gangguan campuran anxietas dan depresi

20
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gangguan campuran anxietas dan depresi ini mencakup pasien yang memiliki gejala anxietas dan depresi, tetapi tidak memenuhi kriteria diagnostik untuk suatu gangguan anxietas maupun suatu gangguan mood. Kombinasi gejala depresi dan anxietas menyebabkan gangguan fungsioanl yang bermakna pada orang yang terkena. 1 Ditelaah dari pengertian masing-masing dimana Anxietas sendiri adalah suatu keadaan yang ditandai oleh rasa khawatir disertai dengan gejala somatik yang menandakan suatu kegiataan berlebihan dari susunan saraf autonomik (SSA), anxietas yang patologik biasanya merupakan kondisi yang melampaui batas normal terhadap satu ancaman yang sungguh-sungguh dan maladaptif. Sedangkan depresi merupakan satu masa terganggunya fungsi manusia yang berkaitan dengan alam perasaan yang sedih dan gejala penyertanya, termasuk perubahan pada pola tidur dan nafsu makan, psikomotor, konsentrasi, anhedonia, kelelahan, rasa putus asa dan tak berdaya, serta gagasan bunuh diri. 2 Keberadaan depresi berat dan gangguan anxietas secara bersamaan adalah sering ditemukan.Sebanyak dua GANGGUAN CAMPURAN ANXIETAS DAN DEPRESI 1

description

psikiatri

Transcript of gangguan campuran anxietas dan depresi

Page 1: gangguan campuran anxietas dan depresi

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Gangguan campuran anxietas dan depresi ini mencakup pasien yang memiliki

gejala anxietas dan depresi, tetapi tidak memenuhi kriteria diagnostik untuk suatu

gangguan anxietas maupun suatu gangguan mood. Kombinasi gejala depresi dan

anxietas menyebabkan gangguan fungsioanl yang bermakna pada orang yang

terkena.1

Ditelaah dari pengertian masing-masing dimana Anxietas sendiri adalah suatu

keadaan yang ditandai oleh rasa khawatir disertai dengan gejala somatik yang

menandakan suatu kegiataan berlebihan dari susunan saraf autonomik (SSA),

anxietas yang patologik biasanya merupakan kondisi yang melampaui batas

normal terhadap satu ancaman yang sungguh-sungguh dan maladaptif. Sedangkan

depresi merupakan satu masa terganggunya fungsi manusia yang berkaitan dengan

alam perasaan yang sedih dan gejala penyertanya, termasuk perubahan pada pola

tidur dan nafsu makan, psikomotor, konsentrasi, anhedonia, kelelahan, rasa putus

asa dan tak berdaya, serta gagasan bunuh diri.2

Keberadaan depresi berat dan gangguan anxietas secara bersamaan adalah

sering ditemukan.Sebanyak dua pertiga dari semua pasien dengan gejala depresif

memiliki gejala kecemasan yang menonjol dan sepertiga mungkin memenuhi

kriteria untuk gangguan panik. Teteapi saat ini, data epidemiologis resmi tentang

gangguan kecemasan depresi campuran tidak tersedia.3

Di Indonesia (2000) sendiri penelitian seberapa banyak penderita depresi,

depresi terselubung dan juga kecemasan belum ada.Namun dari pengamatan dari

waktu ke waktu kasus-kasus gangguan kejiwaan yang tergolong kecemasan dan

depresi semakin bertambah.Hal ini dapat dilihat dari kenaikan jumlah kunjungan

pasien yang berobat dipusat-pusat pelayanan kesehatan jiwa dan juga berobat ke

dokter (psikiater).3

GANGGUAN CAMPURAN ANXIETAS DAN DEPRESI 1

Page 2: gangguan campuran anxietas dan depresi

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi

Gangguan ini mencakup pasien yang memiliki gejala anxietas dan depresi,

tetapi tidak memenuhi kriteria diagnostik untuk suatu gangguan anxietas maupun

suatu gangguan mood. Kombinasi gejala depresi dan anxietas menyebabkan

gangguan fungsioanl yang bermakna pada orang yang terkena.1

2.2 Epidemiologi

Di Indonesia (2000) sendiri penelitian seberapa banyak penderita depresi,

depresi terselubung dan juga kecemasan belum ada.Namun dari pengamatan dari

waktu ke waktu kasus-kasus gangguan kejiwaan yang tergolong kecemasan dan

depresi semakin bertambah.Hal ini dapat dilihat dari kenaikan jumlah kunjungan

pasien yang berobat dipusat-pusat pelayanan kesehatan jiwa dan juga berobat ke

dokter (psikiater). Kenaikan jumlah pasien dengan kecemasan dan atau depresi

dapat juga dilihat dari kenaikan obat-obat psikofarmaka (obat anti cemas dan anti

