GAMBARAN LINGKUNGAN KELUARGA PASIEN SKIZOFRENIA ...

14
Jurnal Ilmu Keperawatan (2021) 9 : 1 ISSN: 2338-6371, e-ISSN 2550-018X GAMBARAN LINGKUNGAN KELUARGA PASIEN SKIZOFRENIA: LITERATURE REVIEW Description Of The Family Environment Of Schizophrenia: A Literature Review Yusi Artika¹, Jumaini¹, Sri Utami¹ ¹Program Studi Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Riau Email: [email protected] Abstrak Skizofrenia merupakan salah satu penyakit mental yang mempengaruhi kehidupan penderitanya. Efek dari hal tersebut dapat mempersempit lingkungan sosial penderita. Salah satu lingkungan sosial terdekat penderita skizofrenia adalah keluarga. Lingkungan keluarga dapat berperan dalam merawat dan meningkatkan keyakinan penderita akan kesembuhan dirinya. Tujuan literature review ini untuk mengetahui gambaran lingkungan keluarga pasien skizofrenia. Metode yang digunakan adalah Literature review. Dengan penelusuran artikel dalam periode 2010-2020 dengan kata kunci family environment dan schizophrenia melalui Google Scholar, Semantic Scholar, PubMed, Science Direct dan Taylor & Francis Group. Kriteria inklusi meliputi gambaran lingkungan keluarga pasien skziofrenia. Hasil penelitian menunjukkan dari enam artikel penelitian, lima diantaranya memperlihatkan bahwa kohesi, konflik, dan kehangatan yang rendah di dalam lingkungan keluarga dikaitkan dengan risiko dan gejala skizofrenia yang lebih berat. Sedangkan satu artikel penelitian lain memperlihatkan tidak adanya hubungan signifikan antara penyembuhan dengan persepsi dan hubungan interpersonal pasien skizofrenia dengan kerabat di lingkungan keluarga. Lingkungan keluarga berperan penting bagi pende rita skizofrenia. Kerabat dengan kohesi yang rendah dan adanya konflik di lingkungan keluarga dapat menyebabkan risiko dan gejala skizofrenia yang lebih berat. Keluarga diharapkan mampu menciptakan lingkungan yang baik dan kondusif bagi anggota keluarga yang menderita skizofrenia. Kata Kunci: lingkungan keluarga, skizofrenia Abstract Schizophrenia is a mental illness that affects the lives of sufferers. The effect of this illness can narrow the sufferer's s ocial environment. Family is one of the closest social environments belongs to schizophrenics. Family environment can give a role in support the treatment and escalate the confidence of the sufferers about their recoveries. The purpose of the literature review for find out about the environmental description of the shcizophrenics’ family. The method used is Literature Review. The way is by searching related articles in the period of 2010-2020 with keywords family environment and schizophrenia through Google Scholar, Semantic Scholar, PubMed, Science Direct and Taylor & Francis Group. Inclusion criteria comprise of a picture of the sufferers’ family environment. The results of the study showed that from 6 research articles, 5 of them showed that low cohesion, conflict, and warmth within the family environment are associated with more severe risk and symtoms of schizophrenia. Whereas 1 other research article showed no significant relationship between healing by perceptions and interpersonal relationship of schizophrenia patients with relatives in the family environment. The family environment plays an important role for schizophrenics. Patient’s relatives with low cohesion and conflict in the family environment can cause more risks and severe schizophrenia problems. Families are expected to be able to create a good and conducive environment for family members suffering from schizophrenia. Keywords: family environment, schizophrenia Korespondensi: Yusi Artika, Program Studi Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Riau [email protected]

Transcript of GAMBARAN LINGKUNGAN KELUARGA PASIEN SKIZOFRENIA ...

Page 1: GAMBARAN LINGKUNGAN KELUARGA PASIEN SKIZOFRENIA ...

Jurnal Ilmu Keperawatan (2021) 9 : 1

ISSN: 2338-6371, e-ISSN 2550-018X

GAMBARAN LINGKUNGAN KELUARGA PASIEN SKIZOFRENIA: LITERATURE REVIEW

Description Of The Family Environment Of Schizophrenia: A Literature Review

Yusi Artika¹, Jumaini¹, Sri Utami¹ ¹Program Studi Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Riau Email: [email protected]

Abstrak

Skizofrenia merupakan salah satu penyakit mental yang mempengaruhi kehidupan penderitanya. Efek dari hal tersebut dapat mempersempit lingkungan sosial penderita. Salah satu lingkungan sosial terdekat penderita skizofrenia adalah keluarga. Lingkungan keluarga dapat berperan dalam merawat dan meningkatkan keyakinan penderita akan kesembuhan dirinya. Tujuan literature review ini untuk mengetahui gambaran lingkungan keluarga pasien skizofrenia. Metode yang digunakan adalah Literature review. Dengan penelusuran artikel dalam periode 2010-2020 dengan kata kunci family environment dan schizophrenia melalui Google Scholar, Semantic Scholar, PubMed, Science Direct dan Taylor & Francis Group. Kriteria inklusi meliputi gambaran lingkungan keluarga pasien skziofrenia. Hasil penelitian menunjukkan dari enam artikel penelitian, lima diantaranya memperlihatkan bahwa kohesi, konflik, dan kehangatan yang rendah di dalam lingkungan keluarga dikaitkan dengan risiko dan gejala skizofrenia yang lebih berat. Sedangkan satu artikel penelitian lain memperlihatkan tidak adanya hubungan signifikan antara penyembuhan dengan persepsi dan hubungan interpersonal pasien skizofrenia dengan kerabat di lingkungan keluarga. Lingkungan keluarga berperan penting bagi pende rita skizofrenia. Kerabat dengan kohesi yang rendah dan adanya konflik di lingkungan keluarga dapat menyebabkan risiko dan gejala skizofrenia yang lebih berat. Keluarga diharapkan mampu menciptakan lingkungan yang baik dan kondusif bagi anggota keluarga yang menderita skizofrenia.

