GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG GIZI PADA …

42
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG GIZI PADA KEHAMILAN DI PUSKESMAS MAJALAYA KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2018 LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna menyelesaikan Pendidikan Program Studi D III Kebidanan STIKes Bhakti Kencana Bandung Oleh : AYU INDAH SEPTIANI NIM : CK.1.15.003 SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BHAKTI KENCANA PROGRAM STUDI D.III KEBIDANAN B A N D U N G 2 0 1 8

Transcript of GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG GIZI PADA …

Page 1: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG GIZI PADA …

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG GIZI

PADA KEHAMILAN DI PUSKESMAS MAJALAYA

KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2018

LAPORAN TUGAS AKHIR

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna menyelesaikan

Pendidikan Program Studi D III Kebidanan

STIKes Bhakti Kencana Bandung

Oleh :

AYU INDAH SEPTIANI

NIM : CK.1.15.003

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BHAKTI KENCANA

PROGRAM STUDI D.III KEBIDANAN

B A N D U N G 2 0 1 8

Page 2: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG GIZI PADA …
Page 3: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG GIZI PADA …
Page 4: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG GIZI PADA …
Page 5: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG GIZI PADA …

iii

ABSTRAK

Ibu hamil memiliki kebutuhan makanan yang berbeda dengan ibu yang

tidak hamil. Didapatkan kejadian KEK di puskesmas Majalaya mengalami

peningkatan yaitu pada bulan Mei 2018 yaitu sebanyak 38 orang dan meningkat

pada bulan Juni menjadi 43 orang. Wawancara terhadap 5 orang ibu hamil

didapatkan 4 orang mengatakan mereka hanya tahu makan seperti biasa saja tanpa

memperhatikan gizi yang terkandung pada makanan yang dikonsumsi.

Tujuan penelitian untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu hamil

tentang gizi pada kehamilan di Puskesmas Majalaya Kabupaten Bandung tahun

2018 berdasarkan pengertian, makanan yang diperlukan, pengaturan makanan dan

masalah akibat gizi kurang pada ibu hamil.

Desain penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian deskriptif.

Dengan data yang diperoleh melalui pengumpulan data kuesioner dari ibu hamil.

Data disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi dengan analisis univariat.

Populasi penelitian ini sebanyak 116 orang. Jumlah sampel sebanyak 54 orang

dengan teknik pengambilan sampel yaitu accidental sampling.

Hasil penelitian diketahui bahwa pengetahuan ibu hamil tentang gizi pada

kehamilan berdasarkan pengertian kurang dari setengahnya responden

berpengetahuan cukup sebanyak 23 orang (45,6%), berdasarkan makanan yang

diperlukan ibu hamil kurang dari setengahnya responden berpengetahuan kurang

sebanyak 24 orang (44,4%), berdasarkan pengaturan makanan selama hamil

kurang dari setengahnya responden berpengetahuan kurang sebanyak 26 orang

(48,1%) dan berdasarkan masalah akibat gizi kurang pada ibu hamil lebih dari

setengahnya responden berpengetahuan kurang sebanyak 33 orang (61,1%)

Simpulan didapatkan bahwa ibu berpengetahuan cukup mengenai

pengertian gizi pada kehamilan dan berpengetahuan kurang mengenai makanan

yang diperlukan, pengaturan makanan dan masalah akibat gizi kurang pada ibu

hamil. Saran untuk puskesmas terutama bidan supaya bisa meningkatkan KIE dan

juga mengajukan kepada pemerintah untuk pemberian PMT.

Kata kunci : Ibu Hamil, Pengetahuan, Gizi pada Kehamilan

Daftar Pustaka : 24 sumber (tahun 2009-2016).

Page 6: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG GIZI PADA …

ABSRAK

Pregnant women have dufferent food needs than mothers who are not pregnant. It was

found that the incidence of KEK in the Majalaya health center experienced an increase in May

2018, which was 38 people and increased in june to 43 people.interviews with 5 pregnant women

got 4 people said they only knew food asusual whitout regardnto the nutrients contained in the

food consumed.

The purpose of the study was to find out the description of pregnant women’s knowledge

abouth nutrition in pregnancy at the Majalaya Public Health Center in Bandung Regency in

2018 based on understanding, food needed, food regulation and problems due to malnutrition in

pregnant women.

The research design used is a type of descriptive research. With data obtained through

questionnaire data collection from pregnant women. Data is presented in the form of frequency

distribution with univariate analysis. The population of this study was 116 people. The number of

samples was 54 people with accidental sampling technique.

The results of the study revealed that maternal knowledge about nutrition in pregnancy

based on research was less that half of respondens with sufficient knowledge as many 23 people

(45,6%), based on the food that pregnant women embraced less than halfof the respondents had

lass knowledge as many as 24 people (44,4%), based on food settings during pregnancy less

than half or the respondents had less knowledge as many 26 people (48,1%) and besed on

problems due to malnutrition in pregnant women more than half of the respondents had less

knowledge as many 33 people (61,1%).

The conclusion is that the mother is knowledgeable enough about the understanding of

nutrition in pregnancy and knowledge of the lack of food needed, food regulation and problems

due to malnutrition in pregnant women. Suggestions for puskesmas especially midwives so they

can improve KIE and also submit to the government for the provision of PMT.

Keywords : Pregnant Women, Knowledge, Nutrition in Pregnancy

Bibliography : 24 Sources (2009-2016)

Page 7: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG GIZI PADA …

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada pencipta alam yakni Allah SWT yang

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada umat manusia kepada hamba-Nya

yang bertaqwa. Shalawat dan salam semoga tetap tercurah kepada junjunan kita

Nabi Muhammad SAW, seluruh keluarga serta sahabat dan pengikutnya hingga

akhir masa. Sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan tugas akhir ini.

Dalam pembuatan laporan tugas akhir ini, penulis banyak mendapat

bimbingan, bantuan, dukungan serta saran dari berbagai pihak. Oleh karena itu

pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-

besarnya kepada :

1. H. Mulyana, SH., M.Pd., MH.Kes., selaku Ketua Yayasan Adhiguna Kencana

Bandung.

2. R. Siti Jundiah, S.Kp.,M.Kep selaku Ketua STIKes Bhakti Kencana Bandung.

3. Dewi Nurlaela Sari, M.Keb., selaku Ketua Program Studi Kebidanan STIKes

Bhakti Kencana Bandung.

