Gabungan Fix

61
PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN, JUMLAH PARITAS, PERAN SUAMI SIAGA DAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III USIA 20-25 TAHUN TENTANG PEMERIKSAAN KEHAMILAN TERHADAP KEPATUHAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN (Di Sitopeng Kota Cirebon) EFFECT OF LEVEL OF EDUCATION, PARITY, THE ROLE OF STANDBY HUSBAND AND KNOWLEDGE OF PRAGNANT TRIMESTER III AGED 20-25 YEARS ABOUT EXAMINATION ANTENATAL CARE TOWARDS OBEDIENCE EXAMINATION ANTENATAL CARE (In Health Center Sitopeng, Cirebon City) KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Sebagai Syarat Untuk Mengikuti Ujian Karya Tulis Ilmiah Pada Program Studi Akademik Pendidikan Dokter Oleh METTA SARI SEPTIANY DJALI NPM. 112170051

description

nnnmnmnmnmnmnmn

Transcript of Gabungan Fix

Page 1: Gabungan Fix

PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN, JUMLAH PARITAS,

PERAN SUAMI SIAGA DAN PENGETAHUAN

IBU HAMIL TRIMESTER III USIA 20-25 TAHUN

TENTANG PEMERIKSAAN KEHAMILAN

TERHADAP KEPATUHAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN

(Di Sitopeng Kota Cirebon)

EFFECT OF LEVEL OF EDUCATION, PARITY, THE ROLE OF

STANDBY HUSBAND AND KNOWLEDGE OF PRAGNANT

TRIMESTER III AGED 20-25 YEARS ABOUT EXAMINATION

ANTENATAL CARE TOWARDS OBEDIENCE EXAMINATION

ANTENATAL CARE

(In Health Center Sitopeng, Cirebon City)

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan Sebagai Syarat Untuk Mengikuti Ujian Karya Tulis Ilmiah

Pada Program Studi Akademik Pendidikan Dokter

Oleh

METTA SARI SEPTIANY DJALI NPM. 112170051

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI

CIREBON

TAHUN 2015

Page 2: Gabungan Fix

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN KARYA TULIS ILMIAH

PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN, JUMLAH PARITAS,

PERAN SUAMI SIAGA DAN PENGETAHUAN

IBU HAMIL TRIMESTER III USIA 20-25 TAHUN

TENTANG PEMERIKSAAN KEHAMILAN

TERHADAP KEPATUHAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN

(Di Puskesmas Sitopeng Kota Cirebon)

EFFECT OF LEVEL OF EDUCATION, PARITY, THE ROLE OF

STANDBY HUSBAND AND KNOWLEDGE OF PREGNANT

TRIMESTER III AGED 20-25 YEARS ABOUT EXAMINATION

ANTENATAL CARE TOWARDS OBEDIENCE EXAMINATION

ANTENATAL CARE

(In Health Center Sitopeng, Cirebon City)

Disusun Oleh

METTA SARI SEPTIANY DJALI NPM. 112170051

Telah Disetujui

Cirebon, November 2015

Pembimbing 1 Pembimbing 2

Catur Setiya Sulistiyana, dr., M.Med.Ed Ignatius Hapsoro Wirandoko, dr., M.Si

Page 3: Gabungan Fix

PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN

Yang bertanda tangan di bawah ini,

Nama : Metta Sari Septiany Djali

NPM : 112170051

Alamat : Perumahan Korpri Blok G No. 3 Kecamatan Neglasari

Tangerang Banten

Dengan ini menyatakan bahwa,

1. Karya tulis ilmiah saya ini, adalah asli dan belum pernah diajukan untuk

mendapatkan gelar akademik (sarjana), baik di Unswagati maupun di

perguruan tinggi lain.

2. Karya tulis ilmiah (KTI) ini adalah murni gagasan, rumusan, dan penelitian

saya sendiri, tanpa bantuan pihak lain, kecuali arahan Pembimbing.

3. Dalam KTI ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis atau

dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan jelas dicantumkan

sebagai acuan dalam naskah dengan disebutkan nama pengarang dan

dicantumkan dalam Daftar Pustaka.

4. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila di kemudian hari

terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka saya

bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah

diperoleh karena karya ini, serta sanksi lainnya sesuai dengan norma yang

berlaku di Unswagati.

Cirebon, November 2015

Yang membuat pernyataan

Metta Sari Septiany Djali

NPM. 112170051

Page 4: Gabungan Fix

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas

berkat dan rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan tugas karya tulis ilmiah ini.

Penulisan karya tulis ilmiah ini dilakukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk

diajukan sebagai syarat untuk mengikuti ujian karya tulis ilmiah di Fakultas

Kedokteran Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon. Kami menyadari

sangatlah sulit bagi kami untuk menyelesaikan karya tulis ilmiah ini tanpa

bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak sejak penyusunan karya tulis ilmiah

sampai dengan terselesaikannya laporan hasil penelitian ini. Bersama ini kami

menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya serta penghargaan yang

setinggi-tingginya kepada :

1. Rektor Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon yang telah memberi

kesempatan kepada kami untuk menimba ilmu di Universitas Swadaya Gunung

Jati Cirebon.

2. Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon yang

telah memberikan sarana dan prasarana kepada kami sehingga kami dapat

menyelesaikan tugas ini dengan baik dan lancar.

3. Catur Setiya Sulistiyana, dr., M.Med.Ed selaku dosen Pembimbing 1 yang

telah menyediakan waktu, tenaga dan pikiran untuk membimbing kami dalam

penyusunan karya tulis ilmiah ini.

4. Ignatius Hapsoro Wirandoko, dr., M.Si selaku dosen Pembimbing 2 yang telah

menyediakan waktu, tenaga dan pikiran untuk membimbing kami dalam

penyusunan karya tulis ilmiah ini.

5. Orang tua beserta keluarga kami yang senantiasa memberikan dukungan moral

maupun material.

6. Para sahabat yang selalu memberi dukungan dalam menyelesaikan karya tulis

ilmiah ini.

7. Serta pihak lain yang tidak mungkin kami sebutkan satu-persatu atas

bantuannya secara langsung maupun tidak langsung sehingga karya tulis ilmiah

ini dapat terselesaikan dengan baik.

Page 5: Gabungan Fix

Akhir kata, kami berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas segala

kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga karya tulis ilmiah ini dapat

bermanfaat bagi kita semua.

