GBAB7Susu
-
Upload
raspatiben -
Category
Documents
-
view
217 -
download
3
description
Transcript of GBAB7Susu
KOMPETENSI
Mahasiswa memahami, mengetahui, membedakan dan mengaplikasikan metode teknologi pengawetan dan pengolahan susu
PUSTAKASoeparno, 1995. Ilmu dan Teknologi Susu. Fakultas
Peternakan, UGM, Yogyakarta.Hui, Y.H., 1992. Dairy Science and Tecnology Handbook 2. Product Manucfaturing. VCH, USA.Hui, Y.H., 1992. Dairy Science and Tecnology
Handbook 3. Aplications Science. VCH, USA.Lampert, L.M., 1975. Modern Dairy Product. Chemical
Pub., Co., Inc., New York.www.foodprocessing-technology.com
(Susu yang dipanasi dengan waktu dan suhu tertentu < 100oC)
TUJUAN
Membunuh bakteri patogen
Menimbulkan cita rasa yang menarik
Menginaktifkan enzim fosfatase dan katalaseMetode:
HTST 72oC selama 15 detik
LTLT 61oC selama 30 menit
(Susu yang dipanasi dengan waktu dan suhu tertentu < 100oC)
Tujuan: Membunuh semua bakteri patogen
Metode: Temperatur 104-140oC selama 1-4 detik
Alat: Autoklaf (skala kecil) & retort (skala besar)
Tujuan: Menyeragamkan globula lemak susu
Alat: Homogenizer lemak susu ditekan melalui spiyer dan dihantamkan pada suatu bidang keras dengan tekanan 2.000-4.000 psi globula pecah
Tipe alat: didasarkan pada jumlah tekanan selama pemrosesan:
Single stage homogenizer, Two stage homogenizer dan Multi stage homogenizer
Kelemahan: Mudah creaming
(Susu dengan kandungan lemak lebih tinggi)
Half and half cream: krim dengan kandungan lemak 10,5-16% pencampuran susu krim lemak tinggi dengan rendah
Light cream: krim dengan kandungan lemak 18-22% melalui homoginasi
Light whipping cream: krim dengan kandungan lemak 30-34% tanpa homogenisasi
Heavy whipping cream: krim dengan kandungan lemak >34% tanpa homogenisasi
Sour cream: krim hasil pemeraman dengan kandungan lemak 18% melalui pasteurisasi
Whips: krim pasteurisasi yang ditambah gula, citarasa dan penstabil
(Susu yang dikeringkan dalam bentuk tepung)
PROSESING
SUSU SEGAR
Penyaringan: membersihkan kotoran dari susu kain bersih atau klarifikasi (sentrifugasi)
Separasi: pemisahan krim dan skim
Standarisasi: menyeragamkan komposisi pengadukan atau penuanganPemanasan pendahuluan: menguapkan air dengan alat evaporator (65-177oC) Kadar air 45-50%
Drum dried: 90-150oC, 6-30 setik
Partikel kasar & kelarutan baik
Spray dried: 538-650oC, tekanan 25 psi, maks 4 detik
Partikel halus & kelarutan kurang
Penggilingan
Susu bubuk Pengepakan
(Susu yang diuapkan sampai kadar air 40%)
Susu segar Penyaringan/klarifikasi
Standarisasi I menyamakam komposisi
Pemanasan mengurangi kadar air sesuai yang diinginkan. Tahapan:
1. Suhu 97,7-99oC
2. Suhu 120-140oC, 25 detik + as. Askorbat 0,01% atau Na-Heksamatafosfat 0,15% (mencegah perubahan warna)
3. Suhu 43-57oC vakum Kadar air tertentu
Homogenisasi (2.500-4.000 psi)
Standarisasi II kandungan lemak dan vit D + stabiliser (disodium hidrogen-P, Na-sitrat, NaCl, Na-bikarbonat)
Sterilisasi dalam kaleng. Kontinyu bersama 128oC, 2-10 menit. Diskontinyu bergantian 188-121oC.
Pendinginan disemprot air tekanan 10 psi, 11 menit
Susu kental tidak manis/evaporated milk: kandungan lemak min 7,9% dan bahan padat bukan lemak 26,9%
Susu kental manis/sweetened condensed milk: penambahan gula (sirup gula atau campurannya dengan dektrosa (65%) kandungan gula 42%
Susu skim kental: kandungan bahan padat bukan lemak 30%, kadang ditambah gula
Susu krim kental: ada yang manis dan tidak
(Masa Kompak Lemak Susu)
MACAM:
Berdasarkan Pemeraman: ripened butter dan unripened butter
Berdasarkan Rasa: salted butter dan unsalted butter
SYARAT:
Kadar Air 15%.
Bakteri maks. 105 sel/g, khamir dan jamur 100 sel/g.
Salted butter kandungan garam 1,5-2%.
Susu banyak mengandung krim (kadar lemak 30-33%).
Penambahan mikrobia asam laktat (Str. lactis, Str. citrovorous, Str. Paracitrovorous).
Penggaraman 5,25% jumlah curd.
