FISIOLOGI RESPIRASI

download FISIOLOGI RESPIRASI

of 25

description

ffff

Transcript of FISIOLOGI RESPIRASI

FISIOLOGI RESPIRASI

FISIOLOGI RESPIRASIPembimbing : dr. Malayanti Sp.An

KEPANITERAAN KLINIK ILMU ANESTESI RS ISLAM JAKARTAPROGRAM PENDIDIKAN DOKTERUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA2015Fisiologi Respirasi Pengetahuan tentang anatomi dan fisiologi sistem respirasi merupakan modal dasar bagi ahli anestesi oleh karena hampir semua obat-obat anestesi yang diberikan sangat mempengaruhi fungsi respirasi dan pemberiannya sebagian besar secara inhalasi.Traktus respiratorius1. Tractus respiratorius bagian atas :Hidung (nasal)Pharyng

2. Tractus respiratorius bagian bawah :LaryngTracheaBronchusBronchiolusterminalisrespiratoriAlveolarductssacsAlveoli

Fungsi ParuMembuang CO2dan mengambil O2untuk metabolisme tubuhMempertahankan pH darahMempertahankan keseimbangan suhu tubuh dan kadar H2OKomponen fonasi suara2 macam respirasi Respirasi eksternal

pertukaran gas-gas antara darah dan udara,

pertukaran ada berbagai proses:Ventilasi : proses masuk udara sekitar dan pembagian udara tsb ke alveoliDistribusi : distribusi dan percampuran molekul-molekul gas intrapolmunerDisfusi : masuknya gas-gas menembus selaput alveolo-kapilerPerfusi : pengambilan gas-gas oleh aliran darah kapiler paru yang adekuatRespirasi internal pertukaran gas-gas antara darah dan jaringan.

Meliputi berbagai proses :Efisisensi kardiosirkulasi dalam menjalankan darah kaya oksigenDistribusi kapilerDifusi, perjalanan gas ke ruang interstitial dan menembus dinding selMetabolisme sel yang melibatkan enzimSistem VaskularisasiDua sistem sirkulasi utama mensuplai darah bagi kedua paru, yaitu pembuluh darah pulmoner dan bronkial.

Sistem vaskular pulmoner mengirimkan percampuran darah vena dari ventrikel kanan ke dasar kapiler pulmoner melalui arteri pulmoner. Setelah pertukaran gas terjadi pada dasar kapiler pulmoner, darah kaya oksigen dan miskin karbon dioksida kembali ke atrium kiri melalui vena pulmoner.

Oksigen berdifusi dari bagian konduksi paru ke bagian respirasi paru sampai ke alveoli. Setelah O2 menembus epitel alveoli, membrane basalis dan endotel kapiler, dalam darah sebagian besar O2 bergabung dengan hemoglobin (97%) dan sisanya larut dalam plasma (3%).O2 + Hb HbO2(97%)O2 + Plasma Larut (3%)

Dalam keadaan normal, 100 ml darah yang meninggalkan kapiler alveoli mengangkut 20 ml O2. Rata-rata dewasa muda normal membutuhkan 225 ml O2 setiap menitnya. Oksigen yang masuk ke dalam darah dari alveoli sebagian besar diikat oleh Hb dan sisanya larut dalam plasma.MekanismeElastisitas Paru dan Tahanan Aliran UdaraElastisitas Paru dan Tahanan Aliran Udara

Kontrol VentilasiMekanisme yang mengatur pernafasan adalah sesuatu yang kompleks. Terdapat kelompok pusat-pusat pengatur pernafasan, bertempat di batang otak, yang memproduksi aktivitas bernafas secara otomatis.Hal ini kemudian diregulasi terutama oleh input dari kemoreseptor. Kontrol ini dapat diambil alih oleh kontrol volunter dari korteks. Menahan nafas, kehilangan kesadaran, atau menghela nafas adalah salah satu contoh pernafasan volunter.Pusat pernafasan utama adalah pada dasar daripada ventrikel ke empat, beserta kelompok-kelompok neuron inspirasi (dorsal) dan ekspirasi (ventral).Kemoreseptor yang mengatur pernafasan keduanya berlokasi secara sentral dan perifer.Normalnya, kendali diberikan oleh reseptor pusat yang berlokasi di medulla.Respon ini cepat dan sensitif terhadap perubahan kecil pada pCO2 arteri (PaCO2).kemoreseptor perifer yang berlokasi di badan aorta dan karotis yang terutama merespon terhadap penurunan drastis dari O2, juga merespon pada peningkatan CO2 arteri.

Transpor Oksigen dan KarbondioksidaDua sistem utama sirkulasi darah ke paru-paru: jaringan vaskular pulmonar dan bronkial. Sistem vaskular pulmonar mengirim darah vena dari ventrikel kanan ke kapiler paru melalui arteri pulmonar. Setelah pertukaran udara terjadi di kapiler pulmonar, darah yang kaya oksigen dan miskin karbondioksida kembali ke atrium kiri melalui vena pulmonar

Aliran darah pada paru bergantung pada gravitasi. Karena kapiler-alveoli tidak terdiri dari pembuluh darah yang kaku, tekanan pada jaringan sekitar dapat mempengaruhi resistensi dari aliran darah kapiler. Oleh karena itu, aliran darah bergantung pada hubungan tekanan arteri pulmonar (Ppa), tekanan alveoli (PA), dan tekanan vena pulmonar (PpV).

Efek penekan dari obet anestetik dan pelumpuh otot lurik terhadap respirasi telah dikenal sejak dulu ketika kedalaman, karakter dan kecepatan respirasi dikenal sebagai tanda klinis yang bermanfaat terhadat kedalaman anesthesia.Zat-zat anestitik intravena dan abar (volatile) serta opioid semuanya menekan pernapasan dan menurunkan respon terhadap CO2. Respons ini tidak seragam, opioid mengurangi laju pernapasan, zat abar trikloretilen meningkatkan laju pernapasan.Pengaruh anesthesia pada respirasi

Hiperkapnia atau hiperkarbia (PaCO2 dalam darah arteri meningkat) merangsang kemoreseptor di badan aorta dan karotis dan diteruskan ke pusat napas, terjadilah napas dalam dan cepat (hiperventilasi). Sebaliknya hipokapnia atau hipokarbia (PaCO2dalam darah arteri menurun) menghambat kemoreseptor di badan aorta dan karotis dan diteruskan ke pusat napas, terjadilah nafas dangkal dan lambat (hipoventilasi).Pengaruh anesthesia pada respirasiInduksi anestesi akan menurunkan kapasitas sisa fungsional (fungsional residual volume), mungkin karena pergeseran diafragma ke atas, apalagi setelah pemberian pelumpuh otot. Menggigil pasca anesthesia akan meningkatkan konsumsi O2.Pada perokok berat mukosa jalan nafas mudah terangsang, produksi lendir meningkat, darahnya mengandung HbCO2kira-kira 10% dan kemampuan Hb mengikat O2menurun sampai 25%. Nikotin akan menyebabkan takikardia dan hipertensi.Pengaruh anesthesia pada respirasi

Referensi Morgan EG, Mikhail MS, Murray MJ.Clinical Anesthesilogy 4thED 2006; 27:413.Latief, A, dkk. Petunjuk praktis Anestesiologi Edisi dua, FKUISherwood , Fisologi, 2007, Jakarta; EGCTHANK YOU