Kata Kunci: lingkungan keluarga, skizofrenia

Abstract

Schizophrenia is a mental illness that affects the lives of sufferers. The effect of this illness can narrow the sufferer's s ocial environment. Family is one of the closest social environments belongs to schizophrenics. Family environment can give a role in support the treatment and escalate the confidence of the sufferers about their recoveries. The purpose of the literature review for find out about the environmental description of the shcizophrenics’ family. The method used is Literature Review. The way is by searching related articles in the period of 2010-2020 with keywords family environment and schizophrenia through Google Scholar, Semantic Scholar, PubMed, Science Direct and Taylor & Francis Group. Inclusion criteria comprise of a picture of the sufferers’ family environment. The results of the study showed that from 6 research articles, 5 of them showed that low cohesion, conflict, and warmth within the family environment are associated with more severe risk and symtoms of schizophrenia. Whereas 1 other research article showed no significant relationship between healing by perceptions and interpersonal relationship of schizophrenia patients with relatives in the family environment. The family environment plays an important role for schizophrenics. Patient’s relatives with low cohesion and conflict in the family environment can cause more risks and severe schizophrenia problems. Families are expected to be able to create a good and conducive environment for family members suffering from schizophrenia.

Keywords: family environment, schizophrenia

Korespondensi:

Yusi Artika, Program Studi Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Riau [email protected]

Page 2: GAMBARAN LINGKUNGAN KELUARGA PASIEN SKIZOFRENIA ...

Yusi Artika, Jumaini, Sri Utami / Jurnal Ilmu Keperawatan (2021) 9:1

31

PENDAHULUAN

Kesehatan jiwa merupakan suatu kondisi

pada diri seseorang, dimana mencakup sehat

emosional, psikologis dan sosial (Nasir &

Muhith, 2011). Pendapat ini sesuai dengan

pernyataan dari Undang-Undang No 18 (2014)

bahwa kesehatan jiwa merupakan kondisi

dimana seorang individu dapat berkembang

secara fisik, mental, spiritual dan sosial

sehingga individu tersebut menyadari

kemampuan sendiri, dapat mengatasi tekanan,

dapat bekerja secara produktif, dan mampu

memberikan kontribusi untuk komunitasnya.

Seseorang yang mengalami gangguan dari segi

mental maka dapat dikatakan menderita

gangguan jiwa (Purnama, Yani, & Sutini, 2016).

Skizofrenia merupakan salah satu penyakit

mental yang ditandai dengan penurunan atau

ketidakmampuan dalam berkomunikasi,

mengalami gangguan realitas seperti

halusinasi atau waham, afek tumpul, adanya

gangguan kognitif serta sulit melakukan

aktivitas sehari-hari (Keliat dkk, 2011).

Menurut Ritchie dan Roser (2018) terdapat

sekitar 284 juta jiwa yang mengalami

gangguan kecemasan, 264 juta jiwa mengalami

depresi, 46 juta mengalami gangguan bipolar

dan 20 juta jiwa mengalami skizofrenia.

Penderita skizofrenia terbanyak berada pada

Negara Australia dan Netherlends sekitar

0,36%, sedangkan di Indonesia sebanyak

0,23% (Ritchie dan Roser, 2018). Berdasarkan

hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas, 2018),

penderita skizofrenia di Indonesia rata-rata

sebesar 1,8 per mil, sedangkan provinsi Riau

sebesar 1,5 per mil.

Skizofrenia jika dibiarkan maka akan

menyebabkan kemunduran dalam berbagai

aspek kehidupan penderitanya (Pairan,

Mubarok, & Nugraha, 2018). Isolasi sosial

sering dialami oleh penderita skizofrenia.

Penderita merasa sulit berhubungan dengan

orang lain karena persepsi lingkungan

terhadap orang dengan gangguan jiwa cukup

buruk sehingga penderita mudah curiga dan

tidak percaya orang lain lalu membatasi

kehidupan sosialnya (Videbeck, 2008).

Kemampuan penderita skizofrenia juga akan

memburuk dalam hal bekerja, sekolah,

berinteraksi dengan orang lain dan merawat

diri. Efek dari hal tersebut dapat

mempersempit lingkungan penderita dan

mempengaruhi pendekatan dengan orang lain

sehingga lebih banyak menghabiskan waktu

bersama keluarga di rumah (Ozcelik & Yildirim,

2018).

Keluarga merupakan lingkungan sosial

terdekat penderita skizofrenia yang mampu

memberikan dukungan, rasa perduli,

menunjukkan perasaan hangat dan

Page 3: GAMBARAN LINGKUNGAN KELUARGA PASIEN SKIZOFRENIA ...