Cirebon, November 2015

Penulis

Page 6: Gabungan Fix

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN .................................................................... i

PERNYATAAN KEASLIAN ................................................................ ii

KATA PENGANTAR ............................................................................ iii

DAFTAR ISI ........................................................................................... v

DAFTAR TABEL ................................................................................... viii

DAFTAR SKEMA .................................................................................. ix

DAFTAR SINGKATAN ........................................................................ x

DAFTAR ISTILAH ................................................................................ xi

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.............................................................. 1

1.2 Permasalahan Penelitian................................................ 3

1.3 Tujuan Penelitian........................................................... 3

1.3.1 Tujuan Umum.................................................... 3

1.3.2 Tujuan Khusus.................................................... 3

1.4 Manfaat Penelitian......................................................... 4

1.4.1 Manfaat Untuk Ilmu Pengetahuan..................... 4

1.4.2 Manfaat Untuk Pelayanan Kesehatan................ 4

1.4.3 Manfaat Untuk Masyarakat............................... 4

1.4.4 Manfaat Untuk Peneliti ..................................... 4

1.5 Orisinalitas.................................................................... 5

Page 7: Gabungan Fix

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori.............................................................. 6

2.1.1. Tingkat Pendidikan ............................................ 6

2.1.2 Jumlah Paritas .................................................... 6

2.1.2.1 Definisi................................................... 6

2.1.2.2 Klasifikasi............................................... 6

2.1.3 Peran Suami Siaga ............................................... 7

2.1.4 Pengetahuan......................................................... 7

2.1.4.1 Definisi..................................................... 7

2.1.4.2 Kriteria Tingkat Pengetahuan.................. 8

2.1.4.3 Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan 9

2.1.5 Usia Ibu Hamil .................................................... 11

2.1.6 Pemeriksaan Kehamilan ...................................... 12

2.1.6.1. Definisi Pemeriksaan Kehamilan.......... 12

2.1.6.2 Tujuan Pemeriksaan Kehamilan............ 12

2.1.6.3 Manfaat Pemeriksaan Kehamilan.......... 12

2.1.6.4 Jumlah Pelayanan Pemeriksaan

Kehamilan.............................................. 13

2.1.6.5 Pelayanan Pemeriksaan Kehamilan....... 13

2.2 Kerangka Teori.............................................................. 15

2.3 Kerangka Konsep ......................................................... 16

2.4 Hipotesis ....................................................................... 16

Page 8: Gabungan Fix

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Ruang Lingkup Penelitian ............................................ 17

3.2 Tempat dan waktu penelitian ....................................... 17

3.3 Jenis dan rancangan penelitian ..................................... 17

3.4 Populasi dan Sampel .................................................... 18

3.4.1 Populasi Target................................................ 18

3.4.2 Populasi Terjangkau ....................................... 18

3.4.3 Sampel Penelitian ........................................... 18

3.4.3.1 Kriteria Inklusi.................................... 18

3.4.3.2 Kriteria Eksklusi.................................. 18

3.4.4 Cara Sampling ................................................ 19

3.4.5 Besar sampel................................................... 19

3.5 Variabel Penelitian ....................................................... 20

3.5.1 Variabel Bebas ............................................... 20

3.5.2 Variabel Terikat ............................................. 20

3.6 Definisi Operasional ..................................................... 20

3.7 Cara Pengumpulan Data ............................................... 21

3.7.1 Alat dan Bahan .................................................... 21

3.7.2 Prosedur Penelitian ............................................. 22

3.8 Alur Penelitian .............................................................. 24

3.9 Analisis Data ................................................................ 24

3.10 Etika Penelitian ............................................................ 25

Page 9: Gabungan Fix

3.11 Jadwal Penelitian........................................................... 27

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 10: Gabungan Fix

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Orisinalitas Penelitian ………………………………………. 5

Tabel 3.1 Definisi Operasional ……………………………………....... 19

Tabel 3.2 Jadwal Penelitian …………………………………................ 26

Page 11: Gabungan Fix

DAFTAR SKEMA

Halaman

Skema 2.1 Kerangka Teori ……………………………………………. 15

Skema 2.2 Kerangka Konsep ………………………………………….. 16

Page 12: Gabungan Fix

DAFTAR ISTILAH

Cross Sectional : Belah Lintang

Dependent Variable : Variabel Terikat

Independent Variable : Variabel Bebas

Purposive Sampling : Pengambilan sampel

bedasarkan pertimbangan

tertentu

Page 13: Gabungan Fix

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Antenatal care/ ANC (pemeriksaan kehamilan) merupakan salah satu

tindakan skrining pada ibu hamil untuk mencegah komplikasi selama

kehamilan dan persalinan nanti, sehingga diperlukan asuhan antenatal yaitu

untuk upaya preventif program pelayanan kesehatan obstetrik dalam

optimalisasi luaran maternal dan neonatal melalui serangkaian kegiatan

pemantauan rutin selama kehamilan.(1)

Pengetahuan ibu hamil mengenai pemeriksaan kehamilan itu masih

rendah, apabila seorang ibu hamil memiliki pengetahuan yang lebih tentang

resiko tinggi kehamilan maka kemungkinan besar ibu hamil tersebut akan

berpikir untuk menentukan sikap, berperilaku untuk mencegah, menghindari

atau mengatasi masalah resiko kehamilan tersebut sehingga ibu hamil

memiliki kesadaran untuk melakukan pemeriksaan kehamilan. Pengetahuan

ibu hamil tentang pemeriksaan kehamilan itu berkaitan dengan tingkat

pendidikan pada ibu hamil tersebut, semakin tingkat pendidikan rendah

semakin pula pengetahuan tentang melakukan pemeriksaan keehamilan tidak

begitu penting. (2)

Jumlah paritas ditentukan apabila telah memiliki jumlah anak banyak

maka kemungkinan selanjutnya, kadang malas untuk memeriksakan

kehamilannya. Kemudian ibu hamil trimester III pada usia 20-25 tahun itu

cenderung banyak yang menikah lebih dini karena dipengaruhi oleh tingkat

pendidikan yang rendah sehingga saat hamil, pengetahuan untuk

memeriksakan kehamilannya itu kurang begitu tahu. Peran suami tidak hanya

berupa pengambilan keputusan dalam pertolongan persalinan namun juga

dalam hal pemeriksaan kehamilan yang hasilnya tercatat dalam buku

kesehatan ibu dan anak (KIA). Ibu hamil dianjurkan untuk melakukan

kunjungan pemeriksaan kehamilan minimal sebanyak empat kali dalam masa

kehamilan dan dicatat dalam buku KIA. (3)

Page 14: Gabungan Fix

Buku KIA sering disalah artikan oleh pasangan suami istri karena

dianggap hanya sebagai buku untuk melakukan pemeriksaan, pencatatan

kehamilan dan tumbuh kembang bayi yang hanya perlu diketahui oleh bidan

dan istri, sehingga suami kurang memanfaatkan materi maupun info yang

terdapat dalam buku KIA. Dengan membaca dan memahami buku KIA suami

akan paham keadaan kesehatan istri dan apa saja yang harus diketahui serta

apa yang harus dilakukan dalam mendampingi kehamilan istri hingga

kelahiran anaknya. Pada dukungan suami dapat disimpulkan bahwa semakin

tinggi dukungan suami kemungkinan kejadian pada stress ibu hamil semakin

rendah.(4)