depresi) yang diresepka oleh para dokter.1

Keberadaan depresi berat dan gangguan anxietas secara bersamaan adalah

sering ditemukan.Sebanyak dua pertiga dari semua pasien dengan gejala depresif

memiliki gejala kecemasan yang menonjol dan sepertiga mungkin memenuhi

kriteria untuk gangguan panik. Tetapi saat ini, data epideimologis resmi tentang

gangguan kecemasan depresi campuran tidak tersedia.3

2.3 Etiologi

Empat bukti utama menyatakan bahwa gejala anxietas dan gejala depresi

berhubungan sebab akibat pada beberapa pasien yang terkena, yaitu :1,3

1. ditemukannya neuroendokrin yan sama pada gangguan depresi dan

gangguan anxietas, khususnya gangguan panik. Termasuk penumpulan

respon kortisol terhadap hormone adrenokortikotropik (ACTH),

GANGGUAN CAMPURAN ANXIETAS DAN DEPRESI 2

Page 3: gangguan campuran anxietas dan depresi

penumpulan respon hormon pertumbuhan terhadap clonidine, dan

penumpulan thyroid-stimulating hormone (TSH), dan prolactin terhadap

thyrotropin-releasing hormone (TSH).

2. Hiperaktivitas sistem noradrenergik relevan sebab menyebab pada

beberapa pasien dengan gangguan depresi dan pada beberapa pasien

dengan gangguan depresif dan pada beberapa pasien dengan gangguan

panik. Seperti pada gangguan kecemasan dan depresif lainnya, serotonin

dan gamma-aminobutyric acid (GAMA) mungkin juga terlibat sebab

menyebab pada gangguan kecemasan depresif campuran.

3. Obat serotonergik, seperti fluoxetine adalah berguna dalam mengobati

gangguan depresi maupun gangguan kecemasan.

4. Gejala kecemasan dan depresi berhubungan secara genetik pada beberapa

keluarga.

2.4 Manifestasi Klinis

Manifestasi klinis untuk gangguan campuran kecemasan dan depresi adalah

suatu kombinasi beberapa gejala gangguan kecemasan dan depresi. Disamping itu

juga, gejala hiperaktivitas system saraf otonom, seperti keluhan gastrointestinal,

adalah sering ditemukan dan menyebabkan seringnya pasien ditemukan klinik

medis rawat jalan.3

2.5 Diagnosa

Pedoman diagnosis menurut PPDGJ-III, yaitu :5

1. Terdapatnya gejala-gejala anxietas maupun depresi, dimana masing-

masing tidak menunjukkan rangkaian gejala yang cukup berat untuk

menegakkan diagnosis tersendiri. Untuk anxietas, beberapa gejala

otonomik harus ditemukan walaupun tidak terus menerus, disamping rasa

cemas atau kekhawatiran berlebihan.

GANGGUAN CAMPURAN ANXIETAS DAN DEPRESI 3

Page 4: gangguan campuran anxietas dan depresi

2. Bila ditemukan anxietas berat disertai depresi yang lebih ringan, maka

harus dipertimbangkan kategori gangguan anxietas lainnya atau gangguan

anxietas fobik.

3. Bila ditemukan sindrom depresi dan anxietas yang cukup berat untuk

menegakkan masing-masing diagnosis, maka kedua diagnosis tersebut

harus dikemukakan, dan diagnosis gangguan campuran tidak dapat

digunakan. Jika karena sesuatu hal hanya dapat dikemukakan satu

diagnosis maka gangguan depresif harus diutamakan

4. .Bila gejala-gejala tersebut berkaitan erat dengan stress kehidupan yang

jelas, maka harus digunakan kategori F43.2 gangguan penyesuaian.