4. Widia Ariani, S.ST., M.MKes. selaku pembimbing yang telah menyediakan

waktu, arahan, masukan, kepercayaan dan motivasi yang sangat berharga bagi

penulis.

5. Dosen dan Staf DIII Kebidanan STIKes Bhakti Kencana Bandung.

6. Ibu dan Ayah serta keluarga tercinta yang selalu membimbing, mendoakan,

dan memberikan motivasi serta bantuan moril juga materil sehingga usulan

penelitian ini dapat terselesaikan.

Page 8: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG GIZI PADA …

v

7. Teman-teman sejawat yang telah memberikan dorongan, semangat dan

doanya sehingga penulis dapat menyelesaikan usulan penelitian.

8. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu, terima kasih atas

dukungannya selama ini.

Semoga segala amal baik dari semua diterima oleh Allah SWT, dan

diberikan balasan yang lebih baik oleh-Nya.Penulis menyadari dalam penyusunan

laporan tugas akhir ini masih banyak kekurangan dan kelemahan sehingga

penulis sangat mengharapkan segala kritik dan saran yang sifatnya membangun

agar menjadi lebih baik.

Bandung, Agustus 2018

Penulis

Page 9: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG GIZI PADA …

vi

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PERSETUJUAN

LEMBAR PENGESAHAN

ABSTRAK ................................................................................................. iii

KATA PENGANTAR ............................................................................... iv

DAFTAR ISI ............................................................................................. vi

DAFTAR TABEL ..................................................................................... ix

DAFTAR BAGAN ...................................................................................... x

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ xi

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah .................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................. 5

1.3 Tujuan Penelitian ............................................................... 5

1.4 Manfaat Penelitian ............................................................. 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Pengetahuan ........................................................... 8

2.1.1 Pengertian Pengetahuan .......................................... 8

2.1.2 Tingkatan Pengetahuan .......................................... 8

2.1.3 Pengetahuan yang Mendasari Perilaku .................. 10

2.1.4 Jenis Pengetahuan .................................................. 11

2.1.5 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan ... 12

2.1.6 Pengukuran Pengetahuan ........................................ 14

Page 10: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG GIZI PADA …

vii

2.2 Konsep Gizi Kehamilan ...................................................... 15

2.2.1 Pengertian Gizi Kehamilan ..................................... 15

2.2.2 Gizi Seimbang ......................................................... 16

2.2.3 Prinsip Gizi Bagi Ibu Hamil .................................... 16

2.2.4 Makanan yang Diperlukan Ibu Hamil ..................... 17

2.2.5 Pengaturan Makanan Selama Hamil ....................... 19

2.2.6 Pemantauan Status gizi Ibu Selama Hamil ............. 21

2.2.7 Pengaruh Gizi Pada Kehamilan .............................. 22

2.2.8 Faktor yang Mempengaruhi Status Gizi ................. 23

2.2.9 Masalah Akibat Gizi Kurang pada Ibu Hamil ......... 26

2.2.10 Penelitian Status Gizi Ibu Hamil ............................. 27

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian ................................................................ 29

3.2 Populasi Penelitian ............................................................. 29

3.3 Sampel dan Cara Pengambilan Sampel ............................... 29

3.4 Kerangka Pemikiran dan Kerangka Konsep ...................... 30

3.5 Definisi Operasional ............................................................ 33

3.6 Uji Validitas dan Reliabilitas .............................................. 33

3.7 Prosedur Penelitian .............................................................. 35

3.8 Pengolahan dan Analisa Data .............................................. 36

3.9 Waktu dan Lokasi Penelitian .............................................. 39

Page 11: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG GIZI PADA …

viii

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian .................................................................. 40

4.2 Pembahasan ........................................................................ 44

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan ............................................................................ 51

5.2 Saran ................................................................................... 51

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 12: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG GIZI PADA …

ix

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

3.1 Definisi Operasional ........................................................................ 33

4.1 Distribusi Frekuensi Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil tentang

Gizi pada Kehamilan di Puskesmas Majalaya Kabupaten

Bandung Tahun 2018 Berdasarkan Pengertian Gizi pada

Kehamilan ....................................................................................... 40

4.2 Distribusi Frekuensi Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil tentang

Gizi pada Kehamilan di Puskesmas Majalaya Kabupaten

Bandung Tahun 2018 Berdasarkan Makanan yang Diperlukan Ibu

Hamil .............................................................................................. 41

4.3 Distribusi Frekuensi Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil tentang

Gizi pada Kehamilan di Puskesmas Majalaya Kabupaten

Bandung Tahun 2018 Berdasarkan Pengaturan Makanan Selama

Hamil .............................................................................................. 42

4.4 Distribusi Frekuensi Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil tentang

Gizi pada Kehamilan di Puskesmas Majalaya Kabupaten

Bandung Tahun 2018 Berdasarkan Masalah Akibat Gizi Kurang

pada Ibu Hamil ............................................................................... 43

4.5 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Hamil tentang Gizi pada

Kehamilan Berdasarkan Usia Kehamilan ........................................ 43

Page 13: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG GIZI PADA …

x

DAFTAR BAGAN

Bagan Halaman

3.1 Kerangka Konsep ........................................................................... 32

Page 14: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG GIZI PADA …

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Kisi-kisi Uji Validitas

Lampiran 2 : Kuesioner Uji Validitas

Lampiran 3 : Perhitungan Uji Validitas

Lampiran 4 : Kisi-kisi Kuesioner Penelitian

Lampiran 5 : Kuesioner Penelitian

Lampiran 6 : Perhitungan Hasil Penelitian

Lampiran 7 : Lembar Bimbingan LTA

Page 15: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG GIZI PADA …

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ibu hamil memiliki kebutuhan makanan yang berbeda dengan ibu

yang tidak hamil, karena ada janin yang tumbuh dirahimnya. Kebutuhan

makanan dilihat bukan hanya dalam porsi tetapi harus ditentukan pada mutu

zat-zat gizi yang terkandung dalam makanan yang dikonsumsi. Untuk

pertumbuhan maupun aktivitas janin memerlukan makanan yang disalurkan

melalui plasenta. Untuk itu ibu hamil harus mendapat gizi yang cukup untuk

dirinya sendiri maupun bagi janinnya (Francin, 2013).