Kurangnya perhatian dan kesiapsiagaan suami dalam mendampingi ibu

hamil saat melakukan pemeriksaan kehamilan itu akan menyebabkan

kurangnya pengawasan dalam menjaga kandungan ibu hamil tersebut yang

diakibatkan oleh rendahnya pengetahuan serta kesibukkan seorang suami

dalam bekerja sehingga tidak dapat mengantar istrinya untuk melakukan

perawatan dan pemeriksaan kehamilan, menurut World Health Organization

(WHO) sekitar 44% yang hanya didampingi oleh suaminya, di kawasan Asia

Tenggara menunjukkan data sekitar 38% ibu hamil yang didampingi oleh

suaminya. Indonesia termasuk dalam high burden countries karena hanya

sekitar 36% dalam peranan suami saat mendampingi istrinya dalam

melakukan perawatan dan pemeriksaan kehamilan.(5)

Di Provinsi Jawa Barat terdapat sekitar 34% suami yang mendampingi

istrinya dalam melakukan perawatan dan pemeriksaan kehamilan, di

Kabupaten Cirebon prevalensinya hanya 32% suami yang mengantar istrinya

dalam melakukan perawatan dan pemeriksaan kehamilan, termasuk

Puskesmas Sitopeng sekitar 40% suami yang mengantar seorang istrinya

untuk melakukan perawatan dan pemeriksaan kehamilan.(6)

Dari uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian

pengaruh tingkat pendidikan, jumlah paritas, peran suami siaga dan

pengetahuan ibu hamil trimester III usia 20-25 tahun terhadap kepatuhan

pemeriksaan kehamilan dengan kepatuhan pelaksanaan pemeriksaan

kehamilan di Puskesmas Sitopeng Kota Cirebon.

Page 15: Gabungan Fix

1.2 Permasalahan Penelitian

Sesuai latar belakang di atas, maka perumusan masalah dalam penelitian

ini “Apakah ada pengaruh tingkat pendidikan, jumlah paritas, peran suami

siaga dan pengetahuan ibu hamil trimester III usia 20-25 tahun terhadap

kepatuhan pemeriksaan kehamilan dengan kepatuhan pelaksanaan

pemeriksaan kehamilan di Puskesmas Sitopeng Kota Cirebon?”.

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1  Tujuan umum

Untuk mengetahui pengaruh tingkat pendidikan, jumlah paritas,

peran suami siaga dan pengetahuan ibu hamil trimester III usia 20-25

tahun tentang pemeriksaan kehamilan terhadap kepatuhan pemeriksaan

kehamilan di Puskesmas Sitopeng Kota Cirebon.

1.3.2 Tujuan khusus

1. Untuk mengetahui tingkat pendidikan ibu hamil trimester III usia 20-

25 tahun tentang kepatuhan pemeriksaan kehamilan di Puskesmas

Sitopeng Kota Cirebon.

2. Untuk mengetahui jumlah paritas ibu hamil trimester III usia 20-25

tahun tentang kepatuhan pemeriksaan kehamilan di Puskesmas

Sitopeng Kota Cirebon.

3. Untuk mengetahui peran suami siaga tentang kepatuhan pemeriksaan

kehamilan di Puskesmas Sitopeng Kota Cirebon.

4. Untuk mengetahui pengetahuan ibu hamil trimester III usia 20-25

tahun tentang kepatuhan pemeriksaan kehamilan di Puskesmas

Sitopeng Kota Cirebon.

5. Untuk mengetahui pengaruh tingkat pendidikan, jumlah paritas,

peran suami siaga dan pengetahuan ibu hamil trimester III usia 20-25

tahun terhadap kepatuhan pemeriksaan kehamilan di Puskesmas

Sitopeng Kota Cirebon.

1.4 Manfaat Penelitian

Page 16: Gabungan Fix

1.4.1 Manfaat untuk ilmu pengetahuan

Penelitian ini dapat menjadi sumber bacaan bagi mahasiswa untuk

meningkatkan pengetahuan mereka tentang pemeriksaan kehamilan dan

juga dapat menjadi acuan dalam melaksanakan penelitian yang serupa

secara lebih mendalam.

1.4.2 Manfaat untuk pelayanan kesehatan

Penelitian ini dapat sebagai bahan masukan bagi puskesmas untuk

lebih meningkatkan mutu pelayanan yang diberikan sehingga dapat

tercapai tujuan yang diharapkan yaitu terselenggaranya pelayanan

kesehatan yang bermutu, mudah dan terjangkau oleh seluruh lapisan

masyarakat.

1.4.3 Manfaat untuk masyarakat

Penelitian ini dapat mengubah perilaku masyarakat sehingga

menjadi lebih antusias untuk memeriksakan kehamilan.

1.4.4 Manfaat untuk peneliti

Penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan tentang

ada tidaknya hubungan karakteristik ibu hamil trimester III usia 20-25

tahun dengan kepatuhan pelaksanaan pemeriksaan kehamilan di

Puskesmas Sitopeng Cirebon. Penelitian ini dapat dijadikan referensi

dan perbandingan bagi peneliti lain untuk melakukan penelitian

selanjutnya.

1.5 Orisinalitas Penelitian yang Terkait

Tabel 1.1 Orisinalitas Penelitian yang Terkait

No.Nama Peneliti dan Judul Penelitian

Metode dan Desain Penelitian

Hasil Penelitian

1. Hasnaeni (2011), Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil Terhadap Kepatuhan Pelaksanaan Antenatal Care Di Puskesmas Antang Raya Makasar

Cross Sectional Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar berpengetahuan baik dengan persentase 87% atau 27 responden sedangkan yang terendah pengetahuan kurang dengan persentase 12,9% atau 4 responden, sebagian besar yaitu sikap baik dengan persentase 94% atau 29 responden sedangkan yang terendah dengan sikap kurang dengan persentase 6%

Page 17: Gabungan Fix

2.

3.

Irnawati (2011), Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Primigravida Tentang Kehamilan Dengan Kepatuhan Pelaksanaan Antenatal Care Di Puskesmas Nailan Kabupaten Ponorogo

Leni Susilawati (2012), Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Primigravida Tentang Tanda Bahaya Kehamilan Di RB. Marga Waluya Surakarta

Korelasi

Deskriptif kuantitatif

atau 2 responden dan Kepatuhan patuh dengan presentase 84% atau 26 responden sedangkan yang terendah dengan kepatuhan tidak patuh dengan persentase 16% atau 5 responden.

Didapatkan sebagian besar (66,67%) atau 18 ibu primigravida pengetahuannya baik, hampir setengahnya (33,33%) atau 12 ibu primigravida berpengetahuan cukup. Dan untuk sebagian kecil seluruhnya (86,67%) atau 26 responden patuh dan hampir setengahnya (13,33%) atau 4 responden tidak patuh. Sedangkan hasil uji statistik didapatkan p: 0,014 yang berarti ada hubungan antara pengetahuan dengan kepatuhan melaksanakan ANC.

Tingkat pengetahuan responden tentang tanda bahaya kehamilan pada kategori baik sebanyak 5 responden (16,67%), kategori cukup sebanyak 20 responden (66,66%), kartegori kurang sebanyak 5 responden (16,67%).

