Geologi laut pak yusuf surachman potensi migas ri1
-
Upload
jihad-brahmantyo -
Category
Documents
-
view
500 -
download
1
Transcript of Geologi laut pak yusuf surachman potensi migas ri1
BPPT / TPSA 081
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi
Potensi Hidrokarbon di daerah Cekungan Busur Muka
(Fore Arc Basin) Perairan Barat Sumatra
BPPT / TPSA 082
1. PETA TEKTONIK INDONESIACekungan Busur Depan (Fore Arc Basin)
Cekungan Busur Belakang(Back Arc Basin)
BPPT / TPSA 083
2. Peta Cekungan Sedimen Tersier di Indonesia (BP Migas 2007)
BPPT / TPSA 084
3. Ekspedisi Sea Cause (21 Januari – 25 Februari 2006)
BPPT / TPSA 085
4. Fracture Zone yang diidentifikasi dari data magnetik yang terjadi 45 juta tahun yang lalu
BPPT / TPSA 086
5. Fracture Zone yang berpotensi menjadi sumber panas
BPPT / TPSA 087
BPPT / TPSA 088
6. Petroleum System
Syarat-syarat pembentukan cekungan migas
1. Trap (Cebakan/Reservoir)2. Source Rock (Batuan Induk)3. Migrasi (Perpindahan Hidrokarbon)4. Seal (Batuan Penutup)5. Temperature (Suhu untuk Pematangan HC)
Trap (Cebakan Hidrokarbon)
1. Bright Spot 2. Carbonate Build Ups
BPPT / TPSA 089
7.1. Metoda AVO untuk mengidentifikasi keberadaan gas
Amplitude Versus Offset (AVO)
BPPT / TPSA 0810
7.2. Indikasi keberadaan Gas hasil metoda AVO
Batu pasir berkandungan gas
BPPT / TPSA 0811
8. Hasil pemodelan Acoustic Impedance, memperlihatkanadanya nilai kerapatan batuan rendah yang berpotensi
mengandung gas
Low impedance layers at DHI level
BPPT / TPSA 0812
[s]
6
4
8
10 km
2
Simeuluefore-arc basin
9. Carbonate Build Up
Batuan Penutup
Carbonate Build Up
BPPT / TPSA 0813
10. Data Heat Flow
Data Heat Flow menunjukkan nilai yang tinggi dibanding dengan Nilai Heat Flow di tempat lain
BPPT / TPSA 0814
11. Model pembentukan Hidrokarbon
di lokasi studi
• 2 potential source rocksEocene (Type I)Miocene (Type III)
40 mW/m2 60 mW/m2
Immature HC
Oil
Gas
Overmature HC
BPPT / TPSA 0815
12. Lokasi dan Estimasi volume ruang dalam carbonate buildups (CBs)
buildup
min. Vol max. Vol
(10^9 m³) (10^9 m³)
1 1.8 5.5
2 2.4 7.2
3 2.5 7.4
4 0.6 1.9
5 0.1 0.2
6 1.1 3.2
12a 0.6 1.7
12b 0.6 1.7
12c 0.1 0.4
14 7.3 21.8
TOTAL 17.1 51
1 m3 = 6.29 Barel
Berdasarkan pada data data yang menunjukkan potensi reservoir (Bright Spot,Carbonate Build Up, dan Temperature) dan dengan Asumsi: Struktur Carbonat membentuk closure Dihitung dari seismik 2D, Porositi 30% Faktor Elongasi dari 0.5 sampai 1.5 tegak lurus thd seismik 2D
Jika ruang dalam Carbonate Build Up ini terisi oleh HC, Maka potensi volumenya ekivalen dengan 100 – 300 Milyar Barel
BPPT / TPSA 0816
12.1. Data Pendukung : sumur eksplorasi
Explorasi di thn 70 an, fokus di daerah perairan dangkal kurang dari 200 m (*)
Saat ini, studi dilaksanakan di daerah perairan dalam sampai kedalaman 1100 m yang belum ter-eksplorasi * Rose, 1983 IHS 2006
Lokasi Sumur Ujung Batu
BPPT / TPSA 0817
Sumur Ujung Batu
12.2. Korelasi antara data bor dan penampang seismik
Lokasi Sumur Ujung Batu
Indikasi Hidrokarbon
BPPT / TPSA 0818
12.3. Model Petroleum Sistem 3D
BPPT / TPSA 0819
12.4. Indikasi rembesan migas di darat
BPPT / TPSA 0820
Pre-Neogene
Pleistocene
Upper Miocene - Pliocene
Lower – Mid Miocene
12.5. Well to seismic correlation
Sumur berkorelasi dengan umur batuan sedimen dalam cekungan yaitu berumur Lower – Mid Miocene (30 -20 Jt tahun yang lalu). Sumur yang berproduksi di daerah Cekungan Busur Belakang juga berumur Mid Miocene.
BPPT / TPSA 0821
1. Paleocene – Eocene basement2. Sediment Eocene3. Potential Source Rock4. Sediment Oligocene, uplifted End Oligocene5. Early Miocene Sediment6. Mid Miocene Sediment7. Uplifted and Erosional in Mid-Late Miocene8. Late Miocene Sediment, Carbonate Reef Growing9. Pliocene Singking and Sediementation during Pliocene10. Pleistocene Sedimentation
BPPT / TPSA 0822
13. Hasil Riset
1. Jarak migrasi kurang lebih 20 - 25 km dari kitchen area ke Carbonat Buildups, memenuhi kriteria migrasi hidrokarbon2. Kedalaman Air Laut di atas Carbonat buildups ~1100 m, kedalaman carbonate structures dari dasar laut 500-800 m. 3. Teknologi pengeboran saat ini dapat dilakukan pada kedalaman air 2500 m dan hingga 7500 m dari dasar laut. 4. Petroleum Systems Modeling mendukung untuk terbentuknya HC dan ditemukannya Oil Occurence di Sumur Ujung Batu
BPPT / TPSA 0823
14. Rencana/usulan tindak lanjut
Melaksanakan survey dan kajian detil meliputi ;
1.Survey Seismik 2D atau 3D2.Gravitasi3.Geomagnetik4.Bathimetry5.Sampling Sedimen6.Geokimia7.Deep penetration Magneto Telurik8.Exploration Drilling
Mengevaluasi
1.Petroleum Geology, Geophysics, Geochemistry2.Petroleum system
Tindak lanjut temuan ini dapat dilakukan oleh berbagai institusi terkait dengan memberdayakan sarana prasarana dan SDM nasional.
BPPT / TPSA 0824
15. Kapal Riset Baruna Jaya II
Sampai saat ini satu-satunya kapal survei seismik Indonesia untuk membangun kemampuan survei seismik nasional.
Perangkat seismik sudah terpasang 65%, namun perlu segera dilengkapi.
BPPT / TPSA 0825
16. Potensi sumberdaya migas yang belum sepenuhnya disurvei
BPPT / TPSA 0826
BPPT / TPSA 0827
BPPT / TPSA 0828
Terima Kasihdan Mohon Pengarahan
Bapak Presiden
BPPT / TPSA 0829
BPPT / TPSA 0830
BPPT / TPSA 0831
BPPT / TPSA 0832
BPPT / TPSA 0833
BPPT / TPSA 0834
BPPT / TPSA 0835
BPPT / TPSA 0836