Bila ibu mengalami kekurangan gizi selama hamil akan

menimbulkan masalah, baik pada ibu maupun janin yang dikandungnya,

antara lain : anemia, perdarahan dan berat badan ibu tidak bertambah secara

normal, kurang gizi juga dapat mempengaruhi proses persalinan dimana

dapat mengakibatkan persalinan sulit dan lama, prematur, perdarahan

setelah persalinan, kurang gizi juga dapat mempengaruhi pertumbuhan janin

dan dapat menimbulkan keguguran, abortus, cacat bawaan dan berat janin

bayi lahir rendah (Zulhaida, 2012).

Penyebab kematian ibu dapat dikelompokan sebagai penyebab

langsung dan tidak langsung. Penyebab langsung kematian ibu terkait

kehamilan dan persalinan terutama adalah perdarahan. Menurut data dari

Laporan Rutin Program Kesehatan Ibu Dinas Kesehatan Provinsi Tahun

2012, penyebab kematian ibu di Indonesia masih didominasi oleh

Page 16: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG GIZI PADA …

2

Perdarahan (32%) dan Hipertensi dalam Kehamilan (25%), diikuti oleh

infeksi (5%), partus lama (5%), dan abortus (1%). Selain itu penyebab tidak

langsung kematian ibu antara lain anemia, kekurangan energi kronis (KEK)

dan keadaan “4 terlalu” (terlalu muda/tua, sering dan banyak) sebesar 32%

(Kemenkes, 2013).

Kekurangan Energi Kronik merupakan kondisi yang disebabkan

karena adanya ketidakseimbangan asupan gizi antara energi dan protein,

sehingga zat gizi yang dibutuhkan tubuh tidak tercukupi ibu hamil yang

menderita KEK mempunyai resiko mengalami kematian pada masa

perinatal atau resiko melahirkan bayi dengan berat bayi lahir rendah

(BBLR). Berdasarkan data departemen kesehatan RI tahun 2013, sekitar

146000 bayi 0-1 tahun dan 86000 bayi baru lahir (0-28 hari) meninggal

setiap tahun di Indonesia. Angka kematian bayi adalah 32 per 1000

kelahiran hidup, lima puluh empat persen penyebab kematian bayi adalah

latar belakang gizi (Kemenkes, 2013).

Menurut Hasil Riset Kesehatan Dasar bahwa angka kejadian KEK

pada ibu hamil di Indonesia pada tahun 2013 yaitu sebesar 24,2%.

Sedangkan pada tahun 2013 di Provinsi Jawa Barat angka kejadian KEK

pada masa kehamilan yaitu sebesar 21,8% (Riskesdas, 2013).

Menurut data laporan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung

didapatkan bahwa prevalensi kejadian KEK pada ibu hamil pada tahun 2015

yaitu sebanyak 2194 dari 46474 atau sebesar 4,72%, dan pada tahun 2016

yaitu sebanyak 3391 dari 47773 atau sebesar 7,09%, dengan kejadian

Page 17: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG GIZI PADA …

3

komplikasi pada ibu hamil yaitu anemia sebanyak 39,6%, kejadian

perdarahan sebanyak 12,2% dan komplikasi pada janin yaitu keguguran

sebanyak 24,2% dan paling banyak yaitu BBLR sebanyak 75,8% (Dinkes

Kabupaten Bandung, 2016).

Tiga faktor utama indeks kualitas hidup yaitu pendidikan, kesehatan

dan ekonomi. Faktor-faktor tersebut erat kaitannya dengan status gizi

masyarakat yang dapat digambarkan terutama pada status gizi anak balita

dan wanita hamil (Sulistyoningsih, 2012). KEK bisa terjadi pada latar

belakang pendidikan rendah atau pengetahuan seseorang yang rendah dan

merupakan salah satu unsur penting yang dapat mempengaruhi keadaan

gizinya karena dengan tingkat pendidikan tinggi diharapkan pengetahuan /

informasi tentang gizi yang dimiliki menjadi lebih baik (Sulistyoningsih,

2012).

Perempuan yang mengalami Kekurangan Energi Kronik (KEK)

memiliki resiko diantaranya adalah pendarahan, abortus bayi lahir mati,

meninggal setelah beberapa hari lahir, dan sebagian besar lahir dengan cacat

bawaan (Sulistyoningsih, 2012). Ibu hamil yang menderita KEK

mempunyai risiko kematian ibu mendadak pada masa perinatal atau risiko

melahirkan bayi dengan berat lahir rendah (BBLR). Pada keadaan ini

banyak ibu yang meninggal karena perdarahan, sehingga akan

meningkatkan angka kematian ibu dan anak (Chinue, 2009). Salah satu

Page 18: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG GIZI PADA …

4

upaya dalam pencegahan terjadinya KEK yaitu mengetahui tentang gizi

pada kehamilan sehingga dengan tahunya ibu mengenai gizi pada kehamilan

maka diharapkan ibu hamil mampu mengkonsumsi makanan yang bergizi

dan sesuai dengan kebutuhan.

Berdasarkan survey awal, data dari Dinkes Kabupaten Bandung

didapatkan pada tahun 2017 bahwa kejadian KEK paling banyak urutan

pertama di Puskesmas Rancabali (274 orang), urutan kedua Puskesmas

Paseh (167 orang), urutan ketiga Puskesmas Majalaya (155 orang), urutan

keempat Puskesmas Kertasari (92 orang) dan urutan kelima Puskesmas

Bojongsoang (89 orang) (Dinkes Kabupaten Bandung, 2017).

Dengan alasan jangkauan tempat penelitian untuk jarak dan perijinan

bahwa peneliti bisa melakukan penelitian di Puskesmas Majalaya maka

peneliti mengambil tempat penelitian yaitu di Puskesmas Majalaya.

Didapatkan di Puskesmas Majalaya didapatkan kejadian KEK pada ibu

hamil dari keseluruhan ibu hamil sebanyak 155 orang, pada bulan Mei 2018

yaitu sebanyak 38 orang dan meningkat pada bulan Juni 2018 menjadi 43

orang. Wawancara terhadap 5 orang ibu hamil didapatkan 4 orang

mengatakan mereka hanya tahu makan seperti biasa saja yaitu makan seperti

sebelum hamil dengan porsi 2-3 kali sehari dengan menu tanpa

memperhatikan gizi yang terkandung pada makanan yang dikonsumsi.