Page 18: Gabungan Fix

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Tingkat pendidikan

Pendidikan adalah proses perubahan sikap dan tingkah laku

seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia

melalui upaya pengajaran dan pelatihan.(7)

Pendidikan mempengaruhi proses belajar, semakin tinggi

pendidikan seseorang semakin mudah orang tersebut menerima

informasi baik dari orang lain maupun dari media massa.(7,8) Pendidikan

dibagi dalam beberapa tingktan, yaitu SD, SLTP, SLTA, PT, dan lain-

lain. (8)

2.1.2 Jumlah paritas

2.1.2.1 Definisi jumlah paritas

Jumlah paritas adalah banyaknya kelahiran hidup yang

dipunyai oleh seorang wanita.(9,10) Paritas dapat dibedakan

menjadi primipara, multipara dan grande multipara.(9)

2.1.2.2 Klasifikasi jumlah paritas

1. Primigravida

Primigravida adalah wanita yang hamil untuk pertama

kalinya,(9,10,11) Masa kehamilan ini dimulai dari konsepsi

sampai lahirnya janin. (10)

2. Multigravida

Multipara adalah wanita yang pernah melahirkan bayi

viabel (hidup) lebih dari satu kali.(9,10,11)

Grande multipara adalah wanita yang telah melahirkan

lebih dari lima orang anak.(9,10,11)

Page 19: Gabungan Fix

2.1.3 Peran suami siaga

Suami siaga (siap, antar, jaga) merupakan suami yang selalu siap

jika sang istri membutuhkannya, selalu mengantar istri ke mana pun,

khususnya ketika memeriksakan kandungan ke dokter atau bidan, serta

menjaga kesehatan istri dan calon bayi. Menjadi suami siaga adalah

bukti nyata bahwa suami mendukung sepenuhnya kehamilan sang istri.

Dukungan penuh dan peran nyata suami terhadap istri yang sedang

hamil dapat meningkatkan kesiapan menghadapi kehamilan dan

persalinan. Bahkan, produksi ASI juga akan meningkat ketika masa

menyusui dimulai. (12)

Suami harus siap mengantar dan menjaga istri sepanjang masa

kehamilan sampai melahirkan. Kurangilah beban kerja di kantor agar

memiliki lebih banyak waktu di rumah bersama istri. Usahakan untuk

selalu mendampingi istri dalam semua kunjungan pemeriksaan

kehamila ke dokter atau bidan. (12)

Kehamilan istri memang menjadi salah satu perekat hubungan

antara suami dan istri. Keberadaan dan kebersediaan suami

mendampingi dan mensupport dengan sepenuh hati selama kehamilan

adalah kebahagiaan baginya. Tidak ada wanita hamil yang tidak

bahagia karena pendampingan suami dari awal kehamilan hingga

persalinan nanti. (12)

2.1.4 Konsep pengetahuan

2.1.4.1 Definisi pengetahuan

Pengetahuan adalah hasil dari tahu yang terjadi melalui

proses sensoris khususnya mata dan telinga terhadap objek

tertentu. Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting

untuk terbentuknya perilaku terbuka (overt behavior).(7,13)

2.1.4.2 Kriteria tingkat pengetahuan

Page 20: Gabungan Fix

Notoatmodjo mengemukakan yang dicakup dalam domain

kognitif yang mempunyai enam tingkatan, pengetahuan

mempunyai tingkatan sebagai berikut:(8,14,15)

1. Tahu (know)

Tahu merupakan tingkat pengetahuan paling rendah.

Tahu artinya dapat mengingat atau mengingat kembali suatu

materi yang telah dipelajari sebelumnya.

Pengetahuan wanita tentang pemeriksaan kehamilan

yang baik akan mempengaruhi kesehatan ibu dan janin

selama kehamilan, saat persalinan maupun setelah kehamilan.

2. Memahami (comprehension)

Memahami merupakan kemampuan untuk

menginterpretasikan dan menjelaskan dengan benar tentang

objek yang diketahui.

3. Aplikasi (application)

Aplikasi adalah kemampuan untuk menggunakan materi

yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi yang nyata atau

saat menggunakan hukum-hukum, rumus, metode dalam

situasi yang sebenarnya.

4. Analisis (analysis)

Analisis adalah kemampuan untuk menguraikan objek ke

dalam bagian-bagian lebih kecil, tetapi masi di dalam suatu

struktur objek tersebut dan masih terkait satu sama lain.

Ukuran kemampuan adalah ia dapat menggambarkan,

membuat bagan, membedakan, memisahkan, membuat bagan

proses adopsi perilaku dan dapat membedakan pengertian

psikologi dan fisiologi dari pemeriksaan kehamilan.

5. Sintesis (synthesis)

Sintesis yaitu kemampuan untuk menghubungkan

bagian-bagian dalam bentuk keseluruhan yang baru, dengan

kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun

formulasi baru dari formulasi yang ada.

Page 21: Gabungan Fix

6. Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi adalah kemampuan untuk melakukan penelitian

terhadap suatu materi atau objek tersebut berdasarkan suatu

cerita yang sudah ditentukan sendiri atau menggunakan

kriteria-kriteria yang sudah ada.

2.1.4.3 Faktor yang mempengaruhi pengetahuan

Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang

adalah sebagai berikut:(8,13)

1. Faktor internal

a. Jasmani

Faktor jasmani diantaranya adalah kesehatan indera

seseorang.

b. Rohani

Faktor rohani diantaranya adalah kesehatan psikis,

intelektual, psikomotor, serta kondisi afektif serta kognitif

individu.

2. Faktor eksternal

a. Pendidikan

Tingkat pendidikan seseorang akan menentukan

dalam memberi respon terhadap sesuatu yang datang dari

luar. Orang yang berpendidikan tinggi akan memberi

respon yang lebih rasional terhadap informasi yang

datang, akan berpikir sejauh mana keuntungan yang

mungkin akan mereka peroleh dari gagasan tersebut.

Ibu dengan pendidikan yang tinggi akan lebih mudah

memahami pentingnya pemeriksaan kehamilan maka dari

itu ibu dengan kehamilan resiko tinggi lebih mudah

terdeteksi sejak dini.

b. Paparan media massa

Melalui berbagai media, baik cetak maupun

elektronik, berbagai informasi dapat diterima oleh

masyarakat, sehingga seseorang yang lebih sering terpapar

Page 22: Gabungan Fix

media massa (TV, radio, majalah, pamflet, dan lain-lain)

akan memperoleh informasi lebih banyak jika

dibandingkan dengan orang yang tidak pernah terpapar

informasi media.

Hal ini berarti paparan media massa mempengaruhi

tingkat pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang.

c. Ekonomi

Dalam memenuhi kebutuhan pokok (primer) maupun

kebutuhan sekunder, keluarga dengan status ekonomi yang

baik akan lebih mudah tercukupi dibanding keluarga

dengan status ekonomi yang lebih rendah. Hal ini akan

mempengaruhi pemenuhan kebutuhan akan informasi

pengetahuan yang termasuk kebutuhan sekunder.

d. Hubungan sosial

Manusia adalah makhluk sosial, sehingga dalam

kehidupan saling berinteraksi antara satu dengan yang

lain. Individu yang dapat berinteraksi secara kontinyu

akan lebih besar terpapar informasi, sementara faktor

hubungan sosial juga mempengaruhi kemampuan individu

sebagai komunikan untuk menerima pesan menurut model

komunikasi media.

e. Pengalaman

Pengalaman seseorang tentang berbagai hal dapat

diperoleh dari lingkungan kehidupan dalam proses

perkembangannya, misalnya seseorang mengikuti

kegiatan-kegiatan yang mendidik, seperti seminar dan

berorganisasi, sehingga dapat memperluas

pengalamannya, karena dari berbagai kegiatan-kegiatan

tersebut, informasi tentang suatu hal dapat diperoleh.