Yusi Artika, Jumaini, Sri Utami / Jurnal Ilmu Keperawatan (2021) 9:1

32

memberikan perawatan kepada penderita

(Hamdani, Haryanto, dan Dewi, 2017).

Lingkungan keluarga merupakan interaksi

orang tua, anak atau anggota keluarga lainnya

di dalam rumah. Lingkungan keluarga

berperan dalam merawat dan meningkatkan

keyakinan penderita akan kesembuhan dirinya

karena suasana di dalam keluarga mendukung

serta menciptakan perasaan positif dan berarti

bagi penderita itu sendiri (Dion & Betan, 2013).

Moos dan Moos menyatakan lingkungan

keluarga sebagai interaksi orang tua, anak atau

anggota keluarga lainnya di dalam rumah.

Lingkungan keluarga berperan dalam merawat

dan meningkatkan keyakinan penderita akan

kesembuhan dirinya karena suasana di dalam

keluarga mendukung serta menciptakan

perasaan positif dan berarti bagi penderita itu

sendiri.

Ozcelik dan Yildirim (2018) juga

menjabarkan lingkungan keluarga yang positif

dapat menjadi pelindung bagi individu

penderita skizofrenia. Hal tersebut dapat

membantu mengurangi gejala dan

meningkatkan fungsi sosial. Keluarga yang

memperlihatkan emosi yang berlebihan

kepada pasien skizofrenia, seperti sering

marah terhadap mereka atau terlalu dikekang

dengan berlebihan, kemungkinan kambuh

akan semakin besar (Zahnia dan Sumekar,

2016). Frekuensi kekambuhan pada pasien

skizofrenia juga akan bertambah jika tinggal

dalam lingkungan keluarga yang memiliki

ekspresi emosi yang kuat atau gaya afektif

negatif dibandingkan jika tinggal di lingkungan

keluarga yang memiliki ekpresi emosi yang

rendah atau gaya afektif yang normal.

Kontribusi dari komponen FE (Family

Environment) dalam meningkatkan risiko dari

patogenesis skizofrenia (contoh: konflik) atau

mengurangi risiko dari patogenesis skizofrenia

(contoh: orientasi rekreasi aktif) (Dewangan et

al, 2018). Penelitian yang dilakukan oleh Gurak

dan Mamami (2018), didapatkan hasil bahwa

nilai kritis yg dirasakan penderita skizofrenia

lebih tinggi, persepsi pasien tentang

kehangatan yg rendah, dan nilai yg rendah

untuk kohesi keluarga (dari perspektif pasien

dan anggota keluarga) akan berhubungan

dengan gejala psikiatrik atau kejiwaan yg lebih

berat. Adanya faktor protektif di rumah yang

mempunyai dampak yg lebih besar pada

tingkat keparahan gejala pasien daripada

adanya faktor resiko. Jika adanya faktor resiko

pada lingkungan keluarga, faktor protektif bisa

melindungi atau memperlambat melawan

pengaruh yg mengganggu tersebut.

Hasil wawancara dan survey yang peneliti

lakukan tanggal 8 Januari 2020 di Poli Jiwa

Rumah Sakit Jiwa Tampan kepada 10

Page 4: GAMBARAN LINGKUNGAN KELUARGA PASIEN SKIZOFRENIA ...

Yusi Artika, Jumaini, Sri Utami / Jurnal Ilmu Keperawatan (2021) 9:1

33

responden penderita skizofrenia pasca rawat

inap. Responden mengatakan hanya dekat

dengan salah satu anggota keluarga. Keluarga

tidak semuanya peduli dengan responden,

bahkan salah satu dari responden mengatakan

terjadi pertengkaran antar anggota keluarga

akibat tolak menolak mengantar responden

untuk rawat jalan. Responden mengatakan

anggota keluarga terkadang menyinggung

perasaannya karena salah satu anggota

keluarga membicarakan tentang keadaannya.

Berdasarkan fenomena yang ada, maka

peneliti tertarik untuk melihat gambaran

lingkungan keluarga pasien skizofrenia.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan desain literature

review. Literature review sebagai proses atau

aktivitas mengumpulkan data dari berbagai

literature seperti buku dan artikel untuk

membandingkan hasil-hasil penelitian yang

satu dengan yang lain. Populasi dalam

penelitian ini adalah artikel internasional yang

berkaitan dengan lingkungan keluarga pasien

skizofrenia. Populasi adalah keseluruhan

subyek penelitian yang akan diteliti. Populasi

dapat berupa orang, benda, gejala, atau

wilayah yang ingin diketahui oleh peneliti

(Setiadi, 2013). Sampel penelitian ini

berjumlah 6 artikel yang sebelumnya telah

diskrining dan sesuai dengan kriteria inklusi.

Kriteria inklusi penelitian meliputi artikel yang

berkaitan dengan tema lingkungan pasien

skizofrenia, artikel internasional yang

diterbitkan dari tahun 2010-2020, artikel yang

dapat diakses full text, serta artikel terstandar

dan terakreditasi. Pencarian artikel yang

digunakan peneliti yaitu dengan database

berupa Google Scholar, Semantic Scholar,

PubMed, Science Direct dan Taylor & Francis

Group. Kata kunci yang digunakan peneliti

berupa “family environment” dan

“schizophrenia”.

