fix.docx

6
Mekanisme sensoris yang dapat dirasakan dapat dibagi dalam dua golongan menurut pilogenesisnya, jalur saraf spinalnya dan daerah korteks serebri tempat mekanisme ini diintegrasikan. Golongan pertama, paleo- sensibilitas, yang meliputi rasa – rasa primitif atau rasa – rasa vital seperti rasa raba, tekan sakit, dingin dan panas. Saraf aferen dari rasa-rasa ini bersinaps dengan interneuron – interneuron yang bersinaps lagi dengan motor neuron – motor neuron dari medula spinalis dan sentrum atasan (Thalamus dan Korteks Serebri) melalui traktur Spino-Talamikus. 1 Golongan kedua adalah gnostic atau neo- sensibilities yang meliputi rasa-rasa yangsangat dideferensiasikan, antara lain sensasi raba yang membutuhkan rangsangan denganderajat lokalisasi tinggi, sensasi getaran, sensasi posisi tubuh, sensasi tekan yang berkaitandengan derajat penentuan intensitas tekanan. Syaraf-syaraf afferen dari rasa-rasa inimenghantarkan impuls-impuls yang terutama dialirkan melalui traktus dorsospinalis ke daerah sensoris di dalam cortex cerebri setelah diintegrasikan seperlunya. 1 Untuk membedakan sensasi. Ketikat area kortikal terstimulasi hanya sensasi perasaan geli terangsang pada daerah tersebut. Jadi ini memungkinkan thalamus

description

-

Transcript of fix.docx

Mekanisme sensoris yang dapat dirasakan dapat dibagi dalam dua golongan menurut pilogenesisnya, jalur saraf spinalnya dan daerah korteks serebri tempat mekanisme ini diintegrasikan. Golongan pertama, paleo-sensibilitas, yang meliputi rasa rasa primitif atau rasa rasa vital seperti rasa raba, tekan sakit, dingin dan panas. Saraf aferen dari rasa-rasa ini bersinaps dengan interneuron interneuron yang bersinaps lagi dengan motor neuron motor neuron dari medula spinalis dan sentrum atasan (Thalamus dan Korteks Serebri) melalui traktur Spino-Talamikus.1

Golongan kedua adalah gnostic atau neo-sensibilities yang meliputi rasa-rasa yangsangat dideferensiasikan, antara lain sensasi raba yang membutuhkan rangsangan denganderajat lokalisasi tinggi, sensasi getaran, sensasi posisi tubuh, sensasi tekan yang berkaitandengan derajat penentuan intensitas tekanan. Syaraf-syaraf afferen dari rasa-rasa inimenghantarkan impuls-impuls yang terutama dialirkan melalui traktus dorsospinalis ke daerah sensoris di dalam cortex cerebri setelah diintegrasikan seperlunya. 1

Untuk membedakan sensasi. Ketikat area kortikal terstimulasi hanya sensasi perasaan geli terangsang pada daerah tersebut. Jadi ini memungkinkan thalamus menentukan modalitas sebelum signal dari senasi disampaikan ke korteks sensorik. Paleo-sensibilitas (nyeri, panas, dingin) dibedakan pada thalamus, dimana neo-sensibilitas dibedakan pada cortex.2

Gradasi termal dapat dibedakan oleh paling sedikit tiga macam reseptor sensorik: reseptor dingin, hangat, dan nyeri. Reseptor nyeri hanya dirangsang oleh derajat panas atau dingin yang ekstrem sehingga bersama dengan reseptor dingin dan reseptor hangat bertanggung jawab terhadap terjadinya sensasi dingin membeku dan sensasi panas membakar.1

Reseptor dingin dan reseptor hangat terletak tepat di bawah kulit pada titik-titik yang berbeda dan terpisah-pisah. Pada sebagaian besar daerah tubuh, jumlah titik dingin kira-kira 3 sampai 10 kali lipat titik hangat, dan jumlah reseptornya bervariasi di berbagai daerah tubuh, 15-25 titik dingin/cm2 pada bibir, 3 sampai 5 titik dingin/cm2 pada jari, dan kurang dari satu titik dingin/cm2pada daerah permukaan batang tubuh yang luas. 1