2.1.5 Usia ibu hamil

Page 23: Gabungan Fix

Usia adalah waktu ibu sejak dilahirkan sampai dilaksanakanya

penelitian yang dinyatakan dengan tahun. Usia >20 tahun dinamakan

remaja, dimana menurut piaget secara psikologi, masa remaja adalah

usia dimana induvidu berinteraksi dengan masyarakat dewasa dan

termasuk juga perubahan intekektual yang mencolok.(14)

Pada masa remaja terjadi perubahan sikap dan prilaku, sebagian

besar remaja bersikap ambivalen tehadap setiap perubahan. Usia 18-40

tahun dinamakan dewasa dini dimana kemampuan mental mencapai

puncaknya dalam usia 20 tahun untuk mempelajari dan menyesuaikan

diri pada situasi-situasi baru seperti pada misalnya mengingat hal-hal

yang pernah dipelajari, penalaran analogis dan berfikir kreatif. Pada

masa dewasa ini sering mencapai puncak prestasi.(13,14)

Umur >40 tahun dinamakan usia madya dini dimana pada masa

tersebut pada akhirnya ditandai perubahan-perubahan jasmani dan

mental pada masa ini seseorang tinggal mempertahankan prestasi yang

telah dicapainya pada usia dewasa.(14)

2.1.6 Pemeriksaan kehamilan

2.1.6.1 Definisi pemeriksaan kehamilan

Pemeriksaan kehamilan adalah pemeriksaan kehamilan

yang ditujukan untuk memonitor dan mendukung keadaan ibu

dan janin secara berkala, yang diikuti dengan upaya koreksi

terhadap kegawatan yang ditemukan. Pemeriksaan kehamilan

memiliki fungsi penting yaitu menginformasikan kepada ibu

mengenai tanda-tanda dan gejala yang termasuk kedalam

keadaan gawat darurat, memberikan informasi mengenai status

kesehatan ibu beserta janinnya dan mengenai tempat kelahiran

yang sesuai dengan kondisi ibu dan janin.(9,10,16)

2.1.6.2 Tujuan pemeriksaan kehamilan

Tujuan pengawasan wanita hamil ialah menyiapkan ia

sebaik-baiknya fisik dan mental, serta menyelamatkan ibu dan

anak dalam kehamilan, persalinan dan masa nifas, sehingga

Page 24: Gabungan Fix

keadaan mereka postpartum sehat dan normal, tidak hanya fisik

akan tetapi juga mental.(10)

2.1.6.3 Manfaat pemeriksaan kehamilan

Menurut Prawirohardjo, bahwa manfaat pelayanan

pemeriksaan kehamilan untuk : (10,16)

1. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan

kesehatan ibu dan tumbuh kembang bayi

2. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental,

dan sosial ibu dan bayi,

3. Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau

komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil, termasuk

riwayat penyakit secara umum,

4. Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan

selamat, Ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal

mungkin,

5. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima

kelahiran bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal.

2.1.6.4 Jumlah pelayanan pemeriksaan kehamilan

Menurut Depkes RI, upaya kesehatan ibu hamil diwujudkan

dalam pemberian pelayanan pemeriksaan kehamilan

sekurangnya 4 kali selama masa kehamilan, dengan waktu

minimal. (16)

2.1.6.5 Pelayanan pemeriksaan kehamilan

Cara pelayanan antenatal, disesuaikan dengan standar

pelayanan antenatal menurut Depkes RI yang terdiri dari:(10,16)

1. Kunjungan Pertama

a. Catat identitas ibu hamil

b. Catat kehamilan sekarang

c. Catat riwayat kehamilan dan persalinan yang lalu

d. Catat penggunaan cara kontrasepsi sebelum kehamilan

e. Pemeriksaan fisik diagnostik dan laboratorium

Page 25: Gabungan Fix

f. Pemeriksaan obstetrik

g. Pemberian imunisasi tetanus toxoid (TT)

h. Pemberian obat rutin seperti tablet Fe, kalsium,

multivitamin, dan mineral lainnya serta obat-obatan

khusus sesuai indikasi.

i. Penyuluhan/konseling pada ibu hamil.

2. Jadwal kunjungan ibu hamil

Setiap wanita hamil menghadapi resiko komplikasi yang

bisa mengancam jiwanya. Oleh karena itu, wanita hamil

memerlukan sedikitnya empat kali kunjungan selama periode

kehamilan:(16)

a. Satu kali kunjungan selama trimester satu (<14 minggu).

b. Satu kali kunjungan selama trimester kedua (antara

minggu 14-28).

c. Dua kali kunjungan selama trimester ketiga (antara

minggu 28-36 dan sesudah minggu ke 36).

d. Perlu segera memeriksakan kehamilan bila dilaksanakan

ada gangguan atau bila janin tidak bergerak lebih dari 12

jam.

Pada setiap kunjungan antenatal, perlu didapatkan

informasi yang sangat penting, yaitu:(10,16)

a. Trimester pertama sebelum minggu ke 14

1) Membangun hubungan saling percaya antara petugas

kesehatan dan ibu hamil.

2) Mendeteksi masalah kehamilan dan menanganinya

3) Melakukan tindakan pencegahan seperti tetanus

neonatorum, anemia kekurangan zat besi, penggunaan

praktek tradisional yang merugikan.

4) Memulai persiapan kelahiran bayi dan kesiapan untuk

menghadapi komplikasi.

5) Mendorong ibu untuk melakukan perilaku yang sehat.

b. Trimester kedua sebelum minggu ke 28

Page 26: Gabungan Fix

Sama seperti kunjungan sebelumnya, ditambah

kewaspadaan khusus mengenai preeklampsia (tanya ibu

tentang gejala-gejala preeklamsia, pantau tekanan darah,

evaluasi edema, periksa untuk apakah ada kehamilan

ganda).

c. Trimester ketiga antara minggu ke 28-36

Sama seperti kunnjungan sebelumnya, dtambah

pemeriksaan leopold untuk mengetahui apakah ada

kehamilan ganda.

d. Trimester ketiga setelah 36 minggu

Sama seperti kunjungan sebelumnya, ditambah

deteksi posiai bayi yang tidak normal, atau kondisi lain

yang tidak memungkinkan untuk melakukan persalinan

normal.