Skema 1

Keyword pencarian jurnal

Skema 1. Tahap Literature Review

Kombinasi dengan kata “AND”

Family environment AND schizophrenia

iden

tifi

kasi

Pencarian pada situs

Semantic Scholar

(n= 1.220)

Pencarian pada situs

Google Scholar (n=11.600)

Pencarian pada situs PubMed (n=1.290)

Pencarian pada situs

Science Direct (n=12.124)

Pencarian pada situs

Taylor & Francis Group

(n= 19.700)

Page 5: GAMBARAN LINGKUNGAN KELUARGA PASIEN SKIZOFRENIA ...

Yusi Artika, Jumaini, Sri Utami / Jurnal Ilmu Keperawatan (2021) 9:1

34

Artikel yang dapat diakses full text

n= 1.793

Total artikel teridentifikasi

n= 45.934

Scre

en

ing

K

elay

akan

Ek

stra

ksi D

ata

Total artikel yang sesuai tema n= 467

Artikel yang dikeluarkan n= 1.326

a. Tema tidak sesuai b. Subjek penelitian tidak sesuai

Artikel yang dikeluarkan n= 438

Artikel tidak terstandar dan terakreditasi

Artikel yang terstandar dan terakreditasi

n= 29

Kriteria Inklusi a. Artikel berkaitan dengan lingkungan

keluarga pasien skizofrenia b. Artikel internasional yang

diterbitkan dari tahun 2010-2020 Artikel yang layak dianalisis n= 6

Artikel yang dikeluarkan n= 44.141

a. Artikel close access b. Artikel hanya menampilkan abstrak

Page 6: GAMBARAN LINGKUNGAN KELUARGA PASIEN SKIZOFRENIA ...

Yusi Artika, Jumaini, Sri Utami / Jurnal Ilmu Keperawatan (2021) 9:1

35

HASIL PENELITIAN

Nama peneliti. Tahun. dan

Artikel penelitian Tujuan penelitian

Metode penelitian

Sampel Hasil/temuan Kelebihan Kekurangan

Ebru Karaagac Ozcelik dan Azru Yildirim. (2017). Schizophrenia patients’ family environment, internalized stigma and quality of life

Penelitian deskriptif ini dilakukan bertujuan untuk memastikan lingkungan keluarga, stigma internal dan kualitas hidup pasien skizofrenia

Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif

Sampel penelitian ini sebanyak 51 pasien yang memenuhi kriteria penelitian dan 51 keluarga pasien yang dilibatkan dalam penilaian lingkungan keluarga karena persepsi keluarga sangat penting.

Hasil penelitian ini menunjukkan tidak ada berbedaan yang signifikan antara pasien dan hubungan dengan kerabatnya dan kontrol di lingkungan keluarga (p>5). Hubungan interpersonal responden berada pada level sedang dan kualitas hidup pada level sedang. Hubungan responden dengan orang lain tidak terlalu baik dan merasakan kontrol yang berlebihan dari kerabat dalam keluarga, tetapi perbedaannya tidak signifikan.

a. Penelitian ini dilakukan tidak hanya dengan pasien skizofrenia namun disertai dengan keluarga.

b. Sampel penelitian menggunakan kriteria inklusi yaitu pasien dipilih dengan kriteria DSM-IV-TR

a. Penelitian ini tidak menggunakan kuesioner skala lingkungan secara keseluruhan, hanya dengan 26 item dari 2 subskala saja.

b. Proses penelitian lingkungan keluarga, stigma dengan kualitas hidup pasien skizofrenia tidak terkontrol dengan baik.

Roshan Lal Dewangan, Promila Sings, Tanmay Mahaptra, dan Sanchita Mahapatra. (2018). Role of Perceived Family Environment in the Pathogenesis of Schizophrenia

Penelitian ini dilakukan untuk mengeksplorasi persepsi lingkungan keluarga (FE) pasien dengan skizofrenia di India sehingga rencana perawatan khusus dan layanan dukungan dapat dirancang dan diimplementasikan lebih awal untuk pengendalian

Metode penelitian dengan studi kasus-kontrol untuk mengukur antara hubungan lingkungan keluarga yang dirasakan pasien skizofrenia

Sampel penelitian dengan 100 penderita skizofrenia paranoid dan 100 orang sebagai kelompok kontrol

Hasil penelitian kemungkinan penderita skizofrenia meningkat dengan bertambahnya usia, pendidikan rendah, pendapatan rendah dan ditemukan belum menikah. Risiko perkembangan skizofrenia dikaitkan dengan kohesi, kenerimaa/kepedulian dalam keluarga yang rendah dan mengurangi

a. Pencarian sampel untuk memastikan kesesuaian dengan kriteria inklusi melibatkan psikolog klinis atau psikiater terlatih

b. Sebelum pengambian sampel, peneliti melakukan skinning sampel dengan menggunakan General Health Questionnare (GHQ) dengan 28 item pertanyaan, untuk mengesampingkan morbiditas kejiwaan

Penelitian dengan desain ini dimana data dikumpulkan melalui self report, dapat menimbulkan bias dalam mengingat sesuatu, terutama di antara kasus yang dapat menyebabkan kesalahan pengukuran.

Page 7: GAMBARAN LINGKUNGAN KELUARGA PASIEN SKIZOFRENIA ...