Hasil wawancara terhadap tenaga kesehatan di Puskesmas Majalaya bahwa

Page 19: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG GIZI PADA …

5

ibu yang mengalami KEK rata-rata dikarenakan kurangnya asupan makanan

yang bergizi dan seringnya ibu mengalami mual muntah sehingga ibu

membatasi asupan makanan.

Berdasarkan uraian latar belakang diatas peneliti tertarik untuk

melakukan sebuah penelitian di Puskesmas Majalaya Kabupaten Bandung

dengan judul : Gambaran pengetahuan ibu hamil tentang gizi pada

kehamilan di Puskesmas Majalaya Kabupaten Bandung tahun 2018.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis dapat merumuskan

masalah yaitu ”Bagaimana gambaran pengetahuan ibu hamil tentang gizi

pada kehamilan di Puskesmas Majalaya Kabupaten Bandung tahun 2018?”

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu hamil tentang

gizi pada kehamilan di Puskesmas Majalaya Kabupaten Bandung

tahun 2018.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu hamil tentang gizi

pada kehamilan di Puskesmas Majalaya Kabupaten Bandung

tahun 2018 berdasarkan pengertian.

Page 20: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG GIZI PADA …

6

2. Untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu hamil tentang gizi

pada kehamilan di Puskesmas Majalaya Kabupaten Bandung

tahun 2018 berdasarkan makanan yang diperlukan ibu hamil.

3. Untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu hamil tentang gizi

pada kehamilan di Puskesmas Majalaya Kabupaten Bandung

tahun 2018 berdasarkan pengaturan makanan selama hamil.

4. Untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu hamil tentang gizi

pada kehamilan di Puskesmas Majalaya Kabupaten Bandung

tahun 2018 berdasarkan masalah akibat gizi kurang pada ibu

hamil.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Bagi Puskesmas

Penelitiaan ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan

masukan perencanaan program gizi yang berkaitan dengan

pengetahuan ibu hamil mengenai gizi pada kehamilan.

1.4.2 Bagi Institusi Pendidikan

Penelitian ini diharapkan dapat menyumbangkan informasi

yang sangat berharga bagi Institusi Stikes Bhakti Kencana

mengenai gizi pada kehamilan.

Page 21: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG GIZI PADA …

7

1.4.3 Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan

peneliti mengenai gizi pada ibu hamil dan keterampilan dalam

mempelajari cara melakukan penelitian di lapangan.

Page 22: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG GIZI PADA …

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Pengetahuan

2.1.1 Pengertian Pengetahuan

Pengetahuan adalah hasil tahu, dan ini terjadi setelah orang

melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan

terjadi melalui pancaindra manusia, yakni: indra penglihatan,

pendengaran, penciuman, rasa, dan raba. Sebagian besar pengetahuan

manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan atau kognitif

merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan

seseorang (overt behavior) (Notoatmodjo, 2011).

Pengetahuan adalah merupakan hasil dari mengingat suatu hal,

termasuk mengingat kembali kejadian yang pernah dialami baik secara

sengaja maupun tidak disengaja dan ini terjadi setelah orang

melakukan kontak atau pengamatan terhadap suatu objek tertentu

(Mubarak, 2012).

2.1.2 Tingkatan Pengetahuan

Pengetahuan seseorang terhadap objek mempunyai intensitas

atau tingkat yang berbeda-beda. Secara garis besarnya dibagi dalam 6

tingkat pengetahuan, yaitu (Mubarak, 2012):

Page 23: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG GIZI PADA …

9

1. Tahu (know)

Tahu diartikan hanya sebagai recall (memanggil) memori

yang telah ada sebelumnya setelah mengamati sesuatu.

2. Memahami (Comprehension)

Memahami suatu objek bukan sekedar tahu terhadap objek

tersebut, tidak sekedar dapat menyebutkan, tetapi orang tersebut

harus dapat menginterpretasikan secara benar tentang objek yang

diketahui tersebut.

3. Aplikasi (Application)

Aplikasi diartikan apabila orang yang telah memahami

objek yang dimaksud dapat menggunakan atau mengaplikasikan

prinsip yang diketahui tersebut pada situasi yang lain.

4. Analisis (Analysis)

Analisis adalah kemampuan seseorang untuk menjabarkan

dan/atau memisahkan, kemudian mencari hubungan antara

komponen-komponen yang terdapat dalam suatu masalah atau

objek yang diketahui. Indikasi bahwa pengetahuan seseorang itu

sudah sampai pada tingkat analisis adalah apabila orang tersebut

telah dapat membedakan, atau memisahkan, mengelompokkan

membuat diagram (bagan) terhadap pengetahuan atas objek

tersebut.

Page 24: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG GIZI PADA …

10

5. Sintesis (Synthesis)

Sintesis menunjukkan suatu kemampuan seseorang untuk

merangkum atau meletakkan dalam satu hubungan yang logis dari

komponen-komponen pengetahuan yang dimiliki. Dengan kata lain

adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi-formulasi

yang telah ada.

6. Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk

melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu objek tertentu.

Penilaian ini dengan sendirinya didasarkan pada suatu kriteria yang

ditentukan sendiri atau norma-norma yang berlaku di masyarakat.

2.1.3 Pengetahuan yang Mendasari Perilaku

Karena dari pengalaman dan penelitian ternyata perilaku yang

didasarkan oleh pengetahuan akan lebih langgeng dari pada perilaku

yang tidak didasari oleh pengetahuan. Penelitian Rogers

mengungkapkan bahwa sebelum orang mengadopsi perilaku baru

(berperilaku baru), dalam diri orang tersebut terjadi proses yang

berurutan, yang disebut AIETA, yakni: (Budiman & Riyanto, 2013)

1. Awareness (kesadaran), di mana orang tersebut menyadari dalam

arti mengetahui terlebih dahulu terhadap stimulus (objek).

2. Interest (merasa tertarik) terhadap stimulus atau objek tersebut. Di

sini sikap subjek sudah mulai timbul.