Kriteria DSM-IV mengharuskan adanya gejala subsindrom anxietas dan

depresi serta adanya beberapa gejala somatic, serti tremor, palpitasi, mulur kering

dan rasa perut yang bergejolak.Sejumlah studi pendahuluan menunjukkan baha

sensitivitas dokter umum untuk sindrom, gangguan campuran anxietas dan depresi

masih rendah walaupun kurangnya pengenalan ini dapat mencerminkan

kurangnya label diagnostik yang sesuai bagi pasien.

Tabel 4.Kriteria DSM-IV-TR Gangguan Campuran Anxietas dan Depresi.

Mood disforik yang berulang atau menetap dan bertahan sedikitnya 1 bulan.

Mood disforik disertai empat (atau lebih) gejala berikut selama sedikitnya 1

bulan :

1. Kesulitan berkonsentrasi atau pikiran kosong.

2. Gangguan tidur (sulit untuk jatuh tertidur atau tetap tidur atau gelisah tidur

tidak puas)

3. Lelah atau energi rendah.

4. Irritabilitas.

5. Khawatir.

6. Mudah nangis.

7. Hipervigilance/siaga berlebihan.

GANGGUAN CAMPURAN ANXIETAS DAN DEPRESI 4

Page 5: gangguan campuran anxietas dan depresi

8. Antisipasi hal buruk.

9. Tidak ada harapan (pesimis yang menetap akan masa depan)

10. Harga diri yang rendah atau rasa tidak berharga.

Gejala menimbulkan penderitaan yang secara klinis bermakna atau hendaya

dalam area fungsi social, pekerjaan atau area fungsi penting lain.

Gejala tidak disebabkan efek fisiologis langsung suatu zat (contohnya

penyalahgunaan obat atua pengobatan) atau keadaan medis umum.

Semua hal berikut ini :

1. Kriteria tidak pernah memenuhi gangguan depresif berat, gangguan

distimik; gangguan panic, atau gangguan anxietas menyeluruh.

2. Kriteria saat ini tidak memenuhi gangguan mood atau anxietas lain

(termasuk gangguan anxietas atau gangguan mood, dalam remisi

parsial)

3. Gejala tidak lebih mungkin disebebkan gangguan jiwa lain.

2.6 Diagnosa Banding

Diagnosa banding adalah termasuk gangguan kecemasan dan depresi lain

adalah gangguan kepribadian.Diantara gangguan kecemasan, gangguan

kecemasan umum adalah salah satu yang paling sering bertumpang tindih dengan

gangguan campuran kecemasan dan depresi.Diantara gangguan mood, gangguan

distimik dan gangguan depresi ringan adalah yang paling seirng bertumpang

tindih dengan gangguan campuran kecemasan dan depresi.Diantara gangguan

kepribadian, gangguan kepribadian menghindar, tegantung dan obsesif-kompulsif

mungkin memiliki gejala yang menyerupai gejala yang terlihat pada gangguan

campuran kecemasan dan depresi. Suatu diagnosis gangguan somatoform harus

dipertimbangkan juga.3

2.7.Penatalaksanaan

GANGGUAN CAMPURAN ANXIETAS DAN DEPRESI 5

Page 6: gangguan campuran anxietas dan depresi

Karena penelitian yang adekuat yang membandingkan cara pengobatan untuk

gangguan campuran kecemasan dan depresi sekarang ini belum tersedia, klinis

kemungkinan besar mengobati pasien atas dasar gejala yang tampak,

keparahannya, dan tingkat kesenangan dan pengalaman klinisi sendiri terhadap

berbagai modalitas pengobatan. Pendekatan psikoterapeutik mungkin melibatkan

pendekatan yang terbatas waktu, seperti terapi kognitif atau modifikasi perilaku,