Yusi Artika, Jumaini, Sri Utami / Jurnal Ilmu Keperawatan (2021) 9:1

36

Nama peneliti. Tahun. dan

Artikel penelitian Tujuan penelitian

Metode penelitian

Sampel Hasil/temuan Kelebihan Kekurangan

penyakit yang lebih baik.

risiko perkembangan skizofrenia dikaitkan dengan rekreasi aktif dan organisasi dalam keluarga.

Kayla Gurak dan Ami Weisman de Mamami.(2016). Risk and Protective Factors, Perceptions of Family Environment, Ethnicity, and Schizophrenia Symptoms

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perspektif pasien dan perawatan di lingkungan keluarga

Penelitian ini merupakan bagian studi perawatan yang meneliti bagaimana fokus keluarga, perawatan dengan informasi budaya untuk skizofrenia dan faktor psikososial lainnya yang berhubungan dengan fungsi pasien dan pengasuh pada individu yang didiagnosis dengan skizofrenia dan anggota keluarga mereka.

Sampel penelitian berjumlah 221 pasien dengan skizofrenia

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasien dengan kohesi dan kehangatan keluarga yang rendah dikaitkan dengan gejala yang lebih berat.

a. Proses pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan tes singkat di telepon untuk mengetahui apakah sesuai dengan penelitian ini atau tidak.

b. Sampel yang sesuai kriteria skizofrenia akan diundang untuk diadwalkan secara perorangan secara langsung di klinik

Penelitian ini memungkinkan terjadinya bias jika responden dengan gejala lebih parah atau adanya gejala paranoid yang akan berdampak negatif pada persepsi responden tentang kohesi keluarga

Jinliang Chen, Jindong Chen, Shuchun Li, Jun Liu, Guohua Ouyang, Wenxuan

Mengidentifikasi karakteristik keluarga terkait dengan individu

Penelitian ini menggunakan desain comparative study

Sampel penelitian terdiri dari 1856 individu tunawisma dengan

Hasil penelitian menemukan bahwa dibandingkan dengan kelompok bukan tunawisma, penderita

a. Penelitian ini menggunakan sampel penelitian yang cukup besar

b. Dalam pengambilan sampel menggunakan kriteria

a. Penelitian ini dengan besar sampel rawat inap dari satu lokasi di Cina, tidak dapat menentukan seberapa

Page 8: GAMBARAN LINGKUNGAN KELUARGA PASIEN SKIZOFRENIA ...

Yusi Artika, Jumaini, Sri Utami / Jurnal Ilmu Keperawatan (2021) 9:1

37

Nama peneliti. Tahun. dan

Artikel penelitian Tujuan penelitian

Metode penelitian

Sampel Hasil/temuan Kelebihan Kekurangan

Luo, Xiaofeng Guo, Ting Li, Zhenkuo Li, dan Gan Wang. (2015). Comparisons of family environment between homeless and non-homeless individuals with schizophrenia in Xiangtan, Hunan

tunawisma dengan skizofrenia

skizofrenia (mereka yang tidak memiliki tempat tinggal atau pengasuh yang terlibat selama 7 hari berturut-turut) dan 1728 orang yang bukan tunawisma dengan skizofrenia di Xiantan, Hunan.

skizofrenia tunawisma berasal dari luar daerah Xiangtan, memiliki pekerjaan sementara, menikah dan tingkat pendidikan yang rendah. Terdapat organisasi, dan kontrol dalam lingkungan keluarga tunawisma yang cukup tinggi sedangkan kohesi, moral-agama, kemandirian dan rekreasi yang rendah dalam keluarga.

penilaian psikiatri singkat yang menunjukkan bahwa responden telah dikirim secara klinis pada saat penilaian

mewakili sampel ini dari semua individu tunawisma dengan skizofrenia di Cina.

b. Dalam kasus penelitian dengan tunawisma, sebelum penderita skizofrenia di rawat di rumah sakit, telah dipisahkan dengan keluarga selama beberapa waktu, hal ini dapat menimbulkan bias penelitian.

Deborah J. Walder., Stephen V. Faraone., Stephen J. Glatt., Min T. Tsuang., & Larry J. Seidman. (2014). General liability , prenatal health, stress and family environment: Risk factor in Harvard adolescent family high risk for schizophrenia study

Penelitian ini bertujuan untuk memungkinkan penilaian individu yang beresiko untuk skizofrenia berdasarkan riwayat keluarga positif skizofrenia pada lingkungan kerabat biologis

Desain penelitian menggunakan desain eksperimen

Sampel penelitian terdiri dari 40 remaja untuk penderita skizofrenia dan 55 sampel sebagai kontrol komunitas

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kurangnya dukungan, bantuan dan saling mengekpresikan perasaan dalam lingkungan keluarga serta lebih banyak terjadi konflik. Keluarga yang memiliki risiko tinggi terhadap skizofenia dikaitkan dengan banyaknya konflik dan rendahnya dukungan serta bantuan antar anggota keluarga.

a. Pengambilan sampel penelitian menggunakan kriteria eksklusi dimana responden dengan penyakit kronik, ketergantungan zat, penyakit saraf, cedera kepala tidak diikutkan dalam penelitian

b. Sebelum penelitian, dilakukan test kecerdasan untuk anak-anak dan orang dewasa sebagai responden penelitian

Penelitian ini tidak dapat menunjukkan perbedaan antara individu dalam keluarga yang berpartisipasi dan mereka yang tidak.