Page 25: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG GIZI PADA …

11

3. Evaluation (menimbang-nimbang) terhadap baik dan tidaknya

stimulus tersebut bagi dirinya. Hal ini berarti sikap responden

sudah lebih baik lagi.

4. Trial, di mana subjek mulai mencoba melakukan sesuatu sesuai

dengan apa yang dikehendaki oleh stimulus.

5. Adoption, di mana subjek telah berperilaku baru sesuai dengar

pengetahuan, kesadaran, dan sikapnya terhadap stimulus.

Namun demikian, dari penelitian selanjutnya Rogers

menyimpulkan bahwa perubahan perilaku tidak selalu melewati tahap-

tahap tersebut. Apabila penerimaan perilaku baru atau adopsi perilaku

melalui proses seperti ini, di mana didasari dengan pengetahuan dan

sikap yang positif maka perilaku tersebut akan bersifat langgeng (long

lasting). Sebaliknya, apabila perilaku itu tidak didasari oleh

pengetahuan dan kesadaran akan tidak berlangsung lama

(Notoatmodjo, 2011).

2.1.4 Jenis Pengetahuan

1. Pengetahuan Implicit

Pengetahuan implisit adalah pengetahuan yang masih

tertanam dalam bentuk pengalaman sesorang dan berisi faktor-

faktor yang tidak bersifat nyata, seperti keyakinan pribadi,

persepektif, dan prinsip.

Page 26: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG GIZI PADA …

12

2. Pengetahuan Eksplisit

Pengetahuan eksplisit adalah pengetahuan yang telah

didokumentasikan atau disimpan dalam wujud nyata, bisa dalam

wujud perilaku kesehatan. Pengetahuan nyata dideskripsikan dalam

tindakan-tindakan yang berhubungan dengan kesehatan (Budiman

& Riyanto, 2013).

2.1.5 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan

1. Pendidikan

Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengbangkan

kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan

berlangsung seumur hidup. Pendidikan mempengaruhi proses

belajar, makin tinggi pendidikan seseorang makin mudah orang

untuk menerima informasi, baik dari orang lain maupun dari media

massa. Semakin banyak informasi yang masuk semakin banyak

pula pengetahuan yang di dapat tentang kesehatan.

2. Informasi / Media Masa

Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal

maupun non formal dapat memberikan pengaruh jangka pendek

sehingga menghasilkan perubahan atau peningkatan pengetahuan.

3. Sosial Budaya dan Ekonomi

Kebiasaan dan tradisi yang dilakukan orang-orang tanpa

melalui penalaran apakah yang dilakukan baik atau buruk. Dengan

Page 27: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG GIZI PADA …

13

demikian seseorang akan bertambah pengetahuannya walaupun

tidak melakukan. Status ekonomi seseorang juga akan menentukan

tersedianya suatu fasilitas yang diperlukan untuk kegiatan tertentu,

sehingga status sosial ekonomi ini akan mempengaruhi

pengetahuan seseorang.

4. Lingkungan

Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada disekitar

individu, baik lingkungan fisik, biologis, maupun sosial.

Lingkungan berpengaruh terhadap proses masuknya pengetahuan

kedalam individu yang berada dalam lingkungan tersebut. Hal ini

terjadi karena adanya timbale balik ataupun tidak yang akan

direspon sebagai pengetahuan oleh setiap individu.

5. Pengalaman

Pengalaman sebagai sumber pengetahuan adalah suatu cara

untuk memperoleh kebenaran pengetahuan dengan cara mengulang

kembali pengetahuan yang diperoleh dalam memecahkan masalah

yang dihadapi masa lalu.

6. Usia

Usia mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir

seseorang. Semakin bertambah usia akan semakin berkembang

pula daya tangkap dan pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang

diperolehnya semakin membaik (Budiman & Riyanto, 2013).

Page 28: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG GIZI PADA …

14

2.1.6 Pengukuran Pengetahuan

Pengetahuan tentang kesehatan adalah mencakup apa yang

diketahui oleh seseorang terhadap cara-cara memelihara kesehatan.

Oleh sebab itu, untuk mengukur pengetahuan kesehatan, adalah

dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan secara langsung

(wawancara) atau melalui pertanyaan-pertanyaan tertulis atau angket.

Indikator pengetahuan kesehatan adalah “tingginya pengetahuan”

responden tentang kesehatan, atau besarnya persentase kelompok

responden atau masyarakat tentang variabel-variabel atau komponen-

komponen kesehatan (Notoatmodjo, 2011).

Menurut Skinner, bila seseorang mampu menjawab mengenai

materi tertentu baik secara lisan maupun tulisan, maka dikatakan

mengetahui bidang itu. Sekumpulan jawaban yang diberikan orang itu

dinamakan pengetahuan (Notoatmodjo, 2011).

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara

atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari

subjek penelitian atau responden harus diperhatikan rumusan kalimat

pertanyaan menurut tahapan pengetahuan pengetahuan (Notoatmodjo,

2011).

Page 29: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG GIZI PADA …

15

2.2 Konsep Gizi Kehamilan

2.2.1 Pengertian Gizi Kehamilan

Gizi ibu hamil pada dasarnya adalah makanan sehat dan

seimbang yang harus dikonsumsi ibu selama masa kehamilannya,

dengan porsi dua kali makanan orang yang tidak hamil (Paath, Erna,

dkk. 2010). Status gizi ibu hamil yang baik adalah keadaan dimana

gizi ibu hamil yang seimbang atau ibu hamil yang tidak mengalami

kekurangan atau ketidakseimbangan asupan energi dan protein

(Sayogo, 2012).

Agar proses kehamilan berjalan normal, maka ibu hamil harus

menjaga kesehatannya, dengan memperhatikan pola makan, gaya

hidup dan aktifitas fisiknya. Gizi yang baik dan seimbang dibutuhkan

oleh ibu hamil untuk mendukung proses pertumbuhan organ

pendukung proses kehamilan, proses metabolisme zat gizi, dan

mendukung kondisi fetus dan neonatus. Ibu hamil yang mengalami

kekurangan gizi akan berakibat pada janin yang dikandungnya juga

akan mengalami kekurangan gizi, bayi yang dilahirkan berat

badannnya rendah atau prematur, perdarahan postpartum, produksi

ASI berkurang bahkan berakhir dengan kematian, serta gangguan

kekuatan rahim (Atikah, 201).