Page 27: Gabungan Fix

2.2 Kerangka Teori

Kerangka teori dalam penelitian ini disusun berdasarkan kesimpulan dari

beberapa tinjauan pustaka yang ada yaitu sebagai berikut :

Skema 2.1 Kerangka Teori Penelitian

6. Pemeriksaan Kehamilana. Definisi Pemeriksaan

Kehamilanb. Tujuan Pemeriksaan

Kehamilanc. Manfaat Pemeriksaan

Kehamiland. Jumlah Pemeriksaan

Kehamilane. Pelayanan Pemeriksaan

Kehamilan

Kepatuhan Pemeriksaan Kehamilan4. Pengetahuan

a. Definisi Pengetahuanb. Kriteria Pengetahuanc. Faktor yang Mempengaruhi

1. Tingkat Pendidikan

2. Jumlah Paritasa. Definisi Jumlah Paritasb. Klasifikasi Jumlah Paritas

5. Usia Ibu Hamil

3. Peran Suami Siaga

Page 28: Gabungan Fix

2.3 Kerangka Konsep

Variabel Bebas

Variabel Terikat

Skema 2.2 Kerangka Konsep Penelitian

2.4 Hipotesis

Hipotesis dari penelitian ini adalah adanya pengaruh yang signifikan

antara pengaruh tingkat pendidikan, jumlah paritas, peran suami siaga

dan pengetahuan ibu hamil trimester III usia 20-25 tahun terhadap

kepatuhan pemeriksaan kehamilan di Puskesmas Sitopeng Kota Cirebon.

Jumlah Paritas

Pengetahuan Ibu Hamil

Tingkat Pendidikan Ibu Hamil

Usia Ibu Hamil

Peran Suami Siaga Kepatuhan

Pemeriksaan Kehamilan

Page 29: Gabungan Fix

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini mencakup dua bidang keilmuan yaitu Ilmu

Kesehatan Masyarakat (IKM) dan Ilmu Kandungan. Penelitian ini merupakan

penelitian non eksperimental dengan responden penelitian ini adalah ibu

hamil trimester III usia 20-25 tahun.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan pada waktu dan tempat yang telah

ditentukan yaitu bertempat di Puskesmas Sitopeng Kota Cirebon pada bulan

Juli-November 2015.

3.3 Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan rancangan

deskriptif analitik dengan metode pendekatan cross sectional dimana data

yang menyangkut variabel bebas dan variabel terikat, akan dikumpulkan

dalam waktu yang bersamaan.

Metode deskriptif analitik adalah suatu metode dalam penelitian yang

dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau

lebih (independen) tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan

antara variabel satu dengan variabel yang lain.

Jadi tujuan penelitian deskriptif analitik adalah untuk membuat

penjelasan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta dan

sifat-sifat populasi atau daerah tertentu.

Dalam penelitian ini, data dan informasi dikumpulkan dengan melihat

rekam medik dan wawancara langsung pengisian kuesioner oleh responden

ibu hamil trimester III usia 20-25 tahun.

Setelah data diperoleh, kemudian hasilnya akan diolah dan dipaparkan

secara deskriptif analitik. Apabila ditinjau dari segi waktu, penelitian ini

Page 30: Gabungan Fix

termasuk penelitian cross sectional, yaitu penelitian yang dilakukan dalam

satu saat tertentu tanpa melakukan tindak lanjut terhadap penelitian yang

dilakukan.

3.4 Populasi dan Sampel

Populasi merupakan keseluruhan obyek penelitian atau obyek yang akan

diteliti.

3.4.1 Populasi target

Populasi target dalam penelitian ini adalah ibu hamil.

3.4.2 Populasi terjangkau

Populasi terjangkau dalam penelitian ini adalah ibu hamil trimester

III usia 20-25 tahun di Puskesmas Sitopeng Kota Cirebon.

3.4.3 Sampel penelitian

Sampel merupakan sebagian dari objek yang diteliti dan dianggap

mewakili populasi.

3.4.3.1 Kriteria inklusi

Kriteria inklusi adalah karakteristik umum dari subjek

penelitian yang layak untuk dilakukan penelitian atau dijadikan

subjek. Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah:

1. Ibu hamil yang bersedia menjadi responden.

2. Ibu hamil trimester III usia 20-25 tahun.

3. Ibu hamil trimester III usia 20-25 tahun memeriksakan

kehamilannya di wilayah kerja Puskesmas Sitopeng Kota

Cirebon.

3.4.3.2 Kriteria eksklusi

Kriteria eksklusi merupakan subjek penelitian yang tidak

dapat mewakili sampel karena alasan tertentu. Kriteria eksklusi

pada penelitian ini adalah :

1. Yang bersedia menjadi responden tetapi tidak dapat hadir

sewaktu pelaksanaan penelitian.

2. Ibu hamil trimester III usia 20-25 tahun yang mempunyai

penyakit berat atau kecacatan.

Page 31: Gabungan Fix

3.4.4 Cara sampling

Penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling yaitu

didasarkan pada suatu pertimbangan yang dibuat oleh peneliti sendiri,

berdasarkan ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah diketahui

sebelumnya.

3.4.5 Besar sampel

Besar sampel di tentukan bedasarkan rumus Slovin yaitu sebagai

berikut :

n= N

1+ne2

Keterangan:

n : Jumlah Sampel

N : Jumlah populasi

e : Batas toleransi kesalahan (error tolerance)

Total populasi ibu hamil trimester III usia 20-25 tahun yang

memeriksakan kehamilannya di Puskesmas Sitopeng Kota Cirebon

didapatkan :

n= N

1+ne2

37n =

1 + (0,05)2

n = 36,9

Jadi total sampel yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah n =

36,9 orang atau dibulatkan menjadi n = 37 orang responden.

3.5 Variabel penelitian

Variabel mengandung pengertian ukuran atau ciri yang dimiliki oleh

anggota-anggota suatu kelompok yang berbeda dengan dimiliki oleh

kelompok lain dengan kata lain merupakan suatu obyek penelitian atau apa

yang menjadi perhatian dalam suatu penelitian(3).

3.5.1 Variabel bebas (independen variable)

Page 32: Gabungan Fix

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau dianggap

menentukan variabel terikat. Variabel ini dapat merupakan faktor

resiko, prediktor serta kausa/ penyebab.

Dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah pengaruh tingkat

pendidikan, jumlah paritas, peran suami siaga dan pengetahuan ibu

hamil trimester III usia 20-25 tahun tentang pemeriksaan kehamilan.

3.5.2 Variabel terikat

Variabel terikat disebut juga kejadian, manfaat, efek, atau dampak.

Variabel terikat dari penelitian ini adalah kepatuhan pemeriksaan

kehamilan di Puskesmas Sitopeng Kota Cirebon.

3.6 Definisi Operasional

Definisi operasional pada penelitian ini adalah :

Tabel 3.1 Definisi Operasional

No.Variabel

Definisi Operasional

Alat Ukur Cara UkurHasil

Ukur/skorSkala

Independent

1.

2.

3.