Mekanisme perangsangan reseptor suhu, diakibatkan leh perubahan kecepatan metabolismenya, dan perubahan ini merupakan akibat dari kenyataan bahwa setiap perubahan suhu 100C akan memengaruhi kecepatan reaksi kimia intraselular sebanyak dua kali lipat. 1

Nyeri merupakan rasa sensorik yang tidak enak disertai emosi. Umumnya rasa ini diterima oleh pain reseptor. Sensari organik dan impuls rasa nyeri visceral dibangkitkan oleh reseptor visceral. Ada dua jenis rasa nyeri: visceral dan somatik. Nyeri somatik dibagi ke dalam nyeri superfisial atau kutan dan nyeri dalam dengan mekanisme:

1. Nyeri superfisial: nyeri yang berasal dari kulit melalui serabut jenis A yang merasakan nyeri panas dan kemudian disusul delayed pain.

2. Nyeri visceral/deep pain: jenis nyeri ini sangat terengaruh dengan sistem saraf otonom yang berkaitan dengan dermatome yang disebut sebagai reffered pain.3

Pada umumnya, sinyal suhu dikirimkan dalam jaras paralel dengan jaras untuk sinyal nyeri. Sewaktu memasuki medula spinalis, sinyal akan menyebar sebanyak beberapa segemen ke atas atau ke bawah dalam traktus lissauer, dan selanjutnya akan berakhir terutama pada lamina I, II, III radiks dorsali-sama seperti untuk nyeri. Seudah pemrosesan oleh satu atau lebih neuron dalam medula spinalis, sinyal akan dikirimkan ke serat termal asenden yang menyilang ke traktus sensorik anterolateral sisi berlawanan dan akan berakhir di (1) area terikular batang otak dan (2) kompleks ventrobasal talamus. Beberapa sinyal suhu dari kompleks ventrobasal akan disampaikan menuju korteks somatosensorik serebri. 1

Rumusan Masalah

Bagaimana cara mengukur rasa paans dan dingin?

1. Bagaimana cara mengetahui rasa panas dan dingin pada kulit?

2. Bagaimana cara mengetahui kepadatan titik-titik reseptor suhu pada kulit?

3. Bagaimana cara mengukur lokalisasi rasa tekan ?

4. Bagaimana cara mengukur lokalisasi diskriminasi rasa tekan?

5. Bagaimana cara mengukur diskriminasi kekuatan rangsangan dengan hukum Weber-Fecher?

6. Bagaimana cara mengetahui kemampuan diskriminasi kekasaran?

7. Bagaimana cara mengetahui kemampuan diskriminasi bentuk?

8. Bagaimana cara menganalisa rasa nyeri pada kulit dan otot?

Tujuan:

1. Mengetahui rasa panas dan dingin yang dapat dirasakan kulit

2. Mengetahui kepadatan titik-titik reseptor suhu pada kulit

3. Mengetahui cara seseorang membedakan lokasi rangsangan tekan

4. Mengetahui perbedaan diskriminasi rasa tekan simultant dan successif

5. Mengetahui cara seseorang membedakan kekuatan rangsangan

6. Mengetahui kemampuan seseorang mendiskriminasi terhadap suatu permukaan

7. Mengetahui kemampuan seseorang mendiskriminasi bentuk

8. Mengetahui bagaimana cara menganalisa rasa nyeri pada kulit dan otot

DAFPUS:

1. Guyton, A.C., dan Hall, J.E. 2011. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 12, Jakarta: EGC., hal. 639-640, 617.

2. Khanorkar, S. V., 2012, Insights in Physiology. Kundli, Jaypee Brothers Medical, hal. 643.

3. Anderson PD.,1996, Anatomi dan Fisiologi Tubuh Manusia Latihan, Panduan, dan Belajar, Jakarta: EGC, hal. 149