Page 30: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG GIZI PADA …

16

2.2.2 Gizi Seimbang

Gizi seimbang selama kehamilan adalah pola makan yang

seimbang antara zat gizi yang diperoleh dari beraneka ragam atau

variasi makanan dalam memenuhi kebutuhan zat gizi selama

kehamilan untuk mendukung proses pertumbuhan organ pendukung

proses kehamilan, proses metabolisme zat gizi, dan mendukung

kondisi fetus dan neonatus (Atikah, 2010).

2.2.3 Prinsip Gizi Bagi Ibu Hamil

Ketika proses kehamilan berlangsung, akan terjadi perubahan

fisik dan mental yang bersifat alami. Pada trimester I, pertumbuhan

janin masih lambat, sehingga kebutuhan-kebutuhan gizi untuk

pertumbuhan janin belum begitu besar. Karena adanya perubahan pada

sistem hormonal tubuh, seringkali muncul masalah ngidam dan

muntah, sehingga kebutuhan gizi perlu diperhatikan. Pada trimester ll

dan III pertumbuhan janin berlangsung lebih cepat dari trimester

sebelumnya sehingga perlu diperhatikan kebutuhan gizi pula. Selama

mengandung ibu hamil memerlukan energi sekitar 27.000 kkal atau

100 kkal/hari. Kebutuhan prorein tergantung pada kecepatan

pertumbuhan janinnya, sekitar 6-10 gr/hari. Sedangkan kebutuhan akan

vitamin dan mineral tidak melebihi 100% kecuali untuk Fe. Makanan

yang harus dihindari oleh ibu hamil adalah makanan yang

mengandung pewarna dan pengawet, penyedap masakan, dan

Page 31: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG GIZI PADA …

17

minuman alkohol serta kafein, oleh karena dapat berpengaruh terhadap

janin yang dikandungnya (Proverawati, 2011).

2.2.4 Makanan yang Diperlukan Ibu Hamil

Beberapa kandungan bahan-bahan makanan yang dikonsumsi

ibu hamil adalah sebagai berikut : (Arisman, 2010)

1. Sumber tenaga, digunakan untuk tumbuh kembang janin dan

proses perubahan biologis yang terjadi dalam tubuh yang meliputi,

pembentukan sel-sel baru, pemberian makanan dari ibu ke bayi

melalui plasenta, serta pembentukan enzim dan hormon penunjang

pertumbuhan janin. Kekurangan energi dalam asupan makanan

yang dikonsumsi menyebabkan tidak tercapainya penambahan

berat badan ideal dari ibu hamil yaitu sekitar 11-14 kg. Kekurangan

itu akan diambil dari persediaan protein yang dipecah menjadi

energi. Sumber tenaga utama dapat kita peroleh dari karbohidrat

dan lemak. Makanan yang banyak mengandung karbohidrat

diantaranya adalah beras, jagung, singkong, ubi jalar, kentang,

talas, gandum dan sagu. Sedangkan makanan yang banyak

mengandung lemak antara lain adalah lemak hewan (gajih),

mentega, minyak goreng, kelapa dan keju.

2. Protein, diperlukan sebagai pembentuk jaringan baru janin.

Kekurangan asupan protein dapat berpengaruh terhadap

pertumbuhan janin, keguguran, bayi lahir dengan berat badan

kurang, serta tidak optimalnya pertumbuhan jaringan tubuh dan

Page 32: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG GIZI PADA …

18

jaringan pembentuk otak. Makanan yang banyak mengandung

protein diantaranya yaitu tahu, tempe, kacang-kacangan, telur,

daging, ikan, udang dan kerang.

3. Vitamin, dibutuhkan untuk memperlancar proses biologis yang

berlangsung dalam tubuh ibu dan janin. Misalnya, vitamin A

diperlukan untuk pertumbuhan, vitamin B1 dan B2 sebagai

penghasil energi, vitamin B6 sebagai pengatur pemakaian protein

tubuh, vitamin B12 membantu kelancaran pembentukan sel-sel

darah merah. Vitamin C membantu penyerapan zat besi guna

mencegah anemia, dan vitamin D untuk membantu penyerapan

kalsium.

4. Mineral, antara lain :

a. Kalsium, digunakan untuk menunjang pembentukan tulang dan

gigi serta persendian janin. Jika ibu hamil kekurangan kalsium,

maka kebutuhan kalsium akan diambilkan dari cadangan

kalsium pada tulang ibu. Ini akan mengakibatkan tulang

keropos atau osteoporosis. Untuk itu, ibu perlu mengkonsumsi

susu, telur, keju, kacang-kacangan, atau tablet kalsium yang

dapat diperoleh saat periksa ke puskesmas atau klinik.

b. Zat besi, erat berkaitan dengan anemia atau kekurangan sel

darah merah sebagai adaptasi adanya perubahan fisiologis

selama kehamilan, yang disebabkan oleh :

1) Meningkatnya kebutuhan zat besi untuk pertumbuhan janin.

Page 33: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG GIZI PADA …

19

2) Kurangnya asupan zat besi pada makanan yang

dikonsumsi sehari-hari.

3) Adanya kecenderungan rendahnya cadangan zat besi pada

wanita, sehingga tidak mampu menyuplai

kebutuhan zat besi dan mengembalikan persediaan darah

yang hilang akibat persalinan sebelumnya. Untuk menjalani

proses kehamilan yang sehat, ada beberapa hal yang perlu

diperhatikan ibu hamil dalam mengkonsumsi makanan,

yaitu sebagai berikut :

a) Konsumsi lah makanan dengan porsi yang cukup dan

teratur.

b) Hindari makanan yang terlalu asin dan pedas.

c) Hindari makanan yang mengandung lemak cukup

tinggi.

d) Hindari makanan dan minurnan yang mengandung

alkohol.

e) Hindari makanan yang mengandung bahan pengawet

dan zat pewarna.

f) Hindari merokok.

2.2.5 Pengaturan Makanan Selama Hamil

Agar ibu dan janin tetap mendapat asupan gizi, berikut

beberapa saran yang bisa dilakukan:

Page 34: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG GIZI PADA …

20

1. Jangan biarkan perut kosong. Usahakan makan makanan dalam

porsi kecil tapi sering.