Tingkat pendidikanIbu hamil trimester III usia 20-25 tahun

Jumlah paritas

Peran suami siaga

Jenjang pendidikan formal ibu hamil trimester III usia 20-25 tahun

Jumlah persalinan yang pernah dialami oleh wania

Peran yang diberikan oleh suami dalam melakukan pemeriksaan kehamilan

Kuesioner

Kuesioner

Kuesioner

Melihat hasil kuesioner dan dibagi dalam dua kategori

Melihat hasil kuesioner dan dibagi dalam 2 kategori

Melihat hasil kuesioner dan dibagi dalam 5 kategori

1. Rendah (SD-SMP)

2. Tinggi (SMA-PT)

1. Primigravida, ibu yang mengalami khamilan pertama

2. Multigravida, ibu yang menalami kehamilan >1 kehamilan

1:Kurang, jika skor >12

2: Cukup, jika skor 13-24

3: Baik, jika skor >24

Nominal

Nominal

Nominal

Page 33: Gabungan Fix

4. Pengetahuan ibu hamil trimester III usia 20-25 tahun tentang pemeriksaan kehamilan

Pengawasan kehamilan untuk mengetahui kesehatan umum ibu, menegakan secara dini penyakit yang menyertai kehamilan, menegakan secara dini komplikasi, dan menetapkan risiko kehamilan

Kuesioner Melihat hasil kuesioner dan dibagi dalam 3 kategori.

1:Kurang, jika skor >12

2: Cukup, jika skor 13-24

3. Baik, jikaskor >24

Nominal

Dependent

1. Kepatuhan pemeriksaan kehamilan

Kepatuhan pemeriksaan kehamilan ibu hamil trimester III ke pelayanan kesehatan dengan kunjungan minimal 4 kali

Buku KIA Melihat hasil kuisioner dan buku KIA, dibagi dalam 2 kategori

1: Tidak patuh, jika kunjungan pemeriksaan kehamilan <4 kali

2: Patuh, jika kunjungan pemeriksaan kehamilan ≥ 4 kali atau lebih

Nominal

3.7 Cara Pengumpulan Data

3.7.1 Bahan dan alat

Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu :

1. Daftar pertanyaan untuk responden (kuesioner)

2. Lembar informed consent untuk melakukan persetujuan dengan

responden ibu hamil trimester III usia 20-25 tahun.

Teknik data yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi :

1. Data primer

Data primer yaitu data yang diperoleh dengan mengambil

kasus atau responden ibu hamil trimester III usia 20-25 tahun di

tahun 2015 kemudian dilakukan wawancara langsung dengan ibu

hamil trimester III usia 20-25 tahun mulai dari identitas responden

dan riwayat kelahiran terhadap responden dan keluarga yang

mendampinginya.

Page 34: Gabungan Fix

Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah kuesioner

yang berisi pertanyaan yang berhubungan dengan tingkat

pendidikan, jumlah paritas, peran suami siaga dan pengetahuan ibu

hamil trimester III usia 20-25 tahun tentang pemeriksaan kehamilan

terhadap kepatuhan pemeriksaan kehamilan.

2. Data sekunder

Data sekunder diambil dari melihat daftar nama yang sudah

tercantum dan mendapat buku KIA untuk melihat kepatuhan

pemeriksaan kehamilan ibu hamil trimester III usia 20-25 tahun

tersebut pada tahun 2015 di Puskesmas Sitopeng Kota Cirebon.

3.7.2 Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian dimulai dengan berbekal surat pengantar dari

Fakultas Kedokteran Universitas Swadaya Gunung Jati, peneliti

langsung mulai mengurus keperluan administrasi di kantor Kesatuan

Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Cirebon. Setelah mendapat

surat pengantar dari Kesbangpol Kota Cirebon, kemudian meminta

rekomendasi penelitian melalui Dinas Kesehatan Kota Cirebon.

Selanjutnya menghubungi Puskesmas Sitopeng Kota Cirebon

yang akan diteliti serta meminta izin penelitian kepada kepala

Puskesmas yang bersangkutan. Prosedur penelitian ini dilaksanakan

dengan tahap-tahap sebagai berikut :

1. Tahap persiapan

a. Menentukan bidang yang akan diteliti dan tempat penelitian

serta penetapan sasaran

b. Menyiapkan proposal penelitian

c. Melakukan studi pendahuluan

d. Konsultasi kepada pembimbing

e. Mengurus surat izin dan melaporkan kegiatan penelitian pada

instansi yang berwenang, kemudian melakukan koordinasi

dengan kepala instansi terkait (Dinas Kesehatan Cirebon,

Puskesmas Sitopeng Kota Cirebon)

f. Menetapkan jadwal penelitian (tanggal 1 – 30 November 2016)

Page 35: Gabungan Fix

g. Mempersiapkan perlengkapan penelitian dan instrument

penelitian (kuesioner penelitian) serta pengumpulan data.

2. Tahap Pelaksanaan

a. Mengumpulkan responden di Puskesmas Sitopeng Kota Cirebon

dengan bantuan petugas kesehatan di KIA (2 orang Bidan yang

bertugas di KIA)

b. Menentukan sampel sesuai kriteria inklusi

c. Mendapatkan informed consent (persetujuan dari responden)

d. Memberikan informasi singkat tentang tujuan, manfaat dan peran

serta responden dalam penelitian

e. Melakukan wawancara terhadap responden secara face to face

dengan panduan kuesioner tentang identitas pasien dan riwayat

kehamilan

f. Melakukan pengumpulan data

g. Melakukan pengecekan kelengkapan substansi data

h. Melakukan pengolahan data dan analisa data.

2. Tahap penyelesaian

a. Mengolah data dan menganalisis data

b. Menyusun laporan penelitian

c. Penyajian hasil penelitian.

Page 36: Gabungan Fix

3.8 Alur Penelitian

Skema 3.1 Alur Penelitian

3.9 Analisis Data

3.9.1 Pengolahan Data

1. Editing (pengeditan data)

Melakukan pekerjaan meneliti atau menyunting data yang

diperoleh sehingga apabila terjadi kesalahan dapat segera

diperbaiki, meliputi kelengkapan jawaban dari pertanyaan yang

disediakan, kesesuaian jawaban dengan pertanyaan yang

disediakan, maupun kesalahan antar jawaban pada kuesioner.

2. Coding (pengkodean data)

Dilakukan untuk memudahkan dalam pengolahan data

termasuk dalam pengelompokan kategori dan pemberian skor.

3. Processing

Processing adalah memproses data dengan menggunakan

komputer atau secara manual agar dapat dianalisis.

Melakukan

Informed consent

kepada responden.

Mengumpulkan data

primer dan data

sekunder.

Memilih sampel

sesuai dengan kriteria

inklusi.

Diberikan penjelasan singkat

mengenai tujuan dan manfaat

pemeriksaan kehamilan.

Mengolah data dan

menganalisa data.

Memberikan kuesioner

kepada responden.

Menyusun laporan

penelitian.

Mengumpulkan responden di

Puskesmas Sitopeng Kota

Cirebon dengan bantuan

petugas kesehatan.

Page 37: Gabungan Fix

4. Tabulating

Tabulating yaitu mengelompokkan data sesuai variabel yang

diteliti agar memudahkan analisis data.

5. Entry

Memasukkan data yakni memasukkan jawaban responden

yang sudah berbentuk kode ke dalam program atau software

komputer. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan perangkat

lunak komputer.