Susu segar 38oC lolos standarisasi
Pasteurisasi HTST (165oC, 15 detik) didinginkan sampai 90oC
Susu dialirkan dalam tangki pembuatan
mentega T 90oC
Kultur diambil dari freeze dried dan
dicampurkan sedikit demi
sedikit selama 90 menit terjadi perubahan pH
Penambahan rennet (vegetable)
untuk mencapai pH stabil dengan
ditandai susu menjadi seperti
selai (pemeraman)
Continue
Curd dipotong vertikal & horisontal dengan pisau stenlis
potongan mengapung
dipanaskan sampai 102oC selama 30
menit
Curd dikeringkan
dengan memisahkan
dadih (serum/whey) Dilakukan
penggaraman
Curd dimasukkan dalam kotak
dengan dibungkus kain
Dilakukan pengepresan dengan
tekanan 40 pounds/square inch
lebih dari satu malam mentega
(Susu Fermentasi
)
Faktor penting dalam pembuatan yoghurt:
Cara pasteurisasi yang benarPengaturan temperatur inkubasi yang tepat (37oC
selama 24 jam atau 43oC selama 3 jam tercapai pH 4-4,5 asam laktat)
Perlindungan starter agar tidak terkontaminasi (Lactobacillus bulgaricus, L. acidophilus Streptococcus
thermophilus)
Kelebihan Yoghurt:
Laktosa rendah, Protein menebal seperti roti tar, Mudah dicerna, Menjaga komposisi mikroflora usus bisa digunakan untuk pendamping pengobatan antibiotik lewat oral
Sterilisasi Alat
Pasteurisasi Susu (85-90oC)
Pendinginan Susu 50-55oC
Penyiapan Starter
Pencampuran Susu + Starter
Masuk dalam botol
fermentasi
Masuk dalam fermentor fermentasi
Packing + Penyimpanan
(Krim yang Dibekukan)Bahan Dasar:
Lemak susu sebagai pelembut
Bubuk susu skim pemberi struktur
Gula pemanis
Gelatin penstabil
Kuning telur pengemulsi
Macam-macam Eskrim:
Es krim keras over run 90-100%
Es krim lemak over run 50%, lemak nabati
Pencampuran:
Krim (8-20%), susu skim (7-12%) dan zat penstabil (0-0,5%)
Suhu 40-45oC + gula (13-18%) + kuning telur (0-2%)
Pasteurisasi: 67oC selama 30 menit atau 80oC selama 25 menit
Homogenisasi: 1.500-1.300 psi rasa lembut
Pendinginan: 4oC selama 24 jam & pembekuan -10oC sampai tercapai over
run 100-120%
Over run: pengembangan volume setelah pembekuan
Misal: 1 kg adonan mempunyai volume 1 liter, setelah menjadi es krim menjadi 2 liter, over
run = [9(2-1):1] x 100% = 100%.
(Protein Susu yang Dijendalkan)
Susu penuh/skim filtrasi pasteurisasiPemeraman asam + starter (Str. lactis + Str. cremoris, Str. cremoris + Str. durans, Str. lactis + Lencosnotoc spp. + Lactobacillus spp.) pewarna (kuning)Penjendalan (koagulasi protein) rennet (Bacillus cereus, Bac. sp., Str. liquefeciens, Str. erytheus) [E] 20 ppm, 37oC diaduk
Curd dipotong (1x1x1 cm3): whey terpisah (pada kondisi panas) aduk 15 menit panaskan 39oC selama 1 jam dinginkan dan diaduk setiap 5-10 menit
Disaring diambil curd-nya + garam (2-6%) dipres selama 0,5-3 hari keju kompak
Dilapisi parafin: dicelup parafin cair (99-104,5oC) dan dibungkus kertas alumunium simpan 3-4 minggu dengan suhu rendah dikonsumsi
Tekstur sangat keras pemeraman bakteri selama 5 bulan s/d 2 tahun, misal: Permesan, Romano, Sapsago,
Spalen
Tekstur keras pemeraman bakteri selama 1-12 bulan, misal: Cheddar, Granular, Swiss, Emmentaler, Gruyere,
Edam, Gandam, Provolone, Colby, Caciovallo
Tekstur lunak pemeraman bakteri selama 6 minggu s/d 4 bulan, misal: Brick, Limburgur, Trappist, Muenster, Port
du Salut. Pemeraman jamur/fungi selama 2-12 bulan, misal: Roquerfort, Gorgonzola, Blu, Stilton.
Tekstur sangat lunak pemeraman bakteri selama 4-8 minggu, misal: Cammembert, Hand, Neufchatel. Tanpa
pemeraman, misal: Cottage, Pot, Bakers, Cream, Promost, Ricotta.
Hidrolisat Laktosa: Susu dengn
laktosa rendah. Laktosa dihidrolisat
menjadi glukosa dan galaktosa
Toned Milk: penambahan
susu krim ke dlam susu
segar bahan dasar Yogurt
Sodium Kaseinat: Pengendapan kasein
dengan NaCO3 sampai pH 6,4
Serum Keju/Whey: sisa pembuatan
keju (protein albumin dan globulin)
minuman
Susu Mentega: Serum dari proses churning pertama bahan mentega