2. Pilih makanan yang hangat-hangat karena bisa membuat lambung

yang terasa perih seperti terelaksasi.

3. Saat bangun pagi, jika belum nafsu makan, makanlah biskuit

dengan teh hangat. Namun setelah itu, ibu tetap mencoba sarapan.

4. Bila ibu sering merasa kembung, hindari makanan yang dapat

memicu kembung antara lain kacang yang biasa terdapat di bumbu

ketoprak, gado-gado, sate, siomay dan sejenisnya.

5. Batasi masakan bersantan, ketan, sayur nangka, sayur asem, buah-

buahan yang asam atau yang dapat mengiritasi lambung.

6. Penting untuk menghindari rokok, cuka, kopi, juga narkoba karena

akan membahayakan ibu maupun janin.

7. Umumnya ibu hamil butuh darah lebih banyak, untuk itu makanlah

makanan yang mengandung zat besi, seperti sayuran hijau tua,

tempe, tahu, kacang hijau, kacang merah dan kacang-kacangan

lainnya, telur, ikan dan daging. Jangan lupa minum obat penambah

darah sesuai anjuran dokter.

8. Penting pula bagi ibu hamil untuk makan buah-buahan segar,

seperti jeruk, apel, pepaya, dan sebagainya. Buah-buahan bagus

untuk menyuplai vitamin (Miyata, 2010).

Page 35: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG GIZI PADA …

21

2.2.6 Pemantauan Status gizi Ibu Selama Hamil

Pemantauan status gizi ibu hamil dapat dilakukan dengan

melihat penambahan berat badan selama kehamilan. Kenaikan berat

badan bisa dijadikan indikator kesehatan ibu dan juga janinnya. Laju

pertambahan berat badan selama kehamilan neupakan petunjuk yang

sama pentingnya dengan pertambahan berat itu sendiri. Oleh karena itu

sebaiknya ditentukan patokan besaran pertambahan berat sampai akhir

kehamilan, sekaligus serta memantau prosesnya dan tuliskan dalam

KMS ibu hamil. Pemantauan yang sering dilakukan adalah dengan

pemeriksaan antopometri yaitu dengan melaukan penimbangan berat

badan, pengukuran tinggi badan, dan pemantauan berat badan ideal

serta pola pertambahan berat. Upaya pemantauan status gzi ibu Selma

hamil memerlukan data berat badan sebelum hamil serta berat badan

pada kunjungan pertama. Berat badan sekarang diperlukan untuk

penentukan pola penambahan berat badan ibu hamil. Hal ini sangat

diperlukan sebagai pertimbangan prognosis serta perlu tidaknya

intervensi gizi.

Selama kehamilan ibu akan mengalami penambahan berat

badan sekitar 10-12 kg, sedangkan ibu hamil dengan tinggi badan

kurang dari 150 cm cukup sekitar 8,8-13,6 kg. selama trimester I

penambahan berat badan sebaiknya sekitar 1-2 kg (350-400

Page 36: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG GIZI PADA …

22

gr?minggu), selama trimester II dan III sekitar 0,34-0,5 kg tiap

minggu. Ibu yang sebelum hamil memilikiberat badan normal

kemungkinan tidak memiliki mslah dalam konsumsi makan setiap hari,

namun penambahan berat badannya harus tetap dipantau agar selama

hamil tidak mengalami kekurangan atau sebaiknya kelebihan. Ibu

hamil dengan berat badan kurang harus mengatur asupan gizinya

sehingga bisa mencapai berat badan normal, sedangkan ibu dengan

berat badan berlebihan tetap di anjurkan makan makanan yang

seimbang dengan bahan makanan bervariasi, dengan mengurangi

bahan makanan berkalori tinggi serta lemak.

Selain melihat penambahan berat badan selama hamil, status

gizi ibu hamil dapat juga dilihat dari ukuran Lingkar Lengan Atas

(LILA) dan kadar hemoglobin (Hb) dalam darah. Ukuran LILA yang

normal adalah 23,5 cm, ibu dengan ukuran LILA dibawah ini

menunjukan adanya kekurangan energi yang kronis (Proverawati,

2011)

2.2.7 Pengaruh Gizi Pada Kehamilan

Keadaan gizi ibu sebelum dan selama hamil mempengaruhi

status gizi ibu dan bayi. Pertumbuhan dan perkembangan janin sangat

dipengaruhi oleh asupan gizi ibu, karena kebutuhan gizi janin berasal

dari ibu. Berbagai risiko dapat terjadi jika ibu mengalami kurang gzi,

Page 37: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG GIZI PADA …

23

diantaranya adalah perdarahan, abortus, bayi lahir mati, bayi lahir

dengan berat rendah, kelainan kongenital, retardasi mental, dan lain

sebagainya. Penelitian yang dilakukan terhadap 216 wanita hamil di

sebuah klinik di boston menunjukan bahwa ibu hamil dengan gizi

kurang dan buruk dapat melahirkan bayi dengan kondisi fisik kurang,

beberapa hari lahir, dan sebagian besar lahir dengan cacat bawaan.

Perempuan yang mengalami kekurangan gizi sebelum hamil

atau selama minggu pertama kehamilan memiliki risiko lebih tinggi

melahirkan bayi yang mengalami kerusakan otak dan sumsum tulang

karena pembentukan sistem saraf sangat peka pada 2-5 minggu

pertama. Ketika seorang perempuan mengalami kekurangan gizi pada

trimester terakhir maka cenderung akan melahirkan bayi dengan berat

badan lahir rendah (kurang dari 2500 gram), hal ini dikarenakan pada

msa masa ini janin akan tumbuh dengan sangat cepat dan terjadi

penimbunan jaringan lemak (Sulistyoningsih, 2012).

2.2.8 Faktor yang Mempengaruhi Status Gizi

Berat badan bayi baru lahir ditentukan oleh (disamping faktor

genetis) status gizi janin. Status gizi janin ditentukan oleh status gizi

ibu waktu hamil (Arisman, 2010). Adapun faktor-faktor yang

mempengaruhi status gizi ibu hamil adalah :

Page 38: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG GIZI PADA …

24

1. Umur

Lebih muda umur seseorang wanita yang sedang hamil,

lebih banyak energi yang diperlukan.