Danielle A. Schlosser., Jamie I. Ziberg., Rachel L. Loewy.,

Penelitian ini bertujuan untuk meneliti hubungan antara lingkungan

Desain penelitian menggunakan

Sampel penelitian terdiri dari 63 peserta rawat jalan usia 12-35

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa anggota keluarga memiliki nilai tinggi pada ekpresi

Responden penelitian direkrut untuk berpartisipasi dari CAPPS dan PART

a. Sampel penelitian relatif kecil untuk populasi dari dua klinik

Page 9: GAMBARAN LINGKUNGAN KELUARGA PASIEN SKIZOFRENIA ...

Yusi Artika, Jumaini, Sri Utami / Jurnal Ilmu Keperawatan (2021) 9:1

38

Nama peneliti. Tahun. dan

Artikel penelitian Tujuan penelitian

Metode penelitian

Sampel Hasil/temuan Kelebihan Kekurangan

Shannon Casey-Cannon., Mary P. O’Brien., Carrie E. Bearden., Sophia Vinogradov., & Tyrone D. Cannon. (2010). Predicting the longitudinal effects of the family environment on prodromal symtoms and functioning in patients at-risk for psychosis

keluarga dan gejala dari waktu ke waktu dalam dalam kelompok remaja dan dewasa muda yang beresiko tinggi. Penelitian ini juga membandingkan kemampuan berbasis wawancara versus kemampuan diri sendiri.

desain deskriftif korelasi

tahun direkrut untuk berpartisipasi dalam studi dari individu tang sudah terdaftar dari salah satu dari dua klinik penelitian.

emosi secara signifikan berarti tingkat kritik mereka tinggi dan kehangatan yang rendah dalam keluarga. Hasil penelitian ini diukur dengan wawancara dan kuesioner dimana responden yang tinggal di lingkungan keluarga yang kritis, menunjukkan gejala positif yang secara signifikan lebih buruk pada 6 bulan selanjutnya, hasil relatif pada responden yang tinggal dengan keluarga yang penuh kasih sayang.

yang terdaftar dalam penelitan

b. Ukuran sampel yang relative kecil juga membatasi peneliti untuk mengidentifikasi faktor-faktor dalam lingkungan keluarga yang meningkatkan risiko klinis.

Page 10: GAMBARAN LINGKUNGAN KELUARGA PASIEN SKIZOFRENIA ...

Yusi Artika, Jumaini, Sri Utami / Jurnal Ilmu Keperawatan (2021) 9:1

39

Penekanan masalah yang diangkat untuk

penelitian

Lingkungan keluarga memiliki efek pada

penderita skziofrenia. Ekspresi keluarga yang

rendah mengurangi efek stress pada

penderita skizofrenia (Walder et al, 2014).

Schlosser et al (2010) menjabarkan penderita

skizofrenia tinggal dengan lingkungan

keluarga yang saling bermusuhan dan sering

berkritik dikaitkan dengan kekambuhan. Chen

et al (2015) menekankan bahwa kohesi yang

rendah terdapat pada tunawisma penderita

skizofrenia. Hal ini dipertegas oleh penelitian

yang dilakukan oleh Gurak dan Mamami

(2018)5 bahwa lingkungan keluarga

kemungkinan berperan dalam keparahan

gejala penderita skizofrenia. Dewangan,

Singh, Mahapatra, dan Mahapatra (2018)

ingin melakukan eksplorasi terhadap persepsi

lingkungan keluarga pasien skizofrenia.

Ozcelik dan Yildirim (2018), dilakukan untuk

menentukan lingkungan keluarga, stigma, dan

kualitas hidup pasien skizofrenia.

Langkah penelitian atau metode penelitian

yang digunakan

Desain penelitian yang digunakan dalam 6

artikel meliputi berbagai metode. Penelitian

yang dilakukan oleh Walder et al (2014)

menggunakan desain penelitian eksperimen.

Memperdalam proses penelitian dilakukan

oleh Dewangan, Singh, Mahapatra, dan

Mahapatra (2018) menggunakan desain studi

kasus-kontrol. Schlosser et al (2010)

menggunakan desain deskriptif korelasi.

Desain deskriptif sederhana digunakan oleh

Ozcelik dan Yildirim (2018). Gurak dan

Mamami (2018) menggunakan metode studi

pengobatan serta Chen et al (2010) dengan

comparative study.

Penelitian yang dilakukan menggunakan

berbagai desain penelitian dan proses

pengambilan data memiliki juga memiliki

kesamaan dan perbedaan yaitu menggunakan

kuesioner sebagai alat pengumpulan data

terkait lingkungan keluarga. Family

Environment Scale (FES) digunakan untuk alat

pengumpul data oleh 5 artikel penelitian serta

1 artikel menggunakan Camberwell Family

Interview dan self-report questionnaires.

PEMBAHASAN

Skizofrenia merupakan penyakit mental

yang berat dan kronis yang mempengaruhi

seluruh keluarga, dengan anggota keluarga

yang menjadi pengasuh bagi penderita

skizofrenia. Hal ini dikarenakan keterlibatan

keluarga yang kuat dalam perawatan individu

yang didiagnosis, lingkungan keluarga telah

dipelajari secara luas sebagai faktor

psikososial berpengaruh yang berkaitan

dengan prognosis skizofrenia (Gurak &

Mamami, 2018). Lingkungan keluarga dapat

menjadi pendukung sekaligus penghambat

bagi kesembuhan penderita skizofrenia.