walaupun beberapa klinisi menggunakan pendekatan psikoterapeutik yang

terstruktur, seperti psikoterapi berorientasi tilikan.Manajemen atau

pematalaksanaan cemas dan depresi pada tahap pencegahan dan terapi

memerlukan suatu metode pendekatan yang bersifat holistic, yaitu yang mencakup

fisik (somatik), psikologik/psikiatrik, psikososial dan psikoreligius.4

1.Terapi Psikofarmaka4

Farmakoterapi dapat termasuk oabat anti anxietas atau obat antidepresan atau

keduanya.Diantara obat ansiolitik, penggunaan triazolobenzodiazepine mungkin

diindikasikan karena efektivitas obat tersebut dalam mengobati depresi yang

disertai kecemasan.Suatu obat yang mempengaruhi reseptor serotonin tipe-1A (5-

HT1A), seperti buspiron, dapat diindikasikan.Diantara andidepresan, antidepresan

serotonergik mungkin paling efektif. Kapita

Yang dimaksud dengan terapi psikofarmaka adalah pengobatan untuk

anxietas atau depresi dengan memakai obat-obatan (farmaka) yang berkhasiat

memulihkan fungsi gangguan neurotransmitter (sinyal penghantar syaraf)

disusunan syaraf pusat otak (limbic system). Sebagaimana diketahui limbik

tersebut merupakan bahagian dalam otak yang berfngsi mengatur alam pikiran,

alam perasaan dan perilaku atau dengan kata lain mengatur fungsi psikik

(kejiwaan) seseorang. Cara kerja psikofarmaka ini adalah dengan jalan

memutuskan jaringan atau sirkuit psiko-neuro-imunologi, sehingga stressor

psikososial yang dialami oleh seseorang tidak lagi mempengaruhi fungsi kognitif,

afektif, psikomotor dan organ-organ tubuh lainnya.

GANGGUAN CAMPURAN ANXIETAS DAN DEPRESI 6

Page 7: gangguan campuran anxietas dan depresi

Terapi psikofarmaka banyak dipakai para dokter (psikiater) adalah obat anti

anxietas (anxiolytic) dan obat anti depresi (anti depressant).

Tabel 5. Obat Anti Anxietas (Minor Tranquillizers)4

Nama Generik Nama Dagang

Diazepam Valium, Valisanbe, Validex, Stezolid,

Mentalium, Lovium, Diazepin,

Prozepam, Trankinon, Trazep,

Valdimex.

Clobazam Frisium, Clobazam Dexamedica,

Asabium, Clobium, Proclozam.

Bromazepam Lexotan

Lorazepam Ativan, Merlopam, Renaquil

Buspirone HCL Buspar, Tran-Q, Xiety

Meprobamate Medicar

Alprazolam Xanax, Alganax, Frixitas, Calmlet,

Alviz, Atarax, Feprax, Zypraz

Chlordiazepoxide HCL Arsitran, Cetabrium, Tensiyl

Oxazolam Serenal-10

Hydroxyzine HCL Iterax

Kava-kava rhizome Laikan

Tabel 6. Obat Anti Depresi4

Nama Generik Nama Dagang

GANGGUAN CAMPURAN ANXIETAS DAN DEPRESI 7

Page 8: gangguan campuran anxietas dan depresi

Clomipramine HCL Anafranil

Imipramine Tofranil

Amitriptyline Laroxyl

Doxepin Sinequan

Maprotiline Ludiomil, Sandepril 50

Mianserin Tolvon

Amoxapine Asendin

Moclobemide Aurorix

Fluvoxamine maleate Luvox

Opipramol diHCL Insidon

Fluoxetine HCL Prozac, Nopres, Antiprestin, Courage,

Kalxetin, Lodep, Ndep, Ansi, Zac

Paroxetine HCL Seroxat

Trazodone HCL Trazone

Setraline HCL (SSRI) Zoloft, Fatral, Serenade, Fridep, Nudep

Citalopram Cipram

Perphenazine 2 mg + Amitriptyline

HCL 25 mg

Mutabon-D

Tianeptine Stablon

Mirtazapine Remeron

Hypericum Preso

GANGGUAN CAMPURAN ANXIETAS DAN DEPRESI 8

Page 9: gangguan campuran anxietas dan depresi

Perforatum

Setraline HCL (SNRI) Efexor

Obat anti anxietas dan anti depresi yang ideal hendaknya memenuhi kriteria

antara lain sebagai berikut :4

1. Memiliki efek terapeutik yang tinggi dalam waktu relatif singkat

2. Jangka waktu pemakaian relatif pendek

3. Efek samping yang minimal

4. Memiliki dosis yang rendah

5. Tidak menyebabkan kantuk

6. Memperbaiki pola tidur

7. Tidak menyebabkan habituasi (kebiasaan), adiksi (ketagihan), dan

dependensi (ketergantungan)