2. Berat Badan

Berat badan yang lebih ataupun kurang dari pada berat

badan rata-rata untuk umur tertentu merupakan faktor untuk

menentukan jumlah zat makanan yang harus diberikan agar

kehamilannya berjalan lancar. Di Negara maju pertambahan berat

badan selama hamil sekitar (12-14) kg. kalau ibu kekurangan gizi,

pertambahannya hanya (7-8) kg dengan akibat akan melahirkan

bayi Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR).

3. Suhu lingkungan

Suhu tubuh dipertahankan pada (36,50-37

0) C untuk

metabolisme yang optimum. Dengan adanya perbedaan suhu antara

tubuh dan lingkungannya, maka tubuh melepaskan sebagian

panasnya yang harus diganti dengan hasil metabolisme tubuh.

Maka lebih besar pula masukan energi yang diperlukan.

4. Aktivitas

Setiap aktivitas memerlukan energi, makin banyak aktivitas

yang dilakukan makin banyak energi yang diperlukan tubuh.

5. Status Kesehatan

Pada kondisi sakit asupan nutrisi tidak boleh dilupakan. Ibu

hamil di anjurkan mengkonsumsi tablet yang mengandung zat besi

Page 39: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG GIZI PADA …

25

atau makanan yang mengandung zat besi seperti hati, bayam dan

sebagainya.

6. Pengetahuan zat gizi dalam makanan

Di dalam perencanaan dan penyusunan makanan kaum ibu

atau wanita dewasa sangat berperan penting. Bayak faktor yang

mempengaruhi antara lain kemampuan keluarga itu untuk membeli

makanan atau pengetahuan tentang zat gizi. Ngidam adalah

pertanda bahwa di dalam tubuh ibu hamil ada perubahan besar

yang menyangkut susunan enzim dan hormon. Dengan demikian

tubuh ibu menjadi efisien menyerap zat gizi dari makanan sehari-

hari.

Pada ibu hamil dianjurkan banyak minum dan makan

makanan yang segar dan terasa sedikit asam, misalnya buah segar,

asinan, buah, sayuran, pecel atau selada, buah/sayur. kebutuhan

kalori pada saat ini masih normal yaitu 2200 kkal. Bila mual dan

muntah, upayakan porsi kecil tetapi frekuensinya ditambah atau

masakan panas yang langsung dihidangkan. Makanan yang dipilih

sebaiknya buah-buahan dan sayuran serta makan yang padat kalori

sehingga makan dapat dikurangi.

7. Kebiasaan dan pandangan wanita terhadap makanan

Pada umumnya kaum wanita lebih memberikan perhatian

khusus pada kepala keluarga dan anak-anaknya. Ibu hamil harus

Page 40: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG GIZI PADA …

26

mengkonsumsi kalori paling sedikit 3000 kal setiap hari. Ibu hamil

harus memeriksakan kehamilannya pada petugas kesehatan paling

sedikit 4 kali selama masa kehamilannya.

8. Status ekonomi

Status gizi waktu ibu hamil melahirkan ditentukan

berdasarkan keadaan sosial dan ekonomi waktu hamil, derajat

peerjaan fisik, asupan pangan, dan pernah tidaknya terjangkit

penyakit infeksi.

Usia diperlukan untuk menentukan besaran kalori serta zat

gizi yang akan diberikan, status ekonomi, terlebih jika yang

bersangkutan hidup di bawah garis kemiskinan (keluarga

prasejahtera), berguna untuk pemastian apakah ibu berkemampuan

membeli dan memilih makanan yang bernilai gizi tinggi. Manfaat

riwayat obsetri ialah mmbantu menentukan besaran kebutuhan

akan zat gizi karena terlalu sering hamil dapat menguras cadangan

zat gizi tubuh (Arisman, 2010).

2.2.9 Masalah Akibat Gizi Kurang pada Ibu Hamil

Gizi buruk adalah keadaan kurang gizi tingkat berat yang

disebabkan oleh rendahnya konsumsi energi dan protein dari makanan

sehari-hari dan terjadi dalam waktu yang cukup lama (Lubis, 2012).

Menurut Lubis, bila kekurangan gizi akan menimbulkan masalah, baik

pada ibu maupun janin, seperti diuraikan berikut ini :

Page 41: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG GIZI PADA …

27

1. Terhadap Ibu

Gizi kurang pada ibu hamil dapat menyebabkan resiko dan

komplikasi pada ibu antara lain: anemia, perdarahan, berat badan

ibu tidak bertambah secara normal, dan terkena penyakit infeksi.

2. Terhadap Persalinan

Pengaruh gizi kurang terhadap proses persalinan dapat

mengakibatkan persalinan sulit dan lama, persalinan sebelum

waktunya (prematur), pendarahan setelah persalinan, serta

persalinan dengan operasi cenderung meningkat.

3. Terhadap Janin

Kekurangan gizi pada ibu hamil dapat mempengaruhi proses

pertumbuhan janin dan dapat menimbulkan keguguran, bayi lahir

mati, kematian neonatal, cacat bawaan, anemia pada bayi, asfiksia

intra partum (mati dalam kandungan), lahir dengan berat badan

lahir rendah (BBLR) (Lubis, 2012)

2.2.10 Penilaian Status Gizi Ibu Hamil

Pengukuran status gizi ibu hamil dapat diukur melalui Indeks

Masa Tubuh (IMT) dan ukuran lingkar lengan atasnya (LILA). IMT

adalah cara alternatif untuk menentukan kesesuaian berat rasio berat

badan dan tinggi badan untuk melihat keseimbangan antara asupan

makanan dengan kebutuhan gizi seseorang. IMT yang menunjukkan

hasil < 17,0 dan LILA yang menunjukkan hasil < 23,5 cm maka dapat

Page 42: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG GIZI PADA …

28

dikatakan berisiko KEK. (Supariasa, 2012). Berikut rumus untuk

menghitung IMT :

Badan(m)TinggixBadan(m)Tinggi

Badan(kg)BeratIMT

Dengan kategori sebagai berikut :

IMT < 17 : berisiko KEK

IMT < 18,5 : underweight

IMT = 18,5 – 22,9 : normal

IMT = 23,0 – 24,9 : overweight

IMT = 25,0 – 29,9 : obesitas I

IMT ≥ 30 : obesitas II (Supariasa, 2012).