Lingkungan keluarga yang kondusif menjadi

Page 11: GAMBARAN LINGKUNGAN KELUARGA PASIEN SKIZOFRENIA ...

Yusi Artika, Jumaini, Sri Utami / Jurnal Ilmu Keperawatan (2021) 9:1

40

pendukung bagi kesembuhan penderita

skizofrenia, dan sebaliknya akan

memperburuk atau memperparah penderita

skizofrenia. Zahnia dan Sumekar (2016)

menjabarkan bahwa penderita skizofrenia

yang tinggal di lingkungan keluarga dengan

ekspresi emosi yang kuat (highly expressed

emotion) atau gaya afektif negatif secara

signifikan lebih sering mengalami

kekambuhan dibandingkan penderita

skizofrenia yang tinggal dengan ekspresi

emosi yang rendah (low expressed emotion).

Dari 6 artikel yang telah dianalisis,

didapatkan 5 artikel yang menyatakan bahwa

kohesi, konflik, dan kehangatan yang rendah

di dalam lingkungan keluarga dikaitkan

dengan risiko dan gejala skizofrenia yang lebih

berat (Dewangan, Mahapatra, & Mahapatra,

2018; Gurak & Mamami, 2016; Chen et al,

2015; Walder et al, 2014; Schlosser et al,

2010). Berbeda dengan penelitian yang

dilakukan oleh Ozcelik & Yildirim (2017)

bahwa tidak ada hubungan lingkungan

keluarga, pasien dan kerabat serta kontrol

dalam lingkungan keluarga. Namun,

responden mengatakan bahwa hubungan

interpersonal lebih secara negatif dan

merasakan adanya kontrol lebih dari kerabat

di dalam lingkungan keluarga.

Cohesion (kohesi) yang berarti kewajiban,

bantuan dan dukungan antar anggota

keluarga (Moos & Moos, 1994). Risiko dari

patogenesis skizofrenia dikaitkan rendahnya

kohesi, penerimaan/kepedulian, orientasi

aktif-rekreasi, dan organisasi. Dukungan

internal dan komitmen yang dirasakan

keluarga yang diukur dengan kohesi

membantu meminimalkan risiko skizofrenia

(Dewangan, Mahapatra, & Mahapatra, 2018).

Walder et al (2014) menyatakan bahwa kohesi

rendah pada lingkungan keluarga dan adanya

konflik memiliki risiko tinggi skizofrenia.

Schlosser et al (2010), menunjukkan bahwa

pasien dengan kohesi dan kehangatan

keluarga yang rendah dikaitkan dengan gejala

yang signifikan lebih berat. Orang tua

penderita skizofrenia yang hangat secara

emosional dan cukup terlibat mungkin

berperan dalam peningkatan fungsi penderita

skizofrenia dan mengurangi pengalaman

stress. Dion dan Betan (2013) menjabarkan

bahwa keluarga harus memiliki fungsi afektif

seperti dan mendukung antar anggota

keluarga. Penerimaan dan kepedulian yang

tinggi, aktif berekreasi, lingkungan keluarga

yang berpartisipasi dalam sosial, teroganisasi

dan terstruktur dalam merencanakan

kegiatan, tanggung jawab dan jarang terjadi

konflik adalah lingkungan keluarga yang

sehat.

Penelitian yang dilakukan oleh Chen et al

(2015), menemukan bahwa dibandingkan

dengan kelompok bukan tunawisma,

penderita skizofrenia kelompok tunawisma

Page 12: GAMBARAN LINGKUNGAN KELUARGA PASIEN SKIZOFRENIA ...

Yusi Artika, Jumaini, Sri Utami / Jurnal Ilmu Keperawatan (2021) 9:1

41

cenderung rendah terjadi pada kohesi, moral

penekanan agama, kemandirian, dan subskala

orientasi rekreasi aktif. Gurak dan Mamami

(2018) sebelumnya memiliki kesamaan

dengan penelitian ini, dimana hasil penelitian

menunjukkan bahwa pasien dengan kohesi

dan kehangatan keluarga yang rendah

dikaitkan dengan gejala yang lebih berat.

Perbedaan terlihat pada penelitian Ozcelik

dan Yildirim (2018), hasil penelitian ini

menunjukkan tidak ada hubungan kohesi

dengan gejala yang lebih berat. Meskipun

penelitian ini menghasilkan korelasi yang

lemah antar variabelnya namun diskusi

penelitian mengatakan bahwa lingkungan

keluarga yang positif bersifat melindungi bagi

individu dengan psikosis. Sejalan dengan

penelitian ini, Dewi (2016) membahas dalam

penelitiannya bahwa keluarga melakukan

modifikasi lingkungan selama merawat pasien

skizofrenia tak terorganisir dengan cara

melakukan pendampingan untuk melindungi

anggota keluarga dengan skizofrenia.

KESIMPULAN

Lingkungan keluarga berperan penting

bagi penderita skizofrenia. Meskipun pada

beberapa skor skala lingkungan keluarga yang

memiliki hasil sedang maupun rendah, namun

hasil akhir menunjukkan signifikan dengan

penderita skizofrenia. Dari 6 artikel yang telah

dilakukan review didapatkan hasil bahwa dari

5 artikel yang menyatakan bahwa kohesi,

konflik, dan kehangatan yang rendah di dalam

lingkungan keluarga dikaitkan dengan risiko

dan gejala skizofrenia yang lebih berat.

