FISIKA - PEMANTULAN CAHAYA
-
Upload
pramitha-galuh -
Category
Education
-
view
221 -
download
11
description
Transcript of FISIKA - PEMANTULAN CAHAYA
1
Pemantulan Cahaya
Pramitha Galuh A.P, Reza H, Junia D.P.W, M. Lutfi H, Hanif Z, M. Ismik A, Aminatus Sa’diyah S.Si
Jurusan Teknik Elektromedik
Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya
Abstrak
Sejak dulu manusia telah mengenal cahaya, baik yang digunakan untuk penerangan seperti cahaya
matahari yang merupakan sumber energi bagi bumi. Cahaya sebagai partikel maupun sebagai
gelombang elektromagnetik juga memiliki beberapa sifat, diantaranya adalah dapat dipantulkan oleh
benda gelap. Dengan percobaan berikut, kita dapat mengamati pembentukan bayangan oleh cermin
datar sebagai penerapan konsep pemantulan cahaya. Adapun tujuan dari percobaan ini adalah untuk
menunjukkan bahwa pada peristiwa pemantulan cahaya oleh cermin datar yaitu menghasilkan sudut
datang sama dengan sudut pantul.
Kata Kunci : Cahaya, Pemantulan Cahaya
I. PENDAHULUAN
Cahaya adalah gelombang
elektromagnetik yang merambat lurus
ke segala arah dengan kecepatan 3 x
m/s dan mempunyai panjang
gelombang sekitar 380–750 nm. Pada
bidang fisika, cahaya adalah paket
partikel yang disebut foton. Paket
cahaya yang disebut spektrum
kemudian dipersepsikan secara visual
oleh indera penglihatan sebagai warna.
Bidang studi cahaya dikenal dengan
sebutan optika, merupakan area riset
yang penting pada fisika modern.
Cahaya akan dipantulkan jika
pada saat merambat terhalang oleh
benda yang tidak dapat ditembusnya.
Pemantulan cahaya dapat diartikan
sebagai peristiwa berbaliknya arah
rambatan cahaya jika cahaya
mengenai benda yang tidak dapat
dilaluinya.
Peristiwa pemantulan cahaya dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu:
1. Pemantulan baur atau difuse, yaitu
pemantulan cahaya ke segala arah.
Pemantulan baur atau difuse terjadi
karena cahaya mengenai permukaan
benda kasar yang tidak dapat
dilaluinya.
Gambar 1.1 Pemantulan baur
2. Pemantulan teratur yaitu pemantulan
cahaya yang mempunyai arah teratur
dan terjadi akibat cahaya yang sedang
merambat terhalang oleh benda rata
yang tidak dapat dilaluinya.
2
Gambar 1.2 Pemantulan teratur
Bila seberkas cahaya jatuh pada suatu
permukaan maka cahaya ada
yang dipantulkan oleh permukaan
tersebut.
Pada pemantulan cahaya di cermin,
berlaku hukum Snellius, yaitu :
1. Sinar datang, garis normal dan sinar
pantul berpotongan pada satu titik dan
terletak pada satu bidang datar.
Gambar 1.3 Pemantulan cahaya pada
cermin datar
2. Sudut datang (i) sama dengan Sudut
pantul (r). Berikut contoh gambar
pelukisan bayangan pada pemantulan
cahaya di cermin datar.