8. Memiliki efek perbaikan pada gangguan fisik (somatik) sebagai gejala

ikutan atau gejala terselubung

9. Tidak menyebabkan lemas

10. Dan kalau dimungkinkan pemakaiannya dosis tunggal (single dose).

2.Terapi Somatik

Dalam pengalaman praktek sehari-sehari sering dijumpai gejala atau keluhan

fisik (somatik) sebagai gejala ikutan atau akibat anxietas dan depresi yang

berkepanjangan. Untuk mnghilangkan keluhan somatik itu dapat diberikan obat-

obatn yang ditujukan pada organ tubuh yang bersangkutan.4

3.Psikoterapi

Pada pasien yang mengalami anxietas dan depresi selain diberikan terapi

psikofarmaka (anti anxietas dan anti depresi) dan terapi somatik, juga diberikan

terapi kejiwaan (psikologik) yang dinamakan psikoterapi. Psikoterapi ini banyak

GANGGUAN CAMPURAN ANXIETAS DAN DEPRESI 9

Page 10: gangguan campuran anxietas dan depresi

macam ragamnya tergantung dari kebutuhan baik individual maupun keluarga,

misalnya :4

a. Psikoterapi suportif

Dengan terapi ini dimaksudkan untuk memberikan motivasi, semangat dan

dorongan agar pasien yang bersangkutan tidak merasa putus asa dan diberi

keyakinan serta percaya diri bahwa ia mampu mengatasi stressot psikososial yang

sedang dihadapinya.

b. Psikoterapi re-edukatif

Dengan terapi ini dimaksudkan memberikan pendidikan ulang dan koreksi

bila dinilai bahwa ketidakmampuan mengatasi kecemasan dan depresinya itu

dikarenakan faktor psiko re-edukatif masa lalu dikala yang bersangkutan dalam

periode anak dan remaja. Dari terapi ini diharapkan yang bersangkutan mampu

mengatasi stressor psikososial yang sedang dihadapinya.

c. Psikoterapi re-konstruktif

Dengan terapi ini dimaksudkan untuk memperbaiki kembali kepribadian yang

telah mengalami goncangan akibat stressor psikososial yang tidak mampu diatasi

oleh psaien yang bersangkutan.

d. Psikoterapi kognitif.

Dengan terapi ini dimaksudkan untuk memulihkan fungsi kognitif pasien,

yaitu kemampuan untuk berpikir secara rasional, konsentrasi dan daya

ingat.Selain dari pada itu yang bersangkutan mampu membedakan nilai-nilai

moral etika mana yang baik dan buruk, mana yang boleh dan tidak, dan mana

yang haram dan halal.

e. Psikoterapi Psiko-dinamik.

Dengan terapi ini dimaksudkan untuk menganalisa dan menguraikan proses

dinamika kejiwaan yang dapat menjelaskan mengapa seseorang itu tidak mampu

GANGGUAN CAMPURAN ANXIETAS DAN DEPRESI 10

Page 11: gangguan campuran anxietas dan depresi

menghadapi stressor psikososial sehingga ia jatuh sakit (anxietas dan depresi)

dengan mengetahui dinamika psikologis itu diharapkan yang bersangkutan

mampu mencari jalan keluarnya.

f. Psikoterapi perilaku

Dengan terapi ini dimaksudkan untuk memulihkan gangguan perilaku yang

maladaptive (ketidakmampuan beradaptasi) akibat stressor psikososial yang

dideritanya.Dari terapi ini diharapkan pasien yang bersangkutan dapat beradaptasi

dengan kondisi yang baru sehingga bisa berfungsi kembali secara wajar dalam

kehidupannya sehari-hari baik dirumah, di sekolah/kampus, di tempat kerja dan di

lingkungan sosialnya.

g. Psikoterapi Keluarga

Seseorang dapat jatuh dalam keadaan anxietas dan depresi yang disebabkan

oleh stressor psikososial faktor keluarga.Dengan terapi ini dimaksudkan untuk

memperbaiki hubungan kekeluargaan, agar faktor keluarga tidak lagi menjai

faktor penyebab dan faktor keluarga dapat dijadikan sebagai faktor pendukung

bagi pemulihan pasien yang bersangkutan.Dengan demikian pada terapi ini tidak

hanya ditujukan pada pasien yang bersangkutan saja, tetapi juga terhadap anggota

keluarga lainnya.