Meskipun pada 1 artikel menujukkan dalam

lingkungan keluarga tidak terdapat perbedaan

yang signifikan di setiap subskala, namun

responden mengatakan bahwa hubungan

interpersonal lebih secara negatif dan

merasakan adanya kontrol lebih dari kerabat

di dalam lingkungan keluarga.

SARAN

1. Perkembangan Ilmu Keperawatan

Hasil literature review ini diharapkan

dapat digunakan sebagai evidence based

practice dalam perkembangan ilmu

keperawatan.

2. Pasien dan Keluarga

Bagi pasien diharapkan agar

mendapatkan lingkungan keluarga yang

baik dan bagi keluarga diharapkan

mengupayakan untuk menerapkan

lingkungan keluarga yang baik bagi pasien

skizofrenia

3. Penelitian selanjutnya

Penelitian selanjutnya diharapkan

agar melakukan penelitian lebih lanjut

terkait hubungan kohesi dalam

lingkungan keluarga dengan gejala

penyakit skizofrenia yang lebih berat

Page 13: GAMBARAN LINGKUNGAN KELUARGA PASIEN SKIZOFRENIA ...

Yusi Artika, Jumaini, Sri Utami / Jurnal Ilmu Keperawatan (2021) 9:1

DAFTAR PUSTAKA

Chen dkk, (2015). Comparisons of family

environment between homeless and

non-homeless individuals with

schizophrenia in Xiangtan, Hunan.

Shanghai Archives of Psychiatry, 27.

Dewangan, R. L., Singh, P., Mahapatra, P., &

Mahapatra, S. (2018). Role of

Perceived Family Environment in the

Pathogenesis of Schizophrenia. Indian

Journal of Social Psychiatry, 34. 71.

Dewi, E. P. (2016). Pengalaman keluarga

dalam merawat pasien skizofrenia tak

terorganisirdi Rumah Sakit Jiwa

Daerah Surakarta. Publikasi Ilmiah, 7-

8.

Dion, Y & Betan, Y. (2013). Asuhan

keperawatan keluarga konsep dan

praktik. Yogyakarta: Nuha Medika

Gurak, K & Mamami, A,W, D. (2016). Risk

and protective factors, perceptions of

family environment, ethnicity, and

schizophrenia symtoms. J Nerv ment

Dis, 204, 1-12.

Hamdani, R., Haryono, T., & Dewi, N. (2017).

Hubungan dukungan keluarga dengan

tingkat kepatuhan minum obat pada

pasien skizofrenia di ruang rawat jalan

Rumah Sakit Jiwa Mutiara Sukma

Provinsi NTB. Nursing news, 2, 775.

Keliat, B. A., Akemat., Helena, N., &

Nurhaeni, H. (2011). Keperawatan

kesehatan jiwa komunitas: CMHN

(Basic Course). Jakarta: EGC

Ozcelik, K, E & Yildirim, A. (2017).

Schizophrenia patients’ family

environment, internalized stigma and

quality of life. J Psychiatric Nurs, 2, 80-

87.

Mahzilati, A. (2017). Metodologi penelitian

kualitatif paradigma, metodedan

aplikasi. Malang: UB Media

Moos, R. H., & Moos, B. S. (1994). Family

environment scale manual. Consulting

Psychologists Press

Nasir, H & Muhith, H. (2011). Dasar-dasar

keperawatan jiwa: Pengantar dan

teori. Jakarta: Salemba Medika

Purnama, G., Yani, D. I., & Sutini, T. (2016).

Gambaran stigma masyarakat

terhadap klien gangguan jiwa di rw 09

42

Page 14: GAMBARAN LINGKUNGAN KELUARGA PASIEN SKIZOFRENIA ...

Yusi Artika, Jumaini, Sri Utami / Jurnal Ilmu Keperawatan (2021) 9:1

desa Cileles Sumedang. Jurnal

pendidikan keperawatan Indonesia, 2.

Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas). (2018).

Badan Penelitian dan Pengembangan

Kesehatan Kementrian Kesehatan RI

tahun 2018. Jakarta: Kemenkes RI

Ritchie, H & Roser, M. (2018). Mental

Health. University of Oxford

Schlosser, D.A., Ziberg, J. I., Cannon, S. C.,

O’brien, M. P., Bearden, C. E.,

Vinogradov, S., & Cannon, T. D. (2010).

Predicting the longitudinal effects of

the family environment on prodromal

symtoms and functioning in patients

at-risk for psychosis. Journal Elsevier,

69-74.

Setiadi. (2013). Konsep dan penulisan riset

keperawatan. Yogyakarta: Graha

Ilmu

Undang-Undang Republik Indonesia No 18.

(2014). Kesehatan jiwa. Lembaran

Negara Republik Indonesia

Walder, D.J., Faraone, S. V., Glat, S. J.,

Tsuang, M. T., & Seidman, L. J. (2014).

Walder, D.J., Faraone, S. V., Glat, S. J.,

Tsuang, M. T., & Seidman, L. J. (2014).

General liability , prenatal health,

stress and family environment: Risk

factor in Harvard adolescent family

high risk for schizophrenia study.

Journal Elsevier, 1-5

Zahnia, S & Sumekar, D. W. (2016). Kajian

epidemiologi skizofrenia. Jurnal

Majority, 5, 162-163.

43