Gambar 1.4 Pelukisan bayangan
II. METODOLOGI
Pada percobaan kali ini kami
menggunakan cermin datar, benda
berpermukaan datar, benda berpermukaan
cekung dan benda berpermukaan
cembung. Untuk memahami pemantulan
cahaya yang terjadi serta hal – hal yang
berkaitan dengan hal tersebut. Langkah-
langkah pada percobaan ini adalah
sebagai berikut :
Percobaan I
Pemantulan cahaya pada benda
permukaan datar
Menyiapkan alat
Meletakkan benda
berpermukaan datar di
atas kertas
Merangkai alat-alat
yang akan digunakan
seperti pada modul
Memegang stopwatch
untuk mengukur sudut
yang dihasilkan
Memutar-mutar posisi
benda berpermukaan
datar
Mencatat sudut datang
dan sudut pantul yang
dihasilkan
3
Percobaan II
Pemantulan cahaya pada benda
permukaan cekung
Percobaan III
Pemantulan cahaya pada benda
permukaan cembung
Foto pada saat praktikum:
III. HASIL DAN
PEMBAHASAN
I. Benda permukaan datar
No Sudut
Datang (d)
Sudut
Pantul (p)
1. 11° 12°
2. 18° 18°
3. 36° 36°
4. 42° 42°
5. 48° 48°
Menyiapkan alat
Merangkai alat-alat yang
akan digunakan seperti
pada modul
Meletakkan benda
berpermukaan cekung
diatas kertas
Memegang stopwatch
untuk mengukur sudut yang
dihasilkan
Memutar-mutar posisi
benda berpermukaan
cekung
Mencatat sudut datang dan
sudut pantul yang
dihasilkan
Menyiapkan alat
Merangkai alat-alat yang akan
digunakan seperti pada modul
Meletakkan benda
berpermukaan cembung di atas
kertas
Memutar-mutar posisi benda
berpermukaan cembung
Memegang stopwatch untuk
mengukur sudut yang
dihasilkan
m
Mencatat sudut datang dan
sudut pantul yang dihasilkan
4
II. Benda permukaan cekung
No Sudut
Datang (d)
Sudut
Pantul (p)
1. 13° 13°
2. 23° 23°
3. 32° 32°
4. 39° 39°
5. 45° 45°
III. Benda permukaan cembung
No Sudut
Datang (d)
Sudut
Pantul (p)
1. 9° 9°
2. 20° 20°
3. 30° 30°
4. 33° 33°
5. 39° 39°
Grafik
I. Grafik pemantulan cahaya pada benda
permukaan datar
Sudut datang (d)
48
42
36
18
12
12 18 36 42 48
II. Grafik pemantulan cahaya pada benda
permukaan cekung
Sudut datang (d)
45
39
32
23
13
13 23 32 39 45
III. Grafik pemantulan cahaya pada benda
permukaan cembung
39
33
30
20
9
9 20 30 33 39
Menurut data dan grafik hasil
percobaan diatas pada saat pemantulan
cahaya yang terjadi pada permukaan
bidang datar menyebabkan cahaya yang
dipantulkan tetap sejajar atau teratur dan
menunjukkan bahwa pada peristiwa
pemantulan cahaya oleh cermin datar
yaitu menghasilkan sudut datang yang
sama dengan sudut pantul. Rumus
pemantulan cahaya pada cermin datar :
Sudut pantul (p)
Sudut datang (d)
Sudut pantul (p)
Sudut pantul (p)
5
Keterangan:
n : jumlah bayangan
α : antara sudut datang dan
sudut pantul
m : konstanta, dimana hasil
pembagian
Dengan ketentuan jika:
360/ α = genap, maka m = 1
360/ α = ganjil, maka m = 0
IV. KESIMPULAN
Pemantulan cahaya pada cermin
datar memiliki sudut yang sama
antara sudut datang dan sudut pantul.
V. REFERENSI
[1.]http://www.internet.web.id/2
012/05/pemantulan-cahaya-
pada-cermin-datar.html
(diakses pada tanggal 13
Desember 2013, pukul 14.00
WIB)
[2.]
(diakses
pada tanggal 13 Desember
2013, pukul 14.30 WIB)
[3.]http://athaanakcerdas.blogsp
ot.com/2012/03/laporanprakt
ikum-ipa-
modul7pemantulan.html
(diakses pada tanggal 15
Desember 2013, pukul 10.00
WIB)