4.Terapi Psikorelegius

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO, 1984) telah menetapkan unsur spiritual

(agama) sebagai salah satu dari 4 unsur kesehatan.Keempat unsur kesehatan

tersebut adalah sehat fisik, sehat psikis, sehat social, dan sehat spiritual.

Pendekatan baru ini telah diadopsi oleh psikiater Amerika Serikat (the American

Psychiatric Association/APA, 1992) yang dikenal dengan pendekatan “bio-

psycho-socio-spiritual”.4

2.8 Prognosis

GANGGUAN CAMPURAN ANXIETAS DAN DEPRESI 11

Page 12: gangguan campuran anxietas dan depresi

Berdasarkan data klinis sampai saat ini, pasien tampak sama besar

kemungkinannya untuk memiliki gejala anxietas yang menonjol, gejala depresif

yang menonjol, atau campuran dua gejala dengan besar yang sama saat awitan.

Selama perjalanan penyakit, dominasi gejala anxietas dan depresif dapat

bergantian muncul. Prosnosisnya tidak diketahui saat ini.1,3

BAB III

GANGGUAN CAMPURAN ANXIETAS DAN DEPRESI 12

Page 13: gangguan campuran anxietas dan depresi

KESIMPULAN

Gangguan campuran anxietas dan depresi adalah suatu gangguan yang

terdiri dari gejala anxietas dan depresi, sesuai dengan gejala-gejala yang telah

dibahas.Kombinasi gejala anxietas dan depresi ini menyebabkan gangguan

fungsioanl yang bermakna. Diagnosis ditegakkan sesuai pedoman diagnosis yang

terdapat didalam PPDGJ-III, yaitu terdapatnya gejala-gejala anxietas maupun

depresi, dimana masing-masing tidak menunjukkan rangkaian gejala yang cukup

berat untuk menegakkan diagnosis tersendiri, untuk anxietas beberapa gejala

otonomik harus ditemukan walaupun tidak terus menerus, disamping rasa cemas

atau kekhawatiran berlebihan.Pengobatan didasarkan atas dasar gejala yang

tampak, keparahannya, dan tingkat kesenangan dan pengalaman klinisi sendiri

terhadap berbagai modalitas pengobatan.Disamping pengobatan dengan

farmakoterapi kita memanfaatkan pengobatan lainnya sperti terapi

psikologik/psikiatrik, psikososial dan psikoreligius.

DAFTAR PUSTAKA

GANGGUAN CAMPURAN ANXIETAS DAN DEPRESI 13

Page 14: gangguan campuran anxietas dan depresi

1. Mansjoer, Arif, Triyanti, Kuspuji, Savitri, Rakhmi, Ika Wardhani, Wahyu,

Setiowulan, Wiwiek, eds. Kapita Selekta Kedokteran : Gangguan

Campuran Anxietas dan Depresi, Edisi III, Jilid 1. Media

Aesculapius:Jakarta.2000. hal. 210-11.

2. M. Roan, W. Ilmu Kedokteran Jiwa Darurat : Anxietas, Depresi. Widya

Medika: Jakarta.1995. hal. 145-54, 227-32.

3. Kaplan, Harold I., Sadock, Benjamin J. Sinopsis Psikiatri (Ilmu

Pengetahuan Perilaku Psikiatri Klinis): Gangguan Kecemasan, Jilid II.

Binarupa Aksara: Jakarta.2010. hal. 21-25, 29-31.

4. Maslim, rusdi. Panduan Praktis Penggunaan Klinis Obat Psikotropik. Obat

anti Anxietas dan Depresi. Bagian FK UNIKA AtmaJaya:Jakarta.2002

5. Maslim, Rusdi. Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa (PPDGJ-III).

Gangguan Anxietas : Gangguan Campuran Anxietas dan Depresi. FK-

Unika Atmajaya: Jakarta. 2001. hal. 75.

6. D. Elvira, Sylvia, Hadisukanto, Gitayanti, eds. Buku Ajar Psikiatri :

Gangguan Depresi, edisi II. FKUI: Jakarta.2013.

GANGGUAN CAMPURAN ANXIETAS DAN DEPRESI 14