekuen geo - vulkanologiproduk erupsi kaldera super vulcano Toba, terbentuknya Kaldera Toba(collpasecaldera), batuan dasar gunung api Toba, terbentuknya Pulau Samosir danproses geologi yang menyertainya.

Keterdapatan seri endapan sedimen danau dengan ketebalan hingga puluhan meteryang menempati hampir dua pertiga permukaan Pulau Samosir, mencirikan bahwadaerah ini sebelumnya merupakan dasar danau yang kemudian terangkatkepermukaan. Konsep geo-volkanologi fenomena ini dikenal sebagai manifestasi dari

Page 9: Geopark kaldera Toba

"resurgent doming", yaitu suatu pengangkatan dasar kawah atau kaldera sebagai akibatdari desakan magma dalam proses pencapaian kesetimbangan baru pasca erupsi.Endapan danau yang terdapat di Pulau Samosir umumnya tersusun oleh runtuhan ataurombakan batuan vulkanik yang berlapis baik, disertai oleh keterdapatan fragmen-fragmen batuan dasar yang terdiri dari batuan meta - sedimen, pluton dan vulkanikyang terbongkar akibat erupsi kaldera atau "super volcano" yang terjadi 74.000 tahunyang lalu.

Pada bagian-bagian tertentu dari susunan endapan ini, terutama yang berasosiasidengan endapan abu vulkanik (tuff) yang sangat halus, dijumpai endapan yangmengandung fosil ganggang (diatom) dan kadang-kadang ditemukan juga fosil daunyang tersisip diantaranya, sebaran endapan mini cukup luas, sehingga dengan mudahdikenali, atau dikenal dengan sebutan "tanah diatom". Keterdapatan fosil ganggangdalam endapan yang cukup tebal (> 2 meter) seperti tersebut diatas, mengindikasikanbahwa kualitas lingkungan dan juga air yang terdapat dalam Danau Toba adalah sangatsesuai dengan pertumbuhan ganggang tersebut pada masa lalu.

Terdapat beberapa sekuen endapan danau yang dapat diikuti dengan baik, denganurutan sebagai berikut: endapan runtuhan (debris), breksi volkanik dan konglomerat,ditutupi oleh pasir tufaan berlapis tipis (laminar) dan lumpur dengan tebal lebih dari 30meter, lempung / tanah diatom, diatomit yang hampir murni

a. PanoramaDanauToba

Panorama Danau Toba yang Indah, Sebagai Jejak Peristiwa Letusan Supervolcano TobaSebagai Kaldera Gunung Api

Page 10: Geopark kaldera Toba

Panorama Bentang Alam Kaldera Toba dari Panatapan Tele, Desa Turpuk, Limbong,Kecamatan Harian, Samosir

Menara Pandang Panatapan Tele

b.Batu Lumpur Gondwana

Page 11: Geopark kaldera Toba

Batu Lumpur Gondwana di Turpuk Limbong Kecamatan Sianjur Mula Yang Berumur 300Juta Tahun

c. Kubah Lava Dasitik

Batu Hobon Yang Dilestarikan Berada di Kecamatan Sianjur Mula-mula, Samosir

Page 12: Geopark kaldera Toba

Panorama di Sekitar Batu Hodon di Kecamatan Sianjur Mula-mula, Samosir

Panorama Bentang Alam Lembah Sihotang (Rura Sihotang), Samosir