6. Cleaning

Cleaning merupakan proses pengkoreksian atau pembetulan

data-data yang dalam pemeriksaan ulang ditemukan adanya

kesalahan, kekeliruan dalam pengkodean atau ketidaklengkapan dan

sebagainya.

3.9.2 Analisis Data

1. Analisis data univariat

Analisis univariat dilakukan untuk mendapatkan gambaran

distribusi dan frekuensi dari dependent variable dan independent

variable. Data disajikan dalam bentuk tabel dan diinterpretasikan.

2. Analisis multivariat

Analisis data pada penelitian ini dilakukan dengan cara

analisis biavariat yang dilakukan terhadap tiga variabel yang diduga

berhubungan atau berkorelasi. Analisis data ini dapat juga

dilakukan dengan cara komputerisasi dengan menggunakan

program SPSS for windows, tahap analisis adalah :

a. Analisis proporsi terjadi atau presentase dengan membandingkan

distribusi silang antara empat variabel yang bersangkutan.

b. Analisis dari hasil uji statistik chi square test. Dari hasil uji

statistic ini akan dapat disimpulkan adanya hubungan dua

variabel tersebut bermakna atau tidak bermakna jika ρvalue ≤ a

(x2hitung x2

tabel) maka Ho ditolak artinya signifikan ada hubungan

antara dua variabel yang akan penulis teliti. Dari hasil uji

Page 38: Gabungan Fix

statistic ini dapat terjadi, misalnya antara dua variabel tersebut

secara presentase berhubungan tetapi secara statistic hubungan

tersebut tidak bermakna.

c. Analisis keeratan hubungan antara empat variabel tersebut,

dengan melihat nilai Odd Ratio (OR, besar kecilnya nilai OR

menunjukkan besarnya keeratan hubungan antara dua variabel

yang diuji.

3.10 Etika Penelitian

Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian yang menggunakan

subyek manusia, oleh karena itu sebelum melakukan penelitian ini perlu

adanya persetujuan etik terlebih dahulu dari Komite Etika Penelitian Fakultas

Kedokteran Universitas Gunung Jati.

Kemudian surat permohonan dan persetujuan juga dimintakan kepada

kantor Kesbangpol dan Dinas Kesehatan Kota Cirebon serta Puskesmas

Sitopeng Kota Cirebon, yang pada intinya berisi :

1. Izin dan persetujuan untuk melakukan penelitian di Puskesmas Sitopeng

Kota Cirebon Provinsi Jawa Barat.

2. Pemberitahuan dan rekomendasi kepada penulis untuk melakukan

penelitian terhadap ibu hamil trimester III usia 20-25 tahun Puskesmas

Sitopeng Kota Cirebon.

Seluruh responden diberi penjelasan mengenai penelitian yang akan

dilakukan yaitu tujuan, manfaat, prosedur penelitian dan jaminan terhadap

kerahasiaan semua informasi dan data diri responden.

Kemudian responden yang bersedia secara sukarela ikut dalam

penelitian ini diminta persetujuan secara tertulis dengan mengisi surat

persetujuan (informed consent). Etika penelitian ini meliputi :

1. Informed consent

Informed consent merupakan cara persetujuan antara peneliti dengan

responden, pada penelitian ini informed consent diberikan secara verbal

dan tertulis dimana peneliti memberikan informasi secara lengkap tentang

tujuan penelitian yang akan dilakukan dan meminta menjadi responden

Page 39: Gabungan Fix

dalam penelitian ini, responden mempunyai hak untuk menyetujui atau

bersedia menjadi responden dan mempunyai hak untuk menolak menjadi

responden. Informed consent tersebut diberikan sebelum penelitian.

2. Anonimnity (tanpa nama)

Anonimnity (tanpa nama) merupakan etika dalam penelitian dimana

responden tidak menuliskan nama responden pada kesioner dan hanya

diberikan kode atau nomor responden.

3. Confidentiality

Confidentiality yang merupakan kerahasiaan mengacu pada

tanggungjawab peneliti untuk melindungi semua data yang dikumpulkan

dari responden.

3.11 Jadwal Penelitian

1. Lokasi penelitian

Penelitian dilaksanakan di Puskesmas Sitopeng Kota Cirebon. Hal ini

dilakukan karena tingkat pendidikan, jumlah paritas, peran suami siaga

dan pengetahuan ibu hamil trimester III usia 20-25 tentang pemeriksaan

kehamilan di Puskesmas Sitopeng Kota Cirebon masih rendah sehingga

prevalensi kepatuhan dalam melakukan pemeriksaan kehamilan di

Puskesmas tersebut masih kurang.

2. Waktu penelitian

Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2015.

Tabel 3.2 Jadwal Penelitian

No KegiatanBulan

7 8 9 10 11 12

1.Penyusunan

proposal

2. Ujian proposal

3.Penyusunan instrumen

4.Persiapan ke

lapangan

Page 40: Gabungan Fix

5.Pengumpulan

data

6. Analisis data

7.Penyusunan

skripsi

8. Ujian skripsi

Page 41: Gabungan Fix

DAFTAR PUSTAKA

1. Yulianti, Devi. 2005. Buku Saku Manajemen Komplikasi Kehamilan dan

Persalinan, jakarta : EGC.

2. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2009. Panduan Pelaksanaan

Strategi Making Pregnacy Safer And Child Survival. Jakarta. Departemen

Kesehatan.

3. Manuaba, I. B.G., Manuaba, I. A. C., Manuaba I. B. G. F. 2007.

Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta. Buku Kedokteran EGC.

4. Saifuddin, A.B. 2005. Buku Acuan Pelayanan Kesehatan Maternal dan

Neonatal. Jakarta. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

5. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2010. Panduan Pelayanan

Antenatal. Jakarta. Depatemen Kesehatan.

6. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat. 2012. Data Kesehatan Provinsi

Jawa Barat. Bandung, Dinas Kesehatan

7. Hurlock, B.E. 2012. Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan

Sepanjang Rentang Kehidupan Edisi 5. Jakarta. Erlangga.

8. Sukmadinata, N, S. 2007. Landasan Psikologi Proses Pendidikan.

Bandung. PT Remaja Rosdakarya.

9. Wiknjosastro, Hanifa, 2006, Ilmu Kebidanan, Edisi 3, Jakarta : YBP-SP

10. Prawirohardjo, S., Wiknjosastro, H. 2010. Ilmu Kebidanan. Yogyakarta:

Yayasan Bina Pustaka.

11. Varney, Helen. 2008. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Jakarta: Buku

Kedokteran EGC

12. Ryan Andrianto.2014. Suami Siaga , Yogyakarta: Penerbit Laksana

13. Notoadmojo. S.2010. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta.

PT.Rineka Cipta

14. Sugeng, H. 2007. Psikologi Perkembangan. Semarang. UPT MKDK

Unnes.

15. Joyomartono, Mulyono. 2011. Pengantar Antropologi Kesehatan.

Semarang: UNNES PRESS.

Page 42: Gabungan Fix

16. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2010. Pedoman Pelayanan

Antenatal Terpadu. Depatemen Kesehatan